PENERAPAN MODEL KOOPERATIF TIPE TEAM QUIZ UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS DI KELAS 4 SD.

(1)

PENERAPAN MODEL KOOPERATIF TIPE TEAM QUIZ UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS DI KELAS 4 SD

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Oleh

Adelaide Yunitha Nulik

1107189

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

DEPARTEMEN PEDAGOGIK


(2)

Halaman Hak Cipta untuk Mahasiswa S1

==========================================================

PENERAPAN MODEL KOOPERATIF TIPE TEAM QUIZ UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS DI KELAS 4 SD

Sebuah Skripsi yang Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Perogram Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Oleh

Adelaide Yunitha Nulik 1107189

© Adelaide Yunitha Nulik2015 universitas Pendidikan Indonesi

Juni 2015

Hak cipta dilindungi undang-undang.

Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhnya atau sebagian, dengan dicetak ulang, difoto kopi, atau cara lainnya tanpa ijin dari penulis.


(3)

LEMBAR PENGESAHAN

Adelaide Yunitha Nulik (1107189)

PENERAPAN MODEL KOOPERATIF TIPE TEAM QUIZ UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS DI KELAS 4 SD

Disetujui dan Disahkan Oleh Dosen Pembimbing

Dr. Babang Robandi, M.Pd NIP. 19610814 198603 1 001

Mengetahui,


(4)

ABSTRAK

Penerapan Model Kooperatif Tipe Team Quiz untuk Meningkatkan Hasil Belajar IPS di Kelas 4 SD”

Oleh

ADELAIDE YUNITHA NULIK (1107189)

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh adanya hasil belajar siswa kelas IV di SD X yang belum mencapai KKM 75, Data yang diperoleh peserta didik kelas IV, tentang hasil belajar mereka yang telah dilakukan tes awal dari 30peserta didik hanya 50% yaitu 15 peserta didik dari 30 peserta didik yang telah berhasil mencapai KKM 75 dan 10 peserta didik mendapatkan nilai d bawa 75 yaitu 60 sedangkan 5 peserta didik mendapatkan 45 yang tidak berhasil memahami materi yang telah di ajarkan dengan KKM 75. Dan metode pembelajaran yang sering dipakai pada mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial masih bersifat teacher

centered. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan (1)Bentuk perencanan

pembelajaran IPS dengan penerapan model kooperatif Tipe Team Quiz untuk meningkatkan aktivitas dan hasil belajar peserta didikkelas I. (2)Aktivitas peserta didik dalam pembelajaran IPS dengan menerapkan model pembelajaran Tipe

Team Quiz. (3)Peningkatan hasil belajar peserta didik kelas IV SD dengan

menerapkan model kooperatif Tipe Team Quiz. Metode penelitian yang digunakan adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang diadaptasi dari Kemmis dan Mc. Taggar dengan dua siklus dan LKPD (Lembar Kerja Peserta Didik). Instrumen pengumpulan data berupa lembar observasi aktivitas siswa dan guru. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada siklus I, siswa yang mencapai KKM, hanya 10 siswa dari 30 siswa atau sekitar 35%. Pada siklus II, siswa yang mencapai KKM yaitu 23 siswa dari 30 siswa atau sekitar 85%. Disimpulkan bahwa terjadi peningkatan hasil belajar siswa setelah diterapkan pembelajaran IPS dikelas IV SD model kooperatif tipe Team Quiz.


(5)

ABSTRACT

"Application of Model Cooperative Team Type Quiz for Improving Learning Outcomes IPS in Class 4 SD"

By

Adelaide Yunitha Nulik (1107189)

This research is motivated by the learning outcomes of fourth grade students in elementary X that has not reached KKM 75, data obtained learners fourth grade, about the results of their study that has been conducted initial tests of 30peserta learners only 50% of 15 students from 30 students which has managed to reach KKM 75 and 10 learners get the value d bring 75 is 60 while the 5 learners get 45 unsuccessful understand the material that has been taught by KKM 75. And learning methods are often used on the subjects of Social Sciences still teacher centered. This study aimed to describe (1) The form of learning planning IPS with the implementation of the cooperative model Team Type Quiz to enhance the activity and learning outcomes didikkelas I. (2) Activities of students in social studies learning by applying the learning model type Quiz Team. (3) Improved student learning outcomes fourth grade by applying Quiz Team Type cooperative model. The method used is the Classroom Action Research (CAR), which was adapted from Kemmis and Mc. Taggar with two cycles and LKPD (Worksheet Students). Instrument data collecting activity observation sheet of students and teachers. The results showed that in the first cycle, students who achieve KKM, only 10 students out of 30 students, or about 35%. In the second cycle, students who achieve KKM with 23 students from 30 students, or about 85%. Concluded that an increase in student learning outcomes after application of learning social studies class IV SD model of cooperative Quiz Team.


(6)

DAFTAR ISI PERNYATAAN

ABSTRAK MOTTO

KATA PENGANTAR... i

UCAPAN TERIMA KASIH... ii

DAFTAR ISI... iii

DAFTAR DIAGRAM ... iv

DAFTAR TABEL... v

DAFTAR GAMBAR... vi

DAFTAR BAGAN ... vii

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Rumusan Masalah ... 3

C. Tujuan Penelitian ... 3

D. Makfaat Penelitian ... 4

BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Pengertian Model Pembelajaran Kooperatif ... 5

B. Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Team Quiz ... 5

C. Konsep Hasil Belajar ... 7

1. Pengertian Belajar ... 7

2. Pengertian Belajar ... 8

3. Pengertian Hasil Belajar ... 10

4. Penilaian Hasil Belajar ... 12

D. Konsep pembelajaran kooperatif... 13


(7)

