Pengaruh Pengawasan Melekat Terhadap Disiplin Kerja Pegawai di Kantor PT. Jasa Marga (Persero) Tbk Cabang Belmera Tanjung Mulia Medan

(1)

Amin, Al. 2006. Manajemen Pengawasan Refleksi & Kesaksian Seorang Auditor, Ciputat : Kalam Indonesia.

Arikunto, Suharsimi. 1991. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Prektek, Edisi Kelima. Jakarta: Riheka Cipta

_________________. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, Jakarta: Rineka Cipta.

Fathoni, Abdurrahman. 2006, Manajemen Sumber Daya Manusia, Bandung : Rineka Cipta.

Ghozali, Imam. 2006. Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program SPSS. Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro

Gibson, James L., Ivancevich, John M. & Donnely Jr., James H. (1997). Organisasi

dan Manajemen. Ed. Ke-4. Alih Bahasa oleh Darkasih. Jakarta : Erlangga.

Gujarati dan Porter. 2012. Dasar-Dasar Ekonometrika. Jakarta : Salemba Empat Halsey, George. D. 2003. Bagaimana Memimpin dan Mengawasi Pegawai Anda.

Jakarta: PT Rineka Cipta.

Handoko, T. Hani. 1994. Manajemen Personalia dan Sumber Daya Manusia. Yogyakarta : BPFE Yogyakarta.

_______________. 2003. Manajemen. Cetakan Kedelapanbelas. BPFE Yogyakarta, Yogyakarta.

Harahap, Syafri. 2004. “Analisis Kritis Atas Laporan Keuangan”, Edisi Revisi. Jakarta: Raja Grafindo Pustaka Utama.

Hasibuan, Malayu. 2001. Manajemen Dasar,Pengertian dan Masalah Edisi Revisi. Jakarta : Bumi Aksara.


(2)

Soedjono. Jakarta : Aksara Baru.

Mangkunegara, A.A. Anwar Prabu. 2001. Manajemen Sumber Daya Manusia

Perusahaan. Bandung : Remaja Rosdakarya.

Nawawi, Hadari. 1994. Pengawasan Melekat Di Lingkungan Aparatur Pemerintah. Jakarta : Erlangga.

Nitisemito, Alex S. 1996. Manajemen Personalia, Jakarta : Graha Indonesia.

Rivai, Veithzal. 2004. Manajemen Sumber Daya Manusia Untuk Perusahaan : Dari Teori Ke Praktik. PT. Raja Grafindo Persada, Jakarta.

____________. 2005. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta : Raja Grafindo Persada

Sastrohadiwiryo, Siswanto. 2003. Manajemen Tenaga Kerja Indonesia, edisi 2, PT. Bumu Aksara, Jakarta.

Siagian, P Sondang. 2000. Sistem Informasi Manajemen, Jakarta : Bumi Aksara. ________________. 2002. Fungsi-fungsi manajerial, Jakarta : Bumi Aksara.

________________. 2003.Teori dan Praktek Kepemimpinan , PT. RINEKA CIPTA Jakarta.

________________. 2008. Manajemen Sumber Daya Manusia (cetakan 15). Jakarta: Bumi Aksara.

Singarimbun, Masri. 1999. Metode Penelitian Survey (edisi revisi ). Jakarta : LP3ES. Sugiyono. 2004. Statistika untuk Penelitian. Bandung: CV. Alfabeta

________. 2005. Metode Penelitian Administrasi. Bandung: CV. Alfabeta

________. 2010. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D, Alfabeta, Bandung

Sunarto dan Riduwan. 2007. Statistika untuk penelitian. Bandung : Alfabeta.

Suryabrata, Sumadi, 1988, Psikologi Kepribadian, Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.


(3)

Media Group.

Usman, Husaini & Purnomo Setiady Akbar. 2008. Metodologi Penelitian Sosial. Jakarta: PT. Bumi Aksara

Victor M dan Juhir, Jusuf. 1994. Aspek Hukum Pengawasan Melekat Dalam

Lingkungan Aparatur. Jakarta:Rineka Cipta

Sumber Jurnal:

Asmiarsih, Tety. (2006). Pengaruh Pengawasan terhadap Disiplin Kerja pada

Kantor Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten Brebes. Skripsi Jurusan

Ekonomi

Universitas Negeri Semarang.

Nonince Irianti. (2007). Pengaruh Pengendalian Kerja Terhadap Disiplin Kerja

Pegawai Pada Ajendam Iii Siliwangi Bandung. Skripsi. Pendidikan

Manajemen Perkantoran. FEB.UPI. Bandung: Tidak Diterbitkan

Rosmiyati Husniah. (2011). Pengaruh Pengawasan yang dilakukan oleh Pimpinan

Terhadap Disiplin Kerja Pegawai di Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Bandung. Skripsi. Bimbingan dan Konseling. FIP.UPI. Bandung:

Tidak diterbitkan

Yadi Septiadi. (2011). Pengaruh Pengawasan Melekat Terhadap Disiplin Kerja

Pegawai di Dinas Pendidikan Kabupaten Garut. Skripsi. Administrasi

Pendidikan. FIP.UPI. Bandung: Tidak Diterbitkan.

Mustopadidjaja, AR. Dan Desi Fernanda. (2000). Manajemen Pembangunan Nasional : Kebijakan, Perencanaan, Pelaksanaan dan Pengawasan, makalah disampaikan pada Suskomsos TNI – TA 1999/2000, SESKO TNI, LAN RI, Bandung, 28 Februari 2000.

Sumber Perundang-undangan :

Keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara No.KEP/46/M.PAN/4/2004, tentang petunjuk pelaksanaan pengawasan dalam penyelenggaraan


(4)

DESKRIPSI LOKASI PENELTIAN 3.1. Gambaran Umum

3.1.1 Sejarah PT. Jasa Marga

PT. Jasa Marga (Persero) adalah Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang didirikan di Jakarta berdasarkan akte notaris Kartini Mulyadi, SH Nomor 1 tanggal 11 Maret 1978. PT. Jasa Marga (Persero) mendirikan cabang-cabang di daerah dimana jalan tol dibangun. Dalam perkembangan usahanya, PT Jasa Marga (Persero) mendapat kepercayaan pemerintah untuk mengelola dan memelihara jalan dan jembatan tol antara lain jalan tol Belmera (Belawan-Medan-Tanjung Morawa).

Jasa Marga cabang Belmera merupakan salah satu cabang PT. Jasa Marga yang mengoperasikan jalan tol Belawan-Medan-Tanjung Morawa (Belmera) di Sumatera Utara. Jalan tol Belmera mulai beroperasi sejak 13 Desember tahun 1986 berdasarkan SK Direksi No.093/KPTS/JM/XII/86 Tentang Pembentukan Jasa Marga Belmera, sedangkan dasar penetapan operasional jalan tersebut sebagai jalan tol Belmera adalah Surat Keputusan Presiden Nomor 61 Tahun 1986 dan ditetapkan berkedudukan di Tanjung Mulia, Kelurahan Tanjung Mulia, Kecamatan Medan Deli Kotamadya Medan, Provinsi Sumatera Utara. Kantor Jasa Marga (Persero) Cabang Belmera Medan hingga saat ini berkedudukan di jalan Simpang Tanjung No.1A Medan. Jalan tol ini menghubungkan Pelabuhan Belawan, Kota Medan dan Kabupaten Deli Serdang. Jalan ini membentang sepanjang 42,7 km, terdiri dari jalur utama 34 km dengan 4 jalur, akses dan ramp 8,7 km.


(5)

Republik Indonesia No.23 Tahun 1980 tentang hak penyelenggaraan jalan tol tersebut meliputi pembangunan, pengoperasian dan pemeliharaannya oleh pemerintah, wewenangnya diserahkan kepada Badan Usaha Milik Negara dalam hal ini adalah PT. Jasa Marga (Persero) Cabang Belmera Medan dengan mendapat pembinaan dari Direktorat Jenderal Bina Marga Departemen Pekerjaan Umum. Pada awalnya PT. Jasa Marga (Persero) Cabang Belmera Medan hanya mempunyai lima gerbang tol, yaitu Belawan, Tanjung Mulia, Bandar Selamat, Amplas, dan Tanjung Morawa. Namun dengan perkembangan Kotamadya Medan yang begitu pesat, pada tanggal 9 Juli 1992, telah dibangun atau ditetapkan dua lagi, yaitu gerbang tol Mabar dan H.Anif. Untuk melayani/melancarkan lalu lintas distribusi barang dan jasa dari Kawasan Industri Medan (KIM). Dan mungkin berkembang terus sejalan dengan perkembangan di Indonesia.

Adapun bidang usaha PT. Jasa Marga (Persero) Cabang Belawan adalah sebagai perusahaan yang mengkhususkan daripada bidang usaha jasa yang memiliki usaha pokok yakni mengelola jasa dan jembatan secara maksimal demi kelancaran dan teraturnya jalan, yaitu kesemuanya ini diatur dalam program kerja perusahaan. Adapun tujuan dan sasaran perusahaan, menurut pasal 14 Undang-Undang No.13 Tahun 1980 tentang jalan, sangat diharapkan peran serta PT. Jasa Marga (Persero) dalam mengembangkan jaringan jalan nasional terutama guna mencapai sasaran


(6)

c) Pemantapan pertahanan dan keamanan nasional.

Dalam usaha mencapai sasaran tersebut PT. Jasa Marga (Persero) melaksanakan fungsi :

a) Pengoperasian tol dan usaha lain yang dipandang sesuai dengan tujuan perusahaan.

b) Pemeliharaan jalan tol dan jembatan tol beserta fasilitasnya. 3.1.2 Visi dan Misi PT. Jasa Marga

IV.1.2.1 Visi

Menjadi perusahaan modern dalam bidang pengembangan dan pengoperasian jalan tol, menjadi pemimpin (leader) dalam industri jalan tol dengan pengoperasian dengan mengoperasikan mayoritas jalan tol di Indonesia, serta memiliki daya saing yang tinggi di tingkat nasional dan regional.

IV.1.2.2 Misi

Menambah panjang jalan tol secara berkelanjutan, sehingga perusahaan menguasai paling sedikit 50% panjang jalan tol di Indonesia dan usaha terkait lainnya, dengan memaksimalkan pemanfaatan potensi keuangan perusahaan serta meningkatkan mutu dan efisiensi jasa pelayanan jalan tol melalui penggunaan teknologi yang optimal dan penerapan kaidah-kaidah manajemen perusahaan modern dengan tata kelola yang baik.

3.1.3 Struktur Organisasi PT. Jasa Marga Cabang Belmera

Struktur organisasi dari PT. Jasa Marga (Persero) Cabang Belmera Medan ini berbentuk garis lurus, Kepala Cabang bertindak sebagai penanggung jawab tertinggi


(7)

sekarang berdasarkan surat keputusan Direksi PT. Jasa Marga (Persero) Np. 133/KTS/JM/2010 tanggal 12 November 2010 yang mana struktur organisasinya sebagai berikut :

PT. Jasa Marga (Persero) terdiri dari fungsionaris-fungsionaris dalam suasana jabatan sebagai berikut :

a) Kepala cabang

b) Bagian Sumber Daya Manusia dan Umum, membawahi : 1. Sub Bagian Sumber Daya Manusia dan Sekretariat 2. Sub Bagian Logistik

3. Sub Bagian Pengembangan dan Program Kemitraan dan Bina Lingkungan

c) Bagian Keuangan, membawahi :

1. Sub Bagian Anggaran yang membawahi Bendahara dan Juru Tata Usaha/ Pelaksana.

2. Sub Bagian Akuntansi dan Perpajakan membawahi Juru Tata Usaha/Pelaksana.

d) Bagian Operasi, membawahi :

1. Kepala Gerbang Tol, membawahi Shift Pengumpul Tol 2. Sub Bagian Evaluasi Pengumpulan Tol


(8)

1. Kepala Cabang a. Fungsi

Fungsi pokok Kepala Cabang adalah menyelenggarakan kegiatan operasional cabang yang meliputi pengelolaan sumber daya manusia beserta sarana pendukungnya, operasional pengumpul tol, perencanaan, pembangunan, pelayanan dan pemeliharaan jalan tol. b. Tanggung Jawab

Tanggung jawab Kepala Cabang adalah terciptanya kondisi jalan tol yang aman, tertib dan lancar dan tersedianya sarana pendukung kegiatan operasional cabang.

