PENGARUH PELATIHAN, PEMANFAATAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN DAERAH DAN KOMPETENSI PEJABAT PENATAUSAHAAN KEUANGAN TERHADAP EFEKTIVITAS PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN PADA SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH KABUPATEN BIREUEN

PENGARUH PELATIHAN, PEMANFAATAN SISTEM

  

INFORMASI MANAJEMEN DAERAH DAN KOMPETENSI

PEJABAT PENATAUSAHAAN KEUANGAN TERHADAP

EFEKTIVITAS PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN

PADA SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH

KABUPATEN BIREUEN

1 2 3 1)

Okviana Manuavi , Darwanis , Hasan Basri

2, 3)

Magister Akuntansi Program Pascasarjana Universitas Syiah Kuala Banda Aceh

Prodi Magister Akuntansi Universitas Syiah Kuala, Darussalam, Banda Aceh 23111, Indonesia.

  

Abstract: The puprpose of this study is to examine the effect of training, using of Regional Management

Information System and finance and administration officer competence on the effectiveness of the financial

statements preparation of the local government agencies in Bireuen District, either simultaneously or partially.

  

This study employed the quantitative approach, by applying cencus method, its respodents are 51 local

government agencies (SKPD) which includes boards, offices and sub-district. The data collection is done directly

by using a questionnaire contains 33 statements. Then the multiple regression.analysis model apply to test the

hypotheses. The results indicate that the training, using of Regional Management Information System and

finance and administration officer competence, either simultaneously or partially affects the effectiveness of the

financial statements preparation of local government agencies (SKPD) in Bireuen District.

  

Keywords: Training, Regional Management Information Systems, Finance and Administration Officer

Competence, Effectiveness of The Financial Statements Preparation.

  

Abstrak: Tujuan penelitian ini adalah untuk menguji pengaruh pelatihan, pemanfaatan Sistem Informasi

Manajemen Daerah dan kompetensi Pejabat Penatausahaan Keuangan terhadap efektivitas penyusunan laporan

keuangan pada Satuan Kerja Perangkat Daerah Kabupaten Bireuen, baik secara simultan maupun parsial.

  

Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif, dengan menggunakan metode sensus, jumlah responden

adalah 51 SKPD yang terdiri dari badan, dinas, kantor dan kecamatan.Teknik pengumpulan data dilakukan

secara langsung dengan menggunakan kuesioner yang berisi 33 pernyataan. Selanjutnya, data dianalisis

menggunakan regresi linier berganda untuk menguji hipotesis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pelatihan,

pemanfaatan Sistem Informasi Manajemen Daerah dan kompetensi Pejabat Penatausahaan Keuangan

berpengaruh secara simultan maupun parsial terhadap efektivitas penyusunan laporan keuangan pada Satuan

Kerja Perangkat Daerah Kabupaten Bireuen.

  Kata Kunci: Pelatihan, Sistem Informasi Manajemen Daerah, Kompetensi Pejabat Penatausahaan Keuangan dan Efektivitas Penyusunan Laporan Keuangan .

  

PENDAHULUAN rumah tangga daerah, menetapkan kebijakan,

  serta melakukan pertanggungjawaban keuangan Peraturan berkenaan dengan otonomi daerah sendiri. Proses manajemen keuangan daerah yang tercantum dalam Undang-Undang Nomor pada era otonomi tersebut membutuhkan

  32 Tahun 2004 memberikan kewenangan pada pembangunan sistem akuntansi pemerintahan pemerintah daerah untuk mengatur urusan guna peningkatan penyediaan informasi yang andal dan akurat.

  Semua organisasi baik swasta maupun publik diharuskan menyusun laporan keuangan secara efektif agar informasi yang berkualitas dapat dihasilkan secara tepat waktu bagi pihak yang berkepentingan (International Federation

  of Accountants , 2013). Salah satu elemen

  penting dalam laporan keuangan adalah efektivitas dalam penyusunannya. Efektivitas penyusunan laporan keuangan adalah syarat utama yang harus diterapkan agar laporan keuangan yang disusun tidak mengandung unsur salah saji yang mengakibatkan informasi yang diterima oleh masyarakat tidak sesuai dengan fakta yang sebenarnya.

