Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Peran Majelis Jemaat GKI Palsigunung Depok Terhadap Pemberdayaan Kelompok Bakal Jemaat T1 712005042 BAB V
V. PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Kepemimpinanadalah proses dalam mengarahkan dan mempengaruhi para anggota dalam
hal berbagai aktivitas yang harus dilakukan. Pemberdayaan berarti memampukan, memberi
kesempatan, dan mengijinkan yang dapat diartikan baik melalui inisiatif sendiri maupun dipicu
orang lain. Pemberdayaan tidak cukup hanya dengan membangun kemampuan dan memberinya
peluang untuk berbuat, tetapi pemberdayaan juga
berkaitan dengan nilai. Pemberdayaan
memerlukan tingkat kejujuran yang tinggi, keterbukaan, dan integritas.
Berkaitan dengan hal itu, maka Beberapa implementasi dari peran Majelis Jemaat GKI
Palsigunung dalam pemberdayan anggota jemaatnya, yakni: pertama, Melibatkan Jemaat Dalam
Pelayanan; kedua, Menumbuhkan Kepercayaan; ketiga, Mengembangkan Potensi Berdasarkan
Karunia Pelayanan; keempat, Mempersiapkan Untuk Menjadi Pemimpin dimasa Mendatang;
kelima, Mendelegasikan Wewenang.
Pemberdayaan ini dilakukan melalui pelatihan di gereja pusat dan di sinode, pembentukan
komisi seni untuk mengembangkan talenta musik anggota jemaat, memberikan pemahaman
Alkitab melalui PA, memberikan pelatihan bagi guru-guru Sekolah Minggu setiap bulan,
mengadakan pelatihan ketrampilan dalam meningkatkan kulitas sumber daya manusia (sebulan
sekali), membekali anggota jemaat dengan pengetahuan praktis (dengan kegiatan ketrampilan
jahit-menjahit, pelatihan permesinan, pelatihan bahasa), pembinaan pejabat gerejawi,
pembekalan calon Majelis jemaat, pengembangan calon pendeta (seminar dan lokakarya).
Investasi ini terdiri dari berbagai macam antara lain mendidik anggota jemaat dengan proyekproyek pelatihan, mengembangkan mereka dengan lokakarya-lokakarya kepemimpinan dan hal
yang menyangkut dengan kebutuhan pemimpin gereja, dan menyediakan fasilitas studi di dalam
dan luar negeri untuk anggota jemaat yang potensial dan disiapkan sebagai pemimpin gereja.
Dari hasil penelitian dan analisa penulis, maka dapat simpulkan bahwa peran Majelis
Jemaat GKI Palsigunung dalam pemberdayaan warga jemaat dapat dikatakan berhasil.Beberapa
implementasi yang telah penulis sebutkan di atas merupakan indikator dari keberhasilan dari
peran Majelis Jemaat dalam pemberdayaan.Akan tetapi, dalam keterlibatan jemaat dalam
penentuan program-program dan perumusan visi-misi serta pengambilan keputusan masih
kurang dan hanya sebatas Majelis Jemaat.
27
5.2 Saran
Beberapa saran yang ingin penulis berikan bagi gereja antara lain sebagai berikut:
1. Perlu meningkatkan partisipasi warga jemaat dalam kegiatan-kegiatan terutama yang
berkaitan dengan proses perumusan visi-misi, penentuan tujuan-tujuan, dan penyusunan
program.
2. Perlu tersedianya cukup “ruangan” bagi warga jemaat untuk terlibat, baik secara praktis
maupun dalam hal-hal penentuan kebijakan.
3. Gereja perlu melibatkan warga jemaat dalam pengambilan keputusan-keputusan,
terutama yang menyangkut mereka sendiri secara langsung.
4. Perlu meningkatkan peran Majelis jemaat dalam pemberdayaan warga jemaatnya, dengan
demikian gereja akan bertumbuh dan memiliki kepemimpinan yang kuat
28
5.1 Kesimpulan
Kepemimpinanadalah proses dalam mengarahkan dan mempengaruhi para anggota dalam
hal berbagai aktivitas yang harus dilakukan. Pemberdayaan berarti memampukan, memberi
kesempatan, dan mengijinkan yang dapat diartikan baik melalui inisiatif sendiri maupun dipicu
orang lain. Pemberdayaan tidak cukup hanya dengan membangun kemampuan dan memberinya
peluang untuk berbuat, tetapi pemberdayaan juga
berkaitan dengan nilai. Pemberdayaan
memerlukan tingkat kejujuran yang tinggi, keterbukaan, dan integritas.
Berkaitan dengan hal itu, maka Beberapa implementasi dari peran Majelis Jemaat GKI
Palsigunung dalam pemberdayan anggota jemaatnya, yakni: pertama, Melibatkan Jemaat Dalam
Pelayanan; kedua, Menumbuhkan Kepercayaan; ketiga, Mengembangkan Potensi Berdasarkan
Karunia Pelayanan; keempat, Mempersiapkan Untuk Menjadi Pemimpin dimasa Mendatang;
kelima, Mendelegasikan Wewenang.
Pemberdayaan ini dilakukan melalui pelatihan di gereja pusat dan di sinode, pembentukan
komisi seni untuk mengembangkan talenta musik anggota jemaat, memberikan pemahaman
Alkitab melalui PA, memberikan pelatihan bagi guru-guru Sekolah Minggu setiap bulan,
mengadakan pelatihan ketrampilan dalam meningkatkan kulitas sumber daya manusia (sebulan
sekali), membekali anggota jemaat dengan pengetahuan praktis (dengan kegiatan ketrampilan
jahit-menjahit, pelatihan permesinan, pelatihan bahasa), pembinaan pejabat gerejawi,
pembekalan calon Majelis jemaat, pengembangan calon pendeta (seminar dan lokakarya).
Investasi ini terdiri dari berbagai macam antara lain mendidik anggota jemaat dengan proyekproyek pelatihan, mengembangkan mereka dengan lokakarya-lokakarya kepemimpinan dan hal
yang menyangkut dengan kebutuhan pemimpin gereja, dan menyediakan fasilitas studi di dalam
dan luar negeri untuk anggota jemaat yang potensial dan disiapkan sebagai pemimpin gereja.
Dari hasil penelitian dan analisa penulis, maka dapat simpulkan bahwa peran Majelis
Jemaat GKI Palsigunung dalam pemberdayaan warga jemaat dapat dikatakan berhasil.Beberapa
implementasi yang telah penulis sebutkan di atas merupakan indikator dari keberhasilan dari
peran Majelis Jemaat dalam pemberdayaan.Akan tetapi, dalam keterlibatan jemaat dalam
penentuan program-program dan perumusan visi-misi serta pengambilan keputusan masih
kurang dan hanya sebatas Majelis Jemaat.
27
5.2 Saran
Beberapa saran yang ingin penulis berikan bagi gereja antara lain sebagai berikut:
1. Perlu meningkatkan partisipasi warga jemaat dalam kegiatan-kegiatan terutama yang
berkaitan dengan proses perumusan visi-misi, penentuan tujuan-tujuan, dan penyusunan
program.
2. Perlu tersedianya cukup “ruangan” bagi warga jemaat untuk terlibat, baik secara praktis
maupun dalam hal-hal penentuan kebijakan.
3. Gereja perlu melibatkan warga jemaat dalam pengambilan keputusan-keputusan,
terutama yang menyangkut mereka sendiri secara langsung.
4. Perlu meningkatkan peran Majelis jemaat dalam pemberdayaan warga jemaatnya, dengan
demikian gereja akan bertumbuh dan memiliki kepemimpinan yang kuat
28