STUDI RELEVANSI MATERI TATAUDARA DI DPTM DAN DI SMK DENGAN STANDAR KOMPETENSI KERJA NASIONAL INDONESIA.

(1)

STUDI RELEVANSI

MATERI TATAUDARA DI DPTM DAN DI SMK DENGAN

STANDAR KOMPETENSI KERJA NASIONAL INDONESIA

SKRIPSI

diajukan untuk memenuhi sebagian syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Teknik Mesin

Oleh:

ADITYA PRABOWO E.0551.0907296

DEPARTEMEN PENDIDIKAN TEKNIK MESIN

FAKULTAS PENDIDIKAN TEKNOLOGI DAN KEJURUAN

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA


(2)

Studi Relevansi Materi Tata Udara di DPTM dan di SMK dengan

Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia

Oleh Aditya Prabowo

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Pendidikan Teknologi dan Kejuruan

masaditya12@gmail.com Universitas Pendidikan Indonesia

Oktober 2014

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhya atau sebagian, dengan dicetak ulang, difoto kopi, atau cara lainnya tanpa ijin dari penulis.


(3)

ADITYA PRABOWO

STUDI RELEVANSI MATERI TATA UDARA DI JPTM DAN DI SMK DENGAN STANDAR KOMPETENSI KERJA NASIONAL INDONESIA

DISETUJUI DAN DISAHKAN OLEH:

PEMBIMBING I

Dr.H.Kamin Sumardi,M.Pd. NIP. 19670926 199702 1 001

PEMBIMBING II

Drs. H. Maman Rakhman, S.T.,M.T. NIP. 19510317 198503 1 001

Mengetahui,

KETUA JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK MESIN

Dr. H. Wahid Munawar, M.Pd. NIP. 19630520 198901 1 001


(4)

Aditya Prabowo, 2014

Studi relevansi

Materi tataudara di dptm dan di smk dengan standar kompetensi kerja nasional

indonesiaUniversitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.u pi.edu

DAFTAR ISI

Pernyataan………... iii

Abstrak……… iv

Kata Pengantar……… vi

Ucapan Terimakasih………... vii

Daftar Isi………..... viii

Daftar Tabel……….. x

Daftar Lampiran………...xi

Bab I Pendahuluan……….. 1

A. Latar Belakang Masalah……….……… 1

B. Identifikasi Masalah………. 3

C. Rumusan Masalah……… 4

D. Pembatasan Masalah……….. 4

E. Tujuan Penelitian……….. 5

F. Manfaat Penelitian……… 5

G. Struktur Organisasi……….. 5

Bab II Tinjauan Pustaka………..7

A. Tinjauan Umum Kurikulum………7

1. Pengertian Kurikulum……… 7

2. Komponen-Komponen Kurikulum………. 8

3. Prinsip Pengembangan Kurikulum……….10

4. Kurikulum Perguruan Tinggi……….12

5. Kurikulum SMK……….13

6. Materi Pembelajaran……….15

B. Standar Kompetensi Nasional (SKN)……….17

1. Definisi Konsep Standar Kompetensi………17

2. Penggunaan SKKNI……….. 18

Bab III Metode Penelitian………19

A. Lokasi, Populasi dan Sampel………..19

1. Lokasi………19

2. Populasi………19

3. Sampel……….19

4. Metode dan Desain Penelitian………20

B. Instrumen Penelitian……….. 21

1. Dokumentasi………..22

2. Lembar Wawancara………. 22

C. Teknik Pengumulan Data……….. 23

1. Teknik Dokumentasi………23

2. Teknik Wawancara……….. 23

D. Definisi Operasional……….23

1. Studi Relevansi………. 24


(5)

Aditya Prabowo, 2014

Studi relevansi

Materi tataudara di dptm dan di smk dengan standar kompetensi kerja nasional

indonesiaUniversitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.u pi.edu

E. Teknik Analisis Data……….25

1. Memaparkan Data ke dalam Bentuk Tabel………. 25

2. Pembahasan Hasil Penelitian…….……….….. 26

BAB IV Pemaparan Data………..27

A. Pemaparan Data………27

B. Deskripsi Data………. 28

1. Relevansi Materi Mata Kuliah Teknik Tata Udara di DPTM dan Materi Tata Udara di SMK dengan SKKNI……… 29

2. Relevansi Materi Mata Kuliah Pemeliharaan dan Perbaikan Tata Udara di DPTM dan Materi Tata Udara di SMK dengan SKKNI………... 34

3. Relevansi Materi Mata Kuliah Ducting, Piping, and Plumbing di DPTM dan Materi Tata Udara di SMK dengan SKKNI………... 51

4. Relevansi Materi Mata Kuliah Perancangan Tata Udara di DPTM dan Materi Tata Udara di SMK dengan SKKNI………... 54

5. Relevansi Materi Mata Kuliah Pompa dan Cooling Tower di DPTM dan Materi Tata Udara di SMK dengan SKKNI………... 60

6. Relevansi Materi Mata Kuliah Sistem Kelistrikan RTU di DPTM dan Materi Tata Udara di SMK dengan SKKNI………... 64

7. Relevansi Materi Mata Kuliah Autocad dan Gambar Tata Udara di DPTM dan Materi Tata Udara di SMK dengan SKKNI………... 75

8. Relevansi Materi Mata Kuliah Sistem Kontrol Tata Udara di DPTM dan Materi Tata Udara di SMK dengan SKKNI………... 77

9. Relevansi Materi Mata Kuliah Kompresor dan Alat Kontrol di DPTM dan Materi Tata Udara di SMK dengan SKKNI………... 86

10.Relevansi Materi Mata Kuliah Estimasi Beban Tata Udara di DPTM dan Materi Tata Udara di SMK dengan SKKNI………... 93

BAB V Simpulan dan Saran……….. 99

A. Simpulan………..99

B. Saran………99

Daftar Pustaka……….101


(6)

Aditya Prabowo, 2014

Studi relevansi

Materi tataudara di dptm dan di smk dengan standar kompetensi kerja nasional

indonesiaUniversitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.u pi.edu

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh seberapa besar tingkat relevansi materi teknik tata udara di Departemen Pendidikan Teknik Mesin dengan materi tata udara di SMK, seberapa besar tingkat relevansi materi tata udara di SKKNI bidang kompetensi tata udara dengan materi tata udara di Departemen Pendidikan Teknik Mesin dan seberapa besar tingkat relevansi materi tata udara di SKKNI bidang kompetensi tata udara di SMK. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan memaparkan ke dalam bentuk tabel, membuat grafik tingkat relevansi dan pembahasan data. Hasil penelitian ini menunjukan materi tata udara di Departemen Pendidikan Teknik Mesin dan di SMK dengan SKKNI memiliki nilai relevansi sebesar 100%.


