PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN INTERAKTIF BERBASIS BLENDED LEARNING PADA MATERI KULTUR JARINGAN KELAS XII SMA NEGERI 1 SIMPANG EMPAT ASAHAN.

(1)

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN INTERAKTIF

BERBASISBLENDED LEARNINGPADA MATERI

KULTUR JARINGAN KELAS XII SMA NEGERI 1 SIMPANG EMPAT ASAHAN

TESIS

Diajukan Guna memenuhi Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Magister Pendidikan

Pada Program Studi Pendidikan Biologi

Oleh :

SUKMA REZEKI PERTIWI NIM : 8126173029

PROGRAM PASCA SARJANA

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

MEDAN

2014


(2)

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN INTERAKTIF

BERBASISBLENDED LEARNINGPADA MATERI

KULTUR JARINGAN KELAS XII SMA NEGERI 1 SIMPANG EMPAT ASAHAN

TESIS

Diajukan Guna memenuhi Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Magister Pendidikan

Pada Program Studi Pendidikan Biologi

Oleh :

SUKMA REZEKI PERTIWI NIM : 8126173029

PROGRAM PASCA SARJANA

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

MEDAN

2014


(3)

(4)

(5)

(6)

ABSTRAK

Sukma Rezeki Pertiwi, Pengembangan Media Pembelajaran Interaktif Berbasis Blended Learning Pada Materi Kultur Jaringan Kelas XII SMA Negeri 1 Simpang Empat Asahan.

Penelitian ini bertujuan untuk merancang dan menghasilkan model Media Pembelajaran Interaktif yang akan digunakan sebagai media pembelajaran di sekolah tingkat SMA. Penelitian dilakukan dengan metode penelitian pengembangan dan analisis statistik atau metode eksperiment. Hasil penelitian akan diperoleh hipotesis deskriptif dan hipotesis statistik. Penelitian dilakukan secara prosedural yang terbagi kedalam 2 tahap yaitu validitas dan pengembangan dengan menggunakan aplikasi komputer untuk media kuis interaktif dan untuk modul akan diintegrasi ke dalam website yang dapat diakses di internet. Kemudian hasil akhir akan bertujuan untuk hipotesis hasil belajar siswa. Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah 3 kelas XII SMA Negeri 1 Simpang Empat Asahan. Sementara Sampel nya adalah 2 kelas dari total 3 kelas populasi yaitu kelas XII IPA 1 dan XII IPA 2. Alur rancangan penelitian terbagi 2 jenis yaitu Prosedural Pengembangan (1). Validasi ahli materi kultur jaringan oleh dosen yang berkompeten dibidangnya. (2). Validasi ahli desain media pembelajaran yang dilakukkan pada pengembanganmedia pembelajaran interaktif, (3). Revisi pengembangan (tahap I), berdassarkan penilaian yang diperoleh dari hasil kritikan atau saran dari 2 ahli materi dan 2 ahli desain media pembelajaran, (4). Uji coba terhadap program ini berdasarkan angket yang diisi oleh 3 orang siswa pada uji perorangan, (5). Revisi produk tahap II, dan 10 orang siswa pada uji coba kelompok kecil, (6). Revisi produk akhir, uji coba lapangan terbatas terhadap 30 orang siswa, (7). Hasil produk media pengembangan interaktif berbasis blended learning. Dan Prosedural Statistik untuk memperoleh uji hipotesis (1) Validitas butir soal, (2) Reliabilitas butir soal, (3)Tingkat kesukaran, (4)Daya beda Soal, (5)Uji Normalitas Data, (6)Uji Homogenitas (7)Uji Hipotesis.Dari data hasil perhitungan diperoleh thitung= 4,07 > 2,02. Hal ini berarti Ho ditolak sedangkan Ha diterima sehingga disimpulkan “Hasil belajar siswa yang diajar menggunakan Blended Learning lebih besar daripada hasil belajar siswa yang diajar menggunakan Konvensional. Diperoleh data hasil pengembangan media yaitu: (1) data uji kepada 30 orang mahasiswa diperoleh rata-rata sebesar 83,6%, (2) data uji Dosen ahli materi diperoleh rata-rata sebesar 84,42%. dan (3) data uji ahli media diperoleh rata-rata sebesar 83,28%. Dan dari total keseluruhan rata-rata perhitungan hasil uji pengembangan video adalah 84% (kategori layak). Namun perlu adanya pengembangan lebih lanjut


(7)

ABSTRACT

Sukma Rezeki Pertiwi, Development of Media-Based Interakctive Blended Learning In Class XII Tissue Culture Material Topic SMA N 1 Simpang Empat Asahan

This research aims to design and produce a model of the Interactive Learning Media that will be used as the medium of instruction in high schools. The study was conducted with the development of research methods and statistical analysis or experimental methods. The results of the study will be obtained descriptive hypotheses and statistical hypotheses. Research conducted procedurally divided into two phases, namely the validity and application development using the computer for media and interactive quiz for the module will be integrated into a website that can be accessed on the internet. Then the end result will be aiming for a hypothetical student learning outcomes. The population used in this study was a 3 class XII SMA 1 Simpang Empat shavings. While it is a 2 class sample of the total population of the grade 3 class XII and XII IPA 1 2 Flow design of the study is divided into 2 types: Procedural Development (1). Validation of tissue culture material by expert faculty who are competent in their field. (2). Validation study media design experts dilakukkan on pengembanganmedia interactive learning, (3). Revised development (Phase I), based on your assessment of the results obtained from criticism or suggestion 2 matter experts and instructional media design expert 2, (4). The trial of this program is based on a questionnaire completed by 3 students on an individual test, (5). Product revision stage II, and 10 students in small group testing, (6). Revision of the final product, limited field trials against 30 students, (7). The results of the development of interactive media products based blended learning. And Procedural Statistics to obtain a hypothesis test (1) The validity of the items, (2) reliability of items, (3) Level of difficulty, (4) different Power Problem, (5) Data Normality Test, (6) Test of Homogeneity (7) Test of Hypothesis. From the calculation results of the data obtained t = 4.07> 2.02. This means that Ho is rejected while Ha received thus concluded "The results of student learning that are taught using Blended Learning outweigh the learning outcomes of students who are taught using Conventional. Obtained data on media development, namely: (1) the test data to the 30 students gained an average of 83.6%, (2) test data Lecturers matter experts obtained an average of 84.42%. and (3) media expert test data obtained on average by 83.28%. And of the total average calculation results video development test was 84% (category worthy). However, the need for further development.


