PENGARUH MODIFIKASI PERMAINAN BOLABASKET TERHADAP HASIL BELAJAR DALAM PERMAINAN BOLABASKET PADA SISWA KELAS VIII SMPN 3 LEMBANG.

(1)

Onis Setiyaningsih, 2014

PENGARUH MODIFIKASI PERMAINAN BOLABASKET TERHADAP HASIL BELAJAR DALAM PERMAINAN BOLABASKET PADA SISWA

KELAS VIII SMPN 3 LEMBANG

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Program Studi Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi

Oleh

ONIS SETIYANINGSIH 0900111

PRODI PENDIDIKAN JASMANI KESEHATAN DAN REKREASI JURUSAN PENDIDIKAN OLAHRAGA

FAKULTAS PENDIDIKAN OLAHRAGA DAN KESEHATAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

BANDUNG 2014


(2)

Onis Setiyaningsih, 2014

PENGARUH MODIFIKASI PERMAINAN BOLABASKET TERHADAP HASIL BELAJAR DALAM PERMAINAN BOLABASKET PADA SISWA

KELAS VIII SMPN 3 LEMBANG

Oleh

Onis Setiyaningsih

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan pada Fakultas Pendidikan Olahraga dan Kesehatan

© Onis setiyaningsih 2014 Universitas Pendidikan Indonesia

Januari 2014

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhya atau sebagian, dengan dicetak ulang, difoto kopi, atau cara lainnya tanpa ijin dari penulis.


(3)

Onis Setiyaningsih, 2014

ONIS SETIYANINGSIH

PENGARUH MODIFIKASI PERMAINAN BOLABASKET TERHADAP HASIL BELAJAR DALAM PERMAINAN BOLABASKET PADA SISWA

KELAS VIII SMPN 3 LEMBANG

Disetujui dan disahkan oleh :

Pembimbing I

(Dr.DianBudianaM.Pd) NIP .197706292002121002

Pembimbing II

(Lukmannul Haqim Lubay, M.Pd) NIP. 197508122009121004

Mengetahui, Ketua Program Studi

Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi

(Drs. Mudjihartono, M.Pd.) NIP: 196508171990011001


(4)

Onis Setiyaningsih, 2014

PENGARUH MODIFIKASI PERMAINAN BOLABASKET TERHADAP HASIL BELAJAR DALAM PERMAINAN

BOLABASKET PADA SISWA KELAS VIII SMPN 3 LEMBANG

ONIS SETIYANINGSIH

(Dr.Dian Budiana M.pd), (Lukmannul Haqim Lubay, M.Pd) “Penulis Penanggung Jawab”

ABSTRAK

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh rendahnya hasil belajar dalam permainan bolabasket. Oleh karena itu, perlu diadakan modifikasi permainan bolabasket untuk meningkatkan hasil belajar. Modifikasi dalam proses pembelajaran permainan bolabasket penting untuk dikuasai oleh guru Penjas agar pembelajaran Penjas dapat disesuaikan dengan kemampuan siswa. Tujuan modifikasi dalam permainan bolabasket adalah agar mempermudah proses pembelajaran. Masalah dalam penelitian ini Apakah Modifikasi Permainan Bolabasket Dapat Berpengaruh Terhadap Hasil Belajar dalam Permainan Bolabasket Pada Siswa Kelas VIII SMP NEGERI 3 LEMBANG? Metode penelitian yang penulis gunakan adalah eksperimen. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa siswi kelas VIII di SMPN 3 Lembang. Sampel dalam penelitian ini diambil menggunakan teknik simple random sampling (sampel acak) sebanyak 40 orang dibagi menjadi 2 kelompok. Instrumen yang digunakan untuk mengumpulkan data berupa observasi. Berdasarkan hasil pengolahan data didapatkan hasil nilai �ℎ� ��(1,279) <� �� (2.204) maka Ho diterima. Kesimpulan menunjukkan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan pada modifikasi permanian bolabasket terhadap hasil belajar dalam permainan bolabasket pada siswa kelas VIII SMPN 3 LEMBANG.


(5)

Onis Setiyaningsih, 2014

EFFECT MODIFICATION BASKETBALL AGAINST THE LEARNING OUTCOMES IN THE GAME OF BASKETBALL IN

THE VIII GRADE STUDENTS OF JUNIOR HIGH SCHOOL 3 LEMBANG

ONIS SETIYANINGSIH

(Dr. Dian Budiana M.pd), (Lukmannul Haqim Lubay, M.Pd) “The auther is carge”

ABSTRACT

This research is motivated by the lack of learning outcomes in the game of basketball. There for,there should be modivications to the game of basketball to improvlearning outcomes. Modifications in the process of learning the game of basketball is important to be controlled by the teacher physical education for learning can be tailored to students abilities.the purpose of the modifications in the game of basketball is to facilitate the learning process. The problemin this study is modified basketball games can influence learning outcomes of the basketball game in eighth grade students of junior heigh school 3 lembang? The research method that I use is experimental. The population in this study is in the eighth grade students of junior heigh school 3 Lembang. The samples in this study where drawn using simple random sampling technique (Random Sampling) as many as 40 people where divided into dua groups the instrument used to collect encode in the form of observation. Based on the results of encode lama processing results obtained value (1,279 <(2,204 then who is accepted. The conclusion shows that there is a significant influence on the modification funny basketball on learning outcomes in the games of basketball in the eighth grade students of junior high school


(6)

Onis Setiyaningsih, 2014

DAFTAR ISI

PERNYATAAN……….. i

ABSTRAK……….. ii

KATA PENGANTAR……… iii

UCAPAN TERIMA KASIH……….. iv

DAFTAR ISI ……….. vi

DAFTAR TABEL………... viii

DAFTAR LAMPIRAN……….. x

BAB I PENDAHULUAN……… 1

A. Latar Belakang Masalah…………..………. 1

B. Identifikasi dan Perumusan masalah……… 5

C. Tujuan Penelitian……….. 5

D. Manfaat Penelitian……….. 5

E. Pembatasan Penelitian………... 6

F. Struktur Organisasi Skripsi……….. 7

BAB II TINJAUAN TEORITIS……….. 9

A. Pendidikan Jasmani………... 9

1. Hakikat Pendidikan jasmani………. 9

2. Tujuan pendidikan jasmani………... 10

B. Hakikat Bolabasket………. 11

1. Pengertian permainan bolabasket………. 11

2. Karekteristik permainan bolabasket……….. 12

3. Keterampilan dasar dalam permainan bolabasket………. 13

C. Hakikat modifikasi………... 17

1. Modifikasi Tujuan Pembelajaran……….... 18

2. Modifikasi materi pembelajaran……….……… 19

3. Modifikasi evaluasi pembelajaran……… 20

D. Hasil belajar……….………... 21

E. Hipotesis……… 24

BAB III METODE PENELITIAN……… 25

A. Metode Penelitian……….. 25

B. Populasi dan Sampel………. 25

C. Waktu dan Tempat Penelitian……… 27

D. Desain Penelitian……… 27


(7)

