Kontribusi kompetensi guru pkn terhadap motivasi belajar siswa smp negeri dan smp swasta se- kecamatan cikalong wetan Kab. Bandung barat.

(1)

No Daftar FPIPS : 2084/UN.40.2.2/PL.2014

KONTRIBUSI KOMPETENSI GURU PKN TERHADAP

MOTIVASI BELAJAR SISWA SMP NEGERI DAN SMP

SWASTA SE- KECAMATAN CIKALONG WETAN

KAB. BANDUNG BARAT

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Jurusan Pendidikan Kewarganegaraan

Oleh

Reny Karlina Suryana 1002045

JURUSAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN

FAKULTAS PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

BANDUNG


(2)

KONTRIBUSI KOMPETENSI GURU PKN TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA SMP NEGERI DAN SMP SWASTA SE-KECAMATAN

CIKALONG WETAN KAB. BANDUNG BARAT

Oleh:

Reny Karlina Suryana 1002045

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi sebagian dari syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) pada Pendidikan

Kewarganegaraan

© Reny Karlina Suryana, 2014 Universitas Pendidikan Indonesia

Maret 2014

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhya atau sebagian,


(3)

LEMBAR PENGESAHAN RENY KARLINA SURYANA

1002045

KONTRIBUSI KOMPETENSI GURU PKN TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA SMP NEGERI DAN SMP SWASTA SE-KECAMATAN

CIKALONG WETAN KAB.BANDUNG BARAT

DISETUJUI DAN DISAHKAN OLEH: Pembimbing I

Prof. Dr. H. Aim Abdulkarim, M.Pd NIP. 19590714 198601 1001

Pembimbing II

Syaifullah, S.Pd M.Si NIP. 197211112 199903 1 001

Mengetahui:

Ketua Jurusan Pendidikan Kewarganegaraan

Prof. Dr. H. Sapriya, M.Ed NIP. 19630820 198803 1001


(4)

Skripsi ini telah diuji pada

Hari, Tanggal : Selasa, 08 April 2014

Tempat : Gedung FPIPS UPI Bandung

Panitia Ujian Sidang Terdiri dari:

1. Ketua :

Prof. Dr. H. Karim Suryadi, M.Si NIP. 19700814 199402 1 001 2. Sekretaris :

Prof. Dr. H. Sapriya, M.Ed NIP. 19630820 198803 1 001

3. Penguji : Penguji I

Prof. Dr. H. Dasim Budimansyah, M.Si NIP. 19620316 198803 1 003

Penguji II

Prof. Dr. H. Sapriya, M.Ed NIP. 19630820 198803 1 001 Penguji III

Prof. Dr. H. Endang Danial AR., M.Pd NIP. 19500502 197603 1 002


(5)

(6)

Reny Karlina Suryana, 2014

Kontribusi kompetensi guru pkn terhadap motivasi belajar siswa smp negeri dan smp swasta se- kecamatan cikalong wetan

Kab. Bandung barat

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu ABSTRAK

RENY KARLINA SURYANA (1002045) KONTRIBUSI KOMPETENSI GURU PKN TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA SMP NEGERI DAN SMP SWASTA SE-KECAMATAN CIKALONG WETAN

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh suatu permasalahan yang terjadi dalam

dunia pendidikan. Alangkah pentingnya pendidikan itu, khususnya Pendidikan

Kewarganegaraan dimana Guru sebagai media pendidik memberikan ilmunya sesuai dengan kemampuan yang dimiliki, harapan tersebut dapat terwujud apabila siswa memiliki motivasi belajar yang tinggi. Namun, berdasarkan hasil prapenelitian yang dilakukan penulis ditemukan masalah masih rendahnya motivasi belajar siswa dalam mengikuti proses pembelajaran mata pelajaran PKn di SMP Negeri dan SMP Swasta se- Kecamatan Cikalong Wetan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dengan pendekatan metode campuran (mixed) yaitu pendekatan penelitian yang mengkombinasikan bentuk kualitatif dan bentuk kuantitatif. Sedangkan, pengumpulan data dilakukan melalui quisioner (angket), wawancara, dan studi dokumentasi. Berdasarkan hasil penelitian di lapangan dan sebagaimana yang telah dipaparkan pada bagian pembahasan, maka diperoleh hasil penelitian sebagai berikut: (1) Kompetensi guru PKn SMP Negeri dan SMP Swasta di Kecamatan Cikalong Wetan sudah memadai, dimana guru PKn secara optimal menjalankan tugasnya sesuai dengan komponen-komponen yang terdapat didalam keempat kompetensi yang harus dimiliki oleh seorang guru agar dikatakan profesional yaitu kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi sosial, dan kompetensi profesional, namun komponen-komponen yang terdapat dalam kompetensi sosial belum sepenuhnya terpenuhi salah satunya yaitu tidak optimalnya penggunaan tehknologi komunikasi dan informasi secara fungsional; (2) Motivasi belajar siswa SMP Negeri dan SMP Swasta di Kecamatan Cikalong Wetan cukup baik, yang tercermin dari keaktifan dan semangat belajar serta keantusiasan siswa dalam mengikuti pembelajaran, ini berarti yang mempengaruhi motivasi belajar seseorang itu harus berasal dari dalam dirinya sendiri dan didukung oleh pengaruh dari luar seperti keluarga, guru, teman, bahkan lingkungan sekitar (3) Kompetensi yang dimiliki guru PKn berkontribusi terhadap motivasi belajar siswa SMP Negeri dan SMP Swasta di Kecamatan Cikalong Wetan, dimana siswa terlibat aktif dalam proses pembelajaran, namun kompetensi guru bukan sebagai faktor penentu untuk meningkatkan motivasi belajar siswa terdapat faktor-faktor lain diluar kompetensi guru PKn yang dapat meningkatkan motivasi belajar siswa; (4) Hubungan yang erat antara kompetensi guru PKn dengan motivasi belajar siswa SMP Negeri dan SMP Swasta di Kecamatan Cikalong Wetan, ditandai dengan semakin baiknya kompetensi guru PKn, sehingga semakin tinggi motivasi belajar siswa.


(7)

Reny Karlina Suryana, 2014

Kontribusi kompetensi guru pkn terhadap motivasi belajar siswa smp negeri dan smp swasta se- kecamatan cikalong wetan

Kab. Bandung barat

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu ABSTRAK

RENY KARLINA SURYANA (1002045) CONTRIBUTION COMPETENCE OF THE CIVIC EDUCATION TEACHER TO HIGH MOTIVATION TO LEARN FROM JUNIOR HIGH SCHOOL AND JUNIOR HIGH SCHOOL STUDENT PRIVATE SECTOR SUB-DISTRICT CIKALONG WETAN

The research was influenced by a problem that happened in the world of education. How the importance of education, especially civic education teacher as a media educators give firmly grounded in accordance with capabilities, the hope can be achieved if student will have high motivation to learn. However, based on the result pre research done I found a problem is still low student learning motivation in subjects to follow the process of learning civic education in junior high school and private junior high school se- sub-district Cikalong Wetan. The methods used in this research is descriptive method with the approach methods mixed (mixed) that is an approach or that combine form qualitative and quantitative form. While, the collection data will be done through quisioner, an interview, and a study documentation. Based on the results of research in the field and, as has been presented to the discussion, then, research results as follows: (1) civic education teacher competency junior high school and private junior high school in the sub-district Cikalong Wetan is enough, and the civic education teacher optimally to perform their tasks in accordance with the components is found in the four competencies that must be owned by a professional teacher so that it was said, but the competencies namely pedagogy competency personality, but the competencies and socio-professional competence, but the components that could be found in social order has not been fully met one of them are not use farmer's rice drains technology information and communication functional; (2) High motivation to learn from junior high school and private junior high school in the sub-district Cikalong Wetan enough, as reflected in the active and spirit to learn and expressed their unbridled enthusiasm for our joint students to participate in learning, this means That affected high motivation to learn that one must come from within himself, and was supported by the influence from outside like a family, teachers, friends and even environment around; (3) competency possessed civic eduaction teacher contributing to high motivation to learn from junior high school and private junior high school in the sub-district Cikalong Wetan, where student actively involved in the process of learning, but competence of the teachers are not determinants for improving student learning motivation factors other factors outside competence of the teachers pkn to boost learning motivation that students; (4) a close relationship between competence of the civic education teachers students from junior high schools with high motivation to learn private


(8)

Reny Karlina Suryana, 2014

Kontribusi kompetensi guru pkn terhadap motivasi belajar siswa smp negeri dan smp swasta se- kecamatan cikalong wetan

Kab. Bandung barat

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

junior high school and the land in the sub-district Cikalong Wetan, marked with the increasingly good civic education teacher competency, so that more than motivation student learning.


(9)

Reny Karlina Suryana, 2014

Kontribusi kompetensi guru pkn terhadap motivasi belajar siswa smp negeri dan smp swasta se- kecamatan cikalong wetan

Kab. Bandung barat

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR ISI

Halaman

ABSTRAK ... i

KATA PENGANTAR ... ii

UCAPAN TERIMA KASIH ... iii

DAFTAR ISI ... vi

DAFTAR TABEL ... ix

DAFTAR GAMBAR ... xi

DAFTAR LAMPIRAN ... xiv

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A.

Latar Belakang Penelitian ... 1

B.

Identifikasi dan Perumusan Masalah ... 5

C.

Tujuan Penelitian ... 6

D.

Manfaat Penelitian ... 6

E.

