ANALISIS KUALITAS SOAL EVALUASI UJIAN AKHIR SEMESTER SMAN BEKASI.

(1)

i

KATA PENGANTAR

Bismillahirohmaanirrohim

Alhamdulillahirabbilalamin, segala puji hanya milik Allah SWT, rabb semesta alam atas limpahan rahmat, hidayah serta inspirasi-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan tesis ini. Shalawat serta salam semoga senantiasa Allah limpahkan kepada refornis alam semesta, yaitu habibana wa nabiyana Muhammad SAW, keluarganya, sahabatnya, serta pengikutnya sampai akhir jaman.

Tesis yang berjudul “Analisis Kualitas Soal Ujian Akhir semester SMAN Bekasi”, disusun untuk memenuhi sebagian syarat memperoleh gelar Magister Pendidikan pada Program Studi IPA Konsentrasi Pendidikan Biologi Sekolah Lanjutan pada Sekolah Pascasarjana Universitas Pendidikan Indonesia.

Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan tesis ini banyak mendapatkan bantuan dan dukungan dari berbagai pihak. Tanpa bantuan yang penulis dapatkan, tesis ini mungkin tidak dapat diselesaikan dengan baik. Oleh karena itu, penulis menyampaikan terima kasih yang tulus dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada yang terhormat:

1. Ibu Prof. Dr. Fransisca Sudargo, M.Pd., sebagai pembimbing I yang dengan penuh kedisiplinan dan kesabaran telah membimbing penulis.

2. Ibu Dr.Sri Anggraeni, M.Si., sebagai pembimbing II atas bimbingan dan motivasinya.


(2)

ii

3. Ibu Prof. Dr. Anna Permanasari, M.Pd., selaku Ketua Program Studi Pendidikan IPA dan seluruh dosen SPs UPI yang telah memberikan arahan, bimbingan dan motivasi.

4. Ibu Dra. Sri Susanti, MM., selaku Kepala Sekolah SMA Negeri 5 Bekasi atas dukungan dan motivasinya.

5. Suami tercinta Iwan Hartawan dan putra putriku tersayang Agung Ginanjar Haryana dan Ananda Wanti Haryani, yang selalu memberikan dukungan dan semangat yang tak henti-hentinya.

6. Teman-teman di Program Studi Pendidikan IPA khususnya konsentrasi biologi angkatan 2009, atas bantuan dan sebagai teman diskusi selama penulisan tesis ini.

Untuk semua pihak yang telah membantu baik secara moril dan materil yang tidak disebutkan namanya satu-persatu. Akhirnya, teriring doa yang tulus semoga segala kebaikan semua pihak yang telah membantu penulis mendapatkan balasan dan ridho Allah SWT, dan semoga tesis ini memberi manfaat khususnya bagi dunia pendidikan.

Bandung, Juli 2011


(3)

iii

DAFTAR ISI

Halaman

PERNYATAAN ... i

ABSTRAK ... ii

KATA PENGANTAR ... iii

DAFTAR ISI ... v

DAFTAR TABEL ... vii

DAFTAR GAMBAR ... viii

DAFTAR LAMPIRAN ... ix

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang .. ... 1

B. Rumusan Masalah ... 7

C. Batasan Masalah………... 8

D. Tujuan Penelitian ... 8

E. Manfaat Penelitian ... 9

BAB II EVALUASI, PERTANYAAN DAN STANDAR KELULUSAN ... 10

A. Evaluasi Pendidikan ... 10

1 Pengertian Evaluasi dan Evaluasi Pendidikan ... 10

2 Tujuan dan Fungsi Evaluasi Pendidikan... 12

3 Objek (Sasaran) Evaluasi Pendidikan... 15

4 Evaluasi Dalam Belajar Mengajar... 16

5 Ciri-ciri Alat Evaluasi... 17

6 Langkah-Langkah Penyusunan Butir Soal... 23

B. Pertanyaan dan Klasifikasi Pertanyaan ... 24

1 Pertanyaan... 24

2 Klasifikasi Pertanyaan... 26

C. Tinjauan Tentang Mata Pelajaran Biologi Untuk Sekolah Menengah Atas (SMA)/Madrasah Aliyah (MA) ... 39

1 Tujuan Mata Pelajaran Biologi... 40

2 Ruang Lingkup Mata Pelajaran Biologi... 41

3 Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar Untuk SMA Kelas XII.... 41

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ... 44


(4)

iv

B. Metode Penelitian... 44

1 Populasi dan Sampel ... 45

2 Instrumen Penelitian ... 46

3 Teknik Pengumpulan ... 52

4 Analisis dan Pengolahan Data………... 52

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 61

A. Hasil Penelitian ... 61

1 Hasil Analisis Secara Teoritik dan Empirik ... 62

2 Analisis Soal Berdasarkan Jenis Pertanyaan ... 73

a Analisis pertanyaan Berdasarkan Dimensi Pengetahuan Taksonomi Bloom yang Direvisi ... 74

b Analisis Pertanyaan Berdasarkan Dimensi Proses Kognitif Taksonomi Bloom yang Direvisi ... 75

c Analisis Pertanyaan Berdasarkan Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar... ... 77

B. Pembahasan ... 78

1. Analisis Soal-Soal Ulangan Akhir Semester V Mata Pelajaran Biologi Kelas XII ... 78

a Secara Teoritis ... 78

b Secara Empiris... 81

c Analisis Soal Berdasarkan Jenis Pertanyaan... 88

1) Jenis Pertanyaan Berdasarkan Dimensi Pengetahuan... 88

2) Jenis Pertanyaan Berdasarkan Proses Kognitif Taksonomi Bloom yang Direvisi ... 91

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 95

A. Kesimpulan ... 95

B. Saran ... 97

DAFTAR PUSTAKA ... 98


(5)

v

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman 3.1 Daftar Analisis Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar ... 47 3.2 Daftar Karakteristik Jenis Pertanyaan Dimensi Pengetahuan

Bloom ... 48 3.3 Daftar Karakteristik Jenis Pertanyaan Dimensi Proses Kognitif

Bloom ... 49 3.4 Daftar Format Penelaahan Soal ... 50 3.5 Daftar Distribusi Pertanyaan Berdasarkan Dimensi Pengetahuan

Bloom yang Direvisi ... 51 3.6 Daftar Distribusi Pertanyaan Berdasarkan Dimensi kognitif

Bloom yang Direvisi ... 51 3.7 Daftar Analisis Pertanyaan Ujian Akhir Semester V Tahun

Pelajaran 2010/2011 ... 52 3.8 Kriteria acuan Kuantitatif ... 59 4.1 Hasil Analisis Sebaran Soal Ulangan Akhir Semester V Biologi

Kelas XII SMAN Bekasi TahunPelajaran 2010/2011 ... 62 4.2 Hasil Analisis Validitas Ulangan Akhir Semester V Biologi

Kelas XII SMAN Bekasi ... 65 4.3 Hasil Analisis Reliabilitas Ulangan Akhir Semester V Biologi

Kelas XII SMAN Bekasi ... 66 4.4 Hasil Analisis Daya Pembeda Ulangan Akhir Semester V

Biologi Kelas XII SMAN Bekasi ... 67 4.5 Hasil Analisis Tingkat Kesukaran Ulangan Akhir Semester V

Biologi Kelas XII SMAN Bekasi ... 69 4.6 Hasil Efektifitas Distraktor Ulangan Akhir Semester V Biologi

Kelas XII SMAN Bekasi ... 71 4.7 Frekuensi Jenis Pertanyaan UAS Semester V Biologi Kelas XII


(6)

vi

4.8 Analisis Pertanyaan Berdasarkan Dimensi Pengetahuan Bloom

yang Direvisi ... 73 4.9 Analisis Pertanyaan Berdasarkan Dimensi Kognitif Taksonomi

Bloom yang Direvisi... 74


(7)

vii

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

3.1 Alur Penelitian ... 57

4.1 Persentase Validitas Soal UAS Biologi SMAN Bekasi ... 81

4.2 Persentase Daya Pembeda Soal UAS Biologi SMAN Bekasi ... 83

4.3 Persentase Tingkat Kesukaran Soal UAS Biologi SMAN Bekasi ... 84

4.4 Persentase Analisis Pertanyaan Berdasarkan Dimensi Pengetahuan... 87

4.5 Persentase Analisis Pertanyaan Berdasarkan Dimensi Kognitif Taksonomi Bloom ... 91


(8)

viii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Halaman

1. Soal-Soal UAS Biologi Semester V Tahun Pelajaran 2010/2011 ... 104

1.1 Soal UAS SMA N 5 Bekasi... 104

1.2 Soal UAS SMA N 4 Bekasi... 116

1.3 Soal UAS SMA N 9 Bekasi... 122

1.4 Soal UAS SMA N 10 Bekasi... 127

1.5 Soal UAS SMA N 11 Bekasi... 131

1.6 Soal UAS SMA N16 Bekasi... 137

2. Hasil ANATES ... 141

2.1 Hasil ANATES SMA N 5 Bekasi... 141

2.2 Hasil ANATES SMA N 4 Bekasi... 150

2.3 Hasil ANATES SMA N 9 Bekasi... 160

2.4 Hasil ANATES SMA N 10 Bekasi... 169

2.5 Hasil ANATES SMA N 11 Bekasi... 178

2.6 Hasil ANATES SMA N 16 Bekasi... 188

3. Analisis SK-KD Mata Pelajaran Biologi ... 195

4. Analisis Sebaran SK-KD ... 201

5. Daftar Pormat Penelaahan Soal ... 203

6. Analisis Berdasarkan Dimensi Pengetahuan Taksonomi Bloom ... 230

7. Analisis Berdasarkan Dimensi Kognitif Taksonomi Bloom ... 232

8. Angket Wawancara ... 235

9. Daftar Distribusi Validitas ... 236

10. Daftar Distribusi Soal-Soal Berdasarkan Indikator SK-KD ... 237

11. Menghitung Tingkat Kesukaran... 238


(9)

ix

13. Kumpulan Soal Dengan Tingkat Kesukaran Sedang... 248 14. Lembar Judgment Ahli... 260


(10)

