PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN DEMONSTRASI BISU (SILENT DEMONSTRATION) TERHADAP KEMAMPUAN MENULIS PUISI SISWA KELAS X SMA SWASTA GAJAH MADA MEDAN TAHUN PEMBELAJARAN 2013/ 2014.

(1)

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN DEMONSTRASI

BISU (SILENT DEMONSTRATION) TERHADAP

KEMAMPUAN MENULIS PUISI SISWA

KELAS X SMA SWASTA GAJAH

MADA MEDAN TAHUN

PEMBELAJARAN

2013/ 2014

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Oleh :

WITA ASTARI MANULLANG

2103311051

JURUSAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA

FAKULTAS BAHASA DAN SENI

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

2014


(2)

(3)

(4)

(5)

i ABSTRAK

Wita Astari Manullang, NIM 2103311051. Pengaruh Model Pembelajaran Demonstrasi Bisu (Silent Demonstration) Terhadap Kemampuan Menulis Puisi Siswa Kelas X SMA Swasta Gajah Mada Medan Tahun Pembelajaran 2013/ 2014. Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia. Fakultas Bahasa dan Seni. Universitas Negeri Medan Tahun 2014.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran demonstrasi bisu (silent demonstration) terhadap kemampuan menulis puisi. Populasi dalam penelitian ini berjumlah 105 orang, kelas X SMA Swasta Gajah Mada Medan. Sampel dalam penelitian ini berjumlah 31 orang yang diambil dengan proses simple random sampling. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen. Pengujian hipotesis dilakukan dengan menggunakan uji “t”. Dari pengolahan data, diperoleh rata-rata pretest = 64,52, standar deviasi = 6,26, standar eror = 1,14. Pada post-test, diperoleh rata-rata = 73,7, standar deviasi = 8,32, standar eror = 1,52. Berdasarkan uji normalitas, hasil pre-test dan post-test berdistribusi normal. Harga F didapat dari tabel dengan taraf nyata = 0,05 atau F0 (n1-1n2-1) Fhitung<Ftabel atau 1,76 < 1,84 sehingga dapat disimpulkan bahwa sampel berasal dari kelompok yang homogen. Kemudian, berdasarkan uji homogenitas dinyatakan bahwa sampel berasal dari populasi yang homogen. Hasil perhitungan uji “t” diperoleh nilai to = 4,83. Setelah t0 diketahui, maka nilai tersebut akan dikonsultasikan dengan tabel 1 pada taraf signifikan 5% dengan df = N-1 = 31-1 = 30 diperoleh taraf signifikan 5% sebesar 2,04. Berdasarkan perhitungan yang telah dilakukan, maka dapat diketahui t0>ttabel, yakni 4,83 > 2,04. Dengan demikian H0 (hipotesis nihil) ditolak dan Ha (Hipotesis alternatif) diterima. Hal ini membuktikan bahwa ada pengaruh penggunaan model pembelajaran demonstrasi bisu dalam kemampuan menulis puisi siswa kelas X SMA Swasta Gajah Mada Medan.


(6)

iv DAFTAR ISI

ABSTRAK ... i

KATA PENGANTAR ... ii

DAFTAR ISI ... v

DAFTAR TABEL ... vii

DAFTAR GAMBAR ... viii

DAFTAR LAMPIRAN ... ix

BAB I PENDAHULUAN... ... 1

A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Identifikasi Masalah ... 5

C. Pembatasan Masalah ... 5

D. Rumusan Masalah ... 6

E. Tujuan Penelitian ... 6

F. Manfaat Penelitian ... 7

BAB II KERANGKA TEORETIS, KERANGKA KONSEPTUAL, DAN HIPOTESIS A. Kerangka Teoretis ... 8

