Karorenortala_Acara Sosialisasi SK Biro Hukum_30 nopember 2016
KEMENTERIAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/
BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL
KEBIJAKAN PERENCANAAN DAN
ANGGARAN
KEMENTERIAN PPN/BAPPENAS TAHUN
2017
oleh:
Kepala Biro Perencanaan, Organisasi, dan Tata Laksana
(2)
Outline
Rencana Kerja
2017
RKA K/L 2017
Kebijakan
Pelaksanaan
Anggaran
Hal-hal yang perlu
mendapat
perhatian
1
2
(3)
Renja
2017
(4)
Mewujudkan
Lembaga Perencanaan
Pembangunan Nasional
Berkualitas, Sinergis, dan
Kredibel
Manajemen tata kelola pemerintahan di
Kementerian PPN/Bappenas yang baik dan
bersih
Manajemen tata kelola pemerintahan di
Kementerian PPN/Bappenas yang baik dan
bersih
Perencanaan pembangunan nasional yang
berkualitas, sinergis, dan kredibel
Turunan Visi –
Outcome
Kementerian
PPN/Bappenas
Slide 4
Program
Utama
Program
Utama
Program
Pendukun
g
Program
Pendukun
g
A
B
Visi 2015-2019
Terwujudnya Indonesia yang Berdaulat,
Mandiri dan Berkepribadian Berlandaskan
Gotong Royong”
1.Merumuskan dan menetapkan kebijakan perencanaan, penganggaran, regulasi,
dan kelembagaan dalam pembangunan nasional yang selaras (antardaerah,
antarruang, antarwaktu, antarfungsi pemerintah, maupun antara pusat dan
daerah).
2.Melakukan Pengendalian melalui sinkronisasi program dan kegiatan untuk
mempercepat pelaksanaan pembangunan yang dilaksanakan oleh
Kementerian/Lembaga/Daerah sesuai dengan strategi dan kebijakan
pembangunan nasional
3.Melaksanakan tata kelola kelembagaan pemerintahan yang baik dan bersih di
Kementerian PPN/Bappenas.
(5)
Output Program
Utama
Perencanaan pembangunan nasional yang berkualitas, sinergis,
dan kredibel
1
A. Kebijakan Pembangunan Nasional
Kesiapan Usulan dgn alat Ukur: Kajian/background study, Policy Paper, Pre FS KPS
Financial Programming Ekonomi Nasional & Regional
Checking rancang bangun Kesiapan usulan DAK & Subsidi Rencana Sumber Dana PHLN & PPP
B. Sistem/Regulasi Perencanaan
Standar kesiapan rancang bangun kelayakan kegiatan infrastruktur
Regulasi perencanaan & Penganggaran Regulasi Penelaahan Renstra, Renja,RKA
K/L
Readines criteria setting PHLN Sistem Perencanaan Terintegrasi
C. Informasi Hasil Pembangunan
Informasi capaian program K/L & Wilayah
Informasi capaian Outcome Nawacita (monev
pembangunan nasional dan lampid)
B.Sistem/Regulasi Monev dan Pengendalian
Regulasi Pemantauan, Evaluasi & Pengendalian Pembangunan Sistem PEPP yang terintegrasi
D. Fasilitasi Peningkatan Kapasitas Perencana Pusat dan Daerah
3. Kebijakan Percepatan Pembangunan
Debottlenecking melalui
Koordinasi kebijakan
perencanaan & pelaks. program prioritas dengan Kemenko, K/L, dan Pemda (RAN/RAD)
Rencana Pembangunan 1. Jangka Menengah
Penyusunan RPJMN Reviu Renstra K/L
2. Jangka Pendek
Penyusunan RKP Penyiapan Raker RKP
Reviu Renja K/L dan RKA K/L
3. Peyunsunan
Perpres (RKP)
T
+1T
-2T
-1T
0Output
Input
Penge nd
alian
Pengendalian Pelaksanaan pembangunan
melalui mekanisme pertimbangan revisi alokasi K/L:
1)hasil monev dan policy paper
2)outlook Financial Programming Nasional & Regional
3) Pencarian sumber dana PHLN & PPP
&Pen
gang gara
n
Pere ncan