Organisasi Penelitian ... 7

BAB II KAJIAN TEORI ... 9

A. Kompetensi Guru ... 9

1. Definisi Guru, Peran, dan Fungsi Guru ... 9

2. Definisi Kompetensi, Standar Kompetensi, dan Peran Kompetensi Guru ... 15

3. Kompetensi Guru PKn ... 23

B. Teori Motivasi Belajar Siswa ... 23

1. Definisi Motivasi, Motivasi Belajar, Sifat Motivasi, dan Bentuk-Bentuk Motivasi di Sekolah ... 23

2. Definisi Siswa dan Kebutuhan Siswa dalam Pembelajaran ... 30

C. Pengertian, Fungsi dan Tujuan, Komponen Kompetensi dalam Kewarganegaraan ... 32

1. Pengertian Pendidikan Kewarganegaraan ... 32

2. Fungsi dan Tujuan Mata Pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan ... 33

D. Penelitian Terdahulu ... 39


(10)

Reny Karlina Suryana, 2014

Kontribusi kompetensi guru pkn terhadap motivasi belajar siswa smp negeri dan smp swasta se- kecamatan cikalong wetan

Kab. Bandung barat

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB III METODE PENELITIAN ... 41

A. Pendekatan dan Metode Penelitian ... 41

1. Pendekatan ... 41

2. Metode Penelitian... 42

B. Variabel Penelitian ... 42

1. Kompetensi Guru PKn ... 42

2. Motivasi Belajar Siswa ... 43

C. Tehnik Pengumpulan Data ... 45

1. Kuisioner (Angket) ... 46

2. Wawancara ... 46

3. Studi Literatur ... 47

4. Studi Dokumentasi ... 47

D. Populasi dan Sampel ... 47

1. Populasi ... 47

2. Sampel ... 47

E. Tahap-Tahap Penelitian ... 48

1. Pra Penelitian ... 48

2. Penyusunan Angket dan Pedoman Wawancara ... 49

3. Perizinan Penelitian ... 49

4. Pelaksanaan Penelitian ... 50

F. Pengolahan dan Analisis Data ... 51

1. Analisis Kuantitatif ... 51

a. Pengujian Instrumen Penelitian... 51

b. Uji Coba Instrumen Penelitian ... 51

c. Uji Normalitas ... 53

d. Uji Hipotesis ... 53

2. Analisis Kualitatif ... 56

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 60

A. Deskripsi Umum Lokasi dan Subjek Penelitian... 60

1. SMP Negeri 1 Cikalong Wetan ... 60

a. Profil Sekolah ... 60

b. Visi, Misi, dan Tujuan Sekolah ... 60

2. SMP Negeri 2 Cikalong Wetan ... 66

a. Profil Sekolah ... 66


(11)

Reny Karlina Suryana, 2014

Kontribusi kompetensi guru pkn terhadap motivasi belajar siswa smp negeri dan smp swasta se- kecamatan cikalong wetan

Kab. Bandung barat

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

3. SMP PGRI 168 Cikalong Wetan ... 74

a. Profil Sekolah ... 74

b. Visi, Misi, dan Tujuan Sekolah ... 75

4. SMP PGRI 385 Puteran ... 78

a. Profil Sekolah ... 78

b. Visi, Misi, dan Tujuan Sekolah ... 78

B. Pengujian Instrumen ... 82

1. Uji Validitas ... 83

a. Uji Validitas Variabel X ... 83

b. Uji Validitas Variabel Y ... 85

c. Uji Reliabilitas ... 86

d. Uji Normalitas ... 89

2. Uji Hipotesis ... 90

a. Koefesien Korelasi ... 90

b. Koefesien Determinasi ... 92

c. Analisi Regresi ... 93

C. Deskripsi Hasil Angket ... 95

D. Gambaran masing-masing Aspek Hasil Tanggapan Responden Terhadap Kompetensi Guru PKn dan Motivasi Belajar Siswa ... 148

E. Deskripsi Hasil Wawancara ... 156

F. Pembahasan Hasil Penelitian ... 171

1. Gambaran Kompetensi Guru PKn SMP Negeri dan SMP Swasta se-Kecamatan Cikalong Wetan ... 171

2. Gambaran Motivasi Belajar Siswa SMP Negeri dan SMP Swasta se-Kecamatan Cikalong Wetan ... 181

3. Kontribusi Kompetensi Guru PKn Terhadap Motivasi Belajar Siswa SMP Negeri dan SMP Swasta se-Kecamatan Cikalong Wetan ... 187

4. Hubungan Antara Kompetensi Guru PKn dengan Motivasi Belajar Siswa SMP Negeri dan SMP Swasta se-Kecamatan Cikalong Wetan ... 192

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 197

A. Kesimpulan ... 197

B. Saran ... 198

DAFTAR PUSTAKA ... 200

LAMPIRAN-LAMPIRAN


(12)

Reny Karlina Suryana, 2014

Kontribusi kompetensi guru pkn terhadap motivasi belajar siswa smp negeri dan smp swasta se- kecamatan cikalong wetan

Kab. Bandung barat


(13)

Reny Karlina Suryana, 2014

Kontribusi kompetensi guru pkn terhadap motivasi belajar siswa smp negeri dan smp swasta se- kecamatan cikalong wetan

Kab. Bandung barat

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Penelitian

Menjadi bangsa yang maju tentu merupakan cita-cita yang ingin dicapai oleh setiap negara di dunia. Salah satu faktor yang mendukung bagi kemajuan adalah pendidikan. Begitu pentingnya pendidikan, sehingga suatu bangsa dapat diukur apakah bangsa itu maju atau mundur, sebab pendidikan merupakan proses mencetak generasi penerus bangsa. Apabila output dari proses pendidikan ini gagal maka sulit dibayangkan bagaimana dapat mencapai kemajuan.

Didalam UU No. 20 Tahun 2003 tentang sistem pendidikan Nasional, pasal 3 menjelaskan bahwa:

pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya sehingga memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan oleh dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.

Pendidikan kewarganegaraan merupakan bagian atau usaha salah satu tujuan pendidikan IPS (Social Science Education) yaitu bahan pendidikannya diorganisir secara terpadu (integrated) dari berbagai disiplin ilmu-ilmu sosial, humaniora, dokumen negara, terutama Pancasila, UUD 1945, dan perundangan negara dengan tekanan bahan pendidikan pada hubungan warga negara dan yang berkenaan dengan bela negara. Pasal 39 UU No. 20 tahun 2003 menegaskan bahwa PKn merupakan usaha untuk membekali peserta didik dengan pengetahuan dan kemampuan dasar berkenaan dengan hubungan antara warga negara dengan negara serta pendidikan pendahuluan


(14)

Reny Karlina Suryana, 2014

Kontribusi kompetensi guru pkn terhadap motivasi belajar siswa smp negeri dan smp swasta se- kecamatan cikalong wetan

Kab. Bandung barat

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

bela negara agar menjadi warga negara yang dapat diandalkan oleh bangsa dan negara.

Mata pelajaran PKn adalah program pendidikan yang berintikan demokrasi politik yang diperluas dengan sumber-sumber pengetahuan lainnya, pengaruh-pengaruh positif dari pendidikan sekolah, masyarakat dan orang tua, yang kesemuanya itu diproses guna melatih para siswa untuk berfikir kritis, analitis, bersikap dan bertindak demokratis dalam mempersiapkan hidup demokratis yang berdasarkan Pancasila dan UUD 1945.

Sedangkan dalam Standar Isi untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah yang diterbitkan oleh Departemen Pendidikan Nasional ditegaskan bahwa:

PKn (citizenship) merupakan mata pelajaran yang memfokuskan pada pembentukkan diri yang beragam dari segi agama, sosialbudaya, bahasa, usia, dan suku bangsa untuk menjadi warga negara Indonesia yang cerdas, terampil, dan berkarakter yang diamanatkan oleh Pancasila dan UUD 1945. PKn mengarahkan perhatian pada moral yang diharapkan yang dapat diwujudkan dalam kehidupan seharihari. Perilaku yang memancarkan iman dan taqwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa dalam masyarakat yang terdiri dari berbagai golongan agama, perilaku yang bersifat kemanusiaan yang adil dan beradab, perilaku yang mendukung persatuan bangsa dalam masyarakat yang beraneka ragam kebudayaan dan kepentingan, perilaku yang mendukung kerakyatan yang mengutamakan kepentingan bersama di atas kepentingan perorangan dan golongan. Sehingga perbedaan pemikiran, pendapat ataupun kepentingan di atasi melalui musyawarah dan mufakat, serta perilaku yang mendukung upaya untuk mewujudkan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. Pendidikan kewarganegaraan merupakan usaha untuk membekali peserta didik dengan hubungan antar warga negara dengan Negara serta pendidikan pengetahuan bela negara agar menjadi warga negara yang dapat diandalkan oleh bangsa dan negara. Tiga ciri khas yang dimiliki mata pelajaran PKn, yakni meliputi pengetahuan, keterampilan dan karakter


(15)

Reny Karlina Suryana, 2014

Kontribusi kompetensi guru pkn terhadap motivasi belajar siswa smp negeri dan smp swasta se- kecamatan cikalong wetan

Kab. Bandung barat

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

kewarganegaraan. Ketiga hal tersebut merupakan bekal bagi peserta didik untuk meningkatkan kecerdasan multidimensional yang memadai untuk menjadi warga negara yang baik.

Adapun isi dari pengetahuan (body of knowledge) dari mata pelajaran PKn diorganisasikan secara interdisipliner dari berbagai disiplin ilmu ilmu sosial seperti ilmu politik, hukum, tata negara, psikologi dan berbagai kajian lainnya yang berasal dari kemasyarakatan, nilai-nilai budi pekerti dan hak asasi manusia dengan penekanan kepada hubungan antar warga negara dan warga negara, warga negara dan pemerintah negara, serta warga negara dan warga dunia. (Pusat Kurikulum, 2006: 3)

Alangkah pentingnya pendidikan itu, khususnya Pendidikan

Kewarganegaraan dimana Guru sebagai media pendidik memberikan ilmunya sesuai dengan kemampuan yang dimiliki. Peranan guru sebagai pendidik merupakan peran memberi bantuan dan dorongan, serta tugas-tugas yang berkaitan dengan mendisiplinkan anak agar anak dapat mempunyai rasa tanggung jawab dengan apa yang dia lakukan. Guru juga harus berupaya agar pelajaran yang diberikan selalu cukup untuk menarik minat anak .

Guru mempunyai peranan strategis dalam membentuk karakter dan kecerdasan anak didik. Seiring dengan UU No 20/2003 dan ketentuan pasal 1 UU No 14/2005 tentang Guru dan Dosen secara tegas menentukan bahwa guru adalah pendidik profesional dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai dan mengevaluasi peserta didik pada pendidikan anak usia dini jalur pendidikan formal, pendidikan dasar dan pendidikan menengah.

Berdasarkan Permendiknas No 16/2007, agar profesional seorang guru dituntut untuk mempunyai empat kompetensi yaitu:

1) Kompetensi Pedagogik

2) Kompetensi Kepribadian


(16)

Reny Karlina Suryana, 2014

Kontribusi kompetensi guru pkn terhadap motivasi belajar siswa smp negeri dan smp swasta se- kecamatan cikalong wetan

Kab. Bandung barat

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

4) Kompetensi Profesional

Lebih lanjut kompetensi Guru PKn di jelaskan lebih detail dalam Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia No 16 Tahun 2007 tentang Standar Kualifikasi Akademik dan Kompetensi Guru, yaitu:

a. Memahami materi, struktur, konsep, dan pola pikir keilmuan yang

mendukung mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan.

b. Memahami substansi Pendidikan Kewarganegraan yang meliputi

pengetahuan kewarganegaraan (civic knowledge), nilai dan sikap

kewarganegraan (civic disposition), dan keterampilan

kewarganegaraan (civic skill).

c. Menunjukan manfaat mata pelajaran Pendidikan

Kewarganegaraan.