  Kewajiban penyusunan laporan keuangan tercantum dalam Peraturan Pemerintah No. 8 Tahun 2006 tentang Pelaporan Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah, yang mengamanatkan adanya penyusunan laporan keuangan sebagai pertanggungjawaban pelaksanaan APBD (Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah) pada masing-masing SKPD (Satuan Kerja Perangkat Daerah). Selanjutnya, Peraturan Menteri Dalam Negeri No. 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah menjelaskan bahwa laporan keuangan SKPD disampaikan kepada kepala daerah melalui PPKD (Pejabat Pengelola Keuangan Daerah) paling lambat 2 bulan setelah tahun anggaran berakhir. Pejabat yang melaksanakan fungsi tata usaha keuangan pada SKPD adalah PPK (Pejabat Penatausahaan Keuangan) SKPD. PPK SKPD menyiapkan laporan keuangan

  Satuan Kerja Perangkat Daerah tahun anggaran berkenaan dan disampaikan kepada kepala SKPD untuk ditetapkan sebagai laporan pertanggungjawaban pelaksanaan anggaran SKPD guna mewujudkan administrasi keuangan yang efektif.

  Fenomena yang terjadi dalam penyusunan laporan keuangan pada SKPD yaitu PPK SKPD (Pejabat Penatausahaan Keuangan Satuan Kerja Perangkat Daerah) selaku pejabat yang bertugas menyusun dan menyajikan laporan keuangan, belum sepenuhnya memahami dan mengerti untuk melaksanakan akuntansi dan menyusun laporan keuangan sesuai dengan ketentuan yang berlaku (Wiraputra, Sinarwati dan Herawati, 2014). Hal ini disebabkan pada umumnya PPK SKPD tersebut tidak memiliki disiplin ilmu akuntansi dan bukan berasal dari pendidikan akuntansi. Dengan demikian, peranan sumber daya manusia yang melaksanakan sistem akuntansi menjadi salah satu faktor yang sangat penting dalam rangka terlaksananya penyusunan laporan keuangan SKPD dan pemerintah daerah.

  Berdasarkan hasil reviu laporan keuangan pemerintah daerah kabupaten Bireuen, juga menunjukkan bahwa masih terdapat SKPD di wilayah pemerintah daerah kabupaten Bireuen yang belum sepenuhnya mampu menyelesaikan penyusunan laporan keuangan sesuai dengan jadwal yang telah ditetapkan yakni selambat- lambatnya 2 (dua) bulan setelah tahun anggaran berakhir, yaitu pada bulan Februari setiap awal tahun. Ketepatan waktu dalam penyampaian laporan keuangan tingkat satuan kerja dipengaruhi oleh beberapa faktor, baik dalam proses penyusunan hingga menyampaikannya seperti sumber daya manusia, sarana pendukung, aturan hukum termasuk pengenaan sangsi keterlambatan.

  Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 101 Tahun 2000 tentang Pendidikan dan Pelatihan Jabatan Pegawai Negeri Sipil menyatakan bahwa “sesuai dengan tuntutan nasional dan tantangan global untuk mewujudkan kepemerintahan yang baik diperlukan sumber daya manusia dan aparatur yang memiliki kompetensi jabatan dalam penyelenggaraan negara dan pembangunan”.

  Dengan demikian, pelatihan bertujuan untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia, sehingga mampu melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya.

  Dalam rangka memfasilitasi pemerintah daerah dalam pelaksanaan tata kelola keuangan daerah sesuai dengan peraturan yang berlaku, efisien, efektif, transparan dan akuntabel, BPKP menetapkan Pengembangan SIMDA (Sistem Informasi Manajemen Daerah) (BPKP, 2003). Tujuan pengembangan program aplikasi SIMDA adalah menyediakan data base mengenai kondisi di daerah yang terpadu antara lain dari aspek keuangan, serta menghasilkan informasi yang komprehensif, tepat dan akurat kepada manajemen pemerintah daerah.

  Sehubungan dengan terselenggaranya penyusunan laporan keuangan SKPD di lingkungan pemerintah daerah kabupaten Bireuen, maka diadakan pelatihan penyusunan laporan keuangan SKPD dengan menggunakan program SIMDA kepada seluruh perwakilan SKPD di wilayah kabupaten Bireuen. Kegiataan pelatihan ini diselenggarakan dalam rangka terlaksananya penyusunan laporan keuangan seluruh SKPD di kabupaten Bireuen yang mengacu pada pedoman pengelolaan keuangan daerah dan Standar Akuntansi Pemerintahan.

  Peraturan Kepala Badan Kepegawaian Negara Nomor 7 Tahun 2013 menjelaskan kompetensi a dalah “karakteristik dan kemampuan kerja yang mencakup aspek pengetahuan, keterampilan, dan sikap sesuai tugas dan/atau fungsi jabatan”. Kompetensi diperlukan agar pegawai dapat melaksanakan pekerjaan sesuai dengan standar yang ditetapkan (Soepardi, 2012).

  Berdasarkan permasalahan di atas, maka penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh pelatihan, pemanfaatan Sistem Informasi Manajemen Daerah dan kompetensi Pejabat Penatausahaan Keuangan terhadap efektivitas penyusunan laporan keuangan pada SKPD kabupaten Bireuen.

