MOTIF MASYARAKAT MENONTON ACARA MOZAIK ISLAM DI TRANS TV (Studi Deskriptif Kuantitatif Motif Masyarakat Surabaya Menonton Acara Mozaik Islam Di Trans TV).

MOTIF MASYARAKAT MENONTON ACARA MOZAIK
ISLAM DI TRANS TV
(Studi Deskr iptif Kuantitatif Motif Masyar akat Sur abaya
Menonton Acar a Mozaik Islam Di Tr ans TV)

SKRIPSI
Diajukan untuk memenuhi sebagai per syar atan memper oleh Gelar
Sar jana Ilmu Komunikasi pada FISIP-UPN “Veter an” J awa Timur

Oleh :
KHUSNUL KHOTIMAH
NPM. 0943010131
Yayasan Kesejahter aan Pendidikan dan Per umahan
Univer sitas Pembangunan Nasional “Veter an” J awa Timur
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Pr ogam Studi Ilmu Komunikasi
Sur abaya
2013

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.


MOTIF MASYARAKAT MENONTON ACARA MOZAIK ISLAM DI
TRANS TV
(Studi Deskr iptif Kuantitatif Motif Masyar akat Sur abaya
Menonton Acar a Mozaik Islam Di Tr ans TV)
Oleh :
KHUSNUL KHOTIMAH
NPM. 0943010131
Telah diper tahankan dihadapan dan diter ima oleh Tim Penguji Skr ipsi
J ur usan Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Universitas Pembangunan Nasional “Veter an” J awa Timur
Pada tanggal 19 J uli 2013

PEMBIMBING

TIM PENGUJ I

1. Ketua

Dra. Herlina Suksmawati, M.Si

NIP. 19641225 199309 2001

Ir . H. Didiek Tr anggono, M.Si
NIP. 1 9581 225199 001 1001

2. Sekretaris

Dra. Dyva Clar etta, M.Si
NPT. 3 6601 94 00251

3. Anggota

Dra. Herlina Suksmawati, M.Si

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

NIP. 19641225 199309 2001

Mengetahui

DEKAN

Dra. Ec. Hj. Supar wati, Msi
NIP. 1 95507 181 983 022 001

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

MOTIF MASYARAKAT MENONTON ACARA MOZAIK ISLAM DI TRANS
TV
(Studi Deskriptif Kuantitatif Motif Masyarakat Surabaya
Menonton Acara Mozaik Islam Di Trans TV)

Disusun oleh :

Khusnul Khotimah
0943010131
Telah disetujui untuk mengikuti Ujian Skripsi

Menyetujui

Pembimbing Utama

Dra. Herlina Suksmawati, Msi
NIP. 19641225 199309 2001

Mengetahui
DEKAN

Dra. Ec. Hj. Suparwati, Msi
NIP. 19550718 198302 2001

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan atas kehadirat Allah Yang Maha Esa yang telah
memberikan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi
berjudul “Motif Masyarakat Surabaya Menonton Acara Mozaik Islam di Trans TV”
(Studi Deskriptif Kuantitatif Motif Masyarakat Surabaya Menonton Acara Mozaik

Islam di Trans TV)”.
Penulisan skripsi ini bertujuan untuk memenuhi persyaratan akademis bagi
mahasiswa Jurusan Ilmu Komunikasi, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik di
Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur.
Keberhasilan penulis dalam menyelesaikan penulisan skripsi ini atas
bimbingan dari Ibu Dra. Herlina Suksmawati, M.Si., selaku dosen pembimbing, yang
telah membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi ini. dan tidak terlepas dari
bantuan yang diberikan oleh berbagai pihak.
Pada kesempatan ini, penulis tidak lupa mengucapkan terima kasih yang
sebesar-besarnya kepada yang terhormat :
1. Ibu Dra. Ec. Hj. Suparwati, Msi., Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu
Politik UPN “Veteran” Jawa Timur.
2. Bapak Juwito, S. Sos., Msi,. Ketua Jurusan Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu
Sosial dan Ilmu Politik UPN “Veteran” Jawa Timur.
3. Bapak, ibuk, adek-adekku (Rizki, Firman, Dinda) terimakasih atas ridho dan
do’anya. Sungguh, aku sangat mencintai kalian :’)

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.


4. Teman-temanku.... Nunung, Finna, Renni, dan masih banyak lainnya.
Makasih supportnya.. kalian moodboosterku kalo aku lagi plonga-plongo
habis kena revisi :D
5. Keluargaku di rumah biru a.k.a AK UPN Radio. Peluk cium untuk kalian
semua. Makasih udah ngajarin aku banyak ilmu, kalianlah keluaga keduaku
:’)
6. My best patner on EBS 105,9 FM. Aryo, Vicky, Jhagad, Dimas, Budi, Winda,
Ijong, Brian, mas Niko, Mbak Olpie, Rudy Electric, Noni, Zeya, dan ga
ketinggalan Kang Deni sebagai Program Director. Terimakasih, aku juga
sangat sayang kalian semua. Makasih support dan ilmunya. :’)
7. Temen-temen komunitasku. Halal Corner Jatim, Komunitas SuksesMulia
Surabaya, dan Peduli Jilbab. Terimakasih sudah jadi kingpin ku. Jazakallah
Khairan Katsiir :’)
8. Dan semua respondenku, yang sudah mau meluangkan waktunya untuk
mengisi kuesioner. Terimakasih, semoga ridho ya saya mintain tolong.
Hehehe...
9. Tak lupa penulis haturkan rasa syukur dan terima kasih untuk Sang Maha
yang telah memberikan saya kesempatan untuk menggapai tingkat sarjana.
Ya Allah semoga engkau ridho atas skripsi hamba ini. Semoga kelak dapat
memberi manfaat di akhirat. Aamiin. Dan juga rasa rindu saya haturkan untuk

junjungan Nabi besar Muhammad SAW, engkaulah suri tauladan hingga
akhir zaman. Semoga kelak kita dipertemukan dalam jannah-Nya. Aamiin
Yaa Robbal Alamin :’)

Surabaya, 12 Juli 2013

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

Penulis
DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR ..............................................................................................iii
DAFTAR ISI ............................................................................................................ v
DAFTAR GAMBAR .............................................................................................viii
DAFTAR TABEL .....................................................................................................ix
DAFTAR LAMPIRAN ..........................................................................................vii
ABSTRAKSI .............................................................................................................ix

BAB I PENDAHULUAN ...........................................................................................1

1.1

Latar Belakang Masalah ......................................................................1

1.2

Perumusan Masalah ...........................................................................10

