PENINGKATAN KEMAMPUAN GURU DALAM PENGELOLAAN PEMBELAJARAN MELALUI KEGIATAN SUPERVISI AKADEMIK | Sardiyo | Jurnal Teknodika 6775 14405 1 SM
20
TEK N ODIKA, Volume 13, Nomor 1, Maret 2015
PENI NGKATAN KEM AM PUAN GURU DALAM PENGELOLAAN
PEM BELAJARAN M ELALUI KEGI ATAN SUPERVI SI AKADEM I K
Sardiyo
Email: sardiyo219@yahoo.com
Alumni Pascasarjana UNS Bekerja sebagai Kepala Sekolah di SM AN Jumapolo
Kabupaten Karanganyar.
Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan guru dalam pengelolaan pembelajaran
melalui supervisi akademis di Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri Jumapolo Kabupaten
Karanganyar. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian tindakan sekolah. Hasil penelitian ini
menunjukan bahwa pada siklus I sebagian guru (8 guru/57,14% ) telah mengalami peningkatan
kemampuannya dalam mengelola pembelajaran. Pada siklus II sebanyak (12 guru/85,71% ) telah
mengalami peningkatan kemampuannya dalam mengelola pembelajaran. Kemampuan guru dalam
mengelola pembelajaran telah menerapkan langkah-langkah berdasarkan skenario pembelajaran
yang telah di susun (pendahuluan, penjelasan prosedur pembelajaran, penyajian problematika/
masalah, mengumpulkan informasi/data, memcari jawaban sementara, mengumpulkan data untuk
menguji jawaban sementara dan menarik kesimpulan sebagai temuan dari proses pencarian
konsep.
Kata Kunci: kemampuan guru, Pengelolaan Pembelajaran, Supervisi Akademis.
I M PROVED ABI LI TY I N THE M ANAGEM ENT OF LEARNI NG THROUGH
TEACHER ACTI VI TY ACADEM I C SUPERVI SI ON
Abstract
Keywords:
Peningkatan
Sardio
uru dalam Pengelolaan Pembelajaran Melalui
PENDAHULUAN
egiatan ...
21
sekolah. Tujuan pendidikan menurut Undang-
Sekolah merupakan sistem yang terdiri dari
Undang RI No.20 tahun 2003 tentang Sistem
beberapa komponen yang saling berinteraksi,
Pendidikan Nasional (2002:7) adalah untuk
berinterelasi dan berinterdependensi dalam
mengembangkan potensi peserta didik agar
mencapai tujuan yang telah ditetapkan dalam
menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa
suatu sistem ada yang berperan sebagai
kepada Tuhan Yang maha Esa, berakhlak
pengendali. Sebagai pengendali tertinggi
mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri,
di sekolah kepala sekolah harus banyak
dan menjadi warga negara yang demokratis
memperhatikan hal-hal yang menyangkut
serta bertanggung jawab.
tugas dan fungsinya. Tugas pokok kepala
Banyak tindakan kepala sekolah yang
sekolah adalah mengantarkan, membimbing,
dapat dilakukan untuk mencapai tujuan
mengetahui, mempelopori, memberi petunjuk,
sekolah, sangat tergantung pada kemampuan
mendidik, dan sebaginya secara singkat dapat
dan peran kepala sekolah dalam membina
dikatakan mempengaruhi merekayang dipimpin
guru-guru untuk mencapai tujuan tersebut,
sedemi ki an rupa, sehi ngga memperoleh
terutama yang sesuai dengan kebutuhan
hasil atau mencapai tujuan yang hendak
daerah setempat. Kedudukan kepala sekolah
dicapai. Untuk dapat memenuhi tugas tersebut,
dalam hal ini sangat penting, sehingga ada
kepala sekolah mempunyai beberapa macam
beberapa pendapat yang mengatakan bahwa
fungsi yang harus dilaksanakan, memurut
penilaian tentang “ bagaimana” suatu sekolah
Kartini-Kartono (1993:35) bahwa f ungsi
sangat tergantung pada “ bagaimana” kepala
kepala sekolah adalah memandu, menuntun,
sekolahnya. Pernyataan ini memberi makna
membimbing, memberi atau membangun
bahwa nasi b sekolah i tu pada dasarnya
moti vasi-motivasi kerj a, mengemudikan
tergantung pada cara kepala sekolah mengelola
organisasi, menjalin jaringan komunikasi yang
sekolahnya. Kepala sekolah dalam hal ini
baik, memberikan supervisi atau pengawasan
hendaknya dipandang sebagai suatu sosok
yang evisien dan membawa para pengikutnya
atau tokoh yang memegang tampuk pimpinan
kepada sasaran yang ingin dituju sesuai
sekolah yang mempunyai kuasa menentukan
dengan ketentuan waktu dan perencanaan.
mobilitas dan arah pencapaian tujuan sekolah.
K epal a sekol ah sebagai pemi mpi n
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional
pendidikan mempunyai peran yang sangat
Nomor 13 Tahun 2007 tentang Standar Kepala
besar dalam mengembangkan mutu pendidikan
sekolah/madrasah menegaskan bahwa seorang
22
TEK N ODIKA, Volume 13, Nomor 1, Maret 2015
kepala sekolah/madrasah harus memiliki lima
akademik yang meliputi: pengertian, tujuan
dimensi kompetensi minimal yaitu: kompetensi
dan fungsi, prinsip- prinsip, dan dimensi-
kepri badian, manajerial , kewirausahaan,
dimensi substansi supervisi akademik. Konsep
supervisi, dan sosial. Kepala sekolah adalah
supervi si akademi k Supervi si akademi k
guru yang diberi tugas tambahan sebagai
adalah serangkaian kegiatan membantu guru
kepala sekolah/madrasah sehingga kepala
mengembangkan kemampuannya mengelola
sekol ah pun harus memil iki kompetensi
proses pembelajaran untuk mencapai tujuan
yang disyaratkan memiliki kompetensi guru
pembelajaran (Daresh, 1989, Glickman, et al;
yaitu: kompetensi paedagogik, kepribadian,
2007).
sosial, dan profesional. Salah satu indikator
Supervisi akademik tidak terlepas dari
kompetensi profesional adalah kompetensi
penilaian kinerja guru dal am mengel ol a
melakukan supervisi. Tugas di bidang supervisi
pembelajaran. Sergiovanni (1987) menegaskan
merupakan tugas-tugas kepal a sekol ah
yang berkai tan dengan pembi naan guru
dalam supervisi akademik adalah melihat
untuk perbaikan pengajaran atau bimbingan.
kondisi nyata kinerja guru untuk menjawab
Supervi si adalah suatu usaha pemberian
pertanyaan-pertanyaan, misalnya apa yang
bantuan terhadap guru untuk memperbaiki atau
sebenarnya terjadi di dalam kelas?, apa yang
meningkatkan proses dan situasi pembelajaran
sebenarnya dilakukan oleh guru dan siswa
(Sahertian, 1994:83). Tugas kepala sekolah
di dalam kelas?, aktivitas-aktivitas mana
adalah memberikan supervisi terhadap teknik
dari keseluruhan aktivitas di dalam kelas
pembinaan, perbaikan, peningkatan sampai
itu yang bermakna bagi guru dan siswa?,
pada ti ndak l anj utnya, sehi ngga proses
apa yang telah dilakukan oleh guru dalam
pembelajaran dapat berjalan lebih baik dalam
mencapai tujuan akademik?, apa kelebihan
mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
dan kekurangan guru dan bagaimana cara
Salah satu tugas kepala sekolah adalah
mengembangkannya?. Berdasarkan jawaban
melaksanakan supervisi akademik. Untuk
terhadap pertanyaan- pertanyaan ini akan
melaksanakan supervisi akademik secara
diperoleh informasi mengenai kemampuan
efektif diperlukan keterampilan konseptual,
guru dalam mengelola pembelajaran dan
interpersonal dan teknikal (Glickman, at al;
dil anj utkan dengan pembuatan program
2007). Oleh sebab itu, setiap kepala sekolah
supervisi akademik dan melaksanakannya
harus memiliki dan menguasai konsep supervisi
dengan sebaik-baiknya.
Peningkatan
Sardio
uru dalam Pengelolaan Pembelajaran Melalui
egiatan ...
23
Tuj uan supervi si akademi k adal ah:
mengelola proses pembelajaran, maka menilai
Supervisi membantu guru mengembangkan
unjuk kerja guru dalam mengelola proses
kompetensinya, mengembangkan kurikulum,
pembelajaran merupakan salah satu kegiatan
mengembangkan kelompok kerja guru, dan
yang ti dak bi sa di hi ndarkan prosesnya.
membimbing penelitian tindakan kelas (PTK)
Penil aian kinerja guru dalam mengelol a
(Glickman, et al; 2007, Sergiovanni, 1987).
proses pembelajaran sebagai suatu proses
Supervisi akademik merupakan salah satu
pemberian estimasi mutu kerja guru dalam
(fungsi mendasar (essential function) dalam
mengelola proses pembelajaran, merupakan
keseluruhan program sekolah (Weingartner,
bagian integral dari serangkaian kegiatan
1973; Alfonso dkk., 1981; dan Glickman, et
supervisi akademik. Agar supervisi akademik
al; 2007). Hasil supervisi akademik berfungsi
dapat membantu guru mengembangkan
sebagai sumber informasi bagi pengembangan
kemampuannya, maka untuk pelaksanaannya
profesionalisme guru.
terlebih dahulu perlu diadakan penilaian
Secara konseptual, supervisi akademik
kemampuan guru, sehingga bisa ditetapkan
adalah serangkaian kegiatan membantu guru
aspek yang perlu dikembangkan dan cara
mengembangkan kemampuannya mengelola
mengembangkannya.
