UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERHITUNG PERMULAAN MELALUI METODE PERMAINAN JARIMATIKA DIKELOMPOK B PAUD MAWAR KELURAHAN PETISAH HULU MEDAN. T. A 2013/2014.
UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERHITUNG
PERMULAAN MELALUI METODE PERMAINAN JARIMATIKA
PADA ANAK USIA 5-6 TAHUN DI PAUD MAWAR
KELURAHAN PETISAH HULU KECAMATAN
MEDAN BARU T.A 2013/2014
SKRIPSI
Oleh
NUR AISAH
NIM : 1103313035
PRODI PENDIDIKAN GURU PENDIDIKAN ANAK USIA DINI
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
(2)
LEMBAR PERSETUJUAN
Skripsi yang diajukan oleh: Nur Aisah
NIM 1103313035
Program Studi Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini Jurusan Pendidikan Luar Sekolah
Telah Memenuhi Syarat Dan Disetujui Untuk Diajukan Dalam Ujian Mempertahankan Skripsi
Medan, Agustus 2014
Menyetujui
Dosen Pembimbing Skripsi
Drs. Jasper Simanjuntak, M.Pd NIP. 195710151985111001
Mengetahui Ketua Prodi PG-PAUD
Dra.Nasriah, M.Pd NIP. 195712271984032003
(3)
LEMBAR PENGESAHAN
Skripsi yang diajukan oleh: Nur Aisah
NIM 1103313035
Program Studi Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini Jurusan Pendidikan Luar Sekolah
Telah Dipertahankan Dalam Ujian Skripsi PadaTanggal 22Juli 2014 Dan Dinyatakan Telah Memenuhi Syarat Untuk Memperoleh Gelar
Sarjana Pendidikan
Medan, Agustus 2014 PanitiaUjian,
Ketua Sekretaris
Drs. Nasrun, MS Dra. Nasriah, M.Pd
(4)
ii
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT atas segala berkah dan
Hidayah-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi ini yang disusun untuk diajukan dan
dipertahankan dalam ujian mempertahankan skripsi pada Prodi PG. PAUD S-1. .
Dalam penyusunan Skripsi ini, penulis banyak mendapat bimbingan dari berbagai
pihak, terutama Dosen Pembimbing yaitu Bapak Drs. Jasfer Simajuntak, M.Pd. Dalam
kesempatan ini, penulis mengucapkan terima kasih kepada dosen pembimbing, yang telah
banyak meluangkan waktu, pikiran, dan bimbingan dalam menyelesaikan skripsi ini.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan, maka dari itu
penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun. Semoga hasil skripsi ini dapat
memberikan manfaat bagi penuls sendiri maupun mahasiswa , baik sebagai sumber bacaan
maupun sebagai sumber perbandingan sehingga akhirnya dapat meningkatkan pemahaman
dan pengetahuan mahasiswa tentang penggunaan Metode Permainan Jarimatika untuk
meningkatkan Kemampuan berhitung permulaan anak usia 5-6 tahun.
Akhir kata, penulis mohon maaf apabila adanya kesalahan dalam penulisan skripsi
ini,kiranya skripsi ini dapat bermanfaat bagi kita semua khususnya dalam memperkaya
khasanah ilmu pendidikan, terimakasih.
