Perbandingan Bubur Oat dan Bubur Beras Putih Terhadap Daya Ingat Jangka Pendek Pada Wanita Dewasa.

(1)

Universitas Kristen Maranatha iv

ABSTRAK

PERBANDINGAN BUBUR OAT DAN BUBUR BERAS PUTIH TERHADAP DAYA INGAT JANGKA PENDEK PADA WANITA

DEWASA

Nila Permata Amelia, 2015

Pembimbing 1 : dr. Stella Tinia, M.Kes., IBCLC Pembimbing 2 : dr. Rizna Tyrani, M.Kes.

Otak sangat berperan dalam proses mengingat, sedangkan asupan nutrisi ini berperan penting dalam memberi energi bagi otak dalam melakukan fungsi. Salah satu sumber nutrisi yang biasa dikonsumsi adalah bubur. Bubur beras putih lebih sering dikonsumsi di masyarakat daripada bubur oat. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh bubur oat dan bubur beras putih serta perbandingan keduanya terhadap daya ingat jangka pendek pada wanita dewasa.

Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental quasi dengan desain pretest

post test dan cross over method, dengan subjek 30 wanita dewasa. Analisis statistik dilakukan menggunakan uji t berpasangan dengan α=0,05.

Hasil percobaan menunjukkan bahwa nilai rerata tes memori setelah mengonsumsi bubur oat lebih tinggi dari rerata nilai sebelum perlakuan (p<0,01) dan setelah mengonsumsi bubur beras putih lebih tinggi dari sebelum perlakuan (p<0,01). Perbandingan nilai rerata selisih tes memori sebelum dan sesudah mengonsumsi bubur oat berbeda dengan bubur beras putih namun tidak signifikan (p>0,05).

Kesimpulan penelitian ini adalah bubur beras putih sama baiknya dengan bubur oat dalam meningkatkan daya ingat jangka pendek.


(2)

ABSTRACT

THE COMPARISON OF OATS PORRIDGE AND WHITE RICE PORRIDGE TO SHORT TERM MEMORY IN ADULT WOMEN

Nila Permata Amelia, 2015

Tutor1st : dr. Stella Tinia, M.Kes., IBCLC

Tutor 2nd : dr. Rizna Tyrani, M.Kes.

The brain have an important role in the process of memorizing, whereas this nutrition is an important thing essential in providing energy for the brain to perform its function. One of the most common nutritions consumed by people is a porridge. However, in the community, white rice porridge is more familiar than oats porridge. This experiment is to know the effect of oats porridge and white rice porridge to short term memory and comparison of both effects to short term memory in adult women.

The experiment method used quasi-experimental design with pretest and post test design and cross over method, with 30 adult women as the object of research. The statistical analysis used the t paired test with α=0,05.

The results of this experiment showed that the mean score for memory test after consuming oats porridge was higher than before consuming it (p<0,01), and the mean score after consuming white rice porridge is higher than before consuming it (p<0,01). The comparison the mean score for memory test between before and after consuming oats porridge were found different than consuming white rice porridge, however the different were not significant (p>0,05).

As the conclusion of the experiment is white rice porridge has the same effect as oats porridge in increasing short term memory.


(3)

Universitas Kristen Maranatha viii

DAFTAR ISI

JUDUL ... i

LEMBAR PERSETUJUAN ... ii

SURAT PERNYATAAN ... iii

ABSTRAK ... iv

ABSTRACT ... v

KATA PENGANTAR ... vi

DAFTAR ISI ... viii

DAFTAR TABEL... xi

DAFTAR GAMBAR ... xii

DAFTAR LAMPIRAN ... xiii

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar belakang ... 1

1.2. Identifikasi Masalah ... 2

1.3. Tujuan Penelitian ... 2

1.4 Manfaat Penelitian ... 3

1.4.1 Manfaat Akademis ... 3

1.4.2 Manfaat Praktis ... 3

1.5 Kerangka Pemikiran dan Hipotesis ... 3

1.5.1 Kerangka Pemikiran ... 3

1.5.2 Hipotesis ... 4

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 5

2.1 Anatomi dan Fisiologi Otak yang Berperan dalam Daya Ingat ... 5

2.2 Daya Ingat dan Belajar ... 7


(4)

