PENGARUH PENGAWASAN MELEKAT TERHADAP DISIPLIN KERJA PEGAWAI DINAS BINA MARGA DAN PENGAIRAN KABUPATEN KARAWANG.

(1)

PENGARUH PENGAWASAN MELEKAT TERHADAP DISIPLIN KERJA PEGAWAI DINAS BINA MARGA DAN PENGAIRAN KABUPATEN

KARAWANG

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan padaProgram Studi Pendidikan Manajemen Perkantoran

Fakultas Pendidikan Ekonomi dan Bsnis

Oleh :

MISLI NIM. 0801039

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MANAJEMEN PERKANTORAN FAKULTAS PENDIDIKAN EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA 2013


(2)

Misli , 2013

Pengaruh Pengawasan Melekat Terhadap Disiplin Kerja Pegawai Dinas Bina Marga Dan Pengairan Kabupaten Karawang

PENGARUH PENGAWASAN MELEKAT TERHADAP DISIPLIN KERJA PEGAWAI DINAS BINA MARGA DAN PENGAIRAN KABUPATEN

KARAWANG

Oleh: Misli

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat guna memperoleh gelar Sarjana Pendidikan pada Program Studi Pendidikan Manajemen Perkantoran

Fakultas Pendidikan Ekonomi dan Bisnis

©Misli 2013

Universitas Pendidikan Indonesia NIM. 0801039

Hak cipta dilindungi undang-undang.

Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhnya atau sebagian, dengan dicetak ulang, difoto kopi, atau cara lainnya tanpa ijin dari penulis.


(3)

LEMBAR PENGESAHAN

PENGARUH PENGAWASAN MELEKAT TERHADAP DISIPLIN KERJA PEGAWAI DINAS BINA MARGA DAN PENGAIRAN KABUPATEN

KARAWANG

Skripsi ini Disetujui dan Disahkan oleh:

Pembimbing I

Drs. H. Ade Sobandi, M.Si., M.Pd. NIP. 195704011984031003

Pembimbing II

Adman, S.Pd., M.Pd. NIP.197404122001121002

Mengetahui, Ketua Program Studi

Pendidikan Manajemen Perkantoran FPEB UPI

Dr. Rasto, M.Pd. NIP.197207112001121001


(4)

Misli , 2013

Pengaruh Pengawasan Melekat Terhadap Disiplin Kerja Pegawai Dinas Bina Marga Dan Pengairan Kabupaten Karawang

LEMBAR PENGESAHAN

PENGARUH PENGAWASAN MELEKAT TERHADAP DISIPLIN KERJA PEGAWAI DINAS BINA MARGA DAN PENGAIRAN KABUPATEN

KARAWANG

Skripsi ini Disetujui dan Disahkan oleh: Penguji I

Dr. Hj. Nani Imaniyati, M.Si. NIP. 196101061987032002

Penguji II

Drs. Budi Santoso, M.Si. NIP. 196008261987031001

Penguji III

Drs. Hendri Winata, M.Si. NIP. 196206171988031003


(5)

ABSTRAK

PENGARUH PENGAWASAN MELEKAT TERHADAP DISIPLIN KERJA PEGAWAI DINAS BINA MARGA DAN PENGAIRAN KABUPATEN

KARAWANG

Oleh:

Misli 0801039

Skripsi ini dibimbing oleh:

Drs. H. Ade Sobandi, M.Si., M.Pd. dan Adman, S.Pd., M.Pd.

Permasalahan yang dikaji dalam penelitian ini adalah tingkat disiplin kerja pegawai pada Dinas Bina Marga dan Pengairan Kabupaten Karawang yang ditandai dengan tingkat ketidakhadiran pegawai, tidak tercapainya target pencapaian kinerja yang telah ditetapkan sehingga berpotensi menjadi penghambat bagi tercapainya tujuan organisasi tersebut,serta pelanggaran disiplin lainnya.

Penelitian ini dilakukan pada pegawai Dinas Bina Marga dan Pengairan Kabupaten Karawang. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran pengawasan melekat, tingkat disiplin kerja pegawai, serta adakah pengaruh dari pengawasan melekat terhadap disiplin kerja pegawai Dinas Bina Marga dan Pengairan Kabupaten Karawang.

Penelitian ini menggunakan metode descriptif survey dan explanatory

survey, teknik pengumpulan data dengan cara wawancara (interview), angket

(kuisioner), observasi dan studi kepustakaan. Instrument yang digunakan adalah angket model skala likert yang dimodifikasi. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisa regresi linier sederhana. Data dikumpulkan dengan menggunakan angket yang diperoleh dari 57 orang pegawai sebagai sampel.

Hasil penelitian menunjukan : (1) Pengawasan melekat berada pada kategori yang baik, (2) Disiplin kerja pegawai berada pada kategori yang baik, (3) Terdapat pengaruh positif dan signifikan dari pengawasan melekat terhadap disiplin kerja pegawai Dinas Bina Marga dan Pengairan Kabupaten Karawang, dengan besaran pengaruh sebesar sebesar 23,27%, sedangkan sisanya sebesar 76,73% dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak diteliti oleh penulis dalam penelitian ini.


(6)

Misli , 2013

Pengaruh Pengawasan Melekat Terhadap Disiplin Kerja Pegawai Dinas Bina Marga Dan Pengairan Kabupaten Karawang

ABSTRACT

EFFECT OF SUPERVISION ATTACHED EMPLOYEE DISCIPLINE OF DEPARTMENT OF HIGHWAYS AND IRRIGATION DISTRICT

KARAWANG

by: Misli 0801039

This thesis is guided by:

Drs. H. Ade Sobandi, M.Sc., M.Pd. and Adman, S.Pd., M.Pd.

The problems studied in this research is the discipline level of the employee at the Department of Highways and Irrigation District Karawang which is characterized by level of employee absence, the achievement of attainment targets that have been set so that the work could potentially be a barrier to achieving the organization's objectives, and other disciplinary offenses.

The research was conducted at the Department of Highways employee and Irrigation district Karawang. This study aims to reveal the inherent supervision, level of employee discipline, and is there any influence of supervision attached to employee discipline at Department of Highways and Irrigation District Karawang,

This study uses descriptive and explanatory survey, techniques of data collection by interview (interview), questionnaires (questionnaires), observations and literature study. Instrument used was a questionnaire modified Likert scale models. The data analysis technique used is simple linear regression analysis. Data was collected using questionnaires obtained from a sample of 57 employees.

The results showed: (1) Monitoring is attached is in the good category, (2) Employees Disciplines are working in a good category, (3) There is a positive and significant impact of supervision attached to employee discipline, discipline at Department of Highways and Irrigation District Karawang, the effect was about 23.27%, while the remaining 76.73% is influenced by other factors that were not studied by the authors in this study.


(7)

DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN ... Error! Bookmark not defined. BERITA ACARA SIDANG ... Error! Bookmark not defined. LEMBAR PERNYATAAN ... Error! Bookmark not defined. ABSTRAK...E

rror! Bookmark not defined.

ABSTRACT...E rror! Bookmark not defined.

KATA PENGANTAR ... Error! Bookmark not defined. UCAPAN TERIMA KASIH ... Error! Bookmark not defined. DAFTAR ISI...xiii DAFTAR GAMBAR ... xvi DAFTAR TABEL ... xvii BAB I PENDAHULUAN ... Error! Bookmark not defined. 1.1 Latar Belakang Penelitian ... Error! Bookmark not defined. 1.2 Identifikasi dan Perumusan Masalah Error! Bookmark not defined. 1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian ... Error! Bookmark not defined. 1.4 Kegunaan Penelitian ... Error! Bookmark not defined. BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN

HIPOTESIS...E

rror! Bookmark not defined.

2.1 Landasan Teori ... Error! Bookmark not defined. 2.1.1 Konsep Pengawasan Melekat .. Error! Bookmark not defined. 2.1.2 Konsep Disiplin Kerja PegawaiError! Bookmark not defined. 2.1.3 Pengaruh Pengawasan Melekat Terhadap Disiplin

Pegawai ... Error! Bookmark not defined. 2.2 Studi Terdahulu ... Error! Bookmark not defined. 2.3 Kerangka Pemikiran ... Error! Bookmark not defined. 2.4 Hipotesis ... Error! Bookmark not defined.


(8)

Misli , 2013

Pengaruh Pengawasan Melekat Terhadap Disiplin Kerja Pegawai Dinas Bina Marga Dan Pengairan Kabupaten Karawang

BAB III DESAIN PENELITIAN... Error! Bookmark not defined. 3.1 Objek Penelitian ... Error! Bookmark not defined. 3.2 Metode Penelitian ... Error! Bookmark not defined. 3.3 Operasional Variabel ... Error! Bookmark not defined.

3.3. 1Operasional Variabel Pengawasan MelekatError! Bookmark not defined. 3.3. 2Operasional Variabel Disiplin Kerja PegawaiError! Bookmark not defined. 3.4 Sumber Data ... Error! Bookmark not defined.

3.5 Populasi, Sampel dan Teknik Sampling ... Error! Bookmark not

defined.

3.5.1 Populasi ... Error! Bookmark not defined. 3.5.2 Sampel ... Error! Bookmark not defined. 3.5.3 Teknik Penarikan Sampel ... Error! Bookmark not defined. 3.6 Teknik dan Alat Pengumpulan Data . Error! Bookmark not defined. 3.7 Pengujian Instrumen Penelitian ... Error! Bookmark not defined. 3.7. 1Uji Validitas ... Error! Bookmark not defined. 3.7. 2Uji Reliabilitas ... Error! Bookmark not defined. 3.8 Teknik Analisis Data ... Error! Bookmark not defined. 3.8. 1Teknik Analisis Data DeskriptifError! Bookmark not defined. 3.8. 2Teknik Analisis Data InferensialError! Bookmark not defined. BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ...Error! Bookmark not

defined.

4.1.Hasil Penelitian ... Error! Bookmark not defined. 4.1.1 Profil Dinas Bina Marga dan Pengairan Kabupaten

Karawang ... Error! Bookmark not defined. 4.1.2 Visi dan Misi ... Error! Bookmark not defined. 4.1.3 Struktur Organisasi ... Error! Bookmark not defined. 4.1.4 Karakteristik Responden ... Error! Bookmark not defined. 4.1.5 Hasil Uji Coba Kuesioner ... Error! Bookmark not defined. 4.1.6 Deskripsi Hasil Penelitian ... Error! Bookmark not defined. 4.1.7 Pengujian Persyaratan Analisis DataError! Bookmark not defined.


(9)

4.1.8 Uji Hipotesis ... Error! Bookmark not defined. 4.2 Pembahasan ... Error! Bookmark not defined. 4.2.1 Pengawasan Melekat ... Error! Bookmark not defined. 4.2.2 Disiplin Kerja Pegawai ... Error! Bookmark not defined. 4.2.3 Pengaruh Pengawasan Melekat terhadap Disiplin Kerja

Pegawai ... Error! Bookmark not defined. BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... Error! Bookmark not defined. 5.1 Kesimpulan ... Error! Bookmark not defined. 5.2 Saran ... Error! Bookmark not defined. DAFTAR PUSTAKA ... Error! Bookmark not defined. LAMPIRAN-LAMPIRAN ... Error! Bookmark not defined. LAMPIRAN 1 SURAT IJIN PENELITIAN ... Error! Bookmark not defined. LAMPIRAN 2 KUESIONER ... Error! Bookmark not defined. LAMPIRAN 3 UJI INSTRUMEN (UJI VALIDITAS DAN UJI

RELIABILITAS) ... Error! Bookmark not defined. LAMPIRAN 4 DATA INTERVAL (MSI) ... Error! Bookmark not defined. LAMPIRAN 5 DATA HASIL PENYEBARAN ANGKET .Error! Bookmark not

defined.

LAMPIRAN 6 SKOR FREKUENSI ... Error! Bookmark not defined. LAMPIRAN 7 UJI NORMALITAS DATA ... Error! Bookmark not defined. LAMPIRAN 8 UJI HOMOGENITAS DATA ... Error! Bookmark not defined. LAMPIRAN 9 UJI REGRESI LINIER SEDERHANA ...Error! Bookmark not

defined.