Medan, Juli 2014
Penulis,
NUR AISAH 1103313035
(5)
iii
DAFTAR ISI
Halaman
ABSTRAK ... i
KATA PENGANTAR... ii
DAFTAR ISI ... ii
BAB I PENDAHULUAN 1.1Latar Belakang Masalah ... 1
1.2Identifikasi Masalah ... 7
1.3Batasan Masalah ... 7
1.4Perumusan Masalah... 1.5 Tujuan Penelitian... 8
1.6 Manfaat Penelitian ... 8
BAB II KAJIAN TEORITIS 2.1Kerangka Teoritis ... 10
2.1.1 Pengertian Kemampuan Berhitung Permulaan ... 10
2.1.2 Tahapan dan Prinsip Kemampuan Berhitung ... 15
2.1.3 Manfaat Berhitung Untuk Anak Usia Dini ... 19
2.2Metode Permainan Jarimatika ... 20
2.2.1 Metode Permainan jarimatika ... 20
2.2.2 Fungsi Metode Permainan Jarimatika ... 22
2.2.3 Penggunaan Metode Jarimatika ... 23
2.2.4 Karakteristik Jarimatika ... 25
(6)
iv
2.2.6 Langkah-langkah Penggunaan Metode Jarimatika 27
2.2.7 Kelebihan dan Kelemahan Metode Jarimatika ... 28
2.3Kerangka Konseptual ... 29
2.4Hipotesis Tindakan ... 30
BAB III METODE PENELITIAN 3.1Jenis Penelitian ... 32
3.2Subjek dan Objek Penelitian ... 32
3.3Operasional Variavel Penelitian ... 32
3.4Desain Penelitian ... 33
3.5Prosedur Pelaksanaan Penelitian ... 35
3.6Teknik Analisis Data ... 40
3.7Lokasi dan Waktu Penelitian……… 44
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Hasil Penelitian dan Pembahasan... 45
4.2 Pembahasan Hasil Penelitian ... 45
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan ... 60
5.2 Saran... 60
(7)
vi
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1 Langkah-langkah pembelajaran Jarimatika ... 37
Tabel 3.2 Kisi-kisi Lembar Observasi Kemampuan berhitung ... 42
Tabel 3.3 Interpretasi Perkembangan Berhitung Permulaan ... 43
Tabel 4.1 Hasil Perkembangan Berhitung Permulaan anak Pada Siklus I ... 45
Tabel 4.2 Perkembangan Berhitung Permulaan Anak Pada Siklus I ... 50
Tabel 4.5 Persentase Peningkatan Rata-rata Perkembangan Berhitung permulaan Anak Pada Siklus I dan Siklus II ... 50
(8)
vii
LAMPIRAN
Lampiran 1 RKH Penelitian Tindakan Kelas Siklus 1 ... 61
Lampiran 2 RKH Penelitian Tindakan Kelas siklus II ...62
Lampiran 3 Lembar Observasi Anak Siklus I ... 63
Lampiran 4 Lembar Observasi anak Siklus II ... 64
Lampiran 5 Panduan Observasi Peningkatan Perkembangan Berhitung Permulaan Anak ... 64
Lampiran 6 Lembar Observasi Metode Permainan Jarimatika Siklus I ...65
Lampiran 7 Lembar Observasi Metode Permainan Jarimatika Siklus II ...66
Lampiran 8 Daftar Nama anak Kelas B Paud Mawar ... 67
Lampiran 9 Dokumentasi ... 62
Lampiran 10 Tabulasi Lembar Observasi Siklus I Pertemuan I ...63
Lampiran 11 Tabulasi Lembar Observasi Siklus I pertemuan II ...64
Lampiran 12 Tabulasi Lembar Observasi Siklus Pertemuan 1 ...65
(9)
1
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah
Pendidikan Anak Usia Dini Merupakan salah satu bentuk pendidikan yang berada
pada jalur pendidikan formal, sebagai lembaga pendidikan prasekolah tugas utama PAUD
adalah mempersiapkan anak dengan memperkenalkan berbagai pengetahuan, sikap/prilaku,
dan ketrampilan agar anak dapat melanjutkan kegiatan belajar yang sesungguhnya di
sekolah dasar. Menurut undang-undang Sisdiknas pendidikan adalah usaha sadar dan
terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik
secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spritual keagamaan,
pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia serta keterampilan yang diperlukan
dirinya, masyarakat, bangsa dan Negara. Menurut UNESCO pendidikan hendaknya
dibangun dengan empat pilar yaitu Learning to know, Learning to do, Learning to be, dan
learning to live together ( enam pilar pendidikan yang direkomdasikan Unesco yang dapat
digunakan sebagai Prinsip Pembelajaran yang Bisa diterapkan di Dunia Pendidikan)
(Google’untuk http;/haneef4h.multiply.com/journal/item/48 12:36 AM, 19 Februari,20009).
