ARTIKEL PUBLIKASI: Uji Organoleptik Dan Kadar Protein Es Krim Dengan Penambahan Kacang Tolo (Vigna Unguiculata) Dan Larutan Ubi Jalar Ungu Sebagai Pewarna Alami.

ARTIKEL PUBLIKASI:
UJI ORGANOLEPTIK DAN KADAR PROTEIN ES KRIM DENGAN
PENAMBAHAN KACANG TOLO (Vigna unguiculata) DAN
LARUTAN UBI JALAR UNGU SEBAGAI PEWARNA ALAMI

Usulan Penelitian Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
pada Program Studi Pendidikan Biologi
Diajukan Oleh :
ANIK PRIHATIN
A420120092

Kepada:
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
MARET, 2016

UJI ORGANOLEPTIK DAN KADAR PROTEIN ES KRIM DENGAN
PENAMBAHAN KACANG TOLO (Vigna unguiculata) DAN
LARUTAN UBI JALAR UNGU SEBAGAI PEWARNA ALAMI
Anik Prihatin1 , Suparti 2

1
Mahasiswa, 2Dosen Program Studi Pendidikan Biologi
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Muhammadiyah Surakarta
prihatinanik@yahoo.co.id
ABSTRACT
Tolo beans is one of the kinds of nuts high relatively high protein content of
22,9 g, fat 1,4 g and carbohydrates 61,6 g. Purple potato as natural colour has
anthocyanin pigments. The purpose of this research was to determine content of
organoleptic and protein dissolved. The method used was a research experiment with
Completely Randomized Design (CRD) two factors, factor I beans tolo (50 g, 45 g
dan 40 g) and factor II purple potato extract (35 ml, 30 ml dan 25 ml) with 2
replications. Data were analyzed with descriptive of qualitative and quantitative. The
result showed that U 1K1 (tolo beans 50 g : purple potato extract 35 ml) is the highest
contens of protein 0,77 %, and highest melted speed of 58 minutes 50 seconds. The
best quality ice cream is a old purple color, sweet taste, milk taste, very soft the
texture and society acceptence. It was concluded that the tolo beans with purple
potato solution no effect on the contents of proteins dissolved. The result statistic
analisis with spss versi 15.0 showed that Asymp.sig 0,90 > 0,05, Ho acceptence, no
effect on the contents of organoleptic and protein ice cream.


Keywords : ice cream tolo beans, sulotion purple potato, protein.

ABSTRAK
Kacang tolo adalah salah satu jenis tanaman kacang–kacangan yang
mengandung protein 22,9 g, lemak 1,4 g dan karbohidrat 61,6 g. Ubi jalar ungu
sebagai pewarna alami karena mengandung pigmen antosianin. Tujuan penelitian ini
adalah untuk mengetahui organoleptik dan kadar protein terlarut. Metode yang
digunakan adalah penelitian eksperimen dengan Rancangan Acak Lengkap (RAL)
dua faktor, yaitu faktor I kacang tolo (50 g, 45 g, dan 40 g) dan faktor II larutan ubi
jalar ungu (35 ml, 30 ml , dan 25 ml) dengan 2 kali ulangan. Data dengan deskriptif
kualitatif dan kuantitatif. Hasil penelitian diperoleh perlakuan U1K1 (Kacang tolo 50
g : larutan ubi jalar ungu 35 ml) memiliki kadar protein tertinggi 0,77 %, serta
memiliki kecepatan meleleh terlama 58 menit 50 detik. Kualitas es krim terbaik
memiliki warna ungu, rasa manis, aroma khas susu, tekstur lembut dan daya terima
suka. Kesimpulan menunjukkan bahwa kacang tolo dengan pewarna alami larutan
ubi jalar ungu tidak berpengaruh terhadap kadar protein terlarut. Hasil uji analisis
statistik menggunakan spss versi 15.0 didapatkan nilai Asym.sig 0,90 > 0,05, Ho
diterima, tidak ada pengaruh nyata kadar protein terlarut dengan penambahan kacang
tolo dan larutan ubi jalar ungu pada es krim.