2. Karakteristik Pembelajaran Kooperatif ... 13

3. Tujuan pembelajaran kooperatif ... 14

4. Sintaks dan Penerapan Model Pembelajaran Aktif Tipe Quiz Team .... 14

5. Kelebihan Dan Kelemahan model pembelajaran kooperatif tipe Team Quiz ... 15

E. Hakekat pembelajaran ... 16

1. Pengertian IPS ... 17

2. Tujuan Pembelajaran IPS ... 17

3. Materi IPS ... 18

F. Penelitian Terdahulu ... 26

G. Kerangka Pemikiran ... 26

H. Definisi Operasional ... 28

BAB III METODE DAN PROSEDUR PENELITIAN A. Metode Penelitian ... 30

B. Desain Penelitian ... 30

C. Lokasi Penelitian ... 31

D. Subyek Penelitian ... 32

E. Waktu ... 32

F. Instrumen Penelitian ... 32

G. Prosedur Penelitian ... 33

1. Tahap Perencanaan ... 33

2. Pelaksanaan Tindakan ... 34

3. Observasi dan Evaluasi ... 34

4. Refleksi ... 35


(8)

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Setting Penelitian ... 37

B. Hasil Penelitian Dan Pembahasan ... 38

1. Siklus I ... 38

2. Siklus II ... 46

C. Keterbatasan Penelitian ... 49

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI A. Kesimpulan ... 50

B. Rekomendasi ... 51

DAFTAR PUSTAKA... 52


(9)

DAFTAR DIAGRAM

Diagram 4.1. Diagram ketuntasan belajar peserta didik siklus I... 45 Diagram 4.2. Diagram ketuntasan belajar peserta didik siklus I... 53 Diagram 4.3. Diagram Perbandingan siklus I dan siklus II... 54


(10)

DAFTAR TABEL

Tabel 4.1. Hasil LKPD Kelompok (Team Quiz) Siklus I... 42

Tabel 4.2. Rekapitulasi Hasil Siklus I ... 43

Tabel 4.3. Data Ketuntasan Peserta Didik Pada Siklus II... 44

Tabel 4.4. Hasil LKPD Kelompok (Team Quiz) Siklus I... 50

Tabel 4.5. Rekapitulasi Hasil Siklus II... 51


(11)

DAFTAR GAMBAR


(12)

DAFTAR BAGAN


(13)

BAB I PENDAHULUAN A.Latar Belakang Masalah

Mempelajari Ilmu Pengetahuan Sosial berarti mempelajari tentang sosial atau kehidupan sosial, mempelajari tentang kehidupan manusia di lingkungan sosial. Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial ini tentunya tidak hanya dihadapkan dengan segudang fakta yang ada dilapangan, setumpuk teori, namun lebih di arahkan kepada pemahaman peserta didikmengenai fenomena dan gejala sosial lingkungan tersebut.

Undang-undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional menyatakan bahwa pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasaan, akhlak mulia, serta ketrampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara. Konteks pembaharuan pendidikan ada tiga unsur utama yang perlu disoroti, yaitu pembaharuan kurikulum, peningkatan kualitas pembelajaran, dan efektifitas metode pembelajaran.

Berdasarkan hasil pengamatan di SD X sebagai obyek yang akan diteliti, metode pembelajaran yang sering dipakai pada mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial masih bersifat teacher centered dengan menggunakan metode yang masih konvensional, akibatnya peserta didik menjadi pasif dan motivasi belajar peserta didikpun relatif rendah. Peserta didik diajarkan bagaimana cara mendapatkan informasi sendiri baik itu dari guru, teman, buku referensi, ataupun sumber lain yang mendukung dalam proses pembelajaran. Oleh karena itu perlu dilaksanakan inovasi pembelajaran yang bertujuan untuk lebih meningkatkan kemandirian dan sekaligus meningkatkan hasil belajar peserta didik dengan cara pembelajaran kooperatif.


(14)

2

Dalam mengajar masih bersifat konvesional sehingga perlu adanya variasi pembelajaran agar peserta didik tertarik terhadap mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial. Dengan adanya variasi pembelajaran diharapkan dapat meningkatkan keaktifan dan motivasi belajar peserta didik yang dapat meningkatkan hasil belajar mereka.

Berdasarkan hasil ulangan dari peserta didik kelas IV Ilmu Pengetahuan Sosial belum memenuhi standar nilai KKM (kriteria Ketuntasan Minimal) mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial yaitu 75. Data yang diperoleh peserta didik kelas IV, tentang hasil belajar mereka yang telah dilakukan tes awal dari 30peserta didik hanya 50% yaitu 15 peserta didik dari 30 peserta didik yang telah berhasil mencapai KKM 75 dan 10 peserta didik mendapatkan nilai d bawa 75 yaitu 60 sedangkan 5 peserta didik mendapatkan 45 yang tidak berhasil memahami materi yang telah di ajarkan dengan KKM 75.

Keberhasilan dalam pembelajaran dipengaruhi oleh faktor-faktor yang terlibat dalam semua kegiatan belajar mengajar. Diantara faktor-faktor tersebut adalah peserta didik, guru, kebijakan pemerintah dalam membuat kurikulum, serta dalam proses belajar seperti metode, sarana dan prasarana (media pembelajaran), model, dan pendekatan belajar yang digunakan. Peserta didik sebagai subjek pendidikan, dituntut supaya aktif dalam belajar mencari informasi dan mengeksplorasi sendiri atau secara berkelompok.

Salah satu metode yang diduga sesuai untuk masalah di atas adalah Model Pembelajaran Kooperatif Team Quiz. Melalui model pembelajaran ini,peserta didik dapat belajar lebih aktif mengeluarkan pendapatnya dan suasana yang kondusif untuk mengembangkan pengetahuan, sikap, keaktifan serta keterampilan sosial seperti keterampilan bekerjasama yang bermanfaat bagi kehidupannya di masyarakat.

