Pengaruh Skala Perusahaan, Profitabilitas, dan Financial Leverage terhadap Underpricing pada Emiten yang Melakukan Penawaran Saham Perdana di Bursa Efek Indonesia.

(1)

viii ABSTRACT

The purpose of this research is to identify and analyze the impact by simultaneously and partial of firm size, profitability, and financial leverage on underpricing.

In Analyzing data, i use by regression model as data analysis method. The sample is taken from the company’s IPO in 2005-2011 which collected by purposive sampling method. There are 121 listed companies available that go public in 2005-2011. In our observation, there are 22 listed companies which do not underpricing with 1 companies have fixed return. Therefore, i only use 99 listed companies as the sample size.

The result show that the firm size and profitability are the explanatory have negatively impact on underpricing. In addition, the determination of size, profitability, and financial leverage on underpricing are 6,3%.


(2)

ix

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh secara simultan dan parsial skala perusahaan, profitabilitas, dan financial leverage terhadap underpricing.

Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan model regresi estimasi OLS sebagai metode analisis data. Sampel penelitian ini menggunakan perusahaan IPO pada tahun 2005-2011 yang dipilih berdasarkan metode penyampelan bertujuan. Terdapat 121 perusahaan yang tercatat sebagai perusahaan IPO pada tahun 2005-2011. Menurut pengamatan, terdapat 22 perusahaan yang tidak mengalami underpricing dengan 1 perusahaan yang mengalami return tetap. Oleh karena itu, peneliti hanya menggunakan 99 perusahaan saja sebagai ukuran sampel.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa skala perusahaan dan profitabilitas merupakan variabel penjelas yang berpengaruh secara signifikan dengan arah negatif terhadap underpricing. Adapun besarnya tingkat determinasi skala perusahaan, profitabilitas, dan financial leverage terhadap underpricing yaitu sebesar 6,3%. Kata kunci: Underpricing, skala perusahaan, profitabilitas, financial leverage.


(3)

x

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ... i

HALAMAN PENGESAHAN ... ii

SURAT PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI ... iii

SURAT PERNYATAAN MENGGUNAKAN DATA SEKUNDER ... iv

KATA PENGANTAR ... v

ABSTRACT ... viii

ABSTRAK ... ix

DAFTAR ISI ... x

DAFTAR GAMBAR ... xiii

DAFTAR TABEL ... xiv

DAFTAR LAMPIRAN ... xv

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar belakang Penelitian ... 1

1.2 Identifikasi Masalah dan Perumusan Masalah ... 6

1.3 Tujuan Penelitian ... 7

1.4 Kegunaan Penelitian... 7

BABII KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS ... 9

2.1 Kajian Pustaka ... 9


(4)

xi

2.1.2 Skala Perusahaan ... 11

2.1.3 Profitabilitas ... 11

2.1.4 Financial Leverage ... 12

2.1.5 Teori Tentang Underpricing ... 13

2.2 Riset Empiris ... 18

2.3 Rerangka Teoritis ... 25

2.4 Reranga Pemikiran ... 26

2.5 Kerangka Pemikiran dan Hipotesis ... 27

BAB III METODE PENELITIAN ... 30

3.1 Jenis Penelitian ... 30

3.2 Populasi dan Sampel ... 30

3.3 Metode Pengambilan Sampel dan Ukuran Sampel ... 31

3.4 Definisi Operasional Variabel (DOV) ... 32

3.5 Teknik Pengumpulan Data ... 34

3.6 Rancangan Desain Penelitian ... 35

3.6.1 Teknik Analisis Data ... 35

3.6.2 Uji Asumsi Model Regresi ... 36

3.6.3 Pengujian Hipotesis Penelitian ... 39

BAB IV HASIL DAN ANALISIS PEMBAHASAN ... 41

4.1 Deskripsi Statistika ... 41

4.2 Pengujian Asumsi Klasik Model Regresi ... 41


(5)

xii

4.4 Pengujian Hipotesis dan Pembahasan ... 45

4.4.1 Hipotesis Pertama... 45

4.4.2 Hipotesis kedua ... 46

4.4.3 Hipotesis Ketiga ... 47

BAB V SIMPULAN DAN SARAN ... 48

5.1 Simpulan ... 48

5.2 Saran ... 49

DAFTAR PUSTAKA ... 52

LAMPIRAN ... 57

SURAT PERNYATAAN PUBLIKASI ... 65


(6)

xiii

DAFTAR GAMBAR

Halaman Gambar 1 Rerangka Teoritis ... 25 Gambar 2 Rerangka Pemikiran ... 26 Gambar 3 Model Penelitian ... 29


(7)

xiv

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel I Penelitian Empiris Tentang Underpricing Saat IPO ... 2

Tabel II Data Perusahaan Publik IPO Tahun 2005-2011 ... 3

Tabel III Hasil Penelitian Terdahulu ... 5

Tabel IV Perusahaan Yang Melakukan Penawaran Perdana 2005-2011 ... 31

Tabel V Penentuan Sampel ... 32

Tabel VI Identidikasi dan Definisi Operasional Variabel ... 34

Tabel VII Statistik Deskriptif Variabel Penelitian ... 41

Tabel VIII Hasil Uji Multikolinearitas ... 42

Tabel IX Hasil Uji Heteroskedastisitas ... 43

Tabel X Hasil Uji Kolmogorov-Smirnov Pada Nilai Residual ... 44


(8)

xv

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman Lampiran A Daftar Perusahaan yang Melakukan IPO Periode 2005-2011

dan Initial Return Perusahaan ... 57 Lampiran B Data Variabel Penelitian ... 62


(9)

Bab 1 Pendahuluan

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Perusahaan yang sedang berkembang dengan pesat tentu saja membutuhkan dana yang tidak sedikit untuk perluasan rencana bisnisnya (Kurniawan, 2007). Bahkan kebutuhan dana ini tidak bisa dipenuhi dengan hanya mengandalkan dana dari pihak internal saja. Alternatif yang sering digunakan oleh perusahaan dalam mencari sumber pendanaan sebagai sumber aktivitas operasionalnya bisa melalui pinjaman kepada bank, penerbitan surat hutang (obligasi), dan penerbitan saham perusahaan di pasar modal.