LAMPIRAN 10 FREKUENSI BIMBINGAN ... Error! Bookmark not defined. LAMPIRAN 11 RIWAYAT HIDUP ... Error! Bookmark not defined.


(10)

Misli , 2013

Pengaruh Pengawasan Melekat Terhadap Disiplin Kerja Pegawai Dinas Bina Marga Dan Pengairan Kabupaten Karawang

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Sistem Disiplin Progresif ... Error! Bookmark not defined. Gambar 2.2 Kerangka Konseptual Model Analisis Perilaku S-O-B-C ... Error!

Bookmark not defined.

Gambar 2.3 Perilaku Individu dalam konteks Perilaku Organisasi ... Error!

Bookmark not defined.

Gambar 2.4 Bagan Kerangka Pemikiran Penelitian ... Error! Bookmark not

defined.

Gambar 2.5 Model Kausalitas Variabel Penelitian Error! Bookmark not defined. Gambar 3.1 Contoh Grafik Deskriptif ... Error! Bookmark not defined. Gambar 4.1 Struktur Organisasi Dinas Bina Marga dan Pengairan

Kabupaten Karawang ... Error! Bookmark not defined. Gambar 4.2 Karakteristik Jumlah Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ... Error!

Bookmark not defined.

Gambar 4.3 Karakteristik Jumlah Responden Berdasarkan Usia Error! Bookmark

not defined.

Gambar 4.4 Karakteristik Jumlah Responden Berdasarkan Pendidikan ... Error!

Bookmark not defined.

Gambar 4.5 Karakteristik Jumlah Responden Berdasarkan Masa Kerja ... Error!

Bookmark not defined.

Gambar 4.6 Tanggapan Responden terhadap Pengawasan Melekat ... Error!

Bookmark not defined.

Gambar 4.7 Tanggapan Responden terhadap Indikator Sosialisasi Waskat .. Error!

Bookmark not defined.

Gambar 4.8 Tanggapan Responden terhadap Indikator Persiapan Waskat ... Error!

Bookmark not defined.

Gambar 4.9 Tanggapan Responden terhadap Indikator Pemantauan Pelaksanaan Waskat ... Error! Bookmark not defined. Gambar 4.10 Tanggapan Responden terhadap Indikator Evaluasi


(11)

Gambar 4.11 Tanggapan Responden terhadap Indikator Tindak Lanjut ... Error!

Bookmark not defined.

Gambar 4.12 Tanggapan Responden terhadap Disiplin Kerja Pegawai ... Error!

Bookmark not defined.

Gambar 4.13 Tanggapan Responden terhadap Indikator Kehadiran ... Error!

Bookmark not defined.

Gambar 4.14 Tanggapan Responden terhadap Indikator Ketaatan Pada Peraturan Kerja ... Error! Bookmark not defined. Gambar 4.15 Tanggapan Responden terhadap Indikator Ketaatan Pada

standar Kerja ... Error! Bookmark not defined. Gambar 4.16 Tanggapan Responden terhadap Indikator Tingkat

Kewaspadaan Tinggi ... Error! Bookmark not defined. Gambar 4.17 Tanggapan Responden terhadap Indikator Bekerja Etis ... Error!


(12)

xvii

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Rekap ketidakhadiran apel pagi Dinas Bina Marga dan Pengairan Kabupaten Karawang Tahun 2012 ... Error! Bookmark not defined. Tabel 1.2 Rekap ketidakhadiran apel sore Dinas Bina Marga dan Pengairan

Kabupaten Karawang Tahun 2012 ... Error! Bookmark not defined. Tabel 1.3 Rekap Absensi Kehadiran Pegawai Dinas Bina Marga dan

Pengairan Kabupaten Karawang Tahun 2012Error! Bookmark not defined. Tabel 1.4 Penilaian Capaian Kinerja ... Error! Bookmark not defined. Tabel 1.5 Catatan Pelanggaran Pegawai ... Error! Bookmark not defined. Tabel 1.6 Tabel Pelaksanaan Pengawasan ... Error! Bookmark not defined. Tabel 2.1 Perspektif Disiplin Pegawai ... Error! Bookmark not defined.

Tabel 3.1 Operasional Variabel (X) Pengawasan

Melekat...Error! Bookmark not defined.

Tabel 3.2 Operasional Variabel (Y) Disiplin Kerja PegawaiError! Bookmark not

defined.

Tabel 3.3 Populasi Penelitian ... Error! Bookmark not defined. Tabel 3.4 Penyebaran Proporsi Sampel ... Error! Bookmark not defined. Tabel 3.5 Kisi-kisi Instrumen Variabel Penelitian . Error! Bookmark not defined. Tabel 3.6 Kriteria Penilaian Angket untuk Variabel X & Y (Pengaruh

Pengawasan Melekat terhadap Disiplin Kerja Pegawai)Error! Bookmark not defined. Tabel 3.7 Interprestsi Koefisien Korelasi nilai r .... Error! Bookmark not defined.

Tabel 3.8 Rekapitulasi Hasil Skoring Angket ... Error! Bookmark not defined. Tabel 3.9 Distribusi Frekuensi ... Error! Bookmark not defined. Tabel 3.10 Model Tabel Uji Barlett ... Error! Bookmark not defined. Tabel 3.11 Ringkasan Anova Variabel X dan Y untuk Uji Linieritas ... Error!

Bookmark not defined.

Tabel 4.1 Karakteristik Jumlah Responden Berdasarkan Jenis Kelamin...Error! Bookmark not defined.

Tabel 4.2 Karakteristik Jumlah Responden Berdasarkan Usia ... Error! Bookmark


(13)

Tabel 4.3 Karakteristik Jumlah Responden Berdasarkan Jenjang Pendidikan

... Error! Bookmark not defined. Tabel 4.4 Karakteristik Jumlah Responden Berdasarkan Masa Kerja ... Error!

Bookmark not defined.

Tabel 4.5 Jumlah Item Kuesioner Uji Coba ... Error! Bookmark not defined. Tabel 4.6 Validitas Variabel X (Pengawasan Melekat) ... Error! Bookmark not

defined.

Tabel 4.7 Validitas Variabel Y (Disiplin Kerja Pegawai).... Error! Bookmark not

defined.

Tabel 4.8 Rekapitulasi Hasil Uji Reliabilitas Variabel X dan Y. Error! Bookmark

not defined.

Tabel 4.9 Kriteria Analsis Data ... Error! Bookmark not defined. Tabel 4.10 Kecenderungan Jawaban Responden Terhadap Variabel X

(Pengawasan Melakat) ... Error! Bookmark not defined. Tabel 4.11 Kecenderungan Jawaban Responden Terhadap Indikator

Sosialisasi Pengawasan Melakat ... Error! Bookmark not defined. Tabel 4.12 Kecenderungan Jawaban Responden Terhadap Indikator

Persiapan Pengawasan Melakat ... Error! Bookmark not defined. Tabel 4.13 Kecenderungan Jawaban Responden Terhadap Indikator

Pemantauan Pengawasan Melakat ... Error! Bookmark not defined. Tabel 4.14 Kecenderungan Jawaban Responden Terhadap Indikator Evaluasi

Pengawasan Melakat ... Error! Bookmark not defined. Tabel 4.15 Kecenderungan Jawaban Responden Terhadap Indikator Tindak

Lanjut Pengawasan Melakat... Error! Bookmark not defined. Tabel 4.16 Kecenderungan Jawaban Responden Terhadap Variabel X

(Disiplin Kerja Pegawai) ... Error! Bookmark not defined. Tabel 4.17 Kecenderungan Jawaban Responden Terhadap Indikator

Kehadiran ... Error! Bookmark not defined. Tabel 4.18 Kecenderungan Jawaban Responden Terhadap Indikator

Ketaatan Pada Peraturan Kerja ... Error! Bookmark not defined. Tabel 4.19 Kecenderungan Jawaban Responden Terhadap Indikator


(14)

xix

Tabel 4.20 Kecenderungan Jawaban Responden Terhadap Indikator Tingkat Kewaspadaan Tinggi ... Error! Bookmark not defined. Tabel 4.21 Kecenderungan Jawaban Responden Terhadap Indikator Bekerja

Etis ... Error! Bookmark not defined. Tabel 4.22 Tabel Distribusi Liliefors Test pada Perhitungan Uji Normalitas

Variabel Pengawasan Melekat ... Error! Bookmark not defined. Tabel 4.23 Tabel Distribusi Liliefors Test pada Perhitungan Uji Normalitas

Variabel Disiplin Kerja Pegawai ... Error! Bookmark not defined. Tabel 4.24 Tabel Uji Barlett Pengawasan Melekat Error! Bookmark not defined. Tabel 4.25 Hasil Perhitungan Varians Gabungan, (Log) Varians Gabungan,

Nilai B, 2

hitung dan 2 tabel Variabel Pengawasan MelekatError! Bookmark not define Tabel 4.26 Tabel Uji Barlett Disiplin Kerja Pegawai ... Error! Bookmark not

defined.

Tabel 4.27 Hasil Perhitungan Varians Gabungan, (Log) Varians Gabungan,

Nilai B, 2 hitung dan 2 tabel Variabel Disiplin Kerja PegawaiError! Bookmark not def Tabel 4.28 Pedoman Interpretasi Koefisien Korelasi ... Error! Bookmark not

defined.

Tabel 4.29 Tanggapan Responden Terhadap Pengawasan Melekat ... Error!

Bookmark not defined.

Tabel 4.30 Tanggapan Responden Terhadap Disiplin Kerja Pegawai ... Error!


(15)

BAB I PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang Penelitian

Sumber Daya Manusia merupakan bagian dari dalam suatu kemajuan ilmu, pembangunan, dan teknologi. Oleh karena itu dalam era sekarang ini dimana teknologi dan peradaban sudah sangat maju, menuntut Sumber Daya Manusia yang kompeten yang memiliki semangat dan kedisiplinan yang tinggi dalam menjalankan peran dan fungsinya baik untuk individual maupun tujuan organisasial.

Sumber Daya Manusia yang disebut disini salah satunya adalah Pegawai Negeri Sipil (PNS). PNS sebagai unsur utama sumber daya manusia aparatur negara mempunyai peranan yang menentukan keberhasilan penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan. Sosok PNS yang mampu memainkan peranan tersebut adalah PNS yang mempunyai kompetensi yang diindikasikan dari sikap disiplin yang tinggi, kinerja yang baik serta sikap dan perilakunya yang penuh dengan kesetiaan dan ketaatan kepada negara, bermoral dan bermental baik, profesional, sadar akan tanggung jawabnya sebagai pelayan publik serta mampu menjadi perekat persatuan dan kesatuan bangsa.

Untuk mewujudkan ini semua perlu adanya disiplin kerja yang baik yang dilakukan oleh para pegawai. Namun pada kenyataannya tidak semua pegawai instansi pemerintah memiliki disiplin kerja yang baik bagi instansi pemerintah, hal ini salah satunya terjadi karena disiplin kerja mereka berbeda-beda.

Dalam upaya meningkatkan kedisiplinan Pegawai Negeri Sipil tersebut sebenarnya pemerintah Indonesia telah memberikan suatu regulasi dengan


(16)

Misli , 2013

Pengaruh Pengawasan Melekat Terhadap Disiplin Kerja Pegawai Dinas Bina Marga Dan Pengairan Kabupaten Karawang

dikeluarkannya Peraturan Pemerintah Nomor 53 Tahun 2010 tentang Peraturan Disiplin Pegawai Negeri Sipil. Pegawai Negeri Sipil sebagai aparat pemerintah dan abdi masyarakat diharapkan selalu siap sedia menjalankan tugas yang telah menjadi tanggung jawabnya dengan baik, namun realitanya sering terjadi dalam suatu instansi pemerintah, para pegawainya melakukan pelanggaran yang menimbulkan ketidakefektifan kinerja pegawai yang bersangkutan.

Peraturan disiplin pegawai negeri sipil adalah peraturan yang mengatur kewajiban, larangan dan sanksi apabila kewajiban-kewajiban tidak ditaati atau dilanggar oleh Pegawai Negeri Sipil. Dengan maksud untuk mendidik dan membina pegawai negeri sipil, bagi mereka yang melakukan pelanggaran atas kewajiban dan larangan dikenakan sanksi berupa hukuman disiplin.

