MOTIF MASYARAKAT MENONTON PROGRAM ACARA ”JAM MALAM” DI TELEVISI (Studi Deskriptif Motif Masyarakat Surabaya Menonton Program Acara ”Jam Malam” di Trans 7).

MOTIF MASYARAKAT MENONTON PROGRAM ACARA
”J AM MALAM” DI TELEVISI
(Studi Deskriptif Motif Masyarakat Surabaya Menonton
Program Acara ”J am Malam” di Trans 7)

SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Per syaratan
Memperoleh Gelar Sarjana Pada Fisip UPN ”Veteran”
J awa Timur

Disusun Oleh :
Denny Ar yo Wibowo
0543310457

YAYASAN KESEJ AHTERAAN, PENDIDIKAN DAN PERUMAHAN
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN” J AWA TIMUR
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI
SURABAYA
2012


Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

J udul

: MOTIF

Nama

: Denny Ar yo Wibowo

NPM

: 0243010086

Program Studi

: Ilmu Komunikasi

MASYARAKAT MENONTON

ACARA ”J AM MALAM” DI TELEVISI

Telah Disetujui untuk Mengikuti Seminar Proposal :

Pembimbing Utama

J uwito, S. Sos, Msi
NPT. 367049500361

Mengetahui
Ketua Program Studi Ilmu Komunikasi

J uwito, S. Sos, Msi
NPT. 367049500361

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

PROGRAM


J udul

: MOTIF

MASYARAKAT

MENONTON

PROGRAM

ACARA ”J AM MALAM” DI TELEVISI (Studi Deskriptif
Motif Masyarakat Surabaya Menonton Program Acar a
”J am Malam” di Trans 7)

Nama

: Denny Ar yo Wibowo

NPM


: 0543310457

Program Studi

: Ilmu Komunikasi

Fakultas

: Ilmu Komunikasi dan Ilmu Politik

Telah Disetujui untuk Mengikuti Ujian Skripsi :

Mengetahui
Pembimbing Utama

J uwito, S. Sos, Msi
NPT. 367049500361

Menyetujui
Dekan


Dra. Ec. Hj. Suparwati, MSi
NPT. 1955 0718198302 2001

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

J udul

: MOTIF MASYARAKAT MENONTON PROGRAM ACARA
”J AM

MALAM”

DI

TELEVISI

(Studi Deskriptif Motif


Masyarakat Surabaya Menonton Progr am Acara ”J am Malam”
di Trans 7)
Nama

: Denny Ar yo Wibowo

NPM

: 0543310457

Progdi

: Ilmu Komunikasi

Fakultas

: Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Menyetujui

Pembimbing Utama


Tim Penguji
1.

J uwito, S. Sos. MSi
NPT. 367049500361

J uwito, S.Sos, MSi
NPT. 367049500361
2.

Dr s. Syaifuddin Zuhri, MSi
NPT. 370069400351
3.

Dr s. Kusnarto, Msi
NIP. 195808011984021001
Mengetahui
Ketua Program Studi


J uwito, S. Sos. MSi
NPT. 367049500361

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

MOTIF MASYARAKAT MENONTON PROGRAM ACARA
”J AM MALAM” DI TELEVISI
(Studi Deskriptif Motif Masyarakat Surabaya Menonton
Program Acara ”J am Malam” di Trans 7)
Oleh

Denny Ar yo Wibowo
0543310457
Telah Dipertahankan Dihadapan dan Diterima oleh Tim Penguji Skripsi
Program Studi Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Univer sitas Pembangunan Nasional “Veteran” J awa Timur
Pada Tanggal 26 J uli 2012
Menyetujui
Pembimbing Utama


Tim Penguji
1. Ketua

J uwito, S. Sos, MSi
NPT. 367049500361

J uwito, S. Sos, MSi
NPT. 367049500361
2. Sekretaris

Dr s. Syaifuddin Zuhri, MSi
NPT. 370069400351
3. Anggota

Dr s. Kusnarto, Msi
NIP. 195808011984021001
Mengetahui
Dekan


Dra. Ec. Hj. Suparwati, MSi
NIP. 1955 0718198302 2001

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang telah
melimpahkan karunianya-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi
penelitian ini dengan baik. Penulisan skripsi ini merupakan salah satu syarat untuk
memperoleh gelar Sarjana program studi Ilmu Komunikasi, Fakultas Ilmu Sosial
dan Ilmu Politik, Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur.
Penulisan skripsi ini tidak akan bisa terselesaikan dengan baik tanpa
adanya bantuan dari beberapa pihak. Pada kesempatan ini, perkenankan penulis
menyampikan ucapan terimakasih kepada seluruh pihak yang telah membantu
penulis dalam penyusunan skripsi ini.
Dengan penuh rasa hormat penulis menyampaikan ucapan terimakasih
kepada :
1.


Bapak Prof. Dr. Ir. Teguh Soedarto, MP., selaku Rektor Universitas
Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur.

2.

Ibu Dra. Ec. Hj. Suparwati, MSi., selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan
Politik Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur.

3.

Bapak Juwito, S. Sos., MSi., selaku Ketua Program Studi Ilmu Komunikasi
serta dosen pembimbing penulis, yang telah meluangkan waktu disela
kesibukannya guna membimbing penulis dalam penyusunan skripsi ini.

4.

Semua dosen dan staff dosen Universitas Pembangunan Nasioanal ”Veteran”
Jawa Timur.

i

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

5.

Orang tuaku tercinta, yang telah memberikan bantuan baik materiil maupun
moril, serta do’a kepada penulis, maaf klo penulis selama ini kurang bisa
memenuhi harapan.

6.

Semua orang yang telah banyak membantu penulis namun tidak bisa penulis
sebutkan satu persatu, penulis ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna. Oleh

karena itu, kritik dan saran sangat penulis harapkan guna meningkatkan mutu dari
penulisan skripsi ini. Penulis juga berharap, penulisan skripsi ini dapat bermanfaat
dan menjadi acuan bagi peneliti lain yang tertarik untuk mendalaminya di masa
yang akan datang.

Surabaya, Juli 2012

Penulis

ii

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ...................................................................................

i

DAFTAR ISI .................................................................................................

iii

DAFTAR TABEL .........................................................................................

v

DAFTAR GAMBAR .....................................................................................

vi

DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................

ix

ABSTRAK ..................................................................................................

x

BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah..........................................................

1

1.2. Perumusan Masalah ................................................................

5

1.3. Tujuan Penelitian ....................................................................

6

1.4. Manfaat Penelitian ..................................................................

6

BAB II KAJIAN PUSTAKA
2.1. Landasar Teori ........................................................................