1 BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Evaluasi adalah pengambilan keputusan berdasarkan hasil pengukuran dan standar kriteria. Pengukuran dan evaluasi merupakan dua kegiatan yang berkesinambungan. Evaluasi dilakukan setelah pengukuran dan keputusan evaluasi dilakukan berdasarkan hasil pengukuran. Pengambilan keputusan dilakukan dengan membandingkan hasil pengukuran dengan kriteria yang ditetapkan. Oleh karena itu, terdapat dua kegiatan dalam melakukan evaluasi yaitu melakukan pengukuran dan membuat keputusan dengan membandingkan hasil pengukuran dengan kriterianya (Purwanto, 2009).

Evaluasi pembelajaran merupakan inti bahasan yang kegiatannya dalam lingkup kelas atau dalam lingkup proses belajar mengajar. Evaluasi pembelajaran meliputi kegiatan evaluasi yang dilakukan oleh seorang guru dalam menyampaikan materi pembelajaran kepada siswa. Bagi seorang guru, evaluasi pembelajaran adalah media yang tidak terpisahkan dari kegiatan mengajar, karena melalui evaluasi seorang guru akan mendapatkan informasi tentang pencapaian hasil belajar. Di samping itu, melalui evaluasi seorang guru juga akan mendapatkan informasi tentang materi yang telah ia gunakan, apakah dapat diterima oleh para siswanya, atau tidak (Sukardi, 2008:5).

Proses pembelajaran memiliki tiga hal penting yaitu, input, transformasi dan output. Input adalah peserta didik yang telah dinilai kemampuannya dan siap menjalani proses pembelajaran. Transformasi adalah segala unsur yang terkait


(11)

dengan proses pembelajaran yaitu: guru, media, bahan pelajaran, metode mengajar dan sistem evaluasi serta sistem administrasi. Sedangkan output adalah capaian yang dihasilkan dari proses pembelajaran. Secara umum, evaluasi terbagi dalam tiga tahapan sesuai proses belajar mengajar yakni dimulai dari evaluasi input, evaluasi proses dan evaluasi output. (Daryanto, 2001). Evaluasi sederhana dapat dibedakan dalam tiga kategori pertanyaan : 1) input kategori, pertanyaan yang membutuhkan mengingat pengetahuan; 2) pemrosesan (processing) kategori, pertanyaan yang membutuhkan menghubungkan potongan informasi; dan 3) output kategori, pertanyaan yang membutuhkan hipotesa, generalisasi dan/atau mengkritik (Brill & Yarden, 2003).

Pembelajaran Biologi berbasis kompetensi harus berfokus pada siswa (student centered) dan padat dengan kegiatan siswa (student active learning). Agar siswa menguasai konsep dasar Biologi secara tuntas maka proses pembelajaran dilaksanakan dengan model pembelajaran diccovery dan mastery learning (Prawiradilaga, 2007). Siswa harus belajar dan berlatih membangun konsep Biologi melalui pembelajaran kontruktivistik (constructivistic learning). Dengan kata lain konsep Biologi tidak akan dapat dikuasai siswa apabila siswa tidak berupaya melakukan proses penemuan dan membangun konsep. Dengan demikian kegiatan pembelajaran akan berorientasi pada tujuan yang berdimensi dua. Pertama adalah pemilikan materi esensial dan kedua pemilikan kecakapan proses yang diperoleh siswa secara simultan. Dalam tujuan yang spesifik, dinyatakan agar siswa memiliki keterampilan proses dan sikap ilmiah, serta


(12)

3

mengembangkan kemampuan berpikir analitis, induktif, dan deduktif dengan menggunakan konsep dan prinsip biologi (Permen no 22, 2006).

Ujian nasional merupakan salah satu dari beberapa syarat untuk kelulusan siswa yang menuntut ilmu di jenjang SMA. Menurut PP no 19 pasal 66, menyatakan Ujian Nasional yang dilakukan secara obyektif, berkeadilan, dan akuntabel serta diadakan sekurang-kurangnya satu kali dan sebanyak-banyaknya dua kali dalam satu tahun untuk memberikan penilaian pencapaian kompetensi lulusan secara nasional pada kelompok mata pelajaran tertentu dalam kelompok mata pelajaran ilmu dan teknologi. Dalam persiapan menghadapi Ujian Nasional banyak strategi yang dilakukan oleh sekolah, di antaranya adalah mengadakan pemantapan materi pelajaran, mengikuti berbagai tes uji coba Ujian Nasional (Try out). Orang tua siswa berlomba memasukkan putra-putrinya ke lembaga bimbingan belajar, bahkan mereka lebih mempercayai lembaga bimbingan belajarnya daripada guru di sekolah tempat putra/putrinya belajar.

Kurikulum 2004 dikenal sebagai kurikulum berbasis kompetensi, karena adanya tuntutan untuk setiap mata pelajaran untuk memenuhi kompetensi-kompetensi tertentu. Berdasarkan Keputusan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 22 tahun 2006 tentang standar isi, dimana sumber yang dijadikan rujukan oleh guru dalam membuat silabus dan RPP (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran), adalah Standar Isi. Dalam Standar Isi tersebut dijelaskan tentang Standar Kompetensi (SK) dan Kompetensi Dasar, sebagai rujukan dalam mengembangkan indikator hasil belajar dalam upaya meningkatkan kompetensi siswa terkait dengan tujuan Pembelajaran Biologi. Setiap soal harus


(13)

menunjukkan indikator yang telah ditetapkan, secara umum telah ditetapkan Standar Kompetensi Lulusan. Oleh karena itu alat evaluasi pembelajaran pada kurikulum 2004 harus memenuhi Standar Kompetensi Lulusan yang sudah ditetapkan.

Salah satu teknik evaluasi adalah tes. Tes adalah serentetan pertanyaan atau latihan atau alat lain yang digunakan untuk mengukur keterampilan pengetahuan, intelegensi, kemampuan atau bakat yang dimiliki oleh individu atau kelompok (Daryanto, 2001). Tes merupakan alat evaluasi yang selama ini umum digunakan untuk mengukur keberhasilan siswa dalam mencapai tujuan pendidikan dan pengajaran (Jacob & Chase, 1992).

Menurut Jihad & Haris (2008:179) dan Arikunto (2001:57), tes dikatakan baik sebagai alat ukur apabila memenuhi persyaratan tes, yaitu memiliki: (1) validitas, (2) reliabilitas, (3) objektivitas, (4) praktisibilitas dan (5) ekonomis. Sebuah tes dikatakan valid apabila tes itu dapat tepat mengukur apa yang hendak diukur. Tes dikatakan reliabel apabila memberikan hasil yang tepat apabila diteskan berkali-kali. Susunan tes dikatakan objektif apabila dalam melaksanakan tes itu tidak ada faktor subjektif yang mempengaruhi. Sebuah tes dikatakan praktisibilitas tinggi apabila tes tersebut bersifat praktis yaitu mudah dilaksanakan, mudah pemeriksaannya dan dilengkapi petunjuk-petunjuk yang jelas. Sedangkan persyaratan ekonomis artinya bahwa pelaksanaan tes tersebut tidak membutuhkan biaya yang mahal, tenaga yang banyak dan waktu yang lama.


(14)

5

Kurikulum tingkat satuan pendidikan yang mengedepankan kompetensi, perlu mencakup ketiga keterampilan, yaitu kognitif, afektif, dan psikomotorik (Baedhowi, 2006). Sebagaimana yang dikemukakan oleh Carraciao dan Englander (2004), kompetensi merupakan serangkaian perilaku kompleks yang dapat diukur yang meliputi 3 komponen, yaitu (1) knowledge objectives, (2) attitude objectives, dan (3) skills objectives. Jika hanya kognitif saja yang dikembangkan, maka siswa belum akan memiliki kompetensi tertentu yang memadai karena dua aspek lainnya belum dia miliki. (Rochintaniawati, et al., 2009).

Dimensi pengetahuan yang dikembangkan guru dalam pembelajaran berdasarkan hasil pengamatan hanya pada aspek kognitif, studi awal didukung oleh hasil angket sebagai berikut: 70% guru menyatakan bahwa hal yang paling penting dalam mempelajari IPA adalah memahami konsep-konsep IPA dan 78 % guru yang menyatakan bahwa percobaan atau kegiatan ber IPA dalam pembelajaran IPA dianggap penting dengan alasan untuk lebih memahami materi IPA. Tidak ada satupun jawaban yang menyatakan bahwa aspek psikomotorik dan afektif perlu dikembangkan dalam pembelajaran. Hasil penelitian yang melibatkan guru di kotamadya dan Kabupaten Bandung (Rustaman, 1995; 3) menunjukkan bahwa guru mengetahui peranan pertanyaan untuk memotivasi siswa (6,7%), merangsang berfikir (13,3%) mengetahui penguasaan konsep (73,3%), dan mencek ketercapaian tujuan-tujuan lain (6,7%). Hal ini menunjukkan bahwa sebagian besar guru masih menganggap fungsi pertanyaan adalah untuk menguji kemampuan siswa.