Kata kunci : Es krim kacang tolo, larutan ubi jalar ungu, protein.

PENDAHULUAN
Es krim merupakan minuman hasil olahan yang terbuat dari susu sapi segar
dan susu skim yang telah mengalami proses pembekuan. Es krim berbentuk semi
padat yang biasa dikonsumsi sebagai makanan selingan dan dibuat melalui proses
pembekuan dan agitasi (Rohmah, 2013). Minuman ini sangat digemari oleh semua
kalangan karena memiliki rasa yang manis, tekstur lembut, mudah didapat, warna
yang bervariasi dan cara membuatnya mudah. Es krim memiliki kandungan gizi yang
sangat baik untuk tubuh, antara lain : kalsium, protein, karbohidrat, lemak dan
vitamin (Saputro, 2014). Komposisi gizi per 100 gram es krim yang paling menonjol
adalah energi 270 kkal, protein 4,0 g dan lemak 12,5 g (Astawan, 2008). Menurut
Standar Nasional Indonesia (1995) kadar protein es krim minimal 2,7 %. Untuk
meningkatkan nilai gizi es krim, maka digunakan kacang tolo yang banyak
mengandung protein 22,9 g/100 g (Sadikin Somaatmadja, 1990).
Kacang tolo atau dikenal dengan nama lain kacang tunggak merupakan
kelompok kacang – kacangan yang banyak tumbuh di Pulau Jawa dan sangat mudah
untuk ditemukan serta dimanfaatkan untuk tambahan makanan. Buah kacang tolo

berbentuk agak loncong, berwarna hijau ketika muda dan akan berwarna merah

kehitaman ketika tua. Hasil penelitian Dedin F. Rosida, dkk (2013), menunjukkan
bahwa kandungan gizi kacang tolo yaitu memiliki kadar air 11,14%, kadar pati
59,444%, kadar protein 22,775%, lemak 1,4 g, karbohidrat 75,74 %, kalsium 77 mg
dan fosfor 449 mg. Keunggulan kacang tolo yaitu memiliki kadar lemak yang rendah
(Rosidah, 2013). Berdasarkan kandungan gizi dari kacang tolo, sangat berpotensi
untuk bahan pembuatan es krim. Menurut hasil penelitian (Saputro, 2014),
menunjukkan bahwa es krim kacang tolo memiliki kadar protein dan kalsium
tertinggi sebesar 25,30 g dan 318,10 mg serta kecepatan meleleh selama 1 jam 15
detik diketahui pada perlakuan kacang tolo 45 g : susu skim 15g.
Pada umumnya rasa, aroma dan warna es krim mejadi hal pertama yang
diperhatikan oleh konsumen untuk membeli. Pewarnaan merupakan salah satu daya
tarik masyarakat untuk membeli. Pewarnaan alami yang digunakan dalam pembuatan
es krim ini ialah ubi jalar ungu. Ubi jalar ungu merupakan umbi yang memiliki
warna kulit putih hingga ungu pekat dan warna umbi dari putih keunguan hingga
unngu pekat seluruhnya (Rahmawati, 2015). Warna ungu yang dimiliki ubi jalar
ungu dapat dijadikan daya tarik karena mengandung antosianin. Kandungan
antosianin pada ubi jalar ungu sangat tinggi sehingga mampu menyerap polusi udara
dari luar, antikougulan dan memperlancar peredaran darah (Khotimah,2013).
Komponen antosianin yang terdapat dalam ubi jalar ungu adalah turunan mono atau
diasetil 3-(2-glukosil) glukosil -5-glukosil peonidin dan sianidin (Suda dkk, 2003).