Peneliti telah berdiskusi dengan Bapak wali kelas IV mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial untuk menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Team Quiz yang mempunyai tujuan untuk meningkatkan hasil belajar peserta didik. Menurut Sunal dan Hans pada Isjoni (2009, hlm 15) mengatakan bahwa “pembelajaran kooperatif merupakan salah satu cara pendekatan atau serangkaian strategi khusus dirancang untuk memberikan dorongan kepada peserta didik agar bekerja sama selama proses pembelajaran.”

Pembelajaran kooperatif tipe Team Quiz merupakan salah satu tipe pembelajaran kooperatif yang mudah untuk diterapkan, melibatkan aktivitas seluruh peserta didiktanpa harus ada perbedaan status, melibatkan peran peserta didik dalam proses pembelajaran. Aktivitas belajar peserta didik dengan menggunakan pembelajaran kooperatif tipe Team Quiz


(15)

3

dapat menumbuhkan rasa tanggung jawab, kerjasama, persaingan sehat dan keterlibatan peserta didik dalam belajar.

Berdasarkan latar belakang diatas, penulis tertarik untuk mengadakan penelitian dengan judul “PENERAPAN MODEL KOOPERATIF TIPE TEAM QUIZ UNTUK

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS DI KELAS 4 SD

B.Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang tersebut, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut, Bagaimanakah Penerapan model kooperatif tipeTeam Quiz meningkatkan hasil belajar peserta didik kelas 4 SD pelajaran IPS.

Dirinci secara khusus, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Bagaimana perencanaan pembelajaran IPS dengan menerapkan model Kooperatif tipe

Team Quiz pada kelas 4 SD.

2. Bagaiamana aktivitas peserta didik SD kelas 4 dalam pembelajaran IPS model pembelajaran model kooperatif tipe Team Quiz meningkatkan hasil belajar peserta didik. 3. Bagaimana peningkatan hasil pembelajaran IPS dengan model kooperatif tipe Team Quiz.

C.Tujuan Penelitian

Tujuan umum penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan penerapan model kooperatif Tipe Team Quiz pada pembelajaran IPS untuk meningkatkan hasil belajar di kelas IV SD.

Secara khusus penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan:

1. Bentuk perencanan pembelajaran IPS dengan penerapan model kooperatif Tipe Team Quiz untuk meningkatkan aktivitas dan hasil belajar peserta didikkelas I.

2. Aktivitas peserta didik dalam pembelajaran IPS dengan menerapkan model pembelajaran Tipe Team Quiz.

3. Peningkatan hasil belajar peserta didik kelas IV SD dengan menerapkan model kooperatif Tipe Team Quiz.


(16)

4

Hasil penelitian ini secara teoritik diharapakan dapat memberikan sumbangan pemikiran dalam memperkarya wawasan dalam praktek mengajar di kelas terutama dalam menerapkan model kooperatif Tipe Team Quiz untuk meningkatkan hasil belajar IPS di kelas IV SD.

2. Manfaat Praksis:

1) Bagi Guru, penelitian ini dapat dijadikan sebagai bahan pengetahuan mengenai pelaksanaan model pembelajaran Team Quiz dan juga penerapannya terhadap aktifitas hasil belajar peserta didik.

2) Bagi Peserta didik, penelitian ini diharapkan dapat memberikan pemahaman yang lebih kepada peserta didik dan juga diikuti oleh meningkatkan keaktifan belajar peserta didik sebagai unsur dasar untuk melanjutkan kejenjang berikutnya.

3) Bagi Sekolah, diharpkan penelitian ini dapat dijadikan sebagai rujukan dalam mengambil kebijakan-kebijakan yang terkait dengan penerapan model-model pembelajaran.

4) Bagi Peneliti, hasil penelitian ini diharapkan menjadi alternatif referensi untuk mengembangkan penelitian model pemebelajaran Team Quiz yang lebih lanjut dan juga penerapannya terhadap ketrampilan proses social.


(17)

BAB III

METODE DAN PROSEDUR PENELITIAN

A.Metode penelitian

Penelitian ini dilakukan untuk lebih menjelaskan pemahaman tentang penelitian tindakan kelas, upaya peningkatan kualitas pembelajaran IPS disekolah dasar melalui pendekatan model cooperatif Learning.

Tujuan utama Penelitian Tindakan Kelas (PTK) menurut Hermawan R. Dkk (2010:88) bahwa penelitian ini bertujuan untuk memperbaiki dan meningkatkan layanan guru dalam aktivitas belajar.

B.Desain Penelitian

Metode penelitian yang dilakukan adalah penelitian Tindakan Kelas (claa Room Action Research) yang dikembangkan oleh kemmis dan carr (1986), penelitian Tindakan Kelas merupakan suatu bentuk penelitian yang bersifat reflektif yang dilakukan penelitian didalam kelas yang bertujuan untuk memperbaikin dan atau mengingkatkan kualitas pembelajaran.

Penelitian tindakan juga digambarkan sebagai suatu proses pengkajian berdaur (cyclical) yang dinamis terdiri dari empat aspek yaitu perencanaan tindakan, observasi, dan refleksi (kemmis dan Mc. Taggart, 1982). Dapat digambarkan dalam bagan PTK sebagai berikut:

Pelaksanaan Refleksi

Perencanaan Observasi

Siklus I Perencanaan


(18)

28

Bagan 3.1

Alur Penelitian Tindakan Kelas Adaptasi Kemmis dan Taggart (1998/1999)

Pengertian siklus pada bagan diatas adalah satu putaran kegiatan yang terdiri dari perencanaan (planning), pelaksanaan (implementation), observasi (observation), dan refleksi

(reflektion). Untuk pelaksanaan penelitian sesungguhnya, jumlah siklus sangat bergantung

pada pelaksanaan yang akan diselesaikan. Apabila tujuan penelitian belum tercapai maka penelitian akan dilanjutkan pada siklus selanjutnya. Namun sebaliknya apabila penelitian sudah tercapai maka penelitian akan dihentikan setelah siklus terakhir selesai.