7

2.1.1. Komunikasi ...................................................................

7

2.1.2. Komunikasi Massa ........................................................

8

2.1.3. Media Televisi ..............................................................

10

2.1.4. Televisi sebagai Media Komunikasi Massa ...................

11

2.1.5. Masyarakat Sebagai Pemirsa Televisi ............................

14

2.1.6. Motif .............................................................................

15

2.1.7. Program Acara ”Jam Malam” ........................................

18

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

iii

2.1.8. Teori Uses dan Gratifications ........................................

20

2.2. Kerangka Pikir ........................................................................

23

BAB III METODE PENELITIAN
3.1. Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel .......................

25

3.1.1. Motif .............................................................................

25

3.2. Populasi, Sampel dan Teknik Penarikan Sampel .....................

30

3.2.1. Populasi ........................................................................

30

3.2.2. Sampel dan Teknik Penarikan Sampel ...........................

30

3.3. Teknik Pengumpulan Data ......................................................

33

3.4. Teknik Analisis Data ..............................................................

33

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1. Gambaran Umum Obyek Penelitian ......................................

34

4.1.1. Geografi Kota Surabaya ..............................................

34

4.1.2. Demografi Kota Surabaya ...........................................

35

4.1.3. Tayangan Jam Malam di Trans 7 .................................

36

4.2. Penyajian Data ......................................................................

36

4.2.1. Karakteristik Responden .............................................

37

4.2.2. Motif Responden .........................................................

38

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan ...........................................................................

70

5.2. Saran ....................................................................................

70

DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................

71

LAMPIRAN ................................................................................................

72

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

iv

DAFTAR TABEL
Tabel 3.1. Jumlah Penduduk di 8 (Delapan) Kelurahan ...............................

32

Tabel 4.1. Karakteristik Responden Berdasarkan Usia ................................

37

Tabel 4.2. Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin .................

37

Tabel 4.3. Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan Terakhir ........

38

Tabel 4.4. Acara Jam Malam Mendapatkan Informasi Mengenai Kehidupan
Pada Malam Hari ......................................................................

39

Tabel 4.5. Mendapatkan Pengetahuan Tentang Tempat-Tempat Yang
Dikunjungi Oleh Orang-Orang Yang Menyukai Gemerlap
Malam ......................................................................................

40

Tabel 4.6. Acara Jam Malam Untuk Mendapatkan Informasi Mengenai
Kegiatan Pada Malam Hari .......................................................

42

Tabel 4.7. Acara Jam Malam untuk mendapatkan informasi mengenai
Makanan khas pada malam hari ................................................

44

Tabel 4.8. Acara Jam Malam Untuk Menambah Wawasan Dan Pengetahuan
Yang Positif Dan Negatif Mengenai Gemerlap Kehidupan
Malam ......................................................................................
Tabel 4.9.Pengelompokkan

Responden

Berdasarkan

45

Kategori Motif

Informasi ..................................................................................

47

Tabel 4.10. Acara Jam Malam Untuk Dapat Mengetahui Kegiatan Atau
Aktivitas Orang-Orang Yang Menyukai Gemerlap Kahidupan
Malam ......................................................................................

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

v

48

Tabel 4.11. Acara Jam Malam Untuk Dapat Mengetahui Kehidupan Sosial
Pada Malam Hari ......................................................................

49

Tabel 4.12. Acara Jam Malam Untuk Dapat Mengetahui Bagaimana Cara
Masyarakat Untuk Bertahan Hidup Dengan Bekerja Pada
Malam Hari ..............................................................................

51

Tabel 4.13. Acara Jam Malam Untuk Mendapatkan Pengetahuan Tentang
Kehidupan Yang Dialami Seseorang .........................................

52

Tabel 4.14. Acara Jam Malam Untuk Dapat Mengetahui Profesi Seseorang
Yang Suka Dengan Gemerlap Kehidupan Malam .....................

53

Tabel 4.15. Pengelompokkan Responden Berdasarkan Kategori Identitas
Pribadi ......................................................................................

54

Tabel 4.16. Acara Jam Malam Untuk Mengetahui Cara Berinteraksi Dengan
Suatu Kelompok Atau Komunitas Pada Malam Hari .................

56

Tabel 4.17. Acara Jam Malam Untuk Berbagi Pengalaman Dengan Orang
Lain ..........................................................................................

57

Tabel 4.18. Acara Jam Malam Untuk Membantu Menjalankan Peran Sosial
Untuk Masyarakat Yang Membutuhkan Pertolongan ................

58

Tabel 4.19. Acara Jam Malam Untuk Menjalin Pertemanan Persahabatan
Dengan Orang Lain ...................................................................

60

Tabel 3.20. Pengelompokkan Responden Berdasarkan Kategori Integrasi dan
Interaksi Sosial .........................................................................

61

Tabel 4.21. Acara Jam Malam Untuk Melepaskan Diri Dari Permasalahan
Dengan Melihat Tayangan Yang Menghibur ..............................

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

vi

62

Tabel 4.22.Acara Jam Malam Untuk Mengisi Waktu Istirahat Setelah
Seharian Beraktivitas ................................................................

64

Tabel 4.23. Acara Jam Malam Untuk Memperoleh Informasi Mengenai
Tempat-Tempat Hiburan Yang Dapat Dikunjungi Pada Malam
Hari ..........................................................................................
Tabel

4.24.Acara

Jam

Malam

Untuk

Bersantai Setelah

65

Seharian

Menjalankan Tugas ...................................................................

66

Tabel 4.25. Pengelompokkan Responden Berdasarkan Kategori Hiburan ....

67

Tabel 4.26. Pengelompokkan Responden Berdasarkan Keseluruhan Motif ..

68

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

vii

DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1. Bagan Kerangka Berpikir..........................................................

24

Gambar 3.1. Bagan Multistage Cluster Random Sampling ............................

29

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

viii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 : Kuesioner .............................................................................

72

Lampiran 2 : Rekapilulasi Jawaban Responden ........................................

78

Lampiran 3 : Output SPSS ......................................................................

83

Lampiran 4 : Tabel Frekuensi ....................................................................

