MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPA TENTANG SIFAT BAHAN DAN KEGUNAANNYA MELALUI PENERAPAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL : Penelitian Tindakan Kelas di Kelas IV SDN Sukamanah Kabupaten Sukabumi Tahun Pelajaran 2013/2014.

(1)

Budi Surya Atmaja, 2014

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dalam Pembelajaran Ipa Tentang Sifat Bahan Dan Kegunaannya Melalui Penerapan Pendekatan Kontekstual

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA

DALAM PEMBELAJARAN IPA

TENTANG SIFAT BAHAN DAN KEGUNAANNYA

MELALUI PENERAPAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL

(Penelitian Tindakan Kelas di Kelas IV SDN Sukamanah Kabupaten Sukabumi Tahun Pelajaran 2013/2014)

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Oleh Budi Surya Atmaja

1107381

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

JURUSAN PEDAGOGIK

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA


(2)

Budi Surya Atmaja, 2014

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dalam Pembelajaran Ipa Tentang Sifat Bahan Dan Kegunaannya Melalui Penerapan Pendekatan Kontekstual

PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi yang berjudul ” Meningkatkan Hasil Belajar Siswa dalam Pembelajaran IPA tentang Sifat Bahan dan Kegunaannya melalui Penerapan Pendekatan Kontekstual” (Penelitian Tindakan Kelas di kelas IV SDN Sukamanah Kabupaten Sukabumi) ini dan seluruh isinya adalah benar-benar karya saya sendiri, dan saya tidak melakukan penjiplakan atau pengutipan dengan cara-cara yang tidak sesuai dengan etika keilmuan yang berlaku dalam masyarakat keilmuan. Atas pernyataan tersebut, saya siap menanggung resiko yang dijatuhkan kepada saya apabila dikemudian hari ditemukan adanya pelanggaran terhadap etika keilmuan dalam karya ini, atau ada klaim dari pihak lain terhadap karya saya.

Bandung, Desember 2013 Yang membuat pernyataan,

Budi Surya Atmaja NIM. 1107381


(3)

Budi Surya Atmaja, 2014

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dalam Pembelajaran Ipa Tentang Sifat Bahan Dan Kegunaannya Melalui Penerapan Pendekatan Kontekstual

LEMBAR PENGESAHAN

BUDI SURYA ATMAJA 1107381

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA

DALAM PEMBELAJARAN IPA

TENTANG SIFAT BAHAN DAN KEGUNAANNYA

MELALUI PENERAPAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL

(Penelitian Tindakan Kelas di Kelas IV SDN Sukamanah Kabupaten Sukabumi Tahun Pelajaran 2013/2014)

DISETUJUI DAN DISAHKAN OLEH PEMBIMBING :

Pembimbing I

Dr. H. Yahya Sudarya, M.Pd. NIP. 19521212 197501 1 002

Pembimbing II

Sandi Budi Iriawan, S.T,. M.Pd. NIP. 19791020 200812 1 002

Diketahui,

Ketua Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Drs. Nana Djumhana, M.Pd. NIP 19590508 198403 1 002


(4)

Budi Surya Atmaja, 2014

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dalam Pembelajaran Ipa Tentang Sifat Bahan Dan Kegunaannya Melalui Penerapan Pendekatan Kontekstual

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPA TENTANG SIFAT BAHAN DAN KEGUNAANNYA

MELALUI PENERAPAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL

Budi Surya Atmaja ABSTRAK

Penelitian ini berjudul ”Meningkatkan Hasil Belajar Siswa dalam Pembelajaran IPA tentang Sifat Bahan dan Kegunaannya melalui Penerapan Pendekatan Kontekstual”. Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar siswa dengan menerapkan pendekatan kontekstual dalam pembelajaran IPA. Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas IV yang berjumlah 35 siswa pada tahun pelajaran 2013/2014 di SDN Sukamanah Kabupaten Sukabumi. Penelitian ini berawal dari rendahnya hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPA yang masih rendah, masih dibawah KKM yaitu 70. Berdasarkan pengalaman peneliti, bahwa guru selama ini terbiasa dengan menerapkan pendekatan dan metode yang konvensional. Oleh karena itu, peneliti melakukan penelitian tindakan ini dengan menerapkan pendekatan kontekstual yang sebelumnya belum pernah dilakukan oleh guru dalam pembelajaran. Penelitian ini menggunakan metode Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang dimulai dari perencanaan tindakan, pelaksanaan tindakan, observasi, dan refleksi yang kemudian dibuat perencanaan perbaikan yang digunakan dalam siklus selanjutnya. Penelitian ini dilakukan sebanyak dua siklus. Pada siklus I, materi yang digunakan adalah Sifat Bahan dan Contohnya dan pada siklus II materi yang digunakan adalah Sifat Bahan dan Kegunaannya. Pada siklus I siswa yang telah dibagi ke dalam beberapa kelompok melakukan percobaan kemudian dilanjutkan dengan diskusi kelas. Pada siklus II siswa mengamati penggunaan media gambar yang dipajang oleh guru di depan kelas, kemudian dilanjutkan dengan diskusi untuk membuat kesimpulan tentang materi Sifat Bahan dan Kegunaannya. Keseluruhan tindakan yang dilakukan pada siklus I dan siklus II diarahkan untuk meningkatkan hasil belajar siswa. Adapun instrumen pengumpulan data berupa tes akhir siklus, Lembar Kerja Siswa (LKS), lembar observasi dan catatan refleksi siswa. Tes digunakan untuk mengetahui hasil belajar siswa setelah pelaksanaan tindakan pembelajaran, lembar observasi guru dan siswa digunakan untuk mengobservasi keterlaksanaan pembelajaran yang dilakukan oleh guru dan siswa sedangkan catatan refleksi siswa digunakan untuk menjaring respon dan sikap siswa terhadap pembelajaran yang sudah dilaksanakan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa hasil belajar siswa dari aspek kognitif, kinerja dan sikap setelah dilakukan tindakan pembelajaran mengalami peningkatan. Data menunjukkan bahwa pada tindakan pembelajaran siklus I hasil belajar siswa diperolehan nilai rata-rata 70 dengan 40% siswa di atas KKM dan pada tindakan pembelajaran siklus II terjadi peningkatan dengan perolehan nilai rata-rata 80 dengan prosentase siswa di atas KKM sebesar 80%. Adapun rekomendasi bagi guru dan peneliti lain diharapkan penelitian ini dapat memberikan inspirasi untuk melakukan penelitian penerapan pendekatan pembelajaran kontekstual dengan metode yang variatif.


