STUDI IMPLEMENTASI KURIKULUM FULL DAY SCHOOL DI SEKOLAH DASAR ISLAM TERPADU IMAM BUKHARI JATINANGOR-SUMEDANG :Studi Deskriptif di Sekolah Dasar Islam Terpadu Imam Bukhari Jatinangor-Sumedang.

(1)

Novia Srie Rahayu,2013

Studi Implementasi Kurikulum Fullday School Di Sekolah Dasar Islam Terpadu Imam Bukhari Jatinangor,Sumedang (Studi Deskriptif Di Sekolah Dasar Islam Terpadu Imam Bukhari Jatinangor-Sumedang)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

STUDI IMPLEMENTASI KURIKULUM FULL DAY SCHOOL DI SEKOLAH DASAR ISLAM TERPADU IMAM BUKHARI

JATINANGOR-SUMEDANG

(Studi Deskriptif di Sekolah Dasar Islam Terpadu Imam Bukhari Jatinangor-Sumedang)

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Dari Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Teknologi Pendidikan

Oleh :

NOVIA SRIE RAHAYU 0901543

PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PENDIDIKAN

JURUSAN KURIKULUM DAN TEKNOLOGI PENDIDIKAN

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

2013


(2)

Novia Srie Rahayu,2013

Studi Implementasi Kurikulum Fullday School Di Sekolah Dasar Islam Terpadu Imam Bukhari Jatinangor,Sumedang (Studi Deskriptif Di Sekolah Dasar Islam Terpadu Imam Bukhari Jatinangor-Sumedang)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

STUDI IMPLEMENTASI KURIKULUM FULL DAY SCHOOL DI SEKOLAH DASAR ISLAM TERPADU IMAM BUKHARI

JATINANGOR-SUMEDANG

(Studi Deskriptif di Sekolah Dasar Islam Terpadu Imam Bukhari Jatinangor-Sumedang)

Oleh Novia Srie Rahayu

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Ilmu Pendidikan

© Novia Srie Rahayu 2013 Universitas Pendidikan Indonesia

November 2013

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhya atau sebagian, dengan dicetak ulang, difoto kopi, atau cara lainnya tanpa ijin dari penulis.


(3)

Novia Srie Rahayu,2013

Studi Implementasi Kurikulum Fullday School Di Sekolah Dasar Islam Terpadu Imam Bukhari Jatinangor,Sumedang (Studi Deskriptif Di Sekolah Dasar Islam Terpadu Imam Bukhari Jatinangor-Sumedang)


(4)

Novia Srie Rahayu,2013

Studi Implementasi Kurikulum Fullday School Di Sekolah Dasar Islam Terpadu Imam Bukhari Jatinangor,Sumedang (Studi Deskriptif Di Sekolah Dasar Islam Terpadu Imam Bukhari Jatinangor-Sumedang)


(5)

i

Novia Srie Rahayu,2013

Studi Implementasi Kurikulum Fullday School Di Sekolah Dasar Islam Terpadu Imam Bukhari Jatinangor,Sumedang (Studi Deskriptif Di Sekolah Dasar Islam Terpadu Imam Bukhari Jatinangor-Sumedang)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

ABSTRAK

Novia Srie Rahayu (0901543). Studi Implementasi Kurikulum Fullday School di Sekolah Dasar Islam Terpadu Imam Bukhari Jatinangor. Studi Deskriptif di Sekolah Dasar Islam Terpadu Imam Bukhari Jatinangor.

Skripsi Jurusan Kurikulum dan Teknologi Pendidikan, Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Pendidikan Indonesia, Tahun 2013.

Penelitian ini dilakukan berdasarkan studi pendahuluan dan observasi yang dilakukan peneliti di Sekolah Dasar Islam Terpadu Imam Bukhari Jatinangor Sumedang mengenai implementasi kurikulum fullday school. Hal yang menjadi daya tarik, yaitu ciri khas implementasi kurikulum sekolah dasar islam Terpadu Imam Bukhari Jatinagor yang menerapkan sekolah fullday dengan berbasis keislaman, selain itu terdapat pelajaran pengembangan diri dimana siswa dapat mengembangkan potensi yang ada pada dirinya. Hal tersebut menjadi daya tarik masyarakat untuk memasukan putra putrinya ke sekolah dasar Islam Terpadu Imam Bukhari Jatinangor.

Penelitian ini menjawab permasalahan penelitian yang telah dirumuskan, yaitu “Bagaimana implementasi kurikulum fullday school di Sekolah Dasar Islam Terpadu Imam Bukhari Jatinangor?”. Secara lebih rinci rumusan masalah terdiri dari: Bagaimanakah tujuan kurikulum, isi/materi kurikulum, metode/strategi kurikulum, evaluasi kurikulum dan kendala yang dihadapi dalam penerapan kurikulum Fullday School di Sekolah Dasar Islam Terpadu Imam Bukhari Jatinangor?.

Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Instrumen penelitian yang digunakan berupa angket, wawancara dan studi dokumentasi. Teknik sampling yang digunakan adalah purposive sampling dengan jumlah sample sebanyak 40 orang. Teknik analisis data dilakukan dengan perhitungan skor total tiap instrumen.

Berdasarkan hasil penelitian di lapangan, dapat diambil kesimpulan, bahwa (1) Tujuan kurikulum SDIT Imam Bukhari Jatinangor dikatakan sangat baik karena tujuan kurikulum dirumuskan berdasarkan domain serta aspek-aspek tujuan kurikulum. (2) Isi/materi kurikulum Fullday School di SDIT Imam Bukhari Jatinangor dapat dikatakan sangat baik berdasarkan aspek, ruang lingkup, serta penggunaan sumber bahan ajar yang tepat. (3) Metode/strategi kurikulum Fullday School di SDIT Imam Bukhari Jatinangor dapat dikatakan sangat baik karena metode/strategi pembelajaran sesuai dengan kebutuhan materi pembelajaran dan kebutuhan siswa. (4) Evaluasi kurikulum di SDIT Imam Bukhari dapat dikatakan sangat baik karena evaluasi dilakukan secara menyeluruh terhadap seluruh komponen kurikulum. (5) kendala yang dihadapi dalam pelaksanaan kurikulum fullday school di SDIT Imam Bukhari yaitu perbedaan karakteristik siswa serta sarana dan prasarana yang kurang memadai.


(6)

Novia Srie Rahayu,2013

Studi Implementasi Kurikulum Fullday School Di Sekolah Dasar Islam Terpadu Imam Bukhari Jatinangor,Sumedang (Studi Deskriptif Di Sekolah Dasar Islam Terpadu Imam Bukhari Jatinangor-Sumedang)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Kata Kunci: Implementasi Kurikulum, Fullday School, Sekolah Dasar Islam Terpadu

ABSTRACT

Novia Srie Rahayu (0901543). Study of the Implementation of Fullday School Curriculum in Integrated Islamic Elementary School Imam BukhariJatinangor.Descriptive study in Integrated Islamic Elementary School Imam BukhariJatinangor.

Thesis of Department of Curriculum and Technology Education, Faculty of Education, Indonesia Univerity of Education, 2013.

The study is conducted based on preliminary studies and observations by researcher at Integrated Islamic Elementary School Imam BukhariJatinangoron the implementation of fullday school curriculum. The main attraction is the particularity of the curriculum implementation in Integrated Islamic Elementary School Imam BukhariJatinangor that implements islamic-based fullday school; moreover, there is self-development lesson in which the students can develop the potential of themselves. That is becoming public appeal to put their children to Integrated Islamic Elementary School Imam BukhariJatinangor.

This research answers the problems that have been defined, such as “How is the implementation of fullday school curriculum in Integrated Islamic Elementary School Imam BukhariJatinangor?” More detail, the formulation of the study consist of: How are the curriculum objectives, contents or materials, methods or strategies, evaluation and constraints encountered in in the implementation of the fullday curriculum in Integrated Islamic Elementary School Imam BukhariJatinangor?

This research uses descriptive method with quantitative approach. The research instruments used are questionnaires, interviews and documentary studies. The sampling technique is done by purposive sampling with sample size of 40 respondents. The data analysis technique is done by calculating the total score of each instrument.

Based on the results of research in the field, it can be concluded, that (1) curriculum objectives Integrated Islamic Elementary School Imam BukhariJatinangor are very good because its curriculum objectives formulated by domain and aspects of the curriculum objectives. (2) Fullday school curriculum Contents or materials in Integrated Islamic Elementary School Imam BukhariJatinangor are very goodbased on aspects, scope, and the usage of appropriate resource materials. (3) Fullday School curriculum methods or strategies in Integrated Islamic Elementary School Imam BukhariJatinangor are very good according to the students and the learning materials needs. (4) Curriculum evaluation in Integrated Islamic Elementary School Imam BukhariJatinangor is very good because the evaluation is done thoroughly towards all curriculum compenents. (5) The constraints encountered in in the


(7)

Novia Srie Rahayu,2013

Studi Implementasi Kurikulum Fullday School Di Sekolah Dasar Islam Terpadu Imam Bukhari Jatinangor,Sumedang (Studi Deskriptif Di Sekolah Dasar Islam Terpadu Imam Bukhari Jatinangor-Sumedang)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

implementation of the fullday curriculum in Integrated Islamic Elementary School Imam BukhariJatinangor are the differences of students’ characteristics and the faciliets are inadequate.

Keywords: Curriculum Implementation, Fullday School, Integrated Islamic Elementary School.


(8)

v

Novia Srie Rahayu,2013

Studi Implementasi Kurikulum Fullday School Di Sekolah Dasar Islam Terpadu Imam Bukhari Jatinangor,Sumedang (Studi Deskriptif Di Sekolah Dasar Islam Terpadu Imam Bukhari Jatinangor-Sumedang)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR ISI

ABSTRAK ... i

KATA PENGANTAR ... ii

UCAPAN TERIMA KASIH ... iii

DAFTAR ISI ... v

DAFTAR TABEL ... ix

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian ... 1

B. Identifikasi dan Perumusan Masalah... 5

C. Tujuan Penelitian... 6

D. Manfaat Penelitian... 7

1. Manfaat Teoritis ... 7

2. Manfaat Praktis ... 7

E. Struktur Organisasi Penelitian ... 8

BAB II KAJIAN TEORI A. Implementasi Kurikulum ... 10

1. Konsep Kurikulum ... 11

2. Komponen Kurikulum ... 14

3. Model Pengembangan Kurikulum ... 24

4. Struktur Kurikulum Sekolah Dasar/ MI... . 35

B. Kurikulum dan Pembelajaran ... 37

C. Konsep Belajar dan Pembelajaran ... 38

1. Konsep Belajar ... 39


(9)

vi

Novia Srie Rahayu,2013

Studi Implementasi Kurikulum Fullday School Di Sekolah Dasar Islam Terpadu Imam Bukhari Jatinangor,Sumedang (Studi Deskriptif Di Sekolah Dasar Islam Terpadu Imam Bukhari Jatinangor-Sumedang)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

D. Konsep Kurikulum Fullday School ... 40

1. Pengertian Fullday School ... 41

2. Kurikulum Fullday School ... 41

3. Struktur Kurikulum Sekolah Dasar Islam Terpadu Imam Bukhari Jatinangor ... 42

E. Sekolah Dasar Islam Terpadu ... 45

F. Hasil Penelitian Terdahulu yang Relevan ... 46

BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi, Populasi dan Sampel Penelitian ... 48

