Sub Pokok bahasan pertemuan ke-2

  Pengantar Ekonomi Pembangunan Indikator Pembangunan

  Sub Pokok bahasan pertemuan ke-2 ☃Perlunya Indikator Pembangunan ☃Indikator Moneter

  ☃Indikator Sosial

☃Kelemahan Indikator pendapatan per

kapita ☃Indikator Kesejahteraan Ekonomi Bersih dan Alternatif indikator Pembangunan lainnya

  Indikator adalah sebuah instrument yang menunjukkan keterkaitan berbagai hal.

  

Mis. Pemerintah, secara regular mensurvei rumah

tangga ataupun perusahaan untuk mempelajari aktivitas dan dampak kegiatan mereka terhadap kesejahteraannya.

  Adapun pentingnya indikator-indikator pembangunan ekonomi adalah sebagai berikut :

  1. Memantau perilaku perekonomian

  2. Kepentingan analisis ekonomi

  3. Dasar pengambilan keputusan

  4. Dasar perbandingan internasional

  Pembangunan Ekonomi memiliki tiga Indikator pokok:

A.INDIKATOR MONETER

  Indikator ini berkaitan dengan uang. Uang disini berupa tingkat income yang diterima oleh masyarakat. Dalam indicator moneter, ada beberapa indicator yang dapat diukur, yakni :

  Pendapatan Per Kapita

  Pendapatan per kapita dapat memberikan gambaran tentang laju pertumbuhan kesejahteraan masyarakat di berbagai Negara dan dapat menggambarkan perubahan corak perbedaan tingkat kesejahteran masyarakat yang sudah terjadi di antara berbagai Negara. Melalui indikator pendapatan perkapita ini Bank Dunia (2003) mengklasifikasikan negara menjadi tiga golongan, yaitu

  1. Negara berpenghasilan rendah (low-income economies)

Negara-negara ini memiliki Pendapatan perkapita Kurang atau

sama dengan US$ 745 pada tahun 2001.

  

2. Negara berpenghasilan menengah (middle-income economies)

Kelompok Negara ini memiliki Pendapatan perkapita lebih dari

US$ 745 namun kurang dari US$ 8.626 pada tahun 2001. kelompok Negara ini dibagi menjadi :

  

1. Negara berpenghasilan menengah papan bawah (lower-

)dengan GDP perkapita antara US$ middle-income economies 746 sampai US$2.975.

  2. Negara berpenghasilan menengah papan atas (upper- middle-income economies ) dengan GDP perkapita antara US$2.976 sampai US$ 9.025.

  3. Negara berpenghasilan tinggi (high- income economies) Negara di dalam kelompok ini mempunyai GDP perkapita sebesar US$ 9.206 atau lebih pada tahun 2001.

  Identifikasi kelemahan pendapatan per kapita

1. Kelemahan Pengukuran Pendapatan Per Kapita

  l

  Data pendapatan per kapita sebenarnya tidak bisa digunakan untuk mengetahui tingkat kesejehteraan l masyarakat suatu negara Harusnya melihat dari berbagai faktor mis. Faktor sosial, l politik dan kebudayaan Apabila mengacu dari adanya kelemahan-kelemahan dari penggunaan tolak ukur ini pada hakekatnya dapat digolongkan menjadi dua:

  Kelemahan yang bersumber dari kenyataan, bahwa tingkat kesejahteraan penduduk bukan saja ditentukan oleh tingkat pendapatannya, tetapi juga ditentukan oleh faktor-faktor lain.

  Kelemahan-kelemahan yang bersumber dari ketidak sempurnaan dalam menghitung tingkat pendapatan perkapita. Disebabkan keterbatasan data.

  ☄Oleh sebab itu ukuran ini tidak dapat menunjukkan bagaimana pendapatan nasional didistribusikan dan siapa yang sebetulnya menikmati pertumbuhan ekonomi.

  ☄Sebab dapat saja pertumbuhan pendapatan nasional dan pendapatan nasional perkapita

menyembunyikan kenyataan, bahwa posisi

ekonomi golongan miskin tidak bertambah baik atau malah bertambah buruk bersamaan dengan bertambah lebarnya jurang perbedaan di antara yang kaya dengan yang miskin.

