Pengaruh High Intensity Circuit Training (HICT) Terhadap Indeks Kebugaran Jasmani dan Keseimbangan Tubuh Pada Laki-laki Dewasa Muda.

(1)

ABSTRAK

PENGARUH HIGH INTENSITY CIRCUIT TRAINING (HICT) TERHADAP INDEKS KEBUGARAN JASMANI DAN KESEIMBANGAN TUBUH

PADA LAKI-LAKI DEWASA MUDA

Janice Setiawan, 2016; Pembimbing I : Stella Tinia, dr., M.Kes, IBCLC Pembimbing II : Djaja Rusmana, dr., M.Si.

Latar Belakang Latihan fisik secara teratur dapat membantu seseorang mengelola dan mengembangkan fisik, mencegah kelelahan, dan menjaga tubuh tetap sehat. Salah satu latihan fisik yang bermanfaat adalah High Intensity Circuit Training merupakan program latihan ini diperuntukkan bagi orang-orang yang memliki keterbatasan waktu dalam berolahraga karena dalam kurun waktu kurang lebih 2 minggu secara signifikan dapat meningkatan indeks kebugaran jasmani, kapasitas otot dan untuk oksidasi lemak.

Tujuan PenelitianMengetahui pengaruh High Intensity Circuit Training terhadap indeks kebugaran jasmani dan keseimbangan laki-laki dewasa muda.

Metode PenelitianKuasi eksperimental yang bersifat komparatif, dengan rancangan pre-test dan post-test. Data yang diukur adalah indeks kebugaran jasmani dan waktu berapa lama subjek penelitian dapat mempertahankan posisi tubuhnya. Dengan subjek penelitian sebanyak 30 orang dan setelah dilakukan pengambilan dan pengumpulan data, data tersebut ditabulasikan dan dievaluasi dengan uji Wilcoxon dengan α = 0,05. Kemaknaan di nilai berdasarkan p<0,05.

Hasil Penelitian Terjadi peningkatan indeks kebugaran jasmani dengan perbedaan yang sangat signifikan p<0,01 sesudah melakukan High Intensity Circuit Training dan terjadi peningkatan keseimbangan tubuh dengan perbedaan yang sangat signifikan p<0,01 sesudah melakukan High Intensity Circuit Training.

Simpulan High Intensity Circuit Training dapat meningkatkan indeks kebugaran jasmani dan keseimbangan tubuh bagi laki-laki dewasa muda.

Kata Kunci : Indeks Kebugaran Jasmani, Keseimbangan Tubuh, High Intensity Circuit Training


(2)

ABSTRACT

THE EFFECT OF HIGH INTENSITY CIRCUIT TRAINING (HICT) ON PHYSICAL FITNESS INDEX AND BODY BALANCE ON YOUNG ADULT

MALE

Janice Setiawan, 2016; Tutor I : Stella Tinia, dr., M.Kes, IBCLC Tutor II : Djaja Rusmana, dr., M.Si

Background Regular physical exercise can help a person to manage and develop the physical, preventing fatigue, and keep the body healthy. One exercise is beneficial is the High Intensity Circuit Training is a program of exercise is intended for people who possess limited time to exercise because if it is done in the period of approximately two weeks can significantly improve physical fitness, the capacity of muscles and fat oxidation.

Research Purposes Knowing the influence of High Intensity Circuit Training on physical fitness index and body balance on young adult male.

Research Methodology Quasi-experimental research method was comparative, with the design of pre-test and post-test. Data were measured index of physical fitness and time how long the study subjects could maintain his position. With as many as 30 research subjects and after retrieval and data collection, the data were tabulated and evaluated by Wilcoxon tes with α = 0.05. Significance in value based on the value of p <0.05.

Research Result There was an increase in physical fitness indes with a very significant difference p <0.01 after making a High Intensity Circuit Training and an increase in the balance of the body with a very significant difference p <0.01 after making a High Intensity Circuit Training.

Conclusion High Intensity Circuit Training could improve physical fitness index and balance the body for male young adult.