Pegawai Negeri Sipil sebagai unsur aparatur negara dalam menjalankan roda pemerintahan dituntut untuk melaksanakan fungsi dan tugasnya sebagai abdi negara dan abdi masyarakat. Pegawai Negeri Sipil juga harus bisa menjunjung tinggi martabat dan citra kepegawaian demi kepentingan masyarakat dan negara namun kenyataan di lapangan berbicara lain dimana masih banyak ditemukan Pegawai Negeri Sipil yang tidak menyadari akan tugas dan fungsinya tersebut sehingga seringkali timbul ketimpangan-ketimpangan dalam menjalankan tugasnya dan tidak jarang pula menimbulkan kekecewaan yang berlebihan pada masyarakat.

Nampaknya masalah tersebut di atas ada relevansinya dengan kondisi disiplin pegawai yang ada di lingkungan Dinas Bina Marga dan Pengairan Kabupaten Karawang. Berdasarkan hasil studi pendahuluan yang penulis lakukan melalui sebuah observasi ke objek penelitian dengan melakukan pemantauan


(17)

langsung dan wawancara secara informal dengan sekretaris Dinas Bina Marga dan Pengairan Kabupaten Karawang Bapak H. Ruskandar. Penulis mempertanyakan tentang disiplin pegawai di Dinas Bina Marga dan Pengairan Kabupaten Karawang, beliau menjawab:

Masalah kedisiplinan memang sudah menjadi masalah serius yang harus segera dibenahi, karena tingkat kedisiplinan pegawai di sini masih dirasakan rendah terutama dapat dilihat dari frekuensi kehadiran pegawai serta banyaknya pegawai yang keluar kantor pada saat jam kerja.

Adapun jenis-jenis pelanggaran disiplin yang dilakukan oleh pegawai dinas Bina Marga dan Pengairan Kabupaten Karawang adalah sebagai berikut:

1. Masih terdapat pegawai yang terlambat masuk kerja dan lebih awal pulang masuk kerja, padahal jam masuk kerja dan jam pulang kerja di lingkungan Dinas Bina Marga dan Pengairan Kabupaten Karawang sudah ditentukan masuk pukul 07.30 pagi dan pulang pukul 15.30. Ini bisa dilihat melalui tabel 1.1 yaitu tentang rekapitulasi absensi apel pagi dan tabel 1.2 yaitu tentang rekapitulasi absensi apel sore sebagai berikut:


(18)

Misli , 2013

Pengaruh Pengawasan Melekat Terhadap Disiplin Kerja Pegawai Dinas Bina Marga Dan Pengairan Kabupaten Karawang Tabel 1.1

Rekap ketidakhadiran apel pagi Dinas Bina Marga dan Pengairan Kabupaten Karawang Tahun 2012

Sumber : Daftar Presensi Apel Pagi Pegawai Dinas Bina Marga dan Pengairan Kabupaten Karawang Tahun 2012

Tabel 1.2

Rekap ketidakhadiran apel sore Dinas Bina Marga dan Pengairan Kabupaten Karawang Tahun 2012

Sumber : Daftar Presensi Apel Sore Pegawai Dinas Bina Marga dan Pengairan Kabupaten Karawang Tahun 2012

No. Bagian Pegawai

Wajib apel Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agu Sep Okt Nov Des

1 Bag. Keuangan dan kepegawaian 10 2 3 1 4 6 1 - 2 4 6 4 2

2 Bag. Umum dan perlengkapan 5 - 1 - - 2 - - 2 1 3 2 1

3 Bag. Evaluasi dan pelaporan 4 - - 2 1 2 - - 1 - 1 2 -

4 Bag. Perencanaan 17 4 3 3 2 4 1 4 3 6 4 2 8

5 Bag. Wasbang 15 5 4 6 5 4 5 3 3 3 1 2 3

6 Bag. Pemeliharaan 13 3 1 4 2 3 4 6 2 2 2 1 1

7 Bag. Pengairan 12 1 3 2 - 2 4 3 1 4 2 7 2

8 Para UPTD 16 6 4 3 1 - 2 5 2 2 5 1 4

Jumlah 92 21 19 21 15 23 17 21 16 22 24 21 21

Jumlah (%) 22,82% 20,65% 22,82% 16,30% 25% 18,47% 22,82% 17,39% 23,91% 26,08% 22,82% 22,82%

No. Bagian Pegawai

Wajib apel Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agu Sep Okt Nov Des

1 Bag. Keuangan dan kepegawaian 10 3 5 2 4 6 3 - 7 4 8 6 3

2 Bag. Umum dan perlengkapan 5 2 3 1 - 2 - - - 4 2 1 1

3 Bag. Evaluasi dan pelaporan 4 2 2 - - 1 2 - 3 4 - 2 1

4 Bag. Perencanaan 17 6 4 2 3 5 3 2 2 6 7 3 4

5 Bag. Wasbang 15 3 6 3 5 4 - 3 4 3 4 6 9

6 Bag. pemeliharaan 13 2 3 3 2 8 5 5 4 1 - 2 -

7 Bag. Pengairan 12 - 2 7 3 2 - 3 1 6 2 4 3

8 Para UPTD 16 4 - 3 5 1 - 4 2 2 3 - 5

Jumlah 92 22 25 21 22 29 13 17 23 30 26 24 26


(19)

2. Masih terdapat pegawai yang keluyuran dan bersantai di area kantor pada saat jam kerja sehingga waktu kerja menjadi terbuang percuma dan nantinya bisa berimbas kepada pekerjaan yang dihasilkan.

3. Frekuensi kehadiran pegawai di Dinas Bina Marga dan Pengairan Kabupaten Karawang masih rendah yang ditunjukkan dengan tingkat absensi yang cukup tinggi. Ini bisa dilihat melalui tabel 1.3 yaitu tentang rekap absensi kehadiran pegawai sebagai berikut:

Tabel 1.3

Rekap Absensi Kehadiran Pegawai Dinas Bina Marga dan Pengairan Kabupaten Karawang Tahun 2012

No Bulan Ketidakhadiran Rata-rata

Ketidakhadiran (%) S I TK Total

1 Januari 9 13 3 25 15,82%

2 Februari 7 12 5 24 15,18%

3 Maret 8 12 6 26 16,45%

4 April 3 7 5 15 9,49%

5 Mei 4 4 2 10 6,32%

6 Juni 7 9 5 21 13,29%

7 Juli 4 7 2 13 8,22%

8 Agustus 5 10 6 21 13,29%

9 September 2 17 13 32 20,25%

10 Oktober 2 11 1 14 8,86%

11 November 13 10 0 23 14,55%

12 Desember 4 5 1 9 5,69%

Sumber : Daftar Presensi Pegawai Dinas Bina Marga dan Pengairan Kabupaten Karawang Tahun 2012

Keterangan: S : Sakit I : Izin

TK : Tanpa Keterangan

Berdasarkan tabel 1.3, menunjukkan bahwa frekuensi kehadiran pegawai di Dinas Bina Marga dan Pengairan Kabupaten Karawang masih rendah yang ditunjukkan dengan tingkat absensi yang cukup tinggi. Terlihat jelas bahwa setiap bulannya ada saja pegawai yang tidak masuk kerja, baik itu karena ijin, sakit serta tanpa keterangan.


(20)

Misli , 2013

Pengaruh Pengawasan Melekat Terhadap Disiplin Kerja Pegawai Dinas Bina Marga Dan Pengairan Kabupaten Karawang

4. Masih terdapat beberapa pekerjaan yang tidak mencapai target yang telah ditetapkan sebelumnya. Ini dibuktikan dengan tabel 1.4 tentang hasil penilaian capaian kinerja sebagai berikut:

Tabel 1.4

Penilaian Capaian Kinerja

SASARAN INDIKATOR SASARAN RENCANA TINGKAT CAPAIAN (TARGET) REALISASI 2012 PROSENTASE PENCAPAIAN RENCANA TINGKAT CAPAIAN TARGET (%) PENILAIAN

1. KEBIJAKAN TEKNIS KEGIATAN Program Kegiatan Fisik 1.1.  Terlaksananya Peningkatan Jalan Kabupaten

Panjang Jalan yang meningkat konstruksinya 80,00 km 80,00 km 100,00% Baik 1.2.

 Terlaksananya Rehabilitasi Jalan & Bahu Jalan Kabupaten

 Panjang Jalan yang meningkat konstruksinya

20,00 km 18,18 km 90,90% Baik

1.3.

 Terlaksananya Pembangunan Jembatan Kabupaten

 Jumlah Jembatan Kabupaten yang Terbangun

2,000 m' 1,389 m' 69,45% Cukup

1.4.

 Terlaksananya Pembangunan Saluran Drainase / Gorong-gorong

 Panjang Saluran Drainase yang Terbangun

1,500 m' 1,500 m' 100,00% Baik

1.5.

 Terlaksananya Pembangunan Turap/Talud/Bronjong

 Panjang Turap/Talud/Bronjong yang Terbangun

2,000 m' 1,233 m' 61,65% Cukup

1.6.

 Terlaksananya Rehabilitasi/ Pemeliharaan Jalan Kabupaten

 Panjang Jalan Kabupaten yang Direhabilitasi dan Dipelihara

350,00 km 175,72 km 50,21% Kurang

1.7.

 Terlaksananya Rehabilitasi/ Pemeliharaan Jembatan Kabupaten

 Panjang Jembatan Kabupaten yang Dipelihara

800,0 m' 616,0 m' 77,00% Sedang

1.8.

 Terlaksananya Program Tanggap Darurat Jalan dan Jembatan

 Jumlah Kegiatan Tanggap Darurat Jalan, Jembatan dan Pengairan yang dilaksanakan

7 kegiatan 7 kegiatan 100,00% Baik

1.9.

 Terlaksananya Pengelolaan Normalisasi dan Pemeliharaan/ Rehabilitasi Jaringan Irigasi  Panjang Jaringan Irigasi yang Diperbaiki

21,00 km 14,00 km 66,67% Cukup

1.10.  Terlaksananya Normalisasi Saluran/ Kali Pembuang

 Panjang Saluran yang Diperbaiki

15,00 km 10,88 km 72,53% Cukup

1.11.

 Terlaksananya Pembuatan/ Perbaikan Bangunan Pelengkap Irigasi

 Jumlah Bangunan Pelengkap Irigasi yang Dibangun/Diperbaiki

9,00 unit 9,00 unit 100,00% Baik

Program Kegiatan Non Fisik

1.12.

 Terlaksananya Penyusunan DED/ Perencanaan Fisik Kegiatan Tertentu

 Jumlah Perencanaan Kegiatan Fisik Tertentu yang Selesai Disusun


(21)

SASARAN INDIKATOR SASARAN RENCANA TINGKAT CAPAIAN (TARGET) REALISASI 2012 PROSENTASE PENCAPAIAN RENCANA TINGKAT CAPAIAN TARGET (%) PENILAIAN 2.

KEBIJAKAN PERBAIKAN SISTEM DAN KUALITAS PELAKSANAAN PROGRAM DAN KEGIATAN

Program Peningkatan Kapasitas

Perencanaan

Program Pembangunan Sistem

Informasi/Data Base Jalan, Jembatan dan Pengairan

2.1.

 Meningkatnya Kapasitas Perencanaan Kegiatan

 Prosentase Jumlah Proyek sesuai Spesifikasi Teknis dan Tepat Waktu

450 kegiatan 352 kegiatan 78,22% Sedang

3.

KEBIJAKAN PENGELOLAAN ADMINISTRASI YANG BAIK

Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur

3.1.

 Meningkatnya Pengelolaan Sistem Administrasi dan Koordinasi

 Prosentase Pengelolaan dan Perbaikan Sistem Pengadministrasian

80% 80% 100,00% Baik

Sumber : Data Penilaian Capaian Kinerja Pegawai Dinas Bina Marga dan Pengairan Kabupaten Karawang Tahun 2012

Target dan realisasi dilakukan dengan skala pengukuran ordinal yang diasumsikan sebagai berikut :

- ≥ 85% : Baik

- 75% ≤ x < 85% : Sedang - 55% ≤ x < 75% : Cukup

- < 55% : Kurang

Dari data diatas bisa dilihat bahwa tidak semua pekerjaan yang di lakukan oleh pegawai Dinas Bina Marga dan Pengairan Kabupaten Karawang mencapai target yang sudah direncanakan. Ada beberapa pekerjaan yang tidak sinkronisasi antara rencana tingkat capaian dengan realisasi pekerjaan yang telah dilakukan, bahkan ada beberapa pekerjaan yang penilaiannya kurang.

