PENGARUH LAYANAN GURU PROFESIONAL DAN STATUS SOSIAL EKONOMI ORANGTUA TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA SERTA IMPLIKASINYA TERHADAP KOMPETENSI VOKASIONAL SISWA BIDANG KUNTANSI:Survey terhadap siswa Program Keahlian Akuntansi SMK Negeri se-Priangan Timur Jawa

(1)

DAFTAR ISI

Halaman

JUDUL DISERTASI ………. i

LEMBAR PENGESAHAN ……… ii

PERNYATAAN ……….. iii

KATA PENGANTAR ………. iv

UCAPAN TERIMAKASIH ……… v

ABSTRAK ……….. vii

ABSTRACT………. viii

DAFTAR ISI ………. ix

DAFTAR TABEL ……… xv

DAFTAR GAMBAR ……… … xviii

DAFTAR LAMPIRAN ……… … xix

BAB I PENDAHULUAN ………

A. Latar Belakang Penelitian ……….. B. Identifikasi dan Rumusan Masalah Penelitian ………… C. Tujuan Penelitian ……… D. Manfaat Penelitian ………. E. Struktur Organisasi Disertasi ……….

1 1 9 12 13 15 BAB II KAJIAN TEORITIS , KERANGKA PEMIKIRAN DAN

HIPOTESIS ………

A. Konsep Dasar Pendidikan ……… 1. Hakekat dan Teori Pendidikan ……….. 2. Tujuan, Fungsi Pendidikan dan Pembelajaran …………

18 18 20 23


(2)

3. Perkembangan Pendidikan Akuntansi ………. 4. Konsep Pembelajaran Akuntansi di SMK ..………. B. Layanan Guru Profesional ……….. 1. Sosok Guru Profesional ………. 2. Kompetensi Guru Profesional ……….. 3. Peranan Guru Profesional ………. 4. Kompetensi yang Perlu Dimiliki oleh Guru Akuntansi … C. Status Sosial Ekonomi Orang Tua Siswa ……….. 1. Pengertian Status Sosial Ekonomi ……… 2. Hubungan Status Sosial Ekonomi Orang Tua dengan

Pendidikan ……….

3. Macam-macam dan Dimensi Status Sosial Ekonomi .. D. Motivasi Belajar Siswa ………

1. Arti Motif dan Motivasi ……… 2. Teori-teori Motivasi ……… 3. Prinsip-prinsip dan Upaya Mengembangkan Motivasi

Peserta Didik ………

4. Fungsi Motivasi Belajar ………. 5. Model dan Ciri-ciri Motivasi ……… E. Kompetensi Vokasional Bidang Akuntansi………….. 1. Arti dan Aspek-aspek Kompetensi ……… 2. Konsep Pendidikan Vokasional ……… 3. Kompetensi Vokasional Siswa Bidang Akuntansi …. 4. Strategi Pelaksanaan Pendidikan Berbasis

Kompetensi Vokasional ……….

30 34 35 39 46 50 55 56 56

57 61 65 65 70

79 85 88 91 91 93 97


(3)

F. Kerangka Pemikiran ………. G. Asumsi Penelitian ………... H. Hipotesis Penelitian ……….

105 114 115 BAB III METODE PENELITIAN ……….. 117 A. Metode Penelitian ……….. ……….. 117 B. Objek Penelitian ……….

1. Variabel Penelitian ……….. 2. Populasi dan Sampel ……….. C. Variabel dan Operasionalisasi Variabel ……….. D. Teknik Pengukuran ……… E. Instrumen Penelitian ………. F. Uji Validitas dan Reliabilitas Instrumen ……….. G. Teknik Analisa Data ……….

1. Analisis Deskriptif ……….. 2. Analisis Statistik ………...

a. Uji Normalitas ………

b. Uji Linieritas ……..………. c. Uji Kecocokan Model (Goodness Of Fit Test) …….. d. Uji Asumsi Klasik ………...

1) Uji Homogenitas Varians ……… 2) Uji Multikoliniearitas ………. H. Pengujian Hipotesis ………..

1. Pengujian Hipotesis Secara Parsial (Uji t) ,,,,,,,,,,,,,,,,,,.. 2. Pengujian Hipotesis Secara Keseluruhan (Uji F) ,,,,,,,,,, 3. Koefisien Determinasi (R2) ………

120 120 121 125 129 130 131 136 136 137 139 141 144 145 146 146 149 150 150 150


(4)

BAB IV HASIL PENELITIAN, PEMBAHASAN DAN IMPLIKASI …….. A. Hasil Penelitian ………... 1. Deskripsi Data ………

a. Tingkat Layanan Guru Profesional ………. b. Tingkat Status Sosial Ekonomi Orangtua Siswa………. c. Tingkat Motivasi Belajar Siswa ……… d. Tingkat Kompetensi Vokasional Akuntansi ……… 2. Analisis Statistik Data Hasil Penelitian ………..

a. Koefisien Korelasi Antar Variabel (Cross Corellation) b. Uji Hipotesis Substruktur I ………

1) Pengaruh Layanan Guru Profesional, dan Status Sosial Ekonomi Orangtua terhadap Motivasi Belajar Siswa ……….. 2) Pengaruh Secara Parsial Layanan Guru Profesional,

dan Status Sosial Ekonomi Orangtua Terhadap Motivasi Belajar Siswa...

 Pengujian Hipotesis 1 ...

 Pengujian Hipotesis 2 ... 3) Peningkatan Pengaruh Layanan Guru Profesional,

Status Sosial Ekonomi Orangtua, dan Motivasi Belajar Siswa Terhadap Motivasi Belajar Siswa ... c. Uji Hipotesis Substruktur II ………

1) Pengaruh Langsung dan Tidak Langsung Layanan Guru Profesional, dan Status Sosial Ekonomi

152 152 152 153 154 155 156 157 158 159

160

161 162 162

162 163


(5)

Orangtua Melalui Motivasi Belajar Siswa Terhadap Kompetensi Vokasional Siswa Bidang Akuntansi ……

 Pengujian Hipotesis 3 ………

 Pengujian Hipotesis 4 ………

 Penhujian Hipotesis 5 ………

2) Peningkatan Pengaruh Layanan Guru Profesional, Status Sosial Ekonomi Orangtua, dan Motivasi Belajar Siswa Terhadap Kompetensi Vokasional Siswa Bidang Akuntansi ...

164 166 166 166

167 B. Pembahasan dan Implikasi Hasil Penelitian ………

1. Pengaruh Layanan Guru Profesional Terhadap

Motivasi Belajar Siswa………. 2. Pengaruh Status Sosial Ekonomi Orangtua Terhadap

Motivasi Belajar Siswa ……… 3. Pengaruh Total Layanan Guru Profesional, Status

Sosial Ekonomi Orangtua Terhadap Motivasi Belajar Siswa. ... 4. Pengaruh Layanan Guru Profesional, Terhadap

Kompetensi Vokasional Siswa Bidang Akuntansi …….. 5. Pengaruh Status Sosial Ekonomi Orangtua Terhadap

Kompetensi Vokasional Siswa Bidang Akuntansi …….. 6. Pengaruh Motivasi Belajar Siswa Terhadap

Kompetensi Vokasional Siswa Bidang Akuntansi …….. 7. Pengaruh Total Layanan Guru Profesional, Status

Sosial Ekonomi Orangtua, dan Motivasi Belajar Siswa

170

170

173

175

179

180


(6)

Terhadap Kompetensi Vokasional Siswa Bidang

Akuntansi ... 182

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI ……… 186

A. Kesimpulan ………. 186

B. Rekomendasi ……….. 189

DAFTAR PUSTAKA ……… 192

LAMPIRAN-LAMPIRAN ……….. 200 RIWAYAT HIDUP PENULIS ……….

Ciamis, Mei 2012


(7)

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Penelitian

Pendidikan merupakan rangkaian proses pemberdayaan potensi dan kompetensi individu dalam pembentukan sumber daya manusia yang berkualitas dan berlangsung secara berkelanjutan. Proses ini dilakukan bukan hanya untuk mempersiapkan peserta didik agar dapat menemukan, dan membentuk serta mengembangkan potensi dan kompetensi yang dimilikinya, dengan tidak menghilangkan karakter masing-masing. Hal ini sejalan dengan isi pembukaan Undang Dasar 1945 dalam konteks pendidikan, yang diimplementasikan dalam Undang-undang Sistem Pendidikan Nasional (UUSPN) No. 20 tahun 2003. Pasal 1, (1) bahwa :

Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara proaktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan Negara.

Pendidikan merupakan proses sistematis untuk meningkatkan martabat manusia, sehingga memungkinkan dimensi kemanusiaan yang melekat pada setiap peserta didik dapat berkembang secara optimal. Dengan demikian maka pendidikan seyogyanya menjadi wahana strategis bagi upaya mengembangkan segenap potensi individu menjadi manusia seutuhnya. (Renstra Depdiknas, 2005:10). Berkaitan dengan tujuan pendidikan ilmu pengetahuan sosial (PIPS), Banks (1990:4) mengemukakan; “The major goal of the social studies is the prepare citizens who can make reflective and participate successfully in the civic


(8)

bahwa tujuan utama PIPS, adalah untuk mempersiapkan warga Negara yang dapat membuat keputusan reflektif dan berpartispasi dalam kehidupan masyarakat di lingkungannya, negara dan dunia secara sukses.

Pelajaran Akuntansi sebagai rumpun Ekonomi merupakan bagian dari PIPS, sejalan dengan yang dikemukakan oleh Fenton (1967: 1) bahwa, “ Social studies not a single discipline but a group related fields including political science,

economics, sociology, anthropology, geografhy and history”

Model persekolahan abad 21 merupakan pemberdayaan sekolah dan pemberdayaan siswa yang dituntut menghasilkan peserta didik yang memiliki motivasi pribadi agar mampu menjadi pelaku mandiri, pelajar mandiri dan manajer mandiri. Sekolah ditantang untuk makin andal menyiapkan peserta didik dan mengantisipasi tuntutan masyarakat pascamodern. Untuk menghadapi masyarakat pascamodern diperlukan penanaman nilai-nilai hidup pada peserta didik seperti konsep diri, kapasitas adaftif, kemampuan kerja sama, inisiatif, kreatif, inovatif dan kapasitas memanfaatkan peluang-peluang baru yang timbul akibat globalisasi. Hal ini sesuai anjuran Komisi Internasional UNESCO (1966) (Sanjaya, 2005:97) untuk menerapkan empat pilar pembelajaran yaitu: Learning to Know, Learning to Do, Learning to Live Together, dan Learning to Be”

Pendidikan sebagai hajat hidup bangsa selalu mengupayakan membentuk pribadi yang cerdas dan terampil dalam kehidupan mandiri, keluarga dan lingkungannya. Oleh karena itu pendidikan merupakan wahana untuk mempersiapkan peserta didik ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi agar mendapatkan keterampilan hidup (life skill). Keberhasilan program pendidikan sebagai wahana untuk mendapatkan keterampilan hidup dapat dilihat dari cara siswa bersikap dan bertindak menjadi suatu kompetensi vokasional. Kompetensi


(9)

vokasional adalah kompetensi keterampilan seseorang untuk memecahkan permasalahan pekerjaan yang dihadapinya dalam kehidupan sehari-hari.

Uraian tersebut mengindikasikan bahwa kompetensi vokasional akuntansi merupakan pengetahuan, sikap dan keterampilan yang dikuasai, dapat didemonstrasikan, atau ditampilkan oleh peserta didik sebagai hasil pengalaman belajar akuntansi.

Tujuan utama pendidikan vokasional adalah “membangkitkan dan mengembangkan apresiasi siswa terhadap keterampilan dasar, menanamkan etos dan nilai kerja dengan harapan dapat mempersiapkan siswa untuk mengembangkan diri sesuai dengan tuntutan hidup dalam masyarakat lingkungannya”. Ratna Nurseha, (2006:2).

Sejalan dengan yang diamanatkan dalam UUSPN. No. 20. Tahun 2003, Pasal 3, bahwa fungsi dan tujuan pendidikan nasional adalah :

Mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlaq mulia, sehat, berilmu, kreatif, mandiri, dan menjadi warga Negara yang demokratis serta bertanggungjawab.

