Program KKBPK dan pembangunan sektor terkait dalam upaya meningkatkan kualitas hidup keluarga dan masyarakat
Satuan wilayah setingkat desa dengan kriteria tertentu dimana terdapat KETERPADUAN Program KKBPK dan pembangunan sektor terkait dalam upaya meningkatkan kualitas hidup keluarga dan masyarakat Kampung KB Program KB KR Program PK
Program
Kependudukan
Lintas Sektor Pengertian Kampung KB Kriteria Pembentukan Kampung KB
Tujuan Kampung KB
Meningkatkan kualitas hidup keluarga dan melalui: masyarakat1. Penguatan 8 fungsi keluarga;
2. Partisipasi aktif masyarakat;
3. Pembangunan yang
terintegrasi lintas sektor. Manfaat Kampung KB Masyarakat pusat perhatian dan intervensi kegiatan lintas sektor
meningkatkan kesejahteraan masyarakat Pemerintah Daerah Mempercepat pembangunan dan perkembangan daerah
Lintas Sektor wadah implementasi kegiatan dan percepatan capaian program BKKBN percepatan capaian program KKBPK Indikator Keberhasilan Kampung KB
A. Kependudukan, KB, dan Pembangunan Keluarga:
1. Setiap keluarga mampu melaksanakan fungsinya secara optimal;
2. Terbinanya kesertaan KB;
3. Tersedinya pusat-pusat pelayanan KKBPK (BKB, BKR, PIK, BKL, UPPKS, Posyandu, dll) yang bersinergi dengan sektor lainnya dan dapat diakses keluarga dengan baik;
4. Meningkatnya ketahanan dan kesejahteraan keluarga;
5. Tumbuh dan berkembangnya “gotong royong” masyarakat dalam membangun Kampung KB.
B. Sektor Pembangunan lainnya:
Disesuaikan dengan sasaran/indikator kebehasilan yang disusun/ditentukan oleh sektor yang bersangkutan Strategi Pengelolaan dan Pengembangan Kampung KB di Indonesia
1. Pengorganisasian
2. Mekanisme Operasional
3. Intervensi program Kegiatan KKBPK dan
4. Pencatatan dan Pelaporan
5. Monitoring dan Evaluasi
Pengorganisasian Kampung KB Pelindung/Penanggung Jawab Kepala Desa/Lurah Penasehat
BPD, LPM, PPKBD, Ka TP PKK Ketua Ka Dusun/Ka RW/Tokoh Masyarakat
Sekretaris Sub PPKBD Bendahara Pengurus PKK RW
Seksi-seksi Seksi Keagamaan, Seksi Pendidikan, Seksi Kes Reproduksi, Seksi Kasih Sayang, Seksi Sosial Budaya, Seksi Ekonomi, Seksi Perlindungan, dan Seksi Pelestarian Lingkungan Pelindung/Penanggung Jawab Bupati/Walikota
Penasehat: Forkompinda Ketua: Sekda/Asisten /Bappeda Sekretaris: OPD KB Anggota: OPD/Sektor terkait Pelindung/Penanggung Jawab Camat
Penasehat: Forkompinda/Kec Ketua: (sesuai kebutuhan) Sekretaris: (sesuai kebutuhan) Anggota: Sektor terkait
Sesuai kebutuhan Pelindung/Penanggung Jawab Gubernur Penasehat: Forkompinda
Ketua: Sekda/Asisten /Bappeda Sekretaris: Perw BKKBN/OPD KB Anggota: OPD/Sektor terkait Mekanisme Operasional Kampung KB
1. Analisa kebutuhan & potensi wilayah melalui:
1) Data
- Pendataan Keluarga,
- Potensi Desa,
- dst 2) Observasi 3) Wawancara dengan warga 2.
Menyusun Rencana Kegiatan sesuai kebutuhan kampung, memuat tentang:
1) Bentuk kegiatan 2) Tujuan kegiatan 3) Waktu kegiatan 4) Sasaran kegiatan 5) OPD yang akan dilibatkan 3.
