PENGARUH PERMAINAN KUDA BISIK DALAM MENINGKATKAN KOSA KATA BAHASA INDONESIA PADA ANAK USIA DINI : Penelitian PreEksperimenPermainanKudaBisikUntukAnakKelompok B TKIT Al Irsyad Al IslamiyyahKarawang.

(1)

PENGARUH PERMAINAN KUDA BISIK DALAM MENINGKATKAN KOSA KATA BAHASA INDONESIA PADA ANAK USIA DINI (Penelitian Pre Eksperimen Permainan Kuda Bisik Untuk Anak Kelompok B

TKIT Al Irsyad Al Islamiyyah Karawang )

Oleh Rodiyah Sofiyani

Nim. 1106912

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui (1) tingkat penguasaan kosa kata bahasa Indonesia pada anak TK sebelum diterapkan permainan kuda bisik (2) tingkat penguasaan kosa kata bahasa Indonesia pada anak TK setelah diterapkan permainan kuda bisik, (3) pengaruh yang signifikan antara penggunaan metode permainan kuda bisik terhadap tingkat penguasaan kosa kata bahasa indonesia anak.

Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode pre eksperimen. Subjek penelitiannya yaitu anak kelompok B usia 5-6 tahun yang berjumlah 16 anak. Adapun data yang diperoleh merupakan data hasil dari wawancara pada anak pada saat diberikan pretest dan posttest.

Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa kegiatan permainan kuda bisik berpengaruh secara signifikan terhadap peningkatan kosa kata bahasa Indonesia anak TK Al Irsyad Al Islamiyyah. Rata-rata sebelum menggunakan metode permainan kuda bisik sebesar 65,875 dan rata-ratanya meningkat menjadi 93,25 setelah menggunakan metode permainan kuda bisik. Kesimpulnnya adalah permainan kuda bisik berpengaruh terhadap tingkat kosa kata bahasa Indonesia anak usia dini. Saran yang peneliti ajukan, hendaknya peneliti selanjutnya dapat meningkatkan temuan-temuan baru khususnya dalam meningkatkan kosa kata bahasa Indonesia anak, sehingga dapat mengembangkan potensi anak secara optimal.


(2)

INFLUENCE GAME whispered HORSE IN IMPROVING THE INDONESIAN vocabulary Early Childhood

(Experimental research Pre Horse Games For Kids Whispered Group B TKIT Al Ershad Al-Islamiyya Karawang)

Oleh Rodiyah Sofiyani

Nim. 1106912 ABSTRACT

This study aims to determine (1) the level of mastery of Indonesian vocabulary in kindergarten children before applied whispered horse games (2) the level of mastery of Indonesian vocabulary in kindergarten children after application of horse games whispered, (3) significant influence of the use of methods of game horse whispered to the level of mastery of the vocabulary of Indonesian children. The method used in this research is pre experiment method. Subject research namely children 5-6 years of age group and the 16 children. The data is the data obtained from the results of the interview in children when given pretest and posttest.

The results showed that the activities of horse games whispered significantly influence the improvement of Indonesian vocabulary kindergartners Al Ershad Al-Islamiyya. On average before using whispered horse games at 65.875 and the average increased to 93.25 after using horse games whispered. Kesimpulnnya is a game of horse whispered affect the level of Indonesian vocabulary early childhood. Suggestions that researchers ask, should researchers can further enhance the new findings, especially in improving the vocabulary of Indonesian children, so that they can develop children's potential optimally.


(3)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Menurut Fitriyani (2010) pendidikan anak usia dini merupakan pendidikan yang pertama yang perlu diperhatian dan menjadi dasar untuk jenjang pendidikan selanjutnya. Melihat banyak sekali potensi yang perlu dikembangkan pada masa keemasan ini, maka perlu adanya pendidikan anak usia dini yang dapat memberikan fasilitas yang baik dan tepat. Salah satunya yang perlu dikembangkan pada anak usia dini yaitu aspek bahasa, dimana bahasa merupakan salah satu alat komunikasi yang sangat penting agar anak dapat berkomunikasi dengan baik dan benar. Hal tersebut diperjelas oleh Chomsky dalam (Darjowidjojo, 2005) bahwa manusia memiliki bekal kodrati (innate properties) waktu lahir dan bekal inilah yang kemudian membuatnya mampu untuk mengembangkan bahasa.