Tujuan normatif bangsa tersebut di atas hanya dapat dioperasionalisasikan melalui pembelajaran. Pembelajaran merupakan kegiatan guru secara terprogram dalam desain instruksional, untuk membuat siswa belajar secara aktif, yang menekankan pada penyediaan sumber belajar. (Dimyati dan Mudjiono, 1999:297). Salah satu program pendidikan vokasional adalah pendidikan akuntansi. Fungsi dan tujuan pendidikan akuntansi adalah:

Mengembangkan pengetahuan, keterampilan, sikap rasional, teliti, jujur, dan bertanggung jawab melalui prosedur pencatatan, pengelompokkan, pengikhtisaran transaksi keuangan, penyusunan laporan keuangan dan penafsiran perusahaan berdasarkan Standar Akuntansi Keuangan (SAK).


(10)

Fungsi pembelajaran akuntansi dalam Kurikulum SMK, pada buku

Pedoman Khusus Model 3 Akuntansi (2002) tersurat:

Membekali peserta didik untuk memiliki keterampilan, pengetahuan

dan sikap agar kompeten di bidang akuntansi dan dapat bekerja, baik

secara mandiri maupun mengisi lowongan pekerjaan yang ada di

dunia usaha dan dunia industri sebagai tenaga kerja tingkat

menengah

Berdasarkan fungsi dan tujuan pendidikan akuntansi, nampak bahwa pendidikan akuntansi memiliki nilai-nilai esensial sehingga penting untuk diajarkan kepada peserta didik. Hasil pembelajaran adalah perubahan tingkah laku, baik pengetahuan, perubahan sikap dan keterampilan. Pendidikan kecakapan vokasional penting untuk membekali siswa sesuai dengan tuntutan perusahaan atau lembaga yang menyediakan lapangan kerja meliputi kecakapan teknis dan sikap. Oleh karena itu pendidikan vokasional menghasilkan individu yang dibekali dengan pengetahuan dan kecakapan yang diperlukan untuk bertahan dalam lingkungan sosial, sehingga memiliki kemampuan untuk memaksimalkan pemanfaatan sumber daya yang pada gilirannya akan meningkatkan kualitas hidup bagi anggota masyarakat.

“Data statistik persekolahan dari tahun ke tahun menunjukkan hanya sekitar 11,6% siswa dapat melanjutkan sampai ke jenjang perguruan tinggi. Hal ini berarti bahwa sebagian besar siswa (88,4%) belum melanjutkan pendidikannya karena berbagai alasan” (Zfikri , 2010). Oleh karena itu perlu adanya kebijakan pendidikan yang berbasis masyarakat luas (broad based education) yang berorientasi pada kecakapan vokasional. Orientasi pendidikan yang berbasis masyarakat luas adalah untuk bekerja (vokasional), bukan semata-mata berorientasi kepada jalur akademik. Hal ini nampak dari pola pendidikan vokasional yang menitikberatkan pendidikan


(11)

keahlian. Pendidikan vokasional ditujukan agar lulusan sekolah lanjutan atas yang tidak melanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi, bisa hidup mandiri dengan keahlian yang mereka miliki. Berdasarkan tersebut di atas maka pendidikan vokasional menjadi penting untuk dikembangkan.

Dalam upaya mewujudkan pendidikan vokasional, Pemerintah Provinsi Jawa Barat tahun ini menargetkan perbandingan jumlah sekolah menengah kejuruan (SMK) dengan sekolah menengah atas (SMA) mencapai 50:50. Hal itu dimaksudkan, untuk mengejar target Pemprov pada tahun 2014 yaitu 70:30 (70% SMK dan 30% SMA). Saat ini, perbandingan jumlah SMK dengan SMA di Jabar adalah 48:52. Jumlah SMKN dan SMK Swasta se-Jawa Barat sekarang bejumlah 1,124 SMK, dan siswa SMK berjumlah 1.900.000 orang peserta didik. Pemprov ingin terus meningkatkan jumlah SMK, (Gubernur Prop Jabar, PR, Minggu, 5/4-2010, Bandung).

Permasalahan yang mungkin timbul adalah, apakah dengan banyaknya sekolah-sekolah pendidikan vokasional yang dibangun, dapat membentuk kompetensi vokasional bagi para lulusannya? Kompetensi vokasional dimaksudkan adalah para lulusan mampu hidup dengan berbekal keterampilan pada bidang yang ditekuninya, atau dengan kata lain lapangan penerima kerja dapat menerima lulusan siap pakai (ready for use). Sebagai data awal disajikan jumlah SMKN/Swasta, jumlah sekolah dan siswa dari semua Program Keahlian yang ada di Priangan Timur Jawa Barat dalam Tabel 1.1.


(12)

Tabel 1.1.

Jumlah Sekolah, Siswa SMKN dan SMKS dari Semua Program KeahlianMenurut Kelas dan Jenis Kelamin se-Priangan Timur No Kabupaten/Kota di

Priatim

Jml Seko-

lah

Kelas

X XI XII Total

L P L P L P

1 Kabupaten Ciamis 52 3483 2904 2997 2705 3207 1273 16569

2 Kota Banjar 10 1344 887 1290 896 1143. 820 1963

3 Kab. Tasikmalaya 63 4196 3197 3400 2193 5593 2384 1482

4 Kota Tasikmalaya 37 3348 2625 2810 2425 2456 1957 15621

5 Kabupaten Garut 56 1948 1429 1920 1463 1501 1053 9314

6 Kabupaten Sumedang

52 5745 3960 4994 3377 4170 2699 24945

Jumlah 270 20064 15002 17411 17568 18070 10186 69894

Sumber data : Diknas Kabupaten/Kota se-Priangan Timur 25/10-2010

Berdasarkan Tabel 1.1 tersebut di atas SMK Negeri dan SMK Swasta secara kuantitatif relatif cukup besar terdiri 270 buah sekolah, dengan total siswa 69894 orang. SMKN terdiri dari 37 buah sekolah, sedangkan SMKN yang memiliki Program Keahlian Akuntansi hanya 7 sekolah dan selebihnya terdiri dari Program Keahlian Non-Akuntansi. Dengan demikian out put SMK setiap tahun akan membanjiri lapangan kerja. Lapangan kerja hanya memerlukan SDM dengan kompetensi vokasional yang berkualitas. Masalahnya adalah apabila kompetensi vokasional tidak memadai, tidak sesuai dengan kebutuhan lapangan kerja maka makin bertumpuk pengangguran yang terdidik dan terlatih.

Sebagai gambaran kompetensi vokasional akuntansi yang dimiliki peserta didik, disajikan nilai rata-rata SMKN tiga tahun terakhir, tahun 2007 s.d tahun 2010 se-Priangan Timur dalam tabel 1.2


(13)

Tabel 1.2.

Rata-rata Nilai Vokasional Akuntansi SMKN Program Keahlian Akuntansi se-Priangan Timur N

o

Nama Sekolah

Nilai rata-rata Vokasional Akuntansi/Tahun

2007-2008 2008-2009 2009-2010

Prk Ujkom Rerat Prk Ujkom Rerat Prk Ujk Rerata 1 SMKN 1 Ciamis 84,79 89,01 87,13 84,79 89,01 87,13 83,79 86,01 84,13

2 SMKN 1 Rancah,Kab Cms -- -- -- -- -- -- 78,96 85,53 83,51

3 SMKN1 Kota Banjar 84,79 89,01 87,13 84,79 89,01 87,13 84,79 89,01 85,13 4 SMKN1 Rajapolah Kab Tsm 82,50 87,69 85,69 82,50 87,69 85,59 80,50 87,69 82,69 5 SMKN1 Kota Tasikmalaya 83,50 89,69 86,69 83,50 89,69 86,40 83,50 86,69 84,69 6 SMKN1 Tarogong Garut 79,96 86,53 83,51 79,96 86,53 83,51 79,96 84,53 81,51 7 SMKN2 Sumedang 89,04 84,76 83,90 86,04 84,76 85,90 80,04 82,76 82,90

Sumber data : Diknas Kabupaten/Kota se-Priangan Timur 25/10-2010

Berdasarkan Tabel 1.2 tersebut nilai rata-rata yang dicapai peserta didik tergolong berpredikat tinggi. Untuk mewujudkan kompetensi vokasional peserta didik yang memadai dan siap pakai, salah satu faktor yang diperlukan adalah layanan guru profesional yang dikembangkan secara berkelanjutan dalam implementasi pembelajaran akuntansi di sekolah. Selain itu diperlukan faktor dorongan dari orangtua dan motivasi belajar siswa.

Layanan guru profesional dibuktikan dengan proses dan produk kinerja yang cenderung dapat menunjang peningkatan kualitas pendidikan. Atas dasar kinerja guru profesional diharapkan dapat mempengaruhi motivasi belajar dan berimplikasi terhadap kompetensi vokasional siswa khususnya bidang akuntans di SMK. Tampaknya dalam jangka panjang perlu pembinaan guru profesional secara berkelanjutan agar dapat dipertanggungjawabkan secara akademik. Artinya kompetensi guru yang merupakan indikator peningkatan profesionalisasi guru itu sendiri perlu untuk dipertahankan. Hal ini perlu dipikirkan oleh semua pihak yang berkepentingan karena peningkatan kompetensi guru merupakan indicator peningkatan profesionalisasi guru itu sendiri. Kompetensi guru profesional menurut Permen Diknas RI No 16 Tahun 2007 adalah,


(14)

“1)Kompetensi kepribadian, 2) Kompetensi pedagogik, 3) Kompetensi profesional, dan 4) Kompetensi sosial” yang selanjutnya dijadikan sebagai indikator dalam penelitian ini.

Pemerintah kini memberikan perluasan kesempatan memperoleh pendidikan bagi semua warga Negara Indonesia. Dikuatkan oleh pasal 31 ayat 1 UUD 1945 “Tiap-tiap warga Negara berhak mendapat pendidikan”. Isi pasal 31 ayat 1 Undang-undang. Hal ini penting untuk difahami bagi seorang guru agar setiap peserta didik mendapatkan pelayanan pembelajaran yang sama di sekolah. Oleh karena itu sekolah merupakan lembaga pendidikan yang berfungsi menampung peserta didik dari berbagai tingkat status sosial ekonomi orang tua.

Secara umum biaya sekolah di tingkat SMA/SMK menjadi tanggung jawab orang tua, meskipun ada beberapa dana bantuan yang diberikan pemerintah. Orang tua yang keadaan status sosial ekonominya tinggi tidak akan banyak mengalami kesulitan dalam memenuhi kebutuhan sekolah anaknya, tapi bagi orang tua yang keadaan status sosial ekonominya rendah hal ini merupakan beban berat untk menyekolahkan anaknya. Status sosial ekonomi orang tua tersebut cenderung berkaitan erat dengan psikologis siswa yang dapat mempengaruhi siswa dalam belajar.

Menurut data Sensusnas 2006, rata-rata penduduk yang terdaftar di sekolah dengan usia 13 – 15 tahun sebesar 84,08% dan usia 16 –18 tahun sebesar 15,92%. Di sini nampak jelas perbedaan yang cukup signifikan, angka penduduk yang berdasarkan umur seharusnya terdaftar di SMP/MTs (13–15 tahun) dan yang terdaftar di SMA/MA/SMK/MAK (16 –18 tahun). Hal tersebut merupakan salah satu faktor kecenderungan rendahnya dukungan orang tua


(15)

kepada anaknya untuk melanjutkan ke sekolah yang lebih tinggi masih menjadi kendala.

Berdasarkan persoalan-persoalan dan esensi substansial yang merupakan latar belakang penelitian ini, diharapkan penelitian ini dapat mengungkap pengaruh layanan guru profesional dan status sosial ekonomi orangtua dalampembentukan motivasi belajar siswa serta implikasinya terhadap kompetensi vokasional siswa bidang akuntansi pada dimensi pendidikan formal di bidang akuntansi SMKN. Jenjang pendidikan formal yang diteliti meliputi SMK Negeri se-Priangan Timur di Jawa Barat.

