HUBUNGAN ANTARA RELIGIUSITAS DENGAN GAYA HIDUP KONSUMTIF PADA HIJABERS COMMUNITY BANDUNG.

(1)

[Type text]

481/Skripsi/PSI/FIP_UPI/01.2015

HUBUNGAN ANTARA RELIGIUSITAS DENGAN GAYA HIDUP KONSUMTIF PADA HIJABERS COMMUNITY BANDUNG

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat Memeroleh Gelar Sarjana Psikologi

Oleh:

MUSTIKA RENGGANINGRUM 1002034

DEPARTEMEN PSIKOLOGI FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA


(2)

Hubungan antara Religiusitas dengan Gaya Hidup

Konsumtif pada

Hijabers Community

Bandung

Oleh

Mustika Rengganingrum

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Departemen Psikologi Fakultas Ilmu Pendidikan

© Mustika Rengganingrum 2015 Universitas Pendidikan Indonesia


(3)

[Type text]

481/Skripsi/PSI/FIP_UPI/01.2015

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhnya atau sebagian, dengan dicetak ulang, difoto kopi, atau cara lainnya tanpa ijin dari penulis.


(4)

Mustika Rengganingrum, 2015

Hubungan antara religiusitas dengan gaya hidup konsumtif pada hijabers Community Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Abstrak

Mustika Rengganingrum. 1002034. Religiusitas dan Gaya Hidup Konsumtif. Studi Korelasi pada Hijabers Community Bandung. Departemen Psikologi. Fakultas Ilmu Pendidikan. Universitas Pendidikan Indonesia.

Penelitian ini merupakan penelitian korelasional yang bertujuan untuk melihat secara empirik hubungan antara religiusitas dengan gaya hidup konsumtif pada Hijabers Community Bandung. Penelitian ini menggunakan teori religiusitas dari Tilliouine dan Belgoumidi (2009) dan teori gaya hidup konsumtif dari Sumartono (2002). Metode pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan Skala Religiusitas Islam dan Skala Gaya Hidup Konsumtif yang disusun menggunakan model summated rating dari Likert. Subjek penelitian berjumlah 92 orang yang terdiri dari anggota dan komite aktif Hijabers Community Bandung. Pengambilan sampel dilakukan dengan teknik purposive sampling. Hasil analisis data Spearman’s rank menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang positif antara religiusitas dengan gaya hidup konsumtif pada 92 orang anggota Hijabers Community Bandung (r=0,079), dan religiusitas berkontribusi hanya sebesar 0,62% (R²=0,62) terhadap gaya hidup konsumtif. Tingkat korelasi religiusitas dan gaya hidup konsumtif pada Hijabers Community Bandung berada pada kategori sangat rendah. Saran yang diberikan untuk Hijabers Community Bandung yaitu melakukan pertimbangan akan kebutuhan dan kegunaan produk setiap akan mengkonsumsi suatu produk fashion agar terhindar dari segala sesuatu yang bersifat mubazir.


(5)

Mustika Rengganingrum, 2015

Hubungan antara religiusitas dengan gaya hidup konsumtif pada hijabers Community Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

viii Abstract

Mustika Rengganingrum. 1002034. Religiosity and The Consumptive Lifestyle. A Correlational Study on Hijabers Community Bandung. Department of Psychology. Faculty of Education. Universitas Pendidikan Indonesia.

This correlational study aims to empirically observe the relationship between religiosity and the consumptive lifestyle on Hijabers Community Bandung. This

study uses Tilliouine and Belgoumidi’s theory of religiosity (2009) and

Sumartono’s theory of consumptive lifestyle (2002). The data collection process was conducted by employing both the Islamic Religiosity Scale and the Consumptive Lifestyle Scale, compiled using summated rating model by Likert. Total of 92 subjects consisted of members and active committee of Hijabers Community Bandung. Sampling was taken by purposive sampling technique. The results of Spearman's rank data analysis show that there is a positive relation between religiosity and the consumptive lifestyle on the 92 members of Hijabers Community Bandung (r=0,079), and that religiosity contributes only by 0,62% (R² = 0,62) to the consumptive lifestyle. The correlation’s level of religiosity and consumptive lifestyle of Hijabers Community Bandung is at a very low category. Suggestion that can be given to Hijabers Community Bandung is doing consideration of the need and usefulness of each product will consume a fashion product to avoid anything that is redundant.


