Pengaruh High Intensity Circuit Training (HICT) Terhadap Memori Jangka Pendek Pada Laki-laki Dewasa Muda.

(1)

iv ABSTRAK

PENGARUH HIGH INTENSITY CIRCUIT TRAINING (HICT) TERHADAP MEMORI JANGKA PENDEK PADA LAKI-LAKI DEWASA MUDA Melvi Yovianti, 2016, Pembimbing I : Stella Tinia, dr., M.Kes., IBCLC

Pembimbing II : Ade Kurnia, dr., Sp. KJ

Latar Belakang Dalam kehidupan sehari-hari, manusia sangat bergantung pada daya ingat untuk melakukan berbagai aktivitas seperti sekolah dan bekerja. Terdapat beberapa faktor yang memengaruhi daya ingat/memori yaitu umur, nutrisi, masalah fisik dan mental, stres, dan latihan fisik. Latihan fisik yang terdapat pada aplikasi 7 minute termasuk ke dalam High Intensity Circuit Training (HICT) yang tidak memerlukan banyak waktu dan tidak memerlukan tempat khusus untuk melakukannya.

Tujuan Penelitian Mengetahui pengaruh High Intensity Circuit Training (HICT) terhadap memori jangka pendek pada laki-laki dewasa muda.

Metode Penelitian Penelitian ini bersifat kuasi eksperimental komparatif dilakukan pada 30 orang berusia 18-24 tahun. Memori jangka pendek diukur dengan menggunakan tes Peterson & Peterson. Data yang diukur adalah skor jumlah kata yang terdiri dari 3 huruf yang benar sebelum dan sesudah melakukan High Intensity Circuit Training (HICT). Data ditabulasikan dan dievaluasi menggunakan uji Wilcoxon dengan α=0.05. Kemaknaan dinilai berdasarkan nilai p<0.05.

Hasil Rerata nilai post-test sesudah melakukan High Intensity Circuit Training (HICT) sebesar 13,6, lebih tinggi daripada rerata nilai pre-test sebelum melakukan High Intensity Circuit Training (HICT) yaitu 8,9 (P<0.00).

Simpulan High Intensity Circuit Training (HICT) meningkatkan memori jangka pendek pada laki-laki dewasa muda.

Kata kunci : High Intensity Circuit Training, memori jangka pendek


(2)

v ABSTRACT

THE EFFECT OF HIGH INTENSITY CIRCUIT TRAINING (HICT) TO SHORT-TERM MEMORY ON YOUNG ADULT MEN

Melvi Yovianti, 2016, 1ST tutor : Stella Tinia, dr., M.Kes, IBCLC 2nd tutor : Ade Kurnia, dr., Sp. KJ

Background On daily life, human are very dependent on memory to do activities like school and work. There are some factors which affect the memory such as age, nutrition, physical and mental disorders, stress, and physical exercise. Seven minutes workout application offers a series of High Intensity Circuit Training (HICT) that does not require much time nor special location to exercise.

Research Purposes Observe the effect of High Intensity Circuit Training (HICT) on short-term memory on young adult men.

Research Methodology This is experimental research with comparative method, with pre-test and post-test design. This research was conducted on thirty adult men aged 18-24 years. Short-term memory was measured using short-term memory test adapted from the research of Peterson and Peterson. Measured data was total score of three alphabet form the pre-test and post-test after doing the High Intensity Circuit Training (HICT). Data was tabulated and evaluated using Wilcoxon test with α=0.05. Significance in value based on the value of p<0.05.

Research Result The result showed, a mean value of short-term memory’s post -test after doing High Intensity Circuit Training (HICT) was 13,6 higher than the mean value of short-term memory’s pre-test before doing High Intensity Circuit Training (HICT) was 8,9 (P<0.00).

Conclusion High Intensity Circuit Training (HICT) improves short-term memory for young adult men.

Keywords: High Intensity Circuit Training, short-term memory


(3)

viii DAFTAR ISI

halaman

JUDUL ………... i

LEMBAR PERSETUJUAN ………....... ii

SURAT PERNYATAAN ……… iii

ABSTRAK .……….. iv

ABSTRACT ………..... v

KATA PENGANTAR ………..... vi

DAFTAR ISI ………..viii

DAFTAR TABEL ………...xii

DAFTAR GAMBAR ………..xiii

DAFTAR LAMPIRAN ………..xiv

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ………...1

1.2 Identifikasi Masalah ………...2

1.3 Maksud dan Tujuan .………...3

1.4 Manfaat Karya Tulis Ilmiah ………...3

1.5 Kerangka Pemikiran ………...3

1.6 Hipotesis Penelitian ………...5

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Anatomi Otot Rangka ………...6

2.2 Fisiologi Kontraksi Otot ………....7

2.3 Latihan Fisik ………..8

2.4 Manfaat Latihan Fisik terhadap Kesehatan ………...9

2.5 Sejarah Latihan Fisik Circuit Training ……….9

2.5.1 Manfaat Latihan Fisik Circuit Training ………...14

2.5.2 Kontraindikasi Latihan Fisik Circuit Training ………...14

2.6 Sistem Saraf Pusat ………...15

2.6.1 Otak ……….15

2.6.1.1 Serebrum (Telensefalon) ……….15


(4)

