Kampanye "Menyanyi Untuk Membantu Mengatasi Stress".

(1)

xiii Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK

Laporan tugas akhir ini dibuat berdasarkan pengalaman penulis selama melaksanakan tugas akhir dengan membuat project “Kampanye Menyanyi Untuk Membantu Mengatasi Stres“. Dalam kampanye ini penulis membuat mulai dari logo, tagline, poster conditioning, backdrop stage event beserta poster event, booklet, dan gimmick / merchandise . Selain itu, penulis juga membuat pengaplikasian berbagai media tersebut ke dalam seperti ke dalam majalah, media-media sosial, dan ambience. Setiap media tersebut memiliki fungsi yang berbeda-beda dan saling melengkapi dalam kampanye mengenai menyanyi ini. Dalam laporan ini terdapat berbagai media tersebut disertai penjelasannya.


(2)

vii

DAFTAR ISI

COVER DALAM i

LEMBAR PENGESAHAN ii

PERNYATAAAN ORISINALITAS KARYA DAN LAPORAN iii

PERNYATAAAN PUBLIKASI LAPORAN PENELITIAN iv

KATA PENGANTAR v

DAFTAR ISI vii

DAFTAR GAMBAR xi

ABSTRAK xiii

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang 1

1.2 Permasalahan dan Ruang Lingkup 4

1.3 Tujuan Perancangan 5

1.4 Sumber dan Teknik Pengumpulan Data 5

1.5 Skema Perancangan 6

BAB II LANDASAN TEORI

2.1 Desain Komunikasi Visual 7

2.2 Kampanye 10

2.2.1 Jenis Kampanye 10

2.2.2 Target Audience Kampanye 11

2.2.3 Pesan Kampanye 12

2.2.4 Metode dan Teknik Kampanye 12

2.2.5 Syarat Kampanye 13

2.2.6 Tahapan Kampanye 14

2.3 Media Periklanan 15

2.4 Teori Logo 16


(3)

viii

2.6 Stres 18

2.6.1 Definisi dan Jenis Stres 18

2.6.2 Gejala-gejala Stres 21

2.6.3 Faktor Pemicu Stres / Stressor 22

2.6.4 Tanggapan Tubuh Terhadap Stres 23

2.6.5 Cara Menghadapi Stres 24

2.7 Art Therapy 26

2.7.1 Definisi art therapy 26

2.7.2 Manfaat art therapy 27

2.8 Remaja 28

2.8.1 Psikologi Remaja 28

2.8.2 Perkembangan Pada Remaja Awal 29

2.8.3 Perkembangan Pada Remaja Akhir 31

2.8.4 Stres Pada Remaja 32

2.9 Menyanyi 34

BAB III DATA DAN ANALISIS MASALAH

3.1 Data dan Fakta 36

3.1.1 Lembaga Pendukung Kampanye Menyanyi 37 Untuk Kesehatan

3.1.1.1 Madani Home Care / Madani Mental Health Care 37

3.1.1.2 Mitra Citra Remaja 39

3.1.1.3 Radio Ardan 40

3.1.2 Tinjauan Karya Sejenis 41

3.1.3 Hasil Wawancara 42

3.2 Analisa Terhadap Permasalahan Berdasarkan Data dan Fakta 43

3.2.1 Survey 44

3.2.2 Segmentasi 51

3.2.3 Targeting 52

3.2.4 Positioning 52


(4)

ix

3.2.6 Teori 5 W (what, why, who, where, when), 1 H (how) 53

BAB IV PEMECAHAN MASALAH

4.1 Konsep Komunikasi 55

4.2 Konsep Kreatif 56

4.2.1 Konsep Verbal 57

4.2.2 Konsep Visual 57

4.2.2.1 Logo 57

4.2.2.2 Layout 60

4.2.2.3 Tipografi / huruf 61

4.3 Konsep Media 62

4.3.1 Poster kampanye 62

4.3.2 Event 63

4.3.2.1 Poster event 63

4.3.2.2 Backdrop Stage 63

4.3.3 Booklet 63

4.3.4 Iklan majalah 64

4.3.5 Ambience 64

4.3.6 Facebook 64

4.3.7 Web Banner 65

4.3.8 Merchandise / gimmick 65

4.4 Hasil Karya 65

4.4.1 Poster Conditioning 65

4.4.2 Event

4.4.2.1 Poster Event 67

4.4.2.2 Backdrop Stage 70

4.4.3 Facebook dan Web Banner 70

4.4.4 Booklet 71

4.4.5 Ambience 72


(5)