C.Lokasi Penelitian

Penelitian ini akan dilakukan Penelitian ini dilaksanakan di SDN “X” Kecamatan “X” Kota Bandung.Tepatnya kelas IV A. Sekolah ini dipimpin oleh seorang kepala sekolah bergelar S2.sekolah ini memiliki lokasinya sangat strategis yang berada di dalam kampus X.

D.Subjek Penelitian

Yang menjadi subjek dalam penelitian ini adalah seluruh peserta didik kelas IV SDN “X” Kecamatan “X” kota Bandung Tahun Akademik 2014/2015 dengan jumlah peserta didik sebanyak 30 orang yang terdiri dari 15 orang laki-laki dan 15 orang perempuan.

E.Waktu

Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret-April 2015 dikelas VI semester ganjil Tahun pelajaran 2014/2015.

F. Instrumen Penelitian

Adapun instrument penelitian yang digunakan adalah: 1. Instrumen Pembelajaran

Rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) yang didalamnya memuat lembar kerja peserta didik (LKPD)


(19)

29

Instrument pengumpulan data yang digunakan terdiri dari dua jenis yaitu tes dan non tes. a. Tes

Tes digunakan untuk mengetahui kemampuan peserta didik setelah selesai menerima pembelajaran dengan model kooperatif tipe team quiz.

b. Non tes yang terdiri dari :

1) Observasi, suatu teknik evaluasi yang menginventarisasikan data tentang sikap dan

kepribadian peserta didik dalam kegiata belajarnya dan untuk mendapatkan gambaran yang berkaitan dengan aktifitas peserta didik, kerjasama peserta didik, kepemimpinan dan sikap demokrasi.

2) Wawancara, suatu cara yang mengumpulkan data yang sering kita gunakan dalam hal

kita menginginkan mengorek suatu yang bila dengan cara angket atau cara lainnya belum bisa terungkap atau belum jelas (Ruseffendi, 1988, hlm 109).

G.Prosedur Penelitian

Penelitian kelas ini direncanakan dalam dua siklus, dama menerapkan pembelajaran pada setiap siklusnya dilakukan sesuai dengan kemajuan atau perubahan yang yelah dicapai pada siklus sebelumnya, akan tetapi apabila setelah pelaksanaan dua siklus, ternyata tujuan penelitian yang akan diteliti belum mencapai pada sasarannya maka akan dilanjutkan pada siklus berikutnya prosedur untuk tiap siklus dapat dijabarkan sebagai berikut:

1. Tahap perencanaan

Dalam perencanaan ini kegiatan yang akan dilakukan adalah:

a. Mensosialisasi model pembelajaran kooperatif tipe Team Quiz kepada guru kelas tempat subyek penelitian belajar.

b. Membuat skenario pembelajaran yang berorientasi pada model kooperatif tipe Team Quiz. c. Tahap pendahuluan


(20)

30

1) Guru menyajikan masalah dalam bentuk pertanyaan.

2) Menuliskan hipotesis sementara dari peserta didik dipapan tulis dan menghubungkan masalah yang dikaji dengan kehidupan sehari-hari yang mereka alami.

3) Peserta didik dibagi LKPD

4) Peserta didik melakukan diskusi untuk menjawab pertanyaan yang ada pada LKPD. e. Tahapan penerapan

1) Peserta didik mempresentasikan didepan kelasdari hasil diskusi tersebut.

2) Guru membimbing peserta didik dalam penarikan kesimpulan dengan mengajukan pertanyaan.

3) Guru memberikan penilaian kepada setiap kelompok yang menjalankan persepsi peserta didik tentang konsep yang dipelajari.

4) Memberikan evaluasi yang berkaitan dengan materi yang dipelajari.

2. Pelaksanaan tindakan

Siklus I, kegiatan yang dilakukan yaitu:

a. Peneliti (guru pelaksana PTK) melakukan tindakan pembelajran Siklus I. Guru (observes) melakukan observasi selama pembelajaran berlangsung.

b. Peneliti bersama-sama dengan guru (observer) menganalisis dan merefleksi pelaksanaan dan hasil tindakan pembelajaran siklus I. Hasil analisis dan refleksi terhadap tindakan Siklus I ini menjadi bahan bagi rekomendasi dan revisi rencana Siklus II

Siklus II, kegiatan yang dilakukan yaitu:

a. Peneliti melaksanakan tindakan pembelajaran Siklus II. Guru (observer) melakukan observasi selama pembelajaran berlangsung.

b. Peneliti bersama-sama dengan guru (observer) menganalisis dan merefleksi pelaksanaan dan hasil tindakan pembelajaran siklus II. Mengkaji hasil eksplorasi peserta didik, melakukan wawancara dengan guru dan peserta didik secara purposif.

3. Observasi dan evaluasi

Pada tahap ini penelitian yang akan dibantu oleh mitra kerja (mitra penelitian) akan melakukan proses observasi terhadap tahap tindakan yang telah dilakukan oleh guru dan peserta didik pada saat proses belajar mengajar dilaksanakan, hal ini akan dilaksanakan


(21)

31

Pada akhir siklus dilakukan evaluasi belajar untuk memenuhi pemahaman atau penguasaan peserta didik terhadap konsep-konsep yang telah dipelajari secara individu.