  KAJIAN KEPUSTAKAAN DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS Hubungan Pelatihan terhadap Efektivitas Penyusunan Laporan Keuangan

  Pelatihan merupakan sebuah proses pengembangan kemampuan, kecerdasan serta prestasi kerja seorang pegawai dalam melaksanakan pekerjaannya. Rivai dan Sagala (2009) menjelaskan bahwa “pelatihan membantu pegawai untuk mencapai keahlian dan kemampuan tertentu agar berhasil dalam melaksanakan pekerjaannya”. Tujuan dari pelaksanaan kegiatan pelatihan antara lain meningkatkan efisiensi dan efektivitas kerja serta peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia (Handoko, 2001). Oleh karena itu, pelatihan dapat membantu seseorang dalam memahami suatu pengetahuan praktis dan penerapannya guna meningkatkan keahliannya sehingga mampu melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya.

  Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 101 Tahun 2000 tentang Pendidikan dan Pelatihan Jabatan Pegawai Negeri Sipil, yang dimaksud dengan Pendidikan dan Pelatihan adalah “penyelenggaraan proses pembelajaran untuk meningkatkan kemampuan dalam melaksanakan jabatannya sesuai dengan sasaran”. Hasil penelitian yang dilakukan oleh Sari dan Ibrahim (2014) menunjukkan bahwa pelatihan berpengaruh terhadap penyusunan laporan keuangan pemerintah daerah. H 1 : pelatihan berpengaruh terhadap efektivitas penyusunan laporan keuangan.

  Hubungan Pemanfaatan Sistem Informasi Manajemen Daerah terhadap Efektivitas Penyusunan Laporan Keuangan

  Sistem pengelolaan keuangan daerah memerlukan dukungan program yang mampu mengelola ribuan transaksi secara cepat, tepat, dan akurat serta didukung oleh tersedianya sumber daya manusia yang mampu mengelola sistem tersebut sehingga menghasilkan capaian target yang maksimal (Pulungan, 2013). Suatu entitas akuntansi dalam pemerintah daerah memiliki transaksi yang kompleks dan besar volumenya. Pemanfaatan teknologi informasi akan sangat membantu mempercepat proses pengolahan data transaksi dan penyajian laporan keuangan pemerintah sehingga laporan keuangan tersebut tidak kehilangan nilai informasi yaitu ketepatwaktuan (Winidyaningrum dan Rahmawati, 2010). Oleh karena itu, pemanfaatan teknologi informasi dalam pengolahan data memiliki keunggulan dari sisi kecepatan sehingga menghasilkan laporan keuangan yang tepat waktu.

  Sistem Informasi Manajemen Daerah merupakan sebuah sistem berbasis aplikasi teknologi yang bertujuan menghasilkan informasi yang komprehensif, tepat dan akurat kepada manajemen pemerintah daerah. Aplikasi Sistem Informasi Manajemen Daerah merupakan salah satu produk dari teknologi sistem informasi yang digunakan oleh banyak pemerintah daerah di Indonesia dalam menyelenggarakan pengelolaan keuangan daerahnya yang bertujuan untuk mempermudah pengelolaan keuangan (Budiman dan Arza, 2013). H 2 : pemanfaatan Sistem Informasi Manajemen Daerah berpengaruh terhadap efektivitas penyusunan laporan keuangan.

  Pengaruh Kompetensi Pejabat Penatausahaan Keuangan terhadap Efektivitas Penyusunan Laporan Keuangan

  Berdasarkan Peraturan Kepala Lembaga Administrasi Negara Nomor 14 Tahun 2011 “kompetensi adalah kemampuan dan karakteristik yang dimiliki oleh seorang Pegawai Negeri Sipil berupa pengetahuan, keterampilan, dan sikap perilaku yang diperlukan dalam pelaksanaan tugas jabatannya”. Kualitas pegawai dibidang akuntansi/ keuangan merupakan faktor yang berpengaruh terhadap kualitas laporan keuangan yang disusun pemerintah daerah (Adhi dan Suhardjo, 2013).

  Kompetensi diperlukan agar pegawai dapat melaksanakan pekerjaan sesuai dengan standar yang ditetapkan, atau dengan kata lain memenuhi ukuran mutu hasil pekerjaan yang diharapkan (Soepardi, 2012). Dengan demikian, kompetensi merupakan suatu karakteristik dari seseorang yang memiliki keterampilan, pengetahuan dan kemampuan untuk melaksanakan suatu pekerjaan serta yang mendasari seseorang mencapai kinerja yang tinggi dalam pekerjaannya.

