Peningkatan kemampuan menulis karangan deskripsi melalui pembelajaran berbasis CTL pada siswa kelas V SD BOPKRI Minggir tahun pelajaran 2012 2013

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN DESKRIPSI
MELALUI PEMBELAJARAN BERBASIS CTL
PADA SISWA KELAS V SD BOPKRI MINGGIR
TAHUN PELAJARAN 2012/2013

SKRIPSI
Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat
Memperoleh gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Disusun oleh :

Kristina Dyah Cahyani
091134244


PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
JURUSAN ILMU PENDIDIKAN
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2013

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN DESKRIPSI
MELALUI PEMBELAJARAN BERBASIS CTL
PADA SISWA KELAS V SD BOPKRI MINGGIR
TAHUN PELAJARAN 2012/2013


SKRIPSI
Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat
Memperoleh gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Disusun oleh :

Kristina Dyah Cahyani
091134244

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
JURUSAN ILMU PENDIDIKAN
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2013
i

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN

MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

ii

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

iii

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK

TIDAKTERPUJI
TERPUJI

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA

Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi ini benar-benar karya saya
sendiri. Sepengetahuan saya tidak terdapat karya atau pendapat yang ditulis atau
diterbitkan orang lain kecuali sebagai acuan atau kutipan dengan mengikuti tata
penulisan karya ilmiah yang telah lazim.

Yogyakarta, 8 Maret 2013
Yang menyatakan

Kristina Dyah Cahyani
NIM 091134244

iv

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN

MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

MOTTO

Serahkanlah perbuatanmu kepada TUHAN, maka
terlaksanalah segala rencanamu (Amsal 16: 3).

v

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN

PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS
Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma:
Nama

: Kristina Dyah Cahyani

Nomor Mahasiswa

: 091134244

Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan
Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul:
Peningkatan Kemampuan Menulis Karangan Deskripsi
Melalui Pembelajaran Berbasis CTL
Pada Siswa Kelas V SD BOPKRI Minggir
Tahun Pelajaran 2012/2013
Beserta perangkat yang diperlukan (bila ada). Dengan demikian saya memberikan
kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan,
mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk pangkalan
data, mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasikannya di internet media

lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta izin dari saya maupun
memberikan royalti kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai
penulis.
Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.

Dibuat di Yogyakarta
Pada tanggal: 8 Maret 2013
Yang menyatakan

Kristina Dyah Cahyani
NIM 091134244
vi

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI


ABSTRAK
Cahyani, Kristina Dyah. 2013. Peningkatan Kemampuan Menulis Karangan
Deskripsi Melalui Pembelajaran Berbasis CTL Pada Siswa Kelas V SD
BOPKRI Minggir Tahun Pelajaran 2012/2013. Skripsi S1. Yogyakarta:
PGSD, FKIP, USD.
Penelitian ini termasuk dalam Penelitian Tindakan Kelas (PTK).
Tujuannya adalah untuk mengetahui apakah pembelajaran yang berbasis
Contextual Teaching Learning (CTL) dapat meningkatkan kemampuan menulis
karangan deskripsi siswa kelas V SD BOPKRI Minggir tahun pelajaran
2012/2013.
Subjek dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas V SD BOPKRI
Minggir yang berjumlah 15 orang. Teknik pengumpulan data berupa tes menulis
karangan deskripsi kemudian dibandingkan nilai rata-rata tiap akhir pratindakan
hingga siklus II.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-rata pratindakan yang diperoleh
melalui tes menulis karangan deskripsi yang dicapai yaitu 60,7. Pada akhir
pembelajaran yang berbasis CTL pada siklus I kemampuan menulis karangan
deskripsi meningkat menjadi 64,93 dan pada siklus II kemampuan menulis
deskripsi meningkat menjadi 71,1. Hasil penelitian menunjukkan bahwa
pratindakan skor rata-rata mengarang deskripsi yang dicapai yaitu 33,3%. Pada

siklus I skor rata-rata yang dicapai 40% dan pada siklus II mencapai 80%. Dari
hasil penelitian tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa pembelajaran yang
berbasis CTL dapat meningkatkan kemampuan menulis karangan deskripsi.
Penulis memberi saran untuk guru agar dapat menerapkan pembelajaran
yang berbasis CTL dalam pembelajaran Bahasa Indonesia khususnya materi
menulis karangan deskripsi sehingga membantu dan mempermudah siswa dalam
menulis karangan deskripsi. Siswa akan lebih mudah menuangkan idenya karena
pembelajarannya sesuai dengan lingkungan siswa. Selain itu, peneliti berharap,
peneliti lain dapat menambahkan hal-hal yang belum peneliti teliti dalam
penelitian ini, sehingga dapat dijadikan sumber yang baik yang dapat dipakai oleh
guru dalam proses pembelajaran.
Kata kunci: peningkatan, kemampuan mengarang deskripsi, CTL

vii

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI

TERPUJI

ABSTRACT
Cahyani, Kristina Dyah, 2013. Improving the students ability to write a
descriptive text through CTL-based learning at grade V of SD BOPKRI
Minggir in academic year 2012/2013. Skripsi S1 Yogyakarta: PGSD,
FKIP, USD.
This research is called in the Class Action Research. It aims to find out
whether the (Contextual Teaching Learning) CTL-based study can improve the
competence to write on descriptive writing of the students of 5th Graders of
BOPKRI Minggir Elementary School Year 2012/2013.
The subject of this research was the whole 15 students of the grade V of
BOPKRI Minggir Elementary School. The technic of data gathering was done by
asking them to write a descriptive writing then the results was compared to the
average score at the end of pre-action until the 2nd cycle.
The average score of pre-action that was gained by the descriptive writing
test reached 60,7. On the end of the CTL-based study of the 1st cycle, the
competence to write the descriptive writing was improved to 64,93 and of the 2nd
cycle, the competence was improved to 71,1. The result of the research showed us
that pre-action average score gained was 33,3 %. On the cycle I, the average score

gained was 40%, and then on the cycle II, 80%. From the data, it could be
concluded that the CTL-based study could improve the competence to write on
descriptive writing.
The writer advised the educators to apply CTL-based study on Bahasa
Indonesia classes, particularly on materials to write descriptive writing, in order to
help the students in writing descriptive works. The students can be easier to
express their ideas because the study fits their environment. Out of that, the
researcher wishes, the other researchers may add any aspects that is not researched
yet in this research, and hopefully, this research can be a good reference that is
applicable for the educators in the process of education.
Keywords: improvement, competence to write descriptive writing, CTL.