Pengajuan Rencana Kerja melalui:
1) Kepala Desa/Lurah 2) Kegiatan Musrembang 3) PKB/PLKB dan OPDKB untuk dibantu dikoordinasikan dengan lintas sektor
Intervensi Program Kegiatan KKBPK dan
Lintas Sektor melalui pendekatan 8 Fungsi
Keluarga
Agama, Reproduksi, Kasih Sayang, Perlindungan, Pendidikan, Sosial Budaya, Ekonomi, Pelestarian lingkungan Program Pembangunan Lintas sektor (Fisik & Non Fisik) Pencatatan dan pelaporan
1. Format Pencatatan tidak diatur secara khusus, namun bentuk yang sarankan pencatatan mencakup: a. Buku tamu
b. Buku kegiatan per seksi, memuat:
- No kegiatan
- Hari/tanggal kegiatan
- Nama Kegiatan Sasaran Kegiatan Mendukung Program (BKB/BKR/BKL/PIKR/UPPKS/Lintas sektor)
- Tempat penyelenggaraan
- Keterlibatan lintas sektor
c. Buku peserta kegiatan per seksi
d. Buku data kependudukan
2. Pelaporan, dalam proses pelaporan online
(Lanjutan) Pencatatan dan pelaporan
2. Pelaporan, dalam proses pelaporan online Hal-hal yang dilaporkan diantaranya: 1) Profil Kampung KB sistem updating 2) Profil Penduduk sistem updating 3) Intervensi Kegiatan real time 4) Capaian kegiatan bulanan
Monitoring dan Evaluasi Dilakukan secara bertingkat melalui:
1. Pemantauan hasil laporan Kampung KB, saat ini sedang dirintis untuk pelaporan online yang akan
dientri oleh PKB/PLKB atau petugas yang diberi
wewenang oleh OPDKB kab/kota2. Kunjungan Lansung, menggunakan instrumen tertentu.
3. Melibatkan lintas sektor minimal 2 kali dalam setahun. Implementasi Strategi Pengelolaan dan Pengembangan Kampung KB di Indonesia
1. Pengorganisasi
2. Mekanisme Operasional
3. Intervensi program Kegiatan KKBPK dan Lintas Sektor melalui 8 Fungsi Keluarga
4. Pencatatan dan Pelapor
5. Monitoring dan Evaluasi
Implementasi Pengorganisasian
- Melibatkan pemerintah daerah dalam kepengurusan Kampung KB, agar memiliki rasa kepemilikan terhadap Kampung KB;
- Melibatkan seluruh OPD di tingkat kab/kota sebagai pembina Kampung KB;
Melibatkan tenaga penggerak desa yang potensial dalam kepengurusan dan kegiatan di Kampung KB;
- Kejelasan pembagian tugas dan fungsi bagi pengurus/pokja Kampung KB
1. Peningkatan peran PKB/PLKB atau Petugas yang diberi wewenang sebagai pendamping Kampung KB dalam
pelaksanaan dan pendampingan mekanisme operasional
dimulai dari (pendataan, analisa data, sarasehan, perencanaan, pengajuan rencana kerja, pendekatan dengan pemangku kepentingan, pelaksanaan renja, pencatatan dan pelaporan, serta monitoring dan evaluasi)2. Mengupayakan keterlibatan PKB/PLKB atau petugas yang diberi wewenang sebagai pendamping Kampung KB sebagai salah satu yang berperan dalam perencanaan pembangunan desa, sehingga pelaksanaan program KKBPK dan tenaga lini lapangan yang tidak dibiayai oleh APBN dan APBD dapat dibiayai dengan Dana Desa
3. Mengupayakan keterlibatan OPDKB dalam rapat
Implentasinya Program Lintas Sektor dalam 8 Fungsi Keluarga
- Fungsi Agama
- bekerjasama dengan Kementerian Agama Kab/Kota misalnya pemberian kitab suci, membentuk Taman Pengajian Anak, dst
- Fungsi Reproduksi
- OPD KB, memberikan motivasi bagi PUS untuk ber-KB, membina kelangsungan ber-KB
- Bekerjasama dengan Dinas kesehatan, misalnya penyuluhan kespro, pemasangan alokon
- Fungsi Kasih Sayang