Dalam dunia pendidikan guru memegang peranan penting, karena guru terlibat langsung dalam pembentukan dan pengembangan intelektual dan kepribadian siswa. Oleh karena itu, guru sering dijadikan tokoh teladan bahkan dijadikan tokoh identitas diri, dengan demikian guru harus memiliki perilaku dan kemampuan yang memadai untuk melaksanakan tugasnya dengan baik. Untuk mendapatkan hasil yang optimal khususnya dalam proses belajar mengajar yang berlangsung di sekolah banyak dipengaruhi oleh komponen-komponen guru dalam mengajar tersebut.

Menurut Turney (1973) Komponen tersebut meliputi keterampilan membuka pelajaran, menggunakan metode yang bervariasi, keterampilan dalam menggunakan media, keterampilan memberi penguatan, keterampilan verbal dan non verbal, keterampilan bertanya, melakukan penjajagan dan menutup pelajaran. Hal ini akan menunjukkan keterampilan guru dalam mengajar.

Harapan tersebut dapat terwujud apabila siswa memiliki motivasi belajar yang tinggi. Teman-teman di sekolah yang baik juga bisa mempengaruhi motivasi belajar teman sekelasnya. Warga masyarakat yang berpendidikan, berwawasan luas dan memiliki cita-cita memajukan


(17)

Reny Karlina Suryana, 2014

Kontribusi kompetensi guru pkn terhadap motivasi belajar siswa smp negeri dan smp swasta se- kecamatan cikalong wetan

Kab. Bandung barat

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

lingkungan khususnya dan bangsanya pada umumnya juga merupakan sumbangan yang tak ternilai bagi perkembangan kemajuan belajar para siswa, utamanya dalam mendorong para siswa untuk memiliki motivasi belajar yang tinggi. Sekolah yang berkualitas, guru-guru yang memiliki kompetensi dan komitmen yang tinggi dan disiplin terhadap tugasnya, teman-teman yang baik, orang tua yang berpendidikan dan berpandangan luas dan disiplin dalam mendidik anak, warga masyarakat yang mendukung belajar siswa dan berpandangan maju, merupakan dampak berhasilnya cita-cita lembaga pendidikan untuk mencapai tujuan nasional yang ingin dicapai sebagaimana tercantum dalam Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional.

Berdasarkan hasil penelitian Dewi Ratna Komala (2003: 106), 75% siswa menyatakan tidak menyukai pelajaran PKn, keadaan tersebut terjadi karena proses pembelajaran PKn di kelas kurang mendapat minat siswa. Hal inipun disebabkan oleh kesulitan yang dialami oleh guru PKn dalam menumbuhkan motivasi belajar siswa terletak pada media pembelajaran yang terbatas.

Selanjutnya merujuk kepada hasil penelitian yang dilakukan oleh Meida Selpianti (2004: 107), siswa cenderung giat belajar dan mempunyai motivasi dalam dirinya, dan mempunyai anggapan mata pelajaran PKn merupakan mata pelajaran yang menyenangkan dan dari hasil penelitian guru menggunakan berbagai macam metode yang bervariasi supaya siswa tidak bosan dan memotivasi siswa untuk lebih giat belajar.

Berdasarkan hasil dari kedua penelitian sebelumnya, dapat dilihat ada dua hasil yang ditemukan oleh kedua peneliti yang berbeda dimana penelitian pertama mendapatkan hasil guru PKn tidak dapat memotivasi siswa untuk belajar dan hasil dari penelitian yang kedua yaitu guru PKn dapat memotivasi siswa untuk belajar.


(18)

Reny Karlina Suryana, 2014

Kontribusi kompetensi guru pkn terhadap motivasi belajar siswa smp negeri dan smp swasta se- kecamatan cikalong wetan

Kab. Bandung barat

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Sehingga penulis merasa tertarik untuk melakukan penelitian yang berjudul:

“KONTRIBUSI KOMPETENSI GURU PKN TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA SMP NEGERI DAN SMP SWASTA

SE-KECAMATAN CIKALONG WETAN KAB. BANDUNG BARAT”

B. Identifikasi dan Perumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang masalah di atas permasalaham umum penelitian dirumuskan sebagai berikut: “apakah terdapat hubungan yang signifikan antara kontribusi kompetensi guru PKn terhadap motivasi belajar siswa”

Secara lebih khusus permasalahan penelitian di rumuskan sebagai berikut:

1. Bagaimana gambaran kompetensi guru PKn SMP Negeri dan SMP

Swasta se- Kecamatan Cikalong Wetan?

2. Bagaimana gambaran motivasi belajar siswa SMP Negeri dan SMP

Swasta se- Kecamatan Cikalong Wetan?

3. Bagaimana kontribusi kompetensi guru PKn terhadap motivasi belajar siswa SMP Negeri dan SMP Swasta se- Kecamatan Cikalong Wetan?

4. Adakah hubungan yang signifikan antara kompetensi guru PKn terhadap

motivasi belajar siswa SMP Negeri dan SMP Swasta se- Kecamatan Cikalong Wetan?

C. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan umum di adakannya penelitian ini adalah:

“Mengetahui kontribusi kompetensi Guru PKn dan hubungannya dengan

motivasi belajar siswa SMP Negeri dan SMP Swasta se-Kecamatan Cikalong


(19)

Reny Karlina Suryana, 2014

Kontribusi kompetensi guru pkn terhadap motivasi belajar siswa smp negeri dan smp swasta se- kecamatan cikalong wetan

Kab. Bandung barat

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Kemudian tujuan khusus dari penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Mengetahui gambaran kompetensi guru PKn SMP Negeri dan SMP

Swasta se-Kecamatan Cikalong Wetan

2. Mengetahui gambaran motivasi belajar siswa SMP Negeri dan SMP

Swasta se-Kecamatan Cikalong Wetan

3. Mengetahui kontribusi tentang kompetensi guru PKn SMP Negeri dan

SMP Swasta se-Kecamatan Cikalong Wetan

4. Mengetahui hubungan yang signifikan antara kompetensi Guru PKn

dengan motivasi belajar siswa SMP Negeri dan SMP Swasta se-Kecamatan Cikalong Wetan

D. Manfaat Penelitian

1. Manfaat Teoritis

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memperkaya khasanah ilmu pendidikan mengenai kompetensi guru dan teori motivasi belajar siswa pada mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan.

2. Manfaat Kebijakan

Manfaat penelitian dari segi kebijakan adalah di harapkan dapat menjadi masukan bagi pihak sekolah dan para guru untuk meningkatkan kompetensi guru agar motivasi belajar siswa pun meningkat

3. Manfaat Praktis

Hasil penelitian ini di harapkan dapat di jadikan referensi bagi guru dan kepala sekolah sebagai acuan dalam meningkatkan mutu pendidikan dengan memberikan pembelajaran yang tepat bagi siswa yakni bagaimana bersikap terhadap siswa untuk meningkatkan motivasi belajar

4. Manfaat Isu

Penelitian ini bermanfaat sebagai sumber informasi bagi guru dan kepala sekolah maupun dinas terkait yaitu disini dinas pendidikan dan


(20)

Reny Karlina Suryana, 2014

Kontribusi kompetensi guru pkn terhadap motivasi belajar siswa smp negeri dan smp swasta se- kecamatan cikalong wetan

Kab. Bandung barat

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

kebudayaan, untuk dapat mengevaluasi kinerja guru apalagi dengan adanya program sertifikasi untuk para guru tersebut apakah dapat meningkatkan kualitas kompetensi guru di lapangan.

E. Organisasi Penelitian

Sistematika penulisan merupakan hal yang penting demi

memperlancar penulisan skripsi yang akan di lakukan,adapun sistematika penulisan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

Bab I Pendahuluan, mengemukakan mengenai Latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian dan struktur organisasi skripsi

Bab II Kajian Pustaka, mengemukakan mengenai kajian pustaka untuk mendukung dan relevan dengan permasalahan penelitian ini

Bab III Metode Peneitian, Pada bab ini mengemukakan tentang metode penelitian, pendekatan penelitian, tekhnik pengumpulan data, analisis data penelitian, dan pembahasan hasil-hasil yang di peroleh di lapangan

Bab IV Hasil Penelitian dan Pembahasan, mengemukakan laporan hasil penelitian, deskripsi hasil penelitian, analisis hasil penelitian, dan pembahasan hasil-hasil yang di peroleh dalam penelitian

Bab V Kesimpulan dan Saran, mengemukakan kesimpulan berdasarkan hasil dari penelitian yang telah di laksanakan serta rekomendasi yang membangun bagi institusi yang bersangkutan.


(21)

1

Reny Karlina Suryana, 2014

Kontribusi kompetensi guru pkn terhadap motivasi belajar siswa smp negeri dan smp swasta se- kecamatan cikalong wetan

Kab. Bandung barat

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB III

METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Metode Penelitian

1. Pendekatan

Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan metode campuran (mixed). Pendekatan metode campuran ini digunakan dengan alasan untuk lebih memahami masalah penelitian dengan mengonvergensi (atau mentriangulasi) data kuantitatif yang berupa angka-angka dan data kualitatif yang berupa rincian-rincian deskriptif. Mengenai pendekatan metode campuran menurut Creswell dan Plano dalam Creswell (2010: 5) berpendapat bahwa:

Penelitian metode campuran merupakan pendekatan penelitian yang mengombinasikan atau mengasosiasikan bentuk kualitatif dan bentuk

kuantitatif. Pendekatan ini melibatkan asumsi-asumsi filosofis,

aplikasi pendekatan-pendekatan kualitatif dan kuantitatif, dan pencampuran (mixing) kedua pendekatan tersebut dalam satu penelitian.

Dengan kata lain pendekatan metode campuran adalah pendekatan yang menggabungkan dua pendekatan sekaligus yaitu pendekatan kualitatif dan pendekatan kuantitatif.