Dengan melakukan penerbitan saham perusahaan di pasar modal untuk pertama kalinya melalui mekanisme IPO (Initial Public Offering) maka perusahaan tersebut bukan lagi berstatus sebagai perusaahan privat, melainkan sebagai perusahaan publik. Pada saat perusahaan melakukan IPO, harga saham yang dijual pada pasar perdana ditentukan berdasarkan kesepakatan antara perusahaan emiten dan penjamin emisi (Kurniawan, 2007) dengan sistem penjaminan emisi seperti full commitment underwriting, best effort underwritng, dan stand by commitment (Sunariyah, 2004:117)

Menurut Sunariyah (2004:117) penjaminan dengan tipe full commitment merupakan bentuk penjaminan emisi dengan kesanggupan penuh terjadi apabila penjaminan emisi memperkirakan bahwa penawaran sekuritas, mampu diserap secara keseluruhan oleh pasar. Sedangkan dalam sistem penjaminan best effort, pihak emiten dan penjamin emisi dihadapkan pada situasi pasar yang mengharuskan sikap konservatif, mengingat kemungkinan daya serap masyarakat terhadap efek tersebut


(10)

Bab 1 Pendahuluan 2

sangat rendah. Tipe sistem penjaminan yang ketiga yaitu stand by commitment, penjaminan emisi ini bertanggung jawab untuk menawarkan dan menjual suatu efek, disamping itu menyanggupi untuk membeli sisa efek yang tidak laku terjual dengan suatu tingkat harga tertentu yang sesuai dengan syarat yang dijanjikan.

Selanjutnya, harga saham yang dijual pada pasar sekunder ditentukan berdasarkan mekanisme pasar yang telah ada melalui kekuatan permintaan dan penawaran sahan di pasar modal (Azzahra, 2011). Setelah proses IPO, harga pasar saham lebih cenderung mengalami underpricing. Undepricing merupakan fenomena yang terjadi di berbagai negara, termasuk Indonesia, dapat dilihat pada Tabel I, adanya abnormal return sebagaimana temuan-temuan berikut ini.

Tabel I. Penelitian Empiris Tentang Underpricing Saat IPO

Studi (tahun) Periode

penelitian Ukuran Sample Abnormal return Amerika Serikat: Logue (1973) Ibotson (1975) Reily (1977)

Aggarwal and Rivoli (1990) Carter, dark, and Singh (1998) Non Amerika Serikat: Jog and Riding (1987) Kunz and Aggarwal (1994) Keloharju (1993)

Levis (1993) Emerging Market: Dawson (1987)

Aggarwal, Leal, and Hemandes (1993) Kim, Krinsky and Lee (1995)

Paudayal, Saadouni, Briston (1998) Mok and Hui (1998)

Indonesia:

Hanafi, Mamduh dan Husnan, Suad (1991) Husnan, Suad (1991)

Hanafi, Mamduh (1998) Daljono (2000)

Pujiharjanto, C.Ambar (2003)

1969-1973 1960-1969 1972-1976 1977-1987 1979-1991 1971-1983 1983-1989 1984-1989 1980-1988 1978-1983 1980-1991 1985-1989 1994-1995 1992-1993 1990 1989 1989-1994 1990-1997 1992-1998 250 112 486 1598 2292 100 42 80 632 21 142 169 109 A: 87,B:22 22 24 106 150 24 20,8% 11,4% 10,9% 10,67% 8,08% 9-11% 35,8% 8,7% 14,08% 166,67% 78,5% 57,56% 62,1% 289,2%, 26% 2,98% 20,91% 15,15% 33,39% 13,32% Sumber: Pujiharjanto & Ediningsih (2007)


(11)

Bab 1 Pendahuluan 3

Fenomena underpricing merupakan kondisi dimana harga saham saat perusahaan melakukan IPO lebih rendah dibandingkan dengan penawaran harga saham pada hari pertama di pasar sekunder (Putra, 2011). Berdasarkan Tabel II, perusahaan publik di Indonesia yang melakukan IPO lebih cenderung mengalami fenomena underpricing. Dilihat dari data tahun 2005-2011 terdapat 99 jumlah emiten yang mengalami underpricing dari 121 total emiten yang melakukan IPO.

Sumber: Kumpulan Data Diolah

Adanya perbedaan informasi, kepentingan dan return yang dinginkan investor mengindikasikan terjadinya underpricing, yang berarti bahwa penentuan harga saham di pasar perdana lebih rendah dibanding harga saham di pasar sekunder. Pihak investor memiliki kesempatan untuk memperoleh keuntungan dari kelebihan antara harga saham di pasar sekunder dengan harga perdananya, sedangkan bagi pihak emiten underpricing tentunya merugikan karena perusahaan tidak memperoleh dana besar (Azzahra,2011). Para pemilik perusahaan menginginkan agar dapat meminimalisir underpricing, karena terjadinya underpricing akan menyebabkan transfer kemakmuran dari perusahaan kepada para investor. Transfer kemakmuran terjadi apabila para investor menjual kembali sahamnya dengan harga yang lebih

Tabel II. Data Perusahaan Publik yang Melakukan IPO Tahun 2005-2011

Tahun Total emiten yang melakukan IPO Jumlah emiten Kondisi Underpricing Kondisi Overpricing Kondisi Harga Tetap

2005 8 7 1 0

2006 12 12 0 0

2007 22 19 3 0

2008 18 15 3 0

2009 13 7 5 1

2010 23 22 1 0

2011 25 17 8 0


(12)

Bab 1 Pendahuluan 4

tinggi dibandingkan saat membeli saham di pasar perdana hari pertama. Semakin tinggi harga saham yang dijual kembali oleh investor, semakin besar transfer kemakmuran dari perusahaan kepada investor sehingga perusahaan sulit untuk mengumpulkan dana.