Menurut penelitian Safitri (2015), pada pembuatan es krim berbahan dasar susu
kedelai 50 %, susu sapi 50 %, tapai sukun 20 % dan pewarna ubi jalar ungu 40 %
memiliki kandungan protein 1,105% dan menghasilkan warna ungu.
Ubi jalar merupakan jenis tumbuhan yang tergolong umbi – umbian dan
tanaman ini mampu tumbuh didataran tinggi dan dataran rendah. Menurut Badan
Pusat Statistik (2011), di Indonesia produksi ubi jalar sebesar 2.172.437 ton per
tahunnya. Berdasarkan hasil produksi ubi jalar yang melimpah, hanya dimanfaatkan
oleh masyarakat sebagai olahan produk tradisional (jajanan pasar), seperti : gethuk,
bolu kukus, brownies, keripik dan ubi jalar goreng. Menurut Winarti (2010),

menunjukkan kandungan gizi ubi jalar per 100 gr yaitu protein 1,8 gr, lemak 0,7 gr,
karbohidrat 27,9 gr, kalsium 30 mg, fosfor 49 mg, besi 0,7 mg, vitamin A 7700 SI,
vitamin C 22 mg, vitamin B1 0,90 mg. Apabila ubi jalar diolah menjadi es krim
maka akan meningkatkan nilai gizi pada produk olahannya (Rohmah, 2013).
METODE PENELITIAN
Penelitian dilakukan di Laboratorium Biologi Fakultas Keguruan dan Ilmu
Pendidikan Universitas Muhammadiyah Surakarta untuk pembuatan es krim dan uji
kadar protein dilakukan di Laboratorium Pangan dan Gizi Fakultas Pertanian
Universitas Sebelas Maret pada bulan Desember sampai Maret 2016. Jenis penelitian
ini adalah penelitian eksperimen yang bertujuan untuk mengetahui kualitas

organoleptik dan daya terima, kadar protein dan kecepatan meleleh es krim.
Rancangan percobaan pada penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap
(RAL) pola faktorial, yaitu kacang tolo dan larutan ubi jalar ungu. Analisis data yang
digunakan deskripsi kualitatif dan deskripsi kuantitatif. Deskripsi kualitatif
digunakan untuk menguji kualitas organoleptik dan daya terima masyarakat,
sedangkan deskripsi kuantitatif digunakan untuk menguji kadar protein.
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Hasil pengujian kadar protein terlarut, kecepatan meleleh, kualitas
organoleptik dan daya terima es krim kacang tolo dengan penambahan ekstrak ubi
jalar ungu sebagai pewarna alami (gambar 1.1, gambar 1.2, dan tabel 1.1)
Gambar 1.1 Rerata kadar protein es krim dengan penambahan kacang tolo dan
larutan ubi jalar ungu sebagfai pewarna alami

0,8
R
a
t
a
r
a

t
a

0,77

0,73

0,67
0,6

0,7
0,6

0,56 0,53

0,48

0,58

0,5


0,5
0,4
Protein terlarut

0,3
0,2
0,1
0
U1K1 U1K2 U1K3 U2K1 U2K2 U2K3 U3K1 U3K2 U3K3
Perlakuan

Gambar 1.1 terlihat kadar protein tertinggi pada U1K1, yaitu 0, 77 %
sedangkan kadar protein terendah pada U2K2, yaitu 0, 48 %. Kandungan protein
tertinggi pada U1K1 yaitu, 0,77 % karena menggunakan komposisi bahan berupa
kacang tolo 50 g dan ubi jalar ungu 35 g, semakin banyak penambahan kacang tolo
maka semakin tinggi kadar proteinnya. Kandungan protein terlarut terendah pada
U2K2 yaitu, 0,48 % karena menggunakan kacang tolo 45 g serta pada saat tahap
pasteurisasi perlakuan ini paling lama yaitu 3 menit. Pada saat perebusan kacang tolo
juga sangat berpengaruh terhadap kadar protein. Pada penelitian ini perebusan