1.3

Tujuan Penelitian ...............................................................................11

1.4

Kegunaan Penelitian ..........................................................................11

BAB II LANDASAN TEORI ................................................................................12
2.1

Studi Pendahuluan .............................................................................12

2.1.1 Penelitian Terdahulu Pertama ....................................12
2.1.2 Penelitian Terdahulu Kedua ......................................13

2.2

Televisi Sebagai Media Komunikasi Massa ......................................14

2.3

Masyarakat Sebagai Khalayak Aktif .................................................16

2.4

Efek Tayangan Televisi .....................................................................17

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

2.5


Motif ..................................................................................................18

2.6

Teori Kebutuhan ................................................................................20

2.7

Program Acara Mozaik Islam di Trans TV ........................................22

2.8

Teori Uses and Gratifications ...........................................................24

2.9

Kerangka Berfikir ..............................................................................26

BAB III METODE PENELITIAN ........................................................................28
3.1 Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel ............................................28

3.1.1

Definisi Operasional .........................................................................28

3.1.2

Pengukuran Variabel .........................................................................33

3.2 Populasi, Sampel dan Teknik Penarikan Sampel ...........................................38
3.2.1 Populasi ..............................................................................................38
3.2.2 Sampel dan Teknik Penarikan Sampel ..............................................38
3.3 Teknik Pengumpulan Data .............................................................................40
3.4 Metode Analisis Data .....................................................................................40

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Gambaran Umum obyek Penelitian .....................................................................42
4.1.1. Gambaran umum Trans TV .................................................................42
4.1.2. Gambaran Umum Mozaik Islam ..........................................................43
4.2 Penyajian Data dan Analisa .................................................................................44
4.2.1. Identitas Responden ............................................................................44
4.2.2. Pertanyaan Tentang Media ..................................................................49
4.2.3. Motif Responden Menonton Program Acara Mozaik Islam di Trans
TV....51

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

4.2.3.1. Motif Kognitif .......................................................................51
4.2.3.2. Motif Diversi .........................................................................64
4.2.3.3. Motif Identitas Personal ........................................................70
4.2.4. Total Gabungan Ketiga Motif ..................................................78
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ...................................................................80
5.1. Kesimpulan .............................................................................................80
5.2. Saran .......................................................................................................82
DAFTAR PUSTAKA .............................................................................................83
KUESIONER ...........................................................................................................85

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

DAFTAR GAMBAR
Gambar 2. Kerangka Berfikir ................................................................................27

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 1. Responden Berdasarkan Usia ......................................................................45
Tabel 2. Responden Berdasarkan Jenis Kelamin .......................................................46
Tabel 3. Responden Berdasarkan Pendidikan Terakhir .............................................47
Tabel 4. Resoponden Berdasarkan Pekerjaan ............................................................48
Tabel 5. Frekuensi Menonton Dalam 1 Bulan ...........................................................49
Tabel 6. Topik Yang Paling Disukai ..........................................................................50
Tabel 7. Memperoleh Pengetahuan Baru tentang Ilmu Fiqih ....................................52
Tabel 8. Mendapatkan Informasi tentang Sejarah Peradaban Islam .........................53
Tabel 9. Menambah Pengetahuan tentang Kisah Para Nabi dan Rasul .....................54
Tabel 10. Menambah Pengetahuan Tentang Hukum dan Syari’at Islam ...................56
Tabel 11. Menambah Pengetahuan tentang IPTEK yang Sesuai dengan Koridor Islam
........57
Tabel 12. Mengetahui Fenomena Alam yang Terjadi di Seluruh Penjuru Dunia dan
Terdapat di dalam Al Qur’an dan Hadits .....................................................58
Tabel 13. Menambah Wawasan tentang Ilmu Akidah dan Akhlak ...........................59
Tabel 14. Menambah Pengetahuan tentang Dalil Al-Qur’an dan Hadist ..................60
Tabel 15. Mendapatkah Pengetahuan tentang Fakta Unik dan Menarik yang
Dihubungkan dengan Dalil Al-Qur’an dan Hadist.........................................62
Tabel 16. Motif Kognitif Responden dalam Menonton Program Acara Mozaik Islam
di Trans TV ...................................................................................................63
Tabel 17. Menjadi Teman Aktivitas di Pagi Hari ......................................................64
Tabel 18. Mendapat Hiburan yang Bernafas Islam ...................................................65
Tabel 19. Merasa Terhibur dengan Video yang Diputarkan Sesuai dengan Topik

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

yang Dibahas ..................................................................................................66
Tabel 20. Memperoleh Kenikmatan Jiwa dan Ketenangan Batin ..............................67
Tabel 21. Mengusir Rasa Bosan dan Jenuh pada Diri ...............................................68
Tabel 22. Motif Diversi Responden dalam Menonton Program Acara Mozaik Islam
di Trans TV ...................................................................................................69
Tabel 23. Menemukan Penunjang untuk Instropeksi Diri sebagai Seorang Muslim
..............71
Tabel 24. Mengidentifikasikan Diri dengan Nilai-Nilai Islam ..................................72
Tabel 25. Meningkatkan Ketakwaan dalam Diri .......................................................73
Tabel 26. Mempertebal Rasa Keimanan terhadap Islam ...........................................74
Tabel 27. Menambah Rasa Kecintaan Terhadap Islam .............................................75
Tabel 28. Motif Identitas Personal Responden dalam Menonton Program Acara
Mozaik Islam di Trans TV .............................................................................76
Tabel 29. Total Gabungan Ketiga Motif.....................................................................78

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

DAFTAR LAMPIRAN
Halaman

Lampiran 1. Kuesioner ...............................................................................................85
Lampiran 2. Rekapitulasi Jawaban Responden Berdasarkan Motif Kognitif ............92
Lampiran 3. Rekapitulasi Jawaban Responden Berdasarkan Motif Diversi ............95
Lampiran 4. Rekapitulasi Jawaban Responden Berdasarkan Motif Identitas
Personal........97
Lampiran 5. Rekapitulasi Jawaban Responden Berdasarkan Motif Keseluruhan .....99