1. Lokasi Penelitian ... 48

2. Populasi Penelitian ... 48

3. Sampel Penelitian ... 48

B. Desain Penelitian ... 49

C. Metode Penelitian... 49

D. Definisi Operasional... 50

1. Implementasi Kurikulum ... 51

2. Fullday School ... 51

E. Instrumen Penelitian... 51

F. Teknik Pengumpulan Data 1. Angket ... 52

2. Wawancara ... 53

3. Studi Dokumentasi ... 54

G. Teknik Uji Instrumen ... 54

1. Uji Validitas ... 55


(10)

vii

Novia Srie Rahayu,2013

Studi Implementasi Kurikulum Fullday School Di Sekolah Dasar Islam Terpadu Imam Bukhari Jatinangor,Sumedang (Studi Deskriptif Di Sekolah Dasar Islam Terpadu Imam Bukhari Jatinangor-Sumedang)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

H. Teknik Analisis Data ... 58

I. Penetapan Kriteria untuk Variabel yang Diteliti... . 59

J. Langkah-langkah Penelitian ... 60

1. Tahap Persiapan ... 60

2. Tahap Perencanaan... 61

3. Tahap Pengumpulan Data ... 61

4. Tahap Pengolahan Data Hasil Penelitian ... 61

5. Tahap Pelaporan ... 61

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Hasil Penelitian ... 62

1. Implementasi Kurikulum Fullday School di Sekolah Dasar Islam Terpadu Imam Bukhari Jatinangor ... 62

2. Komponen Kurikulum Fullday School di Sekolah Dasar Islam Terpadu Imam Bukhari Jatinangor ... 65

B. Pembahasan Hasil Penelitian ... 74

1. Tujuan Kurikulum Fullday School di Sekolah Dasar Islam Terpadu Imam Bukhari Jatinangor ... 76

2. Isi/Materi Kurikulum Fullday School di Sekolah Dasar Islam Terpadu Imam Bukhari Jatinangor ... 81

3. Strategi/Metode Kurikulum Fullday School di Sekolah Dasar Islam Terpadu Imam Bukhari Jatinangor ... 87

4. Evaluasi Kurikulum Fullday School di Sekolah Dasar Islam Terpadu Imam Bukhari Jatinangor ... 90

5. Kendala dalam Pelaksanaan Kurikulum Fullday School di Sekolah Dasar Islam Terpadu Imam Bukhari Jatinangor.. 96


(11)

viii

Novia Srie Rahayu,2013

Studi Implementasi Kurikulum Fullday School Di Sekolah Dasar Islam Terpadu Imam Bukhari Jatinangor,Sumedang (Studi Deskriptif Di Sekolah Dasar Islam Terpadu Imam Bukhari Jatinangor-Sumedang)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB V SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan ... 98 B. Saran ... 99 DAFTAR PUSTAKA ... 101 LAMPIRAN-LAMPIRAN


(12)

ix

Novia Srie Rahayu,2013

Studi Implementasi Kurikulum Fullday School Di Sekolah Dasar Islam Terpadu Imam Bukhari Jatinangor,Sumedang (Studi Deskriptif Di Sekolah Dasar Islam Terpadu Imam Bukhari Jatinangor-Sumedang)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Struktur Kurikulum SD/MI ... 37 Tabel 2.2 Struktur Kurikulum SD Islam Terpadu

Imam Bukhari Jatinnagor ... 44 Tabel 3.1 Rentang Skala Likert ... 53 Tabel 4.1 Kriteria Interpretasi Skor ... 61 Tabel 4.2 Jawaban Responden terhadap Sistem Kurikulum

Fullday School di SD Islam Terpadu Imam Bukhari ... 62 Tabel 4.3 Jawaban Guru-guru mengenai Tujuan Kurikulum

Fullday School Di SD Islam Terpadu Imam

Bukhari... ... 65 Tabel 4.4.1 Jawaban Guru-guru terhadap Isi/Materi Kurikulum

Fullday School Di SD Islam Terpadu Imam

Bukhari... ... 67 Tabel 4.4.2 Jawaban Guru-guru terhadap Isi/Materi Kurikulum

Fullday School Di SD Islam Terpadu Imam

Bukhari... ... 67 Tabel 4.4.3 Jawaban Guru-guru terhadap Isi/Materi Kurikulum

Fullday School Di SD Islam Terpadu Imam

Bukhari... ... 68 Tabel 4.5.1 Jawaban Guru-guru terhadap Metode/ Strategi Kurikulum

Fullday School Di SD Islam Terpadu Imam

Bukhari... ... 69 Tabel 4.5.2 Jawaban Guru-guru terhadap Metode/ Strategi Kurikulum


(13)

x

Novia Srie Rahayu,2013

Studi Implementasi Kurikulum Fullday School Di Sekolah Dasar Islam Terpadu Imam Bukhari Jatinangor,Sumedang (Studi Deskriptif Di Sekolah Dasar Islam Terpadu Imam Bukhari Jatinangor-Sumedang)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Fullday School Di SD Islam Terpadu Imam

Bukhari... ... 70

Tabel 4.6.1 Jawaban Guru-guru terhadap Evaluasi Kurikulum Fullday School Di SD Islam Terpadu Imam

Bukhari... ... 71 Tabel 4.6.2 Jawaban Guru-guru terhadap Evaluasi Kurikulum

Fullday School Di SD Islam Terpadu Imam

Bukhari... ... 71 Tabel 4.6.3 Jawaban Guru-guru terhadap Evaluasi Kurikulum

Fullday School Di SD Islam Terpadu Imam

Bukhari... ... 72 Tabel 4.6.4 Jawaban Guru-guru terhadap Evaluasi Kurikulum

Fullday School Di SD Islam Terpadu Imam


(14)

xi

Novia Srie Rahayu,2013

Studi Implementasi Kurikulum Fullday School Di Sekolah Dasar Islam Terpadu Imam Bukhari Jatinangor,Sumedang (Studi Deskriptif Di Sekolah Dasar Islam Terpadu Imam Bukhari Jatinangor-Sumedang)


(15)

1

Novia Srie Rahayu,2013

Studi Implementasi Kurikulum Fullday School Di Sekolah Dasar Islam Terpadu Imam Bukhari Jatinangor,Sumedang (Studi Deskriptif Di Sekolah Dasar Islam Terpadu Imam Bukhari Jatinangor-Sumedang)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Penelitian

Pada saat ini sistem pendidikan di Indonesia menjadi bahan perdebatan di kalangan masyarakat. Mulai dari mutu pendidikan yang berpengaruh pada pemenuhan kebutuhan siswa dalam memperoleh pendidikan yang baik, bagaimana pemahaman siswa terhadap materi-materi pelajaran yang disampaikan, sampai sistem kurikulum seperti apa yang tepat diberikan kepada siswa di sekolah.

Tuntutan zaman dan pemenuhan kebutuhan akan memperoleh pendidikan yang berkualitas menuntut sekolah-sekolah di Indonesia harus memiliki sistem dan metode pendidikan yang baik agar dapat memecahkan krisis pendidikan di Indonesia. Saat ini sekolah-sekolah berlomba dalam mengembangkan kurikulum guna meningkatkan kualitas pendidikan di sekolahnya. Mulai dari pengembangan kurikulum, sarana dan prasarana, tenaga pengajar yang berkualitas hingga sistem kurikulum yang diterapkan di sekolah. Sistem kurikulum adalah kombinasi terorganisasi yang meliputi unsur-unsur manusiawi, material, fasilitas, perlengkapan, dan prosedur yang berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan. Namun sayangnya usaha peningkatan kualitas pendidikan di Indonesia kurang sesuai dengan peraturan yang telah ditetapkan oleh UNESCO, hal tersebut dapat terlihat dari jumlah waktu belajar sekolah di Indonesia yang terlalu lama bila dibandingkan dengan negara-negara lain yang telah mengikuti standar belajar UNESCO yaitu 800 jam pertahun untuk anak Sekolah Dasar, sedangkan waktu belajar anak Sekolah Dasar di Indonesia mencapai 1.400 jam pertahun, hal tersebut tentu saja sudah melebihi jam belajar yang telah di tetapkan oleh UNESCO.


(16)

2

Novia Srie Rahayu,2013

Studi Implementasi Kurikulum Fullday School Di Sekolah Dasar Islam Terpadu Imam Bukhari Jatinangor,Sumedang (Studi Deskriptif Di Sekolah Dasar Islam Terpadu Imam Bukhari Jatinangor-Sumedang)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Yang menjadi permasalahan dalam hal ini yaitu kita belum bisa secara efektif dan efisien memaksimalkan sistem pembelajaran yang baik, karena jam belajar yang panjang bukanlah jaminan seorang siswa akan menjadi lebih pandai. bahkan bisa jadi sebaliknya. Jam belajar ini dirasa dapat mengeksploitasi anak, misalnya dalam salah satu artikel dalam portal web gaya belajar, Ketua Komisi Nasional Perlindungan Anak, Seto Mulyadi (2011), mengungkapkan bahwa:

Istilah wajib belajar saat ini salah. Mengenyam pendidikan bagi anak merupakan hak bukan kewajiban, justru yang wajib adalah pemerintah harus menyediakan tempat belajar yang menyenangkan. Seharusnya semua orang dapat belajar itu terkait dengan pengalaman yang menyenangkan. Anak-anak pada dasarnya sejak kecil senang belajar, yang membuat mereka tidak senang gara-gara sekolah itu dibuat menjadi susah, pekerjaan rumahnya dan kurikulumnya yang terlalu padat.

Untuk meningkatkan prestasi akademik anak, para orang tua melakukan berbagai upaya, baik itu dengan memasukan anak ke Fullday School, les privat maupun bimbingan belajar yang menyita waktu bermain anak. Jika kita ingin meninjau ulang berbagai macam usaha untuk meningkatkan pendidikan di Indonesia, semuanya berpusat pada bagaimana cara menggembleng siswa dan mencekoki siswa dengan materi-materi yang sudah ditetapkan oleh kurikulum di Negeri ini. Semua berorientasi pada kuantitas bukan kualitas. Meskipun secara kuantitas jam belajar di Indonesia melebihi jam belajar di Jepang atau Perancis, apakah kualitas dari proses belajar yang berlangsung di Indonesia dapat lebih baik dibandingkan kedua negara tersebut?.

Bila dibandingkan dengan anak-anak di Jepang jenjang yang sama hanya memerlukan waktu 30 jam atau 32 jam dalam seminggu untuk anak disekolah di Perancis, dua negara yang sistem pendidikannya diakui cukup baik di Dunia. Di Australia bahkan jam belajarnya hanya 25 jam dalam seminggu. Bisa dibayangkan betapa besar tekanan yang dialami siswa baik dari orang tua, guru baik dari lingkungan sekitar. Siswa dituntut untuk belajar dengan waktu selama 42 jam dalam seminggu bahkan jam belajarnya melebihi jam belajar kedua negara


(17)

3

Novia Srie Rahayu,2013

Studi Implementasi Kurikulum Fullday School Di Sekolah Dasar Islam Terpadu Imam Bukhari Jatinangor,Sumedang (Studi Deskriptif Di Sekolah Dasar Islam Terpadu Imam Bukhari Jatinangor-Sumedang)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

tersebut. Lalu pertanyaan yang muncul apakah hasil yang dicapai sistem pendidikan di Indonesia dapat maksimal?

Sebagian besar sekolah di Indonesia masih menerapkan sistem pembelajaran konvensional yang dilakukan oleh para guru. Pembelajaran konvensional (tradisional) pada umumnya memiliki kekhasan tertentu, misalnya lebih mengutamakan hapalan daripada pengertian, menekankan kepada keterampilan berhitung, mengutamakan hasil daripada proses, dan pengajaran berpusat pada guru, dalam rentang waktu kurang lebih setengah hari dari pukul 07.00 sampai 12.00. Namun beberapa orang beranggapan bahwa pembelajaran konvensional ini dirasa kurang maksimal dalam meningkatkan prestasi belajar siswa. Sehingga berbagai instansi pendidikan melakukan berbagai upaya yang mereka harapkan dapat meningkatkan mutu pendidikan di Indonesia.