(7)

Aditya Prabowo, 2014

Studi relevansi

Materi tataudara di dptm dan di smk dengan standar kompetensi kerja nasional

indonesiaUniversitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.u pi.edu

ABSTRACT

This study aims to obtain the extent of the relevance of the air conditioning materials in Education of Mechanical Engineering Department with air conditioning material in SMK, the extent of the relevance of the air conditioning materials in SKKNI with the air conditioning material in the in Education of Mechanical Engineering Department and how the relevance of the air conditioning materials in SKKNI with air conditioning materials in SMK. The method used in this study is to describe in the form of tables, make graphs and discuss the relevance of data. These results indicate the air conditioning materials in DPTM and SMK with SKKNI has a relevance value of 100%.


(8)

Aditya Prabowo, 2014

Studi relevansi

Materi tataudara di dptm dan di smk dengan standar kompetensi kerja nasional

indonesiaUniversitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.u pi.edu

BAB 1 PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) merupakan sebuah lembaga pendidikan kejuruan formal yang didirikan oleh pemerintah sebagai salah satu upaya untuk mempersiapkan anak bangsa agar mampu bersaing di Dunia Usaha atau Dunia Industri (DU/DI). Seperti yang tercantum dalam Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia No.20 tahun 2003 tentang sistem pendidikan nasional pasal 18 dijelaskan bahwa: “pendidikan kejuruan merupakan pendidikan menengah yang mempersiapkan peserta didik terutama untuk bekerja pada suatu bidang tertentu”. Lebih lanjut PP 29 tahun 1990 Pasal 1 ayat 3 menjelaskan pendidikan kejuruan adalah pendidikan pada jenjang menengah yang mengutamakan pengembangan kemampuan siswa untuk melaksanakan jenis pekerjaan tertentu. Menurut undang-undang nomor 20 tahun 2003, tujuan pendidikan menengah kejuruan, yaitu;

1. Menyiapkan peserta didik agar menjadi manusia produktif, mampu bekerja mandiri, mengisi lowongan pekerjaan yang ada sebagai tenaga kerja tingkat menengah sesuai dengan kompetensi dalam program keahlian yang dipilihnya. 2. Menyiapkan peserta didik agar mampu memilih karir, ulet, dan gigih dalam

berkompetensi, beradaptasi di lingkungan kerja dan mengembangkan sikap profesional dalam bidang keahlian yang diminatinya.

3. Membekali peserta didik dengan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni agar mampu mengembangkan diri dikemudian hari baik secara mandiri maupun melalui jenjang pendidikan yang lebih tinggi.

4. Membekali peserta didik dengan kompetensi-kompetensi yang sesuai dengan program keahlian yang dipilih.

Berdasarkan tujuan pendidikan menengah kejuruan tersebut, artinya siswa lulusan SMK harus memiliki kompetensi yang sesuai dengan Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI) sehingga siswa lulusan SMK dapat terserap


(9)

2

Aditya Prabowo, 2014

Studi relevansi

Materi tataudara di dptm dan di smk dengan standar kompetensi kerja nasional

indonesiaUniversitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.u pi.edu

dengan baik oleh dunia kerja. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh Rizal (2009), pencapaian kompetensi siswa lulusan SMK termasuk dalam kategori rendah (≤60%) dari tuntutan pencapaian kompetensi yang dibutuhkan oleh dunia kerja (Tabel 1.1).

Tabel 1.1

Pencapaian Kompetensi Peserta Didik di SMK terhadap Dunia Kerja

No Level

Pencapaian Butir

Kompetensi Persentase

(%) Peserta

Didik

Skala Dunia Kerja

1 Level 1 atau Persepsi 6 item 7 item 85

2 Level 2 atau Kesiapan 5 item 8 item 66

3 Level 3 atau Respon

Terbimbing 4 item 10 item 40

Jumlah 15 item 25 item 60

Sumber: Rizal (2009:65)

Data di atas menggambarkan ketercapaian kompetensi peserta didik yang ada di sekolah terhadap kebutuhan dunia kerja masih tergolong rendah. Jumlah total butir item kompetensi yang dimiliki oleh para peserta didik hanya 15 item dari 25 item kompetensi dasar yang dibutuhkan pada dunia kerja. Hasil tertinggi hanya terletak pada level satu atau persepsi yang dimiliki oleh peserta didik dalam memenuhi kebutuhan tuntutan kompetensi dunia kerja. Hal tersebut mengakibatkan lulusan SMK sulit untuk bersaing di dunia kerja.

Berdasarkan Permendiknas no 70 tahun 2013, mulai tahun ajaran 2013/2014 SMK akan menggunakan kurikulum 2013. Penerapan kurikulum 2013 di SMK diharapkan dapat menjadi solusi untuk memecahkan permasalahan tersebut. Kurikulum 2013 perlu ditunjang dengan berbagai elemen penting, salah satu elemen penting tersebut adalah guru karena guru terlibat langsung dalam Proses Belajar Mengajar (PBM). Guru berperan penting dalam peningkatan kualitas pembelajaran di kelas. Guru mempunyai hak sepenuhnya untuk mengelola kelas agar setiap materi yang akan disampaikan dapat dipahami dan dimengerti oleh peserta didik. Guru tidak hanya berperan sebagai penyampai informasi, namun juga ia memiliki tanggung jawab untuk mengusahakan agar


(10)

3

Aditya Prabowo, 2014

Studi relevansi

Materi tataudara di dptm dan di smk dengan standar kompetensi kerja nasional

indonesiaUniversitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.u pi.edu

proses belajar mengajar dapat berlangsung dengan optimal dan dipahami oleh peserta didik.

Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) merupakan salah satu perguruan tinggi negeri yang mencetak guru professional termasuk guru SMK bidang keahlian Teknik Pendingin dan Tata Udara (TPTU). Berkaitan dengan profesi yang akan dijalani para lulusannya, Departemen Pendidikan Teknik Mesin (DPTM) UPI selain harus membekali para calon guru SMK binaannya dengan ilmu pendidikan, DPTM UPI juga harus membekali para calon guru binaannya dengan kompetensi yang relevan dengan SKKNI agar para calon guru tersebut mengajar siswa binaannya di SMK dengan baik.