B. Identifikasi dan Rumusan Masalah Penelitian

Tujuan pendidikan kejuruan yang merupakan pendidikan menengah adalah mempersiapkan peserta didik terutama untuk bekerja dalam bidang tertentu. Tujuan pendidikan program keahlian akuntansi adalah membekali peserta didik dengan keterampilan, pengetahuan dan sikap agar kompeten dalam bidang akuntansi. (UUSPN No 20 Th. 2003, pasal 3 dan penjelasan pasal15). Berkaitan dengan kualifiksi, kompetensi, dan sertifikasi guru, menurut PP Nomor 19, (Pasal 29, ayat 4) Tahun 2005, bahwa pendidik pada SMK/MAK atau yang sederajat diantaranya memiliki : a) kualifikasi akademik pendidikan minimum diploma empat (D-IV) atau sarjana (S1); b) latar belakang pendidikan tinggi dengan program pendidikan yang sesuai dengan mata pelajaran yang diajarkan dan c) sertifikasi profesi guru untuk SMK/MAK.

Masalah-masalah yang mempengaruhi kompetensi vokasional diantaranya : Layanan guru profesional yang rendah, dimaksudkan guru dengan status profesional, tetapi kurang memberikan pelayanan terhadap siswa secara


(16)

profesional baik kompetensi pedagogik, kepribadian, sosial maupun kompetensi profesional yang dimilikinya.

Status sosial ekonomi orang tua yang rendah dapat mengakibatkan self-esteem yang rendah pula karena adanya evaluasi negatif dari diri mereka. Hal ini sejalan dengan hasil penelitian yang menyebutkan tema-tema harga diri anak. Menurut Santrock (2001), dalam Sri Hartati Samhadi (2009) bahwa, „status sosial ekonomi orang tua yang rendah, maka anak akan menilai dirinya rendah, hal tersebut tentu cenderung akan mempengaruhi kelancaran proses belajar siswa di sekolah‟

Tatkala siswa menilai dirinya rendah, cenderung akan melemahkan daya pendorong dari dalam dirinya untuk beraktivitas melakukan sesuatu, dengan kata lain motivasi belajar siswa akan menurun atau akan kehilangan motivasinya. Menurun atau hilangnya motivasi belajar siswa cenderung akan melemahkan kompetensi vokasional dalam bidang pekerjaan akuntansi.

Fokus masalahnya adalah, seberapa besar pengaruh layanan guru profesional, dan status sosial ekonomiorang tua terhadap motivasi belajar siswa, dan apakah berimplikasi terhadap kompetensi vokasional siswa bidang akuntansi? Di antara ketiga variabel tersebut, variabel mana yang paling dominan berimplikasi terhadap kompetensi vokasional akuntansi? Untuk menjawab persoalan-persoalan tersebut maka dalam penelitian ini dirumuskan masalahnya sebagai berikut:

1. Bagaimana pengaruh layanan guru profesional dalam pembelajaran terhadap pembentukan motivasi belajar siswa dalam bidang akuntansi? 2. Bagaimana pengaruh status sosial ekonomi orangtua terhadap motivasi


(17)

3. Bagaimana pengaruh motivasi belajar terhadap pencapaian kompetensi vokasional siswa dalam bidang akuntansi?

4. Bagaimana pengaruh layanan guru profesional dalam pembelajaran di sekolah terhadap pencapaian kompetensi vokasional siswa dalam bidang akuntansi?

5. Bagaimana pengaruh status sosial ekonomi orangtua terhadap kompetensi vokasional siswa dalam bidang akuntansi?

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rincian rumusan masalah tersebut di atas, maka tujuan penelitian ini adalah :

1. Untuk mengetahui gambaran dan menganalisis pengaruh layanan guru profesional terhadap motivasi belajar siswa dalam bidang akuntansi. Dalam hal ini bahwa guru merupakan faktor penting dalam pembelajaran, berkaitan dengan syarat kompetensi yang dimilikinya, terhadap upaya menjaga dan menumbuhkan pembentukan motivasi belajar siswa.

2. Untuk mengetahui gambaran dan menganalisis pengaruh status sosial ekonomi orangtua terhadap motivasi belajar siswa dalam bidang akuntansi. Di mana status sosial ekonomi orangtua berkaitan dengan kondisi/ keberadaan tingkat pendapatan, tingkat pendidikan dan tingkat pekerjaan. Hal ini cenderung akan merupakan faktor pendorong harapan dalam kegiatan belajar

3. Untuk menganalisis pengaruh motivasi belajar terhadap pencapaian kompetensi vokasional siswa dalam bidang akuntansi. Hal ini cenderung


(18)

bahwa motivasi belajar merupakan faktor penggerak dan pengarah tujuan pembelajaran.

4. Untuk mengetahui gambaran dan menganalisis pengaruh layanan guru profesional secara langsung maupun tidak langsung melalui motivasi belajar terhadap pencapaian kompetensi vokasional siswa dalam bidang akuntansi. Dalam hal ini bahwa layanan guru profesional sebagai faktor penting dalam pencapaian tujuan pembelajaran di sekolah.

5. Untuk mengetahui gambaran dan menganalisis pengaruh status sosial ekonomi orangtua langsung maupun tidak langsung melalui motivasi belajar terhadap pencapaian kompetensi vokasional siswa dalam bidang akuntansi. Di mana status sosial ekonomi orangtua sebagai faktor pendorong harapan siswa.

D. Manfaat/Signifikansi Penelitian

Hasil penelitian ini secara umum diharapkan dapat memberikan manfaat bagi guru, khususnya guru mata pelajaran akuntansi dalam pembelajaran untuk meningkatkan dan atau memperbaiki tingkat kinerja profesional guru akuntansi di SMK se-Priangan Timur. Adapun secara khusus manfaat yang dapat diberikan adalah :

1. Manfaat Teoritis.

a. Dapat memperluas dan memperdalam wawasan keilmuan bagi guru akuntansi mengenai layanan guru dalam pembelajaran, untuk membentuk dan meningkatkan motivasi belajar siswa dalam upaya pencapaian kompetensi vokasional dalam bidang akuntansi. Di antaranya menciptakan strategi pembelajaran yang tepat dan media pembelajaran yang efektif.


(19)

b. Memberikan gambaran bagi guru dan orang tua bahwa faktor status sosial ekonomi orangtua memiliki pengaruh terhadap pembentukan motivasi belajar siswa dan selanjutnya akan berimplikasi terhadap kompetensi vokasional siswa.

c. Medorong bagi pertumbuhan dan perkembangan hasanah ilmu pengetahuan sosial (IPS) yang terkonsentrasi dalam pembelajaran pendidikan akuntansi.

2. Manfaat Praktis.

a. Memberikan masukan kepada Diknas tentang pelaksanaan layanan guru profesional dalam pembelajaran akuntansi dan implikasinya terhadap pembentukan kompetensi vokasional siswa yang berada di wilayah Priangan Timur.

b. Memberikan gambaran tentang kegiatan layanan guru profesional dalam upaya meningkatkan motivasi belajar siswa untuk pencapaian kompetensi vokasional dalam bidang akuntansi.

c. Memberikan gambaran berkaitan dengan status sosial ekonomi orangtua siswa, dalam upaya meningkatkan motivasi belajar siswa untuk pencapaian kompetensi vokasional dalam bidang akuntansi

d. Memberikan masukan kepada guru-guru dan Kepala Sekolah yang memiliki predikat profesional berkaitan dengan pengaruh layanan guru profesional dan status sosial ekonomi orang tua terhadap motivasi belajar serta implikasinya terhadap pencapaian kompetensi vokasional siswa dalam bidang akuntansi di wilayah Priangan Timur.


(20)

E. Struktur Organisasi Disertasi.

Karya tulis ini disusun secara sistematik meliputi bab I, bab II, bab III, bab IV dan, bab V. Bab I Pendahuluan, terdiri dari 1). Latar belakang penelitian, menguraikan masalah-masalah yang melatarbelakangi penelitian berkaitan dengan kompetensi vokasional bidang akuntansi. 2). Identifikasi dan rumusan masalah, identifikasi masalah menguraikan tentang masalah-masalah yang dapat mempengaruhi variabel kompetensi vokasonal bidang akuntansi. Selanjutnya merumuskan masalah yang akan diteliti yaitu berkaitan dengan pengaruh layanan guru profesional dan status sosial ekonomi orangtua terhadap motivasi belajar siswa serta implikasinya terhadap vokasional akuntansi. 3).Tujuan dan manfaat penelitian, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis hasil penelitian sehingga penelitian ini memiliki makna dan manfaat bagi pihak-pihak yang memerlukan, misalnya Depdiknas, Sekolah, Guru, peneliti lanjutan. 4). Struktur organisasi disertasi merinci dan menguraikan secara singkat mulai dari bab pertama sampai dengan bab lima.

Bab II meliputi, 1). Kajian teoritis merupakan kajian teori yang melandasi penelitian ini terdiri dari : Kajian teoritis mengemukakan tentang : 1. Konsep Dasar Pendidikan meliputi : a) Hakekat dan Teori Pendidikan, b) Fungsi, Tujuan Pendidikan dan Pembelajaran, c) Perkembangan Pendidikan Akuntansi, d) Konsep Pembelajaran Akuntansi di SMK. 2. Layanan Guru Profesional meliputi : a) Sosok Guru Profesional. a) Kompetensi Guru Profesional, b) Peranan Guru Profesional, c) Kompetensi yang Perlu Dimiliki oleh Guru Akuntansi. 3. Status Sosial Ekonomi Orangtua Siswa meliputi : a) Pengertian Status Sosial Ekonomi, b) Hubungan Status Sosial Ekonomi Orangtua dengan Pendidikan, c) Macam-macam dan Dimensi Status Sosial Ekonomi. 4. Motivasi Belajar Siswa meliputi :


(21)

a) Arti Motif dan Motivasi, b) Teori-teori Motivasi, c) Prinsip-prinsip dan Upaya Mengembangkan Motivasi Peserta Didik, d) Fungsi Motivasi Belajar, e) Model dan Ciri-ciri Motivasi, 5. Kompetensi Vokasional Bidang Akuntansi meliputi : a) Arti dan Aspek-aspek Kompetensi, b) Konsep Pendidikan Vokasional, c) Kompetensi Vokasional Bidang Akuntansi, d) Strategi Pelaksanaan Pendidikan Berbasis Kompetensi Vokasional, 6.Kerangka Pemikiran, 7. Asumsi Penelitian dan 8. Hipotesis Penelitian

Kerangka pemikiran merupakan kerangka berpikir peneliti, menguraikan tentang teori-teori dari variabel yang diteliti, berkaitan dengan hubungan kausal diantara variabel-variabel bersangkutan. Hipotesis penelitian merupakan dugaan sementara, sebagai hasil dari keterhubungan teori-teori antar variabel yang diteliti.

Bab III Metode Penelitian yang digunakan untuk mencapai tujuan penelitian, meliputi : 1. Metode Penelitian, 2. Objek Penelitian terdiri dari : a. Variabel Penelitian, b. Populasi dan Sampel Penelitian, 3. Variabel dan Operasionalisasi Variabel, 4. Teknik Pengukuran, 5. Instrumen Penelitian, 6. Uji Validitas dan Reliabilitas Instrumen. 7. Teknik Analisa Data meliputi: a) Analisis Deskriptif, b) Analisis Statistik. Analisis Statistik terdiri dari : 1) Uji Normalitas, 2) Uji Linieritas, 3) Uji Kecocokan Model (Goodness Of Fit Test), 4) Uji Asumsi Klasik, meliputi a) Uji Homogenitas Varians dan, b) Uji Multikoliniearitas, 3. Pengujian Hasil Hipotesis meliputi : a. Pengujian Hipotesis Secara Parsial (Uji t), b. Pengujian Hipotesis secara Simultan (Uji F), c. Koefisien Determinasi (R2).