1. Model Pembelajaran Silent Demonstration ... 8

A. Pengertian Model Pembelajaran ... 8

B. Model Pembelajaran Silent Demonstration ... 9

C. Langkah-langkah Model Pembelajaran Silent Demonstration ... 10

D. Kelebihan dan Kelemahan Model Pembelajaran Silent Demonstration ... 12

2. Kemampuan Menulis Puisi ... 16

a. Pengertian Kemampuan ... 16

b. Pengertian Menulis ... 16

c. Pengertian Puisi ... 17

1) Unsur Fisik Puisi ... 20

2) Unsur Batin Puisi ... 27

d. Menulis Puisi ... 28


(7)

v 3. Aplikasi Model Pembelajaran Silent Demonstration

Terhadap Kemampuan Menulis Puisi ... 32

B. Kerangka Konseptual... ... 34

C. Hipotesis Penelitian ... 35

BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Waktu Penelitian ... 36

B. Populasi dan Sampel ... 36

1. Populasi ... 36

2. Sampel ... 37

C. Variabel Penelitian dan Operasional Penelitian ... 38

D. Metode Penelitian ... 39

E. Desain Penelitian ... 40

F. Instrumen Penelitian ... 42

G. Teknik Analisis Data ... 44

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian ... 48

1. Penyajian Data ... 48

2. Analisis Deskriptif Data ... 49

a. Analisis Deskriptif Data Kemampuan Menulis Puisi Sebelum Penerapan Model Pembelajaran Silent Demonstration ... 50

b. Analisis Deskriptif Data Kemampuan Menulis Puisi Sesudah Penerapan Model Pembelajaran Silent Demonstration ... 54

3. Uji Persyaratan Analisis ... 57

a. Uji Normalitas ... 57

1) Uji Normalitas Hasil Pre-test ... 58

2) Uji Normalitas Hasil Post-test ... 59

b. Uji Homogenitas ... 61

c. Pengujian Hipotesis ... 63

B. Pembahasan Hasil Penelitian... 64

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Simpulan ... 69


(8)

vi DAFTAR PUSTAKA ... 71 LAMPIRAN ... 73


(9)

viii

DAFTAR GAMBAR

GAMBAR 1 Grafik Distribusi Frekuensi Pre-Test... 53 GAMBAR 2 Grafik Distribusi Frekuensi Post-Test... 57


(10)

ix

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Silabus... ... 73

Lampiran 2 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Kelas Eksperimen... 75

Lampiran 3 Tes Kemampuan Menulis Puisi (Pre-test)... 80

Lampiran 4 Lembar Kerja Siswa (Pre-test)... 81

Lampiran 5 Tes Kemampuan Menulis Puisi (Post-test)... 83

Lampiran 6 Lembar Kerja Siswa (Post-test)... 84

Lampiran 7 Hasil Pre-test & Post-test dan Rata-rata Kemampuan Menulis Puisi Siswa ... ... 86


(11)

1 BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pembelajaran bahasa Indonesia diarahkan untuk meningkatkan kemampuan peserta didik untuk berkomunikasi dalam bahasa Indonesia dengan baik dan benar, baik secara lisan maupun tulis. Selain itu, pembelajaran bahasa Indonesia bertujuan menumbuhkan apresiasi terhadap hasil karya kesastraan manusia Indonesia.

Dalam paradigma pendidikan saat ini, peserta didik adalah sentral pembelajaran. Sebagai sentral pembelajaran, peserta didik dapat mengembangkan potensinya sesuai dengan kemampuan, kebutuhan, dan minatnya, serta dapat menumbuhkan penghargaan terhadap hasil karya kesastraan dan hasil intelektual bangsa sendiri. Dalam pembelajaran bahasa Indonesia, tugas guru adalah memusatkan perhatian pada pengembangan kompetensi bahasa peserta didik dengan menyediakan berbagai kegiatan berbahasa dan sumber belajar. Guru harus mandiri dan akomodatif dalam menentukan bahan ajar kebahasaan dan kesastraan sesuai dengan kondisi lingkungan sekolah dan kemampuan peserta didiknya.

Dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) ruang lingkup mata pelajaran Bahasa Indonesia mencakup komponen kemampuan berbahasa dan kemampuan bersastra yang meliputi aspek-aspek mendengarkan, berbicara, membaca, dan menulis. Salah satu komponen pembelajaran sastra adalah menulis puisi, yaitu dalam kompetensi dasar 8.2 Menulis puisi baru dengan memperhatikan bait, irama, dan rima


(12)