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

ABSTRAKSI

KHUSNUL KHOTIMAH, MOTIF MASYARAKAT MENONTON ACARA
MOZAIK ISLAM DI TRANS TV (Studi Deskriptif Kuantitatif Motif
Masyarakat Surabaya Menonton Acara Mozaik Islam di Trans TV).
Komunikasi massa adalah proses penyampaian pesan, informasi, berita dari
komunikator melalui komunikan melalui media massa. Media massa dapat berupa
media cetak dan elektronik. Salah satu media elektronik yang saat ini sedang
mengalami pertumbuhan yang pesat adalah televisi. Perkembangan media televisi
diwarnai dengan persaingan belomba-lomba untuk menyuguhkan program acara
yang diminati oleh masyarakat. Pekerja televisi pun memutar otak agar mendapatkan
perhatian dari masyarakat melalui program acara yang menarik. Mozaik Islam
merupakan program acara pagi yang unik dan menarik, karena memberikan
informasi dilihat dari kacamata agama.
Landasan teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori Uses and
Gratifications yang menyatakan bahwa khalayak memiliki sekumpulan kebutuhan
yang dicari pemuasannya melalui media massa. Model Uses and Gratifications ini
mengasumsikan khalayak setidaknya sama aktifnya dengan pengirim. Model ini pun
secara tak langsung menyatakan bahwa pesan adalah apa yang dibutuhkan oleh
khalayak, bukan yang dimaksudkan oleh pengirim. Di sinilah khalayak secara aktif
menggunakan media untuk memenuhi kebutuhan akan media massa. Metode analisis
data dalam penelitian ini menggunakan analisa tabel frekuensi yang digunakan untuk
menggambarkan data primer yang diperoleh dari hasil wawancara berdasarkan
penyebaran kuesioner yang diisi oleh responden dan data sekunder. Populasi dalam
penelitian ini adalah masyarakat Surabaya yang berusia 17 tahun ke atas. Teknik
pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan purposive sampling dengan
jumlah responden 100 orang.
Dari hasil pengujian dengan menggunakan teknis analisis tabel frekuensi
dapat diketahui bahwa motif kognitif, motif diversi dan motif identitas personal
dalam menonton acara Mozaik Islam di Trans TV berada pada kategori
tinggi.Kesimpulan yang diperoleh dari penelitian ini adalah dalam menonton acara
Mozaik Islam di Trans TV sebagian besar responden ingin memperoleh informasi
dan hiburan yang bernafas Islami sebagai usaha untuk mengidentifikasikan diri
dengan nilai-nilai Islam.
Kata Kunci : Motif, Menonton, Mozaik Islam, Uses and Gratifications

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

ABSTRACT

Khusnul Khotimah, WATCH COMMUNITY EVENTS MOTIF MOZAIK ISLAM
IN TRANS TV (Quantitative Descriptive Study of Motive Events People Watching
Surabaya Islamic Mosaics in Trans TV).
Mass communication is the process of delivering a message, information,
news from the communicant communicator through mass media. The mass media
can be printed and electronic media. One of the electronic media which is currently
experiencing rapid growth is television. The development of television media tinged
with belomba-race competition for presenting the programs that are in demand by
the public. Television workers had racked my brain to get the attention of the public
through an exciting program of events. Islam is a mosaic morning show program
unique and interesting, because it specifies the information as perceived religion.
The foundation of the theory used in this study is the Uses and Gratification
theory which states that the audience has a set of needs that sought gratification
through mass media. Uses and Gratification model assumes the audience is at least
as active as the sender. This model also seems to imply that the message is what is
needed by the public, not intended by the sender. This is where the audience is
actively using the media to meet the needs of the mass media. Methods of data
analysis in this study using frequency tables analysis is used to describe the primary
data obtained from interviews based on questionnaires filled out by the respondents
and secondary data. The population in this study was the 17-year-old Surabaya
upwards. Sampling technique in this study using purposive sampling with the number
of respondents 100 people.
From the test results by using technical analysis can be seen that the
frequency tables cognitive motives, motives and motives of personal identity
diversion in watching the show on Trans TV Islamic Mosaics at the high category.
Conclusion of this research is in watching a show on Trans TV Islamic Mosaics most
respondents would like to obtain information and entertainment Islamic breathing in
an effort to identify with the values of Islam.

Keywords : Motive, Watching, Mozaik Islam, Uses and Gratifications

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

BAB I
PENDAHULUAN

1.1

Latar Belakang Masalah
Pada dasarnya komunikasi massa adalah komunikasi melalui media massa

(media cetak dan elektronik). Sebab awal perkembangannya saja, komunikasi massa
berasal dari pengembangan kata media of mass communication (media komunikasi
massa). Media massa menunjuk pada hasil produk teknologi modern sebagai saluran
dalam komunikasi massa (Nurudin,2007:4). Macam-macam media massa yang
berkembang saat ini adalah surat kabar, radio, internet dan televisi.
Perkembangan dunia pertelevisian saat ini, mau tidak mau membuat para
pekerja televisi memutar otak untuk menyajikan program-program acara yang
menarik bagi khalayak pemirsa. Dengan sedikit mengenyampingkan fungsi informasi
dan mengedepankan fungsi hiburan, televisi Indonesia saat ini mengalami suatu
keterpurukan.
Dibandingkan dengan acara-acara TV di Amerika, Belanda, Jerman, dan
Inggris, TV kita dalam beberapa acaranya jauh lebih hedonistik dan lebih liberal.
Amerika misalnya negara yang masyarakatnya memang gila hiburan, tetapi mereka
tidak menyiarkan acara musik nyaris setiap hari, seperti yang dilakukan TV kita.
Amerika juga gudangnya selebritis, tetapi tidak ada TV yang menyiarkan
infotainment tentang selebritis nyaris setiap hari. (Deddy Mulyana, 2008 : 18)
Menjamurnya acara-acara TV yang monoton dan minim kualitas, membuat
penulis merasa prihatin akan perkembangan generasi penerus bangsa kelak. Semakin
merosotnya acara berbobot yang disajikan TV kita saat ini, membuktikan bahwa