proses pembelajaran demi pencapaian tujuan
Kenyataan di lapangan menunjukkan
pembelajaran. Supervisi akademik merupakan
bahwa masi h banyak guru yang perl u
upaya membantu guru-guru mengembangkan
di t i ngk at kan kemampuannya dal am
kemampuannyamencapai tujuan pembelajaran.
pengel ol aan pembelaj aran. hal i ni j uga
Dengan demikian, berarti, esensi supervisi
dialami oleh sebagian guru-guru di SMAN
akademik itu sama sekali bukan menilai kinerja
Jumapol o. K ondi si di SM A N Jumapol o
guru dalam mengelola proses pembelajaran,
Karangnyar masih ditemukan beberapa guru
melainkan membantu guru mengembangkan
yang belum mengelola pembelajaran yang
kemampuan profesionalismenya. Meskipun
belum sesuai dengan standar proses. Dalam
demikian, supervisi akademik tidak bisa
pembelajaran para guru melakukannya sesuai
terlepas dari penilaian unjuk kerj a guru
dengan kebi asaan yang selama ini telah
dalam mengelola pembelajaran. Apabila di
dilakukan sering tidak mengacu pada Rencana
atas dikatakan, bahwa supervisi akademik
Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang telah
merupakan serangkaian kegiatan membantu
disusun sebelumnya. Strategi pembelajaran
guru mengembangkan kemampuannya
masih monoton, sehingga strategi dan metode
24
TEK N ODIKA, Volume 13, Nomor 1, Maret 2015
pembelajaran yang diterapkan kurang variatif.
memotivasi, mendorong kreati vitas, dan
Setiap kali mengajar, masih di dominasi
dial ogi s; 3) membi asakan peserta didi k
dengan metode ceramah, tanya jawab, diskusi.
dapat membentuk karakter dan memiliki
Kegiatan siswa yang bersifat eksplorasi masih
pola pikir serta kebebasan berpikir sehingga
minim dilaksanakan, sehingga siswa pasif
dapat melaksanakan aktivitas intelektual
dan menunggu materi yang disampaikan oleh
yang kreatif dan inovatif, berargumentasi,
guru. Kemampuan guru memanfaatkan media
mempertanyakan, mengkaji, menemukan, dan
pembelajaran juga masih minim (kegiatan di
memprediksi; 4) meningkatkan keterlibatan
laboratorium terbatas, menggunakan laptop
peserta didik secara aktif dalam proses belajar
LCD hanya mengandalkan program power
yang dilakukan secara sungguh-sungguh dan
point yang telah dibuat untuk beberapa tahun).
mendalam untuk mencapai pemahaman konsep,
Model penilaian yang dilakukan juga masih
tidak terbatas pada materi yang diberikan oleh
mengandalkan model penilaian yang telah
guru. 5) menumbuhkan rasa bertanggung
biasa dilakukan selama ini, yaitu; model tes
jawab terhadap mutu perencanaan kegiatan
terstruktur (formatif dan sumatif), sementara
pembelajaran untuk setiap mata pelajaran yang
model penilaian outentik, unjuk kerja dan yang
diampunya agar siswa mampu: a) meningkat
bersifat eksploratif serta kreativitas siswa masih
rasa ingin tahunya; b) mencapai keberhasilan
jarang dilakukan. Pengelolaan pembelajaran
belajarnya secara konsisten sesuai dengan
masih di dominasi oleh guru, mulai dari
tujuan pendidikan; c) memahami perkembangan
pendahul uan, kegiatan inti sampai pada
pengetahuan dengan kemampuan mencari
evaluasi. Kondisi tersebut mengakibatkan mutu
sumber informasi; d) mengolah informasi
pengelolaan pembelajaran kurang optimal.
menj adi pengetahuan; e) menggunakan
Peni ngk at an mut u pengel ol aan
pengetahuan untuk menyelesaikan masalah;
pembel aj aran dapat di l akukan mel al ui
f ) mengkomuni kasi kan penget ahuan
supervise akademik melalui kegiatan penelitian
pada Supervi si K K K S pi hak l ai n; dan
ti ndakan sekol ah dengan memberi kan
g) mengembangkan bel aj ar mandiri dan
bekal pada guru sebagai berikut: 1) model
kel ompok dengan proporsi yang waj ar.
kegiatan pembelajaran yang mengacu pada
Supervisi akademik juga mencakup buku
standar proses; 2) meningkatkan peran serta
kurikulum, kegiatan pembelajaran, kegiatan
peserta didik dalam proses pembelajaran
pendampingan, dan pelaksanaan bimbingan
secara aktif, kreatif, demokratis, mendidik,
dan konseling. Untuk itu diperlukan peran
Peningkatan
Sardio
uru dalam Pengelolaan Pembelajaran Melalui
25
egiatan ...
kepala sekolah yang mampu melaksanakan
supervise akademis di SMAN Negeri Jumapolo
tugasnya dengan baik.
Karanganyar.
Satu di antara pengembangan profesi
kepala sekolah adalah kemampuan dalam
M ETODE
supervisi akademis. Sebagian dari kepala
Penelitian ini merupakan jenis penelitian
sekolah masih ada yang belum memahami
tindakan sekolah yang dilakukan di SMAN
cara melakukan supervisi akademis yang baik,
Jumapolo Kabupaten Karanganyar. Penelitian
selanjutnya melakukan pembinaan pada guru
dilakukan pada bulan Januari dan Pebruari
dan melaporkan hasilnya. Sebagian dari kepala
2014. Kegiatan ini dilakukan pada 14 guru
sekolah ada pula yang sudah memahaminya
yang masuk rumpun bi dang I PS kel as
tetapi belum melakukannya. Untuk mengatasi
11. Penelitian tindakan sekolah dilakukan
hal tersebut, perlu melaksanakan sosialisasi
dengan menggunakan model siklus, sebanyak
dan bimbingan teknik mengenai supervisi
dua siklus. Tahapan pelaksanaan tindakan
akademis kepada para guru. Sosialisasi dan
dilakukan mulai dari perencanaan, tindakan,
bimbingan teknik tentang supervise akademis
yang tel ah di laksanakan kepala sekol ah
tahapan diuraikan pada table berikut:
selama ini ternyata masih belum memadai
untuk meningkatkan kompetensi guru dalam
pengelolaan pembelajaran. Intensitas dan
Tabel 2. Tahapan Penelitian Tindakan
No
kedalaman penguasaan materi kurang dapat
dicapai dengan kedua strategi ini karena
terbatasnya waktu. Berdasarkan kenyataan
tersebut, maka upaya untuk meningkatkan
kompetensi kepala sekolah dan kompetensi
guru dalam pengelolaan pembelajaran perlu
dilakukan melalui berbagai strategi. Salah
satu strategi yang dilakukan adalah melakukan
kegi atan pengembangan prof esi kepal a
sekolah melalui penelitian tindakan sekolah
yang terkait dengan upaya peningkatan
kompetensi guru dalam pembelajaran melalui
1
Tahapan
pelaksanaan
Langkah kerja
penelitian
Pra Siklus Monitoring
kompetensi
guru dalam
pembelajaran
(persiapan,
pelaksanaan dan
penilaian) di
SMAN Jumapolo
untuk mengetahui
perkembangan
apakah sesuai
dengan standart
yang ditetapkan,
serta untuk
menemukan
hambatan dan
umpan balik
Keterangan
Mendapatkan
data awal
berupa hasil
penilaian
awal
26
No
2
TEK N ODIKA, Volume 13, Nomor 1, Maret 2015
Tahapan
pelaksanaan
Siklus 1
Langkah kerja
penelitian
Perencanaan 1
:Memberikan
pendampingan
berupa workshop
membuat skenario
pembelajaran,
menyiapkan media
pembelajaran,
lembar penilaian
penerapan
model-model
pembelajaran
kepada guru-guru
dan selanjutnya
guru membuat
perencanaan
(scenario) dan
mempraktekan
dalam
pembelajaran
Pelaksanaan
1: Memberikan
workshop
dialnjutkan
dengan masingmasing guru
menerapkan model
pembelajaran yang
inovatif dalam
pembelajaran
sesuai dengan
RPP dan scenario
pembelajaran
Observasi
1Melakukan
pengamatan
terhadap proses
pengelolaan
pembelajaran
untuk mengetahui
hasil
:
mengumpulkan
guru dan wakil
kepala sekolah
mendiskusikan
kekurangan
dan kelemahan
selama prose
pembelajaran
Keterangan
No
Tahapan
pelaksanaan
Membuat
perencanaan
dan skenario
pembelajaran
tahap siklus
1 yang
digunakan
sebagai
dasar praktek
pengelolaan
pembelajaran
3
Siklus II
Langkah kerja
penelitian
tujuan
memberikan
pengarahan
tentang
kekurangan
penyusunan
perencanaan
pembelajaran dan
selanjutnya untuk
ditindaklanjuti
pembetulan pada
RPP
Perencanaan
2 :Memberikan
pendampingan
berupa workshop
perbaikan
membuat skenario
pembelajaran,
menyiapkan media
pembelajaran,
lembar penilaian
penerapan
model-model
pembelajaran
kepada guru-guru
dan selanjutnya
guru membuat
perencanaan
(scenario) dan
mempraktekan
dalam
pembelajaran,
berdasarkan
Pelaksanaan
2: Memberikan
workshop
dialnjutkan
dengan masingmasing guru
menerapkan model
pembelajaran yang
inovatif dalam
pembelajaran
sesuai dengan
RPP dan scenario
pembelajaran
Observasi
Keterangan
Membuat
perbaikan
perencanaan
dan skenario
pembelajaran
tahap siklus
2 yang
digunakan
sebagai
dasar praktek
pengelolaan
pembelajaran
Peningkatan
Sardio
No
Tahapan
pelaksanaan
uru dalam Pengelolaan Pembelajaran Melalui
egiatan ...