Onis Setiyaningsih, 2014

F. Prosedur pengolahan dan Analisis Data………. 33

BAB IV HASIL DANPENGOLAHAN DATA……….….. 37

A. Pemaparan Data……….……… 38

B. Pembahasan Data……….. 44

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN………. 47

1. Kesimpulan………. 47

2. Saran ……… 47

DAFTAR PUSTAKA……….. 49

LAMPIRAN-LAMPIRAN……….. 51 RIWAYAT HIDUP


(8)

Onis Setiyaningsih, 2014

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

Tabel3.1 Desain penelitian……… 29

Tabel 3.2 Langkah-Langkah Penelitian………..………. 30 Tabel 3.3 Kriteria Skor Keterampilan………. 32 Tabel 3.4 Lembar tes hasil belajar permainan bolabasket…………. 34 Tabel 4.1 Hasil Perhitungan Rata-Rata dan Simpangan Baku……… 39 Tabel4.2 Tabel Penolong Untuk Mencari Uji Normalitas Liliefors

Kelompok Eskperimen……….…… 41

Tabel 4.3 Tabel Penolong Untuk Mencari Uji Normalitas Liliefors

Kelompok Kontrol……….……….…… 42

Tabel 4.4 Uji homogenitas dari kelompok eksperimen dan kelompok

Control……… 43


(9)

Onis Setiyaningsih, 2014

BAB 1 PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pendidikan jasmani (Penjas) pada hakikatnya adalah proses pendidikan yang memanfaatkan aktivitas fisik untuk menghasilkan perubahan kualitas individu secara holistik, baik dalam hal fisik, mental, maupun emosional. Penjas merupakan suatu proses seseorang sebagai individu maupun anggota masyarakat yang dilakukan secara sadar dan sistematik melalui berbagai kegiatan dalam rangka memperoleh kemampuan dan keterampilan gerak, kecerdasan, dan pembentukan watak.

Menurut Lutan (1989, hlm. 1) mengatakan bahwa: “Pendidikan jasmani merupakan media untuk mendorong perkembangan motorik, kemampuan fisik, pengetahuan dan penalaran, penghayatan nilai – nilai (sikap, mental, emosional, spiritual, dan sosial).” Sedangkan Suherman dan Lutan (2008, hlm. 14) menjelaskan bahwa : “Pendidikan jasmani didefinisikan sebagai pendidikan melalui gerak dan harus dilakukan dengan cara-cara yang sesuai dengan arti yang dikandungnya.”

Dari pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa Penjas adalah suatu proses pendidikan melalui aktivitas jasmani dalam usaha mencapai tujuan pendidikan dengan memanfaatkan aktivitas fisik dan psikis.

Tujuan umum Penjas di sekolah adalah memacu pada pertumbuhan dan perkembangan jasmani, mental, emosional dan sosial serta selaras dalam upaya membentuk dan mengembangkan kemampuan gerak dasar, menanamkan nilai, sikap dan membiasakan hidup sehat. Hal ini sesuai dengan :

Pendapat Syarifuddin (1991, hlm. 5) mengatakan bahwa tujuan Penjas adalah :

a. Memacu perkembangan dan aktivitas system: peredaran darah, pencernaan, pernafasan, dan persyaratan.


(10)

2

Onis Setiyaningsih, 2014

b. Memacu pertumbuhan jasmani seperti bertambahnya tinggi, dan berat badan. c. Menanamkan nilai-nilai disiplin, kerjasama, sportivitas, tenggang rasa.

d. Meningkatkan keterampilan melakukan kegiatan aktivitas jasmani dan memiliki sikap yang positif terhadap pentingnya melakukan aktivitas jasmani. e. Meningkatkan kesegaran jasmani.

f. Meningkatkan pengetahuan pendidikan jasmani.

g. Menanamkan kegemaran untuk melakukan aktivitas jasmani.

Tujuan Penjas mengembangkan keterampilan pengelolaan diri dalam upaya pengembangan dan pemeliharaan kebugaran jasmani serta pola hidup sehat melalui berbagai aktivitas jasmani dan olahraga yang terpilih. Seteleh tujuan Penjas, pembelajaran Penjas juga penting kita ketahui.

Menurut Sugiharto, dkk (2007, hlm. 81), pembelajaran adalah

suatu upaya yang dilakukan dengan sengaja oleh pendidik untuk menyampaikan ilmu pengetahuan, mengorganisir, dan menciptakan sistem lingkungan dengan berbagai metode sehingga siswa dapat melakukan kegiatan belajar secara efektif dan efesien serta dengan hasil optimal.

Pembelajaran mengandung pengertian, bagaimana para guru mengajarkan sesuatu kepada peserta didik, tetapi disamping itu, juga terjadi peristiwa begaimana peserta didik mempelajarinya. Jadi dalam pembelajaran tersebut terjadi interaksi antara guru dengan siswa, dapat dikatakan guru memberi dan siswa menerima. Dalam belajar mengajar terjadi interaksi guru sebagai subyek pendidikan berusaha pelajaran, sedangkan siswa aktif mengikuti pelajaran sesuai dengan apa yang diajarkan oleh guru.

Upaya guru untuk meningkatkan kualitas proses Penjas disekolah tidak berjalan sebagaimana yang diharapkan, hal ini terlihat dari siswa masih kesulitan dalam memahami konsep tentang bahan materi ajar yang akan disampaikan dan guru-guru masih kesulitan dalam mengembangkan media pembelajaran, banyak guru kurang memahami tentang metode pembelajaran sehingga dalam proses pembelajaran jasmani di sekolah dilaksanakan dalam situasi dan kondisi yang monoton, di sekolah seorang guru hanya menggunakan metode ceramah atau metode tugas, karena mereka hanya mengajar bagaimana materi pembelajaran tersebut dapat selesai, tanpa memikirkan bagaimana pembelajaran itu bermakna dan dapat diaplikasikan oleh siswa dalam kesehariannya. Maka dari itu guru


(11)

3

Onis Setiyaningsih, 2014

Penjas perlu memodifikasi pembelajaran agar siswa siswi di sekolah tidak bosan dalam menerima pembelajarannya.