Bahasa merupakan alat yang digunakan oleh manusia untuk berkomunikasi satu dengan yang lain. Manusia menuangkan bahasa dalam bentuk lisan dan tulisan untuk berkomunikasi. Melalui bahasa manusia mengekspresikan berbagai hal mulai dari perasaan, pertanyaan, emosi, gagasan, cerita, dan banyak hal lainnya. Sebagai makluk sosial yang memerlukan komunikasi satu dengan yang lainnya, manusia sudah mulai belajar bahasa sejak lahir (Fitriani, 2010).

Dalam bukunya Lauran Dyer, (2004) bahasa merupakan suatu konsep yang lebih luas dari pada kemampuan bicara. Bahasa merupakan suatu sistem simbolis yang digunakan untuk mewakili pikiran seseorang. Hal tersebut mengacu pada kosakata, tata bahasa, dan kondisi sosial yang mengatur cara kita berkomunikasi melalui berbagai sarana seperti berbicara, memberikan isyarat tubuh, dan menulis. Menurut Fitriani (2010) seorang anak mulanya menangis atau melakukan gerakan kecil untuk mengekspresikan perasaan atau keinginannya. Hal tersebut mulai berkembang seiring waktu sampai mengenal kata-kata dan selanjutnya menyusunnya menjadi kalimat yang memiliki arti. Melalui proses ini dapat


(4)

anak mengenal bahasa. Pengenalan kosa kata akan membantu seorang anak usia dini mengekspresikan keinginan atau gagasannya dengan baik.

Anak usia dini umumnya sering sekali mengalami kesulitan untuk mengungkapkan sesuatu yang diinginkannya, kesulitan tersebut tidak lain dikarenakan aspek perkembangan bahasa pada anak belum berkembang dengan baik dan kosa kata anak masih rendah. Saat itu anak sulit mengemukakan sesuatu dengan kata maka anak menunjukkan keinginannya melalui bahasa tubuh (gesture). Kurangnya anak dalam mengungkapkan sesuatu juga dapat menghambat perkembangan bahasa pada anak, dan adanya gangguan secara klinis seperti gangguan pada tenggorokan yang berpengaruh kepada pita suara, gangguan pendengaran sehingga anak lambat dalam memperoleh informasi yang menyebabkan perkembangan kosa katanya menjadi terhambat (Susanti, 2002).

Berdasarkan hasil penelitian Hurlock (1980 : 113) bahwa kosa kata akan meningkat pesat ketika seorang anak belajar kata-kata baru dan arti-arti baru untuk kata-kata lama. Hal ini akan lebih mudah dan cepat dipelajari oleh anak usia dini dibandingkan dengan orang dewasa. Penguasaan kosa kata sangat berpengaruh kepada keterampilan bahasa anak usia dini. Hurlock (1978 : 188) menambahkan, bahwa diperkirakan rata-rata jumlah kata yang digunakan anak pada usia 18 bulan adalah 10 kata, pada usia 24 bulan adalah 29,1 kata, dan anak umur 2 tahun bisa mengenal 200-300 kata. Maka dapat disimpulkan bahwa meningkatkan kosa kata sejalan dengan bertambah usianya.

Lauran Dyer (2004) peningkatan penguasaan kosa kata anak bisa saja tidak meningkat sesuai dengan usianya. Keterlambatan ini, selain disebabkan kecerdasaan berbahasa anak juga dipengaruhi oleh minimnya pengenalan kosa kata kepada anak sejak dini. Sebagai contoh anak yang jarang bermain di lingkungannya sewaktu kecil dan anak yang diasuh oleh pengasuh atau pembantu cenderung memiliki kemampuan mengingat kosa kata lebih sedikit dibandingkan teman seusianya yang lain. Menurut Hurlock (1978) bermain tidak hanya membuat seorang anak menjadi bergerak dan menyenangkan untuk anak akan tetapi juga secara tidak sadar anak mengenal banyak kosa kata baru saat berinteraksi dengan teman sebayanya.