2.2.2 Klasifikasi Daya Ingat ... 8

2.2.3 Proses Penyimpanan Daya Ingat ... 9

2.2.4 Dasar Molekular Daya Ingat ... 10

2.2.5 Faktor yang Mempengaruhi Daya Ingat ... 11

2.3 Metode Pemeriksaan Daya Ingat ... 13

2.4 Makronutrisi dan Mikronutrisi ... 14

2.4.1 Makronutrisi ... 14

2.4.1.1 Karbohidrat ... 14

2.4.1.1.1 Penyerapan dan Metabolisme Karbohidrat ... 15

2.4.1.1.2 Glikolisis dan Siklus Asam Sitrat ... 16

2.4.1.1.3 Indeks Glikemik ... 17

2.4.1.2 Protein ... 19

2.4.1.3 Lemak ... 19

2.4.2 Mikronutrisi... 20

2.5 Metabolisme Energi Otak ... 20

2.6 Beras (Oryza Sativa L.) ... 21

2.6.1 Taksonomi Tanaman Padi/Beras Putih ... 22

2.6.2 Kandungan dan Manfaat Beras Putih ... 22

2.7 Oat (Avena Sativa L.) ... 24

2.7.1 Taksonomi Tanaman Oat ... 25

2.7.2 Kandungan dan Manfaat Oat ... 26

BAB III BAHAN DAN METODE PENELITIAN ... 28

3.1 Alat, Bahan, dan Subjek Penelitian ... 28

3.1.1 Alat dan Bahan Penelitian ... 28

3.1.2 Subjek Penelitian ... 28

3.1.3 Ukuran sampel ... 29

3.2 Metode Penelitian... 29

3.2.1 Desain Penelitian ... 29


(5)

Universitas Kristen Maranatha x

3.2.3 Analisis Data ... 29

3.3 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional ... 31

3.3.1 Variabel Perlakuan dan Variabel Respon ... 31

3.3.2 Definisi Operasional Variabel Penelitian ... 31

3.4 Prosedur Penelitian... 31

3.4.1 Persiapan Sebelum Penelitian ... 31

3.4.2 Prosedur Penelitian... 32

3.4.3 Uji Pendahuluan ... 32

3.5 Lokasi dan Waktu Penelitian ... 33

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN... 34

4.1 Hasil dan Pembahasan Penelitian... 34

4.1.1 Bubur Oat ... 34

4.1.2 Bubur beras putih ... 35

4.1.3 Bubur Beras Putih dan Bubur Oat ... 36

4.2 Pengujian Hipotesis Penelitian ... 37

4.2.1 Bubur oat terhadap daya ingat jangka pendek ... 37

4.2.2 Bubur beras putih terhadap daya ingat jangka pendek ... 38

4.2.3 Pengaruh antara bubur oat dibandingkan bubur beras putih terhadap daya ingat jangka pendek ... 38

BAB V SIMPULAN DAN SARAN ... 39

5.3 Simpulan ... 39

5.3 Saran ... 39


(6)

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Kandungan Beras Putih ... 23 Tabel 2.2 Kandungan Oat ... 27 Tabel 4.1 Nilai Pretest dan Post test Sebelum dan Sesudah Mengonsumsi Bubur

Oat ... 34 Tabel 4.2 Nilai Pretest dan Post test Sebelum dan Sesudah Mengonsumsi Bubur

Beras Putih ... 35 Tabel 4.3 Selisih Nilai Rerata Sebelum dan Sesudah Mengonsumsi Bubur Beras


(7)

Universitas Kristen Maranatha xii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Anatomi Otak ... 7