(6)

Mustika Rengganingrum, 2015

Hubungan antara religiusitas dengan gaya hidup konsumtif pada Hijabers Community Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR ISI

Halaman

LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING ... i

LEMBAR PENGESAHAN PENGUJI ... ii

PERNYATAAN ... iii

KATA PENGANTAR ... iv

UCAPAN TERIMA KASIH ... v

ABSTRAK ... vii

DAFTAR ISI ... ix

DAFTAR TABEL ... xi

DAFTAR GAMBAR ... xii

DAFTAR LAMPIRAN ... xiii

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A.Latar Belakang Penelitian ... 1

B.Rumusan Masalah Penelitian ... 5

C.Tujuan Penelitian ... 5

D.Manfaat Penelitian ... 5

E. Struktur Organisasi Skripsi ... 6

BAB II KAJIAN PUSTAKA ... 7

A.Religiusitas ... 7

Gaya Hidup Konsumtif ... 14

B.Kerangka Berpikir ... 23

C.Hipotesis Penelitian ... 26

BAB III METODE PENELITIAN ... 27

A.Lokasi, Populasi, dan Sampel Penelitian ... 27

B.Desain Penelitian ... 27

C.Variabel Penelitian dan Definisi Operasional ... 28

D.Instrumen Penelitian ... 29

E. Kategorisasi Skor ... 41

F. Teknik Pengumpulan Data ... 42


(7)

Mustika Rengganingrum, 2015

Hubungan antara religiusitas dengan gaya hidup konsumtif pada Hijabers Community Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Halaman

BAB IV TEMUAN PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 44

A.Gambaran Umum Religiusitas pada HCB ... 44

B.Gambaran Umum Gaya Hidup Konsumtif pada HCB ... 49

C.Hubungan antara Religiusitas dengan Gaya Hidup Konsumtif Pada HCB ... 55

D.Keterbatasan Penelitian ... 57

BAB V SIMPULAN DAN SARAN ... 58

A. Simpulan ... 58

B. Saran ... 59 DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN-LAMPIRAN RIWAYAT PENULIS


(8)

Mustika Rengganingrum, 2015

Hubungan antara religiusitas dengan gaya hidup konsumtif pada Hijabers Community Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR TABEL

Halaman

3.1 Bobot Skor Pilihan Jawaban Religiusitas ... 30

3.2 Kisi-Kisi Instrumen Religiusitas ... 30

3.3 Bobot Skor Pilihan Jawaban Gaya Hidup Konsumtif ... 33

3.4 Kisi-Kisi Instrumen Gaya Hidup Konsumtif ... 34

3.5 Uji Corrected Item-Total Correlation Religiusitas ... 37

3.6 Uji Corrected Item-Total Correlation Gaya Hidup Konsumtif ... 37

3.7 Koefisien Realibilitas Guilford ... 39

3.8 Reliabilitas Instrumen Religiusitas Sebelum Uji Validasi ... 39

3.9 Reliabilitas Instrumen Religiusitas Setelah Uji Validasi ... 40

3.10 Reliabilitas Instrumen Gaya Hidup Konsumtif Sebelum Uji Validasi. 40 3.11 Reliabilitas Instrumen Gaya Hidup Konsumtif Setelah Uji Validasi . 41 3.12 Rumusan Tiga Kategori ... 41

3.13 Kategorisasi Skor Religiusitas dan Gaya Hidup Konsumtif ... 42

3.14 Pedoman Interpretasi Koefisien Korelasi... 43

4.1 Kategorisasi Tingkat Religiusitas ... 44

4.2 Perhitungan Statistik Deskriptif Dimensi Religiusitas ... 45

4.3 Tabel Gambaran Tingkat Dimensi-Dimensi Religiusitas ... 46

4.4 Kategorisasi Tingkat Gaya Hidup Konsumtif ... 49

4.5 Perhitungan Statistik Deskriptif Indikator Gaya Hidup Konsumtif ... 50

4.6 Gambaran Umum Indikator-Indikator Gaya Hidup Konsumtif ... 51

4.7 Hasil Uji Korelasi Religiusitas dan Gaya Hidup Konsumtif ... 55


(9)