Kurikulum 2013 di SMK dan kurikulum di DPTM UPI khususnya bidang keahlian Refrigerasi dan Tata Udara (RTU) selama ini belum pernah ditinjau tingkat relevansinya secara mendalam. Mengingat tujuan dari DPTM UPI yaitu untuk mencetak guru SMK seharusnya isi dari kurikulum DPTM UPI ditinjau kesesuaiannya dengan kurikulum di SMK yaitu kurikulum 2013. Idealnya, kurikulum DPTM UPI memiliki relevansi yang baik dengan kurikulum 2013 dan SKKNI agar para calon guru SMK lulusan UPI dapat mencetak siswa SMK yang memiliki kompetensi yang cukup untuk bersaing di dunia kerja sesuai dengan salah satu tujuan pendidikan kejuruan.

Peneliti merasa tertarik untuk melakukan penelitian lebih mendalam untuk memperoleh solusi dari permasalahan yang terjadi. Adapun caranya dengan cara menguraikan materi yang ada di kurikulum 2013 SMK dan kurikulum di DPTM UPI dengan materi yang dibutuhkan dalam SKKNI. Penelitian tersebut penulis tuangkan daam sebuah penulisan skripsi dengan judul “Studi Relevansi Materi Teknik Tata Udara di DPTM dan di SMK dengan Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia”.

B. Identifikasi Masalah

Identifikasi masalah dilakukan untuk memperjelas suatu objek dalam suatu permasalahan yang timbul dan perlu diteliti lebih lanjut. Identifikasi masalah


(11)

4

Aditya Prabowo, 2014

Studi relevansi

Materi tataudara di dptm dan di smk dengan standar kompetensi kerja nasional

indonesiaUniversitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.u pi.edu

dalam penelitian ini merujuk pada latar belakang penelitian yang telah diuraikan di atas. Permasalahan dalam penelitian ini data diidetifikasi sebagai berikut:

1. Pencapaian kompetensi siswa SMK masih tergolong rendah untuk dapat bersaing di dunia kerja.

2. DPTM UPI dan SMK khususnya bidang keahlian TPTU menggunakan kurikulum baru yaitu kurikulum 2013 dan belum pernah dikaji tingkat relevansi keduanya dan dengan Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI).

C. Rumusan Masalah

Menurut Sugiyono (2013:35), rumusan masalah merupakan sebuah pertanyaan yang akan dicarikan jawabannya melalui pengumpulan data. Penulis memandang perlu untuk merumuskan masalah penelitian agar tujuan yang akan dicapai dalam penelitian ini dapat lebih terarah. Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah “Bagaimanakah relevansi materi teknik tata udara di DPTM dan di SMK dengan SKKNI?”

D. Pembatasan Masalah

Pembatasan masalah diperlukan agar permasalahan yang ada dapat dibahas dengan jelas, terarah dan mendalam. Batasan masalah dalam penelitian ini adalah:

1. Materi DPTM yang akan diteliti dibatasi hanya pada Mata Kuliah Kejuruan (MKK) dan MKPP-Tata Udara.

2. Materi MKK hanya pada mata kuliah Teknik Tata Udara, Sistem Kelistrikan Tata Udara, Kompresor dan Alat Kontrol, dan Sistem Kontrol Tata udara. 3. Materi MKPP-Tata Udara dibatasi pada mata kuliah Autocad dan Gambar

Tata udara, Ducting Piping and Plumbing, Pemeliharaan dan Perbaikan Tata udara, Estimasi Beban Tata Udara, Perancangan Tata Udara.

4. Kurikulum SMK yang diteliti dibatasi pada kurikulum 2013 Teknik Pendingin dan Tata udara mata pelajaran Sistem dan Instalasi Tata Udara, dan Kontrol Refrigerasi dan Tata udara.


(12)

5

Aditya Prabowo, 2014

Studi relevansi

Materi tataudara di dptm dan di smk dengan standar kompetensi kerja nasional

indonesiaUniversitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.u pi.edu

5. SKKNI yang diteliti dibatasi pada SKKNI Memeriksa Fungsi Perangkat Lemari Pendingin/Mesin Pengkondisi Udara, Merawat Perangkat Lemari Pendingin/Mesin Pengkondisi Udara, dan Memperbaiki Perangkat Lemari Pendingin/Mesin Pengkondisi Udara.

E. Tujuan Penelitian.

Tujuan dari penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut:

1. Memperoleh data relevansi materi Teknik Tata Udara di DPTM dan di SMK. 2. Memperoleh data relevansi materi Teknik Tata Udara di DPTM.dan SKKNI 3. Memperoleh data relevansi materi Teknik Tata Udara di SMK dan SKKNI.

F. Manfaat Penelitian

Manfaat yang didapat dari peneitian ini diharapkan dapat memberikan beberapa manfaat, yaitu:

1. Bagi DPTM UPI, penelitian ini diharapkan dapat digunakan untuk mengevaluasi sejauh mana kesesuaian kurikulum yang ada di DPTM dengan kompetensi kejuruan yang dibutuhkan pada kurikulum SMK khususnya pada materi Teknik Tata Udara.

2. Bagi SMK, penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan kajian dan tolak ukur sejauh mana kurikulum yang ada di SMK dalam mempersiapkan kompetensi yang akan dimiliki oleh peserta didik.

G. Struktur Organisasi

Penulis membuat kerangka penulisan penelitian yang akan diuraikan berdasarkan sistematika penulisan untuk mempermudah dalam pembahasan dan penyusunan selanjutnya, sistematika penulisan penelitian ini adalah sebagai berikut:

BAB I Pendahuluan berisi latar belakang, rumusan masalah, batasan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, definisi istilah, serta sistematika penulisan.


(13)

6

Aditya Prabowo, 2014

Studi relevansi

Materi tataudara di dptm dan di smk dengan standar kompetensi kerja nasional

indonesiaUniversitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.u pi.edu

BAB III Metode Penelitian, berisi lokasi, populasi dan sampel penelitian, metode dan desain penelitian, instrumen penelitian, teknik pengumpulan data, definisi operasional, dan teknik analisis data.

