PROFIL FISIK DAN TEKNIK KLUB BASKET GARUDA KELOMPOK PUTRA USIA 17-18 TAHUN.

(1)

Disusun Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Mendapatkan Gelar Sarjana Pada Program Studi Pendidikan Kepelatihan Olahraga

Oleh

ASHARI NOPDIANA

1006184

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KEPELATIHAN OLAHRAGA DEPARTEMEN PENDIDIKAN KEPELATIHAN

FAKULTAS PENDIDIKAN OLAHRAGA DAN KESEHATAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA


(2)

Kelompok Putra Usia 17-18 Tahun

Oleh Ashari Nopdiana

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Pendidikan Olahraga dan Kesehatan

© Ashari Nopdiana 2015 Universitas Pendidikan Indonesia

Januari 2015

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhya atau sebagian, dengan dicetak ulang, difoto kopi, atau cara lainnya tanpa ijin dari penulis.


(3)

Nama : Ashari Nopdiana NIM : 1006184

Judul : Profil Fisik dan Teknik Klub Basket Garuda Kelompok Putra Usia 17-18 Tahun

Disetujui dan disahkan oleh: Pembimbing I,

Drs. H. Dede Rohmat N, M.Pd NIP. 196312091988031001

Pembimbing II,

Alen Rismayadi, M.Pd NIP. 197612282008121002

Departemen Pendidikan Kepelatihan Program Studi Pendidikan Kepelatihan Olahraga

Ketua,

Dr. H. R. Boyke Mulyana, M.Pd NIP. 196210231989031001


(4)

Ashari Nopdiana, 2015

Profil fisik dan teknik klub basket garuda kelompok putra usia 17-18 tahun Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

ABSTRAK

Profil Fisik dan Teknik Klub Basket Garuda Kelompok Putra Usia 17-18 Tahun

Pembimbing 1 : Drs. H. Dede Rohmat N, M.Pd Pembimbing 2 : Alen Rismayadi M.Pd

Ashari Nopdiana* 1006184

Skripsi ini dilatar belakangi oleh upaya dalam menciptakan pemain basket yang baik, harus sudah diketahui kebutuhan apa saja yang harus dipersiapkan untuk setiap tahapan. Pada kenyataannya untuk target pencapaian yang harus dicapai oleh atlet pada setiap tahapan usia khususnya usia 17-18 tahun sampai saat ini masih belum ada data yang dapat dijadikan rujukan ataupun patokan target. Sehingga dibutuhkan data untuk dijadikan rujukan ataupun referensi pembanding agar dapat diketahui kebutuhan apa saja yang harus dipenuhi oleh tiap tahapan usia khususnya usia 17-18 tahun. Garuda merupakan salah satu klub di NBL (kompetisi bolabasket professional Indonesia) yang tidak hanya sebagai tim professional, tetapi juga memiliki pembinaan bagi calon-calon atlet muda. Adapun masalah yang penulis ajukan dalam skripsi ini adalah bagaimana gambaran profil fisik dan teknik klub basket Garuda kelompok putra usia 17-18 tahun. Metode yang digunakan dalam penelitian ini metode deskriptif. Tujuan penelitian ini adalah memberikan gambaran fisik dan teknik pemain basket Garuda kelompok putra usia 17-18 tahun. Hasil analisis data yang diperoleh adalah untuk profil fisik tidak terdapat satupun atlet yang berada pada kategori sempurna dan baik sekali dengan presentase 0%, terdapat 6 (35,3%) atlet berada pada kategori baik, terdapat 11 (64,7%) atlet berada pada kategori cukup, dan tidak terdapat satupun atlet yang berada pada kategori kurang sekali. Sedangkan untuk profil teknik tidak terdapat satupun atlet yang berada pada kategori sempurna (0%), terdapat 4 (23,5%) atlet berada pada kategori baik sekali, terdapat 8 (47,1%) atlet berada pada ketegori baik, terdapat 5 (29,4%) atlet berada pada kategori cukup, dan tidak terdapat satupun atlet berada pada kategori kurang dengan presentase 0%. Berdasarkan hal tersebut di atas maka penulis berkesimpulan bahwa profil fisik klub basket Garuda kelompok putra usia 17-18 tahun berada pada kategori

“cukup” dan profil teknik klub basket Garuda kelompok putra usia 17-18 tahun


(5)

Ashari Nopdiana, 2015

Profil fisik dan teknik klub basket garuda kelompok putra usia 17-18 tahun Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu *Mahasiswa Program Studi Pendidikan Kepelatihan Olahraga FPOK UPI angkatan 2010

The background of this research is the attempt of creating the best basketball players by investigating the requirements which have to be prepared in every stages. In fact, there has not been any data which can be reference as the target for athletes in every age stages to achieve, especially in the ages of 17 to 18. Thus, a data is needed to be the reference so that it can be found what kind of requirements which have to be fulfilled by the athletes. Garuda, one of the basketball clubs in NBL (Indonesia professional basketball competition), is not only a professional team but it also develops youth to be the next basketball players. The research problem is how the physical and technical profiles of Garuda basketball club’s 17 to 18 years old men group are like. Descriptive method was used in this research. This research aims at portraying the physical and technical profiles of Garuda basketball club’s 17 to 18 years old men group. In physical profile, the results show that no athlete (0%) is classified in perfect, very good, and low categories. Six (35.3%) and eleven (64.7%) of them are classified in good and moderate categories. Meanwhile, the results show that no athlete (0%) is classified in perfect and low categories on technical profile. Four (23.5%) and eight (47.1%) of them are classified in very good and good categories. Based on the results, it can be concluded that physical and technical profiles of Garuda basketball club’s 17 to 18 years old men group are considered as in moderate and good categories.


(6)

Ashari Nopdiana, 2015

Profil fisik dan teknik klub basket garuda kelompok putra usia 17-18 tahun Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR ISI

PERNYATAAN ... i

KATA PENGANTAR ... ii

UCAPAN TERIMA KASIH ... ... iii

ABSTRAK ... ... vi

DAFTAR ISI ... ... vii

DAFTAR TABEL ... ... x

DAFTAR GAMBAR ... ... xi

DAFTAR DIAGRAM ... xiii

DAFTAR LAMPIRAN ... xiv

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Rumusan Masalah ... 5

C. Tujuan Penelitian ... 5

D. Manfaat Penelitian ... 5

1. Secara Teoritis ... 5

2. Secara Praktis ... 6

E. Batasan Penelitian ... 6

F. Penjelasan Operasional ... 7

G. Struktur Organisasi Skripsi ... 7

BAB II KAJIAN TEORITIS ... 8

A. Hakikat Profil ... 8

B. Hakikat Permainan Basket ... 9

C. Hakikat Kondisi Fisik ... 15

1. Fleksibilitas ... 16

2. Kecepatan ... 17

3. Kekuatan ... 19

4. Daya Tahan ... 20

D. Kondisi Fisik Dalam Permainan BolaBasket ... 22

E. Teknik-Teknik Dalam Basket ... 24

1. Penguasaan Bola (Ball Handling) ... 25

a. Circle ... 26

b. Eight Form ... 26

c. Tapping ... 27

2. Passing (Mengoper Bola) ... 28

a. Chest Pass (Mengoper Bola Setinggi Dada) ... 29


(7)

Ashari Nopdiana, 2015

Profil fisik dan teknik klub basket garuda kelompok putra usia 17-18 tahun Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

c. Overhead Pass (Mengoper Bola dari Atas Kepala) ... 31

d. Javelin Pass (Operan Dengan Satu Tangan dari Atas Bahu/Kepala) ... 32

e. Push Pass ... 33

f. Side Pass ... 34

3. Catching (Menangkap Bola) ... 35

a. Gerakan Menangkap Bola di Depan Dada ... 35

b. Gerakan Menangkap Bola di Atas Kepala ... 36

c. Gerakan Menangkap Bola dari Samping ... 36

4. Gerakan Kaki Saat Menerima Bola ... 37

a. One Two Step ... 37

b. Jump Stop ... 37

5. Dribbling ... 38

a. Low Dribble ... 39

b. Speed Dribble ... 40

c. Cross Over Dribble ... 40

d. Reverse Dribble ... 41

e. Behind The Back Dribble ... 42

f. Between The Leg Dribble ... 42

6. Shooting (Menembak Bola) ... 43

a. Standing Shoot ... 43

b. Jump Shoot ... 44

c. Lay-Up Shoot ... 46

d. Hook Shoot ... 47

F. Anggapan Dasar ... 48

BAB III PROSEDUR PENELITIAN ... 52

A. Metode Penelitian ... 52

B. Populasi dan Sampel ... 52

1. Populasi ... 52

2. Sampel ... 53

C. Langkah-Langkah Penelitian ... 54

D. Instrumen Penelitian ... 55

1. Sit and Reach ... 56

2. Lari 20 Meter ... 57

3. Tes Kelincahan Agility Illinoise Test ... 59

4. Vertical Jump ... 61

5. Leg Dynamometer (Leg Strength) ... 62

6. Hand Dynamometer ... 64

7. Two Hand Medicine Ball-Put ... 65

8. Sit-Ups ... 66


(8)

Ashari Nopdiana, 2015

Profil fisik dan teknik klub basket garuda kelompok putra usia 17-18 tahun Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