2

Kompetensi ini harus dicapai siswa peserta didik pada kelas X semester ganjil. Keterampilan menulis puisi telah diterapkan guru di kelas X SMA Swasta Gajah Mada Medan. Hasil wawancara yang dilakukan penulis dengan kepala sekolah dan salah seorang guru bahasa Indonesia, yaitu siswa kurang mampu menulis dalam menulis, khususnya menulis puisi. Diketahui bahwa hasil beajar siswa dalam menulis puisi masih tergolong rendah dengan skor rata-rata 6,8. Hal ini terlihat dari nilai menulis puisi siswa yang belum mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) pada kompetensi dasar menulis puisi yang sebagian besar mencapai 70-75. Hasil menulis puisi siswa tidak terlihat pada majalah dinding sekolah, bahkan jarang melakukan pelatihan menulis puisi tingkat SMA. Selain itu, guru bahasa Indonesia yang ada di sekolah tersebut juga membenarkan pernyataan tersebut. Hal ini juga yang membuat penulis tertarik memilih sekolah sebagai tempat penelitian karena siswa di sekolah tersebut kurang antusias dalam pembelajaran menulis, khususnya menulis puisi. Bahkan, ketika penulis mewawancarai saah satu guru bahasa Indonesia sekolah tersebut, guru tersebut tidak tertarik dalam hala menulis. Lalu, bagaimana seorang pengajara yang tidak tertarik menulis mengajarkan pembelajaran menulis kepada siswa. Padahal materi puisi sudah dipelajari di SMP meski dengan indikator yang berbeda.

Banyak faktor yang menyebabkan tidak tercapainya kompetensi menulis puisi. Diduga, guru tidak menerapkan model atau media yang bervariasi sehingga tidak menarik bagi siswa. Guru masih menerapkan model ekspositori dengan pembelajaran yang cenderung fokus pada ceramah. Ceramah hanya akan membuat siswa tidak berpartisipasi dalam pembelajaran menulis puisi. Model tersebut juga tidak cocok diterapkan dalam pembelajaran menulis puisi.


(13)

3

Proses pembelajaran dengan model ini bersifat monoton sehingga siswa tidak berperan aktif saat proses belajar berlangsung. Padahal, menulis puisi membutuhkan keaktifan siswa. Untuk menghasilkan puisi yang baik, siswa harus menempuh langkah-langkah menulis puisi.

Banyak model pembelajaran yang dapat diterapkan untuk meningkatkan kompetensi siswa menulis puisi. Akan tetapi, penulis merasa tertarik untuk meneliti menulis puisi dengan model pembelajaran demonstrasi bisu (silent

demonstration). Pemilihan model ini berdasarkan teori para ahli mengenai

model pembelajaran demonstrasi bisu. Menurut (Rostiyah, 2008;83), “Silent demonstration adalah cara mengajar di mana seorang instruktur/ atau guru

menunjukkan, memperlihatkan suatu proses”. Model pembelajaran ini dapat diterapkan untuk pembelajaran menulis puisi.

Pembelajaran menulis puisi membutuhkan praktik dan keterampilan untuk meningkatkan kemampuan siswa menulis. Menulis puisi membutuhkan model pembelajaran yang dapat menunjukkan dan memperlihatkan suatu proses menulis puisi. Model pembelajaran silent demonstration merupakan model pembelajaran yang menunjukkan dan memperlihatkan suatu proses. Kegiatan menujukkan dan memperlihatkan proses menulis puisi dapat meningkatkan kemampuan siswa menulis puisi. Ketika, guru memperlihatkan satu contoh puisi kepada siswa dan menunjukkan langkah-langkah menulis puisi, siswa akan tertarik, pengetahuan siswa mengenai puisi akan bertambah, siswa akan terlibat aktif saat proses pembelajaran, antara siswa akan berdiskusi sehingga terjadi umpan balik antara siswa dan guru.

Menulis puisi membutuhkan keterampilan dan proses, karena puisi merupakan karya fiksi yang membutuhkan imajinasi natural seorang penulis.


(14)

4

Model pembelajaran silent demonstration dapat diterapkan untuk mengajar langkah suatu proses keterampilan, mendemonstrasikan langkah-langkah menulis puisi dapat mendorong peserta didik untuk tetap menjaga perhatian, inilah alasan penulis memilih model demonstrasi bisu ini. Demonstrasi biasa dilakukan dengan suara lantang, namun dalam model ini demonstrasi yang dilakukan guru adalah guru berusaha mengeluarkan suara seminim mungkin karna ini demonstrasi bisu, guru memperagakan langkah-langkah. Dengan menerapkan model pembelajaran demonstrasi bisu, diharapkan bahwa hasil belajar siswa dalam pembelajaran puisi mencapai standar ketuntasan minimal.