(5)

3

Keterlambatan mengenal kosa kata dan bahasa akan menghambat anak dalam mempelajari pelajaran di sekolah, khususnya saat di Taman Kanak-kanak. Hal tersebut menjadi penting untuk diperhatikan oleh orang tua dan guru yang mengajar di Taman Kanak-kanak. Guru Taman Kanak-kanak berkewajiban memanfaatkan waktu pertumbuhan anak dengan baik sehingga pengenalan bahasa kepada anak dapat berlangsung optimal. Menurut Hurlock (1987:188) metode pengajaran yang digunakan pun dapat beragam. Salah satunya adalah dengan memberi kesempatan anak untuk berbicara. Hal itu penting karena ketika anak berbicara maka anak akan belajar mengeluarkan ide atau gagasannya sehingga dapat mengembangkan kosa kata dan pengenalan maksud kata kepada anak.

Kegiatan bermain yang memberikan kesempatan anak untuk berbicara juga baik untuk dijadikan salah satu upaya praktek pendidikan penguasaan kosa kata (Fitriani, 2010) Menanggapi hal tersebut, guru hendaknya mengetahui bagaimana caranya meningkatkan kemampuan kosa kata anak dengan menggunakan metode bermain dan memodifikasinya dengan konsep pengajaran (Montalalu, 2005). Menurut beberapa penelitian permainan tradisional kuda bisik merupakan salah satu permainan yang dapat dimodifiksi untuk meningkatkan kemampuan kosa kata anak. Nama teman dari tim lawan yang biasanya ditebak dapat digantikan dengan berbagai kosa kata sehingga perbendaharaan anak dapat meningkat. Namun sayangnya praktek di lapangan belum banyak sekolah yang menerapkan metode permainan kuda bisik yang dimodifikasi ini sebagai kegiatan belajar mengajar.

Berdasarkan latar belakang di atas, penulis tertarik untuk melihat pengaruh permainan modifikasi kuda bisik dalam meningkatkan kemampuan kosa kata bahasa Indonesia, Penulis berharap dengan adanya permainan ini bisa memberikan referensi tambahan kepada para pendidik khususnya di TKIT Al-Irsyad Al-Islamiyyah karawang untuk meningkatkan kemampuan kosa kata anak, agar mutu pendidikan dan sumber daya manusia tanpa harus mengabaikan masa keemasan anak (golden age), khususnya pendidikan anak usia dini.

1.2 Rumusan Masalah


(6)

kemampuan kosa kata anak melalui metode bermain kuda bisik modifikasi.Hal ini menyebabkan penulis perlu mengetahui.

1.2.1 Seperti apa profil kemampuan kosa kata anak kelompok B TKIT Al Irsyad Al Islamiyyah Karawang sebelum diterapkan permainan kuda bisik?

1.2.2 Bagaimana kemampuan kosa kata anak kelompok B TKIT Al Irsyad Al Islamiyyah Karawang sesudah diterapkan permainan kuda bisik? 1.2.3 Apakah terdapat pengaruh setelah dilakukan metode permainan kuda

bisik terhadap tingkat kemampuan kosa kata anak kelompok B TKIT Al Irsyad Al Islamiyyah Karawang?

1.3 Tujuan Penelitian

1.3.1 Tujuan Umum

Tujuan umum dari penelitian ini adalah penelitian ini diharapkan berguna sebagai sumbangsih terhadap perkembangan khasanah keilmuan, khususnya terkait dengan meningkatkan kemampuan kosa kata permulaan anak usia 5 – 6 tahun melalui permainan kuda bisik di taman kanak-kanak.