(5)

Budi Surya Atmaja, 2014

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dalam Pembelajaran Ipa Tentang Sifat Bahan Dan Kegunaannya Melalui Penerapan Pendekatan Kontekstual

DAFTAR ISI

Halaman Pengesahan Halaman Pernyataan

ABSTRAK …………...…...………...………... i

KATA PENGANTAR ..…......………..………... ii

DAFTAR ISI ……….……….. ... iv

DAFTAR TABEL ………..... vi

DAFTAR GRAFIK……..………...….... vii

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ..………... 1

B. Rumusan Masalah ……..……….. 3

C. Tujuan Penelitian ……….………..……….. 3

D. Manfaat Hasil Penelitian ………..……….... 4

E. Hipotesis Tindakan ... 5

F. Definisi Opersional ………..………. 5

BAB II KAJIAN TEORI A. Pembelajaran IPA di SD ...…………...………... 7

B. Pendekatan Kontekstual ...…………...………. 10

C. Keunggulan dan Kelemahan Pendekatan Kontekstual ... 14

D. Penerapan Pendekatan Kontekstual dalam Pembelajaran IPA di SD ….. 16

E. Hasil Belajar …...………….. 17

F. Sifat Bahan dan Kegunaannya ..………...…… 18

G. Teori Belajar yang Mendukung ... 19

H. Penelitian yang Relevan ... 20

BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian ………...……… 21

B. Model PTK yang Dikembangkan ... 22


(6)

Budi Surya Atmaja, 2014

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dalam Pembelajaran Ipa Tentang Sifat Bahan Dan Kegunaannya Melalui Penerapan Pendekatan Kontekstual

D. Prosedur Penelitian ………...……….. 24

E. Instrumen Penelitian ………... 28

F. Teknik Pengumpulan Data ……..………... 30

G. Pengolahan dan Analisis Data ... 30

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian ... 34

Siklus I ... 35

Siklus II ... 49

B. Pembahasan ………... 62

Siklus I ... 62

Siklus II ... 67

BAB V SIMPULAN DAN REKOMENDASI A. Simpulan ………...………... 75

B. Rekomendasi ………... 76

DAFTAR PUSTAKA ... 79


(7)

Budi Surya Atmaja, 2014

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dalam Pembelajaran Ipa Tentang Sifat Bahan Dan Kegunaannya Melalui Penerapan Pendekatan Kontekstual

DAFTAR TABEL

4.1 Aktivitas Tindakan Pembelajaran Siklus I ... 36

4.2 Deskripsi Hasil Pengamatan Observer terhadap Aktivitas Guru pada Pembelajaran Siklus I ... 41

4.3 Deskripsi Hasil Pengamatan Observer terhadap Aktivitas Siswa pada Pembelajaran Siklus I ... 43

4.4 Rekapitulasi Catatan Refleksi Siswa pada Pertemuan I Siklus I ... 45

4.5 Rekapitulasi Catatan Refleksi Siswa pada Pertemuan II Siklus I ... 46

4.6 Rekapitulasi Hasil Belajar Siswa pada Siklus I ... 47

4.7 Rekapitulasi Hasil Belajar Siswa Berdasarkan KKM Siklus I ... 48

4.8 Aktivitas Tindakan Pembelajaran Siklus II ... 50

4.9 Deskripsi Hasil Pengamatan Observer terhadap Aktivitas Guru pada Pembelajaran Siklus II ... 54

4.10 Deskripsi Hasil Pengamatan Observer terhadap Aktivitas Siswa pada Pembelajaran Siklus II ... 57

4.11 Rekapitulasi Catatan Refleksi Siswa pada Pertemuan I Siklus II ... 58

4.12 Rekapitulasi Catatan Refleksi Siswa pada Pertemuan II Siklus II .... 59

4.13 Rekapitulasi Hasil Belajar Siswa pada Siklus II ... 60

4.14 Rekapitulasi Hasil Belajar Siswa Berdasarkan KKM Siklus II ... 61

4.15 Hasil Belajar Siswa Setelah Tindakan Pembelajaran ... 72


(8)

Budi Surya Atmaja, 2014

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dalam Pembelajaran Ipa Tentang Sifat Bahan Dan Kegunaannya Melalui Penerapan Pendekatan Kontekstual

DAFTAR GRAFIK

4.1 Hasil Belajar Siswa Setelah Tindakan Pembelajaran ... 73 4.2 Prosentase Jumlah Siswa Berdasarkan KKM pada Siklus I ... 73 4.3 Prosentase Jumlah Siswa Berdasarkan KKM pada Siklus II ... 74


(9)

Budi Surya Atmaja, 2014

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dalam Pembelajaran Ipa Tentang Sifat Bahan Dan Kegunaannya Melalui Penerapan Pendekatan Kontekstual

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan sekolah memiliki peranan penting dalam meningkatkan sumber daya manusia yang berkualitas. Pendidikan sekolah merupakan suatu proses yang melibatkan pendidik, bahan ajar, dan siswa. Pendidik dan tenaga kependidikan berkewajiban menciptakan suasana pendidikan yang bermakna, menyenangkan, kreatif, dinamis dan dialogis, serta mempunyai komitmen secara profesional untuk meningkatkan pendidikan (Depdiknas, 2006).

Pendidikan menuntut keaktifan dari siswa diantaranya adalah pembelajaran IPA yang berhubungan dengan pengalaman dan kehidupan sehari-hari yang pernah dialami siswa. Proses pembelajaran IPA yang dilakukan seharusnya melibatkan secara penuh aktivitas siswa.

Guru harus mampu menentukan suatu pendekatan dan metode yang sesuai untuk pembelajaran IPA sehingga lebih menarik, dekat dengan kehidupan siswa, dan dapat memotivasi siswa untuk belajar. Guru juga dituntut untuk dapat mengembangkan kemampuan berpikir siswa secara optimal melalui berpikir reflektif, kritis, dan kreatif dengan melibatkan hal-hal yang dekat dengan lingkungan sekitar siswa. Siswa dilibatkan dalam suasana kehidupan nyata, yang penuh dengan permasalahan yang harus diteliti dan dipikirkan secara kritis, siswa dilatih mengkonstruksi pengetahuan sendiri melalui pengalaman belajar yang dirancang guru, selanjutnya siswa mampu berlaku dan bertindak berdasarkan pengetahuannya yang telah mereka temukan sendiri.


(10)

Budi Surya Atmaja, 2014

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dalam Pembelajaran Ipa Tentang Sifat Bahan Dan Kegunaannya Melalui Penerapan Pendekatan Kontekstual

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Pembelajaran yang dilakukan guru selama ini masih didominasi oleh penggunaan metode ceramah. Siswa hanya mendengarkan penjelasan guru dan mencatat hal-hal yang dianggap penting. Proses pembelajaran siswa dilakukan secara pasif. Oleh karena itu guru masih berperan sebagi pemberi informasi, guru masih mendominasi pembelajaran dan kurang melibatkan siswa secara aktif. Pembahasan guru mengenai materi IPA cenderung bersifat text book yang terkadang terlalu jauh dari pengalaman keseharian siswa (tidak kontekstual). Sehingga hasil belajar siswa Kelas IV SDN Sukamanah Kabupaten Sukabumi selama ini masih rendah yaitu 55, jauh di bawah nilai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yang ditetapkan oleh sekolah yaitu 70.

Menurut Depdiknas (2003), sejauh ini pendidikan masih didominasi oleh pandangan bahwa pengetahuan sebagai perangkat fakta yang harus dihafal. Kelas masih terfokus pada guru sebagai sumber utama pengetahuan, kemudian ceramah masih menjadi pilihan utama metode belajar. Untuk itu, diperlukan sebuah pendekatan yang lebih memberdayakan siswa. Sebuah pendekatan atau metode yang tidak mengharuskan siswa menghapal fakta, tetapi sebuah pendekatan atau metode yang mendorong siswa mengkonstruksi pengetahuannya sendiri melalui mengalami bukan menghapal.