Gambar 2.2 Glikolisis ... 16

Gambar 2.3 Siklus asam sitrat ... 17

Gambar 2.4 Beras ... 21


(8)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Soal Tes Daya Ingat ... 42 Lampiran 2 Perbandingan Pre dan Post Tes Sebelum dan Sesudah Diberikan Bubur Oat pada Tes Daya Ingat dengan Uji “t” berpasangan ... 46 Lampiran 3 Perbandingan Pre dan Post Tes Sebelum dan Sesudah Diberikan Bubur Beras Putih pada Tes Daya Ingat dengan Uji “t” berpasangan ... 47 Lampiran 4 Perbandingan Selisih Nilai Pre dan Post test Sebelum dan Sesudah Diberikan Bubur Oat dan Bubur Beras Putih Pada Tes Daya Ingat dengan Uji “t” berpasangan ... 48 Lampiran 5 Surat Keputusan Komisi Etik Penelitian ... 49 Lampiran 6 Surat Pernyataan Persetujuan Untuk Ikut Serta dalam Penelitian (Informed Consent) ... 50 Lampiran 7 Dokumentasi Penelitian ... 51


(9)

Universitas Kristen Maranatha 1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang

Manusia dalam kehidupan sehari-hari tidak terlepas dari proses belajar dan mengingat. Belajar merupakan proses mendapatkan informasi yang terjadi, dan mengingat adalah mempertahankan (retensi) dan menyimpan informasi ini (Ganong, 2003).

Daya ingat jangka pendek merupakan bagian dari proses belajar, informasi yang baru diperoleh awalnya diendapkan di ingatan jangka pendek yang kemudian daya ingat ini dapat menjadi daya ingat jangka panjang melalui latihan aktif dan pengulangan (Sherwood, 2014).

Mengingat merupakan fungsi kompleks otak bagian subkorteks dan korteks otak terutama hipokampus. Otak adalah organ tubuh yang menerima rangsang, mengolah dan menyimpan informasi, mengembangkan pikiran dan emosi, serta menyimpan memori. Otak sangat mengandalkan glukosa sebagai sumber energinya, dan glukosa ini didapat dari asupan makanan yang mengandung karbohidrat. Oleh karena itu, nutrisi sangat diperlukan agar otak dapat bekerja dengan optimal (Sherwood, 2014).

Bubur beras putih merupakan makanan berbahan utama beras yang biasa dikonsumsi oleh masyarakat Indonesia. Bubur beras putih mengandung karbohidrat sederhana yang mudah terurai menjadi glukosa dan memiliki indeks glikemik yang tinggi yaitu 78±9. Indeks glikemik yang tinggi akan meningkatkan glukosa di dalam darah dengan cepat pada menit ke 30 tetapi akan menurun secara cepat juga sampai kadar glukosa darah semula dalam waktu 2-3 jam. Hal ini akan berdampak pada penyuplaian makanan ke otak yang tidak stabil sehingga otak tidak dapat berfungsi optimal (Perretta, 2011).

Bubur oat merupakan jenis sereal yang lebih tidak populer di masyarakat Indonesia. Oat kaya akan nutrisi penting bagi otak yaitu mengandung serat, protein, vitamin dan mineral yang dapat memaksimalkan fungsi otak. Indeks


(10)

glikemik bubur oat pun rendah yaitu 55±2 karena serat memperlambat penyerapan glukosa sehingga kadarnya stabil dalam darah dan konstan menyuplai makanan ke otak lebih lama daripada makanan dengan indeks glikemik yang tinggi. Menurut penelitian yang dilakukan oleh Mahoney CR et al (2005) daya ingat meningkat pada anak yang sarapan pagi dengan bubur oat dibandingkan sereal cepat saji dan tidak sarapan. Hal ini diduga karena oat mampu menyediakan energi lebih lama ke otak dibandingkan jenis makanan lainnya (Mahoner CR et al, 2005).

Berdasarkan latar belakang tersebut diatas, penulis tertarik untuk meneliti tentang pengaruh bubur oat dibandingkan bubur beras putih terhadap daya ingat jangka pendek.

