PENGARUH PERMAINAN TRADISIONAL SONDAH TERHADAP KETERAMPILAN GERAK LOKOMOTOR ANAK TUNAGRAHITA RINGAN DI SLB MUHAMMADIYAH KARANGPAWITAN GARUT.

(1)

No. Daftar: 024/S1-PKh/Agustus/2014

Putry Farida Shaum, 2014

Pengaruh Permainan Tradisional Sondah Terhadap Keterampilan Gerak Lokomotor Anak Tunagrahita Ringan di SLB Muhammadiyah Karangpawitan Garut

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

PENGARUH PERMAINAN TRADISIONAL SONDAH TERHADAP KETERAMPILAN GERAK LOKOMOTOR ANAK TUNAGRAHITA RINGAN

DI SLB MUHAMMADIYAH KARANGPAWITAN GARUT

(Penelitian Eksperimen Single Subject Research terhadap Siswa kelas 3SDLB di SLB Muhammadiyah Karangpawitan Garut)

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Jurusan Pendidikan Khusus

Oleh :

Putry Farida Shaum 1002160

DEPARTEMEN PENDIDIKAN KHUSUS

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA


(2)

No. Daftar: 024/S1-PKh/Agustus/2014

Putry Farida Shaum, 2014

Pengaruh Permainan Tradisional Sondah Terhadap Keterampilan Gerak Lokomotor Anak Tunagrahita Ringan di SLB Muhammadiyah Karangpawitan Garut

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

PENGARUH PERMAINAN TRADISIONAL

SONDAH TERHADAP KETERAMPILAN GERAK

LOKOMOTOR ANAK TUNAGRAHITA DI SLB

MUHAMMADIYAH KARANGPAWITAN GARUT

Oleh

Putry Farida Shaum

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan pada Fakultas Ilmu Pendidikan

© Putry Farida Shaum 2014

Universitas Pendidikan Indonesia

Agustus 2014

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhya atau sebagian,


(3)

No. Daftar: 024/S1-PKh/Agustus/2014

Putry Farida Shaum, 2014

Pengaruh Permainan Tradisional Sondah Terhadap Keterampilan Gerak Lokomotor Anak Tunagrahita Ringan di SLB Muhammadiyah Karangpawitan Garut

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

LEMBAR PENGESAHAN Putry Farida Shaum

1002160

PENGARUH PERMAINAN TRADISISONAL SONDAH TERHADAP KETERAMPILAN GERAK LOKOMOTOR ANAK TUNAGRAHITA DI SLB MUHAMMADIYAH KARANGPAWITAN GARUT

Disetujui dan disahkan oleh:

Pembimbing I

Drs. H. M. Umar Djani Martasuta, M.Pd NIP. 19520215 198301 001

Pembimbing II

Dr. Nia Sutisna, M.Si NIP. 19570131 198603 3 001

Mengetahui,

Ketua Jurusan Pendidikan Khusus Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Pendidikan Indonesia


(4)

No. Daftar: 024/S1-PKh/Agustus/2014

Putry Farida Shaum, 2014

Pengaruh Permainan Tradisional Sondah Terhadap Keterampilan Gerak Lokomotor Anak Tunagrahita Ringan di SLB Muhammadiyah Karangpawitan Garut

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Drs. Sunaryo, M.Pd NIP. 19560722 198503 1 001


(5)

Putry Farida Shaum, 2014

Pengaruh Permainan Tradisional Sondah Terhadap Keterampilan Gerak Lokomotor Anak Tunagrahita Ringan di SLB Muhammadiyah Karangpawitan Garut

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR ISI

ABSTRAK ... i

KATA PENGANTAR ... ii

UCAPAN TERIMA KASIH ... iii

DAFTAR ISI ... v

DAFTAR TABEL ... vii

DAFTAR GRAFIK ... viii

DAFTAR BAGAN ... ix

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang Masalah... 1

B. Identifikasi Masalah ... 6

C. Batasan Masalah ... 7

D. Rumusan Masalah ... 7

E. Tujuan dan Kegunaan Penelitian ... 8

BAB II KAJIAN PUSTAKA ... 10

A. Konsep Dasar Tunagrahita ... 10

B. Gerak Lokomotor Tunagrahita Ringan ... 15

C. Permainan Tradisional Sondah ... 23

D. Hubungan Permainan Sondah dengan Gerak Lokomotor ... 26

E. Penelitian Sebelumnya yang Relevan ... 27

F. Kerangka Berpikir dan Hipotesis ... 28

BAB III METODE PENELITIAN ... 31

A. Variabel Penelitian ... 31

B. Metode Penelitian ... 34

C. Subjek dan Lokasi Penelitian ... 37


(6)

Putry Farida Shaum, 2014

Pengaruh Permainan Tradisional Sondah Terhadap Keterampilan Gerak Lokomotor Anak Tunagrahita Ringan di SLB Muhammadiyah Karangpawitan Garut

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

E. Instrumen dan Teknik Pengumpulan Data ... 38

F. Teknik Pengolahan Data ... 41

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 43

A. Hasil Penelitian ... 43

B. Analisis Data Hasil Penelitian ... 49

C. Pembahasan ... 70

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI ... 72

A. Kesimpulan ... 72

B. Rekomendasi ... 73

DAFTAR PUSTAKA ... 74 LAMPIRAN-LAMPIRAN


(7)

Putry Farida Shaum, 2014

Pengaruh Permainan Tradisional Sondah Terhadap Keterampilan Gerak Lokomotor Anak Tunagrahita Ringan di SLB Muhammadiyah Karangpawitan Garut

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR TABEL

Tabel

2.1. Klasifikasi Tunagrahita ... 13

4.1. Data Baseline-1 (A-1) Subjek NS ... 43

4.2. Data Intervensi (B) Subjek NS ... 45

4.3. Data Baseline-2 (A-2) Subjek NS ... 46

4.4. Rekapitulasi Perkembangan Subjek NS ... 48

4.5. Data Panjang Kondisi ... 50

4.6. Data Kecenderungan Arah subjek NS ... 52

4.7. Banyaknya Data pada Rentang Baseline-1 (A-1) ... 55

4.8. Banyaknya Data pada Rentang Intervensi (B) ... 56

4.9. Banyaknya Data pada Rentang Baseline-2 (A-2) ... 58

4.10. Kecenderungan Stabilitas Subjek NS ... 59

4.11. Jejak Data Subjek NS ... 59

4.12. Level Stabilitas dan Rentang Subjek NS ... 60

4.13. Perubahan Level Subjek NS ... 61

4.14. Rangkuman Hasil Analisis Visual Dalam Kondisi Subjek NS ... 61

4.15. Data Jumlah Variabel yang diubah ... 63

4.16. Data Perubahan Kecenderungan Arah dan Efeknya Subjek NS ... 64

4.17. Perubahan Kecenderungan Stabilitas Subjek NS ... 64

4.18. Data yang Tumpang Tindih (Overlap)... 65

4.19. Data Persentase Overlap Subjek NS ... 67


(8)

Putry Farida Shaum, 2014

Pengaruh Permainan Tradisional Sondah Terhadap Keterampilan Gerak Lokomotor Anak Tunagrahita Ringan di SLB Muhammadiyah Karangpawitan Garut

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR GARFIK

Grafik

3.1. Desain A-B-A ... 36

4.1. Data Baseline-1 (A-1) Subjek NS ... 44

4.2. Data Intervensi (B) Subjek NS ... 46

4.3. Data Baseline-2 (A-2) Subjek NS ... 47

4.4. Rekapitulasi Perkembangan Subjek NS ... 49

4.5. Keterampilan Gerak Lokomotor Subjek NS (A-1) (B) (A-2) ... 51

4.6. Menentukan Banyaknya Data pada Rentang Baseline-1 (A-1) ... 54

4.7. Mennetukan Banyaknya Data pada Rentang Intervensi (B) ... 56

4.8. Menentukan Banyaknya Data pada Rentang Baseline-2 (A-2) ... 58

4.9. Data Overlap Kondisi Baseline-1(A-1) ke Intervensi (B) ... 66

4.10. Data Overlap Kondisi Intervensi (B) ke Baseline-2 (A-2) ... 67


(9)

Putry Farida Shaum, 2014

Pengaruh Permainan Tradisional Sondah Terhadap Keterampilan Gerak Lokomotor Anak Tunagrahita Ringan di SLB Muhammadiyah Karangpawitan Garut

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR BAGAN

Bagan


(10)

Putry Farida Shaum, 2014

Pengaruh Permainan Tradisional Sondah Terhadap Keterampilan Gerak Lokomotor Anak Tunagrahita Ringan di SLB Muhammadiyah Karangpawitan Garut

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu ABSTRAK

PENGARUH PERMAINAN TRADISIONAL SONDAH TERHADAP KETERAMPILAN GERAK LOKOMOTOR ANAK TUNAGRAHITA RINGAN DI SLB MUHAMMADIYAH

KARANGPAWITAN GARUT

(Penelitian Single Subject Research pada Siswa Kelas III SDLB di SLB Muhammadiyah

Karangpawitan Garut)

Putry Farida Shaum (1002160)