(15)

. Ujian akhir semester (UAS) di kelas XII, merupakan ulangan/ujian yang waktunya paling dekat dengan Ujian Nasional (UN). Menurut pendapat peneliti, sangat penting mengkaji kualitas UAS sebab berkaitan dengan kompetensi yang harus dicapai Ujian Nasional. Ketepatan penilaian hasil belajar memberikan dampak yang sangat signifikan terhadap upaya peningkatan mutu pendidikan di sekolah. Alat evaluasi yang sesuai dengan tujuan dan proses pembelajaran menggambarkan kualitas capaian pembelajaran. Untuk melihat persiapan menuju UN diantaranya bisa dilihat dari kualitas UAS, karena akan menggambarkan kompetensi selama siswa belajar. Tes sebagai alat evaluasi dalam pendidikan mempunyai peranan penting dalam mengukur hasil prestasi belajar siswa. Kualitas dari alat evaluasi diharapkan harus memperhatikan validitas dan reliabilitasnya, serta dapat mengukur kompetensi yang diharapkan tercapai oleh siswanya.

Nilai-nilai tes UAS, UN dan SMPTN lebih menjadi tujuan yang utama guru dalam mengajar dari pada melihat kualitas berlangsungnya proses belajar Padahal tujuan pendidikan Biologi pada tingkat SMU di Indonesia lebih tinggi dari pada sekedar tujuan-tujuan tersebut sebagaimana ditetapkan dalam Permen no 22 tahun 2006. Rochintaniawati et al. (2009) menyatakan bahwa meskipun 100% guru melakukan evaluasi pada akhir pelajaran tetapi evaluasi yang dilangsungkan hanya bersifat pengulangan terhadap materi yang telah diajarkan melalui pertanyaan yang sifatnya hafalan (C1). Padahal seperti yang tadi diungkapkan, alat evaluasi yang harus dikembangkan berdasarkan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan harus memenuhi Standar Kriteria Kelulusan yang


(16)

7

sudah ditetapkan. Berdasarkan permasalahan tersebut, penulis tertarik untuk menganalisis kualitas butir-butir soal evaluasi untuk persiapan Ujian Nasional di Kota Bekasi tahun Pembelajaran 2010/2011.

B. Rumusan Masalah

Rumusan masalah ”Bagaimanakah kualitas butir-butir soal evaluasi ujian akhir semester V SMAN Bekasi Tahun pelajaran 2010/2011?”.

Dari rumusan masalah dapat dijabarkan menjadi 5 pertanyaan penelitian yaitu:

1. Bagaimanakah kualitas butir soal Biologi tahun 2010/2011dalam Ujian Akhir Semester (UAS) semester V di kota Bekasi berdasarkan analisis teoritis yang melingkupi isi soal?

2. Bagaimanakah kualitas butir soal Biologi tahun 2010/2011 dalam UAS semester V di kota Bekasi berdasarkan analisis teoritis yang melingkupi kaidah penulisan soal?

3. Apakah butir soal Biologi tahun 2010/2011dalam UAS semester V di kota Bekasi dapat mengukur ketercapaian setiap kompetensi yang diharapkan tercapai ?

4. Bagaimanakah kualitas butir soal Biologi tahun 2010/2011dalam UAS semester V di kota Bekasi berdasarkan analisis empirik/ (ANATES) yang melingkupi daya pembeda, tingkat kesukaran, reliabilitas, validitas dan distraktor/pengecoh?

5. Bagaimana penjabaran dimensi pengetahuan pada butir soal Biologi tahun 2010/2011 dalam UAS semester V di kota Bekasi?


(17)

6. Bagaimana distribusi pertanyaan pada butir soal Biologi tahun 2010/2011 dalam UAS semester V di kota Bekasi berdasarkan dimensi kognitif taksonomi Bloom yang direvisi?

C.Batasan Masalah

Batasan masalah untuk melakukan penelitian sebagai berikut:

1. Jenis pertanyaan yang dianalisis yaitu berdasarkan dimensi jenjang taksonomi Bloom yang direvisi (Anderson, et al.,2001) meliputi dimensi pengetahuan faktual, pengetahuan konseptual dan pengetahuan prosedural. 2. Jenis pertanyaan yang dianalisis yaitu berdasarkan dimensi jenjang

taksonomi Bloom yang direvisi (Anderson, et al.,2001) yaitu jenjang kognitif (C1, C2, C3, C4, C5 dan C6).

3. Pertanyaan yang dianalisis adalah pertanyaan yang dibuat dalam ujian akhir pada semester V yang dilaksanakan oleh pihak Sekolah Menengah Atas Negeri Kota Bekasi.

D.Tujuan Penelitian

Sejalan dengan rumusan masalah di atas, maka penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi kualitas soal dalam pertanyaan yang dibuat pada Ujian Akhir Sekolah ditinjau berdasarkan analisis teoritik yang melingkupi isi dan kaidah penulisan soal, analisis empirik yang melingkupi daya pembeda, tingkat kesukaran, reliabilitas, validitas dan distraktor/pengecoh, jenjang kognitif berdasarkan taksonomi Bloom yang direvisi, pertanyaan berdasarkan dimensi pengetahuan serta berdasarkan standar kompetensi dan kompetensi dasar yang sudah ditetapkan.


(18)

9

E.Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan memiliki manfaat sebagai berikut: 1. Manfaat teoritis

a) Hasil-hasil penelitian ini diharapkan dapat merupakan masukan yang berharga bagi dunia pendidikan khususnya bidang evaluasi pendidikan b) Hasil-hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sumber bahan

bagi para peneliti lain untuk melakukan penelitian sejenis atau melanjutkan penilaian tersebut secara lebih luas, intensif dan mendalam.

2. Manfaat praktis

a) Hasil yang diperoleh dalam penelitian ini dapat menjadi masukan bagi sekolah, sebagai bahan untuk menentukan kebijakan dan langkah-langkah yang dipandang efektif di bidang pendidikan terutama yang berhubungan dengan evaluasi.

b) Bagi guru khususnya penyusun ulangan akhir semester bidang studi Biologi, hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai bahan pertimbangan dalam pembuatan soal yang akan datang sehingga dapat menyempurnakan atau memperbaiki kualitas soal yang kurang baik atau valid dan sebagai referensi dalam memilih soal-soal , serta dapat membantu melihat terukur tidaknya kompetensi yang diharapkan tercapai melalui soal tersebut, sehingga dapat dijadikan umpan balik untuk peningkatan atau perbaikan hasil belajar siswa pada periode berikutnya.


(19)

44 BAB III

METODE PENELITIAN

A. Definisi Operasional

Definisi operasional bertujuan memberikan persamaan persepsi terhadap istilah yang ada dalam penelitian ini.

1. Analisis kualitas soal, soal dianalisis secara teoritis yang melingkupi isi soal dan kaidah penulisan soal, juga secara empirik yang melingkupi daya pembeda, tingkat kesukaran, reliabilitas, validitas dan distraktor, selain itu dilihat juga penjabaran dimensi pengetahuan dan dimensi kognitif taksonomi Bloom yang direvisi serta kesesuaian dengan tuntutan dari standar kompetensi dan kompetensi dasar yang sudah ditetapkan.

2. Ujian Akhir Semester adalah Ujian Akhir mata pelajaran Biologi semester V kelas XII SMA negeri kota Bekasi tahun pelajaran 2010/2011.

B. Metode Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian deskriptif (Sukmadinata, 2007). Hal tersebut berdasar pada tujuan penelitian ini, yaitu untuk mengidentifikasi kualitas soal dalam pertanyaan yang dibuat pada UAS berdasarkan analisis teoritik yang melingkupi isi dan kaidah penulisan soal, analisis empirik yang melingkupi daya pembeda, tingkat kesukaran, reliabilitas, validitas dan distraktor/pengecoh, taksonomi Bloom yang direvisi, pertanyaan berdasarkan dimensi pengetahuan, serta berdasarkan standar kompetensi dan kompetensi dasar yang sudah ditetapkan.


(20)

45

1. Populasi dan Sampel

Populasi adalah kelompok yang diminati oleh peneliti, di mana kelak generalisasi hasil penelitiannya akan diterapkan (Tapilouw, 2006). Populasi dalam penelitian ini adalah pertanyaan pada soal-soal UAS Semester V di SMA Negeri kota Bekasi Tahun Pelajaran 2010/2011 Provinsi Jawa Barat. Sumber data utama dalam penelitian ini adalah paket soal UAS Biologi yang berasal dari 16 paket soal SMA Negeri yang berbeda di kota Bekasi.