Pada hakekatnya belajar harus berlangsung sepanjang hayat. Untuk menciptakan
generasi yang berkualitas, pendidikan harus dilakukan sejak usia dini dalam hal ini melalui
Pendidikan anak Usia Dini (PAUD), yaitu Pendidikan yang ditujukan bagi anak sejak lahir
hingga usia 6 tahun.
PAUD menjadi sangat penting mengingat potensi kecerdasan dan dasar-dasar
(10)
2
Sehingga usia dini disebut the golden age (usia emas).
Sebagaimana dijelaskan dalam Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional No. 20
Tahun 2003 pasal 1 ayat 14 menyatakan : “Bahwa suatu upaya pembinaan yang ditujukan
bagi anak usia sejak lahir sampai dengan 6 tahun dilakukan melalui pemberian ransangan
pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani agar anak
memiliki kesiapan dalam memasuki pendidikan dasar dan tahap selanjutnya”.
PAUD diselenggarakan sebelum jenjang pendidikan dasar. PAUD dapat
diselenggarakan melalui jalur pendidikan formal, nonformal, atau informal. PAUD pada
jalur pendidikan formal berbentuk Taman Kanak-kanak (TK), Raudatul Athfal (RA), atau
bentuk lain yang sederajat. Paud pada jalur pendidikan nonformal berbentuk Kelompok
bermain (KB), Taman Penitipan Anak (TPA) atau bentuk lain yang sederajat. PAUD pada
jalur pendidikan informal berbentuk pendidikan keluarga atau pendidikan yang
diselenggarakan oleh lingkungan. Pendidikan bertujuan untuk meningkatkan kecerdasan
bangsa sehingga kita tidak tertinggal dari bangsa maju lainnya, sebagai lembaga pendidikan,
PAUD merupakan salah satu bentuk pendidikan yang berada pada jalur pendidikan formal,
sebagai lembaga pendidikan Prasekolah, tugas utama Paud adalah mempersiapkan anak
dengan memperkenalkan berbagai pengetahuan, sikap/prilaku, dan ketrampilan agar anak
dapat melanjutkan kegiatan belajar yang sesungguhnya di sekolah dasar. Untuk dapat
menggali potensi yang dimiliki oleh setiap anak, maka diperlukan adanya usaha yang sesuai
dengan kondisi anak masing-masing. Upaya ini bisa dilakukan dengan berbagai macam cara
(11)
3
Berhitung adalah suatu ilmu yang berhubungan dengan Matematika, karena
matematika adalah ilmu tentang bilangan-bilangan dan prosedur operasional yang digunakan
dalam penyelesaian persoalan mengenai bilangan. (pusat pembinaan dan pengembangan
bahasa (1991).
Kemampuan Berhitung ialah kemampuan yang dimiliki setiap anak untuk
mengembangkan kemampuannya, karakteristik perkembangannya dimulai dari lingkungan
yang terdekat dengan dirinya, sejalan dengan perkembangan kemampuannya anak dapat
meningkatkan ketahap pengertian mengenai bilangan, yaitu hubungan dengan angka-angka.
( Susanto 2011 : 98 ). Pengembangan kemampuan berhitung pada anak merupakan salah
satu kemampuan dasar yang dipersiapkan sejak dini agar anak mampu mengenal
angka-angka dan mampu menyebutkan bilangan sesuai dengan tahap perkembangan kemampuan
berhitung anak. Salah satu cara untuk mengajarkan anak berhitung adalah dengan
menggunakan Metode Jarimatika, karena anak sampai usia 5 tahun belum dapat melakukan
kegiatan berhitung dengan sesungguhnya ( berhitung dengan bilangan abstrak ). Anak usia
5 tahun berada pada tahap berhitung permulaan yaitu anak berhitung dengan benda-benda
dari lingkungan yang terdekatnya, tujuannya anak mampu membilang, mengenal bilangan,
meniru bilangan.
Menurut Permendiknas no 58 tahun 2009 tentang standar pendidikan anak usia dini
terdapat 5 dimensi kemampuan yaitu kemampuan fisik motorik, kognitif, bahasa, social
emosional dan nilai – nilai agama dan moral. Kemampuan kognitif merupakan salah satu
(12)
4
ruang lingkup yaitu kemampuan pengetahuan umum, sains, dan matematika (konsep bentuk,
warna, ukuran, pola bilangan dan berhitung).