2. Bagian Sumber Daya Manusia dan Umum a. Fungsi

Fungsi pokok Kepala Bagian Sumber Daya Manusia dan Umum adalah melaksanakan kegiatan pengelolaan sumber daya manusia, ketatausahaan, pengadaan barang jasa, pengembangan usaha serta pembinaaan usaha kecil dan koperasi di lingkungan cabang.

b. Tanggung Jawab

Tanggung jawab Kepala Sumber Daya Manusia dan Umum adalah terlaksananya pelaksanaan program fungsi kegiatan Sumber Daya Manusia dan Umum, terlaksananya kegiatan administrasi dan kekaryawanan tentang pengelolaan sumber melaksanakan kegiatan manusia sesuai dengan ketentuan yang berlaku.


(9)

a. Fungsi

Fungsi pokok Kepala Bagian Keuangan adalah melaksanakan kegiatan di bidang keuangan dan akuntasi serta perpajakan untuk mendukung kelancaran operasional cabang sesuai dengan tata laksana, peraturan dan tingkat kewenangan yang telah ditetapkan.

b. Tanggung Jawab

Tanggung jawab Kepala Bagian Keuangan adalah terlaksananya pengendalian administrasi anggaran meliputi pelaporan alokasi dan peruntukan anggaran cabang, terlaksananya administrasi dan pelaporan keuangan serta perpajakan sesuai dengan aturan yang berlaku.

4. Bagian Operasi a. Fungsi

Fungsi pokok Kepala Bagian Operasi adalah melaksanakan pengendalian operasional pengumpulan tol, melaksanakan kegiatan pelayanan lalu lintas serta keamanan dan ketertiban, melaksanakan program pemantauan dan pengendalian, pemeliharaan fasilitas operasi yang meliputi jalan, jembatan, bangunan sarana operasi dan transaksi serta fasilitas lainnya.


(10)

PENYAJIAN DATA

Untuk memperoleh data yang diperlukan, maka salah satu cara yang dilakukan adalah dengan menyebarkan kuesioner penelitian kepada responden selama melakukan penelitian di PT. Jasa Marga (Persero) Tbk Cabang Belmera Tanjung Mulia Medan. Adapun kuesioner yang digunakan dalam penelitian ini bersifat tebuka, dimana responden diharuskan memilih salah satu alternatif jawaban yang tersedia.

Koefisien yang disebarkan terdiri dari tiga kelompok pertanyaan terdiri dari: Identitas responden terdiri dari 4 pertanyaan, Variabel Pengawasan Melekat (variabel bebas/variabel x) terdiri dari 17 pertanyaan, dan Variabel Disiplin Kerja (variabel terikat/variabel y) terdiri dari 11 pertanyaan.

Bagian ini dimaksudkan untuk mengetahui nilai masing-masing variabel yang diteliti tersebut yang kemudian akan digunakan dalam analisa data untuk mengetahui ada atau tidaknya pengaruh antara variabel pengawasan melekat dengan variabel disiplin kinerja pegawai dan sekaligus untuk menguji hipotesis. Untuk menentukan nilai pada jenis pertanyaan dari suatu indikator, digunakan skala interval yang mengurutkan dari suatu tingkat sangat tinggi, tinggi, sedang, rendah dan sangat rendah. Jadi nilai masing-masing alternatif 5 (lima) jawaban yang telah disediakan adalah sebagai berikut:


(11)

2. Jawaban “S” bernilai 4 untuk tingkat tinggi 3. Jawaban “KS” bernilai 3 untuk tingkat sedang 4. Jawaban “TS” bernilai 2 untuk tingkat rendah

5. Jawaban “STS” bernilai 1 untuk tingkat sangat rendah 4.1 Data Umum Responden

Data umum indentitas responden dimaksud untuk mengindentifikasi responden. Responden yang diambil dalam penelitian ini adalah pegawai Kantor PT. Jasa Marga (Persero) Tbk Cabang Belmera Tanjung Mulia Medan. Karakteristik responden ini meliputi nomor responden (yang diisi sendiri oleh peneliti), jenis kelamin, usia, pendidikan, dan masa kerja para responden. Untuk lebih jelasnya dilihat pada tabel-tabel yang diuraikan penelitian di bawah ini:

Tabel 4.1

Data Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

No. Jenis Kelamin Frekuensi Persentase (%)

1 Laki-Laki 30 orang 53,50%

2 Perempuan 26 orang 46,50%


(12)

kelamin laki-laki sebanyak 30 orang (53,50%) lebih banyak daripada responden berjenis kelamin perempuan. Hal ini menunjukkan bahwa responden laki-laki lebih produktif dalam bekerja.

Tabel 4.2

Data Responden Berdasarkan Usia

No. Usia Frekuensi Persentase (%)

1. 20 – 25 Tahun 6 10,80%

2. 26 – 30 Tahun 18 32,10%

3. 31 – 35 Tahun 14 25,00%

4. > 36 Tahun 18 32,10%

Jumlah 56 Orang 100%

Sumber : Hasil Kuesioner Penelitian 2016

Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui bahwa responden paling banyak berumur 26-30 tahun (32,10%) dan lebih dari 36 tahun (32,10%). Dapat disimpulkan bahwa kebanyakan responden terdiri dari usia produktif. Dengan banyaknya pekerja usia produktif tentu mempengaruhi kualitas kerja pegawai. Dari data diatas dapat disimpulkan bahwa seluruh pegawai berada pada kategori dewasa awal dan dewasa madya menurut pengkategorian umur yang dilakukan oleh Suryabarata (1998). Menurut Gibson, dkk (1997), karyawan yang lebih tua mungkin dianggap lebih cakap dan diberi status atau posisi oleh suatu kelompok kerja karena semakin berpengalaman, maka tingkat kesuksesan kerja lebih tinggi. Untuk catatan usia produktif di Indonesia adalah 15 tahun - 64 tahun.


(13)

Data Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan

No. Tingkat Pendidikan Frekuensi (Orang) Persentase (%)

1 SMP/SMA 15 orang 28,80%

2 Diploma 8 orang 12,30%

3 S-1 33 orang 58,90%

4 S-2 - -

5 S-3 - -

Jumlah 56 orang 100%

Sumber : Hasil Kuesioner Penelitian 2016

Berdasarkan tabel dapat diketahui bahwa tingkat pendidikan responden paling banyak adalah sarjana (S-1) dengan jumlah 33 orang (58,90%), Dapat disimpulkan bahwa mayoritas pegawai dengan tingkat pendidikan Sarjana merupakan sumber daya yang diperlukan dan diunggulkan demi tercapainya tujuan organisasi. Hal ini menunjukkan bahwa pegawai dengan tingkat pendidikan Sarjana diharapkan untuk melanjutkan tingkat pendidikannya kejenjang yang lebih tinggi, agar semakin mudah tercapainya tujuan organisasi.


(14)

Data Responden Berdasarkan Lamanya Masa Kerja No. Masa Kerja Frekuensi (orang) Persentase(%)

1. 5 - 10 tahun 2 orang 3,57%

2. 10 - 15 tahun 5 orang 8.92%

3. 15 - 20 tahun 9 orang 16,07%

4. 20-25 tahun 15 orang 26,78%

5. ≥ 25 tahun 25 orang 44,64%

Jumlah 56 orang 100%

Sumber : Hasil Kuesioner 2016

Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui bahwa jumlah responden terbanyak memiliki masa kerja lebih dari 25 tahun (44,64%). Hal ini menunjukan bahwa kebanyakan pegawai yang berkerja di Kantor PT. Jasa Marga (Persero) Tbk Cabang Belmera Tanjung Mulia Medan ini memiliki pengalaman di lihat dari masa kerja para pegawainya. Menurut Gibson, dkk (1997), masa kerja seseorang akan menentukan prestasi individu yang merupakan dasar prestasi dan kinerja organisasi. Semakin lama seseorang bekerja di suatu organisasi, maka tingkat prestasi individu akan semakin meningkat yang dibuktikan dengan semakin tingginya tingkat tugas dan akan berdampak kepada kinerja dan keuntungan organisasi yang menjadi lebih baik, sehingga memungkinkan untuk mendapatkan promosi atau kenaikan jabatan.


(15)

4.2.1 Pengawasan Melekat

Pengawasan Melekat dapat diartikan sebagai pengawasan yang dilakukan oleh atasan langsung terhadap bawahan untuk memantau, memeriksa, mengevaluasi dan mengendalikan pekerjaan - pekerjaan yang dilakukan bawahan.

Adapun indikator dalam Pengawasan Melekat antara lain : Pemantauan, Pemeriksaan, Evaluasi, dan Pengendalian.

Tabel 4.5

Distribusi Jawaban Responden Tentang Pimpinan Sering Melakukan Pemantauan Terhadap Pekerjaan Pegawai

No. Kategori Frekuensi Presentase

1. Sangat Setuju 18 orang 32,14%

2. Setuju 33 orang 58,92%

3. Kurang Setuju 5 orang 8,92%

4. Tidak Setuju - 0%

5. Sangat Tidak Setuju - 0%

Jumlah 56 100%


(16)

tersebut dibuktikan dengan total persentase jawaban responden pada kategori setuju sebesar 58,92%. Dari hal tersebut dapat diketahui bahwa pimpinan pada kantor PT. Jasa Marga (Persero) Tbk Cabang Belmera Tanjung Mulia Medan sering melakukan pemantauan terhadap pekerjaan yang dilakukan oleh pegawai. Hal ini dilakukan sebagai cara untuk menjaga kestabilan kerja bagi pegawai.

Tabel 4.6

Distribusi Jawaban Responden Tentang Intensitas Pimpinan Dalam Memantau Pegawai Akan Menentukan Kinerja Pegawai

No. Kategori Frekuensi Presentase

1. Sangat Setuju 24 orang 42,85%

2. Setuju 29 orang 51,78%

3. Kurang Setuju 3 orang 5,35%

4. Tidak Setuju - 0%

5. Sangat Tidak Setuju - 0%

Jumlah 56 100%

Sumber : Hasil Kuesioner Penelitian 2016

Berdasarkan tabel distribusi jawaban responden diatas, dapat diketahui bahwa penilaian sebagian besar responden terhadap pimpinan pada kantor PT. Jasa Marga (Persero) Tbk Cabang Belmera Tanjung Mulia Medan dalam hal intensitas pimpinan dalam memantau pegawai akan menentukan kinerja pegawai adalah setuju. Hal tersebut dibuktikan dengan total persentase jawaban responden pada kategori setuju


(17)

memantau pegawai terbilang teratur, tidak secara asal-asalan. Hal ini menunjukan intensitas pimpinan dalam memantau pegawai pada kantor PT. Jasa Marga (Persero) Tbk Cabang Belmera Tanjung Mulia Medan sangat diperlukan guna meningkatkan kinerja serta tanggungjawab pegawai terhadap pekerjaan.