ix

2.6.1.1.1 Lobus-lobus Otak ……….16

2.6.1.1.2 Daerah Asosiasi ………17

2.6.1.2 Diensefalon ……….18

2.6.1.3 Serebelum (Metensefalon) ………...18

2.6.1.4 Batang Otak ……….19

2.6.2 Medula Spinalis ………...19

2.7 Neurogensis ……….19

2.8 Memori ………21

2.8.1 Definisi Memori ………...21

2.8.2 Klasifikasi Memori ………..21

2.8.3 Tahapan Proses Memori ………..24

2.8.4 Konsolidasi Ingatan ……….25

2.8.5 Dasar Molekular Memori ………26

2.8.6 Faktor yang Mempengaruhi Daya Ingat ……….27

BAB III BAHAN DAN METODE PENELITIAN 3.1 Alat dan Bahan ………...30

3.2 Lokasi dan Waktu Penelitian ………...30

3.3 Prosedur Penelitian ………..30

3.4 Desain Penelitian ……….31

3.5 Subjek Penelitian ……….31

3.6 Definisi Operasional ………33

3.6.1 High Intensity Circuit Training (HICT) ………..33

3.6.2 Memori Jangka Pendek ………...33

3.7. Analisi Data ………33

3.8 Kriteria Uji ………...34

3.9 Aspek Etik ………...34

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian ………...35

4.2 Pembahasan ……….35

4.3 Pengujian Hipotesis Penelitian ………37


(5)

x BAB V SIMPULAN DAN SARAN

5.1 Simpulan ………...38

5.2 Saran ………38

DAFTAR PUSTAKA ………..39

LAMPIRAN ……….45

RIWAYAT HIDUP ……….54


(6)

xi

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Perbandingan Memori Jangka Pendek dan Memori Jangka Panjang..22 Tabel 4.1 Nilai Rerata Pre-test dan Post-test Memori Jangka Pendek Sebelum dan Sesudah Melakukan High Intensity Circuit Training

(HICT)……...………. 35


(7)

xii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Anatomi Otot Rangka ………....6

Gambar 2.2 Fisiologi Kontraksi Otot ………...8

Gambar 2.3 Macam-macam Gerakan 7 minutes ………....10

Gambar 2.4 Lobus-lobus Otak ………...17

Gambar 2.5 Tahapan Proses Memori ……….24

Gambar 2.6 Proses Memori ………....25


(8)

xiii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Surat Keputusan Komisi Etik Penelitian ………...45

Lampiran 2. Persetujuan Subjek Percobaan ………...46

Lampiran 3. Lembar Tes Memori Jangka Pendek Peterson & Peterson…...47

Lampiran 4. Hasil Percobaan ………48

Lampiran 5. Hasil Uji Normalitas...………...50

Lampiran 6. Hasil Uji Wilcoxon……….51

Lampiran 7. Dokumentasi………..52


(9)

1 BAB I PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang

Dalam kehidupan sehari-hari, manusia sangat bergantung pada daya ingat untuk melakukan berbagai aktivitas seperti sekolah dan bekerja. Daya ingat ini sangat berkaitan dengan memori. Ingatan secara fisiologis adalah hasil dari perubahan kemampuan penjalaran sinaptik dari satu neuron ke neuron berikutnya, sebagai akibat dari aktivitas neural sebelumnya (Guyton, 2006). Memori dibagi menjadi 2 yaitu memori jangka pendek (short-term memory/working memory) dan memori jangka panjang (long-term memory). Memori jangka pendek digunakan untuk menyimpan informasi sementara, sedangkan memori jangka panjang digunakan untuk menyimpan informasi dalam jangka waktu lama dan merupakan tempat penyimpanan seluruh pengetahuan, pengalaman, perilaku yang sudah diketahui.

Terdapat beberapa faktor yang memengaruhi daya ingat/memori yaitu umur, genetik, nutrisi, hormon tiroid, stimulasi, infeksi, trauma kepala, epilepsi, stres, dan latihan fisik. Latihan fisik dapat menjaga daya ingat tetap kuat dan juga dapat menjaga kesehatan dan kebugaran tubuh, terutama dalam mencegah berbagai penyakit, seperti; penyakit jantung, osteoporosis, diabetes mellitus, obesitas, dan depresi (Senturk et al, 2001). Latihan fisik yang dilakukan secara bertahap dapat meningkatkan kekuatan, kelenturan, kecepatan, dan keseimbangan tubuh (Soekarman, 1987).

Latihan fisik ternyata tidak hanya membuat tubuh sehat dan bugar, tetapi dapat meningkatkan kemampuan otak untuk membangun sel-sel baru yaitu sel dentate gyrus (Sharie Jie, 2007). Hal ini disebabkan karena latihan fisik bisa membantu sirkulasi darah ke seluruh tubuh, termasuk otak sehingga suplai nutrisi dan oksigen menuju otak akan terdistribusi dengan baik, hasilnya dapat meningkatkan daya ingat dan meminimalkan penurunan daya ingat (Jessy Lee, 2008). Secara


(10)

2

khusus, latihan fisik dapat juga meningkatkan aktivitas faktor pertumbuhan saraf atau nerve growth factor (NGF) (Ronald S. Duman, 2008).

Latihan fisik dapat meningkatkan kemampuan otak untuk membangun sel-sel baru karena latihan fisik dapat membantu sirkulasi darah ke seluruh tubuh, termasuk otak sehingga suplai nutrisi dan oksigen menuju otak akan terdistribusi dengan baik (Susanto dkk, 2009). Dengan adanya peningkatan sirkulasi darah, maka suplai nutrisi dan oksigen lancar, fungsi otak optimal, dan kemampuan daya ingat/ memori jangka pendek akan meningkat sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Susanto, dkk (2009) pada wanita dewasa setelah berolahraga tujuh hari meningkatkan memori jangka pendek. Penelitian Fred Gage, menunjukkan bahwa latihan fisik meningkatkan daya ingat menjadi lebih baik (Gage, 2002).