Kegiatan pembelajaran Matematika terpadu untuk Anak Usia Dini memiliki peranan yang
sangat penting dalam mengembangkan seluruh potensi anak. Setiap anak memiliki potensi
untuk masing-masing perkembangan. Pembelajaran matematika untuk anak usia dini
sangatlah dibutuhkan untuk mempersiapkan anak melanjutkan pendidikan dasar. Dalam
pembelajaran matematika kemampuan dasar yang harus dimiliki anak dalam pembelajaran
matematika adalah mengenal bilangan, pemahaman konsep bilangan , biasanya dimulai
dengan mengeksplorasi benda-benda konkrit yang dapat dihitung dan diurutkan. Hal ini
sesuai dengan Tahapan Praoperasional (2-7 tahun). Tahap Praoperasional ini ditandai oleh
pembentukan konsep-konsep yang stabil, munculnya kemampuan menalar, egosentisme
mulai menguat dan kemudian melemah, serta terbentuknya gagasan yang sifatnya imajinatif.
Menurut (Depdiknas, 2002:10 ) Kemampuan mengenal bilangan untuk anak usia 5-6
tahun ( kelompok B ), yaitu anak dapat menyebutkan angka 1-20 secara urut, menunjuk
angka 1-20 secara acak, menunjuk benda secara utuh, mencari angka sesuai dengan jumlah
benda, menunjukan kumpulan benda yang jumlahnya sama, tidak sama, lebih banyak dan
lebih sedikit, serta menyebutkan kembali benda-benda yang dilihatnya. Dari pengamatan
penulis selama menjadi tutor di Pendidikan Anak Usia Dini “MAWAR” Kelurahan Petisah
Hulu ini masih banyak anak yang belum mampu untuk menyebutkan angka 1-20 dan
menunjukan lambang bilangannya. Disamping itu juga kemampuan berhitung anak di
kelompok B Paud Mawar kelurahan Petisah ini masihlah rendah salah satunya bisa dilihat
dalam menyebutkan bilangan, disini anak tidak mampu menyebutkan bilangan secara
(13)
5
(seperti 7, 9 12, 11 ) dan tidak mengenal angka misalnya ketika guru bertanya tentang angka
anak diam saja. Begitu juga dengan penjumlahan dan pengurangan. Berdasarkan
pengamatan yang penulis lakukan di sekolah pada anak usia 5-6 tahun (kelompok B ) yang
berjumlah 25 orang , penulis melihat rendahnya perkembangan berhitung permulaan. Hal
tersebut dapat dilihat dari kurangnya kemampuan anak dalam memahami materi
pembelajaran berhitung yang diberikan. Diantara 25 anak , hanya 12 orang anak yang dapat
menguasai materi pembelajaran berhitung, selain itu masih terdapat beberapa orang anak
yang belum mampu mengenal angka, huruf, dengan baik. Pada saat pembelajaran
matematika sebagian besar anak belum mampu menunjukkan angka 1-20 secara acak. Hal
ini diperoleh berdasarkan hasil observasi bahwa pada saat guru menyuruh satu persatu anak
kedepan kelas untuk menujukkan angka 1-20 tetapi kenyataannya dari beberapa angka yang
disebutkan anak hanya mampu menunjukkan beberapa angka saja. Hal tersebut diakibatkan
karena kurang tepatnya guru memilih metode yang digunakan dalam pembelajaran
matematika, sehingga pembelajaran yang dilaksanakan tidak dapat dipahami anak.
Apabila kita ingin mengajarkan sesuatu kepada anak atau peserta didik dengan baik
dan berhasil, pertama-tama yang harus diperhatikan adalah metode yang akan dilakukan,
sehingga sasaran yang diharapkan dapat tercapai atau terlaksana dengan baik, karena metode
yang didalam fungsinya merupakan alat untuk mencapai tujuan. Metode mengajar adalah
salah satu cara yang digunakan dalam mengajar. Metode mengajar harus dapat
menumbuhkan motivasi dalam belajar anak. Oleh karena itu, salah satu metode yang
(14)
6
permainan. Permainan adalah salah satu metode pembelajaran yang dapat mengembangkan
daya kreatifitas, meningkatkan motivasi juga dapat mengurang rasa bosan dan jenuh
khususnya saat belajar operasi hitung.