Memodifikasi pembelajaran Penjas penting untuk dikuasai oleh para guru Penjas agar pembelajaran Penjas dapat disesuaikan dengan kemampuan siswa. Dalam penyelenggaran prinsip Penjas hendaknya mencerminkan karakteristik program Penjas itu sendiri, (Bredekamp, 1987) “ developmentally appropriate practice“ (DAP). Artinya bahwa tugas ajar yang disampaikan harus memperhatikan perubahan kemampuan atau kondisi anak, dan dapat membantu mendorong ke arah perubahan tersebut. Dengan demikian tugas ajar tersebut harus sesuai dengan tingkat perkembangan dan tingkat kematangan anak didik yang diajarnya. Perkembangan atau kematangan yang dimaksud mencakup fisik, psikis maupun keterampilannya. Tugas ajar itu mampu mengakomodasi setiap perubahan dan perbedaan karakteristik individu dan mendorongnya kearah perubahan yang lebih baik.

Modifikasi pembelajaran dapat dikaitkan dengan tujuan pembelajaran dari mulai tujuan yang paling rendah sampai dengan tujuan yang paling tinggi. Modifikasi tujuan materi ini dapat dilakukan dengan cara membagi tujuan materi ke dalam tiga komponen, yakni: tujuan perluasan, penghalusan, dan tujuan penerapan. Menurut Bahagia & Suherman (2000, hlm. 2) mengatakan bahwa :

 Tujuan perluasan

Tujuan perluasan maksudnya adalah tujuan pembelajaran yang lebih menekankan pada perolehan pengetahuan dan kemampuan melakukan bentuk atau wujud keterampilan yang dipelajarinya tanpa memperhatikan aspek efesien efektivitas.

 Tujuan penghalusan

Tujuan penghalusan maksudnya adalah tujuan pembelajaran yang lebih menekankan pada perolehan pengetahuan dan kemampuan melakukan efesiensi garak atau keterampilan yang dipelajarinya.

 Tujuan penerapan

Tujuan penerapan maksudnya adalah tujuan pembelajaran yang lebih menekankan pada perolehan pengetahuan dan kemampuan melakukan efektivitas gerak atau keterampilan yang dipelajarinya.

Dalam pembelajaran Penjas banyak hal yang bisa dimodifikasi diantaranya memodifikasi permainan bolabasket. Memodifikasi permainan bolabasket untuk


(12)

4

Onis Setiyaningsih, 2014

pembelajaran Penjas diperbolehkan untuk melakukan suatu modifikasi permainan asalkan tidak menyalahi atau mengubah karakteristik. Memodifikasi kita lakukan karena untuk menyesuaikan dengan kondisi dan agar mempermudah dalam penyampaian materi kepada siswa kita, seperti dalam permainan bolabasket kita bisa memodifikasi peraturan, sarana dan prasarana, dan peraturannya.

Permainan bolabasket adalah permainan yang dimainkan dengan tangan, dalam arti bola selalu dimainkan dari tangan ke tangan pemain dalam satu regu. Permainan bolabasket termasuk kategori permainan beregu yang dimainkan dengan cara memantulkan bola, melempar bola, menangkap bola dan menembak ke keranjang lawan. Selain itu, permainan bolabasket memiliki gerakan yang lengkap, seperti gerakan kaki pada saat berlari dan gerakkan tangan pada saat menggiring bola ke keranjang lawan. Hal ini senada dengan pendapat Sodikun (Sucipto dkk, 2010, hlm. 23) yang mengatakan bahwa: “Bolabasket merupakan permainan yang geraknya kompleks yaitu gabungan dari jalan, lari, lompat, dan unsur kekuatan, kecepatan, kelentukan dan lain-lain.” Selain itu menurut (Sucipto dkk, 2010, hlm. 23) yaitu ”Permainan yang dimainkan oleh dua regu yang masing-masing regu terdiri lima orang pemain.” Tiap regu berusaha memasukan bola atau membuat angka/skor.

Jadi dapat disimpulkan dari pendapat di atas bahwa permainan bolabasket adalah permainan yang di mainkan 2 regu, yang masing-masing regunya terdiri dari 5 orang yang saling bertanding mencetak poin dengan memasukkan ke dalam keranjang lawan. Permainan bolabasket dimainkan di atas lapangan keras, baik di lapangan terbuka maupun di lapangan tertutup. Tiap-tiap regu mempunyai kesempatan untuk menyerang dan memasukkan bola ke keranjang lawan untuk memperoleh angka sebanyak-banyaknya dan mencegah regu lawan memasukkan bola atau mencetak angka.


(13)

5

Onis Setiyaningsih, 2014

B. Identifikasi dan Perumusan Masalah

Dalam pendidikan jasmani, dibutuhkan cara untuk dapat mewujudkan tujuan dari pendidikan jasmani itu sendiri, salah satunya yaitu dengan cara memodifikasi pembelajaran.

Modifikasi pelajaran bertujuan agar siswa tertarik dengan pembelajaran permainan bolabasket dan cepat bisa mengerti pembelajaran permainan bolabasket. Dengan memodifikasi pembelajaran bolabasket ini diharapkan siswa bisa dapat senang menerima pembelajarannya.

Siswa di sekolah itu memiliki kemampuan bermain bolabasket yang beragam. Kadang ada siswa yang sangat berambisi untuk bermain bolabasket, dan kadang ada siswa yang kurang berambisi dalam permainan bolabasket. Maka dari itu guru juga harus pandai pandai menentukan modifikasi yang sesuai dengan keperluannya, terutama yang lebih berorientasi pada hasil yang dapat meningkatkan penampilan siswa dalam menerima pembelajaran. Untuk itu, bentuk modifikasi harus singkron dengan tujuan dan aktivitasnya.

Berdasarkan uraian latar belakang di atas maka penulis merumuskan masalah dalam pertanyaan penelitian yaitu “Apakah Modifikasi Permainan Bolabasket Dapat Berpengaruh Terhadap Hasil Belajar Dalam Permainan Bolabasket Pada Siswa Kelas VIII SMP NEGERI 3 LEMBANG ?

C. Tujuan Penelitian

Untuk mengetahui apakah terdapat pengaruh modifikasi permainan bolabasket terhadap hasil belajar dalam permainan bolabasket pada siswa kelas VIII SMP NEGERI 3 LEMBANG.

D. Manfaat Penelitian

Manfaat penelitian ini meliputi : 1. Secara Teoritis

Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai bahan masukan bagi penelitian selanjutnya, dan hasil penelitian ini juga dapat


(14)

6

Onis Setiyaningsih, 2014

mengembangkan metodik dalam pendidikan jasmani untuk mengembangkan topik-topik kajian dalam permainan bolabasket.

2. Secara Praktis

Hasil penelitian ini diharapkan berguna bagi :

1). Peneliti : Peneliti dapat mengembangkan teori yang dimiliki untuk mencoba memecahkan masalah yang terjadi dalam pembelajaran penjas khususnya dalam pembelajaran bolabasket.

2). Guru : Dapat memberikan masukan dan motivasi yang berarti bagi para guru pendidikan jasmani di Sekolah Menengah Pertama dalam pemilihan model pembelajaran.