5. Terdapat beberapa kasus pelanggaran disiplin yang dilakukan oleh pegawai dinas Bina Marga dan Pengairan Kabupaten Karawang seperti tidak masuk kerja, terlambat masuk kerja, pulang lebih awal, cara berpakaian, cara berbicara serta pelanggaran pekerjaan lainnya, ini bisa dilihat melalui tabel 1.5 sebagai berikut:


(22)

Misli , 2013

Pengaruh Pengawasan Melekat Terhadap Disiplin Kerja Pegawai Dinas Bina Marga Dan Pengairan Kabupaten Karawang

Tabel 1.5

Catatan Pelanggaran Pegawai

No Jenis Pelanggaran Kasus Pelanggaran

Tahun 2011 Tahun 2012

1 Pelanggaran Disiplin

a. Tidak masuk kerja 34 kasus 49 kasus

b. Terlambat masuk kerja 219 kasus 241 kasus c. Pulang lebih awal 244 kasus 278 kasus

d. Cara berpakaian 39 kasus 45 kasus

e. Cara berbicara 3 kasus 4 kasus

2 Pelaksanaan pekerjaan

a. Perencanaan pekerjaan - -

b. Pelaksanaan pekerjaan 4 kasus 6 kasus

c. Laporan pekerjaan 4 kasus 6 kasus

Sumber : Bagian evaluasi dan pelaporan Dinas Bina Marga dan Pengairan Kabupaten Karawang Tahun 2011 dan Tahun 2012

Dari data diatas bisa dilihat tingkat pelanggaran yang terjadi yang dilakukan oleh pegawai di Dinas Bina Marga dan Pengairan Kabupaten Karawang dari tahun ke tahun cenderung meningkat.

Beranjak dari permasalahan yang ada, kemudian timbul pertanyaan mengenai permasalahan tersebut, yaitu mengapa disiplin kerja seorang pegawai bisa seperti itu? Dan faktor-faktor apa saja yang menyebabkan disiplin kerja pegawai bisa seperti itu?

Pentingnya permasalahan disiplin kerja pegawai yang terjadi di Dinas Bina Marga Kabupaten Karawang untuk dikaji yaitu tidak terlepas dari fungi dan kedudukan pegawai dalam organisasi/lembaga. Pegawai merupakan aset organisasi/lembaga yang utama sebagai perencana dan pelaku aktif dari setiap aktivitas organisasi/lembaga. Organisasi/lembaga harus benar-benar memperhatikan kondisi pegawainya, terutama disiplin dalam bekerja yang dilakukan oleh pegawainya. Hal ini menjadi tantangan tersendiri yang harus dihadapi oleh organisasi/lembaga, untuk selalu senantiasa mengawasi para pegawainya dalam bekerja agar terhindar dari kemungkinan timbulnya


(23)

pelanggaran-pelanggaran disiplin dalam bekerja, sehingga kualtitas kerja pegawai dapat terjaga demi tercapainya tujuan organisasi dalam memberikan pelayanan pada masyarakat.

Banyak faktor yang menyebabkan maslah disiplin kerja ini terjadi pada pegawai di Dinas Bina Marga dan Pengairan Kabupaten Karawang yang menyebabkan kurang maksimalnya pegawai dalam bekerja, mulai dari besar kecilnya pemberian kompensasi, ada tidaknya keteladanan pemimpin dalam perusahaan/organisasi, ada tidaknya aturan pasti yang dapat dijadikan pegangan, keberanian pemimpin dalam mengambil keputusan, ada tidaknya pengawasan pemimpin, ada tidaknya perhatian kepada para karyawan, serta diciptakan kebiasaan-kebiasaan yang mendukung tegaknya disiplin.

Melihat pada fenomena diatas, kondisi seperti ini tentunya tidak boleh dibiarkan terus terjadi. Dalam upaya Dinas Bina Marga dan Pengairan Kabupaten Karawang untuk memberikan pelayanan kepada masyarakat, Dinas Bina Marga dan Pengairan Kabupaten Karawang dihadapkan pada permasalahan mengenai disiplin pegawai yang dilami oleh pegawainya.

Maka untuk mengatasi permasalahan ini diperlukan adanya sebuah dorongan yang dapat mengurangi permasalahan disiplin kerja pegawai. Salah satu cara atau upaya yang dapat dilakukan yaitu dengan melakukan pengawasan, yaitu khususnya pengawasan yang melekat. Hal ini dikarenakan dengan adanya pengawasan yang melekat, maka pegawai akan merasa dirinya terawasi dan akan bekerja sesuai dengan tugasnya masing-masing. Jika kondisi ini sudah bisa tercapai maka akan meminimalisir timbulnya pelanggaran disiplin yang terjadi


(24)

Misli , 2013

Pengaruh Pengawasan Melekat Terhadap Disiplin Kerja Pegawai Dinas Bina Marga Dan Pengairan Kabupaten Karawang

pada pegawai. Hal ini juga akan berdamapak pada pencapaian tujuan organisasi yang telah di rencanakan sebelumnya.

Tujuan pengawasan melekat sesuai dengan Instruksi Presiden No. 1 Tahun 1989 yaitu terciptanya kondisi yang mendukung kelancaran dan ketepatan pelaksanaan tugas-tugas umum pemerintahan dan pembangunan, kebijaksanaan, sencana dan peraturan perundangundangan yang berlaku yang dilakukan oleh atasan langsung. Hal ini senada dengan tujuan pengawasan melekat yang dijelaskan dalam Kepmen No.23 tahun 2002 dalam pasal 7 ayat (2), yaitu :

“Pengawasan melekat diarahkan pada terbentuknya suatu sistem kerja

yang mampu dan sasaran organisasi serta mencegah terjadinya penyalahgunaan wewenang, penyimpangan, pelanggaran terhadap peraturan perundang-undangan yang berlaku.”

Berdasarkan wawancara dengan sekretaris Dinas Bina Marga dan Pengairan Kabupaten Karawang. Diketahui bahwa jenis pengawasan yang dilakukan di Dinas Bina Marga dan Pengairan Kabupaten Karawang ada 3 (tiga) macam yakni:

1. Pengawasan pegawai

Pengawasan pegawai adalah pengawasan yang dilakukan oleh pimpinan tertinggi atau atasan langsung terhadap sikap, kerapihan serta kedisiplinan bawahannya. Agar dapat mencegah terjadinya penyalahgunaan wewenang dan penyimpangan dari ketentuan-ketentuan, peraturan-peraturan dan kebijakan-kebijakan yang telah ditetapkan.

2. Pengawasan pekerjaan

Pengawasan pekerjaan adalah pengawasan yang dilakukan oleh pimpinan tertinggi atau atasan langsung terhadap pekerjaan serta hasil kerja bawahannya. Agar dapat mencegah terjadinya penyalahgunaan wewenang


(25)

dan penyimpangan dari ketentuan-ketentuan, peraturan-peraturan dan kebijakan-kebijakan yang telah ditetapkan.

3. Pengawasan anggaran

Pengawasan anggaran adalah pengawasan yang dilakukan oleh pimpinan tertinggi atau atasan langsung serta dibantu oleh bagian keuangan terhadap anggaran operasional kerja. Agar dapat mencegah terjadinya penyalahgunaan wewenang dan penyimpangan dari ketentuan-ketentuan, peraturan-peraturan dan kebijakan-kebijakan yang telah ditetapkan.

Dari ketiga jenis pengawasan di atas jenis pengawasan pegawailah yang akan menjadi fokus penelitian ini, yakni tentang disiplin kerja pegawai Dinas Bina Marga dan Pengairan Kabupaten Karawang. Pengawasan yang dilakukan disini adalah pengawasan yang dilakukan oleh kepala bagian dari masing-masing bagian yang di bawahinya, sebab yang bertanggung jawab langsung atas pegawai adalah kepala bagiannya masing-masing. Hal ini senada dengan pernyataan yang dilontarkan oleh sekretaris Dinas Bina Marga dan Pengairan Kabupaten Karawang yakni Bapak H. Ruskandar, beliau mengungkapkan:

“Pengawasan melekat itu dilakukan secara berjenjang, untuk pengawasan

sekretaris dinas, kepala sub bagian (KASUBAG), kepala bidang (KABID) serta kepala Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD) itu diawasi oleh kepala dinas secara langsung. Tetapi untuk pengawasan pegawai itu dilakukan oleh atasannya langsung yakni kepala sub bagian (KASUBAG) , kepala bidang (KABID) serta kepala Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD) nya

masing-masing.”

Sistem pengawasan yang dilakukan kepada pegawai adalah sistem pengawasan intern dimana pengawasan yang dilakukan oleh orang atau badan yang ada di dalam lingkungan unit organisasi yang bersangkutan. Sistem pengawasan dalam bentuk ini dapat dilakukan dengan cara pengawasan yang


(26)

Misli , 2013

Pengaruh Pengawasan Melekat Terhadap Disiplin Kerja Pegawai Dinas Bina Marga Dan Pengairan Kabupaten Karawang

dilakukan secara rutin oleh pimpinan langsung yang nantinya akan dilaporkan kepada kepala dinas.

Pengawasan melekat merupakan salah satu cara pengawasan yang paling efektif, karena jarak antara objek dengan subjek pengawasan adalah begitu dekat sehingga setiap gejala penyimpangan kerja pegawai akan lebih mudah dan lebih cepat terlihat. Oleh karena itu pengawasan melekat dapat berjalan baik jika terdapat peran aktif dari pimpinan langsung.

Adapun jadwal pengawasan yang sering dilakukan oleh kepala bagian yang ada di Dinas Bina Marga dan Pengairan Kabupaten Karawang adalah sebagai berikut:

Tabel 1.6

Tabel Pelaksanaan Pengawasan

No Kegiatan yang di awasi Pelaksanaan pengawasan

1 Apel pagi dan sore Satu minggu sekali pada akhir minggu

2 Presensi pegawai Dua minggu sekali pada

akhir minggu

3 Kinerja pegawai Satu bulan sekali pada akhir bulan

Sumber : Hasil wawancara dengan sekeretaris Dinas Bina Marga dan Pengairan Kabupaten Karawang

Untuk pengawasan apel pagi dan sore dilakukan setiap seminggu sekali pada akhir minggu dilakukan perhitungan frekuensi pegawai yang tidak mengikuti apel pagi dan apel sore selanjutnya dibuat laporan perminggu sebagai gambaran untuk para pimpinan langsung dalam hal ini kepala bagian agar bisa menentukan sikap atau tindakan terhadap pegawai yang tidak datang apel pagi dan sore. Dilaksanakannya pengawasan apel pagi dan sore ini adalah agar dapat memonitoring siapa saja pegawai yang datang terlambat dan pegawai yang datang tepat waktu serta pegawai yang pulang tidak pada waktunya. Ketika teguran dari


(27)

pimpinan langsung tidak di gubris maka akan ada pelaporan langsung kepada kepala dinas untuk selanjutnya diberikan tindakan berupa sanksi atas pelanggaran yang dilakukan. Untuk pengawasan presensi dan kinerja dilaksanakan setiap satu bulan sekali pada akhir bulan, proses pelaksanaannya sama seperti pengawasan apel pagi dan sore.

Meskipun pengawasan sudah dilakukan secara berkala tetapi masih terdapat beberapa kendala yang terjadi di lapangan, diantaranya:

1. Kurang tegasnya pimpinan dalam menyikapi pegawai yang melakukan tindakan indisipliner, sehingga masih terdapat pelanggaran-pelanggaran yang dilakukan oleh pegawai. Ini bisa dibuktikan dengan data pelanggaran yang dilakukan oleh pegawai meningkat dari tahun sebelumnya, angka pelanggaran ini bisa ditekan seandainya pimpinan bisa memberikan sanksi yang lebih tegas kepada pegawai yang melakukan pelanggaran dan nantinya bisa memberikan efek jera kepada pegawai yang melanggar disiplin.