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

fungsi Informasi yang harusnya dikedepankan sudah mengalami kelunturan. Padahal
TV mempunyai pengaruh yang besar dalam membangun persepsi masyarakat.
Tanpa disadari, pers sesungguhnya mempunyai kekuatan yang luar biasa
untuk membangun suatu bangsa dengan memberikan arah kemana mereka harus
melangkah dan prioritas-prioritas apa yang harus mereka lakukan. Pers dapat
memberikan semangat, mendukung perubahan, dan memobilisasi masyarakat untuk
suatu tujuan. Pers dapat memberikan pencerahan yang dibutuhkan oleh suatu bangsa
untuk bangkit dari keterpurukan dan menunjukkan jalan serta memberikan semangat
untuk membangun masyarakat. (Deddy Mulyana, 2008 : 19).
Jika pers kita tetap seperti sekarang ini, terlalu banyak hiburan, remeh-temeh,
klenik, tanpa keinginan untuk memberdayakan masyarakat, bangsa kita akan tetap
loyo seperti ini juga hingga kapan pun. Keluaran (output) bergantung pada masukan
(in put). Kalau masyarakat kita setiap hari dijejali dengan masukan berupa gambar
porno, berita remeh-temeh tentang selebritis, laporan perkosaan atau pembunuhan
dan perburuan hantu, sungguh naif jika kita mengharapkan mereka akan berubah,
tiba-tiba menjadi berdisiplin, cerdas, kreatif, jujur, bertanggung jawab, berdedikasi,
dsb. Padahal harus kita akui, justru masukan-masukan dari media massa yang
cenderung negatif itulah yang lebih dominan daripada masukan dari keluarga,
lembaga keagamaan dan lembaga pendidikan. (Deddy Mulyana, 2008 : 22)
Media Barat, terutama media Amerika, sering memaknai Islam sebagai
agama primitif yang membenarkan perbudakan, poligami, harem-harem, penindasan
terhadap wanita, kekerasan dan terorisme. Poligami yang merupakan salah satu
solusi untuk mengatasi masalah kaum Muslim, dan berada di wilayah feri-feri ajaran
Islam, sering dianggap suatu ajaran Islam yang utama. Khalayak media pun teracuni
oleh wacana yang menyesatkan ini. (Deddy Mulyana. 2008:127)

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

Sebagai negara berpenduduk maroyitas Islam, nyatanya tak lantas membuat
televisi menyuguhkan acara edukasi yang bernafas Islami. Yang hadir di tengahtengah kita saat ini justru sinetron yang melenceng dari koridor-koridor Islam.
Sehingga, menimbulkan ketimpangan persepsi di masyarakat tentang Islam. Bukan
saja umat Muslim yang terpengaruh, tetapi umat Non-Muslim juga mempunyai
persepsi tersendiri tentang Islam. Padahal, jika seseorang ingin mengetahui apa itu
Islam, maka sumber yang dapat digunakan adalah Qur’an dan As Sunnah.
Seperti sahabat Nabi Muhammad SAW, Ali bin Abi Thalib ra, mengatakan,
“Jika Anda ingin mengetahui Islam, maka pelajarilah Qur’an dan sunnah Nabi
Muhammad SAW. Dari situ Anda akan mengetahui siapa yang mengikuti Islam, dan
siapa yang tidak.” (Deddy Mulyana, 2008:132)
Krisis akidah yang dialami oleh masyarakat Indonesia yang sebagian besar
menganut agama Islam ini, disebabkan salah satunya oleh tayangan televisi.
Masyarakat muslim yang seharusnya menjadi contoh yang baik bagi umat lain,
nampaknya tidak menjadi PRO (Public Relations Officer) Islam yang baik.
Kenyataan yang terjadi adalah sebaliknya. Cerminan sikap dan perilaku umat Islam,
kenyataannya bersebrangan dengan ajaran Islam. Pelaku kejahatan, prostitusi,
koruptor, pemerkosaan dan masih banyak lainnya, justru aktornya kebanyakan dari
kaum Muslim. Hal ini menjadi sebuah polemik tersendiri bagi umat Islam.
Pengikisan akidah umat Muslim secara tidak langsung terjadi akibat tayangan
televisi yang dikonsumsi masyarakat. Seperti yang telah dikatakan oleh Prof. Deddy
Mulyana M.A., Ph.D. dalam bukunya “Komunikasi Massa. Kontroversi, Teori, dan
Aplikasi”, pers memiliki kekuatan luar biasa untuk membangun suatu bangsa melalui
tayangannya yang disuguhkan. Jika publik hanya dijejali tayangan tidak berkualitas,
maka akan menghasilkan generasi yang tidak berkualitas pula.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

Dalam jurnal “Dakwah Islam Dan Inovasi Media: Peluang Dan Ancaman
Media Global Atas Dakwah Islam” karya Moch. Fakhruroji, disebutkan bahwa
sebagai ilmu yang terbilang baru dibanding ilmu-ilmu lain yang terbilang lebih
mapan, dakwah sebagai sebuah disiplin sesungguhnya tidak terlalu menonjol dalam
khazanah keilmuan. Namun demikian, di luar dugaan, perkembangan dakwah
sebagai aktivitas ternyata melampaui perkembangan ilmunya. Memang, agak
berbeda dengan beberapa disiplin lain, perkembangan ilmu dakwah—dalam bayangbayang ilmu komunikasi—seolah masih malu-malu untuk menampakkan dirinya ke
ruang publik yang lebih luas. Aktivitas dakwah Islam seperti mengalami evolusi
besar-besaran dalam ruang publik, di mana dakwah—sebagai proses penawaran
ajaran spiritual—muncul dalam bentuk yang beraneka ragam. Keanekaragaman
aktivitas dakwah ini tentu saja didorong kuat oleh unsur lain, yakni media dakwah.
Dalam disiplin ilmu dakwah, media sendiri sesungguhnya lebih cenderung
dipahami sebagai saluran (channel) yang digunakan oleh para pelaku dakwah—baik
individu maupun komunal— untuk menghantarkan pesan. Dalam kondisi masyarakat
seperti saat ini, yang notabene telah menjadi bagian dari masyarakat global, aktivitas
dakwah ini dapat ditemui di ruang-ruang di dunia maya. Hari ini, akses seseorang
untuk memperoleh informasi religius (baca: dakwah) semakin mudah saja, terlebih
jika orang tersebut memiliki akses ke dunia maya. Di sisi lain, dakwah melihat
kemunculan media sebagai sebuah inovasi yang sangat berharga dan dapat
membantu perkembangan dakwah. Namun, pada saat yang sama, dakwah sedang
berhadapan dengan hegemoni media yang sedang melakukan invasi atau penjajahan
atas dakwah Islam.
Salah satu bentuk inovasi media dalam disiplun ilmu dakwah - yang masih
ada dalam bayang bayang ilmu komunikasi – adalah melalui media televisi. Suatu