x

4.5 Timeline 79

4.6 Budgeting 80

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan 81

5.2 Saran 81

DAFTAR ISTILAH xiv

DAFTAR LAMPIRAN xvi

DAFTAR PUSTAKA xvii

DATA PENULIS xx


(6)

  xi

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1 Skema Perancangan 6

Gambar 3.1 Logo Madani Mental Health 37

Gambar 3.2 LogoMitra Citra Remaja 39

Gambar 3.3 Logo Ardan Radio 40

Gambar 3.4 Lama aktivitas di luar rumah 44

Gambar 3.5 Aktivitas di waktu luang 45

Gambar 3.6 Jenis musik yang didengarkan 46

Gambar 3.7 Hal-hal yang pernah dialami 46

Gambar 3.8 Faktor penyebab stres 47

Gambar 3.9 Cara mengatasi stres 48

Gambar 3.10 Kesukaan terhadap menyanyi 48

Gambar 3.11 Pengetahuan manfaat menyanyi 49

Gambar 3.12 Mencoba menyanyi untuk mengatasi stres 50 Gambar 3.13 Ketertarikan untuk mencoba menyanyi 50

Gambar 4.1 Logo 57

Gambar 4.2 Warna logo 59

Gambar 4.3 Logo grid 59

Gambar 4.4 Persentase logo 60

Gambar 4.5 Pola layout 61

Gambar 4.6 Poster kampanye conditioning 1 66 Gambar 4.7 Poster kampanye conditioning 2 66 Gambar 4.8 Poster kampanye conditioning 3 67

Gambar 4.9 Poster kampanye event 1 68

Gambar 4.10 Poster kampanye event 2 69

Gambar 4.11 Poster kampanye event 3 69

Gambar 4.12 Backdrop stage 70


(7)

  xii

Gambar 4.14 Web Banner 71

Gambar 4.15 Booklet tampak luar 71

Gambar 4.16 Booklet tampak dalam 72

Gambar 4.17 Ambience lift 72

Gambar 4.18 Ambience eskalator 73

Gambar 4.19 Ambience tangga 73

Gambar 4.20 Ambience kaca toilet 74

Gambar 4.21 Ambience kaca mobil 74

Gambar 4.22 Gimmick pin 75

Gambar 4.23 Gimmick gantungan kunci 76

Gambar 4.24 Gimmick tempat pensil 77

Gambar 4.25 Gimmick mug 77

Gambar 4.26 GimmickT-shirt 78

Gambar 4.27 Gimmick tas 78

Gambar 4.28 Timeline 79


(8)

      

xvi Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR LAMPIRAN

Wawancara dengan psikiater 42

Gambar hasil kuesioner 44


(9)

  xiv Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR ISTILAH

Stressor : hal-hal yang dapat menyebabkan stres

Introvert : berkepribadian tertutup

Ekstrovert : berkepribadian terbuka

Survey : teknik / riset yang dilakukan dengan memberi batas

yang jelas atas data

Poster : pengumuman

Banner : spanduk, bendera

Events : peristiwa, acara

Merchandise : barang jualan

Layout : susunan atau tata ruang

Symbol : simbol, lambing, tanda

Cultural : budaya, sesuatu yang berhubungan dengan budaya

Target audience : sasaran atau tujuan dari pembuatan sesuatu

Timetable : jadwal

Background : latar belakang

Conditioning : pengkondisian

Informing : menginformasikan

Reminding : mengingatkan

Billboard : papan iklan, papan pengumuman


(10)

  xv Universitas Kristen Maranatha

Folder : map, berkas

Catalogue : katalog, pedoman

Needs, wants, desire : kebutuhan dan keinginan

Peer-group : kelompok sebaya

Client : klien, pembeli


(11)

Universitas Kristen Maranatha

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Dewasa ini, di kota-kota metropolitan semakin banyak orang yang mengalami stres. Stres adalah suatu keadaan dimana seseorang mengalami tekanan yang disebabkan oleh hal-hal yang bersifat fisik maupun psikis yang datang baik dari dalam maupun dari luar diri orang tersebut. Orang kota lebih rentan terhadap stres dikarenakan pada kota-kota besar terdapat lebih banyak tekanan seperti tantangan hidup, sekolah, pekerjaan, perubahan (baik dari sendiri sendiri maupun dari luar), lingkungan keluarga, frustasi akibat keinginan yang tidak tercapai, maupun berbagai hal yang terjadi dalam kehidupan sehari-hari.