(8)

KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmanirrahim,

Puji syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT atas berkah, rahmat, hidayah, dan karunia- Nya sehingga saya dapat menyelesaikan Tesis ini pada waktumya. Tak lupa pula saya haturkan salawat dan salam kehadirat junjungan Nabi Muhammad Rasulullah SAW yang syafa’atnya sangat diharapkan.

Adapun tujuan dari penulisan tesis ini adalah untuk memenuhi salah satu syarat bagi mahasiswa Pascasarjana dalam menyelesaikan studi guna memperoleh gelar megister pendidikan pada Program Studi Pendidikan Biologi Universitas Negeri Medan. Saya merasa sangat berterima kasih yang sebesar-besarnya dengan ungkapan rasa tulus dan rasa hormat, yang ingin saya sampaikan kepada berbagai pihak yang telah banyak membantu saya demi terselesaikannya tesis ini, ucapan terimakasih ini penulis haturkan kepada Bapak/Ibu:

1. Prof. Dr. Ibnu Hajar, M.Pd selaku rektor UNIMED

2. Dr. Hasruddin, M.Pd selaku ketua Prodi Pendidikan Biologi, sekaligus selaku narasumber, Dr. R. Mursid, M.Pd selaku narasumber, dan Dr. Rachmat Mulyana, M.Si selaku narasumber.

3. Dr. Syahmi Edi, M.Si dan Dr. Fauziyah Harahap, M.Si yang telah sabar, tekun, dan sangat teliti dalam membimbing saya untuk menyelesaikan tesis ini dari awal hingga akhir.

4. Dr.Ir.H.Haikal Rahman selaku validator ahli media, Drs. Nusyirwan, M.Si dan Yusniar, S.Pd selaku validator ahli materi yang telah banyak membantu, membimbing, dan member masukan, sarat dan kritik kepada saya untuk menyelesaikan tesis ini dengan sebaik-baiknya.

5. Dra. Tatik Mariani, SH, MM selaku Kepala Sekolah SMA Negeri 1.Simpang Empat yang telah bersedia memberikan izin serta memfasilitasi saya dalam menyelesaikan tesis ini.

6. Drs. M. Yusuf Nasution, M.Si beserta keluarga yang telah memberi arahan, dan semangat kepada saya demi terselesaikannya tesis ini.

7. Teristimewa kepada keluarga tercinta juga sumber Inspirasi terbesar saya “My Lovely Ayah dan Bunda” (Drs .Sukri & Iriani, S), yang penuh keikhlasan dalam setiap cucuran keringat dan airmata membantu mendoakan,


(9)

memotivasi, mendukung saya baik secara moril maupun materil demi mewujudkan cita-cita penulis memperoleh gelar megister pendidikan.

“my sist” mbak (Sukma Gerhana Pertiwi, S.Pd) serta adik-adik tersayang (Sukma Mentari Pertiwi, S.Pd., dan Sukma Prasasti Pertiwi)

“kalianlah Pilar-pilar Semangat Juang Saya”.

8. Belahan jiwa saya, suami tercinta (Pandu Prabowo, S.Pd., M.Pd) yang telah memberikan Segalanya untuk saya dalam menyelesaikan tesis ini.

“You are My Everything:”

9. Mertua saya Bapak dan Mamak (Purn.SerMa. Mudjijono & Rate Nurianti) yang banyak membantu, menyemangati, mendo’akan yang terbaik bagi saya dalam menyelesaikan tesis ini. Serta adik-adik terbaik (Teguh Pamudji & Trisna Dirgantara).

10. Kakak dan Adik-adik penghuni Kos 89 (K’Lastri, Ririn, Tiwi, Putri, Citra, Sofa, Nisa, Melda, Rina, Kristin, Rizky), sahabat siang dan malam penulis. 11. Teman-teman sekelas pascasarjana angkatan 2012 kelas Reguler A2, Bapak,

Ibu, Kakak, dan Adik-adik yang sama-sama berjuang mencerdaskan anak bangsa.

Akhirnya Kepada semua pihak yang turut serta membantu saya yang tidak dapat disebutkan satu persatu , penulis banyak ucapkan terima kasih. Tiada kata yang dapat penulis ucapkan lagi, hanya rasa syukur dan doa yang dapat penulis panjatkan sebagai ungkapan tuluS dari hati dan penulis tidak akan melupakannya. Semoga kiranya Allah SWT membalasnya dengan pahala dan kebaikan yang berlipat ganda baik di dunia maupun di akhirat. Aamiin Ya Rabbal’alamiin.

Akhirnya tiba dipenghujung kata, besar harapan penulis agar tesis ini berguna bagi semua yang membacanya.

“ Tetap Semangat, Ikhlas Bakti Bina Bangsa...Dream Dare and Do.”

Medan, September 2014 Penulis


(10)

DAFTAR ISI

Halaman

LEMBAR PENGESAHAN ... i

ABSTRAK... ii

ABSTRACT ... iii

KATA PENGANTAR ... iv

DAFTAR ISI ... vi

DAFTAR GAMBAR... viii

DAFTAR TABEL ... x

DAFTAR LAMPIRAN ... xi

BAB.I PENDAHULUAN ... 1

1.1. Latar Belakang Masalah ... 1

1.2. Identifikasi Masalah ... ... 5

1.3. Pembatasan Masalah ... ... 5

1.4. Rumusan Masalah ... ... 6

1.5. Tujuan Penelitian ... ... 6

1.6. Definisi Operasional... 7

1.7. Manfaat Penelitian ... ... 8

1.8. Hasil yang Diharapkan ... 8

BAB. II KAJIAN PUSTAKA 2.1. Media Pembelajaran... 9

2.1.1. Pengertian Media Pembelajaran... 9

2.1.2. Fungsi Media Pembelajaran ... 12

2.1.3. Pengelompokan Media Pembelajaran... ... 14

2.2. Pengembangan Media dalam Pembelajaran ... 14

2.2.1. Media Pembelajaran Berbasis Blended Learning ... 16

2.2.2. Ragam Istilah dalam Blended Learning... ... 17

2.2.3. Media Pembelajaran Interaktif WQC... 23

2.4. Prosedur Pemilihan Media Pengembangan ... 26

2.5. Dukungan Teori dan Empiris ... 28

2.6. Penelitian yang Relevan ... 29

2.7. Kerangka Berfikir... 30

2.8. Hipotesis Penelitian... 31

BAB. III METODE PENELITIAN 3.1. Lokasi dan Waktu Penelitian... ... 32

3.2. Langkah-langkah Penelitian... 32

3.2.1. Metode Penelitian Tahap I ... 32

3.2.2. Prosedur Penelitian Pengembangan ... 33

3.2.3. Tahap Uji Coba Produk... 38

3.2.3.1. Desain Uji Coba ... 38

3.2.3.2. Subjek Uji Coba ... 38


(11)