3). Lembaga universitas : sumbangan keilmuan kepada lembaga FPOK dan mahasiswa PJKR.

4). Pihak lain. hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan pembanding dikalangan akademis dalam penelitian selanjutnya.

E. Batasan Penelitian

Agar penelitian ini memperoleh sasaran yang sesuai dengan tujuan yang diharapkan, maka perlu adanya pembatasan masalah tentang pembatasan masalah ini, berpedoman dari latar belakang diatas, serta untuk menghindari timbulnya penafsiran yang terlalu luas dan untuk memperoleh gambaran yang jelas, maka batasan masalah dalam penelitian ini sebagai berikut:

1. Permasalahan yang akan diteliti pada penelitian ini yaitu untuk mengetahui pengaruh modifikasi permainan (variabel x) sebagai variabel bebas sedangkan sebagai variabel terkait hasil belajar (variabel y) di SMP Negeri 3 Lembang dan Pengaruh Modifikasi Permainan Bolabasket Terhadap Hasil Belajar Dalam Permainan Bolabasket Pada Siswa Kelas Vlll SMPN 3 Lembang

2. Sampel dalam penelitian ini dilaksanakan pada siswa kelas VIII SMP Negeri 3 Lembang sebanyak 40 orang.


(15)

7

Onis Setiyaningsih, 2014

F. Struktur Organisasi Skripsi

Berikut merupakan struktur organisasi sistematika penelitian ini: BAB I

PENDAHULUAN A.Latar Belakang Masalah

B.Identifikasi dan Perumusan Masalah C.Tujuan Penelitian

D.Manfaat Penelitian E. Batasan Penelitian

F. Struktur Organisasi Skripsi

BAB II

KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS PENELITIAN

A.Hakikat Pendidikan Jasmani B.Pengertian Pembelajaran C.Hakikat Bolabasket D.Hakikat Modifikasi E. Hasil Belajar F. Hipotesis Penelitian

BAB III

METODELOGI PENELITIAN A.Metode Penelitian

B.Populasi dan Sampel Penelitian C.Waktu dan Tempat Penelitian D.Desain Penelitian

E. Instrumen Penelitian


(16)

8

Onis Setiyaningsih, 2014

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A.Pengolahan dan Analisis Data

B.Diskusi Temuan

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN A.Simpulan


(17)

Onis Setiyaningsih, 2014

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Metode Penelitian

Metode penelitian adalah suatu cara yang digunakan untuk melakukan sebuah penelitian. Penggunaan metode dalam pelaksanaan penelitian adalah hal yang sangat penting, sebab dengan menggunakan metode penelitian yang tepat di harapkan dapat mencapai tujuan yang diinginkan. Untuk menghasilkan suatu penelitian yang baik, terlebih dahulu ditentukan metode sebagai jalan arah penelitian yang akan ditinjau. Untuk itu seorang peneliti dituntut untuk terampil menentukan metode penelitian yang akan dicapainya.

Metode adalah suatu cara yang ditempuh untuk mencapai suatu tujuan, sedangkan tujuan dari penelitian adalah mengungkapkan, menggambarkan, dan menyimpulkan hasil pemecahan masalah melalui cara-cara tertentu sesuai dengan prosedur penelitian. Ada beberapa macam metode yang digunakan dalam penelitian, diantarnya metode historis, deskriptif, dan eksperimen.Metode yang penulis gunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen.Mengenai metode eksperimen dijelaskan oleh Nazir (2005, hlm. 63) menjelaskan bahwa “Eksperimen adalah objek penelitian yang dilakukan dengan mengadakan manipulasi terhadap objek penelitian serta adanya kontrol.” Selanjutnya Surachmad (1990, hlm. 149) menjelaskan bahwa “Eksperimen ialah mengadakan kegiatan percobaan untuk melihat suatu hasil.” Dari uraian diatas dapat diambil kesimpulan bahwa eksperimen adalah suatu kegiatan dalam penelitian yang dilakukan untuk mendapat berbagai informasi yang berasal dari data yang terkumpul dan menguji hipotesis yang berguna dari masalah yang diteliti. Maka penulis beranggapan bahwa metode yang paling cocok untuk penelitian ini adalah metode eksperimen.

B. Populasi dan Sampel

Dalam menyusun suatu penelitian hingga menganalisis data untuk mendapatkan gambaran sesuai dengan yang diharapkan maka diperlukan sumber


(18)

27

Onis Setiyaningsih, 2014

data. Pada umumnya sumber data pada penelitian disebut populasi dan sampel. Populasi dalam suatu penelitian merupakan kumpulan individu atau objek yang mempunyai sifat-sifat umum. Dalam hal ini Arikunto (2010, hlm. 130), menjelaskan sebagai berikut: ”Populasi adalah keseluruhan objek penelitian.” Lebih lanjut menurut sudjana (2005, hlm. 6), dijelaskan bahwa: “Populasi adalah totalitas yang mungkin, hasil menghitung ataupun pengukuran kuantitas dari karakteristik tertentu mengenai sekumpulan objek yang lengkap dan yang jelas yang ingin dipelajari sifat-sifatnya.” Dalam penelitian ini populasinya adalah siswa SMPN 3 Lembang.

Sedangkan sampel adalah sebagian atau wakil dari populasi yang diteliti. Dalam proses penentuan jumlah sampel, tidak ada patokan yang standar untuk dijadikan patokan dalam melakukan penelitian dari populasi yang tersedia, maka untuk memilih sampel hendaknya merupakan gambaran atau sifat dari populasi. Tentang pengertian sampel menurut Sudjana (2005, hlm. 85), mengemukakan bahwa “Sampel adalah sebagian dari populasi yang memiliki sifat yang sama dengan populasi.” Teknik pengambilan sampel yang digunakan pada penelitian ini adalah Random sampling.

Menurut Arikunto (2010, hlm. 177) menjelaskan bahwa:

Teknik random sampling adalah pengambilan sampling secara random atau tanpa pandang bulu. Teknik ini memiliki kemungkinan tertinggi dalam menetapkan sample yang representatif. Dalam teknik ini semua individu dalam populasi, baik secara sendiri-sendiri atau bersama-sama diberi kesempatan yang sama untuk dipilih menjadi anggota sampel.

Berdasarkan pendapat tersebut diatas, maka penulis membuat kriteria sampel yang digunakan pada penelitian ini sebagai berikut:

1. Sampel tersebut terdiri dari siswa siswi kelas VIII SMPN 3 Lembang.

2. Sampel tersebut merupakan siswa siswiyang aktif dalam pembelajaran permainan bolabasket.

3. Populasi sampel dalam penelitian ini yaitu berjumlah 40 siswa yaitu 20 siswa kelas VIII A sebagai kelas kontrol dan VIII B sebanyak 20 siswa sebagai kelas eksperimen.


