handout aljabar linear ii ruang vektor umum
Handout Aljabar Linear II
BAB I
RUANG VEKTOR UMUM
Dalam bab ini akan dipelajari tentang konsep ruang vektor umum, sub ruang
vektor dan sifat-sifatnya. Pada pembicaraan ini, para mahasiswa dianggap sudah
mengenal konsep dan sifat ruang vektor R2 maupun R3 . Berdasarkan sifat – sifat
ruang vektor R2 dan R3 , diangkat menjadi aksioma-aksioma untuk ruang vektor
umum .
1.1.
Definisi dan Sifat Ruang Vektor
Berikut diberikan definisi ruang vektor umum, yang secara eksplisit
didefinisikan sebagai berikut:
Definisi 1.1.1 Suatu ruang vektor V ( atas bilangan real ) adalah suatu himpunan
V yang elemen-elemennya disebut vektor, bersama dengan dua operasi biner.
Operasi yang pertama, disebut operasi penjumlahan vektor, yang membawa setiap
pasangan vektor a dan b ke suatu vektor yang dinotasikan dengan a b . Operasi ke
dua disebut perkalian skalar , yang membawa setiap vektor a dan setiap skalar
suatu vektor yang dinotasikan
ke
a . Kedua operasi tersebut harus memenuhi sifat
sebagai berikut:
1. a b
b
a untuk setiap pasangan vektor
a dan b ( hukum komutatif dari
penjumlahan vektor )
2. (a b) c a (b c) untuk setiap vektor
a , b dan c ( hukum asosiatif dari
penjumlahan vektor)
Bab I - Definisi Ruang Vektor_Karyati
E_mail: karyati@uny.ac.id
-1–
Handout Aljabar Linear II
3. Terdapat dengan tunggal vektor 0 , yang disebut vektor nol, sedemikian sehingga
a
a , untuk setiap vektor a .
0
4. Untuk setiap vektor a , terdapat dengan tunggal vektor ( - a ) sedemikian
sehingga a + (- a )= 0 .
5.
(a
b)
b untuk setiap bilangan real
a
dans etiap pasangan vektor a
dan b .
6. (
)a
a
a untuk setiap pasangan bilangan real
dan
, dan setiap
vektor a .
7. (
)a
( a ) untuk setiap pasangan bilangan real
dan
, dan setiap vektor
a.
8. Untuk setiap vektor a , 1 a = a .
Lebih jelasnya, operasi penjumlahan vektor di atas merupakan suatu pemetaan, yaitu:
: V V
V
: (a , b)
a
b
Demikian halnya dengan operasi perkalian skalar juga merupakan pemetaan :
. : F V
. : ( , a)
V
a
Berikut diberikan contoh-contoh ruang vektor:
Contoh 1.1.1
Himpunan R2 merupakan ruang vektor jika operasi ‘+’ dan ‘.’ didefinisikan sebagai
berikut:
Bab I - Definisi Ruang Vektor_Karyati
E_mail: karyati@uny.ac.id
-2–
Handout Aljabar Linear II
y' ) dan
( x, y) ( x' , y' ) ( x x' , y
.( x, y) ( x, y)
Penjumlahan vektor tersebut bersifat tertutup, karena hasil penjumlahan dua
vektornya juga merupakan anggota R2 . Demikian halnya perkalian skalarnya. Kita
akan menunjukkan bahwa semua aksioma – aksioma pada definisi di atas dipenuhi.
Jelas bahwa terhadap operasi penjumlahan vektor bersifat tertutup. Berikutnya akan
ditunjukkan bahwa aksioma 1 dipenuhi:
( x, y) ( x' , y' ) ( x x' , y
( menurut definisi penjumlahan )
y' )
( x' x, y' y)
( sifat komutatif bilangan real )
( x' , y' ) ( x, y)
( definisi penjumlahan )
Jadi dipenuhi aksioma 1.