85

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

ix

Denny Aryo Wibowo : Motif Masyarakat Menonton Program Acara ”J am
Malam” Di Televisi (Studi Deskriptif Motif Masyarakat Surabaya Menonton
Program Acara ”J am Malam” di Trans 7).
Abstrak
Televisi merupakan media massa yang popular dan telah menjadi bagian
yang tak terpisahkan dari kehidupan manusia. Salah satu program terbaru di
Trans 7 “Jam Malam” yang merupakan acara dokumenter yang ingin
mengetahui berbagai kegiatan malam yang menarik untuk jelajahi. Tujuan
penelitian ini adalah untuk mengetahui motif masyarakat Surabaya menonton
program acara ”Jam Malam” di Trans 7.
Populasi pada penelitian ini adalah masyarakat surabaya yang menonton
Jam Malam, berusia minimal 17 tahun ke atas. Sampel dalam penelitian ini adalah
masyarakat Surabaya berjumlah 100 orang. Teknik penarikan sampel dalam
penelitian ini adalah multistage cluster random sampling. Teknik analisis data
menggunakan tabel frekuensi.
Hasil dalam penelitian ini adalah responden dalam penelitian ini termasuk
kedalam katagori tinggi, Karena dengan menonton program acara Jam Malam di
Trans 7 juga dapat mengetahui bagaimana kehidupan seseorang yang menyukai
gemerlapnya malam.
Kata Kunci : Motif Informasi, Identitas Pribadi, Interhrasi dan Interaksi Sosial dan
Hiburan
Abstrac
Television is a popular and mass media have become an integral part of
human life. One of the newest programs on Trans 7 "Jam Night" which is a
documentary that would like to know a variety of exciting evening activities to
explore. The purpose of this study was to determine the motive for Surabaya
people watch the show "Jam Night" at the Trans 7.
The population in this study were people who watch surabaya Jam Night,
at least 17 years old and above. The sample in this study is the Surabaya
community numbered 100 people. The sampling technique in this study was
multistage random cluster sampling. Data analysis techniques using frequency
tables.
The results in this study were the respondents in this study included into
the category of high, Because by watching programs on Trans 7 Night Jam can
also find out how the life of someone who loves the glitter of the night.
Keywords: Motif Information, Personal Identity, and Social Interaction Interhrasi
and Entertainment.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

x

BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah
Media massa adalah salah satu aspek komunikasi yang penting,
terutama pada masa sekarang ini. Manusia merupakan khalayak sasaran
media massa, sehingga keberadaan media massa senantiasa dituntut untuk
mengikuti gerak dan dinamika individu sebagai kesatuan dalam masyarakat,
namun kehadiran media massa akan dinilai berbeda-beda oleh setiap
individu. Untuk memberikan pelayanan informasi kepada masyarakat, media
massa (pers) diharapkan mampu mencerdaskan masyarakat melalui muatan
informasi yang memiliki keenaran, kepentingan dan mafaat untuk
masyarakat.
Keberadaan media massa tidak bisa terlepas kaitannya dengan
perubahan-perubahan yang terjadi dalam masyarakat. Media massa dapat
menjadi jembatan yang menghubungkan komunikator dengan komunikan
yang melintasi jarak, waktu, bahkan lapisan sosial dalam masyarakat. Media
massa memiliki pengaruh yang besar dalam pembentukan opini dan
kepercayaan masyarakat. Secara sederhana, komunikasi massa adalah
komunikasi melalui media massa, yakni surat kabar, tabloid, radio, televisi
dan film (Rakhmat, 2004 : 189).
Perkembangan teknologi dan informasi dari waktu ke waktu
melahirkan aspirasi yang luar biasa dengan ditandai menuculnya televisi,
radio, satelit, dan lain-lain. Waktu berputar dengan cepat dan perkembangan

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

1

2

teknologi pun akhirnya sampai pada tahap modern, seperti yang terjadi saat
ini. Dalam situasi seperti ini, salah satu pihak yang dapat memberikan
informasi secara global adalah televisi. Televisi adalah salah satu produk dari
perkembangan teknologi komunikasi yang dilengkapi dengan tampilan suara
serta gambar.
Televisi merupakan media massa yang popular dan telah menjadi
bagian yang tak terpisahkan dari kehidupan manusia. Menurut Morissan
(2004:1), “saat ini banyak orang yang menghabiskan waktunya lebih lama di
depan televisi untuk menikmati berbagai macam program yang ditawarkan,
dibandingkan dengan waktu yang digunakan untuk ngobrol dengan keluarga
atau pasangan mereka.
Dewasa ini perkembangan pertelevisian di Indonesia telah sampai
pada tahap yang bisa dikatakan cepat. Hal ini ditandai dengan adanya stasiun
televisi yang telah mengudara secara lokal maupun nasional. Stasiun-stasiun
yang ada saat ini seakan berlomba-lomba dalam menayangkan informasi atau
hiburannya. Berbagai bentuk hiburan saat ini telah disuguhkan oleh semua
stasiun televisi yang ada. Mulai dari acara musik, sinetron, film, kuis, reality
show, variety show, talk show, olah raga dan acara lainnya. Diantara banyak
hiburan yang ada, masing-masing stasiun televisi mempunyai program
andalan sendiri untuk disuguhkan kepada pemirsa. Progarm-program tersebut
diolah dan dikemas sedemikian rupa agar dapat memberikan daya tarik
tersendiri bagi para pemirsanya.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

3

Persaingan antar stasiun televisi dalam menyajikan beragam program
acara kian ketat. Pertanyaannya, setiap stasiun televisi memasuki peta baru
persaingan televisi yang ketat dan kompetitif itu, terlebih dalam
menampilkan program-program inovatif yang mampu memanjakan pemirsa.
Tampaknya pertanyaan tersebut telah dijawab oleh Trans 7, diusia 9 tahun
pada Desember 2010 mendatang, stasiun televisi ini didominasi tangantangan dingin praktisi muda pertelevisian ini telah menunjukkan bahwa
mereka memang mampu bersaing dengan stasiun televisi lainnya. Trans 7
telah berhasil memasuki era prosuksi sendiri, dengan menayangkan berbagai
program in house. Trans 7 memang mengedepankan in house productions
dan berkomitmen untuk terus menciptakan program-program yang inovatif,
cerdas, tajam dan menjadi trendsetter di industri pertelevisian. Tujuannya tak
lain adalah program-program itu bisa menjadi juara di hati pemirsa. Salah
satu buah dari in house production itu adalah program hiburan.
(http://indonesiatvguide.blogspot.com/2009/01/berinovasi-dengan-programin-house.html)
Salah satu program terbaru di Trans 7 adalah ”Jam Malam”.
Program “Jam Malam” merupakan sebuah acara dokumenter yang ingin
mengetahui berbagai kegiatan malam yang menarik untuk jelajahi. Tempattempat dan geliat kehidupan malam di kota-kota yang ada di Indonesia.
Melalui program tersebut peneliti ingin menggetahui motif yang mendasari
banyaknya masyarakat yang menyaksikan tayangan hiburan tersebut,
terutama Jam Malam, yang tayang setiap hari senin jam 23.30 WIB.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

4

Istilah Jam Malam bukanlah pembatasan aktivitas masyarakat di
malam hari ketika keadaan darurat, tapi lebih kepada mengagumi bagaimana
sebagian orang di negeri ini berkerja keras membanting tulang di malam hari
demi

menghidupi

anggota

keluarganya.