27
observasi ini penel iti sebagai pengamat
Langkah kerja
penelitian
Keterangan
2Melakukan
pengamatan
terhadap proses
pengelolaan
pembelajaran
untuk mengetahui
hasil
:
mengumpulkan
guru dan wakil
kepala sekolah
mendiskusikan
kekurangan
dan kelemahan
selama proses
pembelajaran
tujuan
memberikan
pengarahan
tentang
kekurangan
penyusunan
perencanaan
pembelajaran dan
selanjutnya untuk
ditindaklanjuti
pembetulan pada
RPP
I ndi k at or k eber hasi l an, set el ah
dengan menggunakan instrumen pengamatan,
2) mengevaluasi (termasuk memeriksa dan
menilai) dalam hal-hal yang berkitan dengan
ketrsediaanya perangkat pembelajaran guru
maupun pelaksanaannya
Teknik Analisa Data, Data penelitian ini
bertujuan untuk meningkatkan kemampuan
guru dalam mengelola pembelajaran dengan
standart yang dicapai dari masing masing
guru akan diperoleh hasil penelitian dengan
disajikan data deskri ptif kaunti tati f dan
kualitatif. Dengan perolehan data kualitatif
yang berupa ni l ai standar yang di capai
pada masing-masing guru selanjutnya untuk
digunakan data berupa penilaian kuantitatif
Hasil Dan Pembahasan
Pra-Siklus
mel aksanakan pendampi ngan mel al ui
Sebelum dilakukan supervise akademis,
workshop sekolah i sekolah binaan dalam
dilakukan pengamatan terhadap pengelolaan
rangka meningkatkan kemampuan guru dalam
pembel aj aran yang di lakukan oleh guru
pengelolaan pembelajaran diharapkan untuk
yang akan diberikan supervisi pra siklus
memperoleh keberhasilan minimal 90% guru
adalah, pembahasan sebelum ada pembinaan
telah dapat mengelola pembelajaran dengan
dari pengawas Dengan hasi l peni lai an
benar sesuai dengan perencanaan dan scenario
menunjukan bahwa kemampuan guru SMA
pembelajaran yang dibuat..
Negeri Jumapolo mendapatkan penilaian
M et ode pengumpul an dat a, dat a
pengelolaan pembelajaran dalam kategori
dikumpulkan dengan menggunakan metode;
cukup dengan skor kuantitati f rata-rata
1) observasi sistematis, dalam pelaksanaan
72,00., belum dapat dikatakan penilaian yang
28
TEK N ODIKA, Volume 13, Nomor 1, Maret 2015
baik. Dalam diskusi awal yang dilakukan
penulisan pendahuluan, inti dan penutup.
penel itian dengan waki l kepal a sekol ah
Pada RPP guru masih banyak yang belum
bidang kurikulum dan 3 orang perwakilan
memberikan kelengkapan intrumen Penilaian
dari guru di temukan tentang kelemahan
Hasil Belajar yaitu: soal, kunci dan pedoman
guru-guru terdapat dalam mempersiapkan
penskoran. Kelengkapan sumber belajar, hanya
rencana pelaksanaan pembelajaran, skenario
rata-rata 2 buku referensi
pembelajaran, terbatasnya pengetahuan dan
kemampuan guru dalam memahami dan
menerapkan model-model pembelajaran,
Siklus I
Pada siklus I pertama dilakukan melalui
pemanfaatan sumber belajar dan melakukan
empat tahapan, yaitu;
penilaian pemeblajaran.
Tahap perencanaan
Peni l ai an yang l ai n, masi h bel um
Pada tahap ini penelitian menyiapkan
semuanya menggunakan bahan ajar dan
hal-hal yang diperlukan dalam pengelolaan
metode pembelajaran yang maksimal. Metode
supervisi akademis dalam bentuk workshop
pembelajaran belum dapat menggunkan pilihan
pengel ol aan pembel aj ar an. Sebel um
yang tepat sesuai alur pengembangan tujuan
melaksanakan kegiatan workshop pengelolaan
dari penerapan materi ajar, kebiasaan guru
pembelajaran disiapkan hal-hal sebagai berikut;
memakai metode ajar yang monoton dalam
1) tempat kegiatan, 2) menyiapkan perangkat
perencanaan penyaj iannyanya, sehi ngga
pembelajaran (jadwal, rencana pembelajaran,
belum jelas pemilihan langkah-langkah proses
lembar observasi, lembar penilaian), media
pembel aj aran berdasarkan metode yang
pembelajaran, presensi dan ATK), dan 3)
digunakan. Penilaian media pembelajaran,
menyiapkan peserta workshop.
pada umumnya guru membuat scenario
pembelajaran dengan menul is kebiasaan
dengan menyamakan sekol ah l ai n yang
sudah ada, tanpa menerapkan media dengan
kesesuaian tuj uan pembelaj aran, materi
pembelajaran, kondisi kelas, kemampuan
guru dan kesesuaian engan kebutuhan dan
perkembangan siswa. Kejelasan skenario
langkah pembelajaran, belum terlihat pada
Tahap tindakan
Setelah perencanaan selesai, selanjutnya
penelitian melakukan langkah-langkah; 1)
pembukaan, 2) kegiatan inti, penyampaian
materi meliputi; penyusunan RPP dan skenario
pembelajaran, Model-model pembelajaran
i novati f , Eval uasi pembel aj aran. dan
dilanjutkan dengan workshop pengelolaan
Peningkatan
Sardio
uru dalam Pengelolaan Pembelajaran Melalui
egiatan ...
29
pembel aj aran. Pada tahap ti ndakan i ni
masalah, mengumpulkan i nf ormasi/data,
peneliti lebih menfokuskan pada pengelolaan
memcari jawaban sementara, mengumpulkan
pembel aj aran (kemampuan guru dal am
data untuk menguji jawaban sementara dan
menerapkan model atau strategi pembelajaran
menarik kesimpulan sebagai temuan dari
inkuiri terbimbing) berdasarkan skenario
proses pencarian konsep. Keterlibatan siswa
yang tel ah di susun. Para guru di aj ak
dalam pembelajaran kelihatan aktif, rasa
mempersi apkan skenari o pembel aj aran,
ingin tahu tinggi dan motivatif. Para siswa
sumber belajar, dan media pembelajaran.
berusaha mencari sumber belajar (referensi)
Langkah-langkah supervisi akademis yang
tidak hanya terbatas pada buku teks yang
dilakukan dengan menerapkan strategi inkuri
telah dimiliki, namun para siswa berusaha
terbimbing meliputi; 1) penjelasan prosedur
mencari dari jurnal, internet dan buku-buku
pembelajaran, 2) penyampaian problematika
pendukung lainnya. Sementara masih ada
atau kasus, 3) peserta mengumpulkan data, 4)
sebagaian besar guru (sekitar 60%) pengelolaan
menyusun hipotesis (dugaan sementara), 5)
pembelajaran masih kelihatan kaku dan peran
mengumpulkan data untuk menguji hipotesis,
guru dalam pembelajaran masih dominan.
6) menganalisis data (inkuiri), 7) menyusun
Dalam pembelajaran, siswa masih kelihatan
kesimpulan. Peran peneliti yang dibantu wakil
pasif, menunggu kedatangan dan perintah guru.
kepala sekolah mengamati aktivitas guru dalam
Dalam menerima tugas dari guru, para siswa ini
memperagakan pengetahuan yang dimiliki
berusaha mengerjakan dengan memanfaatka
dalam pengelolaan pembelajaran di kelas.
buku atau referensi yang sudah ada, sehingga
target dalam mengerjakan tugas adalah secara
Tahap observasi
formal susdah selesai.
Hasil pengamatan menunjukan bahwa
ada sebagian guru (8 guru/57,14% ) yang
telah mengalami peningkatan kemampuannya
Pada tahap ini peneliti bersama dengan
dalam mengelola pembelajaran. Kemampuan
wakil kepala sekolah dan 3 orang perwakilan
guru dalam mengelola pembelajaran telah
gur u mendi skusi kan kel emahan dan
menerapkan langkah-langkah berdasarkan
kekurangan selama proses pembelajaran. Dari
skenari o pembel aj aran yang t el ah di
diskusi tersebut disepakati bahwa kelemahan
susun (pendahuluan, penjelasan prosedur
yang ditemukan adalah motivasi guru untuk
pembel aj aran, penyaj i an probl emati ka/
mengelola pembelajaran dengan mendasarkan
30
TEK N ODIKA, Volume 13, Nomor 1, Maret 2015
skenario pembelajaran masih tergolong rendah,
Tahap tindakan
pengetahuan dan pengalaman menerapkan
Setelah perencanaan selesai, selanjutnya
strategi pembel aj aran yang mel i batkan
penelitian melakukan langkah-langkah; 1)
secara aktif siswa masih terkesan kaku, dan
pembukaan, 2) kegiatan inti, penyampaian
keterbatasan akses guru dalam menggali
materi meliputi; penyusunan RPP dan skenario
data/inf ormasi dari buku-buku ref erensi
pembelajaran, Model-model pembelajaran
pendukung sangat minim. Masih terbatasnya
i novati f , Eval uasi pembel aj aran. dan
kemampuan guru dalam menerapkan variasi
dilanjutkan dengan workshop pengelolaan
strategi pembelajaran dan model penbelajaran
pembel aj aran. Pada tahap ti ndakan i ni
inovatif.. dari diekurang ini selanjutnya akan
peneliti lebih menfokuskan pada pengelolaan
diperbaiki pada siklus selanjutnya,
pembel aj aran (kemampuan guru dal am
menerapkan model atau strategi pembelajaran
Siklus I I
inkuiri terbimbing) berdasarkan skenario
Siklus II kedua ini merupakan tahapan
yang tel ah di susun.Para gur u di aj ak
pembelajaran lanjutan dari siklus 1. Pada tahap
mempersi apkan skenari o pembel aj aran,
ini dilakukan melalui empat tahapan, yaitu;
sumber belajar, dan media pembelajaran.