Anak usia sekolah hingga remaja mungkin sudah terbiasa untuk melakukan latihan fisik karena sudah termasuk dalam pelajaran olahraga di sekolah. Hal itu berpengaruh pada proses mengingat. Akan tetapi, bagi dewasa muda seperti mahasiswa/mahasiswi dan orang dewasa sangat jarang melakukan latihan fisik bahkan tidak melakukan latihan fisik dikarenakan sibuk dengan pekerjaan, tidak mempunyai waktu untuk melakukan latihan fisik, malas, tidak tahu bagaimana melakukan latihan fisik yang mudah dan tidak menyita banyak waktu. Sekarang ini, seiring berkembangnya teknologi, terdapat latihan fisik yang mudah dan memerlukan waktu yang singkat yaitu dengan menggunakan aplikasi 7 minute workout atau the 7 minute workout yang merupakan High Intensity Circuit Training (HICT). Oleh karena itu, peneliti ingin mengetahui pengaruh High Intensity Circuit Training (HICT) terhadap memori jangka pendek untuk usia dewasa muda dengan menggunakan aplikasi 7 minute.

1.2Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang penelitian di atas, maka identifikasi masalah dapat dirumuskan sebagai berikut:

Apakah High Intensity Circuit Training (HICT) meningkatkan memori jangka pendek pada laki-laki dewasa.


(11)

3 1.3Maksud dan Tujuan

Maksud penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh latihan fisik terhadap kerja otak.

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh High Intensity Circuit Training (HICT) terhadap memori jangka pendek pada laki-laki dewasa muda.

1.4Manfaat Karya Tulis Ilmiah

Manfaat akademis pada penelitian ini adalah untuk memberi wawasan ilmu pengetahuan khususnya dalam bidang fisiologi olahraga dan aspek neurologi tentang pengaruh High Intensity Circuit Training (HICT) terhadap memori jangka pendek.

Manfaat praktis pada penelitian ini adalah untuk memberikan wawasan tentang perlunya melakukan latihan fisik dan kegunaan High Intensity Circuit Training (HICT) terhadap memori jangka pendek.

1.5 Kerangka Pemikiran 1.5.1 Kerangka Pemikiran

Latihan fisik merupakan aktivitas yang dilakukan secara terencana, teratur dan berulang-ulang dalam intensitas tertentu (Halliwell and Whiteman, 2004). Latihan fisik dapat dilakukan dengan berolahraga, seperti berlari, bersepeda, berenang, skipping, dan lain-lain. Latihan fisik yang baik memerlukan intensitas, frekuensi, dan jenis olahraga yang tepat. Latihan fisik terdapat berbagai intensitas yaitu ringan, sedang, dan berat/tinggi. Latihan fisik berintensitas tinggi / High Intensity Circuit Training (HICT) hanya memerlukan waktu yang singkat sekitar 7 menit. Sedangkan latihan fisik intensitas ringan sampai berat memerlukan waktu yang lebih lama. Frekuensi untuk latihan fisik yang baik adalah dilakukan 3-5x dalam


(12)

4

seminggu. Warm up dan cool down penting dilakukan sebelum dan sesudah High Intensity Circuit Training (HICT).

Aplikasi 7 minute atau the 7 minute workout merupakan contoh dari High Intensity Circuit Training (HICT). Dalam program 7 minute terdapat bermacam-macam latihan fisik seperti jumping jacks, wall sit, push-up, sit-up, abdominal crunch, step-up onto chair, squat, triceps dip on chair, plank, high knees/running, lunge, push-up and rotation, side plank. Latihan fisik tersebut dilakukan dengan durasi yang telah ditentukan yaitu 30 detik. Antara latihan pertama dan selanjutnya terdapat istirahat 10 detik. Setiap menggunakan aplikasi 7 minute terdapat 13 set latihan fisik.

Memori adalah penyimpanan dari pengetahuan yang diperoleh agar dapat diingat kembali (Sherwood, 2013). Selain itu, memori juga merupakan perubahan senyawa kimia pada pre-sinaptik terminal dan post-sinaptik membran (Guyton & Hall, 2006). Bobbi De Porter dan Herbarcki menjelaskan bahwa memori adalah suatu kemampuan untuk mengingat apa yang telah diketahui. Menurut Suharnan, memori dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu efek posisi serial, keahlian (expertise), pemberian kode khusus (encoding specificity), emosi dan efek, keterbatasan mental. Selain itu, terdapat juga beberapa faktor lain, yakni faktor usia, kebudayaan, pendidikan, dan kondisi fisik.

Saat melakukan latihan fisik ini terjadi peningkatan aliran darah dan kerja jantung yang mengoptimalkan pasokan oksigen dan nutrisi ke seluruh jaringan tubuh termasuk ke otak. Akibatnya, sel-sel dalam otak akan teraktivasi sehingga dapat meningkatkan memori.

Latihan fisik yang teratur atau aerobik dapat meningkatkan Brain-derived Neurothropic Factor (BDNF) yang dapat membantu mempertahankan memori verbal dan meningkatkan kapasitas untuk belajar hal baru. Latihan fisik juga dapat membantu meningkatkan kesehatan otak serta plastisitas sinaps melalui peningkatan kadar Brain-derived Neurothropic Factor (BDNF) (Zulkarnain, 2014).

Setelah melakukan latihan aerobik selama 5 minggu dapat meningkatkan fungsi hipokampus dan meningkatkan Brain-derived Neurothropic Factor


(13)

5

(BDNF) pada laki-laki dewasa muda. Latihan aerobik yaitu bersepeda dengan intensitas tinggi (Griffin, Mulallu, Folet, et al., 2011).

Latihan fisik yang singkat seperti bersepeda 60 menit selama beberapa hari dapat melepaskan Brain-derived Neurothropic Factor (BDNF) sehingga kadar Brain-derived Neurothropic Factor (BDNF) meningkat dan akan menurun setelah beristirahat selama 15 menit (Heyman, Gamelin, Goekint, et al., 2011).