10. Tes Melempar dan Menangkap Bola ... 70

11. Tes Menembak Bola Ke Keranjang Basket (Under Basket) ... 70

12. Tes Menembak Bola Ke Keranjang Basket (Medium Shoot) ... 71

13. Tes Menembak Bola Ke Keranjang Basket (Three Point Shoot) .. 71

14. Tes Lay-Up ... 72

15. Tes Menggiring Bola ... 73

E. Lokasi dan Waktu Pelaksanaan Observasi ... 75

F. Prosedur Pengolahan Data ... 75

1. Menghitung Nilai Rata-Rata ... 75

2. Menghitung Simpangan Baku ... 75

3. Penentuan Persentase ... 76

4. Memberi Nilai Konversi ... 77

5. Norma Kemampuan Fisik ... 77

BAB IV HASIL PENGOLAHAN DAN ANALISIS DATA ... 78

A. Hasil Pengolahan Data ... 78

1. Hasil Tes Fisik Klub Basket Garuda Putra KU 17-18 Tahun ... 78

a. Fleksibilitas (Sit and Reach) ... 78

b. Kecepatan (Lari 20 Meter) ... 79

c. Kelincahan (Agility Illinoise Test) ... 80

d. Power Tungkai (Vertical Jump) ... 81

e. Kekuatan Otot Tungkai (Leg Dynamometer) ... 82

f. Kekuatan Otot Lengan (Hand Dynamometer) ... 83

g. Power Otot Lengan dan Bahu (Two Hand Medicine Ball) ... 84

h. Daya Tahan Lokal Otot Perut (Sit Ups) ... 85

i. (Bleep Test) ... 86

2. Hasil Tes Teknik Klub Basket Garuda Putra KU 17-18 Tahun ... 87

a. Hasil Tes Melempar dan Menangkap Bola (Passing) ... 88

b. Hasil Tes Menembak Bola ke Keranjang Basket (Under Basket). 88 c. Hasil Tes Menembak Bola ke Keranjang Basket (medium shoot/ 2 point) ... 89

d. Hasil Tes Menembak Bola ke Keranjang (Shooting 3 Point) ... 90

e. Hasil Tes Lay Up ... 91

f. Hasil Tes Dribbling Illinoise ... 92

B. Diskusi Penemuan ... 94

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 107


(9)

Ashari Nopdiana, 2015

Profil fisik dan teknik klub basket garuda kelompok putra usia 17-18 tahun Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

B. Saran ... 107 DAFTAR PUSTAKA ... 109 LAMPIRAN-LAMPIRAN ... 111 RIWAYAT HIDUP


(10)

Ashari Nopdiana, 2015

Profil fisik dan teknik klub basket garuda kelompok putra usia 17-18 tahun Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Tingkat popularitas olahraga yang terus berkembang dimasyarakat berbanding lurus dengan peningkatan popularitas setiap cabang olahraga. Seperti popularitas sepak bola yang semakin bertambah penggemarnya, di mana sekarang tidak hanya kaum pria saja yang menyukai olahraga yang satu ini tetapi para wanita pun mulai menyenangi olahraga sepak bola. Selanjutnya hal serupa terjadi untuk cabang olahraga bola basket. Sekarang olahraga basket telah menduduki peringkat kedua sebagai olahraga popular di Indonesia.

Olahraga bola basket yang diciptakan oleh Dr. James Naismith pada tahun 1891 ini telah berkembang begitu pesat baik di Indonesia maupun di dunia. Definisi pertandingan bola basket menurut buku peraturan resmi bola basket tahun 2010 pasal 1 ayat 1.1 (2010, hlm. 1) ialah : “ Bola basket dimainkan oleh dua (2) tim yang masing-masing terdiri dari lima (5) pemain. Tujuan dari masing-masing tim adalah untuk mencetak angka ke keranjang lawan dan berusaha mencegah tim lawan mencetak angka.” Hal yang tidak jauh berbeda diungkapkan pula oleh Budiana dan Lubay (2013, hlm. 12) “Permainan bola basket adalah permainan dua regu yang berlawanan, dimainkan dengan lima orang pemain yang bertujuan untuk memasukkan bola sebanyak-banyaknya ke keranjang lawan dan mencegah kemasukan di keranjangnya sendiri”.

Orang yang menggemari olahraga basket ini kemudian berkumpul dan pada akhirnya mereka membentuk suatu perkumpulan atau yang biasa disebut klub. Tingkat popularitas basket yang kian hari kian berkembang berdampak pada semakin menjamurnya klub baru. Baik di daerah maupun di kota besar, klub-klub basket baru pun semakin banyak bermunculan. Klub basket Garuda merupakan salah satu dari sekian banyak klub basket yang ada di Indonesia.


(11)

Ashari Nopdiana, 2015

Profil fisik dan teknik klub basket garuda kelompok putra usia 17-18 tahun Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Garuda merupakan salah satu klub di NBL (kompetisi bolabasket professional Indonesia) yang tidak hanya sebagai tim professional, tetapi juga memiliki pembinaan bagi calon-calon atlet muda. Klub yang didirikan pada tahun 1991 awalnya bernama Hadtex Indosyntec Basket Ball Club. Klub ini telah beberapa kali berganti nama, ketika mulai mengikuti Kompetisi Bola Basket Utama (KOBATAMA) pertama kali pada tahun 1994, klub ini berganti nama menjadi Panasia Indosyntec. Kemudian pada tahun 2004, klub ini kembali berganti nama menjadi Panasia Senatama. Masih di tahun yang sama klub ini berganti nama kembali menjadi Garuda Panasia. Dengan bergantinya pemilik klub, pada tahun 2007 klub ini berganti nama menjadi Garuda Bandung. Setahun berikutnya klub ini kembali berganti nama menjadi Garuda Flexi Bandung dan kini klub tersebut bernama Garuda Kukar Bandung. Untuk tim pembinaan, pembinaan klub Garuda ini dimulai pada tahun 2008 dengan nama Garuda School Bandung. Namun kini hanya bernama Garuda. Pembinaan yang dilakukan oleh Garuda ini dibagi berdasarkan kelompok umur. Mulai dari kelompok usia 11-12 tahun, 13-14 tahun, 15-16 tahun, 17-18 tahun dan selanjutnya berjenjang ke tim Divisi I, Divisi II, dan klub Profesional yang bermain di Kompetisi NBL. Meski klub pembinaan Garuda ini baru berusia hampir 6 tahun, tetapi klub ini telah menciptakan pemain profesional. Muhammad Dhiya’Ul Haq, pemain Garuda Kukar Bandung yang berposisi sebagai Center ini merupakan jebolan dari akademi Garuda. Tim pembinaan yang dimiliki klub Garuda ini dipersiapkan untuk menjadi para pemain basket professional.

Setiap cabang olahraga sangat membutuhkan kemampuan fisik yang baik, disamping keterampilan teknik yang harus baik pula. Begitu pula untuk cabang olahraga bola basket, dimana kebutuhan komponen fisik dan teknik haruslah sangat diperhatikan. Kondisi fisik merupakan komponen penting yang tidak bisa dilupakan dan bahkan tidak bisa dihilangkan oleh setiap olahragawan untuk mencapai prestasi tertinggi. Siapa saja atlet yang memiliki kondisi fisik yang baik memiliki peluang yang besar untuk dapat meraih prestasi terbaik. Menurut


(12)

Ashari Nopdiana, 2015

Profil fisik dan teknik klub basket garuda kelompok putra usia 17-18 tahun Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Harsono (1988, hlm. 153) dalam buku coaching menjelaskan, kalau kondisi fisik baik maka :

1. Akan ada peningkatan dalam kemampuan system sirkulasi dan kerja jantung.

2. Akan ada peningkatan dalam kekuatan, kelentukan, stamina, kecepatan, dan lain-lain komponen kondisi fisik.

3. Akan ada ekonomi gerak yang lebih baik pada waktu latihan.

4. Akan ada pemulihan yang lebih cepat dalam organ-organ tubuh setelah latihan.

5. Akan ada respon yang cepat dari organisme tubuh kita apabila sewaktu-waktu respon demikian diperlukan.

Atlet yang memiliki kondisi fisik yang baik akan lebih cepat dalam menguasai dan meningkatkan kemampuan tekniknya. Harsono menjelaskan dalam buku latihan kondisi fisik (2001, hlm. 4) “. . . kalau kondisi fisik atlet baik, maka dia akan lebih cepat pula menguasai teknik-teknik gerakan yang dilatihkan”. Artinya, dengan memiliki kondisi fisik yang prima akan memudahkan atlet untuk melatih tekniknya agar lebih baik lagi. Sedangkan atlet yang memiliki kondisi fisik yang kurang, cenderung akan mengalami kesulitan untuk mengasah tekniknya agar lebih baik lagi. Hal itu menjadikan atlet yang memiliki kondisi fisik yang prima bila harus melakukan drill atau pengulangan latihan teknik yang banyak tidak akan cepat lelah dan apabila lelah itu terjadi sekalipun akan terjadi dalam waktu yang lama. Hal itu akan berbanding terbalik bagi atlet yang memiliki kondisi fisik yang kurang. Jumlah pengulangan yang dilakukan oleh atlet yang memiliki kondisi fisik yang kurang akan jauh lebih sedikit bila dibandingkan dengan atlet yang memiliki kondisi fisik yang prima.