Pada prinsipnya bermain tidak dapat dilepas begitu saja dari kehidupan anak-anak
karena bermain bagi kehidapan anak merupakan proses yang sangat mendasar dalam
pertumbuhan fisik dan perkembang mental serta social seorang anak. Seperti yang
dikemukakan oleh sudono (2004:1) bahwa : Bermain adalah suatu kegiatan yang dilakukan
dengan atau tanpa mmenggunakan alat yang menghasilkan pengertian atau memberikan
informasi, memberikan rangsangan maupun mengembangkan imajinasi pada anak”.
Keberhasilan anak dalam belajar sebagian besar tentunya tergantung pada cara
penyajian guru dalam proses belajar mengajar. Dari banyak macam media pembelajaran
yang digunakan dalam suatu penyajian pembelajaran, salah satu cara penyajian
pembelajaran yang dapat meningkatkan kemampuan berhitung anak adalah dengan
menggunakan Metode permainan Jarimatika.
Jarimatika berasal dari dua kata yaitu jari dan matika. Jari merupakan bagian
pelengkap pada tangan yang telah dikaruniakan Tuhan untuk kita sebagai manusia,
sedangkan matika merupakan singkatan dari matematika. Jarimatika itu mempunyai arti
menghitung dengan metode jari-jari kita. Dimana konsep berhitung yang dikembangkan
adalah menggunakan jari. Oleh karena itu anak-anak akan menyukai metode permainan
jarimatika ini karena disamping gampang untuk memperaktekaannya, alatnyapun tak usah
(15)
7
untuk mengikuti pembelajaran, dengan tujuan untuk melibatkan aktivitas anak, atas
pertimbang tersebut guru dituntut untuk lebih kreatif dalam menciptakan dan menggunakan
metode pembelajaran yang dapat memotivasi anak dalam kegiatan pembelajarannya.
Metode jarimatika merupakan salah satu sarana untuk menumbuhkan sikap dan minat anak
untuk berhitung. Dengan system pembelajaran metode jarimatika, anak lebih aktif
mengikuti pembelajaran dalam kelas dengan cara melibatkan jari-jari tangannya untuk
berhitung. Hal ini akan memotivasi anak untuk lebih menyukai berhitung. Adapun
kelebihan jarimatika seperti yang dikemukakan “Septi Peni Wulandari” (2009) Jarimatika
memberikan visualisasi proses berhitung, menggembirakan saat digunakan dan tidak
memberatkan memori otak anak. Berdasarkan uraian diatas penulis tertarik untuk
melakukan penelitian dengan Judul
“ Upaya Meningkatkan Kemampuan Berhitung Permulaan Melalui Metode Permainan
Jarimatika pada anak Usia 5-6 tahun di Paud Mawar Kel. Petisah Hulu kecamatan Medan Baru”..
1.2 Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah dapat diketahui bahwa rendahnya kemampuan
berhitung anak dapat diidentifikasai sebagai berikut:
- Kurangnya metode pembelajaran berhitung permulaan yang mudah dan menarik bagi anak.
- Masih terbatasnya alat peraga untuk berhitung permulaan.
- Rendahnya Pemahaman anak terhadap pengenalan lambang bilangan.
(16)
8
1.3 Batasan Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah diatas, sebenarnya banyak masalah yang harus
diatasi, namun mengingat dan mempertimbangkan waktu, tenaga dan kemampuan penulis
maka masalah dalam penelitian ini dibatasi pada Upaya meningkatkan kemampuan
berhitung permulaan melalui metode jarimatika pada anak usia 5-6 tahun di Paud Mawar
Kelurahan Petisah Hulu.
1.4 Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah diatas maka dalam penelitian ini penulis rumuskan
masalah sebagai berikut: “ Apakah melalui metode jarimatika dapat meningkatkan
kemampuan berhitung permulaan anak kelompok B Paud Mawar “?