Gerak dasar lokomotor diartikan sebagai gerakan atau keterampilan yang menyebabkan tubuh berpindah tempat, gerak yang sifatnya sangat alamiah dan sangat mendasar. keterampilan gerak lokomotor sangat diperlukan bagi anak sehingga anak mampu melakukan aktivitas secara mandiri. Begitupun anak tunagrahita ringan, anak tunagrahita ringan membutuhkan pengembangan kemampuan motorik kasar gerak lokomotor agar berfungsi maksimal. Karena keterampilan gerak lokomotor berguna bagi tunagrahita dalam melakukan aktivitas sehari-hari yang membutuhkan keterampilan gerak lokomotor. Bila keterampilan gerak lokomotor tidak dimiliki sedini mungkin, dapat mengakibatkan masalah dikemudian hari pada kemampuan gerak lokomotor (kemampuan gerak individu untuk berpindah). Pada penelitian ini Subjek yang akan diteliti adalah anak tunagrahita ringan yang memiliki kemampuan motorik kasar gerak lokomotor yang terbatas. Kemampuan tersebut adalah siswa tersebut ketika berjalan lamban, kurang keseimbangan dan berlari sangat lamban berbeda dengan anak lainnya. Anak ini merupakan siswa kelas III SDLB. Berdasarkan permasalahan tersebut, maka diperlukan suatu media untuk mengembangkan potensi gerak lokomotor siswa tunagrahita ringan tersebut. Permainan tradisional sondah merupakan permainan yang dapat melatih keseimbangan dan melatih menguatkan otot-otot pada kaki. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh permainan tradisional sondah terhadap keterampilan gerak lokomotor anak tunagrahita ringan yaitu (NS) dengan menggunakan metode penelitian eksperimen menggunakan pendekatan Single Subject Research dengan menggunakan desain A-B-A. Hasil penelitian membuktikan bahwa permainan tradisional sondah dapat memberikan pengaruh terhadap peningkatan keterampilan gerak lokomotor pada anak tunagrahita ringan (NS). Hal ini dibuktikan dengan peningkatan mean level pada setiap fase yaitu pada fase baseline-1 (A-1) mean level nya 47,75%, fase intervensi (B) 59% dan meningkat pada fase baseline-2 (A-2) yaitu 71%. Hasil penelitian ini merekomendasikan permainan tradisional sondah dapat digunakan sebagai alternatif permainan yang edukatif. Peneliti mengharapkan diadakan penelitian mengenai permainan tradisional sondah untuk meningkatkan keseimbangan tubuh anak.


(11)

Putry Farida Shaum, 2014

Pengaruh Permainan Tradisional Sondah Terhadap Keterampilan Gerak Lokomotor Anak Tunagrahita Ringan di SLB Muhammadiyah Karangpawitan Garut

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Kata Kunci : Permainan Tradisional Sondah, Gerak Lokomotor

ABSTRACT

INFLUENCE GAME OF TRADITIONAL SKILLS SONDAH LOCOMOTOR CHILDREN WITH INTELLECTUAL CHALLENGES LIGHT MOTION IN SLB

MUHAMMADIYAH KARANGPAWITAN GARUT

( Research Single Subject Research in Class III Muhammadiyah Karangpawitan SLB SLB in Garut )

Farida Putry Shaum (1002160)

Motion is defined as basic locomotor movement or skill that cause the body to move , the motion that is very natural and very basic . locomotor movement skills is necessary for the child so that the child is able to perform activities independently . Likewise mild mentally retarded children , children with intellectual challenges require the development of mild gross motor skills in order to function optimally locomotor movement . Because locomotor movement skills useful for the mentally retarded in performing daily activities that require movement of locomotor skills . When the locomotor movement skills not possessed as early as possible , can lead to problems later on locomotor movement capability ( the ability of individuals to move motion ) . In this study the subject to be studied is mild mentally retarded children who have gross motor skills are limited locomotor movement . These capabilities are those students when walking slowly , lacking balance and ran very slow different from other children . This child is a student of class III SLB . Based on these problems , we need a media to develop students' potential locomotor movements such mild mental retardation . Sondah traditional game is a game that can balance training and exercise to strengthen the muscles in the legs . The purpose of this study was to determine the effect of the traditional game sondah the locomotor movement skills that mild mentally retarded children ( NS ) by using the method of experimental research Single Subject Research approach using ABA design . The research proves that traditional games can sondah give effect to the increase in locomotor movement skills in children mild mental retardation ( NS ) . This is evidenced by the increase in the mean levels at each phase of the baseline phase - 1 ( A - 1 ) of its mean level of


(12)

Putry Farida Shaum, 2014

Pengaruh Permainan Tradisional Sondah Terhadap Keterampilan Gerak Lokomotor Anak Tunagrahita Ringan di SLB Muhammadiyah Karangpawitan Garut

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

47.75 % , the intervention phase ( B ) and a 59 % increase in the baseline phase - 2 ( A - 2 ) at 71 % . The results of this study recommend sondah traditional games can be used as an alternative educational games . Researchers expect the research on traditional games sondah to improve the balance of the child's body .


(13)

Putry Farida Shaum, 2014

Pengaruh Permainan Tradisional Sondah Terhadap Keterampilan Gerak Lokomotor Anak Tunagrahita Ringan di SLB Muhammadiyah Karangpawitan Garut

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Kemampuan motorik kasar adalah kemampuan untuk menggunakan otot-otot besar pada tubuh, sementara kemampuan motorik halus mencakup kemampuan manipulasi kasar (gross manipulative skill) dan kemampuan manipulasi halus (fine manipulative skill) yang melibatkan penggunaan tangan dan jari secara tepat (Meggit, 1999).

Ada tiga jenis gerakan pada motorik kasar yang dapat dilakukan oleh anak yaitu: (1) Kemampuan Lokomotor, (2) Kemampuan Non-Lokomotor, dan (3) kemampuan Manipulatif.

Gerakan-gerakan lokomotor adalah gerakan-gerakan yang bersifat bebas, kemana saja. Pengertian tersebut tampaknya terlalu sempit. Para ahli mendefinisikan gerakan lokomotor sebagian gerakan-gerakan yang menyebabkan tubuh berpindah tempat dan mengembara dalam berbagai ruang, atau dalam Bahasa Inggris disebut juga traveling.Hal ini merupakan kebalikan dari gerakan non-lokomotor, yang tidak menyebabkan tubuh berpindah dari satu tempat ke tempat lainnya (Sujiono, 2008). Termasuk dalam gerakan lokomotor ini adalah gerakan-gerakan seperti berjalan, berlari, meloncat, melompat dan lain sebagainya. Gerakan-gerakan inilah yang kemudian menjadi dasar bagi perkembangan koodinasi gerakan yang melibatkan otor-otot besar (gross-muscles), pertumbuhan otot, daya tahan dan stamina, di samping merupakan bagian yang membuat perasaan anak menjadi gembira (Sujiono, 2008).

Gerak dasar lokomotor merupakan salah satu domain dari gerak dasar fundamental (fundamental basic movement), di samping gerak dasar non-lokomotor dan manipulative. Gerak dasar non-lokomotor diartikan sebagai gerakan atau


(14)

2

keterampilan yang menyebabkan tubuh berpindah tempat, sehingga dibuktikan dengan adanya perpindahan tubuh (traveling) dari satu titik ke titik lain. Gerakan-gerakan tersebut merentang dari gerak yang sifatnya sangat alamiah mendasar seperti berjalan, berlari, meloncat, melompat hingga ke gerakan yang sudah berupa keterampilan khusus seperti meroda, guling depan, hingga handspring dan back-handspring(Sujiono, 2008).

Bermain bagi anak-anak dapat dipergunakan sebagai salah satu alat untuk membina dan mengembangkan potensi-potensi yang dimiliki oleh anak. Adapun fungsi dari bermain dikatakan oleh Dwijawiyata dkk. (1975:3) sebagai berikut:

Sesuai dengan kodratnya anak mempunyai hasrat untuk bergerak. Dengan bergerak itulah pertumbuhan berjalan. Bermain berfungsi sebagai penyalur kebutuhan anak untuk melatih segala fungsi rohani dan jasmani, juga melatih keperluan hidup sosial di masyarakat, karena bermain juga merupakan selingan yang menggembirakan sekaligus menambah kesehatan jiwa.

Dunia anak adalah bermain tak terkecuali bagi anak tunagrahita. Bagi anak-anak kegiatan bermain selalu menyenangkan. Bermain tidak lepas dari gerak, sehingga gerak adalah inti dari bermain dan apabila gerak tersebut berhenti maka konsep bermainpun berakhir.

Proses tumbuh kembang motorik anak berhubungan dengan proses tumbuh kembang kemampuan gerak anak. Perkembangan kemampuan motorik anak akan terlihat jelas melalui berbagai gerakan dan permainan yang dapat mereka lakukan. Oleh sebab itu, peningkatan keterampilan fisik anak juga berhubungan erat denga kegiatan bermain yang merupakan aktivitas utama anak. Pergerakan anggota tubuh seorang anak saat bermain mempunyai banyak manfaat bagi pertumbuhan aspek-aspek kemampuan lainnya bagia seorang anak, seperti aspek perkembangan kognitif dan aspek perkembangan sosial emosi anak. Selain itu meningkatnya keterampilan gerak dan fisik anak akan berperan penting untuk menjaga kesehatan tubuh anak, (Sujiono, 2008).