Mustika Rengganingrum, 2015

Hubungan antara religiusitas dengan gaya hidup konsumtif pada Hijabers Community Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR GAMBAR

Halaman

2.1 Gambar Bagan Kerangka Berpikir ... 26

4.1 Gambar Diagram Religiusitas ... 45

4.2 Gambar Grafik Dimensi-Dimensi Religiusitas ... 47

4.3 Gambar Diagram Gaya Hidup Konsumtif ... 49


(10)

Mustika Rengganingrum, 2015

Hubungan antara religiusitas dengan gaya hidup konsumtif pada Hijabers Community Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR LAMPIRAN

1. Lampiran Data Mentah Uji Coba 2. Lampiran Data Mentah Uji Data 3. Lampiran Hasil Analisis Uji Data 4. Lampiran Surat-surat


(11)

Mustika Rengganingrum, 2015

Hubungan antara religiusitas dengan gaya hidup konsumtif pada Hijabers Community Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Penelitian

Religiusitas erat kaitannya dengan keyakinan terhadap nilai-nilai keislaman dan selalu diidentikkan dengan keberagamaan. Religiusitas dalam kehidupan seseorang menjadi nilai yang akan tampak dan terukur dalam aktivitas yang dilakukan setiap individu. Nilai-nilai religiusitas yang terinternalisasi dan dipraktikkan pada kegiatan sehari-hari akan membentuk suatu pola hidup religi. Hal ini bukan dengan mudah dapat dipertahankan dalam dunia serba modern seperti saat ini. Tidak sedikit norma dan nilai yang ada dalam masyarakat telah berubah dan mempengaruhi gaya hidup masyarakat. Namun agama dengan ajaran-ajarannya telah diturunkan sejak beribu-ribu tahun lalu bukan untuk berkompromi dengan jaman.

Saat ini, telah banyak kegiatan-kegiatan keagamaan yang diselenggarakan oleh komunitas-komunitas muslim yang bertujuan dakwah dan pendalaman materi tentang islam. Berbagai kegiatan seperti pengajian, tausyiah, liqo’, ataupun konser amal yang diadakan mengajak berbagai kalangan dari setiap muslim untuk selalu menerapkan nilai-nilai keislaman. Hal ini juga dilakukan secara rutin oleh salah satu komunitas muslimah perkotaan dengan nama Hijabbers Community Bandung.

Hijabers Community Bandung merupakan sebuah komunitas para muslimah perkotaan yang terorganisasi dalam suatu struktur organisasi yang nyata. Meski kini berjalan dengan jumlah yang masih sedikit, tetapi oleh sebagian besar masyarakat komunitas ini dianggap sebagai representasi para muslimah perkotaan saat ini yang memiliki karakteristik yang khas baik dalam berbusana, bersosialisasi, serta melakukan berbagai agenda kegiatan keagamaan. Para hijabers (sebutan bagi para komite dan anggota komunitas tersebut) ingin merangkul semua muslimah yang sudah


(12)

2

Mustika Rengganingrum, 2015

Hubungan antara religiusitas dengan gaya hidup konsumtif pada Hijabers Community Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

atau sedang dalam proses berhijab tanpa terkecuali, dan mensosialisasikan bahwa hijab merupakan suatu kewajiban yang menyenangkan bagi seluruh muslimah. Dengan mengangkat citra positif hijab, para hijabers ingin mempersatukan semua kelompok dan individu muslimah yang ada dalam suatu wadah, khususnya yang berdomisili di Kota Bandung. Komunitas ini selalu membuka peluang bagi setiap muslimah perkotaan yang ingin bergabung dan berpartisipasi dalam setiap kegiatan yang diselenggarakan. Keberadaan komunitas tersebut saat ini telah banyak memberikan pengaruh terhadap karakteristik dan penampilan muslimah-muslimah di Kota Bandung. Banyak muslimah yang bahkan tanpa menjadi komite ataupun anggota dari hijabers community disebut pula sebagai hijabers karena dianggap memiliki kesan dan penampilan yang serupa dengan anggota hijabers community. Hal ini berkaitan dengan perkembangan hijab dan busana muslimah sebagai budaya populer terkini yang melahirkan citra wanita Indonesia yang dapat tetap terlihat cantik dan modis walaupun dengan menggunakan hijab serta berbusana muslimah. Hijab dan busana muslimah saat ini telah pula menjadi sebuah fenomena yang diterima dalam masyarakat. Para pemakai hijab mengakui bahwa dirinya memperoleh kesenangan dari tindakan berhijab dan berbusana muslimah yang modis dan fashionable.