Mereka

bekerja

keras

mengumpulkan pundi-pundi rupiah. Konseptor program ini berpikir
cukup out of the box, menyajikan kisah hidup para pekerja malam dari sisi
positif yang mungkin tidak diketahui oleh banyak orang. Cap negatif para
pekerja malam yang selama ini melekat di masyarakat sedikit terkikis ketika
menonton program berdurasi 30 menit ini. Semua narasumbernya nyata,
tidak

dikondisikan,

dimana

nara

sumbernya

adalah

Sita

Destya.

(http://lifestyle.kompasiana.com/urban/2011/01/13/jam-malam-sebuah-catatan-hidup/).
Penelitian ini berusaha untuk mengetahui bagaimanakah motif
masyarakat di Surabaya tentang program acara ”Jam Malam” di Trans 7.
Motif merupakan ciri dan kebutuhan. Kebutuhan menimbulkan motif bagi
masyarakat. Menurut Mc. Quail ada 4 kategori motif pengkonsumsian media
secara umum yaitu motif informasi, motif identitas pribadi, motif integrasi
dan interaksi sosial serta motif hiburan. Motif infomasi dari acara tersebut
berasal dari seorang yang menyukai gemerlap dengan dunia malam. Untuk
motif indentitas pribadi mereka mengetahui karakteristik dan kepribadian
pada suatu kelompok atau seseorang. Untuk motif integrasi dan interaksi
sosial mereka yang berinteraksi dengan masyarakat, orang lain yang bisa

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

5

yang ingin mengetahui dunia malam. Sedangkan untuk motif hiburan mereka
untuk menikmati hiburan sehingga tingkat stres yang dialami sangat tinggi.
Teori yang digunakan dalam penelitian ini teori uses and gratification.
Dari berbagai kebutuhan yang dibutuhkan tersebut muncul mengasumsikan
bahwa yang menjadi permasalahan utama bukanlah bagaimana media
mengubah sikap dan perilaku khalayak, tetapi bagaimana media memenuhi
kebutuhan pribadi dan sosial khalayak. Jadi, bobotnya ialah pada khalayak
yang aktif, yang sengaja menggunakan media untuk mencapai tujuan khusus
(Effendi, 2003:290).
Sedangkan universal dan sederhana masyarakat sebagai pemirsa
televisi dapat diartikan sebagai sekumpulan orang yang menjadi pembaca,
pendengar, penonton dan pemirsa sebagai media massa atau komponen
isinya. Dalam arti yang lebih ditekankan, masyarakat ini memiliki beberapa
karakteristik yaitu memiliki jumlah yang besar, bersifat heterogen, menyebar
dan anonim, serta mempunyai kelemahan dalam ikatan organisasi sosial
sehingga tidak konsisten dan komposisinya dapat berubah dengan cepat (Mc.
Quil, 2001:201).
Subjek dalam penelitian ini adalah para pemirsa (Masyarakat
Surabaya) yang berusia diatas 17 tahun keatas. Dipilihnya pemirsa yang
berusia diatas 17 tahun keatas sebagai responden karena dianggap pada usia
tersebut para pemirsa bisa bersifat lebih bijak lagi menanggapi suatu
permasalahan yang ada di sekitarnya. Dipilihnya Surabaya karena ibukota

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

6

provinsi Jawa Timur, Indonesia. Selain itu adanya syuting Jam Malam di
Surabaya pada episode Variasi MX.
Berdasarkan uraian penjelasan di ats maka peneliti ingin mengetahui
bagaimana motif masyarakat Surabaya tentang program acara ”Jam Malam”
di Trans 7.

1.2. Perumusan Masalah
Dari uraian latar belakang yang telah dijelaskan di atas, maka
perumusan masalah dalam penelitian ini adalah bagaimanakah motif
masyarakat Surabaya menonton program acara ”Jam Malam” di Trans 7 ?
1.3. Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui motif masyarakat
Surabaya menonton program acara ”Jam Malam” di Trans 7.
1.4. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Praktis
Kegunaan praktis, yaitu untuk menambah literatur dan referensi yang
berguna sebagai dasar pemikiran bagi kemungkinan adanya penelitian
sejenis di masa mendatang yang berhubungan dengan media televisi.
2. Manfaat Teoritis
Kegunaan teroritis, yaitu untuk menambah kajian ilmu komunikasi yang
berkaitan dengan penelitian tentang motif pemirsa televisi

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

BAB II
KAJ IAN PUSTAKA
2.1. Landasan Teori
2.1.1. Komunikasi
Istilah komunikasi atau dalam bahasa Inggris, communication
berasal dari kata latin communicato dan bersumber dari kata communis
yang berarti sama. Sama disini maksudnya adalah sama makna. Menurut
Carl I Hovland, komunikasi adalah proses mengubah perilaku orang lain
(communication is the process to modify the behaviour of other
individuals). Sedangkan menurut Lasswell, komunikasi adalah proses
penyampaian pesan oleh komunikator kepada komunikan melalui media
yang menimbulkan efek tertentu. Dalam komunikasi verlangsung proses
penyampaian pikiran atau perasaan oleh seseorang (komunikator) kepada
orang lain (komunikan). Pikiran bisa berupa gagasan, informasi, opini dan
lain-lain yang muncul dari benaknya. Perasaan bisa berupa keyakinan,
kepastian,

keragu-raguan,

kekhawatiran,

kemarahan,

keberanian,

kegairahan dan sebagainya yang timbul dari lubuk hati (Effendy, 2005:1011).
Dari beberapa pendapat para ahli di atas, maka dapat ditarik suatu
kesimpulan bahwa yang dimaksud dengan komukasiadalah suatu proses
dimana dua orang atau lebih saling bertukar ide atau informasi
yangdilakukan baik secara sengaja maupun tidak sengaja sebagai bentuk

7

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

8

interaksi dengan memperhatikan bebarapa aspek yang bertujuan untuk
mempengaruhi perubahan sikap dan tingkah laku orang lain.
2.1.2. Komunikasi Massa
Menurut