Keywords: Index of Physical Fitness, Body Balance, High Intensity Circuit Training


(3)

DAFTAR ISI

Halaman

LEMBAR PERSETUJUAN... i

SURAT PERNYATAAN... iii

ABSTRAK... iv

ABSTRACT... v

KATA PENGANTAR... vi

DAFTAR ISI...ix

DAFTAR TABEL... xi

DAFTAR GAMBAR... xiii

DAFTAR LAMPIRAN... xiv

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Identifikasi Masalah... 2

1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian ... 3

1.3.1 Maksud Penelitian... 3

1.3.2 Tujuan Penelitian ... 3

1.4 Manfaat Karya Tulis Ilmiah... 3

1.4.1 Manfaat Akademis ... 3

1.4.2 Manfaat Praktis ... 3

1.5 Kerangka Pemikiran dan Hipotesis Sementara... 4

1.5.1 Kerangka Pemikiran... 4

1.5.2 Hipotesis Penelitian ... 5

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Anatomi Otot Rangka ... 6

2.2 Fisiologi Kontraksi Otot ... 6

2.3 Latihan Fisik ... 8


(4)

2.3.2 Manfaat Aktivitas Fisik... 9

2.3.3 Latihan Circuit Training... 9

2.3.3.1High Intensity Circuit Training(HICT) ... 10

2.3.3.2 Manfaat High Intensity Circuit Training(HICT) ... 10

2.3.3.3 Komponen High Intensity Circuit Training... 10

2.4 Kebugaran jasmani... 19

2.4.1 Komponen kebugaran jasmani... 20

2.4.1.1 Daya Tahan Jantung Paru ... 20

2.4.1.2 Kekuatan Otot ... 20

2.4.1.3 Kelentukan ... 20

2.4.1.4 Ketepatan ... 20

2.4.1.5 Kecepatan... 21

2.4.1.6 Keseimbangan... 21

2.4.1.7 Daya Eksplosif ... 21

2.4.1.8 Kelincahan ... 21

2.4.1.9 Koordinasi... 21

2.5 Keseimbangan Tubuh ... 21

2.5.1 Fisiologi Keseimbangan... 22

2.5.2 Faktor yang Memengaruhi Keseimbangan ... 27

BAB III BAHAN DAN METODE PENELITIAN 3.1 Alat dan Bahan Penelitian... 29

3.2 Lokasi dan Waktu Penelitian ... 29

3.3 Prosedur Penelitian ... 29

3.4 Desain Penelitian ... 32

3.5 Subjek Penelitian ... 32

3.6 Definisi Operasional ... 34

3.6.1 High Intensity Circuit Training(HICT)... 34

3.6.2 Indeks kebugaran jasmani dan Keseimbangan Tubuh... 34

3.7 Analisis Data ... 34


(5)

3.9 Aspek Etik ... 35

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian ... 36

4.1.1 Hasil Penelitian Indeks Kebugaran Jasmani ... 36

4.1.2 Hasil Penelitian Keseimbangan Tubuh ... 36

4.2 Pembahasan... 37

4.3 Pengujian Hipotesis Penelitian ... 38

BAB V SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan ... 40

5.2 Saran ... 40

DAFTAR PUSTAKA... 41

LAMPIRAN... 44


(6)

DAFTAR TABEL

Tabel 4.1.1 Hasil Penelitian Indeks Kebugaran Jasmani………36 Tabel 4.1.2 Hasil Penelitian Keseimbangan Tubuh... 36


(7)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Fisiologi Kontraksi Otot... 8

Gambar 2.2 Komponen High Intensity Circuit Training Jumping Jacks... 11

Gambar 2.3 Komponen High Intensity Circuit Training Wall Sit... 12

Gambar 2.4 Komponen High Intensity Circuit Training Push Up... 13

Gambar 2.5 Komponen High Intensity Circuit Training Abdominal Chrunh... 13

Gambar 2.6 Komponen High Intensity Circuit Training Step Up Onto Chair... 14

Gambar 2.7 Komponen High Intensity Circuit Training Squat... 15

Gambar 2.8 Komponen High Intensity Circuit Training Triceps Dip On Chair.. 15

Gambar 2.9 Komponen High Intensity Circuit Training Plank... 16

Gambar 2.10 Komponen High Intensity Circuit Training High Knee/Running In Place... 17

Gambar 2.11 Komponen High Intensity Circuit Training Lunge... 17

Gambar 2.12 Komponen High Intensity Circuit Training Push Up And Rotation18 Gambar 2.13 Komponen High Intensity Circuit Training Side Plank... 19

Gambar 2.14 Fisiologi Keseimbangan... 23

Gambar 2.15Fasciculus Cuneatus and Fasciculus Gracilis... 25

Gambar 2.16Anterior Spinocerebellar Tract... 26

Gambar 2.17Posterior Spinocerebellar Tract... 26


(8)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1Informed Consent... 44

Lampiran 2 Surat Keputusan Komisi Etik ... 45

Lampiran 3 Data Hasil Penelitian Indeks Kebugaran Jasmani ... 46

Lampiran 4 Data Hasil Penelitian Keseimbangan Tubuh ... 48

Lampiran 5 Statistika Uji Normalitas ... 50

Lampiran 6 Statistika Wilcoxon Indeks kebugaran jasmani... 51

Lampiran 7 Statistika Wilcoxon Keseimbangan Tubuh ... 52


(9)