viii

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

KATA PENGANTAR

Atas berkat rahmat Tuhan Yang Maha Esa, Tuhan Yang Maha Kasih dan
penyayang. Puji syukur penulis panjatkan atas segala karunia yang telah diberkan
kepada penulis sehingga penulisan tugas akhir skripsi ini dapat diselesaikan
dengan baik.
Penulisan tugas akhir skripsi ini merupakan salahsatu syarat untuk
memperoleh gelar Sarjana Pendidikan, Program Studi PGSD di Fakultas
Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma.
Dalam penulisan tugas akhir skripsi ini tidak terlepas dari dorongan,
bimbingan, dan bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu pada kesempatan ini
perkenankanlah penulis memberikan ucapan terima kasih kepada:
1. Dekan FKIP USD Rohandi, Ph. D. yang telah memberikan kesempatan untuk
melakukan penelitian.
2. Ketua Program Studi PGSD Romo Gregorius Ari Nugrahanta, S. J., M. A. yang
telah memberikan pengarahan dalam pengambilan tugas akhir skripsi.
3. Ibu Dr. Yuliana Setiyaningsih, selaku dosen pembimbing yang telah memberikan
dorongan dan bimbingan dalam penulisan proposal penelitian, pelaksanaan
penelitian, dan penyusunan laporan dalam bentuk skripsi.
4. Bapak Galih Kusumo, S. Pd. , M. Pd., selaku dosen pembimbing yang telah
memberikan dorongan dan bimbingan dalam penulisan proposal penelitian,
pelaksanaan penelitian, dan penyusunan laporan dalam bentuk skripsi.

ix

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

5. Kepala Sekolah SD BOPKRI Minggir, Sleman yang telah memberikan izin
melakukan penelitian di kelas V.
6. Keluarga besar SD BOPKRI Minggir, yang telah memberikan dorongan semangat
agar penulis segera menyelesaikan tugas akhir skripsi ini.
7. Siswa-siswi kelas V SD BOPKRI Minggir, Sleman yang telah bersedia menjadi
subjek penelitian.
8. Bapak, dan ibu yang tercinta, yang telah memberi semagat, dorongan material,
dan doa restunya.
9. Adik-adikku Debora Oneng Saptarini, dan Onang Santoso yang selalu
memberikan mendoakan dan memotivasi agar segera menyelesaikan tugas akhir
skripsi.
10. Agustinus Parno yang penulis kasihi, terima kasih atas doanya, kesabarannya
mendampingi dan memberikan motivasi untuk menyelesaikan tugas akhir ini.
11. Seluruh keluarga besarku yang tidak dapat ditulis namanya satu persatu, terima
kasih atas doa dan dorongan semangatnya agar segera menyelesaikan tugas akhir
ini.
12. Teman-temanku “Gobal-gabul”, Reni, Endah, Wahyu, Iin, Asih, Rina, yang selalu
membantu dan menyemangati penulis, terima kasih teman-teman.
13. Teman-teman S1 PGSD kelas sore angkatan 2009 .
Demikian pula ucapan terima kasih penulis ucapkan kepada semua pihak
yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatuatas bantuan dan motivasinya.
Mudah-mudahan Tuhan memberikan anugerah dan karunia kepadanya.

x

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

Akhirnya, penulis berharap penulisan ini ada manfaatnya khususnya di
dunia pendidikan.

Yogyakarta, 8 Maret 2013
Penulis

xi

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ……………………………………………………….
I
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ………………..………....

ii

HALAMAN PENGESAHAN ……………………………………………...

iii

HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ……………………..

iv

HALAMAN MOTTO …………………………………………….………...

v

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI ………..……..

vi

ABSTRAK ………………………………………………………………….

vii

ABSTRACT ………………………………………………………………..

viii

KATA PENGANTAR ………………………….…………………………..

ix

DAFTAR ISI ………………………………………………………………..

xii

DAFTAR TABEL ……………………………….………………………….

xvi

DAFTAR GAMBAR ……………………………………………………….

xvii

DAFTAR LAMPIRAN …………………………………………………….. xviii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ……………………………………………

1

B. Pembatasan Masalah ………………………………………………..

4

C. Perumusan Masalah ………………………………………………...

4

D. Batasan Pengertian ………………………………………………….

4

E. Pemecahan Masalah ………………………………………………..

5

F. Tujuan Penelitian ……………………………….…………………..

5

G. Manfaat Penelitian ………………………………………………….

5

xii

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

BAB II KAJIAN TEORI
A. Penelitian yang Relevan ……………………………………………

7

B. Kemampuan Menulis
1. Pengertian Menulis ……………………………………………..

9

2. Tujuan Menulis Karangan ………………………………………

10

3. Bentuk Karangan ……………………………………………….

12

4. Teknik Menulis …………………………………………………

19

5. Langkah-langkah Menulis ……………………………..……….

21

C. Sruktur Karangan …………………………………………………...

24

D. Kemampuan Menulis Karangan Deskripsi untuk Siswa SD
1. Pengertian Karangan Deskripsi …………………………………

25

2. Karakteristik Menulis Karangan Deskripsi …………………….

26

3. Penerapan Deskripsi ……………………………………………

27

4. Unsur-unsur Deskripsi ………………………………………….

28

5. Langkah-langkah Menulis Deskripsi …………………………..

35

6. Penilaian Karangan Deskripsi …………………………………..

36

E. Pembelajaran Menulis Karangan Deskripsi yang Berbasis CTL
1. Pengertian Contextual Teaching and Learning (CTL) ................

38

2. Penerapan pembelajaran menulis karangan deskripsi yang
berbasis CTL ……………………………………………………

43

F. Standar Kompetensi, Kompetensi Dasar, dan Indikator dalam
Kurikulum Bahasa Indonesia Kelas V Semester 1………………….

46

G. Kerangka Berfikir …………………………………………………..

49

xiii

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

H. Hipotesis Tindakan …………………………………………………

51

BAB III METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian ……………………………………………………...

52

B. Seting Penelitian ……………………………………………………

54

C. Rencana Tindakan …………………………………………………..

56

D. Penyusunan Instrumen ……………………………………………...

56

E. Teknik Pengumpulan Data ………………………………………….

59

F. Analisis Data ………………………………………………………..

60

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Hasil Penelitian
1. Deskripsi Pratindakan …………………………………………..

64

2. Deskripsi Siklus I ……………………………………………….

67

3. Deskripsi Siklus II ……………………………………………..

75

B. Pembahasan Hasil Penelitian
1. Data Awal Kemampuan Siswa dalam Menulis Karangan
Deskripsi ………………………………………………………..
2. Pelaksanaan

Pembelajaran

Menulis

Karangan

85

dengan

Pembelajaran yang Berbasis CTL ……………………………...

86

3. Proses Pembelajaran Menulis Karangan Deskripsi dengan
Pembelajaran yang Berbasis CTL ……………………………...

89

4. Peningkatan Kemampuan Siswa dalam Menulis Karangan
Deskripsi

dengan

Pembelajaran

yang

Berbasis

CTL……………………………………………………………...

xiv

93

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

BAB V SIMPULAN DAN SARAN
A. Simpulan ……………………………………………………………

95

B. Saran ………………………………………………………………..

97

DAFTAR PUSTAKA ………………………………………………………

98

LAMPIRAN ………………………………………………………………...