Berbagai upaya telah dilakukan oleh sekolah-sekolah di Indonesia agar mampu meningkatkan kualitas pendidikan, salah satu upaya yang sedang marak diterapkan di sekolah-sekolah adalah melalui sistem kurikulum Fullday.

Fullday School merupakan sebutan untuk sekolah-sekolah yang menerapkan pembelajaran selama sehari penuh. Sekolah tersebut menerapkan kurang lebih 8 jam belajar dalam sehari, yakni mulai dari jam 07.00 WIB sampai dengan jam 15.30 WIB. Selain materi pelajaran sebagaimana yang telah ditetapkan departemen pendidikan nasional, para siswa juga dibekali pendidikan akhlak dan keterampilan hidup (life skill).

Kelebihan sistem kurikulum Fullday ini, yaitu: dapat mengefektifkan waktu belajar siswa dan memaksimalkan seluruh potensi siswa, sehingga siswa akan mendapat banyak keuntungan secara akademis dibandingkan dengan anak-anak yang half day school atau sekolah konvensional biasa, Orang tua tidak khawatir terhadap keberadaan putra-putrinya, antara lain pengaruh negatif kegiatan anak di luar sekolah dapat dikurangi seminimal mungkin karena waktu pendidikan anak di sekolah lebih lama, terencana dan terarah, dapat meningkatkan


(18)

4

Novia Srie Rahayu,2013

Studi Implementasi Kurikulum Fullday School Di Sekolah Dasar Islam Terpadu Imam Bukhari Jatinangor,Sumedang (Studi Deskriptif Di Sekolah Dasar Islam Terpadu Imam Bukhari Jatinangor-Sumedang)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

kualitas atau mutu pembelajaran yang pada akhirnya dapat meningkatkan mutu pendidikan, bagi guru bisa langsung mengawasi dan menilai kemampuan siswa di bidang edukatifnya, dapat lebih mendekatkan hubungan antara guru dengan siswa, karena guru adalah salah satu motivator siswa dalam belajar.

Disamping kelebihan yang telah dipaparkan sebelumnya, sistem kurikulum Fullday ini pun memiliki kekurangan, yaitu diantaranya: anak akan menjadi semakin jauh dari budaya daerahnya sendiri karena tidak ada waktu lebih untuk berinteraksi dengan lingkungannya, bisa menanamkan rasa individual yang semakin tinggi terhadap lingkungan sekitarnya, kognitif sosialnya tidak terasah dengan baik karena tidak beragamnya ruang interaksi bagi mereka, meskipun nantinya muncul berbagai sistem pendidikan yang baik bagi anak, dengan berbagai fasilitas yang ditawarkan, namun bila tidak adanya perhatian, pendampingan dan kasih sayang dari orang tua, maka pendidikan itu tetap akan kurang bagi proses perkembangan dan hasil belajar mereka, ketika anak merasa jenuh, terutama jika bermasalah dengan guru, mereka akan merasa tertekan, dan jika mengalami kelelahan fisik, maka mereka bisa sakit. Guru pun bisa mengalami kelelahan, sehingga mengalami kesulitan mengembangkan diri, hal ini dianggap sebagai suatu sistem pendidikan yang hanya meunggulkan nilai akademisnya saja, dan tidak memperhatikan nilai-nilai kejiwaan yang lainnya.

Selain dari kekurangan tersebut, pada kenyataanya di lapangan, tidak sedikit siswa yang merasa jenuh setelah melakukan kegiatan belajar selama kurang lebih delapan jam pelajaran di sekolah, sehingga pada saat siswa pulang dari sekolah, mereka enggan untuk belajar kembali di rumah. Hal ini karena lamanya rentang waktu belajar di sekolah, sehingga mereka tidak memiliki waktu yang cukup untuk beristirahat, dampaknya siswa merasa lemah, lesu dan cepat mengantuk. Hal ini dikhawatirkan dapat berpengaruh pada hasil belajar siswa , karena siswa dapat efektif menerima pelajaran jika kondisi fisiknya dalam keadaan fit.


(19)

5

Novia Srie Rahayu,2013

Studi Implementasi Kurikulum Fullday School Di Sekolah Dasar Islam Terpadu Imam Bukhari Jatinangor,Sumedang (Studi Deskriptif Di Sekolah Dasar Islam Terpadu Imam Bukhari Jatinangor-Sumedang)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Namun demikian, penyelenggara sistem Fullday School semakin bertambah, seperti sekolah dasar Islam Terpadu Imam Bukhari Jatinangor yang menerapkan kurikulum fullday school dan animo masyarakat untuk menyekolahkan putra putrinya ke sekolah tersebut semakin meningkat. Bertambahnya penyelenggara Fullday School tentu ada suatu kekhasan tertentu yang dimiliki oleh Fullday School tersebut. Selain itu, apakah jam belajar Fullday School di Sekolah Dasar Islam Terpadu Imam Bukhari Jatinangor dapat membuat siswa merasa tereksploitasi atau merasa jenuh selama mengikuti pelajaran di sekolah?

Merujuk pada permasalahan di atas maka penulis membuat judul penelitian sebagai berikut “Studi Implementasi Kurikulum Fullday School di Sekolah Dasar Islam Terpadu Imam Bukhari Jatinangor-Sumedang ( Studi Deskriptif di Sekolah Dasar Islam Terpadu Imam Bukhari Jatinangor-Sumedang)”.

B. Identifikasi dan Perumusan Masalah 1. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dipaparkan, peneliti mengidentifikasi adanya faktor yang menjadi daya tarik dalam Fullday School, sehingga menarik animo masyarakat sebagai pilihan untuk menyekolahkan putra-putrinya. Salah satu daya tarik dari Fullday School adalah kurikulum yang diterapkan. Oleh karena itu, peneliti tertarik untuk mengajukan masalah penelitian mengenai Implementasi Kurikulum Fullday School di Sekolah Dasar Islam Terpadu Imam Bukhari Jatinangor-Sumedang.

2. Perumusan Masalah a. Rumusan Masalah Umum:

Berdasarkan identifikasi masalah yang telah dipaparkan sebelumnya, maka peneliti merumuskan masalah dalam penelitian ini sebagai berikut: “Bagaimana Implementasi Kurikulum Fullday School di Sekolah Dasar Islam Terpadu Imam Bukhari Jatinangor-Sumedang?”.


(20)

6

Novia Srie Rahayu,2013

Studi Implementasi Kurikulum Fullday School Di Sekolah Dasar Islam Terpadu Imam Bukhari Jatinangor,Sumedang (Studi Deskriptif Di Sekolah Dasar Islam Terpadu Imam Bukhari Jatinangor-Sumedang)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu b. Rumusan Masalah Khusus:

Berdasarkan rumusan masalah umum tersebut, maka penelitian ini dibatasi pada sub masalah yang dirumuskan dalam bentuk pertanyaan sebagai berikut:

1) Bagaimanakah tujuan kurikulum Fullday School di Sekolah Dasar Islam Terpadu Imam Bukhari Jatinangor-Sumedang?

2) Bagaimanakah isi kurikulum Fullday School di Sekolah Dasar Islam Terpadu Imam Bukhari Jatinangor-Sumedang ?

3) Bagaimanakah metode/strategi kurikulum Fullday School di Sekolah Dasar Islam Terpadu Imam Bukhari Jatinangor-Sumedang?

4) Bagaimanakah evaluasi kurikulum Fullday School di Sekolah Dasar Islam Terpadu Imam Bukhari Jatinangor-Sumedang?

5) Kendala apa yang dihadapi dalam penerapan kurikulum Fullday School di Sekolah Dasar Islam Terpadu Imam Bukhari Jatinangor-Sumedang?

C. Tujuan Penelitian

Dari setiap kegiatan tentunya memiliki tujuan yang ingin dicapai. Dalam penelitian ini tujuan yang ingin dicapai peneliti adalah untuk mengetahui Implementasi Kurikulum Fullday School di Sekolah Dasar Islam Terpadu Imam Bukhari Jatinangor-Sumedang.

Sedangkan tujuan khusus dari penelitian ini, yaitu:

1. Untuk memperoleh informasi mengenai tujuan kurikulum Fullday School di Sekolah Dasar Islam Terpadu Imam Bukhari Jatinangor-Sumedang dilihat dari komponen tujuan.

2. Untuk memperoleh informasi mengenai isi kurikulum Fullday School di Sekolah Dasar Islam Terpadu Imam Bukhari Jatinangor-Sumedang.


(21)

7

Novia Srie Rahayu,2013

Studi Implementasi Kurikulum Fullday School Di Sekolah Dasar Islam Terpadu Imam Bukhari Jatinangor,Sumedang (Studi Deskriptif Di Sekolah Dasar Islam Terpadu Imam Bukhari Jatinangor-Sumedang)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

3. Untuk memperoleh informasi mengenai metode/strategi kurikulum Fullday School di Sekolah Dasar Islam Terpadu Imam Bukhari Jatinangor-Sumedang.

4. Untuk memperoleh informasi mengenai evaluasi kurikulum Fullday School di Sekolah Dasar Islam Terpadu Imam Bukhari Jatinangor-Sumedang. 5. Untuk memperoleh informasi mengenai kendala yang dihadapi dalam

penerapan kurikulum Fullday School di Sekolah Dasar Islam Terpadu Imam Bukhari Jatinangor-Sumedang.

D. Manfaat Penelitian

Manfaat yang diharapkan dari hasil penelitian ini diantaranya, yaitu: 1. Manfaat Teoritis

Secara teoritis penelitian ini dapat memberikan informasi umum mengenai Implementasi Kurikulum Fullday School di Sekolah Dasar Islam Terpadu Imam Bukhari Jatinangor-Sumedang. Data yang diperoleh diharapkan dapat dijadikan bahan masukan, pertimbangan, dan kajian bagi kelanjutan penelitian selanjutnya. 2. Manfaat Praktis:

a. Sekolah yang diteliti

Penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan referensi, atau dokumentasi sehingga dapat menjadi pertimbangan dalam mengambil kebijakan mengenai sistem pembelajaran seperti apa yang efektif digunakan guna meningkatkan prestasi belajar siswa.

b. Jurusan Kurikulum dan Teknologi Pendidikan

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi sumbangan pemikiran yang positif, terutama sebagai pengembang kurikulum dan pembelajaran. c. Peneliti

Dengan penelitian ini diharapkan dapat memberikan gambaran dan wawasan pengetahuan yang lebih luas dan mendalam, serta menjawab


(22)

8

Novia Srie Rahayu,2013

Studi Implementasi Kurikulum Fullday School Di Sekolah Dasar Islam Terpadu Imam Bukhari Jatinangor,Sumedang (Studi Deskriptif Di Sekolah Dasar Islam Terpadu Imam Bukhari Jatinangor-Sumedang)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

rasa keingintahuan peneliti mengenai implementasi Fullday School. Peneliti juga berharap mendapatkan pengalaman langsung mengenai kajian keilmuan Teknologi Pendidikan dan keterkaitannya dalam mengelola sistem pembelajaran seperti apa yang mampu meningkatkan hasil belajar dan kualitas pendidikan.