Manusia merupakan suatu kesatuan antara tubuh (fisik) dan jiwa (psikis) dengan otak sebagai pusatnya. Karena itu, apabila salah satu bagian tubuh tersebut mengalami stres, maka bagian tubuh yang lain pun akan merasakan dampaknya. Paul J. Lombroso, profesor psikiatri di Child Study Center Universitas Kedokteran Yale, dan Robert Sapolsky, profesor neurologi Universitas Stanford, meneliti hubungan antara stres dan kesehatan. Dalam sebuah laporan yang dimuat di Journal American Academy of Child and Adolescent Psychiatry (1998), mereka menyatakan bahwa aliran hormon stres yang berkepanjangan dapat mengerutkan bagian tertentu otak, yaitu hippocampus, bagian otak yang berperan dalam proses kognitif. Respon stres memang sangat diperlukan, namun apabila berlebihan, hal tersebut dapat merusak berbagai aspek fisik maupun psikis, bahkan dapat merusak sistem saraf.

Stres apabila dibiarkan tentunya akan berdampak buruk karena dapat menimbulkan berbagai gangguan baik fisik (psikosomatik) maupun psikis (gangguan kejiwaan / gangguan mental). Ketika seseorang mengalami stres maka hormon kortisol yang mempengaruhi organ seperti jantung, ginjal, dan hati akan meningkat. Hal tersebut mengakibatkan performa dan imunitas tubuh seseorang berkurang, kadar gula darah menurun, fungsi hormon terganggu, dan biasanya pada wanita masa


(12)

2 Universitas Kristen Maranatha menopause terjadi lebih cepat. Sedangkan pada psikis gangguan yang dapat timbul akibat stres adalah depresi, cemas berlebihan, dan gangguan jiwa berat seperti skizofrenia. Stres bahkan dapat memicu seseorang untuk melakukan tindakan-tindakan ekstrim seperti bunuh diri.

Secara garis besar stres dapat disebabkan oleh tiga faktor utama atau stressor, yaitu faktor kepribadian, faktor fisik / tubuh seseorang, dan faktor lingkungan orang tersebut. Faktor kepribadian merupakan sifat dan perilaku seseorang seperti introvert, ekstrovert, dan sebagainya. Faktor fisik merupakan keadaan tubuh dimana apabila seseorang menderita sakit atau gangguan tubuh dalam jangka waktu yang lama maka orang tersebut lambat laun akan mengalami stres yang disebabkan oleh penyakit tersebut, sedangkan faktor lingkungan merupakan keadaan berada di sekitar seseorang seperti keluarga, tempat tinggal, sekolah, pekerjaan, bahkan lingkungan pergaulan orang tersebut.

Setiap orang pasti pernah mengalami stres, namun salah satu usia paling rentan terhadap stres adalah remaja. Dalam buku berjudul “Adolescence” yang ditulis oleh John W. Santrock, terdapat pernyataan bahwa Stanley Hall, menyatakan bahwa masa remaja merupakan masa badai dan tekanan (storm and stress). Hal ini disebabkan karena masa remaja atau masa adolescence adalah suatu tahap / fase tumbuh kembang yang dinamis dalam kehidupan seorang individu dimana biasanya dimulai pada seseorang berusia 10 tahun hingga kurang lebih usia 21 tahun. Masa ini merupakan tahap transisi dari masa kanak-kanak ke masa dewasa yang ditandai dengan perubahan fisik, mental, emosional, dan sosial. Pencapaian tumbuh kembang setiap remaja berbeda-beda tergantung pada kondisi dan potensi biologisnya. Proses tumbuh kembang tersebut merupakan proses unik yang pada akhirnya akan memberikan ciri tersendiri bagi remaja tersebut.