  Keberhasilan dalam pengelolaan keuangan sangat ditentukan oleh kemampuan atau kompetensi para pegawai pengelola keuangan (Sari, Saiful dan Aprila, 2013). Dengan adanya kompetensi yang memadai oleh para pelaksana akuntansi, maka nilai informasi yang tersaji dalam laporan keuangan akan semakin membaik sehingga menjadi pedoman oleh pemerintah daerah dalam pengambilan keputusan yang tepat (Yuliarta, 2013). H 3 : kompetensi Pejabat Penatausahaan Keuangan berpengaruh terhadap efektivitas penyusunan laporan keuangan.

  Penelitian ini merupakan pengujian hipotesis yang bertujuan untuk menguji pengaruh variabel pelatihan, pemanfaatan Sistem Informasi Manajemen Daerah dan kompetensi Pejabat Penatausahaan Keuangan terhadap efektivitas penyusunan laporan keuangan pada SKPD Kabupaten Bireuen. Populasi dalam penelitian ini adalah tingkat organisasional yaitu seluruh SKPD di lingkungan Kabupaten Bireuen. Sumber data dalam penelitian ini adalah data primer dan sekunder yaitu gabungan antara sumber data berupa kuesioner dan studi kepustakaan.

  Teknik analisis data pada pengujian hipotesis menggunakan analisis regresi linier berganda yang merupakan teknik statistik yang digunakan untuk menguji pengaruh antara dua atau lebih variabel dan untuk melihat pengaruh secara parsial dan simultan. Persamaan model empiris yang digunakan dalam meneliti pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen, yaitu:

  Y = α + β 1 X 1

  • + β
  • 2 X 2<
  • + β
  • 3 X 3<
  • + ε

  Dimana Y adalah efektivitas penyusunan laporan keuangan, α adalah konstanta, β 1,2,3 adalah koefisien regresi, X 1 adalah pelatihan,

  X 2 adalah pemanfaatan Sistem Informasi Manajemen Daerah, X 3 adalah kompetensi Pejabat Penatausahaan Keuangan dan adalah

  error . Model penelitian ini dapat dilihat pada Gambar 1.

METODE PENELITIAN

  Gambar 1. Model Penelitian

  Selanjutnya data diolah dengan menggunakan SPSS (Statistical Package for Social Science) versi 20. Data kemudian diuji, baik uji kualitas data yang terdiri dari uji validitas dan reabilitas serta uji asumsi klasik yang terdiri dari uji normalitas, uji heteroskedastisitas dan uji multikolinearitas.

  Operasionalisasi Variabel

  Variabel dalam penelitian ini terdiri dari dua variabel, yaitu variabel terikat (dependent

  variable ) dan variabel bebas (independent variable ). Pada penelitian ini yang menjadi

  variabel terikat adalah efektivitas penyusunan laporan keuangan, sedangkan yang menjadi variabel bebas adalah pelatihan, pemanfaatan Sistem Informasi Manajemen Daerah dan kompetensi Pejabat Penatausahaan Keuangan.

  Dalam penyusunan laporan keuangan, mengukur efektivitas bermakna mengukur kesesuaian antara ketentuan perundang- undangan yang berlaku dengan kenyataan hasil yang dicapai (Martuti, 2011). Tujuan dari penyusunan laporan keuangan yaitu memberikan informasi yang bermanfaat bagi penggunanya. Dengan demikian, suatu hasil dikatakan efektif jika hasil tersebut benar-benar sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan sebelumnya termasuk ketentuan yang berlaku. Keterandalan dan ketepatwaktuan merupakan dua unsur informasi yang penting terkait dengan pengambilan keputusan oleh berbagai pihak. Oleh karena itu, penyusunan laporan keuangan dikatakan efektif apabila sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku, pelaporannya disampaikan tepat waktu dan laporan keuangan menyajikan informasi yang relevan.

  Variabel bebas yang pertama yaitu pelatihan (X 1 ). Pelatihan merupakan sebuah proses pengembangan kemampuan, kecerdasan serta prestasi kerja seorang pegawai dalam melaksanakan pekerjaannya. Pelatihan membantu pegawai untuk mencapai keahlian dan kemampuan tertentu agar berhasil dalam melaksanakan pekerjaannya (Rivai dan Sagala, 2009). Tujuan dari pelaksanaan kegiatan pelatihan antara lain meningkatkan efisiensi dan efektivitas kerja serta peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia (Handoko, 2001). Oleh karena itu, pelatihan dapat membantu seseorang dalam memahami suatu pengetahuan praktis dan penerapannya guna meningkatkan keahliannya sehingga mampu melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya di dalam organisasi agar tujuan organisasi dapat tercapai.

  Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 101 Tahun 2000 tentang Pendidikan dan Pelatihan Jabatan Pegawai Negeri Sipil, yang dimaksud dengan Pendidikan dan Pelatihan

  Pelatihan Pemanfaatan SIMDA Kompetensi PPK

  Efektivita s Penyusunan Laporan

  Keuangan adalah “penyelenggaraan proses pembelajaran untuk meningkatkan kemampuan dalam melaksanakan jabatannya sesuai dengan sasaran”. Dengan demikian, pelatihan adalah suatu proses memberikan bantuan bagi para pegawai untuk menguasai keahlian khusus atau membantu untuk memperbaiki kekurangan dalam melaksanakan pekerjaannya.

HASIL PEMBAHASAN

  Variabel bebas yang kedua yaitu pemanfaatan Sistem Informasi Manajemen Daerah (X 2 ). Suatu entitas akuntansi dalam pemerintah daerah memiliki transaksi yang kompleks dan besar volumenya. Pemanfaatan teknologi informasi yang maksimal akan sangat efektif dalam menyusun laporan keuangan karena memiliki keunggulan dari sisi kecepatan sehingga dapat menghasilkan laporan keuangan yang tepat waktu. Sistem Informasi Manajemen Daerah merupakan sebuah sistem berbasis aplikasi teknologi yang bertujuan menghasilkan informasi yang komprehensif, tepat dan akurat kepada manajemen pemerintah daerah (BPKP, 2003).

  • + ε Pengaruh Pelatihan, Pemanfaatan SIMDA dan Komptensi PPK terhadap Efektiviitas Penyusunan Laporan Keuangan

  Variabel bebas yang ketiga yaitu kompetensi Pejabat Penatausahaan Keuangan (X 3 ). Berdasarkan Peraturan Kepala Lembaga Administrasi Negara Nomor 14 Tahun 2011, kompetensi adalah kemampuan dan karakteristik yang dimiliki oleh seorang Pegawai Negeri Sipil berupa pengetahuan, keterampilan, dan sikap perilaku yang diperlukan dalam pelaksanaan tugas jabatannya. Kompetensi diperlukan agar pegawai dapat melaksanakan pekerjaan sesuai dengan standar yang ditetapkan, atau dengan kata lain memenuhi ukuran mutu hasil pekerjaan yang diharapkan (Soepardi, 2012).

  Hasil pengujian hipotesis dengan menggunakan analisis regresi linier berganda dapat dilihat pada Tabel 1.

  Tabel 1 Hasil Regresi Variabel Unstandardized Coefficients β Std. Error

  Konstanta 1,033 0,328 Pelatihan 0,509 0,151

  SIMDA 0,147 0,154 Kompetensi 0,078 0,093

  Koefisien Korelasi (R) : 0,830 Koefisien Determinasi (R²) : 0,688 Adjusted R Square : 0,669

  Sumber: Data Primer Diolah Tahun 2015 Berdasarkan tabel 1 tersebut, persamaan regresi linear berganda pada penelitian ini dapat dituliskan sebagai berikut:

  Y = 1,033 + 0,509X 1 + 0,147X 2 + 0,078X 3

  Hasil penelitian menunjukkan bahwa koefisien regresi (β) untuk masing-masing variabel independen tidak sama dengan nol, yaitu koefisien regresi pelatihan (β 1 ) sebesar

  0,509, koefisien regresi pemanfaatan SIMDA (β 2 ) sebesar 0,147, dan koefisien regresi kompetensi PPK (β 3 ) sebesar 0,078. Dengan menggunakan kriteria penerimaan dan penolakan hipotesis yaitu jika

   1 =2 = β 3 = 0 : H diterima dan jika paling sedikit ada satu

  i (i = 1,2,3 ) ≠ 0 : H ditolak, maka dapat diinterpretasikan bahwa pelatihan (X 1 ), pemanfaatan SIMDA (X 2 ) dan kompetensi PPK (X 3 ) secara bersama-sama berpengaruh terhadap efektivitas penyusunan laporan keuangan pada SKPD Kabupaten Bireuen (Y). Oleh karena itu, hasil penelitian ini menolak hipotesis nol (H ) dan menerima hipotesis alternatif (H a ).

  Pengaruh secara bersama-sama ketiga variabel independen (X 1,

  X 2,

  X 3 ) terhadap variabel dependen (Y) ditunjukkan melalui nilai koefisien determinasi (R²) sebesar 0,688. Hal tersebut dapat diinterpretasikan bahwa efektivitas penyusunan laporan keuangan pada SKPD Kabupaten Bireuen sebesar 68,8% disebabkan oleh perubahan yang terjadi bersama-sama pada pelatihan pemanfaatan SIMDA dan kompetensi PPK, sedangkan selebihnya sebesar 31,2% disebabkan oleh faktor-faktor lain dari variabel yang tidak termasuk dalam model penelitian ini. Koefisien korelasi (R) sebesar 0,830 menunjukkan derajat hubungan antara variabel independen dengan variabel dependen sebesar 83%. Hal ini berarti pelatihan, pemanfaatan SIMDA dan kompetensi PPK mempunyai hubungan yang kuat dengan efektivitas penyusunan laporan keuangan.