Dengan alasan tersebut, maka penulis merasa termotivasi untuk melaksanakan Penelitian Tindakan Kelas di kelas IV SDN Sukamanah Kabupaten Sukabumi dengan mengambil judul “Meningkatkan Hasil Belajar Siswa dalam Pembelajaran IPA tentang Sifat Bahan dan Kegunaannya melalui Penerapan Pendekatan Kontekstual”.


(11)

Budi Surya Atmaja, 2014

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dalam Pembelajaran Ipa Tentang Sifat Bahan Dan Kegunaannya Melalui Penerapan Pendekatan Kontekstual

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang dikemukakan di atas, masalah- masalah penelitian dapat dirumuskan sebagai berikut:

1. Bagaimana perencanaan pembelajaran IPA dengan menerapkan pendekatan kontekstual untuk meningkatkan hasil belajar siswa Kelas IV SDN Sukamanah tentang pokok bahasan Sifat Bahan dan Kegunaannya?

2. Bagaimana pelaksanaan pembelajaran IPA dengan menerapkan pendekatan kontekstual untuk meningkatkan hasil belajar siswa Kelas IV SDN Sukamanah tentang pokok bahasan Sifat Bahan dan Kegunaannya?

3. Apakah hasil belajar siswa kelas IV SDN Sukamanah dalam pembelajaran IPA tentang pokok bahasan Sifat Bahan dan Kegunaannya dapat ditingkatkan melalui penerapan pendekatan kontekstual?

C.Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah di atas, tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan :

1. Perencanaan pembelajaran IPA dengan menerapkan pendekatan kontekstual untuk meningkatkan hasil belajar siswa Kelas IV SDN Sukamanah tentang pokok bahasan Sifat Bahan dan Kegunaannya.

2. Pelaksanaan pembelajaran IPA dengan menerapkan pendekatan kontekstual untuk meningkatkan hasil belajar siswa Kelas IV SDN Sukamanah tentang pokok bahasan Sifat Bahan dan Kegunaannya.

3. Peningkatan hasil belajar siswa kelas IV SDN Sukamanah dalam pembelajaran IPA melalui penerapan pendekatan kontekstual tentang pokok bahasan Sifat Bahan dan Kegunaannya.


(12)

Budi Surya Atmaja, 2014

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dalam Pembelajaran Ipa Tentang Sifat Bahan Dan Kegunaannya Melalui Penerapan Pendekatan Kontekstual

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu D.Manfaat Hasil Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi siswa, guru, dan sekolah sebagai berikut:

1. Siswa

a. Meningkatkan hasil belajar dalam pembelajaran IPA tentang pokok bahasan Sifat Bahan dan Kegunaannya.

b. Meningkatkan motivasi dan minat tentang konsep-konsep pada mata pelajaran IPA.

c. Meningkatkan pemahaman tentang konsep IPA yang sedang dipelajari. 2. Guru

a. Sebagai alternatif bagi pembelajaran IPA khususnya tentang pokok bahasan Sifat Bahan dan Kegunaannya melalui penerapan pendekatan kontekstual.

b. Memberikan pengalaman ilmiah untuk mengembangkan dan melaksanakan pembelajaran dengan menerapkan pendekatan kontekstual. c. Membantu untuk menyampaikan konsep IPA yang abstrak supaya lebih

konkret dan mudah dipahami siswa.

d. Mengembangkan potensi dalam pembelajaran IPA dengan menerapkan pendekatan kontekstual.

3. Sekolah

a. Sebagai contoh dalam upaya meningkatkan kualitas pembelajaran IPA di sekolah.

b. Sumbangan pemikiran dalam mengembangkan dan meningkatkan pembelajaran IPA khususnya dan mutu serta kualitas pendidikan di sekolah pada umumnya.


(13)

Budi Surya Atmaja, 2014

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dalam Pembelajaran Ipa Tentang Sifat Bahan Dan Kegunaannya Melalui Penerapan Pendekatan Kontekstual

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu E. Hipotesis Tindakan

Berdasarkan paparan di atas, maka hipotesis tindakan dalam penelitian ini adalah “ Jika Pendekatan Kontekstual diterapkan dalam pembelajaran IPA tentang pokok bahasan Sifat Bahan dan Kegunaannya, maka hasil belajar siswa kelas IV SDN Sukamanah akan meningkat”.

F. Definisi Operasional

Dalam menjaga kekeliruan interpretsi atas penggunaan istilah pada penelitian ini, maka penulis menganggap perlu untuk mendefinisikannya secara operasional mengenai istilah sebagai berikut:

1. Pembelajaran IPA dalam penelitian ini adalah pembelajaran IPA yang diharapkan dapat menjadi wahana bagi siswa untuk mempelajari diri sendiri dan alam sekitar. Pembelajaran IPA menekankan pada pemberian pengalaman langsung yang dekat dengan kehidupan siswa untuk mengembangkan kompetensi agar siswa mampu menjelajahi dan memahami alam sekitar secara ilmiah.

2. Pendekatan kontekstual dalam penelitian ini adalah pendekatan pembelajaran menurut Muslich (2009) yang melibatkan tujuh komponen utama, yaitu (1)

constructivism (konstruktivisme, membangun, membentuk); (2) questioning

(bertanya); (3) inquiry (menyelidiki, menemukan); (4) learning community (masyarakat belajar); (5) modelling (pemodelan); (6) reflection (refleksi atau umpan balik); dan (7) authentic assessment ( penilaian yang sebenarnya).


(14)

Budi Surya Atmaja, 2014

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dalam Pembelajaran Ipa Tentang Sifat Bahan Dan Kegunaannya Melalui Penerapan Pendekatan Kontekstual

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

3. Hasil belajar dalam penelitian ini adalah kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa setelah ia menerima pengalaman belajarnya (Sudjana, 1989). Kemampuan dalam penelitian ini adalah kemampuan pada ranah kognitif yang diperoleh siswa setelah terjadinya proses pembelajaran.

4. Sifat bahan dalam penelitian ini adalah sifat dari bahan-bahan yang dekat dengan kehidupan siswa dan kebanyakan siswa telah mengenalnya diantaranya plastik, kayu, logam, kertas, busa, kulit, dan lain-lain.

5. Kegunaan bahan dalam penelitian ini adalah kegunaan bahan yang sifatnya telah diketahui oleh siswa, sehingga dengan mengetahui sifat bahan tersebut siswa dapat menggunakannya untuk tujuan tertentu yang sesuai dengan sifat bahan tersebut.


(15)

Budi Surya Atmaja, 2014

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dalam Pembelajaran Ipa Tentang Sifat Bahan Dan Kegunaannya Melalui Penerapan Pendekatan Kontekstual

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Metode Penelitian

Metode penelitian yang digunakan dalam penelitianan ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research). Penelitian Tindakan Kelas merupakan penelitian praktis yang dilakukan di kelas dan bertujuan untuk memperbaiki praktik pembelajaran yang ada dan atau meningkatkan kualitas pembelajaran. Di samping implementasi tindakan untuk memecahkan masalah, penelitian ini merupakan suatu proses dinamis mulai dari perencanaan, tindakan, pengamatan, dan refleksi. Dalam pelaksanaannya peneliti perlu memahami karakteristik dan prinsip yang ada dalam Penelitian Tindakan Kelas agar kegiatan yang dilakukan dapat dipertanggungjawabkan.