1.5 Tujuan Penelitian
Untuk meningkatkan kemampuan berhitung permulaan melalui metode jarimatika pada
anak usia 5-6 tahun di Paud Mawar Petisah Hulu dan memotivasi anak agar lebih mudah dan
menyenangkan dalam mempelajari berhitung (matematika )
1.6 Manfaat Penelitian
Adapun manfaat dari penelitian ini adalah:
1. Secara Praktis yaitu:
Bagi guru adalah untuk tetap mengkreasikan pembelajaran agar dapat
(17)
9
pembelajaran berhitung permulaan yang lebih menarik dan menyenangkan sehinggga
tercipta suasana pembelajaran yang lebih baik.
2. Secara Teoritis
a. Dapat meningkatkan kemampuan berhitung dengan menggunakan jari-jari
tangan yang mudah dan menyenangkan bagi anak
b. sebagai bahan masukan bagi peneliti atau calon peneliti lain yang bermaksud
mengadakan penelitian pada permaslahan yang sama atau berhubungan
(18)
60
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pengamatan yang dilakukan terhadap upaya
meningkatkan Perkembangan berhitung permulaan anak usia 5-6 tahun melalui Metode
Permainan jarimatika di Pendidikan Anak Usia dini Mawar kelurahan Petisah Hulu
kecamatan Medan Baru, kesimpulan dari penelitian ini adalah:
Dengan penerapan Metode permainan Jarimatika dapat meningkatkan berhitung permulaan anak usia 5-6 tahun.
Hasil observasi dan refleksi pada siklus I didapat 8 anak (42,1%) yang memiliki perkembangan berhitung cukup, 10 orang anak yang memiliki perkembangan kurang
(52,6%), dan 1 orang anak yang memiliki perkembangan berhitung sangat kurang
(5,2%). Rata-rata perkembangan berhitung permulaan anak sebesar ( 32% ). Pada
siklus ini kemampuan klsikal belum tercapai.
Pada siklus II dilakukan perbaikan pembelajaran dengan tetap menggunakan Metode Permainan Jarimatika. Dari 19 anak terdapat 2 orang anak yang memiliki perkembangan
berhitung baik sekali (10,2%), 7 orang anak yang memiliki Perkembangan berhitung
baik (42,2%) dan 10 0rang anak yang memperoleh perkembangan berhitung permulaan
kurang sekali. Rata-rata perkembangan kemampuan berhitung permulaan anak dengan
(19)
61
5.1 Saran
1. Dengan menggunakan metode permainan jarimatika dapat dijadikan alternative untuk
meningkatkan perkembangan berhitung permulaan anak usia 5-6 tahun.
2. Dengan menggunakan Metode Permainan Jarimatika, diharafkan guru dapat
mengembangkan Metode pembelajaran sebagai salah satu strategi belajar.
3. Bagi peneliti dapat dijadikan feedback untuk meningkatkan pembelajaran dengan
(20)
DAFTAR PUSTAKA
Anggora M. Toha, dkk (2008). Metode Penelitian, Jakarta< Universitas Terbuka
Anwar Khairul , 2011. Model dan Pendekatan Pembelajaran, Universitas Negeri Medan.
Arikunto, S…(dkk),2006 Penelitian Tindakan Kelas, Jakarta: Bumi aksara
Astuti Trivia ,2013, Metode Berhitung Lebih Cepat Jari Matika, Lingksr Media
Auliya M. fahar, 2011,0323 Pengantar Perkembangan Anak Usia Dini dalam Berbagai Aspeknya, Kencana,
Depdiknas (2007). Permaianan Berhitung Permulaan. Jakarta.
http://www.scribd.com/doc/54258199/21/Uji-validitas-data
Kayvan Umy 2009. 57 Permainan Kreatif untuk Mencerdaskan Anak. Jakarta: Media Kita.