Bab IV Hasil Penelitian, Pembahasan dan Implikasi, terdiri dari : 1. Hasil Penelitian, 2. Pembahasan. 1. Hasil Penelitian, meliputi 2) Analisis Statistik Data Hasil Penelitian. 1) Deskripsi data mengemukakan : a) Tingkat Layanan


(22)

Guru Profesional, b) Tingkat Status Sosial Ekonomi Orangtua Siswa, c) Tingkat Motivasi Belajar Siswa, d) Tingkat Kompetensi Vokasional Akuntansi. 2) Analisis Statistik Data Hasil Penelitian meliputi : a) Uji Hipotesis Substruktur I, b) Uji Hipotesis Substruktur II.

Bab V Kesimpulan dan Rekomendasi meliputi : 1) Kesimpulan dikemukakan berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan hasil penelitian 2) Rekomendasi dikemukakan berdasarkan kesimpulan-kesimpulan tersebut.


(23)

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Metode Penelitian

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode survey. Metode survey merupakan suatu cara pengumpulan informasi dari suatu populasi dengan tujuan untuk menjelaskan atau menerangkan fenomena-fenomena yang terjadi dengan cara meneliti hubungan antara variabel yang diteliti (Singarimbun, 1987:19). Penggunaan metode penelitian ini diharapkan dapat mengetahui pengaruh layanan guru profesional, status sosial ekonomi orang tua terhadap motivasi belajar siswa dan implikasinya terhadap kompetensi vokasional siswa dalam bidang akuntansi. Penelitian ini dilakukan terhadap siswa SMK Negeri program Bisnis dan Manajemen, Bidang Keahliam Akuntansi se-Priangan Timur.

Langkah pertama dalam penelitian ini adalah melakukan studi pendahuluan (pra-penelitian) dengan tujuan untuk memperoleh informasi tentang kegiatan pembelajaran akuntansi yang telah dan sedang dilakukan oleh para guru yang menyandang guru profesional. Adakah pengaruh terhadap motivasi belajar siswa serta implikasinya terhadap kompetensi siswa yang mengalami proses belajar, berkaitan dengan kompetensi vokasional dalam bidang akuntansi bersangkutan. Langkah kedua, mengidentifikasi dan menetapkan masalah-masalah yang terjadi dalam proses pembelajaran akuntansi berkaitan dengan kompetensi vokasional akuntansi. Langkah ketiga, adalah melakukan studi pustaka, studi pustaka dimaksudkan untuk memperoleh dukungan teori sesuai


(24)

dengan permasalahan yang ada. Langkah keempat, menentukan variabel dan menentukan beberapa indikator variabel penelitian yang telah ditentukan.

Langkah kelima, menentukan metode, populasi dan sampel penelitian

Penentuan sampel penelitian dilakukan dengan cara random. Upaya pengukuran indikator masing-masing variabel yang diteliti dilakukan dengan mengunakan instrumen penelitian. Instrumen disusun berdasarkan kisi-kisi instrumen. Instrumen penelitian tersebut terdiri dari angket dan pedoman wawancara. Sebelum instrumen dioperasikan terhadap responden (peserta didik), terlebih dahulu dipertimbangkan (judgement) oleh pakar ahli. Selanjutnya diujicobakan terhadap 100 orang peserta didik, dimaksudkan untuk mengetahui tingkat validitas dan reliabilitas instrumen. Apabila instrumen penelitian ditolak (tidak valid dan tidak reliabel), maka dilakukan revisi, sehingga diperoleh instrumen penelitian yang siap untuk dioperasikan/digunakan untuk pengumpulan data penelitian.

Selajutnya data yang telah terkumpul dianalisis untuk merumuskan hasil dan temuan penelitian. Kegiatan wawancara dilakukan untuk menggali lebih dalam tentang layanan guru profesional dan status sosial ekonomi orang tua peserta didik berkaitan dengan kegiatan membelajarkan peserta didik di sekolah cenderung dapat mempengaruhi motivasi belajar siswa serta implikasinya terhadap kompetensi vokasional, khususnya dalam bidang akuntansi. Hasil analisis data dari angket dan hasil wawancara digunakan untuk menyusun laporan penelitian. Langkah-langkah penelitian lebih jelas disajikan pada gambar 3.1 diagram alur penelitian sebagai berikut :


(25)

GGGGGGGGhhhhGambar 3.1

Diagram Alur Pen

Gambar 3.1 Diagram Alur Penelitian

Masalah Penelitian

Metode, Populasi dan Sampel Penelitian Variabel-variabel

Penelitian

Layanan Guru Profesional

Status Sosial Ekonomi Orang

Tua Siswa

Motivasi Belajar Siswa

Kompetensi Vokasional

Akuntansi

Indikator - indikator

Direvisi Uji Validitas dan Reliabilitas

Instrumen Ditolak

Diterima

Pengumpulan Data

Pengolahan dan Analisis Data Hasil Penelitian

Wawancara

Laporan Hasil Penelitian

Studi Pendahuluan

Studi Kepustakaan


(26)

B. Objek Penelitian 1. Variabel Penelitian

Variabel dapat didefinisikan, sebagai “objek penelitian atau apa yang menjadi titik perhatian suatu penelitian“ (Arikunto, 2002:99). Variabel penelitian ini terdiri dari variabel bebas (independent variable) dan variabel terikat (dependen variable). Variabel bebas terdiri dari:

1. Variabel Layanan Guru Profesional, dinotasikan X1 merupakan variabel

independen, terdiri dari empat dimensi: a) Dimensi Kompetensi Pedagogik b) Dimensi Kompetensi Kepribadian c) Dimensi Kompetensi Sosial d) Dimensi Kompetensi Profesional.

(Permen Diknas RI No 16 Tahun 2007)

2. Variabel Status Sosial Ekonomi Orangtua Siswa dinotasikan X2 merupakan

variabel independen, terdiri dari tiga dimensi yaitu: a) Dimensi tingkat pendapatan orangtua

b) Dimensi tingkat pendidikan orangtua c) Dimensi jenis pekerjaan orangtua.

(Ormrod, 2006:212)

3. Variabel Motivasi Belajar Siswa dinotasikan X3, variabel ini merupakan

variabel intervening terdiri dari dimensi :

a)

Kebutuhan akan prestasi (need fo

r achievement),

b)

Kebutuhan hubungan sosial (need for afiliation

)


(27)

4. Variabel Kompetensi Vokasional Akuntansi yang menjadi fokus dalam penelitian ini, dinotasikan Y terdiri dari dimensi:

Kompetensi kejuruan.  Identifikasi transaksi  Pencatatan transaksi

 Proses pengklsaifikasian dan pengukuran  Proses pelaporan data ekonomi.

Sumber: Soemarso SR , (1986:5), All Haryono, Y (2005:7)

Indikator-indikator variabel kompetensi vokasional akuntansi diukur berdasarkan nilai hasil uji kompetensi vokasional akuntansi (Ujikom) yang diselenggarakan oleh sekolah, sedangkan pemeriksaan dilakukan oleh IAI Jawa Barat di Bandung, dan nilai hasil uji kompetensi dari kegiatan magang pada instansi/perusahaan, dengan istilah praktek kerja industri (Prakerin).

2. Populasi dan Sampel Penelitian

Populasi dalam penelitian ini terdiri dari peserta didik SMK Negeri, kelas XII Program Keahalian Akuntansi se-Priangan Timur. Peserta didik yang merupakan responden untuk variabel layanan guru profesional maupun variabel status sosial ekonomi siswa dan variabel motivasi belajar siswa. Penggunaan peserta didik sebagai responden untuk pengumpulan data, didasarkan pada asumsi bahwa proses pembelajaran dianggap sebagai sebuah produk jasa pendidikan yang harus berorientasi pada kepuasan peserta didik sebagai konsumen (customer satisfaction). Dalam hal ini siswa dianggap pihak yang paling banyak mengetahui, mengalami, dan merasakan langsung tentang pelaksanaan pembelajaran yang dilakukan oleh guru dalam kelas maupun di luar


(28)

kelas. Berkaitan dengan variabel status sosial ekonomi orangtua, siswa dianggap paling mengetahui dan merasakan keberadaan status sosial ekonomi orangtua.

Populasi penelitian tersebar di empat kabupaten dan dua kota yaitu: Kabupaten Ciamis, Kota Banjar, Kabupaten Garut, Kabupaten Tasikmalaya, Kota Tasikmalaya dan Kabupaten Sumedang. Untuk memperoleh kejelasan berdasarkan enam daerah penelitian, dapat dirinci SMKN yang menyelenggarakan Program Keahlian Akuntansi merupakan sekolah yang akan diteliti disajikan dalam tabel 3.1.

Tabel 3.1

Jumlah SMKN yang Menyelenggarakan

Program Keahlian Akuntansi di Wilayah Priangan Timur Jawa Barat No Daerah Penelitian Total SMKN

SMKN Peny Prog Keah

Ak

Keterangan SMKN Penyelenggara Prog.

Keahl. Akuntansi

1 Kab. Ciamis 9 2 SMKN 1 Ciamis,

SMKN 1 Rancah

2 Kota Banjar 3 1 SMKN1 Banjar

3 Kab.Tasikmalaya 4 1 SMKN1 Rajapolah

4 Kota Tasikmalaya 3 1 SMKN1 Tasikmalaya

5 Kabupaten Garut 12 1 SMKN1 Tarogong Garut

6 Kab. Sumedang 6 1 SMKN2 Sumedang

Jumlah 37 7

Sumber: Data Laporan Kegiatan Pembelajaran Diknas. Tahun 2010-2011

Berdasarkan tabel 3.1 di atas, nampak total SMKN adalah 37 buah sekolah, terdiri dari berbagai program keahlian. Penyelenggara Program Keahlian Akuntansi SMKN terdiri dari 7 sekolah. Sekolah yang menjadi populasi penelitian adalah SMKN yang berada di Priangan Timur. SMKN yang menelenggarakan Program Keahlian Akuntansi terdiri dari 7 buah sekolah.

Lebih jelas berkaitan dengan daerah penelitian, populasi (unit analisis) yang terdiri dari siswa kelas XII program keahlian akuntansi, disajikan dalam Tabel 3.2.


(29)

Tabel 3.2

Populasi Penelitian, Bidang Keahlian Akuntansi,

Jumlah Siswa Kelas XII Menurut Jenis Kelamin Pada SMKN se-Priangan Timur

No Daerah yang Diteliti Program Keahlian Jumlah

Siswa

Jum- Lah

1 Kab. Ciamis Kelas L P

SMKN 1 Ciamis XII/1 Akuntansi keuangan 1 5 34 39

XII/2 Akuntansi Keuangan 2 3 34 37

XII/3 Akuntansi Keuangan 3 4 35 39

Total ... 12 103 115

SMKN 1 Rancah XII/1 Akuntansi Keuangan 1 11 28 39

XII/2 Akuntansi Keuangan 2 11 27 38

Total ... 22 55 77

2 Kota Banjar

SMKN 1 Banjar XII/1 Akuntansi keuangan 1 5 34 39

XII/2 Akuntansi Keuangan 2 5 34 39

XII/3 Akuntansi Keuangan 3 4 35 39

Total ... 14 103 117

3 Kab. Garut

SMKN 1 Tarogong Kidul XII/1 Akuntansi keuangan 1 4 30 34

XII/2 Akuntansi Keuangan 2 5 34 39

XII/3 Akuntansi Keuangan 3 4 29 33

XII/4 Akuntansi Keuangan 4 3 34 37

Total ... 16 127 143

4 Kabupaten Tasikmalaya

SMKN Rajapolah XII/1 Akuntansi keuangan 1 6 27 33

Total ... 6 27 33

5 Kota Tasikmalaya

SMKN 1 Tasikmalaya XII/1 Akuntansi keuangan 1 3 35 38

XII/2 Akuntansi Keuangan 2 5 34 39

XII/3 Akuntansi Keuangan 3 3 35 38

XII/4 Akuntansi Keuangan 4 6 32 38

Total ... 17 136 153

6 Kabupaten Sumedang

SMKN 2 Sumedang XII/1 Akuntansi keuangan 1 0 39 39

XII/2 Akuntansi Keuangan 2 2 36 38

Total ... 2 75 77

Total ... 89 626 715

Sumber: SMKN 1 Ciamis. SMK 1 Rancah, SMKN 1 Banjar, SMKN 1 Tarogong Kidul (Garut) SMKN 1 Rajapolah,. SMKN 1 Tasikmalaya, SMKN 2 Sumedang

Berdasarkan Tabel 3.2 tersebut di atas, nampak ada 6 daerah (populasi) penelitian meliputi 715 orang responden. Teknik pengambilan sampel menggunakan teknik area sampling (cluster sampling). Penentuan sampel dilakukan dengan cara random sampling. Cara random sampling dilakukan untuk


(30)

menentukan sampel daerah. Sebagai gambaran teknik sampling area (random cluster) disajikan pada gambar 3.2

Populasi Area Tahap I Tahap II

I

Random Sampel Sampel Daerah Daerah Individu

Gambar 3.2

Teknik Cluster Random Sampling Diadaptasi dari Sugyono (2005:95)

Berdasarkan gambar 3.2: Diilustrasikan, I Kab. Ciamis; II Kota Banjar; III Kab. Tasikmalaya; IV Kota Tasikmalaya; V Kab. Garut dan VI Kab. Sumedang Teknik melakukan random sampling :

a. Semua daerah (area) memiliki peluang yang sama untuk dilakukan penelitian. b. Menetukan sampel daerah dengan cara direndom (diundi) secara bebas.