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Secara global, tahun 2010 sekitar 23% dari orang dewasa muda berusia 18 tahun atau lebih dikategorikan kurang melakukan aktivitas fisik (laki-laki 20% dan perempuan 27%). Di negara-negara berpenghasilan tinggi 26% laki-laki dan 35% wanita kurang melakukan aktivitas fisik, sedangkan di negara-negara berpenghasilan rendah 12% laki-laki dan 24% wanita kurang melakukan aktivitas fisik (WHO, 2015). Hasil Studi WHO lebih dari dua juta kematian setiap tahun disebabkan oleh kurangnya pergerakan aktivitas fisik, penyakit tidak menular, penyakit degeneratif merupakan penyebab kematian 60% dan 43% beban penyakit global (Lister, 2008). Hal ini menunjukkan semakin tingginya penghasilan yang di dapat semakin rendah aktivitas fisik yang dilakukan. Kurangnya aktivitas fisik berpengaruh terhadap berbagai macam penyakit seperti penyakit, contohnya dapat menimbulkan penyakit: jantung, osteoporosis, diabetes melitus, depresi, maupun kegemukan.

Kebugaran jasmani adalah kemampuan untuk melakukan kegiatan sehari-hari dengan penuh vitalitas dan kewaspadaan tanpa mengalami kelelahan yang berarti masih cukup energi untuk bersantai pada waktu luang dan menghadapi hal-hal bersifat darurat (emergensi) (Widiastuti, 2015). Kebugaran jasmani dapat dibagi menjadi dua aspek kebugaran jasmani yaitu, kebugaran jasmani yang berhubungan dengan kesehatan (health related fitness) dan kebugaran jasmani yang berhubungan dengan keterampilan (skill related fitness).Kebugaran jasmani yang berhubungan dengan kesehatan adalah daya tahan jantung paru (kardiorespirasi), kekuatan otot, kelentukan, ketepatan dan kebugaran jasmani yang berhubungan dengan keterampilan adalah kecepatan, daya eksplosif, keseimbangan, kelincahan, koordinasi (Widiastuti, 2015). Pentingnya kebugaran jasmani berpengaruh terhadap melakukan pekerjaan sehari-hari, contohnya pekerjaan akan lebih mudah selesai karena dapat lebih berkonsentrasi. Sedangkan


(10)

keseimbangan yang baik dapat mengurangi kecelakaan saat kerja. Keseimbangan adalah kemampuan untuk mempertahankan equilibrium baik statis maupun dinamis tubuh ketika ditempatkan pada berbagai posisi (Delitto,2003;UNUD).

Olahraga adalah bentuk aktifitas fisik yang terencana dan terstruktur melibatkan gerakan tubuh secara berulang-ulang dan bertujuan dalam meningkatkan kebugaran jasmani (Arjuna,2016).

Denga latihan fisik secara teratur dapat membantu seseorang untuk mengelola dan mengembangkan fisik, mencegah kelelahan, dan menjaga tubuh tetap sehat untuk melakukan hal-hal yang penting (Klika & Jordan, 2013).Salah satu latihan fisik yang bermanfaat adalah High Intensity Circuit Training. High Intensity Circuit Training ini merupakan progam latihan ini diperuntukan bagi orang-orang yang memliki keterbatasan waktu dalam berolahraga karena apabila dilakukan dalam kurun waktu kurang lebih 2 minggu secara signifikan dapat meningkatan kebugaran jasmani, kapasitas otot dan untuk oksidasi lemak (Schoenfeld & Dawes, 2016). Individu yang sebelumnya merasa dia tidakmemiliki waktu untuk melakukan latihan fisik dapat menggunakan High Intensity Circuit Training ini untuk mendapatkan manfaat kesehatan dan kebugaran jasmani yang sama dengan individu lain yang melakukan latihan fisik yang lain (Klika & Jordan, 2013).

High Intensity Circuit Training adalah strategi yang populer untuk meningkatkan kardiorespirasi, kebugaran, kesehatan, serta mengurangi lemak tubuhdan dapat menjadi cara yang efisien yang digunakan untuk meningkatkan kebugaran jasmani, kekuatan otot, power, dan daya tahan tertentu dan ini dapat menjadi salah satu jenis latihan yang berpengaruh terhadap kebugaran jasmani dan keseimbangan tubuh (Schoenfeld & Dawes,2016;Klika& Jordan,2013).