1.3.2 Tujuan Khusus

Tujuan khusus dari penelitian ini adalah:

1.3.2.1Untuk mengetahui kondisi awal dari tingkat kosa kata anak kelompok B TKIT Al-Irsyad Al- Islamiyyah Karawang sebelum diterapkan bermain kuda bisik.

1.3.2.2Untuk mengetahui pengaruh yang signifikan antara kosa kata anak kelompok B TKIT Al-Irsyad Al-islamiyah Karawang sebelum dan sesudah diterapkan metode permainan kuda bisik.

Untuk mengetahui kondisi akhir dari tingkat kosa kata anak kelompok B TKIT Al-Irsyad Al-Islamiyyah Karawang sesudah diterapkan bermain kuda bisik.

1.4 Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat Sebagai bahan atau modal dalam melaksanakan pembelajaran untuk meningkatkan kemampuan kosa kata permulaan anak usia 5 – 6 tahun melalui permainan kuda bisik. Bagi semua


(7)

5

pihak seperti guru, anak didik, lembaga pendidikan (TK), orang tua, dan bagi peneliti selanjutnya

1.4.1 Manfaat bagi Guru

Guru menjadi lebih mudah mengajarkan kemampuan kosa kata anak dengan menggunakan media yang menarik serta menambah rekomendasi metode pengajaran kosa kata di kelas. Selain itu guru juga dapat terbantu menghidupkan suasana kelas.

1.4.2 Manfaat bagi anak didik

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan dampak positif pada anak-anak melalui metode pembelajaran dan menghafal kosa kata dengan cara yang menyenangkan. Selain itu siswa juga dapat menghafalkan kosa kata yang diberikan oleh guru dengan mudah melalui permaina

1.4.3 Lembaga Pendidikan (TK)

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberi sumbangsih kepada seluruh lembaga pendidikan, serta TKIT Al-Irsyad Al-islamiyah Karawang khususnya dalam rangka meningkatkan kemampuan kualitas belajar anak, terutama kemampuan kosa kata anak usia dini.

1.4.4 Manfaat bagi Orangtua

Penelitian ini diharapkan dapat memudahkan orang tua di rumah dalam mengenalkan kosa kata pada anak serta diharapkan dapat digunakan dalam kehidupan sehari-hari.

1.4.5 Manfaat bagi Peneliti Selanjutnya

Penelitian ini diharapkan dapat menjadi referensi untuk meningkatkan kemampuan komunikasi anak dan inspirasi untuk menemukan modifikasi permainan-permainan pendidikan lainnya.


(8)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:

1. Penguasaan Kosa kata Bahasa Indonesia anak sebelum dilakukan metode pembelajaran permainan pesan berantai di TKIT Al Irsyad Al Islamiyyah Karawang berada pada kategori sedang. Hal ini menunjukkan bahwa sebelum melakukan penerapan metode permainan pesan berantai diperoleh bahwa penguasaan kosa kata Bahasa Indonesia anak TKIT Al Irsyad Al Islamiyyah karawang. Ada dua anak yang berada pada kategori sedang dan empat anak yang berada pada kategori rendah. Dengan rata-rata penguasaan kosa kata Bahasa Indonesia anak sebersar 65,875.

2. Penguasaan kosa kata Bahasa Indonesia anak setelah diberikan metode pembelajaran permainan kuda bisik di TKIT Al Irsyad Al Islamiyyah Karawang berada pada kategori tinggi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa setelah penerapan metode permainan kuda bisik diperoleh bahwa penguasaan kosa kata Bahasa Indonesia anak TKIT Al Irsyad Al Islamiyyah ada empat anak yang berada pada kategori baik, dua belas anak berada pada kategori cukup, dan tidak ada anak yang berada pada kategori kurang. Dengan rata-rata penguasaan kosa kata Bahasa Indonesia anak meningkat sebesar 93,2500.