D. Struktur Organisasi Penulisan

Sistematika penulisan dalam penelitia ini terdiri dari lima Bab sesuai dengan panduan karya tulis ilmiah (2012) yang telah ditentukan oleh Universitas Pendidikan Indonesia, lengkapnya sebagai berikut:

Bab I Pendahuluan. Pada bab I ini membahas mengenai: A.Latar belakang masalah

B.Rumusan masalah C.Tujuan penelitian D.Manfaat penelitian

E. Struktur Organisasi penulisan

Bab II Kajian Teori. Pada bab II ini membahas mengenai: A.Konsep Kurikulum

1. Konsep Kurikulum 2. Komponen Kurikulum

3. Model Pengembangan Kurikulum 4. Struktur Kurikulum Sekolah Dasar/MI B.Kurikulum dan Pembelajaran

C.Konsep belajar dan Pembelajaran 1. Konsep Belajar

2. Konsep Pembelajaran

D.Konsep Kurikulum Fullday School 1. Pengertian Fullday School 2. Kurikulum Fullday School


(23)

9

Novia Srie Rahayu,2013

Studi Implementasi Kurikulum Fullday School Di Sekolah Dasar Islam Terpadu Imam Bukhari Jatinangor,Sumedang (Studi Deskriptif Di Sekolah Dasar Islam Terpadu Imam Bukhari Jatinangor-Sumedang)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

3. Struktur Kurikulum Sekolah Dasar Islam Terpadu Imam Bukhari Jatinangor

4. Karakteristik Fullday School E. Sekolah Dasar Islam Terpadu

F. Hasil Penelitian Terdahulu yang Relevan

Bab III Metode Penelitian, pada bab III ini dibahas mengenai metodologi dari penelitian yang dilakukan:

A.Lokasi, Populasi dan Sampel Penelitian B.Desain penelitian

C.Metode penelitian D.Definisi operasional E. Instrumen Penelitian F. Teknik uji instrumen G.Teknik analisis data

H.Langkah-langkah penelitian

Bab IV Hasil Penelitian dan Pembahasan. Dalam bab IV ini terdiri dari: A.Deskripsi hasil penelitian

B.Pembahasan hasil penelitian

Bab V Kesimpulan dan Saran. Dalam bab V ini terdapat dua hal pokok yaitu kesimpulan yang berisikan point utama dari hasil penelitian dan juga saran atau rekomendasi.


(24)

48

Novia Srie Rahayu,2013

Studi Implementasi Kurikulum Fullday School Di Sekolah Dasar Islam Terpadu Imam Bukhari Jatinangor,Sumedang (Studi Deskriptif Di Sekolah Dasar Islam Terpadu Imam Bukhari Jatinangor-Sumedang)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Lokasi, Populasi dan Sampel Penelitian 1. Lokasi Penelitian

Lokasi dalam penelitian ini, bertempat di Sekolah Dasar Islam Terpadu Imam Bukhori, Jalan Caringin Desa Sayang Kec.Jatinangor, Kabupaten Sumedang - Jawa Barat 45363. Telp. (022)7792251-Faks. (022)7798738. E-mail: yayasan_mafaza@yahoo.co.id.

Penelitian dilakukan di Sekolah Dasar Islam Terpadu Imam Bukhari Jatinangor, karena sekolah ini menerapkan kurikulum fullday school, dimana sekolah tersebut memiliki peringkat prestasi belajar cukup baik. Selain itu, tingginya animo masyarakat yang beranggapan bahwa Sekolah Dasar Islam Terpadu Imam Bukhari dapat memberikan kebutuhan belajar dengan baik. Sehingga peneliti ingin mengetahui mengenai implementasi kurikulum fullday school di sekolah dasar Islam Terpadu Imam Bukhari Jatinangor untuk menjawab rumusan masalah dalam penelitian ini.

2. Populasi Penelitian

Populasi penelitian adalah objek penelitian yang akan dijadikan sebagai sumber data dalam penelitian, yang akan dijadikan populasi dalam penelitian ini adalah tim pengembang kurikulum dan seluruh guru di Sekolah Dasar Islam Terpadu Imam Bukhari yang berjumlah 50 orang.

3. Sampel Penelitian

Menurut Arifin (2011:215) menyatakan bahwa, “Sampel merupakan sebagian dari populasi yang akan diteliti atau dapat juga dikatakan bahwa sampel adalah populasi dalam bentuk mini”. Penelitian ini mengambil sampel dengan teknik purposive sampling, yaitu cara pengambilan sampel berdasarkan pertimbangan atau tujuan tertentu. Seperti yang dikemukakan oleh Arifin


(25)

49

Novia Srie Rahayu,2013

Studi Implementasi Kurikulum Fullday School Di Sekolah Dasar Islam Terpadu Imam Bukhari Jatinangor,Sumedang (Studi Deskriptif Di Sekolah Dasar Islam Terpadu Imam Bukhari Jatinangor-Sumedang)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

(2011:220), bahwa “ purposive sampilng adalah suatu cara pengambilan sampel yang berdasarkan pada pertimbangan dan atau tujuan tertentu, serta berdasarkan ciri-ciri atau sisfat-sifat tertentu yang sudah diketahui sebelumnya”.

Peneliti mengambil teknik purposive sampling berdasarkan pertimbangan tertentu, yaitu jumlah sampel sebanyak 40 orang sudah dapat mewakili populasi yang ada. Penelitian dengan teknik purposive samling ini dimaksudkan peneliti untuk mengetahui sistem kurikulum Fullday School di Sekolah Dasar Islam Terpadu Imam Bukhori Jatinangor. Peneliti mengumpulkan data dari tim pengembang kurikulum dan seluruh guru yang ada di Sekolah Dasar Islam Terapdu Imam Bukhori Jatinangor-Sumedang.

B. Desain Penelitian

Desain penelitian dalam penelitian ini hanya terdapat satu variabel, yaitu sistem kurikulum fullday school di Sekolah Dasar Islam Terpadu Imam Bukhori Jatinangor- sumedang. Berdasarkan hal tersebut, maka desain penelitian dirancang berdasarkan rumusun masalah penelitian, yaitu:

Variable Sub Variabel

X

Tujuan sistem kurikulum fullday school di Sekolah Dasar Islam Terpadu Imam Bukhori Jatinangor – Sumedang

X1

Isi sistem kurikulum fullday school di Sekolah Dasar Islam Terpadu Imam Bukhori Jatinangor – Sumedang.

X2 Metode/strategi sistem kurikulum fullday school di Sekolah

Dasar Islam Terpadu Imam Bukhori Jatinangor – Sumedang.

X3 Evaluasi sistem kurikulum fullday school di Sekolah Dasar

Islam Terpadu Imam Bukhori Jatinangor – Sumedang.

X4 Kendala yang dihadapi dalam sistem kurikulum fullday school

di Sekolah Dasar Islam Terpadu Imam Bukhori Jatinangor – Sumedang.

X5:

C. Metode Penelitian

Dalam setiap penelitian, kita harus memilih cara atau metode yang tepat sebagai acuan peneliti untuk membantu melakukan langkah-langkah penelitian di


(26)

50

Novia Srie Rahayu,2013

Studi Implementasi Kurikulum Fullday School Di Sekolah Dasar Islam Terpadu Imam Bukhari Jatinangor,Sumedang (Studi Deskriptif Di Sekolah Dasar Islam Terpadu Imam Bukhari Jatinangor-Sumedang)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

lapangan sehingga dapat diperoleh data dan langkah penyelesaian masalah yang sesuai dengan maksud dan tujuan. Metode penelitian yang digunakan sesuai dengan latar belakang masalah yang ditemukan dilapangan.

Metode penelitian yang digunakan dalam menyelesaikan masalah ini menggunakan metode deskriptif jenis survey dengan pendekatan kuantitatif. Menurut Sugiyono (2009:14) mengungkapkan bahwa “metode penelitian kuantitatif dapat diartikan sebagai metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat positivisme, digunakan untuk meneliti pada populasi atau sampel tertentu....”. Menurut Narbuko dkk (2009:44) menyatakan bahwa “metode deskriptif yaitu, berusaha untuk menuturkan pemecahan masalah yang ada sekarang berdasarkan data-data, jadi ia juga menyajikan data, menganalisis dan menginterpretasi”.

Menurut Prasetyo dkk (2006:143) bahwa, “penelitian survey merupakan suatu penelitian kuantitatif dengan menggunakan pertanyaan terstrukur/sistematis yang sama kepada banyak orang, untuk kemudian seluruh jawaban yang diperoleh peneliti dicatat, diolah dan dianlaisis”. Dapat disimpulkan bahwa penelitian survey adalah penelitian yang mengambil sampel dari sutu populasi dengan menggunakan kuisioner untuk pengumpul data.

Pemilihan metode deskriptif jenis survey dalam penelitian ini didasari oleh maksud peneliti yang ingin mengkaji serta mendeskripsikan mengenai Implementasi Kurikulum Fullday School di Sekolah Dasar Islam Terpadu Imam Bukhori Jatinangor-Sumedang.

Langkah penelitian ini tidak ada pengontrolan variabel, penelitian ini dilakukan secara alamiah tanpa ada treatment dari peneliti, pengumpulan data dilakukan dengan instrumen yang telah disusun dan diterapkan, lalu dilakukan analisis data secara statistik.


(27)

51

Novia Srie Rahayu,2013

Studi Implementasi Kurikulum Fullday School Di Sekolah Dasar Islam Terpadu Imam Bukhari Jatinangor,Sumedang (Studi Deskriptif Di Sekolah Dasar Islam Terpadu Imam Bukhari Jatinangor-Sumedang)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Pada penelitian ini, agar tidak terjadi kesalahpahaman terhadap judul penelitian, maka peneliti mencantumkan definisi operasional dari variabel penelitian, yaitu :

1. Implementasi Kurikulum

Implementasi kurikulum yang dimaksud dalam penelitian ini merupakan kurikulum yang diterapkan di Sekolah Dasar Islam Terpadu Imam Bukhari dilihat dari komponen kurikulum yaitu tujuan, isi, metode/strategi dan evaluasi.

2. Fullday School

Fullday school yang dimaksud dalam penelitian ini merupakan sekolah yang menerapkan pembelajaran selama sehari penuh, yaitu kurang lebih 8 jam belajar dalam sehari, yakni mulai dari jam 07.00 WIB sampai dengan jam 15.30 WIB. Selain materi pelajaran sebagaimana yang telah ditetapkan departemen pendidikan nasional, para siswa juga dibekali pendidikan akhlak dan keterampilan hidup (life skill). Dalam penelitian ini siswa yang menggunakan sistem pembelajaran Fullday School adalah siswa Sekolah Dasar Islam Terpadu Imam Bukhori di Jatinangor.

E. Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian yang digunakan dalam penelitian ini yaitu angket, pedoman wawancara dan pedoman studi dokumentasi. Instrumen penelitian merupakan sebuah alat yang digunakan untuk mengumpulkan data-data yang diperlukan dalam penelitian. Seperti yang dikemukakan Sugiyono (2011:148), “instrumen penelitian adalah suatu alat yang digunakan untuk mengukur fenomena alam maupun sosial yang diamati”. Secara spesifik semua fenomena ini disebut variabel penelitian.

Angket sebagai instrumen penelitian dilakukan dengan cara mengajukan sejumlah pertanyaan tertulis kepada responden. Dalam penelitian ini, angket sebagai instrumen penelitian utama. Angket ini digunakan untuk melihat tujuan kurikulum, isi/materi kurikulum, strategi/metode dan evaluasi kurikulum fullday


(28)

52

Novia Srie Rahayu,2013

Studi Implementasi Kurikulum Fullday School Di Sekolah Dasar Islam Terpadu Imam Bukhari Jatinangor,Sumedang (Studi Deskriptif Di Sekolah Dasar Islam Terpadu Imam Bukhari Jatinangor-Sumedang)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

school di Sekolah Dasar Islam Terpadu Imam Bukhari Jatinangor. Sedangkan pedoman wawancara digunakan untuk mengumpulkan data yang lebih mendalam lagi dengan cara melakukan wawancara kepada pengembang kurikulum di sekolah dasar Islam Terpadu Imam Bukhari. Pedoman studi dokumentasi digunakan untuk menjaring dan memperkuat data dalam penelitian.

F. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data merupakan cara yang dilakukan oleh peneliti untuk memperoleh data yang diperlukan untuk menjawab sebuah penelitian. Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini digunakan untuk menjawab pertanyaan yang telah dirumuskan, karena data yang diperoleh akan dijadikan landasan dalam mengambil suatu kesimpulan. Agar data yang dikumpulkan baik dan benar, maka instrumen pengumpulan datanya harus baik pula

Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini, sebagai berikut:

1) Angket

Dalam penelitian ini, angket sebagai instrumen penelitian utama yang digunakan untuk menjawab permasalahan penelitian melalui sejumlah pertanyaan tertulis kepada subjek penelitian. Angket yang digunakan adalah bentuk angket berstruktur dengan bentuk jawaban tertutup, yaitu angket yang menyediakan beberapa kemungkinan jawaban dan setiap pertanyaan sudah tersedia berbagai alternatif jawaban.

Menurut Riduwan (2012:72), bahwa:

Angket tertutup adalah angket yang disajikan dalam bentuk sedemikian rupa sehingga responden diminta untuk memilih satu jawaban yang sesuai dengan karakteristik dirinya dengan cara memberikan tanda silang (x) atau tanda checklist (√).

Dengan digunakannya angket tertutup ini, responden tidak dapat memberikan jawaban lain kecuali yang telah tersedia sebagai alternative jawaban. Skala yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan skala likert.


(29)

53

Novia Srie Rahayu,2013

Studi Implementasi Kurikulum Fullday School Di Sekolah Dasar Islam Terpadu Imam Bukhari Jatinangor,Sumedang (Studi Deskriptif Di Sekolah Dasar Islam Terpadu Imam Bukhari Jatinangor-Sumedang)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan skala Likert kategori pilihan genap, yaitu empat pilihan kategori. Menurut Sukardi (2004:147), menytakan bahwa “untuk menskor skala kategori Likert, jawaban diberi bobot atau disamakan dengan nilai kuantitatif 4,3,2,1 untuk empat pilihan pernyataan positif dan 1,2,3,4 untuk pernyataan negatif”.

Rentang skala Likert dalam penelitian ini: Tabel 3.1 Rentang Skala Likert

Pernyataan Sangat

Setuju Setuju Tidak Setuju

Sangat Tidak Setuju

Positif 4 3 2 1

Negatif 1 2 3 4

(Sukardi, 2004:147) Langkah-langkah mengumpulkan data dengan angket dalam penelitian ini, adalah sebagai berikut :

a. Menyusun kisi-kisi angket dengan merumuskan indikator pertanyaan. b. Menyusun pertanyaan dengan bentuk pertanyaan berstruktur dan jawaban

tertutup.

c. Membuat pedoman atau petunjuk cara menjawab pertanyaan, guna memudahkan responden untuk menjawab pertanyaan.

d. Jika angket sudah tersusun baik, dilakukan uji coba lapangan agar dapat diketahui kelamahannya.

e. Angket yang telah diujicobakan kemudian diolah untuk melihat apakah terdapat kelemahan untuk selanjutnya direvisi, baik dari segi bahasa atau pertanyaannya. Atau dihapus jika pertanyaan lain masih dapat mewakili indikator yang ada.


(30)

54

Novia Srie Rahayu,2013

Studi Implementasi Kurikulum Fullday School Di Sekolah Dasar Islam Terpadu Imam Bukhari Jatinangor,Sumedang (Studi Deskriptif Di Sekolah Dasar Islam Terpadu Imam Bukhari Jatinangor-Sumedang)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu f. Menggandakan angket sesuai banyaknya jumlah responden.

2) Wawancara

Wawancara dimaksudkan untuk melengkapi data yang belum terjawab dari angket. Wawancara diajukan kepada responden seputar implementasi kurikulum Fullday school di Sekolah Dasar Islam Terpadu Imam Bukhori. Wawancara dalam penelitian ini bersifat bebas, yaitu terjadi tanya jawab bebas antara peneliti dan responden, namun peneliti tetap menggunakan tujuan penelitian sebagai pedoman. Wawancara ini dilakukan langsung kepada Tim Pengembang Kurikulum Fullday School di Sekolah Dasar Islam Terpadu Imam Bukhari- Jatinangor untuk melengkapi data mengenai isi/materi kurikulum, metode/strategi kurikulum, evaluasi kurikulum dan kendala dalam implementasi kurikulum.

Adapun langkah-langkah teknik pengumpulan data dengan wawncara, adalah sebagai berikut :

a. Merumuskan tujuan wawancara.

b. Membuat kisi-kisi dan pedoman wawancara.

c. Menyusun pertanyaan sesuai dengan data yang diperlukan. d. Melaksanakan wawancara.

3) Studi Dokumentasi

Studi dokumentasi digunakan untuk menganalisis atau menjaring data berupa dokumen tertulis lembaga atau dokumen sekolah, serta arsip-arsip lain yang dapat melengkapi penyelesaian masalah penelitian, seperti: RPP,Silabus, serta pedoman kurikulum sekolah dasar Islam Terpadu Imam Bukhari Jatinangor.

Studi dokumentasi dalam penelitian ini dilakukan untuk melihat gambaran implementasi kurikulum fullday School di Sekolah Dasar Islam Terpadu Imam Bukhari dan memperkuat data yang diperoleh.


(31)

55

Novia Srie Rahayu,2013

Studi Implementasi Kurikulum Fullday School Di Sekolah Dasar Islam Terpadu Imam Bukhari Jatinangor,Sumedang (Studi Deskriptif Di Sekolah Dasar Islam Terpadu Imam Bukhari Jatinangor-Sumedang)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Teknik uji instrumen dilakukan untuk mengetahui sejauh mana instrumen yang digunakan memiliki kualitas yang baik, karena instrumen dalam sebuah penelitian sangat berpengaruh terhadap kualitas data dari penelitian tersebut. Instrumen penelitian pada umumnya memiliki dua syarat penting, yaitu validitas dan reliabilitas.

Plaksanaan uji coba instrumen ini dilakukan dengan menyebarkan instrumen berupa angket kepada 20 guru sebagai orang responden. Instrumen yang diujicobakan mengenai sistem kurikulum Fullday School di Sekoah Dasar Islam Terpadu Imam Bukhari Jatinangor. Uji coba instrumen dilakukan dengan uji validitas dan uji reliabilitas.

1) Validitas

Validitas instrumen diartikan sebagai keshahihan sebuah instrumen.Uji validitas dilakukan untuk mengukur seberapa besar kevalidan suatu instrumen. Seperti yang diungkapkan oleh Arikunto (2006:168), “validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat kevalidan atau kesahihan suatu instrumen”. Sebuah instrumen dikatakan valid apabila mampu mengukur apa yang diinginkan dan dapat menangkap data dari variabel yang diteliti secara tepat.

Uji validitas dalam penelitian ini menggunakan validitas isi yang menunjukan kemampuan istrumen penelitian untuk mengungkap atau mewakili semua isi yang hendak diukur, menyusun instrumen dengan menggunakan kisi-kisi. Agar memenuhi validitas isi, peneliti meminta pertimbangan dari para ahli, yaitu kepada kedua pembimbing skripsi untuk mengamati apakah instrumen telah sesuai dengan konsep yang hendak diukur atau diperlukan koreksi terhadap materi instrumen yang hendak diuji cobakan terhadap sampel penelitian.

Uji validitas ini, dimana instrumen yang telah dikembangkan, kemudian diuji cobakan kepada sampel populasi.


(32)

56

Novia Srie Rahayu,2013

Studi Implementasi Kurikulum Fullday School Di Sekolah Dasar Islam Terpadu Imam Bukhari Jatinangor,Sumedang (Studi Deskriptif Di Sekolah Dasar Islam Terpadu Imam Bukhari Jatinangor-Sumedang)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Dalam penelitian ini, untuk mengetahui tingkat validitas suatu instrument, dapat digunakan koefisien korelasi dengan menggunakan rumus korelasi product-moment dari Pearson.

Adapun rumus perhitungan korelasi product-moment, yaitu :

(Sumber : Arifin, 2009:254)

Keterangan :

r : Koefisien korelasi Pearson N : Jumlah responden

X : Jumlah jawaban item Y : Jumlah item keseluruhan

Perhitungan validitas instrument dalam penelitian ini, menggunakan bantuan program Microsoft Excel 2010. Untuk mengetahui butir item yang valid dan tidak valid dilakukan dengan cara membandingkan nilai rhitung dengan nilai rtabel pada taraf kepercayaan 95% atau α = 0,05. Apabila nilai rhitung > rtabel, maka item instrumen tersebut dinyatakan valid, begitupun sebaliknya jika nilai rhitung < rtabe lmaka item instrumen dinyatakan tidak valid. Nilai rtabel dari n = 20 yaitu sebesar 0,468. Instrumen variabel yang diujicobakan sebanyak 53 item pernyataan.

Hasil dari perhitungan uji validitas instrumen variabel yang diuji cobakan dari 53 item pernyataan terdapat 47 item yang dinyatakan valid dan 6 item yang dinyatakan tidak valid. Setiap item yang dinyatakan tidak valid dibuang, yaitu item no 5, 13, 20, 22, 26, dan 28 karena item yang lainnya masih dapat mewakili indikator yang ada. Sehingga instrumen yang digunakan dalam penelitian sebanyak 47 item pernyataan, yaitu no 1, 2, 3, 4, 6, 7, 8, 9, 10, 11, 12, 14, 15, 16,


(33)

57

Novia Srie Rahayu,2013

Studi Implementasi Kurikulum Fullday School Di Sekolah Dasar Islam Terpadu Imam Bukhari Jatinangor,Sumedang (Studi Deskriptif Di Sekolah Dasar Islam Terpadu Imam Bukhari Jatinangor-Sumedang)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

17, 18, 19, 20, 21, 23, 24, 25, 27, 29, 30, 31, 32, 33, 34, 35, 36, 37, 38, 39, 40, 41, 42, 43, 44, 45, 46, 47, 48, 49, 50, 52, 53.

2) Reliabilitas

Menurut Arifin (2011:248), “reliabilitas adalah derajat konsistensi instrument yang bersangkutan.” Suatu tes dapat dikatakan reliabel jika selalu memberikan hasil yang sama bila diujikan pada kelompok yang sama dalam waktu yang berbeda.

Dalam penelitian ini, untuk menguji reliabilitas instrument menggunakan pengujian reliabilitas dengan internal consistency. Menurut Sugiyono (2011:185), “pengujian reliabilitas dengan internal consistency, dilakukan dengan cara mencobakan instrument sekali saja, kemudian data diperoleh dianalisis dengan teknik tertentu. Hasil analisis dapat digunakan untuk memprediksi reliabilitas instrument.

Untuk perhitungan uji reliabilitas menggunakan rumus Croncbach’s Alpha atau Koefisien Alpha. Menurut Arikunto (2006:196), “rumus alpha digunakan untuk mencari reliabilitas instrument yang skornya bukan 1 dan 0, misalnya angket atau soal bentuk uraian.”