Setelah dilakukan dengan cara random sampling, ternyata jatuh pada : a) Kabupaten Ciamis, b) Kota Tasikmalaya, dan c) Kabupaten Sumedang (I, IV dan VI). Hasil sampel random tersebut mengandung arti bahwa, enam daerah yang terdiri dari empat Kabupaten dan dua Kota, diwakili oleh dua daerah Kabupaten dan satu Kota. Sampel penelitian hasil random disajikan dalam Tabel 3.3

I II III VI V IV

I IV VI


(31)

Tabel 3.3

Hasil Sampling Random Rombel dan Responden SMKN se-Priangan Timur

No Hasil Sampel Random Rayon Jml Kelas (Rombel)

Ukuran sampel penelitian 1 Kab. Ciamis

- SMKN 1 Ciamis 3 115 org

- SMKN 1 Rancah 2 77 org

2 Kota Tasikmalaya

- SMKN 1 Tasikmalaya 4 153 org

3 Kabupaten Sumedang

- SMKN 2 Sumedang 2 77 org

Jumlah sampel 11 422 org

Berdasarkan Tabel 3.3 tersebut di atas, yang menjadi ukuran sampel respoden adalah hasil dari sampel cluster. Sampel cluster diberlakukan sebagai sampel responden, dimaksudkan agar ukuran sampel dapat mewakili populasi (6 daerah), meliputi 422 responden dari populasi 715 responden. (Sugiyono (2005:94-95).

C. Variabel dan Operasionalisasi Variabel

Variabel-variabel yang diteliti meliputi variabel independen : 1) Layanan Guru Profesional, 2) Status Sosial Ekonomi Orangtua Siswa merupakan variabel bebas, 3) Motivasi Belajar Siswa merupakan variabel intervening dan 4) variabel Kompetensi Vokasional akuntansi merupakan variabel terikat (devendent varable). Agar mendapat gambaran yang lebih jelas tentang variabel dan operasionalisai variabel-variabel yang diteliti disajikan dalam tabel 3.4.

Tabel 3.4

Operasionalisasi Variabel Penelitian

Variabel Dimensi

Indikator Skala

Layanan Guru Profesional

(X1)

a) Kompetensi Pedagogik

1) Menguasai karakteristik peserta didik dari aspek fisik, moral, spiritual, sosial,

a. Memahami karakteristik peserta didik yang berkaitan dengan aspek fisik, intelektual, sosial-emosional, moral, spiritual dan latar belakang sosial-budaya.

b. Mengidentifikasi potensi peseta didik dalam


(32)

dan intelektual c. Mengidentifikasi kesulitan belajar peserta didik dalam mata pelajaran yang diampu.

2) Menguasai teori belajar dan prinsip-prinsip

pembelajaran yang mendidik.

a. Memahami berbagai teori belajar dan prinsip-prinsip pembelajaran yang mendidik terkait dengan mata pelajaran yang diampu. b. Menerapkan berbagai pendekatan, strategi,

metode, dan teknik pembelajaran yang mendidik secar kreatif dalam mata pelajaran yang diampu.

Interval

3) Mengembangkan kurikulum yang terkait dengna mata pelajaran yang diampu.

a. .Menentukan tujuan pembelajarn yang diampu. b. Menata materi pembelajaran secara benar

sesuai dengan pendekatan yang dipilih dan karakteristik peserta didik.

Interval

4) Menyelenggarakan pembelajaran yang mendidik

Menggunakan media pembelajaran dan sumber belajar yang relevan dengan dengan

karakteristik peserta didik dan mata pelajaran yang diampu untuk mencapai tujuan

pembelajaran secara utuh..

Interval

5) Memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi

Memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi dala pelajaran yang diampu

Interval

6) Memfasilitasi pengembangan potensi peserta didik untuk berbagai potensi yang dimiliki

Menyediakan berbagai kegiatan pembelajaran untuk mendorong peserta didik mencapai prestasi secara optimal

Interval

7) Berkomunikasi secara epektif , empatik dan santun dengan peserta didik.

Memahami berbagai strategi berkomunikasi yang efektif, empatik dan santun secra lisan,tulisan dan atau bentuk lain

Interval

8) Menyelenggarakan penilaian dan evaluasi proses dan hasil belajar

Mengadministrasikan penilaian dan proses dan hasil belajar secara berkesinambungan dengan menggunakan berbagai instrument.

Interval

9) Memanfaatkan hasil penilaian dan evaluasi untuk kepentingan pembelajaran

a. Menggunakan informasi hasil penilaian dan evaluasi untuk merancang program remedial dan pengayaan

b. Mengkomunikasikan hasil penilaian dan evaluasi kepada pemangku kepentingan.

Interval 10) Melakukan tindakan reflektif untuk peningkatan kualitas pembelajaran

Melakukan refleksi pembelajaran yang telah dilaksanakan

Interval

Kompetensi Kepribadian

Indikator Skala

1) Bertindak dengan norma agama, hukum, sosial dan kebudayaan nasional Indonesia

a. Menghargai peserta didik tanpa membedakan keyakinan yang dianut, suku, adat istiadat, darah asal dan gender

b. Bersikap sesuai dengan norma agama hukum, sosial dan kebudayaan nasional Indonesia yang beragam.

Interval

2) Menampilkan diri sebagai pribadi yang jujur berahlak mulia dan teladan bagi peserta didik

Berperilaku yang dapat diteladani oleh peserta didik dan anggota masyarakat di sekitarnya.


(33)

3) Menampilkan diri sebagai pribadi yang mantaf, stabil, dewasa, arif dan berwibawa

Menampilkan diri sebagai pribadi yang mantaf dan stabil,

Interval

4) Menunjukan etos kerja,

tanggungjawab yang tinggi, rasa bangga menjadi guru, dan rasa percaya diri

a. Menunjukkan etos kerja, tanggungjawab yang tinggi,

b. Rasa bangga menjadi guru, dan percaya pada diri sendiri

Interval

5) Menjunjung kode etik profesi guru

Menerapkan kode etik profesi guru. Berperilaku sesuai dengan kode etik profesi guru

Interval

Kompetensi Sosial Indikator

Skala 1) Bersikap inklusif,

bertindak objektif, dan tidak

diskriminatif, karena

pertimbangan jenis kelamin, agama , ras, kondisi fisik, latar belakang keluarga dan status sosial ekonomi.

Tidak bersikap diskriminatif terhadap peserta didik, teman sejawat, orang tua peserta didik dan lingkungan sekolah karena perbedaan agama, suku, jenis kelamin, latar belakang keluaraga dan status sosial ekonomi.

Interval

2) Berkomunikasi secara efektif, santun dengan sesama pendidik, tenaga

kependidikan, orang tua dan masyarakat.

Berkomunikasi dengan orang tua peserta didik dan masyarakat teman sejawat dan komunitas ilmiah lainnya secara santun empatik dan efektif tentang program pembelajaran dan kemajuan peserta didik.

Interval

3) Beradaptasi di tempat bertugas di seluruh wilayah Republik Indonesia yang memiliki keragaman sosial budaya

Melaksanakan berbagai program dalam lingkungan kerja untuk mengembangkan dan meningkatkan kualitas pendidikan di daerah yang bersangkutan.

Interval

4) Berkomunikasi dengan komunitas profesi sendiri dan profesi lain secara lisan dan tulisan atau bentuk lain

Mengkomunikasikan hasil-hasil inovasi

pembelajaran kepada komunitas profesi sendiri secara lisan dan tulisan maupun bentuk lain.

Interval

Kompetensi

Profesional Indikator

Skala 1) Menguasai materi,

struktur, konsep dan pola pikir dan keilmuan yang mendukung mata pelajaran yang

Menunjukan manfaat mata pelajaran ekonomi/akuntansi


(34)

kompetensi dan kompetensi dasar mata pelajaran yang diampu.

Memahami standar kompetensi dan

kompetensi dasar mata pelajaran yang diampu

3) Mengembangkan materi

pembelajaran yang diampu secara kreatif.

Mengolah materi pembelajaran yang diampu secara kreatif sesuai dengan tingkat

perkembangan peserta didik.

Interval

4) Megembangkan keprofesionalan secara

bekelanjutan dengan melakukan tindakan reflektif.

Melakukan penelitian tindakan kelas untuk meningkatkan keprofesionalan.

Interval

5) Memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi untuk

mengembangkan diri.

Memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi dalam berkomunikasi

Interval

Sumber: Perataturan Mendiknas RI No. 16 Tahun 2007 tentang Kualifikasi Standard Akademik

Status Sosial Ekonomi Orangtua

(X2)

Dimensi Skala

a) Tingkat pendapatan Keluarga

1) Mampu memperoleh pendapatan yang layak, pada jalan yang halal

a. Pengetahuan besarnya pendapatan orang tua

b. Tingkat pendapatan orang tua

Interval

b) Tingkat

Pendidikan orang tua

Skala 1) Mampu memanfaatkan

pendidikan yang dimilikinya untuk kepentingan masyarakat

a. Pendidikan terakhir orang tua

b. Menyumbangkan hasil pendidikan kepada masyarakat

Interval

2) Mampu berkomunikasi dan bergaul secara efektif dengan masyarakat sekitar

Berkomunikasi dan bergaul secara efektif dengan masyarakat sekitar

Interval

c) Jenis pekerjaan orang tua

Indikator Skala

1) Dapat melaksanakan pekerjaan sesuai dengan pekerjaan

/jabatannya

Melaksanakan pekerjaan sesuai dengan pekerjaan/jabatannya

Interval

2) Melakukan tindakan sesuai dengan hak dan kewajiban

Melakukan tindakan sesuai dengan hak dan kewajiban

Interval

Sumber: (Ormrod, 2006:212) Variabel

Intervening


(35)

Motivasi Belajar Siswa

(X3)

a) Kebutuhan akan prestasi (need for achievement)

a) Memiliki keinginan berprestasi b) Rasional dalam meraih keberhasilan c) Percaya diri dalam menghadapi pelajaran d) Berusaha menyelesaikan tugas pelajaran

dengan sebaik-baiknya.

e) Menyukai berbagai tantangan dalam menghadapi pelajaran.

f) Tidak menyalahkan orang lain dalam kegagalan

g) Menghargai dan mendengarkan pendapat orang lain

h) Berani mengambil risiko dengan penuh perhitungan, dan menciptakan yang terbaik. i) Bekerja keras dan bangga atas hasil

pekerjaan yang dicapai.