3.2.3.4. Jenis Data ... 40

3.2.4. Teknik Pengumpulan Data... 41

3.2.5. Instrumen Pengumpulan Data ... 42

3.2.6. Teknik Analisis Data Pengembangan ... 44

3.2.6.1. Analisis Data Angket ... 44

3.3. Metode Penelitian Tahap II... 46

3.3.1 Populasi dan Sampel Penelitian... ... 46

3.3.2. Strategi Rancangan Eksperimen ... 46

3.3.3. Prosedur dan Pelaksanaan Perlakuan ... 47

3.3.4. Jenis Data ... 48

3.3.5. Teknik Analisis Data... 49

BAB. IV HASIL PENELITIAN 4.1. Deskripsi Produk Awal ... 53

4.2. Hasil Validasi Materi dan Media ... 54

4.2.1. Hasil Perancangan Materi Media Pembelajaran ... 54

4.2.2. Hasil Desai Pengembangan Media... 55

4.2.3. Catatan Perbaikan Validator Ahli ... 55

4.3. Hasil Produksi Media... 56

4.4. Hasil Analisis Pengujian Produk... 59

4.4.1. Hasil Pengujian Angket dari Ahli Materi... 59

4.4.2. Hasil Pengujian Angket dari Ahli Media ... 60

4.5. Hasil Uji Efektivitas ... 62

4.6. Revisi Produk ... 65

4.6.1. Revisi Awal... 65

4.6.2. Revisi III dan IV... 66

4.6.3. Revisi Akhir ... 66

4.7. Pembahasan... 67

4.7.1. Analisis Instrumen ... 67

4.7.2. Pembahasan Hasil Pengembangan ... 68

4.8. Keterbtasan Penelitian... 70

BAB. V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN 5.1. Kesimpulan... ... 73

5.2. Implikasi... 73

5.3. Saran... 74


(12)

DAFTAR GAMBAR

Halaman Gambar 2.1. BL pada Masa Lalu, Sekarang (2005), dan yang

Akan Datang ... 21 Gambar 2.2. Logo dariWondershare Quiz Creator ... 23 Gambar 2.3. Skema Peta Konsep Penggunaan

Wondershare Quiz Creator... 25 Gambar 3.1. Skema Prosedur Penelitian Pengembangan Media Kuis ... 37 Gambar 4.1. % Kelayakan Setiap Aspek Penilaian dari Data Hasil

Perhitungan yang diperoleh dari ahli materi ... 56 Gambar 4.2. % Kelayakan Setiap Aspek Penilaian dari Data Hasil


(13)

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 3.1. Kisi-Kisi Instrumen untuk Ahli Materi ... 42

Tabel 3.2 . Kisi-Kisi Instrument untuk Ahli Media ... 43

Tabel 3.3. Kisi-Kisi Instrument untuk Siswa ... 44

Tabel 3.4. Kriteria Kategori Penilaian Ideal Tiap Aspek ... 45

Tabel 3.5. Tabel Skala Persentase ... 46

Tabel 4.1. Data Perhitungn Penilaian Ahli Materi dari %Kelayakan ... 56


(14)

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1. Lembar validasi oleh Tim Ahli Materi dan Media... 76

Lampiran 2. Data Nilai Pretes... 99

Lampiran 3. Data Nilai Postes ... 100

Lampiran 4. Normalitas Pretes dan Postes ... 101

Lampiran 5. Kelayakan dari Setiap Aspek Penilaian Siswa ... 102

Lampiran 6. Kelayakan Aspek dari Penilaian Ahli Materi... 103

Lampiran 7. Kelayakan Aspek dari Penilaian Ahli Media ... 104

Lampiran 8 . Data Uji Lapangan 30 Orang Siswa ... 105

Lampiran 9. Data Uji Ahli Materi ... 107

Lampiran 10. Data Uji Ahli Media ... 108

Lampiran 11. Lembar Perhitungan Validasi untuk Uji Hipotesis ... 109

Lampiran 12. Perhitungan Reliabilitas Tes... 111

Lampiran 13. Perhitungan Taraf Kesukaran Soal... 112

Lampiran 14. Perhitungan Daya Beda Soal... 113

Lampiran 15. Data Hasil Belajar Siswa ... 115

Lampiran 16. Pretest dan Post test... 117

Lampiran 17. Uji Normalitas Data ……….. 119

Lampiran 18. Uji Homogenitas ... 123

Lampiran 19. Uji Hipotesis... 125

Lampiran 20. Kisi-kisi Soal ... 127

Lampiran 21. Dokumentasi... 138

Lampiran 22. r Product Moment... 141

Lampiran 23. Media Kuis Pembelajaran ... 143

Lampiran 24. RPP dan Silabus Pembelajaran ... 159

Lampiran 25. Modul Pembelajaran ………. 177

Lampiran 26 Tabel Harga Kritiktdandkpembilang ……… 218


(15)

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 3.1. Kisi-Kisi Instrumen untuk Ahli Materi ... 42

Tabel 3.2 . Kisi-Kisi Instrument untuk Ahli Media ... 43

Tabel 3.3. Kisi-Kisi Instrument untuk Siswa ... 44

Tabel 3.4. Kriteria Kategori Penilaian Ideal Tiap Aspek ... 45

Tabel 3.5. Tabel Skala Persentase ... 46

Tabel 4.1. Data Perhitungn Penilaian Ahli Materi dari %Kelayakan ... 56


(16)

DAFTAR GAMBAR

Halaman Gambar 2.1. BL pada Masa Lalu, Sekarang (2005), dan yang

Akan Datang ... 21 Gambar 2.2. Logo dariWondershare Quiz Creator ... 23 Gambar 2.3. Skema Peta Konsep Penggunaan

Wondershare Quiz Creator... 25 Gambar 3.1. Skema Prosedur Penelitian Pengembangan Media Kuis ... 37 Gambar 4.1. % Kelayakan Setiap Aspek Penilaian dari Data Hasil

Perhitungan yang diperoleh dari ahli materi ... 56 Gambar 4.2. % Kelayakan Setiap Aspek Penilaian dari Data Hasil


(17)

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1. Lembar validasi oleh Tim Ahli Materi dan Media... 76