Ditunjukkan bahwa aksioma 2 dipenuhi:
( x, y) ( x' , y' )
( x", y" ) ( x
x' , y
y' )
( x", y" )
( definisi penjumlahan )
x' )
x", ( y
y' )
( definisi penjumlahan )
(x
x ( x' x" ), y
y"
( y' y" )
( sifat asosiatif bilangan real )
( x, y) ( x' x", y' y" )
( definisi penjumalahan )
( x, y)
(definisi penjumlahan )
( x' , y' ) ( x", y" )
Ditunjukkan bahwa aksioma 3 dipenuhi
Bentuk vektor nol, 0 (0,0) , sehingga diperoleh:
( x, y) (0,0) ( x 0, y 0) (0,0)
Jadi terdapat 0 (0,0)
R2 sehingga ( x, y)
Bab I - Definisi Ruang Vektor_Karyati
E_mail: karyati@uny.ac.id
(0,0) (0,0)
-3–
Handout Aljabar Linear II
Ditunjukkan bahwa aksioma 4 dipenuhi:
Ambil sebarang vektor ( x, y) R2 , pasti dapat ditemukan ( x, y) R 2 ( bilangan
real selalu mempunyai invers jumlah ) sehingga berlaku
( x, y) ( x, y)
x ( x), y
( y)
(definisi jumlah )
(0,0)
( invers jumlah bilangan real )
0
( vektor nol menurut aksioma 3 )
Aksioma 5 dipenuhi berdasarkan definisi perkalian skalarnya.
Selanjutnya ditunjukkan dipenuhi aksioma 6:
Ambil sebarang vektor ( x, y) R2 dan ,
(
)( x, y)
(
) x, (
)y
R , sehingga diperoleh
(definisi perkalian skalar )
y)
( sifat distributif bilangan real )
( x, y) ( x, y)
( definisi penjumlahan vektor )
( x
x, y
( x, y)
( x, y)
( definisi perkalian skalar )
Ditunjukkan dipenuhi aksioma 7:
Ambil sebarang vektor ( x, y) R2 dan ,
(
)( x, y)
(
) x, (
)y
R , sehingga diperoleh
( definisi perkalian skalar )
( x), ( y)
( sifat asosiatif bilangan real )
( x, y)
( definisi perkalian skalar)
( x, y)
( definisi perkalian skalar )
Ditunjukkan dipenuhi aksioma 8:
Bab I - Definisi Ruang Vektor_Karyati
E_mail: karyati@uny.ac.id
-4–
Handout Aljabar Linear II
( 1 adalah elemen satuan pada bilangan real )
1( x, y) (1x,1 y) ( x, y)
Contoh 1.1.2:
Himpunan R3 adalah suatu ruang vektor terhadap operasi penjumlahan vektor dan
perkalian skalar standar. ( Bukti sejalan dengan Contoh 1.1 )
Contoh 1.1.3:
R3 ,
Diberikan himpunan bagian
S
( x, y, z) R3 x
y
z 0 .
Didefinisikan
penjumlahan vektor dan perkalian skalarnya adalah penjumlahan vektor dan perkalian
skalar standart pada R3 . Sebelum menunjukkan berlakunya semua aksioma untuk
ruang vektor, maka dibuktikan dahulu bahwa kedua operasi tersebut bersifat tertutup.
Ambil sebarang vektor di S , yaitu: a
a
b
(x
x' , y
y' , z
z' )
( x, y, z), b ( x' , y' , z' ) . Jika dijumlahkan :
(definisi penjumlahan )
Selanjutnya, untuk membuktikan bahwa a b S harus dibuktikan bahwa
( x x' ) ( y
y' )
(z
z' ) 0
(x
y' )
(z
z' ) ( x
x' )
(y
y
z)
( x' y' z' )
( sifat asosiatif dan komutatif bilangan real )
0 0
0 ( karena a , b
Ambil sebarang vektor di S , yaitu: a
Bab I - Definisi Ruang Vektor_Karyati
E_mail: karyati@uny.ac.id
( x, y, z) dan
S)
R , sehingga:
-5–
BAB I
RUANG VEKTOR UMUM
Dalam bab ini akan dipelajari tentang konsep ruang vektor umum, sub ruang
vektor dan sifat-sifatnya. Pada pembicaraan ini, para mahasiswa dianggap sudah
mengenal konsep dan sifat ruang vektor R2 maupun R3 . Berdasarkan sifat – sifat
ruang vektor R2 dan R3 , diangkat menjadi aksioma-aksioma untuk ruang vektor
umum .