BAB IV Hasil penelitian dan pembahasannya, berisi data relevansi materi tata udara di DPTM dan SMK dengan SKKNI.

BAB V Kesimpulan dan saran, berisi kesimpulan dan saran dari peneliti tentang langkah apa yang dapat diakukan sebagai solusi dari permasalahan yang terjadi.


(14)

Aditya Prabowo, 2014

Studi relevansi

Materi tataudara di dptm dan di smk dengan standar kompetensi kerja nasional

indonesiaUniversitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.u pi.edu

BAB III

METODE PENELITIAN A. Lokasi, Populasi dan Sampel Penelitian

1. Lokasi

Penelitian ini dilaksanakan di dua instansi yaitu Depertemen Pendidikan Teknik Mesin Universitas Pendidikan Indonesia (DPTM UPI) pada konsentrasi keahlian Teknik Refrigerasi dan Tata Udara (RTU) yang beralamat di Jalan Dr. Setiabudhi No.229 Bandung. Instansi kedua yaitu SMKN 1 Cihampelas pada kompetensi keahlian Teknik Pendingin dan Tata Udara (TPTU) yang beralamat di Jl. Raya Sayuran No. 39 Desa Mekarmukti Kec. Cihampelas Kab.Bandung Barat. Kedua Instansi ini dipilih kerena terdapat keterkaitan antara satu sama lain dalam hal kegiatan pembelajaran bidang kejuruan yang dapat mendukung penelitian ini.

2. Populasi

Sugiyono (2010:55) menyatakan bahwa populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek/subjek yang mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh penulis untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Jadi populasi bukan hanya orang, tetapi juga benda-benda alam yang lain. populasi juga bukan sekedar jumlah yang ada pada objek/subjek yang dipelajari, tetapi meliputi seluruh karakteristik/sifat yang dimiliki oleh objek atau subjek itu. Menurut Margono (2004:118), populasi adalah seluruh data yang menjadi perhatian kita dalam suatu ruang lingkup dan waktu yang kita tentukan. Jadi populasi berhubungan dengan data, bukan manusianya. Kalau setiap manusia memberikan suatu data maka, maka banyaknya atau ukuran populasi akan sama dengan banyaknya manusia. Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian (Arikunto, 2002:108). Populasi dalam penelitian ini yaitu seluruh materi mata kuliah bidang keahlian RTU di DPTM, dan seluruh materi mata pelajaran produktif kejuruan di SMK bidang keahlian TPTU.


(15)

20

Aditya Prabowo, 2014

Studi relevansi

Materi tataudara di dptm dan di smk dengan standar kompetensi kerja nasional

indonesiaUniversitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.u pi.edu

3. Sampel

Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti (Arikunto,2002: 109). Pendapat yang senada dikemukakan oleh Sugiyono (2001:56) bahwa sampel adalah sebagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi. Bila populasi besar, dan penulis tidak mungkin mempelajari semua yang ada pada populasi, misalnya karena keterbatasan dana, tenaga dan waktu, maka penulis dapat menggunakan sampel yang diambil dari populasi itu. Sampel pada penelitian ini menggunakan materi pada mata kuliah MKK, MKPP Tata Udara di DPTM dan mata pelajaran produktif Teknik Tata Udara.

4. Metode dan Desain Penelitian

Pemecahan masalah yang ada suatu penelitian diperlukan penyelidikan yang hati-hati, teratur dan terus-menerus, sedangkan untuk mengetahui bagaimana seharusnya langkah penelitian harus dilakukan dengan menggunakan metode penelitian. Metode penelitian adalah suatu teknik atau cara mencari, memperoleh, mengumpulkan atau mencatat data, baik berupa data primer maupun data sekunder yang digunakan untuk keperluan menyusun suatu karya ilmiah dan kemudian menganalisa faktor-faktor yang berhubungan dengan pokok-pokok permasalahan sehingga akan terdapat suatu kebenaran data-data yang akan diperoleh. Sugiyono (2010:2) menjelaskan bahwa metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Lebih lanjut Wirartha (2006:68) menjelaskan bahwa metode penelitian adalah suatu cabang ilmu pengetahuan yang membicarakan atau mempersoalkan cara-cara melaksanakan penelitian (yaitu meliputi kegiatan-kegiatan mencari, mencatat, merumuskan, menganalisis sampai menyusun laporannya) berdasarkan fakta-fakta atau gejala-gejala secara ilmiah. Penjelasan yang lebih mendalam dikemukakan oleh Sugiyono (2010:6) yang mengartikan metode penelitian sebagai suatu cara ilmiah untuk memperoleh data yang valid dengan tujuan yang dapat ditemukan, dikembangkan, dan dibuktikan melalui


(16)

21

Aditya Prabowo, 2014

Studi relevansi

Materi tataudara di dptm dan di smk dengan standar kompetensi kerja nasional

indonesiaUniversitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.u pi.edu

suatu pengetahuan tertentu yang pada gilirannya dapat digunakan untuk memahami, memecahkan dan mengantisipasi masalah dalam bidang pendidikan.

Berdasarkan pada tujuan penelitian yaitu memperoleh data relevansi materi tata udara di DPTM dengan di SMK, memperoleh data relevansi materi tata udara di DPTM dengan SKKNI, dan memperoleh data relevansi materi tata udara di SMK dengan SKKNI, penelitian ini menggunakan metode deskriptif analitik. Metode penelitian deskriptif bertujuan untuk mendapatkan gambaran dari fenomena yang ada. Sebagaimana yang dikemukakan oleh Sukmadinata (2011:54) yang mengartikan penelitian deskriptif (descriptive research) sebagai suatu metode penelitian yang ditujukan untuk menggambarkan fenomena-fenomena yang ada, yang berlangsung pada saat ini atau saat yang lampau.

Desain atau rancangan kegiatan dalam penelitian ini dilakukan dengan beberapa tahap meliputi pemilihan masalah, studi pendahuluan, merumuskan masalah, memilih pendekatan, dan sumber data (Arikunto, 2006:22). Pemilihan masalah dalam penelitian ini terfokus pada isi kurikulum yaitu materi pembelajaran. Materi pembelajaran yang ada di TRTU DPTM UPI selama ini belum pernah dikaji dengan kebutuhan yang ada di lapangan yaitu sebagai penghasil tenaga pendidik di SMK. Langakah awal adalah dengan melakukan studi pendahuluan mengenai gambaran umum dan tujuan dari masing-masing jenjang pendidikan. Kriteria-kriteria yang muncul dirumuskan agar penelitian lebih terarah yaitu ditinjau dari bahan ajar atau materi yang digunakan selama proses pembelajaran. Pendekatan pada penelitian ini dengan cara menganalisis data yakni mendeskripsikan sebagaimana adanya.