Masa remaja juga merupakan masa terjadinya krisis identitas atau pencarian identitas diri sehingga dalam masa tersebut muncul berbagai masalah pada diri remaja. Masalah-masalah yang timbul sangat kompleks seperti perubahan fisik dan psikis, pergaulan bebas, ketidaksiapan orangtua dalam memberikan informasi secara tepat dan benar, meningkatnya sarana komunikasi dan transportasi sehingga sulit untuk melakukan seleksi terhadap informasi dari luar, terjadi perubahan tata nilai,


(13)

3 Universitas Kristen Maranatha serta kurangnya sarana untuk menyalurkan aspirasi remaja. Hal-hal tersebut tentunya dapat menyebabkan remaja menjadi stres, frustasi, dan depresi sehingga mereka

mengambil jalan pintas dengan melakukan penyelesaian masalah (coping

mechanism) yang bersifat negatif, seperti penggunaan obat-obatan terlarang, pergaulan bebas, dan sebagainya. Karena itulah, diperlukan hal yang dapat menyalurkan pemikiran dan aspirasi mereka sehingga hal tersebut dapat membantu para remaja untuk berubah ke arah yang positif.

Ada berbagai hal yang dapat dilakukan dalam mengatasi stres tersebut, antara lain dengan olahraga, rekreasi, serta hobi. Salah satunya adalah dengan menyanyi. Menyanyi merupakan salah satu bagian dari art therapy yang telah banyak dipergunakan di luar negeri untuk menyembuhkan berbagai gangguan kesehatan baik fisik maupun psikis. Seperti yang dikutip oleh Alice Wignall dalam surat kabar Inggris, The Guardian (2008), seorang penyanyi bernama Ella Fitzgerald mengatakan bahwa hal yang lebih baik dari menyanyi adalah menyanyi lebih banyak. Walaupun setiap orang menyanyikan tipe lagu yang berbeda-beda, tetapi pada dasarnya menyanyi baik untuk kesehatan. Menyanyi memiliki beberapa manfaat, antara lain menurunkan tingkat stres dan ketegangan sehingga memperkecil kemungkinan munculnya berbagai penyakit yang ditimbulkan oleh stres, menimbulkan rasa senang, mempertajam konsentrasi, meningkatkan fungsi kekebalan tubuh karena menyanyi dapat memperbesar kapasitas paru-paru dan mendorong postur tubuh menjadi lebih baik.

Berdasarkan survey yang penulis lakukan, maka dapat diklasifikasikan bahwa mayoritas remaja mengalami stres yang diakibatkan oleh berbagai hal dan biasanya mereka mencari penyelesaian melalui hobi, pergaulan, dan teman. Mayoritas dari mereka tidak mengetahui bahwa menyanyi dapat dijadikan salah satu alternatif dalam menghadapi stres. Selain itu, sebagian dari mereka tidak berani untuk menyanyi karena merasa suara mereka tidak begitu bagus.

Tingginya tingkat stres yang terjadi pada remaja, membuat penulis mencoba memberikan alternatif bagi mereka. Oleh karena itu, dalam tugas akhir ini, penulis membuat kampanye atau rancangan visual untuk mengajak para remaja menghadapi stres dengan cara menyanyi. Menyanyi di sini bisa bersuara atau pun bersenandung


(14)

4 Universitas Kristen Maranatha secara bebas untuk mengatasi stres sekaligus menanggulangi hal-hal atau gangguan yang berhubungan dengan stres tersebut. Kampanye dapat dilakukan dengan membuat berbagai media yang dekat dengan kehidupan remaja.

1.2Permasalahan dan Ruang Lingkup 1.2.1 Permasalahan

Berdasarkan latar belakang di atas, maka penulis menyimpulkan bahwa poin permasalahan yang akan dibahas dalam laporan tugas akhir ini adalah :

a. Bagaimana cara menyampaikan manfaat menyanyi bagi kesehatan pada para

remaja?

b. Bagaimana cara mengajak dan memotivasi remaja agar mau mencoba

menyanyi sebagai alternatif dalam menghadapi stres ?

c. Bagaimana membuat media komunikasi visual yang menarik, informatif, dan mudah dipahami oleh para remaja ?

1.2.2 Ruang Lingkup

Target dari kampanye ini adalah remaja berusia 13 – 17 tahun berjenis kelamin laki-laki dan perempuan yang berdomisili di Bandung dan berasal dari kalangan sosial ekonomi menengah ke atas serta berpendidikan SMP, SMA, maupun pendidikan setingkatnya. Hal-hal yang akan dikerjakan adalah pembuatan kampanye mengenai menyanyi secara bebas untuk mengatasi stres dengan berbagai media seperti poster, iklan, events, dan berbagai merchandise untuk menarik minat remaja. Selain itu, penulis akan mempergunakan unsur-unsur visual yang meliputi fotografi, ilustrasi, layout, warna, dan tipografi.