Effendy

(2003:79)

komunikasi

massa

(mass

communication) disini ialah komunikasi melalui media massa modern yang
meliputi surat kabar yang mempunyai sirkulasi yang luas, siaran radio dan
televisi yang ditujukan kepada umum dan film yang dipertunjukkan di
gedung-gedung bioskop.
Menurut Effendy (2003:80), komunikasi massa menyiarkan
informasi, gagasan dan sikap kepada komunikan yang beragam dalam
jumlah yang banyak dengan menggunakan media. Melakukan kegiatan
komunikasi massa jauh lebih sukar daripada komunikasi antar pribadi.
Seorang komunikator yang menyampaikan pesan kepada ribuan pribadi
yang berbeda pada saat yang sama, tidak akan bisa menyesuaikan
harapannya untuk memperoleh tanggapan mereka secara pribadi. Suatu
pendekatan yang bisa merenggangkan kelompok lainnya. Seorang
komunikator melalui media massa yang mahir adalah seorang yang berhasil
menemukan metode yang tepat untuk menyeiarkan pesannya guna membina
empati dengan jumlah terbanyak diantara komunikannya. Meskipun jumlah
komunikan bisa mencapai jutaan, kontak yang fundamental adalah antara
dua orang, benak komunikator harus mengenai setiap komunikan.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

9

Komunikasi massa yang berhasil ialah kontak pribadi dengan pribadi lain
yang diulangi reibuan kali secara serentak.
Menurut

Effendy

(2003:81-83),

seseorang

yang

akan

menggunakan media massa seagai alat untuk melakukan kegiatan
komunikasinya

perlu

memahani

karakteristik

komunikasi

massa

diantaranya:
a.

Komunikasi massa bersifat umum artinya pesan komunikasi yang
disampaikan melalui media massa adalah terbuka untuk semua orang.

b.

Komunikasi bersifat heterogen artinya perpaduan antara jumlah
komunikan yang besar dalam komunikasi masa dengan keterbukaan
dalam memperoleh pesan-pesan komunikasi erat sekali hubungannya
dengan sifat heterrogen komunikan.

c.

Media massa menimbulkan keserempakan artinya keserempakan
kontak dengan sejumlah besar penduduk dalam jarak yang jauh dari
komunikator, dan penduduk tersebut satu sama lainnya dalam keadaan
terpisah.
Hubungan komunikator-komunikan bersifat non pribadi, karena

komunikan yang anonim dicapai oleh orang-orang yang dikenal hanya
dalam peranannya yang bersifat umum sebagai komunikator. Sifat non
pribadi ini timbul disebabkankarena teknologi dari penyebaran yang massal
dan sebagian lagi dikarenakan syarat-syarat bagi peranan komunikator yang
bersifat umum.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

10

2.1.3. Media Televisi
Munculnya media televisi dalam kehidupan manusia memang
menghadirkan suatu peradaban, khusunya dalam proses komunikasi dan
inforamsi yang bersifat massa. Kata massa dalam kitannya dengan media
massa mempunyai makna, banyak orang dalam jumlah relatif besar,
heterogen, berada tidak dalam satu tempat, anonim atau tidak saling
mengenal, tidak terlembagakan, perhatiannya terikat pada satu pesan yaitu
pesan dari medium yang sama, memberikan arus balik secara tunda.
Menurut Sastro (1992:23) menyatakan bahwa dari beerapa media
massa yang ada, televisi merupakan media massa elektronik yang paling
akhir kehadirannya. Meskipun demikian televisi dinilai sebagai media
massa yang paling efektif saat ini dan banyak menarik simpati kalangan
masyarakat luas karena perkembangan teknologinya begitu cepat. Hal ini
disebabkanoleh sifat audio visualnya yang tidak lain penayangannya
mempunyai jangkauan yang relatif tidak terbatas dengan modal audio visual
yang

memiliki

siaran

televisi

sangat

bermanfaat

sebagai

upaya

pembentukan sikap, perilaku dan sekaligus perubahan pola berpikir.
Pengaruh televisi lebih kuat dibandingkan dengan radio dan surat kabar. Hal
ini terjadi karena kekuatan audio visual televisi yang menyetuh segi-segi
kejiwaan.
Media televisi dipilih karena lebih mampu

menjangkau banyak

pemirsa, serta mampu mengatasi jarak dan waktu sehingga khalayak yang
tinggal di daerah-daerah dapat menikmati televisi. Kehadiran televisi bukan

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

11

lagi dipersoalkan dari dampak positif maupun negatifnya terhadap
masyarakat, melainkan sampai sejauh mana masyarakat menjadikan televisi
sebagai alat untuk memperluas pola pikirnya serta sekaligus memunculkan
kondisi peradapan manusi (Kuswandi, 1996:20)
2.1.4. Televisi sebagai Media Komunikasi Massa
Menurut Rakhmat (2002:189), media komuniksi massa adalah
jenis komunikasi yang ditujukan kepada sejumlah khalayak yang tersebar,
heterogen dan anonim melalui media cetak atau elektronik sehingga pesan
yang sama dapat diterima secara serentak dan sesaat.
Komunikasi massa pada dasarnya merupakan penggunaan saluran
(media) yang mempunyai proses melibatkan beberapa komponen. Dua
komponen yang berinteraksi (sumber dan penerima) terlibat, pesan yang
diberi kode oleh sumber (encoded), disalurkan melalui sebuah saluran dan
diberi kode oleh penerima (decoded), tanggapan yang diamati penerima
merupakan umpan balik yang memungkinkan interaksi berlanjut antara
sumber dan penerima (Winarso, 2005:18-20).
Pada hakekatnya komunikasi massa sebenarnya sama seperti
bentuk-bentuk komunikasi yang lain, yaitu memiliki unsur-unsur komuniksi
seperti sumber, pesan, saluran, gangguan, tujuan, efek, umpan balik dan
konteks. Namun beberapa hal yang membedakannya terutama adalah sifat
komunikasinya yang umum, cepat dan selintas.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