Dalam melaksanakan pengawasan melekat menurut Hadari Nawawi (1993: 43) para pimpinan harus mempunyai:

1. Kemauan, tekad dan keberanian untuk melakukan pengawasan dan melaksanakan tindak lanjutnya;

2. Kesungguhan dan kecermatan melakukan secara nyata kegiatan pengawasan yang menjadi tanggung jawabnya;

3. Kemampuan untuk melaksanakan pengawasan, baik kemampuan manajerial maupun penguasaan teknis tentang kegiatan yang dilaksanakan bawahan.

2. Kurang sadarnya pegawai dalam menaati peraturan yang telah ditetapkan, sehingga mengakibatkan seringnya mengulang-ulang kesalahan yang sama. Salah satunya bisa dilihat dari data diatas banyak yang tidak mengikuti apel


(28)

Misli , 2013

Pengaruh Pengawasan Melekat Terhadap Disiplin Kerja Pegawai Dinas Bina Marga Dan Pengairan Kabupaten Karawang

pagi dan sore sehingga pegawai merasa biasa tidak melakukan kewajibannya yakni mengikuti apel pagi dan sore.

Studi pendahuluan yang dilakukan oleh beberapa peneliti mengenai disiplin pegawai, Nonince Irianti (2007: 83) pengendalian kerja/pengawasan dapat berpengaruh terhadap disiplin kerja pegawai meskipun pengaruh yang diberikan hanya (13,7%) saja, sedangkan sisanya yaitu (86,3%) ditentukan oleh faktor-faktor lain. Rosmiyati Husniah (2011: 134) pengaruh pengawasan terhadap disiplin kerja sebesar (77 %). Dapat di tarik kesimpulan bahwa variabel pengawasan memiliki pengaruh terhadap disiplin kerja sebesar (77 %) dan sisanya (23 %) adalah pengaruh dari faktor lain. Yadi Septiadi (2011: 124) menunjukan Koefisien determinasi dari variabel pengawasan terhadap variabel disiplin pegawai adalah (21%), jadi dapat ditarik kesimpulan bahwa pengawasan memiliki pengaruh terhadap disiplin kerja pegawai sebesar (21%) dan sisanya dipengaruhi faktor lain.

Hasil penelitian-penelitian di atas menggambarkan masih banyak pegawai yang kurang berdisiplin terhadap peraturan yang ada. Jika kondisi seperti terus dibiarkan tanpa ada tindakan tepat akan menimbulkan masalah bagi para pegawai dalam bekerja dan terganggunya tujuan organisasi/lembaga yang telah ditetapkan. Sesuai dengan yang dikemukakan oleh Bedjo Siswanto Sastrohadiwiryo (2005 : 292) bahwa:

“Dengan disiplin kerja pegawai dapat melaksanakan pekerjaan dengan sebaik-baiknya serta mampu memberikan pelayanan yang maksimum kepada pihak tertentu yang berkepentingan dengan organisasi sesuai dengan bidang pekerjaan yang diberikan kepadanya.”


(29)

Berdasarkan penelitian-penelitian terdahulu, penelitian yang penulis lakukan sifatnya adalah melanjutkan penelitian yang sudah ada dan diharapkan ada penemuan-penemuan baru yang peneliti temukan nanti.

Oleh karena itu, dalam upaya memahami dan memecahkan masalah fenomena disiplin kerja pegawai Dinas Bina Marga dan Pengairan Kabupaten Karawang dan hubungannya dengan masalah pengawasan melekat, maka diperlukan pendekatan tertentu untuk memecahkan masalah tersebut. Berdasarkan permaslahan yang dikaji, maka pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan stimulus.

Luthans (1985) dan Gibson, et al. (1997), dalam Sambas (2011:63) mengungkapkan bahwa konsep dasar psikologi pada dasarnya dilandasi oleh proses-proses psikis pada diri individu atau organisme di dalam lingkungan tertentu. Dimana perilaku tergantung pada individu dan lingkungan yang dihadapinya. Artinya, individu dan lingkungan akan selalu berada dalam satu hubungan yang tidak bisa dipisahkan. Satu hal yang perlu dikemukakan, perilaku yang muncul sebagai akibat interaksi antara stimulus dan organisme.

Dalam konteks penelitian ini, pengawasan melekat mewakili situasi yang menyediakan stimulus yang dapat diamati, dihayatai, dan dialami oleh organisme atau individu, melahirkan persepsi atau interpretasi terhadap stimuli yang pada akhirnya melahirkan kemampuan tertentu berupa perilaku khususnya perilaku didiplin. Selanjutnya perilaku disiplin yang ditampilkan individu akan menimbulkan perubahan dilingkungannya berupa hasil dari perilaku disiplin tersebut. Dengan demikian berdasarkan model teori perilaku ini, pengawasan melekat dapat memberikan pengaruh terhadap disiplin kerja pegawai.


(30)

Misli , 2013

Pengaruh Pengawasan Melekat Terhadap Disiplin Kerja Pegawai Dinas Bina Marga Dan Pengairan Kabupaten Karawang

Mengacu pada keseluruhan paparan di atas, dan dalam upaya memahami dan memecahkan masalah disiplin kerja pegawai Dinas Bina Marga dan Pengairan Kabupaten Karawang, maka perlu dan penting untuk dilakukan penelitian tentang pengaruh pengawasan terhadap disiplin kerja pegawai. Inilah yang menarik penulis untuk mengadakan penelitian, dan selanjutnya akan dituangkan dalam bentuk skripsi dengan judul “Pengaruh Pengawasan Melekat terhadap Disiplin Kerja Pegawai Dinas Bina Marga dan Pengairan

Kabupaten Karawang”.

1.2Identifikasi dan Perumusan Masalah

Inti kajian dalam permasalahan ini adalah disiplin kerja pegawai Dinas Bina Marga dan Pengairan Kabupaten Karawang. Aspek ini yang menjadi permasalahan yang perlu mendapat perhatian serius dan penting ditangani agar sikap atau perilaku disiplin pegawai dapat terus terjaga dengan baik, demi tercapainya kinerja pegawai yang maksimal dalam pencapaian tujuan organisasi dalam memberikan pelayanan pada masyarakat. Oleh karena itu perlu adanya suatu pendekatan tertentu terhadap pegawai agar permasalahan disiplin pegawai dapat dihindari atau bahkan ditiadakan.

Banyak faktor yang mempengaruhi disiplin kerja pegawai. Oleh karena itu, perlu adanya suatu pendekatan tertentu terhadap para pegawai agar pegawai menjadi lebih disiplin. Menurut pendapat Gouzali Saydam (2005:291) terdapat tujuh hal yang dapat mempengaruhi disiplin kerja pegawai yaitu sebagai berikut:

1. Besar kecilnya pemberian kompensasi.

2. Ada tidaknya keteladanan pemimpin dalam perusahaan/organisasi. 3. Ada tidaknya aturan pasti yang dapat dijadikan pegangan.

4. Keberanian pemimpin dalam mengambil keputusan. 5. Ada tidaknya pengawasan pemimpin.


(31)

7. Diciptakan kebiasaan-kebiasaan yang mendukung tegaknya disiplin. Berdasarkan hasil kajian terhadap faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat disiplin pegawai Dinas Bina Marga dan Pengairan Kabupaten Karawang, diduga faktor determinan yang paling berpengaruh terhadap tingkat disiplin pegawai Dinas Bina Marga dan Pengairan Kabupaten Karawang yaitu faktor

pengawasan. Pengawasan khususnya pengawasan melekat ini perlu ditingkatkan lagi sejak saat ini juga melalui proses pengawasan yang dilakukan oleh pimpinan. Dengan lebih meningkatkan pengawasan melekat yang dilakukan oleh pimpinan, pegawai tidak akan bisa lagi mencari-cari alasan untuk bermain-main dalam bekerja. Dengan pengawasan yang melekat diharapkan agar tujuan dan sasaran kegiatan usaha unit-unit pemerintah dapat tercapai secara efektif dan efisien, dilaksanakan sesuai dengan tugas, fungsi rencana atau programnya, pembagian dan pendelegasian tugas, rumusan kerja, pedoman pelaksanaan dan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Oleh karena itu, masalah disiplin kerja pegawai dalam penelitian ini akan dikaji dalam perspektif pengawasan melekat.

Masalah yang akan dipecahkan dalam penelitian ini, dirumuskan dalam pernyataan maslah (problem statement) sebagai berikut: “Pengawasan yang ada di Dinas Bina Marga dan Pengairan Kabupaten Karawang belum sepenuhnya efektif, sehingga hal ini menyebabkan timbulnya masalah disiplin kerja pegawai yang terjadi di Dinas Bina Marga dan Pengairan Kabupaten Karawang. Kondisi semacam ini harus segera ditanggulangi mengingat bila tidak ditanggulangi, akan memberikan dampak terhadap menurunnya kinerja pegawai dan tersendatnya tujuan organisasi/lembaga, sehingga tugas Dinas Bina Marga dan Pengairan


(32)

Misli , 2013

Pengaruh Pengawasan Melekat Terhadap Disiplin Kerja Pegawai Dinas Bina Marga Dan Pengairan Kabupaten Karawang

Kabupaten Karawang dalam memberikan pelayanan yang baik terhadap masyarakat tidak berjalan secara maksimal.

Berdasarkan pernyataan masalah (problem statement) di atas, masalah dalam penelitian ini secara spesifik dirumuskan dalam pertanyaan penelitian (research question) sebagai berikut:

1. Bagaimana gambaran efektivitas Pengawasan Melekat pada Dinas Bina Marga dan Pengairan Kabupaten Karawang?

2. Bagaimana gambaran tingkat Disiplin Kerja Pegawai Pada Dinas Bina Marga dan Pengairan Kabupaten Karawang?

3. Adakah pengaruh Pengawasan Melekat Terhadap Disiplin Kerja Pegawai Dinas Bina Marga dan Pengairan Kabupaten Karawang?

1.3Maksud dan Tujuan Penelitian

Tujuan umum dari penelitian ini adalah untuk memperoleh pengetahuan dan melakukan kajian secara ilmiah tentang pengaruh pengawasan melekat terhadap disiplin kerja pegawai Dinas Bina Marga dan Pengairan Kabupaten Karawang. Analisis tersebut diperlukan untuk mengetahui pengaruh pengawasan melekat terhadap disiplin kerja pegawai Dinas Bina Marga dan Pengairan Kabupaten Karawang.

Berdasarkan rumusan masalah di atas, peranan pengawasan melekat bagi pegawai diharapkan dapat mewujudkan dan menumbuhkan perilaku yang positif. Namun secara khusus tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini yaitu sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui bagaimana gambaran efektivitas Pengawasan Melekat. 2. Untuk mengetahui bagaimana gambaran tingkat Disiplin Kerja Pegawai.


(33)

3. Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh Pengawasan Melekat Terhadap Disiplin Kerja Pegawai.

1.4Kegunaan Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat secara teoritis dan praktis.

1. Secara Teoritis

Hasil penelitian ini dapat memberikan kontribusi yang bermanfaat bagi kajian yang lebih komprehensif untuk pengembangan ilmu pengetahuan di bidang manajemen, khususnya bidang Manajemen Sumber Daya Manusi (MSDM).

2. Secara Praktis

Bagi organisasi, hasil penelitian ini dapat dijadikan masukan bagi organisasi untuk dijadikan informasi dan bahan penilaian dalam memecahkan masalah yang berhubungan dengan pengawasan melekat dalam mengurangi resiko pelanggaran disiplin yang dilakukan oleh pegawai.

Bagi peneliti, penelitian ini berfungsi sebagai tambahan pengetahuan dan pengalaman sehingga dapat mengoptimalisasikan teori yang dimiliki untuk mencoba menganalisis fakta, data, gejala, dan peristiwa yang terjadi untuk dapat ditarik kesimpulan secara objektif dan ilmiah.


(34)

Misli , 2013

Pengaruh Pengawasan Melekat Terhadap Disiplin Kerja Pegawai Dinas Bina Marga Dan Pengairan Kabupaten Karawang

BAB III

DESAIN PENELITIAN 3.1Objek Penelitian

Objek penelitian merupakan sesuatu yang menjadi sasaran penelitian. Penelitian ini terdiri atas dua variabel, yaitu variabel pengawasan melekat sebagai

independen dan variabel disiplin kerja pegawai sebagai dependen.