B. Instrumen Penelitian

Menurut Arikunto (2000:134), instrumen pengumpulan data adalah alat bantu yang dipilih dan digunakan oleh penulis dalam kegiatannya mengumpulkan agar kegiatan tersebut menjadi sistematis dan dipermudah olehnya. Hadjar (1996:160) berpendapat bahwa instrumen merupakan alat ukur yang digunakan untuk mendapatkan informasi kuantitatif tentang variasi karakteristik variabel secara objektif. Dari beberapa pendapat ahli di atas, dapat disimpulkan bahwa


(17)

22

Aditya Prabowo, 2014

Studi relevansi

Materi tataudara di dptm dan di smk dengan standar kompetensi kerja nasional

indonesiaUniversitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.u pi.edu

instrumen penelitian adalah alat bantu yang digunakan oleh penulis untuk mengumpulkan informasi kuantitatif tentang variabel yang sedang diteliti. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah dokumentasi dan angket (kuesioner).

1. Dokumentasi

Dokumentasi adalah ditujukan untuk memperoleh data langsung dari tempat penulis, meliputi buku-buku yang relevan, peraturan-peraturan, laporan kegiatan film dokumenter dan data lain yang relevan. Di dalam metode dokumentasi, penulis menyelidiki benda-benda tertulis seperti buku-buku, majalah, peraturan-peraturan, dan lainnya. Pengertian lebih luas, dokumen bukan hanya yang bersifat tertulis saja tetapi dapat pula berupa benda-benda peninggalan seperti prasasti dan simbol-simbol. Arikunto (2006:135) berpendapat bahwa dokumentasi dari asal katanya dokumen, yang artinya barang-barang tertulis. Penulis menyelidiki benda-benda tertulis seperti buku, majalah, dokumen, peraturan-peraturan, notulen rapat, catatan harian dan sebagainya. Dokumentasi yang digunakan pada penelitian ini diantaranya kurikulum 2013 SMK, Kurikulum 2013 DPTM, dan SKKNI. Materi yang digunakan yakni materi tata udara di DPTM, SMK, dan SKKNI.

2. Lembar Wawancara

Wawancara digunakan sebagai teknik pengumpulan data apabila penulis ingin melakukan studi pendahuluan untuk menemukan masalah yang harus diteliti dan juga apabila penulis ingin mengetahui suatu hal dari responden yang lebih mendalam dan jumlah responden sedikit/kecil. Wawancara dapat dilakukan secara terstruktur (penulis telah mengetahui dengan pasti tentang informasi apa yang akan diperoleh) maupun tidak terstruktur (penulis tidak menggunakan pedoman wawancara yang telah tersusun secara sistematis dan lengkap sebagai pengumpul datanya) dan dapat dilakukan secara langsung (tatap muka) maupun secara tidak langsung (melalui media seperti telepon).

Moleong (2002:135) mengartikan wawancara sebagai percakapan yang dilakukan oleh dua pihak dengan tujuan tertentu. Wawancara dilakukan untuk


(18)

23

Aditya Prabowo, 2014

Studi relevansi

Materi tataudara di dptm dan di smk dengan standar kompetensi kerja nasional

indonesiaUniversitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.u pi.edu

membuat suatu kontruksi informasi mengenai orang, peristiwa, aktivitas, motivasi, perasaan dan lain sebagainya untuk memproyeksi hal-hal yang telah berlalu dan harapan yang mungkin akan terjadi di masa mendatang. Lembar wawancara digunakan agar wawancara yang dilakukan tidak menyimpang dari tujuan penelitian. Wawancara yang dilakukan pada penelitian ini dilakukan pada beberap pihak, yaitu pihak dari DPTM UPI yang melibatkan dosen mata kuliah terkait, sedangkan dari SMK melibatkan guru mata pelajaran.

C. Teknik Pengumpulan Data

Data yaitu suatu bahan yang sangat diperlukan untuk dapat dianalisa dengan teknik pengumpulan data yang sesuai. Terdapat banyak teknik untuk mengumpulkan data yang diperlukan, masing-masing teknik tersebut memiliki tujuan tertentu yang ingin dicapai dengan segala keunggulan dan keterbatasan. Teknik pengumpulan data yang digunakan pada penelitian yaitu teknik dokumentasi, wawancara, dan angket.

1. Teknik Dokumentasi

Studi dokumentasi digunakan untuk mendapatkan data-data yang berhubungan dengan masalah yang diteliti, dilakukan dengan mengumpulkan sejumlah data yang mendukung terhadap penelitian yang dilakukan. Studi dokumentasi yang dilakukan oleh penulis dengan cara mengunduh di website UPI Bandung, dan melakukan observasi ke SMKN 1 Cihampelas.

2. Teknik Wawancara

Teknik wawancara yang digunakan pada penelitian ini menggunakan teknik wawancara terstruktur untuk mengkonfirmasi kembali kebenaran data yang telah diperoleh kepada responden terkait. Penulis melakukan wawancara dengan membawa dokumen yang dibutuhkan yaitu rincian materi yang didapat dari hasil penjabaran silabus pada kurikulum 2013 dari masing-masing subjek penelitian, kemudian rincian materi tersebut akan ditinjau kesesuaiannya. Seandainya dalam peninjauan terdapat materi yang tidak sesuai, maka atas saran responden rincian materi tersebut akan diperbaiki.


(19)

24

Aditya Prabowo, 2014

Studi relevansi

Materi tataudara di dptm dan di smk dengan standar kompetensi kerja nasional

indonesiaUniversitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.u pi.edu

D. Definisi Operasional

Menghindari adanya kesalahan dalam penafsiran mengenai judul penelitian, berikut ini penulis jelaskan beberapa pengertian dari kata-kata yang dianggap penting.