1.1.
Definisi dan Sifat Ruang Vektor
Berikut diberikan definisi ruang vektor umum, yang secara eksplisit
didefinisikan sebagai berikut:
Definisi 1.1.1 Suatu ruang vektor V ( atas bilangan real ) adalah suatu himpunan
V yang elemen-elemennya disebut vektor, bersama dengan dua operasi biner.
Operasi yang pertama, disebut operasi penjumlahan vektor, yang membawa setiap
pasangan vektor a dan b ke suatu vektor yang dinotasikan dengan a b . Operasi ke
dua disebut perkalian skalar , yang membawa setiap vektor a dan setiap skalar
suatu vektor yang dinotasikan
ke
a . Kedua operasi tersebut harus memenuhi sifat
sebagai berikut:
1. a b
b
a untuk setiap pasangan vektor
a dan b ( hukum komutatif dari
penjumlahan vektor )
2. (a b) c a (b c) untuk setiap vektor
a , b dan c ( hukum asosiatif dari
penjumlahan vektor)
Bab I - Definisi Ruang Vektor_Karyati
E_mail: karyati@uny.ac.id
-1–
Handout Aljabar Linear II
3. Terdapat dengan tunggal vektor 0 , yang disebut vektor nol, sedemikian sehingga
a
a , untuk setiap vektor a .
0
4. Untuk setiap vektor a , terdapat dengan tunggal vektor ( - a ) sedemikian
sehingga a + (- a )= 0 .
5.
(a
b)
b untuk setiap bilangan real
a
dans etiap pasangan vektor a
dan b .
6. (
)a
a
a untuk setiap pasangan bilangan real
dan
, dan setiap
vektor a .
7. (
)a
( a ) untuk setiap pasangan bilangan real
dan
, dan setiap vektor
a.
8. Untuk setiap vektor a , 1 a = a .
Lebih jelasnya, operasi penjumlahan vektor di atas merupakan suatu pemetaan, yaitu:
: V V
V
: (a , b)
a
b
Demikian halnya dengan operasi perkalian skalar juga merupakan pemetaan :
. : F V
. : ( , a)
V
a
Berikut diberikan contoh-contoh ruang vektor:
Contoh 1.1.1
Himpunan R2 merupakan ruang vektor jika operasi ‘+’ dan ‘.’ didefinisikan sebagai
berikut:
Bab I - Definisi Ruang Vektor_Karyati
E_mail: karyati@uny.ac.id
-2–
Handout Aljabar Linear II
y' ) dan
( x, y) ( x' , y' ) ( x x' , y
.( x, y) ( x, y)
Penjumlahan vektor tersebut bersifat tertutup, karena hasil penjumlahan dua
vektornya juga merupakan anggota R2 . Demikian halnya perkalian skalarnya. Kita
akan menunjukkan bahwa semua aksioma – aksioma pada definisi di atas dipenuhi.
Jelas bahwa terhadap operasi penjumlahan vektor bersifat tertutup. Berikutnya akan
ditunjukkan bahwa aksioma 1 dipenuhi:
( x, y) ( x' , y' ) ( x x' , y
( menurut definisi penjumlahan )
y' )
( x' x, y' y)
( sifat komutatif bilangan real )
( x' , y' ) ( x, y)
( definisi penjumlahan )
Jadi dipenuhi aksioma 1.
