proposal ptk tematik

1

A. JUDUL
PENGGUNAAN LINGKUNGAN SEKOLAH SEBAGAI MEDIA UNTUK
MENINGKATKAN KETERAMPILAN PROSES DAN KETERAMPILAN
MENULIS SISWA PADA PEMBELAJARAN TEMATIK DI KELAS RENDAH
(Penelitian Tindakan Kelas di Kelas II SDN 9 Hegarsari Kecamatan Pataruman
Kota Banjar)

B. LATAR BELAKANG MASALAH
Dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) Sekolah Dasar,
ditegaskan bahwa Standar Kompetensi Mata Pelajaran IPA pada KTSP
diperuntukkan bagi siswa SD sejak kelas I hingga kelas III. Seperti halnya untuk
mata pelajaran lainnya, pembelajaran IPA pada kurikulum tersebut untuk kelas
rendah di SD (kelas I, II dan III) dilaksanakan dengan pendekatan tematik dan
terintegrasi dengan mata pelajaran lainnya terutama Bahasa Indonesia.
Pembelajaran tematik merupakan suatu pendekatan dalam pembelajaran
yang secara sengaja mengaitkan beberapa aspek baik dalam segi kognitif,
psikomotorik, dan afektif antar mata pelajaran. Dengan pembelajaran tematik
siswa akan memperoleh pengalaman belajar yang utuh dan bermakna. Utuh dalam
arti pengetahuan dan keterampilan secara utuh sehingga pembelajaran menjadi

lebih bermakna bagi siswa. Bermakna disini memberikan arti bahwa pada
pembelajaran terpadu siswa akan dapat memahami konsep-konsep yang mereka
pelajari melalui pengalaman langsung dan nyata yang menghubungkan antar
konsep dalam intra mata pelajaran maupun antar mata pelajaran. Jika
dibandingkan dengan pendekatan konvensional, maka pembelajaran terpadu
tampak lebih menekankan pada keterlibatan siswa dalam belajar, sehingga siswa
aktif terlibat dalam proses pembelajaran untuk pembuatan keputusan.

1

2

Pemberlakuan pembelajaran tematik pada KTSP untuk siswa kelas rendah
di SD dapat dibenarkan secara akademik, karena siswa pada usia tersebut masih
berpandangan holistik serta berperilaku dan berpikir konkrit. Mereka belum
terbiasa dengan cara berpikir terspesialisasi dan abstrak. Pengalaman belajar akan
bermakna bagi mereka jika banyak berkaitan dengan ragam pengalaman
keseharian mereka yang ditunjang dengan benda-benda dan fenomena nyata yang
dapat


diobservasi.

Dengan

demikian

pengelolaan

pembelajaran

dengan

pendekatan tematik akan memberikan pengalaman belajar yang sangat kaya bagi
siswa dalam rangka menumbuhkembangkan keragaman potensi yang dimiliki
setiap siswa. Tumbuh dan berkembangnya potensi siswa secara optimal sejak usia
dini akan sangat menentukan kualitas pengalaman dan hasil belajar mereka pada
jenjang berikutnya.
1. Identifikasi Masalah
Pemberlakuan pembelajaran tematik di kelas rendah Sekolah Dasar secara
institusional telah diterima oleh seluruh SD, termasuk SDN 9 Hegarsari

Kecamatan Pataruman Kota Banjar. Tetapi dalam kerangka profesional,
pemberlakukan tersebut berhadapan dengan sejumlah kendala. Diantara kendala
yang teridentifikasi oleh peneliti sebagai guru kelas II di SDN 9 Hegarsari adalah
sebagai berikut.
a. Belum ada kesepahaman antara guru-guru segugus yang mengajar di kelas
rendah tentang langkah-langkah operasional pembelajaran tematik yang
benar-benar sesuai dengan tuntutan kurikulum. Sebagian guru memahami
bahwa setiap kegiatan dalam pembelajaran tematik tidak lagi menyajikan
mata pelajaran tertentu secara tegas. Sebagian lagi berpendapat bahwa
KBM tematik hanya muncul pada bagian-bagian tertentu saja.