Interval

b) Kebutuhan hubungan sosial (need for afiliation)

a) Memiliki perasaan yang kuat dalam upaya mencapai tujuan

b) Memiliki motif berprestasi karena pengaruh lingkungan

c) Menyukai situasi dan kondisi pelajaran dengan bertanggungjawab secara pribadi. d) Sering berkomunikasi dengan orang lain e) Lebih mengutamakan hubungan pribadi dari

pada secara formal

f) Lebih efektif bila bekerjasama dengan orang lain

Interval

c) Dorongan untuk mengatur (need for power)

a) Memiliki ketekunan dan ketabahan dalam menghadapi pelajaran

b) Memiliki kepercayan diri yang tinggi c) Kreatif dan inovatif

d) Mengutamakan tugas kerja daripada hubungan pribadi

e) Mengutamakan prestise

f) Suka memerintah dan mengancam dengan sanksi.

Interval

Sumber: Mc Clelland (1977:28) Variabel

Terikat Dimensi Indikator Skala

Kompetensi Vokasional Siswa Bidang Akuntansi (Y) Kompetensi kejuruan 1) Identifikasi

transaksi 2) Pencatatan

transaksi

3) Pengklasifikasian 4) Proses pelaporan

data ekonomi

a) Nilai akhir uji kompetensi praktek akuntansi secara manual dan komputer yang

diselenggarakan oleh sekolah,

b) Nilai akhir uji kompetensi praktek akuntansi PKL dari tempat/pimpinan perusahaan

Interval


(36)

D. Teknik Pengukuran

Teknik pengukuran digunakan Skala Garis. Skala Garis digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang penomena sosial dengan ketentuan sebagai berikut:

 Suatu pernyataan diikuti option yang diletakan pada suatu garis

 Option dapat bervariasi sesuai dengan isi pernyataan

 Option dapat berjumlah ganjil atau genap: 3, 4, 5, 6 dsb

 Pernyataan bersifat positif

 Pernyataan hanya berisi satu hal/pesan

 Pernyataan bersifat nalar (tidak telanjang)

 Data option pada sekala garis sudah bersifat rasio sehingga tidak perlu perhitungan mengubah data ordinal ke interval/rasio.

(Nana Saodih Sukmadinata, 2008:5),

Prosedur penskalaan (scaling), menggunakan skor yang sederhana seperti tercantum dalam tabel 3.5

Tabel 3.5

Penskalaan persepsi/sikap

Pernyataan persepsi/sikap Skor Selalu Sangat setuju 4 Pernah Setuju 3 Jarang Tidak setuju 2 Tidak pernah Sangat tidak setuju 1

Sumber : (Nana Syaodih, 2008 : 54)

E. Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian yang digunakan

1. Angket , angket dimaksudkan untuk mengukur :

a. Indikator dari Variabel Layanan Guru Profesional dinotasikan X1, terdiri

atas empat dimensi : Dimensi Kompetensi Pedagogik, Dimensi Kompetensi Kepribadian, Dimensi Kompetensi Sosial dan Dimensi Kompetensi Profesional (Permendiknas no. 16 Tahun 2007 tentang kualifikasi standar akademik ).


(37)

b. Indikator Variabel Status Sosial Ekonomi Orangtua Siswa dinotasikan X2,

terdiri dari tiga dimensi yaitu: Dimensi tingkat pendapatan orangtua siswa, Dimensi tingkat pendidikan orangtua dan Dimensi jenis pekerjaan orangtua.

c. Indikator Variabel motivasi belajar siswa dinotasikan X3, variabel ini merupakan variabel intervening terdiri dari dimensi : Kebutuhan akan prestasi (need for achievement), kebutuhan hubungan sosial (need for afiliation) dan dorongan untuk mengatur (need for power)

d. Indikator Variabel kompetensi vokasional akuntansi yang menjadi fokus dalam peneltian ini, dinotasikan Y, Dimensi kompetensi kejuruan meliput: identifikasi transaksi, pencatatan transaksi, pengklasifikasian dan

proses pelaporan data akuntansi.

2. Pedoman wawancara: Wawancara dilakukan dengan Kepala Sekolah, guru-guru dan siswa dalam upaya mengungkap keberadaan setiap sekolah dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran akuntansi.

3. Studi Dokumentasi, studi dokumentasi dimaksudkan untuk mendapatkan data dengan cara mengungkap dokumen sekolah seperti jumlah siswa, nilai siswa, daftar guru-guru khususnya guru pealajaran akuntansi.

4. Instrumen yang bersumber dari setiap indikator disajikan dalam kisi-kisi instrument (Lampiran1.1)

F. Uji Validitas dan Reliabilitas Instrumen

Uji validitas isi (content validity) dilakukan dengan meminta pendapat dari para pakar (Sugiyono, 2007). Uji validitas isi dari pakar ini dilakukan oleh tiga orang yaitu Prof. Dr. H Dadang Sadeli, M Si, Prof Dr H Disman, M Si dan Prof Dr.


(38)

maka dilakukan uji coba terhadap 100 orang siswa dan dilakukan analisis dengan menggunakan korelasi antar item setiap butir soal. Untuk pengujian digunakan program olah statistik SPSS Versi 16 for windows, yaitu uji korelasi

Product Moment.

Validitas suatu butir pertanyaan dapat dilihat pada hasil output SPSS pada tabel dengan judul Item-Total Statistics. Menilai kevalidan masing-masing butir pertanyaan dapat dilihat dari nilai Corrected Item-Total Correlation masing-masing butir pertanyaan, besarnya minimal 0,3 (Nugroho, 2005:31).

Pengujian reliabilitas dalam penelitian ini dilakukan dengan internal consistency, yaitu dilakukan dengan cara menguji instrumen sekali saja dan melihat variansi dari setiap item pertanyaan. Untuk menguji reliabilitas dalam penelitian ini digunakan rumus Cronbach’s Coefficient Alpha. Uji reliabilitas dilakukan pada masing-masing variabel yang diteliti.

Koefisien alpha Cronbach berkisar antara 0 sampai 1. Semakin tinggi koefisien alpha Cronbach, mengindikasikan bahwa reliabilitas alat pengumpulan data juga semakin tinggi (Kusnendi, 2005:89), sedangkan suatu konstruk variabel dikatakan baik jika memiliki nilai Cronbach’s Alpha > 0,70 ( Allen, 1975:119). Hasil out put SPSS, nilai alpha Cronbach ini dapat dilihat pada tabel Reliability Statistics.

Berdasarkan ketentuan tersebut di atas, maka hasil uji validitas dari setiap item pernyataan quisioner dan nilai validitas serta nilai reliabilitasnya dapat diketahui. Setelah dilakukan uji coba instrument meliputi:

a) Instrumen untuk variabel layanan guru profesional terdiri dari 31 butir soal. Berdasarkan perolehan skor (Lampiran 2.1) ternyata 6 soal No. P6, P15, P23, P25, P26 dan P31, dengan ketentuan Cronbach’s Alpha > 0,70 . Pengolahan


(39)

dan revisi data digunakan bantuan computer program SPSS versi 16.0 (Lampiran 2.8). Hasil pengolahan data termasuk hasil revisi disajikan dalam tabel 3.6

Tabel 3.6.

Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas Instrumen Variabel Layanan Guru Profesional

No.Item Bukti daya beda Ket.

1 .304 Valid

2 .305 Valid

3 .353 Valid

4 .357 Valid

5 .456 Valid

6 .397 Valid

7 .372 Valid

8 .407 Valid

9 .315 Valid

10 .441 Valid

11 .323 Valid

12 .352 Valid

13 .392 Valid

14 .449 Valid

15 .313 Valid

16 .569 Valid

17 .317 Valid

18 .304 Valid

19 .608 Valid

20 .390 Valid

21 .391 Valid

22 .374 Valid

23 .304 Valid

24 .305 Valid

25 .353 Valid

26 .357 Valid

27 .456 Valid

28 .397 Valid

29 .372 Valid

30 .407 Valid

31 .315 Valid

Sumber :Hasil Pengolahan Data SPSS (Lampiran 2.4)

Reliabilitas instrumen layanan guru profesional, Cronbach’s Alpha (minimal 0,70) adalah 0,858 (Lampiran 2.4)


(40)

b) Instrument variabel status sosial ekonomi orangtua siswa terdiri dari 7 soal. Berdasarkan hasil perolehan skor (Lampiran 2.2) ternyata seluruhnya valid dan reliable. Pengolahan data digunakan bantuan komputer program SPSS versi 16.0 (Lampiran 2.5). Hasil pengolahan data disajikan dalam Tabel 3.7

Tabel 3.7.

Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas Instrumen Variabel Status Sosial Ekonomi Orangtua Siswa

No.Item Bukti daya beda Ket.

1 .542 Valid

2 .590 Valid

3 .420 Valid

4 .537 Valid

5 .620 Valid

6 .398 Valid

7 .301 Valid

8 .319 Valid

Sumber :Hasil Pengolahan Data SPSS, (Lam 2.5)

Reliabilitas instrumen status sosial ekonomi orangtua siswa Cronbach’s Alpha (minimal 0,70) adalah 0,724 (Lampiran 2.5)

c) Instrument variabel motivasi belajar siswa terdiri dari 21 soal. Berdasarkan perolehan skor (Lampiran 2.3), ternyata seluruhnya valid dan reliable. Pengolahan data digunakan dengan bantuan komputer program SPSS versi 16.0 (Lampiran 2.6). Hasil pengolahan data disajikan dalam tabel 3.8


(41)

Tabel 3.8.

Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas Instrumen Variabel Motivasi Belajar Siswa No.Item Bukti daya beda Ket.

1 .359 Valid

2 .388 Valid

3 .332 Valid

4 .495 Valid

5 .328 Valid

6 .351 Valid

7 .470 Valid

8 .531 Valid

9 .391 Valid

10 .400 Valid

11 .337 Valid

12 .461 Valid

13 .441 Valid

14 .306 Valid

15 .319 Valid

16 .303 Valid

17 .600 Valid

18 .312 Valid

19 .353 Valid

20 .373 Valid

21 .346 Valid

Sumber : Hasil Pengolahan Data SPSS Lampiran 2.6)

Reliabilitas instrumen status sosial ekonomi orangtua siswa Cronbach’s Alpha (minimal 0,70) adalah 0,786 (Lampiran 2.6).

G. Teknik Analisis Data 1. Analisis Deskriptif

Untuk melihat deskripsi variabel yang diamati, maka setiap indikator dicari ukuran statistik yang menunjukan gejala pusat pengelompokan (measure of central tendency).

a. Untuk menganalisis pelaksanaan kegiatan Layanan Guru Profesional (X1) yang meliputi dimensi, 1) kompetensi pedagogik, 2) kompetensi kepribadian;


(42)

3) kompetensi sosial, 4) kompetensi profesional (Permendiknas no.16 Tahun 2007)

b. Status sosial ekonomi orangtua siswa (X2), meliputi dimensi: 1) tingkat pendapatan keluarga; 2) tingkat pendidikan; 3) Jenis pekerjaan.

c. Motivasi belajar siswa (X3) merupakan variabel intervening meliputi dimensi, kebutuhan akan prestasi (need for achievement), kebutuhan hubungan sosial (need for afiliation) dan dorongan untuk mengatur (need for power). Dengan cara membandingkan jumlah skor mentah (skor raihan penyebaran angket terhadap responden) dengan skor kriterium yang ditentukan, yang dinyatakan dalam persen (%).

d. Untuk variabel kompetensi vokasional siswa (Y) yang merupakan variabel terikat (dependent) terdiri dari nilai ujian praktek (akuntansi dan komputer) sebagai uji kompetensi dari sekolah (Ujikom) dan nilai praktek kerja industri (Prakerin) dari pimpinan dimana siswa melaksanakan PKL.

2. Analisis Statistik

Berdasarkan data yang telah disusun, maka langkah selanjutnya adalah penulis akan melakukan analisis statistik dan interpretasi untuk menguji hipotesis yang telah dirumuskan. Adapun analisis data yang dilakukan yaitu dengan menggunakan pendekatan kuantitatif melalui analisis jalur (Path analysis).