2. Kelemahan Metodologis Pendekatan Pendapatan per Kapita

  

⛱ Di Negara sedang berkembang (NSB) biasanya

proporsi penduduk di bawah umur dan orang usia muda adalah lebih tinggi daripada Negara-negara maju.

  ⛱ Selain tingkat pendapatan itu sendiri, struktur umur penduduk, nilai mata uang nasional dan distribusi pendapatan nasional. merupakan faktor penting lainnya yang menentukan kesejahteraan masyarakat. ⛱ Ada beberapa kelemahan yang sering dialami oleh Negara sedang berkembang dan Negara maju terkait kesejahteraan masyarakatnya yang diukur dari indikator pendapatan per kapita, yakni : a. Pola pengeluaran masyarakat di berbagai Negara sedang berkembang, kadangkala sangat berbeda dan perbedaan ini menyebabkan dua

Negara yang pendapatan per kapitanya sama belum

tentu menikmati tingkat kesejahteraan yang sama. Misalnya dicontohkan dengan dua orang dengan pendapatan yang sama, tetapi salah seorang di antaranya harus mengeluarkan ongkos angkutan yang lebih tinggi untuk pergi ketempat kerja dan salah seorang lagi harus berpakaian rapih dan

mewah, maka dapat dikatakan kedua orang tersebut

mempunyai tingkat kesejahteraan yang sama tingginya.

b. Perbedaan iklim juga menimbulkan perbedaan pola pengeluaran masyarakat di Negara yang sudah maju dan Negara yang sedang berkembang. Masyarakat di Negara maju harus mengeluarkan uang lebih banyak untuk mencapai suatu tingkat kesejahteraan yang sama dengan Negara sedang berkembang. Pada umumnya iklim di Negara maju adalah lebih dingin jika dibandingkan dengan Negara yang sedang berkembang pada umumnya. Oleh karena penduduk di Negara maju menginginkan suasana iklim yang hangat yang sama dengan tingkatan kesejahteraan Negara sedang berkembang tersebut, maka penduduk di Negara yang maju akan mengeluarkan uang yang sedikit lebih banyak. jika dibandingkan dengan Negara maju dalam hal memenuhi tingkat kesejahteraan yang sama.

c. Komposisi (struktur) produksi nasional

  

yang berbeda juga akan mempengaruhi tingkat

kesejahteraan dua masyarakat yang mempunyai

pendapatan per kapita yang sama. Suatu masyarakat akan menikmati tingkat kesejahteraan yang lebih rendah jika proporsi pendapatan nasional yang digunakan untuk

anggaran pertahanan dan pembentukkan modal

lebih tinggi daripada Negara lain yang memiliki pendapatan per kapitanya sama.

B. INDIKATOR NON MONETER

  

Indikator ini merupakan indikator yang diambil

dari beberapa hal pokok yang berkaitan

dengan kehidupan masyarakat. Sama halnya

dengan indikator sebelumnya, Indikator memiliki beberapa macam-macam sub- Indikator. Berikut ini adalah uraiannya.

  Indikator Sosial

1. Indeks Pembangunan Manusia/Human Development Index

  (HDI) HDI dibuat oleh United Nations Development Program (UNDP)

  ✅ HDI mencoba merangking semua negara dalam skala 0

  ✅ sampai 1. skala 0 merupakan tingkat pembangunan manusia suatu negara terendah. Skala 1 merupakan nilai tertinggi

  

Indeks pembangunan manusia diukur berdasarkan 3 tujuan

✅ atau produk pembangunan, yaitu :

  ✏ Usia panjang yang diukur dengan tingkat harapan hidup

  ✏ Pengetahuan yang diukur dengan rata-rata tertimbang dari jumlah orang dewasa yang dapat membaca dan rata-rata tingkat sekolan