(19)

28

Onis Setiyaningsih, 2014

C. Waktu dan Tempat Penelitian

Jadwal yang terencana dengan baik, sangat menentukan terhadap kelancaran dan kelangsungan dari pelaksanaan penelitian. Untuk memperoleh data yang diharapkan sesuai dengan permasalahan peneliti, tempat penelitian diadakan di SMPN 3 Lembang. Sedangkan waktu penelitian dilaksanakan pada 17 Pebruari sampai 24 Maret 2014. Adapun tempat pelaksanaan penelitian yang direncanakan pada penelitian yang akan dilakukan bertempat di lapangan basket SMPN 3 Lembang.

D. Desain Penelitian

Desain penelitian adalah rencana kerja dari suatu pola penelitian, dengan pola penelitian ini dapat mempermudah dan memperjelas perumusan prosedur penelitian. Dalam desain penelitian ini dijabarkan semua prosedur penelitian dimulai dari cara pengambilan data, penentuan objek, waktu pelaksanaan dan juga alur penelitian. Metode eksperimen terdiri dari tiga desain yang sering digunakan dalam proses penelitian, seperti yang dikemukakan oleh Surachmad (1990, hlm. 153), sebagai berikut: “Ada tiga desain eksperimen yang lazim dikenal dalam penelitian terutama dalam menghadapi manusia sebagai objek: (1). Teknik unit tunggal, (2). Teknik unit paralel, (3). Teknik unik rotasi.”Dalam unit tunggal, proses penelitian dilakukan dengan memasukan atau menggunakan variabel-variabel tertentu pada suatu kelompok dan mencoba mengukur nilai-nilai pengaruh pemasukan atau peniadaan variabel tertentu itu. Dalam unit paralel, proses penelitian menghadapi sekaligus dua unit yang sama, yang satu menjadi unit eksperimen dan yang lainnya menjadi unit kontrol atau pembanding, sehingga dapat diketahui pengaruh percobaan yang dilakukan dengan membandingkan antara unit eksperimen dengan unit kontrol. Sedangkan dalam unit rotasi, proses penelitian memberikan kesempatan kepada masing-masing kelompok untuk menjadi dua unit eksperimen.

Berdasarkan jenis desain tersebut, dalam penelitian ini, penulis menggunakan desain eksperimen dengan teknik unit paralel, karena dalam proses penelitian ini penulis menghadapi dua kelompok sampel, yaitu satu merupakan


(20)

29

Onis Setiyaningsih, 2014

kelompok eksperimen dan yang satunya menjadi kelompok kontrol atau pembanding.

Di dalam suatu penelitian diperlukan adanya suatu pola atau desain penelitian yang sesuai dengan variabel-variabel yang terkandung dalam tujuan penelitian dan hipotesis yang akan diuji kebenarannya. Desain eksperimen ini merupakan bagian dari desain penelitian. Mengenai desain eksperimen, Sudjana (1992, hlm. 1) menjelaskan sebagai berikut:

Desain eksperimen yaitu suatu rancangan percobaan (dengan tiap langkah tindakan yang betul-betul terdefinisikan) sedemikian rupa sehingga informasi yang berhubungan atau yang diperlukan untuk persoalan yang sedang diteliti dapat terkumpul.

Dalam penelitian ini, penulis menggunakan desain eksperimen group Pre-test Post-Pre-test, Sugiyono (2011, hlm. 112) yang mengungkapkan bahwa dalam desain penelitian ini terdapat dua kelompok yang dipilih secara random kemudian diberi pre-test dan post-test untuk mengetahui keadaan setelah adanya perlakuan dan dilihat adakah perbedaan antara kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Adapun desain penelitiannya adalah sebagai berikut:

Tabel 3.1

Desain penelitian Pre-test Post-test Control Group

Keterangan :

R = Pengambilan sampel secara random O = Pre-test Kelompok Eksperimen O = Post-test Kelompok Eksperimen O = pre-test Kelompok kontrol O = Post-test Kelompok kontrol X = Perlakuan (treatment)

R O1 X O2


(21)

30

Onis Setiyaningsih, 2014

Adapun tahapan penelitiannya sebagai berikut:

Tabel3.2 Langkah-Langkah Penelitian POPULASI

SAMPEL

TES AWAL Pembelajaran yang

dimodifikasi Pembelajaran tanpa

modifikasi

TES AKHIR

ANALISIS DATA


(22)

31

Onis Setiyaningsih, 2014

E. Instrumen Penelitian

Dalam mengumpulkan data dari suatu sampel penelitan diperlukan alat yang disebut instrumen dan teknik pengumpulan data. Dalam hal ini peneliti menggunakan teknik observasi survey, sedangkan cara pengumpulan datanya adalah pengetesan dan pengukuran. Tes atau suatu alat ukur harus dapat memenuhi dua syarat utama yaitu tes tersebut harus valid (sah) dan reliable (dapat dipercaya). Suatu tes dikatakan valid, apabila tes tersebut dapat mengukur apa yang akan diukur, atau sesuai dengan apa yang diharapkan, misalnya meteran dikatakan valid apabila memang digunakan untuk mengukur jarak. Uraian di kemukakan oleh Nurhasan, (2007, hlm. 84).

Pada umumnya alat ukur adalah hasil sintesis atau buah pikiran manusia. Dalam suatu percobaan biasanya pengukuran diadakan sebelum dan sesudah percobaan, jika terdapat perbedaan, maka perubahan yang terjadi itu adalah pengaruh dari suatu variable eksperimen. Untuk itu diperlukan alat penelitian yang reliable, yang pada akhirnya kita dapat mengetahui adanya suatu perubahan dan besarnya perubahan itu adalah sebagai akibat dari variable penelitian.

Oleh sebab itu, validitas suatu alat ukur merupakan salah satu syarat mutlak dalam menentukan kegunaan alat ukur untuk pengukuran dan pengetesan dalam suatu penelitian, karena dengan tingkat validitas suatu alat ukur kita akan mengetahui tingkat kepercayaan terhadap alat ukur tersebut. Di samping itu juga tingkat realibilitas juga merupakan syarat untuk suatu alat ukur, karena dengan tingkat realibilitas suatu alat ukur akan menggambarkan derajat keajengan atau konsistensi hasil pengukuran. Alat ukur yang penulis gunakan dalam penelitian ini adalah hasil belajar dalam aktivitas permainan bolabasket.

Testyang diberikan ditujukan untuk mengetahui hasil belajar siswa pada permainan bolabasket. Pemberian skor untuk tes hasil belajar berpedoman pada buku tes dan pengukuran keolahragaan yang dikemukakan oleh Nurhasan, (2007, hlm. 84), yang telah diadaptasi seperti pada Tabel 3.3 di bawah ini.