99

xv

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah
Menulis merupakan salah satu aspek dalam pembelajaran bahasa
Indonesia. Menulis sebagai salah satu keterampilan bahasa tidak bisa lepas
dari aspek-aspek bahasa lainnya. Keterampilan bahasa tersebut yaitu
menyimak, berbicara, membaca dan menulis. Semua komponen tersebut
haruslah dikuasai oleh siswa karena keempat aspek tersebut sangat berkaitan.
Aspek yang paling tinggi adalah aspek menulis. Aspek tersebut menekankan
pada kemampuan siswa dalam mengembangkan daya pikirnya yang
dituangkan ke dalam suatu karya yang berbentuk karya tulis.
Kemampuan menulis sangat membantu kemajuan pola pikir anak.
Menulis sangat bermanfaaat sebagai pendorong kemauan dan kemampuan
mengumpulkan informasi. Dengan menulis, siswa dapat mengembangkan
daya inisiatif dan kreativitas. Hal tersebut penting untuk anak SD. Menulis
bukanlah hal yang baru untuk anak, karena setiap ajaran pasti ada menulis
(Suparno, 2006: 1.4). Anak dapat mengembangkan pikirannya dalam bentuk
tulisan. Selain itu, hasil tulisan anak dapat mewakili keinginan, kemauan
anak, karena banyak anak yang sulit mengemukakan pendapatnya secara
langsung. Dengan menulis, khususnya menulis deskripsi, semua inspirasi
anak dapat tersalurkan tanpa ada yang terpendam. Menulis menolong kita
untuk berfikir secara kritis, memperdaya tangkap atau persepsi kita,
1

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

2

memecahkan masalah yang kita hadapi, dan menyusun urutan bagi
pengalaman (Tarigan, 1984: 22). Menulis juga membatu siswa dalam
mendeskripsikan sesuatu dengan keaadan sebenarnya sehingga seolah-olah
melihat, menyaksikan, merasakan, dan mengkarangkan sesuatu yang
dilukiskan itu (Marthasari, dkk. 2008: 136).
Kegitan menulis anak akan lebih mudah pelaksanaannya apabila
dikaitkan dengan lingkungan sekitar siswa. Oleh karena itu, menulis deskripsi
untuk siswa sangat tepat karena menulis deskripsi adalah bentuk karangan
yang melukiskan atau menggambarkan suatu benda, suasana, tempat atau
keadaan. Melalui menulis deskripsi pembaca diharapkan dapat merasakan
apa-apa yang didengar, dilihat dan dirasakan penulis (Nanang, Ade. 2003:
2006). Selain itu, menulis karangan deskripsi juga membantu penulis untuk
memindahkan kesan-kesannya,

memindahkan hasil pengamatan, dan

perasaannya kepada pembaca, ia menyampaikan sifat dan semua perincian
wujud yang dapat ditemukan pada obyek tersebut (Keraf, Gorys. 1981: 930).
Dari hasil pratindakan yang dilakukan peneliti pada 23 Oktober 2012
pada siswa kelas V di SD BOPKRI Minggir, semester gasal, tahun ajaran
2012/2013 peneliti memperoleh hasil yang kurang optimal dalam
pembelajaran Bahasa Indonesia tentang menulis karangan deskripsi. Hasilnya
adalah siswa belum sepenuhnya mencapai kriteria ketuntasan minimal
(KKM) yang ditetapkan untuk pelajaran menulis karangan deskripsi yaitu 65.
Dari 15 siswa, hanya 5 siswa atau 33,3% yang tuntas, sedangkan yang 10
siswa atau 66,7% belum mencapai KKM. Siswa kelas V seharusnya sudah

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

3

terampil dalam membuat suatu tulisan. Kenyataannya masih banyak siswa
kelas V yang masih sulit menuangkan pikirannya dalam sebuah tulisan.
Alasan yang

muncul yaitu siswa tidak terbiasa menulis, sulitnya

mengembangkan suatu karangan, siswa kurang mempunyai banyak kosakata,
bahkan yang terburuk, siswa tidak tahu atau bingung tentang apa yang akan
ditulis. Hal tersebut dapat ditunjukkan oleh hampir semua siswa jika diberi
tugas membuat tulisan hasilnya selalu tidak memuaskan.
Peneliti memilih pembelajaran menulis karangan deskripsi yang
berbasis CTL untuk diterapkan kepada siswa kelas V SD BOPKRI Minggir
karena pembelajaran Contextual Teaching and Learning (CTL) adalah suatu
pendekatan pembelajaran yang berkaitan ke dalam proses keterlibatan siswa
secara penuh untuk dapat menemukan materi yang dipelajari dan
menghubungkannya dengan kehidupan nyata sehingga mendorong siswa
untuk dapat menerapkannya dalam kehidupan mereka (Sanjaya: 109). Dengan
CTL diharapakan siswa dapat dengan mudah menulis deskripsi karena siswa
dapat mengaitkannya dengan kehidupan nyata. Siswa juga dapat menuangkan
apa yang dilihat, didengar, dan dirasakannya dalam sebuah karangan
deskripsi. Dengan pembelajaran CTL diharapkan dapat meningkatkan
kemampuan menulis karangan deskripsi untuk anak, khususnya untuk siswa
kelas V di SD BOPKRI Minggir.

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

4

B. Pembatasan Masalah
Dalam penelitian ini dibatasi hanya pada usaha peningkatan
kemampuan menulis karangan deskripsi melalui pembelajaran berbasis CTL
pada siswa kelas V SD BOPKRI Minggir tahun pelajaran 2012/2013.

C. Perumusan Masalah
Dilandasi latar belakang masalah, masalah dalam penelitian ini
adalah:
1.

Bagaimana penerapan pembelajaran berbasis pendekatan CTL
untuk meningkatkan kemampuan menulis karangan deskripsi siswa
kelas V tahun pelajaran 2012/2013di SD BOPKRI Minggir ?

2. Apakah penerapan pembelajaran berbasis pendekatan CTL dapat
meningkatkan kemampuan menulis karangan deskripsi kelas V
tahun pelajaran 2012/2013 di SD BOPKRI Minggir?

D. Batasan Pengertian
Seperti yang telah dipaparkan diatas yang dimaksud dengan:
1) Menulis adalah melukiskan pikiran dan perasaan dengan cara yang
teratur dan dituliskan dalam bahasa tulisan. (Kamus Umum Bahasa
Indonesia W.J.S Poerwadarminta 1984 : 619).
2) Karangan Deskripsi adalah bentuk karangan yang melukiskan atau
menggambarkan suatu benda, suasana, tempat, atau keadaan. (Nanang,
Ade 2006:130)

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

5

E. Pemecahan masalah
Seperti yang telah diuraikan pada latar belakang masalah dan tersirat
dalam rumusan masalah, masalah rendahnya kemampuan siswa dalam
menulis deskripsi akan diatasi dengan pembelajaran yang berbasis CTL.
Penulis mengusahakan agar siswa memperoleh nilai menulis deskripsi media
yang berbsais CTL di SD BOPKRI Minggir kelas V tahun pelajaran
2012/2013 minimal 65.

F. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah:
1. Mendeskripsikan

penerapan

pembelajaran

berbasis

CTL

untuk

meningkatkan kemampuan menulis deskripsi siswa kelas V SD BOPKRI
Minggir tahun pelajaran 2012/2013.
2. Mengetahui peningkatan kemampuan menulis karangan deskripsi kelas V
tahun pelajaran 2012/2013 di SD BOPKRI Minggir melalui pembelajaran
yang berbasis CTL.

3. Manfaat Penelitian
Manfaat dilakukannya penelitian adalah :
1) Untuk siswa
Siswa dapat

mengalami pembelajaran berbasis CTL sehingga siswa

mampu meningkatkan kemampuan menulis karangan.

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

6

2) Untuk Guru
Guru mampu menyusun pembelajaran yang berbasis CTL yang
mampu meningkatan kemampuan siswa dalam menulis karangan.

3) Untuk Prodi
Prodi memiliki referensi tentang penerapan pembelajaran yang
berbasis CTL untuk menambah bacaan pada perpustakaan yang ada pada
Prodi, yang dapat dimanfaatkan sebagai contoh penelitian.

4) Penelitian lanjutan
Penelitian ini dapat dijadikan acuan untuk melakukan penelitian
berikutnya dalam rangka mengembangkan pembelajaran dalam materi
yang lainnya.

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

BAB II
KAJIAN TEORI
A. Penelitian Yang Relevan
Penelitian tentang kemampuan menulis sudah banyak dilakukan.
Beberapa peneliti telah mengkaji topik peningkatan kemampuan menulis
yang relevan dengan penelitian ini. Penelitian tersebut dapat dijadikan
sebagai tinjauan pustaka, antara lain Wijilestari (2009), dan Permana
(2007/2008).
Maria Ulfa (2010 S1 PGSD) tentang Meningkatkan Ketermpilan
Menulis Karangan Deskripsi Kelas IV Melalui Media Lingkungan Sekitar di
SDN Ngawonggo 02 Tajinan Malang. Penelitian tersebut memperoleh
kesimpulan bahwa melalui media lingkungan sekitar dapat meningkatkan
kemampuan menulis karangan deskripsi di SDN Ngawonggo 02. Hal tersebut
terbukti dari kenaikan nilai rata-rata setelah dilakukan tindakan dan sebelum
dilakukan tindakan, pada pratindakan rata-ratanya 53,04, kemudian pada
siklus I naik menjadi 57,33, dan kembali meningkat pada siklus II menjadi
69,23.
Penelitian Nopembrian Setiyaji (2004) tentang Kemampuan Menulis
Karangan Deskripsi Kelas VI SD Negeri V Wonosari, Gunung Kidul,
Yogyakarta, tahun ajaran 2004/2005. Penelitian tersebut memakai teknik tes.
Populasi penelitian mencakup semua kelas VI A dan VI B. Dari penelitian
tersebut dapat disimpulkan bahwa setelah dilakukan tes kemampuan tes
menulis karangan deskripsi mengalami peningkatan. Kesimpulan tersebut
7

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

dilihat dari meningkatnya nilai rata-rata untuk kelas VIA

8

62,05 dan kelas

VI B 65,4 dan dikategorikan cukup karena KKM adalah 60.
Endah Setyo Utami (2011/2013) tentang Peningkatan Kemampuan
Mengarang Deskripsi Menggunakan Media Gambar Seri Siswa Kelas III SD
Negeri Caturharjo Semester I tahun pelajaran 2011/2012. Dari penelitian
tersebut dapat disimpulkan bahwa setelah dilakukan tindakan mengarang
deskripsi menggunakan gambar seri mengalami peningkatan. Hal tersebut
terbukti pada kenaikan nilai rata−rata dari pratindakan sampai dengan siklus
II. Pada pratindakan reratanya 60 kemudian dilakukan tindakan pada siklus I
menjadi 65, kemudian mengalami peningkatan lagi pada siklus II yakni
menjadi 72,28.
Dari ketiga penelitian yang telah dilakukan, penelitian tersebut
bertujuan untuk meningkatkan kemampuan menulis karangan deskripsi untuk
siswa SD, sedangkan yang membedakan adalah cara penyajian serta teknik
yang dipilih. Maria Ulfa (2010 S1 PGSD) tentang meningkatkan
keterampilan menulis karangan deskripsi kelas IV melalui media lingkungan
sekitar di SDN Ngawonggo 02 Tajinan Malang, penelitian Nopembrian
Setiyaji (2004) tentang temampuan menulis karangan deskripsi kelas VI SD
Negeri V Wonosari, Gunung Kidul, Yogyakarta, tahun ajaran 2004/2005, dan
Endah Setyo Utami (2011/2013) tentang peningkatan kemampuan mengarang
deskripsi menggunakan media gambar seri siswa kelas III SD Negeri
Caturharjo Semester I tahun pelajaran 2011/2012, sedangkan penelitian ini

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

9

menggunakan pembelajaran yang berbasis CTL untuk meningkatkan
kemampuan menulis karangan deskripsi.
B. Kemampuan Menulis
Pada bagian ini akan dijelaskan beberapa hal yang berkaitan
dengan menulis, tujuan pengarang menulis, macam-macam karangan,
sususnan karangan, teknik menulis, dan langkah-langkah menulis.
1) Pengertian Menulis
Menulis adalah melukiskan pikiran dan perasaan dengan cara
yang

teratur

dan

dituliskan

dalam

bahasa

tulisan.

(W.J.S

Poerwadarminta 1984 : 619).
Menurut kamus besar Bahasa Indonesia edisi kedua (1991),
menulis mempunyai padanan yang memiliki arti yang sama, yaitu
menulis. Menulis arti pertamanya semula adalah membuat huruf,
angka, nama, dan sesuatu tanda kebahasaan apapun dengan sesuatu
alat tulis pada suatu halaman tertentu.
Di bawah ini dijelaskan beberapa pengertian yang menyangkut
kegiatan menulis menurut (The Liang Gie: 2002: 20) sebagai berikut,
a) Menulis

adalah

segenap

rangkaian

kegiatan

seseorang

mengungkapkan gagasan dan menyampaikan melalui bahasa tulis
kepada masyarakat pembaca untuk dipahami.
b) Menulis berarti menggunakan bahasa untuk menyatakan isi hati
dan buah pikiran secara menarik yang mengena pada pembaca. Ide

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI 10

yang jelas dan tertentu mesti ada sebelum memulai menulis, agar
jarang membuan-buang waktu dan bicara hilir mudik tanpa tujuan.
c) Menulis adalah mengungkapkan sesuatu secara jujur, tanpa rasa
emosionil yang berlebih-lebihan, realistis dan tidak menghamburhamburkan kata secara tak perlu. Pengungkapan mesti jelas dan
teratur, sehingga meyakinkan para pembaca. Maka uraian harus
mencerminkanbahwa si pengarang sungguh-sungguh mengerti
atau menghajati apa yang sedang diuraikannya itu.
d) Karangan adalah hasil perwujudan gagasan seseorang dalam
bahasa tulis yang dapat dibaca dan dimengerti oleh masyarakat
pembaca.
e) Pengarang adalah seseorang yang karena kegemarannya atau
berdasarkan bidang kerjanya melakukan kegiatan menulis.
f) Mengarang-menulis adalah kegiatan atau pekerjaan menulis. Kata
ini juga berarti perihal menulis.
Berdasarkan uraian di atas maka dapat kita simpulkan bahwa
menulis adalah kegiatan seseorang untuk mengungkapkan ide,
gagasan, isi pikiran, buah pikiran secara menarik, jelas, jujur tanpa ad
unsur paksaan dari mana pun, sehingga karangan dapat mewakilkan
isi hati pengarang.
2) Tujuan Menulis Karangan
Kemampuan menulis dan menulis sangat penting untuk
mengekspresikan diri. Karangan/tulisan baik dapat menguntungkan

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI 11

pengarang/penulis.