Model pembelajaran demonstrasi bisu (silent demonstration) baik digunakan untuk menggali kemampuan siswa dalam menulis sastra. Sebagai landasan, sebelumnya model pembelajaran demonstrasi bisu ini sudah pernah dipergunakan oleh Mustika Wati Siregar dengan judul penelitian “Pengaruh Model Pembelajaran Demonstrasi Bisu (Silent Demonstration) Terhadap Kemampuan Menulis Cerpen Siswa Kelas X SMA Swasta Teladan Sei Rampah Tahun Pembelajaran 2012/2013”. Berdasarkan penelitian terdahulu, kemampuan menulis cerpen siswa dengan menggunakan model silent

demonstration tergolong baik dengan nilai rata-rata 79,9 kategori baik. Jika

melihat KKM 75, maka kemampuan menulis cerpen siswa sudah tercapai dan menunjukkan adanya peningkatan kemampuan menulis cerpen siswa dan cukup membuktikan keefektifan penggunaan model demonstrasi bisu dam proses pembelajaran menulis. Keberhasilan penggunaan model demonstrasi bisu ini membuat penulis tertarik untuk memilih model pembelajaran dan diterapkan ke dalam kemampuan menulis puisi.


(15)

5

Berdasarkan uraian di atas, penulis tertarik menjadikan permasalahan tersebut sebagai topik yang akan diteliti oleh penulis dengan menggunakan model demonstrasi bisu sebagai model pembelajaran untuk meningkatkan kemampuan menulis puisi. Adapun judul yang dipilih sesuai dengan

permasalahan tersebut adalah “Pengaruh Model Pembelajaran Silent

Demonstration (Demonstrasi Bisu) terhadap Kemampuan Menulis Puisi oleh

Siswa Kelas X SMA Swasta Gajah Mada Medan Tahun Pembelajaran 2013/ 2014”. Untuk menjawab pertanyaan tersebut dibutuhkan suatu penelitian.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang dikemukakan di atas, maka dapat diidentifikasi masalah-masalah yang relevan dengan penelitian ini, yaitu:

1. Kemampuan menulis puisi siswa masih rendah dengan nilai rata-rata lulus 6,8.

2. Kurang optimalnya model pembelajaran yang digunakan guru untuk melatih keterampilan menulis puisi siswa.

3. Nilai kemampuan menulis puisi siswa belum mencapai kriteria ketuntasan minimal, yakni 70-75.

C. Pembatasan Masalah

Batasan masalah perlu dilakukan dalam suatu penelitian. Hal ini dimaksudkan untuk menciptakan hasil yang lebih baik dan terperinci, serta dapat dipertanggungjawabkan, maka diperlukan adanya pembatasan masalah dalam penelitian ini. Penelitian ini hanya dibatasai dan difokuskan pada keterampilan menulis puisi dan teknik penulisan puisi, model silent


(16)

6

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian pada latar belakang, identifikasi masalah, dan pembatasan masalah yang telah dipaparkan di atas, maka perlu dirumuskan masalah yang akan diteliti agar penelitian ini terarah, permasalahan dalam penelitian ini dirumuskan sebagai berikut.

1. Bagaimana kemampuan menulis puisi siswa kelas X SMA Swasta Gajah Mada Medan sebelum menggunakan model pembelajaran silent demonstration?

2. Bagaimana kemampuan menulis puisi siswa kelas X SMA Swasta Gajah Mada Medan setelah menggunakan model pembelajaran silent demonstration?

3. Bagaimana pengaruh model pembelajaran silent demonstration terhadap kemampuan menulis puisi siswa kelas X SMA Swasta Gajah Mada Medan? E. Tujuan Penelitian

Suatu penelitian yang dilakukan memiliki tujuan tertentu agar penelitian lebih terarah dan dapat dilaksanakan dengan efektif dan efisien. Berdasarkan batasan masalah di atas, maka tujuan yang ingin dicapai melalui penelitian ini adalah:

1. Untuk mengetahui kemampuan menulis puisi siswa kelas X SMA Swasta Gajah Mada Medan Medan sebelum menggunakan model pembelajaran

silent demonstration.