Jika dikaitkan dengan meningkatnya jumlah pemakai hijab, maka akan berpengaruh signifikan terhadap permintaan pasar maupun daya beli masyarakat yang terus meningkat terhadap hijab dan busana muslimah. McKinsey Global Institute Analysis (dalam Lestari, 2013) menyatakan bahwa kelas menengah Indonesia pada tahun 2020 akan meningkat sebanyak 85.000.000 penduduk dengan 80%-nya adalah penduduk muslim. Apabila setengah dari penduduk tersebut adalah perempuan yang diasumsikan menggunakan hijab, maka bisa dipastikan bahwa sekitar 20.000.000 potensi pasar akan menguasai pasar ekonomi terhadap produk-produk bercirikan muslim dan muslimah yang akan semakin beragam.


(13)

3

Mustika Rengganingrum, 2015

Hubungan antara religiusitas dengan gaya hidup konsumtif pada Hijabers Community Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Salah satu penelitian kualitatif tentang gaya hidup muslimah perkotaan oleh Nursyahbani (2012) menjelaskan bahwa gaya berbusana dan berhijab fashionable merupakan representasi keislaman sekaligus menunjukkan posisi sosial para hijabers atau muslimah perkotaan. Ia juga menambahkan muslimah perkotaan memiliki dua hal penting dalam praktik gaya hidupnya sehari-hari, yaitu menonjolkan prestise dan keislaman yang moderat. Kedua hal tersebut memandu para muslimah perkotaan dalam memaknai gaya hidup yang dimiliki dan ditampilkan kepada masyarakat. Muslimah perkotaan mempersepsikan bahwa berbusana fashionable dan populer di masyarakat bukan termasuk hal yang salah, muslimah perkotaan berpegang teguh pada prinsip bahwa Islam tidak bersifat ekstrim dan masih dapat berkompromi dengan perkembangan jaman. Berdasarkan hasil penelitiannya, Nursyahbani (2012) mengungkapkan bahwa masuknya unsur fashion dalam hijab dan busana muslim berimplikasi pada perkembangan makna akan hijab dan keislaman itu sendiri. Unsur fashion dalam hijab itu pula lah yang kemudian memengaruhi terbentuknya gaya hidup muslimah perkotaan masa kini yang lekat dengan budaya konsumtif dan leisure time.

Bagi sebagian orang, gaya hidup para muslimah perkotaan masa kini merupakan bentuk ekspresi diri. Ekspresi yang ditampilkan menjadi bagian dari proses mengikuti perkembangan jaman terlepas dari segala sesuatu yang dihubungkan dengan nilai-nilai agama. Dengan keinginan untuk selalu tampil fashionable dan kekinian, para muslimah perkotaan banyak melakukan kegiatan mengkonsumsi pakaian, shopping, wisata, dan segala hal yang lekat dengan budaya leisure time. Memaksimalkan diri untuk tampil menarik dalam berhijab dan berbusana bagi sebagian muslimah menjadi salah satu bentuk aktualisasi dan pemuasan diri. Kenyataannya banyak muslimah perkotaan yang terkesan berupaya membentuk citra diri muslimah yang modis demi menginspirasi muslimah lainnya. Dengan alasan tersebut, kemudian memacu para muslimah untuk


(14)

4

Mustika Rengganingrum, 2015

Hubungan antara religiusitas dengan gaya hidup konsumtif pada Hijabers Community Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

mengonsumsi produk-produk baru dan dapat memunculkan perilaku-perilaku konsumtif yang dilakukan terus menerus sehingga kemudian membentuk gaya hidup konsumtif.