aan
M on ev
(6)
Percepatan
Pembanguna
n
4
4
KEBIJAKAN & FOKUS OUTPUT
UTAMA
Penyusunan
Rencana
Fokus: •Penyusunan RKP 2017 dengan melakukan penyempurnaan mekanisme penyusunan•Revieu terhadap Renstra K/L mitra yang belum dilakukan reviu pada tahun 2015 Fokus: •Penyusunan RKP 2017 dengan melakukan penyempurnaan mekanisme penyusunan
•Revieu terhadap Renstra K/L mitra yang belum dilakukan reviu pada tahun 2015
Kebijakan
Perencanaan
Fokus: •Penyusunan studi kajian untuk penyusunan rencana pembangunan secara komprehensif •Mempersiapka n rancang bangun proyek sarana dan prasarana prioritas •Prakarsa strategis dilakukan untuk topik yang strategis (berdasarkan inisiatif dan arahan pimpinan) Fokus: •Penyusunan studi kajian untuk penyusunan rencana pembangunan secara komprehensif •Mempersiapka n rancang bangun proyek sarana dan prasarana prioritas •Prakarsa strategis dilakukan untuk topik yang strategis (berdasarkan inisiatif dan arahan pimpinan)Sistem/Regul
asi
Perencanaan
&
Pengendalian
Fokus:•evaluasi sistem perencanaan dan pengendalian melalui identifikasi penerapan dan kemanfaatan •Mempersiapkan penyempurnaa n dan integrasi sistem
perencanaan dan
pengendalian
• Melakukan penyempurnaa n regulasi dalam rangka menciptakan lingkungan agar sistem perencanaan dan pengendalian dapat diimplementasi kan Fokus:
•evaluasi sistem perencanaan dan pengendalian melalui identifikasi penerapan dan kemanfaatan •Mempersiapkan penyempurnaa n dan integrasi sistem
perencanaan dan
pengendalian
• Melakukan penyempurnaa n regulasi dalam rangka menciptakan lingkungan agar sistem perencanaan dan pengendalian dapat diimplementasi kan
Fasilitasi
Peningkatan
Aparatur
Perencana
Fokus: •Mengidentifika si kebutuhan peningkatan peran perencana pusat dan daerah •Memfasilitasi peningkatan kapasitas perencana pusat dan daerah agar siap dalam melaksanakan penyempurnaa n mekanisme perencanaan •Memperkuat kerjasama kelembagaan perencanaan daerah Fokus: •Mengidentifika si kebutuhan peningkatan peran perencana pusat dan daerah •Memfasilitasi peningkatan kapasitas perencana pusat dan daerah agar siap dalam melaksanakan penyempurnaa n mekanisme perencanaan •Memperkuat kerjasama kelembagaan perencanaandaerah
Slide 6
Fokus: •Penyusunan kebijakan pelaksanaan RKP dengan melakukan penyempurna an rencana aksi •Penyusunan mekanisme percepatan melalui kebijakan dalam pertimbangan revisi APBN Fokus: •Penyusunan kebijakan pelaksanaan RKP dengan melakukan penyempurna an rencana aksi •Penyusunan mekanisme percepatan melalui kebijakan dalam pertimbangan revisi APBN Fokus: •Mengidentifi kasi kebutuhan informasi hasil pembanguna n dengan melakukan monitoring dan evaluasi terhadap rencana
pembangun
an
secara lebih terukur Fokus: •Mengidentifi kasi kebutuhan informasi hasil pembanguna n dengan melakukan monitoring dan evaluasi terhadap rencanapembangun
an
secara lebih terukurInformasi
Hasil
Pembangun
an
Deliverable: •Standar kesiapanrancang bangun kelayakan kegiatan infrastruktur •Regulasi perencanaan, Penganggaran, Pemantauan, Evaluasi dan Pengendalian •Regulasi Penelaahan Renstra, Renja,RKA K/L •Readines criteria