  Pengaruh Pelatihan terhadap Efektivitas Penyusunan Laporan Keuangan

  Hasil penelitian secara parsial menunjukkan bahwa nilai koefisien regresi  1 = 0,509 (

  β 1 ≠ 0). Hal tersebut dapat diinterpretasikan bahwa pelatihan berpengaruh terhadap efektivitas penyusunan laporan keuangan pada SKPD Kabupaten Bireuen.

  Hasil penelitian ini sejalan dengan sejalan dengan Handoko (2001) yang mengemukakan bahwa tujuan dari pelaksanaan kegiatan pelatihan antara lain meningkatkan efisiensi dan efektivitas kerja serta peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia. Dengan demikian, pelatihan membantu pegawai untuk mencapai keahlian dan kemampuan tertentu agar berhasil guna dalam pekerjaannya.

  Pengaruh Pemanfaatan Sistem Informasi Manajemen Daerah terhadap Efektivitas Penyusunan Laporan Keuangan

  Hasil penelitian secara parsial menunjukkan bahwa nilai koefisien regresi  2 =

  0,147 ( β 2 ≠ 0). Hal tersebut dapat diinterpretasikan bahwa pemanfaatan teknologi informasi yaitu Sistem Informasi Manajemen Daerah berpengaruh terhadap efektivitas penyusunan laporan keuangan pada Satuan Kerja Perangkat Daerah Kabupaten Bireuen.

  Hasil penelitian Winidyaningrum dan Rahmawati (2010) membuktikan bahwa pemanfaatan teknologi informasi akan sangat membantu mempercepat proses pengolahan data transaksi dan penyajian laporan keuangan pemerintah sehingga laporan keuangan tersebut tidak kehilangan nilai informasi yaitu ketepatwaktuan. Hal tersebut sesuai dengan penelitian Wastika (2013) yang membuktikan bahwa pemanfaatan teknologi informasi berpengaruh terhadap ketepatwaktuan pelaporan keuangan SKPD.

  Pengaruh Kompetensi Pejabat penatausahaan Keuangan terhadap Efektivitas Penyusunan Laporan Keuangan

  Hasil penelitian secara parsial menunjukkan bahwa nilai koefisien regresi  3 = 0,078 ( β 3 ≠ 0). Hal tersebut dapat diinterpretasikan bahwa kompetensi PPK berpengaruh terhadap efektivitas penyusunan laporan keuangan. Hal ini bermakna bahwa semakin tinggi tingkat kompetensi PPK, maka akan meningkat pula tingkat efektivitas penyusunan laporan keuangan SKPD. Hasil penelitian Adhi dan Suhardjo (2013) menunjukkan bahwa pegawai yang berkualitas dan kompeten di bidang akuntansi/ keuangan menjadi penyangga utama untuk dapat tersusunnya laporan keuangan yang berkualitas.

  Hal ini sesuai dengan hasil penelitian Winidyaningrum dan Rahmawati (2010) yang menyimpulkan bahwa pegawai yang tidak mempunyai pengetahuan yang cukup, akan banyak menemui hambatan yang mengakibatkan pemborosan bahan, waktu dan tenaga. Hal tersebut sejalan dengan penelitian Yuliarta (2013) yang menemukan bahwa kompetensi Pejabat Penatausahaan Keuangan berpengaruh terhadap nilai informasi laporan keuangan pemerintah daerah. Oleh karena itu, peranan Sumber Daya Manusia yang melaksanakan sistem akuntansi menjadi salah satu faktor yang sangat penting dalam rangka terlaksananya penyusunan laporan keuangan Satuan Kerja Perangkat Daerah dan pemerintah daerah.

  KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan

  Berdasarkan hasil penelitian, maka dapat disimpulkan bahwa pelatihan, pemanfaatan SIMDA dan kompetensi PPK baik secara bersama-sama maupun parsial berpengaruh terhadap efektivitas penyusunan laporan keuangan pada SKPD Kabupaten Bireuen.