2. Sampel Penelitian

Sampel dalam penelitian ini sebanyak enam paket soal UAS Biologi dari seluruh paket soal SMA Negeri kota Bekasi program studi IPA. Dalam penelitian ini digunakan stratified random sampling. Stratified random sampling atau sampling acak berstrata adalah proses memilih sampel berdasarkan strata yaitu kelompok dalam suatu populasi (Tapilouw, 2006). Pengambilan sampel dilakukan berdasarkan sampling acak berstrata, yaitu mengambil satu sampel dari 2 sekolah yang berpredikat RSBI (Rintisan Sekolah Berstandar Internasional) , satu sampel dari1(satu) sekolah SSN (Sekolah Standar Nasional), dan 4 sampel dari 14 sekolah lokal (tidak memiliki predikat khusus). Sampel biasanya diambil 30% dari populasi dari masing-masing strata (Tapilouw, 2006).

Adapun langkah-langkah yang dilakukan dalam teknik pengumpulan sampel adalah sebagai berikut:

a. Mengumpulkan soal-soal UAS dari Sekolah yang memiliki predikat RSBI, SSN dan SMA Negeri lokal di kota Bekasi


(21)

b. Memberikan kode pada soal (lembaran UAS) yang terkumpul

c. Melakukan analisis terhadap pertanyaan-pertanyaan yang tercantum dalam soal-soal UAS secara keseluruhan berdasarkan analisis teoritik yang melingkupi isi dan kaidah penulisan soal, analisis empirik yang melingkupi daya pembeda, tingkat kesukaran, reliabilitas, validitas dan distraktor/pengecoh, dimensi pengetahuan revisi taksonomi Bloom dan dimensi proses kognitif revisi taksonomi Bloom juga berdasarkan standar kompetensi dan kompetensi dasar yang sudah ditetapkan, dengan menggunakan instrumen berupa daftar karakteristik jenis pertanyaan, daftar distribusi jenis pertanyaan, daftar analisis dan klasifikasi pertanyaan, daftar analisis standar kompetensi dasar, serta wawancara secara informal.

Jumlah keseluruhan pertanyaan yang dijadikan sampel sebanyak 255 pertanyaan. Terdiri atas 45 pertanyaan dari UAS SMA N 5 mewakili Sekolah RSBI , 50 pertanyaan dari UAS SMA N 4 yang mewakili SSN dan masing-masing 40 pertanyaan dari UAS SMA N 9, 10, 11 dan SMA N 16.

3. Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

a. Daftar analisis Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar

Standar kompetensi dan kompetensi dasar yang dianalisis adalah standar kompetensi mata pelajaran Biologi yang ada pada semester V di tingkat Sekolah Menengah Atas (SMA). Contoh tabel instrumen dapat dilihat sebagai berikut:


(22)

47

Tabel 3.1

Daftar analisis Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar

No Standar Kompetensi

Kompetensi Dasar Jenis yang diharapkan Jenis yang ada Ranah kognitif Dimensi Pengetahu an Ranah Kognitif Dimensi pengetahu an 1 Melakukan

percobaan pertumbuhan dan perkembangan pada tumbuhan 1.1.Merencanakan percobaan pengaruh

faktor luar terhadap pertumbuhan tumbuhan

1.2.Melaksanakan percobaan pengaruh

faktor luar terhadap pertumbuhan tumbuhan

1.3.Mengkomunikasikan hasil percobaan pengaruh faktor luar terhadap pertumbuhan

tumbuhan 2 Memahami

pentingnya proses metabolisme pada organisme

21. Mendeskripsikan fungsi enzim dalam proses metabolisme

2.2.Mendeskripsikan proses katabolisme dan anabolisme karbohidrat

2.3. Menjelaskan keterkaitan antara proses metabolisme karbohidrat dengan

metabolisme lemak dan protein 3 Memahami

penerapan konsep dasar dan prinsip-prinsip hereditas serta implikasinya pada Salingtemas

3.1 Menjelaskan konsep gen, DNA, dan kromosom

3.2 Menjelaskan hubungan gen (DNA)-RNA-polipeptida dan proses sintesis protein 3.3 Menjelaskan keterkaitan antara proses pembelahan mitosis dan meiosis dengan pewarisan sifat 3.4 Menerapkan prinsip hereditas dalam mekanisme pewarisan sifat

3.5 Menjelaskan peristiwa mutasi dan


(23)

b. Daftar Karakteristik Pertanyaan yang Dianalisis

Daftar karakteristik pertanyaan yang akan dianalisis yaitu berdasarkan analisis teoritik yang melingkupi isi dan kaidah penulisan soal, analisis empirik yang melingkupi daya pembeda, tingkat kesukaran, reliabilitas, validitas dan distraktor/pengecoh, taksonomi Bloom yang direvisi yaitu berupa dimensi pengetahuan dan dimensi proses kognitif.

Daftar tabel karakteristik pertanyaan yang dianalisis berdasarkan revisi taksonomi Bloom terdiri dari dua yaitu : Tabel 3.2 mengenai dimensi pengetahuan Bloom dan Tabel 3.3 mengenai dimensi proses kognitif Bloom. Contoh tabel instrumen dapat dilihat sebagai berikut :

Tabel 3.2

Daftar Karakteristik Jenis Pertanyaan Dimensi Pengetahuan Bloom No Dimensi

Pengetahuan Bloom

Karakteristik

1. Faktual • Pertanyaan tentang simbol, label tertentu yang bersifat verbal atau non verbal

• Pertanyaan tentang kejadian tertentu, tempat atau waktu 2. Konseptual • Pertanyaan tentang klasifikasi dan kategori

• Pertanyaan tentang teori, model, dan kejelasan terhadap suatu fenomena yang kompleks

• Pertanyaan tentang prinsip dan generalisasi

3. Prosedural • Pengetahuan tentang keterampilan khusus yang diperlukan untuk bekerja dalam suatu bidang ilmu.

• Pengetahuan tentang teknik dan metode yang digunakan.

• Pengetahuan tentang kapan suatu teknik, strategi atau metode harus digunakan.


(24)

49

Tabel 3.3

Daftar Karakteristik Jenis Pertanyaan Dimensi Proses Kognitif Bloom No Pengetahuan

Bloom

Karakteristik 1. Mengingat

(Recognizing) •

Pertanyaan yang bersifat menghafal, mengingat apa yang telah dipelajari.

• Kata-kata yang sering digunakan apa, dimana, kapan, siapa, sebutkan.

2. Memahami

(Understand) •

Pertanyaan mengubah dari bentuk satu ke bentuk lain

• Pertanyaan menemukan contoh yang spesifik atau ilustrasidari konsep atau prinsip.

• Pertanyaan mengelompokkan sesuatu berdasarkan kategori.

• Pertanyaan menjelaskan kesimpulan dari informasi yang dipresentasikan.

• Pertanyaan yang mencocokkan kesesuaian antara pendapat yang satu dengan yang lain.

• Pertanyaan yang menjelaskan sebab akibat dari suatu fenomena.

3. Mengaplikasikan (Applying) •

Pertanyaan yang menerapkan pengetahuan, informasi, aturan-aturan, kriteria terhadap situasi yang baru.

• Pertanyaan yang menerapkan pengetahuan, informasi, aturan-aturan, kriteria terhadap situasi yang serupa.

4. Menganalisis

(Analyzing) •

Pertanyaan yang membedakan dari suatu fenomena atau konsep yang relevan atau tidak relevan atau yang penting atau tidak penting

• Pertanyaan yang menuntut siswa untuk menentukan kelayakan atau fungsi dari suatu struktur.

• Pertanyaan yang menuntut siswa untuk menentukan pandangan atau pendapatnya mengenai suatu fenomena. 5. Mengevaluasi

(Evaluating) • Pertanyaan yang membimbing siswa untuk menentukan benar atau salah dari suatu konsep (evaluasi).

• Pertanyaan yang membimbing siswa untuk menentukan ekosistem antara produk dengan kriteria-kriteria. (judgment 6. Membuat (Create) • Pertanyaan yang membuktikan hipotesis untuk

menyelesaikan masalah

• Pertanyaan yang merancang suatu metode atau strategi dalam memecahkan masalah

• Pertanyaan yang merancang atau menjalankan suatu rencana dalam pemecahan masalah.


(25)

c. Daftar Distribusi Jenis Pertanyaan

Instrumen lain yang digunakan pada penelitian ini adalah daftar distribusi pertanyaan berdasarkan analisis teoritik, dimensi pengetahuan revisi taksonomi Bloom dan dimensi proses kognitif revisi taksonomi Bloom. Contoh tabel instrumen penelaahan soal berdasarkan analisis teoritik dapat

dilihat contohnya sebagai berikut:

Tabel 3.4

Daftar Format Penelaahan Soal Kode Sekolah

No Aspek yang ditelaah Nomor Soal

A Materi 1 2 3 4 5 6 7 8

1 Soal sesuai dengan indikator

B Konstruksi

1 Pokok soal dirumuskan dengan singkat, jelas dan tegas

C Bahasa

1 Menggunakan bahasa yang sesuai dengan kaidah bahasa Indonesia

Contoh tabel instrumen distribusi pertanyaan berdasarkan dimensi pengetahuan taksonomi Bloom yang direvisi adalah sebagai berikut :


(26)

51

Tabel 3.5

Daftar Distribusi Pertanyaan Berdasarkan Dimensi Pengetahuan Bloom yang Direvisi

Jenis Kategori Kode Asal Sekolah

1 2 3 4

Nomor soal Nomor soal Nomor soal Nomor soal 1.Faktual

2.Konseptual 3.Prosedural

Contoh tabel instrumen distribusi pertanyaan berdasarkan dimensi kognitif taksonomi Bloom yang direvisi adalah sebagai berikut :

Tabel 3.6

Daftar Distribusi Pertanyaan

Berdasarkan Dimensi Kognitif Bloom yang Direvisi

Jenis Kategori Kode Asal Sekolah Jumlah

U5 U4 U9 U10 U11 U16

1.Mengingat (C1) 2.Memahami (C2) 3.Aplikasi (C3) 4.Analisis (C4) 5.Evaluasi (C5) 6.Sintesis (C6)

Keterangan :

U5 : Kode Ujian Akhir Sekolah

d. Daftar Analisis Pertanyaan Pada Ujian Akhir Sekolah

Instrumen lain yang digunakan pada penelitian ini adalah daftar analisis pertanyaan pada soal-soal UAS berdasarkan dimensi pengetahuan taksonomi Bloom yang direvisi, dimensi proses kognitif taksonomi Bloom yang direvisi dan berdasarkan Standar Kriteria Lulusan .