2

3

b. Ada sikap ragu bahkan tidak percaya pada sebagian guru terhadap
kebermaknaan pembelajaran tematik di kelas rendah, terutama di kelas I
dan kelas II. Menurut mereka, pembelajaran tematik akan menyebabkan
kesulitan bagi guru untuk memantapkan keterampilan dasar siswa kelas
rendah dalam ‘calistung’ (membaca, menulis, dan berhitung).

c. Bagi-bagi guru-guru yang telah mencoba merancang dan melaksanakan
pembelajaran tematik mengalami masalah tentang bagaimana mekanisme
penyelenggaraan dan pengelolaan evaluasi pada pembelajaran tematik.
Apakah berorientasi pada evaluasi tematik atau evaluasi mata pelajaran
yang ditematikkan.
d. Bagi peneliti sendiri (guru kelas II SDN 9 Hegarsari) selain terkondisikan
dengan tiga masalah di atas, saat ini berhadapan dengan masalah pengintegrasian pembelajaran IPA ke dalam pembelajaran Bahasa Indonesia
melalui pembelajaran tematik. Selama ini, contoh dalam buku-buku atau
dalam naskah-naskah pelatihan guru, mata pelajaran IPA dalam pembelajaran tematik ditampilkan tidak selaras dengan hakikat pendidikan IPA.
2. Analisis Masalah
Terhadap permasalahan sebagaimana teridentifikasi di atas, peneliti
berusaha menganalisis akar penyebab utama masalah tersebut serta mengupayakan alternatif pemecahannya. Untuk itu melakukan studi literatur baik terhadap
perangkat kurikulum (KTSP) Sekolah Dasar maupun sumber-sumber lainnya
yang membahas pembelajaran tematik. Peneliti juga berkonsultasi dengan tenaga
akademisi yang dianggap memahami pembelajaran tematik. Hasil kegiatan

3

4


analisis menemukan beberapa faktor yang diduga sebagai penyebab timbulnya
kendala

dalam

pandangan

dan

pengalaman

guru mengimplementasikan

pembelajaran tematik di SD. Penyebab tersebut antara lain.
1. Para guru pada umumnya belum memperoleh informasi yang benar dan
memadai tentang pembelajaran tematik. Informasi diterima bukan dari
sumber utama dan resmi (kurikulum dan perangkatnya) tapi dengan cara
berantai dari mulut ke mulut, dengan prinsip-prinsip dan konsep beragam
dan kurang jelas.
2. Konsep pembelajaran tematik yang diterima oleh sebagian guru SD

melalui penataran atau penyuluhan sangat bersifat verbalistis dan teoritis.
Sangat kurang bukti praktis. Bahkan disampaikan oleh orang yang belum
pernah mempraktikkan atau menyaksikan pembelajaran tematik yang
sebenarnya.
3. Guru yang telah mengetahui konsep dasar pembelajaran tematik kurang
terdorong untuk melaksanakannya dengan perencanaan yang matang.
Kalau pun melaksanakannya adalah dengan menerapkan langsung contohcontoh yang ‘siap pakai’ yang seringkali tidak mempedulikan karakter
masing-masing mata pelajaran yang ditematikkan.
Karena luasnya permasalahan pembelajaran tematik di lapangan
sebagaimana dipaparkan terdahulu, peneliti memilih untuk memfokuskan
perhatiannya kepada permasalahan yang behubungan erat dengan permasalahan
peneliti sendiri yang timbul saat mengelola pembelajaran di kelas II SDN 9
Hegarsari yang menjadi tanggungjawabnya. Peneliti pernah beberapa kali
mencoba pembelajaran tematik sesuai dengan pemahaman dan kemampuan yang