Partini. Pengantar Pendidikan Anak Usia Dini, Grafindo Litera Media, Yogyakarta
Sudono,anggani, 2010. Sumber Belajar dan Alat Permainan. Jakarta: Grasindo
Sujono Yuliani Nurani, dkk .2009. Metode Pengembangan Kognitif. (PGTK2101) Jakarta : Universitas Terbuka
Susanto ,Ahmad, 2011. Perkembangan Anak Usia Dini Pengantar Dalam berbagai Aspeknya Jakarta: Kencana ,
Syah Daryan dkk .2010., Pengantar Statistik Pendidikan Gaung Persada Press. Jakarta :
Tim PKP PG PAUD. 2008. Panduan Pemantapan Kemampuan Profesional. Jakarta : Universitas Terbuka.
Yus Anita, . 2011. Model Pendidikan Anak Usia Dini. Jakarta Kencana.
Yus Anita 2011, Penilaian Perkembangan Belajar Anak Taman Kanak-kanak, ,Jakarta,
Wardani IGAK, dkk. 2008 Penelitian Tindakan Kelas, Jakarta, Universitas Terbuka
(1)
untuk mengikuti pembelajaran, dengan tujuan untuk melibatkan aktivitas anak, atas pertimbang tersebut guru dituntut untuk lebih kreatif dalam menciptakan dan menggunakan metode pembelajaran yang dapat memotivasi anak dalam kegiatan pembelajarannya. Metode jarimatika merupakan salah satu sarana untuk menumbuhkan sikap dan minat anak untuk berhitung. Dengan system pembelajaran metode jarimatika, anak lebih aktif mengikuti pembelajaran dalam kelas dengan cara melibatkan jari-jari tangannya untuk berhitung. Hal ini akan memotivasi anak untuk lebih menyukai berhitung. Adapun kelebihan jarimatika seperti yang dikemukakan “Septi Peni Wulandari” (2009) Jarimatika memberikan visualisasi proses berhitung, menggembirakan saat digunakan dan tidak memberatkan memori otak anak. Berdasarkan uraian diatas penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan Judul
“ Upaya Meningkatkan Kemampuan Berhitung Permulaan Melalui Metode Permainan Jarimatika pada anak Usia 5-6 tahun di Paud Mawar Kel. Petisah Hulu kecamatan Medan Baru”..
1.2 Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah dapat diketahui bahwa rendahnya kemampuan berhitung anak dapat diidentifikasai sebagai berikut:
- Kurangnya metode pembelajaran berhitung permulaan yang mudah dan menarik
bagi anak.
- Masih terbatasnya alat peraga untuk berhitung permulaan.
- Rendahnya Pemahaman anak terhadap pengenalan lambang bilangan. - Anak belum memahami proses berhitung tambah kurang secara sederhana.
(2)
1.3 Batasan Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah diatas, sebenarnya banyak masalah yang harus diatasi, namun mengingat dan mempertimbangkan waktu, tenaga dan kemampuan penulis maka masalah dalam penelitian ini dibatasi pada Upaya meningkatkan kemampuan berhitung permulaan melalui metode jarimatika pada anak usia 5-6 tahun di Paud Mawar Kelurahan Petisah Hulu.
1.4 Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah diatas maka dalam penelitian ini penulis rumuskan masalah sebagai berikut: “ Apakah melalui metode jarimatika dapat meningkatkan kemampuan berhitung permulaan anak kelompok B Paud Mawar “?
1.5 Tujuan Penelitian
Untuk meningkatkan kemampuan berhitung permulaan melalui metode jarimatika pada anak usia 5-6 tahun di Paud Mawar Petisah Hulu dan memotivasi anak agar lebih mudah dan menyenangkan dalam mempelajari berhitung (matematika )
1.6 Manfaat Penelitian
Adapun manfaat dari penelitian ini adalah: 1. Secara Praktis yaitu:
Bagi guru adalah untuk tetap mengkreasikan pembelajaran agar dapat meningkatkan dan mengembangkan kemampuan guru dalan menggunakan metode
(3)
pembelajaran berhitung permulaan yang lebih menarik dan menyenangkan sehinggga tercipta suasana pembelajaran yang lebih baik.