3. Terdapat perbedaan yang signifikan pada kosa kata Bahasa Indonesia anak sebelum dan

sesudah diberikannya metode permainan kuda bisik. Peningkatan terjadi bagi semua aspek metode permainan kuda bisik dapat dikatakan cukup berhasil dan dapat dijadikan metode yang cocok untuk pembelajaran permainan kuda bisik di Taman Kanak-Kanak yang menyenangkan untuk anak.

5.2 Saran

1. Bagi Guru

Penulis mengharapkan agar :

a. Guru hendaknya dapat memahami karakteristik anak, sehingga pembelajaran dapat dilaksanakan sesuai dengan kebutuhan anak dengan baik.


(9)

54

b. Guru hendaknya memahami dan menyesuaikan metode pembelajaran yang

cocok bagi anak terutama dalam mengenalkan Kosa kata Bahasa Indonesia seperti bercerita, bermain peran dan lain sebagainya.

5.3 Bagi Kepala Sekolah

a. Hendaknya kepala sekolah memberikan kesempatan pada guru untuk mengikuti pelatihan atau seminar yang berkaitan dengan pengajaran sesuai dengan usia anak TK

b. Hendaknya kepala sekolah memenuhi dan memberikan sarana dan prasarana (alat

peraga) yang memadai agar guru dapat mengembangkan ide dan gagasannya sesuai kebutuhan, seperti metode bercerita, penggunaan flash card dan lain sebagainya.


(1)

anak mengenal bahasa. Pengenalan kosa kata akan membantu seorang anak usia dini mengekspresikan keinginan atau gagasannya dengan baik.

Anak usia dini umumnya sering sekali mengalami kesulitan untuk mengungkapkan sesuatu yang diinginkannya, kesulitan tersebut tidak lain dikarenakan aspek perkembangan bahasa pada anak belum berkembang dengan baik dan kosa kata anak masih rendah. Saat itu anak sulit mengemukakan sesuatu dengan kata maka anak menunjukkan keinginannya melalui bahasa tubuh (gesture). Kurangnya anak dalam mengungkapkan sesuatu juga dapat menghambat perkembangan bahasa pada anak, dan adanya gangguan secara klinis seperti gangguan pada tenggorokan yang berpengaruh kepada pita suara, gangguan pendengaran sehingga anak lambat dalam memperoleh informasi yang menyebabkan perkembangan kosa katanya menjadi terhambat (Susanti, 2002).

Berdasarkan hasil penelitian Hurlock (1980 : 113) bahwa kosa kata akan meningkat pesat ketika seorang anak belajar kata-kata baru dan arti-arti baru untuk kata-kata lama. Hal ini akan lebih mudah dan cepat dipelajari oleh anak usia dini dibandingkan dengan orang dewasa. Penguasaan kosa kata sangat berpengaruh kepada keterampilan bahasa anak usia dini. Hurlock (1978 : 188) menambahkan, bahwa diperkirakan rata-rata jumlah kata yang digunakan anak pada usia 18 bulan adalah 10 kata, pada usia 24 bulan adalah 29,1 kata, dan anak umur 2 tahun bisa mengenal 200-300 kata. Maka dapat disimpulkan bahwa meningkatkan kosa kata sejalan dengan bertambah usianya.

Lauran Dyer (2004) peningkatan penguasaan kosa kata anak bisa saja tidak meningkat sesuai dengan usianya. Keterlambatan ini, selain disebabkan kecerdasaan berbahasa anak juga dipengaruhi oleh minimnya pengenalan kosa kata kepada anak sejak dini. Sebagai contoh anak yang jarang bermain di lingkungannya sewaktu kecil dan anak yang diasuh oleh pengasuh atau pembantu cenderung memiliki kemampuan mengingat kosa kata lebih sedikit dibandingkan teman seusianya yang lain. Menurut Hurlock (1978) bermain tidak hanya membuat seorang anak menjadi bergerak dan menyenangkan untuk anak akan tetapi juga secara tidak sadar anak mengenal banyak kosa kata baru saat berinteraksi dengan teman sebayanya.