Gaya hidup konsumtif merupakan suatu istilah yang dicetuskan oleh para pemikir sosial budaya Eropa (Piliang, 2004). Budaya ini mencerminkan perubahan makna konsumsi seiring dengan kemajuan ekonomi dan perkembangan gaya hidup. Budaya konsumtif yang dimaksud tidak lagi hanya sekedar berkaitan dengan nilai guna barang dalam pemenuhan kebutuhan manusia, melainkan berkaitan erat pula dengan unsur-unsur simbolik untuk menandai kelas, status, prestise, atau simbol sosial tertentu. Sebuah gaya hidup konsumtif dapat ditentukan oleh posisi sosial dan identitas seseorang dalam kehidupan bermasyarakat. Makna konsumtif itu sendiri merupakan tingkah laku seseorang untuk selalu menghabiskan barang dan jasa (Murdaningsih, 2008). Konsumtif juga diartikan seperti membeli gaya hidup yang sedang mode dan dilakukan untuk mendapatkan kesenangan serta prestise dari orang lain. Nilai dari konsumtif yang dimaksud berkaitan pula dengan faktor modernitas.

Seseorang yang terbiasa mengikuti perubahan jaman akan cenderung menginginkan sesuatu dengan image modernitas dan kekinian. Dengan tujuan agar konsumen mengkonsumsi hanya demi kesenangan dan pencapaian gaya hidup masa kini, maka produsen akan melihat gaya berhijab dan berbusana muslimah sebagai pangsa pasar yang sangat menjanjikan. Kemudian para produsen tidak akan melewatkan kesempatan untuk menyajikan produk-produknya yang semakin variatif. Pada akhirnya gaya hidup konsumtif dapat dijelaskan dengan cara seseorang dalam menampilkan identitas dirinya lewat penggunaan waktu, uang, dan barang yang mengarah pada kesenangan dan penghargaan tanpa memperhatikan apa yang menjadi kebutuhan sebenarnya.


(15)

5

Mustika Rengganingrum, 2015

Hubungan antara religiusitas dengan gaya hidup konsumtif pada Hijabers Community Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Jika dilihat dari sudut pandang agama Islam mengenai muslimah perkotaan dan gaya hidup modernitasnya yang telah mendominasi, maka dapat menimbulkan “bentrokan” dengan nilai-nilai religiusitas. Dalam agama Islam kesederhanaan sangat dijunjung tinggi. Oleh karena itu, ketentuan-ketentuan yang ada tidak pernah diperuntukkan untuk menyulitkan setiap penganutnya dalam menjalani kehidupan di dunia. Islam juga mengatur bagaimana seharusnya seorang muslimah berperilaku, bersosialisasi dan berpakaian demi menjaga kehormatan diri dan agamanya serta beradaptasi dengan tuntutan jaman.

Karakteristik muslimah perkotaan yang menampilkan gaya hidup konsumtif yang terjadi pada sebagian masyarakat Indonesia dianggap merupakan bentuk penyesuaian dengan jaman. Selalu membeli produk-produk terbaru untuk memaksimalkan penampilan sebagai gambaran muslimah yang kreatif dan bebas mengekspresikan diri, mengarahkan masyarakat membentuk stigma tentang citra diri muslimah perkotaan. Meski mungkin saja para muslimah tersebut sesungguhnya berkeinginan mengenalkan perspektif baru mengenai hijab dan busana muslimah itu sendiri, namun dari sisi lain dianggap berlawanan dengan nilai-nilai religiusitas sehingga menjadi suatu fenomena yang menarik untuk diteliti lebih dalam. Oleh karena itu, peneliti kemudian menuangkannya ke dalam sebuah penelitian dengan judul “Hubungan antara Religiusitas dengan Gaya Hidup Konsumtif pada Hijabers Community Bandung.