Lampiran 2. Data Nilai Pretes... 99

Lampiran 3. Data Nilai Postes ... 100

Lampiran 4. Normalitas Pretes dan Postes ... 101

Lampiran 5. Kelayakan dari Setiap Aspek Penilaian Siswa ... 102

Lampiran 6. Kelayakan Aspek dari Penilaian Ahli Materi... 103

Lampiran 7. Kelayakan Aspek dari Penilaian Ahli Media ... 104

Lampiran 8 . Data Uji Lapangan 30 Orang Siswa ... 105

Lampiran 9. Data Uji Ahli Materi ... 107

Lampiran 10. Data Uji Ahli Media ... 108

Lampiran 11. Lembar Perhitungan Validasi untuk Uji Hipotesis ... 109

Lampiran 12. Perhitungan Reliabilitas Tes... 111

Lampiran 13. Perhitungan Taraf Kesukaran Soal... 112

Lampiran 14. Perhitungan Daya Beda Soal... 113

Lampiran 15. Data Hasil Belajar Siswa... 115

Lampiran 16. Pretest dan Post test... 117

Lampiran 17. Uji Normalitas Data ……….. 119

Lampiran 18. Uji Homogenitas ... 123

Lampiran 19. Uji Hipotesis... 125

Lampiran 20. Kisi-kisi Soal ... 127

Lampiran 21. Dokumentasi... 138

Lampiran 22. r Product Moment... 141

Lampiran 23. Media Kuis Pembelajaran ... 143

Lampiran 24. RPP dan Silabus Pembelajaran ... 159

Lampiran 25. Modul Pembelajaran ………. 177

Lampiran 26 Tabel Harga Kritiktdandkpembilang ……… 218


(18)

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah

Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi informasi menggeser paradigma pembelajaran konvensional menuju pembelajaran yang berbasis teknologi (education based technology). Guru bukan lagi satu-satunya sumber utama pengetahuan. Sekarang ini, peserta didik dengan mudah mengakses ilmu pengetahuan dari media internet maupun media teknologi yang lain. Oleh karena itu, guru sekarang harus memahami kemajuan teknologi agar tidak tertinggal informasi dari peserta didik. (Arifin, 2012)

Sejalan dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi , penggunaan media dalam pembelajaran berbasis Information and Communication Technologies (ICT) merupakan kebutuhan dalam rangka mencapai tujuan pembelajaran. Salah satu penyebab ketidakberhasilan proses pembelajaran adalah kurangnya pemanfaatan media pembelajaran, baik yang tersedia disekolah maupun yang sengaja dirancang oleh guru. Singkatnya baik guru maupun siswa mempunyai kecenderungan menggunakan teknologi informasi dan komunikasi (TIK). Oleh karena itu konsep pembelajaran e-learning sangat membantu selama materi yang disampaikan cukup menarik dan memikat sehingga para siswa lebih termotivasi untuk memahami materi yang disajikan.(Yendri, 2010)

Saat ini pendidikan berbasis e-learning telah menjadi trend tersendiri bahkan menjadi nilai jual bagi institusi-institusi penyelenggara pendidikan khususnya pendidikan jarak jauh. Namun dalam implementasinya metode pembelajaran berbasis e-learning saat ini masih berperan sebagai pelengkap dari


(19)

2

pembelajaran yang dilaksanakan secara tatap muka (konvensional). Salah satu faktor penyebab utamanya adalah masalah infrastruktur , terutama ketersediaan jaringan internet serta kualitas bandwith yang rendah dan harga yang relatif mahal. Disamping itu lemahnya kualitas kontrol terhadap metode pendidikan e-learning seperti belum mampunya siswa mengelola waktu dan memproses informasi secara mandiri menjadi permasalahan tersendiri bagi penyelenggara pendidikane-learning.

Salah satu alternatif metode pembelajaran e-learning yang banyak digunakan saat ini adalah pembelajaran berbasis Blended Learning (BL). Yaitu metode pembelajaran yang menggabungkan sistem pembelajaran berbasis kelas (face to face) dan pembelajaran berbasis e-learning artinya terjadi support dalam proses pembelajaran sehingga Interaktif dan manfaat pembelajaran dapt dicapai dengan optimal. Dengan menerapkan metoda Blanded Learning ini memungkinkan pengguna sumber belajar online terutama yang berbasis web dengan tanpa meninggalkan kegiatan tatap muka. Pendekatan sistem pengajaran ini dapat dilaksanakan dengan melakukan pengajaran secara langsung (real time) ataupun dengan cara sebagai tempat pemusatan pengetahuan (knowledge). (Dziuban, 2004)

Rustaman (2011) menyatakan bahwa “Pembelajaran sains merupakan salah satu pendorong kemajuan teknologi informasi dan komunikasi (ICT) yang diterapkan di sekolah”. Pembelajaran sains harus diajarkan sesuai dengan hakikat pembelajaran sains yang mencakup ranah kognitif (minds on), afektif (hearts on) dan psikomotor (hands on). Tuntutan pembelajaran pada abad ke-21 adalah mempersiapkan peserta didik dengan berbagai keterampilan dan kecakapan khususnya ICT literacy.


(20)

3

Keterampilan TIK yang dimiliki siswa nantinya merupakan modal dasar untuk menghadapi persaingan pada era-globalisasi. Salah satu yang saat ini sedang berkembang adalah “Kultur Jaringan” dimana dalam 20 tahun terakhir ini, Ratusan juta tanaman diperbanyak melalui teknik mikropropagasi atau untuk lebih spesifik lagi melalui teknik in vitro setiap tahun di seluruh dunia. Karena teknik ini dipandang sebagai teknik yang dapat dibisniskan dan dibandingkan dengan perbanyakan tanaman secara konvensional. Perbanyakan tanaman melalui mikropropagasi memiliki banyak kelebihan, serta menawarkan peluang besar untuk menghasilkan jumlah bibit tanaman yang banyak dalam waktu relatif singkat sehingga lebih ekonomis. (Harahap, 2004)

Berdasarkan hasil observasi yang telah dilakukan oleh penulis terhadap siswa di SMA Negeri 1 Simpang Empat bahwa Pembelajaran materi kultur jaringan disekolah dianggap rumit sehingga mengharuskan siswa untuk mencari materi dari media internet dikarenakan sulitnya mencari sumber yang pasti dan media pembelajaran yang kurang mendukung. Guru yang telah kompetenpun belum tentu mampu mengajarkan materi ini dengan sempurna tidak terkecuali hanya dengan penjelasan saja begitupun siswa yang mencari bahan materi mengenai kultur jaringan melalui media internet juga belum tentu benar dan pasti dalam mencari sumber bahan materi tanpa diarahkan dengan jelas apakah materi yang diperoleh dari internet dapat dipastikan benar atau tidak. Oleh karena itu diperlukan survey terlebih dahulu sebagai petunjuk ataupun gambaran tentang materi kultur jaringan pada sekolah menengah. Hal ini ditujukan agar siswa dengan mudah memahami isi materi kultur jaringan ini dengan survey terlebih dahulu. Dalam hal ini prosedur media pembelajaran yang tepat dan efisien adalah


(21)

4

dengan cara memanfaatkan media internet yang ada sekarang ini agar pembelajaran materi kultur jaringan menjadi lebih efektif dimana media yang akan digunakan dapat dijalankan secara bebas oleh penggunanya, mudah dan tidak terikat.