1.2 Identifikasi Masalah

1. Apakah bubur oat meningkatkan daya ingat jangka pendek

2. Apakah bubur beras putih meningkatkan daya ingat jangka pendek

3. Bagaimana pengaruh bubur oat dibandingkan bubur beras putih terhadap daya ingat jangka pendek

1.3 Tujuan Penelitian

1. Untuk mengetahui apakah bubur oat meningkatkan daya ingat jangka pendek

2. Untuk mengetahui apakah bubur beras putih meningkatkan daya ingat jangka pendek

3. Untuk mengetahui bagaimana pengaruh bubur oat dibandingkan bubur beras putih terhadap daya ingat jangka pendek


(11)

Universitas Kristen Maranatha 3

1.4 Manfaat Penelitian

1.4.1 Manfaat Akademis

Menambah wawasan mengenai bubur oat dan bubur beras putih dapat meningkatkan daya ingat jangka pendek, perbandingan bubur oat dan bubur beras putih terhadap daya ingat jangka pendek.

1.4.2 Manfaat Praktis

Memberi informasi kepada masyarakat mengenai kandungan dan manfaat bubur oat dan bubur beras putih serta perbandingan bubur oat dan bubur beras putih terhadap daya ingat jangka pendek.

1.5 Kerangka Pemikiran dan Hipotesis

1.5.1 Kerangka Pemikiran

Selama proses pencernaan, karbohidrat dalam makanan dipecah menjadi fruktosa, galaktosa dan glukosa. Bahan ini merupakan bahan bakar utama otak karena dapat membantu mempertahankan konsentrasi dan meningkatkan fungsi otak. Glukosa penting bagi kesehatan dan fungsi optimal otak sehingga otak perlu mendapat pasokan glukosa secara konstan dalam jumlah cukup melalui peredaran darah di seluruh tubuh (Perretta, 2011).

Bubur beras putih mengandung karbohidrat yang mudah diserap dan indeks glikemiknya tergolong tinggi yaitu 78 ± 9, artinya karbohidrat yang dilepaskan ke aliran darah cepat sehingga dapat menyebabkan peningkatan kadar glukosa yang sangat cepat dan diikuti dengan turunnya pasokan glukosa secara drastis. Hal ini akan mengakibatkan berkurangnya energi dan menurunkan kemampuan konsentrasi (Perretta, 2011).

Oat mengandung jenis karbohidrat yang lambat diserap karena kaya akan serat. Serat yang terdapat dalam oat yaitu β-glucan yang menyerap air dan membentuk gel kental selama pencernaan, memperlambat pengosongan lambung dan waktu transit pencernaan, melindungi karbohidrat dari enzim pencernaan dan


(12)

memperlambat penyerapan glukosa.Kadar indeks glikemik oat tergolong rendah yaitu 55 ± 2, artinya karbohidrat dilepaskan secara perlahan ke aliran darah (Gropper, 2008).

Dengan demikian oat dapat menjaga kadar glukosa dalam darah dengan stabil dan otak mendapat pasokan glukosa secara konstan, sehingga fungsi otak dapat bekerja optimal dan meningkatkan daya ingat jangka pendek.

1.5.2 Hipotesis

1. Bubur oat meningkatkan daya ingat jangka pendek

2. Bubur beras putih meningkatkan daya ingat jangka pendek

3. Bubur oat meningkatkan daya ingat jangka pendek lebih tinggi dibandingkan bubur beras putih


(13)

Universitas Kristen Maranatha 39

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

5.1 Simpulan

Simpulan dari penelitian ini adalah

1. Bubur oat meningkatkan daya ingat jangka pendek.

2. Bubur beras putih meningkatkan daya ingat jangka pendek.

3. Bubur beras putih sama baiknya dengan bubur oat dalam meningkatkan daya ingat jangka pendek.

5.2 Saran

Terdapat beberapa saran yang diberikan peneliti antara lain

1. Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut dengan menggunakan porsi/kalori yang berbeda.

2. Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut menggunakan metode tes yang berbeda.