(15)

3

Melalui kegiatan bermain ini, anak bisa mencapai perkembangan fisik, intelektual, emosi dan sosial. Perkembangan secara fisik dapat dilihat saat bermain. Perkembangan intelektual bisa dilihat dari kemampuannya menggunakan atau memanfaatkan lingkungannya. Perkembangan emosi dapat dilihat ketika anak merasa senang, tidak senang, marah, menang dan kalah. Perkembangan sosial bisa dilihat dari hubungannya dengan teman sebaya, menolong dan memperhatikan kepentingan orang lain.

Permainan merupakan hal yang menyenangkan bagi setiap manusia tidak terkecuali bagi anak tunagrahita ringan maupun anak pada umumnya. Main, bermain, atau permainan juga memiliki ragam nilai-nilai yang terkandung di dalamnya, seperti nilai moral, nilai sosial, nilai religius, dan lain sebagainya.Hurlock (1978: 320) memandang bahwa arti bermain bagi setiap anak adalah hal yang dilakukan tanpa paksaan dan dilakukan secara sukarela sebagai sebuah kesenangan, sebagaimana dikemukakannya bahwa:

Bermain atau play merupakan istilah yang digunakan secara bebas sehingga arti utamanya mungkin hilang. Arti yang paling tepat ialah setiap kegiatan yang dilakukan untuk kesenangan yang ditimbulkannya, tanpa mempertimbangkan hasil akhir. Bermain dilakukan secara suka rela dan tidak ada paksaan atau tekanan dari luar atau kewajiban.

Permainan Tradisional merupakan kekayaan budaya bangsa yang mempunyai nilai-nilai luhur untuk dapat diwariskan kepada anak-anak sebagai generasi penerus. Permainan anak tradisional merupakan permainan yang mengandung wisdom (Suseno, 1999), memberikan manfaat untuk perkembangan anak (Iswinarti, 2005), merupakan kekayaan budaya bangsa (Sedyawati, 1999), dan refleksi budaya dan tumbuh kembang anak (Krisdyatmiko, 1999). Hasil kajian yang dilakukan oleh peneliti (Iswinarti, Simposium Nasional, 2005) bahwa permainan anak tradisional mempunyai hubungan yang erat dengan perkembangan intelektual, sosial, emosi, dan kepribadian anak.


(16)

4

Permainan tradisional anak adalah proses melakukan kegiatan yang menyenangkan hati anak dengan mempergunakan alat sederhana sesuai dengan potensi yang ada dan merupakan hasil penggalian budaya setempat menurut gagasan dan ajaran turun-menurun dari nenek moyang yang merupakan ciri suatu bangsa, dan hasil suatu peradaban.

Seiring perkembangan zaman, jenis permainan yang ada pun semakin beragam. Permainan tradisional bermanfaat bagi perkembangan kemampuan motorik kasar gerak lokomotor anak antara lain merangkak, berjalan, berlari, melompat, dan meloncat hingga ke gerakan yang sudah berupa keterampilan khusus seperti meroda, guling depan, hingga handspring dan back-handspring. Dengan demikian keterampilan gerak lokomotor sangat diperlukan bagi anak sehingga anak mampu melakukan aktivitas secara mandiri.

Begitupun anak tunagrahita ringan, anak tunagrahita ringan membutuhkan pengembangan kemampuan motorik kasargerak lokomotor agar berfungsi maksimal. Anak tunagrahita ringan adalah anak yang memiliki kecerdasan dibawah dua standar deviasi 69-55. Hambatan pada anak tunagrahita ringan diantaranya adalah motorik kasar yang memerlukan pengembangan. Hal ini sesuai dengan yang diungkapkan Smith, el, al, dalam Delphie, B (2009:91), bahwa:

Secara keseluruhan anak dengan hendaya perkembangan fungsional (anak tunagrahita) mempunyai kelemahan pada segi, 1) keterampilan gerak, 2) fisik yang kurang sehat, 3) koordinasi, 4) kurang percaya diri terhadap situasi dan keadaan sekelilinya, 5) keterampilan gross dan fine motor yang kurang.

Berdasarkan pengamatan dan wawancara dengan guru kelas 3 di SDLB SLB Muhammadiyah Karangpawitan Garut, terdapat siswa yang memiliki kemampuan motorik kasar gerak lokomotor yang terbatas. Kemampuan tersebut adalah siswa tersebut ketika berjalan lamban, kurang keseimbangan dan berlari sangat lamban berbeda dengan anak lainnya.


(17)

5

Kemampuan motorik tunagrahita yang menjadi fokus peneliti dalam penelitian ini adalah motorik kasar gerak lokomotor. Karena keterampilan gerak lokomotor berguna bagi tunagrahita dalam melakukan aktivitas sehari-hari yang membutuhkan keterampilan gerak lokomotor. Bila keterampilan gerak lokomotor tidak dimiliki sedini mungkin, dapat mengakibatkan masalah dikemudian hari pada kemampuan gerak lokomotor (kemampuan gerak individu untuk berpindah), masalah pada kemampuan gerak nonlokomotor (kemampuan gerak individu untuk beraktivitas tanpa berpindah tempat, misalnya membungkuk, mengayun, meliuk dan kemampuan gerak manipulatif (gerakan yang memerlukan koordinasi ruang dan benda yang ada disekitarnya, misalnya menendang, menyepak).

Berdasarkan permasalahan tersebut, peneliti ingin meneliti tentang keterampilan gerak lokomotor dengan menggunakan permainan yang dapat mengembangkan keterampilan gerak lokomotor anak, yaitu dengan permainan tradisional. Permainan tradisional mendorong anak untuk bergerak antara lain merangkak, berjalan, berlari, melompat, meloncat, menari dan berputar. Dalam hal ini, peneliti menggunakan permainan tradisional sondah atau engklek.

Permainan sondah ini secara keseluruhan adalah kegiatan meloncati garis dengan satu kaki yang menyenangkan dan sederhana, dengan tujuan untuk melatih ketahanan otot kaki dan keseimbangan tubuh ketika melakukan aktivitas gerak lokomotor. Pada permainan tradisional sondah ini, alat yang digunakan adalah pecahan genting, dan kapur.

Berdasarkan pemamparan diatas peneliti merasa tertarik melakukan

penelitian dengan judul “Pengaruh Permainan Tradisional Sondah terhadap

Keterampilan Gerak Lokomotor Siswa Tunagrahita Ringan di SLB

Muhammadiyah Karangpawitan Garut”.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah, penulis mengindentifikasi masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:


(18)

6

1. Keterampilan gerak lokomotor seseorang akan terhambat apabila secara jelas diketahui bahwa orang tersebut mengalami hambatan pada intelegensinya. Hal ini dikarenakan otak sebagai sumber pemusatan pikiran akan membawa perintah pada tubuh seseorang untuk melakukan setiap gerakan, sehingga ketika seseorang mengalami hambatan pada otak maka secara otomatis perintah yang dikirim dari otak akan sulit sampai pada anggota tubuh dan tidak berfungsi sebagaimana mestinya. Keterampilan gerak lokomotor yang baik amat dibutuhkan oleh setiap individu, karena kemampuan ini merupakan modal awal untuk melaksanakan kegiatan sehari-hari.

2. Anak tunagrahita ringan mengalami kesulitan dalam keterampilan gerak yang diakibatkan dari kemampuan intelegensinya yang berada di bawah rata-rata dua standar deviasi.

3. Keterampilan gerak lokomotor seseorang akan lebih baik apabila sering diberikan latihan dalam aktivitas kesehariannya dimana kegiatan tersebut menghadirkan gerakan anggota tubuh yang berhubungan dengangerak lokomotor.

4. Anak tunagrahita ringan yang menjadi objek dalam penelitian ini yaitu anak yang memiliki kemampuan motorik kasar gerak lokomotor yang terbatas. Kemampuan tersebut adalah siswa tersebut ketika berjalan lamban, kurang keseimbangan dan berlari sangat lamban berbeda dengan anak lainnya.

5. Kondisi lingkungan yang tidak memadai terhadap adanya aktivitas yang membutuhkan keterampilan gerak lokomotorakan berpengaruh pada kualitas gerak yang dimiliki oleh individu tersebut.

C. Batasan Masalah

Mengingat ada beberapa kemampuan yang dapat di stimulasi dengan menggunakan permainan tradisional sondah, maka peneliti membatasi masalah yang akanditeliti yaitu “Permainan Tradisional Sondah Terhadap Keterampilan Gerak Lokomotor Siswa Tunagrahita Ringan”.


(19)

7

D. Rumusan Masalah

Adapun rumusan masalah dalam penelitian ini adalah “Apakah permainan

tradisional sondah berpengaruh terhadap peningkatan keterampilan gerak lokomotor siswa tunagrahita ringan kelas 3 SDLB di SLB Muhammadiyah

Karangpawitan Garut?”.

