LAPORAN KUNJUNGAN ILMIAH Pedoman Karya Ilmiah Laporan Penelitian

LAPORAN KUNJUNGAN ILMIAH
LAPAN
(LEMBAGA PENERBANGAN DAN ANTARIKSA NASIONAL)
LOKA PENGAMATAN ATMOSFER KOTO TABANG
BUKITTINGGI
PENDAHULUAN
Kunjungan Ilmiah mahasiswa merupakan suatu bentuk kegiatan diluar kuliah yang
dimaksudkan untuk memberikan pengetahuan lebih sekaligus membekali keterampilan
kepada Mahasiswa mengenai aplikasi materi yang didapat pada saat kuliah. Pelaksanaan
kunjungan ilmiah ini diadakan oleh kerja sama antara mahasiswa jurusan fisika dengan
Himpunan Mahasiswa Fisika UNAND.
A.

LATAR BELAKANG MASALAH
Untuk mendalami mata kuliah fisika atmosfer yang merupakan salah satu mata kuliah

pilihan pada jurusan fisika,maka mahasiswa fisika yang mengambil mata kuliah tersebut
melakukan kunjungan ilmiah ke LAPAN ke Koto Tabang,Bukittinggi yang tepatnya berada
di Kec.Palupuh,Kab.Agam lebih kurang 15 Km sebelah Utara Kota Bukittinggi. Dengan
kegiatan ini Mahasiswa diharapkan akan memiliki kemampuan dan pengetahuan yang lebih
mengenai ilmu yang telah didapat pada saat kuliah dan dapat mengetahui apa yang belum

diketahui pada saat kuliah..
B.

TUJUAN
Tujuan dari Kunjungan Ilmiah ke LAPAN Koto Tabang ini adalah :
1. Menambah pengetahuan,pengalaman dan wawasan mahasiswa jurusan fisika dalam

bidang fisika atmosfer.
2. Memberikan pengetahuan mengenai peralatan apa saja yang ada di LAPAN tersebut
dan menambah pengetahuan mengenai apa fungsi alat tersebut.
3. Memberikan gambaran aplikasi mengenai fisika atmosfer.
BAB II
PROFIL LOKA PENGAMATAN ATMOSFER KOTO TABANG
Loka pengamatan Atmosfer Koto Tabang merupakan suatu lokasi yang terletak dekat dengan
garis khatulistiwa yaitu di kecamatan Palupuh,Kab.Agam.

Peralatan
Peralatan yang ada di LPA KotoTabang dan sekitarnya sekarang ini adalah sbb :

Radar Atmosfir Equator ( EAR )


RADAR ATMOSFER EQUATOR
Radar ini di Frekwensi 47 mhz dengan kekuatan 100Kw, antene yagi sebanyak 560 pada
diameter 110 , pacaran diarahkan sampai sudut 30 dari Zenit dengan jarak pengamatan
1,5 hingga 20 km atau diatas 90 km pada pengamatan anomaly Ionosfer. Radar ini
merupakan radar Atmosfer katulistiwa terbesar dan termoderen di dunia dan merupakan

Radar keempat terbesar untuk kawasan dunia setelah Jicamarca (Peru), MST radar (India0
dan MU Radar (Jepang)
Radar ini berfungsi untuk mendapakan arah dan kecepatan Angin dalam tiga dimensi , baik
itu angin Zonal,Angin Meridional , Vertikal maupun horizontal
RADIOMETER

Radiometer di Install di LPA Kototabang
Kec.Palupuh Kab.Agam Sumatera Barat, pada bangunan kecil dgn ketinggian 1,5 m dari
permukaan tanah. Pengamatan sampai ketinggian 10 km dengan resolusi beberapa menit dan
Observasi pada 5 channels dari 22 sampai 30 GHz.
Radimeter ini berfungsi untuk mendapatkan data Kelembaban sampai ketinggian 10 km,
untuk ketinggian 1- 10 km resolusinya 250 m dan ketinggian 0 – 1 km resolusinya 100 m.
OPTICAL RAIN GAUGE (ORG)