(2)

3

RodiyahSofiyani, 2015

PENGARUH PERMAINAN KUDA BISIK DALAM MENINGKATKAN KOSA KATA BAHASA INDONESIA PADA ANAK USIA DINI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Keterlambatan mengenal kosa kata dan bahasa akan menghambat anak dalam mempelajari pelajaran di sekolah, khususnya saat di Taman Kanak-kanak. Hal tersebut menjadi penting untuk diperhatikan oleh orang tua dan guru yang mengajar di Taman Kanak-kanak. Guru Taman Kanak-kanak berkewajiban memanfaatkan waktu pertumbuhan anak dengan baik sehingga pengenalan bahasa kepada anak dapat berlangsung optimal. Menurut Hurlock (1987:188) metode pengajaran yang digunakan pun dapat beragam. Salah satunya adalah dengan memberi kesempatan anak untuk berbicara. Hal itu penting karena ketika anak berbicara maka anak akan belajar mengeluarkan ide atau gagasannya sehingga dapat mengembangkan kosa kata dan pengenalan maksud kata kepada anak.

Kegiatan bermain yang memberikan kesempatan anak untuk berbicara juga baik untuk dijadikan salah satu upaya praktek pendidikan penguasaan kosa kata (Fitriani, 2010) Menanggapi hal tersebut, guru hendaknya mengetahui bagaimana caranya meningkatkan kemampuan kosa kata anak dengan menggunakan metode bermain dan memodifikasinya dengan konsep pengajaran (Montalalu, 2005). Menurut beberapa penelitian permainan tradisional kuda bisik merupakan salah satu permainan yang dapat dimodifiksi untuk meningkatkan kemampuan kosa kata anak. Nama teman dari tim lawan yang biasanya ditebak dapat digantikan dengan berbagai kosa kata sehingga perbendaharaan anak dapat meningkat. Namun sayangnya praktek di lapangan belum banyak sekolah yang menerapkan metode permainan kuda bisik yang dimodifikasi ini sebagai kegiatan belajar mengajar.

Berdasarkan latar belakang di atas, penulis tertarik untuk melihat pengaruh permainan modifikasi kuda bisik dalam meningkatkan kemampuan kosa kata bahasa Indonesia, Penulis berharap dengan adanya permainan ini bisa memberikan referensi tambahan kepada para pendidik khususnya di TKIT Al-Irsyad Al-Islamiyyah karawang untuk meningkatkan kemampuan kosa kata anak, agar mutu pendidikan dan sumber daya manusia tanpa harus mengabaikan masa keemasan anak (golden age), khususnya pendidikan anak usia dini.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan masalah yang dikemukakan di atas, maka diperlukan penelitian untuk mengetahui pengaruh permainan kuda bisik dalam meningkatkan


(3)

kemampuan kosa kata anak melalui metode bermain kuda bisik modifikasi.Hal ini menyebabkan penulis perlu mengetahui.

1.2.1 Seperti apa profil kemampuan kosa kata anak kelompok B TKIT Al Irsyad Al Islamiyyah Karawang sebelum diterapkan permainan kuda bisik?

1.2.2 Bagaimana kemampuan kosa kata anak kelompok B TKIT Al Irsyad Al Islamiyyah Karawang sesudah diterapkan permainan kuda bisik? 1.2.3 Apakah terdapat pengaruh setelah dilakukan metode permainan kuda

bisik terhadap tingkat kemampuan kosa kata anak kelompok B TKIT Al Irsyad Al Islamiyyah Karawang?

1.3 Tujuan Penelitian

1.3.1 Tujuan Umum

Tujuan umum dari penelitian ini adalah penelitian ini diharapkan berguna sebagai sumbangsih terhadap perkembangan khasanah keilmuan, khususnya terkait dengan meningkatkan kemampuan kosa kata permulaan anak usia 5 – 6 tahun melalui permainan kuda bisik di taman kanak-kanak.

1.3.2 Tujuan Khusus

Tujuan khusus dari penelitian ini adalah:

1.3.2.1Untuk mengetahui kondisi awal dari tingkat kosa kata anak kelompok B TKIT Al-Irsyad Al- Islamiyyah Karawang sebelum diterapkan bermain kuda bisik.