2. Untuk mengetahui kemampuan menulis puisi siswa kelas X SMA Swasta Gajah Mada Medan Medan setelah menggunakan model pembelajaran silent


(17)

7

3. Untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran silent demonstration terhadap kemampuan menulis puisi siswa kelas X SMA Swasta Gajah Mada Medan.

F. Manfaat Penelitian

Dengan tercapainya tujuan penelitian di atas, diharapkan hasil penelitian ini memiliki beberapa manfaat. Adapun manfaat adalah sebagai berikut:

1. Manfaat Teoretis

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberi tambahan pengetahuan dalam teori pembelajaran bahasa, khususnya pembelajaran menulis puisi dengan menggunakan model pembelajaran silent demonstration.

2. Manfaat Praktis

- Meningkatkan kemampuan siswa dalam menulis puisi

- Mendorong guru untuk melaksanakan proses pembelajaran yang inovatif - Sebagai studi perbandingan bagi penelitian lanjutan


(18)

69 BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah diuraikan sebelumnya, maka disimpulkan hal-hal sebagai berikut.

1. Kemampuan menulis puisi siswa kelas X SMA Swasta Gajah Mada Medan Tahun Pembelajaran 2013/ 2014 sebelum menggunakan Model Pembelajaran Silent Demonstration (Demonstrasi Bisu) diperoleh 75 nilai tertinggi dan nilai terendah 55, nilai rata-rata 64,52 dan termasuk dalam kategori cukup.

2. Kemampuan menulis puisi siswa kelas X SMA Swasta Gajah Mada Medan Tahun Pembelajaran 2013/ 2014 sesudah menggunakan Model Pembelajaran Silent Demonstration (Demonstrasi Bisu) diperoleh 90 nilai tertinggi dan nilai terendah 65, nilai rata-rata 73,7 dan termasuk dalam kategori baik.

3. Hasil pembelajaran menulis puisi dengan menggunakan model pembelajaran demonstrasi bisu berpengaruh terhadap kemampuan siswa dalam menulis puisi dari pada hasil permbelajaran menulis puisi sebelum perlakuan. Hal tersebut dilihat dari ttabel pada taraf 5% = 2,04. Karena t0 yang didapat lebih besar dari ttabel maka hipotesis nihil (Ho) ditolak dan hipotesis (Ha) dterima.

B. Saran

Berdasarkan simpulan di atas, maka sebagai tindak lanjut dari penelitian ini dikemukakan saran-saran sebagai berikut:


(19)

70

1. Agar model pembelajaran demonstrasi bisu dapat dipertimbangkan untuk digunakan dalam proses belajar mengajar untuk mencapai tujuan pembelajaran.

2. perlunya guru bidang studi Bahasa Indonesia yang mengajar di lokasi penelitian maupun yang di sekolah lain untuk meningkatkan perhatiannya terhadap kemampuan siswa dalam menulis puisi termasuk menggunakan media ataupun model pembelajaran yang digunakan.

3. Perlunya diadakan penelitian lebih lanjut bagi peneliti yang lain sebagai langkah konkrit pemingkatakn mutu pendidikan dengan menggunakan media pembelajaran yang berbeda.


(20)

71

DAFTAR PUSTAKA

Akhadiah, Sabarti dkk. 2003. Pembinaan Kemampuan Menulis Bahasa

Indonesia. Jakarta: Erlangga

Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktis. Jakarta: Rineka Cipta

Arnita. 2013. Pengantar Statistik. Bandung: Citapustaka Media Perintis Depdikbud, 2007. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka Garputala. 2011. Kanvas Sastra: Antologi Puisi Mahasiswa Se-Sumatera Utara.

Medan: Pustaka Garputala

Gie. 2009. Terampil Mengarang. Yogyakarta: Andi Offset

Gichara, Jenny. 2012. Kelas Hebat Prestasi Hebat. Jakarta: PT. Elex Media Komputindo.