Model analisis jalur dan model regresi sama-sama merupakan analisis regresi, tetapi penggunaan kedua model tersebut berbeda. (Kusnendi dan Edi Suryadi, 2010:2). Sistem hubungan sebab akibat tersebut menyangkut dua jenis variabel, yaitu variabel bebas (independen) dan variabel terikat (dependen). Meskipun model regresi dan model path analysis sama-sama merupakan analisis regresi, tetapi penggunaan model tersebut berbeda. Model path analysis


(43)

mengetahui pengaruh langsung (direct effect), pengaruh tidak langsung (indirect effect), pengaruh total (total effect) dan pengaruh bersama seperangkat variabel penyebab (eksogen) terhadap variabel akibat (endogen) (Kusnendi dan Edi Suryadi, 2010:2), sedangkan dalam model regresi biasa dimana pengaruh variabel bebas (independen) terhadap variabel terikat (dependen) hanya berbentuk pengaruh langsung.

Untuk mengukur besarnya pengaruh layanan guru profesional akuntansi, status sosial ekonomi orangtua siswa dan motivasi belajar siswa, terhadap kompetensi vokasional siswa dalam bidang akuntansi di sekolah meliputi:

a) Pengaruh layanan guru profesional (X1) terhadap motivasi belajar siswa dalam bidang akuntansi (X3)

b) Pengaruh status sosial ekonomi orangtua (X2) terhadap motivasi belajar siswa dalam bidang akuntansi (X3)

c) Pengaruh motivasi belajar siswa (X3) terhadap kompetensi vokasional akuntansi siswa (Y)

d) Pengaruh langsung dan tidak langsung (via motivasi belajar) layanan guru profesional (X1) terhadap kompetensi vokasional akuntansi (Y)

e) Pengaruh langsung dan tidak langsung (via motivasi belajar) status sosial ekonomi orangtua (X2) terhadap kompetensi vokasional akuntansi (Y)

Menggunakan diagram jalur terdiri dari dua persamaan struktural, yaitu: 1) X3 = Px3x1X1+P x3x2X2+ε1 ………..(Substruktur 1)

2) Y = PYX1X1 +PYX2X2+PYX3X3+ ε2 ………(Substruktur 2) (Kusnendi dan Edi Suryadi, (2010:25)

Agar data yang digunakan tepat sehingga diperoleh model yang baik maka dalam penelitian ini akan dilakukan beberapa tahap pendahuluan dan pengujian prasyarat penelitian sebagai berikut :


(44)

a. Uji Normalitas

Penelitian ini menggunakan statistik parametris. Adapun persyaratan yang harus dipenuhi apabila menggunakan statistik parametris adalah, data yang dianalisis harus berdistribusi normal. (Sugiyono, 2005:172).

Uji normalitas bertujuan untuk mengetahui sifat distribusi data penelitian. Uji normalitas dilakukan pada data sampel penelitian yang diambil oleh peneliti, berfungsi untuk mengetahui apakah sampel yang diambil normal atau tidak dengan menguji sebaran data yang dianalisis (Sugiyono, 2005:172). Pengujiannya menggunakan alat statistik non parametrik uji Kolmogorov Smirnov dengan kriteria data dikatakan berdistribusi normal jika signifikansinya lebih besar dari 0,05 dan data dikatakan tidak berdistribusi normal jika signifikansinya kurang dari 0,05.

Hasil Uji Normalitas

Uji normalitas dalam penelitian ini menggunakan Kolmogorov Smirnov Test, dengan bantuan SPSS 16 for Windows, terhadap data variabel kompetensi vokasional dalam bidang akuntansi (Y), layanan guru profesional (X1), status sosial ekonomi orangtua (X2) dan motivasi belajar siswa (X3).

Hasil perhitungan uji normalitas untuk variabel-variabel tersebut di atas, disajikan dalam Tabel 3.9


(45)

Tabel 3.9.

Hasil Uji Normalitas Data Variabel Kompetensi Vokasional Akuntansi, Layanan Guru Profesional, Status Sosial Ekonomi Orangtua, dan Motivasi Belajar Siswa

Sumber : Hasil Output SPSS (Lampiran 2.14)

Pedoman dalam pengambilan keputusan dan pemaknaan berdasarkan hasil analisis test of normality untuk variabel layanan guru profesional (X1), status social ekonomi orangtua (X2), motivasi belajar siswa (X3) dan kompetensi vokasional akuntansi (Y) adalah sebagai berikut (Bhuono Agung Nugroho, 2005:33)

a) Nilai signifikansi atau nilai probabilitas > 0,05 maka distribusi data adalah normal.

b) Nilai signifikansi atau nilai probabilitas < 0,05 maka distribusi data adalah tidak normal.

Berdasarkan Tabel 3.9 koefisien signifikansi Kolmogorov-Smirnov Z atas layanan guru profesional (X1) adalah 0,0523 > 0,05; status sosial ekonomi orangtua (X2) adalah 0,0503 > 0,05; Motivasi belajar siswa adalah 0,1462 > 0,05; dan kompetensi vokasional akuntansi adalah 0,0786 >0,05. Hal ini menunjukkan bahwa data dari setiap variabel penelitian yang digunakan berdistribusi normal. (Lampiran 2.14)

One-Sample Kol mogorov-Smirnov Test

422 422 422 422

86.5296 96.4185 22.6841 65.7341 4.89419 6.97537 2.31518 7.82879

.0619 .0657 .0661 .0557

.0502 .0641 .0661 .0557

-.0619 -.0657 -.0660 -.0477 1.2722 1.3499 1.3515 1.1435

.0786 .0523 .0503 .1462

N

Mean St d. Dev iation Normal Paramet ersa,b

Absolute Positiv e Negativ e Most Extreme

Dif f erences

Kolmogorov -Smirnov Z Asy mp. Sig. (2-tailed)

Kompetensi

Siswa Lay anan Guru

Sosial Ekonomi

Motiv asi Siswa

Test distribution is Normal. a.

Calculated f rom data. b.


(46)

b. Uji Linearitas Data

Penggunaan statistik parametris selain data yang dianalisis harus berdistribusi normal, persyaratan lain dalam regresi bahwa data harus linear (Sugiyono, 2005:172). Asumsi ini akan menentukan jenis persamaan estimasi yang digunakan, apakah persamaan logaritma, persamaan kubik, kuadratik, atau inverse. Untuk menentukan linearitas data, penulis menggunakan bantuan program SPSS for Windows fungsi One Way Anova.

Kriteria penentuannya adalah jika nilai koefisien F Deviation from Linearity (DFL) atau Fhitung berdasarkan tabel One Way Anova lebih kecil dari nilai Ftabel pada taraf signifikansi 95% atau α = 5% adalah sebesar F (1-α, dk1, dk2), maka data dinyatakan linear, namun jika sebaliknya, maka data dinyatakan tidak linear.

Hasil Uji Linearitas

Uji linearitas menggunakan bantuan SPSS 16 for Windows, meliputi pengujian linearitas data variabel layanan guru profesional atas variabel kompetensi vokasional bidang akuntansi, data variabel status sosial ekonomi orangtua atas variabel kompetensi vokasional bidang akuntansi dan data variabel motivasi belajar siswa atas variabel kompetensi vokasional bidang akuntansi. Kriteria pengujiannya adalah: terima Ho jika koefisien Fhitung < Ftabel dan tolak Ho jika koefisien Fhitung > F tabel.. (Lampiran 2.15).

1) Hasil Uji Linearitas Data Variabel Layanan Guru Profesional atas Variabel Kompetensi Vokasional Siswa Bidang Akuntansi.

Berdasarkan hasil perhitungan uji linearitas data variabel layanan guru profesional atas data variabel kompetensi vokasional siswa bidang akuntansi


(47)

Tabel 3.10.

Hasil Uji Linieritas Data Variabel Layanan Guru Profesional atas Variabel Kompetensi Vokasional Siswa Bidang Akuntansi.

Sumber : Hasil Output SPSS (Lampiran 2.15)

Berdasarkan Tabel 3.10 tersebut di atas, nilai koefisien F Deviation from Linearity (DFL) atau Fhitung sebesar 1,283. Nilai Ftabel pada taraf signifikansi 95% atau α = 5% adalah sebesar F (1-α, 100, 320) = 1,293, sehingga Fhitung lebih kecil dari pada Ftabel atau 1,283 < 1,293. Dapat disimpulkan bahwa data variabel layanan guru profesional atas data variabel kompetensi vokasional siswa bidang akuntansi adalah linear. (Lampiran 2.15).

2) Hasil Uji Linearitas Data Variabel Status Sosial Ekonomi Orangtua atas Variabel Kompetensi Vokasional Siswa Bidang Akuntansi

Berdasarkan hasil perhitungan uji linearitas data variabel status sosial ekonomi orang tua (X2) atas data variabel kompetensi vokasional siswa bidang akuntansi (Y) tampak pada tabel 3.11

ANOVA

Kompetensi Siswa

3661.405 101 36.252 1.806 .000

1086.545 1 1086.545 54.134 .000

2574.860 100 25.749 1.283 .055

6422.863 320 20.071

10084.268 421

(Combined)

Weighted Dev iation Linear Term

Between Groups

Within Groups Total

Sum of


(48)

Tabel 3.11

Hasil Uji Linearitas Data Variabel Status Sosial Ekonomi Orang Tua atas Variabel Kompetensi Vokasional Siswa Bidang Akuntansi

Sumber : Hasil Output SPSS (Lampiran 2.15)

Berdasarkan Tabel 3.11, nilai koefisien F Deviation from Linearity (DFL) atau Fhitung, sebesar 1,433. Nilai Ftabel pada taraf signifikansi 95% atau α = 5% adalah sebesar F (1-α, 35, 385) = 1,454, sehingga Fhitung lebih kecil dari pada Ftabel yaitu 1,433 < 1,454. Dapat disimpulkan bahwa data variabel status sosial ekonomi orangtua atas data variabel kompetensi vokasional siswa bidang Akuntansi adalah linear. (Lampiran 2.15)

3) Hasil Uji Linearitas Data Variabel Motivasi Belajar atas Variabel Kompetensi Vokasional Siswa Bidang Akuntansi.

Hasil perhitungan uji linearitas data variabel motivasi belajar siswa (X3) atas data variabel kompetensi vokasional siswa bidang Akuntansi (Y) tampak pada tabel 3.12

ANOVA Kompetensi Siswa

1880.641 36 52.240 2.416 .000 812.229 1 812.229 39.118 .000 1068.412 35 30.526 1.433 .057 8203.627 385 21.308

10084.268 421 (Combined)

Weighted Deviation Linear Term

Between Groups

Within Groups Total

Sum of


(49)

Tabel 3.12

Hasil Uji Linieritas Data Variabel Motivasi Belajar Siswa atas Variabel Kompetensi Vokasional Siswa Bidang Akuntansi.

Sumber : Hasil Output SPSS (Lampiran 2.15)

Berdasarkan Tabel 3.12 tersebut di atas, nilai koefisien F Deviation from Linearity (DFL) atau Fhitung berdasarkan tabel di atas sebesar 1,225. Nilai Ftabel pada taraf signifikansi 95% atau α = 5% adalah sebesar F (1-α, 92, 328) = 1,301, sehingga Fhitung lebih kecil dari pada Ftabel yaitu 1,225 < 1,301. Dapat disimpulkan bahwa data variabel motivasi belajar siswa atas data variabel kompetensi vokasional siswa bidang akuntansi adalah linear. (Lampiran 2.15).

c. Uji Kecocokan Model (Goodness Of Fit Test)

Tujuan model persamaan struktural seperti analisis jalur adalah untuk menguji model yang diusulkan dalam diagram jalur (model teoritis) sesuai, cocok ,fit atau tidak dengan data. Evaluasi terhadap kinerja model tersebut dilakukan secara menyeluruh (overall test). Suatu persamaan structural

dikatakan sesuai atau fit memiliki pengertian :  Cocok secara absolut dengan data  Lebih baik relatif terhadap model lain

 Lebih sederhana relatif terhadap model-model alternative

Dalam penelitian ini, pengujian kecocokan model dilakukan secara inferensial

ANOVA

Kompetensi Siswa

4729.938 93 50.860 3.116 .000 2889.943 1 2889.943 177.035 .000 1839.995 92 20.000 1.225 .102 5354.330 328 16.324

10084.268 421 (Combined)

Weighted Deviation Linear Term

Between Groups

Within Groups Total

Sum of


(50)

Ho : R = R(□), Matriks korelasi teoritis sama dengan matriks korelasi empiris dan model dikatakan Fit

Ho : R≠R(□), Matriks korelasi teoritis berbeda dengan matriks korelasi empiris dan model dikatakan tidak fit

Statistik uji yang digunakan adalah sebagai berikut : Statistik Q ; =1− 2

1− Dimana :

2 = koefisien determinan multiple untuk model yang diusulkan

= koefisien determinasi multiple untuk model setelah terdapat koefisien jalur yang tidak signifikan

Statistik Q nilainya antara 0 dan 1. Jika Q=1, maka model yang diuji fit dengan data, dan jika Q<1, maka untuk menentukan fit tidaknya model statistik Q perlu diuji dengan statistik W yang didefinisikan

W=-(n-d)log e(Q)=-(n-d)ln(Q)

Dimana n adalah ukuran sampel dan d adalah derajat kebebasan (df) yang ditunjukkan oleh jumlah koefisien jalur yang tidak signifikan.