2. Secara Teoritis
a. Dapat meningkatkan kemampuan berhitung dengan menggunakan jari-jari tangan yang mudah dan menyenangkan bagi anak
b. sebagai bahan masukan bagi peneliti atau calon peneliti lain yang bermaksud mengadakan penelitian pada permaslahan yang sama atau berhubungan dengan menggunakan metode permainan jarimatika bagi anak usia 5-6 tahun
(4)
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pengamatan yang dilakukan terhadap upaya meningkatkan Perkembangan berhitung permulaan anak usia 5-6 tahun melalui Metode Permainan jarimatika di Pendidikan Anak Usia dini Mawar kelurahan Petisah Hulu kecamatan Medan Baru, kesimpulan dari penelitian ini adalah:
Dengan penerapan Metode permainan Jarimatika dapat meningkatkan berhitung permulaan anak usia 5-6 tahun.
Hasil observasi dan refleksi pada siklus I didapat 8 anak (42,1%) yang memiliki perkembangan berhitung cukup, 10 orang anak yang memiliki perkembangan kurang (52,6%), dan 1 orang anak yang memiliki perkembangan berhitung sangat kurang (5,2%). Rata-rata perkembangan berhitung permulaan anak sebesar ( 32% ). Pada siklus ini kemampuan klsikal belum tercapai.
Pada siklus II dilakukan perbaikan pembelajaran dengan tetap menggunakan Metode Permainan Jarimatika. Dari 19 anak terdapat 2 orang anak yang memiliki perkembangan berhitung baik sekali (10,2%), 7 orang anak yang memiliki Perkembangan berhitung baik (42,2%) dan 10 0rang anak yang memperoleh perkembangan berhitung permulaan kurang sekali. Rata-rata perkembangan kemampuan berhitung permulaan anak dengan memakai metode Jarimatika sudah berkembang.
(5)
5.1 Saran
1. Dengan menggunakan metode permainan jarimatika dapat dijadikan alternative untuk meningkatkan perkembangan berhitung permulaan anak usia 5-6 tahun.
2. Dengan menggunakan Metode Permainan Jarimatika, diharafkan guru dapat mengembangkan Metode pembelajaran sebagai salah satu strategi belajar.
3. Bagi peneliti dapat dijadikan feedback untuk meningkatkan pembelajaran dengan menggunak metode permainan Jarimatika.
(6)
Anggora M. Toha, dkk (2008). Metode Penelitian, Jakarta< Universitas Terbuka
Anwar Khairul , 2011. Model dan Pendekatan Pembelajaran, Universitas Negeri Medan. Arikunto, S…(dkk),2006 Penelitian Tindakan Kelas, Jakarta: Bumi aksara
Astuti Trivia ,2013, Metode Berhitung Lebih Cepat Jari Matika, Lingksr Media
Auliya M. fahar, 2011,0323 Pengantar Perkembangan Anak Usia Dini dalam Berbagai Aspeknya, Kencana,
Depdiknas (2007). Permaianan Berhitung Permulaan. Jakarta. http://www.scribd.com/doc/54258199/21/Uji-validitas-data
Kayvan Umy 2009. 57 Permainan Kreatif untuk Mencerdaskan Anak. Jakarta: Media Kita. Partini. Pengantar Pendidikan Anak Usia Dini, Grafindo Litera Media, Yogyakarta
Sudono,anggani, 2010. Sumber Belajar dan Alat Permainan. Jakarta: Grasindo
Sujono Yuliani Nurani, dkk .2009. Metode Pengembangan Kognitif. (PGTK2101) Jakarta : Universitas Terbuka
Susanto ,Ahmad, 2011. Perkembangan Anak Usia Dini Pengantar Dalam berbagai Aspeknya Jakarta: Kencana ,
Syah Daryan dkk .2010., Pengantar Statistik Pendidikan Gaung Persada Press. Jakarta :
Tim PKP PG PAUD. 2008. Panduan Pemantapan Kemampuan Profesional. Jakarta : Universitas Terbuka.
Yus Anita, . 2011. Model Pendidikan Anak Usia Dini. Jakarta Kencana.
Yus Anita 2011, Penilaian Perkembangan Belajar Anak Taman Kanak-kanak, ,Jakarta,
Wardani IGAK, dkk. 2008 Penelitian Tindakan Kelas, Jakarta, Universitas Terbuka