Tabel 4.7

Distribusi Jawaban Responden Tentang Metode Pemantauan Yang Dilakukan Selama Ini Telah Efektif

No. Kategori Frekuensi Presentase

1. Sangat Setuju 25 orang 44,64%

2. Setuju 25 orang 44,64%

3. Kurang Setuju 6 orang 10,71%

4. Tidak Setuju - 0%

5. Sangat Tidak Setuju - 0%

Jumlah 56 100%

Sumber : Hasil Kuesioner Penelitian 2016

Berdasarkan tabel distribusi jawaban responden diatas, dapat diketahui bahwa penilaian sebagian besar responden terhadap pimpinan pada kantor PT. Jasa Marga (Persero) Tbk Cabang Belmera Tanjung Mulia Medan dalam hal metode pemantauan yang dilakukan selama ini telah efektif adalah sangat setuju dan setuju. Hal tersebut


(18)

pemantauan sehingga pemantauan dapat berjalan dengan efektif. Dapat kita simpulkan bahwa metode pemantauan yang digunakan sudah sangat tepat dan telah dilakukan dengan efektif dalam menilai kerja pegawai.

Tabel 4.8

Distribusi Jawaban Reponden Tentang Pimpinan Senantiasa Memberikan Bimbingan dan Pengarahan

No. Kategori Frekuensi Presentase

1. Sangat Setuju 18 orang 32,14%

2. Setuju 33 orang 58,92%

3. Kurang Setuju 5 orang 8,92%

4. Tidak Setuju - 0%

5. Sangat Tidak Setuju - 0%

Jumlah 56 100%

Sumber : Hasil Kuesioner Penelitian 2016

Berdasarkan tabel distribusi jawaban responden diatas, dapat diketahui bahwa penilaian sebagian besar responden terhadap pimpinan pada kantor PT. Jasa Marga (Persero) Tbk Cabang Belmera Tanjung Mulia Medan dalam hal pimpinan senantiasa memberikan bimbingan dan pengarahan adalah setuju. Hal tersebut dibuktikan dengan total persentase jawaban responden pada kategori setuju sebesar 58,92%. Dari hal tersebut dapat diketahui bahwa pimpinan selalu peduli kepada bawahannya terlebih apabila bawahannya sering merasa tidak mengerti tentang tugas – tugasnya.


(19)

efektifitas dan efisiensi kerja bawahannya sehingga tercipta koordinasi kerja yang berkesinambungan.

Tabel 4.9

Distribusi Jawaban Responden Tentang Pimpinan Melakukan Inspeksi Secara Langsung Terhadap Pekerjaan Tertentu

No. Kategori Frekuensi Presentase

1. Sangat Setuju 15 orang 26,78%

2. Setuju 34 orang 60,71%

3. Kurang Setuju 7 orang 12,5%

4. Tidak Setuju - 0%

5. Sangat Tidak Setuju - 0%

Jumlah 56 100%

Sumber : Hasil Kuesioner Penelitian 2016

Berdasarkan tabel distribusi jawaban responden diatas, dapat diketahui bahwa penilaian sebagian besar responden terhadap pimpinan pada kantor PT. Jasa Marga (Persero) Tbk Cabang Belmera Tanjung Mulia Medan dalam hal pimpinan melakukan inspeksi secara langsung terhadap pekerjaan tertentu adalah setuju. Hal tersebut dibuktikan dengan total persentase jawaban responden pada kategori setuju sebesar 60,71%. Dari hal tersebut dapat diketahui bahwa inspeksi secara langsung merupakan cara yang sangat efektif untuk dilakukan oleh pemimpin dalam menilai


(20)

Distribusi Jawaban Reponden Tentang Pimpinan Melakukan Pemeriksaan Melalui Pencatatan, Pengamatan Secara Langsung

No. Kategori Frekuensi Presentase

1. Sangat Setuju 25 orang 44,64%

2. Setuju 25 orang 44,64%

3. Kurang Setuju 3 orang 5,35%

4. Tidak Setuju - 0%

5. Sangat Tidak Setuju - 0%

Jumlah 56 100%

Sumber : Hasil Kuesioner Penelitian 2016

Berdasarkan tabel distribusi jawaban responden diatas, dapat diketahui bahwa penilaian sebagian besar responden terhadap pimpinan pada kantor PT. Jasa Marga (Persero) Tbk Cabang Belmera Tanjung Mulia Medan dalam hal pimpinan melakukan pemeriksaan melalui pencatatan, pengamatan secara langsung adalah sangat setuju dan setuju. Hal tersebut dibuktikan dengan total persentase jawaban responden pada kedua kategori sebesar 44,64%. Dari hal tersebut dapat diketahui bahwa pimpinan selalu aktif dalam membantu bawahannya ketika mengerjakan tugas dan selalu berusaha meluangkan waktunya untuk melihat kinerja pegawainya bila tidak ada tugas serta selalu rajin dalam membantu setiap pegawainya yang sedang bekerja. Dalam hal ini pimpinan juga sadar bahwa ada tanggung jawab pada bawahan demi kelancaran pelaksanaan pekerjaan, sehingga pekerjaan dapat terlaksana sesuai dengan yang direncanakan.


(21)

Distribusi Jawaban Responden Tentang Pemeriksaan Yang Dilakukan Pimpinan Dilakukan Secara Rutin atau Berkala

No. Kategori Frekuensi Presentase

1. Sangat Setuju 20 orang 35,71%

2. Setuju 28 orang 50,00%

3. Kurang Setuju 8 orang 14,28%

4. Tidak Setuju - 0%

5. Sangat Tidak Setuju - 0%

Jumlah 56 100%

Sumber : Hasil Kuesioner Penelitian 2016

Berdasarkan tabel distribusi jawaban responden diatas, dapat diketahui bahwa penilaian sebagian besar responden terhadap pimpinan pada kantor PT. Jasa Marga (Persero) Tbk Cabang Belmera Tanjung Mulia Medan dalam hal pemeriksaan yang dilakukan pimpinan dilakukan secara rutin atau berkala adalah setuju. Hal tersebut dibuktikan dengan total persentase jawaban responden pada kategori setuju sebesar 50,00%. Dari hal tersebut dapat diketahui pimpinan PT. Jasa Marga (Persero) Tbk Cabang Belmera Tanjung Mulia Medan tidak lepas melakukan pengawasan yaitu sebagai suatu usaha untuk membandingkan apakah yang dilakukan sesuai dengan rencana yang ditetapkan. Oleh karena itu pimpinan selalu memeriksa hasil pekerjaan


(22)

Distribusi Jawaban Reponden Tentang Pemeriksaan Dilakukan Sesuai Dengan Prosedur

No. Kategori Frekuensi Presentase

1. Sangat Setuju 33 orang 58,92%

2. Setuju 23 orang 41,07%

3. Kurang Setuju - 0%

4. Tidak Setuju - 0%

5. Sangat Tidak Setuju - 0%

Jumlah 56 100%

Sumber : Hasil Kuesioner Penelitian 2016

Berdasarkan tabel distribusi jawaban responden diatas, dapat diketahui bahwa penilaian sebagian besar responden terhadap pimpinan pada kantor PT. Jasa Marga (Persero) Tbk Cabang Belmera Tanjung Mulia Medan dalam hal pemeriksaan dilakukan sesuai dengan prosedur adalah sangat setuju. Hal tersebut dibuktikan dengan total persentase jawaban responden pada kategori sangat setuju sebesar 58,92%. Dari hal tersebut dapat diketahui pemeriksaan yang dilakukan pada kantor PT. Jasa Marga (Persero) Tbk Cabang Belmera Tanjung Mulia Medan sesuai dengan prosedur yang telah ditetapkan tanpa melewati batas-batas pemeriksaan yang telah ditetapkan secara organisasional. Hal ini menunjukan bahwa pemeriksaan yang dilakukan sudah sesuai dengan prosedur yang ada.


(23)

Distribusi Jawaban Responden Tentang Pimpinan Pernah Memeriksa Tindakan Disiplin Yang Dilakukan Terhadap Bawahan

No. Kategori Frekuensi Presentase

1. Sangat Setuju 17 orang 30,35%

2. Setuju 33 orang 58,92%

3. Kurang Setuju 5 orang 8,92%

4. Tidak Setuju 1 orang 1,78%

5. Sangat Tidak Setuju - 0%

Jumlah 56 100%

Sumber : Hasil Kuesioner Penelitian 2016

Berdasarkan tabel distribusi jawaban responden diatas, dapat diketahui bahwa penilaian sebagian besar responden terhadap pimpinan pada kantor PT. Jasa Marga (Persero) Tbk Cabang Belmera Tanjung Mulia Medan dalam hal pimpinan pernah memeriksa tindakan disiplin yang dilakukan terhadap bawahan adalah setuju. Hal tersebut dibuktikan dengan total persentase jawaban responden pada kategori setuju sebesar 58,92%. Dari hal tersebut dapat diketahui bahwa pimpinan berusaha memperhatikan perilaku bawahannya dalam bekerja dengan mengkoreksi bahkan memberikan kritikan dan saran perbaikan yang diperlukan oleh pegawai.


(24)

Distribusi Jawaban Reponden Tentang Ada Evaluasi Yang Dilakukan Oleh Pengawas Terhadap Kerja Pegawai

No. Kategori Frekuensi Presentase

1. Sangat Setuju 18 orang 32,14%

2. Setuju 28 orang 50,00%

3. Kurang Setuju 10 orang 17,85%

4. Tidak Setuju - 0%

5. Sangat Tidak Setuju - 0%

Jumlah 56 100%

Sumber : Hasil Kuesioner Penelitian 2016

Berdasarkan tabel distribusi jawaban responden diatas, dapat diketahui bahwa penilaian sebagian besar responden terhadap pimpinan pada kantor PT. Jasa Marga (Persero) Tbk Cabang Belmera Tanjung Mulia Medan dalam hal ada evaluasi yang dilakukan oleh pengawas terhadap kinerja pegawai adalah setuju. Hal tersebut dibuktikan dengan total persentase jawaban responden pada kategori setuju sebesar 50,00%. Dari hal tersebut dapat diketahui bahwa atasan selalu berusaha untuk mempelajari serta melihat kekurangan kinerja bawahan untuk perbaikan di masa yang akan datang.


(25)

Distribusi Jawaban Responden Tentang Pimpinan Selalu Menugaskan Setiap Unit Kerja Mengevaluasi Kinerja Programnya

No. Kategori Frekuensi Presentase

1. Sangat Setuju 30 orang 53,57%

2. Setuju 23 orang 41,07%

3. Kurang Setuju 3 orang 5,35%

4. Tidak Setuju - 0%

5. Sangat Tidak Setuju - 0%

Jumlah 56 100%

Sumber : Hasil Kuesioner Penelitian 2016

Berdasarkan tabel distribusi jawaban responden diatas, dapat diketahui bahwa penilaian sebagian besar responden terhadap pimpinan pada kantor PT. Jasa Marga (Persero) Tbk Cabang Belmera Tanjung Mulia Medan dalam hal pimpinan selalu menugaskan setiap unit kerja mengevaluasi kinerja programnya adalah sangat setuju. Hal tersebut dibuktikan dengan total persentase jawaban responden pada kategori setuju sebesar 53,57%. Dari hal tersebut dapat diketahui bahwa pemimpin memberikan otonomi kepada pegawai dan selalu menugaskan unit kerjanya untuk mengevaluasi kinerja programnya walau belum dilakukan secara menyeluruh dan optimal.