Optical Rain
Gauge berfungsi untuk mendapatkan data curah hujan (Rainrate) secara terus menerus di
Install di LPA Kototabang. spesifikasi ORG adalah sbb :
- Curah hujan
- Resolusi
- Sampling

: 0,1 - 500 mm/jam
: 0,001 mm
: 1 menit

X-Band rain Radar.
Radar ini di Frekwensi 9,74 Ghz, Peak power 40 kW, Antene berdiameter 1,2 m, berat 250
kg, rotasi antene 2 rpm dan daerah pengamatan dari 0,25 – 31,5 km.
Fungsi Radar ini untuk mendapatkan data awan, baik berupa sebaran posisi dan arah
penjalarannya, di Install di LPA KotoTabang.

X-DOPPLER RADAR
Radar ini juga berfungsi untuk mendeteksi posisi sebaran awan, penjalaran awan, dan juga


menentukan posisi hujan. Radar ini di Install di sugaipuar Kab.Agam mulai bulan desember
tahun 2003 berakkhir desemeber 2005 dan jakauan wilayah yang diamati sekitar 90 km

Desdrometer

Berfungsi untuk
mendapatkan data-data besarnya butiran hujan dan mulai pengamatan
tahun 2003, Menggunakan Camera sebagai sensor dalam pengamatan .

Celilometer

Alat ini berfungsi untuk
mendapatkan ketinggian awan. Diiukur mulai dari permukaan sampai dengan dasar awan ,
beroperasi secara otomatis dan terus menerus.
Dinstall di LPA KotoTabang, dan mulai pengamatan tahun 2003.

RASS

RASS mempunyai speaker dan

Profiler khusus. Speker ini memancarkan suara arah vertikal dengan f~2000 Hz, dengan
menfaatkan gelombang suara untuk mendapatkan profil temperature vertical sampai
ketinggian kurang lebih l - 20 km, dan RASS (Radio Acustik Sound System) ini dapat
mendeteksi per 2 menit.

gambar kiri - Radio Acustik Sound System ( RASS), gambar kanan - cara kerja RASS

Micro Rain radar

Radar ini di
Frekwensi 24,1 GHz, Transmit power 50 mW, receiver-transmitter offaet parabolic dengan
dia meter 0,6 m. Fungsinya untuk mendapatkan data kandungan uap air yang ada di
atmosfer, pengamatan otomatis dan data yang didapat real time dan kontinyu.

Microbarograf
Microbarografs Install pada tahun 2003 berfungsi untuk mendapatkan data tekanan
permukaan secara kontinyu dan di tempatkan di tiga lokasi : Kototabang, Bukittinggi, dan
Maninjau
Dengan jarak antara ketiga posisi sekitar 30 km.
Alat ini sudah tidak beroperasi lagi semenjak tahun 2005


EAR

S 00 12' 16.1"

E 100 19' 12.7"

Bukittinggi

S 00 19' 18.1"

E 100 23' 06.4"

Maninjau

S 00 17' 55.0"

E 100 13' 28.6"

Resolusi tinggi


100m

50m

Maksimum ketinggian

1km

1.5km

Waktu rata-rata

60 sec

60 sec

Meteor Wind Radar

Radar yang berguna untuk memonitor meteor yang

jatuh di Atmosfer. Dan untuk melihat keadan angina dari meteor-meteor ini.

Imager Airglow.
Airglow berfungsi untuk mengamati perilaku atmosfer(Gelombang-gelombang) diakibatkan
oleh cahaya-cahaya benda-benda langit yang menunjukkan adanya transfer energi di daerah
Atmosfer atas.

GPS ( Global
Position System )
GPS ada 2 macam (GPS Centilasi dan GPS TEC), GPS TEC berguna untuk menentukan
total electron content (TEC) Ionosfer , yang berfungsi mengetahui koreksi ionosfer dan
gangguanya untuk keperluan komunikasi dan navigasi

Rain gauge
Rain Gauge alat pengukur curah hujan .
Magnetometer
Alat ini menghasilkan parameter Geomagnet ,komponen H,D dan Z . dan kerjasama antara
LAPAN, BMG ,RASC.
Ionosonda.
Mengamati Ionosfer Meliputi frekwensi Maksimum, minimum dan frekwensi

optimum Keluarannya dalam bentuk Ionogram

LIDAR
Alat ini berfungsi untuk mengukur Areosol, debu dan dan lainya, pengamatan dapat
mencapai ketinggian sekitar 60 km. dan bisa mencapai ketinggian 90 km

VSAT

Alat ini berfungsi untuk komunikasi menggunakan satelit untuk mempelancar komunikasi
data.