  ✏ Penghasilan yang diukur dengan pendapatan riil yang telah

disesuaikan, yaitu disesuaikan menurut daya beli mata uang masing- masing negara dan asumsi menurunnya utilitas marginal penghasilan dengan cepat. pembangunan manusia untuk Indonesia termasuk cukup, sebaliknya pembangunan manusia di Jepang termasuk sangat tinggi. Hal ini menunjukkan bahwa di Jepang, pembangunan sudah berorientasi pada kepentingan manusia. Sumber daya manusia merupakan prioritas utama dalam usaha peningkatan kualitas. Sebaliknya, di Indonesia, perhatian akan manusia dalam proses pembangunan masih rendah, sehingga tidaklah mengherankan apabila kualitas sumber daya manusia di Indonesia masih rendah.

2. Indeks Kualitas Hidup/Physical Quality Life Index (PQLI)

  merupakan indeks gabungan dari 3 indikator utama, yaitu :

  a. Angka harapan hidup pada usia satu tahun

  b. Angka kematian

  c. Tingkat melek huruf Untuk masing-masing indikator, kinerja ekonomi suatu negara dinyatakan dalam skala 1 hingga 100, dimana nilai 1 merupakan kinerja terjelek dan nilai 100 merupakan kinerja terbaik. Jika kinerja ekonomi suatu negara dinyatakan dalam skala 1 – 100 untuk masing-masing indikator tersebut, maka indeks kompositnya dapat dihitung dari rata-rata penilaian atas ke 3 indikator dengan memberikan bobot yang sama untuk masing-masing indikator (Morris D. Morris dalam Mudrajad K, 1997).

  Indikator ekonomi

  1. Laju pertumbuhan ekonomi Laju pertumbuhan ekonomi merupakan indikator ekonomi yang paling utama dalam menilai keberhasilan pembangunan.

2. Pendapatan Nasional Perkapita (Income Perkapita/GNP)

  v

  Untuk memperoleh data perhitungan pendapatan nasional perkapita suatu masyarakat dapat diperoleh dengan cara menghitung pendapatan nasional atau GNP suatu negara dibagi dengan jumlah penduduk v

  Perhitungan pendapatan perkapita suatu masyarakat pada umumnya dilakukan tiap satu tahun sekali v

  Dari data yang diperoleh ini dapat diambil manfaat: v

  Dengan adanya data pendapatan perkapita suatu masyarakat dari tahun ke tahun ini dapat memperlihatkan perkembangannya dari tahun ke tahun.

  v

  Dengan tersedianya data di masa lalu ini dapat digunakan sebagai suatu acuan dalam mengambil kebijakan di masa yang akan datang. data perkembangan pendapatan perkapita

masyarakat suatu negara dari tahun ke tahun akan

dapat memberikan suatu gambaran mengenai antara lain :

  1.Laju perkembangan tingkat kesejahteraan penduduk suatu negara.

  2.Perubahan dalam corak perbedaan tingkat kesejahteraan penduduk suatu negara.

  

3.Dapat meramalkan tingkat pendapatan perkapita

penduduk suatu negara untuk masa yang akan datang.

3. Gross Domestic Product (GDP) per perkapita dengan Purcashing Power Parity

  Dalam metode Purchasing Power Parity dikenal dua versi yaitu versi absolut dan versi relatif

(Kuncoro, 2001: bab 10). Versi absolut menjelaskan

bahwa kurs spot ditentukan oleh harga relative dari sejumlah barang yang sama (ditunjukkan oleh indeks harga).Sedangkan, versi relatif mengatakan bahwa persentase perubahan kurs nominal akan sama dengan perbedaan inflasi di antara kedua negara.

C. INDIKATOR CAMPURAN

  1. Pendidikan Pendidikan adalah suatu indicator yang digunakan dalam mengukur pembangunan ekonomi suatu Negara. Negara maju sangat memperhatikan tingkat pendidikan para penduduknya. Berbeda dengan Negara sedang berkembang, pendidikan di NSB masih rendah jika dibandingkan Negara maju.