(26)

Distribusi Jawaban Reponden Tentang Pengawasan Yang Dilakukan Terhadap Cara Kerja Bawahan Dilakukan Terus Menerus

No. Kategori Frekuensi Presentase

1. Sangat Setuju 10 orang 17,85%

2. Setuju 30 orang 53,57%

3. Kurang Setuju 13 orang 23,21%

4. Tidak Setuju 3 orang 5,35%

5. Sangat Tidak Setuju - 0%

Jumlah 56 100%

Sumber : Hasil Kuesioner Penelitian 2016

Berdasarkan tabel distribusi jawaban responden diatas, dapat diketahui bahwa penilaian sebagian besar responden terhadap pimpinan pada kantor PT. Jasa Marga (Persero) Tbk Cabang Belmera Tanjung Mulia Medan dalam hal ada pengawasan yang dilakukan terhadap cara kerja bawahan dilakukan secara terus menerus adalah setuju. Hal tersebut dibuktikan dengan total persentase jawaban responden pada kategori setuju sebesar 53,57%. Dari hal tersebut dapat diketahui bahwa pimpinan selalu berusaha mengontrol pekerjaan bawahannya serta selalu berupaya melakukan komunikasi dengan bawahan dalam memecahkan masalah yang mungkin ditemukan di dalam pekerjaan.


(27)

Distribusi Jawaban Responden Tentang Pengendalian Dilakukan Untuk Menjaga Kestabilan Suasana Kerja

No. Kategori Frekuensi Presentase

1. Sangat Setuju 23 orang 41,07%

2. Setuju 26 orang 46,42%

3. Kurang Setuju 7 orang 12,5%

4. Tidak Setuju - 0%

5. Sangat Tidak Setuju - 0%

Jumlah 56 100%

Sumber : Hasil Kuesioner Penelitian 2016

Berdasarkan tabel distribusi jawaban responden diatas, dapat diketahui bahwa penilaian sebagian besar responden terhadap pimpinan pada kantor PT. Jasa Marga (Persero) Tbk Cabang Belmera Tanjung Mulia Medan dalam hal pengendalian dilakukan untuk menjaga kestabilan suasana kerja adalah setuju. Hal tersebut dibuktikan dengan total persentase jawaban responden pada kategori setuju sebesar 46,42%. Dari hal tersebut dapat diketahui bahwa pengendalian pegawai pada kantor PT. Jasa Marga (Persero) Tbk Cabang Belmera Tanjung Mulia Medan ternyata adalah cara untuk menjaga kestabilan suasana kerja bagi pegawai yang kondusif tetapi belum secara keseluruhan dapat dirasakan pegawai.


(28)

Distribusi Jawaban Responden Tentang Pengawas Melakukan Pengendalian Pedoman Kerja, Waktu, Biaya Yang Dikeluarkan Demi Tercapainya Tujuan

Organisasi

No. Kategori Frekuensi Presentase

1. Sangat Setuju 19 orang 33,92%

2. Setuju 35 orang 62,50%

3. Kurang Setuju 2 orang 3,57%

4. Tidak Setuju - 0%

5. Sangat Tidak Setuju - 0%

Jumlah 56 100%

Sumber : Hasil Kuesioner Penelitian 2016

Berdasarkan tabel distribusi jawaban responden diatas, dapat diketahui bahwa penilaian sebagian besar responden terhadap pimpinan pada kantor PT. Jasa Marga (Persero) Tbk Cabang Belmera Tanjung Mulia Medan dalam hal pengawas melakukan pengendalian pedoman kerja, waktu, biaya yang dikeluarkan demi tercapainya tujuan organisasi adalah setuju. Hal tersebut dibuktikan dengan total persentase jawaban responden pada kategori setuju sebesar 62,50%. Dari hal tersebut dapat diketahui bahwa pentingnya sebuah pedoman kerja, ketepatan waktu, serta rincian biaya yang dikeluarkan dalam menyelesaikan pekerjaan sebab jika tidak melaksanakan sesuai dengan pedoman, dan tidak tepat waktu, serta pengeluaran biaya yang berlebihan maka akan terjadi banyak kendala. Oleh sebab itu disinilah peran pimpinan dalam melakukan pengawasan harus peka mengantisipasi segala kemungkinan yang dapat terjadi.


(29)

Distribusi Jawaban Responden Tentang Penetapan Hukuman Adalah Salah Satu Cara Pengendalian Kerja Pegawai

No. Kategori Frekuensi Presentase

1. Sangat Setuju 33 orang 58,92%

2. Setuju 23 orang 41,07%

3. Kurang Setuju - 0%

4. Tidak Setuju - 0%

5. Sangat Tidak Setuju - 0%

Jumlah 56 100%

Sumber : Hasil Kuesioner Penelitian 2016

Berdasarkan tabel distribusi jawaban responden diatas, dapat diketahui bahwa penilaian sebagian besar responden terhadap pimpinan pada kantor PT. Jasa Marga (Persero) Tbk Cabang Belmera Tanjung Mulia Medan dalam hal penetapan hukuman adalah salah satu cara pengendalian kerja pegawai adalah sangat setuju. Hal tersebut dibuktikan dengan total persentase jawaban responden pada kategori sangat setuju sebesar 58,92%. Dari hal tersebut dapat diketahui bahwa salah satu cara untuk mengendalikan pegawai pada kantor PT. Jasa Marga (Persero) Tbk Cabang Belmera Tanjung Mulia Medan ternyata adalah dengan cara adanya penetapan hukuman untuk pelanggaran yang dilakukan oleh pegawai yang bersalah.


(30)

Distribusi Jawaban Reponden Tentang Pimpinan Mengambil Tindakan Perbaikan Apabila Terjadi Masalah Dalam Pelaksanaan Tugas

No. Kategori Frekuensi Presentase

1. Sangat Setuju 20 orang 35,71%

2. Setuju 31 orang 55,35%

3. Kurang Setuju 5 orang 8,92%

4. Tidak Setuju - 0%

5. Sangat Tidak Setuju - 0%

Jumlah 56 100%

Sumber : Hasil Kuesioner Penelitian 2016

Berdasarkan tabel distribusi jawaban responden diatas, dapat diketahui bahwa penilaian sebagian besar responden terhadap pimpinan pada kantor PT. Jasa Marga (Persero) Tbk Cabang Belmera Tanjung Mulia Medan dalam hal pimpinan mengambil tindakan perbaikan apabila terjadi masalah dalam pelaksanaan tugas adalah setuju. Hal tersebut dibuktikan dengan total persentase jawaban responden pada kategori setuju sebesar 55,35%. Dari hal tersebut dapat diketahui bahwa atasan sudah mempunyai hubungan yang baik dengan bawahan dimana atasan berusaha memperhatikan pekerjaan bawahannya dengan mengkoreksi bahkan memberikan kritikan dan saran perbaikan yang diperlukan oleh pegawai.


(31)

Distribusi Jawaban Responden Tentang Pimpinan Memberikan Tindakan Disiplin Kepada Pegawai Yang Melakukan Pelanggaran Tata Tertib Kerja

No. Kategori Frekuensi Presentase

1. Sangat Setuju 20 orang 35,71%

2. Setuju 33 orang 58,92%

3. Kurang Setuju 3 orang 5,35%

4. Tidak Setuju - 0%

5. Sangat Tidak Setuju - 0%

Jumlah 56 100%

Sumber : Hasil Kuesioner Penelitian 2016

Berdasarkan tabel distribusi jawaban responden diatas, dapat diketahui bahwa penilaian sebagian besar responden terhadap pimpinan pada kantor PT. Jasa Marga (Persero) Tbk Cabang Belmera Tanjung Mulia Medan dalam hal pimpinan memberikan tindakan disiplin kepada pegawai yang melakukan pelanggaran tata tertib kerja adalah setuju. Hal tersebut dibuktikan dengan total persentase jawaban responden pada kategori setuju sebesar 58,92%. Dari hal tersebut dapat diketahui bahwa pimpinan memberikan tindakan disiplin apabila terjadi pelanggaran tata tertib kerja seperti datang terlambat, tugas tidak selesai pada waktunya, dan tidak hadir tanpa alasan. Pemberian sanksi ini bertujuan agar membuat pegawai menjadi disiplin


(32)

Disiplin Kerja adalah sikap menghormati, menghargai, patuh dan taat terhadap peraturan dan norma yang berlaku yang telah ditetapkan oleh instansi atau organisasinya baik yang tertulis maupun tidak tertulis sehingga diharapkan pekerjaan yang dilakukan efektif dan efesien.

Adapun indikator Disiplin Kerja antara lain : Kehadiran, Ketaatan pada peraturan kerja, Ketaatan pada standar kerja, Tingkat kewaspadaan tinggi, dan Bekerja etis.

Tabel 4.22

Distribusi Jawaban Responden Tentang Absensi Kehadiran Sangat Penting Dalam Penegakan Disiplin Kerja

No. Kategori Frekuensi Presentase

1. Sangat Setuju 29 orang 51,78%

2. Setuju 27 orang 48,21%

3. Kurang Setuju - 0%

4. Tidak Setuju - 0%

5. Sangat Tidak Setuju - 0%

Jumlah 56 100%

Sumber : Hasil Kuesioner Penelitian 2016

Berdasarkan tabel distribusi jawaban responden diatas, dapat diketahui bahwa penilaian sebagian besar responden terhadap kedisiplinan pada kantor PT. Jasa Marga (Persero) Tbk Cabang Belmera Tanjung Mulia Medan dalam hal absensi kehadiran


(33)

dibuktikan dengan total persentase jawaban responden pada kategori sangat setuju sebesar 51,78%. Dari hal tersebut dapat diketahui bahwa absensi kehadiran sangat penting dalam penegakan disiplin kerja di PT. Jasa Marga (Persero) Tbk Cabang Belmera Tanjung Mulia Medan. Hal ini menunjukkan bahwa para pegawai sadar tanpa adanya absensi kehadiran tentu pegawai akan bertindak tanpa aturan, dan hal tersebut dapat menghambat tujuan kerja organisasi.

Tabel 4.23

Distribusi Jawaban Responden Tentang Setiap Pegawai Dituntut Untuk Hadir Tepat Waktu Di Kantor Setiap Jam Kerja

No. Kategori Frekuensi Presentase

1. Sangat Setuju 22 orang 39,28%

2. Setuju 34 orang 60,71%

3. Kurang Setuju - 0%

4. Tidak Setuju - 0%

5. Sangat Tidak Setuju - 0%

Jumlah 56 100%

Sumber : Hasil Kuesioner Penelitian 2016


(34)

60,71%. Dari hal tersebut dapat diketahui bahwa para pegawai memiliki kepatuhan terhadap jam kerja dan ini juga menunjukkan bahwa para pegawai memiliki kedisiplinan yang baik.

Tabel 4.24

Distribusi Jawaban Responden Tentang Sistem Pendataan Kehadiran Di Kantor Sudah Efektif

No. Kategori Frekuensi Presentase

1. Sangat Setuju 19 orang 33,92%

2. Setuju 30 orang 53,57%

3. Kurang Setuju 7 orang 12,5%

4. Tidak Setuju - 0%

5. Sangat Tidak Setuju - 0%

Jumlah 56 100%

Sumber : Hasil Kuesioner Penelitian 2016

Berdasarkan tabel distribusi jawaban responden diatas, dapat diketahui bahwa penilaian sebagian besar responden terhadap kedisiplinan pada kantor PT. Jasa Marga (Persero) Tbk Cabang Belmera Tanjung Mulia Medan dalam hal sistem pendataan kehadiran di kantor sudah efektif adalah setuju. Hal tersebut dibuktikan dengan total persentase jawaban responden pada kategori setuju sebesar 53,57%. Dari hal tersebut dapat diketahui bahwa dengan efektifnya sistem pendataan kehadiran maka diharapkan kesadaran diri dari pegawai untuk hadir di kantor tepat waktu sesuai dengan aturan yang berlaku.