(15)

5 Universitas Kristen Maranatha 1.3Tujuan Perancangan

Sesuai dengan rumusan permasalahan di atas, maka tujuan perancangan dalam laporan ini adalah :

a. Menyampaikan manfaat menyanyi sebagai alternatif dalam mengatasi stres bagi remaja.

b. Mendorong para remaja untuk mencoba menyanyi untuk mengatasi stres. c. Mempergunakan unsur-unsur visual untuk membuat media kampanye yang

menarik dan mudah dipahami oleh para remaja.

1.4Sumber dan Teknik Pengumpulan Data

Berikut berbagai metode dan teknik yang penulis pergunakan dalam pengumpulan data, yaitu :

a. Wawancara

Penulis melakukan wawancara dengan psikolog umum, psikolog khusus remaja, dan para remaja yang menjadi target utama kampanye mengenai manfaat menyanyi bagi kesehatan.

b. Studi Pustaka

Penulis melakukan studi pustaka dengan membaca dan mempelajari mengenai stres dan berbagai informasi seputar stres, serta menyanyi melalui buku, majalah, dan internet.

c. Kuesioner

Penulis membagikan kuesioner sekaligus melakukan survey kepada para remaja berusia 13 hingga 17 tahun yang merupakan target dari kampanye ini.


(16)

6 Universitas Kristen Maranatha 1.5Skema Perancangan

Gambar 1.1 Skema Perancangan (Sumber : Dokumen Pribadi)


(17)

 

xvii Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR PUSTAKA

1. Adji, N. (2011), Menyayangi Otak : Menjaga Kebugaran, Mencegah

Penyakit, Memilih Makanan, Jakarta, Penerbit Buku Kompas, 29 – 32

2. Ambrose, G., Harris, P., ( 2003 ), The Fundamentals of Creative Design,

Switzerland, AVA Book Production Pte. Ltd., 57 – 58

3. American Cancer Society; Lichtenfeld, L. J. (2011), Art Therapy,

www.cancer.org, diunduh pada 22 Agustus 2011, Pukul 12.58 AM

4. Andri, (2011), Bagaimana Stres Bermula dan Dampaknya Pada Gejala Fisik,

http://www.klikdokter.com, diunduh pada 12 Juli 2011, Pukul 3.08 PM

5. Andri, (2011), Respon Stres Yang Membunuh Kita,

http://www.klikdokter.com, diunduh pada 12 Juli 2011, Pukul 3.12 PM

6. Anoviyanti, R. Sarie, (2008), Terapi Seni Melalui Melukis Pada Pasien

Skizofrenia dan Ketergantungan Narkoba,

http://jurnal.pdii.lipi.go.id/admin/jurnal/21087284, diunduh pada 14 September 2011, Pukul 1.05 AM

7. ANZATA (Official Website of the Australian and New Zealand Arts Therapy

Association), (2009), About Arts Therapy, www.anzata.org, diunduh pada 22 Agustus 2011, Pukul 12.56 AM

8. Bateman, L. (2007), Stress and Teenagers,

http://www.todays-women-health.com, diunduh pada 28 Agustus 2011, Pukul 2.05 PM

9. Chaney, D. (1996), Lifestyles, Yogyakarta, Jalasutra, 8-19

10.Charlesworth, E., Nathan, R. (1996), Manajemen Stres dengan Teknik

Relaksasi, Jakarta, Penerbit Abdi Tandur, 5 – 11

11.Charlesworth, E., Nathan, R. (1996), Manajemen Stres dengan Teknik


(18)

 

xviii Universitas Kristen Maranatha

12.Dhamayanti, M. (2009), Overview Adolescent Health Problems and Services,

www.idai.or.id, diunduh pada23 Agustus 2011, Pukul 7.14 PM

13.Gunawan, B., Sumadiono. (2007), Stres dan Sistem Imun Tubuh : Suatu

Pendekatan Psikoneuroimunologi, www.kalbe.co.id, diunduh pada 5 September 2011, Pukul 7.05 PM