setting PHLN •Sistem Perencanaan dan PEPP yang Terintegrasi Deliverable: •Standar kesiapan
rancang bangun kelayakan kegiatan infrastruktur •Regulasi perencanaan, Penganggaran, Pemantauan, Evaluasi dan Pengendalian •Regulasi Penelaahan Renstra, Renja,RKA K/L •Readines criteria
setting PHLN •Sistem Perencanaan dan PEPP yang Terintegrasi Deliverable:
•Pendidikan dan latihan aparatur perencana •Pembinaan fungsional perencana Deliverable:
•Pendidikan dan latihan aparatur perencana •Pembinaan fungsional perencana Deliverable:
•Kajian/backgroun
d study,
•Policy Paper, Pre FS KPS •Financial Programming Ekonomi Nasional & Regional •Checking rancang bangun
•Kesiapan usulan
DAK & Subsidi
•Rencana Sumber
Dana PHLN & PPP
Deliverable:
•Kajian/backgroun
d study,
•Policy Paper, Pre FS KPS •Financial Programming Ekonomi Nasional & Regional •Checking rancang bangun
•Kesiapan usulan
DAK & Subsidi
•Rencana Sumber Dana PHLN & PPP
Deliverable:
•Debottlenecki
ng melalui
Koordinasi kebijakan perencanaan & pelaks. program prioritas dengan Kemenko, K/L, dan Pemda (RAN/RAD) •Pengendalian Pelaksanaan pembangunan melalui mekanisme pertimbangan revisi alokasi K/L
Deliverable:
•Debottlenecki
ng melalui
Koordinasi kebijakan perencanaan & pelaks. program prioritas dengan Kemenko, K/L, dan Pemda (RAN/RAD) •Pengendalian Pelaksanaan pembangunan melalui mekanisme pertimbangan revisi alokasi K/L
Deliverable:
•Informasi capaian
program K/L & Wilayah •Informasi capaian Outcome Nawacita (monev pembangunan nasional dan lampid) Deliverable: •Informasi capaian
program K/L & Wilayah •Informasi capaian Outcome Nawacita (monev pembangunan nasional dan lampid) Deliverable: •Jangka Menengah •Penyusunan RPJMN
•Reviu Renstra
K/L
•Reviu RPJMD
•Jangka
Pendek
• Penyusunan
RKP
•Penyiapan Raker RKP
•Reviu Renja
K/L dan RKA K/L
•Reviu RKPD
Deliverable:
•Jangka Menengah
•Penyusunan
RPJMN
•Reviu Renstra K/L
•Reviu RPJMD •Jangka
Pendek
• Penyusunan
RKP
•Penyiapan Raker RKP
•Reviu Renja
K/L dan RKA K/L
(7)
Pelayanan Kepegawaian
(Manajemen SDM)
Manajemen Kelembagaan
Pelayanan Informasi & Media Massa
Pelayanan Hukum
Pelayanan Kementerian PPN
Pelayanan Anggaran
Manajemen Kinerja
Fokus pelayanan pada pengelolaan manajemen strategis dan pelaksanaan kegiatan yang bersifat strategis level kementerian PPN/Bappenas + RB
Fokus pelayanan pada pengelolaan data, pengembangan sistem TIK, penyampaian informasi pada stakeholder dan media untuk meningkatkan “citra” kementerian PPN/Bappenas
Fokus pelayanan pada pelayanan umum perkantoran, gaji dan operasional, pelayanan pimpinan (protokoler &TU pimpinan) serta dukungan proses perencanaan
Fokus pelayanan pada pengelolaan kinerja lembaga dan individu, termasuk pengukuran dan mekanisme reward & punishment
Fokus pelayanan pada pengelolaan regulasi dan pelayanan opini dan advokasi hukum
Fungsi & Output Pendukung
Dukungan Pelayanan Manajemen
Dukungan Pelayanan Manajemen
1
1
1. pembinaan dan pemberian
dukungan administrasi di
lingkungan BAPPENAS;
2. pengelolaan barang
milik/kekayaan negara yang
menjadi tanggung jawab
BAPPENAS;
3. pelaksanaan pengawasan atas
pelaksanaan tugas di
BAPPENAS.