Dalam penelitian inipun digunakan strategi metode campuran konkuren/satu waktu (concurrent mixed methods). Sebagaimana Creswell (2010: 23) berpendapat bahwa :

Strategi metode campuran konkuren merupakan prosedur-prosedur dimana didalamnya peneliti mempertemukan atau menyatukan data

kuantitatif dan data kualitatif untuk memperoleh analisis

komprehensif atas masalah penelitian.

Dalam strategi ini, peneliti mengumpulkan dua jenis data tersebut pada satu waktu, kemudian menggabungkannya menjadi satu informasi dalam interpretasi hasil keseluruhan.


(22)

2

Reny Karlina Suryana, 2014

Kontribusi kompetensi guru pkn terhadap motivasi belajar siswa smp negeri dan smp swasta se- kecamatan cikalong wetan

Kab. Bandung barat

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Metode penelitian merupakan suatu cara yang dapat digunakan untuk mengumpulkan data serta pedoman bagi kajian suatu penelitian. Dengan kata lain metode penelitian adalah suatu cara untuk mencari kebenaran serta ilmiah berdasarkan data yang sesuai dan dapat dipertanggung jawabkan kebenarannya. Menurut Arikunto (2006: 100), “Metode penelitian adalah

cara-cara yang dapat di gunakan oleh peneliti untuk mengumpulkan data.”

Pernyataan di atas memberikan kejelasan bahwa keberhasilan suatu penelitian salah satunya di tunjang oleh metode penelitian yang tepat dan sesuai dengan tujuan serta karakteristik masalah yang di teliti.

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif.

Sebagaimana dikemukakan oleh Nazir (2003: 54) “Metode deskriptif adalah

suatu metode dalam meneliti status kelompok manusia, suatu objek, suatu kondisi, suatu tujuan pemikiran, ataupun suatu kelas peristiwa pada masa sekarang”.

Penelitian deskriptif merupakan penelitian yang berusaha

mendeskripsikan dan menginterpretasikan sesuatu, misalnya kondisi atau hubungan yang ada, pendapat yang berkembang, proses yang sedang berlangsung, akibat atau efek yang terjadi, atau tentang kecenderungan yang tengah berlangsung.

B. Variabel Penelitian

Terdapat dua variabel dalam penelitian ini, yaitu kompetensi guru PKn dan motivasi belajar siswa.

Variable bebas (independent variabel) adalah kompetensi guru PKn (X) dan variabel terikat (depent variabel) adalah motivasi belajar (Y).

1. Kompetensi Guru PKn

Definisi operasional variabel kompetensi Guru PKn adalah seperangkat pengetahuan, keterampilan, dan perilaku yang harus dimiliki, dihayati, dikuasai, dan diartikulasikan oleh guru dalam melaksanakan tugas keprofesionalan.


(23)

3

Reny Karlina Suryana, 2014

Kontribusi kompetensi guru pkn terhadap motivasi belajar siswa smp negeri dan smp swasta se- kecamatan cikalong wetan

Kab. Bandung barat

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Sub aspek kompetensi guru yaitu:

a. Kompetensi pedagogik

b. Kompetensi kepribadian

c. Kompetensi sosial

d. Kompetensi kepribadian

2. Motivasi Belajar Siswa

Definisi operasional variabel motivasi belajar adalah keseluruhan daya penggerak dalam diri siswa yang menimbulkan kegiatan belajar, yang menjamin kelangsungan dari kegiatan belajar dan yang memberikan arah pada kegiatan belajar, sehingga tujuan yang dikehendaki oleh subjek belajar itu dapat tercapai. (Sardiman, 2004: 75) Sub aspeknya adalah:

a. Durasi kegiatan b. Frekuensi kegiatan c. Persistensi

d. Ketabahan dan keuletan

e. Devosi dan pengorbanan

f. Tingkat aspirasi

g. Tingkat kualifikasi dan prestasi h. Arah sikap terhadap sasaran

Kedua variabel tersebut di sajikan dalam tabel berikut:

Tabel 3.1 Variabel Penelitian

Variabel Sub Variabel Indikator

Kompetensi Guru (X)

Kompetensi pedagogik

- Memiliki pemahaman wawasan

atau landasan kependidikan

- Memiliki pemahaman terhadap

peserta didik

- pengembangan kurikulum /

silabus


(24)

4

Reny Karlina Suryana, 2014

Kontribusi kompetensi guru pkn terhadap motivasi belajar siswa smp negeri dan smp swasta se- kecamatan cikalong wetan

Kab. Bandung barat

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

- pelaksanaan pembelajaran yang

mendidik dan dialogis - evaluasi hasil belajar

- pengembangan peserta didik

Kompetensi Kepribadian

- bertindak sesuai dengan norma

agama,hukum sosial dan

kebudayaan nasional indonesia

- pribadi yang jujur, berakhlak

mulia, dan teladan

- mantap, stabil, dewasa, arif dan berwibawa

- etos kerja, tanggung jawab yang

tinggi, rasa bangga menjadi guru, dan percaya diri

- menjunjung tinggi kode etik

Kompetensi Sosial

- mampu berkomunikasi secara

lisan, tulisan dan isyarat

- mampu menggunakan teknologi

komunikasi dan informasi

- dapat bergaul secara efektif

dengan peserta didik, sesama pendidik, tenaga kependidikan, orang tua/wali peserta didik

- dapat bergaul secara santun

dengan masyarakat Kompetensi

Profesional

- mampu menguasai materi


(25)

5

Reny Karlina Suryana, 2014

Kontribusi kompetensi guru pkn terhadap motivasi belajar siswa smp negeri dan smp swasta se- kecamatan cikalong wetan

Kab. Bandung barat

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

mendalam

- menguasai konsep dan metode

disiplin keilmuan Motivasi

Belajar (Y)

Durasi kegiatan

- Kemampuan penggunaan waktu

belajar Frekuensi

kegiatan

- Melakukan kegiatan belajar

sesering mungkin

Persistensi - ketetapan dalam melaksanakan

kegiatan belajar

- melakukan kegiatan yang

berkreasu dalam kegiatan belajar Ketabahan dan

keuletan

- Kemampuan dalam menghadapi

rintangan untuk mencapai tujuan

Devosi dan

Pengorbanan

- mengharapkan/memperkirakan

keberhasilan dan kegagalan

- rela berkorban uang,tenaga

bahkan jiwa untuk belajar

- mempunyai keberanian dalam

mengambil resiko Tingkat

Aspirasi

- Memikirkan rencana atau

cita-cita Tingkatan

Kualifikasi dan Prestasi

- Memiliki prestasi belajar yang

tinggi

Arah Sikap terhadap Sasaran Kegiatan

- memiliki pikiran/perasaan

positif dan negatif

- mempunyai perasaan tanggung


(26)

6

Reny Karlina Suryana, 2014

Kontribusi kompetensi guru pkn terhadap motivasi belajar siswa smp negeri dan smp swasta se- kecamatan cikalong wetan

Kab. Bandung barat

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu C. Tehnik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data pada dasarnya merupakan suatu cara yang di gunakan untuk memperoleh data yang di butuhkan dalam rangka merumuskan kesimpulan dari penelitian yang di lakukan. Adapun tehnik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Kuesioner (Angket)

Arikunto (2006: 151) memaparkan angket adalah “pernyataan tertulis

yang digunakan untuk memperoleh informasi dari responden dalam arti laporan tentang pribadi atau hal-hal yang ia ketahui.” Sedangkan menurut

Sugiyono (2008: 199) Angket atau kuisioner merupakan “tekhnik

pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawab.”

Angket yang disebarkan pada responden yaitu angket tertutup yang berisi pertanyaan dengan pilihan yang telah jelas di sediakan dan harus dijawab oleh responden dalam hal ini siswa-siswa SMP Negeri dan SMP Swasta se-Kecamatan Cikalong Wetan Kabupaten Bandung Barat.

2. Wawancara

Teknik wawancara merupakan salah satu teknik pengambilan data yang di lakukan dengan cara mengadakan tanya jawab, baik secara langsung maupun tidak langsung secara bertatap muka (personal face to face interview) dengan sumber data (responden). Wawancara langsung di adakan dengan orang yang menjadi satuan pengamatan dan di lakukan tanpa perantara. Jadi sumber datanya adalah orang yang di amati.

Adapun wawancara yang penulis gunakan dalam penelitian ini adalah wawancara yang bersifat terbuka sehingga responden mempunyai kebebasan untuk memberikan jawaban atau ulasan. Dalam implementasinya di lapangan penulias melakukan wawancara kepada guru Pendidikan Kewarganegaraan


(27)

7

Reny Karlina Suryana, 2014

Kontribusi kompetensi guru pkn terhadap motivasi belajar siswa smp negeri dan smp swasta se- kecamatan cikalong wetan

Kab. Bandung barat

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

(PKn) di SMP Negeri dan SMP Swasta se-Kecamatan Cikalong Wetan Kabupaten Bandung Barat, yang menjadi responden dengan mengungkapkan jawaban dari pertanyaan-pertanyaan yang di ajukan peneliti.

3. Studi Literatur

Studi literatur yaitu mempelajari dan mengakaji buku-buku yang berhubungan dengan masalah yang di teliti untuk memperoleh bahan dan sumber yang bersifat teoritis.

4. Studi Dokumentasi

Studi dokumentasi adalah teknik penelitian yang di lakukan dengan cara mempelajari dan meneliti dokumen yang berhubungan dengan objek yang akan diteliti dan di harapkan dapat memberikan dukungan terhadap data yang diperoleh.

D. Populasi dan Sampel 1. Populasi

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek,atau subyek yang mempunyai kualitas dan karakterisitik tertentu yang di tetapkan oleh peneliti untuk di pelajari dan kemudian di tarik kesimpulannya. (Sugiyono, 2006: 89)

Adapun yang menjadi populasi dari penelitian yang penulis teliti adalah populasi siswa kelas VIII SMP Negeri dan SMP Swasta se-Kecamatan Cikalong Wetan yang berjumlah 848 siswa. Dengan rincian 292 siswa SMP Negeri 2 Cikalong Wetan, 361 siswa SMP Negeri 1 Cikalong Wetan, 79 siswa SMP PGRI 168 Cikalong Wetan dan 161 siswa SMP Negeri Puteran.

2. Sampel

Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakterisitik yang dimiliki oleh populasi tersebut (Sugiyono, 2006: 90). Adapun sampel menurut


(28)

8

Reny Karlina Suryana, 2014

Kontribusi kompetensi guru pkn terhadap motivasi belajar siswa smp negeri dan smp swasta se- kecamatan cikalong wetan

Kab. Bandung barat

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Arikunto (2002: 109) yang menyatakan bahwa: “Sampel adalah sebagian atau

wakil populasi yang diteliti.”