Istarani. 2012. 58 Model Pembelajaran Inovatif. Medan: Media Persada

Keraf, Gorys. 2006. Diksi dan Gaya Bahasa. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama

Kosasih. 2003. Ketatabahasaan dan Kesusastraan. Bandung: CV. Yrama Widya

Mursini. 2011. Apresiasi & Pembelajaran Sastra Anak. Bandung: Citapustaka Media Perintis

Purba, Antilan. 2001. Sastra Indonesia Kontemporer. Medan: USU Press

Sagala, H. Syaiful. 2005. Konsep dan Makna Pembelajaran. Bandung: Alfabeta Silberman, Mel. 2009. Active Learning 101 Strategi Penbelajaran Aktif.

Yogyakarta: Pustaka Insan Madani

Siswanto, Wahyudi. 2008. Pengantar Teori Sastra. Jakarta: PT. Grasindo Sopandi. 2010. Memahami Puisi. Bogor: Quadra.


(21)

72

Sudijono, Anas. 2009. Pengantar Statistika Pendidikan. Jakarta: Rajawali Pers Sugiyono. 2009. Metode Penelitian Adminsitrasi. Bandung: Alfabeta

Sukardi. 2009. Metodologi Penelitian Pendidikan: Kompetensi dan Praktiknya. Jakarta: Bumi Aksara

Suprijono, Agus. 2012. Cooperative Learning:Teori dan Aplikasi PAIKEM. Yogyakarta:Pustaka Pelajar

Tarigan, Hanry Guntur. 2008. Menulis Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa. Bandung: Angkasa

Waluyo, Herman J. 2005. Apresiasi Puisi. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama

Wellek, Rene dan Austin Warren. 1989. Teori Kesusastraan. Jakarta: PT.Gramedia


(1)

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian pada latar belakang, identifikasi masalah, dan pembatasan masalah yang telah dipaparkan di atas, maka perlu dirumuskan masalah yang akan diteliti agar penelitian ini terarah, permasalahan dalam penelitian ini dirumuskan sebagai berikut.

1. Bagaimana kemampuan menulis puisi siswa kelas X SMA Swasta Gajah Mada Medan sebelum menggunakan model pembelajaran silent demonstration?

2. Bagaimana kemampuan menulis puisi siswa kelas X SMA Swasta Gajah Mada Medan setelah menggunakan model pembelajaran silent demonstration?

3. Bagaimana pengaruh model pembelajaran silent demonstration terhadap kemampuan menulis puisi siswa kelas X SMA Swasta Gajah Mada Medan? E. Tujuan Penelitian

Suatu penelitian yang dilakukan memiliki tujuan tertentu agar penelitian lebih terarah dan dapat dilaksanakan dengan efektif dan efisien. Berdasarkan batasan masalah di atas, maka tujuan yang ingin dicapai melalui penelitian ini adalah:

1. Untuk mengetahui kemampuan menulis puisi siswa kelas X SMA Swasta Gajah Mada Medan Medan sebelum menggunakan model pembelajaran silent demonstration.

2. Untuk mengetahui kemampuan menulis puisi siswa kelas X SMA Swasta Gajah Mada Medan Medan setelah menggunakan model pembelajaran silent demonstration


(2)

7

3. Untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran silent demonstration terhadap kemampuan menulis puisi siswa kelas X SMA Swasta Gajah Mada Medan.

F. Manfaat Penelitian

Dengan tercapainya tujuan penelitian di atas, diharapkan hasil penelitian ini memiliki beberapa manfaat. Adapun manfaat adalah sebagai berikut:

1. Manfaat Teoretis

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberi tambahan pengetahuan dalam teori pembelajaran bahasa, khususnya pembelajaran menulis puisi dengan menggunakan model pembelajaran silent demonstration.

2. Manfaat Praktis

- Meningkatkan kemampuan siswa dalam menulis puisi

- Mendorong guru untuk melaksanakan proses pembelajaran yang inovatif - Sebagai studi perbandingan bagi penelitian lanjutan


(3)

69 A. Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah diuraikan sebelumnya, maka disimpulkan hal-hal sebagai berikut.

1. Kemampuan menulis puisi siswa kelas X SMA Swasta Gajah Mada Medan Tahun Pembelajaran 2013/ 2014 sebelum menggunakan Model Pembelajaran Silent Demonstration (Demonstrasi Bisu) diperoleh 75 nilai tertinggi dan nilai terendah 55, nilai rata-rata 64,52 dan termasuk dalam kategori cukup.