1.2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, maka identifikasi masalah dapat dirumuskan sebagai berikut:

∑ Apakah High Intensity Circuit Training meningkatkan indeks kebugaran jasmani laki-laki dewasa muda?


(11)

∑ Apakah High Intensity Circuit Training meningkatkan keseimbangan tubuh laki-laki dewasa muda?

1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian

1.3.1 Maksud Penelitian

Mengetahui adanya pengaruh High Intensity Circuit Training terhadap kebugaran jasmani dan keseimbangan tubuh laki-laki dewasa muda.

1.3.2 Tujuan Penelitian

Mengetahui pengaruh High Intensity Circuit Training terhadap indeks kebugaran jasmani dan keseimbangan laki-laki dewasa muda.

1.4 Manfaat Karya Tulis Ilmiah

1.4.1 Manfaat akademis

Menambah wawasan ilmu pengetahuan khususnya dalam bidang fisiologi olahraga dan aspek neurologi mengenai pengaruh aktivitas High Intensity Circuit Training terhadap indeks kebugaran jasmani dan keseimbangan tubuh laki-laki dewasa muda.

1.4.2 Manfaat praktis

Agar masyarakat mengetahui pengaruh dari melakukan High Intensity Circuit Traininguntuk menjaga kebugaran jasmani dan keseimbangan.


(12)

1.5 Kerangka Pemikiran dan Hipotesis Penelitian

1.5.1 Kerangka Pemikiran

Latihan fisik adalah jenis aktivitas fisik yang terencana dan terstruktur (NHLBI, 2015). Adapun beberapa latihan fisik dengan berbagai intensitasnya: (1) low intensity, (2) moderate intensity, (3) high intensity. 7 minute workout merupakan salah satu bentuk High Intensity Circuit Training(HICT).

High Intesity Circuit Training adalah metode pelatihan yang mengkombinasi cardio dan resistance training pada latihan yang sama, memengaruhi tubuh bagian atas dan bawah bergerak dengan latihan intensitas tinggi dan latihan intensitas rendah (Klika & Jordan, 2013).

Kebugaran jasmani dapat dipengaruhi oleh kekuatan otot, pada saat otot berkontraksi terjadi tarikan otot ke tulang yang akan menstimulasi proses sintesa protein pada kontraktil otot, kemudian akan bertambah banyaknya filamen aktin dan miosin secara progresif didalam miofibril. Miofibril menjadi hipertrofi. Serat yang mengalami hipertofi akan meningkatkan komponen sistem metabolisme pospagen termasuk ATP dan kreatinfosfat (Olahraga dapat meningkatkan cadangan keratinfosfat), akibatnya akan terjadi peningkatan kemampuan sistim metabolisme aerob dan anaerob yang mampu meningkatkan energi dan kekuatan otot (Sudrajat & Soertardji, 2014).

Keseimbangan statik maupun dinamik merupakan komponen kebugaran jasmani yang sering dilakukan oleh anak-anak maupun orang dewasa muda. Keseimbangan adalah kemampuan mempertahankan sikap dan posisi tubuh secara cepat pada saat berdiri atau pada saat melakukan gerakan (Widiastuti, 2015).

Dengan latihan fisik integrasi kompleks dari sensory input yang terdiri dari vestibular, visual, dan propioceptive yang di integrasikan pada pusat integrasi (cerebellum, cortex cerebral, dan brainsistem). Motor output memberikan jaras efferent kepada sistim motorik yaitu vestibule-ocular reflex untuk mengontrol pergerakan mata, serta memberikan impuls ke otot-otot ekstremitas sehingga kekuatan otot pada kontraksi kaki kiri dan kanan lebih baik (UNUD,2016).


(13)

Dengan peningkatan ketiga faktor tersebut maka, keseimbangan tubuh akan menjadi lebih baik.

1.5.2 Hipotesis Penelitian

High Intensity Circuit Training meningkatkan indeks kebugaran jasmani laki-laki dewasa muda

High Intensity Circuit Training meningkatkan keseimbangan tubuh laki-laki dewasa muda


(14)

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

5.1 Simpulan

High Intensity Circuit Training meningkatkan indeks kebugaran jasmani tubuh laki-laki dewasa muda.

High Intensity Circuit Training meningkatkan keseimbangan tubuh laki-laki dewasa muda.

5.2 Saran

∑ Bagi yang tidak memiliki waktu berolahraga dapat melakukan High Intensity Circuit Training karena dapat meningkatkan kebugaran jasmani dan keseimbangan tubuh.