  2. Kesehatan Kesehatan merupakan hak asasi yang harus dipenuhi demi keberlangsungannya kehidupan bermasyarakat.

  3. Perumahan Indicator perumahan yang sesuai dengan tujuan kesejahteraan penduduk yakni sumber air bersih dan listrik, sanitasi, dan mutu rumah tinggal.

  4. Angkatan Kerja

Penduduk yang dikatakan angkatan kerja adalah orang yang telah berumur

15-64 tahun. Angkatan kerja ini juga dibagi lagi menjadi dua yakni bekerja dan sedang mencari pekerjaan (Menganggur)

  5. KB dan Fertilitas Indikator yang dapat digunakan yakni, penggunaan asi, tingkat imunisasi, kehadiran tenaga kesehatan pada kelahiran, dan penggunaan alat kontrasepsi.

  6. Ekonomi Pembangunan ekonomi pada dasarnya di ikuti dengan pertumbuhan

ekonomi. Dengan adanya pertumbuhan ekonomi, kita dapat melihat Indikator

ekonomi itu sendiri, yakni tingkat pendapatan dan konsumsi per kapita.

  7. Kriminalitas

Pada dasarnya Negara maju memiliki tingkat kriminalitas yang rendah, hal ini

disebabkan sudah lengkapnya alat keamanan Negara yang digunakan oleh Negara tersebut.

  8. Perjalanan Wisata Indikatornya adalah frekuensi perjalanan wiata per tahun.

  9. Akses Media Massa Akses media bertujuan untuk memenuhi kebutuhan informasi dalam masyarakat itu sendiri. Indikatornya antara lain : jumlah surat kabar, jumlah radio, dan jumlah televisi.

D. Berikut beberapa perbandingan indikator pembangunan ekonomi indonesia dengan beberapa negara lainya :

  Jika di lihat dari tingkat PDB ( Pendapatan domestik Bruto ) Indonesia berada pada peringkat 18 dunia. Data ini di dapatkan dari world bank tahun 2009, namun apabila mengacu pada data world bank tahun 2010 Indonesia Indonesia menduduki peringkat ke

16 dunia, naik dua tingkat dari peringkat tahun

2009.

  Bonus Demografi "dividen demografi”

Bonus Demografi, dimana penduduk dengan umur produktif sangat besar

  ✅ sementara usia muda semakin kecil dan usia lanjut belum banyak. kesempatan seabad sekali. Indonesia diprediksi akan mendapat bonus di tahun 2020-2030

  ✅ Perubahan utamanya adalah

  ✅ Angka ketergantungan penduduk, yaitu tingkat penduduk produktif yang

  ✅ menanggung penduduk nonproduktif (usia tua dan anak-anak) akan sangat rendah, diperkirakan mencapai 44 per 100 penduduk produktif.

  Proporsi orang di bawah 45 tahun akan mencapai lebih dari 60 persen ✅ dari populasi. Ini disebutnya "the new majority", kelompok mayoritas baru yang ada di Indonesia sekarang ini bonus demografi ibarat pedang bermata dua. Satu sisi adalah berkah

  ✅ jika berhasil mengambilnya. Satu sisi yang lain adalah bencana seandainya kualitas SDM tidak dipersiapkan. kontribusi penduduk berusia produktif ini telah terlihat dari peningkatan

  ✅ Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia yang stabil.

  Grafik Bonus Demografi

  TOP 10 Negara terkaya di Dunia 2016

  1. Qatar (Arab) PDB Per Kapita: ($ 100.889)

  2. Singapura (Asia) PDB Per Kapita: ($ 91.388)

  

3. Luksemburg (Eropa) PDB Per Kapita: ($ 91.388)

  4. Macau (Asia) PDB Per Kapita: ($ 87.765)

  5. Norwegia (Eropa) PDB Per Kapita: ($ 65.640)

  6. Swiss (Eropa) PDB Per Kapita: ($ 53.367)

  7. Amerika Serikat (Amerika) PDB Per Kapita: ($ 51.704)

  8. Hong Kong (Asia) PDB Per Kapita: ($ 50.936)

  9. Australia (Asia) PDB Per Kapita: ($ 44.598)

  10.UAE (Asia) PDB Per Kapita: ($ 42.080)