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

media yang banyak digunakan oleh masyarakat saat ini. Dengan latar belakang umat
Islam terbanyak di Indonesia, publik membutuhkan tayangan segar dan mendidik
yang dikemas secara apik dalam balutan Islami. Tidak hanya menghibur, acara yang
disuguhkan harus dapat merepresentasikan kepada masyarakat tentang ajaran Islam
yang sesungguhnya berdasar pada Al-Qur’an dan As-Sunnah.
Dari sekian banyaknya acara minim kualitas di TV, TransTV hadir
menyuguhkan program terbaru bertajuk Islami. Ialah Mozaik Islam yang tayang
setiap hari Sabtu dan Minggu, pukul 07.30 sampai 08.00 WIB. Bahkan terhitung
sejak tanggal 21 Februari, acara ini ditambah jam tayang menjadi empat kali dalam
seminggu. Acara yang berdurasi 30 menit ini, menyajikan tiga tema yang
berhubungan dengan fiqih, fakta ilmiah, sejarah, dan sejumlah bahasan menarik
lainnya di lihat dari kacamata Islam. Pemirsa juga dapat berinteraksi melalui media
twitter Mozaik Islam di @MozaikIslam. Di situ, pemirsa sebagai follower
@MozaikIslam dapat mendapatkan informasi tentang tema yang akan ditayangkan.
Selain itu, admin twitter Mozaik Islam juga membuka line tanya jawab seputar
Islam. Dilihat dari respon followers, Mozaik Islam ternyata mendapat sambutan yang
hangat dari masyarakat. Banyak yang akhirnya memberi masukan untuk menambah
jam tayang acara ini. Karena dirasa membawa manfaat yang besar bagi masyarakat
terutama umat Muslim. Di media twitter, Mozaik Islam juga terlihat aktif dalam
update status seputar ayat-ayat Al Qur’an dan hadits.
Hadirnya program “Mozaik Islam” dapat dijadikan corong bagi umat Muslim
untuk menyuarakan Islam. Dengan adanya tayangan ini, diharapkan dapat
meluruskan persepsi yang salah di masyarakat tentang Islam. Bagi umat Muslim
khususnya, acara ini dapat dijadikan panutan karena bahasan yang disajikan sangat
menarik dan dekat dengan kehidupan kita. Dalam mengaitkan suatu hal, acara ini

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

selalu menyantumkan sumber yang shahih yaitu ayat Al Qur’an dan Hadits. Oleh
karena itu, keabsahannya bisa dipertanggungjawabkan kepada khalayak.
Dari sekian banyak televisi swasta yang menyajikan berbagai ragam
tayangan, baru kali ini terdapat acara yang berkualitas. Acara “Mozaik Islam”
merupakan tayangan pioneer yang menyajikan bahasan Islami yang akurat. Dari
semua televisi swasta di Indonesia, ini merupakan acara yang dengan berani
membeberkan kebenaran sesuai koridor Islam. Selama ini, penulis belum pernah
menemukan acara semacam ini. Inilah yang menjadi alasan penulis memilih acara
“Mozaik Islam” untuk dijadikan bahan penelitian.
Menonton televisi merupakan suatu kegiatan yang bertujuan untuk memenuhi
kebutuhan masyarakat. Kebutuhan tersebut bisa berupa informasi, pendidikan dan
hiburan. Jika dikaitkan dengan motif, maka motif masyarakat dalam menonton
televisi, menurut Blumer dalam Rakhmat (2005:66) didasari tiga motif.
Motif pertama adalah motif kognitif yang bisa diartikan sebagai keinginan
untuk menambah pengetahuan baru seperti mencari informasi mengenai peristiwa
dan kondisi yang berkaitan dengan lingkungan terdekat, masyarakat dan dunia,
mendapatkan pengetahuan tentang peristiwa yang terjadi dalam lingkungan tersebut,
memuaskan rasa ingin tahu dan minta umum, belajar, pendidikan diri sendiri serta
memperoleh rasa aman melalui penambahan pengetahuan dan biasanya informasi
yang disajikan dikaitkan dengan ayat dan hadits.
Motif kedua adalah motif diversi yaitu keinginan untuk mencari hiburan
seperti melepaskan diri dari permasalahan, bersantai, memperoleh kenikmatan jiwa
dan estetis, penyaluran emosi, mengisi waktu dan biasanya identik dengan
pembahasan-pembahasan yang menarik perhatian khalayak televisi.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

Motif ketiga adalah motif identitas personal yaitu keinginan untuk
menyesuaikan diri dengan lingkungannya seperti menemukan penunjang nilai-nilai
pribadi, menemukan model perilaku, mengidentifikasikan diri dalam nilai-nilai
Islam, serta meningkatkan pemahaman tentang diri sendiri yang pada umumnya
disajikan sesuai dengan ajaran Islam.
Sesuai dengan teori Uses and Gratifications, masyarakat bebas memilih
media sesuai dengan kebutuhannya. Masyarakat dapat dengan bebas memilih saluran
media massa, terutama media yang menayangkan program Islami. Tentunya hal ini
didukung oleh motif-motif yang berbeda setiap individunya. Seperti yang penulis
sebutkan di atas, bahwa menurut Blumer terdapat tiga motif yang mendasari
seseorang dalam mengonsumsi media massa.
Untuk motif informasi yang berkaitan dengan Islam, ternyata banyak hal
yang belum diketahui oleh masyarakat muslim tentang Islam. Seperti ilmu fiqh, tafsir
ayat suci Al Qur’an, Hadits, sejarah peradaban Islam, dsb. Kemudian untuk motif
diversi (hiburan), acara Mozaik Islam menyajikan bahasan yang menghibur namun
tetap memberikan nilai-nilai Islami, memiliki kedekatan (proximity) dengan
masyarakat, dan bersifat up to date. Misalnya, pembahasan tentang Hukum
merayakan tahun baru, hukum merayakan valentine, prediksi kiamat Suku Maya
yang meleset dan masih banyak lagi. Terakhir adalah motif Identitas Personal yang
berkaitan dengan cara pendekatan seseorang menyesuaikan diri dengan lingkungan
dan memperbaiki kualitas diri sesuai syari’at Islam. Dalam melihat tayangan Mozaik
Islam, masyarakat ingin mengetahui hal-hal apa saja yang dapat dijadikan bahan
diskusi dengan orang lain yang berhubungan dengan Islam. Selain itu, tayangan
Mozaik Islam dapat dijadikan pelajaran untuk mengembangkan kualitas diri seorang
muslim agar sesuai dengan syari’at Islam.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