Menurut Astuti & Syahyunan (2013), masih banyaknya perusahaan go public yang mengalami underpricing sampai saat ini disebabkan adanya asimetri informasi yang selalu terjadi, baik pada pasar perdana maupun sekunder. Lestari (2005) menambahkan munculnya asimetri informasi rentan terjadi antara investor dan emiten saat melakukan IPO. Saat terjadi IPO investor memiliki keterbatasan untuk menggunakan media informasi yang mencakup informasi perusahaan pada saat tahun sebelum IPO. Informasi yang dapat diandalkan terbatas pada informasi prospektus yang hanya memuat informasi satu sampai tiga tahun laporan keuangan.

Pada saat melakukan penawaran umum, calon investor tidak dapat sepenuhnya dapat membedakan antara perusahaan yang berkualitas baik dan perusahaan yang berkualitas buruk. Perusahaan yang berkualitas baik dengan sengaja akan memberikan sinyal pada pasar, dengan demikian pasar diharapkan dapat membedakan perusahaan yang berkualitas baik dan buruk. Agar sinyal tersebut efektif, maka harus dapat ditangkap pasar dan dipersepsikan baik, serta tidak mudah ditiru oleh perusahaan yang berkualitas buruk (Hartono, 2005). Jika perusahaan mampu menunjukkan kualitas perusahaan yang baik, maka diharapkan ketidakpastian informasi akan berkurang.

Berdasarkan fenomena tersebut, setidaknya terdapat 3 (tiga) variabel yang mempengaruhi Underpricing, yaitu financial leverage, skala perusahaan, dan return on asset (ROA). Beberapa penelitian telah dilakukan untuk menguji keterkaitan


(13)

Bab 1 Pendahuluan 5

antara ketiga ketiga faktor tersebut dengan underpricing dan hasilnya menunjukkan ketidakkonsistenan prediksi tanda (Lihat Tabel III).

Tabel III.

Hasil Penelitian Terdahulu Mengenai Arah Prediksi Financial Leverage, Skala Perusahaan, dan ROA Terhadap Underpricing

Nama Peneliti Arah Prediksi Variabel Penjelas

Skala Perusahaan ROA Financial Leverage

Kusuma (2001) n.a Tidak Signifikan Tidak Signifikan

Hartono (2005) n.a Positif (signifikan) Tidak Signifikan Yolana & Martani

(2005)

Negatif (Signifikan) n.a n.a

Kurniawan (2007) Tidak Signifikan n.a n.a

Kurniasih &

Santoso (2008) Negatif (Signifikan) n.a n.a

Hidayah, Firdaus, Rahayu, Nita (2009)

Negatif (Signifikan)

n.a n.a

Isfaatun & Hatta (2010)

n.a n.a Negatif

(Signifikan)

Azzahra (2011) Tidak Signifikan n.a n.a

Wahyuni (2011) Positif (Signifikan) n.a Tidak Signifikan Arman (2012) Negatif (Signifikan) Negatif (signifikan) n.a Kristiantari (2013) Negatif (Signifikan) Negatif (Signifikan) Tidak Signifikan Keterangan:

n.a = not available = variabel tidak diteliti, Tidak signifikan: Variabel tidak dapat digunakan untuk memprediksi sekalipun menunjukkan tanda positif maupun negatif.

Skala perusahaan yang diproksi dengan total asset masih menunjukkan ketidakkonsistenan hasil temuan antar peneliti. Kurniawan (2007) dan Azzahra (2011) menemukan tidak ada pengaruh skala perusahaan terhadap underpricing. Wahyuni (2011) menemukan adanya pengaruh positif skala perusahaan terhadap underpricing sedangkan pada penelitian Yolana & Martani (2005), Kurniasih & Santoso (2008) dan Hidayah, Firdaus, Rahayu & Nita (2009) skala perusahaan menunjukkan pengaruh yang negatif terhadap underpricing.


(14)

Bab 1 Pendahuluan 6

Profitabilitas yang diproksi dengan ROA ternyata menunjukkan ketidakkonsistenan hasil temuan antar peneliti. Kusuma (2001) menemukan profitabilitas tidak berpengaruh terhadap underpricing sedangkan Arman (2012) dan Kristiantari (2013) menemukan bahwa profitabilitas berpengaruh negatif terhadap underpricing begitu pula penelitian Hartono (2005) menemukan bahwa profitabilitas berpengaruh positif terhadap underpricing.

Financial Leverage ternyata menunjukkan ketidakkonsistenan hasil temuan antar peneliti. Kusuma (2001), Hartono (2005), Wahyuni (2011) dan Kristiantari (2011) menemukan financial leverage tidak berpengaruh terhadap underpricing sedangkan Isfaatun & Hatta (2010) maupun Kusuma (2001) menemukan bahwa financial leverage berpengaruh negatif terhadap underpricing.

Ketidakkonsistenan pada faktor-faktor yang mempengaruhi underpricing inilah yang mendorong peneliti untuk melakukan verifikasi ulang atas keterkaitan skala perusahaan, Return on Asset (ROA), dan financial leverage dengan underpricing. Penelitian ini menggunakan data perusahaan keuangan & non keuangan yang melakukan penerbitan saham perdana (IPO) di Bursa Efek Indonesia tahun 2005 – 2011.