1.3.2.2Untuk mengetahui pengaruh yang signifikan antara kosa kata anak kelompok B TKIT Al-Irsyad Al-islamiyah Karawang sebelum dan sesudah diterapkan metode permainan kuda bisik.

Untuk mengetahui kondisi akhir dari tingkat kosa kata anak kelompok B TKIT Al-Irsyad Al-Islamiyyah Karawang sesudah diterapkan bermain kuda bisik.

1.4 Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat Sebagai bahan atau modal dalam melaksanakan pembelajaran untuk meningkatkan kemampuan kosa kata permulaan anak usia 5 – 6 tahun melalui permainan kuda bisik. Bagi semua


(4)

5

RodiyahSofiyani, 2015

PENGARUH PERMAINAN KUDA BISIK DALAM MENINGKATKAN KOSA KATA BAHASA INDONESIA PADA ANAK USIA DINI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

pihak seperti guru, anak didik, lembaga pendidikan (TK), orang tua, dan bagi peneliti selanjutnya

1.4.1 Manfaat bagi Guru

Guru menjadi lebih mudah mengajarkan kemampuan kosa kata anak dengan menggunakan media yang menarik serta menambah rekomendasi metode pengajaran kosa kata di kelas. Selain itu guru juga dapat terbantu menghidupkan suasana kelas.

1.4.2 Manfaat bagi anak didik

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan dampak positif pada anak-anak melalui metode pembelajaran dan menghafal kosa kata dengan cara yang menyenangkan. Selain itu siswa juga dapat menghafalkan kosa kata yang diberikan oleh guru dengan mudah melalui permaina

1.4.3 Lembaga Pendidikan (TK)

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberi sumbangsih kepada seluruh lembaga pendidikan, serta TKIT Al-Irsyad Al-islamiyah Karawang khususnya dalam rangka meningkatkan kemampuan kualitas belajar anak, terutama kemampuan kosa kata anak usia dini.

1.4.4 Manfaat bagi Orangtua

Penelitian ini diharapkan dapat memudahkan orang tua di rumah dalam mengenalkan kosa kata pada anak serta diharapkan dapat digunakan dalam kehidupan sehari-hari.

1.4.5 Manfaat bagi Peneliti Selanjutnya

Penelitian ini diharapkan dapat menjadi referensi untuk meningkatkan kemampuan komunikasi anak dan inspirasi untuk menemukan modifikasi permainan-permainan pendidikan lainnya.


(5)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:

1. Penguasaan Kosa kata Bahasa Indonesia anak sebelum dilakukan metode pembelajaran permainan pesan berantai di TKIT Al Irsyad Al Islamiyyah Karawang berada pada kategori sedang. Hal ini menunjukkan bahwa sebelum melakukan penerapan metode permainan pesan berantai diperoleh bahwa penguasaan kosa kata Bahasa Indonesia anak TKIT Al Irsyad Al Islamiyyah karawang. Ada dua anak yang berada pada kategori sedang dan empat anak yang berada pada kategori rendah. Dengan rata-rata penguasaan kosa kata Bahasa Indonesia anak sebersar 65,875.

2. Penguasaan kosa kata Bahasa Indonesia anak setelah diberikan metode pembelajaran permainan kuda bisik di TKIT Al Irsyad Al Islamiyyah Karawang berada pada kategori tinggi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa setelah penerapan metode permainan kuda bisik diperoleh bahwa penguasaan kosa kata Bahasa Indonesia anak TKIT Al Irsyad Al Islamiyyah ada empat anak yang berada pada kategori baik, dua belas anak berada pada kategori cukup, dan tidak ada anak yang berada pada kategori kurang. Dengan rata-rata penguasaan kosa kata Bahasa Indonesia anak meningkat sebesar 93,2500.