(23)

32

Onis Setiyaningsih, 2014

Kriteria Skor Keterampilan Menangkap Bolabasket

Kriteria Skor Keterampilan Melempar Bolabasket Indikator

Keterampilan Menangkap Bola.

Gerakan Keseluruhan

1. Bola dipegang dengan kedua telapak tangan dan seluruhnya mengenai bola, letak tangan berada pada bagian samping bola agak sedikit kebelakang, jari-jari terbuka, ibu jari menghadap kedalam dan antara ibu jari yang satu dengan yang lain kira-kira berjarak satu telapak tangan 2. Pada saat menerima operan,

hendaknya bola di sambut dengan kedua tangan serta ditarik ke arah dada, dengan posisi kaki dibuka selebar bahu dan sedikit menekuk kedua kaki Indikator Keterampilan Melempar Bola. Gerakan Keseluruhan

1. Bola dipegang dengan kedua telapak tangan dan seluruhnya mengenai bola, letak tangan berada pada bagian samping bola agak sedikit kebelakang, jari-jari terbuka, ibu jari menghadap kedalam dan antara ibu jari yang satu dengan yang lain kira-kira berjarak satu telapak tangan 2. Pada saat melempar bola, hendaknya

bola di tarik ke arah dada mapun atas kepala kemudian lempar dengan akhiran posisi tangan lurus serta telapak tangan menghadap keluar dan kaki dibuka selebar bahu dengan kaki agak sedikit menekuk.


(24)

33

Onis Setiyaningsih, 2014

Kriteria Skor Keterampilan Menembak Bolabasket

Kriteria Skor Keterampilan Menggiring (Dribbling) Bolabasket Indikator

Usaha memasukkan

bola ke dalam

keranjang atau ring basket lawan untuk meraih poin. Dalam melakukan shooting ini dapat dilakukan dengan dua cara yaitu dengan shooting dengan dua tangan serta shooting dengan satu tangan.

Posisi Awalan

Posisi Shooting

1. Kedua telapak tangan memegang bola membentuk huruf W, bola saat dipegang berada tepat depan dada, pandangan fokus ke ring, kaki dibuka selebar bahu. Bola dipegang di depan dada, salah satu kaki di depan, pandangan fokus ke ring 2. Badan agak condong ke depan, lutut

sedikit di tekuk, bola berada di atas kepala bagian depan, kedua tangan lurus ke atas, kemudian diiringi dengan lecutan, dan diikuti kaki mengoperdiusahakan bola melambung parabola

Indikator

Menggiringbolabasket (dribbling ball) adalah suatu usaha membawa bola ke depan.

Gerak Keseluruhan.

1. Penyebaran jari-jari di atas bola. Mulai menggiring bola dengan tegas bouncing bola ke lantai. Gunakan ujung jari untuk menggiring bola. 2. Ketika menggiring jangan gunakan

telapak tangan. Gunakan ujung jari karena akan memberikan kontrol lebih ke bola. Menggiring bola di sisi tubuh untuk menjaga bola dengan cara mendribbling sejajar pinggang.


(25)

34

Onis Setiyaningsih, 2014

Pemberian skor untuk tes permainan bolabasket berpedoman pada kriteria yang dikemukakan oleh Nurhasan yang telah diadaptasi seperti di bawah ini

Kriteria : Bila gerakan benar semua Poin: 1 Bila gerakan tidak sempurna Poin: 0 .

Tabel 3.4

Lembar Test Hasil Belajar Permainan Bolabasket

F. Prosedur Pengolahan dan Analisis Data

Teknik analisa data adalah mengolah data hasil ekperimen. Selanjutnya diolah dan dianalisis untuk menguji hipotesis penelitian ini. Tujuan analisis data ini adalah untuk menyederhanakan data ke dalam bentuk yang dapat dimengerti dan ditafsirkan.

1. Menghitung rata-rata (mean)

Mengitung skor rata-rata kelompok sampel menggunakan rumus sebagai berikut:

NO NAMA

ASPEK YANG DI NILAI

Menangkap Melempar Menembak Mendriblling

1 2 1 2 1 2 1 2

1 2 3 4 5


(26)

35

Onis Setiyaningsih, 2014

�̅= ∑��

(Sudjana, 2005, hlm. 67) �̅ : Skor rata-rata

∑��: jumlah nilai data n : Jumlah sampel

2. Simpangan baku (standar deviation)

Standar deviation (simpanan baku) adalah suatu nilai yang menujukan tingkat (derajat) variasi kelompok atau ukuran standar penyimpangan reratnya, symbol simpangan baku populasi (� � ) Sedangkan untuk sampel (s, sd atau � − ) Rumus untuk kelompok kecil

= √∑ � –� (Sudjana, 2005, hlm. 93)

Keterangan :

S : simpangan baku n : jumlah sampel

∑ : jumlah kuadrat nilai data dikurangi rata-rata �̅ : nilai rata- rata

� : nilai skor sampel

3. Menguji Normalitas

Uji normalitas yang penulis gunakan adalah uji normalitas dari liliefors dengan mengacu pada tabel khusus liliefors. Menurut (Bambang dan Jajat, 2010, hlm. 256) Ada beberapa langkah untuk menyelesaikan analisis uji distribusi normal, adapaun langkah-langkahnya sebagai berikut:

a. Membuat tabel penolong untuk mengurutkan data terkecil sampai terbesar, kemudian mencari rata-rata dan simpangan baku.


(27)

36

Onis Setiyaningsih, 2014

b. Mencari Z skor dan tempatkan pada kolom Zi c. Mencari luas Zi pada tabel Z

d. Pada kolom F(Zi), untuk luas daerah yang bertanda negative maka 0,5 – luas daerah, sedangkan untuk luas daerah negative maka 0,5 + luas daerah.

e. S(Zi), adalah urutan n dibagi jumlah n

f. Hasil pengurangan F(Zi) – S (Zi) tempatkan pada kolom F(Zi) – S (Zi).

g. Mencari data / nilai yang tertinggi, tanpa melihat (-) atau (+), sebagai nilai Lo.

h. Membuat criteria penerimaan dan penolakan hipotesis :

(1) Jika Lo ≥ � ��� dan � diterima artinya data tidak berdistribusi normal.

(2) Jika Lo ≤ � �� diterima � artinya data berdistribusi normal. i. Mencari nilai � ��, membandingkan Lo dengan Lt.

j. Membuat kesimpulan.

4. Uji Homogenitas

Peneliti menggunakan uji homogenitas kesamaan dua varians adalah untuk mengasumsikan bahwa skor setiap variabel memiliki varians yang homogen. Uji statistika yang akan digunakan adalah Microsoft Office Excel. Kriteria yang peneliti gunakan adalah Fh > Ft, maka H0 menyatakan varians homogen ditolak dalam hal lainnya diterima.