Dari rumusan masalah diatas, penulis ajukan pertanyaan penelitian sebagai berikut:

1. Bagaimana keterampilan gerak lokomotor siswa tunagrahita ringan kelas 3 SDLB di SLB Muhammadiyah Karangpawitan Garut sebelum dilakukan permainan tradisional sondah?

2. Bagaimana keterampilan gerak lokomotor siswa tunagrahita ringan kelas 3 SDLB di SLB Muhammadiyah Karangpawitan Garut setelah dilakukan permainan tradisional sondah?

3. Adakah peningkatan keterampilan gerak lokomotor siswa tunagrahita ringan kelas 3 SDLB di SLB Muhammadiyah Karangpawitan Garut setelah dilakukan permainan tradisional sondah?

4. Seberapa besar pengaruh permainan tradisional sondah terhadap peningkatan keterampilan gerak lokomotor siswa tunagrahita ringan kelas 3 SDLB di SLB Muhammadiyah Karangpawitan Garut?

E. Tujuan dan Kegunaan Penelitian 1. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut:

a. Untuk memperoleh data mengenai keterampilan gerak lokomotor siswa tunagrahita ringan kelas 3 SDLB di SLB Muhammadiyah Karangpawitan Garut sebelum dilakukan permainan tradisional sondah.

b. Untuk memperoleh data mengenai keterampilan gerak lokomotor siswa tunagrahita ringan kelas 3 SDLB di SLB Muhammadiyah Karangpawitan Garut setelah dilakukan permainan tradisional tradisional sondah.


(20)

8

c. Untuk memperoleh data mengenai peningkatan keterampilan gerak lokomotor siswa tunagrahita ringan kelas 3 SDLB di SLB Muhammadiyah Karangpawitan Garut setelah dilakukan permainan tradisional tradisional sondah.

d. Untuk memperoleh data mengenai seberapa besar pengaruh permainan sondah terhadap peningkatan keterampilan gerak lokomotor siswatunagrahita ringan kelas 3 SDLB di SLB Muhammadiyah Karangpawitan Garut.

2. Kegunaan Penelitian

Dengan adanya penelitian ini, kegunaan yang diharapkan adalah: a. Kegunaan Teoritis

Dapat memberikan sumbangan dan informasi mengenai satu alternatif permainan tradisional untuk mengembangkan keterampilan gerak lokomotor siswa tunagrahita ringan.

b. Kegunaan Praktis

1) Bagi peneliti, menambah wawasan pengetahuan mengenai pengaruh penggunaan permainan tradisional sondah terhadap pengembangan keterampilan gerak lokomotor anak tunagrahita ringan, dan diharapkan sebagai langkah awal untuk lebih memahami permasalahan-permasalahan yang terjadi pada siswa tunagrahita ringan.

2) Bagi guru, dapat dijadikan sumbangan dan informasi bagi guru dalam mengembangkan keterampilan gerak lokomotor anak tunagrahita khususnya anak tunagrahita ringan.

3) Bagi siswa, permainan tradisional ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi siswa tunagrahita yang menjadi kelas penelitian tindakan maupun yang membaca skripsi ini untuk mengembangkan dan meningkatkan keterampilan motorik anak tunagrahita.


(21)

(22)

Putry Farida Shaum, 2014

Pengaruh Permainan Tradisional Sondah Terhadap Keterampilan Gerak Lokomotor Anak Tunagrahita Ringan di SLB Muhammadiyah Karangpawitan Garut

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB III

METODE PENELITIAN

A. Variabel Penelitian 1. Definisi Konsep

Permainan sondah adalah permainan meloncati garis dengan satu kaki, permainan ini terdapat di daerah Jawa Barat dan deerah luar Jawa. Permainan sondah merupakan permainan yang mengutamakan keseimbangan. Permainan sondah ini dilakukan dengan cara melompat dengan satu maupun dua kaki ke sana ke mari, maju mundur di dalam kotak yang terbatas, untuk melatih otot-otot kaki anak agar kuat dalam aktivitas lokomotor dan untuk melatih keseimbangan tubuh anak agar anak dapat berjalan dengan stabil. Permainan ini pada umumnya dimainkan oleh anak-anak perempuan, namun tidak sedikit anak laki-laki yang juga menggemari permainan sondah ini. Alat-alat yang dapat digunakan dalam permainan sondah ini sangatlah sederhana, yaitu pecahan genting dan kapur untu membuat denah.

Permainan ini digunakan untuk melatih otot-otot kaki anak agar kuat dalam aktivitas lokomor dan untuk melatih keseimbangan tubuh anak agar anak dapat berjalan dengan stabil.

2. Definisi Operasional

“Penelitian dapat di definisikan sebagai atribut seseorang, atau obyek yang mempunyai variasi antara satu orang dengan yang lain atau satu obyek dengan obyek lain” (Sugiyono, 200:60)

Penelitian ini menggunakan dua variabel, yaitu variabel bebas dan variabel terikat.


(23)

32

Variabel bebas atau variabel independen adalah variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel terikat, dan yang menjadi variabel bebas dalam penelitian ini adalah permainan tradisional sondah. Permainan ini berhubungan dengan gerak tubuh, sederhana tetapi bermanfaat untuk melatih otot-otot kaki anak agar kuat dalam aktivitas lokomor dan untuk melatih keseimbangan tubuh anak agar anak dapat berjalan dengan stabil.

Permainan ini pada umumnya dimainkan oleh anak-anak perempuan, namun tidak sedikit anak laki-laki yang juga menggemari permainan sondah ini. Alat-alat yang dapat digunakan dalam permainan sondah ini sangatlah sederhana, yaitu pecahan genting dan kapur untuk membuat denah. Dimana cara bermainnya adalah dengan mengangkat kaki sebelah dan meloncati kotak-kotak yang sudah digambar dalam denah tersebut. Permainan ini sangat baik untuk melatih keterampilan gerak lokomotor anak tunagrahita ringan.

Adapun cara bermain dalam permainan sondah ini, diantaranya sebagai berikut.

a. Tahap Persiapan

 Mempersiapkan pemain.

 Mempersiapkan tempat main (membuat gambar/denah untuk arena permainan).

 Mempersiapkan pecahan genting untuk kojo, setiap pemain memiliki satu kojo (pecahan genting).

b. Tahap Pelaksanaan

 Pemain berdiri dekat garis putus-putus (jangan sampai menginjak garis), pemain memegang satu buah kojo (pecahan genting) untuk memulai permainan.


(24)

33

 Lalu, pemain melempar kojonya pada kotak 1. Apabila kojonya berada di tengah kotak, maka permainan dilanjutkan dengan melompati kotak 1 (yang ada kojonya) dengan cara engklek (satu kaki) ke kotak 2, kemudian kotak 3, 4, dan 5. Setelah itu, pemain membalikan badan untuk mrlompat ke kotak 6 (masih dengan satu kaki). Kemudian, melompat ke kotak 7 dengan cara cabrek (melompat dengan kedua kaki). Apabila kojo berada di garis kotak disebut lasut, maka permainan berhenti dan digantikan oleh pemain lawan.

 Setelah cabrek pada kotak 7, pemain kembali ke kotak 3 lalu kotak 2, setelah sampai di kotak 2 pemain mengambil kojonya yang ada di kotak 1, lalu melompati kotak 1 (bekas kojo) dan kembali pada garis putus-putus (garis batas).

 Lakukan kegiatanperti tadi dengan melempar kojo ke nomor kotak selanjutnya sampai kotak 7 (kotak cabrek) dan kembali ke kotak 3, 2, dan 1.

 Pemain yang lebih dahulu menyelesaikan, itulah yang menjadi pemenang.

Gambar/denah untuk main sondah

5

7

6 4

1 2 3


(25)

34

b. Variabel Terikat

Variabel terikat atau variabel dependen, yaitu variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena adanya variabel bebas. Variabel terikat dalam penelitian ini adalah keterampilan gerak lokomotor anak tunagrahita ringan. Gerak dasar lokomotor diartikan sebagai gerakan atau keterampilan yang menyebabkan tubuh berpindah tempat, sehingga dibuktikan dengan adanya perpindahan tubuh (traveling) dari satu titik ke titik lain.

Keterampilan lokomotor sering digunakan dalam aktivitas sehari-hari karena sangat mendukung terhadap mobilitas hidup manusia. Tanpa kemampuan lokomotor yang memadai, aktivitas manusia seringkali terhambat dan hasilnya tidak optimal. Oleh karena itu, kemampuan ini harus terus dipelihara agar aktivitas hidup tetap terjaga.

Keterampilan gerak lokomotor yang dimaksud dalam penelitian ini adalah seberapa baik keterampilan gerak lokomotor anak tunagrahita ringan, dengan kriteria keterampilan gerak lokomotor berjalan dan berlari yang dilihat dari kemampuan gerak lokomotor yang dinyatakan dengan checklist. Keterampilan gerak lokomotor berjalan dan berlari anak tunagrahita ringan diukur sebelum dan sesudah diberikan intrevensi (permainan tradisional sondah).