∑ Dapat dilakukan penelitian lebih lanjut untuk membandingkan pengaruh antara pengukuran indeks kebugaran jasmani dan keseimbangan tubuh secara langsung setelah melakukan High Intensity Circuit Training dengan yang diberikan interval waktu (10 menit, 15 menit, ataupun 20 menit) setelah melakukan High Intensity Circuit Training.

∑ Dapat dilakukan penelitian lebih lanjut untuk membandingkan High Intensity Circuit Trainingdengan latihan fisik lainnya.


(15)

PENGARUH HIGH INTENSITY CIRCUIT

TRAINING (HICT) TERHADAP INDEKS

KEBUGARAN JASMANI DAN

KESEIMBANGAN TUBUH PADA LAKI-LAKI

DEWASA MUDA

KARYA TULIS ILMIAH

Karya Tulis Ilmiah Ini Dibuat Sebagai Salah SatuSyarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Kedokteran

JANICE SETIAWAN

1310095

FAKULTAS KEDOKTERAN

UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA

BANDUNG


(16)

KATA PENGANTAR

Puji Syukur saya panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, atas berkat rahmat dan karunia-Nya sehingga saya berhasil menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah

yang berjudul “Pengaruh High Intensity Circuit Training (HICT) terhadap Indeks

Kebugaran Jasmani dan Keseimbangan Tubuh pada Laki-laki Dewasa Muda” dengan baik dan tepat waktu.

Karya Tulis Ilmiah ini disusun sebagai salah satu syarat akademik untuk

memperoleh gelar Sarjana Kedokteran di Fakultas Kedokteran (S.Ked)

Universitas Kristen Maranatha Bandung.

Dengan bantuan berbagai pihak akhirnya Karya Tulis Ilmiah ini dapat diselesaikan, maka saya ingin mengucapkan terima kasih kepada:

1. Stella Tinia, dr., M.Kes, IBCLC selaku pembimbing utama atas segala perhatian, bersedia meluangkan waktu, tenaga, pikiran, serta dengan sabar membimbing, memberi dukungan, saran, nasihat, solusi permasalahan, dan bantuan ilmu pengetahuan kepada saya selama penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini.

2. Djaja Rusmana, dr., M.Si selaku pembimbing pedamping atas segala perhatian, bersedia meluangkan waktu, tenaga, pikiran, serta dengan sabar membimbing, memberi dukungan, saran, nasihat, solusi permasalahan, dan bantuan ilmu pengetahuan kepada saya selama penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini.

3. Keluarga yang sangat saya cintai ; Ema Lily, Papa Daniel Setiawan, Mama Lannywati, Koko Jacob Setiawan dan Cici Alice setiawan yang selalu mendoakan, mendukung, memberi semangat serta bantuan moral dan materiil kepada saya.

4. Sahabat sejawat Melvi Yovianti, Jessica Natasya, Patricia Helena, Benediktus Kevin Andiren, Ryan Reinhart, Nathanael Jaya Bimastani, Sarah Amalia, Karina Kristie, Devi Aninditha, Asih Kurnia, Jesica Rachel, Zeni Vania, Fransiska Setianingsih, Yuliani, Radita Januarti, Chintya Gusyuanasari, Annisa Permata Sari, Kartika Aprilia, Sarah Amalia, Yossie


(17)

Guventri dan Denasa yang telah membantu memberi masukan, memberi dukungan dan motivasi kepada saya dalam penyusunan karya tulis ilmiah ini.

5. Sahabat–sahabat saya Steven Andyanto, Theresia Josephin, Stephanie Christy, Arvin Hermawan, Brian Julius, Melissa Surachman, Krisyella Angelica, Marcel Hongas, Moses Prasetio, Ignasia Tiffani, Oktaviani, Marly Mega Lifa, Cindy Friscilla, Juan Laurent, Agatha Tiffany, Meilina Yogiaman, Revina Hindoro, Fransiska Anindya, dan Bella Marcella yang memberikan dukungan dan motivasi kepada saya dalam penyusunan karya tulis ilmiah ini.

6. Sahabat-sahabat saya seiman CROSS dan sahabat ANTIDOTE yang tidak bisa saya sebutkan satu persatu.

7. Kepada pihak – pihak yang tidak dapat saya sebutkan satu persatu yang secara langsung maupun tidak langsung turut memberikan dorongan dan semangat maupun bantuan kepada saya dalam penyusunan Karya Tulis Ilmiah.

Akhir kata, saya menyadari bahwa karya tulis ini masih memiliki banyak kekurangan.