Langkah-langkah supervisi akademis yang
Tahap perbaikan perencanaan
dilakukan dengan menerapkan strategi inkuri
Pada tahap perbai kan perencanan
terbimbing meliputi; 1) penjelasan prosedur
penelitian menyiapkan hal-hal yang diperlukan
pembelajaran, 2) penyampaian problematika
dalam pengelolaan supervisi akademis dalam
atau kasus, 3) peserta mengumpulkan data, 4)
bentuk workshop pengelolaan pembelajaran
menyusun hipotesis (dugaan sementara), 5)
mengumpulkan data untuk menguji hipotesis,
2. Sebelum melaksanakan kegiatan workshop
pengelolaan pembelajaran disiapkan halhal sebagai berikut; 1) tempat kegiatan, 2)
menyiapkan perangkat pembelajaran (jadwal,
rencana pembelajaran, lembar observasi,
l embar peni lai an), medi a pembel ajaran,
presensi dan ATK), dan 3) menyiapkan peserta
workshop.
6) menganalisis data (inkuiri), 7) menyusun
kesimpulan. Peran peneliti yang dibantu wakil
kepala sekolah mengamati aktivitas guru dalam
memperagakan pengetahuan yang dimiliki
dalam pengelolaan pembelajaran di kelas.
Tahap observasi
Hasil pengamatan menunjukan bahwa
ada sebagian guru (12 guru/ 85,71% ) yang
Peningkatan
Sardio
uru dalam Pengelolaan Pembelajaran Melalui
egiatan ...
31
telah mengalami peningkatan kemampuannya
dalam mengelola pembelajaran. Kemampuan
Pada tahap ini peneliti bersama dengan
guru dalam mengelola pembelajaran telah
wakil kepala sekolah dan 3 orang perwakilan
menerapkan langkah-langkah berdasarkan
gur u mendi skusi kan kel emahan dan
skenari o pembel aj aran yang t el ah di
kekurangan selama proses pembelajaran.
susun (pendahuluan, penjelasan prosedur
Dari di skusi tersebut di sepakati bahwa
pembel aj aran, penyaj i an probl emati ka/
kelemahan yang ditemukan adalah motivasi
masalah, mengumpulkan i nf ormasi/data,
guru untuk mengelola pembelajaran dengan
memcari jawaban sementara, mengumpulkan
mendasarkan skenario pembelajaran masih
data untuk menguji jawaban sementara dan
tergolong rendah, pengetahuan dan pengalaman
menarik kesimpulan sebagai temuan dari
menerapkan strategi pembelajaran yang
proses pencarian konsep. Keterlibatan siswa
melibatkan secara aktif siswa masih terkesan
dalam pembelajaran kelihatan aktif, rasa
kaku, dan keterbatasan akses guru dalam
ingin tahu tinggi dan motivatif. Para siswa
menggali data/inf ormasi dari buku-buku
berusaha mencari sumber belajar (referensi)
referensi pendukung sangat minim. Rata-rata
tidak hanya terbatas pada buku teks yang
kemampuan guru dalam menerapkan variasi
telah dimiliki, namun para siswa berusaha
strategi pembelajaran dan model penbelajaran
mencari dari jurnal , i nternet dan buku-
inovatif sudah menjadi kebutuhan guru dalam
buku pendukung lainnya. Sementara masih
pembelajaran.
ada sebagaian besar guru (sekitar 20%)
pengelolaan pembelajaran masih kelihatan
kaku dan peran guru dalam pembelajaran
masih dominan. Dalam pembelajaran, siswa
masih kelihatan pasif, menunggu kedatangan
dan peri ntah guru. Dal am meneri ma
tugas dari guru, para siswa ini berusaha
mengerj akan dengan memanf aatka buku
atau ref erensi yang sudah ada, sehingga
target dalam mengerjakan tugas adalah secara
formal susdah selesai.
Pembahasan
Dari kegi atan supervi si akademi k
menunjukan bahwa pada siklus I sebagian
guru (8 guru/57,14% ) tel ah mengalami
peni ngk at an k emampuanny a dal am
mengel ol a pembel ajaran. Pada si klus I I
sebanyak (12 guru/85,71% ) telah mengalami
peningkatan kemampuannya dalam mengelola
pembel aj aran. K emampuan guru dal am
mengelola pembelajaran telah menerapkan
32
TEK N ODIKA, Volume 13, Nomor 1, Maret 2015
l angkah-l angkah berdasarkan skenari o
proses pembel aj aran yang membangun
pembelajaran yang telah di susun (pendahuluan,
lingkungan belajar mengajar yang kondusif,
penjelasan prosedur pembelajaran, penyajian
di dalamnya mencangkup maksud dan tujuan,
problematika, mengumpulkandata, memcari
pengembangan kurikulum, metode mengajar,
jawaban sementara, mengumpulkan data untuk
evaluasi, pengembangan pengalaman belajar
menguji jawaban sementara dan menarik
siswa yang direncanakan baik dalam intra
kesi mpul an sebagai temuan dari proses
maupun ekstrakurikuler.
Perlu disadari bahwa program supervisi
pencarian konsep.
M enurut Di j end PM PTK Depdi knas
berprinsip kepada proses pembinaan guru
(2009) sasaran utama supervisi akademik
yang menyediakan motivasi yang kaya bagi
adalah kemampuan guru dalam merencanakan
pertumbuhan kemampuan profesionalnya
kegiatan pembelajaran, melaksanakan kegiatan
dalam mengajar. Guru menjadi bagian integral
pembelajaran, menilai hasil pembelajaran
dalam usaha peningkatan mutu sekolah,
dan memanfaatkan hasil penilaian penilaian
mendapat dukungan semua pihak disertai
untuk peningkatan layanan pembelajaran,
dana dan fasilitasnya, bukan sebuah kegiatan
menci ptakan l i ngkungan bel aj ar yang
suplemen atau tambahan. Kegiatan supervise
menyenangkan, memanfaatkan sumber belajar
akademis diharpak mampu memberikan
yang tersedia dan mengembangkan strategi
percerahan dan pemantaban pada kemampuan
pembel aj aran yang i novati f .
guru sebagai tenaga professional.
Program
supervi si beri si kan kegi atan yang akan
dilaksanakan untuk memperbaiki kinerja guru
PENUTUP
dalam meningkatkan situasi pembelajaran
Simpulan
yang menjadi tanggung jawabnya. supervisi
akademik dimaksudkan untuk memperbaiki
dan meningkatkan proses dan hasil belajar
supaya kegiatan pembinaan relevan dengan
peningkatan kemampuan profesional guru.
Program supervisi harus realistik dan dapat
dilaksanakan sehingga benar-benar membantu
memperti nggi ki nerj a guru. Program
supervisi yang baik mencangkup keseluruhan
1. Hasil pengamatan menunjukan bahwa
sebagian guru (8 guru/57,14% ) telah
mengalami peningkatan kemampuannya
dal am mengel ol a pembel aj ar an.
K emampuan guru dal am mengel ol a
pembelajaran telah menerapkan langkahlangkah berdasarkan skenario pembelajaran
yang tel ah di susun (pendahul uan,
Peningkatan
Sardio
uru dalam Pengelolaan Pembelajaran Melalui
egiatan ...
33
penj el asan prosedur pembel aj aran,
dal am mengel ol a pembel aj aran tel ah
peny aj i an pr obl emat i k a/ masal ah,
menerapkan langkah-langkah berdasarkan
mengumpulkan informasi/data, memcari
skenari o pembel aj aran yang tel ah di
jawaban sementara, mengumpulkan data
susun (pendahuluan, penjelasan prosedur
untuk menguji jawaban sementara dan
pembelajaran, penyajian problematika/
menarik kesimpulan sebagai temuan dari
masal ah, mengumpul kan i nf ormasi /
proses pencarian konsep.
data, memcari j awaban sementara,
2. Hasil pengamatan menunjukan bahwa
mengumpul kan data untuk menguj i
ada sebagi an guru (12 guru/ 85,71%
j aw aban sement ar a dan menar i k
) yang tel ah mengal ami peni ngkatan
kesimpulan sebagai temuan dari proses
k emampuanny a dal am mengel ol a
pencarian konsep.
pembel aj ar an. K emampuan gur u
DAFTAR PUSTAKA
Depdiknas. 2009. Dimensi Kompetensi Supervisi. Jakarta: PMTK Depdiknas.
Dodd, W.A. 1972. Primary School Inspection in New Countries. London: Oxford University Press.
Glickman, C.D., Gordon, S.P., and Ross-Gordon, J.M. 2007. Supervision and Instructional
Leadership A Development Approach. Seventh Edition. Boston: Perason.
Sergiovanni, T.J. 1982. Supervision of Teaching. Alexandria: Association for Supervision and
Curriculum Development.
Sullivan, S. & Glanz, J. 2005. Supervision that Improving Teaching Strategies and Techniques.
Thousand Oaks, California: Corwin Press.
Sullivan, S & Glanz, J. 2005. Supervision that Improves Teaching Strategies and Techniques.
Thousand Oaks, California: Corwin Press.
Supervisi Akademik dalam peningkatan profesionalisme guru. 2006. Kompetensi Supervisi
Kepala Sekolah Pendidikan Dasar. Direktorat Tenaga Kependidikan Ditjen PMPTK
Depdiknas.
34
TEK N ODIKA, Volume 13, Nomor 1, Maret 2015
Wiles, J. dan J. Bondi. 1986. Supervision: A Guide to Practice . Second Edition. Columbus:
Charles E. Merrill Publishing Company. Supervisi KKKS Page 61
Kartini –Kartono.1993. “ Pemimpin dan Kepemimpinan (Apakah Pemimpin Abnormal itu ?)” ,
Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003. “ Sistem Pendidikan Nasional dan Penjelasannya
“ . Yogyakarta : Media Wacana.Jakarta : CV.Rajawali.