B. Metode Penelitian

Untuk mengadakan suatu penelitian, peneliti terlebih dahulu harus menentukan metode yang digunakan, karena hal ini merupakan pedoman atau langkah-langkah yang harus dilakukan dalam penelitian yang akan membawa peneliti dalan suatu kesimpulan yang merupakan pemecahan masalah yang akan peneliti lakukan. Hal ini sejalan dengan pendapat yang dikemukakan oleh Sugiyono (2010: 1) bahwa “Metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk medapatkan data dengan tujuan tertentu.


(26)

35

Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui permainan tradisional sondah terhadap keterampilan gerak lokomotor anak tunagrahita ringan. Adapun metode yang digunakan dalam penelitian ini adalaha metode eksperimen yang bertujuan untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh dari suatu perlakuan (intervensi). Metode penelitian eksperimen adalah “metode penelitian yang digunakan untuk mencari pengaruh perlakuan tertentu terhadap yang lain dalam kondisi yang terkendalikan” (Sugiyono, 2006:107)

Selanjutnya, Arikunto, S. (2006:3) mengemukakan pendapatnya tentang eksperimen sebagai berikut :

Eksperimen adalah suatu cara untuk mencari hubungan sebab akibat (hubungan kausal) antara dua factor yang sengaja ditimbulkan oleh peneliti dengan mengeliminasi atau mengurangi atau menyisikan faktor-faktor lain yang mengganggu. Eksperimen selalu dilakukan dengan maksud untuk melihat akibat dari perlakuan.

Dalam penelitian ini metode eksperimen yang digunakan adalah Single Subject Research (SSR). SSR merupakan metode menganalisis setiap subjek secara individu terhadap perilaku tertentu.

Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah desain A-B-A. Desain ini menunjukkan adanya hubungan sebab-akibat secara variabel terikat dan variabel bebas. Penelitian ini dilakukan dengan cara mengumpulkan data subjek pada saat kondisis awal (A-1), saat melakukan intervensi (B) dan saat setelah intervernsi (A-2). Melalui desain A-B-A peneliti akan memperoleh data dari hasil tes yang diolah menjadi skor. Tes yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes perbuatan. Tes menurut Arikunto (2009,53) bahwa ”Tes merupakan alat atu prosedur yang digunakan untuk mengetahui atau mengukur sesuatu dalam suasana, dengan cara dan aturan-aturan yang sudah ditentukan”. Desain A-B-A digambarkan pada grafik dibawah ini:


(27)

36

Gambar 3.1 Grafik Desain A-B-A

Keterangan:

 Baseline (A-1).

Adalah kondisi awal untuk mengetahui keterampilan gerak lokomotor anak tunagrahita ringan sebelum dilakukan intervensi. Pengukuran fase baseline-1 ini akan dilakukan sampai data cenderung stabil dengan waktu yang disesuaikan dengan kebutuhan.

 Intervensi (B).

Pada tahap intervensi anak diberikan perlakuan berupa latihan keterampilan gerak lokomotor menggunakan permainan tardisional sondah. Perlakuan diberikan sampai data stabil.

 Baseline (A-2).

Adalah pengulangan kondisi baseline1 sebagai evaluasi yang berfungsi untuk melihat sejauh mana pengaruh pemberian intervensi terhadap

0% 10% 20% 30% 40% 50% 60% 70% 80% 90% 100%

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 dst.

P e r s e n t a s e


(28)

37

keterampilan gerak lokomotor anak tunagrahita ringan. Pengukuran pada fase baseline 2 ini dilakukan sampai data cenderung stabil.

C. Subjek Penelitian dan Lokasi Penelitian 1. Subjek Penelitian

Yang menjadi subjek penelitian dalam penelitian ini adalah anak tunagrahita ringan kelas III SDLB di SLB Muhammadiyah Karangpawitan Garut. Responden yang dijadikan subjek penelitian berjumlah satu orang berjenis kelamin perempuan. Responden diambil sebagai subjek penelitian dalam rangka untuk melatih keterampilan gerak lokomotor untuk mendukung segala aktivitasnya. Adapun biodata dari subjek adalah sebagai berikut:

Nama : NS Kelas : 3 SDLB

Sekolah : SLB Muhammadiyah Karangpawitan Garut Alamat : Jalan Raya Karangpawitan blk. 267 Garut. TTL : Garut,

Berdasarkan hasil observasi yang telah dilakukan, anak memiliki hambatan dalam keterampilan gerak lokomotor yaitu kemampuan berjalan yang kaku, dan berlari sangat lamban. Hal ini terlihat ketika sedang jam pelajaran olahraga, dan ketika anak sedang mengikuti outbond anak tersebut terlihat berjalan lamban, kurang keseimbangan dan sangat lamban ketika berlari berbeda dari yang lainnya.

2. Lokasi Penelitian

Pada penelitian ini dilakukan di SLB Muhammadiyah Karangpawitan Garut, yang beralamat di Jalan Raya Karangpawitan blk. 267 Garut.


(29)

38

D. Target Behavior

Perilaku sasaran atau target behavior dalam penelitian ini adalah anak mampu melatih kekuatan otot kaki, sehingga anak dapat meningkatkan keterampilan gerak lokomotor melangkah, berjalan dan berlari anak.

E. Instrumen dan Teknik Pengumpulan Data

1. Instrumen

Instrument merupakan suatu alat pengumpul data yang digunakan dalam suatu penelitian, diasumsikan dapat digunakan untuk menjawab penelitian dan menguji hipotesis. Arikunto (2002: 136) menyatakan bahwa instrumen penelitian adalah “Alat atau fasilitas yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data agar pekerjaan lebih mudah dan hasilnya lebih baik, dalam arti lebih cermat, lengkap, dan sistematis sehingga lebih mudah diolah”. Sedangkan Sugiyono (2006: 148) menyatakan bahwa instrumen penelitian adalah “suatu alat yang digunakan untuk mengukur fenomena alam atau sosial yang diamati”.

Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah satuan pelajaran dan tes keterampilan gerak lokomotor siswa. Satuan pelajaran digunakan sebagai pedoman dalam melakukan rangkaian pengajaran yang tersusun berupa rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) yang telah dibuat sebelumnya, untuk kepentingan penelitian agar penelitian berjalan lancar. Sedangkan tes digunakan untuk menunjang data penelitian.

Penggunaan instrumen dalam penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kemampuan gerak lokomotor subjek. Berikut ini adalah langkah-langkah yang dilakukan selama menyusun instrumen penelitian.


(30)

39

a. Membuat Kisi-Kisi

Kisi-kisi disesuaikan dengan kemampuan awal subjek penelitian dalam membaca pemahaman dan disesuaikan dengan target behavior yang ingin dicapai pada subjek. Kisi-kisi terlampir.

b. Penyusunan Rencana Program Pembelajaran

Penleiti melampirkan RPP mengenai pemberlajaran permainan tradisional sondah yang disesuaikan dengan SKKD Kelas 3 SDLB C (Tunagrahita ringan) dalam pelajaran Pendidikan Jasmani dan Kesehatan. c. Uji Validitas Instrumen

Validitas tes yang digunakan dalam penelitian ini adalah validitas isi berupa expert-judgement. Uji validitas dilakukan dengan cara menyusun soal-soal essay yang bersumber dari SKKD SDLB C dan sesuai kemampuan awal subjek. Kemudian diminta penilaian kepada para ahli dan guru, penilaian dilakukan oleh dua orang yang terdiri dari satu orang dosen sebagai ahli, dan satu orang guru SLB Muhammadiyah Karangpawitan Garut. Kemudian data yang sudah diperoleh dinilai validitasnya dengan menggunakan rumus:

Persentase = jumlah yang cocok

jumlah penilai × %

Hasil akhir expert judgement harus diperoleh dari 2 orang penilai yang menyatakan semua aspek cocok sehingga diperoleh P =2

2� =

%. Dengan demikian, instrumen yang digunakan ketika di lapangan di harapkan akan dapat mengukur keterampilan gerak lokomotor.

2. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:


(31)

40

a. Tes

Pemberian tes yang diberikan kepada subjek untuk mengetahui sejauh mana subjek mengalami hambatan dalam keterampilan gerak lokomotor. Untuk dapat melanjutkan penelitian dapat dengan memberikan beberapa instrumen pada subjek. Pembuatan instrumen dalam penelitian ini didasarkan pada SKKD SDLB C. Tes yang digunakan dalam penelitian ini adalah berupa soal essay dengan jumlah soal sebanyak 30 butir soal.

Adapun langkah-langkah yang dilakukan saat pemberian tes:

1) Melakukan pengumpulan data pada Baseline-1. Data yang diambil diperoleh dari hasil tes mengenai kemampuan gerak lokomotor subjek. Pada tahap ini dilakukan sebanyak empat kali sesi.

2) Pada tahap ini peneliti melakukan intervensi. Pada tahap intervensi subjek diberi perlakuan permainan tradisional sondah. Intervensi diberikan sebanyak 8 kali hingga terjadi peningkatan gerak lokomotor subjek. Waktu yang digunakan pada setiap sesi ditahap intervensi yaitu selama 70 menit, 40 menit awal digunakan untuk memberikan pengarahan serta penjelasan aturan main permainan sondah dan juga melakukan permainan sondah. 30 menit sisa waktu dilakukan untuk mengevaluasi kegiatan yang telah selesai dilakukan. Evaluasi dilakukan dengan berupa tes perbuatan pada anak.