  Keterbatasan dalam penelitian ini antara lain penelitian ini menggunakan instrumen berupa kuesioner sehingga kesimpulan yang diambil hanya berdasarkan data yang diperleh melalui kuesioner. Hal tersebut berpotensi menimbulkan masalah jika jawaban responden berbeda dengan keadaan sesungguhnya. Namun demikian, keadaan tersebut tidak dapat dikendalikan karena di luar kemampuan peneliti. Selain itu, populasi penelitian ini adalah SKPD pada pemerintah Kabupaten Bireuen, sehingga kesimpulan yang diambil hanya berlaku untuk wilayah yang diteliti yaitu SKPD di Kabupaten Bireuen dan tidak dapat digeneralisasikan untuk SKPD pemerintah kabupaten/ kota lainnya.

  Saran

  Saran untuk penelitian selanjutnya yaitu agar memperluas objek penelitian pada SKPD pemerintah daerah lainnya di Indonesia dan menambah variabel lainnya yang terkait dengan efektivitas penyusunan laporan keuangan serta adanya pengembangan metode penelitian kualitatif atau metode campuran (kuantitatif dan kualitatif) akan memberikan hasil yang lebih menggambarkan hal-hal yang belum diuraikan dalam penelitian ini.

  Skripsi. Universitas Negeri Padang.

  Sebelas Maret. Republik Indonesia, Undang-Undang Nomor

  Staf dan Pemanfaatan Teknologi Informasi Terhadap Ketepatwaktuan Pelaporan Keuangan Satuan Kerja Perangkat Daerah (Pada Pemerintahan Kota Padang).

  Wastika, D. W. (2013). Pengaruh Kompetensi

  Soepardi, E. M. (2012). Komitmen Terhadap Kompetensi. Majalah JAI, 02 Maret, 15- 20.

  Fairness , 3 (3), 19- 29.

  Pemahaman Standar Akuntansi Pemerintahan dan Penatausahaan Keuangan Daerah Terhadap Kinerja Pengelolaan Keuangan Daerah. Jurnal

  Persada. Edisi Kedua. Jakarta: Rajawali Pers. Sari, E., Saiful &amp; Aprila, N. (2013). Pengaruh

  Dari Teori ke Praktik . PT. Raja Grafindo

  Rivai, V., &amp; Sagala, E. J. (2009). Manajemen Sumber Daya Manusia Untuk Perusahaan.

  Praja , 5 (4), 301 – 316.

  Pulungan, M. S. (2013). Optimalisasi Sistem Informasi Manajemen Daerah Dalam Mewujudkan Pengelolaan Keuangan Daerah Kabupaten Kutai Kartanegara Yang Lebih Berkualitas. Jurnal Bina

  32 Tahun 2004 Tentang Pemerintahan Daerah.

  Keuangan Dana Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) Mandiri di Kecamatan Paranggupito Kabupaten Wonogiri . Skripsi. Universitas

  DAFTAR PUSTAKA

  Martuti. (2011). Analisis Efektivitas Pelaporan

  International Good Practice Guidance: Principles for Effective Business Reporting Processes . Published by IFAC.

  International Federation of Accountans. (2013).

  Laporan Hasil Reviu Laporan Keuangan Pemerintah Kabupaten Bireuen Tahun 2013 .

  Inspektorat Kabupaten Bireuen. (2014).

  dan Sumber Daya Manusia . Yogyakarta: BPFE.

  Handoko, H. (2001). Manajemen Personalia

  Technology Acceptence Model dalam Kesuksesan Implementasi Sistem Informasi Manajemen Daerah. Jurnal WRA , 1(1), 87-110.

  http: //www. bpkp.go.id /. Budiman, F., &amp; Arza, F. I. (2013). Pendekatan

  Informasi Manajemen Daerah (SIMDA ).

  Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan. (2003). Pengenalan Sistem

  Adhi, D. K., &amp; Suhardjo, Y. (2013). Pengaruh Penerapan Standar Akuntansi Pemerintahan dan Kualitas Aparatur Pemerintah Daerah Terhadap Kualitas Laporan Keuangan (Studi Pada Pemerintah Kota Tual). Jurnal STIE Semarang, 5 (3) , 93-111.

  • --------------------------, Peraturan Pemerintah Nomor 101 Tahun 2000 Tentang Pendidikan dan Pelatihan Jabatan Pegawai Negeri Sipil.
  • --------------------------, Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 Tentang Pelaporan Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah.
  • --------------------------, Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 Tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah.
  • --------------------------, Peraturan Kepala Lembaga Administrasi Negara Nomor 14 Tahun 2011 Tentang Pedoman Penyusunan Pola Penjenjangan Pendidikan dan Pelatihan Teknis.
  • --------------------------, Peraturan Kepala Badan Kepegawaian Negara Nomor 7 Tahun 2013 Tentang Pedoman Penyusunan Standar Kompetensi Manajerial Pegawai Negeri Sipil.

