Perancangan Branding Kerajinan Tangan Rajapolah di Kabupaten Tasikmalaya.

(1)

ABSTRAK

Salah satu cara untuk memperkenalkan dan menginformasikan Rajapolah kepada masyarakat adalah dengan membuat media branding dengan tujuan untuk meningkatkan jumlah pengunjung wisatawan lokal yang mengunjungi Rajapolah. Peranan desain komunikasi visual sangatlah berpengaruh dalam menentukan hasil branding yang baik. Branding yang baik akan memudahkan dalam menyampaikan pesan yang ingin disampaikan.

Ada beberapa pertimbangan perencanaan konsep desain dalam membuat perancangan branding ini, seperti tujuan, pesan yang ingin disampaikan, target audience, penggunaan elemen grafis seperti ilustrasi dan foto serta teks yang tepat maupun layout dan berbagai aspek teknikal yang berhubungan dengan ukuran, pemilihan material branding sampai dengan metode branding yang digunakan.

Dalam merancang branding untuk penelitian tugas akhir ini, penulis telah melakukan pendekatan dan pelaksanaan dari konsep desain yang teratur dan terencana. Hasil branding yang diperoleh adalah memberikan kesan bahwa produk-produk Rajapolah adalah produk-produk-produk-produk yang memberikan solusi untuk gaya hidup alami, agar sesuai dengan target audience nya yaitu dewasa muda.


(2)

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL i

HALAMAN PENGESAHAN ii

PERNYATAAN ORISINALITAS LAPORAN PENELITIAN iii

PERNYATAAN PUBLIKASI LAPORAN PENELITIAN iv

PRAKATA v

DAFTAR ISI vii

DAFTAR GAMBAR x

DAFTAR TABEL xiii

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang 1

1.2 Permasalahan 2

1.3 Ruang Lingkup 3

1.4 Tujuan Perancangan 3

1.5 Sumber dan Teknik Pengumpulan Data 3

1.6 Skema Perancangan 5

BAB II LANDASAN TEORI

2.1 Definisi Pariwisata dan Wisatawan 6

2.2 Definisi Brand 6

2.2.1 Strategi Brand 7

2.2.2 Element Branding 8

2.2.3 Manfaat Branding 8

2.3 Teori Warna 9

2.4 Definisi Promosi 9


(3)

BAB III DATA DAN ANALISIS MASALAH

3.1 Data dan Fakta 13

3.1.1 Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Tasikmalaya 13 3.1.2 Bank Negara Indonesia (Sebagai Mandatori) 18

3.1.3 Kecamatan Rajapolah Tasikmalaya 21

3.1.3.1 Tentang Rajapolah 21

3.1.3.2 Sejarah Anyaman Rajapolah 27

3.1.4 Data dan Fakta 28

3.1.4.1 Wawancara dan Pengamatan di Lapangan 28

3.1.4.2 Data Hasil Kuisioner 33

3.1.5 Tinjauan Terhadap Kasus Sejenis 39

3.1.5.1 Dekranasda Bogor 39

3.1.5.2 Batik Pekalongan 43

3.2 Analisa Pemecahan Masalah Kerajinan Tangan Rajapolah 44 3.2.1 Analisis Hasil Survey berdasarkan Landasan Teori 44 3.2.2 Analisis SWOT (Strength, Weakness, Opportunities, Threat) 48 3.2.3 Analisis STP (Segmenting, Targeting, Positioning) 49 BAB IV PEMECAHAN MASALAH

4.1 Konsep Komunikasi 51

4.2 Konsep Kreatif 52

4.3 Konsep Verbal 54

4.4 Konsep Media 54

4.5 Timeline Media Promosi 60

4.6 Hasil Karya 61

4.7 Budgeting 75

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan 76

5.2 Saran 76


(4)

LAMPIRAN 79


(5)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 3.1 Logo Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Tasikmalaya 13