Pengadaan & Rehabilitasi BMN
2
2
3
3
Fokus pelayanan pada pengadaan dan perbaikan sarana dan prasarana kerja (BMN )
Fokus pengawasan kegiatan di Kementerian PPN/Bappenas (Fungsi
Quality Assurance dan pembinaan)
Fokus pelayanan pada pengelolaan manajemen SDM, mulai dari pengadaan, penempatan, pembinaan dan pengembangan pegawai
Fokus pelayanan pada pengelolaan akuntabilitas dalam perencanaan dan pengelolaan anggaran serta pelaporan keuangan
(8)
RKA K/L 2017
2
(9)
Kebijakan RKA K/L
1. Penerapan
Penganggaran
Berbasis
Kinerja Secara penuh dengan orientasi
pada hasil (Output oriented) pada
kegiatan dengan melakukan:
a) Restrukturisasi output sesuai fungsi
b) Penajaman
fokus
komponen
sesuai
output
kegiatan
sehingga
lebih
mencerminkan upaya pencapaian output
(memperjelas
tujuan
pelaksanaan
kegiatan)
c) Memperjelas Indikator Kinerja Output
agar upaya pencapaian output lebih
dapat dikendalikan
2. Melaksanakan Pengendalian anggaran
dengan cara
a) Penyempurnaan
mekanisme
/pendekatan
dari
penganggaran
berbasis peran (Proses) menjadi
pengganggaran berbasis fungsi (output)
b) Pelibatan APIP dalam proses revisi
anggaran agar pergeseran rencana
dalam
pelaksanaan
kegiatan
tidak
mengganggu upaya pencapaian output
c) Kebijakan anggaran disesuaikan dengan
“nature” output dengan koridor-koridor
pembatasan yang tidak mengganggu
upaya pencapaian output
RKA K/L
Penajaman output per
kegiatan sesuai
lingkup penugasan
dengan standarisasi:
•
Rencana Pembangunan
Jangka Menengah
•
Rencana Pembangunan
Jangka Pendek
•
Penyusunan Perpres
Perencanaan (RKP)
•
Kebijakan Perencanaan
•
Sistem Regulasi
Perencanaan/
pengendalian
•
Informasi hasil
pembangunan
•
Output Standar
pelayanan pendukung
Komponen bersifat
spesifik sesuai
tahapan/bagian
pekerjaan yang
dilakukan untuk
mencapai keluaran
(output)
Tujuan:
Diharapkan kontrol terhadap biaya atas output dapat dilakukan dengan baseline
dan sensitifitas perubahan anggaran terhadap pencapaian kinerja dapat dikenali
Tujuan:
Diharapkan kontrol terhadap biaya atas output dapat dilakukan dengan baseline
dan sensitifitas perubahan anggaran terhadap pencapaian kinerja dapat dikenali
P
e
r
e
n
c
a
n
a
a
n
P
e
l
a
k
s
a
n
a
a
n
(10)
Slide -10
Regulasi
1.PMK nomor NOMOR
163/PMK.02/2016 Tentang
Petunjuk Penyusunan dan
Penelaahan RKA/KL
dan
Pengesahan
DIPA
)
2.Surat SesKab No.
SE04/Seskab/11/2015 tanggal
27 Nopember 2015 perihal
Arahan Presiden tentang
penyederhanaan nomenklatur
dalam anggaran
3.Arah dan kebijakan Kementerian
PPN/Bappenas:
pengelompokan
keluaran/
output
berbasis fungsi
(Renstra 2015-2019)
Acuan Penyusunan RKA K/L:
Penerapan Sistem
Penganggaran Berbasis
Kinerja secara penuh
Perubahan nomenklatur
sesuai fungsi & menjadi
lebih eksplisit
sasaran/target output.
Kegiatan tidak lagi
digeneralisasi pada 4
hal (kajian, koordinasi,
pemantauan dan
evaluasi), tapi sesuai
pekerjaan yang
(11)
PENELITIAN & REVIU RKA
K/L
1. Penelitian
(PIC: Sesmen cq. Biro Renortala)
(PIC: Inspektorat)
2. Reviu
Verifikasi atas kelengkapan &
kebenaran dokumen yang
dipersyaratkan serta kepatuhan
dalam penerapan kaidah-kaidah
perencanaan penganggaran
Fokus:
1. Konsistensi pencantuman sasaran
Kinerja dalam RKA-K/L sesuai dengan
sasaran Kinerja dalam Renja K/L dan
RKP;
2. Kesesuaian total pagu dalam RKA-K/L
dengan Pagu Anggaran K/L;
3. Kesesuaian sumber dana dalam
RKA-K/L dengan sumber dana yang
ditetapkan dalam Pagu Anggaran K/L;
4. Kepatuhan dalam pencantuman
tematik APBN pada level Keluaran;
5. Kelengkapan dokumen pendukung
RKA-K/L antara lain RKA Satker,
TOR/RAB, dan dokumen pendukung
terkait lainnya.