Sampel yang diambil dalam penelitian ini yaitu siswa-siswi kelas VIII SMPN 1 Cikalong Wetan, SMPN 2 Cikalong Wetan, SMP PGRI 168 Cikalong Wetan, dan SMP PGRI Puteran.

Tehnik yang digunakan dalam menentukan sampel dalam penellitian ini adalah menggunakan tekhnik Cluster Sampling Area (Area Sampling). Alasan peneliti menggunakan tehnik tersebut karena daerah yang digunakan untuk menentukan sampel obyek yang diteliti sangat luas yaitu se-Kecamatan Cikalong Wetan.

Tehnik sampling daerah ini digunakan melalui dua tahap yaitu tahap pertama menentukan sekolah mana yang akan diambil untuk dijadikan obyek penelitian, dan tahap berikutnya menentukan berapa siswa yang akan di jadikan sampel dari setiap sekolah yang sudah ditentukan.

Jika jumlah subjek atau populasi kurang dari 100, maka lebih baik diambil semua, tetapi apabila jumlahnya besar maka diambil sebanyak 10% - 15 % atau 20% - 25% atau lebih. (Suharsimi Arikunto, 2002: 107).

Berdasarkan pendapat tersebut, peneliti menentukan jumlah sampel penelitian 10% dari besarnya populasi 848 siswa. Dari perhitungan tersebut muncul rumus sebagai berikut:

N = 15% x n

N = Jumlah keseluruhan sampel n = Jumlah populasi yang ada

Berdasarkan rumusan diatas, maka jumlah sampel dalam pebelitian ini adalah sebagai berikut:

N = 15% x n N = 15% x 848

N = 127,2 (dibulatkan menjadi 127)


(29)

9

Reny Karlina Suryana, 2014

Kontribusi kompetensi guru pkn terhadap motivasi belajar siswa smp negeri dan smp swasta se- kecamatan cikalong wetan

Kab. Bandung barat

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu E. Tahap-Tahap Penelitian

1. Pra Penelitian

Pada tahap pra penelitian ini, hal pertama yang dilakukan peneliti adalah memilih dan menentukan lokasi penelitian, maksudnya adalah untuk menyesuaikan keperluan dan kepentingan fokus penelitian dengan objek atau tempat penelitian. Lokasi penelitian yang diambil oleh peneliti adalah SMP Negeri dan SMP Swasta Sekecamatan CikalongWetan Kabupaten Bandung Barat diantaranya yaitu, SMPN 1 CikalongWetan, SMPN 2 CikalongWetan, SMP PGRI 168 Cikalong Wetan, dan SMP PGRI Puteran. Dasar atas pemilihan ke 4 sekolah tersebut dikarenakan SMP Negeri dan SMP Swasta di kecamatan CikalongWetan hanya berjumlah 7 sekolah saja, kemudian peneliti memilih 2 sekolah SMP Negeri dan 2 Sekolah SMP Swasta.

2. Penyusunan Angket dan Pedoman Wawancara

Sebelum melakukan penelitian terhadap masalah yang telah ditetapkan, penulis mengadakan beberapa persiapan sebagai berikut:

a. Menyusun rancangan quisioner yang dibuat secara sistematis dan relevan dengan masalah, variabel, dan indikator variabel.

b. Rancangan angket yang telah dibuat kemudian dikonsultasikan melalui bimbingan secara intensif untuk direvisi kekurangan dan kelemahannya.

c. Memperbanyak quisioner yang telah direvisi dan disesuaikan dengan

jumlah responden yang telah ditetapkan.

3. Perizinan Penelitian

Sebelum melaksanakan penelitian ke lapangan, peneliti harus menempuh prosedur penelitian, hal ini dilakukan agar penelitian yang dilakukan mempunyai legalitas, adapun prosedur perizinan yang ditempuh, diantaranya sebagai berikut:


(30)

10

Reny Karlina Suryana, 2014

Kontribusi kompetensi guru pkn terhadap motivasi belajar siswa smp negeri dan smp swasta se- kecamatan cikalong wetan

Kab. Bandung barat

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

a. Mengajukan permohonan izin mengadakan penelitian kepada ketua

jurusan PKn FPIPS UPI Bandung.

b. Setelah mendapatkan izin dari ketua juruasan PKn kemudian diteruskan untuk mendapatkan izin dari pembantu Dekan 1 FPIPS UPI Bandung dan diteruskan kepada kepala BAAK UPI.

c. Setelah keluar surat dari pembantu dekan yang diteruskan kepada kepala BAAK UPI, peneliti meneruskan meminta rekomendasi izin kepada Rektor UPI Bandung, melalui Pembantu Rektor Bidang Akademik.

d. Berdasarkan surat izin Rektor melalui Pembantu Rektor Bidang Akademik

kemudian peneliti melanjutkan untuk memperoleh perizinan ke Dinas Pendidikan Kabupaten Bandung Barat.

e. Setelah memperoleh izin dari Dinas Pendidikan Kabupaten Bandung Barat

peneliti melanjutkan untuk mendapat izin kepada Kepala Sekolah, SMPN 1 Cikalong Wetan, SMPN 2 Cikalong Wetan, SMP PGRI 168 Cikalong Wetan, dan SMP PGRI Puteran.

f. Setelah memperoleh izin dari para Kepala Sekolah tersebut peneliti mulai

melakukan penelitian.

4. Pelaksanaan Penelitian

Setelah melaksanakan pra-penelitian kemudian menempuh prosedur perizinan untuk penelitian, pada tahap berikutnya peneliti memulai untuk terjun ke lapangan dalam rangka memulai penelitian. Peneliti melakukan penyebaran angket dan wawancara sebagai pelengkap terhadap subjek penelitian untuk mendapatkan data atau informasi yang diperlukan dalam penelitian ini.

Adapun langkah-langkah yang ditenpuh dalam pelaksanaan penelitian ini adalah sebagai berikut:

a. Menghubungi pihak sekolah, SMPN 1 Cikalong Wetan, SMPN 2 Cikalong

Wetan, SMP PGRI 168 Cikalong Wetan, dan SMP PGRI Puteran untuk meminta informasi dan meminta izin untuk penelitian.


(31)

11

Reny Karlina Suryana, 2014

Kontribusi kompetensi guru pkn terhadap motivasi belajar siswa smp negeri dan smp swasta se- kecamatan cikalong wetan

Kab. Bandung barat

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

b. Menentukan responden yang akan dijadikan sampel penelitian.

c. Menyebarkan angket kepada responden yang telah ditetapkan sebelumnya.

d. Mengumpulkan kembali angket yang telah diisi responden.

e. Melakukan wawancara dengan guru PKn dan siswa-siswi, SMPN 1

Cikalong Wetan, SMPN 2 Cikalong Wetan, SMP PGRI 168 Cikalong Wetan, dan SMP PGRI Puteran.

f. Melakukan studi dokumentasi dan membuat catatan yang diperlukan yang

dianggap berkaitan dengan masalah yang akan diteliti.

g. Melakukan pengolahan data.

F. Pengolahan dan Analisis Data 1. Analisis Kuantitatif

a. Pengujian Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian menurut Sugiyono (2008: 102) adalah “suatu alat yang digunakan untuk mengukur fenomena alam maupun sosial yang

diamati”. Instrumen yang digunakan untuk variabel penelitian itu harus teruji

validitas dan reliabilitasnya.

Instrumen yang digunakan adalah angket tertutup dengan bentuk skala likert. Sugiyono (2008: 93) menyatakan bahwa \:

Skala likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial. Dengan skala likert, maka variabel yang akan diukur, dijabarkan menjadi indikator variabel. Kemudian indikator tersebut dijadikan sebagai titik tolak untuk menyusun item-item instrumen yang berupa pernyataan atau pertanyaan.

Jawaban setiap item instrumen yang menggunakan skala Likert akan diberi bobot dengan menggunakan ukuran ordinal, yaitu:


(32)

12

Reny Karlina Suryana, 2014

Kontribusi kompetensi guru pkn terhadap motivasi belajar siswa smp negeri dan smp swasta se- kecamatan cikalong wetan

Kab. Bandung barat

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Tabel. 3.2

Skor Jawaban Responden dengan Skala Likert

Jawaban Responden Skor

Sering Sekali 5

Sering 4

Kadang-Kadang 3

Jarang 2

Tidak Pernah 1

b. Uji Coba Instrumen Penelitian

Pengujian instrumen penelitian yang dilakukan dalam penelitian ini dimaksudkan untuk mengukur dan menganalisis seberapa baik instrumen itu dibuat untuk kemudian diberikan kepada responden. Pengujian instrumen dalam hal ini ialah uji validitas dan uji reliabilitas instrumen.

1) Uji Validitas Instrumen

Untuk menguji validitas instrumen dan menganalisis pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat digunakan rumus korelasi product moment dengan rumus sebagai berikut:

∑ ∑ ∑

√{ ∑ ∑ }{ ∑ ∑ }

Keterangan: r = Koefesien korelasi

∑ X = Jumlah skor variabel bebas

∑ Y = Jumlah skor variabel terikat

∑ XY = Jumlah skor variabel bebas dan terikat ∑ X² = Jumlah kuadrat skor variabel bebas ∑ Y² = Jumlah kuadrat skor variabel terikat

n = Jumlah responden


(33)

13

Reny Karlina Suryana, 2014

Kontribusi kompetensi guru pkn terhadap motivasi belajar siswa smp negeri dan smp swasta se- kecamatan cikalong wetan

Kab. Bandung barat

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

2) Uji Reliabilitas

Untuk menguji reliabilitas instrumen, peneliti menggunakan Rumus

Alpa sebagaimana dikemukakan Suharsimi Arikunto bahwa: “rumus alpa

digunakan untuk mencari reliabilitas instrumen yang skornya bukan 1 dan 0, misalnya angket.”

Karena peneliti menggunakan angket dengan skala likert dengan

rentang skor 1- 5 untuk jawaban responden, maka untuk menguji reliabilitas instrumen, peneliti menggunakan rumus alpa sebagai berikut:

Rumus Alpha

=

Keterangan:

r : reliabilitas instrumen

k : banyaknya butir pertanyaan atau banyaknya soal

: Jumlah varian butir

: Varian total (Arikunto, 2002: 171)

c. Uji Normalitas

Uji normalitas ditujukan untuk memperoleh informasi mengenai normal atau tidaknya distribusi data yang menjadi syarat untuk menentukan jenis statistik yang digunakan dalam analisis data selanjutnya. Uji normalitas data dimaksudkan untuk mengetahui apakah data-data yang akan diolah memiliki distribusi normal atau tidak.