Tujuan utama Penelitian Tindakan Kelas (PTK) menurut Barg (Suyanto, 1997:8) bahwa penelitian ini bertujuan mengembangkan keterampilan-keterampilan guru berdasarkan pada persoalan-persoalan pembelajaran yang dihadapi guru di kelasnya. Sebagai bentuk penelitian reflektif, dengan melakukan tindakan-tindakan tertentu agar dapat memperbaiki dan meningkatkan praktek-praktek pembelajaran di kelas secara lebih profesional.

PTK merupakan bagian dari penelitian yang bersifat kualitatif. Sebagaimana dipaparkan oleh Wiriaatmadja (2005:4) bahwa PTK merupakan bentuk kajian inkuiri yang termasuk kualitatif dalam penelitian emansipatoris tindakan sebagai studi mikro untuk membangun ekspresi konkret dan praktis dalam sebuah perubahan dunia sosial atau pendidikan untuk memperbaiki dan meningkatkan kualitas kinerja para praktisinya.


(16)

Budi Surya Atmaja, 2014

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dalam Pembelajaran Ipa Tentang Sifat Bahan Dan Kegunaannya Melalui Penerapan Pendekatan Kontekstual

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Berdasarkan paparan di ats dapat disimpulkan bahwa PTK adalah suatu penelitian dengan renungan secara inkuiri tentang para peserta dalam situasi sosial (termasuk situasi pendidikan) dengan tujuan untuk meningkatkan rasionalitas dan kebenaran tentang: (a) tindakan sosial dan pendidikan mereka sendiri; (b) pemahaman mereka tentang tindakan tersebut; dan (c) situasi dimana tindakan-tindakan itu dilaksanakan.

B. Model PTK yang Dikembangkan

Model PTK yang digunakan dalam penelitian ini adalah model spiral seperti yang dikembangkan oleh Kemmis dan Taggart. Secara garis besar terdapat empat tahapan yang lazim digunakan yaitu: perencanaan (planning), pelaksanaan (acting), pengamatan (observing), dan reflektif (reflecting). Di dalam alur kegiatannya, tahap pelaksanaan dan pengamatan dilakukan dalam jangka waktu yang bersamaan. (Wiriaatmadja, 2005:66). Berikut ini adalah skema atau alur PTK yang dikemukakan Kemmis dan Taggart:


(17)

Budi Surya Atmaja, 2014

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dalam Pembelajaran Ipa Tentang Sifat Bahan Dan Kegunaannya Melalui Penerapan Pendekatan Kontekstual

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Model Spiral dari Kemmis dan Taggart(1988)

Langkah-langkah pada model spiral menurut Kemmis dan Taggart dapat diuraikan sebagai berikut:

a. perencanaan tindakan (planning) yaitu rencana tindakan apa yang akan dilaksanakan untuk memperbaiki, meningkatkan atau perubahan tingkah laku dan sikap sosial sebagai solusi.

OBSERVE

REF

LE

CT

PLAN

OBSERVE

PLAN

REVICED PLAN

ACT

REF

LE

CT


(18)

Budi Surya Atmaja, 2014

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dalam Pembelajaran Ipa Tentang Sifat Bahan Dan Kegunaannya Melalui Penerapan Pendekatan Kontekstual

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

b. Pelaksanaan tindakan (acting) yaitu apa yang akan dilaksanakan oleh peneliti sebagai upaya perbaikan, peningkatan atau perubahan yang diinginkan

c. Pengamatan (observing) yaitu mengamati atas hasil atau dampak dari tindakan yang dilaksakan.

d. Refleksi (reflecting) yaitu mengkaji, melihat dan mempertimbangkan hasil atau dampak dari tindakan.

C. Lokasi dan Subjek Penelitian 1. Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilakukan di kelas IV SDN Sukamanah Kabupaten Sukabumi.

2. Subjek Penelitian

Dalam penelitian ini yang menjadi subjek penelitian adalah siswa kelas IV SDN Sukamanah Kabupaten Sukabumi Tahun Akademik 2013/2014 dengan jumlah siswa sebanyak 35 siswa yang terdiri dari 17 orang laki-laki dan 18 orang perempuan.

D. Prosedur Penelitian

Penelitian Tindakan Kelas ini dirancang untuk dilaksanakan dalam 2 siklus. Siklus I dirancang untuk dilaksanakan dalam 2 kali pertemuan (@2x35 menit), sedangkan siklus II dirancang untuk dilaksanakan dalam 2 kali pertemuan (@2x35 menit). Setiap siklus dijalankan dalam 4 tahap, yaitu perencanaan (Planning), pelaksanaan (Acting), pengamatan (Observing), dan refleksi (Reflecting).


(19)

Budi Surya Atmaja, 2014

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dalam Pembelajaran Ipa Tentang Sifat Bahan Dan Kegunaannya Melalui Penerapan Pendekatan Kontekstual

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Siklus I

1. Tahap Perencanaan

a. Membuat kesepakatan dengan guru (rekan sejawat) sebagai observer dan memberikan penjelasan kepada observer tentang hal-hal yang harus dilakukan oleh observer dan penjelasan tentang intisari dari instrumen lembar observasi yang harus diisi oleh observer.

b. Mengajukan permohonan izin penelitian kepada Kepala Sekolah SDN Sukamanah Kabupaten Sukabumi.

c. Menetapkan pokok bahasan yang akan digunakan dalam penelitian, yaitu sifat bahan dan kegunaannya.

d. Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) IPA dengan menerapkan pendekatan kontekstual.

e. Menyiapkan Lembar Kerja Siswa (LKS)

f. Menyiapkan instrumen tes tertulis berupa lembar soal tes siklus I.

g. Menyiapkan instrumen non tes berupa lembar pengamatan siswa dan guru dalam pembelajaran.

2. Tahap Pelaksanaan

a. Memberikan lembar observasi kepada observer untuk diisi.

b. Melaksanakan pembelajaran IPA dengan menerapkan pendekatan kontekstual.

c. Melakukan tes siklus I untuk mendapatkan data mengenai hasil belajar siswa tentang Sifat Bahan dan Kegunaannya dalam pembelajaran IPA dengan menerapkan pendekatan kontekstual.


(20)

Budi Surya Atmaja, 2014

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dalam Pembelajaran Ipa Tentang Sifat Bahan Dan Kegunaannya Melalui Penerapan Pendekatan Kontekstual

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

d. Mencatat dan merekam semua aktivitas belajar yang terjadi oleh pengamat pada lembar observasi sebagai sumber data yang akan digunakan pada tahap refleksi.

e. Diskusi dengan pengamat untuk mengklarifikasi hasil pengamatan pada lembar observasi

3. Tahap Pengamatan

a. Observer melakukan pengamatan terhadap aktivitas siswa dan guru dalam pembelajaran IPA dengan menerapkan pendekatan kontekstual.

b. Observer mengisi lembar observasi. 4. Tahap Refleksi

Peneliti melakukan analisis terhadap semua data yang dikumpulkan dari penelitian tindakan pada siklus I. Setelah hasil belajar siswa dan pengamatan observer telah dikaji, selanjutnya pada siklus II, peneliti mengulang kegiatan yang dilaksanakan pada siklus I. Temuan pada tahap refleksi pada siklus I digunakan untuk memperbaiki RPP dan pembelajaran pada siklus II.