Permainan bola basket adalah permainan yang membutuhkan kesiapan fisik yang ekstra. Dengan ukuran lapangan 28m x 15m, dan dimainkan oleh 10 orang di dalam lapangan membuat permainan bola basket ini menuntut untuk dapat bergerak dengan cepat, melakukan transisi dari menyerang ke bertahan maupun sebaliknya dengan cepat, serta memungkinkan terjadinya kontak fisik baik ketika


(13)

Ashari Nopdiana, 2015

Profil fisik dan teknik klub basket garuda kelompok putra usia 17-18 tahun Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

melakukan percobaan memasukkan maupun berusaha untuk mempertahankan agar keranjangnya tidak kemasukkan oleh lawan dan juga yang paling utama adalah dapat mempertahankan kemampuan serta keterampilan secara konsisten selama pertandingan. Untuk itu, kondisi fisik yang prima sangatlah dibutuhkan guna menunjang permainan dilapangan agar dapat bermain dengan sangat maksimal. Dari keempat komponen fisik yang ada yaitu fleksibilitas, kekuatan, kecepatan dan daya tahan, seluruhnya dominan dibutuhkan untuk cabang olahraga basket ini. Seluruh komponen fisik ini harus dipersiapkan dari periode atau tahap awal latihan hingga usia emas atlet.

Selain harus memiliki fisik yang baik, seseorang yang ingin menjadi pemain basket yang baik penguasaan tekniknya pun harus sudah istimewa. Giriwijoyo menjelaskan (2010, hlm. 314) “Ketrampilan teknik ialah kemampuan melakukan gerakan-gerakan ketrampilan suatu cabang olahraga dari mulai gerak ketrampilan yang paling sederhana sampai gerak ketrampilan yang tersulit, termasuk gerak tipu yang termasuk ciri cabang olahraga itu”. Teknik yang baik serta ditunjang oleh kemampuan fisik yang baik pula merupakan modal bagi seorang pemain untuk dapat berprestasi lebih baik lagi. Kedua komponen tersebut harus dimiliki secara bersamaan oleh setiap pemain. Bagi para pemain yang akan bermain di kompetisi basket tertinggi di Indonesia harus siap secara fisik dan teknik.

Usia 17-18 tahun merupakan usia atlet yang akan memasuki periode puncak atlet. Pada usia ini atlet harus sudah memiliki kondisi fisik dan penguasaan teknik yang baik. Sehingga ketika atlet memasuki masa emasnya akan lebih siap apabila kondisi fisik dan tekniknya sudah mencapai kebutuhan yang diperlukan. Di Klub Garuda sendiri, kelompok usia 17-18 tahun merupakan pembinaan kelompok usia yang paling akhir, karena setelah keluar dari kelompok usia 17-18 diharapkan para pemain kelompok usia tersebut dapat memasuki level yang lebih tinggi lagi bahkan tim profesional.

Agar dapat menciptakan pemain basket yang baik, harus sudah diketahui kebutuhan apa saja yang harus dipersiapkan untuk setiap tahapan. Pada


(14)

Ashari Nopdiana, 2015

Profil fisik dan teknik klub basket garuda kelompok putra usia 17-18 tahun Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

kenyataannya untuk target pencapaian yang harus dicapai oleh atlet pada setiap tahapan usia khususnya usia 17-18 tahun sampai saat ini masih belum ada data yang dapat dijadikan rujukan ataupun patokan target. Sehingga dibutuhkan data untuk dijadikan rujukan ataupun referensi pembanding agar dapat diketahui kebutuhan apa saja yang harus dipenuhi oleh tiap tahapan usia khususnya usia 17-18 tahun, karena pada usia tersebut merupakan gerbang bagi para bibit muda untuk memasuki gerbang bolabasket professional. Dengan adanya hasil penelitian ini diharapkan pelatih dapat mempersiapkan atletnya sebaik mungkin dan juga atlet dapat mempersiapkan dirinya semaksimal mungkin.

Berdasarkan uraian yang telah dijelaskan di atas, penulis tertarik untuk meneliti profil fisik dan teknik klub bola basket Garuda kelompok putra usia

17-18 tahun.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang di atas, maka penulis mengajukan rumusan masalah adalah sebagai berikut :

1. Bagaimana gambaran fisik pemain Basket Klub Garuda kelompok putra usia 17-18 tahun ?

2. Bagaimana gambaran teknik pemain Basket Klub Garuda kelompok putra usia 17-18 tahun ?

C. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dari penelitian ini adalah :

1. Memberikan gambaran fisik pemain Basket Klub Garuda kelompok putra usia 17-18 tahun.

2. Memberikan gambaran teknik pemain Basket Klub Garuda kelompok putra usia 17-18 tahun.


(15)

Ashari Nopdiana, 2015

Profil fisik dan teknik klub basket garuda kelompok putra usia 17-18 tahun Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu D. Manfaat Penelitian

Berdasarkan latar belakang dan tujuan penelitian, maka diharapkan penulis melalui penelitian ini adalah :

1. Secara Teoritis

Untuk memperoleh pamahaman secara teoritis yang pada akhirnya dapat dijadikan sebagai referensi bagi para pelatih maupun atlet untuk dapat mempersiapkan baik komponen fisik maupun teknik agar dapat menjalani suatu pertandingan dengan baik.

2. Secara Praktik

Hasil penelitian ini dapat dijadikan pembanding dalam memberikan porsi latihan fisik serta teknik sesuai dengan kebutuhan atlet untuk meningkatkan pencapaian prestasi untuk atlet tersebut.

E. Batasan Penelitian

Batasan penelitian sangat perlu dinyatakan sebagai pembatasan penelitian itu sendiri agar penelitian lebih terarah dan akan memperoleh suatu gambaran yang jelas. Oleh karena itu, dalam penelitian ini penulis membatasi masalah sebagai berikut:

1. Penelitian ini adalah penelitian deskriptif yang mendata kemampuan kondisi fisik dan keterampilan teknik atlet basket.

2. Sumber data adalah atlet bola basket putra klub garuda yang berusia 17-18 tahun.

3. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah teknik purposive

sampling.


(16)

Ashari Nopdiana, 2015

Profil fisik dan teknik klub basket garuda kelompok putra usia 17-18 tahun Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Untuk memudahkan pemahaman terhadap penelitian ini, terdapat ungkapan atau istilah yang perlu dijelaskan. Berikut ini adalah masing-masing istilah tersebut, yaitu:

1. Profil menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah grafik atau ikhtisar yang memberikan fakta tentang hal-hal khusus. Profil yang dimaksud dalam penelitian ini adalah menggambarkan keadaan atlet dalam bentuk grafik mengenai kemampuan fisik serta keterampilan teknik atlet basket.

2. Fisik menurut website KBBI http://kbbi.web.id/fisik adalah jasmani; Badan. Fisik disini mengenai komponen kondisi fisik pada cabang olahraga bola basket yang di dalamnya terdapat komponen seperti fleksibilitas, kekuatan, kecepatan serta daya tahan.

3. Keterampilan Teknik menurut kamus istilah olahraga (1981, hlm. 152) adalah cara-cara ketangkasan/keterampilan atau penguasaan dalam melakukannya. Teknik yang dibahas dalam penelitian ini adalah teknik permainan bolabasket yaitu antara lain passing, shooting, dribbling.

4. Klub menurut webiste KBBI http://kbbi.web.id/klub adalah perkumpulan yang kegiatannya mengadakan persekutuan untuk maksud tertentu. Klub dalam penelitian ini adalah klub basket Garuda.

5. Permainan bolabasket menurut Budiana dan Lubay (2013, hlm. 12) adalah permainan dua regu yang berlawanan, dimainkan dengan lima orang pemain yang bertujuan untuk memasukkan bola sebanyak-banyaknya ke keranjang lawan dan mencegah kemasukan di keranjangnya sendiri.

6. Kelompok usia/umur menurut website KBBI http://kbbi.web.id/kelompok adalah kelompok orang berdasarkan umur, misal anak-anak, remaja, dewasa. Dalam penelitian ini kelompok umur yang menjadi sampel penelitian adalah kelompok usia 17-18 tahun.


(17)

Ashari Nopdiana, 2015

Profil fisik dan teknik klub basket garuda kelompok putra usia 17-18 tahun Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Untuk mempermudah dalam pembahasan dan penyusunan selanjutnya, maka berikut ini rencana penulis untuk membuat kerangka penulisan yang akan diuraikan berdasarkan sistematika penulisan sebagai berikut :

Bab I Pendahuluan meliputi latar belakang penelitian, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, batasan penelitian, penjelasan operasional dan struktur organisasi skripsi. BAB II kajian pustaka, kerangka berfikir, dalam kajian pustaka berisikan teori-teori yang berhubungan dengan penelitian yang akan dilakukan yaitu tentang hakikat profil, permainan bolabasket, hakikat fisik, kondisi fisik dalam permainan bolabasket, teknik dalam bolabasket, anggapan dasar. BAB III metode penelitian membahas mengenai metode penelitian, populasi dan sampel, desain penelitian, instrument penelitian, pelaksanaan penelitian, prosedur penelitian. BAB IV hasil penelitian berisi tentang hasil penelitian, analisis data dan diskusi temuan. BAB V kesimpulan dan saran yang membahas kesimpulan hasil penelitian dan saran-saran yang akan diberikan.