Hal ini menentukan jenis statistik yang akan digunakan. Jika data tersebut berdistribusi normal maka digunakan statistik parametris dan jika berdistribusi tidak normal, maka digunakan non parametris. Adapun uji normalitas dalam penelitian inin menggunakan tolak ukur sebagai berikut:


(34)

14

Reny Karlina Suryana, 2014

Kontribusi kompetensi guru pkn terhadap motivasi belajar siswa smp negeri dan smp swasta se- kecamatan cikalong wetan

Kab. Bandung barat

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

- Nilai Sig (2-tailed) atau signifikansi atau nilai probabilitas < 0,05 distribusi tidak normal

- Nilai Sig (2-tailed) atau signifikansi atau nilai probabilitas > 0,05 distribusi normal

d. Uji Hipotesis

Uji hipotesis dimaksudkan untuk mengetahui seberapa jauh hipotesis penelitian yang telah disusun semula dapat diterima berdasarkan data yang telah terkumpul. Adapun proses yang penulis lakukan untuk uji hipotesis tersebut adalah dengan menggunakan cara sebagai berikut:

1) Uji Korelasi

Analisis korelasi dilakukan untuk mengetahui kuat lemahnya hubungan antar variabel yang dianalisis. Analisis korelasi yang digunakan adalah rumus korelasi produk moment dilakukan untuk menguji hipotesis hubungan antara satu variabel independen dengan satu variabel dependen (Sugiyono, 2012: 215):

∑ ∑ ∑

√{ ∑ ∑ }{ ∑ ∑ }

Sumber: (Sugiyono, 2012: 255)

Selanjutnya yaitu pengujian signifikansi yang berfungsi untuk mengetahui makna hubungan variabel X terhadap Y sehingga digunakan uji signifikansi korelasi product moment:

√ √


(35)

15

Reny Karlina Suryana, 2014

Kontribusi kompetensi guru pkn terhadap motivasi belajar siswa smp negeri dan smp swasta se- kecamatan cikalong wetan

Kab. Bandung barat

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Harga t hitung tersebut selanjutnya dibandingkan dengan harga t tabel. Ketentuan bila r hitung lebih kecil dari tabel, maka Ho diterima dan Ha ditolak. Tetapi sebaliknya bila r hitung lebih besar dari r tabel (rh > r tabel) maka Ha diterima.

Adapun untuk mengetahui kadar pengaruhnya nilai r di atas selanjutnya dikonsultasikan untuk mengetahui kuat atau tinggi maupun lemah ataupun rendahnya pengaruh variabel X terhadap Y. Kuat lemahnya korelasi ditentukan oleh besarnya r. Taksiran mengenai korelasi dapat dilihat pada tabel berikut ini:

Tabel 3.3

Pedoman untuk memberikan interpretasi koefesien korelasi

Interval Koefesien Tingkat Hubungan

0,00 – 0,199 0,20 – 0,399 0,40 – 0,599 0,60 – 0,799 0,80 – 1,000

Sangat rendah Rendah Sedang Kuat Sangat kuat Sumber (Sugiyono, 2012: 257)

2) Koefesien Determinasi

Untuk menyatakan besarnya kontribusi antara variabel independen (X) terhadap variabel dependen (Y) dilakukan uji koefesien determinasi. Koefesien determinasi adalah merupakan koefesien korelasi kuadrat (r2). Dalam penelitian ini besarnya kontribusi variabel digunakan dalam bentuk prosentase (%), dengan rumus sebagai berikut (Riduan, 2010: 81) :


(36)

16

Reny Karlina Suryana, 2014

Kontribusi kompetensi guru pkn terhadap motivasi belajar siswa smp negeri dan smp swasta se- kecamatan cikalong wetan

Kab. Bandung barat

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Keterangan :

KP = Nilai Koefesien Determinasi

r² = Kuadrat Koefesien Korelasi

100 = Bilangan Tetap

Harga koefesien determinasi tersebut kemudian ditafsirkan berdasarkan kriteria koefesien determinasi sebagai berikut:

Tabel 3.4

Kriteria Koefesien Determinasi

Persen Kriteria

80% - 100% Tinggi

60% - 80% Cukup

40 % - 60% Agak Rendah

20% - 40% Rendah

0% - 20% Sangat Rendah (tidak ada

korelasi)

3) Uji Regresi

Menurut Sugiyono (2012: 261), “persamaan regresi dapat

digunakan untuk melakukan prediksi seberapa tinggi nilai variabel dependen bila nilai variabel independen dimanipulasi (dirubah-rubah).” Dengan rumus sebagai berikut :

Y = a + bX dimana:

Y = Nilai yang diprediksikan a = Konstanta atau bila harga X = 0 b = Koefesien regresi


(37)

17

Reny Karlina Suryana, 2014

Kontribusi kompetensi guru pkn terhadap motivasi belajar siswa smp negeri dan smp swasta se- kecamatan cikalong wetan

Kab. Bandung barat

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Untuk dapat merumuskan persamaan regresi, maka harus dihitung dulu harga a dan b ditentukan terlebih dahulu dari cara di bawah ini:

∑ ∑ 2. Analisis Kualitatif

Dalam penelitian kualitatif, data diperoleh dari berbagai sumber, dengan menggunakan teknik pengumpulan data yang bermacam-macam (triangulasi), dan dilakukan secara terus menerus sampai data jenuh. Pengolahan dan analisis data dalam penelitian kualitatif dilakukan sejak sebelum memasuki lapangan, selama dilapangan dan setelah dilapangan. Dalam penelitian ini data yang terkumpul, diolah dan dianalisis yang dihasilkan dari wawancara dengan menggunakan pedoman penyusunan wawancara.

Dalam hal ini Bogdan dalam Sugiyono (2010: 334) menyatakan bahwa:

Analisis data adalah proses mencari dan menyusun secara sistematis data yang diperoleh dari hasil wawancara, catatan lapangan, dan bahan-bahan lain, sehingga dapat mudah dipahami dan temuannya dapat diinformasikan kepada orang lain.

Analisis data dilakukan dengan mengorganisasikan data,

menjabarkannya kedalam unit-unit, melakukan sintesa, menyusun kedalam pola, memilih mana yang penting dan yang akan dipelajari, dan membuat kesimpulan yang dapat diceritakan kepada oranglain.

Lebih lanjut dalam hal ini Nasution dalam Sugiyono (2010: 336) berpendapat bahwa:

Analisis telah dimulai sejak merumuskan dan menjelaskan masalah, sebelum terjun kelapangan, dan berlangsung terus sampai penulisan hasil penelitian . analisis data menjadi pegangan bagi penelitian selanjutnya sampai jika mungkin teori yang grounded.


(38)

18

Reny Karlina Suryana, 2014

Kontribusi kompetensi guru pkn terhadap motivasi belajar siswa smp negeri dan smp swasta se- kecamatan cikalong wetan

Kab. Bandung barat

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Namun dalam penelitian kualitatif, analisis data lebih difokuskan selama proses di lapangan bersamaan dengan pengumpulan data. Dalam

kenyataannya, analisis data kualitatif berlangsung selama proses

pengumpulan data dari pada setelah selesai pengumpulan data.

Miles dan Huberman dalam Sugiyono (2010: 337), mengemukakan bahwa: “aktivitas dalam analisis data kualitatif dilakukan secara interaktif dan dilakukan secara terus menerus sampai tuntas, sehingga datanya sudah jenuh.” Aktivitas dalam analisis data meliputi: data reduction, data display, dan conclusion drawing/verification. Selanjutnya komponen analisis data dalam model Miles dan Huberman digambarkan sebagai berikut:

Gambar 3.1

Analisis data dalam model Miles dan Huberman

Untuk mempermudah peneliti dalam menganalisis data, peneliti melakukan langkah-langkah sebagai berikut:

Data Collection Data Display

conclusion

drawing/verification

Data Reduksi


(39)

19

Reny Karlina Suryana, 2014

Kontribusi kompetensi guru pkn terhadap motivasi belajar siswa smp negeri dan smp swasta se- kecamatan cikalong wetan

Kab. Bandung barat

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

a. Data Reduction (Reduksi Data)

Mereduksi data berarti merangkum, memilih hal-hal yang pokok, memfokuskan pada hal-hal yang penting, dicari tema dan polanya dan membuang yang tidak perlu. Dengan demikian data yang telah direduksi akan memberikan gambaran yang jelas, dan mempermudah peneliti untuk melakukan pengumpulan data selanjutnya, dan mencarinya bila diperlukan.

b. Data Display (Penyajian Data)

Penyajian data berupa teks naratif, matrixs, grafik, untuk melihat gambaran data yang diperoleh secara keseluruhan atau bagian-bagian tertentu dan kemudian dilakukan klasifikasi .

Penyajian data disusun secara singkat, jelas, terperinci dan menyeluruh akan memudahkan dalam memahami gambaran terhadap aspek peneliti. Penyajian data diawali dari hasil wawancara yang peneliti lakukan dengan guru smp. Semua data hasil wawancara kemudian disatukan sesuai dengan rumusan masalah.

c. Menarik kesimpulan atau verifikasi

Langkah ketiga yaitu kesimpulan dilakukan peneliti dengan maksud untuk mencari makna, penjelasan yang dilakukan terhadap data yang dikumpulkan dengan mencari hal-hal yang penting, agar memperoleh kesimpulan yang tepat maka kesimpulan tersebut kemudian diverifikasi selama penelitian berlangsung.


(40)

1

Reny Karlina Suryana, 2014

Kontribusi kompetensi guru pkn terhadap motivasi belajar siswa smp negeri dan smp swasta se- kecamatan cikalong wetan

Kab. Bandung barat

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN A.Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian di lapangan dan sebagaimana yang telah dipaparkan pada bagian pembahasan, maka peneliti dapat menarik kesimpulan dari hasil penelitian sebagai berikut:

1. Kompetensi guru PKn SMP Negeri dan SMP Swasta di Kecamatan Cikalong Wetan sudah memadai, dimana guru PKn secara optimal menjalankan tugasnya sesuai dengan komponen-komponen yang terdapat didalam keempat kompetensi yang harus dimiliki oleh seorang guru agar dikatakan profesional yaitu kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi sosial, dan kompetensi profesional, namun komponen-komponen yang terdapat dalam kompetensi sosial belum sepenuhnya terpenuhi salah satunya yaitu tidak optimalnya penggunaan tehknologi komunikasi dan informasi secara fungsional.