Langkah-langkah yang dilakukan dalam mencari reliabilitas dengan menggunakan Croncbach’s Alphaadalah sebagai berikut :

a) Mencari Varians Total

Keterangan :

:varians total

: jumlah kuadrat skor total setiap responden : jumlah kuadrat seluruh skor total setiap responden

: jumlah responden uji coba


(34)

58

Novia Srie Rahayu,2013

Studi Implementasi Kurikulum Fullday School Di Sekolah Dasar Islam Terpadu Imam Bukhari Jatinangor,Sumedang (Studi Deskriptif Di Sekolah Dasar Islam Terpadu Imam Bukhari Jatinangor-Sumedang)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Keterangan :

: varians butir setiap varians

: jumlah kuadrat jawaban responden pada setiap varians : jumlah kuadrat skor seluruh responden dari setiap item

: jumlah responden uji coba c) Rumus Alpha

(

) (

)

Keterangan :

: reliabilitas instrumen : banyaknya butir item

: jumlahvarians item

: varians total

Setelah harga dipeoleh kemudian dikonsultasikan dengan tabel interpretasi nilai r, sebagai berikut :

Interval Koefisien Interpretasi

0,00 – 0,199 Sangat rendah

0,20 – 0,399 Rendah

0,40 – 0,599 Sedang

0,60 – 0,799 Kuat

0,80 – 1,000 Sangat kuat

(Sumber : Sugiyono, 2011:257) Metode uji reliabilitas yang digunakan dalam penelitian inia dalah uji reliabilitas Cronbach’s Alpha dengan bantuan program SPSS.


(35)

59

Novia Srie Rahayu,2013

Studi Implementasi Kurikulum Fullday School Di Sekolah Dasar Islam Terpadu Imam Bukhari Jatinangor,Sumedang (Studi Deskriptif Di Sekolah Dasar Islam Terpadu Imam Bukhari Jatinangor-Sumedang)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Perhitungan uji reliabilitas dalam penelitian ini menggunakan bantuan program IBM SPSS Statistics 16. Untuk mengetahui apakah instrumen tersebut reliable atau tidak dilakukan dengan cara membandingkan nilai rhitung yang diperoleh dari hasil perhitungan IBM SPSS Statistics 16 dengan nilai rtabel dari n = 20 yaitu sebesar 0,468, pada α = 0,05. Apabila hasil rhitung > rtabel, maka instrumen tersebut dapat dikatakan reliable.

Hasil perhitungan uji relibilitas instrumen variabel dari 53 item didapat rhitung = 0,965. Nilai rtabel dari n = 20 dan α = 0,05 yaitu 0,468, maka dapat dilihat bahwa rhitung (0,965) > rtabel (0,468). Apabila nilai rhitung > rtabel maka instrumen dapat dinyatakan reliable. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa instrumen yang digunakan dinyatakan reliable dengan tingkat interpretasi nilai r sangat kuat, dan dapat digunakan sebagai alat pengumpul data.

H. Teknik Analisis Data

Data yang diperoleh dalam penelitian ini bersifat kuantitatif yang didapat dari instrument angket sehingga perlu diolah untuk proses penarikan kesimpulan. Adapun teknik analisis data yang digunakan adalah teknik hitung statistik deskriptif dan tidak menggunakan statistika inferensial karena tidak ada hipotesis.

Karena dalam penelitian ini tidak terdapat hipotesis maka tidak terdapat uji hipotesis. Teknik analisis data yang digunakan untuk menjawab rumusan masalah adalah presentase dari data yang diperoleh.

Presentase untuk setiap kemungkinan jawaban dapat diperoleh dengan cara membagi frekuensi yang diperoleh (fo) dengan jumlah sampel (N), kemudian dikalikan dengan 100% atau dengan rumus sebagai berikut :

(Sudjana & Ibrahim, 2004 :129) Keterangan :

P : Presentase


(36)

60

Novia Srie Rahayu,2013

Studi Implementasi Kurikulum Fullday School Di Sekolah Dasar Islam Terpadu Imam Bukhari Jatinangor,Sumedang (Studi Deskriptif Di Sekolah Dasar Islam Terpadu Imam Bukhari Jatinangor-Sumedang)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu N : Jumlah sampel

Setelah selesai melakukan perhitungan data, selanjutnya dirumuskan kriteria interprestasi skornya. Adapun Kriteria Interprestasi Skor menurut Riduwan (2012:89), sebagai berikut :

Angka 0% - 20% = Sangat lemah Angka 21% - 40% = Lemah Angka 41% - 60% = Cukup Angka 61% - 80% = Kuat Angka 81% - 20% = Sangat kuat

I. Penetapan Kriteria Untuk Variabel yang Diteliti

Berdasarkan landasan teori komponen kurikulum yang terdapat dalam bab II, kurikulum dapat dikatakan sangat baik jika dalam setiap komponen kurikulum, yaitu komponen tujuan, isi/materi, strategi/metode serta evaluasi kurikulum, memenuhi kriteria sebagai berikut:

1. Tujuan Kurikulum dapat dikatakan sangat baik jika: mengandung aspek kognitif, afektif dan psikomotor, memiliki ciri khas tujuan institusional, tujuan kurikulum berpusat pada potensi, perkembangan, kebutuhan dan kepentingan peserta didik dan lingkungannya, beragam dan terpadu, serta mengutamakan perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni, relevan dengan kehidupan, menyeluruh dan berkesinambungan.

2. Isi/materi kurikulum dikatakan sangat baik jika: Materi shahih dan signifikan, artinya harus menggambarkan pengetahuan mutakhir, materi itu harus relevan dengan kenyataan sosial dan kultural agar peserta didik lebih mampu memahami fenomena dunia, termasuk peruabahan-perubahan yang terjadi, materi mengandung keseimbangan antara keluasan dan kedalaman, materi mencakup berbagai ragam tujuan, materi harus sesuai dengan kemampuan dan pengalaman peserta didik, dan materi sesuai dengan kebutuhan dan minat peserta didik.


(37)

61

Novia Srie Rahayu,2013

Studi Implementasi Kurikulum Fullday School Di Sekolah Dasar Islam Terpadu Imam Bukhari Jatinangor,Sumedang (Studi Deskriptif Di Sekolah Dasar Islam Terpadu Imam Bukhari Jatinangor-Sumedang)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

3. Stratagi/metode kurikulum dikatakan sangat baik jika: strategi/metode tersebut sesuai dengan tujuan pembelajaran, sesuai dengan kebutuhan dan karakteristik peserta didik.

4. Evaluasi kurikulum dikatakan sangat baik jika: evaluasi dilakukan secara menyeluruh/komprehensif dari mulai evaluasi terhadap tujuan umum kurikulum, perencanaan, uji coba kurikulum tersebut beserta revisi, uji lapangan, bagaimana pelakasanaan kurikulum tersebut di lapangan, hingga pengawasan mutu.

J. Langkah-Langkah Penelitian 1. Tahap Persiapan

Tahap persiapan dimulai dengan konsultasi dengan dosen pembimbing. Selama persiapan rancamgan, peneliti melakukan studi pendahuluan ke lokasi penelitian, untuk mendapatkan data awal, menentukan populasi serta sampel yang dibutuhkan dan mengurus perizinan pelaksanaan penelitian. Surat perizinan tersebut diantaranya:

a) Surat izin penelitian dari Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Pendidikan Indonesia No. 0886/UN40.10/PL/2013

b) Surat Izin Peneitian dari Dinas Pendidikan UPTD TK/SD Dan PNF kecamatan Jatinangor No. 421.2/67/UPTD TK, SD, dan PNF

2. Tahap Perencanaan

Pada tahap ini peneliti mulai menyusun rancangan penelitian, yaitu menyiapkan alat dan teknik untuk pengumpulan data serta instrumen penelitian. 3. Tahap Pengumpulan Data

Pada tahap ini peneliti mengumpulkan data yang penting untuk penyelesaian masalah penelitian sesuai instrumen serta pedoman yang telah disusun sebelumnya.


(38)

62

Novia Srie Rahayu,2013

Studi Implementasi Kurikulum Fullday School Di Sekolah Dasar Islam Terpadu Imam Bukhari Jatinangor,Sumedang (Studi Deskriptif Di Sekolah Dasar Islam Terpadu Imam Bukhari Jatinangor-Sumedang)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Data yang telah diperoleh di lapangan kemudian diolah secara statistik, serta menarik kesimpulan hasil penelitian.

5. Tahap Pelaporan

Menulis laporan dalam bentuk skripsi berdasarkan kaidah-kaidah penulisan karya tulis ilmiah dan diserahkan kepada tim penguji sidang untuk diberi penilaian.


(39)

98

Novia Srie Rahayu,2013

Studi Implementasi Kurikulum Fullday School Di Sekolah Dasar Islam Terpadu Imam Bukhari Jatinangor,Sumedang (Studi Deskriptif Di Sekolah Dasar Islam Terpadu Imam Bukhari Jatinangor-Sumedang)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan mengenai implementasi kurikulum fullday school di Sekolah Dasar Islam Terpadu Imam Bukhari Jatinangor diperoleh simpulan sebagai berikut:

1. Kesimpulan Umum:

Hasil penelitian yang dilakukan mengenai implementasi kurikulum Fullday School di Sekolah Dasar Islam terpadu Imam Bukhari dapat dikategorikan sangat baik. Hal tersebut menunjukkan, bahwa setiap komponen dalam kurikulum di SD Islam Terpadu Imam Bukhari telah melakukan fungsinya dengan tepat hingga dapat mencapai tujuan yang diharapkan, selain itu implementasi kurikulum di sekolah tersebut memiliki ciri khas berbasis keislaman sehingga setiap kegiatan di sekolah tidak lepas dari nilai-nilai keislaman. Kurikulum di SD Islam Terpadu Imam Bukhari dirancang dengan pembelajaran yang menyenangkan dan terdapat program pengembangan diri sesuai minat dan bakat siswa, sehingga siswa tidak merasa jenuh ataupun tertekan walaupun jam belajarnya dilakukan selama sehari penuh.

2. Kesimpulan Khusus:

a. Tujuan kurikulum fullday school di Sekolah Dasar Islam Terpadu Imam Bukhari berada pada kategori sangat baik. Hal tersebut menunjukan bahwa dalam mentukan tujuan kurikulum, sekolah dasar Islam Terpadu Imam Bukhari sudah sesuai dengan domain serta aspek-aspek yang terdapat dalam tujuan kurikulum. Selain itu, tujuan kurikulum fullday school di Sekolah Dasar Islam Terpadu Imam Bukhari memiliki ciri khas tujuan institusional, yaitu tujuan kurikulum yang berbasis Keislaman, sehingga semua kegiatan


(40)

99

Novia Srie Rahayu,2013

Studi Implementasi Kurikulum Fullday School Di Sekolah Dasar Islam Terpadu Imam Bukhari Jatinangor,Sumedang (Studi Deskriptif Di Sekolah Dasar Islam Terpadu Imam Bukhari Jatinangor-Sumedang)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

dibalut dengan nilai dan ajaran Islam. Tujuan dari Sekolah Dasar Islam Terpadu Imam Bukhari, yaitu menjadi lembaga pendidikan Islam pilihan untuk membentuk generasi berkepribadian Islami yang cinta ilmu dan mengamalkannya

b. Isi/materi kurikulum fullday school di Sekolah Dasar Islam Terpadu Imam Bukhari menunjukkan kategori sangat baik. Sehingga dapat disimpulkan bahwa isi/materi kurikulum fullday school di Sekolah Dasar Islam Terpadu Imam Bukhari telah memenuhi aspek isi/materi, ruang lingkup materi, urutan penyusunan materi pelajaran, penempatan isi/materi berdasarkan perkembangan peserta didik dengan baik. Ciri khas isi/materi kurikulum fullday school di SD Islam Terpadu Imam Bukhari Jatinagor memadukan pendidikan umum dengan nilai-nilai Keislaman, sehingga semua materi kurikulum dibalut dengan ajaran agama Islam. Setiap mata pelajaran diarahkan untuk memantapkan kekuatan Rabaniyah, sehingga niat belajar adalah untuk beribadah kepada Allah. Selain itu, materi kurikulum SD Islam Terpadu Imam Bukhari memuat mata pelajaran wajib, mata pelajaran lokal, dan mata pelajaran yayasan dan pengembangan diri. Sehingga siswa tidak hanya cakap dalam ilmu pengetahuan umum, namun siswa pun taat terhadap ajaran agama dan terampil dalam mengembangkan kemampuan dirinya. c. Metode/strategi kurikulum fullday school di Sekolah Dasar Islam Terpadu