(18)

Ashari Nopdiana, 2015

Profil fisik dan teknik klub basket garuda kelompok putra usia 17-18 tahun Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB III

PROSEDUR PENELITIAN

A. Metode Penelitian

Sebuah penelitian agar dapat mencapai tujuan dari penelitian tersebut membutuhkan suatu metode untuk mempermudah peneliti mendapatkan data hingga selanjutnya melakukan pengolahan dan akhirnya dapat menyimpulkan hasil dari penelitiannya. Arikunto (2010, hlm. 192) menjelaskan bahwa “Metode penelitian adalah cara yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data

penelitiannya.” Sugiyono (2013, hlm 2) menambahkan “Metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan

kegunaan tertentu.”

Penggunaan metode penelitian disesuaikan dengan permasalahan yang akan diteliti oleh penulis. Metode yang peneliti gunakan dalam penelitian ini adalah metode kuantitatif deskriptif, hal tersebut sesuai dengan yang dikemukakan oleh Arikunto (2010, hlm. 3) sebagai berikut “Penelitian deskriptif ini merupakan penelitian yang benar-benar hanya memaparkan apa yang terdapat atau terjadi

dalam sebuah kancah, lapangan, atau wilayah tertentu.” Metode deskriptif dapat memecahkan serta menyelidiki masalah yang diteliti serta dapat menggambarkan keadaan yang terjadi dengan maksud untuk mendapatkan gambaran umum secara jelas, sistematis, dan akurat mengenai fakta-fakta, sifat-sifat, serta hubungan fenomena yang diteliti.

B. Populasi dan Sampel 1. Populasi

Populasi merupakan sekumpulan objek yang akan diteliti dalam penelitian, dipilih dan ditentukan sesuai dengan pertimbangan peneliti atas dasar kualitas


(19)

Ashari Nopdiana, 2015

Profil fisik dan teknik klub basket garuda kelompok putra usia 17-18 tahun Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

serta karakteristik penelitiannya. Pengertian populasi menurut Sugiyono (2013:80)

adalah “...wilayah generalisasi yang terdiri atas : obyek/subyek yang mempunyai

kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti dipelajari dan

kemudian ditarik kesimpulan.”

Populasi dalam penelitian ini adalah atlet klub bolabasket Garuda divisi pembinaan yang terdiri dari 113 orang atlet putra dan putri yang terdaftar. Atlet klub bolabasket Garuda dipilih karena Garuda merupakan salah satu klub peserta NBL yang cukup stabil prestasinya yakni sering masuk dalam final four kompetisi bolabasket tertinggi di Indonesia. Lebih lanjut peneliti ingin mengetahui bagaimana klub basket Garuda menyiapkan bibit mudanya untuk siap turun dalam kompetisi basket tertinggi di Indonesia.

2. Sampel

Sampel merupakan bagian dari jumlah populasi yang diambil oleh peneliti dengan menggunakan metode pemilihan sampel. Sebagian dari populasi adalah sampel penelitian. Menurut Sugiyono (2013, hlm. 81) “Sampel adalah bagian dari

jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut.” Sampel yang

diambil dari populasi harus betul-betul ditentukan secara representatif (mewakili). Agar sampel penelitian dapat mewakili populasi, maka peneliti menentukan untuk mengambil salah satu cara pengambilan sampel yaitu sampel bertujuan atau

purposive sampling. Menurut Nasution (1982, hlm. 113) “Sampling purposive

dilakukan dengan mengambil orang-orang yang terpilih betul oleh peneliti menurut ciri-ciri spesifik yang dimiliki oleh sampel itu.” Dijelaskan pula oleh Arikunto (2010:183) bahwa :

Sampel bertujuan dilakukan dengan cara mengambil subjek bukan didasarkan atas strata, random, atau daerah tetapi didasarkan atas adanya tujuan tertentu. Teknik ini biasanya dilakukan karena beberapa petimbangan, misalnya alasan keterbatasan waktu, tenaga, dan dana sehingga tidak dapat mengambil sampel yang besar dan jauh.


(20)

Ashari Nopdiana, 2015

Profil fisik dan teknik klub basket garuda kelompok putra usia 17-18 tahun Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Berdasarkan pendapat para ahli di atas, peneliti mengambil sampel dari populasi yaitu berdasarkan pada tujuan peneliti yang ingin mengetahui kemampuan kondisi fisik serta keterampilan teknik atlet klub bolabasket Garuda divisi pembinaan. Sampel yang diambil dalam penelitian ini adalah kelompok putra usia 17-18 tahun sebanyak 17 orang. Pemilihan kelompok usia 17-18 Tahun adalah karena kelompok usia 17-18 tahun merupakan kelompok usia pembinaan terakhir dalam divisi pembinaan yang dimiliki klub basket Garuda. Peneliti ingin mengetahui kesiapan fisik dan teknik kelompok usia tersebut sebelum mereka siap turun dalam kompetisi bola basket professional di Indonesia. Karena setelah kelompok usia 17-18 tahun, jenjang selanjutnya kelompok Divisi II, kelompok Divisi I, serta tim Utama.

C. Langkah-Langkah Penelitian

Langkah-langkah penelitian disusun agar mempermudah kegiatan yang harus dilakukan dalam suatu penelitian, diperlukan suatu alur yang dijadikan pegangan agar penelitian tidak keluar dari ketentuan yang sudah ditetapkan sehingga hasil yang diperoleh sesuai dengan yang diharapkan.

Adapun langkah-langkah penelitian yang penulis lakukan dalam penelitian ini dapat dilihat pada Gambar 3.1 di halaman 53.


(21)

Ashari Nopdiana, 2015

Profil fisik dan teknik klub basket garuda kelompok putra usia 17-18 tahun Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Gambar 3.1.

Langkah-Langkah Penelitian

(Sumber : Penulis)

Menentukan Populasi

Menentukan Sampel

Menentukan Pendata/Tester

Mengumpulkan Data

Mengolah Data


(22)

Ashari Nopdiana, 2015

Profil fisik dan teknik klub basket garuda kelompok putra usia 17-18 tahun Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu D. Instrumen Penelitian

Kualitas hasil penelitian dipengaruhi oleh kualitas instrumen penelitian dan kualitas pengumpulan data. Instrumen penelitian digunakan sebagai alat untuk memperoleh data. Instrumen dapat berupa tes, observasi, wawancara, kuisioner, dan lain-lain. Instrumen harus disesuaikan dengan tujuan penelitiannya. Dalam penelitian ini, instrumen yang digunakan adalah tes. Sedangkan untuk bentuk evaluasinya yaitu bentuk evaluasi tes. Tes menurut Arikunto (2006, hlm. 150) adalah “ serentetan pertanyaan atau latihan serta alat lain yang digunakan untuk mengukur keterampilan, pengetahuan intelegensi, kemampuan atau bakat yang dimiliki oleh individu atau kelompok”.

Sebelum pengambilan data, peneliti harus mempersiapkan alat-alat dan tata cara pelaksanaan penelitian agar penelitian berjalan sesuai rencana. Alat-alat dan tata cara penelitian atau instrumen penelitian yang akan digunakan antara lain :

1. Sit and Reach

Tujuan : Untuk mengukur kelentukan dari otot punggung, juga elastisitas otot hamstring

Alat/fasilitas : Meteran Pelaksanaan :

Orang coba duduk di bidang datar kedua kaki rapat. Lalu buka kaki seluas mungkin, badan dibungkukkan ke bawah, tangan lurus. Renggutkan badan ke bawah perlahan-lahan sejauh mungkin, kedua tangan berhenti pada jangkauan terjauh.


(23)

Ashari Nopdiana, 2015

Profil fisik dan teknik klub basket garuda kelompok putra usia 17-18 tahun Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Jarak jangkauan yang terjauh yang dapat dicapai oleh orang coba dari dua kali percobaan, yang diukur dalam cm.

Tabel 3.1

Kriteria Sit and Reach : Rentang Skor Kriteria

>24 cm Sempurna

18-23 cm Sangat Baik

12-17 cm Baik

6-11 cm Cukup


(24)

Ashari Nopdiana, 2015

Profil fisik dan teknik klub basket garuda kelompok putra usia 17-18 tahun Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Gambar 3.2

Sit and Reach

(Sumber :

http://www.flexiscore.com/sitebuilder/images/how_to_-_sit_and_reach_test-244x432.png)

2. Lari 20 Meter

Tujuan : Mengukur Komponen Kecepatan

Alat : Stopwatch, meteran, lintasan, pluit Pelaksanaan :

Orang coba berdiri di belakang garis start, dengan sikap start melayang. Pada aba-aba “ya” ia berusaha lari secepat mungkin mencapai finish. Tiap orang coba diberikan kesempatan dua kali percobaan.

Skor :

Jumlah waktu tempuh yang terbaik dari dua kali percobaan.