Saya berharap karya tulis ini dapat berguna masyarakat Indonesia terutama bagi perkembangan ilmu kedokteran di kemudian hari.

Bandung, November 2016

Janice Setiawan Penulis


(18)

DAFTAR PUSTAKA

Agus Mukholid. (2004). Pendidikan Jasamani dan Olahraga.Jakarta: Yudistira. Arjuna, Fatkurahman. (2016). Panduan Kesehatan Olahraga. Yogyakarta: UNY. Brooks, G. H. & Fahey, T. D. (1985).Exercise Physiology HumanBioenergetics

and Its Application.New York: Mac Millan Publishing Company.

Felten, D. L., & Shetty, A. N. (2010). Netter's Atlas of Neuroscience (2 ed.). Elsevier.

Ganong, W. F. (1995). Buku Ajar Fisiologi Kedokteran(17 ed.).

Guyton, A. C., & Hall, J. E. (2004). Buku Ajar Fisiologi Kedokteran(9 ed.).

Halliwell, B. & Whiteman, M. 2004. Measuring Reactive Species and Oxidative Damage in Vivo and in Cell Culture: How Should You Do It and What Do The Results Mean? Br J Pharmacol, 142, 231-55.

Klika, B., & Jordan, C. (2013). Retrieved January 2016, from American Collage of Sports Medicine:

https://www.hpinstitute.com/sites/default/files/articles/ACSM article High Intensity Circuit Training_Jordan Klika_0.pd

Lister, I. N. (2008). Pengaruh Latihan Aerobik Intensitas Ringan dan Sedang Terhadap Jumlah Trombosit Pada Remaja Putri di Universitas Prima Indonesia Tahun 2008. Medan: USU e-Repository.

Moxey, F. C. (2000). Anatomy and Physiology. Retrieved 2016, from Profelis: http://www.profelis.org/index.html

NHLBI. (2015, October 29). U.S. Departement of Health & Human Services. Retrieved January 2016, from National Heart Lung and Blood Institute: http://www.nhlbi.nih.gov/health/health-topics/topics/phys

Quizlet. (2016). Movement Disorders Cerebellum (45). Retrieved from Movement Disorders Cerebellum (45): http://Quizlet.com


(19)

Schoenfeld, B., & Dawes, J. (2016, January 13). Brad Schoenfeld, CSCS and Jay Dawes, MS, CSCS*D, NSCA-CPT*D. (M. A. Paul Sorace, Ed.) High-Intensity Interval Training: Applications for General Fitness Training.

Schunke, M., Schulte, E., & Schumacher, U. (2013). Atlas Anatomi Manusia Prometheus: Kepala, Leher, & Neuroanatomi(3 ed.). EGC.

SEO, F. M. (2015). 30 Day Fitness Challenges. Retrieved from 30 Day Fitness Challenges: http://30dayfitnesschallenges.com

Sherwood, L., 2013. Human Physiology: From Cells to Systems. 7th ed. Cengage Learning.

Sridadi, & Sudarna. (2011, November). Pengaruh Circuit Training Terhadap Tingkat Kesegaran Jasmani Siswa Putra Kelas IV Dan V Sekolah Dasar Negeri Caturtunggal 3. Jurnal Pendidikan Jasmani Indonesia, 8, 100-105. Sudrajat, W. A., & Soertardji. (2014). Efek Pemberian Latihan Keseimbangan

Dalam Mempertahankan Kemampuan Keseimbangan Manula Panti Wredha Rindang Asih 1 Ungaran. Journal of Sport Sciences and Fitness, 50-54.

Sugar, P. (2016). This 7-Minute Workout Helps Target Belly Fat and Build Muscle. Retrieved from This 7-Minute Workout Helps Target Belly Fat and Build Muscle.

Sujith, S. (2016). Physical Effects of Different Intensive Circuit Training on Selected Motor Fitness Physiological and Biochemical Statistics.

UNUD. (n.d.). Retrieved Januari 2016, from

http://www.pps.unud.ac.id/thesis/pdf_thesis/unud-786-1413682297-bab%20ii.pdf.

USU. (n.d.). Retrieved 2016, from

https://www.google.com/url?sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=1&ved =0ahUKEwiy46r0ysbPAhXFpI8KHV2PCE0QFggeMAA&url=http%3A%2F %2Frepository.usu.ac.id%2Fbitstream%2F123456789%2F29056%2F4%2FCh

apter%2520II.pdf&usg=AFQjCNHhprRZ-zHwO-_HQ4QrkFNG5wZn3A&cad=rja

WHO. (2015, January). Retrieved January 2016, from World Health Organization: www.who.int/mediacentre/factsheets/fs385/en/


(20)

Widiastuti. (2015). Test Pengukuran dan Olahraga. PT RajaGrafindo Persada, Jakarta.