3. Terdapat perbedaan yang signifikan pada kosa kata Bahasa Indonesia anak sebelum dan

sesudah diberikannya metode permainan kuda bisik. Peningkatan terjadi bagi semua aspek metode permainan kuda bisik dapat dikatakan cukup berhasil dan dapat dijadikan metode yang cocok untuk pembelajaran permainan kuda bisik di Taman Kanak-Kanak yang menyenangkan untuk anak.

5.2 Saran

1. Bagi Guru

Penulis mengharapkan agar :

a. Guru hendaknya dapat memahami karakteristik anak, sehingga pembelajaran dapat dilaksanakan sesuai dengan kebutuhan anak dengan baik.


(6)

54

RodiyahSofiyani, 2015

PENGARUH PERMAINAN KUDA BISIK DALAM MENINGKATKAN KOSA KATA BAHASA INDONESIA PADA ANAK USIA DINI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

b. Guru hendaknya memahami dan menyesuaikan metode pembelajaran yang

cocok bagi anak terutama dalam mengenalkan Kosa kata Bahasa Indonesia seperti bercerita, bermain peran dan lain sebagainya.

5.3 Bagi Kepala Sekolah

a. Hendaknya kepala sekolah memberikan kesempatan pada guru untuk mengikuti pelatihan atau seminar yang berkaitan dengan pengajaran sesuai dengan usia anak TK

b. Hendaknya kepala sekolah memenuhi dan memberikan sarana dan prasarana (alat

peraga) yang memadai agar guru dapat mengembangkan ide dan gagasannya sesuai kebutuhan, seperti metode bercerita, penggunaan flash card dan lain sebagainya.


Dokumen yang terkait

Pemerolehan Kosa Kata Bahasa Indonesia pada Anak Usia 2—3 Tahun melalui Permainan dan Nyanyian

0 51 88

Pemerolehan Kosa Kata Bahasa Indonesia Pada Anak Usia 2—3 Tahun Melalui Permainan Dan Nyanyian

10 107 88

Pemerolehan Bunyi Ujaran Bahasa Indonesia Anak Usia Dua Tahun: Analisis Fonologi Generatif

4 75 138

Perbandingan Bunyi Ujaran Konsonan Bahasa Indonesia Dengan Bahasa Arab Melalui Bacaan Al-Qur’an Oleh Kelompok Pengajian Anak-Anak Di Masjid Al-Ihsan Medan

1 46 111

PENGARUH PENGGUNAAN METODE TOTAL PHYSICAL RESPONSE DALAM MENINGKATKAN KOSA KATA BAHASA INGGRIS ANAK USIA DINI.

0 1 1

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN BAHASA PADA ANAK USIA DINI MELALUI PERMAINAN KUDA BISIK DI TK B AISYIYAH PABELAN Upaya Meningkatkan Kemampuan Bahasa Pada Anak Usia Dini Melalui Permainan Kuda Bisik Di TK B Aisyiyah Pabelan Kartasura Sukoharjo Tahun Ajaran

2 8 15

PENDAHULUAN Upaya Meningkatkan Kemampuan Bahasa Pada Anak Usia Dini Melalui Permainan Kuda Bisik Di TK B Aisyiyah Pabelan Kartasura Sukoharjo Tahun Ajaran 2013/2014.

0 1 9

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN BAHASA PADA ANAK USIA DINI MELALUI PERMAINAN KUDA BISIK DI TK AISYIYAH PABELAN Upaya Meningkatkan Kemampuan Bahasa Pada Anak Usia Dini Melalui Permainan Kuda Bisik Di TK B Aisyiyah Pabelan Kartasura Sukoharjo Tahun Ajaran 20

0 2 15

PENGGUNAAN MEDIA WAYANG JAWA DENGAN TOKOH PUNAKAWAN DALAM MENINGKATKAN PENGUASAAN KOSA KATA BAHASA INDONESIA ANAK USIA DINI.

3 11 54

Pemerolehan Kosa Kata Bahasa Indonesia pada Anak Usia 2—3 Tahun melalui Permainan dan Nyanyian

0 0 10