4

5

terbatas. Bentuk pembelajaran tematik yang dilakukan berdasarkan contoh-contoh

yang diperoleh dari buku-buku paket pembelajaran. Sebelumnya peneliti tidak
begitu merasakan adanya masalah dalam melaksanakan pembelajaran tematik.
Tapi setelah peneliti menempuh studi pada Program S1 PGSD interes IPA
Universitas Pendidikan Indonesia, barulah peneliti merasakan adanya masalah
dalam penyelenggaraan pembelajaran tematik di SD peneliti maupun pada SD
lainnya yang satu gugus dengan peneliti. Terutama pembelajaran tematik yang
melibatkan mata pelajaran IPA di dalamnya.
Pada berbagai buku yang menyajikan contoh pembelajaran tematik di
kelas rendah, pengintegrasian mata pelajaran IPA ke dalam pembelajaran tersebut
ternyata tidak lagi memperhatikan karakteristik mata pelajaran IPA sebagaimana
diamanatkan oleh kurikulum dan para pakar. Dalam pembelajaran tematik ini
mata pelajaran IPA ditampilkan hanya dalam satu dimensi saja , yaitu dimensi
konsep-konsep atau istilah-istilah IPA. Sedangkan dua dimensi penting lainnya
dari IPA yaitu sebagai keterampilan proses dan sikap ilmiah tidak dikembangkan
dalam pembelajaran tematik.
Peneliti menyadari dan setuju bahwa pembelajaran tematik dan
pembelajaran dengan pendekatan lainnya di kelas rendah harus dapat menunjang
penanaman landasan yang kokoh dalam hal keterampilan dasar menulis,
membaca, dan berhitung. Tetapi karakteristik khusus setiap mata pelajaran yang
ditematikkan tidak boleh diabaikan dan hilang begitu saja sehingga kehilangan

jatidirinya. Termasuk untuk mata pelajaran IPA. Berdasarkan hal itu lah peneliti
terdorong untuk melakukan kaji tindak tentang penyelenggaraan pembelajaran
tematik yang benar secara konseptual, mampu meletakkan dasar-dasar yang

5

6

kokoh bagi siswa dalam keterampilan menulis, membaca, dan berhitung serta
dapat menghadirkan karakteristik mata pelajaran yang ditematikkan.
C. RUMUSAN MASALAH
Kaji tindak pembelajaran tematik yang akan dilaksanakan oleh peneliti
akan mentematiskan mata pelajaran Bahasa Indonesia, IPA, dan Kertakes.
Berorientasi kepada upaya menghasilkan model pembelajaran tematik yang dapat
memfasilitasi peningkatan kemampuan siswa kelas II dalam menulis paragraf dan
secara simultan mengembangkan keterampilan proses siswa. Selain itu
pembelajaran ini pun harus mampu menciptakan suasana pembelajaran yang
menyenangkan

dan menghadirkan


nuansa bermain

bagi siswa dengan

memamfaatkan lingkungan sekolah sebagai faktor pendukung. Dengan demikian
rumusan masalah penelitian ini adalah:
Bagaimana penggunaan media lingkungan sekolah untuk meningkatkan
Keterampilan Proses dan Keterampilan Menulis Siswa pada Pembelajaran
Tematik di Kelas II SDN 9 Hegarsari Kecamatan Pataruman Kota Banjar?
Lebih khusus rumusan masalah tersebut dirinci ke dalam pertanyaan
penelitian sebagai berikut.
1. Bagaimana perencanaan model pembelajaran tematik dengan media
lingkungan

sekolah

untuk

meningkatkan


Keterampilan

Proses

dan

Keterampilan Menulis siswa kelas II SDN 9 Hegarsari Kecamatan Pataruman
Kota Banjar?
2. Bagaimana proses pembelajaran tematik dengan media lingkungan sekolah
untuk meningkatkan Keterampilan Proses dan Keterampilan Menulis siswa
kelas II SDN 9 Hegarsari Kecamatan Pataruman Kota Banjar?

6

7

3. Bagaimana peningkatan keterampilan proses siswa pada pembelajaran tematik
dengan media lingkungan sekolah di kelas II SDN 9 Hegarsari Kecamatan
Pataruman Kota Banjar?