kacang tolo semua perlakuan sama yaitu 5 menit sehingga tiap-tiap perlakuan
memiliki rentangan kadar protein yang rendah karena protein mudah terdenaturasi
pada kondisi yang panas. Denaturasi protein merupakan terjadinya modifikasi
struktur sekunder, tersier dan kuarter protein tanpa menyebabkan pemutusan ikatan
peptida yang disebabkan oleh perlakuan kimia, fisik dan pemanasan (Andarwulan,
2011) serta kacang tolo tidak dikuliti terlebih dahulu sehingga proporsi protein
berkurang karena adanya serat dalam biji (Sari, 2013). Hasil penelitian Pagarra
(2011), lama perebusan 2 menit menghasilkan kadar protein tinggi 8,50 % sedangkan
lama perebusan 4 menit menghasilkan protein rendah 4,76 %. Berdasarkan hasil uji
menggunakan spss didapatkan nilai probabilitas (Asymp.sig) 0,90 > 0,05 maka Ho
diterima. Dari hasil tersebut disimpulkan bahwa tidak ada pengaruh nyata kadar
protein terlarut antara penambahan kacang tolo dengan ubi jalar ungu pada es krim.

Hal tersebut disebabkan karena interval komposisi kacang tolo dan ubi jalar ungu
yang sedikit. Menurut Standar Nasional Indonesia (1995) syarat mutu terbaik es krim
memiliki kadar protein 2,7%.
Gambar 1.2 Kecepatan meleleh es krim kacang tolo dengan penambahan
larutan ubi jalar ungu sebagai pewarna alami

Kecepatan meleleh

4000
3500
3000

3530 3440
2715 2725

3432

3357
3005
2598 2716

2500
2000

Kecepatan meleleh

1500
1000

500
0
U1K1 U1K2 U1K3 U2K1 U2K2 U2K3 U3K1 U3K2 U3K3

Kecepatan meleleh terlama terdapat pada perlakuan U1K1 dengan waktu 58
menit 50 detik. Kecepatan meleleh dipengaruhi oleh lama penyimpanan es krim
kacang tolo di dalam freezer yaitu selama 2 hari sehingga es krim ketika dikeluarkan
dari freezer sangat keras sehingga memerlukan waktu yang lama untuk meleleh dan
kecepatan meleleh juga dipengaruhi oleh komposisi bahan penstabil pembuatan es
krim. Bahan penstabil tersebut ialah CMC. Penambahan CMC menyebabkan es krim
memiliki daya simpan yang tinggi, karena CMC mampu mengikat partikel es dalam
adonan es krim (Fatimah, 2013). Hasil penelitian Saputro (2014), kecepatan meleleh
tertinggi pada es krim kacang tolo yaitu 1 jam 15 detik, komposisi bahan utama
berupa kacang tolo 70 % : susu skim 25 % dan daun bayam merah 20 g. Kecepatan
meleleh terendah (cepat meleleh) pada perlakuan U2K2 dengan waktu 43 menit 18
detik.

Tabel 1.1 Kualitas organoleptik dan daya terima masyarakat
Perlakuan
U 1K 1
U 1K 2
U 1K 3
U 2K 1
U 2K 2
U 2K 3
U 3K 1
U 3K 2
U 3K 3

Warna
Ungu
Putih
kekuningan
Putih
kekuningan
Putih
kekuningan
Putih
keunguan
Ungu
Putih
keunguan
Ungu
Ungu