Tabel 3.2

Kriteria Tes Lari 20 Meter :

Rentang Skor Kriteria

- Sempurna

- Sangat Baik

< 3,1 detik Baik

3,1 – 3.3 detik Cukup


(25)

Ashari Nopdiana, 2015

Profil fisik dan teknik klub basket garuda kelompok putra usia 17-18 tahun Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Gambar 3.3

Sprint 20 Meter

(Sumber : Google, diakses tanggal 10 Oktober 2014)

3. Tes Kelincahan Illinois Agility Test

Petunjuk pelaksanaan Illinois Agility Test

a. Tujuan : Tes ini disusun untuk mengukur kelincahan b. Alat dan pelaksanaan :

1) Lintasan lari sepanjang 10 m dan lebar 5 m 2) Peluit dan Stopwatch

3) Cone sebagai rintangan

4) Kapur sebagai garis pembatas 5) Blangko dan

6) Alat tulis

c. Petugas : pengatur testee di garis pemberangkatan, pemberangkat testee dan pencatat hasil


(26)

Ashari Nopdiana, 2015

Profil fisik dan teknik klub basket garuda kelompok putra usia 17-18 tahun Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Testee berdiri di garis start setelah aba-aba “siap” –“ya”. Testee lari lurus ke

cone no 2, kemudian kembali dan lari zig-zag melewati cone 3, 4, 5, 6 dengan

secepat mungkin, setelah sampai di ujung lintasan harus kembali ke arah semula dan berlari ke cone 7 dan langsung ke cone 8

Penelitian:

Hasil waktu yang dicapai dalam satuan detik adalah setelah peserta tes lari melewati garis start.

Tabel 3.3

Kriteria Tes Kelincahan Agility Illinois Test: Rentang Skor Kriteria

< 15.2 Sempurna

15.2 - 16.1 Baik Sekali

16.2 - 18.1 Baik

18.2 - 18.3 Cukup

> 18.3 Kurang


(27)

Ashari Nopdiana, 2015

Profil fisik dan teknik klub basket garuda kelompok putra usia 17-18 tahun Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Gambar 3.4

Tes kelincahan Agility Illinois Test

(Sumber : Google, diakses tanggal 17 September 2014 pukul 15.25)

4. Vertical Jump

Tujuan : Mengukur daya ledak (tenaga eksplosif) otot tungkai Alat/Fasilitas :

a. Dinding yang rata dan lantai yang rata dan cukup luas b. Serbuk kapur dan alat penghapus

c. Formulir pencatatan hasil tes dan alat tulis d. Meteran


(28)

Ashari Nopdiana, 2015

Profil fisik dan teknik klub basket garuda kelompok putra usia 17-18 tahun Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Subyek berdiri tegak dekat dinding, kedua kaki, papan dinding berada di samping tangan kiri atau kanannya. Kemudian tangan yang berada dekat dinding diangkat lurus ke atas telapak tangan ditempelkan pada papan berskala, sehingga meninggalkan bekas raihan jarinya. Kedua tangan lurus berada di samping badan kemudian subyek mengambil sikap awalan dengan membengkokkan kedua lutut dan kedua tangan diayun ke belakang, kemudian subyek meloncat setinggi mungkin sambil menepuk papan berskala dengan tangan yang terdekat dengan dinding, sehingga meninggalkan bekas raihan pada papan berskala. Tanda ini menampilkan tinggi raihan loncatan subyek tersebut. Subyek diberi kesempatan melakukan sebanyak dua kali loncatan.

Tabel 3.4

Kriteria Vertical Jump

Rentang Skor Kriteria

≥ 70 Sempurna

62-69 Sangat Baik

53-61 Baik

46-52 Cukup

38-45 Kurang

Skor :

Selisih yang terbesar antara jangkauan sesudah melompat dengan tinggi jangkauan sebelum melompat, dari dua kali percobaan. Tinggi jangkauan diukur dalam satuan cm.


(29)

Ashari Nopdiana, 2015

Profil fisik dan teknik klub basket garuda kelompok putra usia 17-18 tahun Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Gambar 3.5

Vertical Jump

(Sumber :

http://www.basketballhow.com/wp-content/uploads/2013/04/vertical-jump-test.jpg)

5. Leg Dynamometer (Leg Strength)

Tujuan : Mengukur komponen kekuatan otot (tungkai) Alat/Fasilitas : Leg Dynamometer

Pelaksanaan :

Orang coba memakai pengikat pinggang, kemudian berdiri dengan membengkokkan kedua lututnya sebesar 45 derajat, lalu alat tersebut dikaitkan pada leg dynamometer. Setelah itu orang coba berusaha sekuat-kuatnya meluruskan kedua tungkainya. Setelah orang itu ternyata telah maksimum meluruskan kedua tungkainya, lalu lihat jarum alat tersebut menunjukkan angka berapa. Angka ini menyatakan besarnya kekuatan otot tungkai orang tersebut.

Skor :

Besarnya kekuatan otot tungkai yang dapat dilihat pada alat tersebut. Angka yang ditunjukkan oleh jarum alat tersebut menyatakan besarnya kekuatan otot tungkai tersebut yang diukur dalam kg.


(30)

Ashari Nopdiana, 2015

Profil fisik dan teknik klub basket garuda kelompok putra usia 17-18 tahun Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Tabel 3.5

Kriteria Leg Dynamometer

Rentang Skor Kriteria

≥ 351 Sempurna

283-350 Sangat Baik

215-282 Baik

146-214 Cukup

77-145 Kurang

Satuan dalam kg.

Gambar 3.6

Leg Dynamometer

( Sumber : http://prohealthcareproducts.com/images/baseline-adolescent-back-legs-chest-dynamometer.jpg)

6. Hand Dynamometer

Tujuan : Mengukur komponen kekuatan otot lengan Alat/fasilitas : Hand Dynamometer


(31)

Ashari Nopdiana, 2015

Profil fisik dan teknik klub basket garuda kelompok putra usia 17-18 tahun Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

1. Orang coba berusaha menekan alat dengan kedua tangan secara bersama-sama sekuat-kuatnya, kemudian alat tersebut menunjukkan besarnya dari kemampuan menekan orang tersebut.

2. Tiap-tiap orang coba diberi kesempatan masing-masing dua kali percobaan.

Skor :

Kemampuan daya dorong terbesar yang dapat dilakukan oleh orang coba dari dua (dua) kali percobaan yang dapat dicoba pada alat tersebut.

Tabel 3.6

Kriteria Hand Dynamometer

Rentang Skor Kriteria

≥ 51 Sempurna

44-50 Sangat Baik

37-43 Baik

30-36 Cukup

23-29 Kurang


(32)

Ashari Nopdiana, 2015

Profil fisik dan teknik klub basket garuda kelompok putra usia 17-18 tahun Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Gambar 3.7

Hand Dynamometer

(Sumber : http://www.sportstek.net/images/push-pull.jpg)

7. Two Hand Medicine Ball-Put

Tujuan : Mengukur komponen Power (otot lengan dan bahu) Alat/fasilitas : Bola medicine seberat 6 pound, Pita ukuran, Tali, Kursi Pelaksanaan :

Orang coba duduk tegak di kursi, sambil kedua tangan memegang bola medicine. Sehingga bola tersebut menyentuh dada. Kemudian kedua tangan mendorong bola tersebut ke depan sejauh mungkin. Sebelum orang coba mendorong bola medicine, seutas tali dilingkarkan pada dada orang coba dan ditarik ke belakang, sehingga bdan bersandar pada kursi. Hal ini untuk mencegahagar orang coba pada waktu mendorong ttidak dibantu oleh gerakan badan ke depan. Orang coba diberi kesempatan 3 (tiga) kali percobaan.

Skor :

Jarak tolakan yang terjauh dari 3 (tiga) kali percobaan, yang diukur mulai dari tepi luar kursi sampai batas/tanda dimana bola medicine tersebut jatuh. Jarak diukur dengan cm.


(33)

Ashari Nopdiana, 2015

Profil fisik dan teknik klub basket garuda kelompok putra usia 17-18 tahun Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Kriteria Two Hand Medicine Ball-Put

Rentang Skor Kriteria

≥ 6,23 Sempurna

5,38-6,22 Sangat Baik

4,53-5,37 Baik

3,68-4,52 Cukup

2,63-3,67 Kurang

Satuan dalam m.

Gambar 3.8

Two Hand Medicine Ball-Put

(Sumber :

http://1.cdn.nhle.com/senators/images/upload/2009/09/014FL_TraningCamp0909 12_slide.jpg)

8. Sit Ups

Tujuan : Mengukur komponen daya tahan lokal otot perut.

Alat : Matras

Pelaksanaan :

Orang coba tidur terlentang, kedua tangan saling berkaitan di belakang kepala, kedua kaki dilipat sehingga lutut membentuk 90 derajat. Seorang pembantu


(34)

Ashari Nopdiana, 2015

Profil fisik dan teknik klub basket garuda kelompok putra usia 17-18 tahun Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

memegang erat-erat kedua pergelangan kaki orang coba dan menekannya pada saat orang coba bangun. Orang coba berusaha bangun sehingga berada dalam sikap duduk dan kedua siku dikenakan pada kedua lutut dan kemudian dia kembali ke sikap semula. Lakukan gerakan ini secara berulang-ulang, sampai orang coba tak mampu mengangkat badannya lagi. Perhatikan agar sikap tungkai selalu membentuk sudut 90 derajat, pada waktu melakukan sit-ups.

Skor :

Jumlah gerakan sit-ups yang betul, yang dapat dilakukan oleh orang coba.