12

Komunikasi massa dapat diartikan sebagai suatu prosees dimana
komunikator secara professional menggunakan media massa di dalam
mnyebarkan pesannya untuk mempengaruhi khalayak banyak.
Televisi adalah salah satu media massa yang merupakan paduan
radio (broadcast) dan film (moving picture). Televisi terdiri dari istilah
“tele” yang berarti jauh dan “vision” yang berarti penglihatan. Segi “jauh”
dihasilkan dengan prinsip radio, sedangkan segi “penglihatan” oleh gambar
(Effendy, 2007:174).
Televisi secara umum adalah melihat jauh. Hal ini sesuai dengan
kenyataan bahwa saat sekarang kita dapat melihat siaran langsung dari
Jakarta atau kota-kota lain dari rumah masing-masing. Dengan demikian
salah satu media massa yang memancarkan suara atau gambar yang berarti
sebagai reproduksi dari kenyataan yang disiarkannya melalui gelombanggelombang elektronik, sehingga dapat diterima oleh pesawat penerima di
rumah (Effendy, 1993:10).
Televisi memiliki daya tarik yang sangat kuat melebihi media
massa lainnya. Kalau radio memiliki daya tarik yang kuat karena unsurunsur vokal, misik dan efek suara, maka televisi selain memiliki ketiga
unsur-unsur itu juga memiliki unsur visual verupa gambar hidup yang
menimbulkan kesan mendalam bagi penonton. Daya tarik ini melebihi
bioskop karena dapat dinikmati di rumah dengan santai, aman dan nyaman.
Menurut Kuswandi (1996:21-23) berpendapat bahwa munculnya
media televisi dalam kehidupan manusia, memang menghadirkan suatu

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

13

peradaban, khususnya dalam proses komunikasi dan informasi setiap
media massa jelas melahirkan satu efek sosial yang bermuatan perubahan
nilai-nilai sosial dan budaya manusia. Kemampuan televisi dalam menarik
perhatian massa menunjukkan bahwa media tersebu menguasai jarak
secara geografis dan sosiologis. Daya tarik media televisi sedemikian
besar, sehingga pola dan kehidupan manusia sebelum muncul televisi,
berubah total sama sekali. Pengaruh dari televisi lebih kuat dibandingkan
dengan radio dan surat kabar. Hal ini terjadi karena kekuatan audio televisi
yang menyentuh segi-segi kejiwaan pemirsa. Pada intinya media televisi
telah menjadi cerminan budaya tontonan bagi pemirsa dalam era informasi
dan komunikasi yang semakin berkembang pesat. Kehadiran televisi
nemenbus ruang dan jarak geografis pemirsa.
Salain itu televisi menimbulkan dampak yang kuat bagi
pemirsanya, selain adanya tekanan pada kedua indra sekaligus, yakni
penglihatan dan pendengaran. Untuk tujuan komersial, televisi dipandang
sebagai media yang paling efektif untuk menyampaikan misinya. Televisi
mempunyai kemampuan menjangkau khalayak sasaran yang sangat luas.
Jutaan orang menonton televisi secara teratur. Televisi dapatmenjangkau
khalayak sasaran yang tidak terjangkau oleh media massa lainnya,
misalnya media cetak dan film. Televisi mempunyai kemampuan yang
kuat untuk mempengaruhi persepsi khalayk sasaran. Kebanyakan
masyarakat meluangkan waktunya di depan televisi sebagai sumber berita,
hiburan dan sarana pendidikan.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

14

Pada intinya televisi telah menjadi cerminan budaya tontonan
pemirsa dalam era informasi dan komunikasi yang semakin berkembang
pesat. Dimana pada saat ini kebutuhan akan informasi sangat dibutuhkan
sebanyak banyaknya oleh pemirsa. Oleh karen itu kehadiran televisi
menembus ruang dan jaran geografis pemirsa.
2.1.5. Masyarakat Sebagai Pemir sa Televisi
Secara universal dan sederhana masyarakat sebagai pemirsa
televisi dapat diartikan sebagai sekumpulan orang yang menjadi pembaca,
pendengar, penonton dan pemirsa sebagai media massa atau komponen
isinya. Dalam arti yang lebih ditekankan, masyarakat ini memiliki
beberapa karakteristik yaitu memiliki jumlah yang besar, bersifat
heterogen, menyebar dan anonim, serta mempunyai kelemahan dalam
ikatan organisasi sosial sehingga tidak konsisten dan komposisinya dapat
berubah dengan cepat (Mc. Quail, 2001:201). Masyarakat sebagai pemirsa
televisi adalah massa dan memiliki perbedaan jenis kelamin, usia, tingkat
pendidikan, serta memiliki kerangka acuan dan lapangan pengalaman yang
berbeda. Komunikasi dapat dikatakan efektif jika pemirsa terpikat
perhatiannya, tertarik terus minatnya, mengeri, tergerak hatinya dan
melakukan aktifitas apa yang diinginkan pembicara (Effendy, 2004:84).
Berdasarkan pengelompokan tersebut, maka sejumlah acara
diperuntukan untuk kelompok tertentu sebagai sasaran (target group),
disamping khalayak keseluruhan sebagai sasarannya atau khalayak sasaran
(target audience). Contoh acara untuk kahalayak sasaran adalah warta
berita, sandiwara, film seri, musik dan lain-lain. Sedangkan untuk

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

15

kelompok sasaran adalah acara untuk anak-anak, remaja, mahasiswa, ibu
rumah tangga, pemeluk agama islam, dan lain-lain (Effendy, 1993:20).
2.1.6. Motif
Untuk dapat mengamati seseorang dalam melakukan suatu
tindakan

ataupun

perbuatan

perlu

memperhatikan

hal-hal

yang

melatarbelakanginya, apa saja yang mendorong melakukan tindakan
perbuatan tersebut, apa motifnya, untuk itu peneliti akan menjelaskan
mengenai motif.
Lebih lanjut pengertian motif adalah suatu pengertian yang
meliputi semua penggerak alasan-alasan atau dorongan-dorongan dari
dalam diri manusia yang menyebabkan ia berbuat sesuatu. Istilah berbuat
sesuatu tersebut disebabkan adanya tujuan yang hendak dicapai.
Pencapaian tujuan itu merupakan upaya untuk memenuhi kebutuhan.
Kebutuhan-kebutuhan (needs) inilah yang menyebabkan timbulnya
motif yang mendorong aktifitas individu menggunakan media tertentu,
artinya ndividu mencari pemuasan sejumlah kebutuhan dari penggunaan
media karena didorong oleh sejumlah motif yang mempengaruhinya.
Motif adalah pengertian yang melingkupi seluruh penggerak, alasan-alasan
atau dorongan-dorongan dalam diri manusia yang menyebabkan individu
berbuat sesuatu (Gerungan, 2000:140).
Purwanto menjelaskan bahwa fungsi dari motif adalah:

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

16

1. Motif sebagai pendorong manusia untuk bertindak atau berbuat. Motif
itu berfungsi sebagai motor yang memberikan energi (kekuatan)
kepada seseorang untuk melakukan suatu tugas.
2. Motif menentukan arah perbuatan, yakni kearah perwujudan suatu
tujuan atau cita-cita.
3. Motif menyeleksi perbuatan kita, artinya menentukan perbuatanperbuatan mana yang harus dilakukan yang serasi, guna mencapai
tujuan itu dengan mengesampingkan perbuatan yang tidak bermanfaat
bagi tujuan tersebut.
Dengan demikian dari ketiga pengertian tersebut, maka pada
dasarnya motif itu timbul karena adanya kebutuhan, dengan kata lain
motif merupakan ciri dari kebutuhan atau motif dapat diidentikkan dengan
kebutuhan.
Menurut Blumer (Rakhmat, 1999:66), motif meliputi: motif
kognitif, yaitu keinginan untuk menambah pengetahuan baru. Motif
diversi yaitu keinginan untuk mendapatkan hiburan. Motif identitas
personal yaitu keinginan utnuk menyesuaikan diri dengan lingkungan, dan
motif intratif personal, yaitu keinginan yang berhubungan dengan usahausaha untuk memperkuat kepercayaan, kesetiaan, dan status pribadi. Maka
pada dasarnya motif itu timbul karena adanya kebutuhan, dengan kata lain
motif merupakan ciri dari kebutuhan atau identik dengan kebutuhan.
Motif itu akan dapat mempengaruhi manusia dalam melakukan
aktifitas tertentu untuk memenuhi kebutuhan kepuasan pada diri individu

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

17

dan motif seseorang dapat berbentuk melalui serangkaian pengalaman
bersifat konstan meskipun ada kemungkinan berubah.
Motif merupakan pencerminan motif dan mengaktifkan perilaku.
Pada umumnya peranan motif dalam segala tingkah laku manusia besar
sekali. Tampak bahwa motif orang pada umumnya banyak rupanya dan
pada mulanya berasal dari dalam dirinya dan ada yang berasal dari luar
dirinya (Gerungan, 2000:144)
Motif dapat timbul karena adanya kebutuhan-kebutuhan yang harus
dipenuhi oleh seseorang dan dalam pengklasifikasiannya ada beberapa
kategori dalam motif tetapi dalam penelitian ini digunakan kategori motif
menurut Mc. Quail (1994:72), yaitu:
1. Motif Informasi (Surveillance)
Motif ini berkenaan dengan individu untuk mencari berita atau
informasi tentang peristiwa dan kondisi yang berkaitan dengan
lingkungan terdekat, masyarakat dan dunia. Dorongan mencari
konfirmasi untuk menentukan pendapat atau suatu pilihan, dorongan
rasa ingin tahu, dorongan belajar serta dorongan memperoleh ras aman
melalui pengetahuan yang didapat.
2. Motif Identitas Perbadi (Personal Identity)
Motif ini berkenaan dengan dorongan individu untuk memperkuat atau
menonjolkan sesuatu yang penting dalam kehidupan atau situasi.
Khalayak sendiri menemukan model perilau, mengidenfikasi diri

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

18

dengan nilai-nilai, meningkatkan harga diri dan meningkatkan
pemahaman diri.
3. Motif Integrasi dan Interaksi Sosial (Personal Relationship)
Motif ini berkenaan dengan dorongan individu untuk berhubungan
dengan orang lain atau suatu nilai tertentu, di dalam mempertahankan
norma-norma sosial. Motif ini didasarkan oleh adanya keinginan setiap
individu untuk berafiliasi.
4. Motif Hiburan (Diversi)
Motif ini berkenaan dengan dorongan individu untuk melepaskan diri
dari permasalahan atau ketegangan, dorongan bersantai, memperoleh
kenikmatan jiwa dan penyaluran emosi.
2.1.7. Program Acara ”J am Malam”
Trans 7 telah berhasil memasuki era produksi sendiri, dengan
menayangkan berbagai program. Trans 7, lebih mengedepankan program
acara hiburan dan informasi serta berkomitmen untuk terus menciptakan
program-program yang inovatif, cerdas, taman dan menjadi trendsetter
diindustri pertelevisian. Tujuannya tak lain, program-program itu bisa
menjadi juara di hati pemirsa.
Salah satu program yang banyak diminati pemirsa televisi itu
adalah program dokumenter. Pada saat yang sama, Trans 7 kembali
menyuguhkan program berkualitas untuk para pemirsa setianya. Berbagai
program-program menarik dan unik siap disajikan. Program tersebut
antara lain Jam Malam yang tayang setiap hari pukul 23.00. Program acara

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

19

Jam Malam merupakan salah satu program acara dokumenter produksi
Trans 7. Jam Malam yang ingin mengetahui berbagai kegiatan malam
yang menarik untuk Anda jelajahi. Tempat-tempat dan geliat kehidupan
malam di kota-kota yang ada di Indonesia akan dikemas secara unik dan
patut untuk disaksikan menjelang waktu istirahat.
Istilah J am Malam bukanlah pembatasan aktivitas masyarakat di
malam hari ketika keadaan darurat, tapi lebih kepada mengagumi
bagaimana sebagian orang di negeri ini kerja keras membanting tulang di
malam hari demi menghidupi anggota keluarganya. Mereka bekerja keras
mengumpulkan pundi-pundi rupiah. Yang jelas karena mereka kehidupan
malam di kota-kota besar tak pernah rehat dan selalu bergairah. Konseptor
program ini berpikir cukup out of the box, menyajikan kisah hidup para
pekerja malam dari sisi positif yang mungkin tidak diketahui oleh banyak
orang. Cap negatif para pekerja malam yang selama ini melekat di
masyarakat sedikit terkikis ketika menonton program berdurasi 30 menit
ini. Semua narasumbernya nyata, tidak dikondisikan. Selain itu acara Jam
Malam ini mempunyai nilai plus sebab pembawa acaranya yang tidak
‘bertopeng’ ketika mendalami kehidupan sang narasumber, sebagai contoh
dari seorang sexy dancer di Makassar rela berlenggak-lenggok di atas
panggung sebuah klub malam, diantara puluhan pasang mata lelaki nakal
dengan pakaian yg terbilang minim demi menghidupi keluarganya. demi
bisa membayar uang sekolah adiknya dan bisa membantu uang kuliah sang
kakak

tercinta.