Wahyosumidjo.2002. “ Kepemimpinan Kepala Sekolah Tinjauan Teoritik dan Permasalahannya” ,
TEK N ODIKA, Volume 13, Nomor 1, Maret 2015
PENI NGKATAN KEM AM PUAN GURU DALAM PENGELOLAAN
PEM BELAJARAN M ELALUI KEGI ATAN SUPERVI SI AKADEM I K
Sardiyo
Email: sardiyo219@yahoo.com
Alumni Pascasarjana UNS Bekerja sebagai Kepala Sekolah di SM AN Jumapolo
Kabupaten Karanganyar.
Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan guru dalam pengelolaan pembelajaran
melalui supervisi akademis di Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri Jumapolo Kabupaten
Karanganyar. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian tindakan sekolah. Hasil penelitian ini
menunjukan bahwa pada siklus I sebagian guru (8 guru/57,14% ) telah mengalami peningkatan
kemampuannya dalam mengelola pembelajaran. Pada siklus II sebanyak (12 guru/85,71% ) telah
mengalami peningkatan kemampuannya dalam mengelola pembelajaran. Kemampuan guru dalam
mengelola pembelajaran telah menerapkan langkah-langkah berdasarkan skenario pembelajaran
yang telah di susun (pendahuluan, penjelasan prosedur pembelajaran, penyajian problematika/
masalah, mengumpulkan informasi/data, memcari jawaban sementara, mengumpulkan data untuk
menguji jawaban sementara dan menarik kesimpulan sebagai temuan dari proses pencarian
konsep.
Kata Kunci: kemampuan guru, Pengelolaan Pembelajaran, Supervisi Akademis.
I M PROVED ABI LI TY I N THE M ANAGEM ENT OF LEARNI NG THROUGH
TEACHER ACTI VI TY ACADEM I C SUPERVI SI ON
Abstract
Keywords:
Peningkatan
Sardio
uru dalam Pengelolaan Pembelajaran Melalui
PENDAHULUAN
egiatan ...
21
sekolah. Tujuan pendidikan menurut Undang-
Sekolah merupakan sistem yang terdiri dari
Undang RI No.20 tahun 2003 tentang Sistem
beberapa komponen yang saling berinteraksi,
Pendidikan Nasional (2002:7) adalah untuk
berinterelasi dan berinterdependensi dalam
mengembangkan potensi peserta didik agar
mencapai tujuan yang telah ditetapkan dalam
menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa
suatu sistem ada yang berperan sebagai
kepada Tuhan Yang maha Esa, berakhlak
pengendali. Sebagai pengendali tertinggi
mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri,
di sekolah kepala sekolah harus banyak
dan menjadi warga negara yang demokratis
memperhatikan hal-hal yang menyangkut
serta bertanggung jawab.
tugas dan fungsinya. Tugas pokok kepala
Banyak tindakan kepala sekolah yang
sekolah adalah mengantarkan, membimbing,
dapat dilakukan untuk mencapai tujuan
mengetahui, mempelopori, memberi petunjuk,
sekolah, sangat tergantung pada kemampuan
mendidik, dan sebaginya secara singkat dapat
dan peran kepala sekolah dalam membina
dikatakan mempengaruhi merekayang dipimpin
guru-guru untuk mencapai tujuan tersebut,
sedemi ki an rupa, sehi ngga memperoleh
terutama yang sesuai dengan kebutuhan
hasil atau mencapai tujuan yang hendak
daerah setempat. Kedudukan kepala sekolah
dicapai. Untuk dapat memenuhi tugas tersebut,
dalam hal ini sangat penting, sehingga ada
kepala sekolah mempunyai beberapa macam
beberapa pendapat yang mengatakan bahwa
fungsi yang harus dilaksanakan, memurut
penilaian tentang “ bagaimana” suatu sekolah
Kartini-Kartono (1993:35) bahwa f ungsi
sangat tergantung pada “ bagaimana” kepala
kepala sekolah adalah memandu, menuntun,
sekolahnya. Pernyataan ini memberi makna
membimbing, memberi atau membangun
bahwa nasi b sekolah i tu pada dasarnya
moti vasi-motivasi kerj a, mengemudikan
tergantung pada cara kepala sekolah mengelola
organisasi, menjalin jaringan komunikasi yang
sekolahnya. Kepala sekolah dalam hal ini
baik, memberikan supervisi atau pengawasan
hendaknya dipandang sebagai suatu sosok
yang evisien dan membawa para pengikutnya
atau tokoh yang memegang tampuk pimpinan
kepada sasaran yang ingin dituju sesuai
sekolah yang mempunyai kuasa menentukan
dengan ketentuan waktu dan perencanaan.
mobilitas dan arah pencapaian tujuan sekolah.
K epal a sekol ah sebagai pemi mpi n
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional
pendidikan mempunyai peran yang sangat
Nomor 13 Tahun 2007 tentang Standar Kepala
besar dalam mengembangkan mutu pendidikan
sekolah/madrasah menegaskan bahwa seorang
22
TEK N ODIKA, Volume 13, Nomor 1, Maret 2015
kepala sekolah/madrasah harus memiliki lima
akademik yang meliputi: pengertian, tujuan
dimensi kompetensi minimal yaitu: kompetensi
dan fungsi, prinsip- prinsip, dan dimensi-
kepri badian, manajerial , kewirausahaan,
dimensi substansi supervisi akademik. Konsep
supervisi, dan sosial. Kepala sekolah adalah
supervi si akademi k Supervi si akademi k
guru yang diberi tugas tambahan sebagai
adalah serangkaian kegiatan membantu guru
kepala sekolah/madrasah sehingga kepala
mengembangkan kemampuannya mengelola
sekol ah pun harus memil iki kompetensi
proses pembelajaran untuk mencapai tujuan
yang disyaratkan memiliki kompetensi guru
pembelajaran (Daresh, 1989, Glickman, et al;
yaitu: kompetensi paedagogik, kepribadian,
2007).
sosial, dan profesional. Salah satu indikator
Supervisi akademik tidak terlepas dari
kompetensi profesional adalah kompetensi
penilaian kinerja guru dal am mengel ol a
melakukan supervisi. Tugas di bidang supervisi
pembelajaran. Sergiovanni (1987) menegaskan
merupakan tugas-tugas kepal a sekol ah
yang berkai tan dengan pembi naan guru
dalam supervisi akademik adalah melihat
untuk perbaikan pengajaran atau bimbingan.
kondisi nyata kinerja guru untuk menjawab
Supervi si adalah suatu usaha pemberian
pertanyaan-pertanyaan, misalnya apa yang
bantuan terhadap guru untuk memperbaiki atau
sebenarnya terjadi di dalam kelas?, apa yang
meningkatkan proses dan situasi pembelajaran
sebenarnya dilakukan oleh guru dan siswa
(Sahertian, 1994:83). Tugas kepala sekolah
di dalam kelas?, aktivitas-aktivitas mana
adalah memberikan supervisi terhadap teknik
dari keseluruhan aktivitas di dalam kelas
pembinaan, perbaikan, peningkatan sampai
itu yang bermakna bagi guru dan siswa?,
pada ti ndak l anj utnya, sehi ngga proses
apa yang telah dilakukan oleh guru dalam
pembelajaran dapat berjalan lebih baik dalam
mencapai tujuan akademik?, apa kelebihan
mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
dan kekurangan guru dan bagaimana cara
Salah satu tugas kepala sekolah adalah
mengembangkannya?. Berdasarkan jawaban
melaksanakan supervisi akademik. Untuk
terhadap pertanyaan- pertanyaan ini akan
melaksanakan supervisi akademik secara
diperoleh informasi mengenai kemampuan
efektif diperlukan keterampilan konseptual,
guru dalam mengelola pembelajaran dan
interpersonal dan teknikal (Glickman, at al;
dil anj utkan dengan pembuatan program
2007). Oleh sebab itu, setiap kepala sekolah
supervisi akademik dan melaksanakannya
harus memiliki dan menguasai konsep supervisi
dengan sebaik-baiknya.
Peningkatan
Sardio
uru dalam Pengelolaan Pembelajaran Melalui
egiatan ...
23
Tuj uan supervi si akademi k adal ah:
mengelola proses pembelajaran, maka menilai
Supervisi membantu guru mengembangkan
unjuk kerja guru dalam mengelola proses
kompetensinya, mengembangkan kurikulum,
pembelajaran merupakan salah satu kegiatan
mengembangkan kelompok kerja guru, dan
yang ti dak bi sa di hi ndarkan prosesnya.
membimbing penelitian tindakan kelas (PTK)
Penil aian kinerja guru dalam mengelol a
(Glickman, et al; 2007, Sergiovanni, 1987).
proses pembelajaran sebagai suatu proses
Supervisi akademik merupakan salah satu
pemberian estimasi mutu kerja guru dalam
(fungsi mendasar (essential function) dalam
mengelola proses pembelajaran, merupakan
keseluruhan program sekolah (Weingartner,
bagian integral dari serangkaian kegiatan
1973; Alfonso dkk., 1981; dan Glickman, et
supervisi akademik. Agar supervisi akademik
al; 2007). Hasil supervisi akademik berfungsi
dapat membantu guru mengembangkan
sebagai sumber informasi bagi pengembangan
kemampuannya, maka untuk pelaksanaannya
profesionalisme guru.
terlebih dahulu perlu diadakan penilaian
Secara konseptual, supervisi akademik
kemampuan guru, sehingga bisa ditetapkan
adalah serangkaian kegiatan membantu guru
aspek yang perlu dikembangkan dan cara
mengembangkan kemampuannya mengelola
mengembangkannya.
proses pembelajaran demi pencapaian tujuan
Kenyataan di lapangan menunjukkan
pembelajaran. Supervisi akademik merupakan
bahwa masi h banyak guru yang perl u
upaya membantu guru-guru mengembangkan
di t i ngk at kan kemampuannya dal am
kemampuannyamencapai tujuan pembelajaran.