(1)

PENGARUH HIGH INTENSITY CIRCUIT

TRAINING (HICT) TERHADAP INDEKS

KEBUGARAN JASMANI DAN

KESEIMBANGAN TUBUH PADA LAKI-LAKI

DEWASA MUDA

KARYA TULIS ILMIAH

Karya Tulis Ilmiah Ini Dibuat Sebagai Salah SatuSyarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Kedokteran

JANICE SETIAWAN

1310095

FAKULTAS KEDOKTERAN

UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA

BANDUNG


(2)

v

KATA PENGANTAR

Puji Syukur saya panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, atas berkat rahmat dan karunia-Nya sehingga saya berhasil menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah yang berjudul “Pengaruh High Intensity Circuit Training (HICT) terhadap Indeks Kebugaran Jasmani dan Keseimbangan Tubuh pada Laki-laki Dewasa Muda” dengan baik dan tepat waktu.

Karya Tulis Ilmiah ini disusun sebagai salah satu syarat akademik untuk memperoleh gelar Sarjana Kedokteran di Fakultas Kedokteran (S.Ked) Universitas Kristen Maranatha Bandung.

Dengan bantuan berbagai pihak akhirnya Karya Tulis Ilmiah ini dapat diselesaikan, maka saya ingin mengucapkan terima kasih kepada:

1. Stella Tinia, dr., M.Kes, IBCLC selaku pembimbing utama atas segala perhatian, bersedia meluangkan waktu, tenaga, pikiran, serta dengan sabar membimbing, memberi dukungan, saran, nasihat, solusi permasalahan, dan bantuan ilmu pengetahuan kepada saya selama penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini.

2. Djaja Rusmana, dr., M.Si selaku pembimbing pedamping atas segala perhatian, bersedia meluangkan waktu, tenaga, pikiran, serta dengan sabar membimbing, memberi dukungan, saran, nasihat, solusi permasalahan, dan bantuan ilmu pengetahuan kepada saya selama penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini.

3. Keluarga yang sangat saya cintai ; Ema Lily, Papa Daniel Setiawan, Mama Lannywati, Koko Jacob Setiawan dan Cici Alice setiawan yang selalu mendoakan, mendukung, memberi semangat serta bantuan moral dan materiil kepada saya.

4. Sahabat sejawat Melvi Yovianti, Jessica Natasya, Patricia Helena, Benediktus Kevin Andiren, Ryan Reinhart, Nathanael Jaya Bimastani, Sarah Amalia, Karina Kristie, Devi Aninditha, Asih Kurnia, Jesica Rachel, Zeni Vania, Fransiska Setianingsih, Yuliani, Radita Januarti, Chintya Gusyuanasari, Annisa Permata Sari, Kartika Aprilia, Sarah Amalia, Yossie


(3)

vi

Guventri dan Denasa yang telah membantu memberi masukan, memberi dukungan dan motivasi kepada saya dalam penyusunan karya tulis ilmiah ini.

5. Sahabat–sahabat saya Steven Andyanto, Theresia Josephin, Stephanie Christy, Arvin Hermawan, Brian Julius, Melissa Surachman, Krisyella Angelica, Marcel Hongas, Moses Prasetio, Ignasia Tiffani, Oktaviani, Marly Mega Lifa, Cindy Friscilla, Juan Laurent, Agatha Tiffany, Meilina Yogiaman, Revina Hindoro, Fransiska Anindya, dan Bella Marcella yang memberikan dukungan dan motivasi kepada saya dalam penyusunan karya tulis ilmiah ini.

6. Sahabat-sahabat saya seiman CROSS dan sahabat ANTIDOTE yang tidak bisa saya sebutkan satu persatu.

7. Kepada pihak – pihak yang tidak dapat saya sebutkan satu persatu yang secara langsung maupun tidak langsung turut memberikan dorongan dan semangat maupun bantuan kepada saya dalam penyusunan Karya Tulis Ilmiah.

Akhir kata, saya menyadari bahwa karya tulis ini masih memiliki banyak kekurangan.

Saya berharap karya tulis ini dapat berguna masyarakat Indonesia terutama bagi perkembangan ilmu kedokteran di kemudian hari.