2. Kemampuan menulis puisi siswa kelas X SMA Swasta Gajah Mada Medan Tahun Pembelajaran 2013/ 2014 sesudah menggunakan Model Pembelajaran Silent Demonstration (Demonstrasi Bisu) diperoleh 90 nilai tertinggi dan nilai terendah 65, nilai rata-rata 73,7 dan termasuk dalam kategori baik.

3. Hasil pembelajaran menulis puisi dengan menggunakan model pembelajaran demonstrasi bisu berpengaruh terhadap kemampuan siswa dalam menulis puisi dari pada hasil permbelajaran menulis puisi sebelum perlakuan. Hal tersebut dilihat dari ttabel pada taraf 5% = 2,04. Karena t0 yang didapat lebih besar dari ttabel maka hipotesis nihil (Ho) ditolak dan hipotesis (Ha) dterima.

B. Saran

Berdasarkan simpulan di atas, maka sebagai tindak lanjut dari penelitian ini dikemukakan saran-saran sebagai berikut:


(4)

70

1. Agar model pembelajaran demonstrasi bisu dapat dipertimbangkan untuk digunakan dalam proses belajar mengajar untuk mencapai tujuan pembelajaran.

2. perlunya guru bidang studi Bahasa Indonesia yang mengajar di lokasi penelitian maupun yang di sekolah lain untuk meningkatkan perhatiannya terhadap kemampuan siswa dalam menulis puisi termasuk menggunakan media ataupun model pembelajaran yang digunakan.

3. Perlunya diadakan penelitian lebih lanjut bagi peneliti yang lain sebagai langkah konkrit pemingkatakn mutu pendidikan dengan menggunakan media pembelajaran yang berbeda.


(5)

71

Akhadiah, Sabarti dkk. 2003. Pembinaan Kemampuan Menulis Bahasa Indonesia. Jakarta: Erlangga

Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktis. Jakarta: Rineka Cipta

Arnita. 2013. Pengantar Statistik. Bandung: Citapustaka Media Perintis Depdikbud, 2007. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka Garputala. 2011. Kanvas Sastra: Antologi Puisi Mahasiswa Se-Sumatera Utara.

Medan: Pustaka Garputala

Gie. 2009. Terampil Mengarang. Yogyakarta: Andi Offset

Gichara, Jenny. 2012. Kelas Hebat Prestasi Hebat. Jakarta: PT. Elex Media Komputindo.

Istarani. 2012. 58 Model Pembelajaran Inovatif. Medan: Media Persada

Keraf, Gorys. 2006. Diksi dan Gaya Bahasa. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama

Kosasih. 2003. Ketatabahasaan dan Kesusastraan. Bandung: CV. Yrama Widya

Mursini. 2011. Apresiasi & Pembelajaran Sastra Anak. Bandung: Citapustaka Media Perintis

Purba, Antilan. 2001. Sastra Indonesia Kontemporer. Medan: USU Press

Sagala, H. Syaiful. 2005. Konsep dan Makna Pembelajaran. Bandung: Alfabeta Silberman, Mel. 2009. Active Learning 101 Strategi Penbelajaran Aktif.

Yogyakarta: Pustaka Insan Madani

Siswanto, Wahyudi. 2008. Pengantar Teori Sastra. Jakarta: PT. Grasindo Sopandi. 2010. Memahami Puisi. Bogor: Quadra.


(6)

72

Sudijono, Anas. 2009. Pengantar Statistika Pendidikan. Jakarta: Rajawali Pers Sugiyono. 2009. Metode Penelitian Adminsitrasi. Bandung: Alfabeta

Sukardi. 2009. Metodologi Penelitian Pendidikan: Kompetensi dan Praktiknya. Jakarta: Bumi Aksara

Suprijono, Agus. 2012. Cooperative Learning:Teori dan Aplikasi PAIKEM. Yogyakarta:Pustaka Pelajar

Tarigan, Hanry Guntur. 2008. Menulis Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa. Bandung: Angkasa

Waluyo, Herman J. 2005. Apresiasi Puisi. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama

Wellek, Rene dan Austin Warren. 1989. Teori Kesusastraan. Jakarta: PT.Gramedia