Gambar 3.2 Logo BNI 18

Gambar 3.3 Peta Rajapolah 21

Gambar 3.4 Jalan Raya Rajapolah 22

Gambar 3.5 Toko-toko yang ada di Rajapolah 23

Gambar 3.6 Tampilan depan sentra kerajinan tangan Rajapolah 23 Gambar 3.7 Produk kerajinan tangan yang di jual di Rajapolah 24 Gambar 3.8 Proses pengerjaan produk kerajinan tangan (costum made) 25 Gambar 3.9 Produk-produk lainnya yang ada di Rajapolah 26

Gambar 3.10 Suasana di Jalan Raya Rajapolah 29

Gambar 3.11 Produk-produk kerajinan tangan (dekorasi) 30 Gambar 3.12 Tampilan wesbite salah satu toko yang ada di Rajapolah 31 Gambar 3.13 Tampilan toko di Rajapolah yang tampak menarik dan yang tidak 32

Gambar 3.14 Sign System 40

Gambar 3.15 Sign System 40

Gambar 3.16 Interior dalam took 41

Gambar 3.17 Contoh produk yang dipromosikan 41

Gambar 3.18 Logo Dekranasda 42


(6)

Gambar 3.20 Tampilan webstie yang belum selesai 43

Gambar 3.21 Logo kota Pekalongan 44

Gambar 3.21Branding Pekalongan ‘World’s City of Batik’ 44 Gambar 3.22 Pusat-pusat perbelanjaan batik di sepanjang jalan Pekalongan 45

Gambar 3.23Website resmi kota Pekalongan 46

Gambar 4.1 Logo Rajapolah 55

Gambar 4.2 Unsur Logo Rajapolah 55

Gambar 4.3 Logo Rajapolah 61

Gambar 4.4 Logo Grid 61

Gambar 4.5 Logo Resize 62

Gambar 4.6 Logo Classification 63

Gambar 4.7 Bussiness Card 63

Gambar 4.8 File folder dan Letterhead 64

Gambar 4.9 Envelope 64

Gambar 4.10 Invoice and Price Quotation 65

Gambar 4.11 Handtag produk 65

Gambar 4.12 Brosur 66

Gambar 4.13 Shopping bag 66

Gambar 4.14 Billboard 67

Gambar 4.15 Stand Pameran 67


(7)

Gambar 4.17 Brosur Event 68

Gambar 4.18 Katalog 69

Gambar 4.19 Pin 70

Gambar 4.20 Mug 70

Gambar 4.21 Gantungan Kunci 70

Gambar 4.22 Sticker 71

Gambar 4.23 Street Banner 71

Gambar 4.24 Spanduk 71

Gambar 4.25 Website 72

Gambar 4.26 Social media and Web Banner 73

Gambar 4.27 Iklan Majalah 74


(8)

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Data Potensi Industri Kabupaten Tasikmalaya 14 Tabel 3.2 Data Potensi Industri Sentra Produksi Kerajinan Mendong 15 Tabel 3.3 Data Potensi Industri Sentra Produksi Kerajinan Pandan 17

Tabel 3.4 Budgeting 75

Diagram 3.1 Jenis Kelamin dan Usia Responden 33

Diagram 3.2 Tempat Tinggal dan Pendidikan Responden 33

Diagram 3.3 Pendapatan Perbulan Responden 34

Diagram 3.4 Respon dan Lokasi Responden Membeli Produk 34

Diagram 3.5 Jenis Produk Yang Dibeli Responden 35

Diagram 3.6 Kriteria Responden 35

Diagram 3.7 Pengetahuan Responden terhadap Rajapolah 36 Diagram 3.8 Hal yang paling diingat oleh Responden 36 Diagram 3.9 Ketertarikan Responden membeli produk Rajapolah 37 Diagram 3.10 Pentingnya pemberian merk menurut Responden 37 Diagram 3.11 Promosi Rajapolah dan Media yang sering diakses Responden 38


(9)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang

Salah satu produk dari Indonesia yang sangat dikenal dan disukai oleh masyarakat luar negeri adalah kerajinan tangan tradisional. Selama beberapa tahun ini dapat dilihat bahwa angka ekspor kerajinan tangan dari Indonesia ke luar negeri terus meningkat. Barang-barang kerajinan tangan yang ada di Indonesia dianggap memiliki nilai yang eksostis, unik, dan juga antik. Selain itu juga barang-barang tersebut dirasa cocok dengan selera sebagian masyarakat luar negeri yang mulai kembali kepada trend pola hidup alami (back to nature).