Berdasarkan permasalahan yang timbul, solusi yang ditemukan penulis adalah mengembangkan media pembelajaran yang lebih baik lagi dari yang telah ada dan belum pernah di lakukan di Sekolah Tersebut. Hal ini dimaksudkan agar proses komunikasi dalam proses pembelajaran dapat lebih menarik, memberikan kemudahan bagi siswa dalam memahami isi materi dan membuat siswa lebih termotivasi lagi dalam belajar karena pembelajaran yang disajikan lebih interaktif dan ilmiah sehingga dapat diimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari. Dengan mengaplikasikan pengembangan media kuis interaktif ini yang awalnya sederhana dengan hanya berbasis mesin pencari atau google lebih dikembangkan dengan aplikasi berbasisflash dengan menggunakan software Wondershare Quiz Creator (WQC) yang pengerjaannya tidak terlalu suit. Multimedia interaktif ini merupakan suatu media pembelajaran yang mengkombinasikan penggunaan dari berbagai unsur media yang terdiri dari teks, grafis, gambar, vidio, suara, animasi. Begitupun proses pembuatannya dalam bentuk kuis terdapat banyak pilihan antara lain:random, essay, multifullchoice, match, mapping, dan lain sebagainya dimana dalam hal ini fungsi dari media interaktif yang digunakan nantinya akan mempermudah guru sebagai sumber belajar dan siswa sebagai pebelajar. Sehingga supportpun menjadi tercapai. (http://www.quiz-creator.com/)


(22)

5

1.2. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dikemukakan, maka diperoleh beberapa permasalahan sebagai berikut yaitu:

1. Umumnya guru belum memanfaatkan sarana dan fasilitas multimedia yang tersedia secara maksimal dalam pembuatan media pembelajaran.

2. Situasi pembelajaran yang menggunakan model Blended Learning masih belum pernah diterapkan di Sekolah Menengah khusunya di SMA.1.Simpang Empat.

3. Materi kultur jaringan yang disajikan di Sekolah Menengah berhubungan erat dengan media yang akan dikembangkan dalam proses pembelajaran.

1.3. Pembatasan Masalah

Adapun yang menjadi batasan masalah dalam penelitian ini adalah Kelayakan Media pembelajaran yang dalam hal ini menggunakan software wondershare qiuz creator (WQC) berupa kuis interaktif yang nantinya akan digunakan sebagai media pembelajaran. Materi dibatasi sesuai relevansi dengan pembelajaran siswa yang mencakup defenisi dan tahapan pada kultur jaringan.

Prosedur pengembangan media juga dibatasi sampai pada tahapan draf final yaitu uji coba lapangan (kelompok besar) sebanyak 30 orang siswa.


(23)

6

1.4. Rumusan Masalah

Berdasarkan dari uraian di atas, maka diperoleh perumusan masalah sebagai berikut :

1. Apakah media pembelajaran interaktif berbasis blended learning layak digunakan pada mata materi Kultur Jaringan?

2. Apakah media pembelajaran interaktif berbasisblended laerninglebih efektif dan baik dibandingkan dengan konvensional?

1.5. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka tujuan dari penelitian ini antara lain :

1. Untuk menghasilkan media interaktif yang lebih baik dari sebelumnya melalui proses pengembangan yang dilakukan.

2. Untuk mendapatkan data berupa angket lembar penilaian oleh ahli media dan ahli materi mengenai kelayakan penggunaan media pembelajaran kuis interaktif di Sekolah Menengah.


(24)

7

1.6. Definisi Operasional

Adapun yang menjadi batasan masalah dalam penelitian ini adalah:

1. Multimedia pembelajran interaktif adalah suatu proses pembelajaran yang menggunakan media dalam menyampaikan isi materi yang didesai dengan mengkombinasikan berbagai media seperti teks, vidio, animasi, suara, clip, gambar, dan lain sebagainya dalam bentuk pembelajaran interaktif guna mempermudah guru dan siswa memahami materi dan mengaplikasikannya. 1. Wondershare Quiz Creator adalah sebuah aplikasi software yang digunakan

dalam pembelajaran. Dimana aplikasinya berbentuk flash yang penggunaannya tidak terlalu sulit bahkan dikalangan pemula sekalipun. 2. Kultur Jaringan adalah Kultur jaringan adalah suatu metode untuk

mengisolasi bagian dari tanaman seperti sekelompok sel atau jaringan yang ditumbuhkan dengan kondisi aseptik, sehingga bagian tanaman tersebut dapat memperbanyak diri tumbuh menjadi tanaman lengkap kembal.

1.7. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat yaitu :

1. Manfaat teoritis yaitu sebagai bahan referensi media pembelajaran berbasis blended learning bagi guru

2. Manfaat penelitian ini secara praktis yaitu sebagai masukan berupa data empiris bagi praktisi-praktisi akademis untuk perkembangan lebih lanjut mengenai media pembelajaran yang efektif.


(25)

8

1.8. Hasil yang Diharapkan

Hasil yang diharapkan dalam penelitian pengembangan ini adalah suatu produk hasil media pembelajaran dalam bentuk kuis berupa flash yang dapat dijalankan pada aplikasiweb browser sepertimozilla, opera mini, google chrome ataupun aplikasi video seperti GOM media player, All player, media player classic dan lain sebagainya. Prodik ini akan digunakan sebagai media pembelajaran interaktif berbasis blended learning di SMA Negeri 1 Simpang Empat .Simpang Empat Asahan yang sudah melaui tahap validasi oleh 4 orang ahli dalam bidangnya masing-masing. Sehingga dapat diimplementasikan guna meningkatkan mutu pendidikan.


(26)

73

BAB V

KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN

5.1. Kesimpulan

Berdasarkan analisis data yang telah dilakukan maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut :

1. Berdasarkan penilaian oleh para ahli/validator terhadap media pembelajaran interaktif berbasis blended learning, diperoleh hasil bawa media yang digunakan tersebut dakatakan “layak” diproduksi sebagai media pembelajaran kultur jaringan.