Memberikan keyakinan terbatas
(limited assurance) dan
memastikan kepatuhan
penerapan kaidah-kaidah
perencanaan penganggaran
Fokus:
1. Kelayakan Anggaran untuk
menghasilkan sebuah Keluaran;
2. Kepatuhan dalam penerapan
kaidah-kaidah perencanaan
penganggaran
3. Kelengkapan dokumen pendukung
RKA-K/L antara lain RKA Satker,
TOR/RAB, dan dokumen
pendukung terkait lainnya; dan
4. Rincian anggaran yang digunakan
untuk mendanai inisiatif baru
dan/atau rincian anggaran angka
dasar yang mengalami perubahan
pada level komponen.
PMK NO. 163/PMK.02/2015
Ttg Petunjuk Penyusunan &
Penelaahan RKA K/L dan Pengesahan Daftar Isian Pelaksanaan
(12)
4,5
%
Informasi Hasil Pembangunan
(Rp 47,5 M)
0,3
%
Sistem/Regulasi Pengendalian
(Rp 2,5 M)
60,
3%
Percepatan Pelaksanaan Pembangunan
(Rp. 633,91 M)
Kebijakan Perencanaan Pembangunan
(Rp. 59,3 M)
7,1
%
Sistem/Regulasi Perencanaan
(Rp. 1,4 M)
0,1
%
Fasilitasi Peningkatan Kapasitas Aparatur Perencana(Rp. 283,3M )
27,
0%
Rencana Jangka Menengah
(Rp. -M )
0%
Rencana Jangka Pendek
(Rp. 23,00M )
2,2
%
P
e
n
g
e
n
d
a
li
a
n
Perencanaan & Penganggaran
Alokasi Program Utama 2017
Program
PPN
Kajian/ Model/ Rancang BangunMone
v
D
ik
la
t &
P
e
m
b
in
a
a
n
P
e
re
n
ca
n
a
a
n
Pe
rc
e
p
a
ta
n
P
e
la
ks
a
n
a
a
n
P
e
m
b
a
n
g
u
n
a
n
Penyusunan
Rencana
RM 274,72
M
RMP 28,67
M
PLN 247,52
M
HLN 500,00
M +
Total
1.050,91 M
(13)
Program Dukungan Manajemen
Pagu Anggaran Program Pendukung 2017
0,90 milyar
0,46 milyar
0,61 milyar
5,14 milyar
139,12
milyar
9,02 milyar
6,92 milyar
1,01 milyar
7,72 milyar
0,42 milyar
7,78 milyar
0,40%
3,06%
36,27
%
0,38%
5,93%
53,65
%
0,33%
A
A
B
B
C
C
D
D
E
E
F
F
G
G
Slide 13
1
1
M a n a je m e n K e le m b a g a a nKebijakan, Koordinasi Kerjasama & Kemitraan
Organisasi, Tata Laksana dan Reformasi Birokrasi Pe la y a n a n K e p e g a w a i a n
Perencanaan, Pembinaan & Manajemen Kepegawaian
Pengembangan Pegawai Bappenas Belanja Gaji pegawai
Pe la y a n a n In fo rm a si & M e d ia
Pelayanan Pengelolaan Data & TI Pengembangan Kapasitas TI Kehumasan, Hub. lembaga & KeprotokolanPenyedia Pelayanan Informasi dan
Data (PPID) Pe la y a n a n H u ku m
Penyusunan peraturan perundang-undangan & Pembinaan hukum Pertimbangan/opini hukum & Pendampingan hukum Pe la y a n a n K e m e n te ir a n
Pengelolaan BMN (adm & perkantoran)
Pelayanan Umum (Operasional)
Pelayanan Kegiatan Pimpinan Lembaga Pelayanan proses perencanaan
pembangunan Pe la y a n a n A n g g a ra n
Perenc. Prg, anggaran dan Pengendalian
Akuntansi/Laporan Keuangan dan BMN Perbendaharaan M a n a je m e n K in e rja