1.2 Identifikasi Masalah dan Perumusan Masalah

Hal yang menarik dan menjadi alasan utama peneliti untuk melakukan penelitian lebih lanjut karena banyaknya perusahaan yang mengalami underpricing sehingga perusahaan tidak berhasil menetapkan harga secara tepat yang berakibat tidak diperolehnya dana secara optimal dari pasar perdana.

Adanya ketidak konsistenan hasil-hasil penelitian mengenai variabel-variabel yang mempengaruhi underpricing menjadi penyebab rumusan masalah dalam


(15)

Bab 1 Pendahuluan 7

penelitian ini. Dengan demikian, maka dapat dirumuskan masalah penelitian sebagai berikut:

1. Bagaimana pengaruh skala perusahaan, profitabilitas, dan financial leverage, terhadap underpricing?

2. Berapa besar pengaruh skala perusahaan, profitabilitas, dan financial leverage terhadap underpricing?

1.3 Tujuan Penelitian

Berdasarkan perumusan masalah yang telah teridentifikasikan, maka penelitian ini bertujuan untuk:

1. Untuk menguji dan menganalisis pengaruh skala perusahaan, profitabilitas, dan financial leverage, terhadap underpricing.

2. Mengetahui besarnya pengaruh skala perusahaan, profitabilitas, dan financial leverage terhadap underpricing.

1.4 Kegunaan Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan kegunaan penelitian berupa kegunaan praktis dan teoritis.

a) Kegunaan praktis  Bagi investor

Hasil penelitian ini diharapkan dapat membantu investor dalam melakukan pemilihan perusahaan go public berdasarkan faktor-faktor yang mempengaruhi underpricing (skala perusahaan, return on asset (ROA), dan financial leverage) juga dapat menjadi tambahan bahan pertimbangan dalam pengambilan keputusan investasi agar diperoleh return yang optimal dengan mengetahui faktor mana yang lebih berpengaruh sehingga dapat


(16)

Bab 1 Pendahuluan 8

memprediksi kepada perusahaan mana investor dan calon investor akan menginvestasikan uangnya. Berdasarkan faktor informasi keuangan dan non keuangan yang investor miliki mengenai perusahaan, investor dan calon investor dapat mengetahui kemungkinan perusahaan akan menaikkan harga saham dan menurunkan harga saham.

 Bagi perusahaan

Hasil penelitian ini diharapkan dapat mengupayakan cara-cara bagi perusahaan go public guna menghindari terjadinya underpricing agar dampak kenaikan harga saham dapat lebih ditingkatkan dan penurunan pada harga saham dapat diminimalisir sehingga tidak terjadi kerugian finansial yang dapat merugikan aktivitas operasional perusahaan.

b) Kegunaan teoritis.

 Penelitian ini diharapkan dapat mengkorfirmasi teori mengenai underpricing, khususnya yang berhubungan konsep skala perusahaan dengan underpricing (teori uncertainty of company value), profitabilitas dengan underpricing (teori signaling), dan financial leverage dengan underpricing (teori signaling).

Bagi peneliti selanjutnya

Hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai bahan diskusi maupun referensi acuan mengenai konsistensi keterkaitan financial leverage, skala perusahaan, dan return on asset (ROA) terhadap underpricing.


(17)

Bab V Simpulan dan Saran

48

B

AB V

SIMPULAN DAN SARAN

5.1. Simpulan

Penelitian ini bertujuan untuk membuktikan pengaruh besarnya variabel yang diduga mempengaruhi terjadinya initial return ditandai dengan adanya positif initial return yang terjadi di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada tahun 2005-2011. Sampel yang diolah dalam penelitian terdiri dari 99 perusahaan yang listing dan tercatat di BEI dengan melakukan penawaran perdana IPO pada tahun 2005-2011 yang mempunyai initial return positif.

Dalam penelitian ini ada tiga variabel independent, yaitu skala perusahaan, profitabilitas, dan financial leverage. Berdasarkan hasil analisa yang telah diuraikan pada pengujian hipotesis, maka kesimpulan yang dapat diambil:

1. Secara simultan variabel independent terbukti mempengaruhi variabel dependent initial return. Namun, secara parsial hanya terdapat 2 variabel independent yang mempengaruhi initial return dengan arah korelasi yang tidak searah atau signifikan negatif dengan nilai α (alpha) 5%.

2. Kedua variabel independent (Skala perusahaan dan ROA) berhasil membuktikan bahwa secara parsial mempengaruhi initial return, sedangkan variabel financial leverage tidak terbukti mempengaruhi initial return.

3. Skala perusahaan berpengaruh negatif terhadap underpricing. Dengan demikian, hasil penelitian ini mengkonfirmasi hasil temuan Yolana & Martini


(18)

Bab V Simpulan dan Saran 49

(2005), Kurniasih & Santoso (2008), Hidayah, Firdaus, Rahayu & Nita (2009) maupun Arman (2012).

4. Profitabilitas berpengaruh negatif terhadap underpricing. Dengan demikian, hasil penelitian ini mengkonfirmasi hasil temuan Hartono (2005), Arman (2012) maupun Kristiantari (2013).

5. Financial leverage tidak berpengaruh terhadap underpricing. Dengan demikian hasil temuan penelitian ini konsisten dengan Hartono (2005) maupun Isfaatun & Hatta (2010).

5.2 Saran

Berdasarkan hasil dan pembahasan yang telah dilakukan maka terdapat beberapa saran yang ditunjukan pada beberapa pihak, yaitu:

1. Investor.

 Untuk memberi rasa aman atas dana yang diinvestasikannya, investor dapat membeli saham dengan melihat berbagai faktor yang mempengaruhi underpricing. Dalam memilih perusahaan yang akan diinvestasikan dananya, disarankan investor memilih perusahaan berdasarkan faktor skala perusahaan yang besar. Perusahaan dengan skala yang besar diyakini lebih dapat bertahan terhadap kemungkinan ketidakpastian pada masa yang akan datang, karena besarnya jumlahnya asset yang dimiliki dapat menjamin keberlangsungan perusahaan.