Beberapa contoh barang-barang kerajinan tangan yang cukup laku dipasar luar negeri antara lain batik, wayang, kain tenun, ulos, angklung dan sebagainya. Dengan bermodalkan bahan-bahan alami yang murah dan mudah didapat, barang-barang kerajinan ini dapat menembus pasar di luar negeri dengan cukup sukses. Standar mutu yang ditawarkan pun sudah mengikuti standar-standar dari negara-negara luar, dan juga tidak sedikit wisatawan luar yang berani membayar mahal untuk membeli barang-barang kerajinan tangan ini.

Barang-barang kerajinan tangan ini asalnya tersebar di berbagai daerah yang ada di Indonesia. Salah satu kerajinan tangan yang terkenal, yang berasal dari Jawa Barat, adalah Kerajinan tangan Rajapolah, yang mana barang-barangnya dapat ditemui dan dibeli di sentra penjualan kerajinan tangan Rajapolah yang merupakansalah satu objek wisata belanja yang ada di kabupaten Tasikmalaya.

Sentra Kerajinan tangan Rajapolah merupakan suatu wadah besar yang menampung dan menjual berbagai macam kerajinan tangan yang di produksi di Rajapolah maupun oleh tempat-tempat lainnya yang tersebar disekitar Tasikmalaya. Berbagai macam barang kerajinan tangan yang ditawarkan disini memiliki macam-macam kegunaan yang mana kualitasnya sudah diakui oleh negara-negara luar seperti Jepang, Amerika, dan Eropa. Ciri khas dari produk-produknya sendiri terlihat


(10)

dari bahan-bahan yang digunakan untuk membuat produknya yang bersifat alamiah, juga dari teknik anyam dan permainan warna yang membuat produk tampil unik dan menarik. Kelebihan lainnya yang ditawarkan oleh Rajapolah adalah adanya sistem

costum made bagi konsumen yang ingin membuat produk kerajinan tangan dengan

menggunakan desain buatan mereka sendiri.

Namun ada beberapa kendala yang ditemukan di Sentra kerajinan tangan Rajapolah ini, diantara lain adalah promosi yang dirasakan masih kurang maksimal mengingat masih cukup banyak wisatawan di kota lain yang belum begitu mengenal tempat ini. Di kota Tasikmalaya sendiri tidak tampak ada tanda-tanda yang menunjukan promosi tempat wisata belanja Rajapolah, sehingga membuat wisatawan sebagian besar tidak mengetahui informasi dasar seperti lokasi Rajapolah, produk-produk yang di jual di Rajapolah, ciri khas produk-produk Rajapolah, dan sebagainya. Selain itu juga jalan Raya Rajapolah dianggap belum memiliki suatu ciri khas yang unik yang dapat diingat oleh wisatawan yang pernah berkunjung kesana. Kondisi toko-toko yang ada di tempat ini pun tampak kurang menarik perhatian sehingga wisatawan yang melewati tempat ini terkadang enggan untuk singgah dan melihat-lihat produk yang dijual.

Topik ini diambil karena kurangnya promosi yang dilakukan oleh pihak Rajapolah sendiri. Maka dari itu kawasan kerajinan tangan Rajapolah perlu dipromosikan karena mempunyai potensi sebagai objek wisata belanja bagi para wisatawan, khususnya wisatawan lokal.

1.2Permasalahan

Berikut dirumuskan permasalahan-permasalahan yang perlu dipecahkan:

1) Langkah-langkah apa saja yang dapat dilakukan untuk membuat brand produk kerajinan tangan Rajapolah yang menarik dan mudah diingat oleh wisatawan lokal?

2) Bagaimana cara mempromosikan produk kerajinan tangan Rajapolah agar lebih dikenal oleh wisatawan lokal?