4. Refleksi

Refleksi dilakukan pada akhir siklus.Pada tahap ini, peneliti bersama guru pelaksanaan dan hasil yang diperoleh dalam pemberian tindakan pada siklus I, sebagai acuan dalam refleksi ini adalah hasil pbservasi dan evaluasi.Hasil refleksi ini gunakan sebagai dasar untuk memperbaiki serta menyempurnakan perencanaan dan pelaksanaan tindaka pada siklus II. Siklus II pada dasarnya pelaksanaannya hampir sama dengan siklus I, tetapi pelaksanaannya berdasarkan hasil refleksi pada siklus I. Adapun kegiatan yang dilakukan adalah:

a. Menganalisis tingkat penguasaan dan ketuntasan belajar peserta didik.

b. Menganalisis hasil observasi mengenai aktifitas peserta didik dan penelitian selama siklus tindakan berlangsung.

c. Menganalisis sikap peserta didik terhadap materi pembelajaran yang telah dipelajarinya dengan model kooperatif tipe Team Quiz.

d. Menganalisis wawancara tentang pendapat atau kesan peserta didik terhadap pembelajaran dengan model kooperatif tipe Team Quiz.

5. Teknik Dan Pengumpulan Data

Pelaksanaan analisis data berlangsusng selama proses tindakan kelas dan setelah diperoleh data dengan analisis data ini menghasilkan pemahaman tentang tindakan yang telah dilaksanakan. Analisis data dilakukan setelah semua data dari lapangan terkumpul. Proses analisis data dilakukan dengan menelaah seluruh data yang tersedia selama berlangsungnya penelitian hingga akhir pelaksanaan tindakan. Teknik analisis data yang digunakan yaitu bersifat kualitatif dan kuantitatif. Data yang bersifat kualitatif diperoleh dari hasil evaluasi setelah proses pembelajaran dan dari hasil pengerjaan LKPD, tugas-tugas dan tes selama proses pembelajaran, sedangkan analisis data yang bersifat kuantitatif yaitu menelaah seluruh data yang diperoleh dari seluruhobservasi kelas, catatan lapangan dan wawancara.


(22)

32

c. Cara pengumpulan/pengambilan data

Pengambilan data hasil belajar peserta didik dengan menggunakan metode tes yang diberikan setiap berakhirnya siklus. Untuk kepentingan ini, akan digunakan instrumen yang berupa tes tertulis karena bentuk tes ini cocok mengukur atau menilai hasil dari suatu proses belajar yang kompleks dan memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk menyusun jawaban sesuai dengan jalan pikirannya sendiri.

Menghitung rata-rata kelas. Menghitung jumlah nilai yang diperoleh siswa selanjutnya dibagi dengan jumlah siswa.

(Aqib, Z.,2008:40)

Keterangan x :nilai rata-rata

x: jumlah semua nilai siswa

∑n: jumlah siswa � =∑n∑x


(23)

BAB V

KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan mengenai hasil belajar, maka diperoleh kesimpulan dan rekomendasi sebagai berikut:

A.Kesimpulan

1. Perencanaan disuusn sesuai dengan tahapan mengkaji Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) untuk siklus I, dan Rencana Perbaikan Pembelajaran untuk siklus II pada pembelajaran IPS.

Perencanaan pembelajaran pada penelitian ini mengalami perubahan pada setiap siklusnya karena menerapkan model pembelajaran Kooperatif tipe Team

Quiz, dimana dalam kegiatan pembelajarannya lebih menekankan pada

pembelajaran kerjasama secara berkelompok. Tahap–tahap pembelajaran pada penerapan tipe Team Quiz adalah menyampaikan tujuan dan memotivasi siswa, menyajikan/menyampaikan informasi, mengorganisasikan siswa dalam kelompok – kelompok belajar, membimbing kelompok bekerja dan belajar, evaluasi dan memberikan penghargaan. Dalam perencanaan siklus I dan II dinilai direncanakan dengan baik, untuk perencanaan siklus II mengalami perubahan atas dasar hasil refleksi pada siklus I yaitu mengembangkan indikator sesuai dengan tingkat perkembangan yang akan dicapai oleh siswa, merumuskan tujuan pembelajaran sesuai dengan tingkat perkembangan anak Sekolah Dasar.

2. Pada aktivitas perseta didik , adanya peningkatan hasil belajar IPS dan Aktivitas siswa dengan menerapkan model pembelajaran Kooperatif tipe Team

Quiz berdasarkan hasil refleksi peneliti dan observer menunjukkan hasil bahwa

aktivitas siswa meningkat diantaranya siswa terlibat secara aktif, baik fisik, mental, dalam mengikuti proses pembelajaran, meningkatkan kerjasama dalam kelompok sehingga kemampuan akademik siswa merata. Keterlaksanaan


(24)

51

3. Pada hasil pembelajaran siswa harus mendapatkan KKM 75.Pada siklus I yang mencapai KKM adalah 35% dan itu belum mencapai indikator keberhasilan pembelajaran.Kemudian pada siklus II dapat dilihat peningkatan dimana peserta didik yang mencapai KKM adalah 85% yang sudah mencapai indikator dan tujuan pembelajaran.oleh karena itu terjadi peningkatan hasil belajar siswa ketika diterapkan model pembelajaran tipe team Quiz.

Dari hasil siklus I dan siklus II pembelajaran yang telah dilakukan, model pembelajaran tipe team Quiz ini cocok untuk diterapkan di dalam kelas. Selain bisa meningkatkan hasil belajar peserta didik dan peserta didik aktif dalam pembelajaran berkelompok.

B.Rekomendasi

1. Bagi Guru, penelitian ini dapat dijadikan sebagai bahan pengetahuan mengenai pelaksanaan model pembelajaran Team Quiz dan juga penerapannya terhadap aktifitas hasil belajar peserta didik.