 Selain dengan melihat besar kecilnya suatu perusahaan, investor disarankan memilih perusahaan berdasarkan rasio profitabilitas ROA yang bernilai tinggi. Perusahaan dengan profitabilitas yang tinggi diyakini lebih dapat


(19)

Bab V Simpulan dan Saran 50

melangsungkan kegiatan usahanya (going concern) dari pada perusahaan yang memiliki rasio profitabilitas yang lebih rendah.

2. Perusahaan yang akan go public

Laba merupakan indikator yang terpenting bagi perusahaan dalam menarik dana dari luar, termasuk bagi perusahaan yang akan go public karena berpengaruh terhadap nilai return di masa depan. Oleh karena itu, perusahaan harus dapat mengendalikan kegiatan pembelanjaan modalnya secara efektif dan kegiatan pengeluaran operasionalnya secara efisien.

3. Bagi peneliti selanjutnya

 Penelitian ini menggunakan 3 (tiga) variabel independen dalam melihat pengaruh terhadap underpricing. Meski demikian, hanya skala perusahaan dan ROA yang menunjukkan hasil yang signifikan sedangkan financial leverage tidak menunjukkan hasil yang signifikan. Untuk itu, maka peneliti selanjutnya dapat menggunakan variabel independen lainnya yang tidak dapat digunakan dalam penelitian ini seperti Total Asset Turn Over, Earning per Share, Return on Equity, Umur perusahaan, Reputasi penjamin emisi dan faktor makroekonomi seperti Suku Bunga Indonesia (SBI) untuk digabungkan dalam model penelitiannya. Dengan demikian, variabel independen yang tidak digunakan oleh penelitian ini diharapkan dapat menjelaskan pengaruh underpricing dengan lebih baik lagi.

 Untuk peneliti selanjutnya dapat mengklasifikasikan emiten perusahaan IPO menjadi dua kategori status/jenis perusahaan yang lainnya melalui variabel dummy sebagai variabel independen, misalnya saja emiten yang bergerak dalam jenis perusahaan keuangan dan non keuangan. Dengan demikian,


(20)

Bab V Simpulan dan Saran 51

akan diketahui terjadinya kekonsistenan atas variabel status/jenis perusahaan pada hasil penelitian ini dengan hasil penelitian selanjutnya sebagai faktor pengaruh terhadap underpricing.


(21)

52

DAFTAR PUSTAKA

Ali, S., dan Hartono, J. (2003). Pengaruh Pemilihan Metode Akuntansi Terhadap Tingkat Underpricing Saham Perdana. Jurnal Riset Akuntansi Indonesia, 6 (1), hal 41-53.

Anonim. (2010). Indonesian Capital Market Directory. The Compilation. 20 Tahun 1989-2009 ICMD. Institute for Economic and Financial Research (ECFIN). Jakarta.

Arman, A., (2012). Pengaruh Umur dan Ukuran Perusahaan, Reputasi Underwriter, dan Return On Equity Terhadap Tingkat Underpricing Saham di Bursa Efek Indonesia. Jurnal Manajemen.

Astuti, A.Y., dan Syahyunan, (2013). Pengaruh Variabel Keuangan dan Non Keuangan Terhadap Underpricing Pada Saham Perusahaan Yang Melakukan Initial Public Offering di Bursa Efek Indonesia. Jurnal Akuntansi dan Manajemen.

Azzahra, R. (2011). Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Underpricing Pada Penawaran Saham Perdana Perusahaan Go Public Di BEI (Tahun 2008-2010). Jurnal Akuntansi, Fakultas Ekonomi, Universitas Gunadarma.

Beatty, R.P., dan Ritter, J.R. (1986). Investment Banking, Reputation, and The Underpricing of Initial Public Offerings. Journal of Financial Economics 15, 213-232.

Brigham, E.F., dan Houston, J.F., (2001). Manajemen Keuangan. Edisi Kedelapan. Penerbit Erlangga, Jakarta.

Cooper & Schlinder. (2003). Business Research Methods. McGraw Hill Irwin, New York.


(22)

53

Daljono. (2000). Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi Initial Return Saham yang Listing di BEJ Tahun 1990 – 1997. Simposium Nasional Akuntansi III, IAI, September.

Darsono, dan Ashari., (2005). Pedoman Praktis Memahami Laporan Keuangan. Penerbit ANDI, Yogyakarta.

Ghozali, I., (2007). Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS. Cetakan IV. Badan Penerbit Universitas Diponegoro, Semarang.

Gujarati, D. (2003). Basic Econometric. Fourth Edition, McGraw Hill, New York. Gumanti, Tatang Ary. (2004). Value Relevance of Accounting Information and the

Pricing of Indonesian Initial Public Offerings. Simposium Nasional Akuntansi VII , IAI , Desember.

Jogiyanto, H. (2004). Metodologi Penelitian Bisnis. Edisi pertama. BPFE UGM, Yogyakarta.

Hanafi, M,M., (2004). Manajemen Keuangan. Edisi 2004/2005. BPFE-UGM, Yogyakarta.

Hatono, (2005). Hubungan Teori Signalling dengan Underpricing Saham Perdana di Bursa Efek Jakarta. Jurnal Bisnis & Manajemen Vol. 5, No.1 2005, Hal 35-50. Hidayah, R., Firdaus., Rahayu, R., Nita., (2009). Perbandingan Underpricing Saham

Perdana Perusahaan Keuangan dan Non Keuangan di Bursa Efek Indonesia. Artikel Jurnal Manajemen.

Husnan, S., (2009). Dasar-Dasar Teori Portofolio dan Analisis Sekuritas, Edisi keempat, Cetakan Kedua, UPP STIM YKPN, Yogyakarta.