3) Baseline-2 dilakukan setelah fase intervensi. Tahap ini dilakukan untuk memberikan penguatan dan mengetahui apakah intervensi yang telah diberikan memberi pengaruh positif atau peningkatan terhadap gerak lokomotor pada subjek penelitian. Fase baseline-2 dilakukan selama empat sesi dan setiap sesi dilakukan selama 70 menit.

b. Dokumentasi

Untuk memperoleh data yang lebih akurat, peneliti mendokumentasikan kegiatan yang dilakukan, mengumpulkan dan


(32)

41

mencatat informasi penting mengenai subjek yang mendukung dalam melaksanakan penelitian.

F. Teknik Pengolahan Data

Setelah semua data terkumpul melalui format pencatatan, kemudian data diolah dan dianalisis ke dalam statistik deskriptif dengan tujuan memperoleh gambaran secara jelas tentang hasil intervensi dalam jangka waktu tertentu dengan menggunakan grafik. Bentuk grafik yang digunakan adalah grafik garis. Pengolahan data dengan grafik ini diharapkan dapat lebih memperjelas gambaran dari pelaksanaan penelitian.

Komponen-komponen penting dalam grafik menurut Sunanto, J (2006:41) atara lain :

1. Absis adalah sumbu X yang merupakan sumbu mendatar yang menunjukkan satuan untuk waktu (misalnya, sesi, hari dan tanggal).

2. Ordinat adalah sumbu Y merupakan sumbu vertical yang menunjukkan satuan untuk variabel terikat atau perilaku sasaran (misalnya, persen, frekuensi dan durasi).

3. Titik Awal merupakan pertemuan antara sumbu X dengan sumbu Y sebagai titik awal skala.

4. Skala adalah garis-garis pendek pada sumbu X dan Y yang menunjukkan ukuran (misalnya, 0%, 25%, 50% dan 75% ).

5. Label Kondisi, yaitu keterangan yang menggambarkan kondisi eksperimen, misalnya baseline atau intervensi.

6. Garis Perubahan Kondisi, yaitu garis vertical yang menunjukkan adanya perubahan dari kondisi lainnya, biasanya dalam bentuk garis putus-putus. 7. Judul Grafik adalah judul yang mengarahkan perhatian pembaca agar segera


(33)

42

Langkah-langkah yang dapat diambil dalam pengolahan data sebagai berikut:

1. Menskor hasil pengukuran pada fase baseline -1 dari setiap subjek pada setiap sesi.

2. Menskor hasil pengukuran pada fase intervensi dari setiap subjek pada setiap sesi.

3. Menskor hasil pengukuran pada fase baseline -2 dari setiap subjek pada setiap sesi.

4. Membuat tabel perhitungan skor-skor pada fase baseline -1, fase intervensi, dan fase baseline -2 dari setiap subjek pada setiap sesi.

5. Menjumlah semua skor yang pada fase baseline -1, fase intervensi, dan fase baseline -2 dari setiap subjek pada setiap sesi.

6. Membandingkan hasil skor-skor pada fase baseline -1, fase intervensi, dan fase baseline -2 dari setiap subjek pada setiap sesi.

7. Membuat analisis dalam bentuk grafik sehingga dapat terlihat secara langsung perubahan yang terjadi dari ketiga fase tersebut.


(34)

(35)

Putry Farida Shaum, 2014

Pengaruh Permainan Tradisional Sondah Terhadap Keterampilan Gerak Lokomotor Anak Tunagrahita Ringan di SLB Muhammadiyah Karangpawitan Garut

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB V

KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian, analisis data dan pengolahan data mengenai pengaruh permainan tradisional sondah terhadap keterampilan gerak lokomotor siswa tunagrahita ringan, memiliki dampak positif terhadap peningkatan target behavior yang diinginkan, yaitu pada aspek melangkah, berjalan dan berlari. Dari mulai baseline-1(A-1), intervensi (B), dan baseline-2 (A-1) maka dapat disimpulkan bahwa permainan tradisional sondah berpengaruh terhadap keterampilan gerak lokomotor siswa tunagrahita ringan, hal ini didasarkan pada keterampilan gerak lokomotor pada kondisi awal sebelum diberikan intervensi permainan tradisional sondah yaitu kurang, hal ini dilihat dari kemampuan siswa dalam gerak lokomotor masih banyak yang subjek tidak dapat melakukannya dan dibantu oleh guru.

Keterampilan gerak lokomotor siswa setelah diberikan intervensi permainan tradisional sondah adalah cukup baik, hal ini dilihat dari kemampuan gerak yang tadinya tidak dapat melakukan menjadi dapat melakukannya dan dibantu oleh guru.Keterampilan gerak lokomotor setelah diberikan intervensi melalui alternatif permainan tradisional sondah yaitu mengalami peningkatan dari baseline-1 (A-1), terlihat dari beberapa tes yang diberikan siswa sudah dapat melakukannya dengan baik dan tidak menggunakan bantuan dari guru dan permainan tradisional sondah mempunyai pengaruh positif terhadap keterampilan gerak lokomotor siswa, terlihat dari pada hasil mean level fase baseline-1 (A-1) subjek NS diperoleh 47,75%. Pada fase intervensi (B) mean level nya sebesar 59 dan mean level pada fase baseline-2 (A-2) sebesar 71%. Terjadi peningkatan keterampilan gerak lokomotor pada siswa sebesar 23,25%.


(36)

Putry Farida Shaum, 2014

Pengaruh Permainan Tradisional Sondah Terhadap Keterampilan Gerak Lokomotor Anak Tunagrahita Ringan di SLB Muhammadiyah Karangpawitan Garut

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu B. Rekomendasi

Berdasarkan hasil kesimpulan penelitian, maka peneliti mengajukan beberapa rekomendasi adalah sebagai berikut:

1. Pihak Guru

Mengacu pada keberhasilan penelitian yang dilakukan menggunakan alternatif permainan tradisional sondah dalam meningkatkan keterampilan gerak lokomotor, maka peneliti menyarankan agar alternatif permainan tradisional sondah dapat digunakan sebagai salah satu teknik pembelajaran di luar kelas, agar anak dapat merasa senang mendapatkan pembelajaran. Setting belajar sambil bermain perlu diberikan kepada anak sehingga anak tidak merasa jenuh.

2. Bagi Orang Tua

Orang tua dapat mengembangkan keterampilan gerak lokomotor anak tunagrahita ringan dengan kegiatan-kegiatan sehari, latihan dalam melangkah, berjalan dan berlari, misalnya anak diajak untuk berjalan-jalan atau berolahraga untuk melatih otot-otot kaki sehingga anak terbiasa dengan aktivitas gerak lokomotor.

3. Peneliti Selanjutnya

Peneliti menyadari dalam penelitian ini memiliki kekurangan, maka peneliti menyarankan untuk peneliti selanjutnya dapat menerapkan alternatif permainan tardisional sondah pada aspek lain dalam belajar berdasarkan kebutuhan dan kemampuan anak, sehingga dapat diketahui target behavior yang ingin dicapai terhadap subjek penelitian tersebut, misalnya dalam mengembangkan kemampuan bidang akademik, seperti mengenal angka dan dibidang motorik lainnya seperti melatih keseimbangan dan lain sebagainya.


(37)

Putry Farida Shaum, 2014

Pengaruh Permainan Tradisional Sondah Terhadap Keterampilan Gerak Lokomotor Anak Tunagrahita Ringan di SLB Muhammadiyah Karangpawitan Garut

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR PUSTAKA

Alimin, Z (2014).Hambatan Belajar dan Perkembangan Anak dengan Gangguan Kognitif/Kecerdasan dan Motorik. Modul 3 Perkuliahan UPI, Bandung

Aminarni, dkk. (2007).Penjas Orkes untuk SD Kelas III. Jakarta: Erlangga. Arikunto, S. (2002). Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara

... (2006). Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktik. Bandung: PT. Repika Aditama

Astati. (2011) Bina Diri Untuk Anak Tunagrahita. Bandung: Amanah Offset.

………, dan Mulyati, L (2010).Pendidikan Anak Tunagrahita. Bandung: CV

Catur Karya Mandiri.

Crowe, W.C., Axuter, dan Pyfer, J. (1981). Adapted Physical Education and Recreation. United States of America: The C.V. Mosby Company.

Decaprio, R. (2013) Aplikasi Teori Pembelajaran Motorik Di Sekolah. Jogjakarta: Diva Press.

Delphie B. (2009).Bimbingan Perilaku Adaptif Anak dengan Hendaya Perkembangan Fungsional. Sleman: PT. Intan Sejati Klaten.

………, (2006).Terapi Permainan 1.Bandung: Rizqi Press.

………, (2006).Terapi Permainan 2.Bandung: Rizqi Press.

Direktorat PLB. (2003). Pedoman Umum Pembelajaran Penjas ALB. Jakarta: Depdiknas.

………, (2010). Pengembangan Kurikulum Pendidikan Adaptif. Jakarta:

Depdiknas.

