(B. Sosial) Pengembangan “Kampung Reyog” untuk Mendukung Diversifikasi Produk Pariwisata Kabupaten Ponorogo dan Menunjang Revitalisasi Aset Budaya Nasional.

(B. Sosial)
Pengembangan “Kampung Reyog” untuk Mendukung Diversifikasi Produk Pariwisata
Kabupaten Ponorogo dan Menunjang Revitalisasi Aset Budaya Nasional
Kata kunci: diversifikasi produk pariwisata, kampung reyog, reyog Ponorogo
Suharyana; Warto; Sugiarti, Rara; Tjahjono, Winarko Arief; Raharjo, Lilik Slamet
LPPM UNS, Penelitian, DP2M Dikti, Kerjasama Antar Lembaga Dan Perguruan Tinggi, 2012
Penelitian tentang Pengembangan “kampung reyog” untuk mendukung diversifikasi produk pariwisata
dan menunjang revitalisasi aset budaya nasional ini bertujuan untuk mengeksplorasi bentuk-bentuk
kesenian reyog yang berkembang di wilayah Kabupaten Ponorogo yang memiliki potensi untuk menjadi
daya tarik wisata, mengidentifikasi jenis-jenis pengemasan paket wisata berbasis potensi seni
pertunjukan tradisional reyog Ponorogo yang sesuai dengan karakteristiknya sehingga mampu
mendukung pengembangan “kampung reyog”, mengeksplorasi langkah-langkah yang dilakukan oleh
stakeholder terkait (Pemerintah, swasta, dan masyarakat) untuk mempromosikan reyog Ponorogo
sebagai atraksi wisata, mengetahui jejaring yang dibangun oleh stakeholder reyog Ponorogo untuk
mengembangkan reyog sebagai daya tarik unggulan bagi pariwisata Kabupaten Ponorogo, menyusun
rekomendasi perencanaan strategis untuk mengembangkan “kampung reyog” sebagai upaya untuk
mendiversifikasi produk pariwisata daerah Kabupaten Ponorogo, merumuskan model pengembangan
“kampung reyog” untuk mendukung diversifikasi produk pariwisata daerah Kabupaten Ponorogo dan
menunjang revitalisasi aset budaya nasional.
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif yang menggunakan pendekatan kualitatif. Pengumpulan
data akan dilakukan dengan menggunakan beberapa metode termasuk pengamatan lapangan (site

observation), wawancara mendalam (in-depth interview), diskusi kelompok terarah (focus group
discussion), dan metode simak (document study). Teknik pengambilan sampel akan dilakukan dengan
metode purposive sampling dan snowball. Data akan dianalisis dengan menggunakan model analisis
interaktif (Miles & Huberman, 1984) dan analisis tematik (Kvale, 1996 & Hayes, 1997). Lokasi penelitian
adalah Kabupaten Ponorogo yang merupakan daerah asal seni pertunjukan reyog Ponorogo.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa di wilayah Kabupaten Ponorogo terdapat dua bentuk kesenian
reyog apabila dilihat dari penampilannya, yakni kesenian reyog obyog dan reyog festival. Pada saat ini
belum terdapat upaya pengemasan paket wisata yang secara khusus berisi daya tarik reyog Ponorogo.
Stakeholders reyog Ponorogo telah melakukan bebrapa langkah untuk mempromosikan reyog sebagai
daya tarik wisata. Pemerintah Kabupaten Ponorogo, telah berupaya membangun jejaring melalui
berbagai kegiatan dan dengan banyak pihak. Model pengembangan “kampung reyog” untuk mendukung
diversifikasi produk pariwisata daerah Kabupaten Ponorogo dan menunjang revitalisasi aset budaya
nasional yang dihasilkan dari penelitian disebut model pemberdayaan budaya lokal untuk kesejahteraan
atau LoCEWe (Local Culture Empowerment for Welfare).