Aroma
Khas susu
Khas
kacang tolo
Khas
kacang tolo
Khas susu

Rasa
Manis
Manis

Tekstur
Lembut
Lembut

Daya Terima
Suka
Tidak suka

Manis

Lembut

Suka

Manis

Agak lembut

Tidak suka

Khas susu

Manis

Agak lembut

Suka

Khas susu
Khas susu

Manis
Manis

Lembut
Agak lembut

Suka
Suka

Khas susu
Khas
kacang tolo

Manis
Manis

Agak lembut
Lembut

Suka
Tidak suka

Semakin banyak pemberian larutan ubi jalar ungu warna yang dihasilkan
semakin pekat seperti pada perlakuan U1K1, U2K3, U3K2 dan U3K3. Meningkatnya
warna ungu dipengaruhi karena ubi jalar ungu mengandung pigmen antosianin.
Pigmen antosianin dalam ubi jalar ungu memiliki stabilitas yang lebih tinggi bila
dibandingkan antosianin dalam sumber lain seperti kubis merah, elferberries,
blueberries dan jagung merah (Kumalaningsih, 2007).
Aroma es krim tersebut dipengaruhi oleh bahan campuran pembuatan es krim
yaitu banyaknya penambahan susu full krim yaitu tiap perlakuan 78 ml. Pada
perlakuan U1K2, U1K3 dan U3K3 menghasilkan aroma khas kacang tolo karena
banyak kacang tolo sebesar 50 g dan 40 g. Perlakuan U3K3 kacang tolo sebesar 40 g
dengan perbandingan ekstrak ubi jalar ungu 25 g, perlakuan tersebut memiliki aroma
khas kacang tolo karena penambahan kacang tolo yang banyak serta penambahan
ekstrak ubi jalar ungu sedikit.
Rasa es krim kacang tolo adalah manis. Rasa manis juga berasal dari
kandungan karbohidrat susu sapi (Rohmah, 2013). Susu memiliki rasa agak manis
karena terdapat kandungan laktosa, yaitu satu – satunya laktosa dalam susu
(Susilorini, 20006). Hasil penelitian es krim kacang tolo rata – rata memiliki rasa
manis kecuali pada perlakuan U2K1, U2K2, U3K1 dan U3K2 memiliki rasa tidak manis
karena banyaknya penambahan air sebesar 450 ml.

Es krim kacang tolo sebagian besar memiliki tekstur yang lembut kecuali
pada perlakuan U2K1, U2K2 dan U3K2 dengan tekstur agak lembut (masih ada tekstur
es). Tekstur lembut yang dihasilkan es krim kacang tolo dengan penambahan ekstrak
ubi jalar ungu sebagai pewarna alami dipengaruhi oleh bahan lemak dan bahan
penstabil. Bahan lemak yaitu susu sapi (Rohmah, 2013). Lemak dapat digunakan
karena dapat meningkatkan nilai gizi pada es krim dan menghasilkan tekstur yang
lembut (Susilorini, 2006). Bahan penstabil berupa CMC yang dapat memberikan
bentuk dan kepadatan pada es krim (Rohmah, 2013).
Daya terima masyarakat atau panelis terhadap es krim kacang tolo dominan
memiliki daya terima suka, kecuali pada perlakuan U1K2, U2K1 dan U3K3 panelis
tidak suka. Pada penelitian es krim kacang tolo ini mayoritas memiliki daya terima
suka, karena memiliki warna yang ungu, aroma khas susu, dan tekstur yang lembut.
SIMPULAN
Berdasarkan analisis data dan pembahasan dapat diambil kesimpulan sebagai
berikut :
1. Tidak ada pengaruh penambahan kacang tolo dan larutan ubi jalar ungu
sebagai pewarna alami terhadap kadar protein dan kecepatan meleleh es
krim.
2. Ada pengaruh penambahan kacang tolo dan larutan ubi jalar ungu sebagai
pewarna alami terhadap kualitas organoleptik dan daya terima masyarakat
pada perlakuan U1K1 (kacang tolo 50 g : larutan ubi jalar ungu 35 ml)
warna ungu, rasa manis, aroma khas susu, tekstur lembut dan daya terima
suka.
SARAN
Berdasarkan analisis data dan pembahasan dapat diambil kesimpulan sebagai
berikut :
1. Untuk penelitian selanjutnya diharapkan dapat melakukan uji kadar
karbohidrat terhadap es krim kacang tolo

2. Peneliti selanjutnya diharapkan mampu memaksimalkan penggunaan
kacang tolo dan penggunaan pewarna alami ubi jalar ungu dalam
membuat es krim
3. Peneliti selanjutnya diharapkan mengoptimalkan waktu perebusan kacang
tolo dan ubi jalar ungu agar protein tidak terdenaturasi.
4. Peneliti selanjutnya tidak menggunakan kuning telur sebagai bahan
pengemulsi
5.