2. Berdasarkan hasil tanggapan siswa terhadap media pembelajaran yang digunakan, diperoleh hasil bahwa kualitas media yang digunakan “sangat baik” diproduksi hal ini dikarenakan sesuai dengan relevansi pembelajaran siswa yang berkaitan dengan isi materi yang dituangkan dalam bentuk kuis.

5.2. Implikasi

Penelitian mengenai pengembangan media interaktif berupa modul dan kuis ini tentunya akan memberikan hasil penelitian yang akan dapat dikembangkan pada penelitian selanjutnya. Konsep dasar penelitian pengembangan adalah menghasilkan produk yang siap pakai dimasyakarat. Pada dasarnya penelitian ini akan menghasilkan produk yang efisien yang tentunya akan dapat digunakan oleh guru mata pelajaran yang bersangkutan. Oleh karena itu guru atau mahasiswa yang melakukan penelitian pengembangan berikutnya


(27)

74

juga akan melanjutkan dan terus mengembangkan produk baru demi pembelajaran yang efektif dan efisien.

5.3. Saran

Bagi peneliti berikutnya yang akan mengembangkan media pembelajaran berupa media interaktif yang sama, baik dari sisi materi yang sama ataupun berbeda disarankan agar : (1) Memiliki peralatan yang mendukung atau lebih mutakhir dalam pembuatanya. Hal ini sangat penting karena peralatan yang

mendukung akan menghasilkan produk yang lebih baik pula melihat pembuatan media sangat erat hubungannya dengan penggunaan sarana elektronik yang berkaitan dengan TIK Komputer ataupun gadget lainya yang berkaitan dengan koneksi internet. Kemudian Diharapkan kepada para guru, khususnya guru bidang studi biologi agar lebih dapar memanfaatkan media belajar yang telah disediakan oleh pihak sekolah guna meningkatkan hasil belajar siswa. Sedangkan bagi pihak sekolah diharapkan untuk membuat pelatihan mengenai penggunaan media interaktif baik bersifat audio, visual, maupun audio visual yang berbasis komputer kepada guru, sehingga dapat dimanfaatkan dalam proses pembelajaran demi meningkatkan efektifitas dan efisiensi pembelajaran.


(28)

75

DAFTAR PUSTAKA

Alessi & Trollip. (2001). Multimedia for learning: Methods and

development.Massachusetts: A Pearson Education.

Ardiyanti, Yunia. (2012).Pengembangan Media Pembelajaran Interaktif bebasis

Team Assisted Individualization untuk Mata Pelajaran TIK dengan Pokok bahasan Desain Grafis pada Siswa kelas XII. SMA 1 Sukasada. Jurnal Nasional Teknik Pendidikan Informatika Vol.1. No.3., ISSN 2089-8672. (Diakses 15 Juli 2014)

Arifin, z. & Adhi, s,. (2012). Pengembangan Pembelajaran Aktif dengan ICT.

Yogyakarta: Sripta Media Creative.

Arikunto. (2005). Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Penerbit Bumi Aksara:

Jakarta.

Arsyad, Azhar. (2010).Media Pembelajaran. Rajawali Pers: Jakarta.

Bersin. (2004).The blended learning book.Best practices, proven methodologies,

and lessons learned. San Francisco, CA: Pfeiffer.

Boettcher, Judith., et al,. (2010). The Online Teaching Survival Guiding.

Jossey-Bass: San Fransisco.

Chang & Chew Hung. (2007).Engaging Learning Through the Internet, Prentice

Hall Pearson Education South Asia Pte Ltd: Singapore.

Dick, W., & Carey, L,. (2005).The Systematic Design of Instruction. Edited by S.

Edition. Allyn and Bacon, Boston:Pearson.

Dzakiria, H., Mustafa, C. S., & Bakar, H. A. (2006). Moving Forward with

Blended Learning (BL) as a Pedagogical Alternative to Traditional Classroom Learning. Malaysian Online Journal of Instructional Technoloy MOJIT, 3 (1). [ Diakses 16 Desember 2013]

Dziuban, C.D., Hartman, Joel, L., & Moskal, Patsy D,. (2004).Blended Learning.

Tersedia [online]http://net.educause.edu/ir/library/pdf/ERB0407.pdf.

[ Diakses 13 Desember 2013]

Garrison, D.R., &. Vaughan, N.D., et al,. (2009). Blended Learning in Higher

Education : Framework, Principles and Guidelines,

http://www.scribd.com/doc/67283280/Blended-Learning. ( Diakses 2 Januari 2013)

Graham, Charles, R,. (2005). Blended Learning Systems. Tersedia [online]

http://media.wiley.com/product_data/excerpt/86/07879775/0787977586.pd f. Diakses 24 Desember 2013]


(29)

76

Julita, (2011). Pengaruh Penggunaan Multimedia Pembelajaran Terhadap

Kualitas Sumberdaya Manusia. Jakarta Barat. Universitas Kristen Krida Wancana.(Http//: www. Slideshare.net/Julita Anggrek / Karya-Tulis-Julita-22-201006-ukrida. (Diakses tanggal 20 Agustus 2014)

Joyce, B., Weil, M., Calhoun, E. (2009).Models of Teaching. Pearson Education:

USA.

Kerres, M., & De Witt, C,. (2003). A Didactical Framework for the Design of

Blended Learning Arrangements. Journal of Educational Media 28. [Diakses 16 Januari 2014]

Lee, V. E., & Burkam, D. T. (2003). Dropping out of high school: The role of

schoolorganization and structure. American Educational Research Journal, 40. [Diakses 24 Januari 2014]

Liebman, K., & Russel. (2005). Blended learning: definition, controversy and

commitment. http://gocertify.com/article/blendedlearning.shtml.

[Diakses 12 Desember 2013]

Luik, Piret,. (2010). Web Based-Learning or Face-to-Face Teaching –

Preferences of Estonian Students. Tersedia [online]

www.aare.edu.au/06pap/lui06159.pdf. [ Diakses12 Desember 2013] Mursid., R. (2013). Pengembangan Model Pembelajaran Berbasis Kompetensi.

Medan: Unimed Press.

Nam, Tonya, L., Jackson and Smith. (2007). Journal of The mission of the Journal of Information Technology Education is to: • improve IT education .,Volume 6.

Nasution. (2008).Metode Research. Bumi Aksara: Jakarta.

Nazir muhammad. (2005).Metode Penelitian.Bogor: Ghalia Indonesia.

Pusdilkat Direktorat TIK., Univeristas Pendidikan Indonesia. (2010).Membangun

Kelas Virtual dengan Moodle. UPI: Bandung.

Rivai, Veithzal dan Murni, Sylviana. (2009). Education Management. Rajawali

Pers: Jakarta.