2. Motivasi belajar siswa SMP Negeri dan SMP Swasta di Kecamatan Cikalong

Wetan cukup baik, yang tercermin dari keaktifan dan semangat belajar serta keantusiasan siswa dalam mengikuti pembelajaran, ini berarti yang mempengaruhi motivasi belajar seseorang itu harus berasal dari dalam dirinya sendiri dan didukung oleh pengaruh dari luar seperti keluarga, guru, teman, bahkan lingkungan sekitar.

3. Kompetensi yang dimiliki guru PKn berkontribusi terhadap motivasi belajar siswa SMP Negeri dan SMP Swasta di Kecamatan Cikalong Wetan, dimana siswa terlibat aktif dalam proses pembelajaran, namun kompetensi guru bukan sebagai faktor penentu untuk meningkatkan motivasi belajar siswa terdapat faktor-faktor lain diluar kompetensi guru PKn yang dapat meningkatkan motivasi belajar siswa.


(41)

2

Reny Karlina Suryana, 2014

Kontribusi kompetensi guru pkn terhadap motivasi belajar siswa smp negeri dan smp swasta se- kecamatan cikalong wetan

Kab. Bandung barat

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

4. Hubungan yang erat antara kompetensi guru PKn dengan motivasi belajar siswa SMP Negeri dan SMP Swasta di Kecamatan Cikalong Wetan, ditandai dengan semakin baiknya kompetensi guru PKn, sehingga semakin tinggi motivasi belajar siswa.

B.Saran

Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh di lapangan, peneliti merekomendasikan beberapa hal yang dapat dijadikan sebagai bahan perbaikan bagi pihak-pihak yang terkait, yaitu:

1. Bagi Guru

a. Guru hendaknya lebih mengoptimalkan kompetensi pedagogik yang dimiliki, dengan cara merencanakan pembelajaran lebih matang, melaksanakan pembelajaran yang mendidik dan dialogis, dengan melibatkan siswa untuk berdiskusi.

b. Guru hendaknya mengoptimalkan kompetensi kepribadian yang dimiliki,

dengan cara selalu bertindak sesuai dengan norma agama, hukum, sosial dan kebudayaann Indonesia.

c. Guru hendaknya mengoptimalkan kompetensi sosial yang dimiliki, dengan

cara menjalin hubungan yang baik dengan peserta didik, sesama pendidik, orang tua/wali peserta didik, serta dapat bergaul dengan santun dengan masyarakat.

d. Guru hendaknya mengoptimalkan kompetensi profesional yang dimiliki,

dengan cara mampu menerapkan metode-metode pembelajaran yang variatif di dalam kelas.


(42)

3

Reny Karlina Suryana, 2014

Kontribusi kompetensi guru pkn terhadap motivasi belajar siswa smp negeri dan smp swasta se- kecamatan cikalong wetan

Kab. Bandung barat

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

a. Siswa hendaknya meningkatkan motivasi belajarnya dengan cara mengerjakan

tugas yang diberikan oleh guru yang dikerjakan dengan usaha sendiri.

b. Siswa hendaknya memiliki inisiatif membangkitkan motivasi diri untuk belajar

dengan cara lebih aktif bertanya jika ada materi yang kurang dipahami pada saat proses pembelajaran.

3. Bagi Sekolah

a. Meningkatkan kualitas cara mengajar guru agar pembelajaran di kelas dapat berjalan dengan efektif, dengan cara memberikan fasilitas kepada guru dalam mengikuti kegiatan-kegiatan seperti seminar atau lokakarya.

b. Melakukan pemeliharaan terhadap sarana yang dimiliki oleh sekolah, misalnya

pemeliharaan infocus untuk proses pembelajaran di dalam kelas.

c. Menambah koleksi buku-buku pelajaran di perpustakaan sekolah untuk

menunjang proses belajar mengajar di kelas, maupun untuk dibaca siswa pada waktu istirahat.

4. Bagi Peneliti Selanjutnya

Diharapkan agar peneliti selanjutnya dapat meneliti dan mengungkap peran lingkungan sekitar dalam memberikan kontribusi terhadap motivasi belajar siswa.


(43)

200

Reny Karlina Suryana, 2014

Kontribusi kompetensi guru pkn terhadap motivasi belajar siswa smp negeri dan smp swasta se- kecamatan cikalong wetan

Kab. Bandung barat

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR PUSTAKA

Sumber Buku :

Arikunto, S. (2006). Metodologi Penelitian. Yogyakarta : Bina Aksara

Arikunto, S. (2002). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Yogyakarta: Rineka Cipta

Bahri, S.(2008).Psikologi Belajar.Jakarta: Rineka Cipta

Budimansyah, D dan Suryadi, K. (2008) PKn Dan Masyarakat Multikultural. Bandung: Program Studi PKn Sekolah Pascasarjana UPI.

Budimansyah, D dan Winataputra, U. (2012) Pendidikan Kewarganegaraan Dalam Perspektif Internasional (Konteks, Teori, dan Profil

Pembelajaran). Bandung: Widya Aksara Press

Creswell, W.J. (2010). RESEARCH DESIGN Pendekatan Kualitatif, Kuantitatif, dan Mixed. Yogyakarta: PUSTAKA PELAJAR

Komala. (2003). Upaya Guru PKn Dalam Memotivasi Minat Belajar Siswa Studi Deskriptif Pada PBM PKn di SMPN 1 Jatiwangi-Majalengka. Skripsi Strata 1 pada FPIPS UPI Bandung: tidak di terbitkan

Makmun, A.S. (2002). Psikologi Kependidikan. Bandung: PT. Remaja Rosda Karya

Mulyasa. (2005). Menjadi Guru Profesional. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya. Mulyasa. (2008). Standar Kompetensi dan Sertifikasi Guru.Bandung:ROSDA. Nazir, M. (2003). Metode Penelitian. Jakarta : Ghalia Indonesia

Riduan dkk. (2010). Statistika. Bandung: Alfabeta

Sardiman. (2004). Interaksi & Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: PT.raja Grafindo Persada

Selpiyanti. (2004). Pengaruh Motivasi Belajar PKn Terhadap Peningkatan

Prestasi Belajar Siswa Pada Pelajaran PKn. Skripsi Strata 1 pada FPIPS UPI Bandung: tidak di terbitkan


(44)

201

Reny Karlina Suryana, 2014

Kontribusi kompetensi guru pkn terhadap motivasi belajar siswa smp negeri dan smp swasta se- kecamatan cikalong wetan

Kab. Bandung barat

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Somantri, N. (2001). Menggagas Pembaharuan Pendidikan IPS. Bandung: PT.

Remaja Rosda Karya.

Sugiyono. (2008). Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif R&D. Jakarta: Alfabeta

Sugiyono. (2012). Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif R&D. Jakarta: Alfabeta

Sukadi. (2006). Guru Powerful Guru Masa Depan. Bandung : Kolbu

Syamsudin, A. (2005). Psikologi Pendidikan. Bandung : PT Remaja Rosdakarya Uno, H. (2009).Teori Motivasi dan Pengukurannya.Jakarta: Bumi Aksara.

Usman, U. (2001). Menjadi Guru Profesional. Bandung : PT Remaja Rosda

Karya

Sumber Dokumen :

Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional Undang-Undang RI No. 14 Tahun 2005 Tentang Guru dan Dosen

Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Indonesia Republik Indonesia No. 16 Tahun 2007 Tentang Standar Kualifikasi Akademik dan Kompetensi Guru

Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Indonesia Republik Indonesia No. 22 Tahun 2006

Kamus Besar Bahasa Indonesia Tahun 2008

Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Tahun 2006

Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar Departemen Pendidikan Nasional Tahun 2006


(45)

202

Reny Karlina Suryana, 2014

Kontribusi kompetensi guru pkn terhadap motivasi belajar siswa smp negeri dan smp swasta se- kecamatan cikalong wetan

Kab. Bandung barat

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Hermawati, N. (2007).Wajah Buruk Pendidikan Indonesia [online] Terdapat di :

http://duniapendidikan.wordpress.com/2007/12/09/wajah-buruk-pendidikan-indonesia/ [20 januari 2013]

Risal, M. (2012) Pentingnya Pendidikan [online] Terdapat di :

http://www.artikelbagus.com/2012/12/pentingnya-pendidikan.html [19

Januari 2013]

Website resmi Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan Indonesia [online] Terdapat di : http://www.kemdiknas.go.id/kemdikbud/guru [09 Februari 2013]


(1)

Reny Karlina Suryana, 2014

Kontribusi kompetensi guru pkn terhadap motivasi belajar siswa smp negeri dan smp swasta se- kecamatan cikalong wetan

Kab. Bandung barat

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A.Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian di lapangan dan sebagaimana yang telah dipaparkan pada bagian pembahasan, maka peneliti dapat menarik kesimpulan dari hasil penelitian sebagai berikut:

1. Kompetensi guru PKn SMP Negeri dan SMP Swasta di Kecamatan Cikalong Wetan sudah memadai, dimana guru PKn secara optimal menjalankan tugasnya sesuai dengan komponen-komponen yang terdapat didalam keempat kompetensi yang harus dimiliki oleh seorang guru agar dikatakan profesional yaitu kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi sosial, dan kompetensi profesional, namun komponen-komponen yang terdapat dalam kompetensi sosial belum sepenuhnya terpenuhi salah satunya yaitu tidak optimalnya penggunaan tehknologi komunikasi dan informasi secara fungsional.

2. Motivasi belajar siswa SMP Negeri dan SMP Swasta di Kecamatan Cikalong

Wetan cukup baik, yang tercermin dari keaktifan dan semangat belajar serta keantusiasan siswa dalam mengikuti pembelajaran, ini berarti yang mempengaruhi motivasi belajar seseorang itu harus berasal dari dalam dirinya sendiri dan didukung oleh pengaruh dari luar seperti keluarga, guru, teman, bahkan lingkungan sekitar.

3. Kompetensi yang dimiliki guru PKn berkontribusi terhadap motivasi belajar siswa SMP Negeri dan SMP Swasta di Kecamatan Cikalong Wetan, dimana siswa terlibat aktif dalam proses pembelajaran, namun kompetensi guru bukan sebagai faktor penentu untuk meningkatkan motivasi belajar siswa terdapat faktor-faktor lain diluar kompetensi guru PKn yang dapat meningkatkan motivasi belajar siswa.