pengel ol aan pembelaj aran. hal i ni j uga
Dengan demikian, berarti, esensi supervisi
dialami oleh sebagian guru-guru di SMAN
akademik itu sama sekali bukan menilai kinerja
Jumapol o. K ondi si di SM A N Jumapol o
guru dalam mengelola proses pembelajaran,
Karangnyar masih ditemukan beberapa guru
melainkan membantu guru mengembangkan
yang belum mengelola pembelajaran yang
kemampuan profesionalismenya. Meskipun
belum sesuai dengan standar proses. Dalam
demikian, supervisi akademik tidak bisa
pembelajaran para guru melakukannya sesuai
terlepas dari penilaian unjuk kerj a guru
dengan kebi asaan yang selama ini telah
dalam mengelola pembelajaran. Apabila di
dilakukan sering tidak mengacu pada Rencana
atas dikatakan, bahwa supervisi akademik
Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang telah
merupakan serangkaian kegiatan membantu
disusun sebelumnya. Strategi pembelajaran
guru mengembangkan kemampuannya
masih monoton, sehingga strategi dan metode
24
TEK N ODIKA, Volume 13, Nomor 1, Maret 2015
pembelajaran yang diterapkan kurang variatif.
memotivasi, mendorong kreati vitas, dan
Setiap kali mengajar, masih di dominasi
dial ogi s; 3) membi asakan peserta didi k
dengan metode ceramah, tanya jawab, diskusi.
dapat membentuk karakter dan memiliki
Kegiatan siswa yang bersifat eksplorasi masih
pola pikir serta kebebasan berpikir sehingga
minim dilaksanakan, sehingga siswa pasif
dapat melaksanakan aktivitas intelektual
dan menunggu materi yang disampaikan oleh
yang kreatif dan inovatif, berargumentasi,
guru. Kemampuan guru memanfaatkan media
mempertanyakan, mengkaji, menemukan, dan
pembelajaran juga masih minim (kegiatan di
memprediksi; 4) meningkatkan keterlibatan
laboratorium terbatas, menggunakan laptop
peserta didik secara aktif dalam proses belajar
LCD hanya mengandalkan program power
yang dilakukan secara sungguh-sungguh dan
point yang telah dibuat untuk beberapa tahun).
mendalam untuk mencapai pemahaman konsep,
Model penilaian yang dilakukan juga masih
tidak terbatas pada materi yang diberikan oleh
mengandalkan model penilaian yang telah
guru. 5) menumbuhkan rasa bertanggung
biasa dilakukan selama ini, yaitu; model tes
jawab terhadap mutu perencanaan kegiatan
terstruktur (formatif dan sumatif), sementara
pembelajaran untuk setiap mata pelajaran yang
model penilaian outentik, unjuk kerja dan yang
diampunya agar siswa mampu: a) meningkat
bersifat eksploratif serta kreativitas siswa masih
rasa ingin tahunya; b) mencapai keberhasilan
jarang dilakukan. Pengelolaan pembelajaran
belajarnya secara konsisten sesuai dengan
masih di dominasi oleh guru, mulai dari
tujuan pendidikan; c) memahami perkembangan
pendahul uan, kegiatan inti sampai pada
pengetahuan dengan kemampuan mencari
evaluasi. Kondisi tersebut mengakibatkan mutu
sumber informasi; d) mengolah informasi
pengelolaan pembelajaran kurang optimal.
menj adi pengetahuan; e) menggunakan
Peni ngk at an mut u pengel ol aan
pengetahuan untuk menyelesaikan masalah;
pembel aj aran dapat di l akukan mel al ui
f ) mengkomuni kasi kan penget ahuan
supervise akademik melalui kegiatan penelitian
pada Supervi si K K K S pi hak l ai n; dan
ti ndakan sekol ah dengan memberi kan
g) mengembangkan bel aj ar mandiri dan
bekal pada guru sebagai berikut: 1) model
kel ompok dengan proporsi yang waj ar.
kegiatan pembelajaran yang mengacu pada
Supervisi akademik juga mencakup buku
standar proses; 2) meningkatkan peran serta
kurikulum, kegiatan pembelajaran, kegiatan
peserta didik dalam proses pembelajaran
pendampingan, dan pelaksanaan bimbingan
secara aktif, kreatif, demokratis, mendidik,
dan konseling. Untuk itu diperlukan peran
Peningkatan
Sardio
uru dalam Pengelolaan Pembelajaran Melalui
25
egiatan ...
kepala sekolah yang mampu melaksanakan
supervise akademis di SMAN Negeri Jumapolo
tugasnya dengan baik.
Karanganyar.
Satu di antara pengembangan profesi
kepala sekolah adalah kemampuan dalam
M ETODE
supervisi akademis. Sebagian dari kepala
Penelitian ini merupakan jenis penelitian
sekolah masih ada yang belum memahami
tindakan sekolah yang dilakukan di SMAN
cara melakukan supervisi akademis yang baik,
Jumapolo Kabupaten Karanganyar. Penelitian
selanjutnya melakukan pembinaan pada guru
dilakukan pada bulan Januari dan Pebruari
dan melaporkan hasilnya. Sebagian dari kepala
2014. Kegiatan ini dilakukan pada 14 guru
sekolah ada pula yang sudah memahaminya
yang masuk rumpun bi dang I PS kel as
tetapi belum melakukannya. Untuk mengatasi
11. Penelitian tindakan sekolah dilakukan
hal tersebut, perlu melaksanakan sosialisasi
dengan menggunakan model siklus, sebanyak
dan bimbingan teknik mengenai supervisi
dua siklus. Tahapan pelaksanaan tindakan
akademis kepada para guru. Sosialisasi dan
dilakukan mulai dari perencanaan, tindakan,
bimbingan teknik tentang supervise akademis
yang tel ah di laksanakan kepala sekol ah
tahapan diuraikan pada table berikut:
selama ini ternyata masih belum memadai
untuk meningkatkan kompetensi guru dalam
pengelolaan pembelajaran. Intensitas dan
Tabel 2. Tahapan Penelitian Tindakan
No
kedalaman penguasaan materi kurang dapat
dicapai dengan kedua strategi ini karena
terbatasnya waktu. Berdasarkan kenyataan
tersebut, maka upaya untuk meningkatkan
kompetensi kepala sekolah dan kompetensi
guru dalam pengelolaan pembelajaran perlu
dilakukan melalui berbagai strategi. Salah
satu strategi yang dilakukan adalah melakukan
kegi atan pengembangan prof esi kepal a
sekolah melalui penelitian tindakan sekolah
yang terkait dengan upaya peningkatan
kompetensi guru dalam pembelajaran melalui
1
Tahapan
pelaksanaan
Langkah kerja
penelitian
Pra Siklus Monitoring
kompetensi
guru dalam
pembelajaran
(persiapan,
pelaksanaan dan
penilaian) di
SMAN Jumapolo
untuk mengetahui
perkembangan
apakah sesuai
dengan standart
yang ditetapkan,
serta untuk
menemukan
hambatan dan
umpan balik
Keterangan
Mendapatkan
data awal
berupa hasil
penilaian
awal
26
No
2
TEK N ODIKA, Volume 13, Nomor 1, Maret 2015
Tahapan
pelaksanaan
Siklus 1
Langkah kerja
penelitian
Perencanaan 1
:Memberikan
pendampingan
berupa workshop
membuat skenario
pembelajaran,
menyiapkan media
pembelajaran,
lembar penilaian
penerapan
model-model
pembelajaran
kepada guru-guru
dan selanjutnya
guru membuat
perencanaan
(scenario) dan
mempraktekan
dalam
pembelajaran
Pelaksanaan
1: Memberikan
workshop
dialnjutkan
dengan masingmasing guru
menerapkan model
pembelajaran yang
inovatif dalam
pembelajaran
sesuai dengan
RPP dan scenario
pembelajaran
Observasi
1Melakukan
pengamatan
terhadap proses
pengelolaan
pembelajaran
untuk mengetahui
hasil
:
mengumpulkan
guru dan wakil
kepala sekolah
mendiskusikan
kekurangan
dan kelemahan
selama prose
pembelajaran
Keterangan
No
Tahapan
pelaksanaan
Membuat
perencanaan
dan skenario
pembelajaran
tahap siklus
1 yang
digunakan
sebagai
dasar praktek
pengelolaan
pembelajaran
3
Siklus II
Langkah kerja
penelitian
tujuan
memberikan
pengarahan
tentang
kekurangan
penyusunan
perencanaan
pembelajaran dan
selanjutnya untuk
ditindaklanjuti
pembetulan pada
RPP
Perencanaan
2 :Memberikan
pendampingan
berupa workshop
perbaikan
membuat skenario
pembelajaran,
menyiapkan media
pembelajaran,
lembar penilaian
penerapan
model-model
pembelajaran
kepada guru-guru
dan selanjutnya
guru membuat
perencanaan
(scenario) dan
mempraktekan
dalam
pembelajaran,
berdasarkan
Pelaksanaan
2: Memberikan
workshop
dialnjutkan
dengan masingmasing guru
menerapkan model
pembelajaran yang
inovatif dalam
pembelajaran
sesuai dengan
RPP dan scenario
pembelajaran
Observasi
Keterangan
Membuat
perbaikan
perencanaan
dan skenario
pembelajaran
tahap siklus
2 yang
digunakan
sebagai
dasar praktek
pengelolaan
pembelajaran
Peningkatan
Sardio
No
Tahapan
pelaksanaan
uru dalam Pengelolaan Pembelajaran Melalui
egiatan ...