Dari ketiga motif tersebut, pemenuhan kebutuhan akan media massa dalam
mendapatkan informasi dan hiburan bernafas Islam, dapat ditemukan pada acara
Mozaik Islam Trans TV. Karena faktanya, banyak hal yang tidak diketahui oleh
masyarakat Muslim tentang agama Islam. Dengan hadirnya acara ini seolah-olah
membawa aroma baru di dunia pertelevisian Indonesia.
Pendekatan teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori Uses and
Gratifications. Pendekatan ini berlandaskan keyakinan bahwa khalayak memiliki
sekumpulan kebutuhan yang dicari pemuasannya melalui media massa. Teori ini
dikembangkan untuk menjelaskan komunikasi massa, meski pendekatan ini pun
sesuai juga dengan teori-teori komunikasi tatap muka yang postulatnya menyatakan
bahwa kita menggunakan relasi sosial untuk memuaskan kebutuhan dan dorongan
pribadi. Model komunikasi ini mengasumsikan khalayak setidaknya sama aktifnya
dengan pengirim. Model ini pun secara tak langsung menyatakan bahwa pesan
adalah apa yang dibutuhkan oleh khalayak, bukan yang dimaksudkan oleh pengirim.
(Fiske, 1990 : 208).
Surabaya adalah kota yang penduduknya mayoritas menganut agama Islam. (
Sumber : wikipedia). Mayoritas penduduk Surabaya menganut agama Islam namun
justru di sini terdapat tempat lokalisasi dan prostitusi yang sudah jelas-jelas
menyimpang dari nilai dan norma sosial, terlebih nilai agama. Hal ini diakrenakan
kurangnya pengetahuan masyarakat Surabaya tentang nilai dan norma hukum yang
sesuai dengan ajaran agama. Oleh karena itu, masyarakat Surabaya membutuhkan
acara tayangan yang memberikan panduan dan informasi tentang nilai-nilai dan
norma yang mengatur kehidupan seorang muslim. Dan kebutuhan tersebut bisa
dipenuhi melalui acara Mozaik Islam di Trans TV.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

Dilihat dari sisi hiburan, masyarakat Surabaya membutuhkan tayangan yang
menghibur sekaligus dapat memerikan arahan yang benar. Karena hiruk pikuk dan
gegap gempita dunia hiburan Surabaya sudah mulai bersemi di hampir seluruh
kawasan. Hal ini menambah semakin sempitnya ruang masyarakat Surabaya untuk
pemenuhan kebutuhan akan hiburan terutama yang berhubungan dengan media
massa. Melalui acara Mozaik Islam, masyarakat Surabaya diharapkan dapat
memenuhi kebutuhan akan media massa yang menghibur namun masih tetap dalam
koridor-koridor Islam.
Pengaruh lingkungan kehidupan sosial yang tidak baik, misalnya lingkungan
yang sering terjadi tindak penyimpangan seperti prostitusi, perjudian, mabukmabukan dan sebagainya bisa disebabkan karena tayangan televisi. Penyimpangan
perilaku seperti ini banyak ditemukan di Surabaya. Acara berita di televisi-televisi
lokal hampir semua yang diberitakan adalah kasus-kasus seperti ini. Pembunuhan,
perjudian, perkosaan, perampokan, dan sebagainya. Hal ini dikarenakan kurangnya
motivasi seseorang untuk memperbaiki kualitas diri untuk menjadi pribadi yang
bermoral dan beragama. Melalui acara Mozaik Islam, diharapkan dapat membantu
masyarakat Surabaya untuk menyesuaikan diri, sudahkah perilakunya sesuai dengan
koridor sebagai seorang muslim. Dengan demikian, kondisi masyarakat Surabaya
yang seperti ini membutuhkan acara Mozaik Islam berkaitan dengan motif identitas
personal yang nantinya akan bermanfaat bagi pengembangan perilkau yang lebih
Islami.
Berdasarkan uraian di atas, maka peneliti tertarik untuk mengetahui motif
masyarakat Surabaya menonton acara Mozaik Islam di Trans TV. Penulis memilih
Surabaya sebagai lokasi penelitian dikarenakan nilai-nilai keislaman di kota ini
sudah mulai mengalami kelunturan. Sebagai kota dengan tingkat kesibukan yang

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

tinggi, membuat masyarakatnya tidak mempunyai banyak waktu untuk mendalami
ilmu agama. Mereka lebih disibukkan dengan urusan duniawi, seperti pemenuhan
kebutuhan hidup (materi), kesenagan, sosial, politik, ekonomi dsb. Fakta berkata
bahwa Surabaya menjadi gudang maksiat. Seperti tempat lokalisasi dan prostitusi di
Dolly, banyaknya komunitas homoseks dan lesbian yang sering mengadakan
pertemuan di mall seperti Surabaya Town Square (Sutos). Belum lagi Kenjeran yang
harusnya menjadi tempat wisata, malah dijadikan tempat bagi kaum muda-mudi
untuk melampiaskan nafsunya. Perilaku masyarakat Surabaya yang sudah mulai jauh
dari nilai-nilai keislaman, membuat penulis tertarik untuk menjadikan Surabaya
sebagai lokasi penelitian ini.

1.2

Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka perumusan masalah dalam

penelitian ini adalah “Bagaimana motif masyarakat Surabaya dalam menonoton
program acara Mozaik Islam di Trans TV?”

1.2

Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui motif masyarakat Surabaya

dalam menonton program acara Mozaik Islam di TransTV.

1.4

Kegunaan Penelitian
1. Kegunaan Teoritis
a. Memberikan masukan bagi perkembangan ilmu komunikasi khususnya
komunikasi massa.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

b. Memberikan sumbangan pemikiran untuk kemajuan ilmu komunikasi
khususunya bagi peniliti, umumnya bagi mahasiswa ilmu komunikasi.
c. Memberikan masukan bagi para mahasiswa untuk dijadikan bahan
referensi skripsi selanjutnya.

2.

Kegunaan Praktis
a. Memberi himbauan kepada pembaca agar lebih selektif dalam memilih
program acara televisi.
b. Memberikan masukan kepada para mahasiswa ilmu komunikasi, jika kelak
berkecimpung di dunia pertelevisian agar bisa menghadirkan program acara
televisi yang berkualitas.
c. Memberikan masukan kepada masyarakat agar lebih selektif dalam
memilih tayangan televisi, terutama tayangan yang dapat memberikan
dampak positif.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