Pemantauan, Analisa dan Evaluasi Sistem Kinerja Pegawai
Fokus pelayanan pada pengadaan dan perbaikan sarana dan prasarana kerja (BMN ) dan perluasan gedung kantor (pengadaan tanah)
Fokus pengawasan kegiatan di Kementerian PPN/Bappenas (Fungsi Quality Assurance dan pembinaan)
37,0 milyar
4,0 milyar
0% 10% 20% 30% 40% 50% 60% 70% 80% 90% 100%Peningkatan Sarana & Prasarana Aparatur
2
2
Pengawasan dan Peningkatan Akuntabilitas Aparatur3
3
Total 268,91 (Rupiah
Murni)
72,15 milyar
17,66 milyar
(14)
Kebijakan Pelaksanaan
Anggaran
(15)
Slide -15
1. Kegiatan bersifat dukungan internal deputi di-administrasikan pada
Program DM yang dikelola oleh PPK Deputi Ybs. Artinya Komponen
Kegiatan Koordinasi Internal Deputi menjadi Keluaran/Output
Pelayanan (Internal) Kementerian di Program Dukungan Manajemen
& dikelola oleh PPK Deputi ybs. Biro Umum melakukan perencanaan
dan pengendalian terhadap kegiatan tersebut.
2. Anggaran Kesekretariatan PPK pada Program PPN, P2SPAB &
Pengawasan dialokasikan di Program Dukungan Manajemen &
dikelola oleh PPK ybs.
3. Perjalanan Dinas Luar Negeri Menteri, Deputi dan pendukungnya
direncanakan & dikelola oleh PPK DM III (Biro Umum). Rencana
perjalanan dinas LN disusun awal tahun anggaran atas kebutuhan
termasuk didalamnya usulan kebutuhan perjalanan dinas dari Unit
Kerja Eselon I.
4. Belanja Modal Pengadaan komputer, printer, laptop, infokus, dsb
dilakukan secara selektif (dialokasikan dan dikelola oleh Biro
Umum-PPK P2SPAB).
5. Kajian, Pemodelan, Prakarsa Strategis, & Koordinasi Strategis
dialokasikan dalam anggaran Kegiatan UKE II dan dikelola oleh PPK
yang bersangkutan. Apabila ada usulan tambahan komponen, maka
dilakukan optimalisasi pada kegiatan UKE II Ybs.
Kebijakan Anggaran 2017 (1/4)
Kebijakan Anggaran untuk Kementerian
(16)
Pengendalian Belanja
1.
Meningkatkan kualitas dan sekaligus mengurangi pelaksanaan
kegiatan Seminar/Workshop/Rapat-rapat Koordinasi, termasuk efisiensi
pelaksanaan kegiatan di luar kantor
2.
Memfokuskan perjalanan dinas dan rapat di luar kantor, dan belanja
bahan dalam kerangka Kegiatan monitoring dan evaluasi ke beberapa
daerah dalam rangka Evalasi RPJMN 2015-2019
3.
Memanfaatkan produk dalam negeri dalam pelaksanaan kegiatan
(mengoptimalkan produk dengan kandungan lokal yang tinggi,
makanan lokal dsb)
Kebijakan Anggaran 2017 (2/4)
(17)
Honorarium Tim Pelaksana Kegiatan
Honorarium yang diberikan kepada seseorang yang berdasarkan Surat Keputusan
Presiden/Menteri/Pejabat Setingkat Menteri/ Pejabat Eselon I / KPA diangkat dalam suatu tim
pelaksana kegiatan untuk melaksanakan suatu tugas tertentu.