Istilah

don’t

judge

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

a

book

by

it’s

cover

20

memang ada benarnya, tak semua pekerja malam mempunyai sisi negatif.
Salah satu contohnya kawasan di timur Jakarta ini menjadi saksi betapa tak
mengenal lelahnya sekelompok penari jaipong bergoyang menghibur
kaum kelas bawah di pinggiran jalan. Berbalut atribut sunda yang
dipadupadankan dengan gaya kontemporer, para penari yang mayoritas
gadis belia perantauan asal Jawa Barat ini mempertontonkan kelihaian
tubuhnya ditengah dinginnya udara malam. Tak heran jika malam tiba
puluhan orang yang mayoritas kaum adam memadati kawasan pinggir rel
kereta ini. Diiringi musik khas tanah pasundan para penari jaipong ini
tampil bergiliran meliuk-liukan tubuhnya memanjakan mata lelaki hingga
pagi menjelang. Tak jarang demi mendapatkan saweran yang banyak, para
mojang priangan ini bergoyang dan menggoda. Tapi sekali lagi semuanya
mereka lakukan demi bisa mengirim uang kepada keluarga mereka di
kampung, hingga kelak kalau mereka harus kembali ke kampung halamannya meraka
sudah punya cukup tabungan untuk sekedar membuka warung kopi dan membeli
beras (http://lifestyle.kompasiana.com/urban/2011/01/13/jam-malam-sebuah-catatanhidup/).
2.1.8. Teori Uses dan Gratifications
Teori uses dan gratifications menunjukkan yang menjadi
permasalahan utama bukanlah bagaimana media mengubah sikap dan
perilaku khalayak, tetapi bagaimana media memenuhi kebutuhan pribadi
dan sosial khalayak. Jadi bobotnya adalah pada khalayak yang aktif yang

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

21

sengaja menggunakan media untuk mencapai tujuan khusus (Effendy,
2003:289).
Anggota khalayak dianggap aktif menggunakan media untuk
memenuhi kebutuhannya, sehingga timbul istilah uses and gratifications
yang itu penggunaan dan pemenuhan kebutuhan (Rakhmad, 2002:65).
Dalam asumsi ini tersirat pengertian bahwa komunikasi massa
beruna

(utility),

bahwa

konsumsi

media

diarahkan

oleh

motif

(intentionality), bahwa perilaku media mencerminkan kepentingan dan
preferensi (selectivity), dan bahwa khalayak sebenarnya kepala batu
(stunborn). Karena penggunaan media hanyalah salah satu cara untuk
memenuhi kebutuhan psikologis, efek media dianggap sebagai situasi
ketika kebutuhan itu terpenuhi. Mengenai kebutuhan biasanya orang
merujuk kepada hirarki kebutuhan (need hierarchy) yang ditampilkan oleh
Abraham Maslow (1954) dalam Effendy (2003:290), ia membedakan lima
perangkat kebutuhan dasar, yaitu:
1.

Psysiological needs (kebutuhan fisiologi), adalah kebutuhan primer
yang menyangkut fungsi bagi organisme manusia seperti kebutuhan
pangan, sandang, papan dan kesehatan fisik.

2.

Safety needs (kebutuhan keamanan), adalah kebutuhan mengenai
perlindungan dari bahaya, perlakuan tidak adil dan terjaminnya
keamanan diri.

3.

Love needs (kebutuhan cinta), adalah kebutuhan akan dicintai,
diperhitungkan secara pribadi.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

22

4.

Esteem needs (kebutuhan penghargaan), adalah kebutuhan dihargai
secara prestasi, kemampuan, kedudukan atau status.

5.

Self Actulization needs (kebutuhan aktualisasi diri), adalah kebutuhan
mempertinggi potensi-potensi yang dimiliki, pengembangan diri
secara maksimal, kreativitas dan ekspresi diri.
Teori uses adn gratifications menurut Kats, Gurevitch dan Haas

dalam Effendy (2003:294) dimulai dengan lingkungan sosial (social
environment) yang menentukan kebutuhan manusia. Lingkungan sosial
tersebut meliputi ciri-ciri afiliasi kelompok dan ciri-ciri kepribadian.
Penjelasannya adalah sebagai berikut:
1. Cognitive nee

Dokumen yang terkait

MOTIF MASYARAKAT MENONTON ACARA MOZAIK ISLAM DI TRANS TV (Studi Deskriptif Kuantitatif Motif Masyarakat Surabaya Menonton Acara Mozaik Islam Di Trans TV).

0 0 103

MOTIF PEMIRSA MENONTON PROGRAM ACARA TAHAN TAWA DI TRANS TV ( studi deskriptif tentang motif masyarakat Surabaya menonton program acara Tahan Tawa di Trans Tv ).

0 0 88

MOTIF PEMIRSA MENONTON PROGRAM ACARA BLAKRA’AN DI JTV ( Studi Deskriptif Motif Pemirsa di Surabaya Menonton Program Acara Blakra’an di JTV ).

1 1 94

MOTIF ANAK DALAM MENONTON TAYANGAN PROGRAM ACARA OPERA ANAK (Studi Deskriptif Kuantitatif tentang Motif Anak SD di Surabaya dalam Menonton Tayangan Program Acara OPERA ANAK di Trans 7).

0 1 108

MOTIF PEMIRSA MENONTON PROGRAM ACARA BLAKRA’AN DI JTV ( Studi Deskriptif Motif Pemirsa di Surabaya Menonton Program Acara Blakra’an di JTV )

0 1 22

MOTIF MASYARAKAT MENONTON PROGRAM ACARA ”JAM MALAM” DI TELEVISI (Studi Deskriptif Motif Masyarakat Surabaya Menonton Program Acara ”Jam Malam” di Trans 7)

0 0 21

MOTIF PEMIRSA MENONTON PROGRAM ACARA TAHAN TAWA DI TRANS TV ( studi deskriptif tentang motif masyarakat Surabaya menonton program acara Tahan Tawa di Trans Tv )

0 0 20

MOTIF MASYARAKAT MENONTON ACARA MOZAIK ISLAM DI TRANS TV (Studi Deskriptif Kuantitatif Motif Masyarakat Surabaya Menonton Acara Mozaik Islam Di Trans TV)

0 1 26

MOTIF MASYARAKAT SURABAYA DALAM MENONTON PROGRAM ACARA “TAU GAK SIH?” DI TRANS 7 (Studi Deskritif Kuantitatif Tentang Motif Masyarakat Surabaya Dalam Menonton Program Acara “Tau Gak Sih ?” di Trans 7)

0 0 13

MOTIF MASYARAKAT SURABAYA DALAM MENONTON PROGRAM ACARA “TAU GAK SIH?” DI TRANS 7 (Studi Deskritif Kuantitatif Tentang Motif Masyarakat Surabaya Dalam Menonton Program Acara “Tau Gak Sih ?” di Trans 7)

0 0 10