BAB

III

PELAKSANAAN
KUNJUNGAN ILMIAH
A.

KUNJUNGAN


ILMIAH

DI

BATAN

Obyek yang dikunjungi adalah BATAN cabang Yogyakarata tepatnya di jalan Babasari
Provinsi Yogyakarta. Perjalanan dari UAD tercinta memakan waktu kurang lebih selama 30
menit. Pada pukul 8.30 pagi rombongan mendapatkan penjelasan mengenai cara kerja reaktor
Kartini. Dalam kesempatan ini para peserta Kunjungan Ilmiah diberi kesempatan untuk

bertanya mengenai sistem atau cara kerja reactor Kartini yang dimiliki oleh Pusat Teknologi
Akselerator dan Proses Bahan Badan Tenaga Atom Nasional cabang Yogyakarta. Dari
penjelasan yang diberikan, para peserta mendapatkan pengetahuan tentang komponen –
komponen yang digunakan dalam reactor Kartini. Para peserta juga mendapatkan penjelasan
mengenai

bagaimana


jalannya

reaksi

neutron

didalam

reactor.

Di Pusat Teknologi Akselerator dan Proses Bahan Badan Tenaga Atom Nasional cabang
Yogyakarta terdapat sebuah reaktor Kartini, dimana reaktor ini mempunyai fungsi dalam
proses penelitian. Reaktor ini digunakan untuk meneliti kandungan – kandungan yang
terdapat didalam suatu sampel penelitian yang nantinya akan dikaji lebih lanjut.
Komponen utama dalam reaktor ini adalah teras reactor yang didalamnya berisi bahan bakar
reaktor serta air sebagai pengisi diantara bahan ban bakar. Ketika neutron diproduksi dan
dilepaskan melewati bahan – bakar reactor yang berupa Uraium 235 (U235) maka akan
terjadi pembelahan unsur uranium jika neutron yang melewatinya adalah neutron termal.
Neutron yang pertama kali diproduksi memiliki tingkat energi 2 eV. Dan didalam reactor
terdistribusi sekitar 2 eV sampai dengan 100 eV. Untuk itu tingkat energi neutron harus
diturunkan, dengan cara mengisi teras reactor dengan air tanpa mineral. Dalam hal ini air
berfungsi sebagai penurun energi neutron sehingga neutron menjadi neutron termal.
Bahan bakar reactor diletakkan pada kedalaman 6 meter dari permukaan air. Hal ini berfungsi
agar radiasi tidak mempu menembus kearah vertikal. Sedangkan teras reactor sendiri dibuat
dari semen homogen yang memiliki ketebalan sekitar 3 meter. Hal ini dimaksudkan agar
radiasi

tidak

dapat

menembus

kearah

horizontal.

Teras reactor kartini dijalankan melalui ruang control yang berada disebelah ruang reactor.
Semua sistem dari sistem sirkulasi hingga sistem detector air mulai dari suhu hingga tingkat
keasaman dari air yang digunakan dalam teras reactor diatur melalui sistem pipa disekeliling
reactor. Pengaktivan teras reactor menggunakan tongkat kendali yang digerakan dari atas
teras

reactor.

Dalam bekerja dengan reactor Kartini para karyawan dilengkapi dengan detector yang
digunakan untuk mendeteksi berapakah tingkat radiasi yang diterima karyawan yang bekerja
secara langsung dengan reactor. Detector ini dicek kembali setelah 3 bulan. Sehingga
keselamatan

kerja

merupakan

hal

yang

sangat

diperhatikan.