Tabel 3.8 Kriteria Sit-Ups

Rentang Skor Kriteria

≥ 90 Sempurna

70-89 Sangat Baik

50-69 Baik

30-49 Cukup

10-29 Kurang

Gambar 3.9

Sit-Ups


(35)

Ashari Nopdiana, 2015

Profil fisik dan teknik klub basket garuda kelompok putra usia 17-18 tahun Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 9. Bleep test

Tes Lari Multi Tahap atau Bleep Test memiliki tujuan yaitu untuk mengukur tingkat efesiensi fungsi jantung dan paru-paru, yang ditunjukkan melalui pengukuran pengambilan oksigen masksimum (maximum oxygen

uptake).

Fasilitas dan alat :

(1) Lintasan datar dan tidak licin (2) Meteran

(3) Kaset (pita suara)/ file suara bleep test (4) Kerucut/cones

(5) Stop watch Petugas : (1) Pengukur jarak (2) Petugas start (3) Pengawas lintasan (4) Pencatat skor

Pelaksanaan :

- Pertama-tama ukurlah jarak sepanjang 20 meter dan beri tanda pada kedua ujungnya dengan kerucut atau tanda lain sebagai tanda jarak. Siapkan pita suara kaset/file suara bleep test.

Peserta tes disarankan melakukan pemanasan terlebih dahulu sebelum mengikuti tes dengan melaksanakan beberapa gerakan seluruh anggota tubuh secara umum, sekaligus dengan beberapa macam peregangan, terutama dengan menggerakan otot-otot kaki.


(36)

Ashari Nopdiana, 2015

Profil fisik dan teknik klub basket garuda kelompok putra usia 17-18 tahun Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

- Hidupkan pita suara/file suara. Jarak antara dua sinyal “TUT” menandai suatu interval 1 menit.

- Beberapa petunjuk untuk peserta tes telah tersedia dalam kaset. Pita kaset mengeluarkan sinyal suara “TUT” tunggal pada beberapa interval yang teratur.

- Peserta test berusaha sampai keujung berlawanan bertepatan dengan saat

sinyal “TUT” pertama berbunyi. Kemudian meneruskan berlari dengan

kecepatan sama, agar dapat sampai keujung lintasan bertepatan dengan

terdengar sinyal “TUT” berikutnya.

- Akhir setiap lari bolak-balik (balikan) ditandai dengan “TUT” tunggal,

sedangkan akhir tiap tahap ditandai dengan sinyal “TUT” tiga kali berturut -turut, serta oleh pemberi petunjuk dalam rekaman pita tersebut.

- Peserta tes harus selalu menempatkan satu kaki pada atau tepat dibelakang tanda garis start/finish pada akhir setiap lari.

- Peserta tes harus meneruskan lari selama mungkin sampai tidak mampu lagi menyesuaikan dengan kecepatan yang telah diatur dalam pita rekaman sehingga peserta tes secara sukarela harus menarik diri dari tes yang sedang dilakukan.

- Apabila peserta tes gagal mencapai jarak dua langkah menjelang garis ujung

pada saat terdengar sinyal “TUT”, peserta tes masih diberi kesempatan untuk meneruskan dua kali lari agar dapat memperoleh kembali langkah yang diperlukan sebelum ditarik mundur.

- Tes ini bersifat maksimal progresif, artinya cukup mudah pada permulaannya kemudian meningkat dan makin sulit menjelang saat-saat terakhir. Agar hasilnya cukup valid, peserta tes harus mengerahkan kerja maksimal sewaktu menjalani tes ini, dan oleh karena itu peserta tes harus berusaha mencapai tahap setinggi mungkin sebelum menghentkan tes.


(37)

Ashari Nopdiana, 2015

Profil fisik dan teknik klub basket garuda kelompok putra usia 17-18 tahun Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Tabel 3.9 Kriteria VO2Max

Rentang Skor Kriteria

≥ 75 Sempurna

58-74 Sangat Baik

48-57 Baik

37-47 Cukup

≤ 36 Kurang

10.Tes Melempar dan Menangkap Bola

Pelaksanaan :

Orang coba dengan bola di tangan berdiri garis yang jauhnya 3 m dari tembok. Setelah aba-aba “ya”, testee berusaha melempar bola dalam waktu 30 detik.

Selama melakukan tes, testee tidak boleh menginjak atau melewati garis. Apabila pada waktu melakukan lemparan salah satu atau kedua kaki tes menginjak atau melewati garis, maka lemparan tersebut dianggap tidak sah dan tidak diberi angka. Lemparan dihitung sejak bola lepas dari kedua tangan.

11.Tes Menembak Bola ke Keranjang Basket (Under Basket)

Pelaksanaan :

Orang coba dengan bola di depan dada berdiri di seberang tempat di bawah basket. Setelah aba-aba “ya”, testee berusaha memasukan bola tersebut sebanyak mungkin ke dalam basket dalam waktu 30 detik, bola harus terlebih


(38)

Ashari Nopdiana, 2015

Profil fisik dan teknik klub basket garuda kelompok putra usia 17-18 tahun Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

dahulu menyentuh papan basket. Hanya bola yang sah masuk yang diberi skor.

12.Tes Menembak Bola ke Keranjang Basket (Medium Shoot)

Pelaksanaan :

Orang coba dengan bola di depan dada berdiri 3,375 m dari ring basket. Setelah aba-aba “ya”, testee berusaha memasukan bola tersebut. Testee

melakukan shooting dari 5 titik yang berbeda dengan setiap titik diberi kesempatan 5 (lima) bola dan setiap melakukan shooting, peraturan lima detik berlaku. Hanya bola yang sah masuk yang diberi skor. Testee diberikan 2 kali kesempatan melakukan tes, dan hasil tes diambil skor terbesar dari 2 kali percobaan melakukan.

Gambar 3.10

Tes Medium Shoot (Sumber : Data Penulis)


(39)

Ashari Nopdiana, 2015

Profil fisik dan teknik klub basket garuda kelompok putra usia 17-18 tahun Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Pelaksanaan :

Orang coba dengan bola di depan dada berdiri di garis three point. Setelah aba-aba “ya”, testee berusaha memasukan bola tersebut. Testee melakukan shooting dari 5 titik yang berbeda dengan setiap titik diberi kesempatan 5 (lima) bola, dan setiap melakukan shooting peraturan 5 detik sesuai dengan peraturan berlaku. Hanya bola yang sah masuk yang diberi skor. Testee diberikan 2 kali kesempatan melakukan tes, dan hasil tes diambil skor terbesar dari 2 kali percobaan melakukan.

Gambar 3.11

Tes Three Point Shoot (Sumber : Data Penulis)

14.Tes Lay Up

Pelaksanaan :

Testee melakukan tes lay up dari dua (2) titik yaitu dari wing kanan dan kiri. Testee dibantu oleh dua orang rekan yang berada di titik 1 dan 2. Testee

berdiri sambil memegang bola di depan perut dan di belakang garis three point di titik 1. Tes diawali dengan melakukan dribble mendekati ring kemudian


(40)

Ashari Nopdiana, 2015

Profil fisik dan teknik klub basket garuda kelompok putra usia 17-18 tahun Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

dilanjutkan dengan melakukan lay up dan testee melakukan rebound sendiri lalu bola hasil rebound dioperkan kembali ke rekan yang berada di titik 1. Setelah bola pertama dioperkan, testee kembali berlari ke titik 2 untuk mengambil bola berikutnya dan melakukan lay up dari titik yang ke 2. Testee kembali melakukan dribble mendekati ring kemudian dilanjutkan dengan melakukan lay up dan testee melakukan rebound sendiri lalu bola hasil

rebound dioperkan kembali ke rekan yang berada di titik 2. Testee diberi

kesempatan selama 1 menit dan melakukan lay up sebanyak mungkin.

Setiap bola yang masuk dihitung 1 poin. Testee dinyatakan gagal mendapatkan skor apabila testee mendribble bola menggunakan kedua tangan secara bersamaan (double) atau dengan cara menangkap bola dengan cara menangkap bola dengan kedua tangan lalu memantulkannya kembali ke lantai.

Testee mendribble bola tidak sesuai dengan arah yang telah ditentukan. Testee

melanggar peraturan travelling yaitu melakukan step lay up lebih dari 2 langkah.

Gambar 3.12

Tes Lay-Ups (Sumber : Data penulis)


(41)

Ashari Nopdiana, 2015

Profil fisik dan teknik klub basket garuda kelompok putra usia 17-18 tahun Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 15.Tes Menggiring Bola

Pelaksanaan :

Testee berdiri sambil memegang bola di depan perut dan di belakang garis start. Setelah aba-aba “ya” testee mendribbling bola melewati rintangan

dengan arah yang sudah ditentukan. Apabila testee sudah mencapai pada titik akhir maka pencatat waktu mematikan waktu dan menuliskan catatan waktunya.

Testee dinyatakan gagal mendapatkan skor apabila testee mendribble bola

menggunakan kedua tangan secara bersamaan (double) atau

Testee dinyatakan gagal mendapatkan skor apabila testee mendribble bola

menggunakan kedua tangan secara bersamaan (double) atau dengan cara menangkap bola dengan cara menangkap bola dengan kedua tangan lalu memantulkannya kembali ke lantai. Testee mendribble bola tidak sesuai dengan arah yang telah ditentukan. Testee melanggar peraturan travelling yaitu testee melewati kursi dengan cara dibawa lari atau berjalan dengan tidak memantulkan bola ke lantai.