Sebaliknya

karangan/tulisan

buruk

dapat

merugikan pengarang/penulis (Suadi, 2007: 2)
Menulis dibedakan dari menulis. Menulis adalah proses
mengemukakan/menyusun pendapat, sedangkan menulis adalahproses
membuat pendapat tersebut dalam bentuk tertulis (Suadi, 2007: 2).
Kegiatan menulis juga memiliki manfaat. Berikut akan
dijabarkan tentang manfaat menuli menulis menurut (Tarigan,1987:
186-187).
a) Pelepasan Emosional
Mengungkapkan perasaan dan pikiran secara tertulis, dapat
membentuk perubahan-perubahan kimiawi dalam tubuh Anda.
Dan ini akan menghasilkan kesehatan yang prima.
b) Belajar dua kali dan menemukan ide
Belajar terus menerus akan mengantar kita memiliki
sesuatu. Apalagi jika belajar atas kemauan dan keinginan sendiri,
tanpa ada yang memaksa. Apapun yang akan dipelajari dengan
senang hati dan terbuka, akan cepat “nyantol”. Rasa ingin tahu
yang kuat dan keinginan untuk dapat menguasai/terampil
dibidang tertentu, akan mendorong seseorang untuk cepat
berhasil.
c) Memperkaya diri dengan berbagai hal/ilmu
Belajar yang dipaksakan oleh orang lain, atau didorong dari
luar diri kita , tidak akan banyak mendapatkan sesuatu. Berbeda

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI 12

jika keinginan untuk belajar itu muncul dari dalam diri. Hasilnya
akan luar biasa.
d) Melatih berpikir cepat, logis, dan sistematis
Tajam pisau karena diasah. Tajam pikiran karena dilatih.
Berpikir logis, sistematis, dan cepat perlu latihan. Dengan
berlatih, maka neuron-neuron akan menjadi biasa bekerja.
Kebiasaan yang baik (latihan) akan membuahkan hasil jika terus
menerus diasah.
e) Mendapat imbalan
Salah satu yang membuat orang menulis ialah mendapatkan
imbalan. Dari segi finansial, dengan menulis, maka seseorang
akan memperoleh honor/royalti. Secara sosial, dia masuk dalam
bilangan selebriti karena menjadi terkenal.
Pengajaran menulis belum terlaksana dengan baik di sekolah.
Kelemahannya terletak dari cara guru mengajar. Umumnya kurang
dalam variasi, tidak merangsang dan kurang pula dalam frekuensi.
Pembahasan karangan siswa kurang dilaksanakan oleh guru murid
sendiri menganggap menulis tidak penting atau belum mengetahui
peranan menulis bagi kelanjutan studi mereka (Tarigan, 1987: 186187)
3) Bentuk Karangan Karangan
Karangan

dibedakan

menjadi

beberapa

macam

yaitu

berdasarkan bentuknya, berdasarkan cara penyajiannya, berdasarkan

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI 13

masalah

yang

disajikan,

berdasarkan

ragamnya,

berdasarkan

subjeknya, dan berdasarkan jenisnya.
a) Berdasarkan Bentuknya
Menurut Kosasih (2003: 26) bentuk karangan dibedakan menjadi:
1) Prosa
Prosa adalah karangan yang disusun dalam bentuk bebas dan
terperinci. Prosa terbagi dalam dua macam:
a) Fiksi, adalah karangan yang disusun dalam bentuk alur
yang menekankan aturan sistematika penkaranganan.
Contohnya: novel dan cerpen.
b) Nonfiksi, adalah karangan yang menekankan aturan
sistematika

ilmiah,

dan

aturan-aturan

kelogisan.contohnya: laporan penelitian, dan biografi.
2) Puisi adalah karangan yang mengutamakan keindahan bentuk
dan bunyi serta kepadatan makna.
3) Drama adalah karangan yang berupa dialog sebagai bentuk
alurnya.
b) Berdasarkan Cara Penyajiannya
Menurut Kosasih (2003: 26-27) karangan berdasarkan cara
penyajiannya dibedakan menjadi;
1) Karangan narasi
Karangan narasi adalah karangan yang menkarangankan
suatu peristiwa atau kejadian dengan tujuan agar pembaca
seolah-olah mengalami kejadian yang dikarangankan itu.

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI 14

2) Karangan deskripsi
Karangan deskripsi adalah karangan yang menggambarkan
suatu objek dengan tujuan agar pembaca merasa seolah-olah
melihat sendiri objek-objek yang digambarkan itu.
3) Karangan eksposisi
Karangan eksposisi adalah karangan yang memaparkan
sejumlah

pengetahuan atau

informasi.

Tujuannya

agar

pembaca mendapat informasi dan pengetahuan dengan sejelasjelasnya. Dikemukakan data dan fakta untuk memperjelas
pemaparan.
4) Karangan argumentasi
Karangan argumentasi adalah karangan yang bertujuan
untuk membuktikan suatu kebenaran sehingga pembaca
meyakini kebenaran itu. Pembuktian memerlukan data fakta
yang meyakinkan.
5) Karangan persuasi
Karangan persuasi adalah karangan yang bertujuan
untuk mempengaruhi pembaca. Karangan ini pun memerlukan
data sebagai penunjang.
c) Berdasarkan ragamnya
The Liang Gie (2007: 26), mengklasifikasikan karangan
berdasar ragamnya menjadi dua.

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI 15

1) Karangan faktawi
Yang dimaksud karangan faktawi adalah karangan yang
bertujuan member informasi sesuai dengan fakta senyatanya
(John Riebel dalam bukunya How to Write reports, Papers,
these, Articles 1978, menyebutkanya factual writing).
2) Karangan khayali
Yang dimaksud karangan khayali adalah karangan yang
bermaksud menggugah hati pembaca dan merupakan rekaan
dari si penulis.
d) Berdasarkan subjeknya
Poerwadarminta (1967: 61-63) membedakan karangan
menjadi dua yaitu:
1) Karangan pengetahuan
Karangan

pengetahuan

adalah

karangan

yang

membicarakan sesuatu hal dalam bidang pengetahuan, ilmiah
dan teknik, dalam arti yang selua-luasnya, dari yang sehari-hari
hingga yang tinggi.
2) Karangan kesastraan
Karangan kesastraan adalah karangan yang bukan untuk
mengajar atau memberikan sesuatu tetapi lebih bertujuan untuk
menggerakkan emosi atau lebih menunjukkan hati atau pikiran.