14.Halimatusa’diah, (2010), Kampanye PR : Tinjauan Konsep,

www.komunitaspr.wordpress.com, diunduh pada 3 September 2011, Pukul 1.34 PM

15.Hardjana, A. (1994), Stres Tanpa Distres : Seni Mengolah Stres, Yogyakarta,

Penerbit Kanisius, 20 – 30

16.Hardjana, A. (1994), Stres Tanpa Distres : Seni Mengolah Stres, Yogyakarta,

Penerbit Kanisius, 37 - 44

17.Hardjana, A. (1994), Stres Tanpa Distres : Seni Mengolah Stres, Yogyakarta,

Penerbit Kanisius, 79 - 85

18.Mahsun, (2004), Bersahabat Dengan Stres, Yogyakarta, Prisma Media, 2 – 5

19.Mahsun, (2004), Bersahabat Dengan Stres, Yogyakarta, Prisma Media, 10 –

16

20.Mahsun, (2004), Bersahabat Dengan Stres, Yogyakarta, Prisma Media, 20 -

37

21.Mappiare, A. ( 1982 ), Psikologi Remaja, Surabaya, Usaha Nasional, 27 - 41

22.Mappiare, A. ( 1982 ), Psikologi Remaja, Surabaya, Usaha Nasional, 58 - 93

23.Nasir, A., Muhith, A. (2011), Dasar-dasar Keperawatan Jiwa : Pengantar dan

Teori, Jakarta, 75 – 80

24.Nashihah, M. (2010), Bernyanyilah Supaya Sehat,


(19)

 

xix Universitas Kristen Maranatha

25.Nurlaila, E. (2009), Health Today Indonesia : Ayo, Bebaskan Hidup dari

Stres, Jakarta, 30 – 31

26.Nurlaila, A., Abbdinnah, F. (2011), Mengapa Orang Kota Lebih Rentan

Gangguan Jiwa, www.kosmo.vivanews.com, diunduh pada 23 Agustus 2011, Pukul 2.55 PM

27.Retnowati, S. (2008), Remaja dan Permasalahannya,

http://sofia-psy.staff.ugm.ac.id/h-17/remaja-dan-permasalahannya.html, diunduh pada 24 Agustus 2011, Pukul 1.48 AM

28.Sibero, Ivan, ( 2010 ), First Step to be Freelance Graphic Designer, 9 – 22

29.Suhardja, G. (21 Juni 2010), Apa Itu Art Therapy,

http://edukasi.kompasiana.com, diunduh pada 16 September 2011, Pukul 8.07 AM

30.Tappenden, C., Jefford, L. ( 2004 ), Graphic Design, London, Octopus

Publishing Group Ltd., 62 – 63

31.Tarigan, I. (16 Juni 2009), Sehat dengan Terapi Seni,

www.mediaindonesia.com, diunduh pada 24 Agustus 2011, Pukul 08.13 PM

32.Twemlow, A. ( 2006 ), What is Graphic Design for, Singapore, PageOne

Publishing Private Limited, 65

33.Venus, A. (2010), Manajemen Kampanye : Paduan Teoritis dan Praktis

dalam Mengefektikan Kampanye Komunikasi, Bandung, Simbiosa Rekatama Media

34.Wignall, A. (2008), Keeping Body and Soul In Tune,

www.guardian.co.uk/lifeandstyle/health-and-wellbeing/, diunduh pada 21 Agustus 2011, Pukul 1.41 AM


(20)

81 Universitas Kristen Maranatha

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Melalui pelaksanaan tugas akhir tentang menyanyi untuk membantu mengatasi stres ini, penulis menyimpulkan bahwa dalam membuat sebuah kampanye memerlukan media yang tepat dan sesuai dengan target sehingga pesan / inti kampanye tersebut dapat tersampaikan dengan tepat dan jelas. Selain penggunaan media yang tepat, visual dan bahasa yang dipergunakan pun haruslah menarik dan sesuai denga usia target sehingga target dapat tertarik dengan pesan kampanye yang disampaikan dan mau mencobanya.

5.2 Saran

Jumlah remaja yang mengalami stres di kota Bandung sangatlah banyak dan sebagian besar dari mereka mengambil cara / pilihan yang salah untuk mengatasinya. Padahal mereka adalah tunas-tunas bangsa yang dapat membangun negara Indonesia agar semakin maju. Saran penulis kepada pemerintah kota Bandung adalah agar pemerintah lebih memperhatikan kesehatan para remaja di kota Bandung dengan menjalankan organisasi-organisasi kesehatan remaja yang telah ada sebelumnya serta memberikan penyuluhan-penyuluhan yang menarik kepada para remaja tersebut sehingga mereka tidak lagi mengambil cara penyelesaian yang negatif dan merugikan.