(27)

Tabel 3.7

Daftar Analisis Pertanyaan Ujian Akhir Semester V Tahun Pelajaran 2010/2011

Jenis Kategori Kode asal Sekolah

U5 U4 U9 U10 U11 U16 A. Dimensi Pengetahuan Taksonomi

Bloom yang direvisi

B. Dimensi Kognitif Taksonomi Bloom yang direvisi

C. Standar Kompetensi Lulusan Keterangan :

U5 : Kode Ujian Akhir Sekolah 4. Tehnik Pengumpulan Data

Data yang dikumpulkan berupa pertanyaan-pertanyaan yang tercantum dalam UAS semester V Tahun Pelajaran 2010/2011, yang dilaksanakan di SMA Negeri yang ada di kota Bekasi

Teknik dilakukan dengan pengambilan 6 sampel dari seluruh populasi di kota Bekasi tentang UAS semester V.

5. Analisis dan Pengolahan Data

a. Analisis perangkat Ujian Akhir Semester V Biologi tahun 2010/2011 di Kota bekasi, secara teoritik yang meliputi isi dan kaidah penulisan yang benar adalah (Usman, 1993:160-169) :

1) Suatu tes dikatakan memiliki validitas isi jika isi tes tersebut sesuai dengan kurikulum dan sesuai dengan indikator pencapaian hasil belajar.

2) Analisis teoritik tentang kaidah penulisan soal pilihan ganda yang benar adalah:


(28)

53

b) Untuk setiap soal hanya ada satu jawaban yang benar/paling benar c) Alternatif jawaban sebaiknya logis dan pengecoh harus berfungsi/mirip

betul dengan jawaban yang benar sehingga derajat kesukarannya tinggi. d) Apabila alternatif jawaban (option) berbentuk angka, susunlah secara

berurutan mulai angka yang terkecil hingga yang terbesar.

e) Diusahakan untuk mencegah penggunaan option yang terakhir berbunyi “ semua pilihan jawaban salah” atau “ semua pilihan jawaban benar”. f) Jumlah pilihan jawaban untuk tiap soal dari satu perangkat tes

hendaknya 4 atau 5 option.

g) Jawaban benar hendaknya tersebar letaknya dan ditentukan secara random (acak), jangan sampai menurut urutan atau aturan tertentu dan memperhatikan jumlah option yang benar antara a-b-c-d-e hendaknya relatif sama.

h) Stem (pokok soal) dan option hendaknya pernyataan yang diperlukan saja

i) Diusahakan jangan menggunakan perumusan yang bersifat negatif

b. Analisis perangkat UAS semester V Biologi tahun 2010/2011 di Kota bekasi secara empiris:

1) Tingkat kesukaran (D)

Tingkat kesukaran adalah angka yang menunjukan proporsi siswa yang menjawab betul suatu soal (Slameto, 2001). Makin besar tingkat kesukaran berarti soal itu makin mudah demikian juga sebaliknya yaitu makin rendah tingkat kesukaran berarti soal itu makin sukar.


(29)

Prosedur untuk mencari tingkat kesukaran adalah:

a) Menskor tes yang dikerjakan siswa berdasarkan kunci yang ditentukan b) Mengurutkan tes pekerjaan siswa itu dari yang mendapat skor tertinggi

sampai skor terendah

c) Menetapkan sebanyak 27%-33,3% siswa kelompok atas/upper group dan 27%-33,3% siswa kelompok bawah/lower group. Kelompok tengah diabaikan. Menghitung jumlah jawaban yang betul untuk setiap nomor soal baik untuk kelompok atas maupun kelompok bawah.

d) Menghitung tingkat kesukaran untuk setiap soal dengan rumus:

% 100 × + + = B A B A N N B B TK Keterangan :

TK = indeks tingkat kesukaran satu butir soal tertentu BA = jumlah siswa yang menjawab benar pada kelompok A BB = jumlah siswa yang menjawab benar pada kelompok B Dengan kriteria tingkat kesukaran sebagai berikut :

0% - 15% = sangat sukar, sebaiknya dibuang 16% - 30% = sukar

31% - 70% = sedang 71% - 85% = mudah

86% - 100% = sangat mudah, sebaiknya dibuang

( To, 2006:11) 2) Validitas

Validitas yaitu ketepatan mengukur yang dimiliki oleh sebutir item (yang merupakan bagian yang tak terpisahkan dari tes sebagai suatu totalitas), dalam mengukur apa yang seharusnya diukur lewat butir item tersebut (Sudijono, 2001). Sebutir item dapat dikatakan telah memiliki


(30)

55

validitas yang tinggi atau dapat dikatakan valid, jika skor-skor pada butir item yang bersangkutan memiliki kesesuaian atau kesejajaran arah dengan skor totalnya, atau dengan bahasa statistik: Ada korelasi positif yang signifikan antara skor item dengan skor totalnya. Skor total disini berkedudukan sebagai variabel terikat (dependent variabel), sedangkan skor item berkedudukan sebagai variabel bebasnya (independent variabel). Untuk sampai pada kesimpulan bahwa item-item yang ingin diketahui validitasnya, yaitu valid ataukah tidak, kita dapat menggunakan teknik korelasi sebagai teknik analisisnya. Sebutir item dapat dinyatakan valid, apabila skor item yang bersangkutan terbukti mempunyai korelasi positif yang signifikan dengan skor totalnya.

Rumus yang digunakan adalah korelasi Product Moment.

{

}{

}

2 2 2 2 ) ( )

( Y N Y Y

X N Y X XY N rxy ∑ − ∑ ∑ − ∑ Σ Σ − Σ = (Arikunto, 2006:170)

rxy = angka indeks korelasi “r” Product Moment N = jumlah subjek penelitian (Number of Cases) ∑xy = jumlah perkalian skor X dan skor Y

∑X = jumlah seluruh skor X ∑Y = jumlah seluruh skor Y

Jika r hitung > r tabel, maka item soal tersebut valid, dan pada keadaan lain, item soal tersebut tidak valid.

3) Daya Pembeda

Daya pembeda item adalah kemampuan suatu butir item tes hasil belajar untuk dapat membedakan antara testee yang berkemampuan tinggi dengan testee yang kemampuannya rendah demikian rupa sehingga sebagian testee yang memiliki kemampuan tinggi untuk menjawab butir item


(31)

tersebut lebih banyak yang menjawab betul, sementara testee yang kemampuannya rendah untuk menjawab butir item tersebut sebagian besar tidak dapat menjawab item dengan betul (Sudijono, 2001). Daya pembeda butir soal yang didasarkan pada hasil tes suatu kelompok belum tentu berlaku pada kelompok lain. Daya pembeda umumnya diberi simbol D.

Adapun rumusnya adalah sebagai berikut :

% 100

× − =

A B A

N B B DP

Keterangan :

DP = Daya pembeda

BA = ∑ Kelompok atas yang menjawab benar BB = ∑ Kelompok bawah yang menjawab benar NA = ∑ Peserta tes (apabila ∑ peserta tes ganjil) Dengan kriteria tingkat kesukaran sebagai berikut : Negativ – 9% = sangat buruk, harus dibuang 10% – 19% = sangat buruk, harus dibuang

20% – 29% = agak baik, kemungkinan perlu direvisi 30% – 49% = baik

50% – ke atas = sangat baik (To, 2006:10)

4) Reliabilitas

Menurut Purwanto (2009) untuk mencari reliabilitas digunakan dengan teknik belah dua Spearman Brown (split-half), yaitu dengan hanya memberikan sebuah tes kepada sekelompok siswa kemudian soalnya dibagi 2 yang diperkirakan memiliki bobot yang sama atau soal dengan nomor genap dijadikan satu kelompok dan kelompok yang lain untuk soal nomor ganjil.