(35)

Distribusi Jawaban Responden Tentang Peraturan Jam Masuk Dan Pulang Kerja Ditaati Oleh Seluruh Pegawai

No. Kategori Frekuensi Presentase

1. Sangat Setuju 13 orang 23,21%

2. Setuju 28 orang 50,00%

3. Kurang Setuju 15 orang 26,78%

4. Tidak Setuju - 0%

5. Sangat Tidak Setuju - 0%

Jumlah 56 100%

Sumber : Hasil Kuesioner Penelitian 2016

Berdasarkan tabel distribusi jawaban responden diatas, dapat diketahui bahwa penilaian sebagian besar responden terhadap kedisiplinan pada kantor PT. Jasa Marga (Persero) Tbk Cabang Belmera Tanjung Mulia Medan dalam hal peraturan jam masuk dan pulang kerja ditaati oleh seluruh pegawai adalah setuju. Hal tersebut dibuktikan dengan total persentase jawaban responden pada kategori setuju sebesar 50,00%. Dari hal tersebut dapat diketahui bahwa para pegawai sadar akan adanya aturan sehingga pegawai berusaha untuk tidak melanggar aturan yang berlaku dengan datang dan pulang sesuai dengan waktu yang ditentukan.


(36)

Distribusi Jawaban Responden Tentang Pegawai Selalu Menggunakan Tanda Pengenal Di Kantor

No. Kategori Frekuensi Presentase

1. Sangat Setuju 31 orang 55,35%

2. Setuju 25 orang 44,64%

3. Kurang Setuju - 0%

4. Tidak Setuju - 0%

5. Sangat Tidak Setuju - 0%

Jumlah 56 100%

Sumber : Hasil Kuesioner Penelitian 2016

Berdasarkan tabel distribusi jawaban responden diatas, dapat diketahui bahwa penilaian sebagian besar responden terhadap kedisiplinan pada kantor PT. Jasa Marga (Persero) Tbk Cabang Belmera Tanjung Mulia Medan dalam hal pegawai selalu menggunakan tanda pengenal di kantor adalah sangat setuju. Hal tersebut dibuktikan dengan total persentase jawaban responden pada kategori sangat setuju sebesar 55,35%. Dari hal tersebut dapat diketahui bahwa seluruh pegawai pada PT. Jasa Marga (Persero) Tbk Cabang Belmera Tanjung Mulia Medan selalu menggunakan tanda pengenal di kantor. Dengan adanya tanda pengenal, akses keluar dan masuk kantor tidak bisa sembarangan. Hal ini dilakukan untuk menghindari orang-orang yang tidak berkepentingan masuk ke lingkungan kantor tanpa izin.


(37)

Distribusi Jawaban Responden Tentang Pegawai Selalu Mengenakan Seragam Kerja Sesuai Dengan Hari Yang Ditentukan

No. Kategori Frekuensi Presentase

1. Sangat Setuju 32 orang 57,14%

2. Setuju 24 orang 42,85%

3. Kurang Setuju - 0%

4. Tidak Setuju - 0%

5. Sangat Tidak Setuju - 0%

Jumlah 56 100%

Sumber : Hasil Kuesioner Penelitian 2016

Berdasarkan tabel distribusi jawaban responden diatas, dapat diketahui bahwa penilaian sebagian besar responden terhadap kedisiplinan pada kantor PT. Jasa Marga (Persero) Tbk Cabang Belmera Tanjung Mulia Medan dalam hal pegawai selalu mengenakan seragam kerja sesuai dengan hari yang ditentukan adalah sangat setuju. Hal tersebut dibuktikan dengan total persentase jawaban responden pada kategori sangat setuju sebesar 57,14%. Dari hal tersebut dapat diketahui bahwa pegawai pada PT. Jasa Marga (Persero) Tbk Cabang Belmera Tanjung Mulia Medan selalu mengenakan seragam kerja sesuai dengan hari yang telah ditentukan. Hal ini dilakukan sebagai upaya menghindari kesulitan mengelola karyawan yang sedang bekerja, terutama jika tidak ada perbedaan antara pakaian yang dikenakan oleh


(38)

Distribusi Jawaban Responden Tentang Setiap Pegawai Harus Melaksanakan Tugas-Tugas Dengan Tanggung Jawab Dan Sesuai Waktu Yang Ditentukan

No. Kategori Frekuensi Presentase

1. Sangat Setuju 13 orang 23,21%

2. Setuju 34 orang 60,71%

3. Kurang Setuju 9 orang 16,07%

4. Tidak Setuju - 0%

5. Sangat Tidak Setuju - 0%

Jumlah 56 100%

Sumber : Hasil Kuesioner Penelitian 2016

Berdasarkan tabel distribusi jawaban responden diatas, dapat diketahui bahwa penilaian sebagian besar responden terhadap kedisiplinan pada kantor PT. Jasa Marga (Persero) Tbk Cabang Belmera Tanjung Mulia Medan dalam hal setiap pegawai harus melaksanakan tugas-tugas dengan tanggung jawab dan sesuai waktu yang ditentukan adalah setuju. Hal tersebut dibuktikan dengan total persentase jawaban responden pada kategori setuju sebesar 60,71%. Dari hal tersebut dapat diketahui bahwa ini merupakan sikap yang menjunjung tinggi disiplin dalam bekerja hal ini juga menunjukkan bahwa para pegawai menyadari bahwa mereka harus memberikan kontribusi yang terbaik dalam pekerjaan sehari-hari.


(39)

Distribusi Jawaban Responden Tentang Setiap Pegawai Harus Berusaha Untuk Melaksanakan Tugas Sesuai Dengan Posisi Dan Fungsinya

No. Kategori Frekuensi Presentase

1. Sangat Setuju 20 orang 35,71%

2. Setuju 35 orang 62,50%

3. Kurang Setuju 1 orang 1,78%

4. Tidak Setuju - 0%

5. Sangat Tidak Setuju - 0%

Jumlah 56 100%

Sumber : Hasil Kuesioner Penelitian 2016

Berdasarkan tabel distribusi jawaban responden diatas, dapat diketahui bahwa penilaian sebagian besar responden terhadap kedisiplinan pada kantor PT. Jasa Marga (Persero) Tbk Cabang Belmera Tanjung Mulia Medan dalam hal pegawai harus berusahan untuk melaksanakan tugas sesuai dengan posisi dan fungsinya adalah setuju. Hal tersebut dibuktikan dengan total persentase jawaban responden pada kategori setuju sebesar 62,50%. Hal ini menunjukan kedisiplinan yang cukup tinggi dari bawahan dimana para pegawai selalu patuh dan bertanggungjawab terhadap perintah atasan dan tugas yang diberikan, dengan memberikan kepedulian yang besar kepada pekerjaannya sesuai dengan posisi dan fungsinya masing-masing.


(40)

Distribusi Jawaban Responden Tentang Atasan Akan Memberikan Teguran Apabila Pekerjaan Tidak Dapat Diselesaikan

No. Kategori Frekuensi Presentase

1. Sangat Setuju 13 orang 23,21%

2. Setuju 29 orang 51,78%

3. Kurang Setuju 14 orang 25,00%

4. Tidak Setuju - 0%

5. Sangat Tidak Setuju - 0%

Jumlah 56 100%

Sumber : Hasil Kuesioner Penelitian 2016

Berdasarkan tabel distribusi jawaban responden diatas, dapat diketahui bahwa penilaian sebagian besar responden terhadap pimpinan pada kantor PT. Jasa Marga (Persero) Tbk Cabang Belmera Tanjung Mulia Medan dalam hal atasan akan memberikan teguran apabila pekerjaan tidak dapat diselesaikan adalah setuju. Hal tersebut dibuktikan dengan total persentase jawaban responden pada kategori setuju sebesar 51,78%. Dari hal tersebut dapat diketahui bahwa atasan atau pimpinan PT. Jasa Marga (Persero) Tbk Cabang Belmera Tanjung akan memberikan teguran kepada karyawan sehingga termotivasi untuk meningkatkan kinerjanya.


(41)

Distribusi Jawaban Responden Tentang Setiap Pegawai Harus Menjaga Keamanan Dan Ketertiban Di Kantor

No. Kategori Frekuensi Presentase

1. Sangat Setuju 21 orang 37,50%

2. Setuju 35 orang 62,50%

3. Kurang Setuju - 0%

4. Tidak Setuju - 0%

5. Sangat Tidak Setuju - 0%

Jumlah 56 100%

Sumber : Hasil Kuesioner Penelitian 2016

Berdasarkan tabel distribusi jawaban responden diatas, dapat diketahui bahwa penilaian sebagian besar responden terhadap kedisiplinan pada kantor PT. Jasa Marga (Persero) Tbk Cabang Belmera Tanjung Mulia Medan dalam hal setiap pegawai harus menjaga keamanan dan ketertiban di kantor adalah setuju. Hal tersebut dibuktikan dengan total persentase jawaban responden pada kategori setuju sebesar 62,50%. Dari hal tersebut dapat diketahui bahwa para pegawai harus selalu berusaha untuk menciptakan suasana yang kondusif dan ketenangan dalam ruangan tempat bekerja. Usaha ini dilakukan untuk menjaga hubungan yang baik diantara para pegawai dan pimpinan.


(42)

Distribusi Jawaban Responden Tentang Setiap Karyawan Menjaga Sikap Sopan Santun dan Saling Menghargai

No. Kategori Frekuensi Presentase

1. Sangat Setuju 22 orang 39,28%

2. Setuju 34 orang 60,71%

3. Kurang Setuju - 0%

4. Tidak Setuju - 0%

5. Sangat Tidak Setuju - 0%

Jumlah 56 100%

Sumber : Hasil Kuesioner Penelitian 2016

Berdasarkan tabel distribusi jawaban responden diatas, dapat diketahui bahwa penilaian sebagian besar responden terhadap kedisiplinan pada kantor PT. Jasa Marga (Persero) Tbk Cabang Belmera Tanjung Mulia Medan dalam hal setiap karyawan menjaga sikap sopan santun dan saling menghargai adalah setuju. Hal tersebut dibuktikan dengan total persentase jawaban responden pada kategori setuju sebesar 60,71%. Dari hal tersebut dapat diketahui bahwa para pegawai menyadari dengan bersikap sopan santun tentunya akan memperlancar kerja para pegawai dan akan tercipta hubungan kerja yang lebih kondusif.


(43)

ANALISIS DATA 5.1 Klasifikasi Data

Setelah keseluruhan data dari data yang dibutuhkan didapat dan telah di uraikan, maka pada tahap selanjutnya adalah melakukan pembahasan terhadap data tersebut. Interprestasi data secara keseluruhan untuk masing-masing variabel penelitian dapat dilakukan setelah terlebih dahulu melakukan klasifikasi terhadap data tersebut, yaitu berdasarkan nilai-nilai jawaban responden. Adapun skor untuk masing-masing jawaban yang digunakan untuk mengklasifikasikan data tersebut adalah (Sugiyono 2005:108) :

1. Untuk alternatif jawaban “a” diberi skor tertingi : 5

2. Untuk alternatif jawaban “b” diberi skor tinggi : 4

3. Untuk alternatif jawaban “c” diberi skor sedang : 3

4. Untuk alternatif jawaban “d” diberi skor rendah : 2

5. Untuk alternatif jawaban “e” diberi skor terendah : 1


(44)

masing-ilangan BanyaknyaB

Maka diperoleh:

Dengan demikian dapat diketahui kategori jawaban pada masing-masing variabel yaitu :

a. Skor untuk kategori sangat tinggi = 4,21-5,00

b. Skor untuk kategori tinggi = 3,41-4,20

c. Skor untuk kategori sedang = 2,61-3,40

d. Skor untuk kategori rendah = 1,81-2,60

e. Skor untuk kategori sangat rendah = 1,00-1,80

Untuk menentukan jawaban responden tergolong sangat tinggi, tinggi, sedang, rendah, sangat rendah, maka jumlah jawaban responden akan ditentukan rata-ratanya dengan membagi jumlah pertanyaan. Dan hasil pembagian tersebut akan dapat diketahui jawaban responden termasuk kategori mana.