Fad, A (2014).Kumpulan Permainan Anak Tradisional Indonesia. Jakarta: Cerdas Interaktif.


(38)

Putry Farida Shaum, 2014

Pengaruh Permainan Tradisional Sondah Terhadap Keterampilan Gerak Lokomotor Anak Tunagrahita Ringan di SLB Muhammadiyah Karangpawitan Garut

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Husna, M. (2009). 100+Permainan Tradisional Indonesian untuk Kreativitas, Ketangkasan, dan Keakraban. Yogjakarta: C.V ANDI.

Mahendra, A. (2007). Teori Belajar Mengajar Motorik. Bandung: Universitas Pendidikan Indonesia.

Masri’an, dkk. (2009).Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan untuk SD/MI

Kelas 1. Jakarta: Erlangga.

Rahmawati, A. (2009). Permainan Tradisional untuk Anak Usia 3-4 Tahun. Bandung: PT. Sandiarta Sukses.

Rahyubi, H. (2012). Teori-Teori Belajar dan Aplikasi Pembelajaran Motorik. Majalengka: Referens.

Saputra, M. Yudha dan Badruzaman. (2009). Perkembangan Pembelajaran Motorik. Bandung: Departemen Pendidikan Nasional Universitas Pendidikan Indonesia.

Sugiyono. (2003). Statistika untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta.

Sujiono, B. (2008).Metode Pengembangan Fisik. Penerbit Universitas Terbuka

….……. (2009). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta.

Suherman, A. (2009). Revitalisasi Pengajaran dalam Pendidikan Jasmani. Bandung: Bintang Warli Artika.

UPI (2011).Pedoman Penulisan Karya Ilmiah, Laporan Buku, Makalah, Skripsi, Tesis, Disertasi. Bandung: Departemen Pendidikan Nasional Universitas Pendidikan Indonesia.

Widati, S. (2011).Bina Gerak Bagi Anak Berkebutuhan Khusus (ABK). Bandung: Amanah Press.

Wulan, P. (2013).Meningkatkan KeterampilanGerak Lokomotor Anak Taman Kanak-Kanak melalui Permainan Tradisional.Skripsi PGPAUD FIP UPI. Bandung: tidak diterbitkan.


(39)

76

Putry Farida Shaum, 2014

Pengaruh Permainan Tradisional Sondah Terhadap Keterampilan Gerak Lokomotor Anak Tunagrahita Ringan di SLB Muhammadiyah Karangpawitan Garut

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR PUSTAKA

Alimin, Zaenal (2014). Hambatan Belajar dan Perkembangan Anak dengan Gangguan Kognitif/Kecerdasan dan Motorik. Modul 3 Perkuliahan UPI, Bandung

Aminarni, dkk. (2007). Penjas Orkes untuk SD Kelas III. Jakarta: Erlangga. Arikunto, S. (2002). Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara

... (2006). Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktik. Bandung: PT. Repika Aditama

Astati. (2011) Bina Diri Untuk Anak Tunagrahita. Bandung: Amanah Offset.

………, dan Mulyati, L (2010).Pendidikan Anak Tunagrahita. Bandung: CV

Catur Karya Mandiri.

Crowe, W.C., Axuter, dan Pyfer, J. (1981). Adapted Physical Education and Recreation. United States of America: The C.V. Mosby Company.

Decaprio, R. (2013) Aplikasi Teori Pembelajaran Motorik Di Sekolah. Jogjakarta: Diva Press.

Delphie B. (2009).Bimbingan Perilaku Adaptif Anak dengan Hendaya Perkembangan Fungsional. Sleman: PT. Intan Sejati Klaten.

………, (2006). Terapi Permainan 1.Bandung: Rizqi Press.

………, (2006). Terapi Permainan 2.Bandung: Rizqi Press.

Direktorat PLB. (2003). Pedoman Umum Pembelajaran Penjas ALB. Jakarta: Depdiknas.

………, (2010). Pengembangan Kurikulum Pendidikan Adaptif. Jakarta:

Depdiknas.

Fad, A (2014). Kumpulan Permainan Anak Tradisional Indonesia. Jakarta: Cerdas Interaktif.


(40)

77

Putry Farida Shaum, 2014

Pengaruh Permainan Tradisional Sondah Terhadap Keterampilan Gerak Lokomotor Anak Tunagrahita Ringan di SLB Muhammadiyah Karangpawitan Garut

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Hurlock, EB. (1978) Perkembangan Anak. Jakarta: Erlangga.

M, Husna A. (2009). 100+Permainan Tradisional Indonesian untuk Kreativitas, Ketangkasan, dan Keakraban. Yogjakarta: C.V ANDI.

Mahendra, A. (2007). Teori Belajar Mengajar Motorik. Bandung: Universitas Pendidikan Indonesia.

Masri’an, dkk. (2009). Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan untuk SD/MI

Kelas 1. Jakarta: Erlangga.

Rahmawati, A. (2009). Permainan Tradisional untuk Anak Usia 3-4 Tahun. Bandung: PT. Sandiarta Sukses.

Rahyubi, H. (2012). Teori-Teori Belajar dan Aplikasi Pembelajaran Motorik. Majalengka: Referens.

Saputra, M. Yudha dan Badruzaman. (2009). Perkembangan Pembelajaran Motorik. Bandung: Departemen Pendidikan Nasional Universitas Pendidikan Indonesia. Sugiyono. (2003). Statistika untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta.

Sujiono, B. (2008). Metode Pengembangan Fisik. Penerbit Universitas Terbuka

….……. (2009). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta.

Suherman, A. (2009). Revitalisasi Pengajaran dalam Pendidikan Jasmani. Bandung: Bintang Warli Artika.

UPI (2011).Pedoman Penulisan Karya Ilmiah, Laporan Buku, Makalah, Skripsi, Tesis, Disertasi. Bandung: Departemen Pendidikan Nasional Universitas Pendidikan Indonesia.

Widati, Sri. (2011). Bina Gerak Bagi Anak Berkebutuhan Khusus (ABK). Bandung: Amanah Press.

Wulan, Puspita R. (2013). Meningkatkan Keterampilan Gerak Lokomotor Anak Taman Kanak-Kanak melalui Permainan Tradisional. Skripsi PGPAUD FIP UPI. Bandung: tidak diterbitkan.


(1)

Putry Farida Shaum, 2014

Pengaruh Permainan Tradisional Sondah Terhadap Keterampilan Gerak Lokomotor Anak Tunagrahita Ringan di SLB Muhammadiyah Karangpawitan Garut

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB V

KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian, analisis data dan pengolahan data mengenai pengaruh permainan tradisional sondah terhadap keterampilan gerak lokomotor siswa tunagrahita ringan, memiliki dampak positif terhadap peningkatan target

behavior yang diinginkan, yaitu pada aspek melangkah, berjalan dan berlari. Dari

mulai baseline-1(A-1), intervensi (B), dan baseline-2 (A-1) maka dapat disimpulkan bahwa permainan tradisional sondah berpengaruh terhadap keterampilan gerak lokomotor siswa tunagrahita ringan, hal ini didasarkan pada keterampilan gerak lokomotor pada kondisi awal sebelum diberikan intervensi permainan tradisional sondah yaitu kurang, hal ini dilihat dari kemampuan siswa dalam gerak lokomotor masih banyak yang subjek tidak dapat melakukannya dan dibantu oleh guru.

Keterampilan gerak lokomotor siswa setelah diberikan intervensi permainan tradisional sondah adalah cukup baik, hal ini dilihat dari kemampuan gerak yang tadinya tidak dapat melakukan menjadi dapat melakukannya dan dibantu oleh guru.Keterampilan gerak lokomotor setelah diberikan intervensi melalui alternatif permainan tradisional sondah yaitu mengalami peningkatan dari

baseline-1 (A-1), terlihat dari beberapa tes yang diberikan siswa sudah dapat

melakukannya dengan baik dan tidak menggunakan bantuan dari guru dan permainan tradisional sondah mempunyai pengaruh positif terhadap keterampilan gerak lokomotor siswa, terlihat dari pada hasil mean level fase baseline-1 (A-1) subjek NS diperoleh 47,75%. Pada fase intervensi (B) mean level nya sebesar 59 dan mean level pada fase baseline-2 (A-2) sebesar 71%. Terjadi peningkatan keterampilan gerak lokomotor pada siswa sebesar 23,25%.


(2)

Putry Farida Shaum, 2014

Pengaruh Permainan Tradisional Sondah Terhadap Keterampilan Gerak Lokomotor Anak Tunagrahita Ringan di SLB Muhammadiyah Karangpawitan Garut

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

B. Rekomendasi

Berdasarkan hasil kesimpulan penelitian, maka peneliti mengajukan beberapa rekomendasi adalah sebagai berikut:

1. Pihak Guru

Mengacu pada keberhasilan penelitian yang dilakukan menggunakan alternatif permainan tradisional sondah dalam meningkatkan keterampilan gerak lokomotor, maka peneliti menyarankan agar alternatif permainan tradisional sondah dapat digunakan sebagai salah satu teknik pembelajaran di luar kelas, agar anak dapat merasa senang mendapatkan pembelajaran. Setting belajar sambil bermain perlu diberikan kepada anak sehingga anak tidak merasa jenuh.