Adapun lokasi yang menjadi tempat penelitian adalah seluruh karyawan Dinas Bina Marga dan Pengairan Kabupaten Karawang.

3.2Metode Penelitian

Melaksanakan suatu penelitian tentunya diperlukan sejumlah data yang dapat membantu membahas masalah penelitian tersebut. Suatu metode pengumpulan data akan memperoleh informasi yang tepat dan dapat dijadikan pedoman bagi penulis untuk mencapai tujuan penelitian. Oleh karena itu, metode merupakan hal penting dalam sebuah penelitian.

Winarno Surakhmad (1998:131), mengemukakan

Metode merupakan suatu cara utama yang diperlukan untuk mencapai suatu tujuan, misalnya untuk menguji serangkaian hipotesis dengan menggunakan teknik dan alat-alat tertentu. Cara utama ini dipergunakan setelah penyelidik mempertimbangkan kewajarannya ditinjau dari tujuan penyelidikan serta dari situasi penyelidikan.

Sugiyono (2002:12), mengemukakan

Metode penelitian dapat diartikan sebagai cara ilmiah untuk mendapatkan data yang objektif, valid dan reliable dengan tujuan dapat ditemukan, dibuktikan dan dikembangkan suatu pengetahuan sehingga pada gilirannya dapat digunakan untuk memahami, memecahkan, dan mengantisipasi masalah.

Dalam penelitian ini penulis menggunakan metode deskriptif, yaitu untuk melihat keterkaitan antara dua variabel atau lebih melalui analisa data yang didapat. Seperti yang diungkapkan oleh Moh. Nasir (1985:63) bahwa: “Tujuan


(35)

dari penelitian deskriftif adalah membuat deskripsi gambaran, atau lukisan secara sistematis, faktual dan akurat mengenai fakta-fakta, serta sifat-sifat serta hubungan antara fenomena-fenomena yang diselidiki.”

Winarno Surakhmad (1998:140), mengemukakan cirri-ciri dari metode deskriptif sebagai berikut :

1. Memusatkan diri pada pemecahan masalah-masalah yang sedang aktual. 2. Data yang terkumpul mula-mula disusun, dijelaskan dan kemudian

dianalisa (karena itu metode ini sering pula disebut metode analitik). Berdasarkan jenis penelitiannya yaitu deskriptif yang dilaksanakan melalui pengumpulan data dilapangan, maka metode penelitiannya adalah metode survey

explanatory. Penelitian survey adalah penelitian yang dilakukan terhadap

sejumlah individu atau unit analisis, sehingga ditemukan fakta atau keterangan secara faktual melalui gejala suatu kelompok atau perilaku individu dan hasilnya dapat digunakan sebagai bahan pembuat rencana atau pengambilan keputusan. Penelitian survey ini merupakan studi bersifat kuantitatif dan umumnya menggunakan kuesioner sebagai alat pengumpul data (Uep Tatang Sontani dan Sambas Ali Muhidin, 2011:6).

Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif, yaitu pendekatan yang memungkinkan dilakukan percatatan dan menganalisis data yang diperoleh dengan menggunakan perhitungan statistik, dan juga penelitian ini bertujuan untuk menguji hipotesis dalam hubungannya dengan variabel-variabel yang ada. Selain itu, penelitian ini juga dilakukan untuk mengetahui hubungan yang ada di antara variabel-variabel tersebut.


(36)

Misli , 2013

Pengaruh Pengawasan Melekat Terhadap Disiplin Kerja Pegawai Dinas Bina Marga Dan Pengairan Kabupaten Karawang

3.3 Operasional Variabel

Definisi operasioanl variabel adalah unsur penelitian yang memberitahukan bagaimana cara mengukur suatu variabel atau dapat dikatakan sebagai petunjuk pelaksanaan bagaimana mengukur variabel. Definisi operasional ini diperlukan untuk mempermudah dan memperjelas apa yang dimaksud dengan variabel-variabel dalam penelitian.

Definisi operasional variabel dalam suatu karangan ilmiah sangat perlu untuk dibahas terlebih dahulu. Hal ini dimaksudkan agar terdapat kesamaan pandangan dalam karangan ilmiah tersebut, dan juga untuk menghindari kesimpangsiuran dan kekeliruan pengertian pembaca dengan maksud yang dikemukakan oleh penulis. Operasioanl variabel berisikan indikator-indikator dari setiap variabel.

Seperti terungkap di dalam objek penlitian, terdapat dua variabel yang dikaji dalam penelitian ini, yaitu (1) Pengawasan Melekat, dan (2) Disiplin Kerja Pegawai.

Kedudukan variabel Pengawasan Melekat sebagai variabel independen (variabel bebas/variabel X), sedangkan variabel Disiplin Kerja Pegawai sebagai variabel dependen (variabel terikat/variabel Y)

3.3. 1 Operasional Variabel Pengawasan Melekat

Pengawasan melekat merupakan suatu kegiatan yang harus dilaksanakan oleh pimpinan secara terus menerus atau berkala dalam rangka melakukan pemantauan, pemeriksaan, penilaian dan perbaikan agar bawahan dapat bekerja secara efektif, efisien dan sesuai dengan prosedur yang telah ditetapkan. Hal ini seperti yang diungkapkan oleh Victor M. Situmorang dan Jusuf Juhir (1994: 72),


(37)

Sujamto dalam (Sofyan S. Harahap, 2004:23), Hadari Nawawi (1993: 15), Malayu S. P Hasibuan (1997: 215).

Waskat dimaksudkan agar tujuan dan sasaran kegiatan usaha unit-unit pemerintah dapat tercapai secara efektif dan efisien, dilaksanakan sesuai dengan tugas, fungsi rencana atau programnya, pembagian dan pendelegasian tugas, rumusan kerja, pedoman pelaksanaan dan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Ukuran-ukuran untuk mengukur variabel pengawasan melekat dalam penelitian ini diadaptasi dari Kepmen No. 26 tahun 2004, Waskat dilakukan melalui berbagai cara, antara lain :

a) Sosialisasi WASKAT

Sosialisasi WASKAT bertujuan untuk memberikan pemahaman yang tepat tentang pengertian dan cara pelaksanaan WASKAT tanpa mengurangi pemahaman pentingnya pengawasan pimpinan kepada staf karena WASKAT merupakan sistem pengendalian yang melekat pada seluruh kegiatan organisasi. Sosialisasi dilakukan secara berjenjang dan bertahap kepada seluruh Pimpinan dan Pegawai di lingkungan instansi pemerintah.

b) Persiapan dan Pelaksanaan Unsur WASKAT

Sebelum WASKAT dilaksanakan, Pimpinan Instansi/unit kerja perlu menyiapkan unsur WASKAT yang meliputi pengorganisasian, personil, kebijakan, perencanaan, prosedur, pencatatan, pelaporan, supervisi dan review intern.

c) Pemantauan Pelaksanaan WASKAT

Pemantauan merupakan rangkaian tindakan mengikuti pelaksanaan suatu kegiatan serta faktor-faktor yang mempengaruhinya untuk mengetahui secara dini kemungkinan terjadinya penyimpangan terhadap kebijakan maupun program yang telah ditetapkan.

d) Evaluasi Pelaksanaan WASKAT

Proses evaluasi pelaksanaan WASKAT dapat menggunakan beragam teknik evaluasi.

e) Tindak Lanjut

Tindak lanjut dari hasil evaluasi pelaksanaan WASKAT berupa tindakan perbaikan dan penyempurnaan sistem dan prosedur operasi, dan pendalaman titik rawan penyimpangan melalui audit operasional atau investigasi.


(38)

Misli , 2013

Pengaruh Pengawasan Melekat Terhadap Disiplin Kerja Pegawai Dinas Bina Marga Dan Pengairan Kabupaten Karawang

Agar lebih memudahkan dalam memahami variabel tersebut maka dari itu acuan operasional variabel penulis jabarkan pada tebel berikut:

Tabel 3.1

Operasional Variabel (X) Pengawasan Melekat

Variabel X Indikator Ukuran Skala

Pengukuran

Variabel X

(Pengawasan Melekat)

[(Kepmen No. 26 tahun 2004)]: “Pengawasan melakat dapat dilakukan melalui berbagai cara, antara lain: Sosialisasi

WASKAT,

Persiapan dan pelaksanaan unsur WASKAT, pemantauan pelaksanaan WASKAT, evaluasi pelaksanaan WASKAT, tindak lanjut. Sosialiasi

1. Tingkat efektivitas sosialisasi Waskat Kepala bagian kepada para pegawai

2. Tingkat efektivitas

sosialisai jadwal

pengawasan yang akan dilakukan

3. Tingkat efektivitas sosialisai unsur-unsur waskat

Ordinal

Persiapan

1. Tingkat efektivitas mempersiapkan

pengorganisasian waskat 2. Tingkat efektivitas

mempersiapkan personil waskat

3. Tingkat efektivitas mempersiapkan

merumusan kebijakan waskat

4. Tingkat efektivitas mempersiapkan

penyusunan rencana

waskat

5. Tingkat efektivitas mempersiapkan

penyusunan prosedur waskat

6. Tingkat efektivitas mempersiapkan pencatatan waskat

7. Tingkat efektivitas mempersiapkan pelaporan waskat

8. Tingkat efektivitas mempersiapkan supervisi dan review intern


(39)

Variabel X Indikator Ukuran Skala Pengukuran

Variabel X

(Pengawasan Melekat)

[(Kepmen No. 26 tahun 2004)]: “Pengawasan melakat dapat dilakukan melalui berbagai cara, antara lain: Sosialisasi

WASKAT,

Persiapan dan pelaksanaan unsur WASKAT, pemantauan pelaksanaan WASKAT, evaluasi pelaksanaan WASKAT, tindak lanjut. Pemantauan

1. Tingkat efektivitas

pemantauan pekerjaan serta kegiatan yang dilakukan pegawai

2. Tingkat efektivitas

pemantauan disiplin kerja serta kehadiran pegawai

3. Tingkat efektivitas

pemantauan

motivasi/semangat kerja kerja pegawai

4. Tingkat efektivitas

pemantauan kondisi

lingkungan kerja serta kendala yang dihadapi pegawai

Ordinal Evaluasi

1. Tingkat efektivitas

mengevaluasi hasil pekerjaan dengan standar yang berlaku

2. Tingkat efektivitas

mengevaluasi kedisiplinan pegawai serta kehadiran pegawai

3. Tingkat efektivitas

mengevaluasi

motivasi/semangat kerja pegawai

4. Tingkat efektivitas

mengevaluasi kendala yang dihadapi pegawai dalam penyelesaian pekerjaan

Tindak Lanjut

1. Tingkat efektivitas

pemberian penghargaan bagi pegawai yang berprestasi

2. Tingkat efektivitas

pemberian sangsi atas pelanggaran yang dilakukan pegawai

3. Tingkat efektivitas

memotivasi semangat kerja pegawai

4. Tingkat efektivitas

pemberian arahan dan solusi atas kendala yang dihadapi pegawai dalam penyelesaian pekerjaan


(40)

Misli , 2013

Pengaruh Pengawasan Melekat Terhadap Disiplin Kerja Pegawai Dinas Bina Marga Dan Pengairan Kabupaten Karawang

3.3. 2 Operasional Variabel Disiplin Kerja Pegawai

Disiplin dalam penelitian ini dibatasi pada kepatuhan pegawai dalam melaksanakan peraturan atau tata tertib karena didorong oleh pengawasan pimpinan. Dengan kata lain, disiplin kerja dapat diartikan sebagai suatu sikap patuh, taat yang harus dmiliki oleh pegawai terhadap peraturanperaturan, baik peraturan yang tertulis maupun tidak tertulis yang ditetapkan oleh organisasi/lembaga untuk menjalankan tugasnya dengan baik dan penuh tanggung jawab. Oleh Sondang P. Siagian (2005:305),Henry Simamora (2004:610),Bedjo Siswanto S (2005:291), Veithzal Rivai (2004:444), Malayu Hasibuan (2007:193). Secara lebih spesifik, dalam penelitian ini disiplin kerja pegawai adalah kontrol pegawai dalam menaati tata tertib atau peraturan lain yang ada organisasi/instansi, sehingga pegawai mampu perperilaku disiplin dalam bekerja.