(14)

Daftar Pustaka

Abdullah BA et al. 2013. Nilai indeks glikemik produk pangan dan faktor-faktor yang mempengaruhinya. J. Litbang Pert. 32: 91-99

Astrawan M dan Leomitro A. 2009. Khasiat Whole Grain Makanan Berserat Untuk Hidup Sehat. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama

Atkinson, Fiona S., Foster-Powell, Kaye. and Brand-Miller, Jennie C. 2008.

International Tables of Glycemic Index and Glycemic Load Values: 2008. Diabetes Care 31:2281-2283

Baycrest. 2015. Memory Types and Changes with Normal Aging.

https://www.baycrest.org/MemoryandAging/default.html

Ganong, W. F. 2003. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran. Edisi 22. Jakarta: EGC Guyton, A.C., dan Hall, J.E. 2008. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran. Edisi 11.

Jakarta: EGC

Guyton A.C, dan Hall, J.E. 2014. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran. Edisi 12. Penterjemah: Ermita I, Ibrahim I. Singapura: Elsevier

Gropper, Sareen S.; Jack L. Smith, James L. Groff , 2008. Advanced nutrition and human metabolism.ed. 5th. Cengage Learning. hlm. 114.

Hezy, 2011. 7 simple ways to improve your memory. http://www.ehealthzine.com/7-simple-ways-to-improve-memory.html.,

January 25th, 2011.

Mahoney CR et al, 2005. Effect of breakfast composition on cognitive processes in elementary school children. Physiology & Behaviour. 85:635-45

Mann J, Truswell AS. 2014. Buku ajar ilmu gizi. Edisi 4. Jakarta: EGC Muchtadi, D. 2014. Pengantar ilmu gizi. Bandung: Alfabeta

Murray, RK. 2014. Biokimia Harper. Edisi 29. Jakarta: EGC

New Health guide. 2014. Is White Rice Good For You.,

http://www.newhealthguide.org/Is-White-Rice-Good-For-You.html

Panza F et al. 2004. Diet and Cognitive Decline. New york: Nova Science Publishers


(15)

Universitas Kristen Maranatha

41

Perreta, L. 2011. Makanan untuk otak. Jakarta: Erlangga.

Putra, SR. 2013. Pengantar ilmu gizi dan diet. Jogjakarta: D-Medika

Putz, R dan Pabst, R. 2003. Atlas Anatomi Manusia Sobotta Jilid 1 edisi 21. Jakarta: EGC

Rendel, M. et. al. 2005. Effect of a Barley Breakfast Cereal on Blood Glucose and Insulin Respone in Normal and Diabetic Patient. Plant Foods for Human Nutrition 60 (2): 63-67.

Rimbawan dan Albiner Siagian. 2004. Indeks Glikemik Pangan. Bogor : Penebar Swadaya

Segen, J.C. 2006. Concise Dictionary of Modern Medicine. McGraw-Hill. Sherwood, L. 2014. Fisiologi manusia : dari sel ke sistem. Edisi 8. Jakarta: EGC Slutsky, I. et. al. 2010.Enhancement of Learning and Memory by Elevating Brain Magnesium. Neuron 65 (2): 165-177.

Soenggono, Amy I. 2008. Pengaruh Peningkatan Kadar Glukosa Darah dengan Pemberian Sarapan terhadap Memori Jangka Pendek. Universitas Kristen Maranatha, Fakultas Kedokteran, Bandung.

Ward EM and Martin LJ, 2010. Are You Getting Enough Potassium?. WebMD Feature. http://www.webmd.com/food-recipes/potassium-sources-and-benefits?page=1


(1)

glikemik bubur oat pun rendah yaitu 55±2 karena serat memperlambat penyerapan glukosa sehingga kadarnya stabil dalam darah dan konstan menyuplai makanan ke otak lebih lama daripada makanan dengan indeks glikemik yang tinggi. Menurut penelitian yang dilakukan oleh Mahoney CR et al (2005) daya ingat meningkat pada anak yang sarapan pagi dengan bubur oat dibandingkan sereal cepat saji dan tidak sarapan. Hal ini diduga karena oat mampu menyediakan energi lebih lama ke otak dibandingkan jenis makanan lainnya (Mahoner CR et al, 2005).