Imam Bukhari berada pada kategori sangat baik. Hal tersebut menunjukan bahwa metode/strategi kurikulum fullday school di Sekolah Dasar Islam Terpadu Imam Bukhari telah sesuai dalam pemilihan strategi pembelajaran, pendekatan dalam metode pembelajaran, menggunakan media pembelajaran yang sesuai serta mengikuti perkembangan teknologi informasi dan komunikasi. Strategi pembelajaran yang diterapkan di Sekolah Dasar Islam Terpadu Imam Bukhari adalah menggunakan strategi discovery learning, sehingga siswa dituntut lebih aktif dalam proses pembelajaran. Ciri khas strategi kurikulum di SDIT Imam Bukhari, yaitu semua kegiatan yang


(41)

100

Novia Srie Rahayu,2013

Studi Implementasi Kurikulum Fullday School Di Sekolah Dasar Islam Terpadu Imam Bukhari Jatinangor,Sumedang (Studi Deskriptif Di Sekolah Dasar Islam Terpadu Imam Bukhari Jatinangor-Sumedang)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

dilakukan sekolah tidak terlepas dari ajaran agama Islam, selain itu kegiatan belajar tidak hanya dilakukan di dalam kelas, melainkan peserta didik dapat belajar dengan suasana yang menyenangkan di luar kelas.

d. Evaluasi kurikulum fullday school di Sekolah Dasar Islam Terpadu Imam Bukhari berada pada kategori sangat baik, karena evaluasi kurikulum dilakukan secara menyeluruh/ komprehensif terhadap semua komponen kurikulum. Evaluasi kurikulum fullday school di Sekolah Dasar Islam Terpadu Imam Bukhari Jatinangor dilakukan secara kontinuitas. Ciri khas

evaluasi kurikulumnya dilakukan secara berkala setiap hari Jum’at. Evaluasi kurikulum tersebut tidak hanya dilakukan untuk mengetahui perkembangan dan prestasi peserta didik saja, melainkan evaluasi dilakukan terhadap guru, serta akhlak dan penampilan (performance) atau perbuatan peserta didik. e. Terdapat beberapa kendala dalam pelaksanaan sistem kurikulum fullday

school di Sekolah Dasar Islam Terpadu Imam Bukhari, diantaranya faktor perbedaan karakteristik siswa serta sarana dan prasarana yang kurang memadai, sehingga pelaksanaan kurikulum fullday school di Sekolah Dasar Islam Terpadu Imam Bukhari kurang berjalan secara optimal.

B. Saran

Sesuai dengan hasil penelitian yang telah dilakukan, terdapat beberapa saran yang dapat dikemukakan penulis, yaitu:

1. Bagi sekolah

Sekolah diharapkan dapat mengatasi kendala-kendala yang dapat menghambat pelaksanaan sistem kurikulum fullday school di Sekolah Dasar Islam Terpadu Imam Bukhari Jatinangor, sehingga pelaksanaannya dapat berjalan lebih optimal.

2. Bagi Guru dan Tim Pengembang Kurikulum

Guru dan Tim Pengembang Kurikulum hendaknya terus meningkatkan kurikulum yang lebih baik lagi, sehingga diharapkan melalui kurikulum


(42)

101

Novia Srie Rahayu,2013

Studi Implementasi Kurikulum Fullday School Di Sekolah Dasar Islam Terpadu Imam Bukhari Jatinangor,Sumedang (Studi Deskriptif Di Sekolah Dasar Islam Terpadu Imam Bukhari Jatinangor-Sumedang)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Fullday School di Sekolah Dasar Islam Terpadu imam Bukhari dapat memecahkan krisis pendidikan dalam pemenuhan kebutuhan pendidikan yang baik bagi siswa. Sehingga kurikulum Fullday School dapat terus dipertahankan dan kemampuan siswa pun semakin meningkat, tidak hanya berprestasi secara akademik, namun memiliki akhlak dan kepribadian yang baik dan mampu mengembangkan potensi yang ada pada diri siswa. Selain itu, peserta didik diharapkan dapat lebih berprestasi tidak hanya dilingkungan sekolah sendiri namun dapat bersaing dengan sekolah-sekolah lainnya.

3. Bagi Siswa

Siswa diharapkan dapat belajar lebih aktif dan mandiri dalam proses pembelajaran, selain itu siswa diharapkan dapat lebih menggali potensi yang ada pada dirinya sehingga. Karena penentu keberhasilan suatu sistem kurikulum ditentukan oleh kualitas siswa.

4. Jurusan Kurikulum dan Teknologi Pendidikan

Sebagai pengembang kurikulum, hendaknya dapat mengembangkan sistem kurikulum yang sesuai untuk sekolah-sekolah yang memiliki sistem kurikulum fullday, sehingga proses pembelajaran dapat berlangsung dengan efektif.

5. Bagi Peneliti Selanjutnya

Hasil penelitian mengenai sistem kurikulum fullday school memberikan gambaran mengenai perencanaan sistem kurikulum saja, sehingga kiranya perlu diadakan penelitian lebih lanjut mengenai pelaksaan sistem kurikulum fullday school, agar dapat diketahui dengan jelas apakah pelaksanaan sistem kurikulum tersebut sudah sesuai dengan perencaan yang telah ditetapkan atau belum.


(43)

102

Novia Srie Rahayu,2013

Studi Implementasi Kurikulum Fullday School Di Sekolah Dasar Islam Terpadu Imam Bukhari Jatinangor,Sumedang (Studi Deskriptif Di Sekolah Dasar Islam Terpadu Imam Bukhari Jatinangor-Sumedang)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR PUSTAKA

Arifin, Zaenal. (2009). Evaluasi Pembelajaran (Prinsip Teknik Prosedur). Bandung : PT Remaja Rosdakarya.

____________. (2011). Konsep dan Model Pengembangan Kurikulum. Bandung : PT Remaja Rosdakarya.

____________. (2011). Penelitian Pendidikan (Metode dan Paradigma Baru). Bandung : PT Remaja Rosdakarya.

Arikunto, Suharsimi. (2006). Prosedur Penelitian. Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: PT. Rineka Cipta.

____________.(2010). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik (Edisi Revisi 2010). Jakarta: PT. Rineka Cipta.

Badrusalim, dkk. (2010). Bentuk-bentuk Organisasi Kurikulum. [online]. Tersedia: http://persiabad-cintailmu.blogspot.com/2010/12/organisasi-kurikulum.html [23 September 2013].

Budiningsih, Asri C. (2005). Belajar dan Pembelajaran. Jakarta : PT Rineka Cipta.

Depdiknas. (2008). Model Penyelenggaraan Sekolah Kategori Mandiri /Konvensional. Jakarta: Direktorat Pembinaan Sekolah Mengah Atas. Dirjen Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah.

Fatimah. (2011). Plus Minus Full Day School. [online]. Tersedia: http://www.fatahasolo.net/fataha/berita.php?id=28 [26 Oktober 2012].

Fitriatululya, Vita. (2011). Mengidentifikasi Perkembangan Peserta Didik Didalam Full Day School. [online]. Tersedia:

http://vita-fitriyatul-ulya.blogspot.com [26 Oktober 2012]

Furqon. (2009). Statistika Terapan untuk Penelitian. Bandung : Alfabeta.

Hamalik, Oemar. (2008). Dasar-Dasar Pengembangan Kurikulum. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.


(44)

103

Novia Srie Rahayu,2013

Studi Implementasi Kurikulum Fullday School Di Sekolah Dasar Islam Terpadu Imam Bukhari Jatinangor,Sumedang (Studi Deskriptif Di Sekolah Dasar Islam Terpadu Imam Bukhari Jatinangor-Sumedang)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Hanif, Faizin. (2009). Implementasi Fullday School Dalam Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa Di MAN Kandangan Kabupaten Kediri. Skripsi pada Fakultas Tarbiyah Universitas Islam Negeri (UIN) Malang: Tidak Diterbitkan.

Idi, Abdullah. (2009). Pengembangan Kurikulum Teori dan Praktek. Jogjakarta: AR-RUZZ MEDIA

Kuswandi, Iwan. (2012). Full Day School dan Pendidikan Terpadu. [online].

Tersedia:http://iwankuswandi.wordpress.com/full-day-school-dan-pendidikan-terpadu/. [07 Mei 2013].

Legianti, Munirah. (2012). Studi Komparatif Prestasi Belajar Siswa Antara Moving Class dengan Kelas Menetap ( Studi Deskriptif Terhadap Prestasi Belajar Siswa di SMK Negeri 13 dan SMK Dan SMK Negeri 2 Bandung). Skripsi pada FIP UPI Bandung: Tidak diterbitkan.

Mushlihin, Al-Hafizh. (2013). Pengertian Full Day School. [online]. Tersedia: http://www.referensimakalah.com/2013/01/pengertian-full-day-school.html [07 Mei 2013].

Najmi, Alfa. (2011). Berbagi pengetahuan, Pengertian Koherensi. [online]. Tersedia: http://alfa19.blogspot.com/2011/04/pengertian-koherensi.html [23 September 2013].

Narbuko, dkk. (2009). Metode Penelitian. Jakarta: Bumi Aksara. Nasution. (2010). Teknologi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.

Prasetyo, Bambang dkk. (2006). Metode penleitian Kuantitatif. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.

Riduwan. (2012). Belajar Mudah Penelitian Untuk Guru Karyawan dan Penelitian Pemula. Bandung: Alfabeta.

Rumapea, Dormitio. (2011). Model Pembelajaran Konvensional. [online].