(Pedzahur 1992, dalam Kusnendi, 2010:37).

Hasil Uji Kecocokan Model

Berdasarkan perhitungan bantuan SPSS 16 for windows dapat diketahui bahwa koefisien jalur seluruhnya signifikan Koefisien determinasi (R Squre) pada Model Summaryb, substruktur I adalah 0,177 (Lampiran 2.19) dan pada

Model Summaryb substruktur II adalah 0,325 (Lampiran 2.20). Dengan menggunakan statistik uji, dapat diketahui bahwa :

2=M=1 - (1 - 0,177)(1 - 0,325) = 0,444 =1−0,444


(1)

Purbawakatja. S dan Harahap H. A.H, (1982), Ensiklopedi Pendidikan, Jakarta: Gunung Agung.

Rahayu Hardianto, Siti, (1989), Psikologi Perkembangan, Yogyakarta: Gajah Mada University

Sagala,Saiful, (2006), Konsep dan Makna Pembelajaran, Untuk Membantu Memecahkan Problrmatika Belajar dan Mengajar. Bandung; CV Alfabeta Sagala,Saiful, (2010) Supervisi Pembelajaran dalam Profesi Pendidikan,

Cetakan Kesatu, Bandung: Penerbit Alfaveta.

Sahertian, Piet dan Ida Alieda, (1990), Supervisi Pendidikan Dalam Rangka Program Inservice Education, Jakarta: Rineka Cipta.

Sanjaya, Wina, (2005), Pembelajaran dalam Implementasi Kurikulum Berbasis Kompetensi, Edisi Pertama, Jakarta, Kencana Prenada Media Group. Sanjaya, Wina, (2009), Kurikulum dan Pembelajaran,Teori dan Pratik

Pengembangan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP), Jakarta: Kencana

Sardiman, (2010), Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar, Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.

Saud, Udin Syaefudin, (2010), Pengembangan Profesi Guru, Bandung, Penerbit Alfabeta

Sidi, Indrajati, (2003), Menuju Masyarakat Belajar. Mengagas Paradigma Baru Pendidikan, Jakarta: Paramadina

Singarimbun, Masri dan Lifia Efendi, (1987), Metode Penelitian Survey, Jakarta: LP3S.

Soedijarto, (2000), Pendidikan Nasional sebagai Wahana Mencerdaskan Kehidupan Bangsa dan Membangun Peradaban Negara dan Bangsa, Jakarta; Cinaps.

Soemarso. SR, (1986), Akuntansi Suatu Pengantar, Jakarta: Lemabaga Penerbit Fakultas Eonomi Universitas Indonesia.

Somantri, Moch Numan, (2001), Menggagas Pembaharuan Pendidikan IPS, Bandung: Remaja Rosdakarya.


(2)

Soyomukti, Nurani (2008), Pendidikan Berperisfektif Globalisasi, Jogyakarta, AR-RUZZ MEDIA

Sudarwan, Danim, (2010), Profesionalisasi dan Etika Profesi Guru, Bandung, Penerbit Alfabeta

Sugiyono, (2005), Metode Penelitiaan Administrasi, Bandung: Alfabeta.

Sugiyono, (2007), Statistika Untuk Penelitian, edisi kesebelas, Bandung: Penerbit Alfabeta

Sujana, Nana, (1991), Model-model Mengajar CBSA, Bandung: Sinar Baru Sukmadinata, Nursid, (1984), Metodologi Pengajaran Ilmu Pengetahuan Sosial

(IPS), Bandung, Alumni.

Sumadi Tjipto dan Japar M, (1999), Pengajaran Ilmu Pengetahuan Sosial, Jakarta; Depdikbud, Dirjen Dikdasmen.

Suprayekti, (2003), Interaksi Belajar Mengajar, Jakarta: Diretorat Tenaga Kependidikan.

Surya, M, (2005), Psikologi Konseling, Bandung: Pustaka Bani Quraisy

Syaodih, Sukmadinata Nana, (2008), Metode Penelitian Pendidkan, Bandung: PT Remaja Rosda Karya.

Thorndike, Robert M, George K. Cunningham, Robert L. Thorndike and Elizabeth P. Hagen.(1981), Measurement and Evaluation in Psychology and

Education. Fifth edition. New York: Macmillan Publishing Company, Tuckman, Bruce. W. 1978. Conducting Educational Research. Second Edition.

Toronto: Harcourt Brace Jovanovich, Publishers.

Uno, B. Hamzah, (2010), Profesi Kependidikan, Problem Solusi dan Reformasi Pendidikan di Indonesia, Jakarta, Bumi Aksara.

Usman, M. Ujer, (2005), Menjadi Guru Profesional, Bandung, Remaja Rosda Karya.

Vito, Joseph A, (1998), Komunikasi Antar Manusia, Professional Books, Jakarta. Winardi, (1989), Ekonomi dan Pembiayaan Pendidikan, Bandung, PT Rosda

Karya.

White, D. M, (1982), Encyclopedia Amercana, New York,: Harpers Collin Publisher.


(3)

Woodwort, R. S, (1955), The Scaling of Mental Tests and Other Psychological Data, in their book Statistics in Psychology and Education, Chapter 12. Sixth edition, London: Longman.

Wolfolk A.E & Nicolich, Cane L, (1984) Educational Psychologi for Teachers, Engliwood Cliffs: Prentice Hill Inc.

Jurnal

Anwar, Moch Idochi, (1994), “Pendidkan Ekonomi Dalam Konteks Ilmu

Pengatahuan Sosial, Problematik Pengembangan dan Masa Depannya”, Jurnal Pendidikan Ilmu Sosial (JPIS) Volume III No 3 Edisi Januari-Juni

Surya, Muhamad, (2005), ”Membangun Profesionalisme Guru,” Makalah Seminar Pendidikan, 06 Mei 2005 di Jakarta.

Kusnendi dan Edi Suryadi, (2004), “Komputasi Analisa Jalur Melalui Aplikasi Program SPSS, Manajerial Jurnal Manajemen dan Sistem Informasi”.

Program Studi Pendidikan Manajemen UPI, No 2, 4 Januari 2004.

Publikasi Lembaga.

Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Kementrian Pendidikan Nasional (2010) ;

Sertifikasi Guru Dalam Jabatan , Buku 2, Petunjuk Teknis Pelaksanaan Sertfikasi, Kementrian Pendidikan Nasional, Jakarta.

Depdiknas, (2003), Kurikulumm SMK 2004), Pedoman Khusus Pengembangan Silabus dan Penilaian Mata Pelajaran Ekonomi, Jakarta, Ditjen Dikdasmen, Direktorat Pendidikan Menengah Kejuruan

Depdiknas, (2002), Pedoman Khusus Model 3 Akuntansi, Jakarta, Direktorat Pendidikan Menengah Kejuruan

Depdiknas, (2005), Rencana Strategis Departemen Pendidikan Nasional 2005-2009, Jakarta: Depdiknas

P

PeerraattuurraannPPeemmeerriinnttaahhNNoommoorr1199TTaahhuunn22000055tteennttaanngg SSttaannddaarr NNaassiioonnaall P

Peennddiiddiikkaannppaassaall66aayyaatt((11))TTeennttaannggkkuurriikkuulluummuunnttuukkjjeenniissppeennddiiddiikkaann

u

ummuumm,,kkeejjuurruuaann,,ddaannkkhhuussuussppaaddaajjeennjjaannggppeennddiiddiikkaannddaassaarrddaann m


(4)

Pusat Pengembangan Kurikulum. ( 2006). Kebijakan Dasar Kurikulum 2004. Jakarta.

Pusat Pengembangan Kurikulum, (2004), Kurikulum Sosiologi, Jakarta , Balitbang

Pusat Pengembangan Kurikulum, (2003), Pengembangan Kurikulum Berbasis Kompetensi, Jakarta, Ditjen Dikdasmen Direktorat Pendidikan Menengah Kejuruan

P

PeerrmmeennDDiikknnaass,,NNoommmmoorr2222ttaahhuunn22000055tteennttaannggSSttaannddaarrIIssiiuunnttuukkSSaattuuaann

P

PeennddiiddiikkaannDDaassaarrddaannMMeenneennggaahh P

PeerrmmeennDDiikknnaass,, Nomor 23 tahun 2006 tentang standar isi untuk satuan pendidikan dasar dan menengah.

P

PeerrmmeennDDiikknnaas, Pendidikan Nasional Nomor 24 tahun 2006 s Tentang

Pelaksanaan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 22 dan 23 tahun 2006.

P

PeerrmmeennDDiikknnaas, Pendidikan Nasional RI Nomor 16 Tahun 2007, Tentang s

Kualifikasi Standar Akademik

P

Peerrmmeenn , Nomor 8 Tahun 2009. Tentang Gaji Pegawai Negeri Sipil (PNS) Undang-undang Republik Indonesia Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem

Pendidikan Nasional. Jakarta: Sinar Grafika

Undang-undang RI Nomor 14 Tahun 2005, Tentang Guru dan Dosen, Bandung: Citra Umar.

Surat Kabar

Gubernur Prop Jabar, Pikiran Rakyat, Minggu, 5/4-2010, Bandung.

Internet.

Akhmad Sudrajat, Teori Motivasi, Tersedia: (go zara go !! di 11/04/2009 06:17:00 PM

Gubenur Jawa Barat, (2009), Upah Minimum Kabupaten/Kota di Jawa Barat tahun 2009 nomor :561/Kep.684-Bangsos/2008, tanggal 20 Nopember 2008.Tersedia:http://www.depkeu.go.id/ind/Read/type=ixReg&id=511&thn= 2009&name=PP_8_2009.pdf


(5)

URL Source: http://www.kompas.com/kompas-cetak/0504/14/utama/1685627.htm

Soedijarto, Pendidikan Guru Masa Depan yang Bermakna Bagi Peningkatan Mutu Pendidikan. Published in : The News, Makalah By Deni Kurniawan As'ari, on 29-11-2009 20:42

Sri Hartati Samhadi (2009). Tersedia:

http://mediaindonesia.com/index.php

ar_id= Nzk2NQ==

Ratna Nurseha, (2006), Pendidikan Vokasional Memacu Kreatifitas, This document was created with Win2PDF available at. Tersedia:

http://www.win2pdf.com.

Zfikri@telkom.net. Pendidikan Kecakapan Hidup (Life Skills Education Sebagai Arah Pendidikan Nasional

Tersedia: http://pakguruonline pendidikan.net. Tn: Sun, 05/10/2008 - 12:26am — godam64. Tersedia:

http://nhattruongquang.0catch.com

Yudhie Router: Tersedia: //www.education.gouv.fr/bo/2002)

Tn. (December 4, 2008) by nitafitria. Motivasi Berprestasi ala Prof. Dr. David C. McClelland. Tersedia: (from http://langgengbasuki.blog.com

Ralph Linton, 2005. Vao day nghe bai nay di ban .

Tersedia: http://nhattruongquang.0catch.com. Sun, 05/10/2008.

Limyati, (2006). Tersedia: Tersedia: http://mediaindonesia.com/index.php?ar go zara go !! di 11/04/2009 06:17:00 PM


(6)

LAMPIRAN

LAMPIRAN

PENELITIAN