Isfaatun, E., dan Hatta, A.J. (2010). Analisis Informasi Penentu Harga Saham Saat Initial Public Offering. Jurnal Akuntansi Bisnis, 1 (15), hal 66 – 74.


(23)

54

Kasmir, Dr. (2008). Analisis Laporan Keuangan. Cetakan kelima. Penerbit RajaGrafindo Persada, Jakarta.

Kayo, Sutan., E. (2012). Saham IPO tahun 2011. Diakses dari http://sahamok.com/pasar-modal/emiten/saham-ipo-2011/ pada tanggal 17 Juli 2013.

Kristiantari, I.D.A. (2013). Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Underpricing Saham Pada Penawaran Saham Perdana di Bursa Efek Indonesia. Jurnal Ilmiah Akuntansi dan Humanika, Volume 2, Nomor 2.

Kurniawan., S.A. (2012). SPSS 20 Analisis Deskriptif dan Multivariate. Penerbit Bisnis2030, Bandung.

Kurniawan, B. (2007). Analisis Pengaruh Variabel Keuangan dan Non Keuangan Terhadap Initial Return dan Return 7 Hari Setelah Initial Public Offerings (IPO). Studi Empiris Magister Manajemen Universitas Diponegoro.

Kurniasih, L., dan Santoso, A.L (2008). Bukti Empiris Fenomena Underpricing dan Pengaruh Mekanisme Corporate Governance. Jurnal Ekonomi dan Kewirausahaan Vol.8, No. 1, April 2008: 1-5.

Kusuma, H. (2001). Prospektus Perusahaan Dan Keputusan Investasi: Studi Empiris Perusahaan Yang Terdaftar Di BEJ. Jurnal Siasat Bisnis, 6 (1), hal 61 – 75. Lestari, Y.O., (2005). Informasi Keuangan dan Non Keuangan Terhadap Return

Saham di Pasar Perdana. Jurnal Akuntansi dan Manajemen.

Martalena., dan Malinda, M., (2011). Pengantar Pasar Modal. Penerbit Andi, Yogyakarta.


(24)

55

Martani., D, Sinaga., I.K., dan Syahroza, A. (2012). Analysis on Factors Affecting IPO Underpricing and Their Effects on Earnings Persistence. World Review of Bussiness Research Vol.2 No. 2 March 2012, Pp 1-15

Martani, D (2003). Pengaruh Informasi Selama Proses penawaran Terhadap Initial Return Perusahaan Yang Listing di Bursa Efek Jakarta dari Tahun 1990 – 2000. Jurnal Simposium Nasional Akuntansi VI.

Megginson, W.L. (1997). Corporate Finance Theory. Addison-Wesley Educational Publisher Inc, United States.

Murdiyani., Chariri, A., dan Mutmainah, S. (2010). Pengaruh Informasi Prospektus Perusahaan Terhadap Initial Return, Pada Penawaran Saham Perdana. Jurnal Akuntansi dan Manajemen.

Pujiharto,A., dan Ediningsih, (2007). Fenomena Underpricing, Kinerja Jangka Panjang dan Overreaction Pada Perusahaan BUMN dan Non BUMN Yang Melakukan IPO Pada Tahun 1991-2003. Jurnal Seminar Nasional.

Putra, Wahyu. (2011). Pengaruh Umur Perusahaan, ROA, EPS, Dan Persentase Saham Terhadap Underpricing Saham Di BEI Tahun 2006-2010. Jurnal Akuntansi, Fakultas Ekonomi, Universitas Gunadarma.

Rock, K., (1986). Why New Issuers Are Underpriced. Journal of Financial Economics. Vol 15. Hal. 187-212.

Safitri., A. (2013). Asimetri Informasi dan Underpricing. Jurnal Dinamika Manajemen.

Sugiyono. (2012). Metode Penelitian Pendidikan: Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Penerbit Alfabeta, Bandung.


(25)

56

Sunariyah. (2004). Pengetahuan Pasar Modal. Edisi Keempat. Penerbit Akademi dan Manajemen Perusahaan YKPN, Yogyakarta.

Susilowati, Y., (2010). Konsekuensi Signal Prospektus Perusahaan Terhadap Initial Return Saham Pada Pasar Perdana di Bursa Efek Indonesia. Dinamika Keuangan dan Perbankan, Mei 2010, Hal 23-27.

Wahyuni., T. (2011). Pengaruh Kondisi Keuangan dan Non Keuangan Terhadap Tingkat Underpricing Pada Penawaran Saham Perdana (IPO) di Perusahaan yang Listing di Bursa Efek Indonesia Tahun 2008-2010. Jurnal Akuntansi dan Manajemen.

Widarjono, A. (2013). Ekonometrika Pengantar dan Aplikasinya. Edisi Keempat. Penerbit UPP STIM YKPN, Yogyakarta.

Yolana, C., dan Martani, D. (2005). Variabel-Variabel Yang Mempengaruhi Fenomena Undepricing Pada Penawaran Saham Perdana Di BEJ Tahun 1994-2001. Jurnal Simposium Nasional Akuntansi VIII Solo, hal 538-553. Yustisia, N., dan Roza, M. (2012). Faktor – Faktor yang Mempengaruhi Tingkat

Underpricing Saham Perdana Pada Perusahaan Non Keuangan Go Public. Metode Riset Akuntansi, Vol. 2 No. 2 Agustus 2012.

Zirman., dan Darlis, E., (2009). Pengaruh Informasi Akuntansi dan Non Akuntansi Terhadap Kecenderungan Underpricing: Studi Pada Perusahaan yang Melakukan Initial Public Offering (IPO) di Bursa Efek Indonesia. Jurnal Akuntansi dan Manajemen.