- Bekerjasama dengan Dinas kesehatan, untuk donor darah
- Bekerjasama dengan dinas pendidikan, untuk pemberian beasiswa atau orang tua asuh
- Bekerjasama dengan Dinas Sosial, untuk:
- Pemberian bantuan non tunai * Bantuan bencana
- Bedah rumah
(lanjutan) Implentasinya Program Lintas Sektor dalam 8 Fungsi Keluarga
- Fungsi Perlindungan
- Bekerjasama dengan OPD PP dan PA tentang penyuluhan anti KDRT
- Bekerjasama dengan Badan Pertanan Nasional, tentang pentingnya kepemilikan serfikat tanah atau rumah
- Bekerjasama dengan kepolisian, tentang bagaimana melindungi kampung dari tindak kejahatan
- Bekerjasama dengan Dinas Dukcapil tentang pentingnya surat-surat seperti akta lahir, akta kematian, KTP, KK, dst
- Fungsi Pendidikan
- OPDKB dengan program BKB, BKR, PIK R, BKL, Pendidikan Kependudukan Bekerjasama dengan Dinas Pendidikan, untuk penyediaan pendidikan dengan sistem Kejar Paket, PAUD
- Bekerjasama dinas ketenagakerjaan, untuk pelatihan keterampilan bagi calon pekerja
(lanjutan) Implentasinya Program Lintas Sektor dalam 8 Fungsi Keluarga
- Fungsi Sosial Budaya
- OPDKB mengaktifkan kelompok remaja untuk terlibat langsung dalam kegiatan kepemudaan dan kebudayaan
- Bekerjasama dengan Dinas Pariwisata, Pemuda dan Olah Raga, untuk mengembangkan potensi budaya dan pemuda daerah
- Fungsi Ekonomi
- OPDKB membentuk dan menggerakan kelompok UPPKS
- Bekerjasama dengan Dinas Sosial untuk Kube Bekerjasama dengan Dinas PMD untuk program pemberdayaan ekonomi masyarakat desa, pemberian TTG
- Bekerjasama dengan Dinas Pertanian; Perikanan dan Kelautan, untuk pengelolaan hasil bumi sebagai salah satu komoditi
- Bekerjasama dengan Dinas Perindustrian dan Perdagangan, untuk pendistribusian hasil ekonomi Kampung
(lanjutan) Implentasinya Program Lintas Sektor dalam 8 Fungsi Keluarga
- Fungsi Pelestarian Lingkungan
Bekerjasama dengan Dinas PU dan Pemukiman Rakyat, untuk
membangunan jalan, gang, selokan, dan rumah layak huni
- Bekerjasama dengan PLN untuk penerangan jalan
Bekerjasama dengan Dinas Perkebunan untuk penananman
pohon
Dan masih banyak sektor lain yang dapat melakukan intervensi kegiatan melalui pendekatan 8 Fungsi Keluarga sesuai
dengan kebutuhan Kampung Implementasi Pencatatan dan Pelaporan
- Setiap seksi membuat laporan kegiatan dan melaporkan ke PKB/PLKB/Petugas pendamping Kampung KB
- PKB/PLKB/Petugas pendamping Kampung KB melaporkan via online k
Sistem Pelaporan Kampung KB Ditbinlap sedang mengembangkan aplikasi pelaporan secara online, pelaporan ini memuat tentang:
A. Capaian Jumlah Kampung KB menurut roadmap
B. Profil Kampung KB, bagian ini mengumpulkan data tentang:
1) Bulan dan tahun pengentrian data 2) Kepemilikan Sekretariat 3) Keberadaan Kelompok kegiatan (Poktan) 4) Sumber dana 5) Keberadaan kepengurusan/ Pokja Kampung KB 6) Kepemilikan SK Pengurus 7) Keberadaan PKB/PLKB sebagai pendamping dan pengarah kegiatan 8) Kepemilikan regulasi 9) Kepemilikan Rumah data ku 10)Pelatihan/sosialisai bagi pokja 11)Jumlah pokja yang terlatih 12)Penggunaan data dalam perencanaan 13)pelaksanaan mekanisme operasional
C. Profil Penduduk, bagian ini mengumpulkan data tentang
1) Bulan dan tahun pengentrian data 2) Jumlah penduduk menurut kelompok umur dan jenis kelamin.