(2)

Reny Karlina Suryana, 2014

Kontribusi kompetensi guru pkn terhadap motivasi belajar siswa smp negeri dan smp swasta se- kecamatan cikalong wetan

Kab. Bandung barat

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

4. Hubungan yang erat antara kompetensi guru PKn dengan motivasi belajar siswa SMP Negeri dan SMP Swasta di Kecamatan Cikalong Wetan, ditandai dengan semakin baiknya kompetensi guru PKn, sehingga semakin tinggi motivasi belajar siswa.

B.Saran

Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh di lapangan, peneliti merekomendasikan beberapa hal yang dapat dijadikan sebagai bahan perbaikan bagi pihak-pihak yang terkait, yaitu:

1. Bagi Guru

a. Guru hendaknya lebih mengoptimalkan kompetensi pedagogik yang dimiliki, dengan cara merencanakan pembelajaran lebih matang, melaksanakan pembelajaran yang mendidik dan dialogis, dengan melibatkan siswa untuk berdiskusi.

b. Guru hendaknya mengoptimalkan kompetensi kepribadian yang dimiliki,

dengan cara selalu bertindak sesuai dengan norma agama, hukum, sosial dan kebudayaann Indonesia.

c. Guru hendaknya mengoptimalkan kompetensi sosial yang dimiliki, dengan cara menjalin hubungan yang baik dengan peserta didik, sesama pendidik, orang tua/wali peserta didik, serta dapat bergaul dengan santun dengan masyarakat.

d. Guru hendaknya mengoptimalkan kompetensi profesional yang dimiliki,

dengan cara mampu menerapkan metode-metode pembelajaran yang variatif di dalam kelas.


(3)

Reny Karlina Suryana, 2014

Kontribusi kompetensi guru pkn terhadap motivasi belajar siswa smp negeri dan smp swasta se- kecamatan cikalong wetan

Kab. Bandung barat

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

a. Siswa hendaknya meningkatkan motivasi belajarnya dengan cara mengerjakan

tugas yang diberikan oleh guru yang dikerjakan dengan usaha sendiri.

b. Siswa hendaknya memiliki inisiatif membangkitkan motivasi diri untuk belajar dengan cara lebih aktif bertanya jika ada materi yang kurang dipahami pada saat proses pembelajaran.

3. Bagi Sekolah

a. Meningkatkan kualitas cara mengajar guru agar pembelajaran di kelas dapat berjalan dengan efektif, dengan cara memberikan fasilitas kepada guru dalam mengikuti kegiatan-kegiatan seperti seminar atau lokakarya.

b. Melakukan pemeliharaan terhadap sarana yang dimiliki oleh sekolah, misalnya pemeliharaan infocus untuk proses pembelajaran di dalam kelas.

c. Menambah koleksi buku-buku pelajaran di perpustakaan sekolah untuk

menunjang proses belajar mengajar di kelas, maupun untuk dibaca siswa pada waktu istirahat.

4. Bagi Peneliti Selanjutnya

Diharapkan agar peneliti selanjutnya dapat meneliti dan mengungkap peran lingkungan sekitar dalam memberikan kontribusi terhadap motivasi belajar siswa.


(4)

Reny Karlina Suryana, 2014

Kontribusi kompetensi guru pkn terhadap motivasi belajar siswa smp negeri dan smp swasta se- kecamatan cikalong wetan

Kab. Bandung barat

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR PUSTAKA

Sumber Buku :

Arikunto, S. (2006). Metodologi Penelitian. Yogyakarta : Bina Aksara

Arikunto, S. (2002). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Yogyakarta: Rineka Cipta

Bahri, S.(2008).Psikologi Belajar.Jakarta: Rineka Cipta

Budimansyah, D dan Suryadi, K. (2008) PKn Dan Masyarakat Multikultural. Bandung: Program Studi PKn Sekolah Pascasarjana UPI.

Budimansyah, D dan Winataputra, U. (2012) Pendidikan Kewarganegaraan Dalam Perspektif Internasional (Konteks, Teori, dan Profil

Pembelajaran). Bandung: Widya Aksara Press

Creswell, W.J. (2010). RESEARCH DESIGN Pendekatan Kualitatif, Kuantitatif, dan Mixed. Yogyakarta: PUSTAKA PELAJAR

Komala. (2003). Upaya Guru PKn Dalam Memotivasi Minat Belajar Siswa Studi Deskriptif Pada PBM PKn di SMPN 1 Jatiwangi-Majalengka. Skripsi Strata 1 pada FPIPS UPI Bandung: tidak di terbitkan

Makmun, A.S. (2002). Psikologi Kependidikan. Bandung: PT. Remaja Rosda Karya

Mulyasa. (2005). Menjadi Guru Profesional. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya. Mulyasa. (2008). Standar Kompetensi dan Sertifikasi Guru.Bandung:ROSDA. Nazir, M. (2003). Metode Penelitian. Jakarta : Ghalia Indonesia

Riduan dkk. (2010). Statistika. Bandung: Alfabeta

Sardiman. (2004). Interaksi & Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: PT.raja Grafindo Persada

Selpiyanti. (2004). Pengaruh Motivasi Belajar PKn Terhadap Peningkatan Prestasi Belajar Siswa Pada Pelajaran PKn. Skripsi Strata 1 pada FPIPS UPI Bandung: tidak di terbitkan


(5)

Reny Karlina Suryana, 2014

Kontribusi kompetensi guru pkn terhadap motivasi belajar siswa smp negeri dan smp swasta se- kecamatan cikalong wetan

Kab. Bandung barat

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Somantri, N. (2001). Menggagas Pembaharuan Pendidikan IPS. Bandung: PT. Remaja Rosda Karya.

Sugiyono. (2008). Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif R&D. Jakarta: Alfabeta

Sugiyono. (2012). Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif R&D. Jakarta: Alfabeta

Sukadi. (2006). Guru Powerful Guru Masa Depan. Bandung : Kolbu

Syamsudin, A. (2005). Psikologi Pendidikan. Bandung : PT Remaja Rosdakarya Uno, H. (2009).Teori Motivasi dan Pengukurannya.Jakarta: Bumi Aksara.

Usman, U. (2001). Menjadi Guru Profesional. Bandung : PT Remaja Rosda Karya

Sumber Dokumen :

Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional Undang-Undang RI No. 14 Tahun 2005 Tentang Guru dan Dosen

Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Indonesia Republik Indonesia No. 16 Tahun 2007 Tentang Standar Kualifikasi Akademik dan Kompetensi Guru

Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Indonesia Republik Indonesia No. 22 Tahun 2006

Kamus Besar Bahasa Indonesia Tahun 2008

Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Tahun 2006

Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar Departemen Pendidikan Nasional Tahun 2006


(6)

Reny Karlina Suryana, 2014

Kontribusi kompetensi guru pkn terhadap motivasi belajar siswa smp negeri dan smp swasta se- kecamatan cikalong wetan

Kab. Bandung barat

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Hermawati, N. (2007).Wajah Buruk Pendidikan Indonesia [online] Terdapat di :

http://duniapendidikan.wordpress.com/2007/12/09/wajah-buruk-pendidikan-indonesia/ [20 januari 2013]

Risal, M. (2012) Pentingnya Pendidikan [online] Terdapat di :

http://www.artikelbagus.com/2012/12/pentingnya-pendidikan.html [19

Januari 2013]

Website resmi Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan Indonesia [online] Terdapat di : http://www.kemdiknas.go.id/kemdikbud/guru [09 Februari 2013]


Dokumen yang terkait

PENGARUH KOMPETENSI GURU BIOLOGI TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA KELAS 8 SMP NEGERI DAN SWASTA SE-KECAMATAN SUGIO KABUPATEN LAMONGAN TAHUN PELAJARAN 2005/2006

0 4 1

KONTRIBUSI KEPEMIMPINAN, MOTIVASI, KOMPETENSI, DAN PENDIDIKAN TERHADAP KINERJA SEKOLAH Kontribusi Kepemimpinan, Motivasi, Kompetensi, Dan Pendidikan Terhadap Kinerja Sekolah (Studi Kasus SMP Se Kab. Sragen).

0 1 15

PENDAHULUAN Kontribusi Kepemimpinan, Motivasi, Kompetensi, Dan Pendidikan Terhadap Kinerja Sekolah (Studi Kasus SMP Se Kab. Sragen).

0 1 6

KONTRIBUSI KEPEMIMPINAN, MOTIVASI, KOMPETENSI, DAN PENDIDIKAN TERHADAP KINERJA SEKOLAH Kontribusi Kepemimpinan, Motivasi, Kompetensi, Dan Pendidikan Terhadap Kinerja Sekolah (Studi Kasus SMP Se Kab. Sragen).

0 1 19

KONTRIBUSI KOMPETENSI MOTIVASI DAN KEDISIPLINAN TERHADAP KINERJA GURU SMP NEGERI 13 PURWOREJO.

0 0 7

PENGARUH KOMPETENSI, MOTIVASI KERJA, DAN KECERDASAN EMOSIONAL GURU TERHADAP KINERJA GURU DI SMP NEGERI SE–RAYON BARAT KABUPATEN SRAGEN.

0 0 23

KONTRIBUSI TAKTIK MENGAJAR, PENAMPILAN GURU, DAN DISIPLIN GURU DALAM KELAS TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA SMP NEGERI Kontribusi Taktik Mengajar, Penampilan Guru, Dan Disiplin Guru Dalam Kelas Terhadap Motivasi Belajar Siswa SMP Negeri Gondangrejo Kabup

0 3 22

KONTRIBUSI TAKTIK MENGAJAR, PENAMPILAN GURU, DAN DISIPLIN GURU DALAM KELAS TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA SMP NEGERI Kontribusi Taktik Mengajar, Penampilan Guru, Dan Disiplin Guru Dalam Kelas Terhadap Motivasi Belajar Siswa SMP Negeri Gondangrejo Kabup

0 0 14

KONTRIBUSI KOMPETENSI PROFESIONAL DAN KINERJA GURU TERHADAP KUALITAS PEMBELAJARAN :Studi pada SMP Negeri se Kota Bandung.

0 1 74

Kontribusi kompetensi guru pkn terhadap motivasi belajar siswa smp negeri dan smp swasta se- kecamatan cikalong wetan Kab. Bandung barat - repository UPI S PKN 1002045 Title

0 0 5