Indikator untuk mengukur variabel disiplin kerja pegawai dalam penelitian ini diadaptasi dari pendapat Veithzal Rivai (2005: 444), ia menjelaskan bahwa disiplin kerja memiliki beberapa komponen seperti:

a) Kehadiran. Hal ini menjadi indikator yang mendasar untuk mengukur kedisiplinan, dan biasanya karyawan yang memiliki disiplin kerja rendah terbiasa untuk terlambat dalam bekerja.

b) Ketaatan pada peraturan kerja. Karyawan yang taat pada peraturan kerja tidak akan melalaikan prosedur kerja dan akan selalu mengikuti pedoman kerja yang ditetapkan oleh perusahaan.

c) Ketaatan pada standar kerja. Hal ini dapat dilihat melalui besarnya tanggung jawab karyawan terhadap tugas yang diamanahkan kepadanya. d) Tingkat kewaspadaan tinggi. Karyawan memiliki kewaspadaan tinggi akan

selalu berhati-hati, penuh perhitungan dan ketelitian dalam bekerja, serta selalu menggunakan sesuatu secara efektif dan efisien.

e) Bekerja etis. Beberapa karyawan mungkin melakukan tindakan yang tidak sopan ke pelanggan atau terlibat dalam tindakan yang tidak pantas. Hal ini merupakan salah satu bentuk tindakan indisipliner, sehingga bekerja etis sebagai salah satu wujud dari disiplin kerja karyawan.


(41)

Tabel 3.2

Operasional Variabel (Y) Disiplin Kerja Pegawai

Variabel Y Indikator Ukuran Skala

Pengukuran

Variabel Y

(Disiplin Kerja Pegawai) [Veithzal Rivai (2005: 444)]: Menjelaskan

bahwa, disiplin kerja memiliki beberapa

komponen seperti : Kehadiran,

Ketaatan pada peraturan kerja, Ketaatan pada standar kerja, Tingkat

kewaspadaan tinggi, Bekerja etis.

Kehadiran

1. Frekuensi kehadiran di tempat kerja

2. Tingkat ketepatan waktu di tempat kerja

3. Frekuensi mengikuti apel pagi dan sore

4. Tingkat komitmen

pegawai untuk selalu berada di kantor selama jam kerja

Ordinal Ketaatan pada

peraturan kerja

1. Tingkat pemahaman pegawai atas peraturan kerja

2. Tingkat Kesadaran pegawai untuk taat terhadap peraturan 3. Tingkat Kesesuaian hasil

pekerjaan dengan aturan kerja

4. Tingkat pemahaman pegawai terhadap haknya sebagai seorang pegawai

Ketaatan pada standar kerja

1. Tingkat ketaatan pada standar kerja

2. Tingkat pertanggung

jawaban terhadap

pekerjaan

3. Tingkat ketepatan waktu penyelesaian pekerjaan 4. Tingkat kesesuaian

fungsi dan tugas pegawai dalam bekerja

Tingkat kewaspadaan tinggi

1. Tingkat pemeliharaan dan perawatan fasilitas kantor

2. Tingkat efisiensi dan efektivitas pemakaian peralatan kerja

3. Tingkat kewaspadaan dan kehati-hatian serta

ketelitian dalam

menggunakan peralatan kerja


(42)

Misli , 2013

Pengaruh Pengawasan Melekat Terhadap Disiplin Kerja Pegawai Dinas Bina Marga Dan Pengairan Kabupaten Karawang

Variabel Y Indikator Ukuran Skala

Pengukuran

Variabel Y

(Disiplin Kerja Pegawai) [Veithzal Rivai (2005: 444)]: Menjelaskan bahwa, disiplin kerja memiliki beberapa

komponen seperti : Kehadiran,

Ketaatan pada peraturan kerja, Ketaatan pada standar kerja, Tingkat

kewaspadaan tinggi, Bekerja etis.

Bekerja etis

1. Tingkat Kesopanan sesama pegawai dalam bekerja

2. Tingkat Kesopanan pegawai dengan atasan dalam bekerja

3. Tingkat kejujuran dalam bekerja

4. Tingkat pemahaman pegawai terhadap etika kerja

5. Tingkat Efisiensi pembinaan etika kerja

pegawai oleh

organisasi/lembaga

Ordinal

3.4 Sumber Data

Penelitian ini penulis menggunakan dua sumber data yaitu sumber data primer dan sekunder. Sumber primer adalah sumber daya yang langsung memberikan data kepada pengumpul data yang didapat dari wawancara dan angket. Sumber sekunder merupakan sumber data yang tidak langsung memberikan data kepada pengumpul data yang didapat dari literatur-literatur, dokumen/berkas dan narasumber.

1. Sumber data primer

Sumber data primer merupakan sumber data yang dapat diperoleh secara langsung dari objek penelitian, yang menjadi sumber data primer dalam penelitian ini adalah seluruh pegawai Dinas Bina Marga dan Pengairan Kabupaten Karawang.


(43)

2. Sumber data sekunder

Sumber data sekunder merupakan sumber data yang subjeknya tidak berhubungan langsung dengan objek penelitian, yang menjadi sumber data sekunder dalam penelitian ini adalah data yang berasal dari luar responden penelitian yang sifatnya mendukung, seperti dokumen-dokumen dan laporan-laporan yang ada di Dinas Bina Marga dan Pengairan Kabupaten Karawang.

3.5 Populasi, Sampel dan Teknik Sampling 3.5.1 Populasi

Kata populasi (population/universe) dalam statistik merujuk pada sekumpulan individu dengan karakteristik khas yang menjadi perhatian dalam suatu penelitian (pengamatan). Menurut Sugiyono (2005:57) bahwa “Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas: obyek/subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya”.

Berdasarkan uraian di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa yang dimaksud dengan populasi adalah penelitian yang dilakukan terhadap semua elemen di wilayah penelitian.

Populasi dalam penelitian ini yaitu seluruh pegawai Dinas Bina Marga dan Pengairan Kabupaten Karawang. Perincian jumlah pegawai tersebut terlihat pada table 3.3 sebagai berikut:

Tabel 3.3 Populasi Penelitian

No. Bagian Jumlah

Pegawai 1 Bag. Keuangan dan kepegawaian 10

2 Bag. Umum dan perlengkapan 5

3 Bag. Evaluasi dan pelaporan 4


(44)

Misli , 2013

Pengaruh Pengawasan Melekat Terhadap Disiplin Kerja Pegawai Dinas Bina Marga Dan Pengairan Kabupaten Karawang

No. Bagian Jumlah

Pegawai

5 Bag. Wasbang 15

6 Bag. pemeliharaan 13

7 Bag. Pengairan 12

8 UPTD Bina Marga Wilayah I 8

9 UPTD Pengairan Wilayah I 6

10 UPTD Bina Marga Wilayah II 7

11 UPTD Pengairan Wilayah II 5

12 UPTD Bina Marga Wilayah III 10

13 UPTD Pengairan Wilayah III 4

14 UPTD Bina Marga Wilayah IV 12

15 UPTD Pengairan Wilayah IV 6

Jumlah Pegawai 134

Sumber: Data Kepegawaian Dinas Bina Marga dan Pengairan Kabupaten Karawang

3.5.2 Sampel

Menurut Somantri dan Muhidin (2006:63) bahwa “Sampel adalah bagian kecil dari anggota populasi yang diambil menurut prosedur tertentu sehingga dapat mewakili populasinya”. Sedangkan menurut Sugiarto (2000:115) bahwa “Sampel adalah bagian dari populasi”. Berdasarkan pendapat di atas maka sampel adalah bagian populasi yang dikenai penelitian.

3.5.3 Teknik Penarikan Sampel

Menurut Arikunto (1998:161) “ Sampel adalah sebagian atau wakil dari populasi yan gditeliti”. Sedangkan menurut Sugiyono (2007:73) yang dimaksud dengan sampel adalah : “Bagian dari jumlah karakteristik yang dimiliki oleh populasi tertentu”. Riduwan (2007:56) mengatakan bahwa :” Sampel penelitian adalah sebagian dair populasi yang diambil sebagai sumber data dan dapat mewakili seluruh populasi”. Sudjana (2002:72) mengatakan bahwa :”Besarnya sampel tidak ada ketentuan yang baku, sebab keabsahan sampel terletak pada sifat dan karakteristiknya mendekati populasi atau tidak, bukan pada besarnya atau banyaknya”.


(45)

Dalam penarikan jumlah sampel menurut Arikunto (1998:112) menyatakan bahwa :

Bila jumlah subjek populasinya kurang dari 100, lebih baik ambil semua sehingga penelitiannya merupakan penelitian populasi. Bila jumlah subjeknya lebih dari 100 dapat diambil antara 10-15% atau 20-25% atau lebih.

Cara penentuan data dalam penelitian ini dengan menentukan sampel yang digunakan. Menurut Earl Babbie (Somantri dan Muhidin,2006:69) mengatakan

Sampling is the process of selecting observations”(Sampling adalah proses

seleksi dalam kegiatan observasi). Tipe teknik penarikan sampel yang digunakan adalah sampling probability dan teknik penarikan sampel yang dipakai yaitu sampling acak (random sampling) melalui cara undian. Jumlah populasi yaitu 134 karyawan dengan menggunakan rumus Slovin (Husein Umar,2005:35) yaitu:

Keterangan :

n = ukuran sampel minimal N = ukuran populasi

e = tingkat kesalahan yang ditelorir (10%)

Berdasarkan perhitungan di atas, diperoleh ukuran sampel yaitu 57. Dengan kata lain yang menjadi responden penelitian ini adalah 57 orang pegawai Dinas Bina Marga dan Pengairan Kabupaten Karawang. Dari jumlah sampel tersebut kemudian ditentukan jumlah masing-masing sampel menurut tiap bidang secara proporsional dengan rumus:


(46)

Misli , 2013

Pengaruh Pengawasan Melekat Terhadap Disiplin Kerja Pegawai Dinas Bina Marga Dan Pengairan Kabupaten Karawang

0

1 n

N NI

n  

(Al-Rasyid, 1994:80) Keterangan:

n1 : banyaknya sampel masing-masing unit

n0 : banyaknya sampel yang diambil dari seluruh unit NI : banyaknya populasi dari masing-masing unit

N : jumlah populasi dari seluruh unit

Berdasarkan rumus di atas, diperoleh jumlah sampel pada masing-masing kelas sebagai berikut:

Tabel 3.4

Penyebaran Proporsi Sampel

No. Bagian Jumlah

Pegawai Perhitungan Sampel

1 Bag. Keuangan dan kepegawaian 10 10/134x57 4

2 Bag. Umum dan perlengkapan 5 5/134x57 2

3 Bag. Evaluasi dan pelaporan 4 4/134x57 2

4 Bid. Perencanaan 17 17/134x57 7

5 Bid. Wasbang 15 15/134x57 6

6 Bid. pemeliharaan 13 13/134x57 6

7 Bid. Pengairan 12 12/134x57 5

8 UPTD Bina Marga Wilayah I 8 8/134x57 3

9 UPTD Pengairan Wilayah I 6 6/134x57 3

10 UPTD Bina Marga Wilayah II 7 7/134x57 3

11 UPTD Pengairan Wilayah II 5 5/134x57 2

12 UPTD Bina Marga Wilayah III 10 10/134x57 4

13 UPTD Pengairan Wilayah III 4 4/134x57 2

14 UPTD Bina Marga Wilayah IV 12 12/134x57 5

15 UPTD Pengairan Wilayah IV 6 6/134x57 3

Jumlah Pegawai 134 57

Sumber: Data Kepegawaian Dinas Bina Marga dan Pengairan Kabupaten Karawang

Hal ini dilakukan karena setiap responden mempunyai peluang yang sama untuk dipilih ke dalam sampel, maka setiap proporsi sampel yang akan menjadi wakil tiap bidang dipilih melalui pengundian.