2. Bagi Peserta didik, penelitian ini diharapkan dapat memberikan pemahaman yang lebih kepada peserta didik dan juga diikuti oleh meningkatkan keaktifan belajar peserta didik sebagai unsur dasar untuk melanjutkan kejenjang berikutnya.

3. Bagi Sekolah, diharpkan penelitian ini dapat dijadikan sebagai rujukan dalam mengambil kebijakan-kebijakan yang terkait dengan penerapan model-model pembelajaran.

4. Bagi Peneliti, hasil penelitian ini diharapkan menjadi alternatif referensi untuk mengembangkan penelitian model pembelajaran Team Quiz yang lebih lanjut dan juga penerapannya terhadap ketrampilan proses sosial.


(25)

DAFTAR PUSTAKA

Aunurrahman. 2009. Belajar dan Pembelajaran. Bandung : Alfabeta

Isjoni. (2010). Cooperatif Learning : Efektifitas Pembelajaran Kelompok. Bandung : Alfabeta

Isjoni. (2014). Cooperatif Learning. Bandung: Alfabeta

Sardiman, A. (2011). Interaksi Dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada

Sapriya. (2009). Pendidikan IPS. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya

Slameto. (2010). Belajar Dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta

Sudjana, Nana. (2012). Dasar-Dasar Proses Belajar Mengajar. Bandung : Sinar Baru Algesindo

Supriyanto, Agus. (2009). Cooperatif Learning. Yogyakarta: Pustaka Belajar Suprijono, Agus. (2011). Cooperatif Learning. Jakarta : Pustaka Belajar Suprijono, Agus. (2012). Cooperatif Learning. Yogyakarta : Pustaka Belajar Suryosurroto, B. (2009) Proses Belajar Mengajar di Sekolah. Jakarta: PT Rineka

Cipta.

Yamin. Martinis (2008). Strategi pembelajaran berbasis kompetensi. Jakarta Gaung Persada Press.

Sumber internet :

Triani, Mira. (2012). Metode Quiz Team Dan Talking Stik. Tersedia

//Http://Metode-Quis-Team-Dan-Talking-Stik.htm.online

(http://diniapriliani3.blogspot.com/2013/06/hakikat-pembelajaran-ips-sd.html) hakikat pembelajaran IPS SD.online

http://www.psb-psma.org/content/blog/3479-penerapan-metode-belajar-aktif-tipe-quiz-team-kepada-siswa. tanggal akses : 3 Mei 2015, 16:10 WIB


(1)

30

Adelaide Yunitha Nulik, 2015

PENERAPAN MODEL KOOPERATIF TIPE TEAM QUIZ UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS DI KELAS 4 SD

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 1) Guru menyajikan masalah dalam bentuk pertanyaan.

2) Menuliskan hipotesis sementara dari peserta didik dipapan tulis dan menghubungkan masalah yang dikaji dengan kehidupan sehari-hari yang mereka alami.

3) Peserta didik dibagi LKPD

4) Peserta didik melakukan diskusi untuk menjawab pertanyaan yang ada pada LKPD.

e. Tahapan penerapan

1) Peserta didik mempresentasikan didepan kelasdari hasil diskusi tersebut.

2) Guru membimbing peserta didik dalam penarikan kesimpulan dengan mengajukan

pertanyaan.

3) Guru memberikan penilaian kepada setiap kelompok yang menjalankan persepsi peserta didik tentang konsep yang dipelajari.

4) Memberikan evaluasi yang berkaitan dengan materi yang dipelajari.

2. Pelaksanaan tindakan

Siklus I, kegiatan yang dilakukan yaitu:

a. Peneliti (guru pelaksana PTK) melakukan tindakan pembelajran Siklus I. Guru (observes) melakukan observasi selama pembelajaran berlangsung.

b. Peneliti bersama-sama dengan guru (observer) menganalisis dan merefleksi pelaksanaan dan hasil tindakan pembelajaran siklus I. Hasil analisis dan refleksi terhadap tindakan Siklus I ini menjadi bahan bagi rekomendasi dan revisi rencana Siklus II

Siklus II, kegiatan yang dilakukan yaitu:

a. Peneliti melaksanakan tindakan pembelajaran Siklus II. Guru (observer) melakukan observasi selama pembelajaran berlangsung.

b. Peneliti bersama-sama dengan guru (observer) menganalisis dan merefleksi pelaksanaan dan hasil tindakan pembelajaran siklus II. Mengkaji hasil eksplorasi peserta didik, melakukan wawancara dengan guru dan peserta didik secara purposif.

3. Observasi dan evaluasi

Pada tahap ini penelitian yang akan dibantu oleh mitra kerja (mitra penelitian) akan melakukan proses observasi terhadap tahap tindakan yang telah dilakukan oleh guru dan peserta didik pada saat proses belajar mengajar dilaksanakan, hal ini akan dilaksanakan sesuai dengan rencana pembelajaran yang telah disusun, dengan menggunkan lembar observasi yang telah dibuat. Pada akhir siklus akan dibuat evaluasi yang telah dipersiapkan.


(2)

Adelaide Yunitha Nulik, 2015

PENERAPAN MODEL KOOPERATIF TIPE TEAM QUIZ UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS DI KELAS 4 SD

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Pada akhir siklus dilakukan evaluasi belajar untuk memenuhi pemahaman atau penguasaan peserta didik terhadap konsep-konsep yang telah dipelajari secara individu.