(11)

1.3Ruang Lingkup

Sesuai dengan permasalahan diatas, masalah yang akan dibahas meliputi perancangan brand dan promosi untuk kerajinan tangan Rajapolah. Perancangan akan melibatkan wisatawan yang berada di luar kota, khususnya kota Bandung, Indonesia, dengan waktu perancanganantara Januari hingga Juli 2013.

1.4Tujuan Perancangan

Berdasarkan permasalahan yang telah diuraikan diatas, tujuan perancangan yang ingin dicapai antara lain adalah:

1) Membuat brand produk kerajinan tangan Rajapolah yang menarik dan mudah diingat oleh wisatawan lokal.

2) Mempromosikan produk kerajinan tangan Rajapolah agar lebih dikenal oleh wisatawan lokal.

1.5Sumber dan Teknik Pengumpulan Data

Untuk mengumpulkan data yang akan digunakan dalam penelitian ini, digunakan teknik observasi, wawancara, kuesioner, dan juga studi pustaka.

1) Observasi

Pengamatan secara langsung dilakukan di Jalan Raya Rajapolah, Tasikmalaya. Disamping itu dilakukan juga pengambilan dokumentasi yang dianggap akan berguna untuk membantu proses perancangan brand dan promosi kerajinan tangan Rajapolah.

2) Wawancara

Tanya dan jawab dilakukan dengan pihak yang kompeten dalam permasalahan promosi kerajinan tangan Rajapolah dengan menggunakan daftar pertanyaan yang sudah disiapkan sebelumnya. Pihak-pihak yang diwawancarai diantaranya adalah:


(12)

a) Beberapa pemilik toko yang ada di Rajapolah, diantaranya pemilik toko “Mekar Asih”, “Yuka”, dan “Nucrea Craft”.

b) Pemilik Koperasi Rajapolah Tasikmalaya. c) Beberapa pengerajin yang ada di Rajapolah.

3) Kuesioner

Daftar pertanyaan sebanyak 110 buah responden yang ada di Bandung sebagai sampel wisatawan luar kota, dengan tujuan untuk mengetahui seberapa penting perancangan promosi yang akan dilakukan di Rajapolah.

4) Studi Pustaka

Data-data yang digunakan didapat dari mempelajari buku-buku ataupun literatur seperti koran, majalah, juga literatur dari internet dengan mengandalkan sumber yang benar, terpadu, tepat dan dapat mendukung data yang dibutuhkan untuk melakukan perancangan promosi.


(13)

1.6Skema Perancangan

LATAR BELAKANG

Kerajinan tangan Rajapolah sangat dikenal oleh masyarakat mancanegara, tapi tidak begitu diketahui oleh masyarakat lokal. Sangat disayangkan karena kerajinan tangan Rajapolah memiliki mutu dan kualitas yang sudah diakui oleh mancanegara.

RUMUSAN MASALAH

Bagaimana cara membuat brand produk kerajinan tangan Rajapolah yang menarik dan mudah diingat wisatawan lokal, dan juga bagaimana cara mempromosikan kerajinan tangan tersebut agar lebih dikenal oleh wisatawan lokal?

OBSERVASI ● Melihat keadaan di Rajapolah secara langsung dan memastikan sudah sejauh apa citra dan promosi yang diperlihatkan.

WAWANCARA ● Pemilik toko, koperasi, dan pengerajin di Rajapolah

● Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Tasikmalaya

KUESIONER ● 110 pria dan wanita yang ada di pusat-pusat perbelanjaan di kota Bandung

STUDI PUSTAKA ● Definisi Promosi,

Branding, Teori

Warna, Pariwisata

ANALISIS

Branding dan Promosi diperlukan untuk memberikan citra yang kuat bagi Rajapolah

KONSEP KOMUNIKASI ● Merancang brand yang

menampilkan produk Rajapolah sebagai produk pelengkap gaya hidup alami,yang di promosikan kepada wisatawan lokal.

KONSEP MEDIA ● Katalog, Iklan Majalah,

Bussiness Suite, Website, Pop-up Banner, Social Media, Billboard, Street Banner,

Spanduk, dan Merchandise.