Latihan fisik meningkatkan volume hipokampal 2%. Meningkatnya volume hipokampal dapat meningkatkan BDNF yang merupakan mediator untuk neurogenesis di gyrus dentatus. Dalam menjaga supaya tidak kehilangan volume dapat melakukan latihan angkat beban untuk meningkatkan fungsi memori (Erickson, Voss, Prakash, et al., 2010).

High Intensity Interval Training (HIIT) dapat meningkatkan kadar Brain-derived Neurothropic Factor (BDNF) sehingga dapat meningkatkan memori dan belajar. Endorfin dan Brain-derived Neurothropic Factor (BDNF) dilepaskan sekitar 20-30 menit setelah melakukan latihan fisik singkat (Pillai, 2012). High Intensity Interval Training (HIIT) dapat meningkatkan fungsi kognitif (Wikkerink, 2016).

1.5.2 Hipotesis Penelitian

High Intensity Circuit Training (HICT) meningkatkan memori jangka pendek pada laki-laki dewasa muda.


(14)

38 BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

5.1 Simpulan

High Intensity Circuit Training (HICT) meningkatkan memori jangka pendek pada laki-laki dewasa muda.

5.2 Saran

 Perlu dilakukan menggunakan latihan fisik yang lain untuk mengetahui pengaruhnya terhadap memori.

 Perlu dilakukan lebih dari 2 minggu untuk mengetahui pengaruhnya terhadap memori.

 Perlu dibandingkan pengaruhnya antara pengukuran tes memori langsung setelah melakukan High Intensity Circuit Training (HICT) dan diselingi interval waktu yaitu 10 menit, 15 menit, ataupun 20 menit.

Latihan High Intensity Circuit Training (HICT) dapat dilakukan untuk orang-orang yang memiliki waktu yang terbatas atau sibuk dan dapat meningkatkan memori jangka pendek.


(15)

PENGARUH HIGH INTENSITY CIRCUIT

TRAINING (HICT) TERHADAP MEMORI

JANGKA PENDEK PADA LAKI-LAKI DEWASA

MUDA

KARYA TULIS ILMIAH

Karya Tulis Ilmiah ini Dibuat Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Kedokteran

MELVI YOVIANTI 1310081

FAKULTAS KEDOKTERAN

UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA

BANDUNG


(16)

vi

KATA PENGANTAR

Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa karena telah memberikan berkat yang melimpah sehingga karya tulis ilmiah yang berjudul “Pengaruh High Intencity Circuit Training (HICT) terhadap Memori Jangka Pendek pada Laki-laki Dewasa Muda” dapat diselesaikan dengan baik.

Karya tulis ini disusun sedemikian rupa agar dapat memenuhi persyaratan akademik untuk mencapai gelar Sarjana Kedokteran di Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Maranatha, Bandung.

Penulis mengucapkan terima kasih kepada semua orang yang telah terlibat dalam menyelesaikan karya tulis ilmiah ini, yaitu:

1. Stella Tinia, dr., M.Kes, IBCLC selaku dosen pembimbing utama yang telah meluangkan waktu; membimbing; memberikan dukungan, masukan, dan saran dalam penyusunan karya tulis ilmiah ini.

2. Ade Kurnia, dr., Sp. KJ selaku dosen pembimbing pendamping yang telah meluangkan waktu, membimbing dengan sabar, memberikan dukungan dan masukan dalam penyusunan karya tulis ilmiah ini.

3. Keluarga tercinta, papa Yo Ho Gwan, mama Herlina, serta adik tersayang Merlin yang telah memberikan kasih sayang, doa, dan dukungan dalam penyusunan karya tulis ilmiah ini.

4. Teman-teman seperjuangan dalam karya tulis ilmiah ini yaitu Patricia Helena, Janice Setiawan, Benediktus Kevin Andrien, dan Kartika Prilia yang telah mendukung dalam pembuatan karya tulis ilmiah ini.

5. Teman-teman yang telah membantu dalam karya tulis ilmiah ini yaitu Yosep, Nathanael, Andrew, Abraham, Owen, Lusen, Henry, Hendru, Yofan, Victor G., Aldy, Pras, Kevin, Valentino, Ganesa, Enriko, Victor Y., Reynaldi, Angga, Aldo, Anthony, Hanifan, Aditya, Wilson, Geraldi, Iqbal, Hadrian, Yosua, Davin dan Yalsin.

6. Fransiska Anindya, Revina Hindoro, Meilina Yogiaman, Jessica Natasya, Ryan Reinhart, Nathanael Jaya, Devi Aninditha, Asih Kurnia, Jesica Rachel, Zeni Vania, Fransiska Setianingsih, Karina Kristie, dan Chintya


(17)

vii

Widodo untuk doa dan dukungan yang diberikan dalam pembuatan karya tulis ilmiah.

7. Kepada teman-teman yang telah membantu dalam pembuatan karya tulis ilmiah ini yaitu Roy Christian, Feiny Melinda, Fannisa Salma, Indra Bayu, dan Shinta Koastin.

8. Kepada semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu yang telah membantu dalam pembuatan karya tulis ilmiah ini.

Kiranya Tuhan memberkati dan membalas kebaikan yang telah diberikan. Akhir kata, semoga karya tulis ini dapat bermanfaat bagi pihak-pihak yang memerlukan.

Bandung, November 2016


(18)

39

DAFTAR PUSTAKA

American College of Sport Medicine (ACSM). 2009. ACSM’s guidelines for exercise testing and prescripstion. 8th ed. New York: William & Wilkins. Asih, P., A. 2013. Pengaruh Terapi Humor terhadap Memori Jangka Pendek

Lansia di Unit Rehabilitasi Sosial Dewanata Cilacap. Skripsi. Universitas Jendral Soedirman.