(32)

57

b b r r x r

+ =

1 2 11

(Riduwan, 2005:102) Di mana:

r11 = reliabilitas instrument

rb = Korelasi Product Moment antara belahan (ganjil-genap) Kriteria yang digunakan:

r11 ≤ 0,20 = derajat realibilitas sangat rendah 0,20 < r11 ≤ 0,40 = derajat realibilitas rendah 0,40 < r11 ≤ 0,60 = derajat realibilitas sedang 0,60 < r11 ≤ 0,80 = derajat realibilitas tinggi

0,80 < r11 ≤ 1,00 = derajat realibilitas sangat tinggi 5) Distraktor

Distraktor yaitu pola yang dapat menggambarkan bagaimana testee menentukan pilihan jawabannya terhadap kemungkinan-kemungkinan jawab yang telah dipasangkan pada setiap butir item (Sudijono, 2001). Distraktor dinyatakan telah dapat menjalankan fungsinya dengan baik apabila distraktor tersebut sekurang-kurangnya sudah dipilih oleh 5% dari seluruh peserta tes atau apabila mempunyai daya tarik yang besar bagi pengikut-pengikut tes yang kurang memahami konsep atau kurang menguasai bahan (kelompok bawah).

c. Tahap pembuatan daftar standar kompetensi dan kompetensi dasar, daftar karakteristik pertanyaan, daftar distribusi pertanyaan, daftar pertanyaan dan klasifikasinya, daftar tabulasi dan persentase pertanyaan yang akan dianalisis berdasarkan dimensi pengetahuan revisi taksonomi Bloom dan dimensi proses kognitif revisi taksonomi Bloom. Daftar karakteristik


(33)

pertanyaan berisi batasan dan kriteria masing-masing jenis pertanyaan yang akan dianalisis.

d. Tahap menganalisis dan mengklasifikasi kompetensi dasar dan indikatornya.

e. Tahap menganalisis dan mengklasifikasikan pertanyaan-pertanyaan yang terdapat dalam soal-soal UAS berdasarkan dimensi pengetahuan revisi taksonomi Bloom dan dimensi proses kognitif revisi taksonomi Bloom pada daftar checklist yang mengacu pada kisi-kisi karakteristik jenis pertanyaan. f. Tahap mendata pertanyaan-pertanyaan yang sudah dianalisis dan

diklasifikasikan berdasarkan dimensi pengetahuan revisi taksonomi Bloom dan dimensi proses kognitif revisi taksonomi Bloom pada daftar analisis dan klasifikasi pertanyaan.

g. Tahap menghitung frekuensi dan prosentase pertanyaan dari masing-masing kategori pertanyaan dan menghitung distribusi pertanyaan berdasarkan revisi taksonomi Bloom. Menghitung persentase dengan cara sebagai berikut :

% Pertanyaan = X 100%

Hasil perhitungan kuantitatif menurut Suharsimi (1993) diterjemahkan sebagai berikut:


(34)

59

Tabel 3.8

Kriteria Acuan Perhitungan Kuantitatif No Rentang Persentase Keterangan

1 80-100% Sangat Tinggi

2 60-79% Tinggi

3 40-59% Cukup

4 20-39% Rendah

5 0-19% Sangat Rendah

h. Menghubungkan hasil analisis pada masing-masing jenis pertanyaan dengan tujuan pembelajaran Biologi.


(35)

1. Alur Penelitian

Penelitian yang dilakukan berdasarkan alur penelitian di bawah ini:

Gambar 3. 1 Alur penelitian

Penentuan sampel yang akan dianalisis Revisi instrumen

Pembuatan instrumen

Judgment instrumen

Pengumpulan sampel

Seleksi sampel

Analisis data Kesimpulan Pengumpulan data

Penyusunan Laporan

• Perumusan Masalah

• Studi Kepustakaan

• Penyusunan Proposal


(36)

97 BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Soal-soal UAS Biologi semester V kelas XII SMAN Bekasi tahun 2010/2011 belum baik, berdasarkan analisis teoritis yang melingkupi isi soal, karena masih ada kompetensi dasar yang tidak terwakili oleh soal, berarti belum bisa memenuhi tuntutan standar kompetensi dan kompetensi dasar.

Berdasarkan hasil analisis teoritis yang melingkupi kaidah penulisan soal, bisa dikatakan sudah baik walaupun masih ada beberapa soal yang cacat baik dalam pernyataannya ataupun dalam pilihan/option nya.

Mata pelajaran Biologi kelas XII semester V memiliki tiga standar kompetensi dan sebelas kompetensi dasar, ternyata berdasarkan hasil analisis konstruksi dari sebelas kompetensi dasar tersebut ada empat kompetensi dasar yang tidak/jarang terwakili oleh soal-soal UAS Biologi semester V tahun pelajaran 2010/2011 SMAN Bekasi, sehingga bisa disimpulkan soal-soal UAS belum dapat mengukur ketercapaian setiap kompetensi dasar yang diharapkan tercapai/yang terdapat dalam kurikulum.

Berdasarkan analisis empiris mencakup daya pembeda, tingkat kesukaran, reliabilitas, validitas dan distraktor/pengecoh kualitas butir soal UAS Biologi semester V kelas XII SMAN Bekasi tahun 2010/2011 belum baik. Secara umum daya pembeda bisa dikatakan sedang, karena berkisar antara 0,38-0,62. Artinya


(37)

secara keseluruhan soal kategori buruk persentasenya seimbang dengan soal yang berkategori baik. Untuk tingkat kesukaran semua paket soal tidak ada yang proporsional antara sukar, sedang dan mudah. Dalam reliabilitas dari enam paket soal, ada satu yang tidak reliabel berarti paket soal tersebut tidak reproducible, dan tidak generalizable terhadap kesempatan testing dan instrumen yang sama. Sementara untuk validitas lebih banyak yang tidak valid (57,5%), artinya lebih banyak jumlah butir soal yang tidak dapat menjalankan fungsi pengukurannya dengan baik. Efektifitas distraktor/pengecoh secara umum belum berfungsi dengan baik artinya semua option belum dipilih oleh 5% seluruh peserta tes.

Berdasarkan penjabaran dimensi pengetahuan butir soal UAS Biologi semester V kelas XII SMAN Bekasi tahun 2010/2011, ditemukan pengetahuan konseptual yang sangat tinggi berkisar antara 90-94% , sedangkan faktual sangat rendah antara 2,5-7% dan tidak memiliki dimensi pengetahuan prosedural. Sementara itu berdasarkan tuntutan dari hasil analisis standar kompetensi dan kompetensi dasar untuk jenjang dimensi pengetahuan adalah berkisar 73%, dimensi faktual yang diharapkan kurang lebih sebesar 14% dan dimensi prosedural yang diharapkan sebesar 13%. Artinya soal-soal tersebut belum memenuhi validitas konstruksi.

Sementara distribusi pertanyaan pada butir soal UAS Biologi semester V kelas XII SMAN Bekasi tahun 2010/2011 berdasarkan dimensi kognitif taksonomi Bloom yang direvisi adalah persentase tertinggi adalah C2 (51%) dan C1 (47,5%) sedangkan C3 hanya ditemukan pada paket soal U5 dengan persentase 0,16%, dan tidak ditemukan pertanyaan jenjang C4, C5 ataupun C6.


(38)

99

Sedangkan berdasarkan hasil analisis konstruksi diharapkan muncul persentase C1 berkisar 15%, C2 berkisar 56%, C3 berkisar 7%, C4 berkisar 15%, dan C5 berkisar 7%. Berarti soal-soal UAS tersebut belum valid secara validitas konstruksinya. Artinya hampir semua guru tidak menilai keterampilan berpikir tingkat tinggi capaiannya hanya keterampilan tingkat rendah saja.

B. Saran 1. Bagi sekolah

a. Hendaknya kepala sekolah melakukan monitoring, mulai dari penyusunan soal sampai pelaksanaan ujian semester.

2. Bagi guru

a. Bagi guru khususnya penyusun ulangan akhir semester bidang studi Biologi, hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai bahan pertimbangan dalam pembuatan soal yang akan datang sehingga dapat menyempurnakan atau memperbaiki kualitas soal yang kurang baik atau valid dan sebagai referensi dalam memilih soal-soal , serta dapat membantu melihat terukur tidaknya kompetensi yang diharapkan tercapai melalui soal tersebut, sehingga dapat dijadikan umpan balik untuk peningkatan atau perbaikan hasil belajar siswa pada periode berikutnya.

b. Diharapkan guru melakukan evaluasi terhadap soal yang telah diberikan kepada siswa untuk mengetahui kualitas soal yang dibuatnya.

3. Bagi peneliti lain, jika akan melakukan penelitian serupa hendaknya peneltian tersebut dilanjutkan, samapai semua soal bisa dipergunakan dalam tes berikutya.


(39)

100

DAFTAR PUSTAKA

Anderson, Lorin W et al ( 2001). A Taxonomy for Learning, Teaching and Assessing : revision a Bloom’s Taxonomy of Education Objective. New York : Addison Wesley Longman, Inc.

Arikunto, S. (2002). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: Rineka Cipta.

Arikunto, S. (2002). Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta Arikunto, S. (2007). Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara. Ayyaci, H.S dan Turkdugon, A (2010). “Analysing Science and Technology Course

Exam Questions According to Revised Bloom Taxonomy”. Journal Turkesh Science Education, 7 (1), 1-3.

Baedhowi. (2006). “Kebijakan Assessment dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP)”. Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan. 12, 063

Barnard, J.J. (1999). Item Analysis in Test Constructions;dalam Measurement in Educational Research and Assessment. Amsterdam: Pergamon publisher. Brill, Gilat. & Yarden Anat. (2003). “Learning Biology through Research Papers :

A Stimulus for Question-Asking by High-School Students”. Cell Biology Education. 2, 266–274

Campbell, N. A, Reece, J. B., Mitchell, L.G. (2002). Biology. Edisi ke-lima. Jilid dua. Jakarta: Penerbit Erlangga

Carin, A.A. (1997) . Teaching Modern Scinece. New Jersey. Prentice Hall, Inc

Carracio, C. & Englander, R. (2004). Understanding Competency-based Education . London: Routlegde Inc.