Berdasarkan latar belakang tersebut diatas, penulis tertarik untuk meneliti tentang pengaruh bubur oat dibandingkan bubur beras putih terhadap daya ingat jangka pendek.

1.2 Identifikasi Masalah

1. Apakah bubur oat meningkatkan daya ingat jangka pendek

2. Apakah bubur beras putih meningkatkan daya ingat jangka pendek

3. Bagaimana pengaruh bubur oat dibandingkan bubur beras putih terhadap daya ingat jangka pendek

1.3 Tujuan Penelitian

1. Untuk mengetahui apakah bubur oat meningkatkan daya ingat jangka pendek

2. Untuk mengetahui apakah bubur beras putih meningkatkan daya ingat jangka pendek

3. Untuk mengetahui bagaimana pengaruh bubur oat dibandingkan bubur beras putih terhadap daya ingat jangka pendek


(2)

Universitas Kristen Maranatha 3

1.4 Manfaat Penelitian

1.4.1 Manfaat Akademis

Menambah wawasan mengenai bubur oat dan bubur beras putih dapat meningkatkan daya ingat jangka pendek, perbandingan bubur oat dan bubur beras putih terhadap daya ingat jangka pendek.

1.4.2 Manfaat Praktis

Memberi informasi kepada masyarakat mengenai kandungan dan manfaat bubur oat dan bubur beras putih serta perbandingan bubur oat dan bubur beras putih terhadap daya ingat jangka pendek.

1.5 Kerangka Pemikiran dan Hipotesis

1.5.1 Kerangka Pemikiran

Selama proses pencernaan, karbohidrat dalam makanan dipecah menjadi fruktosa, galaktosa dan glukosa. Bahan ini merupakan bahan bakar utama otak karena dapat membantu mempertahankan konsentrasi dan meningkatkan fungsi otak. Glukosa penting bagi kesehatan dan fungsi optimal otak sehingga otak perlu mendapat pasokan glukosa secara konstan dalam jumlah cukup melalui peredaran darah di seluruh tubuh (Perretta, 2011).

Bubur beras putih mengandung karbohidrat yang mudah diserap dan indeks glikemiknya tergolong tinggi yaitu 78 ± 9, artinya karbohidrat yang dilepaskan ke aliran darah cepat sehingga dapat menyebabkan peningkatan kadar glukosa yang sangat cepat dan diikuti dengan turunnya pasokan glukosa secara drastis. Hal ini akan mengakibatkan berkurangnya energi dan menurunkan kemampuan konsentrasi (Perretta, 2011).

Oat mengandung jenis karbohidrat yang lambat diserap karena kaya akan serat. Serat yang terdapat dalam oat yaitu β-glucan yang menyerap air dan membentuk gel kental selama pencernaan, memperlambat pengosongan lambung dan waktu transit pencernaan, melindungi karbohidrat dari enzim pencernaan dan


(3)

memperlambat penyerapan glukosa.Kadar indeks glikemik oat tergolong rendah yaitu 55 ± 2, artinya karbohidrat dilepaskan secara perlahan ke aliran darah (Gropper, 2008).

Dengan demikian oat dapat menjaga kadar glukosa dalam darah dengan stabil dan otak mendapat pasokan glukosa secara konstan, sehingga fungsi otak dapat bekerja optimal dan meningkatkan daya ingat jangka pendek.

1.5.2 Hipotesis

1. Bubur oat meningkatkan daya ingat jangka pendek

2. Bubur beras putih meningkatkan daya ingat jangka pendek

3. Bubur oat meningkatkan daya ingat jangka pendek lebih tinggi dibandingkan bubur beras putih


(4)

Universitas Kristen Maranatha 39

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

5.1 Simpulan

Simpulan dari penelitian ini adalah

1. Bubur oat meningkatkan daya ingat jangka pendek.

2. Bubur beras putih meningkatkan daya ingat jangka pendek.

3. Bubur beras putih sama baiknya dengan bubur oat dalam meningkatkan daya ingat jangka pendek.

5.2 Saran

Terdapat beberapa saran yang diberikan peneliti antara lain

1. Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut dengan menggunakan porsi/kalori yang berbeda.

2. Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut menggunakan metode tes yang berbeda.


(5)

Daftar Pustaka

Abdullah BA et al. 2013. Nilai indeks glikemik produk pangan dan faktor-faktor yang mempengaruhinya. J. Litbang Pert. 32: 91-99

Astrawan M dan Leomitro A. 2009. Khasiat Whole Grain Makanan Berserat Untuk Hidup Sehat. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama

Atkinson, Fiona S., Foster-Powell, Kaye. and Brand-Miller, Jennie C. 2008.

International Tables of Glycemic Index and Glycemic Load Values: 2008. Diabetes Care 31:2281-2283

Baycrest. 2015. Memory Types and Changes with Normal Aging.

https://www.baycrest.org/MemoryandAging/default.html

Ganong, W. F. 2003. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran. Edisi 22. Jakarta: EGC

Guyton, A.C., dan Hall, J.E. 2008. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran. Edisi 11. Jakarta: EGC

Guyton A.C, dan Hall, J.E. 2014. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran. Edisi 12. Penterjemah: Ermita I, Ibrahim I. Singapura: Elsevier

Gropper, Sareen S.; Jack L. Smith, James L. Groff , 2008. Advanced nutrition and human metabolism.ed. 5th. Cengage Learning. hlm. 114.

Hezy, 2011. 7 simple ways to improve your memory. http://www.ehealthzine.com/7-simple-ways-to-improve-memory.html.,

January 25th, 2011.

Mahoney CR et al, 2005. Effect of breakfast composition on cognitive processes in elementary school children. Physiology & Behaviour. 85:635-45

Mann J, Truswell AS. 2014. Buku ajar ilmu gizi. Edisi 4. Jakarta: EGC

Muchtadi, D. 2014. Pengantar ilmu gizi. Bandung: Alfabeta

Murray, RK. 2014. Biokimia Harper. Edisi 29. Jakarta: EGC

New Health guide. 2014. Is White Rice Good For You.,

http://www.newhealthguide.org/Is-White-Rice-Good-For-You.html

Panza F et al. 2004. Diet and Cognitive Decline. New york: Nova Science Publishers


(6)

Universitas Kristen Maranatha

41

Perreta, L. 2011. Makanan untuk otak. Jakarta: Erlangga.

Putra, SR. 2013. Pengantar ilmu gizi dan diet. Jogjakarta: D-Medika

Putz, R dan Pabst, R. 2003. Atlas Anatomi Manusia Sobotta Jilid 1 edisi 21. Jakarta: EGC

Rendel, M. et. al. 2005. Effect of a Barley Breakfast Cereal on Blood Glucose and Insulin Respone in Normal and Diabetic Patient. Plant Foods for Human Nutrition 60 (2): 63-67.

Rimbawan dan Albiner Siagian. 2004. Indeks Glikemik Pangan. Bogor : Penebar Swadaya

Segen, J.C. 2006. Concise Dictionary of Modern Medicine. McGraw-Hill.

Sherwood, L. 2014. Fisiologi manusia : dari sel ke sistem. Edisi 8. Jakarta: EGC

Slutsky, I. et. al. 2010.Enhancement of Learning and Memory by Elevating Brain Magnesium. Neuron 65 (2): 165-177.

Soenggono, Amy I. 2008. Pengaruh Peningkatan Kadar Glukosa Darah dengan Pemberian Sarapan terhadap Memori Jangka Pendek. Universitas Kristen Maranatha, Fakultas Kedokteran, Bandung.

Ward EM and Martin LJ, 2010. Are You Getting Enough Potassium?. WebMD Feature. http://www.webmd.com/food-recipes/potassium-sources-and-benefits?page=1