Atkinson, R. C.; Shiffrin, R. M. (1968) Chapter: Human Memory: A proposed system and its control processes. In Spence, K. W.; Spence, J.T. The physiology of learning and motivation (Volume 2). New York: Academic Press. Baccouche, M. A., Arous, I., Sellami, H., Trabelsi, K., Masmoudi, L., & Elloumi, A. 2013. Effect of Physical Training on Anthropometric Parameters and Cognitive Performance in Obese Adolescents. International Journal of Humanities and Social Science Invention, 55-62.

Bhinnety, M. 2008. Struktur dan Proses Memori. Buletin Psikologi Fakultas Psikologis Universitas Gajah Mada.

Bobbi De Porter dan Mike Hernacki. Quantum Teaching. Terjemahan, (Bandung: Kaifa, 2001), 210.

Chapman SB, Aslan S, Spence JS, DeFina LF, Keebler MW, Didehbani N, et al. 2013. Shorter term aerobic exercise improves brain, cognition, and cardiovascular fitness in aging. Frontiers in Aging Neuroscience.

Clark. 2005. Clark’s Positioning in Radiography. 12th ed. London: Arnold

Publishers.

Comitee on Sports Medicine and Fitness. 1994. Assesing Physical Activity and Fitness in the Office Setting. Pediatrics.

Cowan, Nelson. What are the Differences between Long-Term, Short-Term, and Working Memory?

Daniel S. Wibowo. 2011. Anatomi Tubuh Manusia, Jakarta: Gramedia.


(19)

40

Draper, N., & Marshall, H. 2014. Exercise Physiology: For Health and Sports Performance. Routledge.

Elita, R. Funny Mustikasari, Memahami Memori.

Ellis, Harold. 2006. Clinical Anatomy: Applied Anatomy for Student & Junior Doctors. 11th edition. USA: Blackwell Publishing.

Erickson K. I., Voss M. W., Prakash R. S., Basak C. Szabo A., Kim J. S., Heo S., Alves H., White S. M., Wojcicki T. R., Mailey E., Vieira V. J., Martin S. A., Pence B. D., Woods J. A., McAuley E., & Kramer A. F. 2010. Exercise training increase size of hippocampus and improves memory.

Freeletics. Retrieved Februari 2016, from freeletics Web Site: http://www.freeletics.com/en/knowledge/freeletics-exercises-jumping-jacks/ Gage, F. H., Praag, H. V. 2002. Neurogenesis in Adult Brain. Neurophysiology:

The Fifth Generation of Process.

Gage, N.L. & David C Beliner. 1998. Educational Physiology Sixth Edition. New York: Houghton Mifflin Company.

Ganong, W. F. 2008. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran Edisi 22. Jakarta: EGC. Griffin ÉW, Mullally S, Foley C, Warmington SA, O'Mara SM, Kelly ÁM.

Aerobic exercise improves hippocampal function and increases BDNF in the serum of young adult males. Physiology & Behavior. 2011 10/24/; 104(5):934-41.

Gulo, W. 1982. Pengantar Psikologi. Salatiga: UKSW.

Guyton A. C, Hall J. E. 2006. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran. Ed 11. Jakarta: EGC.

Halliwell, B. & Whiteman, M. 2004. Measuring Reactive Species and Oxidative Damage in Vivo and in Cell Culture: How Should You Do It and What Do The Results Mean? Br J Pharmacol, 142, 231-55.

Hastie, M. L. 2013. The Effects of Exercise Participation on Cognition in Adults. Doctor of Education. Paper 17.


(20)

41

Herodek K, Simonović C, Pavlović V, and Stanković R. 2014. High Intensity

Interval Training. Activities in Physical Education and Sport Vol. 4 No.2, pp. 205-207.

Heyman, E., Gamelin, F., X., Goekint, M., Piscitelli, F., Roelands, E., Di Marzo, V., & Meeusen, R. 2011. Intense exercise increase circulating endocannabinoid and BDNF levels in humans-Possible implications for reward and depression. Psychoneuroendocrinology

Howard, M. M. 2015. The Muscles Targeted by Crunches.

Informasitips.com. 2012. Retrieved Februari 2016, from infomasitips Web Site: http://informasitips.com/otot-otot-yang-dibentuk-saat-push-up

Inggrid Kencanawati Tamara. Academia. Retrieved Januari 2016, from academia Web Site: http://www.academia.edu/9836712/psikologi_tentang_memori Jensen, Eric. 2002. Otak Sejuta Gigabyte. Bandung: Kaifa.

Jessy Lee. 2008. Tips Untuk Orang Pelupa.

http://www.kisfmjakarta.com/lifestyle.php?kategori=&id=6018&start=0&PHP SESSID=08454538b687ac015105de26aa5d53bf. 26 Februari 2016.

Jhon J. Ratey dan Eric Hagerman. 2008. SPARK: The Revolutionary New Science of Exercise and the Brain. New York: Little, Brown and Company. Jhonston MV. 2009. Plasticity in the developing brain: implications for

rehabilitation. Dev Disabil Res Rev.

Johnson & Johnson. 2015. 7 Minute Workout. http://7minuteworkout.jnj.com/

Koch. CA. & Hasbrouck, L., 2013. Exploring the Link between Physical Activity, Fitness, and Cognitive Function. Illinois Public Health Institute.

Koukkou M, Lehmann D. 2006. Experience-dependent brain plasticity: A key concept for studying nonconcious decisions. International Congress Series.


(21)

42

Kumar, P., and Clark, M., 2005. Clinical Medicine. 6th ed. London, UK: Elseveir Saunders.