BAB II
LANDASAN TEORI

2.1

Studi Pendahuluan
2.1.1 Penelitian Terdahulu Pertama
Berdasarkan Jurnal Ilmiah ActAWS Vo.3, No.1 yang dilakukan oleh
Mucholiel Herwanto dan Fitri Andriani, berjudul “Motif Pendengar Aktif
Pada Program Talk Show di Radio Antariksa Surabaya”. Rumusan masalah
pada penelitian ini adalah “Apakah motif pendengar aktif pada program talk
show di Radio Antariksa?”. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan
wawasan kepada pengelola radio mengenai motif khalayak ketika mengakses
sebuah program. Dengan demikian manajemen pengelola radio dapat
memperoleh informasi mengenai program mata acara yang dibutuhkan oleh
pendengar. Hal ini penting dalam mengembangkan program siaran yang
menarik dan bermanfaat bagi pendengar, bukan semata-mata berfokus pada
program hiburan seperti yang saat ini banyak dipilih oleh stasiun radio.
Teori yang digunakan peneliti dalam jurnal ini adalah teori uses and
gratifications. Menggunakan empat kategori motif penggunaan media
menurut McQuail : (1) motif informasi; (2) motif identitas pribadi; (3) motif
integrasi dan interaksi sosial; (4) motif hiburan.
Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode
survai. Sedangkan jenis penelitian yang digunakan adalah deskriptif, dengan
maksud memperoleh gambaran yang detil mengenai suatu fenomena.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

Teknik sampling yang digunakan adalah available sampling. Di mana
peneliti bebas memilih siapa saja dari anggota populasi yang sesuai dengan
kriteria yang telah ditentukan.

2.1.2 Penelitian Terdahulu Kedua
Berdasarkan Jurnal E-Komunikasi Universitas Kristen Petra Surabaya
Vol.1 No.1 Tahun 2013, yang berjudul “Motif Masyarakat Surabaya dalam
Menggunakan iPhone”. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui bagaimana
motif para pengguna ponsel pintar iPhone yang berada di Surabaya, karena
iPhone memiliki pangsa pasar yang jelas sehingga menjadikan iPhone tetap
stabil dalam penggunaannya.
Motif yang diteliti adalah motif masyarakat Surabaya dalam
menggunakan iPhone dengan menggunakan teori Uses and Gratifications.
Indikator pengukur yang dipakai meliputi: akses permanen, hiburan, interaksi
sosial,daya tarik, koneksi, instrumentalis dan mode/status.
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh masyarakat Surabaya,
sedangkan sampel penelitian adalah masyarakat Surabaya yang juga
merupakan pengguna iPhone. Teknik penarikan sampel pada penelitian ini
menggunakan non probability sampling dengan teknik purposive sampling.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa motif pengguna iPhone di
Surabay cukup tinggi, terutama pada indikator hiburan dan akses permanen,
di mana motif tertinggi tersebut ada pada wiraswasta dan pegawai swasta.
Selain itu, ditemukan kesimpulan bahwa iPhone seri pertama sampai iPhone
yang terbaru, motif tertinggi dalam penggunaannya tetap konsisten ada pada
indikator hiburan.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

2.2

Televisi Sebagai Media Komunikasi Massa
Media merupakan industri tersendiri yang memiliki peraturan dan
norma-norma yang menghubungkan institusi sosial dengan yang lainnya.
Salah satu industri tersebut adalah media televisi. Televisi telah menjadi
bagian dari kehidupan sehari-hari (daily activities) masyarakat Indonesia,
yang hadir di tengah-tengah keluarga mulai dari masyarakat miskin
perkotaan, masyarakat desa yang bersahaja, hingga kaum menengah ke atas
di kota-kota besar. (Kuswandi, 2008:87)
Menurut McQuail (1987), media massa merupakan sarana untuk
pengembangankebudayaan dalam bermasyarakat, bukan hanya budaya dalam
pengertian seni dan simbol tetapi juga dalam pengertian pengembangan tatacara, mode, gaya hidup dan norma-norma. Media massa sangat berperan
dalam perkembangan masyarakat. Dengan adanya media massa, masyarakat
yang tadinya dapat dikatakan tidak beradab dapat menjadi manusia yang
beradab. Hal itu karena media massa mempunyai jaringan yang luas dna
bersifat massal sehingga masyarakat yang membaca dan menonton tidak
hanya orang-perorang tapi sudah mencakup jumlah puluhan, ratusan, bahkan
ribuan, sehingga pengaruh media

massa sangat terlihat di permukaan

masyarakat. (Kuswandi, 2008:61)
Media televisi ada di setiap keluarga Indonesia, baik di desa maupun
di kota. Televisi merupakansalah satu media massa audiovisual yang
diasumsikan dapat mempengaruhi pemirsa lewat tayangan acaranya. Televisi
mampu menyampaikan pesan seolah langsung antara komunikator (pembawa
acara) dengan komunikan (pemirsa). Tayangan acara televisi yang berulang-

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

ulang diduga dapat mempengaruhi kehidupan masyarakat. (Kuswandi,
2008:56)
Televisi saat ini sudah menjadi salah satu bagian penting dalam
kehidupan mayoritas masyarakat di Indonesia. Melalui media ini masyarakat
dapat memperoleh informasi sekaligus hiburan secara gratis. Hanya dengan
bermodalkan pesawat televisi, antena dan listrik, berbagai informasi dan
hiburan sudah dapat diperoleh masyarakat secara cuma-cuma. Memang
sekarang banyak sekali media-media yang dapat diakses oleh masayrakat di
Indonesia. Mulai dari koran, radio, televisi, internet dapat menjadi media
informasi yang dapat diakses oleh berbagai kalangan. Tetapi saat ini televisi
masih menjadi media yang paling banyak digunakan oleh semua kalangan
masyarakat dalam hal mencari informasi dan memperoleh hiburan.
Hal itu dikarenakan televisi adalah media yang relatif murah dan
mudah digunakan. Murah dikarenakan televisi saat ini masih dapat diakses
secara gratis. Walaupun saat ini sudah ada televisi berbayar, televisi secara
gratis masih disediakan. Bahkan semakin hari semakin banyak televisitelevisi baru yang muncul, apalagi dengan skala komunitas dan skala televisi
lokal. Mudah dikarenakan penggunaan televisi tidak harus menggunakan
cara-cara tertentu untuk dapat menikmatinya. Cukup dengan menyediakan
pesawat televisi, antena dan listrik, mulai dari balita hingga orang tua saat ini
sudah dapat menggunakan televisi. Sebagai media yang banyak dikonsumsi
oleh berbagai kalangan masyarakat, televisi sudah seharusnya menyediakan
tontonan yang bermutu dan mendidik atau lebih banyak dikenal dengan
“tontonan jadi tuntunan”. (Junaedi, dkk., 2011)