(1)

5 Universitas Kristen Maranatha 1.3Tujuan Perancangan

Sesuai dengan rumusan permasalahan di atas, maka tujuan perancangan dalam laporan ini adalah :

a. Menyampaikan manfaat menyanyi sebagai alternatif dalam mengatasi stres bagi remaja.

b. Mendorong para remaja untuk mencoba menyanyi untuk mengatasi stres. c. Mempergunakan unsur-unsur visual untuk membuat media kampanye yang

menarik dan mudah dipahami oleh para remaja.

1.4Sumber dan Teknik Pengumpulan Data

Berikut berbagai metode dan teknik yang penulis pergunakan dalam pengumpulan data, yaitu :

a. Wawancara

Penulis melakukan wawancara dengan psikolog umum, psikolog khusus remaja, dan para remaja yang menjadi target utama kampanye mengenai manfaat menyanyi bagi kesehatan.

b. Studi Pustaka

Penulis melakukan studi pustaka dengan membaca dan mempelajari mengenai stres dan berbagai informasi seputar stres, serta menyanyi melalui buku, majalah, dan internet.

c. Kuesioner

Penulis membagikan kuesioner sekaligus melakukan survey kepada para remaja berusia 13 hingga 17 tahun yang merupakan target dari kampanye ini.


(2)

6 Universitas Kristen Maranatha 1.5Skema Perancangan

Gambar 1.1 Skema Perancangan (Sumber : Dokumen Pribadi)


(3)

 

xvii Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR PUSTAKA

1. Adji, N. (2011), Menyayangi Otak : Menjaga Kebugaran, Mencegah

Penyakit, Memilih Makanan, Jakarta, Penerbit Buku Kompas, 29 – 32

2. Ambrose, G., Harris, P., ( 2003 ), The Fundamentals of Creative Design, Switzerland, AVA Book Production Pte. Ltd., 57 – 58

3. American Cancer Society; Lichtenfeld, L. J. (2011), Art Therapy, www.cancer.org, diunduh pada 22 Agustus 2011, Pukul 12.58 AM

4. Andri, (2011), Bagaimana Stres Bermula dan Dampaknya Pada Gejala Fisik,

http://www.klikdokter.com, diunduh pada 12 Juli 2011, Pukul 3.08 PM

5. Andri, (2011), Respon Stres Yang Membunuh Kita,

http://www.klikdokter.com, diunduh pada 12 Juli 2011, Pukul 3.12 PM 6. Anoviyanti, R. Sarie, (2008), Terapi Seni Melalui Melukis Pada Pasien

Skizofrenia dan Ketergantungan Narkoba,

http://jurnal.pdii.lipi.go.id/admin/jurnal/21087284, diunduh pada 14 September 2011, Pukul 1.05 AM

7. ANZATA (Official Website of the Australian and New Zealand Arts Therapy

Association), (2009), About Arts Therapy, www.anzata.org, diunduh pada 22 Agustus 2011, Pukul 12.56 AM

8. Bateman, L. (2007), Stress and Teenagers,

http://www.todays-women-health.com, diunduh pada 28 Agustus 2011, Pukul 2.05 PM 9. Chaney, D. (1996), Lifestyles, Yogyakarta, Jalasutra, 8-19

10.Charlesworth, E., Nathan, R. (1996), Manajemen Stres dengan Teknik Relaksasi, Jakarta, Penerbit Abdi Tandur, 5 – 11

11.Charlesworth, E., Nathan, R. (1996), Manajemen Stres dengan Teknik Relaksasi, Jakarta, Penerbit Abdi Tandur, 393 - 394


(4)

 

xviii Universitas Kristen Maranatha

12.Dhamayanti, M. (2009), Overview Adolescent Health Problems and Services, www.idai.or.id, diunduh pada23 Agustus 2011, Pukul 7.14 PM

13.Gunawan, B., Sumadiono. (2007), Stres dan Sistem Imun Tubuh : Suatu Pendekatan Psikoneuroimunologi, www.kalbe.co.id, diunduh pada 5 September 2011, Pukul 7.05 PM

14.Halimatusa’diah, (2010), Kampanye PR : Tinjauan Konsep,

www.komunitaspr.wordpress.com, diunduh pada 3 September 2011, Pukul 1.34 PM

15.Hardjana, A. (1994), Stres Tanpa Distres : Seni Mengolah Stres, Yogyakarta, Penerbit Kanisius, 20 – 30