3) Jumlah pasangan usia subur 4) Jumlah keluarga di Kampung KB 5) Jumlah keluarga yang memiliki balita 6) Jumlah Keluarga yang memiliki remaja 7) Jumlah keluarga yang memiliki lansia
D. Intervensi Kegiatan, bagian ini mengumpulkan data tentang:
1) Jenis Kegiatan 2) Waktu Penyelenggaraan 3) Lintas sektor yang terlibat 4) Pengkategorian dukungan program
a) Kependudukan
b) Penggerakan dan pelayanan KB
c) Pembangunan Keluarga
- BKB
- BKR
- BKL
- UPPKS
- PIK-R
d) Lintas sektor 5) Peserta 6) Foto Kegiatan
E. Perkembangan Program KKBPK, bagian ini mengumpulkan data
tentang:
1) Bulan dan tahun pengentrian data 2) Keluarga yang mengikuti Poktan 3) Jumlah PUS yang menggunakan kontrasepsi per mix kontrasepsi 4) Jumlah PUS yang tidak menggunakan kontrasepsi, berdasarkan kondisi: a) Karena hamil
b) Karena ingin anak segera
c) Karena ingin anak segera
d) Tidak ingin anak 5) Jumlah penduduk yang memiliki Jaminan Kesehatan Output data pelaporan: 1. Capaian Kampung KB terhadap road map.
2. Profil Kampung KB
a) Jumlah Kampung KB menurut cakupan wilayah;
b) Jumlah Kampung KB menurut tahun pembentukan;
c) Jumlah Kampung KB menurut kepemilikan sekretariat;
d) Jumlah Kampung KB menurut kepemilikan pokja;
e) Jumlah Kampung KB menurut kepemilikan SK pokja;
f) Jumlah Kampung KB menurut sumber dana;
g) Jumlah Kampung KB menurut kepemilikan regulasi;
h) Jumlah Kampung KB menurut kepemilikan poktan; i) Jumlah Kampung KB menurut pokja yang terlatih; j) Jumlah pokja Kampung KB yang terlatih; k) Jumlah Kampung KB menurut penggunaan data dalam perencanaan; l) Jumlah Kampung KB menurut kepemilikan PKB/PLKB sebagai pendamping; m) Jumlah Kampung KB menurut pelaksanaan mekanisme operasional. Output data pelaporan
(lanjutan)
:
3. Profil Penduduk
a) Jumlah penduduk menurut kelompok umur dan jenis kelamin;
b) Jumlah Keluarga dan Pasangan Usia Subur (PUS); c) Jumlah Keluarga yang memiliki Balita, Remaja dan Lansia.
4. Intervensi Kegiatan
a) Jumlah Kampung KB menurut lintas sektor yang terlibat kegiatan;
b) Kegiatan Kampung KB menurut penguatan 8 fungsi keluarga dan lintas sektor yang terlibat; c) Kegiatan Kampung KB menurut katagori program dan sasaran kegiatan.
5. Perkembangan program KKBPK
a) Jumlah peserta poktan;
b) Angka Partisipasi Keluarga dalam poktan;
c) Jumlah Peserta KB per mix kontrasepsi;
d) Jumlah PUS yang tidak pakai KB; Pelaksana
1. PKB/PLKB atau petugas yang diberi wewenang oleh Admin Kabupaten/kota disebut sebagai pengisi konten. Pengisi konten bertugas:
1) melakukan entri data perkembangan Kampung KB. 2) melaporkan perkembangan Kampung KB kepada Pemerintah Daerah (Camat dengan di tembuskan kepada Kades/Lurah).