(45)

Untuk melihat pengawasan melekat pada Kantor PT. Jasa Marga (Persero) Tbk Cabang Belmera Tanjung Mulia Medan maka dibutuhkan pengkategorian jawaban responden mengenai pengawasan melekat sebagaimana yang terdapat pada tabel dibawah ini.

Tabel 5.1

Distribusi frekuensi klasifikasi jawaban responden mengenai Pengawasan Melekat Pada Kantor PT. Jasa Marga (Persero) Tbk Cabang Belmera Tanjung

Mulia Medan

No. Pertanyaan Rata-Rata Kriteria

1. Pimpinan sering melakukan pemantauan terhadap pekerjaan yang dilakukan oleh pegawai

4,23 Sangat tinggi

2. Intensitas pimpinan dalam memantau pegawai akan menentukan kinerja pegawai tersebut

4,38 Sangat tinggi

3. Metode pemantauan yang dilakukan selama ini telah efektif

4,34 Sangat tinggi 4. Pimpinan senantiasa memberikan

bimbingan dan pengarahan untuk suksesnya pelaksanaan kegiatan

4,23 Sangat Tinggi


(46)

pimpinan dilakukan secara rutin atau berkala

tinggi 8. Pemeriksaan dilakukan sesuai dengan

prosedur

4,59 Sangat tinggi 9. Pimpinan pernah memeriksa atau

mengecek tindakan-tindakan disiplin yang dilakukan terhadap bawahan.

4,18 Tinggi

10. Ada evaluasi yang dilakukan oleh pengawas terhadap kerja pegawai

4,14 Tinggi 11. Pimpinan selalu menugaskan masing –

masing unit kerjanya untuk mengevaluasi kinerja programnya

4,48 Sangat tinggi 12. Pengawasan yang dilakukan terhadap cara

kerja atau proses kerja bawahan dilakukan secara terus – menerus

3,84 Tinggi

13. Pengendalian dilakukan untuk menjaga kestabilan suasana kerja bagi pegawai

4,29 Sangat tinggi 14. Pengawas di kantor Bapak / Ibu melakukan

pengendalian pedoman kerja, waktu, biaya yang dikeluarkan demi tercapainya tujuan organisasi

4,30 Sangat tinggi

15. Penetapan hukuman adalah salah satu cara pengendalian kerja pegawai

4,59 Sangat tinggi 16. Pimpinan mengambil tindakan perbaikan

apabila terjadi masalah atau penyimpangan dalam pelaksanaan tugas

4,27 Sangat tinggi 17. Pimpinan memberikan tindakan disiplin

kepada pegawai yang melakukan pelanggaran terhadap tata tertib kerja

4,30 Sangat tinggi Rata-Rata Keseluruhan

4,28

Sangat tinggi Sumber : Hasil Kuesioner 2016


(47)

responden berada pada kategori sangat tinggi. Hal ini menunjukkan bahwa pelaksanaan pengawasan melekat pada Kantor PT. Jasa Marga (Persero) Tbk Cabang Belmera Tanjung Mulia Medan sudah sangat bagus. Sesuai dengan jawaban yang diberikan oleh mayoritas responden.

5.1.2 Tujuan 2 ( Disiplin Kerja Pegawai ) Tabel 5.2

Distribusi frekuensi klasifikasi jawaban responden mengenai Disiplin Kerja Pegawai pada Kantor PT. Jasa Marga (Persero) Tbk Cabang Belmera Tanjung

Mulia Medan

No. Pertanyaan Rata-Rata Kriteria

1. Absensi kehadiran menurut anda sangat penting dalam penegakan disiplin kerja

4,52 Sangat tinggi 2. Bapak/Ibu dituntut untuk hadir tepat waktu

di kantor setiap hari jam kerja

4,39 Sangat tinggi 3. Sistem pendataan kehadiran di kantor

sudah efektif

4,21 Tinggi

4. Peraturan jam masuk dan jam pulang kerja di kantor ditaati oleh seluruh pegawai.


(48)

kerja sesuai dengan hari yang telah ditentukan

tinggi

7. Bapak/Ibu harus melaksanakan tugas-tugas dengan tanggung jawab dan sesuai dengan waktu yang telah ditentukan.

4,07 Tinggi

8. Setiap karyawan harus berusaha untuk melaksanakan tugas sesuai dengan posisi dan fungsinya.

4,34 Sangat tinggi

9. Atasan akan memberikan teguran apabila pekerjaan tidak dapat diselesaikan

3,98 Tinggi

10. Setiap karyawan harus menjaga keamanan dan ketertiban di kantor

4,38 Sangat tinggi 11. Setiap karyawan menjaga sikap sopan dan

santun terhadap atasan serta saling menghargai antara sesama karyawan

4,39 Sangat tinggi

Total 4,30 Sangat

tinggi Sumber : Hasil Kuesioner 2016

Berdasarkan tabel klasifikasi data (tabel 5.2) di atas diketahui jawaban responden berada pada kategori sangat tinggi. Hal ini menunjukkan bahwa Disiplin Kerja Pegawai pada Kantor PT. Jasa Marga (Persero) Tbk Cabang Belmera Tanjung Mulia Medan sudah bagus. Sesuai dengan jawaban yang diberikan oleh mayoritas responden.


(49)

Validitas didefinisikan sebagai sejauh mana perbedaan skor sekala pengamatan yang mencerminkan perbedaan sebenarnya antara objek berdasarkan karakteristik yang sedang diukur, dibandingkan dengan kesalahan sistematik dengan kesalahan acak. Suatu kuesioner dikatakan valid (handal) jika jawaban seseorang terhadap pertanyaan yang terdapat dalam kuesioner tersebut adalah konsisten dan stabil.

Uji validitas ini bisa dilakukan dengan membandingkan nilai r hitung dengan nilai r tabel. Nilai r hitung diambil dari output SPSS 17.0 Pearson Correlation dengan melihat nilai Pearson Correlation masing-masing baris (indikator) (Lampiran). Sedangkan nilai r tabel diambil dengan menggunakan rumus df = n-k-1, Yaitu df = 56-1-1 = 54, sehingga nilai r tabel sebesar 0,2632.

Dasar untuk mengambil keputusan untuk menguji validitas kuesioner adalah: 1. Jika nilai rhitung > rtabel, maka variabel tersebut valid.

2. Jika nilai rhitung negatif, dan rhitung < rtabel, maka variabel tersebut tidak valid.


(50)

Uji Validitas Variabel X

No. Indikator P.Correlation R Tabel Keterangan 1. Pimpinan sering

melakukan pemantauan terhadap pekerjaan yang dilakukan oleh pegawai

0,669 0,2632 Valid

2. Intensitas pimpinan dalam memantau pegawai akan menentukan kinerja pegawai tersebut

0,552 0,2632 Valid

3. Metode pemantauan yang dilakukan selama ini telah efektif

0,412 0,2632 Valid

4. Pimpinan senantiasa memberikan bimbingan dan pengarahan untuk suksesnya pelaksanaan kegiatan

0,669 0,2632 Valid

5. Pimpinan melakukan inspeksi secara langsung terhadap pekerjaan tertentu daripada pegawai.

0,377 0,2632 Valid


(51)

pencatatan, pengamatan secara langsung

7. Pemeriksaan yang dilakukan oleh pimpinan dilakukan secara rutin atau berkala

0,394 0,2632 Valid

8. Pemeriksaan dilakukan sesuai dengan prosedur

0,292 0,2632 Valid

9. Pimpinan pernah memeriksa atau mengecek tindakan-tindakan disiplin yang dilakukan terhadap bawahan

0,555 0,2632 Valid

10. Ada evaluasi yang dilakukan oleh pengawas terhadap kerja pegawai

0,402 0,2632 Valid

11. Pimpinan selalu menugaskan masing-masing unit kerjanya untuk mengevaluasi kinerja programnya

0,328 0,2632 Valid

12. Pengawasan yang dilakukan terhadap cara


(52)

untuk menjaga kestabilan suasana kerja bagi

pegawai

14. Pengawas di kantor Bapak / Ibu melakukan pengendalian pedoman kerja, waktu, biaya yang dikeluarkan demi tercapainya tujuan organisasi.

0,477 0,2632 Valid

15. Penetapan hukum adalah salah satu cara

pengendalian kerja pegawai

0,292 0,2632 Valid

16. Pimpinan mengambil tindakan perbaikan apabila terjadi masalah atau penyimpangan dalam pelaksanaan tugas

0,697 0,2632 Valid

17. Pimpinan memberikan tindakan disiplin kepada pegawai yang melakukan pelanggaran terhadap tata tertib kerja.

0,567 0,2632 Valid


(53)

Uji Validitas Variabel Y

No. Indikator P.Correlation R Tabel Keterangan 1. Absensi kehadiran

menurut anda sangat penting dalam

penegakan disiplin kerja

0,496 0,2632 Valid

2. Bapak/Ibu dituntut untuk hadir tepat waktu di kantor setiap hari jam kerja.

0,385 0,2632 Valid

3. Sistem pendataan kehadiran di kantor sudah efektif

0,573 0,2632 Valid

4. Peraturan jam masuk dan jam pulang kerja di kantor ditaati oleh seluruh pegawai

0,445 0,2632 Valid

5. Bapak/Ibu selalu menggunakan tanda pengenal di kantor.

0,455 0,2632 Valid

6. Bapak/Ibu selalu mengenakan seragam


(54)

melaksanakan tugas-tugas dengan tanggung jawab dan sesuai dengan waktu yang telah

ditentukan

8. Setiap karyawan harus berusaha untuk

melaksanakan tugas sesuai dengan posisi dan fungsinya

0,596 0,2632 Valid

9. Atasan akan memberikan teguran apabila

pekerjaan tidak dapat diselesaikan

0,781 0,2632 Valid

10. Setiap karyawan harus menjaga keamanan dan ketertiban di kantor

0,393 0,2632 Valid

11. Setiap karyawan

menjaga sikap sopan dan santun terhadap atasan serta saling menghargai antara sesama karyawan

0,421 0,2632 Valid


(55)

pertanyaan yang mewakili setiap indikator variabel berada diatas nilai rtabel df=54, yaitu 0,2632. Karena keseluruhan nilai r hitung semua indikator yang di uji lebih besar dari nilai r tabel, maka dapat di ambil kesimpulan bahwa semua pertanyaan dari indikator variabel dalam penelitian ini dinyatakan valid.