4. Refleksi

Refleksi dilakukan pada akhir siklus.Pada tahap ini, peneliti bersama guru pelaksanaan dan hasil yang diperoleh dalam pemberian tindakan pada siklus I, sebagai acuan dalam refleksi ini adalah hasil pbservasi dan evaluasi.Hasil refleksi ini gunakan sebagai dasar untuk memperbaiki serta menyempurnakan perencanaan dan pelaksanaan tindaka pada siklus

II. Siklus II pada dasarnya pelaksanaannya hampir sama dengan siklus I, tetapi

pelaksanaannya berdasarkan hasil refleksi pada siklus I. Adapun kegiatan yang dilakukan adalah:

a. Menganalisis tingkat penguasaan dan ketuntasan belajar peserta didik.

b. Menganalisis hasil observasi mengenai aktifitas peserta didik dan penelitian selama siklus tindakan berlangsung.

c. Menganalisis sikap peserta didik terhadap materi pembelajaran yang telah dipelajarinya dengan model kooperatif tipe Team Quiz.

d. Menganalisis wawancara tentang pendapat atau kesan peserta didik terhadap pembelajaran dengan model kooperatif tipe Team Quiz.

5. Teknik Dan Pengumpulan Data

Pelaksanaan analisis data berlangsusng selama proses tindakan kelas dan setelah diperoleh data dengan analisis data ini menghasilkan pemahaman tentang tindakan yang telah dilaksanakan. Analisis data dilakukan setelah semua data dari lapangan terkumpul. Proses analisis data dilakukan dengan menelaah seluruh data yang tersedia selama berlangsungnya penelitian hingga akhir pelaksanaan tindakan. Teknik analisis data yang digunakan yaitu bersifat kualitatif dan kuantitatif. Data yang bersifat kualitatif diperoleh dari hasil evaluasi setelah proses pembelajaran dan dari hasil pengerjaan LKPD, tugas-tugas dan tes selama proses pembelajaran, sedangkan analisis data yang bersifat kuantitatif yaitu menelaah seluruh data yang diperoleh dari seluruhobservasi kelas, catatan lapangan dan wawancara.

a. Sumber data dalam penelitian ini adalah dari guru dan peserta didik.

b. Jenis data yang akan dicari yakni data kuantitatif dan kualitatif yang terdiri dari hasil belajar dan data hasil observasi terhadap pelaksanaan pembelajaran.


(3)

32

Adelaide Yunitha Nulik, 2015

PENERAPAN MODEL KOOPERATIF TIPE TEAM QUIZ UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS DI KELAS 4 SD

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

c. Cara pengumpulan/pengambilan data

Pengambilan data hasil belajar peserta didik dengan menggunakan metode tes yang diberikan setiap berakhirnya siklus. Untuk kepentingan ini, akan digunakan instrumen yang berupa tes tertulis karena bentuk tes ini cocok mengukur atau menilai hasil dari suatu proses belajar yang kompleks dan memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk menyusun jawaban sesuai dengan jalan pikirannya sendiri.

Menghitung rata-rata kelas. Menghitung jumlah nilai yang diperoleh siswa selanjutnya dibagi dengan jumlah siswa.

(Aqib, Z.,2008:40)

Keterangan x :nilai rata-rata

x: jumlah semua nilai siswa

∑n: jumlah siswa


(4)

Adelaide Yunitha Nulik, 2015

PENERAPAN MODEL KOOPERATIF TIPE TEAM QUIZ UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS DI KELAS 4 SD

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB V

KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan mengenai hasil belajar, maka diperoleh kesimpulan dan rekomendasi sebagai berikut:

A.Kesimpulan

1. Perencanaan disuusn sesuai dengan tahapan mengkaji Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) untuk siklus I, dan Rencana Perbaikan Pembelajaran untuk siklus II pada pembelajaran IPS.

Perencanaan pembelajaran pada penelitian ini mengalami perubahan pada setiap siklusnya karena menerapkan model pembelajaran Kooperatif tipe Team Quiz, dimana dalam kegiatan pembelajarannya lebih menekankan pada pembelajaran kerjasama secara berkelompok. Tahap–tahap pembelajaran pada penerapan tipe Team Quiz adalah menyampaikan tujuan dan memotivasi siswa, menyajikan/menyampaikan informasi, mengorganisasikan siswa dalam kelompok – kelompok belajar, membimbing kelompok bekerja dan belajar, evaluasi dan memberikan penghargaan. Dalam perencanaan siklus I dan II dinilai direncanakan dengan baik, untuk perencanaan siklus II mengalami perubahan atas dasar hasil refleksi pada siklus I yaitu mengembangkan indikator sesuai dengan tingkat perkembangan yang akan dicapai oleh siswa, merumuskan tujuan pembelajaran sesuai dengan tingkat perkembangan anak Sekolah Dasar.

2. Pada aktivitas perseta didik , adanya peningkatan hasil belajar IPS dan Aktivitas siswa dengan menerapkan model pembelajaran Kooperatif tipe Team Quiz berdasarkan hasil refleksi peneliti dan observer menunjukkan hasil bahwa aktivitas siswa meningkat diantaranya siswa terlibat secara aktif, baik fisik, mental, dalam mengikuti proses pembelajaran, meningkatkan kerjasama dalam kelompok sehingga kemampuan akademik siswa merata. Keterlaksanaan aktivitas belajar siswa pada siklus I mencapai 35% dan pada siklus II sebesar 85%, sehingga terjadi peningkatan dari setiap siklusnya sebesar 50%.


(5)

51

Adelaide Yunitha Nulik, 2015

PENERAPAN MODEL KOOPERATIF TIPE TEAM QUIZ UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS DI KELAS 4 SD

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

3. Pada hasil pembelajaran siswa harus mendapatkan KKM 75.Pada siklus I yang

mencapai KKM adalah 35% dan itu belum mencapai indikator keberhasilan pembelajaran.Kemudian pada siklus II dapat dilihat peningkatan dimana peserta didik yang mencapai KKM adalah 85% yang sudah mencapai indikator dan tujuan pembelajaran.oleh karena itu terjadi peningkatan hasil belajar siswa ketika diterapkan model pembelajaran tipe team Quiz.