TUJUAN PERANCANGAN

Menjadikan produk kerajinan tangan Rajapolah produk lokal yang tidak saja terkenal dan diminati masyarakat mancanegara, namun juga diminati oleh masyarakat lokal, dengan memiliki brand yang jelas sebagai produk pelengkap gaya hidup alami yang berasal dari Rajapolah, Tasikmalaya.

BATASAN MASALAH

Perancangan ini dibuat untuk menciptakan brand sekaligus promosi yang efektif bagi sentra kerajinan tangan Rajapolah, yang akan ditujukan kepada wisatawan, khususnya wisatawan lokal.

KONSEP KREATIF ● Menggunakan warna alami ● Menggunakan typeface yang bentuknya tidak kaku ● Layout perpaduan dari fotografi dan vector


(14)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1Kesimpulan

Dengan dibuatkannya perancangan branding untuk produk-produk Rajapolah, diharapkan kedepannya produk Rajapolah dapat memiliki identitas yang jelas sebagai produk pelengkap gaya hidup yang memiliki kualitas yang sudah diakui oleh mancanegara. Selain itu juga diharapkan Rajapolah akan semakin dikenal sebagai satu-satunya tempat produksi produk-produk kerajinan tangan anyaman Rajapolah. Dengan identitas yang jelas, produk-produk Rajapolah akan dapat lebih mudah untuk dipromosikan kepada wisatawan lokal, sehingga dapat lebih mendongkrak penjualan lokal yang semakin terpuruk jika dibandingkan dengan penjualan ekspor ke luar negeri. Selain itu juga diharapkan budaya ‘plagiat’ terhadap produk-produk yang ada di Rajapolah akan menurun dengan adanya brand yang jelas tersebut.

5.2Saran

Saran yang dapat diberikan oleh penulis adalah semoga kelak Rajapolah dapat lebih gencar dalam melakukan promosi, mengingat sangat minimnya promosi yang ada sekarang. Akan sangat membantu bila pihak Rajapolah rajin mengikuti pameran, membuat event-event yang menarik, juga mempromosikan produk-produknya melalui media cetak, elektronik, maupun media online agar lebih dapat menjangkau masyarakat lokal untuk lebih mengenal dan tertarik untuk membeli produk-produk yang ada di Rajapolah.

Juga diharapkan agar pihak Rajapolah tetap akan selalu menjaga kekonsistenan desainnya sehingga identitas produk Rajapolah tidak menjadi kabur seperti sebelumnya. Selain itu perlu adanya pembenahan pada toko-toko yang ada di Rajapolah, agar dapat dikelompokkan berdasarkan barang jualnya dan tidak seperti sekarang dimana semua toko-toko di Rajapolah menjual barang yang sama di setiap


(15)

produk, agar produk-produk yang di jual di Rajapolah dapat memiliki variasi yang lebih banyak dengan bentuk yang lebih menarik agar dapat lebih menjual di mata wisatawan lokal.


(16)

DAFTAR PUSTAKA

Aaker, D, (1996), Building Strong Brand, New York, USA, The Free Press, 22-26 Alina Wheeler, (2003), Designing Brand Identity, Canada, John Wiley & Sons, Inc Kotler, Philip, (2002), Manajemen Pemasaran, Jakarta, PT Prenhallindo

Kotler, Philip, Armstrong, Gary, (1996), Dasar-dasar Pemasaran Jilid 1, Jakarta, PT Prenharlindo

Pitana & Ketut Surya, (2009), Pengantar Ilmu Pariwisata, Jakarta, C.V Andi Offset Poulin, Richard, (2011), The Language of Graphic Design, Inc, Rokcpert Publisher Winardi, SE, (2001), Promosi dan reklame, Jakarta, C.V Mandar Maju

http:// bni.co.id/

http://dekranasda-kotabogor.com/

http://infokabtasik.net/Peta/kda/KCA%20Rajapolah%202010.pdf http://tasikmalayakab.go.id/


(1)

3

Universitas Kristen Maranatha 1.3 Ruang Lingkup

Sesuai dengan permasalahan diatas, masalah yang akan dibahas meliputi perancangan brand dan promosi untuk kerajinan tangan Rajapolah. Perancangan akan melibatkan wisatawan yang berada di luar kota, khususnya kota Bandung, Indonesia, dengan waktu perancanganantara Januari hingga Juli 2013.