Rumus uji statisik yang digunakan adalah :

� = � � =� � � � �� � � � � �


(28)

37

Onis Setiyaningsih, 2014

Langkah-langkah uji homogenitas kesamaan dua varians : 1. Inventarisasi data

2. Membuat hipotesis dalam bentuk kalimat. 3. Membuat hipotesis statistik.

4. Mencari Fhitung.

5. Menentukan kriteria penerimaan dan penolakan hipotesis. 6. Membandingkan Fhitung dengan Ftabel.

7. Kesimpulan.

5. Uji Hipotesis

1) Membuat hipotesis dalam bentuk kalimat. 2) Membuat hipotesis statistik

3) Mencari Z hitung

= �̅ − �̅

√ +

(Abduljabar dan Sudrajat, 2010, hlm. 280) 4) Menentukan kriteria penerimaan dan penolakan hipotesis 5) Membandingkan ℎ� dengan ��

6) Membuat kesimpulan.

a) Jika nilai signifikansi (Sig.) ≥ 0,05 maka H1 diterima. b) Jika nilai signifikansi (Sig.) <0,05 maka H0 ditolak.


(29)

Onis Setiyaningsih, 2014

DAFTAR PUSTAKA

Abduljabar, B dan Darajat, J. (2010). Aplikasi Statistika Dalam Penjas. FPOK UPI: Bandung

Ahmadi, N. (2007). Permainan Bolabasket. Solo: ERA INTER media

Arikunto, S. (2010). Prosedur penelitian suatu pendekatan praktek. Jakarta: Rinekacipta

Bahagia, Y. dan Suherman, A. (2000). Prinsip-Prinsip Pengembangan dan Modifikasi Cabang Olahraga. Bandung: Depdikbud Dirjen pendidikan dasar dan menengah.

Bahagia, Y. (2002). Modul 2 modifikasi pembelajaran pendidikan jasmani. Bandung: FPOK

Cholik, Toho dan Lautan, (1996/1997), Pendidikan Jasmani dan Kesehatan, Jakarta: Depdiknas Dirjen Dikti Bagian Proyek Pengembangan Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Clark. (1981). http://aadesanjaya.blogspot.com/2011/03/

pengertian-definisi-hasil-belajar.html

Harsono. (1988). Coaching. Jakarta: tambakkusuma

Hoedaya, D. 2001. Penerapan pendekatan taktis dalam pembelajaran bolabasket. Jakarta: Direktorat Jendral Olahraga

Husdarta. (2002). Menejemen pendidikan jasmani. Bandung: alfabeta

Lutan, R dan Suherman, A. (2000). Perencanaan pembelajaran penjaskes. Depdiknas. Direktorat jendral pendidikan sekolah dasar dan menengah bagian proyek penataran guru SLTP D III

Lutan, R. (1988). Strategi pembelajaran pendidikan jasmani dan kesehatan. Jakarta: Depdikbud

Nasution. (1982). Berbagai pendekatan dalam proses belajar dan mengajar. BumiAksara


(30)

52

Onis Setiyaningsih, 2014

Nurhasan dan Hasanudin Cholil. (2007). Tes dan Pengukuran Keolahragaan. Bandung: Fakultas Pendidikan Olahraga dan Kesehatan Universitas Pendidikan Indonesia

Oliver, J. (2009), Dasar-dasar Bolabasket. Bandung: Pakarkarya Perbasi. (1995). Peraturan Permainan Bolabasket. Jakarta: Perbasi

Saba, L dan Hendrayana Y. (2005). Perancanaan pengajaran pendidikan jasmani .Bandung: FPOK UPI.

Slameto. (2003). Belajar dan faktor-faktor yang mempengaruhinya. Jakarta: BinaAksara

Sodikun. (1991). Olahraga Pilihan Bolabasket. Yogyakarta: Depdikbud Dirgen Pendidikan Tinggi.

Sucipto, Dkk. (2010), Permainan Bolabasket. Bandung: FPOK UPI

Sudjana, N. (1992). Penelitian dan penilaian pendidikan. Bandung: Sinar baru algensindo

Sudjana, N. (2005). Metode statistika. Bandung: Tarsito

Sugihatro, dkk. (2007:81). Hakikat Penjas.Jakarta: (online) Tersedia

Sugiyono. (2011). Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif R&D. Bandung: Alfabeta

Sugiyono. (2012). Metode Penelitian Pendidikan. Alfabeta, Bandung;

Surachmad, (1990). Dasar dan teknik research pengantar metodologi ilmiah. Bandung: Sinar harapan

Syarifuddin, A. (1991/1992). Pendidikan jasmani dan kesehatan. Jakarta UPI. (2013). Pedomen Penulisan Karya Ilmiaah. UPI BANDUNG.

Sumber dari internet

http://file.upi.edu/direktori/FFPOK/jurusanpendidikanolahraga/194903161972111 -yoyobahagia/modulfasilitas&pp(modul)/M-4.pdf.(8februari2011)


(31)

53

Onis Setiyaningsih, 2014

http://sugiarto-olahraga-lamongan.blogspot.com/2011/09/gerak-sebagai-aktivitas-pendidikan.html

http://pbprimaciptautama.blogspot.com/2007/06/falsafah-pendidikan-jasmani.html http://olahraga-penjas.blogspot.com/2012/02/modifikasi-dalam-pendidikan-jasmani.html http://esihkeyc.blogspot.com/2013/03/pengertian-definisi-hasil-belajar.html

http://qeis-m.blogspot.com/2012/12/pengertian-belajar-menurut-para-ahli.html http://ramlimpd.blogspot.com/2010/11/developmentally-appropriate-practice.html


(1)

35

�̅= ∑��

(Sudjana, 2005, hlm. 67)

�̅ : Skor rata-rata

∑��: jumlah nilai data n : Jumlah sampel

2. Simpangan baku (standar deviation)

Standar deviation (simpanan baku) adalah suatu nilai yang menujukan tingkat (derajat) variasi kelompok atau ukuran standar penyimpangan reratnya, symbol simpangan baku populasi (� � ) Sedangkan untuk sampel (s, sd atau

� − ) Rumus untuk kelompok kecil

= √∑ �–� (Sudjana, 2005, hlm. 93)

Keterangan :

S : simpangan baku n : jumlah sampel

∑ : jumlah kuadrat nilai data dikurangi rata-rata

�̅ : nilai rata- rata

� : nilai skor sampel

3. Menguji Normalitas

Uji normalitas yang penulis gunakan adalah uji normalitas dari liliefors dengan mengacu pada tabel khusus liliefors. Menurut (Bambang dan Jajat, 2010, hlm. 256) Ada beberapa langkah untuk menyelesaikan analisis uji distribusi normal, adapaun langkah-langkahnya sebagai berikut:


(2)

b. Mencari Z skor dan tempatkan pada kolom Zi c. Mencari luas Zi pada tabel Z

d. Pada kolom F(Zi), untuk luas daerah yang bertanda negative maka 0,5 – luas daerah, sedangkan untuk luas daerah negative maka 0,5 + luas daerah.

e. S(Zi), adalah urutan n dibagi jumlah n

f. Hasil pengurangan F(Zi) – S (Zi) tempatkan pada kolom F(Zi) – S (Zi).

g. Mencari data / nilai yang tertinggi, tanpa melihat (-) atau (+), sebagai nilai Lo.

h. Membuat criteria penerimaan dan penolakan hipotesis :

(1) Jika Lo ≥ � ��� dan � diterima artinya data tidak berdistribusi normal.