Rovai, A.P., Jordan, H.M,. (2004). Blended learning and sense of community: a

comparative analysis with traditional and fully online graduate courses, International Review of Research in Open and Distance Learning, Vol. 5, Number 2, 1492-3831, dari http://www.irrodl.org/index.php/irrodl/arti cle/viewFile/192/795. [Diakses 25 Desember 2013],


(30)

77

Salmon. (2005). the Open and Distance Learning Association of Australia (ODLAA), The Journal Published for the Australian andSouth Pacific External Studies Association (ASPESA).

Sanjaya,Wina. (2009). Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses

Pendidikan. Kencana Perenanda Media Grup: Jakarta.

Santyasa, Wayan,. (2007). Landasan Konseptual Media Pembelajaran (Makalah). Makalah disajikan dalam workshop media pembelajaran bagi guru-guru

SMAN Banjarangkan Klungkung : FMIPA Universitas Pendidikan

Ganesha http : // www. Freewebs.com/santyasa/pdf 2/ Metode-Penelitian.pdf. [diakses 20 Januari 2014]

Soekartawi, A., Haryono, dan F. Librero,. (2002).Greater Learning Opportunities

Through Distance Education: Experiences in Indonesia and the Philippines. Southeast Journal of Education. [Diakses 13 Desember 2013]

Sukrawarpal, Wayan.I., artikel dalamEnhnacing Surveying Education Through

E-Learning. Tersedia [online] www.fig.net/pub/figpub/pub46/figpub46.pdf [Diakses 16 Januari 2014]

Sukmadinata, Nana Syaodih. (2010). Metode Penelitian Pendidikan. Remaja

Rosda karya: Bandung.

Sukirman. (2012). Pengembangan Media Pembelajaran. Yogyakarta: PT Pustaka Insan Madani.

Trianto. (2007).Model-model pembelajaran inovatif berorientasi Konstruktivistik

Jakarta : Prestasi Pustaka.

Tsai, Susana, dan Machado, Paula,. (2010). E-Learning, Online Learning,

Web-Based Learning or Distance Learning Unveiling the Ambiguity in Current Terminology.http://www.elearnmag.org/subpage.cfm?section=best_practic es&article=6-1. [Diakses 15 Desember 2013]

Yendri, D. (2010). Identification of misconceptions in novice biology teachers and

remedial strategies for improving biology teaching. International Journal

of Science Education, 20. [Diakses 06 Desember 2013]

Yusnita.(2003). Kultur Jaringan. Agromedia Pustaka: Jakarta.

Winkel, W.S,. (2008).Psikologi Pengajaran. P.T. Gramedia: Jakarta.

Woodall, D., & Hovis, S,. (2010). A Framework for Designing Blended

Programs. http://www.skillsoft.com/news/w hite_papers.pdf. [Diakses 16 Januari 2014]


(1)

1.8. Hasil yang Diharapkan

Hasil yang diharapkan dalam penelitian pengembangan ini adalah suatu produk hasil media pembelajaran dalam bentuk kuis berupa flash yang dapat dijalankan pada aplikasiweb browser sepertimozilla, opera mini, google chrome ataupun aplikasi video seperti GOM media player, All player, media player classic dan lain sebagainya. Prodik ini akan digunakan sebagai media pembelajaran interaktif berbasis blended learning di SMA Negeri 1 Simpang Empat .Simpang Empat Asahan yang sudah melaui tahap validasi oleh 4 orang ahli dalam bidangnya masing-masing. Sehingga dapat diimplementasikan guna meningkatkan mutu pendidikan.


(2)

BAB V

KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN

5.1. Kesimpulan

Berdasarkan analisis data yang telah dilakukan maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut :

1. Berdasarkan penilaian oleh para ahli/validator terhadap media pembelajaran interaktif berbasis blended learning, diperoleh hasil bawa media yang digunakan tersebut dakatakan “layak” diproduksi sebagai media pembelajaran kultur jaringan.

2. Berdasarkan hasil tanggapan siswa terhadap media pembelajaran yang digunakan, diperoleh hasil bahwa kualitas media yang digunakan “sangat baik” diproduksi hal ini dikarenakan sesuai dengan relevansi pembelajaran siswa yang berkaitan dengan isi materi yang dituangkan dalam bentuk kuis.

5.2. Implikasi

Penelitian mengenai pengembangan media interaktif berupa modul dan kuis ini tentunya akan memberikan hasil penelitian yang akan dapat dikembangkan pada penelitian selanjutnya. Konsep dasar penelitian pengembangan adalah menghasilkan produk yang siap pakai dimasyakarat. Pada dasarnya penelitian ini akan menghasilkan produk yang efisien yang tentunya akan dapat digunakan oleh guru mata pelajaran yang bersangkutan. Oleh karena itu guru atau mahasiswa yang melakukan penelitian pengembangan berikutnya


(3)

juga akan melanjutkan dan terus mengembangkan produk baru demi pembelajaran yang efektif dan efisien.

5.3. Saran

Bagi peneliti berikutnya yang akan mengembangkan media pembelajaran berupa media interaktif yang sama, baik dari sisi materi yang sama ataupun berbeda disarankan agar : (1) Memiliki peralatan yang mendukung atau lebih mutakhir dalam pembuatanya. Hal ini sangat penting karena peralatan yang mendukung akan menghasilkan produk yang lebih baik pula melihat pembuatan media sangat erat hubungannya dengan penggunaan sarana elektronik yang berkaitan dengan TIK Komputer ataupun gadget lainya yang berkaitan dengan koneksi internet. Kemudian Diharapkan kepada para guru, khususnya guru bidang studi biologi agar lebih dapar memanfaatkan media belajar yang telah disediakan oleh pihak sekolah guna meningkatkan hasil belajar siswa. Sedangkan bagi pihak sekolah diharapkan untuk membuat pelatihan mengenai penggunaan media interaktif baik bersifat audio, visual, maupun audio visual yang berbasis komputer kepada guru, sehingga dapat dimanfaatkan dalam proses pembelajaran demi meningkatkan efektifitas dan efisiensi pembelajaran.


(4)

DAFTAR PUSTAKA

Alessi & Trollip. (2001). Multimedia for learning: Methods and development.Massachusetts: A Pearson Education.

Ardiyanti, Yunia. (2012).Pengembangan Media Pembelajaran Interaktif bebasis Team Assisted Individualization untuk Mata Pelajaran TIK dengan Pokok bahasan Desain Grafis pada Siswa kelas XII. SMA 1 Sukasada. Jurnal Nasional Teknik Pendidikan Informatika Vol.1. No.3., ISSN 2089-8672. (Diakses 15 Juli 2014)

Arifin, z. & Adhi, s,. (2012). Pengembangan Pembelajaran Aktif dengan ICT. Yogyakarta: Sripta Media Creative.