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI 16

e) Berdasarkan jenisnya
Menurut The Liang Gie (2007: 26), berdasarkan jenisnya karangan
dibedakan menjadi dua :
1) Karangan ilmiah
Karangan ilmiah adalah karangan yang ditujukan kepada
kalangan ahli harus sesuai penyajiaannya dengan tingkat
keilmuan mereka, harus merupakan karangan mengenai ilmu,
dengan metode, pengolahan dan penyajian yang ilmiah,
dengan gaya tulis yang mengikuti asas-asas jelas-terang,
ringkas padat, dan tepat cermat.
2) Karangan informatif
Karangan formatif adalah karangan yang hanya sekedar
pemberitahuan atau keterangan saja untuk masyarakat umum,
tanpa perangkat-perangkat yang diperlukann oleh karangan
ilmiah, seperti: daftar pustaka catatan kaki, pengutipan, serta
persyaratan lainnya yang bersifat ilmiah ketat.
Sebagaimana

yang

telah

dikemukakan

Tarigan

dan

Sulistyaningsih (1996: 362) yaitu “ Wacana dibentuk oleh paragrafparagraf,

sedangkan

paragraph

dibentuk

oleh

kalimat-kalimat.

Klaimat-kalimat yang membentuk paragraf itu haruslah merangkai,
kalimat yang satu dengan kalimat berikutnya harus berkaitan begitu
seterusnya. Rangkaian kalimat-kalimat dalam satu paragraf tersebut
hendaklah membentuk satu kesatuan yang utuh atau membentuk

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI 17

sebuah gagasan. Begitu juga paragraf pun hendaklah merangkai secar
utuh membentuk sebuah wacana sehingga memiliki tema yang utuh”.
Karangan memiliki unsur-unsur yang yang harus diperhatikan
agar unsur-unsur tersebut membentuk sebuah karangan yang baik.
Unsur-unsur yang membentuk sebuah karangan adalah kata, kalimat,
dan paragraf:

1) Kata
Menurut Kosasih (2006: 144) kata adalah satuan bahasa
terkecil yang dapat berdiri sendiri dengan makna yang
bebas.Kata merupakan bagian terpenting dan menjadi dasar
untuk menulis, karena pada dasarnya karangan adalah
rangkaian kata-kata. Oleh karena itu kita harus pandai memilih
kata. Menurut

Purwodarminta (1967: 16) kata dikatakan

terbaik apabila tepat arti dan tempatnya, seksama dengan apa
yang akan dikatakan, dan lazim dalam bahasa umum.
2) Kalimat
Kalimat adalah satuan bahasa yang terkecil, dalam wujud
lisan atau tulisan, yang mengungkapkan pikiran yang utuh
(Kosasih 2006: 62). Kalimat terbentuk dari gabungan anak
kalimat, sedangkan anak kalimat adalah gabungan dari
ungkapan frase, dan ungkapan itu sendiri merupakan rangkaian
dari kata-kata (Staf Cipta Loka Caraka: 1971).

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI 18

Menurut Razak (1988: 2), dalam menulis hendaklah
menggunakan kalimat yang efektif. Kaliamat dikatakan efektif
bila mampu membuat proses penyampaian dan penerimaan itu
berlangsung dengan sempurna. Kalimat yang efektif mampu
membuat isi atau maksud yang disampaikannya itu tergambar
lengkap dalam pikiran si penerima (pembaca), persis apa yang
disampaikan.
3) Paragraf
Paragraf mmerupakan bagian dari karangan (tertulis) atau
bagian dari tuturan (kalau lisan). Sebuah paragraf ditandai oleh
suatu kesatuan gagasan yang lebih tinggi atau lebih luas
daripada kalimat. Oleh karena itu, paragraph umumnya terdiri
dari sejumlah kalimat. Kalimat-kalimat saling bertalian untuk
mengungkapkan sebuah gagasan tertentu (Kosasih 2006 : 40).
Paragraf adalah kesatuan terkecil dalam karangan dan
setingkat

lebih

Poerwadarminta
kalimat

yang

besar

dari

pada

kalimat

1967:

33).Paragraf

adalah

saling

berhubungan

dan

(W.J.S.

sekelompok
bersama-sama

menjelaskan satu unit pokok pikiran (Wiyanto, asul 2004: 20).
Menurut Kosasih (2007: 40), dalam mengungkapkan
gagasannya itu, sebuah paragraf didukung oleh unsur-unsur
tertentu dengan fungsi yang berbeda-beda. Unsur-unsur itu
disebut gagasan utama dan gagasan penjelas.

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI 19

a) Gagasan utama
Gagasan utama adalah gagasan yang menjadi dasar
pengembangan sebuah paragraf .
b) Gagasan penjelas
Gagasan penjelas adalah gagasan yang fungsinya
menjelaskan gagasan utama. Gagasan penjelas umumnya
dinyatakan oleh lebih dari satu kalimat.
Menurut Suriamuharja (1996: 48), “Paragraf baik dan
efektif harus memenuhi tiga persyaratan, yaitu (1) Kohesi
(kesatuan);

(2)

Koherensi

(kepaduan);

dan

(3)

pengembangan/kelengkapan paragraf.
a) Kohesi (kesatuan)
Keraf (dalam Suriamiharja 1996: 48) mengemukakan
bahwa “yang dimaksud dengan kohesi ? kesatuan dalam
paragraf adalah semua kalimat yang paragraf secara
bersama-sama menyatakan satu hal, satu tema tertentu”.
b) Koherensi (Kepaduan)
Keraf (dalam Suriamiharja 1996: 48) mengatakan
bahwa

“yang

dimaksud

dengan

koherensi

adalah/keterpaduan dalam paragraf adalah kekompakan
hubungan antar sebuah kalimat dengan yang lain yang
membentuk paragraf itu”.
c) Pengembangan / kelengkapan paragraf

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI 20

Keraf (dalam Suriamiharja 1996: 50), mengemukakan
bahwa “pengembangan paragraph adalah penyusunan atau
perincian dari gagasan-gagasan yang membina paragraf
itu”.
4) Teknik Menulis
Menulis memerlukan teknik atau cara menulis yang baik
dan benar. Poerwadarminta (1967: 7-13) dalam bukunya
mengatakan bahwa ada teknik atau cara yang bersifat atau
umun dalam menulis :
a) Wajah karangan
Yang dimaksud dengan wajah karangan adalah
naskah karangan. Hendaknya naskah karangan dibuat
yang serapi-rapinya dan sebersih-bersihnya.
b) Judul karangan
Judul karangan dibuat yang sebaik mungkin.Baik
ialah sesuai dengan isi karangan. Menarik ialah sanggup
membangkitkan perhatian pembaca untuk membaca
karangan tersebut.
c) Kalimat permulaan
Dalam membuat kalimat permulaan juga harus dibuat
menarik tetapi lebih baik jangan memikirkan lama-lama
apa yang ingin ditulis dan segeralah tulis apa yang
diinginkan.