(1)

Bab V Simpulan dan Saran 51

akan diketahui terjadinya kekonsistenan atas variabel status/jenis perusahaan pada hasil penelitian ini dengan hasil penelitian selanjutnya sebagai faktor pengaruh terhadap underpricing.


(2)

52

DAFTAR PUSTAKA

Ali, S., dan Hartono, J. (2003). Pengaruh Pemilihan Metode Akuntansi Terhadap Tingkat Underpricing Saham Perdana. Jurnal Riset Akuntansi Indonesia, 6 (1), hal 41-53.

Anonim. (2010). Indonesian Capital Market Directory. The Compilation. 20 Tahun 1989-2009 ICMD. Institute for Economic and Financial Research (ECFIN). Jakarta.

Arman, A., (2012). Pengaruh Umur dan Ukuran Perusahaan, Reputasi Underwriter, dan Return On Equity Terhadap Tingkat Underpricing Saham di Bursa Efek Indonesia. Jurnal Manajemen.

Astuti, A.Y., dan Syahyunan, (2013). Pengaruh Variabel Keuangan dan Non Keuangan Terhadap Underpricing Pada Saham Perusahaan Yang Melakukan Initial Public Offering di Bursa Efek Indonesia. Jurnal Akuntansi dan Manajemen.

Azzahra, R. (2011). Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Underpricing Pada Penawaran Saham Perdana Perusahaan Go Public Di BEI (Tahun 2008-2010). Jurnal Akuntansi, Fakultas Ekonomi, Universitas Gunadarma.

Beatty, R.P., dan Ritter, J.R. (1986). Investment Banking, Reputation, and The Underpricing of Initial Public Offerings. Journal of Financial Economics 15, 213-232.

Brigham, E.F., dan Houston, J.F., (2001). Manajemen Keuangan. Edisi Kedelapan. Penerbit Erlangga, Jakarta.

Cooper & Schlinder. (2003). Business Research Methods. McGraw Hill Irwin, New York.


(3)

53

Daljono. (2000). Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi Initial Return Saham yang Listing di BEJ Tahun 1990 – 1997. Simposium Nasional Akuntansi III, IAI, September.

Darsono, dan Ashari., (2005). Pedoman Praktis Memahami Laporan Keuangan. Penerbit ANDI, Yogyakarta.

Ghozali, I., (2007). Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS. Cetakan IV. Badan Penerbit Universitas Diponegoro, Semarang.

Gujarati, D. (2003). Basic Econometric. Fourth Edition, McGraw Hill, New York. Gumanti, Tatang Ary. (2004). Value Relevance of Accounting Information and the

Pricing of Indonesian Initial Public Offerings. Simposium Nasional Akuntansi VII , IAI , Desember.

Jogiyanto, H. (2004). Metodologi Penelitian Bisnis. Edisi pertama. BPFE UGM, Yogyakarta.

Hanafi, M,M., (2004). Manajemen Keuangan. Edisi 2004/2005. BPFE-UGM, Yogyakarta.

Hatono, (2005). Hubungan Teori Signalling dengan Underpricing Saham Perdana di Bursa Efek Jakarta. Jurnal Bisnis & Manajemen Vol. 5, No.1 2005, Hal 35-50. Hidayah, R., Firdaus., Rahayu, R., Nita., (2009). Perbandingan Underpricing Saham

Perdana Perusahaan Keuangan dan Non Keuangan di Bursa Efek Indonesia. Artikel Jurnal Manajemen.

Husnan, S., (2009). Dasar-Dasar Teori Portofolio dan Analisis Sekuritas, Edisi keempat, Cetakan Kedua, UPP STIM YKPN, Yogyakarta.

Isfaatun, E., dan Hatta, A.J. (2010). Analisis Informasi Penentu Harga Saham Saat Initial Public Offering. Jurnal Akuntansi Bisnis, 1 (15), hal 66 – 74.


(4)

54

Kasmir, Dr. (2008). Analisis Laporan Keuangan. Cetakan kelima. Penerbit RajaGrafindo Persada, Jakarta.

Kayo, Sutan., E. (2012). Saham IPO tahun 2011. Diakses dari http://sahamok.com/pasar-modal/emiten/saham-ipo-2011/ pada tanggal 17 Juli 2013.

Kristiantari, I.D.A. (2013). Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Underpricing Saham Pada Penawaran Saham Perdana di Bursa Efek Indonesia. Jurnal Ilmiah Akuntansi dan Humanika, Volume 2, Nomor 2.

Kurniawan., S.A. (2012). SPSS 20 Analisis Deskriptif dan Multivariate. Penerbit Bisnis2030, Bandung.

Kurniawan, B. (2007). Analisis Pengaruh Variabel Keuangan dan Non Keuangan Terhadap Initial Return dan Return 7 Hari Setelah Initial Public Offerings (IPO). Studi Empiris Magister Manajemen Universitas Diponegoro.

Kurniasih, L., dan Santoso, A.L (2008). Bukti Empiris Fenomena Underpricing dan Pengaruh Mekanisme Corporate Governance. Jurnal Ekonomi dan Kewirausahaan Vol.8, No. 1, April 2008: 1-5.

Kusuma, H. (2001). Prospektus Perusahaan Dan Keputusan Investasi: Studi Empiris Perusahaan Yang Terdaftar Di BEJ. Jurnal Siasat Bisnis, 6 (1), hal 61 – 75. Lestari, Y.O., (2005). Informasi Keuangan dan Non Keuangan Terhadap Return

Saham di Pasar Perdana. Jurnal Akuntansi dan Manajemen.

Martalena., dan Malinda, M., (2011). Pengantar Pasar Modal. Penerbit Andi, Yogyakarta.