Cohen, Ronald Jay; Swerdlik, Mark E. and Smith, Douglas K. (1992). Psychological Testing and Assessment: An Introduction to Test and Measurement, second edition. California:Mayfield Publishing Company.

Cross, A. (1973). Home Economics Evaluation. Coumbus Ohio: A Bell & Howel Company


(40)

101

Daryanto, H. (2001). Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta

Dewanto.1988. Pengukuran dan Evaluasi Pendidikan. Semarang:IKIP Semarang . Direktorat Jenderal Manajemen Pendidikan Dasar Dan Menengah Direktorat

Pembinaan Sekolah menengah Atas. (2008). Panduan Penulisan Butir Soal

Departemen Pendidikan Nasional

Ebel, Robert L. and Frisbie, David A. (1991). Essentials of Education Measurement.

New Jersey: Prentice Hall.

Harlen, W. (1991). The Teaching of Science. London: david Fulton Publisher. Herlina, Peniasiani, dkk. (2006). Biologi 3. Bandung: PT Remaja Rosda Karya

Hasibuan, J.J.dan Moedjiono (2008). Proses Belajar Mengajar. Bandung: PT Remaja Rosda Karya.

Jacobs & Chase. (1992). Developing and Using Test Effctively: A Guide for Faculty. United States of America: Jossey-Bass Inc.

Jihad, A. & Haris, A. (2008). Evaluasi Pembelajaran. Yogyakarta: Multi Pressindo Kementrian Pendidikan Nasional Direktorat Jenderal Manajemen Pendidikan Dasar

Dan Menengah Direktorat Pembinaan Sekolah menengah Atas. (2010). Jakarta. DepDikNas

Osborne, J. & Chin, C. (2008). “Students’ Question: A Potential Resource for Teaching and Learning Science”. Studies in Science Education. 44, 1 – 39. Peraturan BSNP nomor 0148. (2011). Prosedur Operasi Standar Ujian Nasional

Sekolah Menengah Pertama, Madrasah Tsanawiyah, Sekolah Menengah Pertama Luar Biasa, Sekolah Menengah Atas, Madrasah Aliyah, Sekolah Menengah Atas Luar Biasa, dan Sekolah Menengah Kejuruan Tahun Pelajaran 2010/2011. Jakarta. BSNP.

Peraturan Pemerintah nomor 19. (2005). Standar Nasional Pendidikan. Jakarta. DepDikNas.

Per Men 22. (2006). Standar Isi Untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah. Jakarta. DepDikNas


(41)

Per Men 23. (2006). Standar Kompetensi Lulusan Untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah. Jakarta. DepDikNas.

Per Men 75. (2009). Ujian Nasional Sekolah Menengah Pertama/Madrasah Tsanawiyah, Sekolah Menengah Pertama Luae Biasa, Sekolah Menengah Atas/Madrasah Aliyah(SMA/MA), Sekolah Menengah Luar Biasa Dan Sekolah Menengah Kejuruan. Jakarta. DepDikNas.

Prawiradilaga, D.S. (2007). Pembaharuan Dalam pembelajaran Biologi. Jakarta:Universitas Terbuka. DepDikNas.

Purwanto. (2009). Evaluasi Hasil Belajar. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Ramsey, J. (1993). “Reform Movement Implication Social Responsibility”. Science Education, 77(2). 235-258.

Riduwan. (2005). Belajar Mudah Penelitian untuk Guru – Karyawan dan Peneliti Pemula. Bandung: Alfabeta

Rochintaniawati, Wulan, Sriyati. (2009). Kebutuhan Guru sekolah Dasar di Kota Cimahi dan Kabupaten Bandung dalam Melangsungkan Pembelajaran IPA. Laporan Penelitian Hibah. Tidak diterbitkan.

Rustaman, N. (1995). Penggunaan dan Validasi Alat Ukur Keterampilan Proses Sains pada Pendidikan Dasar 9 tahun sebagai Persiapan Pelaksanaan Kurikulum 1994.Laporan Penelitian. Dikti Depdikbud.

Rustaman, A & Rustaman, N. (2003). Peranan Pertanyaan Produktif dalam Pengembangan KPS dan LKS. Bahan Seminar dan Lokakarya bagi Guru-guru SLTP & SMU Di FPMIPA UPI. Bandung: Depdiknas.

Rustaman, N.Y. (2003a). Kemampuan Dasar Bekerja Ilmiah Dalam Sains, Makalah disusun untuk disajikan dalam Seminar Pendidikan Biologi, Bandung. Rustaman, N.et al., (2005). Strategi Belajar Mengajar Biologi. Malang: Universitas

Negeri Malang.

Rustaman, A & Rustaman, N. (1997). Strategi Pembelajaran Biologi. Bandung: Universitas Terbuka.


(42)

103

Salim, A. & Ekaningrum, N. (2006). Tes Tertulis. Jakarta: Pusat Penilaian Pendidikan Badan Penelitian dan Pengembangan Departemen Pendidikan Nasional. Slameto.2001.Evaluasi Pendidikan.Jakarta:Bumi Aksara.

Soemanto, W. (2006). Psikologi Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta

Sttufflebeam, D.L. (1971). Educational Evaluation and Decision Making. Illionis: Peacock Publisherrs Inc.

Sudijono, Anas.2001.Pengantar Evaluasi Pendidikan.Jakarta:Raja Grafindo

Sudjana N. (1989). Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung:Rosdakarya Sukardi. (2008). Evaluasi Pendidikan. Yogyakarta: Bumi Aksara

Surapranata, Sumarna. (2005). Analisis, Validitas, Reliabilitas, dan Interpretasi Hasil Tes: Implementasi Kurikulum 2004. Bandung: Remaja Rosdakarya

Tapilouw, F.S. (2006). Metode Penelitian Pendidikan Berbasis IPA. Bandung: Sekolah Pasca Sarjana Universitas Pendidikan Indonesia.

To, K. (1996). Mengenal Analisis Tes (Pengantar ke Program Komputer ANATES. Bandung: IKIP Bandung

Widodo, A. (2003). Taksonomi Tujuan Pembelajaran. Jurusan Pendidikan Biologi: Tidak diterbitkan.

Widodo, A.,Sumiati, Y.,Setiawati, C. (2005). ”Peningkatan Kemampuan Siswa SD Mengajukan Pertanyaan Produktif untuk Mendukung Pelaksanaan Pembelajaran Berbasis Praktikum Sederhana”. Laporan Penelitian Tindakan Kelas, UPI Bandung.

Wulan, A.R. (1998). Penggunaan Assesment Portofolio untuk Mengungkap Kemajuan Penguasaan Konsep Siswa SMU Tentang Alat Indera. Skripsi. FPMIPA IKIP Bandung


(1)

secara keseluruhan soal kategori buruk persentasenya seimbang dengan soal yang berkategori baik. Untuk tingkat kesukaran semua paket soal tidak ada yang proporsional antara sukar, sedang dan mudah. Dalam reliabilitas dari enam paket soal, ada satu yang tidak reliabel berarti paket soal tersebut tidak reproducible, dan tidak generalizable terhadap kesempatan testing dan instrumen yang sama. Sementara untuk validitas lebih banyak yang tidak valid (57,5%), artinya lebih banyak jumlah butir soal yang tidak dapat menjalankan fungsi pengukurannya dengan baik. Efektifitas distraktor/pengecoh secara umum belum berfungsi dengan baik artinya semua option belum dipilih oleh 5% seluruh peserta tes.

Berdasarkan penjabaran dimensi pengetahuan butir soal UAS Biologi semester V kelas XII SMAN Bekasi tahun 2010/2011, ditemukan pengetahuan konseptual yang sangat tinggi berkisar antara 90-94% , sedangkan faktual sangat rendah antara 2,5-7% dan tidak memiliki dimensi pengetahuan prosedural. Sementara itu berdasarkan tuntutan dari hasil analisis standar kompetensi dan kompetensi dasar untuk jenjang dimensi pengetahuan adalah berkisar 73%, dimensi faktual yang diharapkan kurang lebih sebesar 14% dan dimensi prosedural yang diharapkan sebesar 13%. Artinya soal-soal tersebut belum memenuhi validitas konstruksi.

Sementara distribusi pertanyaan pada butir soal UAS Biologi semester V kelas XII SMAN Bekasi tahun 2010/2011 berdasarkan dimensi kognitif taksonomi Bloom yang direvisi adalah persentase tertinggi adalah C2 (51%) dan C1 (47,5%) sedangkan C3 hanya ditemukan pada paket soal U5 dengan persentase 0,16%, dan tidak ditemukan pertanyaan jenjang C4, C5 ataupun C6.


(2)

99

Sedangkan berdasarkan hasil analisis konstruksi diharapkan muncul persentase C1 berkisar 15%, C2 berkisar 56%, C3 berkisar 7%, C4 berkisar 15%, dan C5 berkisar 7%. Berarti soal-soal UAS tersebut belum valid secara validitas konstruksinya. Artinya hampir semua guru tidak menilai keterampilan berpikir tingkat tinggi capaiannya hanya keterampilan tingkat rendah saja.