1. Studi Relevansi

Studi relevansi dapat diartikan secara kata sebagai kegiatan mempelajari kesesuaian. Pustaka Bahasa (2002:943) menyebutkan bahwa istilah studi memiliki arti penelitian ilmiah, sedangkan istilah relevansi memiliki arti kaitan. Studi relevansi dalam penelitian ini dimaksudkan sebagai penelitian ilmiah tentang kaitan antara materi mata kuliah tata udara yang ada di DPTM dan materi tata udara yang ada di SMK dengan materi SKKNI. Keterkaitan diukur dengan cara memetakan setiap materi mata kuliah mengenai tata udara dan materi pelajaran tata udara dengan materi yang dibutuhkan pada SKKNI. Hasil yang diperoleh dipaparkan ke dalam bentuk tabel dan dijelaskan secara naratif deskriptif.

Prinsip relevansi yang telah dijelaskan pada dasarnya memiliki dua jenis sebagaimana dalam konteks kurikulum, yaitu relevansi eksternal dan relevansi internal. Relevansi eksternal menunjukan relevansi anatara kurikulum dengan lingkungan hidup peserta didik dan masyarakat, perkembangan kehidupan masa sekarang dan masa yang akan datang, serta tuntutan dan kebutuhan dunia pekerjaan. Sedangkan relevansi internal merupakan relevansi diantara komponen-komponen kurikulum itu sendiri. Penelitian ini pada dasarnya mengaplikasikan prinsip relevansi internal yakni untuk melihat keterkaitan materi yang ada pada setiap jenjang pendidikan. Data relevansi diperoleh melalui dokumentasi dan teknik angket yang kemudian diolah dengan menggunakan persamaan relevansi untuk menghasilkan deskripsi relevansinya.

2. Teknik Tata Udara

Sistem tata udara adalah suatu proses mendinginkan/memanaskan udara sehingga dapat mencapai suhu dan kelembaban yang diinginkan/dipersyaratkan. Sistem penyegaran udara pada umumnya dibagi menjadi dua golongan utama yaitu penyegaran udara untuk kenyamanan dan penyegaran udara untuk industri.


(20)

25

Aditya Prabowo, 2014

Studi relevansi

Materi tataudara di dptm dan di smk dengan standar kompetensi kerja nasional

indonesiaUniversitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.u pi.edu

E. Teknik Analisis Data

Teknik analisis data yaitu kegiatan menguraikan data agar dapat disajikan sebagai informasi yang mudah untuk dipahami. Sugiyono (2010:335) memaparkan pengertian teknik analisis data yaitu menganalisis data sebagai suatu proses untuk mencari dan menyusun secara sistematis data yang diperoleh dari hasil teknik pengumpulan data dengan cara mengorganisasikan data ke dalam kategori, menjabarkan ke dalam unit-unit, melakukan sintesa, meyusun kedalam poola, memilih mana yang penting dan yang akan dipelajari, dan membuat kesimpulan sehingga mudah dipahami oleh diri sendiri maupun orang lain. Pada penelitian ini teknik analisis data dapat dikatakan sebagai tahapan dalam mengolah data hasil penelitian ke dalam bentuk persentase yang kemudian dijelaskan secara deskriptif, sehingga memiliki makna dan dapat dipahami. Tahapan dalam menganalisis data diantaranya dijelaskan sebagai berikut:

1. Memaparkan Data ke dalam Bentuk Tabel

Data yang diperoleh dari proses pengumpulan data akan disajikan dalam bentuk tabel. Penyajian relevansi materi disajikan dengan mengelompokan materi per mata kuliah untuk mempermudah proses penelitian. Kolom pertama pada tabel diisi dengan nomor, kolom kedua diisi dengan materi mata kuliah di DPTM, kolom ketiga diisi dengan mata pelajaran yang memiliki relevansi dengan materi tata udara di DPTM, kolom keempat diisi dengan mata pelajaran di SMK yang relevan dengan materi tata udara di DPTM. Penambahan kolom akan dilakukan apabila terdapat materi SKKNI yang memiliki kesesuaian dengan materi tata udara di DPTM, maka kolom kelima diisi dengan materi SKKNI yang relevan dengan materi tata udara di DPTM, dan kolom keenam diisi dengan kompetensi SKKNI yang relevan dengan materi tata udara di DPTM. Secara lebih rinci, relevansi materi Teknik Tata Udara di DPTM dan di SMK dapat digambarkan dalam tabel 3.1.

Tabel 3.1


(21)

26

Aditya Prabowo, 2014

Studi relevansi

Materi tataudara di dptm dan di smk dengan standar kompetensi kerja nasional

indonesiaUniversitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.u pi.edu

No Materi Teknik Tata

Udara

Materi SMK yang Relevan

Mata Pelajaran

Materi SKKNI yang

Relevan

Kompetensi SKKNI

……… A. ……….. ……… a. ………  ………

2. Pembahasan Hasil Penelitian

Pembahasan hasil peneliltian merupakan jawaban terhadap rumusan masalah penelitian. Jawaban tersebut diperoleh melalui hasil mengaitkan antara data hasil penelitian dengan kajian teori.


(22)

Aditya Prabowo, 2014

Studi relevansi

Materi tataudara di dptm dan di smk dengan standar kompetensi kerja nasional

indonesiaUniversitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.u pi.edu

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan

Berdasarkan pembahasan data hasil penelitian mengenai relevansi materi tata udara di DPTM dan SMK dengan SKKNI, materi tata udara pada kurikulum 2013 DPTM UPI berjumlah delapan puluh sembilan materi, materi tata udara pada kurikulum 2013 SMK berjumlah seratus dua puluh tujuh materi dan materi tata udara yang terbagi ke dalam tiga bidang kompetensi SKKNI berjumlah tiga puluh materi, dapat disimpulkan bahwa:

1. Materi tata udara di DPTM seluruhnya telah relevan dengan materi tata udara di SMK.

2. Materi tata udara di DPTM telah relevan dan mampu memenuhi seluruh materi SKKNI Memeriksa Perangkat Lemari Pendingin/Mesin Pengkondisi Udara, Merawat Perangkat Lemari Pendingin/Mesin Pengkondisi Udara, dan Memperbaiki Perangkat Lemari Pendingin/Mesin Pendingin udara.

3. Materi tata udara di DPTM telah relevan dan mampu memenuhi seluruh materi SKKNI Memeriksa Perangkat Lemari Pendingin/Mesin Pengkondisi Udara, Merawat Perangkat Lemari Pendingin/Mesin Pengkondisi Udara, dan Memperbaiki Perangkat Lemari Pendingin/Mesin Pendingin udara.