Perawatan Reaktor Kartini dilaksanakan secara berkala. Mulai dari sistem sirkulasi air dan
pergantian bahan bakar reactor dilaksanakan dengan seksama dan hati – hati. Hal ini
dikarenakan jika terjadi kesalahan dalam sistem akan menimbulkan berbagai bahaya seperti
kebocoran

radiasi

dan

lainnya.

Dari Kunjungan Ilmiah ke Batan cabang Yogyakarta para peserta Kunjungan Ilmiah
mendapatkan berbagai pengetahuan tentang gambaran penggunaan nuklir. Nuklir dapat
digunakan untuk berbagai keperluan manusia. Salah satu yang telah dilaksanakan di Batan
adalah penelitian penggunaan Nuklir untuk meningkatkan hasil pertanian dan peternakan di
Indonesia. Banyak manfaat yang dapat diambil dari penggunaan energi Nuklir. Sehingga
tantangan kedepan adalah seberapa jauh kita mampu menggunakan tehnologi Nuklir. Dengan
perawatan dan sistem proteksi yang tepat maka teknologi Nuklir akan aman dimanfaatkan
untuk kehidupan sehari – hari. Sehingga tidak ada alasan untuk takut memanfaatkan
teknologi

nuklir.

1. Manfaat yang dapat diambil setelah berkunjung di BATAN cabang Yogyakarta.
Setelah berkunjung ke BATAN cabang Yogyakarta, para peserta mendapatkan berbagai
manfaat

antara

lain:

a. Peserta Kunjungan Ilmiah mendapatkan pengetahuan dasar mengenai tehnologi nuklir.
b. Peserta Kunjungan Ilmiah mendapatkan kesempatan untuk berinteraksi secara langsung
dengan

teras

reactor

Kartini

yang

terdapat

di

BATAN

cabang

Yogyakarta.

c. Peserta Kunjungan Ilmiah mendapatkan kesempatan untuk mengetahui sistem kerja reactor
Kartini

dan

dasar



dasar

reaksi

nuklir

didalam

reaktor.

d. Peserta Kunjungan Ilmiah mendapatkan pengetahuan cara mengoperasikan reactor Kartini
di BATAN cabang Yogyakarta untuk berbagai keperluan seperti penelitian dan sebagainya.
e. Peserta Kunjungan Ilmiah mendapatkan pengetahuan bagaimana cara bekerja dengan
reactor dan hal – hal apa saja yang harus diperhatikan untuk menjaga keselamatan kerja.
BAB

IV

PENUTUP
Kegiatan Kunjungan Ilmiah merupakan kegiatan yang wajib diikuti oleh Mahasiswa jenjang
S2 dalam rangka menyelesaikan pendidikannya. Kegiatan Kunjungan Ilmiah berfungsi untuk
menambah ketrampilan dan kemampuan dari pesertanya dalam mengaplikasikan teori – teori
yang telah dipelajari di bangku Universitas untuk dikembangkan dan diterapkan serta
dimanfaatkan

untuk

kepentingan

masyarakat.

Sehingga dalam rangka pelaksanaan kegiatan Kunjungan Ilmiah perlu dipersiapkan dengan
baik mulai dari perencanaan, menetapkan obyek Kunjungan Ilmiah , persiapan, administrasi
dan perijinan hingga pada penyusunan Kunjungan Ilmiah . Sehingga setelah mengikuti
kegiatan Kunjungan Ilmiah , Mahasiswa benar – benar mendapatkan tambahan ketrampilan
dan pengatahuan terapan yang nyata. Selain itu kegiatan Kunjungan Ilmiah ini juga berfungsi
untuk meningkatkan kerja sama antara pihak Universitas dengan instansi obyek Kunjungan

Ilmiah . Hal ini akan menjadi momen untuk saling meningkatkan kualitas antara pihak
Universitas dan instansi obyek yang dijadikan tujuan Kunjungan Ilmiah dalam memberikan
pelayanan kepada masyarakat. Pelaksanaan kegiatan Kunjungan Ilmiah juga akan
memberikan bekal ketrampilan yang nyata kepada Mahasiswa dalam mengaplikasikan teori –
teori yang didapatnya dibangku kuliah.