(5)

55

Martani., D, Sinaga., I.K., dan Syahroza, A. (2012). Analysis on Factors Affecting IPO Underpricing and Their Effects on Earnings Persistence. World Review of Bussiness Research Vol.2 No. 2 March 2012, Pp 1-15

Martani, D (2003). Pengaruh Informasi Selama Proses penawaran Terhadap Initial Return Perusahaan Yang Listing di Bursa Efek Jakarta dari Tahun 1990 – 2000. Jurnal Simposium Nasional Akuntansi VI.

Megginson, W.L. (1997). Corporate Finance Theory. Addison-Wesley Educational Publisher Inc, United States.

Murdiyani., Chariri, A., dan Mutmainah, S. (2010). Pengaruh Informasi Prospektus Perusahaan Terhadap Initial Return, Pada Penawaran Saham Perdana. Jurnal Akuntansi dan Manajemen.

Pujiharto,A., dan Ediningsih, (2007). Fenomena Underpricing, Kinerja Jangka Panjang dan Overreaction Pada Perusahaan BUMN dan Non BUMN Yang Melakukan IPO Pada Tahun 1991-2003. Jurnal Seminar Nasional.

Putra, Wahyu. (2011). Pengaruh Umur Perusahaan, ROA, EPS, Dan Persentase Saham Terhadap Underpricing Saham Di BEI Tahun 2006-2010. Jurnal Akuntansi, Fakultas Ekonomi, Universitas Gunadarma.

Rock, K., (1986). Why New Issuers Are Underpriced. Journal of Financial Economics. Vol 15. Hal. 187-212.

Safitri., A. (2013). Asimetri Informasi dan Underpricing. Jurnal Dinamika Manajemen.

Sugiyono. (2012). Metode Penelitian Pendidikan: Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Penerbit Alfabeta, Bandung.


(6)

56

Sunariyah. (2004). Pengetahuan Pasar Modal. Edisi Keempat. Penerbit Akademi dan Manajemen Perusahaan YKPN, Yogyakarta.

Susilowati, Y., (2010). Konsekuensi Signal Prospektus Perusahaan Terhadap Initial Return Saham Pada Pasar Perdana di Bursa Efek Indonesia. Dinamika Keuangan dan Perbankan, Mei 2010, Hal 23-27.

Wahyuni., T. (2011). Pengaruh Kondisi Keuangan dan Non Keuangan Terhadap Tingkat Underpricing Pada Penawaran Saham Perdana (IPO) di Perusahaan yang Listing di Bursa Efek Indonesia Tahun 2008-2010. Jurnal Akuntansi dan Manajemen.

Widarjono, A. (2013). Ekonometrika Pengantar dan Aplikasinya. Edisi Keempat. Penerbit UPP STIM YKPN, Yogyakarta.

Yolana, C., dan Martani, D. (2005). Variabel-Variabel Yang Mempengaruhi Fenomena Undepricing Pada Penawaran Saham Perdana Di BEJ Tahun 1994-2001. Jurnal Simposium Nasional Akuntansi VIII Solo, hal 538-553. Yustisia, N., dan Roza, M. (2012). Faktor – Faktor yang Mempengaruhi Tingkat

Underpricing Saham Perdana Pada Perusahaan Non Keuangan Go Public. Metode Riset Akuntansi, Vol. 2 No. 2 Agustus 2012.

Zirman., dan Darlis, E., (2009). Pengaruh Informasi Akuntansi dan Non Akuntansi Terhadap Kecenderungan Underpricing: Studi Pada Perusahaan yang Melakukan Initial Public Offering (IPO) di Bursa Efek Indonesia. Jurnal Akuntansi dan Manajemen.


Dokumen yang terkait

FAKTOR-FAKTOR PENENTU TINGKAT UNDERPRICING SAHAM PADA PERUSAHAAN YANG MELAKUKAN PENAWARAN UMUM SAHAM PERDANA DI BURSA EFEK INDONESIA TAHUN 2011-2014.

1 3 32

ANALISIS UNDERPRICING PADA PENAWARAN SAHAM PERDANA PERUSAHAAN KEUANGAN DAN NON-KEUANGAN Analisis Underpricing pada Penawaran Saham Perdana Perusahaan Keuangan dan Non-Keuangan di Bursa Efek Indonesia.

0 0 15

Pengaruh Variabel Informasi Non Keuangan terhadap Underpricing Emiten yang Melakukan Penawaran Perdana di Bursa Efek Indonesia pada Periode 2005-2007.

0 3 19

PENGARUH SIZE, RETURN ON ASSETS DAN FINANCIAL LEVERAGE PADA TINGKAT UNDERPRICING PENAWARAN SAHAM PERDANA DI BURSA EFEK INDONESIA.

0 0 16

Analisis Faktor-Faktor Mempengaruhi Underpricing Saham Pada Penawaran Saham Perdana Di Bursa Efek Indonesia Dengan Financial Leverage Sebagai Variabel Moderating

0 0 16

Analisis Faktor-Faktor Mempengaruhi Underpricing Saham Pada Penawaran Saham Perdana Di Bursa Efek Indonesia Dengan Financial Leverage Sebagai Variabel Moderating

0 0 2

Analisis Faktor-Faktor Mempengaruhi Underpricing Saham Pada Penawaran Saham Perdana Di Bursa Efek Indonesia Dengan Financial Leverage Sebagai Variabel Moderating

0 0 11

Analisis Faktor-Faktor Mempengaruhi Underpricing Saham Pada Penawaran Saham Perdana Di Bursa Efek Indonesia Dengan Financial Leverage Sebagai Variabel Moderating

0 0 18

Analisis Faktor-Faktor Mempengaruhi Underpricing Saham Pada Penawaran Saham Perdana Di Bursa Efek Indonesia Dengan Financial Leverage Sebagai Variabel Moderating

0 0 3

Analisis Faktor-Faktor Mempengaruhi Underpricing Saham Pada Penawaran Saham Perdana Di Bursa Efek Indonesia Dengan Financial Leverage Sebagai Variabel Moderating

0 3 41