Siklus II

1. Tahap Perencanaan

a. Menginventarisir kekuatan dan kelemahan pada siklus I untuk dijadikan bahan perbaikan pada pelaksanaan siklus II.

b. Menetapkan sub materi yang lebih komplek dari materi siklus I.

c. Membuat rencana pembelajaran dengan memperhatikan refleksi pada siklus I.

d. Menyiapkan media, alat peraga dan sumber pembelajaran. e. Merancang kegiatan yang lebih variatif dalam LKS.


(21)

Budi Surya Atmaja, 2014

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dalam Pembelajaran Ipa Tentang Sifat Bahan Dan Kegunaannya Melalui Penerapan Pendekatan Kontekstual

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu f. Menyiapkan instrumen tes siklus II.

g. Menyiapkan lembar pengamatan siswa dan guru dalam pembelajaran. 1. Tahap Pelaksanaan

a. Melaksanakan kegiatan pembelajaran siklus II sesuai dengan RPP yang telah disusun dengan mempertimbangkan perbaikan-perbaikan pada siklus I serta bobot materi yang lebih kompleks. Diharapkan pada siklus II ini siswa sudah lebih menguasai materi Sifat Bahan dan Kegunaannya dalam pembelajarn IPA dengan menerapkan pendekatan kontekstual.

b. Melakukan tes siklus II untuk mendapatkan data hasil belajar siswa pada siklus II.

c. Mencatat dan merekam semua aktivitas belajar siswa sebagai sumber data yang akan digunakan pada tahap refleksi.

d. Diskusi dengan pengamat untuk mengklarifikasi data hasil pengamatan pada lembar observasi.

2. Tahap Pengamatan

Kegiatan pengamatan pada sikus II relatif sama dengan siklus I yaitu:

a. Mencatat dan merekam aktivitas belajar siswa oleh pengamat melalui lembar observasi.

b. Peneliti menyesuaikan apakah kegiatan yang dilakukan pada siklus II ini sudah sesuai dengan yang diharapkan.


(22)

Budi Surya Atmaja, 2014

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dalam Pembelajaran Ipa Tentang Sifat Bahan Dan Kegunaannya Melalui Penerapan Pendekatan Kontekstual

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 3. Tahap Refleksi

Hasil yang diperoleh pada tahap pengamatan dikumpulkan untuk dianalisis dan dievaluasi oleh peneliti, untuk mendapatkan suatu simpulan. Diharapkan setelah akhir siklus II ini, hasil belajar siswa dalam pembelajaran IPA tentang Sifat Bahan dan Kegunaannya melalui penerapan pendekatan kontekstual ini dapat meningkat.

E. Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah instrumen pembelajaran berupa Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dan Lembar Kerja Siswa (LKS), dan instrumen pengumpulan data berupa tes tertulis bentuk uraian dan lembar observasi.

1. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

Dalam penelitian ini akan digunakan dua RPP yang merupakan rencana yang menggambarkan prosedur dan pengorgansasian pembelajaran untuk mencapai satu Kompetensi Dasar (KD) yang ditetapkan dan dijabarkan dalam silabus. Setiap RPP dalam penelitian ini mencakup satu KD yang terdiri atas dua indikator untuk dua kali pertemuan. RPP yang dimaksud adalah RPP IPA tentang materi Sifat Bahan dan Kegunaannya dengan menerapkan pendekatan kontekstual.


(23)

Budi Surya Atmaja, 2014

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dalam Pembelajaran Ipa Tentang Sifat Bahan Dan Kegunaannya Melalui Penerapan Pendekatan Kontekstual

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 2. Lembar Kerja Siswa (LKS)

LKS merupakan salah satu sarana untuk membantu dan mempermudah dalam pembelajaran sehingga akan terbentuk interaksi yang efektif anatara siswa dan guru, sehingga dapat meningkatkan aktivitas siswa dalam peningkatan hasil belajarnya. LKS dibuat bertujuan untuk menuntun siswa pada berbagai kegiatan yang perlu diberikan serta mempertimbangkan proses berpikir yang akan ditumbuhkan pada diri siswa. LKS dalam penelitian ini yaitu LKS dalam pembelajaran IPA dengan menerapkan pendekatan kontekstual tentang Materi Sifat Bahan dan Kegunaannya terdiri dari empat paket LKS (1 LKS untuk 1 kali pertemuan).

3. Lembar Observasi

Lembar observasi diberikan kepada seorang observer satu hari sebelum pelaksanaan pembelajaran di dalam kelas melalui penjelasan tentang intisari pada lembar observasi. Lembar observasi dalam penelitian ini digunakan untuk melihat aktivitas belajar guru dan siswa yang dilakukan oleh observer tentang aktivitas pembelajaran IPA melalui penerapan pendekatan kontekstual. Lembar obeservasi yang digunakan berbentuk lembar observasi terbuka, sehingga observer harus menuliskan dekripsi aktivitas guru dan siswa pada kolom yang telah disediakan sesuai dengan item pertanyaan pada lembar observasi. Teknik observasi yang dilakukan adalah observasi langsung, yakni pengamat mengamati dan mencatat objek yang diteliti (aktivitas guru dan siswa) selama proses pembelajaran.


(24)

Budi Surya Atmaja, 2014

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dalam Pembelajaran Ipa Tentang Sifat Bahan Dan Kegunaannya Melalui Penerapan Pendekatan Kontekstual

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 4. Tes tertulis

Tes sebagai alat penilaian dalam penelitian ini berbentuk pertanyaan-pertanyaan yang diberikan kepada siswa untuk mendapatkan jawaban dari siswa dalam bentuk tulisan. Tes yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes berbentuk uraian tentang materi Sifat Bahan dan Kegunaannya. Tes dilakukan sebanyak dua kali yaitu pada akhir siklus I dan II.

F. Teknik Pengumpulan Data

Data dalam penelitian ini dikumpulkan melalui instrumen-instrumen penelitian yaitu instrumen lembar observasi dan instrumen tes bentuk uraian. Observasi dilakukan oleh satu orang pengamat melalui lembar observasi untuk mengamati aktivitas belajar siswa dan guru dalam pembelajaran IPA dengan menggunakan alat peraga. Sedangkan data hasil belajar siswa pada ranah kognitif dikumpulkan melalui intrumen tes berbentuk uraian yang diberikan pada setiap akhir siklus.

G. Pengolahan dan Analisis Data

Teknik pengolahan dan analisis data dilakukan secara kualitatif dengan cara mengkatagorikan dan mengklasifikasikan data berdasarkan analisis kaitan logis, kemudian ditafsirkan dalam konteks permasalahan penelitian. Kegiatan ini berupaya memunculkan makna dari setiap data yang didapat, sehingga data itu tidak hanya bersifat deskriptif. Dalam penelitian dengan pendekatan kualitatif, pengolahan dan analisis data dilakukan secara terus-menerus dari awal sampai akhir pelaksanaan program tindakan.


(25)

Budi Surya Atmaja, 2014

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dalam Pembelajaran Ipa Tentang Sifat Bahan Dan Kegunaannya Melalui Penerapan Pendekatan Kontekstual

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Data-data yang dikumpulkan dan dianalisis dengan menggunakan pendekatan kualitatif itu meliputi: kinerja guru, aktivitas siswa dan pola pembelajaran. Teknik statistik sederhana digunakan untuk mendeskripsikan berbagai perubahan hasil belajar siswa yaitu nilai rata-rata dan prosentase di atas atau di bawah Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM).