16.Hardjana, A. (1994), Stres Tanpa Distres : Seni Mengolah Stres, Yogyakarta, Penerbit Kanisius, 37 - 44

17.Hardjana, A. (1994), Stres Tanpa Distres : Seni Mengolah Stres, Yogyakarta, Penerbit Kanisius, 79 - 85

18.Mahsun, (2004), Bersahabat Dengan Stres, Yogyakarta, Prisma Media, 2 – 5

19.Mahsun, (2004), Bersahabat Dengan Stres, Yogyakarta, Prisma Media, 10 –

16

20.Mahsun, (2004), Bersahabat Dengan Stres, Yogyakarta, Prisma Media, 20 - 37

21.Mappiare, A. ( 1982 ), Psikologi Remaja, Surabaya, Usaha Nasional, 27 - 41 22.Mappiare, A. ( 1982 ), Psikologi Remaja, Surabaya, Usaha Nasional, 58 - 93 23.Nasir, A., Muhith, A. (2011), Dasar-dasar Keperawatan Jiwa : Pengantar dan

Teori, Jakarta, 75 – 80

24.Nashihah, M. (2010), Bernyanyilah Supaya Sehat,


(5)

 

xix Universitas Kristen Maranatha

25.Nurlaila, E. (2009), Health Today Indonesia : Ayo, Bebaskan Hidup dari Stres, Jakarta, 30 – 31

26.Nurlaila, A., Abbdinnah, F. (2011), Mengapa Orang Kota Lebih Rentan Gangguan Jiwa, www.kosmo.vivanews.com, diunduh pada 23 Agustus 2011, Pukul 2.55 PM

27.Retnowati, S. (2008), Remaja dan Permasalahannya,

http://sofia-psy.staff.ugm.ac.id/h-17/remaja-dan-permasalahannya.html, diunduh pada 24 Agustus 2011, Pukul 1.48 AM

28.Sibero, Ivan, ( 2010 ), First Step to be Freelance Graphic Designer, 9 – 22

29.Suhardja, G. (21 Juni 2010), Apa Itu Art Therapy,

http://edukasi.kompasiana.com, diunduh pada 16 September 2011, Pukul 8.07 AM

30.Tappenden, C., Jefford, L. ( 2004 ), Graphic Design, London, Octopus Publishing Group Ltd., 62 – 63

31.Tarigan, I. (16 Juni 2009), Sehat dengan Terapi Seni,

www.mediaindonesia.com, diunduh pada 24 Agustus 2011, Pukul 08.13 PM 32.Twemlow, A. ( 2006 ), What is Graphic Design for, Singapore, PageOne

Publishing Private Limited, 65

33.Venus, A. (2010), Manajemen Kampanye : Paduan Teoritis dan Praktis dalam Mengefektikan Kampanye Komunikasi, Bandung, Simbiosa Rekatama Media

34.Wignall, A. (2008), Keeping Body and Soul In Tune,

www.guardian.co.uk/lifeandstyle/health-and-wellbeing/, diunduh pada 21 Agustus 2011, Pukul 1.41 AM


(6)

81 Universitas Kristen Maranatha

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Melalui pelaksanaan tugas akhir tentang menyanyi untuk membantu mengatasi stres ini, penulis menyimpulkan bahwa dalam membuat sebuah kampanye memerlukan media yang tepat dan sesuai dengan target sehingga pesan / inti kampanye tersebut dapat tersampaikan dengan tepat dan jelas. Selain penggunaan media yang tepat, visual dan bahasa yang dipergunakan pun haruslah menarik dan sesuai denga usia target sehingga target dapat tertarik dengan pesan kampanye yang disampaikan dan mau mencobanya.

5.2 Saran

Jumlah remaja yang mengalami stres di kota Bandung sangatlah banyak dan sebagian besar dari mereka mengambil cara / pilihan yang salah untuk mengatasinya. Padahal mereka adalah tunas-tunas bangsa yang dapat membangun negara Indonesia agar semakin maju. Saran penulis kepada pemerintah kota Bandung adalah agar pemerintah lebih memperhatikan kesehatan para remaja di kota Bandung dengan menjalankan organisasi-organisasi kesehatan remaja yang telah ada sebelumnya serta memberikan penyuluhan-penyuluhan yang menarik kepada para remaja tersebut sehingga mereka tidak lagi mengambil cara penyelesaian yang negatif dan merugikan.