Dari hasil siklus I dan siklus II pembelajaran yang telah dilakukan, model pembelajaran tipe team Quiz ini cocok untuk diterapkan di dalam kelas. Selain bisa meningkatkan hasil belajar peserta didik dan peserta didik aktif dalam pembelajaran berkelompok.

B.Rekomendasi

1. Bagi Guru, penelitian ini dapat dijadikan sebagai bahan pengetahuan mengenai pelaksanaan model pembelajaran Team Quiz dan juga penerapannya terhadap aktifitas hasil belajar peserta didik.

2. Bagi Peserta didik, penelitian ini diharapkan dapat memberikan pemahaman yang lebih kepada peserta didik dan juga diikuti oleh meningkatkan keaktifan belajar peserta didik sebagai unsur dasar untuk melanjutkan kejenjang berikutnya.

3. Bagi Sekolah, diharpkan penelitian ini dapat dijadikan sebagai rujukan dalam mengambil kebijakan-kebijakan yang terkait dengan penerapan model-model pembelajaran.

4. Bagi Peneliti, hasil penelitian ini diharapkan menjadi alternatif referensi untuk mengembangkan penelitian model pembelajaran Team Quiz yang lebih lanjut dan juga penerapannya terhadap ketrampilan proses sosial.


(6)

Adelaide Yunitha Nulik, 2015

PENERAPAN MODEL KOOPERATIF TIPE TEAM QUIZ UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS DI KELAS 4 SD

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR PUSTAKA

Aunurrahman. 2009. Belajar dan Pembelajaran. Bandung : Alfabeta

Isjoni. (2010). Cooperatif Learning : Efektifitas Pembelajaran Kelompok. Bandung : Alfabeta

Isjoni. (2014). Cooperatif Learning. Bandung: Alfabeta

Sardiman, A. (2011). Interaksi Dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada

Sapriya. (2009). Pendidikan IPS. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya

Slameto. (2010). Belajar Dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta

Sudjana, Nana. (2012). Dasar-Dasar Proses Belajar Mengajar. Bandung : Sinar Baru Algesindo

Supriyanto, Agus. (2009). Cooperatif Learning. Yogyakarta: Pustaka Belajar Suprijono, Agus. (2011). Cooperatif Learning. Jakarta : Pustaka Belajar Suprijono, Agus. (2012). Cooperatif Learning. Yogyakarta : Pustaka Belajar Suryosurroto, B. (2009) Proses Belajar Mengajar di Sekolah. Jakarta: PT Rineka

Cipta.

Yamin. Martinis (2008). Strategi pembelajaran berbasis kompetensi. Jakarta Gaung Persada Press.

Sumber internet :

Triani, Mira. (2012). Metode Quiz Team Dan Talking Stik. Tersedia //Http://Metode-Quis-Team-Dan-Talking-Stik.htm.online

(http://diniapriliani3.blogspot.com/2013/06/hakikat-pembelajaran-ips-sd.html) hakikat pembelajaran IPS SD.online

http://www.psb-psma.org/content/blog/3479-penerapan-metode-belajar-aktif-tipe-quiz-team-kepada-siswa. tanggal akses : 3 Mei 2015, 16:10 WIB

file:///G:/SPB%20team%20quiz/team%20quiz.html. Tanggal akses : 3 Mei 2015, 16:15 WIB


Dokumen yang terkait

Upaya Peningkatkan Hasil Belajar Kimia Siswa Melalui Model Kooperatif Tipe Team Games Tournament (TGT) Pada Konsep Sistem Koloid

0 7 280

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Time Token Arends Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dalam Pembelajaran IPS Terpadu (Quasi Eksperimen di SMPN 87 Jakarta)

0 8 204

PENERAPAN PENDEKATAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS KELAS IV SD Penerapan Pendekatan Pembelajaran Kooperatif Tipe Stad Untuk Meningkatkan Hasil Belajar IPS Kelas IV SD Kanisius Nglinggi Kecamatan Klaten Selatan Kab

0 3 16

PENERAPAN PENDEKATAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS KELAS IV SD Penerapan Pendekatan Pembelajaran Kooperatif Tipe Stad Untuk Meningkatkan Hasil Belajar IPS Kelas IV SD Kanisius Nglinggi Kecamatan Klaten Selatan Kab

0 2 17

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TGT (TEAM GAMES TOURNAMENT) UNTUK MENINGKATKAN HASIL Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Tgt (Team Games Tournament) Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Matematika Kelas Iv Sd Negeri 02 Brujul Kecamatan

0 1 15

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TAI (TEAM ACCELERATED INSTRUCTION) UNTUK MENINGKATKAN Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe TAI (Team Accelerated Instruction) Untuk Meningkatkan Hasil Belajar IPA Kelas IV SD Negeri 01 Sepanjang Kecama

0 1 16

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA SD PADA PEMBELAJARAN IPS.

1 2 24

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD UNTUK MENINGKATKAN PROSES DAN HASIL BELAJAR IPS DI SD.

0 4 29

PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN TEAM QUIZ UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS PADA SISWA KELAS V Penerapan Metode Pembelajaran Team Quiz Untuk Meningkatkan Hasil Belajar IPS Pada Siswa Kelas V SD Negeri Kedawung Kecamatan Jumapolo Tahun Ajaran 2011/2012.

0 2 18

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw untuk Meningkatkan Hasil Belajar IPS Siswa Kelas IV SD Negeri 94 Pekanbaru

0 0 15