4. Bagaimana peningkatan keterampilan menulis siswa pada pembelajaran
tematik dengan media lingkungan sekolah di kelas II SDN 9 Hegarsari
Kecamatan Pataruman Kota Banjar?
Masalah penelitian dibatasi pada pembelajaran tematik dengan komponen
mata pelajaran Bahasa Indonesia, IPA, dan Kertakes di kelas II semester 2 tahun
pelajaran 2007/2008. Keterampilan proses yang akan dikembangkan dibatasi pada
keterampilan mengobservasi dan keterampilan berkomunikasi (melaporkan hasil
observasi). Sedangkan keterampilan menulis yang akan dikembangkan adalah
keterampilan menulis kalimat dan paragraf sederhana.
D. TUJUAN PENELITIAN
Sasaran utama yang diharapkan sebagai tujuan dari kegiatan Penelitian
Tindakan Kelas ini adalah meningkatnya keterampilan proses dan keterampilan
menulis siswa Kelas II Sekolah Dasar Negeri 9 Hegarsari Kecamatan Pataruman
Kota Banjar, sehingga dapat memenuhi standar kurikulum. Adapun tujuan yang
ingin dicapai dalam penelitian ini adalah:
1. Meningkatkan kompetensi guru dalam merancang model pembelajaran
tematik dengan media lingkungan sekolah untuk meningkatkan keterampilan
proses dan keterampilan menulis siswa kelas II SDN 9 Hegarsari Kecamatan
Pataruman Kota Banjar.
2. Meningkatkan kompetensi guru mengelola pembelajaran tematik dengan
media lingkungan sekolah untuk meningkatkan Keterampilan Proses dan

7

8

Keterampilan Menulis siswa kelas II SDN 9 Hegarsari Kecamatan Pataruman
Kota Banjar.
3. Meningkatkan kinerja keterampilan proses siswa pada pembelajaran tematik
dengan media lingkungan sekolah di kelas II SDN 9 Hegarsari Kecamatan
Pataruman Kota Banjar.
4. Meningkatkan kinerja keterampilan menulis siswa pada pembelajaran tematik
dengan media lingkungan sekolah di kelas II SDN 9 Hegarsari Kecamatan
Pataruman Kota Banjar.
E. MANFAAT PENELITIAN
Dilaksanakannya kegiatan Penelitian Tindakan Kelas ini diharapkan dapat
memberikan manfaat atau kontribusi sebagai berikut:
1. Manfaat Teoritis
Melalui kegiatan penelitian ini diperoleh aturan-aturan, rambu-rambu dan
model pembelajaran tematik yang lebih realistik yang memungkin
dikembangkan di sekolah dasar.
2. Manfaat Praktis
Penelitian ini memberikan pengalaman langsung kepada guru kelas untuk
memecahkan permasalahan secara terencana dan sistematis yang terkait
dengan pembelajaran tematik di Sekolah Dasar, khususnya di Kelas II Sekolah
Dasar Negeri 9 Hegarsari.
3. Manfaat Kelembagaan
Secara kelembagaan adalah mengembangkan fungsi lembaga pendidikan
dalam mewujudkan pengelolaan kurikulum berbasis sekolah sebagai amanat

8

9

KTSP. Antara lain merintis pelaksanaan pembelajaran tematik yang benar-benr
merujuk kepada kondisi dan kompetensi realistik sekolah yang bersangkutan.
F. KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS TINDAKAN
Kajian pustaka yang akan dirujuk dalam penelitian ini adalah yang berhubungan erat dengan:
1. PTK
2. Pembelajaran Tematik
3. Karakteristik Pembelajaran IPA dan Keterampilan Proses
4. Karakteristik Pembelajaran Bahasa Indonesia dan Keterampilan Menulis
G. ANGGAPAN DASAR
Penelitian ini dilaksanakan dengan berlandastumpu pada asumsi
(anggapan) dasar sebagai berikut.
1. Pembelajaran tematik sangat bermakna bagi siswa apabila dirancang sesuai
dengan perkembangan psikologis siswa dan faktor pendukung yang ada di
lingkungan siswa.
2. Keterampilan proses IPA dan keterampilan menulis sangat penting dan perlu
dikembangkan sejak dini bagi siswa sekolah dasar.
H. HIPOTESIS TINDAKAN
Berdasarkan kajian teori yang relevan dan sejumlah asumsi dasar sebagaimana dikemukakan, maka hipotesis tindakan penelitian ini adalah:
Serangkaian tindakan dan refleksi terhadap pembelajaran tematik
dengan media lingkungan dapat meningkatkan keterampilan proses dan
keterampilan menulis siswa Kelas II Sekolah Dasar Negeri 9 Hegarsari
Kecamatan Pataruman Kota Banjar.