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI 21

d) Bahasa
Bahasa merupakan satu-satunya rumusann untuk
menulis.Itulah sebabnya perlulah kecakapan dalam
menggunakan bahasa. Kita dapat bahasa dengan cara
membaca buku karangan yang ringan, karangan yang
bersifat uraian, ulasan atau kebahasaan dan juga surat
kabar.
e) Apabila telah biasa menulis, cobalah berlatih menulis
karangan tentang sesuatu hal yang menjadi buah bibir
umum.
5) Langkah-langkah menulis
Menurut Kosasih (2003: 27-38) penyusunan karangan
sebaiknya dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut:
a) Menentukan topik, tema, dan tujuan karangan
Dalam kehidupan sehari-hari, topik sering dikacaukan
pemakaiannya dengan istilah tema. Menurut asal
katanya, tema merupakan kata Yunani Tithenia, yang
berarti menempatkan. Dari segi proses penulisan
karangan, tema dan topik memiliki rumusan yang
berlainan walaupun nantinya apa yang dirumuskan
keduanya memiliki hakikat yang sama. Apabila topik
bermakna pokok karangan, maka tema diartikan sebagai
suatu perumusan dari topik yang dijadikan landasan

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI 22

penyusunan karangan. Berdasarkan pengertian tersebut,
jelaslah bahwa topik lebih singkat dan lebih abstrak dari
pada tema. Topik dirumuskan lebih dulu dari tema.
b) Merumuskan Judul Karangan
Erat kaitannya denangan topik atau tema serta
tujuan karangan, adalah judul. Apabila topik merupakan
gagasan pokok

yang akan dibahas,

maka judul

merupakan nama yang diberikan untuk bahasan atau
karangan itu. Judul berfungsi juga sebagai slogan
promosi untuk menarik minat pembaca dan sebagai
gambaran isi karangan. Sering kali judul dirumuskann
lebih dulu sebelum karanagan dibuat.Namun demikian,
judul dapat pula dirumuskan setelah karangan itu selesai.
c) Menyusun kerangka karangan
Kerangka karangan adalah rencana kerja yang
membuat garis besar suatu karanagan. Manfaat kerangka
karanangan:
1)

Memudahkan

penyusunan

karangan

sehingga

karangan menjadi lebih sistematis dan teratur;
2)

Memudahkan penempatan antara bagian karangan
yang penting dengan yang tidak penting;

3)

Menghindari timbulnya pengulangan pembahasaan;

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI 23

4)

Membantu pengumpulan data dan sumer-sumber
yang diperlukan.

d) Mengumpulkan Bahan/data
Untuk memperkaya pemahaman dan pengetahuannya,
seorang penulis harus mengumpulkan data, informasi,
atau pengetahuan tambahan yang berkaitan dengan tema
karangan. Semua bahan yang kita peroleh, kita catat
supaya tidak mudah dilupakan. Catatan harus rapi dan
teratur sehingga mudah dalam pemanfaatannya.
e) Mengembangkan kerangka karangan
Mengembangkan kerangka karangan itu menjadi
karangan yang lebih lengkap dan utuh.
f) Cara pengakhiran dan penyimpulan
Baik itu pengakhiran maupun penyimpulan, samasama terletak pada bagian penutup suatu karangan. Jadi,
dari segi letak, keduanya memiliki persamaan. Bedanya
dalam hal fungsi dan caraperumusannya. Pengakhiran
merupakan bagian bacaan yang fungsinya menandakan
bahwa bacaan itu selesai dan sudah berakhir. Bagian
pengakhiran
fungsinya

m a si h
sebagai

merupakan
penutup

dari

penguraian,
s ua t u

yang

perincian.

Hubungan antara bagian pengakhiran dengan bagian
sebelumnya terbentuk pola umum-khusus (deduktif).

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI 24

g) Penyempurnaan karangan
Menyusun karangan, baik itu karangan ilmiah,
popular, maupun karangan sastra, yang sekali jadi
memang cukup sulit. Kecuali bagi yang sudah benarbenar ahli, sangat jarang orang yang bisa menyusun
karangan yang langsung sempurna. Ada saja kesalahan
atau kekeliruan yang harus diperbaki, baik itu dengan
sistematika penulisan, kelogisan ide, istilah yang
digunakan, atau pun penggunaannya. Karena itu,
pembahasan dan peninjauan ulang atas karangan yang
telah dibuat, merupakan sesuatu yang penting dilakukan.

C. Struktur Karangan
Menurut Keraf (1980: 239), dalam menulis karangan, struktur
karangan haruslah diperhatikan, karena struktur karangan merupakan inti
dari karangan.: Struktur karangan terdiri atas tiga bagian, yaitu bagian
pendahuluan, bagian tubuh karangan, bagian kesimpulan. Secara lebih
rinci akan dijelaskan sebagai berikut:
1. Bagian Pendahuluan
Tujuan utama bagian pendahuluan yaitu menarik perhatian
pembaca, memusatkan perhatian pembaca terhadap masalah yang
dibicarakan, dan menunjukkan dasar yang sebenarnya dari uraian yang

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI 25

dibuat.

Bagian

pendahuluan

dalam

cerita

deskripsi

misalnya

menyebutkan karakteristik benda yang diamati.
2. Bagian Tubuh Karangan
Tubuh karangan atau bab-bab merupakan bagian yang utama dari
karangan. Di sinilah terletak segala masalah yang akan dibahas secara
sistematis. Apabila karangan dibuat tidak sistematis akan sulit bagi
pembaca untuk memahami karangan tersebut. Pada karangan deskripsi
bagian tubuh karangan dapat berupa mengembangkan karakteristik
umum menjadi lebih khusus.
3. Kesimpulan
Kesimpulan merupakan bagian terakhir dari sebuah karangan.
Kesimpulan itu merupakan sari dari pokok-pokok yang telah diuraikan
sebelumnya. Pada karangan deskripsi dapat berupa kesimpulan dari
apa yang telah dibahas.