Arikunto. (2005). Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Penerbit Bumi Aksara: Jakarta.

Arsyad, Azhar. (2010).Media Pembelajaran. Rajawali Pers: Jakarta.

Bersin. (2004).The blended learning book.Best practices, proven methodologies, and lessons learned. San Francisco, CA: Pfeiffer.

Boettcher, Judith., et al,. (2010). The Online Teaching Survival Guiding. Jossey-Bass: San Fransisco.

Chang & Chew Hung. (2007).Engaging Learning Through the Internet, Prentice Hall Pearson Education South Asia Pte Ltd: Singapore.

Dick, W., & Carey, L,. (2005).The Systematic Design of Instruction. Edited by S. Edition. Allyn and Bacon, Boston:Pearson.

Dzakiria, H., Mustafa, C. S., & Bakar, H. A. (2006). Moving Forward with Blended Learning (BL) as a Pedagogical Alternative to Traditional Classroom Learning. Malaysian Online Journal of Instructional Technoloy MOJIT, 3 (1). [ Diakses 16 Desember 2013]

Dziuban, C.D., Hartman, Joel, L., & Moskal, Patsy D,. (2004).Blended Learning. Tersedia [online]http://net.educause.edu/ir/library/pdf/ERB0407.pdf. [ Diakses 13 Desember 2013]

Garrison, D.R., &. Vaughan, N.D., et al,. (2009). Blended Learning in Higher Education : Framework, Principles and Guidelines, http://www.scribd.com/doc/67283280/Blended-Learning.

( Diakses 2 Januari 2013)

Graham, Charles, R,. (2005). Blended Learning Systems. Tersedia [online] http://media.wiley.com/product_data/excerpt/86/07879775/0787977586.pd f. Diakses 24 Desember 2013]


(5)

Julita, (2011). Pengaruh Penggunaan Multimedia Pembelajaran Terhadap Kualitas Sumberdaya Manusia. Jakarta Barat. Universitas Kristen Krida Wancana.(Http//: www. Slideshare.net/Julita Anggrek / Karya-Tulis-Julita-22-201006-ukrida. (Diakses tanggal 20 Agustus 2014)

Joyce, B., Weil, M., Calhoun, E. (2009).Models of Teaching. Pearson Education: USA.

Kerres, M., & De Witt, C,. (2003). A Didactical Framework for the Design of Blended Learning Arrangements. Journal of Educational Media 28. [Diakses 16 Januari 2014]

Lee, V. E., & Burkam, D. T. (2003). Dropping out of high school: The role of schoolorganization and structure. American Educational Research Journal, 40. [Diakses 24 Januari 2014]

Liebman, K., & Russel. (2005). Blended learning: definition, controversy and commitment. http://gocertify.com/article/blendedlearning.shtml. [Diakses 12 Desember 2013]

Luik, Piret,. (2010). Web Based-Learning or Face-to-Face Teaching – Preferences of Estonian Students. Tersedia [online] www.aare.edu.au/06pap/lui06159.pdf. [ Diakses12 Desember 2013] Mursid., R. (2013). Pengembangan Model Pembelajaran Berbasis Kompetensi.

Medan: Unimed Press.

Nam, Tonya, L., Jackson and Smith. (2007). Journal of The mission of the Journal of Information Technology Education is to: • improve IT education .,Volume 6.

Nasution. (2008).Metode Research. Bumi Aksara: Jakarta.

Nazir muhammad. (2005).Metode Penelitian.Bogor: Ghalia Indonesia.

Pusdilkat Direktorat TIK., Univeristas Pendidikan Indonesia. (2010).Membangun Kelas Virtual dengan Moodle. UPI: Bandung.

Rivai, Veithzal dan Murni, Sylviana. (2009). Education Management. Rajawali Pers: Jakarta.

Rovai, A.P., Jordan, H.M,. (2004). Blended learning and sense of community: a comparative analysis with traditional and fully online graduate courses, International Review of Research in Open and Distance Learning, Vol. 5, Number 2, 1492-3831, dari http://www.irrodl.org/index.php/irrodl/arti cle/viewFile/192/795. [Diakses 25 Desember 2013],


(6)

Salmon. (2005). the Open and Distance Learning Association of Australia (ODLAA), The Journal Published for the Australian andSouth Pacific External Studies Association (ASPESA).

Sanjaya,Wina. (2009). Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan. Kencana Perenanda Media Grup: Jakarta.

Santyasa, Wayan,. (2007). Landasan Konseptual Media Pembelajaran (Makalah). Makalah disajikan dalam workshop media pembelajaran bagi guru-guru SMAN Banjarangkan Klungkung : FMIPA Universitas Pendidikan Ganesha http : // www. Freewebs.com/santyasa/pdf 2/ Metode-Penelitian.pdf. [diakses 20 Januari 2014]

Soekartawi, A., Haryono, dan F. Librero,. (2002).Greater Learning Opportunities Through Distance Education: Experiences in Indonesia and the Philippines. Southeast Journal of Education. [Diakses 13 Desember 2013] Sukrawarpal, Wayan.I., artikel dalamEnhnacing Surveying Education Through

E-Learning. Tersedia [online] www.fig.net/pub/figpub/pub46/figpub46.pdf [Diakses 16 Januari 2014]

Sukmadinata, Nana Syaodih. (2010). Metode Penelitian Pendidikan. Remaja Rosda karya: Bandung.

Sukirman. (2012). Pengembangan Media Pembelajaran. Yogyakarta: PT Pustaka Insan Madani.

Trianto. (2007).Model-model pembelajaran inovatif berorientasi Konstruktivistik Jakarta : Prestasi Pustaka.

Tsai, Susana, dan Machado, Paula,. (2010). E-Learning, Online Learning, Web-Based Learning or Distance Learning Unveiling the Ambiguity in Current Terminology.http://www.elearnmag.org/subpage.cfm?section=best_practic es&article=6-1. [Diakses 15 Desember 2013]

Yendri, D. (2010). Identification of misconceptions in novice biology teachers and remedial strategies for improving biology teaching. International Journal of Science Education, 20. [Diakses 06 Desember 2013]

Yusnita.(2003). Kultur Jaringan. Agromedia Pustaka: Jakarta. Winkel, W.S,. (2008).Psikologi Pengajaran. P.T. Gramedia: Jakarta.

Woodall, D., & Hovis, S,. (2010). A Framework for Designing Blended

Programs. http://www.skillsoft.com/news/w hite_papers.pdf. [Diakses 16