Kulak W, Sobaniec W. 2004. Molecular mechanisms of brain plasiticity: neurophysiologyc and neuroimaging studies in the developing patients. Rockz Akad Med Bialymst.

Leocani L, Comi G. 2006. Electrophysiological studies of brain plasticity of the motor system. Neurol Sci.

Martini, F., Nath, J. L., & Bartholomew, E. F. 2004. Fundamentals of Anatomy & Physiology 6 ed. San Fransisco: Benjamin Cummings.

Martynoga, Ben. 2016. TheGuardian. Retrieved 2016, from TheGuardian WebSite: http://www.theguardian.com/education/2016/jun/18/how-physical-exercise-makes-your-brain-work-better

Matlin, M.W. 2005. Cognition. 6th ed. USA. USA: Johm Wiley & Sons.

Muttaqin, Arif, 2008. Buku Ajar Asuhan Keperawatan Klien dengan Gangguan Sistem Persarafan, Jakarta: Salemba Medika.

Nurmalina, Rina. 2011. Pencegahan & Manajemen Obesitas. Bandung: Elex Media Komputindo.

Olson & Pawlina. 2008. A.D.A.M Student Atlas of Anatomy. Cambridge University Press.

Perretta, Lorraine. 2008. Makanan untuk Otak. Jakarta: Erlangga.

Pillai, Pallavi. 2012. Improving Exam Performance using BDNF. Medlink Conference. Nottingham University.

Purves, et. al. 2004. Life: The Science of Biology. Sunderland: Sinauer Associates, Inc & W.H. Freeman and Company.

Richard L Drake; Wayne Vogi; Adam W M Mitchell. 2014. Gray’s Anatomy: Anatomy of the Human Body. Elsevier, 2014.


(22)

43

Ronald S. Duman. 2008. Saat Olahraga Otak Mengeluarkan Anti Depressan Sendiri.

http://www.gayahidupsehatonline.com/mod.php?mod=publisher&op=viewartic le&cid=5&artid=232, 25 April 2016.

S Horchreiter, J Schmidhuber – Neural computation, 1997 – ieeexplore.ieee.org Sajoto M. 1995. Peningkatan dan Pembinaan Kekuatan Kondisi Fisik Dalam

Olahraga. Semarang: Dahara Prize.

Sarwono. 2007. Meningkatkan Kelincahan Pemain Bulutangkis dengan Latihan Sirkuit Pliometrik. Proceeding Seminar Nasional PORPERTI. Yogyakarta: Kemahasiswaan UNY Desember 2007.

Saul McLeod. 2013. SimplyPsychology. Retrieved 2016, from Simplypsychology Web Site: http://www.simplypsychology.org/memory.html

Sharie Jie. 2007. Olahraga Cara Ampuh Pertajam Ingatan. www.medicastore.com, 13 Februari 2016.

Sherwood, L., 2013. Human Physiology: From Cells to Systems. 7th ed. Cengage Learning.

Sim, Y. J., Kim, S. S., Kim, J. Y., Shin, M. S., & Kim, C. J. 2004. Treadmill Exercise Improves Short-term Memory by Suppressing Ischemia-Induced Apoptosis of Neuronal Cells in Gerbils. Neuroscience Letters, 256-261.

Soekarman. 1987. Dasar Olahraga Untuk Pembina, Pelatih, dan Atlet: Jakarta: Inti Idayu Press.

Sorani, Robert. 1966. Circuit Training. Dubuque, Iowa: Wm. C. Brown Publishers, 1966.

Sternberg, R. J,m Wagner, R. K. 1999. Reading in cognitive psychology., USA: Thompson Learning.

Stevenson, J. S., & Topp, R. 1990. Effects of Moderate and Low Intensity Long-term Exercise by Older Adults. Research in Nursing & Health, 209-218. Susanto, dkk. 2009. Pengaruh Olahraga Ringan terhadap Memori Jangka Pendek.


(23)

44

Thomas AG, Dennis A, Bandettini PA, Johansen-Berg H. 2012. The Effects of Aerobic Activity on Brain Structure. Frontiers in psychology. 2012 03/23 11/21/received03/05/accepted.

Tortora, G. J., & Derrickson, B. 2012. Essentials of Anatomy and Physiology. Wiley.

Unila. (n.d.). Retrieved from

https://www.google.co.id/url?sa=t&source=web&rct=j&url=http://digilib.unila .ac.id/2359/9/BAB%2520II.pdf&ved=0ahUKEwj5sPS_8vLPAhXLPY8KHbcc AUwQFgghMAM&usg=AFQjCNHyFMue91d8VwFGUYpVGguqllGXBg&si g2=5UQEEbeoL9_OMm7aNGv-Wg

Van Essen, David. 2007. Adult Neurogenesis. Society to Neuroscience. www.sfn.org

Wade, Carole, dan Carol Travis. 2007. Psychology. 9th ed, bahasa Indonesia language edition. Jakarta: Penerbit Erlangga.

Walgito, Bimo. 2010. Pengantar Psikologi Umum. Yogyakarta: Andi.

Wikkerink, Spencer. 2016. The Acute Effect of Exercise Intensity on Cognitive Funcition. UWSpace.

Susanto, Yuliana. 2004. Pengaruh Olahraga Ringan Terhadap Memori Jangka Pendek pada Wanita Dewasa.

Zulkarnain. 2014. Peran Latihan Fisik Teratur terhadap Fungsi Memori dan Kognitif Wanita Pascamenopause. Jurnal Kedokteran Syiah Kuala. 14.


(1)

39

DAFTAR PUSTAKA

American College of Sport Medicine (ACSM). 2009. ACSM’s guidelines for exercise testing and prescripstion. 8th ed. New York: William & Wilkins.