D. Kemampuan Menulis Karangan Deskripsi Untuk Siswa SD
1. Pengertian Karangan Deskripsi
Deskripsi merupakan sebuah bentuk tulisan yang bertalian dengan
usaha para penulis untuk memberikan perincian-perincian dari obyek
yang sedang dibicarakan. Kata deskripsi berasal dari kata latin
describere yang berati menulis tentang, atau membeberkan suatu hal.
(Gorys Keraf: 1981)

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI 26

Menurut Marthasari dkk (2008: 136), deskripsi adalah pemerian
sesuatu dengan keadaan yang sebenarnya sehingga pembaca seolaholah melihat, menyaksikan, merasakan, dan menkarangankan sesuatu
yang dilukiskan itu.
Menurut Nanang dan Ade (2008: 131), deskripsi adalah bentuk
karangan yang melukiskan atau menggambarkan suatu benda,
suasana, tempat atau keadaan. Melaui karangan deskripsi pembaca
diharapkan dapat merasakan apa-apa yang didengar, dilihat dan
dirasakan penulis.
Menurut Kosasih (2003: 26) karangan deskripsi adalah karangan
ynag menggambarkan suatu objek dengan tujuan agar pembaca
merasa seolah-olah melihat sendiri objek-objek yang digambarkan itu.
Berdasarkan pendapat para ahli di atas, peneliti menyimpulkan
bahwa

karangan

deskripsi

adalah

sebuah

karangan

yang

menggambarkan sesuatu secara terperinci agar pembaca mudah
memahami dan seoah-olah merasakannya sendiri/
2. Karakteristik Menulis Deskripsi
Menurut Gorys Keraf (1981: 930) dalam deskripsi penulis
memindahkan kesan-kesannya, memindahkan hasil pengamatan dan
perasaannya kepada pembaca, ia menyampaikan sifat dan semua
perincian wujud yang dapat ditemukan pada obyek tersebut. Sasaran
yang ingin dicapai oleh seseorang penulis deskripsi adalah
menciptakan atau memungkinkan terciptanya daya khayal (imaginasi)

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI 27

pada para pembaca, seolah-olah mereka melihat sendiri obyek tadi
secara keseluruhan sebagai yang dialami secara fisik oleh penulisnya.
Menyusun karangan deskripsi memerlukan pemahaman dan
penghayatan terhadap suatu obyek yang akan dikemukakan. (Nanang,
Ade: 131)

3. Penerapan Deskripsi
Menurut Gorys Keraf (1981: 96), sebuah obyek deskripsi tidak
hanya terbatas pada apa yang dapat dilihat, didengar, dicium, dirasa,
atau diraba. Seseorang dapat pula mengadakan deskripsi tentang
perasaan hati, entah perasaan yang timbul dalam diri seseorang karena
ketakutan, kecemasan, keengganan, kejijikan, atau perasaan cinta,
terharu, benci, dendam dan sebagainya.
Dalam menggarap sebuah deskripsi yang baik, dituntut dua hal,
pertama kesanggupan berbahasa dari seorang penulis, yang kaya akan
nuansa dan bentuk; kedua, kecermatan pengamatan dan ketelitian
penyelidikan. Dengan kedua persyaratan tersebut seorang penulis
sanggup menggambarkan obyeknya dalam rangkaian kata-kata yang
penuh arti dan tenaga, sehingga mereka yang membaca gambaran tadi
dapat menerimanya seolah-olah mereka sendiri melihatnya.
Contoh penerapan deskripsi misalnya untuk mendeskripsikan pasar
apung di Banjarmasin, penulis perlu mengetahui secara terperinci
mengenai hal-hal yang berkaitan dengan aktivitas penjualdan pembeli

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI 28

hingga hal-hal yang lebih khusus, seperti cara penjual menawarkan
barang dagangannya, barang-barang yang dijual, hingga suasana di
pasar apung tersebut. Oleh karena itu, sebelum menulis karangan
deskripsi tentang suasana pasar apung tersebut penulis terlebih dahulu
mengobservasi dan mencermati pasar apung yang akan dijadikan
bahan tulisannya. (Nanang, Ade: 2008)

4. Unsur-unsur Deskripsi
Halim (1974: 100) dalam Hastuti (1985: 6-7) berpendapat bahwa
perbuatan mengarang mencakup lima unsur, yaitu 1) isi karangan,
misalnya hal-hal yang dikarang atau gagasan yang dikemukakan, 2)
bentuk karangan, misalnya susunan atau menyajikan isi karangan, 3)
tata bahasa, misalnya pengunaan bentuk tata bahasa dan pola-pola
kalimat, 4) gaya, misalnya pilihan struktur dan kosa kata untuk
memberi nada atau warna tertentu terhadap karangan itu, dan 5) ejaan
dan tanda baca, misalnya pengunaan tata cara penulisan lambang
bahasa tertulis yang diadatkan dalam bahasa itu. Kemampuan
mengarang bagi anak-anak praremaja menuntut kemampuan dalam
topik yang tepat guna, penggunaan pola kalimat yang sejalan denga
pikiran, dan pemusatan uraian dengan menyesuaikan judul karangan
yang dipilihnya.
Lebih lanjut Nurgiantoro (1995: 303) perincian karangan ke dalam
kategori-kategori antara karangan yang satu dengan yang lain dapat

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI 2

Dokumen yang terkait

ENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN DESKRIPSI MELALUI MEDIA VIDEO (AUDIO VISUAL) PADA SISWA KELAS V SDN RAMBIPUJI 02 JEMBER TAHUN PELAJARAN 2011-2012

0 3 14

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS DESKRIPSI MELALUI PENDEKATAN INKUIRI PADA SISWA KELAS IVB SD NEGERI 1 RAJABASA TAHUN PELAJARAN 2011/2012

0 2 63

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS DESKRIPSI MELALUI PENDEKATAN KONTEKSTUAL PADA SISWA KELAS V SD NEGERIKEPATIHAN SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2009 2010

0 5 17

PENDAHULUAN Peningkatan Kemampuan Menulis Karangan Narasi Melalui Pembiasaan Menulis Catatan Harian Bagi Siswa Kelas V SDN 03 Kaliwuluh, Kebakkramat Karanganyar Tahun Pelajaran 2012/2013.

0 1 7

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN DESKRIPSI MELALUI STRATEGI EXAMPLE NON EXAMPLES PADA SISWA Peningkatan Keterampilan Menulis Karangan Deskripsi Melalui Strategi Example Non Examples Pada Siswa Kelas IV SD N II Setrorejo Tahun Ajaran 2012/2013 Pa

0 0 17

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN DESKRIPSI MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA Peningkatan Kemampuan Menulis Karangan Deskripsi Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Dengan Menggunakan Media Gambar Seri Pada Siswa Kelas V SD Negeri

0 2 16

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN DESKRIPSI DENGAN MEDIA GAMBAR DALAM PEMBELAJARAN PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN DESKRIPSI DENGAN MEDIA GAMBAR DALAM PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DI KELAS V SD N BANMATI 3 TAHUN PELAJARAN 2009/2010.

0 4 12

Peningkatan kemampuan menulis karangan deskripsi melalui pembelajaran berbasis CTL pada siswa kelas V SD BOPKRI Minggir tahun pelajaran 2012/2013.

1 2 157

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN DESKRIPSI MELALUI PENERAPAN CTL DENGAN METODE FIELD STUDY DI KELAS V SD NEGERI GUNUNGGIANA

0 0 14

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN DESKRIPSI SISWA KELAS IV SD KANISIUS WIROBRAJAN YOGYAKARTA TAHUN PELAJARAN 20092010 MELALUI PENDEKATAN KONTEKSTUAL

0 0 114