Data kuantitatif berasal dari tes siklus untuk hasil belajar IPA siswa. Setelah data kuantitatif diperoleh, selanjutnya dilakukan langkah-langkah pengolahan dan analisis data sebagai berikut.

1. Pengolahan data hasil belajar

Tes tertulis dilakukan setiap siklus, untuk mengetahui rata-rata hasil belajar siswa dalam pembelajaran IPA dengan menerapkan pendekatan kontekstual. Rumus yang digunakan untuk menghitung rata-rata hasil belajar siswa adalah:

̅ ∑

Keterangan : ̅: Nilai rata-rata kelas

: Total nilai yang diperoleh siswa : Jumlah siswa


(26)

Budi Surya Atmaja, 2014

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dalam Pembelajaran Ipa Tentang Sifat Bahan Dan Kegunaannya Melalui Penerapan Pendekatan Kontekstual

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 2. Menghitung Prosentase Ketuntasan Belajar

Ketuntasan belajar siswa ditentukan berdasarkan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yang ditetapkan yaitu 70. Prosentase ketuntasan belajar siswa secara klasikal dapat ditentukan dengan rumus :

Keterangan : ∑ : Jumlah siswa yang mendapat nilai lebih besar dari atau sama dengan 70

n : Banyak siswa 100% : Bilangan tetap TB : Ketuntasan belajar 3. Menghitung Peningkatan Hasil Belajar Siswa

Untuk mengetahui peningkatan hasil belajar siswa secara klasikal dari setiap siklus, dilakukan dengan menghitung selisih rata-rata hasil belajar siswa pada siklus II dengan siklus I.

Analisis data dapat dilakukan dengan melihat selisih rata-rata hasil belajar siswa pada siklus II dan I. Jika selisihnya bertanda positif (+), maka terdapat peningkatan hasil belajar siswa melalui penerapan pendekatan kontekstual dalam pembelajaran IPA tentang Sifat Bahan dan Kegunaannya pada siswa Kelas IV SDN Sukamanah Sukabumi dan hipotesis tindakan terbukti benar. Sebaliknya jika bertanda negatif (-), maka hasil belajar siswa hasil belajar siswa melalui penerapan pendekatan kontekstual dalam pembelajaran IPA tentang Sifat Bahan dan Kegunaannya pada siswa Kelas IV SDN Sukamanah Sukabumi tidak dapat ditingkatkan dan hipotesis tindakan terbukti keliru.


(27)

Budi Surya Atmaja, 2014

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dalam Pembelajaran Ipa Tentang Sifat Bahan Dan Kegunaannya Melalui Penerapan Pendekatan Kontekstual

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Selain data kuantitatif, juga terdapat data kualitatif yang dikumpulkan melalui lembar observasi aktivitas siswa dan guru dalam pembelajaran di kelas oleh seorang pengamat (observer) berupa lembar pengamatan terbuka. Sehingga observer harus menuliskan deskripsi hasil pengamatannya pada kolom yang telah disediakan sesuai dengan item pertanyaan pada lembar observasi. Pengolahan data kualitatif ini dilakukan dengan cara menyimpulkan deskripsi observer dari setiap item pertanyaan. Jika observer menuliskan pengamatan yang positif terhadap pembelajaran, maka aktivitas guru atau siswa dalam pembelajaran sudah sesuai dengan harapan penelitian. Jika terjadi sebaliknya, maka aktivitas guru atau siswa dalam pembelajaran tidak sesuai dengan harapan penelitian.

Dari hasil analisis data kualitatif secara keseluruhan, dapat disimpulkan apakah semua prinsip dalam pendekatan kontekstual telah dilaksanakan dengan baik dalam pembelajaran IPA tentang Sifat Bahan dan Kegunaannya terhadap siswa Kelas IV SDN Sukamanah Kabupaten Sukabumi.


(28)

Budi Surya Atmaja, 2014

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dalam Pembelajaran Ipa Tentang Sifat Bahan Dan Kegunaannya Melalui Penerapan Pendekatan Kontekstual

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB V

SIMPULAN DAN REKOMENDASI

A. Simpulan

Berdasarkan pembahasan dalam penelitian mengenai pendekatan kontekstual untuk meningkatkan hasil belajar siswa Kelas IV SDN Sukamanah Kabupaten Sukabumi dalam pembelajaran IPA tentang Pokok Bahasan Sifat Benda dan Kegunaannya dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:

1. Perencanaan pembelajaran dengan menerapkan pendekatan kontekstual ini meliputi penyusunan RPP dengan melaksanakan ketujuh prinsip pendekatan kontekstual yang meliputi prinsip konstruktivisme, pemodelan, bertanya, masyarakat belajar, penemuan, refleksi dan penilaian otentik. dalam perencanaan juga disusun Lembar Kerja Siswa (LKS), lembar observasi terbuka guru dan siswa, dan catatan refleksi siswa.

2. Pelaksanaan pembelajaran dengan menerapkan pendekatan kontekstual ini melaksanakan ketujuh prinsip pendekatan kontekstual yaitu: (1) prinsip konstruktivisme dengan memberikan kesempatan kepada siswa untuk menggali informasi yang luas dari pengalaman sehari-hari, lingkungan sekitar kelas, dan berbagai sumber belajar; (2) prinsip pemodelan dengan memberikan simulasi percobaan oleh guru untuk mengarahkan siswa dalam percobaan yang akan dilakukannya, juga dilakukan melalui penggunaan media gambar sebagai model gambar dari konsep yang akan disampaikan; (3) prinsip bertanya dengan memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya tentang hal-hal yang tidak dipahaminya selama pembelajaran; (4) prinsip penemuan melalui


(29)

Budi Surya Atmaja, 2014

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dalam Pembelajaran Ipa Tentang Sifat Bahan Dan Kegunaannya Melalui Penerapan Pendekatan Kontekstual

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

percobaan yang dilakukan oleh siswa tentang konsep yang akan dipelajari atau melalui pengamatan media gambar tentang konsep yang akan dipelajari; (5) prinsip masyarakat belajar melalui diskusi kelompok; (6) prinsip refleksi melalui pemberian kesempatan kepada siswa untuk merenungkan kembali pembelajaran yang telah berlangsung dan mengisi catatan refleksi siswa tentang sikap dan respon siswa terhadap pembelajaran yang telah dilakukan; dan (7) prinsip penilaian otentik melalui penilaian hasil belajar siswa dari berbagai aspek yaitu aspek kognitif, kinerja dan sikap.

3. Terdapat peningkatan hasil belajar siswa Kelas IV SDN Sukamanah Kabupaten Sukabumi dalam pembelajaran IPA tentang pokok bahasan Sifat Bahan dan Kegunaannya dari siklus I dan siklus II sebesar 10. Hasil belajar siswa pada siklus I sebesar 70 dan pada siklus II sebesar 80.

B. Rekomendasi

Sebagai implikasi dari hasil penelitian, berikut ini dikemukakan rekomendasi yang diharapkan dapat memberikan sumbangan pemikiran dalam upaya meningkatkan kualitas pembelajaran IPA di SD, khususnya dalam menerapkan dan mengembangkan pendekatan kontekstual.