27
observasi ini penel iti sebagai pengamat
Langkah kerja
penelitian
Keterangan
2Melakukan
pengamatan
terhadap proses
pengelolaan
pembelajaran
untuk mengetahui
hasil
:
mengumpulkan
guru dan wakil
kepala sekolah
mendiskusikan
kekurangan
dan kelemahan
selama proses
pembelajaran
tujuan
memberikan
pengarahan
tentang
kekurangan
penyusunan
perencanaan
pembelajaran dan
selanjutnya untuk
ditindaklanjuti
pembetulan pada
RPP
I ndi k at or k eber hasi l an, set el ah
dengan menggunakan instrumen pengamatan,
2) mengevaluasi (termasuk memeriksa dan
menilai) dalam hal-hal yang berkitan dengan
ketrsediaanya perangkat pembelajaran guru
maupun pelaksanaannya
Teknik Analisa Data, Data penelitian ini
bertujuan untuk meningkatkan kemampuan
guru dalam mengelola pembelajaran dengan
standart yang dicapai dari masing masing
guru akan diperoleh hasil penelitian dengan
disajikan data deskri ptif kaunti tati f dan
kualitatif. Dengan perolehan data kualitatif
yang berupa ni l ai standar yang di capai
pada masing-masing guru selanjutnya untuk
digunakan data berupa penilaian kuantitatif
Hasil Dan Pembahasan
Pra-Siklus
mel aksanakan pendampi ngan mel al ui
Sebelum dilakukan supervise akademis,
workshop sekolah i sekolah binaan dalam
dilakukan pengamatan terhadap pengelolaan
rangka meningkatkan kemampuan guru dalam
pembel aj aran yang di lakukan oleh guru
pengelolaan pembelajaran diharapkan untuk
yang akan diberikan supervisi pra siklus
memperoleh keberhasilan minimal 90% guru
adalah, pembahasan sebelum ada pembinaan
telah dapat mengelola pembelajaran dengan
dari pengawas Dengan hasi l peni lai an
benar sesuai dengan perencanaan dan scenario
menunjukan bahwa kemampuan guru SMA
pembelajaran yang dibuat..
Negeri Jumapolo mendapatkan penilaian
M et ode pengumpul an dat a, dat a
pengelolaan pembelajaran dalam kategori
dikumpulkan dengan menggunakan metode;
cukup dengan skor kuantitati f rata-rata
1) observasi sistematis, dalam pelaksanaan
72,00., belum dapat dikatakan penilaian yang
28
TEK N ODIKA, Volume 13, Nomor 1, Maret 2015
baik. Dalam diskusi awal yang dilakukan
penulisan pendahuluan, inti dan penutup.
penel itian dengan waki l kepal a sekol ah
Pada RPP guru masih banyak yang belum
bidang kurikulum dan 3 orang perwakilan
memberikan kelengkapan intrumen Penilaian
dari guru di temukan tentang kelemahan
Hasil Belajar yaitu: soal, kunci dan pedoman
guru-guru terdapat dalam mempersiapkan
penskoran. Kelengkapan sumber belajar, hanya
rencana pelaksanaan pembelajaran, skenario
rata-rata 2 buku referensi
pembelajaran, terbatasnya pengetahuan dan
kemampuan guru dalam memahami dan
menerapkan model-model pembelajaran,
Siklus I
Pada siklus I pertama dilakukan melalui
pemanfaatan sumber belajar dan melakukan
empat tahapan, yaitu;
penilaian pemeblajaran.
Tahap perencanaan
Peni l ai an yang l ai n, masi h bel um
Pada tahap ini penelitian menyiapkan
semuanya menggunakan bahan ajar dan
hal-hal yang diperlukan dalam pengelolaan
metode pembelajaran yang maksimal. Metode
supervisi akademis dalam bentuk workshop
pembelajaran belum dapat menggunkan pilihan
pengel ol aan pembel aj ar an. Sebel um
yang tepat sesuai alur pengembangan tujuan
melaksanakan kegiatan workshop pengelolaan
dari penerapan materi ajar, kebiasaan guru
pembelajaran disiapkan hal-hal sebagai berikut;
memakai metode ajar yang monoton dalam
1) tempat kegiatan, 2) menyiapkan perangkat
perencanaan penyaj iannyanya, sehi ngga
pembelajaran (jadwal, rencana pembelajaran,
belum jelas pemilihan langkah-langkah proses
lembar observasi, lembar penilaian), media
pembel aj aran berdasarkan metode yang
pembelajaran, presensi dan ATK), dan 3)
digunakan. Penilaian media pembelajaran,
menyiapkan peserta workshop.
pada umumnya guru membuat scenario
pembelajaran dengan menul is kebiasaan
dengan menyamakan sekol ah l ai n yang
sudah ada, tanpa menerapkan media dengan
kesesuaian tuj uan pembelaj aran, materi
pembelajaran, kondisi kelas, kemampuan
guru dan kesesuaian engan kebutuhan dan
perkembangan siswa. Kejelasan skenario
langkah pembelajaran, belum terlihat pada
Tahap tindakan
Setelah perencanaan selesai, selanjutnya
penelitian melakukan langkah-langkah; 1)
pembukaan, 2) kegiatan inti, penyampaian
materi meliputi; penyusunan RPP dan skenario
pembelajaran, Model-model pembelajaran
i novati f , Eval uasi pembel aj aran. dan
dilanjutkan dengan workshop pengelolaan
Peningkatan
Sardio
uru dalam Pengelolaan Pembelajaran Melalui
egiatan ...
29
pembel aj aran. Pada tahap ti ndakan i ni
masalah, mengumpulkan i nf ormasi/data,
peneliti lebih menfokuskan pada pengelolaan
memcari jawaban sementara, mengumpulkan
pembel aj aran (kemampuan guru dal am
data untuk menguji jawaban sementara dan
menerapkan model atau strategi pembelajaran
menarik kesimpulan sebagai temuan dari
inkuiri terbimbing) berdasarkan skenario
proses pencarian konsep. Keterlibatan siswa
yang tel ah di susun. Para guru di aj ak
dalam pembelajaran kelihatan aktif, rasa
mempersi apkan skenari o pembel aj aran,
ingin tahu tinggi dan motivatif. Para siswa
sumber belajar, dan media pembelajaran.
berusaha mencari sumber belajar (referensi)
Langkah-langkah supervisi akademis yang
tidak hanya terbatas pada buku teks yang
dilakukan dengan menerapkan strategi inkuri
telah dimiliki, namun para siswa berusaha
terbimbing meliputi; 1) penjelasan prosedur
mencari dari jurnal, internet dan buku-buku
pembelajaran, 2) penyampaian problematika
pendukung lainnya. Sementara masih ada
atau kasus, 3) peserta mengumpulkan data, 4)
sebagaian besar guru (sekitar 60%) pengelolaan
menyusun hipotesis (dugaan sementara), 5)
pembelajaran masih kelihatan kaku dan peran
mengumpulkan data untuk menguji hipotesis,
guru dalam pembelajaran masih dominan.
6) menganalisis data (inkuiri), 7) menyusun
Dalam pembelajaran, siswa masih kelihatan
kesimpulan. Peran peneliti yang dibantu wakil
pasif, menunggu kedatangan dan perintah guru.
kepala sekolah mengamati aktivitas guru dalam
Dalam menerima tugas dari guru, para siswa ini
memperagakan pengetahuan yang dimiliki
berusaha mengerjakan dengan memanfaatka
dalam pengelolaan pembelajaran di kelas.
buku atau referensi yang sudah ada, sehingga
target dalam mengerjakan tugas adalah secara
Tahap observasi
formal susdah selesai.
Hasil pengamatan menunjukan bahwa
ada sebagian guru (8 guru/57,14% ) yang
telah mengalami peningkatan kemampuannya
Pada tahap ini peneliti bersama dengan
dalam mengelola pembelajaran. Kemampuan
wakil kepala sekolah dan 3 orang perwakilan
guru dalam mengelola pembelajaran telah
gur u mendi skusi kan kel emahan dan
menerapkan langkah-langkah berdasarkan
kekurangan selama proses pembelajaran. Dari
skenari o pembel aj aran yang t el ah di
diskusi tersebut disepakati bahwa kelemahan
susun (pendahuluan, penjelasan prosedur
yang ditemukan adalah motivasi guru untuk
pembel aj aran, penyaj i an probl emati ka/
mengelola pembelajaran dengan mendasarkan
30
TEK N ODIKA, Volume 13, Nomor 1, Maret 2015
skenario pembelajaran masih tergolong rendah,
Tahap tindakan
pengetahuan dan pengalaman menerapkan
Setelah perencanaan selesai, selanjutnya
strategi pembel aj aran yang mel i batkan
penelitian melakukan langkah-langkah; 1)
secara aktif siswa masih terkesan kaku, dan
pembukaan, 2) kegiatan inti, penyampaian
keterbatasan akses guru dalam menggali
materi meliputi; penyusunan RPP dan skenario
data/inf ormasi dari buku-buku ref erensi
pembelajaran, Model-model pembelajaran
pendukung sangat minim. Masih terbatasnya
i novati f , Eval uasi pembel aj aran. dan
kemampuan guru dalam menerapkan variasi
dilanjutkan dengan workshop pengelolaan
strategi pembelajaran dan model penbelajaran
pembel aj aran. Pada tahap ti ndakan i ni
inovatif.. dari diekurang ini selanjutnya akan
peneliti lebih menfokuskan pada pengelolaan
diperbaiki pada siklus selanjutnya,
pembel aj aran (kemampuan guru dal am
menerapkan model atau strategi pembelajaran
Siklus I I
inkuiri terbimbing) berdasarkan skenario
Siklus II kedua ini merupakan tahapan
yang tel ah di susun.Para gur u di aj ak
pembelajaran lanjutan dari siklus 1. Pada tahap
mempersi apkan skenari o pembel aj aran,
ini dilakukan melalui empat tahapan, yaitu;
sumber belajar, dan media pembelajaran.