(1)

99

Novia Srie Rahayu,2013

Studi Implementasi Kurikulum Fullday School Di Sekolah Dasar Islam Terpadu Imam Bukhari Jatinangor,Sumedang (Studi Deskriptif Di Sekolah Dasar Islam Terpadu Imam Bukhari Jatinangor-Sumedang)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

dibalut dengan nilai dan ajaran Islam. Tujuan dari Sekolah Dasar Islam Terpadu Imam Bukhari, yaitu menjadi lembaga pendidikan Islam pilihan untuk membentuk generasi berkepribadian Islami yang cinta ilmu dan mengamalkannya

b. Isi/materi kurikulum fullday school di Sekolah Dasar Islam Terpadu Imam Bukhari menunjukkan kategori sangat baik. Sehingga dapat disimpulkan bahwa isi/materi kurikulum fullday school di Sekolah Dasar Islam Terpadu Imam Bukhari telah memenuhi aspek isi/materi, ruang lingkup materi, urutan penyusunan materi pelajaran, penempatan isi/materi berdasarkan perkembangan peserta didik dengan baik. Ciri khas isi/materi kurikulum

fullday school di SD Islam Terpadu Imam Bukhari Jatinagor memadukan

pendidikan umum dengan nilai-nilai Keislaman, sehingga semua materi kurikulum dibalut dengan ajaran agama Islam. Setiap mata pelajaran diarahkan untuk memantapkan kekuatan Rabaniyah, sehingga niat belajar adalah untuk beribadah kepada Allah. Selain itu, materi kurikulum SD Islam Terpadu Imam Bukhari memuat mata pelajaran wajib, mata pelajaran lokal, dan mata pelajaran yayasan dan pengembangan diri. Sehingga siswa tidak hanya cakap dalam ilmu pengetahuan umum, namun siswa pun taat terhadap ajaran agama dan terampil dalam mengembangkan kemampuan dirinya. c. Metode/strategi kurikulum fullday school di Sekolah Dasar Islam Terpadu

Imam Bukhari berada pada kategori sangat baik. Hal tersebut menunjukan bahwa metode/strategi kurikulum fullday school di Sekolah Dasar Islam Terpadu Imam Bukhari telah sesuai dalam pemilihan strategi pembelajaran, pendekatan dalam metode pembelajaran, menggunakan media pembelajaran yang sesuai serta mengikuti perkembangan teknologi informasi dan komunikasi. Strategi pembelajaran yang diterapkan di Sekolah Dasar Islam Terpadu Imam Bukhari adalah menggunakan strategi discovery learning, sehingga siswa dituntut lebih aktif dalam proses pembelajaran. Ciri khas strategi kurikulum di SDIT Imam Bukhari, yaitu semua kegiatan yang


(2)

Novia Srie Rahayu,2013

Studi Implementasi Kurikulum Fullday School Di Sekolah Dasar Islam Terpadu Imam Bukhari Jatinangor,Sumedang (Studi Deskriptif Di Sekolah Dasar Islam Terpadu Imam Bukhari Jatinangor-Sumedang)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

dilakukan sekolah tidak terlepas dari ajaran agama Islam, selain itu kegiatan belajar tidak hanya dilakukan di dalam kelas, melainkan peserta didik dapat belajar dengan suasana yang menyenangkan di luar kelas.

d. Evaluasi kurikulum fullday school di Sekolah Dasar Islam Terpadu Imam Bukhari berada pada kategori sangat baik, karena evaluasi kurikulum dilakukan secara menyeluruh/ komprehensif terhadap semua komponen kurikulum. Evaluasi kurikulum fullday school di Sekolah Dasar Islam Terpadu Imam Bukhari Jatinangor dilakukan secara kontinuitas. Ciri khas evaluasi kurikulumnya dilakukan secara berkala setiap hari Jum’at. Evaluasi kurikulum tersebut tidak hanya dilakukan untuk mengetahui perkembangan dan prestasi peserta didik saja, melainkan evaluasi dilakukan terhadap guru, serta akhlak dan penampilan (performance) atau perbuatan peserta didik. e. Terdapat beberapa kendala dalam pelaksanaan sistem kurikulum fullday

school di Sekolah Dasar Islam Terpadu Imam Bukhari, diantaranya faktor

perbedaan karakteristik siswa serta sarana dan prasarana yang kurang memadai, sehingga pelaksanaan kurikulum fullday school di Sekolah Dasar Islam Terpadu Imam Bukhari kurang berjalan secara optimal.

B. Saran

Sesuai dengan hasil penelitian yang telah dilakukan, terdapat beberapa saran yang dapat dikemukakan penulis, yaitu:

1. Bagi sekolah

Sekolah diharapkan dapat mengatasi kendala-kendala yang dapat menghambat pelaksanaan sistem kurikulum fullday school di Sekolah Dasar Islam Terpadu Imam Bukhari Jatinangor, sehingga pelaksanaannya dapat berjalan lebih optimal.

2. Bagi Guru dan Tim Pengembang Kurikulum

Guru dan Tim Pengembang Kurikulum hendaknya terus meningkatkan kurikulum yang lebih baik lagi, sehingga diharapkan melalui kurikulum


(3)

101

Novia Srie Rahayu,2013

Studi Implementasi Kurikulum Fullday School Di Sekolah Dasar Islam Terpadu Imam Bukhari Jatinangor,Sumedang (Studi Deskriptif Di Sekolah Dasar Islam Terpadu Imam Bukhari Jatinangor-Sumedang)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Fullday School di Sekolah Dasar Islam Terpadu imam Bukhari dapat

memecahkan krisis pendidikan dalam pemenuhan kebutuhan pendidikan yang baik bagi siswa. Sehingga kurikulum Fullday School dapat terus dipertahankan dan kemampuan siswa pun semakin meningkat, tidak hanya berprestasi secara akademik, namun memiliki akhlak dan kepribadian yang baik dan mampu mengembangkan potensi yang ada pada diri siswa. Selain itu, peserta didik diharapkan dapat lebih berprestasi tidak hanya dilingkungan sekolah sendiri namun dapat bersaing dengan sekolah-sekolah lainnya.

3. Bagi Siswa

Siswa diharapkan dapat belajar lebih aktif dan mandiri dalam proses pembelajaran, selain itu siswa diharapkan dapat lebih menggali potensi yang ada pada dirinya sehingga. Karena penentu keberhasilan suatu sistem kurikulum ditentukan oleh kualitas siswa.

4. Jurusan Kurikulum dan Teknologi Pendidikan

Sebagai pengembang kurikulum, hendaknya dapat mengembangkan sistem kurikulum yang sesuai untuk sekolah-sekolah yang memiliki sistem kurikulum fullday, sehingga proses pembelajaran dapat berlangsung dengan efektif.

5. Bagi Peneliti Selanjutnya

Hasil penelitian mengenai sistem kurikulum fullday school memberikan gambaran mengenai perencanaan sistem kurikulum saja, sehingga kiranya perlu diadakan penelitian lebih lanjut mengenai pelaksaan sistem kurikulum

fullday school, agar dapat diketahui dengan jelas apakah pelaksanaan sistem

kurikulum tersebut sudah sesuai dengan perencaan yang telah ditetapkan atau belum.


(4)

102

Novia Srie Rahayu,2013

Studi Implementasi Kurikulum Fullday School Di Sekolah Dasar Islam Terpadu Imam Bukhari Jatinangor,Sumedang (Studi Deskriptif Di Sekolah Dasar Islam Terpadu Imam Bukhari Jatinangor-Sumedang)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR PUSTAKA

Arifin, Zaenal. (2009). Evaluasi Pembelajaran (Prinsip Teknik Prosedur). Bandung : PT Remaja Rosdakarya.

____________. (2011). Konsep dan Model Pengembangan Kurikulum. Bandung : PT Remaja Rosdakarya.

____________. (2011). Penelitian Pendidikan (Metode dan Paradigma Baru). Bandung : PT Remaja Rosdakarya.

Arikunto, Suharsimi. (2006). Prosedur Penelitian. Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: PT. Rineka Cipta.

____________.(2010). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik (Edisi

Revisi 2010). Jakarta: PT. Rineka Cipta.

Badrusalim, dkk. (2010). Bentuk-bentuk Organisasi Kurikulum. [online]. Tersedia: http://persiabad-cintailmu.blogspot.com/2010/12/organisasi-kurikulum.html [23 September 2013].

Budiningsih, Asri C. (2005). Belajar dan Pembelajaran. Jakarta : PT Rineka Cipta.

Depdiknas. (2008). Model Penyelenggaraan Sekolah Kategori Mandiri

/Konvensional. Jakarta: Direktorat Pembinaan Sekolah Mengah Atas. Dirjen

Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah.

Fatimah. (2011). Plus Minus Full Day School. [online]. Tersedia: http://www.fatahasolo.net/fataha/berita.php?id=28 [26 Oktober 2012].

Fitriatululya, Vita. (2011). Mengidentifikasi Perkembangan Peserta Didik

Didalam Full Day School. [online]. Tersedia:

http://vita-fitriyatul-ulya.blogspot.com [26 Oktober 2012]

Furqon. (2009). Statistika Terapan untuk Penelitian. Bandung : Alfabeta.

Hamalik, Oemar. (2008). Dasar-Dasar Pengembangan Kurikulum. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.


(5)

103

Novia Srie Rahayu,2013

Studi Implementasi Kurikulum Fullday School Di Sekolah Dasar Islam Terpadu Imam Bukhari Jatinangor,Sumedang (Studi Deskriptif Di Sekolah Dasar Islam Terpadu Imam Bukhari Jatinangor-Sumedang)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Hanif, Faizin. (2009). Implementasi Fullday School Dalam Meningkatkan

Prestasi Belajar Siswa Di MAN Kandangan Kabupaten Kediri. Skripsi pada

Fakultas Tarbiyah Universitas Islam Negeri (UIN) Malang: Tidak Diterbitkan.

Idi, Abdullah. (2009). Pengembangan Kurikulum Teori dan Praktek. Jogjakarta: AR-RUZZ MEDIA

Kuswandi, Iwan. (2012). Full Day School dan Pendidikan Terpadu. [online].

Tersedia:http://iwankuswandi.wordpress.com/full-day-school-dan-pendidikan-terpadu/. [07 Mei 2013].

Legianti, Munirah. (2012). Studi Komparatif Prestasi Belajar Siswa Antara

Moving Class dengan Kelas Menetap ( Studi Deskriptif Terhadap Prestasi Belajar Siswa di SMK Negeri 13 dan SMK Dan SMK Negeri 2 Bandung).

Skripsi pada FIP UPI Bandung: Tidak diterbitkan.

Mushlihin, Al-Hafizh. (2013). Pengertian Full Day School. [online]. Tersedia: http://www.referensimakalah.com/2013/01/pengertian-full-day-school.html [07 Mei 2013].

Najmi, Alfa. (2011). Berbagi pengetahuan, Pengertian Koherensi. [online]. Tersedia: http://alfa19.blogspot.com/2011/04/pengertian-koherensi.html [23 September 2013].

Narbuko, dkk. (2009). Metode Penelitian. Jakarta: Bumi Aksara.

Nasution. (2010). Teknologi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.

Prasetyo, Bambang dkk. (2006). Metode penleitian Kuantitatif. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.

Riduwan. (2012). Belajar Mudah Penelitian Untuk Guru Karyawan dan

Penelitian Pemula. Bandung: Alfabeta.

Rumapea, Dormitio. (2011). Model Pembelajaran Konvensional. [online].


(6)

Novia Srie Rahayu,2013

Studi Implementasi Kurikulum Fullday School Di Sekolah Dasar Islam Terpadu Imam Bukhari Jatinangor,Sumedang (Studi Deskriptif Di Sekolah Dasar Islam Terpadu Imam Bukhari Jatinangor-Sumedang)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Rusman. (2008). Manajemen Kurikulum. Jakarta: PT RajaGrafindo Persada.

Sagala, Syaiful. (2010). Manajemen Strategik dalam Meningkatakan Mutu

Pendidikan. Bandung: Alfabeta.

Sudjana, Nana & Ibrahim. (2004). Penelitian dan Penilaian Pendidikan. Bandung: Sinar Baru Algensindo.

Sugiyono. (2011). Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif,

Kualitatif dan R&D). Bandung : Alfabeta.

Sukardi.(2004). MetodologiPenelitianPendidikan.Jakarta : PT BumiAksara.

Sukmadinata, Syaodih. (2010). Pengembangan Kurikulum Teori dan Praktek. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Tim Pengembang MKDP Kurikulum dan Pembelajaran. (2009). Kurikulum &

Pembelajaran. Bandung : Jurusan Kurtekpend FIP UPI.

Ul-Haqq, Mushlihah. (2009). Peranan Fullday School Dalam Meningkatkan

Prestasi Belajar Siswa di MTS Surya Buana Malang. Skripsi Sarjana pada

Fakultas Tarbiyah Universitas Islam Negeri (UIN) Malang: Tidak diterbitkan.