Bandung, November 2016

Janice Setiawan Penulis


(4)

41

DAFTAR PUSTAKA

Agus Mukholid. (2004). Pendidikan Jasamani dan Olahraga.Jakarta: Yudistira.

Arjuna, Fatkurahman. (2016). Panduan Kesehatan Olahraga. Yogyakarta: UNY.

Brooks, G. H. & Fahey, T. D. (1985).Exercise Physiology HumanBioenergetics and Its Application.New York: Mac Millan Publishing Company.

Felten, D. L., & Shetty, A. N. (2010). Netter's Atlas of Neuroscience (2 ed.). Elsevier.

Ganong, W. F. (1995). Buku Ajar Fisiologi Kedokteran(17 ed.).

Guyton, A. C., & Hall, J. E. (2004). Buku Ajar Fisiologi Kedokteran(9 ed.).

Halliwell, B. & Whiteman, M. 2004. Measuring Reactive Species and Oxidative Damage in Vivo and in Cell Culture: How Should You Do It and What Do The Results Mean? Br J Pharmacol, 142, 231-55.

Klika, B., & Jordan, C. (2013). Retrieved January 2016, from American Collage of Sports Medicine:

https://www.hpinstitute.com/sites/default/files/articles/ACSM article High Intensity Circuit Training_Jordan Klika_0.pd

Lister, I. N. (2008). Pengaruh Latihan Aerobik Intensitas Ringan dan Sedang Terhadap Jumlah Trombosit Pada Remaja Putri di Universitas Prima Indonesia Tahun 2008. Medan: USU e-Repository.

Moxey, F. C. (2000). Anatomy and Physiology. Retrieved 2016, from Profelis: http://www.profelis.org/index.html

NHLBI. (2015, October 29). U.S. Departement of Health & Human Services. Retrieved January 2016, from National Heart Lung and Blood Institute: http://www.nhlbi.nih.gov/health/health-topics/topics/phys

Quizlet. (2016). Movement Disorders Cerebellum (45). Retrieved from Movement Disorders Cerebellum (45): http://Quizlet.com


(5)

42

Schoenfeld, B., & Dawes, J. (2016, January 13). Brad Schoenfeld, CSCS and Jay Dawes, MS, CSCS*D, NSCA-CPT*D. (M. A. Paul Sorace, Ed.) High-Intensity Interval Training: Applications for General Fitness Training.

Schunke, M., Schulte, E., & Schumacher, U. (2013). Atlas Anatomi Manusia Prometheus: Kepala, Leher, & Neuroanatomi(3 ed.). EGC.

SEO, F. M. (2015). 30 Day Fitness Challenges. Retrieved from 30 Day Fitness Challenges: http://30dayfitnesschallenges.com

Sherwood, L., 2013. Human Physiology: From Cells to Systems. 7th ed. Cengage Learning.

Sridadi, & Sudarna. (2011, November). Pengaruh Circuit Training Terhadap Tingkat Kesegaran Jasmani Siswa Putra Kelas IV Dan V Sekolah Dasar Negeri Caturtunggal 3. Jurnal Pendidikan Jasmani Indonesia, 8, 100-105.

Sudrajat, W. A., & Soertardji. (2014). Efek Pemberian Latihan Keseimbangan Dalam Mempertahankan Kemampuan Keseimbangan Manula Panti Wredha Rindang Asih 1 Ungaran. Journal of Sport Sciences and Fitness, 50-54.

Sugar, P. (2016). This 7-Minute Workout Helps Target Belly Fat and Build Muscle. Retrieved from This 7-Minute Workout Helps Target Belly Fat and Build Muscle.

Sujith, S. (2016). Physical Effects of Different Intensive Circuit Training on Selected Motor Fitness Physiological and Biochemical Statistics.

UNUD. (n.d.). Retrieved Januari 2016, from

http://www.pps.unud.ac.id/thesis/pdf_thesis/unud-786-1413682297-bab%20ii.pdf.

USU. (n.d.). Retrieved 2016, from

https://www.google.com/url?sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=1&ved =0ahUKEwiy46r0ysbPAhXFpI8KHV2PCE0QFggeMAA&url=http%3A%2F %2Frepository.usu.ac.id%2Fbitstream%2F123456789%2F29056%2F4%2FCh

apter%2520II.pdf&usg=AFQjCNHhprRZ-zHwO-_HQ4QrkFNG5wZn3A&cad=rja

WHO. (2015, January). Retrieved January 2016, from World Health Organization: www.who.int/mediacentre/factsheets/fs385/en/


(6)

43

Widiastuti. (2015). Test Pengukuran dan Olahraga. PT RajaGrafindo Persada, Jakarta.