Ketentuan pembentukan tim yang dapat diberikan honorarium adalah sebagai berikut:
a. mempunyai keluaran (output) jelas dan terukur;
b. bersifat koordinatif yang mengharuskan untuk mengikutsertakan Eselon I / Kementerian
Negara/Lembaga/Instansi Pemerintah lainnya;
c. bersifat temporer, pelaksanaannya perlu diprioritaskan;
d. merupakan perangkapan fungsi atau tugas tertentu kepada pejabat negara/pegawai
Aparatur Sipil Negara di samping tugas pokoknya sehari-hari; dan
e. dilakukan secara selektif, efektif, dan efisien.
Pengaturan batasan
jumlah tim yang
dapat
diberikan
honorarium
bagi
Pejabat Negara, Pejabat Eselon I,
Pejabat Eselon II, Pejabat Eselon III,
Pejabat Eselon IV, pelaksana, dan
pejabat fungsional pada tim dimaksud
dilaksanakan dengan ketentuan sebagai
berikut:
KL dengan
TK
tertinggi
TK> 40Jt
K/L
dengan
TK
tertinggi
25<TK<4
0 jt
K/L
dengan
TK
tertinggi
<25 Jt
Pejabat Negara,
Eselon I, dan
Eselon II
2
3
4
Pejabat Eselon III
3
4
5
Pejabat Eselon IV,
pelaksana, dan
pejabat
fungsional
5
6
7
Kebijakan Anggaran 2017 (3/4)
Catatan :
Pemberian honorarium bagi tim yang ditetapkan oleh Presiden, Menteri/Pimpinan Lembaga atau pejabat yang
diberikan kewenangan oleh Menteri/ Pimpinan Lembaga dikecualikan dari ketentuan
(sumber: PMK Nomor 33 Tahun 2016 tentang Standar Biaya Masukan Tahun 2017)
(18)
Kebijakan Anggaran 2017 (4/4)
Kementerian
Negara/
Lembaga
dalam
hal
melaksanakan ketentuan Standar Biaya Masukan
agar
melakukan
langkah
langkah
efisiensi
anggaran dengan melakukan pembatasan dan
pengendalian pemberian honorarium tim pelaksana
kegiatan
Dalam hal tim pelaksana kegiatan telah terbentuk
selama 3 (tiga) tahun berturut-turut K/L perlu
melakukan evaluasi terhadap keberadaan tim
dimaksud untuk dipertimbangkan menjadi tugas
dan fungsi suatu unit organisasi.
(19)
Mengingat keterbatasan waktu mendekati
akhir tahun, kepada unit kerja dan PPK yang
mengusulkan penambahan/pengurangan
alokasi anggaran PHLN, dimohon:
Menyiapkan/menyusun administrasi pembayaran
Segera mengajukan pembayaran setelah DIPA/RKA-KL revisi
diterbitkan oleh Kementerian Keuangan (terutama Hibah
Langsung)
Tetap melaksanakan kegiatan tanpa harus menunggu revisi
selesai sepanjang anggaran yang akan digunakan tersedia
sesuai peruntukan AKUN
Memperhatikan
realisasi
dibandingkan dengan
pagu
sebelum dan setelah revisi
untuk menghindari
pagu
minus
Apabila terjadi
pagu minus pada belanja pegawai
diselesaikan
melalui mekanisme revisi DIPA
dengan
batas akhir 30 Desember 2016
19
Hal-hal yang perlu mendapat
perhatian
Slide -19
(20)
(1)
1. Kegiatan bersifat dukungan internal deputi di-administrasikan pada Program DM yang dikelola oleh PPK Deputi Ybs. Artinya Komponen Kegiatan Koordinasi Internal Deputi menjadi Keluaran/Output
Pelayanan (Internal) Kementerian di Program Dukungan Manajemen & dikelola oleh PPK Deputi ybs. Biro Umum melakukan perencanaan dan pengendalian terhadap kegiatan tersebut.
2. Anggaran Kesekretariatan PPK pada Program PPN, P2SPAB & Pengawasan dialokasikan di Program Dukungan Manajemen & dikelola oleh PPK ybs.
3. Perjalanan Dinas Luar Negeri Menteri, Deputi dan pendukungnya direncanakan & dikelola oleh PPK DM III (Biro Umum). Rencana perjalanan dinas LN disusun awal tahun anggaran atas kebutuhan termasuk didalamnya usulan kebutuhan perjalanan dinas dari Unit Kerja Eselon I.