2. OPDKB kab/kota disebut sebagai admin kab/kota. Admin kab/kota bertugas untuk: 1) Menunjuk dan memberikan username serta passward kepada pengisi konten; 2) Membuat halaman Kampung KB melalui media online 3) Menganalisa laporan perkembangan Kampung KB di tingkat kab/kota; 4) Membuat narasi laporan perkembangan Kampung KB untuk disampaikan kepada Pemerintah Daerah (Bupati/Walikota) dan lintas sektor yang terlibat per tiga bulanan, dengan ditembuskan ke Perwakilan BKKBN Provinsi.
(lanjutan) Pelaksana
3. Perwakilan BKKBN Provinsi (Cq. Bidang Adpin) disebut sebagai admin provinsi. Admin kab/kota bertugas untuk: 1) Menunjuk dan memberikan username serta passward kepada admin kab/kota; 2) Menganalisa laporan perkembangan Kampung KB di tingkat provinsi melalui web; 3) Membuatkan feedback perkembangan Kampung KB ke OPDKB Kab/kota; 4) Membuat narasi laporan perkembangan Kampung KB untuk disampaikan kepada Pemerintah Daerah (Gubernur) dan lintas sektor yang terlibat per tiga bulanan, dengan ditembuskan ke BKKBN (Cq. Ditbinlap).
4. BKKBN disebut sebagai admin pusat. Admin pusat bertugas untuk: 1) Menunjuk dan memberikan username serta passward kepada admin provinsi; 2) Menganalisa laporan perkembangan Kampung KB di tingkat nasional;
3) Membuat narasi laporan perkembangan Kampung KB untuk disampaikan kepada Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) per tiga bulanan. Waktu Pelaporan Dilakukan secara langsung (real time), namun pada tahap awal perlu dilakukan:
1. Membuat Halaman Kampung KB, oleh OPDKB
2. Entri data dasar terkait:
a) Profil Kampung KB, selanjutnya update data
b) Profil Penduduk, selanjutnya update data
c) Intervensi Kegiatan, setiap ada kegiatan dilakukan pelaporan (real time) d) Capaian program, dilakukan setiap bulan Implementasi Monev
- Melaksanakan monev Kampung KB dengan menggunakan kuesioner atau lembar observasi yang tersedia pada Panduan Monev Kampung KB
Peran Mitra/Lintas Sektor
1. Mengisi berbagai kegiatan pembangunan di kampung KB (lintas sektor yang aktif)
2. Memfasilitasi kebutuhan masyarakat sebagaimana proposal yang diajukan (masyarakat yang aktif)
Peran BKKBN dalam meningkatkan kualitas hidup dan revolusi karakter bangsa di Kampung KB, melalui kegiatan KKBPK:
1. Kegiatan Bidang Kependudukan
a. Memberikan pemahaman kepada pokja Kampung KB
tentang masalah kependudukan sebagai hasil pemetaan data penduduk yang dapat dijadikan dasar dalam penyusunan rencana kerja;b. Melaksanakan pendidikan kependudukan kepada masyarakat.