Tes keterampilan bola basket ini dapat digunakan juga untuk mengklasiifikasi keterampilan atlet, menentukan kemajuan belajar, mengetahui hasil latihan dan memberikan nilai keterampilan dari atlet dalam cabang olahraga bola basket.


(42)

Ashari Nopdiana, 2015

Profil fisik dan teknik klub basket garuda kelompok putra usia 17-18 tahun Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Gambar 3.13

Tes dribbling menggunakan Agility Illinois Test

(Sumber : Google, diakses tanggal 17 September 2014 pukul 15.25)

E. Lokasi dan Waktu Pelaksanaan Observasi

Hari dan Tanggal : Sabtu & Senin, 27 & 29 September 2014

Waktu : 16.00 s/d 18.00 WIB dan 15.00 s/d 17.00 WIB

Tempat : Gor Tri Lomba Juang, Komp. Lapangan Pajajaran, Bandung dan lapang Saparua.

F. Prosedur Pengolahan Data

Pengolahan data dilakukan setelah data didapatkan. Pengolahan data diolah menggunakan rumus-rumus statistika. Pengolahan data dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Menghitung Nilai Rata-Rata

Cara menghitung rata-rata dalam penelitian ini, peneliti menggunakan rumus sebagai berikut :

̅ = ∑ Keterangan :


(43)

Ashari Nopdiana, 2015

Profil fisik dan teknik klub basket garuda kelompok putra usia 17-18 tahun Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

̅

= Nilai rata-rata yang dicari

x

= Skor mentah N = Jumlah sampel

∑ = Jumlah dari

2. Menghitung Simpangan Baku

Cara menghitung rata-rata dalam penelitian ini, peneliti menggunakan rumus sebagai berikut :

√∑ ̅

Keterangan :

S = Simpangan baku yang dicari

∑ = Jumlah dari

Xi = Nilai data mentah

̅ = Nilai rata-rata yang dicari N = Jumlah sampel

3. Penentuan Persentase

Pengolahan data menghasilkan hasil data, dari data yang diolah kemudian disederhanakan kedalam persentase menggunakan analisis deskriptif persentase dengan rumus yang tertera berikut ini :

DF = x 100 % Keterangan :

DF = Klasifikasi nilai

F = Jumlah skor yang masuk dalam klasifikasi nilai dalam setiap tes N = Jumlah keseluruhan skor


(44)

Ashari Nopdiana, 2015

Profil fisik dan teknik klub basket garuda kelompok putra usia 17-18 tahun Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Persentase dari hasil pengolahan data disederhanakan dalam bentuk diagram batang dan diagram lingkaran, seperti Gambar 3.14.

Gambar 3.14

Diagram Batang

4. Memberi Nilai Konversi

Memberi nilai konversi dari setiap kategori komponen kondisi fisik, dengan sesuai pada table di bawah ini.

Tabel 3.10

Tabel Konversi Nilai Kondisi Fisik

(Sumber : Modul Tes dan Pengukuran Keolahragaan)

Kategori Konversi Nilai

Sempurna Baik Sekali Baik Cukup Kurang 10 8 6 4 2

5. Norma Kemampuan Fisik 0 20 40 60 80 100 120 Category 1 Series 1 Series 2 Series 3


(45)

Ashari Nopdiana, 2015

Profil fisik dan teknik klub basket garuda kelompok putra usia 17-18 tahun Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Penentuan kriteria kondisi fisik atlet ditentukan berdasarkan norma yang telah ditetapkan. Adapun norma untuk kemampuan fisik seperti dijelaskan pada tabel di bawah ini :

Tabel 3.11

Tabel Norma Kemampuan Fisik

(Sumber : Modul Tes dan Pengukuran Keolahragaan)

Nilai Kriteria Kondisi Fisik

9,5 – 10 7,6 – 9,4 6 – 7,5 4 – 5,9 2 – 3,9

Sempurna (SM) Baik Sekali (BS)

Baik (B) Cukup (C)


(46)

Ashari Nopdiana, 2015

Profil fisik dan teknik klub basket garuda kelompok putra usia 17-18 tahun Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil pengolahan, penghitungan, dan penganalisisan data, maka dapat ditarik kesimpulan profil fisik dan teknik klub bolabasket Garuda kelompok putra usia 17-18 tahun adalah sebagai berikut :

1. Profil fisik klub bolabasket Garuda kelompok putra usia 17-18 tahun berada

pada kategori “Cukup”.

2. Profil teknik klub bolabasket Garuda kelompok putra usia 17-18 tahun

berada pada kategori “Baik”.

B. Saran

Berdasarkan kesimpulan dari hasil penelitian yang telah penulis lakukan dan kemukakan, ada beberapa hal yang ingin penulis sampaikan sebagai masukan dan saran sebagai berikut:

1. Bagi pelatih basket khususnya klub basket garuda divisi pembinaan, hendaknya lebih baik lagi dalam mempersiapkan atlet-atletnya baik dari tahapan usia awal seperti 8-10 tahun 10-12 tahun, 13-14 tahun, 15-16 tahun hingga 17-18 tahun, supaya ketika atlet memasuki usia emasnya menjadi lebih baik lagi dan lebih siap lagi dalam menghadapi sistem kompetisi yang sudah pasti lebih berat dan lebih sulit lagi. Dalam penyusunan program latihan pun diharapkan khususnya faktor fisik dan teknik harus lebih ditingkatkan lagi. Selain juga faktor taktik dan mental yang tidak boleh dilupakan juga.


(47)

Ashari Nopdiana, 2015

Profil fisik dan teknik klub basket garuda kelompok putra usia 17-18 tahun Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

2. Bagi para atlet bolabasket khususnya atlet klub basket Garuda kelompok putra usia 17-18 tahun, senantiasa menjaga dan meningkatkan terus kemampuan fisik, teknik, taktik, dan mental. Keterampilan teknik yang baik akan dapat dipertahankan lebih lama ketika dalam pertandingan apabila seorang atlet didukung pula oleh kemampuan fisik yang baik. Serta diharapkan kepada para atlet agar senantiasa menumbuhkan kesadaran dirinya untuk terus meningkatkan kemampuannya dan tidak cepat puas dengan kemampuan yang sudah dimiliki sebelumnya. Sehingga dalam melaksanakan setiap menu latihan, dapat dilakukan dengan serius, semangat, dan penuh kesadaran diri akan pentingnya setiap materi yang diberikan oleh pelatih.

3. Bagi para rekan mahasiswa yang akan melakukan penelitian tentang profil fisik dan teknik pada permainan bolabasket, penulis menganjurkan untuk meneliti tingkatan yang lebih baik lagi, seperti tim professional NBL, ataupun Timnas. Sehingga dari hasil penelitian tersebut dapat dijadikan rujukan yang lebih baik lagi dalam mempersiapkan calon-calon atlet penerus yang siap dalam memasuki kompetisi yang lebih berat lagi.

4. Bagi para peneliti lanjut yang masih berkaitan dengan penelitian yang dilakukan penulis, penulis menganjurkan untuk melakukan penelitian lebih lanjut dengan kajian yang lebih mendalam sehingga hasilnya dapat diterapkan di dunia kepelatihan, teknologi, ataupun pendidikan.


(48)

Ashari Nopdiana, 2015

Profil fisik dan teknik klub basket garuda kelompok putra usia 17-18 tahun Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR PUSTAKA

Ahmadi. Nuril. (2007). Permainan Bola Basket. Solo: Era Intermedia.

Arikunto, S. (2010). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: PT Rineka Cipta.

Bompa, T. O. (1999). Periodization Training For Sport. United States Of America: Versa Press.

Bompa, T. O. (2000). Total Training for Young Champions. United States Of America: Versa Press.

Brittenham, Greg. (1996). Bola Basket Panduan Lengkap Latihan Khusus

Pemantapan. Jakarta Utara: PT. RajaGrafindo Persada.

Brown, Lee E, dan Ferrigno, Vince A. (2005) Training For Speed, Agility, and

Quickness. USA: Human Kinetics.

Budiana, D., & Lubay, L. H. (2013). Pembelajaran Permainan Bola Basket. Bandung: Prodi PJKR.

Cholil, D. H. (2008). Tes Kemampuan Kondisi Fisik Dasar Cabang-Cabang Olahraga. Bandung: Jurusan Pendidikan Kepelatihan Olahraga. FPOK UPI. Giriwijoyo, S., & Sidik, D. Z. (2010). Ilmu Faal Olahraga (Fisiologi Olahraga).

Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Harsono. (1988). Coaching dan Aspek-Aspek Psikologi dalam Coaching. Jakarta: CV Tambak Kusuma.

Harsono. (2004). Latihan Kondisi Fisik.

Matjan, B. N. (2010). Ilmu Kesehatan Olahraga. Bandung: Prodi Kepelatihan Olahraga.

Napitupulu et al. (1983). Kamus Istilah Olahraga.

Nasution, S. (1982). Metode Research. Bandung: Jemmars.

Nurhasan., et al. (2008). Modul Tes dan Pengukuran Keolahragaan. Bandung: FPOK.