5.3 Uji Reliabilitas

Reliabilitas mengacu pada sejauh mana suatu alat ukur mampu memberikan hasil yang konsisten jika melakukan pengukuran berulang kali. Pengujian Reliabilitas terhadap seluruh item pertanyaan yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah menggunakan formula cronbach alpha, dimana secara umum yang dianggap reliabel apabila nilai alpha cronbachnya > 0,60. Hasil lengkap uji reabilitas dapat dilihat pada tabel 5.5 berikut ini :

Tabel 5.5 Uji Reliabilitas

No. Variabel Cronbach Alpha Keterangan

1. Pengawasan Melekat 0.763 Reliabel

2. Disiplin Kerja Pegawai 0.702 Reliabel

Sumber: Hasil Kuesioner 2016


(56)

Uji normalitas pada model regresi digunakan untuk menguji apakah nilai residual yang dihasilkan dari regresi terdistribusi secara normal atau tidak. Model regresi yang baik adalah yang memiliki nilai residual yang terdistribusi secara normal. Beberapa metode uji normalitas yaitu dengan melihat penyebaran data pada sumber diagonal pada grafik Normal P-P Plot of regression standardized residual.


(57)

Dari gambar grafik di atas dapat diketahui bahwa data memiliki distribusi atau penyebaran yang normal, hal ini dapat dilihat grafik histogram memberikan pola distribusi yang melenceng kekanan yang artinya data berdistribusi normal dan juga dapat dilihat gambar P-Plot yakni penyebaran titik berada disekitar sumbu diagonal. 5.5 Analisis Regresi Linier Sederhana


(58)

variabel dependen apabila nilai variabel independen mengalami kenaikan atau penurunan. Untuk mempermudah penulis dalam melakukan analisis, penulis menggunakan SPSS 17.0.

Tabel 5.6

Hasil Uji Regresi Linear Sederhana

Coefficientsa Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients

T Sig.

95.0% Confidence Interval for B

B

Std.

Error Beta

Lower Bound

Upper Bound 1 (Constant) 12,987 4,367

2,974 ,004 4,231 21,743

VAR00001 ,472 ,060 ,732 7,891 ,000 ,352 ,592

a. Dependent Variable: VariabelY

Sumber: Hasil Pengolahan Data Kuesioner Dengan SPSS 17.0 2016

Persamaan regresinya sebagai berikut: Y’ = a + bX

Y’ = 12,987 + 0,472X

Peningkatan pengawasan melekat akan diikuti dengan peningkatan disiplin kerja atau penurunan pengawasan melekat juga akan diikuti dengan penurunan disiplin kerja. Peningkatan pengawasan melekat dalam satu satuan unit akan diikuti dengan peningkatan disiplin kerja sebesar 0,472.


(59)

x) yang tertinggi adalah 38, maka disiplin kerja pegawai di PT. Jasa Marga (Persero) Tbk adalah Y’ = 12,987 + 0,472(38) = 30,923

Hal ini berarti apabila pengawasan melekat ditingkatkan sampai maksimal (38), maka disiplin kerja pegawai akan naik sebanyak 30,923. Dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh yang positif pengawasan melekat terhadap disiplin kerja pegawai PT. Jasa Marga (Persero) Tbk Cabang Belmera Tanjung Mulia Medan. 5.6 Uji Signifikan “t”

Uji t dikenal dengan uji parsial, yaitu untuk menguji bagaimana pengaruh masing-masing variabel bebasnya secara sendiri-sendiri terhadap variabel terikatnya. Uji ini dapat dilakukan dengan mambandingkan t hitung dengan t tabel.

Kriteria pengambilan keputusan:

Ho diterima jika thitung < ttabelpada α = 5%

Ha diterima jika thitung > ttabel pada α = 5%


(60)

Uji Signifikan “t” Coefficientsa Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients

T Sig.

95.0% Confidence Interval for B

B

Std.

Error Beta

Lower Bound

Upper Bound 1 (Constant) 12,987 4,367

2,974 ,004 4,231 21,743

VAR00001 ,472 ,060 ,732 7,891 ,000 ,352 ,592

a. Dependent Variable: y

Hasil Perhitungan Kuesioner 2016

Dari hasil perhitungan diatas, di dapat nilai t hitung sebesar 7,8910, sedangkan nilai t tabel (df=54) adalah 2,00488. Sehingga dapat disimpulkan bahwa nilai t hitung lebih besar dari nilai t tabel (7,8910 > 2,00488). Sehingga dapat ditarik kesimpulan hipotesis alternatif diterima yaitu adanya pengaruh yang positif dan signifikan pengawasan melekat dengan disiplin kerja pegawai pada Kantor PT. Jasa Marga (Persero) Tbk Cabang Belmera Tanjung Mulia Medan.

5.7 Koefisien Determinan (R²)

Penggunaan tehnik analisa ini dilakukan untuk mengetahui berapa besar pengaruh antar variabel X dan variabel Y. Tabel VI.8 adalah hasil determinan (R2) dengan menggunakan bantuan SPSS 17.0.


(61)

Hasil Uji Determinan

Model Summaryb

Model R R Square

Adjusted R Square

Std. Error of the Estimate

Change Statistics R Square

Change

F

Change df1 df2

Sig. F Change

1 .732

a ,536 ,527 2,15733 ,536 62,269 1 54 ,000

a. Predictors: (Constant), VariabelX

b. Dependent Variable: VariabelY

Sumber: Hasil Pengolahan Data Kusioner 2016

Dari hasil pengolahan data diatas, diperoleh nilai R square sebesar 0,536 memiliki arti bahwa dari perhitungan diatas, dapat diketahui bahwa besarnya pengaruh antara variabel X (Pengawasan Melekat) terhadap variabel Y (Disiplin Kerja Pegawai) adalah sebesar 53,6% dan sisanya 46,4% dipengaruhi oleh faktor lain di luar penelitian ini.


(62)

merupakan identik dari perkiraan atau prediksi. Hipotesis juga berarti sebuah pernyataan atauproposisi yang mengatakan bahwa di antara sejumlah fakta ada hubungan tertentu.

Untuk menguji hipotesis yang diajukan pada penelitian ini, maka penulis membandingkan nilai rhitung dengan nilai rtabel untuk mengetahui adanya korelasi atau hubungan yang signifikan antara variabel x dan variabel y.

Dari hasil perhitungan diperoleh nilai rhitung sebesar 0,732 sedangkan nilai rtabel dengan taraf signifikan 5% (df=56-2 = 54) adalah 0,2632. Jika dibandingkan dengan nilai rhitung yang diperoleh, maka dapat dilihat bahwa nilai rhitung adalah lebih besar dibandingkan rtabel (0,732>0,2632), maka dapat disimpulkan hipotesis kerja (H1) diterima yaitu terdapat pengaruh yang positif dan signifikan antara pengawasan melekat dengan disiplin kerja pegawai pada Kantor PT. Jasa Marga (Persero) Tbk Cabang Belmera Tanjung Mulia Medan, dengan demikian semakin tinggi pengawasan melekat yang dilakukan maka semakin tinggi pula disiplin kerja pegawai. Dengan kata lain adalah apabila salah satu variabel mengalami peningkatan, maka variabel yang berkorelasi juga mengalami peningkatan dan begitu juga sebaliknya, apabila salah satu variabel mengalami penurunan maka variabel yang berkorelasi juga akan mengalami penurunan.


(63)

Setelah seluruh data yang diperoleh dalam penelitian diuraikan, maka pada tahap selanjutnya akan dilakukan pembahasan data yang telah diuraikan tadi. Interprestasi data secara keseluruhan untuk masing-masing variabel penelitian dapat dilakukan setelah terlebih dahulu diklasifikasikan, yang berdasarkan nilai-nilai yang diperoleh dari responden. Berdasarkan klasifikasi yang telah ditentukan, maka keseluruhan data yang diperoleh dari responden untuk masing-masing variabel penelitian dapat didistribusikan sebagai berikut :

5.9.1 Pengawasan Melekat Pada Kantor PT. Jasa Marga (Persero) Tbk Cabang Belmera Tanjung Mulia Medan

Pengawasan merupakan suatu tahapan penting dalam organisasi, dalam fungsi manajemen dalam mencapai sebuah kinerja yang baik. Pengawasan sangat penting dalam keberhasilan pencapaian tujuan suatu organisasi. Sistem organisasi akan timpang apabila fungsi pengawasan dalam oerganisasi tersebut tidak berjalan sebagaimana mestinya

Pengawasan melekat merupakan salah satu bentuk pengendalian aparat pemerintah disetiap instansi dan satuan organisasi dalam meningkatkan mutu kinerja didalam lingkungan tugasnya masing-masing agar tujuan instansi/organisasi dapat


(64)

atasan dalam melakukan pengawasan melekat harus mengetahui secara tepat sarana sekaligus yang menjadi sasaran dalam pengawasan melekat. Begitu pula yang terjadi pada Kantor PT. Jasa Marga (Persero) Tbk Cabang Belmera Tanjung Mulia Medan.

Dalam penelitian ini untuk melihat pengawasan melekat pada Kantor PT. Jasa Marga (Persero) Tbk Cabang Belmera Tanjung Mulia Medan digunakan beberapa indikator pemantauan, pemeriksaan, evaluasi dan pengendalian.

Untuk melihat pemantauan yang dilakukan oleh atasan terhadap pegawai penulis menggunakan lima pertanyaan pada kuesioner yang disebarkan kepada pegawai Kantor PT. Jasa Marga (Persero) Tbk Cabang Belmera Tanjung Mulia Medan, yaitu pertanyaan tentang pimpinan sering melakukan pemantauan terhadap pekerjaan yang dilakukan oleh pegawai (tabel 4.5), intensitas pemimpin dalam memantau pegawai (tabel 4.6), metode pemantauan dilakukan telah efektif (tabel 4.7), pimpinan senantiasa memberikan bimbingan dan pengarahan untuk suksesnya pelaksanaan kegiatan (tabel 4.8), dan pimpinan melakukan inspeksi secara langsung terhadap pekerjaan tertentu daripada pegawai (tabel 4.9) pada Kantor PT. Jasa Marga (Persero) Tbk Cabang Belmera Tanjung Mulia Medan.

Berdasarkan jawaban responden pemimpin memantau pekerjaan pegawai terdapat 58,92% yang menjawab sering (tabel 4.5). Berarti dapat dinilai bahwa pegawai menilai pemimpin telah melakukan pemantauan dengan baik, sehingga pegawai dapat melaksanakan tugas organisasi dengan baik. Selain itu intensitas


(65)

dibuktikan dengan sebanyak 51,78% responden mengatakan sangat setuju dengan pernyataan yang diberikan melalui kuesioner (tabel 4.6). Kemudian metode pemantauan yang dilakukan oleh pemimpin dalam suatu unit kerja telah dilakukan dengan baik dan efetif terbukti dari jawaban yang diberikan oleh responden sebesar 44,64% (tabel 4.7). Lalu pimpinan juga senantiasa memberikan bimbingan dan pengarahan untuk suksesnya pelaksanaan kegiatan dapat dilihat dari jawaban yang diberikan oleh responden sebesar 58,92% (tabel 4.8). Dan untuk jawaban responden terhadap pertanyaan pimpinan melakukan inspeksi secara langsung terhadap pekerjaan tertentu daripada pegawai, sebanyak 60,71% responden menjawab setuju (tabel 4.9).

Pemeriksaan adalah serangkaian kegiatan untuk mencari, mengumpulkan, mengolah data dan atau keterangan lainnya untuk membandingkan antara kegiatan yang dilaksanakan sudah sesuai dengan aturan yang berlaku. Pada Kantor PT. Jasa Marga (Persero) Tbk Cabang Belmera Tanjung Mulia Medan pegawai menyatakan bahwa pimpinan melakukan pemeriksaan melalui pencatatan, pengamatan secara langsung. Hal ini dibuktikan dengan persentase jawaban responden sebesar 44,64% (tabel 4.10). Selain itu pemeriksaan yang dilakukan oleh pimpinan dilakukan secara rutin atau berkala terbukti dari jawaban responden sebesar 50% (tabel 4.11). Pemeriksaan yang telah dilakukan oleh pemimpin juga sesuai dengan prosedur yang


(66)

dibuktikan dengan persentase jawaban responden sebesar 58,92% (tabel 4.13).