  Winidyaningrum, C., &amp; Rahmawati. (2010).

  Pengaruh Sumber Daya Manusia dan Pemanfaatan Teknologi Informasi terhadap Keterandalan dan Ketepatwaktuan Pelaporan Keuangan Pemerintah Daerah dengan Variabel Intervening Pengendalian Intern Pemerintah. Artikel Ilmiah

  Simposium Nasional Akuntansi XIII Purwokerto.

  Wiraputra, W. K., Sinarwati, N. K., &amp; Herawati, N. T. (2014). Pengaruh Pemahaman Standar Akuntansi Pemerintahan dan Latar Belakang Pendidikan terhadap Penyusunan dan Penyajian Laporan Keuangan Pemerintah Daerah. E-Journal S1 Ak Universitas

  Pendidikan Ganesha Jurusan Akuntansi Program S1, 2 (1).

  Yuliarta. (2013). Pengaruh Kompetensi Pejabat

  Penatausahaan Keuangan Sistem Pengendalian Intern Pemerintah dan Pengawasan Keuangan Daerah terhadap Nilai Informasi Keuangan Pemerintah Daerah . Skripsi. Universitas Negeri Padangan.

Dokumen yang terkait

PENGARUH PENGALAMAN KERJA, OTONOMI KERJA, DAN TEKANAN PERAN TERHADAP KINERJA AUDITOR PADA KANTOR AKUNTAN PUBLIK DI BANDAR LAMPUNG (Study Kasus pada Kantor Akuntan Publik di Bandar Lampung) Yunus Fiscal , Universitas Bandar Lampung Syilvya, Universitas Ban

0 0 18

PENGARUH SISA ANGGARAN, PENDAPATAN ASLI DAERAH, DAN DANA BAGI HASIL TERHADAP BELANJA MODAL BIDANG PENDIDIKAN, KESEHATAN, DAN PEKERJAAN UMUM (Studi pada Perubahan Anggaran Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota di Aceh)

1 1 14

ANALISIS PENGARUH PEMAHAMAN MODUL PENERIMAAN NEGARA (MPN) TERHADAP TINGKAT KEPATUHAN WAJIB PAJAK PADA KPP PRATAMA KEDATON (Study Kasus pada KPP Pratama Kedaton) Khomsiyah, Universitas Trisakti Rico Yanuar, Universitas Bandar Lampung Rosmiaty Tarmizy, Univ

0 0 14

ANALISIS PENGARUH PEMAHAMAN SISTEM MODUL PENERIMAAN NEGARA (MPN) TERHADAP TINGKAT KEPATUHAN WAJIB PAJAK PADA KPP METRO (Study Kasus pada KPP Metro) Herry Goenawan Soedarsa, Universitas Bandar Lampung Fitriya Kasmawati, Universitas Bandar Lampung Rosmiaty

0 0 20

ANALISIS KESIAPAN PENERAPAN BASIS AKRUAL DALAM LAPORAN KEUANGAN (Studi pada Pemerintah Kabupaten Aceh Barat)

0 0 9

ANALISIS EFEKTIVITAS PENGENDALI BIAYA PRODUKSI PADA PT. DAUR ULANG SEJAHTERA (DSA) DI BANDAR LAMPUNG (Study Kasus pada PT Daur Ulang Sejahtera (DSA) di Bandar Lampung) Thontowi, Universitas Bandar Lampung Yeni, Universitas Bandar Lampung Syamsu Rizal, Uni

0 6 14

LEVERAGE TERHADAP PERSISTENSI LABA, DAN DAMPAKNYA TERHADAP KUALITAS LABA (Studi pada Perusahaan yang Terdaftar di Jakarta Islamic Index)

1 5 13

ANALISIS PENGARUH KECERDASAN EMOSIONAL DAN KECERDASAN SPIRITUAL TERHADAP KINERJA AUDITOR PADA PERUSAHAAN INDUSTRI DI BANDAR LAMPUNG. (Study Kasus pada Perusahaan Industri di Bandar Lampung) Nuria Erisna, Universitas Bandar Lampung Ines Genevine, Universit

0 0 16

PERAN DEWAN PENGAWAS SYARIAH DAN DEWAN KOMISARIS DALAM MENGUNGKAPKAN ISLAMIC SOCIAL REPORTING PADA BANK UMUM SYARIAH DI INDONESIA Lakharis Inuzula, Hasan Basri,Shabri

0 0 11

PENGARUH PEMANFAATAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI KEUANGAN DAERAH, KUALITAS SUMBER DAYA MANUSIA, DAN PENGAWASAN INTERNAL TERHADAP KINERJA UNIT SATUAN KERJA PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN SIMEULUE

0 0 11