4. Belanja Modal Pengadaan komputer, printer, laptop, infokus, dsb dilakukan secara selektif (dialokasikan dan dikelola oleh Biro Umum-PPK P2SPAB).
Kebijakan Anggaran 2017 (1/4)
Kebijakan Anggaran untuk Kementerian
(2)
Pengendalian Belanja
1. Meningkatkan kualitas dan sekaligus mengurangi pelaksanaan kegiatan Seminar/Workshop/Rapat-rapat Koordinasi, termasuk efisiensi pelaksanaan kegiatan di luar kantor
2. Memfokuskan perjalanan dinas dan rapat di luar kantor, dan belanja bahan dalam kerangka Kegiatan monitoring dan evaluasi ke beberapa daerah dalam rangka Evalasi RPJMN 2015-2019
3.
Memanfaatkan produk dalam negeri dalam pelaksanaan kegiatan (mengoptimalkan produk dengan kandungan lokal yang tinggi, makanan lokal dsb)Kebijakan Anggaran 2017 (2/4)
(3)
Honorarium Tim Pelaksana Kegiatan
Honorarium yang diberikan kepada seseorang yang berdasarkan Surat Keputusan
Presiden/Menteri/Pejabat Setingkat Menteri/ Pejabat Eselon I / KPA diangkat dalam suatu tim pelaksana kegiatan untuk melaksanakan suatu tugas tertentu.
Ketentuan pembentukan tim yang dapat diberikan honorarium adalah sebagai berikut: a. mempunyai keluaran (output) jelas dan terukur;
b. bersifat koordinatif yang mengharuskan untuk mengikutsertakan Eselon I / Kementerian Negara/Lembaga/Instansi Pemerintah lainnya;
c. bersifat temporer, pelaksanaannya perlu diprioritaskan;
d. merupakan perangkapan fungsi atau tugas tertentu kepada pejabat negara/pegawai Aparatur Sipil Negara di samping tugas pokoknya sehari-hari; dan
e. dilakukan secara selektif, efektif, dan efisien.
Pengaturan batasan jumlah tim yang dapat diberikan honorarium bagi Pejabat Negara, Pejabat Eselon I, Pejabat Eselon II, Pejabat Eselon III, Pejabat Eselon IV, pelaksana, dan pejabat fungsional pada tim dimaksud dilaksanakan dengan ketentuan sebagai
KL dengan TK tertinggi TK> 40Jt K/L dengan TK tertinggi 25<TK<4 0 jt K/L dengan TK tertinggi <25 Jt Pejabat Negara, Eselon I, dan
Eselon II
2
3
4
Pejabat Eselon III
3
4
5
(4)
Kebijakan Anggaran 2017 (4/4)
Kementerian
Negara/
Lembaga
dalam
hal
melaksanakan ketentuan Standar Biaya Masukan
agar
melakukan
langkah
langkah
efisiensi
anggaran dengan melakukan pembatasan dan
pengendalian pemberian honorarium tim pelaksana
kegiatan
Dalam hal tim pelaksana kegiatan telah terbentuk
selama 3 (tiga) tahun berturut-turut K/L perlu
melakukan evaluasi terhadap keberadaan tim
dimaksud untuk dipertimbangkan menjadi tugas
dan fungsi suatu unit organisasi.
(5)
Mengingat keterbatasan waktu mendekati
akhir tahun, kepada unit kerja dan PPK yang
mengusulkan penambahan/pengurangan
alokasi anggaran PHLN, dimohon:
Menyiapkan/menyusun administrasi pembayaran
Segera mengajukan pembayaran setelah DIPA/RKA-KL revisi
diterbitkan oleh Kementerian Keuangan (terutama Hibah
Langsung)
Tetap melaksanakan kegiatan tanpa harus menunggu revisi
selesai sepanjang anggaran yang akan digunakan tersedia
sesuai peruntukan AKUN
Memperhatikan
realisasi
dibandingkan dengan
pagu
sebelum dan setelah revisi
untuk menghindari
pagu
minus
Hal-hal yang perlu mendapat
perhatian
(6)