(2) Jika Lo ≤ � �� diterima � artinya data berdistribusi normal. i. Mencari nilai � ��, membandingkan Lo dengan Lt.

j. Membuat kesimpulan.

4. Uji Homogenitas

Peneliti menggunakan uji homogenitas kesamaan dua varians adalah untuk mengasumsikan bahwa skor setiap variabel memiliki varians yang homogen. Uji statistika yang akan digunakan adalah Microsoft Office Excel. Kriteria yang peneliti gunakan adalah Fh > Ft, maka H0 menyatakan varians homogen ditolak

dalam hal lainnya diterima.

Rumus uji statisik yang digunakan adalah :

� = � � =� � � � �� � � � � �


(3)

37

Langkah-langkah uji homogenitas kesamaan dua varians : 1. Inventarisasi data

2. Membuat hipotesis dalam bentuk kalimat. 3. Membuat hipotesis statistik.

4. Mencari Fhitung.

5. Menentukan kriteria penerimaan dan penolakan hipotesis. 6. Membandingkan Fhitung dengan Ftabel.

7. Kesimpulan.

5. Uji Hipotesis

1) Membuat hipotesis dalam bentuk kalimat. 2) Membuat hipotesis statistik

3) Mencari Z hitung

= �̅ − �̅ √ +

(Abduljabar dan Sudrajat, 2010, hlm. 280) 4) Menentukan kriteria penerimaan dan penolakan hipotesis 5) Membandingkan ℎ� dengan ��

6) Membuat kesimpulan.

a) Jika nilai signifikansi (Sig.) ≥ 0,05 maka H1 diterima.


(4)

DAFTAR PUSTAKA

Abduljabar, B dan Darajat, J. (2010). Aplikasi Statistika Dalam Penjas. FPOK UPI: Bandung

Ahmadi, N. (2007). Permainan Bolabasket. Solo: ERA INTER media

Arikunto, S. (2010). Prosedur penelitian suatu pendekatan praktek. Jakarta: Rinekacipta

Bahagia, Y. dan Suherman, A. (2000). Prinsip-Prinsip Pengembangan dan Modifikasi Cabang Olahraga. Bandung: Depdikbud Dirjen pendidikan dasar dan menengah.

Bahagia, Y. (2002). Modul 2 modifikasi pembelajaran pendidikan jasmani. Bandung: FPOK

Cholik, Toho dan Lautan, (1996/1997), Pendidikan Jasmani dan Kesehatan, Jakarta: Depdiknas Dirjen Dikti Bagian Proyek Pengembangan Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Clark. (1981). http://aadesanjaya.blogspot.com/2011/03/

pengertian-definisi-hasil-belajar.html

Harsono. (1988). Coaching. Jakarta: tambakkusuma

Hoedaya, D. 2001. Penerapan pendekatan taktis dalam pembelajaran bolabasket. Jakarta: Direktorat Jendral Olahraga

Husdarta. (2002). Menejemen pendidikan jasmani. Bandung: alfabeta

Lutan, R dan Suherman, A. (2000). Perencanaan pembelajaran penjaskes. Depdiknas. Direktorat jendral pendidikan sekolah dasar dan menengah bagian proyek penataran guru SLTP D III

Lutan, R. (1988). Strategi pembelajaran pendidikan jasmani dan kesehatan. Jakarta: Depdikbud

Nasution. (1982). Berbagai pendekatan dalam proses belajar dan mengajar. BumiAksara


(5)

52

Nurhasan dan Hasanudin Cholil. (2007). Tes dan Pengukuran Keolahragaan. Bandung: Fakultas Pendidikan Olahraga dan Kesehatan Universitas Pendidikan Indonesia

Oliver, J. (2009), Dasar-dasar Bolabasket. Bandung: Pakarkarya Perbasi. (1995). Peraturan Permainan Bolabasket. Jakarta: Perbasi

Saba, L dan Hendrayana Y. (2005). Perancanaan pengajaran pendidikan jasmani .Bandung: FPOK UPI.

Slameto. (2003). Belajar dan faktor-faktor yang mempengaruhinya. Jakarta: BinaAksara

Sodikun. (1991). Olahraga Pilihan Bolabasket. Yogyakarta: Depdikbud Dirgen Pendidikan Tinggi.

Sucipto, Dkk. (2010), Permainan Bolabasket. Bandung: FPOK UPI

Sudjana, N. (1992). Penelitian dan penilaian pendidikan. Bandung: Sinar baru algensindo

Sudjana, N. (2005). Metode statistika. Bandung: Tarsito

Sugihatro, dkk. (2007:81). Hakikat Penjas.Jakarta: (online) Tersedia

Sugiyono. (2011). Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif R&D. Bandung: Alfabeta

Sugiyono. (2012). Metode Penelitian Pendidikan. Alfabeta, Bandung;

Surachmad, (1990). Dasar dan teknik research pengantar metodologi ilmiah. Bandung: Sinar harapan

Syarifuddin, A. (1991/1992). Pendidikan jasmani dan kesehatan. Jakarta UPI. (2013). Pedomen Penulisan Karya Ilmiaah. UPI BANDUNG.

Sumber dari internet

http://file.upi.edu/direktori/FFPOK/jurusanpendidikanolahraga/194903161972111 -yoyobahagia/modulfasilitas&pp(modul)/M-4.pdf.(8februari2011)


(6)

http://sugiarto-olahraga-lamongan.blogspot.com/2011/09/gerak-sebagai-aktivitas-pendidikan.html

http://pbprimaciptautama.blogspot.com/2007/06/falsafah-pendidikan-jasmani.html http://olahraga-penjas.blogspot.com/2012/02/modifikasi-dalam-pendidikan-jasmani.html http://esihkeyc.blogspot.com/2013/03/pengertian-definisi-hasil-belajar.html

http://qeis-m.blogspot.com/2012/12/pengertian-belajar-menurut-para-ahli.html http://ramlimpd.blogspot.com/2010/11/developmentally-appropriate-practice.html