9

10

I. RENCANA DAN PROSEDUR PENELITIAN
1. Metode Penelitian.
Metode yang digunakan dalam kegiatan penelitian ini adalah metode
Penelitian Tindakan Kelas (PTK), sedangkan model PTK yang digunakan dalam
penelitian ini adalah model Kemmis & MC Taggart dengan pertimbangan model
penelitian ini adalah model yang mudah dipahami dan sesuai dengan rencana
kegiatan yang akan dilakukan peneliti yaitu satu siklus tindakan identik dengan
satu kali pembelajaran (Depdikbud, 1999:7). Adapun fase PTK model Kemmis &
MC Tanggart meliputi: (1) Perencanaan (Planning), (2) Pelaksanaan dan
Observasi (Acting and Observing), dan (3) Refleksi (Reflecting).
2.

Subjek Penelitian
Kegiatan Penelitian Tindakan Kelas ini akan dilakukan dalam Pembe-

lajaran Tematik di Kelas II Sekolah Dasar Negeri 9 Hegarsari

Kecamatan

Pataruman Kota Banjar; semester Genap tahun 2008. Jumlah siswa yang menjadi
subjek penelitian sebanyak 29 orang terdiri dari 19 orang siswa laki-laki dan 10
orang siswa perempuan.
3. Variabel yang Diselidiki
Adapun jenis variabel-variabel penelitian yang menjadi fokus tindakan
pada penelitian adalah:
(1) Variabel input
Yaitu keterampilan proses dan keterampilan menulis siswa sebelum dilakukan
Penelitian Tindakan Kelas.

10

11

(2) Variabel proses
Yaitu tindakan guru dalam merancang dan mengelola pembelajaran tematik
dengan menggunakan media lingkungan sekolah, termasuk di dalamnya
upaya-upaya bimbingan guru dalam memfasilitasi peningkatan keterampilan
proses dan keterampilan menulis siswa.
(3) Variabel output
Yaitu peningkatan kemampuan guru dalam merencanakan dan mengelola
proses pembelajaran tematik dengan menggunakan media lingkungan sekolah,
serta peningkatan keterampilan proses dan keterampilan menulis siswa setelah
mengikuti siklus pembelajaran tematik.
4. Rencana Tindakan
Seperti telah disebutkan pada bagian metode penelitian, bahwa
Penelitian Tindakan Kelas ini merujuk atau diadaptasi dari model Kemmis & MC
Tanggart dengan pola umum sebagai berikut:

11

12

Rencana Umum
(Silabus)
Siklus 1

Refleksi
Tindakan & Observasi I
Perubahan
Rencana

Siklus 2

Refleksi
Tindakan & Observasi II
Perubahan
Rencana

Siklus 3

Refleksi
Tindkan & Observasi III

Keputusan Lebih Lanjut

Gambar 1: Alur Dasar Penelitian Tindakan
Alur siklus sebagaimana tergambar dalam gambar 1 rencana Penelitian
Tindakan Kelas, dijelaskan sebagai berikut:
1. Rencana Umum
a. Menetapkan peneliti mitra (observer) yaitu guru kelas V SD Negeri 9
Hegarsari. Membangun kesepahaman antara peneliti dengan observer