B. Saran

Berdasarkan hasil penelitian mengenai relevansi materi tata udara di DPTM dan SMK dengan SKKNI, maka penulis mencoba mengajukan beberapa saran sebagai pertimbangan untuk perbaikan masing-masing pihak terkait, antara lain:

1. Bagi Departemen Pendidikan Teknik Mesin

Penulis berharap pihak DPTM melalui pemaparan data relevansi yang telah dilakukan pada penelitian ini dapat disosialisasikan kepada dosen dan mahasiswa sebagai calon guru sehingga tujuan kurikulum yang ingin dicapai dapat terwujud.


(23)

100

Aditya Prabowo, 2014

Studi relevansi

Materi tataudara di dptm dan di smk dengan standar kompetensi kerja nasional

indonesiaUniversitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.u pi.edu

2. Bagi Dosen Pengampu Mata Kuliah

Berdasarkan hasil penelitian ini, penulis berharap dosen pengampu mata kuliah tata udara di DPTM dapat mengaplikasikan dan meningkatkan ketercapaian materi perkuliahan, khususnya pada bidang sistem tata udara komersil.


(24)

Aditya Prabowo, 2014

Studi relevansi

Materi tataudara di dptm dan di smk dengan standar kompetensi kerja nasional

indonesiaUniversitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.u pi.edu

Daftar Pustaka

Ali. (1987). Penelitian Kependidikan Prosedur dan Strategi. Bandung: Angkasa. Arikunto. (2000). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik . Jakarta: Rineka

Cipta.

Arikunto. (2002). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik . Jakarta: Rineka Cipta.

Arikunto. (2006). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik . Jakarta: Rineka Cipta.

Hadjar. (1996). Dasar-dasar Metodologi Penelitian Kuantitatif dalam Pendidikan. P T R a d j a G r a f i n d o , Ja k a r t a .

Kemendiknas. (2006). Permendiknas Nomor 22 Tahun 2006 tentang Standar Isi (SI). Jakarta: Direktorat Jenderal Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah.

Kemendiknas. (2006). Permendiknas Nomor 23 Tahun 2006 tentang Standar Kompetensi Lulusan (SKL). Jakarta: Direktorat Jenderal Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah.

Kemendiknas. (2013). Permendiknas Nomor 28 Tahun 2009 tentang Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar Kejuruan. Jakarta: Direktorat Jenderal Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah.

Kemendikbud. (2013). Permendikbud Nomor 70 tahun 2013 tentang Struktur Kurikulum SMK 2013. Jakarta: Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan Margono, (2004), Metodologi Penelitian Pendidika. Jakarta: Rineka Cipta.

Moleong. (2002). Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Nasution. (1995). Didaktik Asas-asas Mengajar. Jakarta: Bumi Aksara.

Nasution. (2008). Berbagai Pendekatan dalam Proses Belajar Mengajar. Bandung: Bumi Aksara.

Pustaka Bahasa. (2002). Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka. Rizal, F. (2009). Relevansi Kompetensi Siswa SMK Program Keahliaan Teknik

Pendingin dan Tata Udara terhadap Tuntutan Industri. Skripsi Sarjana pada JPTM FPTK UPI Bandung. Tidak diterbitkan


(25)

102

Aditya Prabowo, 2014

Studi relevansi

Materi tataudara di dptm dan di smk dengan standar kompetensi kerja nasional

indonesiaUniversitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.u pi.edu

Sanjaya. (2008). Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan. Jakarta: Kencana.

Sudjana. (2005). Dasar-Dasar Proses Belajar Mengajar. Bandung: Sinar Baru Algesindo. Sugiyono. (2010). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung:

Alfabeta

Sugiyono. (2013). Metode Penelitian Kuantitatif kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.

Sukmadinata. (2011). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Undang-undang Republik Indonesia Nomor 20 tahun 2003. Sistem Pendidikan Nasional. Jakarta: CV. Eko Jaya.

Wirartha, 2006, Pedoman Penulisan Usulan Penelitian Skripsi dan Tesis. Yogyakarta : Andi


(1)

Aditya Prabowo, 2014

Studi relevansi

Materi tataudara di dptm dan di smk dengan standar kompetensi kerja nasional indonesiaUniversitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.u pi.edu

E. Teknik Analisis Data

Teknik analisis data yaitu kegiatan menguraikan data agar dapat disajikan sebagai informasi yang mudah untuk dipahami. Sugiyono (2010:335) memaparkan pengertian teknik analisis data yaitu menganalisis data sebagai suatu proses untuk mencari dan menyusun secara sistematis data yang diperoleh dari hasil teknik pengumpulan data dengan cara mengorganisasikan data ke dalam kategori, menjabarkan ke dalam unit-unit, melakukan sintesa, meyusun kedalam poola, memilih mana yang penting dan yang akan dipelajari, dan membuat kesimpulan sehingga mudah dipahami oleh diri sendiri maupun orang lain. Pada penelitian ini teknik analisis data dapat dikatakan sebagai tahapan dalam mengolah data hasil penelitian ke dalam bentuk persentase yang kemudian dijelaskan secara deskriptif, sehingga memiliki makna dan dapat dipahami. Tahapan dalam menganalisis data diantaranya dijelaskan sebagai berikut:

1. Memaparkan Data ke dalam Bentuk Tabel

Data yang diperoleh dari proses pengumpulan data akan disajikan dalam bentuk tabel. Penyajian relevansi materi disajikan dengan mengelompokan materi per mata kuliah untuk mempermudah proses penelitian. Kolom pertama pada tabel diisi dengan nomor, kolom kedua diisi dengan materi mata kuliah di DPTM, kolom ketiga diisi dengan mata pelajaran yang memiliki relevansi dengan materi tata udara di DPTM, kolom keempat diisi dengan mata pelajaran di SMK yang relevan dengan materi tata udara di DPTM. Penambahan kolom akan dilakukan apabila terdapat materi SKKNI yang memiliki kesesuaian dengan materi tata udara di DPTM, maka kolom kelima diisi dengan materi SKKNI yang relevan dengan materi tata udara di DPTM, dan kolom keenam diisi dengan kompetensi SKKNI yang relevan dengan materi tata udara di DPTM. Secara lebih rinci, relevansi materi Teknik Tata Udara di DPTM dan di SMK dapat digambarkan dalam tabel 3.1.