Peneliti selanjutnya tidak menggunakan susu full cream dengan takaran
yang banyak.

DAFTAR PUSTAKA
Andarwulan, Nuri dkk. 2011. Analisis Pangan. Jakarta : PT. Dian Rakyat.
Astawan, Made. 2008. Sehat Dengan Hidangan Hewani. Jakarta : Penebar Swadaya.
Badan Pusat Statistik. 2011. Jawa Tengah Dalam Angka . BPS. Provinsi Jawa Tengah
: Semarang.
Fatimah. 2013. Pemanfaatan Ubi Jalar Merah Sebagai Bahan Tambahan Dalam
Pembuatan Es Krim Secara Tradisional Dengan Penambahan CMC .
Skripsi. Universitas Muhammadiyah Surakarta.
Husna, dkk. 2013. Kandungan Antosianin Dan Aktivitas Antioksidan Ubi Jalar Ungu
Segar Dan Produk Olahannya . AGRITECH Vol. 33 No. 3.
Khotimah, Khusnul. 2013. The Miracle of Colors. Yogyakarta : Rapha Publishing.
Kumalaningsih. 2007. Antioksidan Alami Penangkal Radikal Bebas. Surabaya :
Trubus Agrisarana.
Nuraini, Heny. 2007. Memilih Dan Membuat Jajanan Anak Yang Sehat dan Halal.
Jakarta : Qultummedia.
Padaga, dkk. 2005. Membuat Es Krim Yang Sehat. Surabaya : Trubus Agrisarana.
Pagarra, Halifah. 2011. Pengaruh Lama Perebusan Terhadap Kadar Protein Tempe
Kacang Tunggak (Vigna unguiculata). Bionature. Makasar : Universitas
Negeri Makasar.
Rohmah. 2013. Uji Protein Dan Glukosa Es Krim Dengan Bahan Ubi Jalar Ungu
Dan Susu Kedelai Rasa Nangka Secara Tradisional . Skripsi. Surakarta :
Universitas Muhammadiyah Surakarta.

Rosida, Dedin dkk. 2013. Kajian Dampak Substitusi Kacang Tunggak Pada Kualitas
Fisik Dan Kimia Tahu. Jurnal UPN Veteran. Program Studi Teknologi
Pangan. FTI UPN Veterab : Jawa Timur.
Rosidah, 2010. Potensi Ubi Jalar Sebagai Bahan Baku Industri Pangan .
TEKNUBUGA Vol. 2 No. 2.
Sadikin, Somaadmadja. 1990. Sumber Daya Nabati Asia Tenggara I. Yogyakarta :
Kanisius.
Saputro, Denny Wahyu. 2014. Pemanfaatan Kacang Tolo (Vigna unguiculata)
Sebagai Bahan Tambahan Es Krim Dengan Pewarna Alami Daun
Bayam Merah (Amaranthus tricolor L.) Skripsi. Surakarta : Universitas
Muhammadiyah Surakarta.
Sari, dkk. 2013. Pengaruh Penambahan Tulang Ikan Lele (Clarias sp.) Dan Kacang
Tunggak (Vigna unguiculata) Terhadap Kandungan Kalsium Dan
Protein Pada Susu Jagung Manis (Zea mays saccharata). Jurnal
Teknosains pangan Vol.2. Surakarta : Universitas Sebelas Maret.
Standar Nasional. 1995. SNI -1-3713-1995. Syarat Mutu Es Krim. Jakarta : Badan
Standarisasi Nasional (BSN).
Suda, dkk. 2003. Review : Physiological Funtionality of Purple – Fleshed Seet
Potatoes Containing Anthocynanins And Their Untilization In Foods.
Japan Agricultural Research Quartely 37 : 167 – 173. Dalam Husna, El
Nida, Novita dan Rohaya. Kandungan Antosianin Dan Aktivitas
Antioksidan Ubi Jalar Ungu Segar Dan Produk Olahannya . Banda Aceh
: Universitas Syah Kuala.
Susilorini, Tri Eko dan Manik Erry Sawitri. 2006. Analisis Makanan. Yogyakarta :
Gadjah Mada Press.
Winarti, Sri. 2010. Makanan Fungsional. Surabaya : Graha Ilmu.