Asih, P., A. 2013. Pengaruh Terapi Humor terhadap Memori Jangka Pendek Lansia di Unit Rehabilitasi Sosial Dewanata Cilacap. Skripsi. Universitas Jendral Soedirman.

Atkinson, R. C.; Shiffrin, R. M. (1968) Chapter: Human Memory: A proposed system and its control processes. In Spence, K. W.; Spence, J.T. The physiology of learning and motivation (Volume 2). New York: Academic Press. Baccouche, M. A., Arous, I., Sellami, H., Trabelsi, K., Masmoudi, L., & Elloumi, A. 2013. Effect of Physical Training on Anthropometric Parameters and Cognitive Performance in Obese Adolescents. International Journal of Humanities and Social Science Invention, 55-62.

Bhinnety, M. 2008. Struktur dan Proses Memori. Buletin Psikologi Fakultas Psikologis Universitas Gajah Mada.

Bobbi De Porter dan Mike Hernacki. Quantum Teaching. Terjemahan, (Bandung: Kaifa, 2001), 210.

Chapman SB, Aslan S, Spence JS, DeFina LF, Keebler MW, Didehbani N, et al. 2013. Shorter term aerobic exercise improves brain, cognition, and cardiovascular fitness in aging. Frontiers in Aging Neuroscience.

Clark. 2005. Clark’s Positioning in Radiography. 12th ed. London: Arnold Publishers.

Comitee on Sports Medicine and Fitness. 1994. Assesing Physical Activity and Fitness in the Office Setting. Pediatrics.

Cowan, Nelson. What are the Differences between Long-Term, Short-Term, and Working Memory?

Daniel S. Wibowo. 2011. Anatomi Tubuh Manusia, Jakarta: Gramedia.


(2)

40

Draper, N., & Marshall, H. 2014. Exercise Physiology: For Health and Sports Performance. Routledge.

Elita, R. Funny Mustikasari, Memahami Memori.

Ellis, Harold. 2006. Clinical Anatomy: Applied Anatomy for Student & Junior Doctors. 11th edition. USA: Blackwell Publishing.

Erickson K. I., Voss M. W., Prakash R. S., Basak C. Szabo A., Kim J. S., Heo S., Alves H., White S. M., Wojcicki T. R., Mailey E., Vieira V. J., Martin S. A., Pence B. D., Woods J. A., McAuley E., & Kramer A. F. 2010. Exercise training increase size of hippocampus and improves memory.

Freeletics. Retrieved Februari 2016, from freeletics Web Site: http://www.freeletics.com/en/knowledge/freeletics-exercises-jumping-jacks/ Gage, F. H., Praag, H. V. 2002. Neurogenesis in Adult Brain. Neurophysiology:

The Fifth Generation of Process.

Gage, N.L. & David C Beliner. 1998. Educational Physiology Sixth Edition. New York: Houghton Mifflin Company.

Ganong, W. F. 2008. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran Edisi 22. Jakarta: EGC.

Griffin ÉW, Mullally S, Foley C, Warmington SA, O'Mara SM, Kelly ÁM. Aerobic exercise improves hippocampal function and increases BDNF in the serum of young adult males. Physiology & Behavior. 2011 10/24/; 104(5):934-41.

Gulo, W. 1982. Pengantar Psikologi. Salatiga: UKSW.

Guyton A. C, Hall J. E. 2006. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran. Ed 11. Jakarta: EGC.

Halliwell, B. & Whiteman, M. 2004. Measuring Reactive Species and Oxidative Damage in Vivo and in Cell Culture: How Should You Do It and What Do The Results Mean? Br J Pharmacol, 142, 231-55.

Hastie, M. L. 2013. The Effects of Exercise Participation on Cognition in Adults. Doctor of Education. Paper 17.


(3)

41

Herodek K, Simonović C, Pavlović V, and Stanković R. 2014. High Intensity

Interval Training. Activities in Physical Education and Sport Vol. 4 No.2, pp. 205-207.

Heyman, E., Gamelin, F., X., Goekint, M., Piscitelli, F., Roelands, E., Di Marzo, V., & Meeusen, R. 2011. Intense exercise increase circulating endocannabinoid and BDNF levels in humans-Possible implications for reward and depression. Psychoneuroendocrinology

Howard, M. M. 2015. The Muscles Targeted by Crunches.

Informasitips.com. 2012. Retrieved Februari 2016, from infomasitips Web Site: http://informasitips.com/otot-otot-yang-dibentuk-saat-push-up

Inggrid Kencanawati Tamara. Academia. Retrieved Januari 2016, from academia Web Site: http://www.academia.edu/9836712/psikologi_tentang_memori

Jensen, Eric. 2002. Otak Sejuta Gigabyte. Bandung: Kaifa.

Jessy Lee. 2008. Tips Untuk Orang Pelupa.

http://www.kisfmjakarta.com/lifestyle.php?kategori=&id=6018&start=0&PHP

SESSID=08454538b687ac015105de26aa5d53bf. 26 Februari 2016.

Jhon J. Ratey dan Eric Hagerman. 2008. SPARK: The Revolutionary New Science of Exercise and the Brain. New York: Little, Brown and Company.

Jhonston MV. 2009. Plasticity in the developing brain: implications for rehabilitation. Dev Disabil Res Rev.

Johnson & Johnson. 2015. 7 Minute Workout. http://7minuteworkout.jnj.com/

Koch. CA. & Hasbrouck, L., 2013. Exploring the Link between Physical Activity, Fitness, and Cognitive Function. Illinois Public Health Institute.

Koukkou M, Lehmann D. 2006. Experience-dependent brain plasticity: A key concept for studying nonconcious decisions. International Congress Series.