2. Bagi Orang Tua

Orang tua dapat mengembangkan keterampilan gerak lokomotor anak tunagrahita ringan dengan kegiatan-kegiatan sehari, latihan dalam melangkah, berjalan dan berlari, misalnya anak diajak untuk berjalan-jalan atau berolahraga untuk melatih otot-otot kaki sehingga anak terbiasa dengan aktivitas gerak lokomotor.

3. Peneliti Selanjutnya

Peneliti menyadari dalam penelitian ini memiliki kekurangan, maka peneliti menyarankan untuk peneliti selanjutnya dapat menerapkan alternatif permainan tardisional sondah pada aspek lain dalam belajar berdasarkan kebutuhan dan kemampuan anak, sehingga dapat diketahui target behavior yang ingin dicapai terhadap subjek penelitian tersebut, misalnya dalam mengembangkan kemampuan bidang akademik, seperti mengenal angka dan dibidang motorik lainnya seperti melatih keseimbangan dan lain sebagainya.


(3)

Putry Farida Shaum, 2014

Pengaruh Permainan Tradisional Sondah Terhadap Keterampilan Gerak Lokomotor Anak Tunagrahita Ringan di SLB Muhammadiyah Karangpawitan Garut

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR PUSTAKA

Alimin, Z (2014).Hambatan Belajar dan Perkembangan Anak dengan Gangguan

Kognitif/Kecerdasan dan Motorik. Modul 3 Perkuliahan UPI, Bandung

Aminarni, dkk. (2007).Penjas Orkes untuk SD Kelas III. Jakarta: Erlangga. Arikunto, S. (2002). Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara

... (2006). Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktik. Bandung: PT. Repika Aditama

Astati. (2011) Bina Diri Untuk Anak Tunagrahita. Bandung: Amanah Offset.

………, dan Mulyati, L (2010).Pendidikan Anak Tunagrahita. Bandung: CV Catur Karya Mandiri.

Crowe, W.C., Axuter, dan Pyfer, J. (1981). Adapted Physical Education and

Recreation. United States of America: The C.V. Mosby Company.

Decaprio, R. (2013) Aplikasi Teori Pembelajaran Motorik Di Sekolah. Jogjakarta: Diva Press.

Delphie B. (2009).Bimbingan Perilaku Adaptif Anak dengan Hendaya Perkembangan Fungsional. Sleman: PT. Intan Sejati Klaten.

………, (2006).Terapi Permainan 1.Bandung: Rizqi Press.

………, (2006).Terapi Permainan 2.Bandung: Rizqi Press.

Direktorat PLB. (2003). Pedoman Umum Pembelajaran Penjas ALB. Jakarta: Depdiknas.

………, (2010). Pengembangan Kurikulum Pendidikan Adaptif. Jakarta:

Depdiknas.

Fad, A (2014).Kumpulan Permainan Anak Tradisional Indonesia. Jakarta: Cerdas Interaktif.


(4)

Putry Farida Shaum, 2014

Pengaruh Permainan Tradisional Sondah Terhadap Keterampilan Gerak Lokomotor Anak Tunagrahita Ringan di SLB Muhammadiyah Karangpawitan Garut

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Husna, M. (2009). 100+Permainan Tradisional Indonesian untuk Kreativitas,

Ketangkasan, dan Keakraban. Yogjakarta: C.V ANDI.

Mahendra, A. (2007). Teori Belajar Mengajar Motorik. Bandung: Universitas Pendidikan Indonesia.

Masri’an, dkk. (2009).Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan untuk SD/MI

Kelas 1. Jakarta: Erlangga.

Rahmawati, A. (2009). Permainan Tradisional untuk Anak Usia 3-4 Tahun. Bandung: PT. Sandiarta Sukses.

Rahyubi, H. (2012). Teori-Teori Belajar dan Aplikasi Pembelajaran Motorik. Majalengka: Referens.

Saputra, M. Yudha dan Badruzaman. (2009). Perkembangan Pembelajaran Motorik. Bandung: Departemen Pendidikan Nasional Universitas Pendidikan Indonesia.

Sugiyono. (2003). Statistika untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta.

Sujiono, B. (2008).Metode Pengembangan Fisik. Penerbit Universitas Terbuka

….……. (2009). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta.

Suherman, A. (2009). Revitalisasi Pengajaran dalam Pendidikan Jasmani. Bandung: Bintang Warli Artika.

UPI (2011).Pedoman Penulisan Karya Ilmiah, Laporan Buku, Makalah, Skripsi,

Tesis, Disertasi. Bandung: Departemen Pendidikan Nasional Universitas

Pendidikan Indonesia.

Widati, S. (2011).Bina Gerak Bagi Anak Berkebutuhan Khusus (ABK). Bandung: Amanah Press.

Wulan, P. (2013).Meningkatkan KeterampilanGerak Lokomotor Anak Taman

Kanak-Kanak melalui Permainan Tradisional.Skripsi PGPAUD FIP UPI. Bandung:


(5)

76

Putry Farida Shaum, 2014

Pengaruh Permainan Tradisional Sondah Terhadap Keterampilan Gerak Lokomotor Anak Tunagrahita Ringan di SLB Muhammadiyah Karangpawitan Garut

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR PUSTAKA

Alimin, Zaenal (2014). Hambatan Belajar dan Perkembangan Anak dengan

Gangguan Kognitif/Kecerdasan dan Motorik. Modul 3 Perkuliahan UPI,

Bandung

Aminarni, dkk. (2007). Penjas Orkes untuk SD Kelas III. Jakarta: Erlangga. Arikunto, S. (2002). Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara

... (2006). Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktik. Bandung: PT. Repika Aditama

Astati. (2011) Bina Diri Untuk Anak Tunagrahita. Bandung: Amanah Offset.

………, dan Mulyati, L (2010).Pendidikan Anak Tunagrahita. Bandung: CV

Catur Karya Mandiri.

Crowe, W.C., Axuter, dan Pyfer, J. (1981). Adapted Physical Education and

Recreation. United States of America: The C.V. Mosby Company.

Decaprio, R. (2013) Aplikasi Teori Pembelajaran Motorik Di Sekolah. Jogjakarta: Diva Press.

Delphie B. (2009).Bimbingan Perilaku Adaptif Anak dengan Hendaya Perkembangan Fungsional. Sleman: PT. Intan Sejati Klaten.

………, (2006). Terapi Permainan 1.Bandung: Rizqi Press.

………, (2006). Terapi Permainan 2.Bandung: Rizqi Press.

Direktorat PLB. (2003). Pedoman Umum Pembelajaran Penjas ALB. Jakarta: Depdiknas.

………, (2010). Pengembangan Kurikulum Pendidikan Adaptif. Jakarta:

Depdiknas.

Fad, A (2014). Kumpulan Permainan Anak Tradisional Indonesia. Jakarta: Cerdas Interaktif.


(6)

77

Putry Farida Shaum, 2014

Pengaruh Permainan Tradisional Sondah Terhadap Keterampilan Gerak Lokomotor Anak Tunagrahita Ringan di SLB Muhammadiyah Karangpawitan Garut

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Hurlock, EB. (1978) Perkembangan Anak. Jakarta: Erlangga.

M, Husna A. (2009). 100+Permainan Tradisional Indonesian untuk Kreativitas,

Ketangkasan, dan Keakraban. Yogjakarta: C.V ANDI.

Mahendra, A. (2007). Teori Belajar Mengajar Motorik. Bandung: Universitas Pendidikan Indonesia.

Masri’an, dkk. (2009). Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan untuk SD/MI

Kelas 1. Jakarta: Erlangga.

Rahmawati, A. (2009). Permainan Tradisional untuk Anak Usia 3-4 Tahun. Bandung: PT. Sandiarta Sukses.

Rahyubi, H. (2012). Teori-Teori Belajar dan Aplikasi Pembelajaran Motorik. Majalengka: Referens.

Saputra, M. Yudha dan Badruzaman. (2009). Perkembangan Pembelajaran Motorik. Bandung: Departemen Pendidikan Nasional Universitas Pendidikan Indonesia. Sugiyono. (2003). Statistika untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta.

Sujiono, B. (2008). Metode Pengembangan Fisik. Penerbit Universitas Terbuka

….……. (2009). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta.

Suherman, A. (2009). Revitalisasi Pengajaran dalam Pendidikan Jasmani. Bandung: Bintang Warli Artika.

UPI (2011).Pedoman Penulisan Karya Ilmiah, Laporan Buku, Makalah, Skripsi, Tesis,

Disertasi. Bandung: Departemen Pendidikan Nasional Universitas Pendidikan

Indonesia.

Widati, Sri. (2011). Bina Gerak Bagi Anak Berkebutuhan Khusus (ABK). Bandung: Amanah Press.

Wulan, Puspita R. (2013). Meningkatkan Keterampilan Gerak Lokomotor Anak Taman

Kanak-Kanak melalui Permainan Tradisional. Skripsi PGPAUD FIP UPI.