1. Guru-guru SDN Sukamanah khususnya dan guru-guru sekolah dasar pada umumnya diharapkan dalam menggunakan pendekatan kontekstual dapat melaksanakannya sesuai dengan prinsip-prinsip pada pendekatan kontekstual yang terdiri dari prinsip konstruktivisme, pemodelan, bertanya, masyarakat belajar, penemuan, refleksi dan penilaian otentik.


(30)

Budi Surya Atmaja, 2014

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dalam Pembelajaran Ipa Tentang Sifat Bahan Dan Kegunaannya Melalui Penerapan Pendekatan Kontekstual

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

2. Guru kelas atau guru IPA dalam melakukan pembelajaran IPA harus mampu melibatkan seluruh aspek tidak hanya kognitif tetapi aspek afektif dan psikomotoriknya. Guru juga diharapkan dapat menjelaskan konsep IPA dimulai dari hal-hal yang realistis dan dekat dengan kehidupan siswa. Pendekatan kontekstual memiliki prinsip penilaian otentik yang memungkinkan guru menilai kemampuan siswa dari berbagai aspek, juga dengan pendekatan kontekstual memungkinkan konsep IPA disampaikan kepada siswa mulai dari hal-hal yang dekat dengan kehidupannya (kontekstual).

3. Disarankan kepada peneliti berikutnya agar melanjutkan dan mengembangkan pendekatan kontekstual melalui berbagai variasi metode tidak hanya melalui metode percobaan dan penggunaan media gambar.


(31)

Budi Surya Atmaja, 2014

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dalam Pembelajaran Ipa Tentang Sifat Bahan Dan Kegunaannya Melalui Penerapan Pendekatan Kontekstual

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR PUSTAKA

Agustina, M. (2011). Penerapan Model CTL untuk Meningkatkan Motivasi

Belajar Siswa tentang Lingkungan Alam dan Buatan dalam Pembelajaran IPS. Skripsi pada FIP UPI Bandung: tidak diterbitkan.

Departemen Pendidikan Nasional. (2006). Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan. Jakarta: Depdiknas.

Departemen Pendidikan Nasional. (2008). Strategi Pembelajaran MIPA. Jakarta: Depdiknas.

Dimyati, Mudjiono. (2009). Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta. Haryanto. (2004). Sains untuk Sekolah Dasar Kelas IV. Jakarta: Erlangga.

Imade Alit Marina; Wandy Praginda. (2009). Hakikat IPA dan Pendidikan IPA

Untuk Guru SD & SMP. Jakarta: Pusat Pengembangan dan Pemberdayaan

Pendidik.

Muslich, M. (2009). KTSP Pembelajaran Berbasis Kompetensi dan Kontekstual. Jakarta: Bumi Akasara.

Sagala, S. (2012). Konsep dan Makna Pembelajaran. Bandung: ALFABETA. Sapriya (2002). Studi Sosial: Konsep dan Model Pembelajaran. Bandung :Buana

Nusantara.

Sanjaya, W. ( 2007). Strategi Pembelajaran, Berorientasi Standar Proses

Pendidikan. Penerbit Kencana Prenada Media Group: Jakarta.

Sudjana, N. (2011). Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Sulistyanto, Heri. (2008). Ilmu Pengetahuan Alam : Untuk SD/MI Kelas 4, Jakarta: Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional.

Sutardi, D. & Sudirjo, E. (2007). Perancangan dan Pengembangan Sistem Instruksional. Jakarta: Intermedia.

Oemar Hamalik. (2007). Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta: Bumi Aksara. Wiriaatmadja. Rochiati. (2008). Metode Penelitian Tindakan Kelas. Bandung:


(1)

2. Menghitung Prosentase Ketuntasan Belajar

Ketuntasan belajar siswa ditentukan berdasarkan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yang ditetapkan yaitu 70. Prosentase ketuntasan belajar siswa secara klasikal dapat ditentukan dengan rumus :

Keterangan : ∑ : Jumlah siswa yang mendapat nilai lebih besar

dari atau sama dengan 70 n : Banyak siswa

100% : Bilangan tetap TB : Ketuntasan belajar 3. Menghitung Peningkatan Hasil Belajar Siswa

Untuk mengetahui peningkatan hasil belajar siswa secara klasikal dari setiap siklus, dilakukan dengan menghitung selisih rata-rata hasil belajar siswa pada siklus II dengan siklus I.

Analisis data dapat dilakukan dengan melihat selisih rata-rata hasil belajar siswa pada siklus II dan I. Jika selisihnya bertanda positif (+), maka terdapat peningkatan hasil belajar siswa melalui penerapan pendekatan kontekstual dalam pembelajaran IPA tentang Sifat Bahan dan Kegunaannya pada siswa Kelas IV SDN Sukamanah Sukabumi dan hipotesis tindakan terbukti benar. Sebaliknya jika bertanda negatif (-), maka hasil belajar siswa hasil belajar siswa melalui penerapan pendekatan kontekstual dalam pembelajaran IPA tentang Sifat Bahan dan Kegunaannya pada siswa Kelas IV SDN Sukamanah Sukabumi tidak dapat ditingkatkan dan hipotesis tindakan terbukti keliru.


(2)

Budi Surya Atmaja, 2014

Selain data kuantitatif, juga terdapat data kualitatif yang dikumpulkan melalui lembar observasi aktivitas siswa dan guru dalam pembelajaran di kelas oleh seorang pengamat (observer) berupa lembar pengamatan terbuka. Sehingga observer harus menuliskan deskripsi hasil pengamatannya pada kolom yang telah disediakan sesuai dengan item pertanyaan pada lembar observasi. Pengolahan data kualitatif ini dilakukan dengan cara menyimpulkan deskripsi observer dari setiap item pertanyaan. Jika observer menuliskan pengamatan yang positif terhadap pembelajaran, maka aktivitas guru atau siswa dalam pembelajaran sudah sesuai dengan harapan penelitian. Jika terjadi sebaliknya, maka aktivitas guru atau siswa dalam pembelajaran tidak sesuai dengan harapan penelitian.

Dari hasil analisis data kualitatif secara keseluruhan, dapat disimpulkan apakah semua prinsip dalam pendekatan kontekstual telah dilaksanakan dengan baik dalam pembelajaran IPA tentang Sifat Bahan dan Kegunaannya terhadap siswa Kelas IV SDN Sukamanah Kabupaten Sukabumi.


(3)

BAB V

SIMPULAN DAN REKOMENDASI

A. Simpulan

Berdasarkan pembahasan dalam penelitian mengenai pendekatan kontekstual untuk meningkatkan hasil belajar siswa Kelas IV SDN Sukamanah Kabupaten Sukabumi dalam pembelajaran IPA tentang Pokok Bahasan Sifat Benda dan Kegunaannya dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:

1. Perencanaan pembelajaran dengan menerapkan pendekatan kontekstual ini meliputi penyusunan RPP dengan melaksanakan ketujuh prinsip pendekatan kontekstual yang meliputi prinsip konstruktivisme, pemodelan, bertanya, masyarakat belajar, penemuan, refleksi dan penilaian otentik. dalam perencanaan juga disusun Lembar Kerja Siswa (LKS), lembar observasi terbuka guru dan siswa, dan catatan refleksi siswa.