1.4 Tujuan Perancangan

Berdasarkan permasalahan yang telah diuraikan diatas, tujuan perancangan yang ingin dicapai antara lain adalah:

1) Membuat brand produk kerajinan tangan Rajapolah yang menarik dan mudah diingat oleh wisatawan lokal.

2) Mempromosikan produk kerajinan tangan Rajapolah agar lebih dikenal oleh wisatawan lokal.

1.5 Sumber dan Teknik Pengumpulan Data

Untuk mengumpulkan data yang akan digunakan dalam penelitian ini, digunakan teknik observasi, wawancara, kuesioner, dan juga studi pustaka.

1) Observasi

Pengamatan secara langsung dilakukan di Jalan Raya Rajapolah, Tasikmalaya. Disamping itu dilakukan juga pengambilan dokumentasi yang dianggap akan berguna untuk membantu proses perancangan brand dan promosi kerajinan tangan Rajapolah.

2) Wawancara

Tanya dan jawab dilakukan dengan pihak yang kompeten dalam permasalahan promosi kerajinan tangan Rajapolah dengan menggunakan daftar pertanyaan yang sudah disiapkan sebelumnya. Pihak-pihak yang diwawancarai diantaranya adalah:


(2)

4

Universitas Kristen Maranatha a) Beberapa pemilik toko yang ada di Rajapolah, diantaranya pemilik toko

“Mekar Asih”, “Yuka”, dan “Nucrea Craft”. b) Pemilik Koperasi Rajapolah Tasikmalaya. c) Beberapa pengerajin yang ada di Rajapolah.

3) Kuesioner

Daftar pertanyaan sebanyak 110 buah responden yang ada di Bandung sebagai sampel wisatawan luar kota, dengan tujuan untuk mengetahui seberapa penting perancangan promosi yang akan dilakukan di Rajapolah.

4) Studi Pustaka

Data-data yang digunakan didapat dari mempelajari buku-buku ataupun literatur seperti koran, majalah, juga literatur dari internet dengan mengandalkan sumber yang benar, terpadu, tepat dan dapat mendukung data yang dibutuhkan untuk melakukan perancangan promosi.


(3)

5

Universitas Kristen Maranatha 1.6 Skema Perancangan

LATAR BELAKANG

Kerajinan tangan Rajapolah sangat dikenal oleh masyarakat mancanegara, tapi tidak begitu diketahui oleh masyarakat lokal. Sangat disayangkan karena kerajinan tangan Rajapolah memiliki mutu dan kualitas yang sudah diakui oleh mancanegara.

RUMUSAN MASALAH

Bagaimana cara membuat brand produk kerajinan tangan Rajapolah yang menarik dan mudah diingat wisatawan lokal, dan juga bagaimana cara mempromosikan kerajinan tangan tersebut agar lebih dikenal oleh wisatawan lokal?

OBSERVASI ● Melihat keadaan di Rajapolah secara langsung dan memastikan sudah sejauh apa citra dan promosi yang diperlihatkan.

WAWANCARA ● Pemilik toko, koperasi, dan pengerajin di Rajapolah

● Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Tasikmalaya

KUESIONER ● 110 pria dan wanita yang ada di pusat-pusat perbelanjaan di kota Bandung

STUDI PUSTAKA ● Definisi Promosi,

Branding, Teori

Warna, Pariwisata

ANALISIS

Branding dan Promosi diperlukan untuk memberikan citra yang kuat bagi Rajapolah

KONSEP KOMUNIKASI ● Merancang brand yang

menampilkan produk Rajapolah sebagai produk pelengkap gaya hidup alami,yang di promosikan kepada wisatawan lokal.

KONSEP MEDIA ● Katalog, Iklan Majalah,

Bussiness Suite, Website, Pop-up Banner, Social Media, Billboard, Street Banner,

Spanduk, dan Merchandise.

