Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Aktivitas Antibakteri dan Skrining Fraksi Etil Asetat Ekstrak Ampas Teh Hijau T1 652007038 BAB V
5. KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dapat diambil kesimpulan sebagai berikut :
1. Aktivitas antibakteri fraksi etil asetat ekstrak ampas teh hijau pada dosis 750
hingga 3000 μg terhadap bakteri B. subtilis dan S. aureus tergolong kuat.
Sedangkan terhadap bakteri E. coli aktivitas antibakteri fraksi etil asetat
ekstrak ampas teh hijau baru tergolong kuat pada dosis 1250 μg.
2. Golongan senyawa yang terkandung dalam fraksi etil asetat ekstrak ampas
teh hijau meliputi alkaloid, kumarin, flavonoid, tanin, saponin, sterol dan
triterpen.
5.2. Saran
1. Perlu diteliti pemberian dosis dibawah 750 μg/disc, khususnya terhadap
bakteri B. subtilis dan S. aureus untuk menentukan dosis terkecil yang
tergolong kuat dalam menunjukkan aktivitas antibakteri.
2. Perlu dilakukan penelitian tentang pemanfaatan ampas teh hijau sebagai
bahan aktif utama atau tambahan dalam produk industri obat maupun
kosmetik.
3. Perlu diteliti lebih lanjut mengenai dosis minimum ampas teh hijau yang
dapat membunuh bakteri B. subtilis dan S. aureus. Sebagai pelengkap juga
dapat dilakukan penelitian tentang aktivitas antibakteri dari ampas teh hijau
yang telah diseduh 2, 3 dan 4 kali.
30
5.1. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dapat diambil kesimpulan sebagai berikut :
1. Aktivitas antibakteri fraksi etil asetat ekstrak ampas teh hijau pada dosis 750
hingga 3000 μg terhadap bakteri B. subtilis dan S. aureus tergolong kuat.
Sedangkan terhadap bakteri E. coli aktivitas antibakteri fraksi etil asetat
ekstrak ampas teh hijau baru tergolong kuat pada dosis 1250 μg.
2. Golongan senyawa yang terkandung dalam fraksi etil asetat ekstrak ampas
teh hijau meliputi alkaloid, kumarin, flavonoid, tanin, saponin, sterol dan
triterpen.
5.2. Saran
1. Perlu diteliti pemberian dosis dibawah 750 μg/disc, khususnya terhadap
bakteri B. subtilis dan S. aureus untuk menentukan dosis terkecil yang
tergolong kuat dalam menunjukkan aktivitas antibakteri.
2. Perlu dilakukan penelitian tentang pemanfaatan ampas teh hijau sebagai
bahan aktif utama atau tambahan dalam produk industri obat maupun
kosmetik.
3. Perlu diteliti lebih lanjut mengenai dosis minimum ampas teh hijau yang
dapat membunuh bakteri B. subtilis dan S. aureus. Sebagai pelengkap juga
dapat dilakukan penelitian tentang aktivitas antibakteri dari ampas teh hijau
yang telah diseduh 2, 3 dan 4 kali.
30