(49)

Ashari Nopdiana, 2015

Profil fisik dan teknik klub basket garuda kelompok putra usia 17-18 tahun Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Sugiyono. (2013). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.

Tim Dosen Basket. (2010). Peraturan Resmi Bola Basket 2010. Bandung: FPOK. Universitas Pendidikan Indonesia. (2012). Pedoman Penulisan Karya Ilmiah.

Bandung: Universitas Pendidikan Indonesia.

Wissel, Hal. (2000). Step to Success BasketBall. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.

Skripsi :

YOPI. (2007). Profil Kebugaran Jasmani Siswa Sekolah Dasar Di Desa dan Di Kota Kabupaten Garut. Bandung: UPI.

Setiawan A. (2014). Profil Kecepatan Tendangan Idan Dollyo Chagi Pada Atlet Tim Taekwondo UPI. Bandung: UPI

Sumber Internet :

http://www.flexiscore.com/sitebuilder/images/how_to_-_sit_and_reach_test 244x432.png

http://www.basketballhow.com/wp-content/uploads/2013/04/vertical-jump-test.jpg

http://prohealthcareproducts.com/images/baseline-adolescent-back-legs-chest-dynamometer.jpg

http://www.sportstek.net/images/push-pull.jpg

http://1.cdn.nhle.com/senators/images/upload/2009/09/014FL_TraningCamp090912_ slide.jpg

http://www.ibodz.com/files/exerciseimages/sit-up-0.JPG http:/kbbi.web.id/fisik

http:/kbbi.web.id/kelompok http:/kbbi.web.id/klub


(50)

Ashari Nopdiana, 2015

Profil fisik dan teknik klub basket garuda kelompok putra usia 17-18 tahun Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu


(1)

79

Ashari Nopdiana, 2015

Profil fisik dan teknik klub basket garuda kelompok putra usia 17-18 tahun Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Penentuan kriteria kondisi fisik atlet ditentukan berdasarkan norma yang telah ditetapkan. Adapun norma untuk kemampuan fisik seperti dijelaskan pada tabel di bawah ini :

Tabel 3.11

Tabel Norma Kemampuan Fisik

(Sumber : Modul Tes dan Pengukuran Keolahragaan) Nilai Kriteria Kondisi Fisik 9,5 – 10

7,6 – 9,4 6 – 7,5 4 – 5,9 2 – 3,9

Sempurna (SM) Baik Sekali (BS)

Baik (B) Cukup (C)


(2)

Ashari Nopdiana, 2015

Profil fisik dan teknik klub basket garuda kelompok putra usia 17-18 tahun Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil pengolahan, penghitungan, dan penganalisisan data, maka dapat ditarik kesimpulan profil fisik dan teknik klub bolabasket Garuda kelompok putra usia 17-18 tahun adalah sebagai berikut :

1. Profil fisik klub bolabasket Garuda kelompok putra usia 17-18 tahun berada pada kategori “Cukup”.

2. Profil teknik klub bolabasket Garuda kelompok putra usia 17-18 tahun berada pada kategori “Baik”.

B. Saran

Berdasarkan kesimpulan dari hasil penelitian yang telah penulis lakukan dan kemukakan, ada beberapa hal yang ingin penulis sampaikan sebagai masukan dan saran sebagai berikut:

1. Bagi pelatih basket khususnya klub basket garuda divisi pembinaan, hendaknya lebih baik lagi dalam mempersiapkan atlet-atletnya baik dari tahapan usia awal seperti 8-10 tahun 10-12 tahun, 13-14 tahun, 15-16 tahun hingga 17-18 tahun, supaya ketika atlet memasuki usia emasnya menjadi lebih baik lagi dan lebih siap lagi dalam menghadapi sistem kompetisi yang sudah pasti lebih berat dan lebih sulit lagi. Dalam penyusunan program latihan pun diharapkan khususnya faktor fisik dan teknik harus lebih ditingkatkan lagi. Selain juga faktor taktik dan mental yang tidak boleh dilupakan juga.


(3)

108

Ashari Nopdiana, 2015

Profil fisik dan teknik klub basket garuda kelompok putra usia 17-18 tahun Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

2. Bagi para atlet bolabasket khususnya atlet klub basket Garuda kelompok putra usia 17-18 tahun, senantiasa menjaga dan meningkatkan terus kemampuan fisik, teknik, taktik, dan mental. Keterampilan teknik yang baik akan dapat dipertahankan lebih lama ketika dalam pertandingan apabila seorang atlet didukung pula oleh kemampuan fisik yang baik. Serta diharapkan kepada para atlet agar senantiasa menumbuhkan kesadaran dirinya untuk terus meningkatkan kemampuannya dan tidak cepat puas dengan kemampuan yang sudah dimiliki sebelumnya. Sehingga dalam melaksanakan setiap menu latihan, dapat dilakukan dengan serius, semangat, dan penuh kesadaran diri akan pentingnya setiap materi yang diberikan oleh pelatih.

3. Bagi para rekan mahasiswa yang akan melakukan penelitian tentang profil fisik dan teknik pada permainan bolabasket, penulis menganjurkan untuk meneliti tingkatan yang lebih baik lagi, seperti tim professional NBL, ataupun Timnas. Sehingga dari hasil penelitian tersebut dapat dijadikan rujukan yang lebih baik lagi dalam mempersiapkan calon-calon atlet penerus yang siap dalam memasuki kompetisi yang lebih berat lagi.

4. Bagi para peneliti lanjut yang masih berkaitan dengan penelitian yang dilakukan penulis, penulis menganjurkan untuk melakukan penelitian lebih lanjut dengan kajian yang lebih mendalam sehingga hasilnya dapat diterapkan di dunia kepelatihan, teknologi, ataupun pendidikan.


(4)

Ashari Nopdiana, 2015

Profil fisik dan teknik klub basket garuda kelompok putra usia 17-18 tahun Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR PUSTAKA

Ahmadi. Nuril. (2007). Permainan Bola Basket. Solo: Era Intermedia.

Arikunto, S. (2010). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: PT Rineka Cipta.

Bompa, T. O. (1999). Periodization Training For Sport. United States Of America: Versa Press.

Bompa, T. O. (2000). Total Training for Young Champions. United States Of America: Versa Press.

Brittenham, Greg. (1996). Bola Basket Panduan Lengkap Latihan Khusus Pemantapan. Jakarta Utara: PT. RajaGrafindo Persada.

Brown, Lee E, dan Ferrigno, Vince A. (2005) Training For Speed, Agility, and Quickness. USA: Human Kinetics.

Budiana, D., & Lubay, L. H. (2013). Pembelajaran Permainan Bola Basket. Bandung: Prodi PJKR.

Cholil, D. H. (2008). Tes Kemampuan Kondisi Fisik Dasar Cabang-Cabang Olahraga. Bandung: Jurusan Pendidikan Kepelatihan Olahraga. FPOK UPI. Giriwijoyo, S., & Sidik, D. Z. (2010). Ilmu Faal Olahraga (Fisiologi Olahraga).

Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Harsono. (1988). Coaching dan Aspek-Aspek Psikologi dalam Coaching. Jakarta: CV Tambak Kusuma.

Harsono. (2004). Latihan Kondisi Fisik.

Matjan, B. N. (2010). Ilmu Kesehatan Olahraga. Bandung: Prodi Kepelatihan Olahraga.

Napitupulu et al. (1983). Kamus Istilah Olahraga.

Nasution, S. (1982). Metode Research. Bandung: Jemmars.

Nurhasan., et al. (2008). Modul Tes dan Pengukuran Keolahragaan. Bandung: FPOK.


(5)

Ashari Nopdiana, 2015

Profil fisik dan teknik klub basket garuda kelompok putra usia 17-18 tahun Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Sugiyono. (2013). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.

Tim Dosen Basket. (2010). Peraturan Resmi Bola Basket 2010. Bandung: FPOK. Universitas Pendidikan Indonesia. (2012). Pedoman Penulisan Karya Ilmiah.

Bandung: Universitas Pendidikan Indonesia.

Wissel, Hal. (2000). Step to Success BasketBall. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.

Skripsi :

YOPI. (2007). Profil Kebugaran Jasmani Siswa Sekolah Dasar Di Desa dan Di Kota Kabupaten Garut. Bandung: UPI.

Setiawan A. (2014). Profil Kecepatan Tendangan Idan Dollyo Chagi Pada Atlet Tim Taekwondo UPI. Bandung: UPI

Sumber Internet :

http://www.flexiscore.com/sitebuilder/images/how_to_-_sit_and_reach_test 244x432.png

http://www.basketballhow.com/wp-content/uploads/2013/04/vertical-jump-test.jpg http://prohealthcareproducts.com/images/baseline-adolescent-back-legs-chest-dynamometer.jpg

http://www.sportstek.net/images/push-pull.jpg

http://1.cdn.nhle.com/senators/images/upload/2009/09/014FL_TraningCamp090912_ slide.jpg

http://www.ibodz.com/files/exerciseimages/sit-up-0.JPG http:/kbbi.web.id/fisik

http:/kbbi.web.id/kelompok http:/kbbi.web.id/klub


(6)

Ashari Nopdiana, 2015

Profil fisik dan teknik klub basket garuda kelompok putra usia 17-18 tahun Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu http:/kbbi.web.id/profil