Ditunjukkan bahwa aksioma 2 dipenuhi:
( x, y) ( x' , y' )
( x", y" ) ( x
x' , y
y' )
( x", y" )
( definisi penjumlahan )
x' )
x", ( y
y' )
( definisi penjumlahan )
(x
x ( x' x" ), y
y"
( y' y" )
( sifat asosiatif bilangan real )
( x, y) ( x' x", y' y" )
( definisi penjumalahan )
( x, y)
(definisi penjumlahan )
( x' , y' ) ( x", y" )
Ditunjukkan bahwa aksioma 3 dipenuhi
Bentuk vektor nol, 0 (0,0) , sehingga diperoleh:
( x, y) (0,0) ( x 0, y 0) (0,0)
Jadi terdapat 0 (0,0)
R2 sehingga ( x, y)
Bab I - Definisi Ruang Vektor_Karyati
E_mail: karyati@uny.ac.id
(0,0) (0,0)
-3–
Handout Aljabar Linear II
Ditunjukkan bahwa aksioma 4 dipenuhi:
Ambil sebarang vektor ( x, y) R2 , pasti dapat ditemukan ( x, y) R 2 ( bilangan
real selalu mempunyai invers jumlah ) sehingga berlaku
( x, y) ( x, y)
x ( x), y
( y)
(definisi jumlah )
(0,0)
( invers jumlah bilangan real )
0
( vektor nol menurut aksioma 3 )
Aksioma 5 dipenuhi berdasarkan definisi perkalian skalarnya.
Selanjutnya ditunjukkan dipenuhi aksioma 6:
Ambil sebarang vektor ( x, y) R2 dan ,
(
)( x, y)
(
) x, (
)y
R , sehingga diperoleh
(definisi perkalian skalar )
y)
( sifat distributif bilangan real )
( x, y) ( x, y)
( definisi penjumlahan vektor )
( x
x, y
( x, y)
( x, y)
( definisi perkalian skalar )
Ditunjukkan dipenuhi aksioma 7:
Ambil sebarang vektor ( x, y) R2 dan ,
(
)( x, y)
(
) x, (
)y
R , sehingga diperoleh
( definisi perkalian skalar )
( x), ( y)
( sifat asosiatif bilangan real )
( x, y)
( definisi perkalian skalar)
( x, y)
( definisi perkalian skalar )
Ditunjukkan dipenuhi aksioma 8:
Bab I - Definisi Ruang Vektor_Karyati
E_mail: karyati@uny.ac.id
-4–
Handout Aljabar Linear II
( 1 adalah elemen satuan pada bilangan real )
1( x, y) (1x,1 y) ( x, y)
Contoh 1.1.2:
Himpunan R3 adalah suatu ruang vektor terhadap operasi penjumlahan vektor dan
perkalian skalar standar. ( Bukti sejalan dengan Contoh 1.1 )
Contoh 1.1.3:
R3 ,
Diberikan himpunan bagian
S
( x, y, z) R3 x
y
z 0 .
Didefinisikan
penjumlahan vektor dan perkalian skalarnya adalah penjumlahan vektor dan perkalian
skalar standart pada R3 . Sebelum menunjukkan berlakunya semua aksioma untuk
ruang vektor, maka dibuktikan dahulu bahwa kedua operasi tersebut bersifat tertutup.
Ambil sebarang vektor di S , yaitu: a
a
b
(x
x' , y
y' , z
z' )
( x, y, z), b ( x' , y' , z' ) . Jika dijumlahkan :
(definisi penjumlahan )
Selanjutnya, untuk membuktikan bahwa a b S harus dibuktikan bahwa
( x x' ) ( y
y' )
(z
z' ) 0
(x
y' )
(z
z' ) ( x
x' )
(y
y
z)
( x' y' z' )
( sifat asosiatif dan komutatif bilangan real )
0 0
0 ( karena a , b
Ambil sebarang vektor di S , yaitu: a
Bab I - Definisi Ruang Vektor_Karyati
E_mail: karyati@uny.ac.id
( x, y, z) dan
S)
R , sehingga:
-5–