Dokumen yang terkait

UJI ORGANOLEPTIK DAN KADAR PROTEIN ES KRIM DENGAN PENAMBAHAN KACANG TOLO (Vigna unguiculata) DAN Uji Organoleptik Dan Kadar Protein Es Krim Dengan Penambahan Kacang Tolo (Vigna Unguiculata) Dan Larutan Ubi Jalar Ungu Sebagai Pewarna Alami.

0 2 16

PENDAHULUAN Uji Organoleptik Dan Kadar Protein Es Krim Dengan Penambahan Kacang Tolo (Vigna Unguiculata) Dan Larutan Ubi Jalar Ungu Sebagai Pewarna Alami.

0 2 5

DAFTAR PUSTAKA Uji Organoleptik Dan Kadar Protein Es Krim Dengan Penambahan Kacang Tolo (Vigna Unguiculata) Dan Larutan Ubi Jalar Ungu Sebagai Pewarna Alami.

0 2 4

UJI ORGANOLEPTIK ES KRIM BEKATUL BERAS PUTIH DENGAN PENAMBAHAN EKSTRAK WORTEL SEBAGAI PEWARNA ALAMI Uji Organoleptik Es Krim Bekatul Beras Putih Dengan Penambahan Ekstrak Wortel Sebagai Pewarna Alami.

0 2 11

KADAR PROTEIN DAN SIFAT ORGANOLEPTIK ES KRIM TAPE SUKUN DENGAN PENAMBAHAN SARI KACANG Kadar Protein Dan Sifat Organoleptik Es Krim Tape Sukun Dengan Penambahan Sari Kacang Kedelai Dan Ubi Ungu Sebagai Pewarna Alami.

0 2 16

PENDAHULUAN Kadar Protein Dan Sifat Organoleptik Es Krim Tape Sukun Dengan Penambahan Sari Kacang Kedelai Dan Ubi Ungu Sebagai Pewarna Alami.

0 4 6

KADAR PROTEIN DAN SIFAT ORGANOLEPTIK ES KRIM TAPE SUKUN DENGAN PENAMBAHAN SARI KACANG KEDELAI DAN UBI Kadar Protein Dan Sifat Organoleptik Es Krim Tape Sukun Dengan Penambahan Sari Kacang Kedelai Dan Ubi Ungu Sebagai Pewarna Alami.

0 2 12

PEMANFAATAN BAHAN TAMBAHAN ES KRIM DENGAN PEWARNA ALAMI Pemanfaatan Kacang Tolo (Vigna Unguiculata) Sebagai Bahan Tambahan Es Krim Dengan Pewarna Alami Daun Bayam Merah (Amaranthus Tricolor L.).

0 2 17

PENDAHULUAN Pemanfaatan Kacang Tolo (Vigna Unguiculata) Sebagai Bahan Tambahan Es Krim Dengan Pewarna Alami Daun Bayam Merah (Amaranthus Tricolor L.).

0 1 5

PEMANFAATAN BAHAN TAMBAHAN ES KRIM DENGAN PEWARNA ALAMI Pemanfaatan Kacang Tolo (Vigna Unguiculata) Sebagai Bahan Tambahan Es Krim Dengan Pewarna Alami Daun Bayam Merah (Amaranthus Tricolor L.).

1 4 15