(47)

3.6 Teknik dan Alat Pengumpulan Data

Pelaksanaan pengumpulan data dilakukan dengan beberapa cara atau alat yang digunakan untuk memperoleh data penelitian yang disebut dengan istilah teknik pengumpulan data. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah angket atau kuesioner. Kuesioner yang digunakan dalam penelitian ini adalah angket dengan skala lima kategori likert. Berdasarkan penelitian yang penulis buat, maka kuesioner dalam penelitian ini adalah kuesioner yang memuat pertanyaan-pertanyaan tentang variabel pengawasan melekat dan kuesioner tentang disiplin kerja pegawai. Kuesioner tersebut dimaksudkan untuk mengetahui gambaran empirik dari subjek penelitian dan agar mendapatkan kesinambungan antara informasi dan data yang diperoleh.

Angket, yaitu cara pengumpulan data berbentuk pengajuan pertanyaan tertulis melalui sebuah daftar pertanyaan yang sudah dipersiapkan sebelumnya. Alat pengumpulan datanya yaitu dengan kuesioner, yaitu alat pengumpulan data berupa daftar pertanyaan yang dipersiapkan oleh peneliti untuk disampaikan kepada responden. Peneliti menggunakan teknik pengumpulan data melalui angket yaitu berupa kuesioner. Langkah-langkah yang ditempuh penulis dalam penulisan angket adalah sebagai berikut :

a. Menyusun indikator-indikator dari setiap variabel penelitian yang akan ditanyakan pada responden berdsarkan pada teori.

b. Menetapkan bentuk angket.

c. Membuat kisi-kisi butir angket dalam bentuk matriks yang sesuai dengan indikator setiap variabel.


(1)

dari efektivitas pelaksanaan pengawasan melekat terhadap disiplin kerja pegawai Dinas Bina Marga dan Pengairan Kabupaten Karawang. Hal ini ditunjukkan dari nilai korelasi yang diperoleh yaitu sebesar 0,482 yang menunjukkan bahwa korelasi yang berada pada kategori sedang atau cukup. Dari hasil perhitungan, diperoleh nilai koefisien determinasi variabel pengawasan melekat (variabel X) terhadap disiplin kerja pegawai (variabel Y) sebesar 23,27%. Hal ini mengandung arti bahwa disiplin kerja pegawai dipengaruhi oleh pengawasan melekat sebesar 23,27%, sedangkan sisanya sebesar 76,73%.

5.2 Saran

Berdasarkan kesimpulan dan pembahasan pada uraian sebelumnya maka rekomendasi yang dapat diusulkan penulis sebagai berikut:

1. Secara keseluruhan implementasi pengawasan melekat di Dinas Bina Marga dan Pengairan Kabupaten Karawang sudah tergolong cukup baik, namun masih ada kekurangan dan kelemahan yang harus diperbaiki dan ditingkatkan. Adapun kekurangan dan kelemahan yang harus ditingkatkan oleh pemimpin yaitu terdapat dalam indikator pemantauan pengawasan melekat, Perlu adanya tindak lanjut yang baik dan sinergis terhadap pemantauan yang dilakukan oleh pimpinan. Jika nantinya ditemukan ada yang tidak sesuai atau ada tindakan yang menyimpang, maka pimpinan harus berani dalam menentukan sikap dan mengambil tindakan yang paling tepat agar kejadian atau tindakan penyimpangan tersebut tidak terjadi kembali. Tindakan dari pimpinan itu dapat berupa teguran-teguran (reprimands),


(2)

penskoran (suspension), penurunan pangkat atau gaji (reductions in rank or pay) hingga langkah yang paling akhir yaitu pemecatan (firing).

2. Berdasarkan hasil penelitian mengenai disiplin kerja pegawai ditemukan fakta bahwa masih terdapat pegawai Dinas Bina Marga dan Pengairan Kabupaten Karawang yang masih kurang taat pada standar kerja dalam bekerja. sehingga nantinya bisa menimbulkan beberapa aspek negatif dalam bekerja semisal keterlambatan pekerjaan, kelalaian dalam bekerja sehingga nantinya bisa menimbulkan kecelakaan dalam bekerja, pemborosan dalam bekerja dan lain-lain. Untuk memperbaiki hal tersebut maka pimpinan (kepala bagian) sebagai atasan langsung harus bisa memberikan arahan dan masukan yang baik dengan cara selalu mengawasi pegawai dalam bekerja. Sehingga pegawai merasa diperhatikan dalam bekerja, kalau pegawai sudah merasa diperhatikan atau diawasi dalam bekerja maka pelanggaran-pelanggaran dalam bekerja bisa diminimalisir.

3. Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa pengawsan melekat berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap disiplin kerja pegawai Dinas Bina Marga dan Pengairan Kabupaten Karawang, maka dari itu upaya yang harus ditempuh instansi adalah dengan terus menerus mempertahankan aspek yang telah dianggap baik, serta meningkatkan pula aspek yang dianggap masih belum efektif. Selain itu pula instansi harus memperhatikan faktor-faktor lain yang mempengaruhi disiplin kerja pegawainya seperti yang diungkapkan oleh Gouzali Saydam (2005:291) tentang faktor-faktor atau indikator yang mempengaruhi kedisiplinan, diantaranya: 1) besar kecilnya pemberian


(3)

perusahaan/organisasi, 3) ada tidaknya aturan pasti yang dapat dijadikan pegangan, 4) keberanian pemimpin dalam mengambil keputusan, 5) ada tidaknya pengawasan pemimpin, 6) ada tidaknya perhatian kepada para karyawan serta 7) diciptakan kebiasaan-kebiasaan yang mendukung tegaknya disiplin.

Berdasarkan saran yang telah diungkapkan oleh penulis, sehingga dapat menjadi masukan yang baik bagi instansi serta menjadi pertimbangan dalam hal


(4)

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi. (1998). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: PT. Rineka Cipta.

Ametembun, N. A. (1993). Supervisi Pendidikan: Penuntun Bagi Penilik, Kepala Sekolah Dan Guru. Bandung: Suri

Hasibuan, Malayu S. P. (1997). Manajemen Dasar dan Kunci Keberhasilan. Jakarta: Pt. Toko Gunung Agung.

Hasibuan, Malayu S. P. (2007). Manajemen Sumber Daya Manusia Edisi Revisi. Jakarta: PT Bumi Aksara.

Keputusan Menteri No. 23 Tahun 2002 tentang pokok-pokok pengawasan di bidang ketenagakerjaan dan ketransmigrasian

Keputusan Menteri No. 46 Tahun 2004 tentang petunjuk pelaksanaan pengawasan melekat dalam penyelenggaraan pemerintahan

Komarudin. (1995). Kamus Istilah Skripsi dan Tesis. Bandung: Angkasa.

Mangkunegara, A.A. Anwar Prabu. (2001). Manajemen Sumber Daya Manusia Perusahaan. Bandung : Remaja Rosdakarya.

Nawawi, Hadari. (1993). Pengawasan Melekat Di Lingkungan Aparatur Pemerintah (cetakan ketiga). Jakarta: Erlangga.

Riduwan, Drs, MBA. (2005). Belajar Mudah Penelitian untuk Guru, Karyawan dan Peneliti Pemula. Bandung: Alfabeta.

Rivai, Veithzal. (2004). Manajemen Sumber Daya Manusia Untuk Perusahaan. Jakarta : PT. Raja Grafindo Pustaka.

Sambas A. Muhidin dan Abdurahman. (2007). Analisis Korelasi, Regresi, dan Jalur Dalam Penelitian. Bandung: CV Pustaka Setia.

Saydam, Gauzali. (2005). Manajemen Sumber Daya Manusia (suatu pendekatan mikro). Jakarta : Djambatan.

Siagian, P Sondang. (2005). Fungsi-fungsi Manajerial. Jakarta : PT Bumi Aksara. Simamora, Henry. (2004). Manajemen Sumber Daya Manusia. Yogyakarta : STIE


(5)

Siswanto, S. Bedjo. (2005). Manajemen Tenaga Kerja Indonesia (Pendekatan Administratif dan Operasional). Jakarta : Bumi Aksara.

Situmorang, Viktor M. dan Juhir, J. (1994). Aspek Hukum Pengawasan Melekat dalam Lingkungan Aparatur Pemerintah. Jakarta: PT Rineka Cipta.

Somantri, Ating dan Muhidin, Sambas. (2006). Aplikasi Statistik Dalam Penelitian. Bandung: Pustaka Setia.

Sudjana. (2002). Metode Statistika ke-6. Bandung: Trasito.

Sugiyono, Dr. (2002). Metode Penelitian Administrasi. Bandung: Alfabeta.

________________ . (2002). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: Rineka Cipta.

__________ . (2004). Metode Penelitian Bisnis. Bandung: Alfabeta. __________ . (2005). Statistika Untuk Penelitian. Bandung: CV Alfabeta.

__________________ . (2006). Skala Pengukuran Variabel-variabel Penelitian. Bandung: Alfabeta.

Surakhmad, Winarno. (1998). Pengantar Penelitian Ilmiah. Bandung: Trasindo. Sutisna, Oteng. (1993). Administrasi Pendidikan: Dasar Teoritis untuk Praktek

Profesional. Bandung: Angkasa.

Syafri Harahap, S. (2004). Sistem Pengawasan Manajemen (Management Control System) (cetakan kedua). Jakarta : PT. Pustaka Quantum.

Triguno. (1997). Budaya Kerja Menciptakan Lingkungan Kondusif untuk Meningkatkan Produktivitas Kerja. Jakarta : Golden Terayon Press.

Uep Tatang Sontani dan Sambas Ali Muhidin, (2011). Desain Penelitian Kuantitatif. Bandung: Karya Adhika Utama.

Universitas Pendidikan Indonesia. (2002). Pedoman Penulisan Karya Ilmiah. Bandung: Universitas Pendidikan Indonesia.

Sumber Internet :

Instruksi Presiden Republik Indonesia. (1989), Nomor 1 Tahun 1989 Tentang

Pedoman Pelaksanaan Pengawasan Melekat. (Online). Tersedia:


(6)

Pengawasan Melekat. (2010), Pengawasan Melekat. (Online). Tersedia: http://tesisdisertasi.blogspot.com/2010/10/pengawasan-melekat.html

[Oktober 2010]

Sumber Skripsi :

Dian Rusdiana. (2012). Pengaruh Pengawasan Melekat Terhadap Kinerja Staf Administrasi Di Pusat Pengembangan Dan Pemberdayaan Pendidik Dan Tenaga Kependidikan Ilmu Pengetahuan Alam. Skripsi. Administrasi Pendidikan. FIP.UPI. Bandung: Tidak Diterbitkan.

Erlina, (2010), Pengaruh Pengawasan Terhadap Tingkat Disiplin Kerja Karyawan pada PT PLN Persero Jasa dan Produksi Unit Produksi Citarum. Skripsi Manajemen Universitas Pendidikan Indonesia, Bandung : tidak diterbitkan.

Erwin Ruhiyat. (2011). Hubungan Pengawasan Melekat Dengan Kinerja Karyawan Pada Bidang Perlengkapan dan Tata Usaha Perusahaan Daerah Kebersihan Kota Bandung. Skripsi. Pendidikan Manajemen Perkantoran. FEB.UPI. Bandung: Tidak Diterbitkan.

Nonince Irianti. (2007). Pengaruh Pengendalian Kerja Terhadap Disiplin Kerja Pegawai Pada Ajendam Iii Siliwangi Bandung. Skripsi. Pendidikan Manajemen Perkantoran. FEB.UPI. Bandung: Tidak Diterbitkan.

Tetty Asmiarsih M, (2006), Pengaruh Pengawasan Terhadap Disiplin Kerja Pegawai Kantor Badan Kepegawaian Kabupaten Brebes. Skripsi Ilmu Sosial Universitas Negeri Semarang, Semarang : tidak diterbitkan

Yadi Septiadi. (2011). Pengaruh Pengawasan Melekat Terhadap Disiplin Kerja Pegawai Di Dinas Pendidikan Kabupaten Garut. Skripsi. Administrasi Pendidikan. FIP.UPI. Bandung: Tidak Diterbitkan.

Rosmiyati Husniah. (2011). Pengaruh Pengawasan yang dilakukan oleh Pimpinan Terhadap Disiplin Kerja Pegawai di Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Bandung. Skripsi. Bimbingan dan Konseling. FIP.UPI. Bandung: Tidak Diterbitkan.