Dalam pelaksanaan pengawasan tindakan evaluasi merupakan tindakan yang harus dilakukan oleh pimpinan untuk memperkecil terjadinya kesalahan-kesalahan dalam bekerja. Pimpinan Kantor PT. Jasa Marga (Persero) Tbk Cabang Belmera melakukan evaluasi terhadap kinerja pegawai, dibuktikan dengan persentase jawaban responden sebesar 50% (tabel 4.14). Untuk menghindari kesalahan di lingkup yang lebih kecil lagi pimpinan juga tidak lupa untuk selalu menugaskan masing-masing unit kerjanya untuk mengevaluasi kinerja programnya. Hal ini terbukti dengan jawaban responden sebesar 53,57% (tabel 4.15). Pengawasan yang dilakukan terhadap cara kerja atau proses kerja bawahan juga dilakukan secara terus- menerus dibuktikan dengan dengan persentase jawaban respoden sebesar 53,57% (tabel 4.16)

Salah satu tujuan dengan melakukannya pengawasan melekat adalah agar kerja pegawai dapat dikendalikan. Pengendalian yang dilakukan agar dapat menjaga kestabilan suasana kerja bagi pegawai, hal ini terbukti dengan persentase jawaban sebesar 46,42 % (Tabel 4.17). Demi tercapainya tujuan organisasi, pemimpin selalu melakukan pengendalian pedoman kerja, waktu, biaya yang dikeluarkan, terbukti sebanyak 62,50% pegawai menyatakaannya (Tabel 4.18). Selain itu, salah satu cara pengendalian yang dilakukan oleh pemimpinan adalah dengan adanya penetapan hukuman. Hal ini dilakukan untuk menjadikan pegawai selalu disiplin dalam bekerja dibuktikan dengan hasil jawaban responden sebesar 58,92% (tabel 4.19). Pimpinan mengambil tindakan perbaikan apabila terjadi masalah atau penyimpangan dalam


(67)

55,35% (Tabel 4.20). Dan untuk pegawai yang melakukan pelanggaran terhadap tata tertib kerja pimpinan akan memberikan tindakan disiplin. Terbukti dengan persentase jawaban responden sebesar 58,92% (tabel 4.21).

5.9.2 Disiplin Kerja Pegawai pada Kantor PT. Jasa Marga (Persero) Tbk Cabang Belmera Tanjung Mulia Medan

Disiplin merupakan sikap tertib dari seseorang yang menunjukkan kepatuhan dan ketaatan kepada peraturan atau ketentuan-ketentuan yang telah ada dengan senang hati, dalam arti tanpa paksaan. Disiplin dalam manajemen merupakan tindakan mendorong para anggota organisasi memenuhi tuntutan berbagai ketentuan tersebut. Pendisiplinan pegawai adalah suatu bentuk pelatihan yang berusaha memperbaiki dan membentuk pengetahuan, sikap dan perilaku pegawai sehingga para pegawai tersebut secara sukarela berusaha bekerja secara kooperatif dengan para pegawai yang lain serta meningkatkan prestasi kerjanya.

Kedisiplinan dapat diartikan bilamana karyawan selalu datang dan pulang tepat pada waktunya, mengerjakan semua pekerjaannya dengan baik, mematuhi semua peraturan perusahaan dan norma-norma sosial yang berlaku. Kedisiplinan harus ditegakkan dalam suatu organisasi perusahaan, karena tanpa dukungan disiplin karyawan yang baik maka sulit perusahaan untuk mewujudkan tujuannya.


(1)

1.5.2.2 Tujuan Disiplin Kerja ...21

1.5.2.3 Jenis-jenis Disiplin Kerja ...21

1.5.2.4 Indikator Disiplin Kerja ...22

1.6. Hipotesis ...27

1.7 Definisi Konsep ...28

1.8 Definisi Operasional ...28

1.9 Sistematika Penulisan ...30

BAB II METODE PENELITIAN 2.1 Bentuk Penelitian ...31

2.2 Lokasi Penelitian ...31

2.3 Populasi dan Sampel ...32

2.3.1 Populasi ...32

2.3.2 Sampel...32

3.4 Jenis Data dan Teknik Pengumpulan Data ...32

3.4.1 Jenis Data ...32

3.4.2 Teknik Pengumpulan Data ...33

3.5 Teknik Penentuan Skor ...33

3.6 Teknik Analisa Data ...35

3.6.1 Uji Validitas ...35

3.6.2 Uji Normalitas ...36


(2)

3.6.4 Analisis Regresi Linier Sederhana ...37

3.6.5 Uji Signifikan t ...38

3.6.6 Koefisien Determinan ...39

BAB III DESKRIPSI LOKASI PENELITIAN 3.1 Gambaran Umum ...40

3.1.1 Sejarah PT. Jasa Marga ...40

3.1.2 Visi dan Misi PT. Jasa Marga ...42

3.1.3 Struktur Organisasi PT. Jasa Marga Cabang Belmera ...42

3.1.4 Tugas Pokok dan Tanggung Jawab...43

BAB IV PENYAJIAN DATA 4.1 Data Umum Responden ...47

4.2 Deskripsi Variabel Penelitian ...51

4.2.1 Pengawasan Melekat ...51

4.2.2 Disiplin Kerja Pegawai ...68

BAB V ANALISIS DATA 5.1 Klasifikasi Data ...79

5.1.1 Pengawasan Melekat (Variabel X) ...80

5.1.2 Disiplin Kerja Pegawai (Variabel Y) ...83

5.2 Uji Validitas ...84

5.3 Uji Reliabilitas ...90


(3)

5.5 Analisis Regresi Linier Sederhana ...92

5.6 Uji Signifikan t ...94

5.7 Koefisien Determinan ...95

5.8 Pengujian Hipotesis ...96

5.9 Interpretasi Data ……….97

5.9.1 Pengawasan Melekat Pada Kantor PT. Jasa Marga (Persero) Tbk Cabang Belmera Tanjung Mulia Medan ...98

5.9.2 Disiplin Kerja Pegawai Pada Kantor PT. Jasa Marga (Persero) Tbk Cabang Belmera Tanjung Mulia Medan ...101

5.9.3 Analisis Pengaruh Pengawasan Melekat Terhadap Disiplin Kerja Pegawai Pada Kantor PT. Jasa Marga (Persero) Tbk Cabang Belmera Tanjung Mulia Medan ...104

BAB VI PENUTUP 6.1 Kesimpulan ...105

6.2 Saran ...106

DAFTAR PUSTAKA ...108 KUESIONER


(4)

DAFTAR TABEL

Tabel 4.1 Data Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ... 47

Tabel 4.2 Distribusi Jawaban Responden Berdasarkan Usia ...48

Tabel 4.3 Distribusi Jawaban Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan ...49

Tabel 4.4 Distribusi Jawaban Responden Berdasarkan Lama Masa Kerja ...50

Tabel 4.5 Pimpinan Sering Melakukan Pemantauan Terhadap Pekerjaan Pegawai ...51

Tabel 4.6 Intensitas Pimpinan Dalam Memantau Pegawai Akan Menentukan Kinerja Pegawai ...52

Tabel 4.7 Metode Pemantauan Yang Dilakukan Selama Ini Telah Efektif ...53

Tabel 4.8 Pimpinan Senantiasa Memberikan Bimbingan dan Pengarahan ...54

Tabel 4.9 Pimpinan Melakukan Inspeksi Secara Langsung Terhadap Pekerjaan Tertentu ...55

Tabel 4.10 Pimpinan Melakukan Pemeriksaan Melalui Pencatatan, Pengamatan Secara Langsung ...56

Tabel 4.11 Pemeriksaan Yang Dilakukan Pimpinan Dilakukan Secara Rutin/Berkala ...57

Tabel 4.12 Pemeriksaan Dilakukan Sesuai Dengan Prosedur ...58

Tabel 4.13 Pimpinan Pernah Memeriksa Tindakan Disiplin Yang Dilakukan Terhadap Bawahan ...59

Tabel 4.14 Ada Evaluasi Yang Dilakukan Oleh Pengawas Terhadap Kerja Pegawai ...60

Tabel 4.15 Pimpinan Selalu Menugaskan Setiap Unit Kerja Mengevaluasi Kinerja Programnya ...61

Tabel 4.16 Pengawasan Yang Dilakukan Terhadap Cara Kerja Bawahan Terhadap Cara Kerja Bawahan Dilakukan Terus Menerus ...62


(5)

Tabel 4.17 Pengendalian Dilakukan Untuk Menjaga Kestabilan Suasana Kerja ...63

Tabel 4.18 Pengawas Melakukan Pengendalian Pedoman Kerja, Waktu, Biaya Yang Dikeluarkan Demi Tercapainya Tujuan Organisasi ...64

Tabel 4.19 Penetapan Hukuman Adalah Salah Satu Cara Pengendalian Kerja Pegawai ...65

Tabel 4.20 Pimpinan Mengambil Tindakan Perbaikan Apabila Terjadi Masalah Dalam Pelaksanaan Tugas ...66

Tabel 4.21 Pimpinan Memberikan Tindakan Disiplin Kepada Pegawai Yang Melakukan Pelanggaran Tata Tertib Kerja ...67

Tabel 4.22 Absensi Kehadiran Sangat Penting Dalam Penegakan Disiplin Kerja ...68

Tabel 4.23 Setiap Pegawai Dituntut Untuk Hadir Tepat Waktu Di Kantor Setiap Jam Kerja ...69

Tabel 4.24 Sistem Pendataan Kehadiran Di Kantor Sudah Efektif ...70

Tabel 4.25 Peraturan Jam Masuk dan Pulang Kerja Ditaati Oleh Seluruh Pegawai ...71

Tabel 4.26 Pegawai Selalu Menggunakan Tanda Pengenal Di Kantor ...72

Tabel 4.27 Pegawai Selalu Mengenakan Seragam Kerja Dengan Hari Yang Ditentukan ....73

Tabel 4.28 Setiap Pegawai Harus Melaksanakan Tugas Dengan Tanggung Jawab Sesuai Waktu Yang Ditentukan ...74

Tabel 4.29 Pegawai Harus Berusaha Untuk Melaksanakan Tugas Sesuai Dengan Posisi Dan Fungsinya ...75


(6)

Tabel 4.30 Atasan Akan Memberikan Teguran Apabila Pekerjaan Tidak Dapat Selesai ...76

Tabel 4.31 Setiap Pegawai Harus Menjaga Keamanan dan Ketertiba Di Kantor ...77

Tabel 4.32 Setiap Karyawan Menjaga Sikap Sopan Santun dan Saling Menghargai ...78

Tabel 5.1 Distribusi Frekuensi Jawaban Responden Mengenai Pengawasan Melekat Pada Kantor PT. Jasa Marga (Persero) Tbk Cabang Belmera Tanjung Mulia Medan ...79

Tabel 5.2 Distribusi Frekuensi Jawaban Responden Mengenai Disiplin Kerja Pada Kantor PT. Jasa Marga (Persero) Tbk Cabang Belmera Tanjung Mulia Medan ...80

Tabel 5.3 Uji Validitas Variabel X ...81

Tabel 5.4 Uji Validitas Variabel Y ...82

Tabel 5.5 Uji Reliabilitas ...83

Tabel 5.6 Hasil Uji Regresi Linier Sederhana ...84

Tabel 5.7 Uji Signifikan”t” ...85