Langkah-langkah supervisi akademis yang
Tahap perbaikan perencanaan
dilakukan dengan menerapkan strategi inkuri
Pada tahap perbai kan perencanan
terbimbing meliputi; 1) penjelasan prosedur
penelitian menyiapkan hal-hal yang diperlukan
pembelajaran, 2) penyampaian problematika
dalam pengelolaan supervisi akademis dalam
atau kasus, 3) peserta mengumpulkan data, 4)
bentuk workshop pengelolaan pembelajaran
menyusun hipotesis (dugaan sementara), 5)
mengumpulkan data untuk menguji hipotesis,
2. Sebelum melaksanakan kegiatan workshop
pengelolaan pembelajaran disiapkan halhal sebagai berikut; 1) tempat kegiatan, 2)
menyiapkan perangkat pembelajaran (jadwal,
rencana pembelajaran, lembar observasi,
l embar peni lai an), medi a pembel ajaran,
presensi dan ATK), dan 3) menyiapkan peserta
workshop.
6) menganalisis data (inkuiri), 7) menyusun
kesimpulan. Peran peneliti yang dibantu wakil
kepala sekolah mengamati aktivitas guru dalam
memperagakan pengetahuan yang dimiliki
dalam pengelolaan pembelajaran di kelas.
Tahap observasi
Hasil pengamatan menunjukan bahwa
ada sebagian guru (12 guru/ 85,71% ) yang
Peningkatan
Sardio
uru dalam Pengelolaan Pembelajaran Melalui
egiatan ...
31
telah mengalami peningkatan kemampuannya
dalam mengelola pembelajaran. Kemampuan
Pada tahap ini peneliti bersama dengan
guru dalam mengelola pembelajaran telah
wakil kepala sekolah dan 3 orang perwakilan
menerapkan langkah-langkah berdasarkan
gur u mendi skusi kan kel emahan dan
skenari o pembel aj aran yang t el ah di
kekurangan selama proses pembelajaran.
susun (pendahuluan, penjelasan prosedur
Dari di skusi tersebut di sepakati bahwa
pembel aj aran, penyaj i an probl emati ka/
kelemahan yang ditemukan adalah motivasi
masalah, mengumpulkan i nf ormasi/data,
guru untuk mengelola pembelajaran dengan
memcari jawaban sementara, mengumpulkan
mendasarkan skenario pembelajaran masih
data untuk menguji jawaban sementara dan
tergolong rendah, pengetahuan dan pengalaman
menarik kesimpulan sebagai temuan dari
menerapkan strategi pembelajaran yang
proses pencarian konsep. Keterlibatan siswa
melibatkan secara aktif siswa masih terkesan
dalam pembelajaran kelihatan aktif, rasa
kaku, dan keterbatasan akses guru dalam
ingin tahu tinggi dan motivatif. Para siswa
menggali data/inf ormasi dari buku-buku
berusaha mencari sumber belajar (referensi)
referensi pendukung sangat minim. Rata-rata
tidak hanya terbatas pada buku teks yang
kemampuan guru dalam menerapkan variasi
telah dimiliki, namun para siswa berusaha
strategi pembelajaran dan model penbelajaran
mencari dari jurnal , i nternet dan buku-
inovatif sudah menjadi kebutuhan guru dalam
buku pendukung lainnya. Sementara masih
pembelajaran.
ada sebagaian besar guru (sekitar 20%)
pengelolaan pembelajaran masih kelihatan
kaku dan peran guru dalam pembelajaran
masih dominan. Dalam pembelajaran, siswa
masih kelihatan pasif, menunggu kedatangan
dan peri ntah guru. Dal am meneri ma
tugas dari guru, para siswa ini berusaha
mengerj akan dengan memanf aatka buku
atau ref erensi yang sudah ada, sehingga
target dalam mengerjakan tugas adalah secara
formal susdah selesai.
Pembahasan
Dari kegi atan supervi si akademi k
menunjukan bahwa pada siklus I sebagian
guru (8 guru/57,14% ) tel ah mengalami
peni ngk at an k emampuanny a dal am
mengel ol a pembel ajaran. Pada si klus I I
sebanyak (12 guru/85,71% ) telah mengalami
peningkatan kemampuannya dalam mengelola
pembel aj aran. K emampuan guru dal am
mengelola pembelajaran telah menerapkan
32
TEK N ODIKA, Volume 13, Nomor 1, Maret 2015
l angkah-l angkah berdasarkan skenari o
proses pembel aj aran yang membangun
pembelajaran yang telah di susun (pendahuluan,
lingkungan belajar mengajar yang kondusif,
penjelasan prosedur pembelajaran, penyajian
di dalamnya mencangkup maksud dan tujuan,
problematika, mengumpulkandata, memcari
pengembangan kurikulum, metode mengajar,
jawaban sementara, mengumpulkan data untuk
evaluasi, pengembangan pengalaman belajar
menguji jawaban sementara dan menarik
siswa yang direncanakan baik dalam intra
kesi mpul an sebagai temuan dari proses
maupun ekstrakurikuler.
Perlu disadari bahwa program supervisi
pencarian konsep.
M enurut Di j end PM PTK Depdi knas
berprinsip kepada proses pembinaan guru
(2009) sasaran utama supervisi akademik
yang menyediakan motivasi yang kaya bagi
adalah kemampuan guru dalam merencanakan
pertumbuhan kemampuan profesionalnya
kegiatan pembelajaran, melaksanakan kegiatan
dalam mengajar. Guru menjadi bagian integral
pembelajaran, menilai hasil pembelajaran
dalam usaha peningkatan mutu sekolah,
dan memanfaatkan hasil penilaian penilaian
mendapat dukungan semua pihak disertai
untuk peningkatan layanan pembelajaran,
dana dan fasilitasnya, bukan sebuah kegiatan
menci ptakan l i ngkungan bel aj ar yang
suplemen atau tambahan. Kegiatan supervise
menyenangkan, memanfaatkan sumber belajar
akademis diharpak mampu memberikan
yang tersedia dan mengembangkan strategi
percerahan dan pemantaban pada kemampuan
pembel aj aran yang i novati f .
guru sebagai tenaga professional.
Program
supervi si beri si kan kegi atan yang akan
dilaksanakan untuk memperbaiki kinerja guru
PENUTUP
dalam meningkatkan situasi pembelajaran
Simpulan
yang menjadi tanggung jawabnya. supervisi
akademik dimaksudkan untuk memperbaiki
dan meningkatkan proses dan hasil belajar
supaya kegiatan pembinaan relevan dengan
peningkatan kemampuan profesional guru.
Program supervisi harus realistik dan dapat
dilaksanakan sehingga benar-benar membantu
memperti nggi ki nerj a guru. Program
supervisi yang baik mencangkup keseluruhan
1. Hasil pengamatan menunjukan bahwa
sebagian guru (8 guru/57,14% ) telah
mengalami peningkatan kemampuannya
dal am mengel ol a pembel aj ar an.
K emampuan guru dal am mengel ol a
pembelajaran telah menerapkan langkahlangkah berdasarkan skenario pembelajaran
yang tel ah di susun (pendahul uan,
Peningkatan
Sardio
uru dalam Pengelolaan Pembelajaran Melalui
egiatan ...
33
penj el asan prosedur pembel aj aran,
dal am mengel ol a pembel aj aran tel ah
peny aj i an pr obl emat i k a/ masal ah,
menerapkan langkah-langkah berdasarkan
mengumpulkan informasi/data, memcari
skenari o pembel aj aran yang tel ah di
jawaban sementara, mengumpulkan data
susun (pendahuluan, penjelasan prosedur
untuk menguji jawaban sementara dan
pembelajaran, penyajian problematika/
menarik kesimpulan sebagai temuan dari
masal ah, mengumpul kan i nf ormasi /
proses pencarian konsep.
data, memcari j awaban sementara,
2. Hasil pengamatan menunjukan bahwa
mengumpul kan data untuk menguj i
ada sebagi an guru (12 guru/ 85,71%
j aw aban sement ar a dan menar i k
) yang tel ah mengal ami peni ngkatan
kesimpulan sebagai temuan dari proses
k emampuanny a dal am mengel ol a
pencarian konsep.
pembel aj ar an. K emampuan gur u
DAFTAR PUSTAKA
Depdiknas. 2009. Dimensi Kompetensi Supervisi. Jakarta: PMTK Depdiknas.
Dodd, W.A. 1972. Primary School Inspection in New Countries. London: Oxford University Press.
Glickman, C.D., Gordon, S.P., and Ross-Gordon, J.M. 2007. Supervision and Instructional
Leadership A Development Approach. Seventh Edition. Boston: Perason.
Sergiovanni, T.J. 1982. Supervision of Teaching. Alexandria: Association for Supervision and
Curriculum Development.
Sullivan, S. & Glanz, J. 2005. Supervision that Improving Teaching Strategies and Techniques.
Thousand Oaks, California: Corwin Press.
Sullivan, S & Glanz, J. 2005. Supervision that Improves Teaching Strategies and Techniques.
Thousand Oaks, California: Corwin Press.
Supervisi Akademik dalam peningkatan profesionalisme guru. 2006. Kompetensi Supervisi
Kepala Sekolah Pendidikan Dasar. Direktorat Tenaga Kependidikan Ditjen PMPTK
Depdiknas.
34
TEK N ODIKA, Volume 13, Nomor 1, Maret 2015
Wiles, J. dan J. Bondi. 1986. Supervision: A Guide to Practice . Second Edition. Columbus:
Charles E. Merrill Publishing Company. Supervisi KKKS Page 61
Kartini –Kartono.1993. “ Pemimpin dan Kepemimpinan (Apakah Pemimpin Abnormal itu ?)” ,
Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003. “ Sistem Pendidikan Nasional dan Penjelasannya
“ . Yogyakarta : Media Wacana.Jakarta : CV.Rajawali.
Wahyosumidjo.2002. “ Kepemimpinan Kepala Sekolah Tinjauan Teoritik dan Permasalahannya” ,