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

2.3

Masyarakat Sebagai Khalayak Aktif
Istilah ‘khlayak’ mengandung konotasi kepasifan, penerimaan, yang
tidak didukung oleh bukti kebiasaan-kebiasaan pemirsaan. Demikian juga,
gagasan tentang ‘orang yang suka bermalas-malasan di rumah (couch
potato)’, selain tidak sepenuhnya keliru, juga telah mencapai proporsi yang
tidak dibenarkan sebagai cara untuk menginterpretasikan orang di depan
televisi. (Severin, 2005:356)
Pemirsa televisi bersifat aktif dalam pelbagai hal. Ini bertentangan
dengan klise yang dipegang teguh mengenai khalayak yang berhenti berpikir.
Terdapat perilaku interaktif-berkomentar dan berdiskusi mengenai program
yang ditayangkan-yang bertentangan dengan klise lainnya bahwa televisi
mempunyai efek mematikan bagi kehidupan keluarga. (Severin, 2005:356)
Sri Desti Purwatiningsih dalam jurnalnya “Motif Menonton Berita
Kriminal di Televisi dan Pemenuhan Kebutuhan Informasi Audiens”
menyebutkan bahwa, pada saat mengonsumsi media, khalayak mempunyai
motif-motif tertentu yaitu mencari segala sesuatu yang dapat memenuhi dan
memuaskan kebutuhannya. Oleh karena itu, khalayak aktif dan selektif dalam
memilih dan menggunakan media. Aktivitas dan selektifitas khalayak,
biasanya dipengaruhi oleh predisposisi psikologis sosialnya, dengan memilih
informasi yang cenderung memperkokoh keyakinannya dan menolak
informasi yang tidak sesuai atau bertentangan dengan kebutuhan dirinya.

2.4

Efek Tayangan Televisi
Kekuatan komunikasi massa media televisi tidak ada tandingannya.
Tidak seorang pun di dunia ini mampu mnghindar dari tayangan televisi,

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

walau sesibuk apapun individu yang bersangkutan. Bahkan belakangan ini
berbagai tayangan acara TV swasta, sering menjadi bahan referensi dalam
bersikap dan berperilaku di kehidupan sehari-hari oleh masyarakat.
(Kuswandi, 2008:62)
Demi mengejar rating yang tinggi dan menghasilkan keuntungan,
sebuah tayangna di televisi tidak lagi memikirkan pedoman perilaku
penyiaran dan standar program siaran yang telah tercantum di dalam
peraturan komisi penyiaran Indonesia. Televisi saat ini merupakan media
penyampai pesan yang sangat diminati oleh khalayak banyak, seiring
berjalannya waktu semakin banyak pula kebutuhan untuk memperoleh
informasi dan hiburan. Teleivisi menjadi salah satu alat pendukung favorit
masyarakat untuk memperoleh suatu informasi, maka tidak heran jika televisi
telah menjadi kebutuhan primer saat ini. Hal ini menguatkan teori Uses and
Gratifications yang diutarakan oleh Rokeach dan Melvin DeFleur dimana,
“khalayak tergantung pada informasi yang disampaikan oleh media massa
dalam rangka memenuhi kebutuhan khalayak yang bersangkutan, serta
mencapai tujuan tertentu dari proses media massa, akan tetapi khalayak tidak
mempunyai ketergantungan yang sama terhadap seluruh media massa.”
(Junaedi, dkk., 2009)
Kritikus sosial Michael Novak mengatakan: “Televisi adalah
pembentuk geografi jiwa. Televisi membangun struktur ekspektasi jiwa
secara bertahap. Televisi melakukan hal itu persis seperti sekolah memberi
pelajaran secara bertahap, selama bertahun-tahun. Televisi mengajari pikiran
yang belum matang dan mengajari mereka cara berpikir.” (Vivian, 2008:225)

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

Para sarjana berbeda pendapat tentang potensi efek televisi terhadap
masyarakat, tetapi semuanya sepakat bahwa ada tingkatan pengaruh.
Pengamat media George Comstock, dalam buku Television in America,
menulis, “Televisi telah menjadi faktor tak terelakkan dan tak terpisahkan
dalam membe

Dokumen yang terkait

MOTIF PEMIRSA MENONTON PROGRAM ACARA TAHAN TAWA DI TRANS TV ( studi deskriptif tentang motif masyarakat Surabaya menonton program acara Tahan Tawa di Trans Tv ).

0 0 88

Motif Ibu Rumah Tangga Surabaya Dalam Menonton Program Acara Talk Show “Islam Itu Indah” di Trans TV (Studi deskriptif tentang motif ibu rumah tangga Surabaya dalam menonton program acara talk show “Islam Itu Indah” di Trans TV).

0 0 102

MOTIF MASYARAKAT MENONTON ACARA INDONESIA LAWYERS CLUB DI TV ONE (Studi Deskriptif Motif Masyarakat Surabaya Menonton Acara Indonesia Lawyers Club Di Tv One).

0 0 93

MOTIF MASYARAKAT MENONTON ACARA INDONESIA LAWYERS CLUB DI TV ONE (Studi Deskriptif Motif Masyarakat Surabaya Menonton Acara Indonesia Lawyers Club Di Tv One).

0 0 93

Motif Ibu Rumah Tangga Surabaya Dalam Menonton Program Acara Talk Show “Islam Itu Indah” di Trans TV (Studi deskriptif tentang motif ibu rumah tangga Surabaya dalam menonton program acara talk show “Islam Itu Indah” di Trans TV).

0 2 102

MOTIF REMAJA DALAM MENONTON TAYANGAN ACARA “PRIMITIVE RUNAWAY” DI TRANS TV (Studi Deskriptif Tentang Motif Remaja Di Surabaya Terhadap Tayangan Acara “Primitive Runaway” Di Trans TV).

0 0 87

MOTIF REMAJA DALAM MENONTON TAYANGAN ACARA “PRIMITIVE RUNAWAY” DI TRANS TV (Studi Deskriptif Tentang Motif Remaja Di Surabaya Terhadap Tayangan Acara “Primitive Runaway” Di Trans TV)

0 0 23

Motif Ibu Rumah Tangga Surabaya Dalam Menonton Program Acara Talk Show “Islam Itu Indah” di Trans TV (Studi deskriptif tentang motif ibu rumah tangga Surabaya dalam menonton program acara talk show “Islam Itu Indah” di Trans TV)

0 0 20

MOTIF PEMIRSA MENONTON PROGRAM ACARA TAHAN TAWA DI TRANS TV ( studi deskriptif tentang motif masyarakat Surabaya menonton program acara Tahan Tawa di Trans Tv )

0 0 20

MOTIF MASYARAKAT MENONTON ACARA MOZAIK ISLAM DI TRANS TV (Studi Deskriptif Kuantitatif Motif Masyarakat Surabaya Menonton Acara Mozaik Islam Di Trans TV)

0 1 26