12

13

tentang konsep dan pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas, tema yang
diangkat dalam proses pembelajaran, serta penentuan waktu pelaksanaan
kegiatan Penelitian Tindakan Kelas.
b. Mengkaji

kurikulum

2006

(KTSP)

yang

berhubungan

dengan

pembelajaran tematik, pembelajaran Bahasa Indonesia, dan pembelajaran
IPA di kelas II semester 2.
2. Pelaksanaan Tindakan
Penelitian dipusatkan pada pelaksaan serangkaian pembelajaran yang dipilah
ke dalam beberapa siklus tindakan. Pada setiap siklus tindakan diobservasi,
dievaluasi dan direfleksi data-data atau temuan yang berhubumgan dengan
kinerja guru dalam menggunakan pembelajaran tematis dengan media
lingkungan sekolah, dan kinerja siswa yang meliputi:
a. Keterampilan mengamati
b. Keterampilan melaporkan hasil observasi
c. Keterampilan menulis kalimat
d. Keterampilan menulis paragraf
J. TEKNIK PENGUMPULAN DATA
Jenis data yang akan dianalisis adalah data yang dikumpulkan baik pada
saat pra-tindakan, selama tindakan, maupun sesudah tindakan pembelajaran
dilaksanakan.
Data tersebut adalah:

13

14

Tabel 1
Jenis dan Metode Pengumpulan Data
NO

JENIS DATA

1.

Perencanaan pembelajaran tematik

2.

Proses pembelajaran tematik.
a. Aktivitas atau kinerja guru
b. Aktivitas atau kinerja siswa

3.

Peningkatan keterampilan proses siswa.

4.

Peningkatan keterampilan menulis siswa.

METODE

ALAT

Observasi

Lembar
pengamatan

Observasi
Observasi

Lembar
pengamatan
Lembar
pengamatan

K. TEKNIK PENGOLAHAN DAN ANALISIS DATA
Pengolahan dan analisis data yang dipergunakan dalam penelitian ini
adalah analisis deskriptif kualitatif dengan kerangka analisis sebagai berikut:
1. Seleksi data, pengelompokkan dan pengolahan data, dan interpretasi data
2. Evaluasi dan refleksi terhadap hasil interpretasi data
3. Tindak lanjut atau rekomendasi.
Kerangka pengolahan dan analisis data tersebut di atas akan diberlakukan
pada setiap siklus tindakan sampai penelitian dianggap selesai. Khusus berkenaan
dengan analisis data hasil penelitian meliputi:
1.

Analisis, refleksi, dan tindak lanjut terhadap data hasil orientasi dan
identifikasi masalah

14

15

2.

Analisis, refleksi, dan tindak lanjut terhadap data perencanaan tindakan
penelitian

3.

Analisis, refleksi, dan tindak lanjut terhadap data hasil pelaksanaan
tindakan penelitian

4.

Pembahasan terhadap hasil dan temuan penelitian tindakan

5.

Kesimpulan dan rekomendasi

L. PUSTAKA RUJUKAN
Al Muchtar, S. (1995). Arah peningkatan mutu pendidikan IPS di sekolah dasar
(Makalah). Bandung: Laboratorium PIPS SD FPIPS IKIP Bandung.
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. (2006). Kurikulum Tingkat Satuan
Pendidikan : Sekolah Dasar. Jakarta.
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. (1996). Pembelajaran terpadu PGSD
& S-2 Pendidikan Dasar. Jakarta Depdikbud Republik Indonesia.
Fogarty, R. (1991). The mindful school: How to integrated the curricula palatine,
Illinois: IRI / Skylight Publishing Inc.
Hadisubroto, T. & Herawati, I.S, (2004). Pembelajaran terpadu. Jakarta:
Universitas Terbuka.
Jahiru, K. (1994). Buku pedoman guru pengajaran IPS SD. Jakarta: Depdikbud
Joni, R. (1996). Pembelajaran terpadu, Makalah Bahan untuk Program Pelatihan
Guru Pamong, BP3GSD Ditjen Dikti.
Natawijaya, RR. & Moesa, A.M.(1992). Psikologi pendidikan. Jakarta. Depdikbud
Republik Indonesia.
Ningrum, E. (2002). Materi dan pembelajaran IPS SD (Modul 9). Jakarta Pusat
Penerbitan Universitas Terbuka.
Sanusi, A., (1998). Pendidikan alternatif menyentuh azas dasar persoalan
pendidikan dan pemasyarakatan. Bandung PT Grafindo Media Pratama.
Winataputra, U.S, (2002). Materi dan pembelajaran IPS SD. (Edisi kesatu)
Jakarta: Pusat Penerbitan Universitas Terbuka

15