B. Saran 1. Bagi sekolah

a. Hendaknya kepala sekolah melakukan monitoring, mulai dari penyusunan soal sampai pelaksanaan ujian semester.

2. Bagi guru

a. Bagi guru khususnya penyusun ulangan akhir semester bidang studi Biologi, hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai bahan pertimbangan dalam pembuatan soal yang akan datang sehingga dapat menyempurnakan atau memperbaiki kualitas soal yang kurang baik atau valid dan sebagai referensi dalam memilih soal-soal , serta dapat membantu melihat terukur tidaknya kompetensi yang diharapkan tercapai melalui soal tersebut, sehingga dapat dijadikan umpan balik untuk peningkatan atau perbaikan hasil belajar siswa pada periode berikutnya.

b. Diharapkan guru melakukan evaluasi terhadap soal yang telah diberikan kepada siswa untuk mengetahui kualitas soal yang dibuatnya.

3. Bagi peneliti lain, jika akan melakukan penelitian serupa hendaknya peneltian tersebut dilanjutkan, samapai semua soal bisa dipergunakan dalam tes berikutya.


(3)

100

DAFTAR PUSTAKA

Anderson, Lorin W et al ( 2001). A Taxonomy for Learning, Teaching and Assessing

: revision a Bloom’s Taxonomy of Education Objective. New York : Addison

Wesley Longman, Inc.

Arikunto, S. (2002). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: Rineka Cipta.

Arikunto, S. (2002). Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta Arikunto, S. (2007). Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara. Ayyaci, H.S dan Turkdugon, A (2010). “Analysing Science and Technology Course

Exam Questions According to Revised Bloom Taxonomy”. Journal Turkesh

Science Education, 7 (1), 1-3.

Baedhowi. (2006). “Kebijakan Assessment dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP)”. Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan. 12, 063

Barnard, J.J. (1999). Item Analysis in Test Constructions;dalam Measurement in

Educational Research and Assessment. Amsterdam: Pergamon publisher.

Brill, Gilat. & Yarden Anat. (2003). “Learning Biology through Research Papers : A Stimulus for Question-Asking by High-School Students”. Cell Biology Education. 2, 266–274

Campbell, N. A, Reece, J. B., Mitchell, L.G. (2002). Biology. Edisi ke-lima. Jilid dua. Jakarta: Penerbit Erlangga

Carin, A.A. (1997) . Teaching Modern Scinece. New Jersey. Prentice Hall, Inc

Carracio, C. & Englander, R. (2004). Understanding Competency-based Education . London: Routlegde Inc.

Cohen, Ronald Jay; Swerdlik, Mark E. and Smith, Douglas K. (1992). Psychological

Testing and Assessment: An Introduction to Test and Measurement, second

edition. California: Mayfield Publishing Company.

Cross, A. (1973). Home Economics Evaluation. Coumbus Ohio: A Bell & Howel Company


(4)

101

Daryanto, H. (2001). Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta

Dewanto.1988. Pengukuran dan Evaluasi Pendidikan. Semarang:IKIP Semarang . Direktorat Jenderal Manajemen Pendidikan Dasar Dan Menengah Direktorat

Pembinaan Sekolah menengah Atas. (2008). Panduan Penulisan Butir Soal Departemen Pendidikan Nasional

Ebel, Robert L. and Frisbie, David A. (1991). Essentials of Education Measurement. New Jersey: Prentice Hall.

Harlen, W. (1991). The Teaching of Science. London: david Fulton Publisher. Herlina, Peniasiani, dkk. (2006). Biologi 3. Bandung: PT Remaja Rosda Karya

Hasibuan, J.J.dan Moedjiono (2008). Proses Belajar Mengajar. Bandung: PT Remaja Rosda Karya.

Jacobs & Chase. (1992). Developing and Using Test Effctively: A Guide for Faculty. United States of America: Jossey-Bass Inc.

Jihad, A. & Haris, A. (2008). Evaluasi Pembelajaran. Yogyakarta: Multi Pressindo Kementrian Pendidikan Nasional Direktorat Jenderal Manajemen Pendidikan Dasar

Dan Menengah Direktorat Pembinaan Sekolah menengah Atas. (2010). Jakarta. DepDikNas

Osborne, J. & Chin, C. (2008). “Students’ Question: A Potential Resource for

Teaching and Learning Science”. Studies in Science Education. 44, 1 – 39.

Peraturan BSNP nomor 0148. (2011). Prosedur Operasi Standar Ujian Nasional Sekolah Menengah Pertama, Madrasah Tsanawiyah, Sekolah Menengah Pertama Luar Biasa, Sekolah Menengah Atas, Madrasah Aliyah, Sekolah Menengah Atas Luar Biasa, dan Sekolah Menengah Kejuruan Tahun

Pelajaran 2010/2011. Jakarta. BSNP.

Peraturan Pemerintah nomor 19. (2005). Standar Nasional Pendidikan. Jakarta. DepDikNas.

Per Men 22. (2006). Standar Isi Untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah. Jakarta. DepDikNas


(5)

Per Men 23. (2006). Standar Kompetensi Lulusan Untuk Satuan Pendidikan Dasar

dan Menengah. Jakarta. DepDikNas.

Per Men 75. (2009). Ujian Nasional Sekolah Menengah Pertama/Madrasah

Tsanawiyah, Sekolah Menengah Pertama Luae Biasa, Sekolah Menengah Atas/Madrasah Aliyah(SMA/MA), Sekolah Menengah Luar Biasa Dan

Sekolah Menengah Kejuruan. Jakarta. DepDikNas.

Prawiradilaga, D.S. (2007). Pembaharuan Dalam pembelajaran Biologi.

Jakarta:Universitas Terbuka. DepDikNas.

Purwanto. (2009). Evaluasi Hasil Belajar. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Ramsey, J. (1993). “Reform Movement Implication Social Responsibility”. Science Education, 77(2). 235-258.

Riduwan. (2005). Belajar Mudah Penelitian untuk Guru – Karyawan dan Peneliti Pemula. Bandung: Alfabeta

Rochintaniawati, Wulan, Sriyati. (2009). Kebutuhan Guru sekolah Dasar di Kota

Cimahi dan Kabupaten Bandung dalam Melangsungkan Pembelajaran IPA.

Laporan Penelitian Hibah. Tidak diterbitkan.

Rustaman, N. (1995). Penggunaan dan Validasi Alat Ukur Keterampilan Proses Sains pada Pendidikan Dasar 9 tahun sebagai Persiapan Pelaksanaan Kurikulum 1994.Laporan Penelitian. Dikti Depdikbud.

Rustaman, A & Rustaman, N. (2003). Peranan Pertanyaan Produktif dalam Pengembangan KPS dan LKS. Bahan Seminar dan Lokakarya bagi Guru-guru SLTP & SMU Di FPMIPA UPI. Bandung: Depdiknas.

Rustaman, N.Y. (2003a). Kemampuan Dasar Bekerja Ilmiah Dalam Sains, Makalah

disusun untuk disajikan dalam Seminar Pendidikan Biologi, Bandung. Rustaman, N.et al., (2005). Strategi Belajar Mengajar Biologi. Malang: Universitas

Negeri Malang.

Rustaman, A & Rustaman, N. (1997). Strategi Pembelajaran Biologi. Bandung: Universitas Terbuka.


(6)

103

Salim, A. & Ekaningrum, N. (2006). Tes Tertulis. Jakarta: Pusat Penilaian Pendidikan Badan Penelitian dan Pengembangan Departemen Pendidikan Nasional. Slameto.2001.Evaluasi Pendidikan.Jakarta:Bumi Aksara.

Soemanto, W. (2006). Psikologi Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta

Sttufflebeam, D.L. (1971). Educational Evaluation and Decision Making. Illionis: Peacock Publisherrs Inc.

Sudijono, Anas.2001.Pengantar Evaluasi Pendidikan.Jakarta:Raja Grafindo

Sudjana N. (1989). Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung:Rosdakarya Sukardi. (2008). Evaluasi Pendidikan. Yogyakarta: Bumi Aksara

Surapranata, Sumarna. (2005). Analisis, Validitas, Reliabilitas, dan Interpretasi Hasil

Tes: Implementasi Kurikulum 2004. Bandung: Remaja Rosdakarya

Tapilouw, F.S. (2006). Metode Penelitian Pendidikan Berbasis IPA. Bandung: Sekolah Pasca Sarjana Universitas Pendidikan Indonesia.

To, K. (1996). Mengenal Analisis Tes (Pengantar ke Program Komputer ANATES. Bandung: IKIP Bandung

Widodo, A. (2003). Taksonomi Tujuan Pembelajaran. Jurusan Pendidikan Biologi: Tidak diterbitkan.

Widodo, A.,Sumiati, Y.,Setiawati, C. (2005). ”Peningkatan Kemampuan Siswa SD Mengajukan Pertanyaan Produktif untuk Mendukung Pelaksanaan Pembelajaran Berbasis Praktikum Sederhana”. Laporan Penelitian Tindakan Kelas, UPI Bandung.

Wulan, A.R. (1998). Penggunaan Assesment Portofolio untuk Mengungkap

Kemajuan Penguasaan Konsep Siswa SMU Tentang Alat Indera. Skripsi.