(4)

42

Kumar, P., and Clark, M., 2005. Clinical Medicine. 6th ed. London, UK: Elseveir Saunders.

Kulak W, Sobaniec W. 2004. Molecular mechanisms of brain plasiticity: neurophysiologyc and neuroimaging studies in the developing patients. Rockz Akad Med Bialymst.

Leocani L, Comi G. 2006. Electrophysiological studies of brain plasticity of the motor system. Neurol Sci.

Martini, F., Nath, J. L., & Bartholomew, E. F. 2004. Fundamentals of Anatomy & Physiology 6 ed. San Fransisco: Benjamin Cummings.

Martynoga, Ben. 2016. TheGuardian. Retrieved 2016, from TheGuardian WebSite: http://www.theguardian.com/education/2016/jun/18/how-physical-exercise-makes-your-brain-work-better

Matlin, M.W. 2005. Cognition. 6th ed. USA. USA: Johm Wiley & Sons.

Muttaqin, Arif, 2008. Buku Ajar Asuhan Keperawatan Klien dengan Gangguan Sistem Persarafan, Jakarta: Salemba Medika.

Nurmalina, Rina. 2011. Pencegahan & Manajemen Obesitas. Bandung: Elex Media Komputindo.

Olson & Pawlina. 2008. A.D.A.M Student Atlas of Anatomy. Cambridge University Press.

Perretta, Lorraine. 2008. Makanan untuk Otak. Jakarta: Erlangga.

Pillai, Pallavi. 2012. Improving Exam Performance using BDNF. Medlink Conference. Nottingham University.

Purves, et. al. 2004. Life: The Science of Biology. Sunderland: Sinauer Associates, Inc & W.H. Freeman and Company.

Richard L Drake; Wayne Vogi; Adam W M Mitchell. 2014. Gray’s Anatomy: Anatomy of the Human Body. Elsevier, 2014.


(5)

43

Ronald S. Duman. 2008. Saat Olahraga Otak Mengeluarkan Anti Depressan Sendiri.

http://www.gayahidupsehatonline.com/mod.php?mod=publisher&op=viewartic

le&cid=5&artid=232, 25 April 2016.

S Horchreiter, J Schmidhuber – Neural computation, 1997 – ieeexplore.ieee.org Sajoto M. 1995. Peningkatan dan Pembinaan Kekuatan Kondisi Fisik Dalam

Olahraga. Semarang: Dahara Prize.

Sarwono. 2007. Meningkatkan Kelincahan Pemain Bulutangkis dengan Latihan Sirkuit Pliometrik. Proceeding Seminar Nasional PORPERTI. Yogyakarta: Kemahasiswaan UNY Desember 2007.

Saul McLeod. 2013. SimplyPsychology. Retrieved 2016, from Simplypsychology Web Site: http://www.simplypsychology.org/memory.html

Sharie Jie. 2007. Olahraga Cara Ampuh Pertajam Ingatan.

www.medicastore.com, 13 Februari 2016.

Sherwood, L., 2013. Human Physiology: From Cells to Systems. 7th ed. Cengage Learning.

Sim, Y. J., Kim, S. S., Kim, J. Y., Shin, M. S., & Kim, C. J. 2004. Treadmill Exercise Improves Short-term Memory by Suppressing Ischemia-Induced Apoptosis of Neuronal Cells in Gerbils. Neuroscience Letters, 256-261.

Soekarman. 1987. Dasar Olahraga Untuk Pembina, Pelatih, dan Atlet: Jakarta: Inti Idayu Press.

Sorani, Robert. 1966. Circuit Training. Dubuque, Iowa: Wm. C. Brown Publishers, 1966.

Sternberg, R. J,m Wagner, R. K. 1999. Reading in cognitive psychology., USA: Thompson Learning.

Stevenson, J. S., & Topp, R. 1990. Effects of Moderate and Low Intensity Long-term Exercise by Older Adults. Research in Nursing & Health, 209-218.

Susanto, dkk. 2009. Pengaruh Olahraga Ringan terhadap Memori Jangka Pendek.


(6)

44

Thomas AG, Dennis A, Bandettini PA, Johansen-Berg H. 2012. The Effects of Aerobic Activity on Brain Structure. Frontiers in psychology. 2012 03/23 11/21/received03/05/accepted.

Tortora, G. J., & Derrickson, B. 2012. Essentials of Anatomy and Physiology. Wiley.

Unila. (n.d.). Retrieved from

https://www.google.co.id/url?sa=t&source=web&rct=j&url=http://digilib.unila .ac.id/2359/9/BAB%2520II.pdf&ved=0ahUKEwj5sPS_8vLPAhXLPY8KHbcc AUwQFgghMAM&usg=AFQjCNHyFMue91d8VwFGUYpVGguqllGXBg&si

g2=5UQEEbeoL9_OMm7aNGv-Wg

Van Essen, David. 2007. Adult Neurogenesis. Society to Neuroscience. www.sfn.org

Wade, Carole, dan Carol Travis. 2007. Psychology. 9th ed, bahasa Indonesia language edition. Jakarta: Penerbit Erlangga.

Walgito, Bimo. 2010. Pengantar Psikologi Umum. Yogyakarta: Andi.

Wikkerink, Spencer. 2016. The Acute Effect of Exercise Intensity on Cognitive Funcition. UWSpace.

Susanto, Yuliana. 2004. Pengaruh Olahraga Ringan Terhadap Memori Jangka Pendek pada Wanita Dewasa.

Zulkarnain. 2014. Peran Latihan Fisik Teratur terhadap Fungsi Memori dan Kognitif Wanita Pascamenopause. Jurnal Kedokteran Syiah Kuala. 14.