Tabel 3.1


(2)

26

Aditya Prabowo, 2014

Studi relevansi

Materi tataudara di dptm dan di smk dengan standar kompetensi kerja nasional indonesiaUniversitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.u pi.edu No Materi

Teknik Tata Udara

Materi SMK yang Relevan

Mata Pelajaran

Materi SKKNI yang

Relevan

Kompetensi SKKNI

……… A. ……….. ……… a. ………  ………

2. Pembahasan Hasil Penelitian

Pembahasan hasil peneliltian merupakan jawaban terhadap rumusan masalah penelitian. Jawaban tersebut diperoleh melalui hasil mengaitkan antara data hasil penelitian dengan kajian teori.


(3)

Aditya Prabowo, 2014

Studi relevansi

Materi tataudara di dptm dan di smk dengan standar kompetensi kerja nasional indonesiaUniversitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.u pi.edu

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan

Berdasarkan pembahasan data hasil penelitian mengenai relevansi materi tata udara di DPTM dan SMK dengan SKKNI, materi tata udara pada kurikulum 2013 DPTM UPI berjumlah delapan puluh sembilan materi, materi tata udara pada kurikulum 2013 SMK berjumlah seratus dua puluh tujuh materi dan materi tata udara yang terbagi ke dalam tiga bidang kompetensi SKKNI berjumlah tiga puluh materi, dapat disimpulkan bahwa:

1. Materi tata udara di DPTM seluruhnya telah relevan dengan materi tata udara di SMK.

2. Materi tata udara di DPTM telah relevan dan mampu memenuhi seluruh materi SKKNI Memeriksa Perangkat Lemari Pendingin/Mesin Pengkondisi Udara, Merawat Perangkat Lemari Pendingin/Mesin Pengkondisi Udara, dan Memperbaiki Perangkat Lemari Pendingin/Mesin Pendingin udara.

3. Materi tata udara di DPTM telah relevan dan mampu memenuhi seluruh materi SKKNI Memeriksa Perangkat Lemari Pendingin/Mesin Pengkondisi Udara, Merawat Perangkat Lemari Pendingin/Mesin Pengkondisi Udara, dan Memperbaiki Perangkat Lemari Pendingin/Mesin Pendingin udara.

B. Saran

Berdasarkan hasil penelitian mengenai relevansi materi tata udara di DPTM dan SMK dengan SKKNI, maka penulis mencoba mengajukan beberapa saran sebagai pertimbangan untuk perbaikan masing-masing pihak terkait, antara lain:

1. Bagi Departemen Pendidikan Teknik Mesin

Penulis berharap pihak DPTM melalui pemaparan data relevansi yang telah dilakukan pada penelitian ini dapat disosialisasikan kepada dosen dan mahasiswa sebagai calon guru sehingga tujuan kurikulum yang ingin dicapai dapat terwujud.


(4)

100

Aditya Prabowo, 2014

Studi relevansi

Materi tataudara di dptm dan di smk dengan standar kompetensi kerja nasional indonesiaUniversitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.u pi.edu 2. Bagi Dosen Pengampu Mata Kuliah

Berdasarkan hasil penelitian ini, penulis berharap dosen pengampu mata kuliah tata udara di DPTM dapat mengaplikasikan dan meningkatkan ketercapaian materi perkuliahan, khususnya pada bidang sistem tata udara komersil.


(5)

Aditya Prabowo, 2014

Studi relevansi

Materi tataudara di dptm dan di smk dengan standar kompetensi kerja nasional indonesiaUniversitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.u pi.edu

Daftar Pustaka

Ali. (1987). Penelitian Kependidikan Prosedur dan Strategi. Bandung: Angkasa. Arikunto. (2000). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik . Jakarta: Rineka

Cipta.

Arikunto. (2002). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik . Jakarta: Rineka Cipta.

Arikunto. (2006). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik . Jakarta: Rineka Cipta.

Hadjar. (1996). Dasar-dasar Metodologi Penelitian Kuantitatif

dalam Pendidikan. P T R a d j a G r a f i n d o , Ja k a r t a .

Kemendiknas. (2006). Permendiknas Nomor 22 Tahun 2006 tentang Standar Isi

(SI). Jakarta: Direktorat Jenderal Manajemen Pendidikan Dasar dan

Menengah.

Kemendiknas. (2006). Permendiknas Nomor 23 Tahun 2006 tentang Standar

Kompetensi Lulusan (SKL). Jakarta: Direktorat Jenderal Manajemen

Pendidikan Dasar dan Menengah.

Kemendiknas. (2013). Permendiknas Nomor 28 Tahun 2009 tentang Standar

Kompetensi dan Kompetensi Dasar Kejuruan. Jakarta: Direktorat Jenderal

Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah.

Kemendikbud. (2013). Permendikbud Nomor 70 tahun 2013 tentang Struktur

Kurikulum SMK 2013. Jakarta: Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan

Margono, (2004), Metodologi Penelitian Pendidika. Jakarta: Rineka Cipta.

Moleong. (2002). Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Nasution. (1995). Didaktik Asas-asas Mengajar. Jakarta: Bumi Aksara.

Nasution. (2008). Berbagai Pendekatan dalam Proses Belajar Mengajar. Bandung: Bumi Aksara.

Pustaka Bahasa. (2002). Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka. Rizal, F. (2009). Relevansi Kompetensi Siswa SMK Program Keahliaan Teknik

Pendingin dan Tata Udara terhadap Tuntutan Industri. Skripsi Sarjana


(6)

102

Aditya Prabowo, 2014

Studi relevansi

Materi tataudara di dptm dan di smk dengan standar kompetensi kerja nasional indonesiaUniversitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.u pi.edu

Sanjaya. (2008). Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan. Jakarta: Kencana.

Sudjana. (2005). Dasar-Dasar Proses Belajar Mengajar. Bandung: Sinar Baru Algesindo. Sugiyono. (2010). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung:

Alfabeta

Sugiyono. (2013). Metode Penelitian Kuantitatif kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.

Sukmadinata. (2011). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Undang-undang Republik Indonesia Nomor 20 tahun 2003. Sistem Pendidikan

Nasional. Jakarta: CV. Eko Jaya.

Wirartha, 2006, Pedoman Penulisan Usulan Penelitian Skripsi dan Tesis. Yogyakarta : Andi