2. Pelaksanaan pembelajaran dengan menerapkan pendekatan kontekstual ini melaksanakan ketujuh prinsip pendekatan kontekstual yaitu: (1) prinsip konstruktivisme dengan memberikan kesempatan kepada siswa untuk menggali informasi yang luas dari pengalaman sehari-hari, lingkungan sekitar kelas, dan berbagai sumber belajar; (2) prinsip pemodelan dengan memberikan simulasi percobaan oleh guru untuk mengarahkan siswa dalam percobaan yang akan dilakukannya, juga dilakukan melalui penggunaan media gambar sebagai model gambar dari konsep yang akan disampaikan; (3) prinsip bertanya dengan memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya tentang hal-hal yang


(4)

Budi Surya Atmaja, 2014

percobaan yang dilakukan oleh siswa tentang konsep yang akan dipelajari atau melalui pengamatan media gambar tentang konsep yang akan dipelajari; (5) prinsip masyarakat belajar melalui diskusi kelompok; (6) prinsip refleksi melalui pemberian kesempatan kepada siswa untuk merenungkan kembali pembelajaran yang telah berlangsung dan mengisi catatan refleksi siswa tentang sikap dan respon siswa terhadap pembelajaran yang telah dilakukan; dan (7) prinsip penilaian otentik melalui penilaian hasil belajar siswa dari berbagai aspek yaitu aspek kognitif, kinerja dan sikap.

3. Terdapat peningkatan hasil belajar siswa Kelas IV SDN Sukamanah Kabupaten Sukabumi dalam pembelajaran IPA tentang pokok bahasan Sifat Bahan dan Kegunaannya dari siklus I dan siklus II sebesar 10. Hasil belajar siswa pada siklus I sebesar 70 dan pada siklus II sebesar 80.

B. Rekomendasi

Sebagai implikasi dari hasil penelitian, berikut ini dikemukakan rekomendasi yang diharapkan dapat memberikan sumbangan pemikiran dalam upaya meningkatkan kualitas pembelajaran IPA di SD, khususnya dalam menerapkan dan mengembangkan pendekatan kontekstual.

1. Guru-guru SDN Sukamanah khususnya dan guru-guru sekolah dasar pada umumnya diharapkan dalam menggunakan pendekatan kontekstual dapat melaksanakannya sesuai dengan prinsip-prinsip pada pendekatan kontekstual yang terdiri dari prinsip konstruktivisme, pemodelan, bertanya, masyarakat belajar, penemuan, refleksi dan penilaian otentik.


(5)

2. Guru kelas atau guru IPA dalam melakukan pembelajaran IPA harus mampu melibatkan seluruh aspek tidak hanya kognitif tetapi aspek afektif dan psikomotoriknya. Guru juga diharapkan dapat menjelaskan konsep IPA dimulai dari hal-hal yang realistis dan dekat dengan kehidupan siswa. Pendekatan kontekstual memiliki prinsip penilaian otentik yang memungkinkan guru menilai kemampuan siswa dari berbagai aspek, juga dengan pendekatan kontekstual memungkinkan konsep IPA disampaikan kepada siswa mulai dari hal-hal yang dekat dengan kehidupannya (kontekstual).

3. Disarankan kepada peneliti berikutnya agar melanjutkan dan mengembangkan pendekatan kontekstual melalui berbagai variasi metode tidak hanya melalui metode percobaan dan penggunaan media gambar.


(6)

Budi Surya Atmaja, 2014

DAFTAR PUSTAKA

Agustina, M. (2011). Penerapan Model CTL untuk Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa tentang Lingkungan Alam dan Buatan dalam Pembelajaran IPS. Skripsi pada FIP UPI Bandung: tidak diterbitkan.

Departemen Pendidikan Nasional. (2006). Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan. Jakarta: Depdiknas.

Departemen Pendidikan Nasional. (2008). Strategi Pembelajaran MIPA. Jakarta: Depdiknas.

Dimyati, Mudjiono. (2009). Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta. Haryanto. (2004). Sains untuk Sekolah Dasar Kelas IV. Jakarta: Erlangga.

Imade Alit Marina; Wandy Praginda. (2009). Hakikat IPA dan Pendidikan IPA Untuk Guru SD & SMP. Jakarta: Pusat Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidik.

Muslich, M. (2009). KTSP Pembelajaran Berbasis Kompetensi dan Kontekstual. Jakarta: Bumi Akasara.

Sagala, S. (2012). Konsep dan Makna Pembelajaran. Bandung: ALFABETA. Sapriya (2002). Studi Sosial: Konsep dan Model Pembelajaran. Bandung :Buana

Nusantara.

Sanjaya, W. ( 2007). Strategi Pembelajaran, Berorientasi Standar Proses Pendidikan. Penerbit Kencana Prenada Media Group: Jakarta.

Sudjana, N. (2011). Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Sulistyanto, Heri. (2008). Ilmu Pengetahuan Alam : Untuk SD/MI Kelas 4, Jakarta: Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional.

Sutardi, D. & Sudirjo, E. (2007). Perancangan dan Pengembangan Sistem Instruksional. Jakarta: Intermedia.

Oemar Hamalik. (2007). Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta: Bumi Aksara. Wiriaatmadja. Rochiati. (2008). Metode Penelitian Tindakan Kelas. Bandung:


Dokumen yang terkait

UPAYA MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI PEMBELAJARAN DENGAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL (Studi pada Siswa Kelas VIII B SMP Buana Kecamatan Bandar Sribhawono Tahun Pelajaran 2010/2011 )

0 2 6

UPAYA MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI PEMBELAJARAN DENGAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL (Studi pada Siswa Kelas VIII B SMP Buana Kecamatan Bandar Sribhawono Tahun Pelajaran 2010/2011 )

0 6 7

PENERAPAN PEMBELAJARAN SOCRATES DENGAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL TERHADAP PROSES BELAJAR DAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA (Penelitian Deskriptif Kualitatif Pada Siswa Kelas XI IPA SMA Negeri 10 Bandar Lampung Semester Ganjil Tahun Pelajaran 2012/2013)

0 7 57

PENERAPAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL MELALUI MEDIA GRAFIS UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR PADA PEMBELAJARAN TEMATIK SISWA KELAS IV B SD NEGERI 1 NUNGGALREJO TAHUN PELAJARAN 2013/2014

2 4 71

PENERAPAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS IV SD NEGERI 1 ADIREJO PEKALONGAN LAMPUNG TIMUR

1 20 65

PENERAPAN PENDEKATAN PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL (CTL) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VIII.B SMP PGRI PEKANBARU

0 1 7

PENDEKATAN I-TESA DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN SIKAP POSITIF TERHADAP MATEMATIKA DAN HASIL BELAJAR TEOREMA PYTHAGORAS Suatu Peneltian Tindakan Kelas pada Siswa Kelas VIII A SMP Negeri 25 Tahun Pelajaran 20092010

0 0 13

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN SNOWBALL THROWING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA PADA SISWA KELAS IV SDN 021 SAMARINDA UTARA

0 0 6

PENERAPAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA PADA SISWA KELAS IV SD N 3 GLAGAH KUDUS TAHUN 20132014

0 0 21

PENGGUNAAN METODE INKUIRI DALAM PEMBELAJARAN IPA UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV SDN

0 0 6