TUJUAN PERANCANGAN

Menjadikan produk kerajinan tangan Rajapolah produk lokal yang tidak saja terkenal dan diminati masyarakat mancanegara, namun juga diminati oleh masyarakat lokal, dengan memiliki brand yang jelas sebagai produk pelengkap gaya hidup alami yang berasal dari Rajapolah, Tasikmalaya.

BATASAN MASALAH

Perancangan ini dibuat untuk menciptakan brand sekaligus promosi yang efektif bagi sentra kerajinan tangan Rajapolah, yang akan ditujukan kepada wisatawan, khususnya wisatawan lokal.

KONSEP KREATIF

● Menggunakan warna alami ● Menggunakan typeface yang bentuknya tidak kaku ● Layout perpaduan dari fotografi dan vector


(4)

76

Universitas Kristen Maranatha

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Dengan dibuatkannya perancangan branding untuk produk-produk Rajapolah, diharapkan kedepannya produk Rajapolah dapat memiliki identitas yang jelas sebagai produk pelengkap gaya hidup yang memiliki kualitas yang sudah diakui oleh mancanegara. Selain itu juga diharapkan Rajapolah akan semakin dikenal sebagai satu-satunya tempat produksi produk-produk kerajinan tangan anyaman Rajapolah. Dengan identitas yang jelas, produk-produk Rajapolah akan dapat lebih mudah untuk dipromosikan kepada wisatawan lokal, sehingga dapat lebih mendongkrak penjualan lokal yang semakin terpuruk jika dibandingkan dengan penjualan ekspor ke luar negeri. Selain itu juga diharapkan budaya ‘plagiat’ terhadap produk-produk yang ada di Rajapolah akan menurun dengan adanya brand yang jelas tersebut.

5.2 Saran

Saran yang dapat diberikan oleh penulis adalah semoga kelak Rajapolah dapat lebih gencar dalam melakukan promosi, mengingat sangat minimnya promosi yang ada sekarang. Akan sangat membantu bila pihak Rajapolah rajin mengikuti pameran, membuat event-event yang menarik, juga mempromosikan produk-produknya melalui media cetak, elektronik, maupun media online agar lebih dapat menjangkau masyarakat lokal untuk lebih mengenal dan tertarik untuk membeli produk-produk yang ada di Rajapolah.

Juga diharapkan agar pihak Rajapolah tetap akan selalu menjaga kekonsistenan desainnya sehingga identitas produk Rajapolah tidak menjadi kabur seperti sebelumnya. Selain itu perlu adanya pembenahan pada toko-toko yang ada di Rajapolah, agar dapat dikelompokkan berdasarkan barang jualnya dan tidak seperti sekarang dimana semua toko-toko di Rajapolah menjual barang yang sama di setiap tokonya. Selain itu pihak Rajapolah juga tampak perlu untuk memiliki desainer


(5)

77

Universitas Kristen Maranatha produk, agar produk-produk yang di jual di Rajapolah dapat memiliki variasi yang lebih banyak dengan bentuk yang lebih menarik agar dapat lebih menjual di mata wisatawan lokal.


(6)

78

Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR PUSTAKA

Aaker, D, (1996), Building Strong Brand, New York, USA, The Free Press, 22-26 Alina Wheeler, (2003), Designing Brand Identity, Canada, John Wiley & Sons, Inc Kotler, Philip, (2002), Manajemen Pemasaran, Jakarta, PT Prenhallindo

Kotler, Philip, Armstrong, Gary, (1996), Dasar-dasar Pemasaran Jilid 1, Jakarta, PT Prenharlindo

Pitana & Ketut Surya, (2009), Pengantar Ilmu Pariwisata, Jakarta, C.V Andi Offset Poulin, Richard, (2011), The Language of Graphic Design, Inc, Rokcpert Publisher Winardi, SE, (2001), Promosi dan reklame, Jakarta, C.V Mandar Maju

http:// bni.co.id/

http://dekranasda-kotabogor.com/

http://infokabtasik.net/Peta/kda/KCA%20Rajapolah%202010.pdf http://tasikmalayakab.go.id/