2. Kegiatan Bidang KBKR
a. Memastikan ketersediaan alokon;
b. Memberikan informasi dan konseling tentang alternatif pilihan kontrasepsi; c. Menyediakan pelayanan kontrasepsi
d. Memotivasi dan membina keberlangsungan peserta KB Peran BKKBN dalam meningkatkan kualitas hidup dan revolusi karakter bangsa di Kampung KB, melalui
(lanjutan) kegiatan KKBPK:
3. Kegiatan Bidang Keluarga Sejahtera dan Pemberdayaan Keluarga
(KSPK) a. Meningkatkan pengetahuan orang tua mengenai cara pengasuhan anak yang baik dan tumbuh kembang anak;b. Meningkatkan pengetahuan orang tua mengenai tahapan
perkembangan remaja, dan tips n trik menjadi orang tua sekaligus sahabat bagi anak;c. Meningkatkan pengetahuan keluarga tentang Kualitas hidup lanjut usia (lansia) dan kemampuan keluarga dalam merawat lansia;
d. Promosi 1000 hari pertama kehidupan;
e. Pendidikan dan pelatihan keterampilan bagi remaja untuk tumbuh menjadi generasi sehat, cerdas dan ceria; f. Memberikan pembinaan, fasilitasi ATTG, dan akses permodalan, untuk peningkatan ekonomi keluarga Evaluasi Perkembangan Kampung KB
BANGKA BELITUNG
BENGKULU BANTEN Persentase Capaian Kampung KB terhadap Roadmap 100 100 100 SUMATERA BARAT D.I. JOGJAKARTA JAWA BARAT LAMPUNG BALI 97 98 100 100 100 KALIMANTAN SELATAN KALIMANTAN TENGAH SULAWESI SELATAN SULAWESI TENGAH DKI JAKARTA 91 91 92 93 94 KALIMANTAN TIMUR SULAWESI UTARA MALUKU UTARA MALUKU NTB 77 82 84 90 90 SULAWESI TENGGARA SULAWESI BARAT JAWA TENGAH INDONESIA JAMBI 67 68 70 74 75 KEPULAUAN RIAU PAPUA BARAT JAWA TIMUR RIAU NTT 61 63 64 65 66 KALIMANTAN UTARA KALIMANTAN BARAT SUMATERA SELATAN SUMATERA UTARA ACEH 45 47
50
51
55 GORONTALO PAPUA 9 20 40 44 60 80 100 120- 5000 kecamatan di Indonesia, telah memiliki Kampung KB (Target roadmap 2017 adalah 7160 kec)
Kondisi Kampung KB Berdasarkan Hasil Monev Meskipun telah dilaksanakan sosialisasi dan pelatihan bagi pengelola pengurus dan pengelola
Kampung KB, masih banyak ditemukan Kampung KB belum mengetahui langkah-langkah yang harus dilakukan pasca pembentukan . Sehingga kegiatan di Kampung KB masih menunggu partisipasi aktif dari OPDKB;
Banyak pokja yang belum mengerti tentang tugas dan fungsinya; Banyak kegiatan yang terhambat karena tidak tersedianya biaya operasional; Perlu optimalisasi peran PKB/PLKB sebagai pendamping dan penggerak pembina Kampung KB; Perlu optimalisasi peran OPDKB pembina Kampung KB untuk terus melaksanakan advokasi kepada Pemimpin Daerah dan Lintas Sektor, serta terlibat pada penyusunan Perbup terkait perioritas desa; Perlu peningkatan peran kader, toga, toma sebagai motivator; Perlu intensifikasi kegiatan program KKBPK di Kampung KB; ; Belum berjalannya sistem pelaporan Masih rendahnya peran aktif masyarakat;
Rekomendasi dan Tindak Lanjut Pendampingan dan fasilitasi pelatihan teknis; Pemilihan pengurus/pokja yang potensial, dapat diandalkan untuk mempengaruhi masyarakat, dari berbagai lintas umur, pekerjaan, dan jabatan dalam pemerintah desa/kelurahan; Optimalisasi sumber daya dalam masyarakat dan pemerintah desa/lurah; Pelatihan dan refreshing PKB/PLKB; Koordinasi dan konsolidasi dengan OPDKB guna pencapaian dan pengembangan program KKBPK; Pelatihan dan refreshing bagi kader, toga, toma, pokja; Komitmen yang kuat untuk memajukan pembangunan desa dan pelaksanaan program di lini lapangan guna mensejahterakan masyarakat dan peningkatan status desa; Sosialisasi yang terus menerus untuk masyarakat tentang manfaat Kampung KB.