B. Rumusan Masalah Penelitian

Berdasarkan permasalahan yang ada sebagaimana telah peneliti kemukakan pada latar belakang, maka permasalahan dalam penelitian diungkapkan melalui sebuah rumusan masalah. Adapun rumusan masalah tersebut diungkapkan dalam bentuk pernyataan penelitian sebagai berikut : Apakah terdapat hubungan antara religiusitas dengan gaya hidup konsumtif pada Hijabers Community Bandung ?


(16)

6

Mustika Rengganingrum, 2015

Hubungan antara religiusitas dengan gaya hidup konsumtif pada Hijabers Community Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

C. Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk menguji secara empirik hubungan antara religiusitas dengan gaya hidup konsumtif pada Hijabers Community Bandung.

D. Manfaat Penelitian

1. Peneliti berharap hasil penelitian ini dapat bermanfaat untuk perkembangan kajian studi psikologi, khususnya dalam psikologi konsumen yang berhubungan dengan gaya hidup konsumtif serta berkaitan dengan religiusitas dalam agama Islam.

2. Memberikan gambaran ilmiah bagaimana hubungan antara religiusitas dan gaya hidup konsumtif pada Hijabers Community Bandung. Hasil penelitian ini diharapkan pula dapat menjadi bahan introspeksi agar selalu berusaha untuk menjadi komunitas yang lebih baik, bermanfaat, dan memberikan kebaikan bagi komite dan anggotanya.

E. Struktur Organisasi Skripsi BAB I: Pendahuluan

A. Latar Belakang Penelitian B. Rumusan Masalah Penelitian C. Tujuan Penelitian

D. Manfaat Penelitian

E. Struktur Organisasi Skripsi BAB II: Kajian Pustaka

A. Kajian Pustaka Religiusitas dan Gaya Hidup Konsumtif B. Kerangka Pemikiran

C. Hipotesis Penelitian BAB III: Metode Penelitian


(17)

7

Mustika Rengganingrum, 2015

Hubungan antara religiusitas dengan gaya hidup konsumtif pada Hijabers Community Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

B. Desain Penelitian

C. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional D. Instrumen Penelitian

E. Kategorisasi Skor

F. Teknik Pengumpulan Data G. Teknik Analisis Data

BAB IV: Temuan Penelitian dan Pembahasan A. Pengolahan/Analisis Data

B. Pembahasan/Analisis Temuan C. Keterbatasan Penelitian BAB V: Simpulan dan Saran

A. Simpulan B. Saran


(18)

Mustika Rengganingrum, 2015

Hubungan antara religiusitas dengan gaya hidup konsumtif pada Hijabers Community Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Lokasi, Populasi, dan Sampel Penelitian 1. Lokasi Penelitian

Peneliti mengadakan penelitian yang berlokasi di Mesjid Agung Al-Ikhlas Kodam III Siliwangi, Jalan Aceh no.69 pada saat pengajian rutin bulanan Hijabers Community Bandung

2. Populasi Penelitian

Populasi bukan hanya berupa jumlah subyek semata, tetapi meliputi keseluruhan sifat atau karakteristik yang dimiliki oleh subyek. Berdasarkan pengertian tersebut, populasi yang dimaksud dan dijadikan subjek dalam penelitian ini adalah para anggota dan komite dari Hijabers Community Bandung.

3. Sampel dan Teknik Sampling Penelitian

Teknik penentuan sampel pada penelitian ini menggunakan teknik purposive sampling, yaitu teknik penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu. Peneliti memilih anggota dan komite yang hadir pada pengajian dan tausyiah rutin bulanan Hijabers Community Bandung sebagai sampel penelitian dengan pertimbangan bahwa setiap anggota dan komite yang aktif dalam kegiatan komunitas juga dapat merepresentasikan komunitas tersebut. Selain itu, jumlah anggota Hijabers Community Bandung selalu bertambah pada setiap kegiatan yang diadakan, sehingga tidak dapat ditentukan secara pasti jumlah keseluruhan yang ada. Pada penelitian ini, jumlah anggota dan komite Hijabers Community Bandung yang diteliti adalah sebanyak 92 orang.


(19)

28

Mustika Rengganingrum, 2015

Hubungan antara religiusitas dengan gaya hidup konsumtif pada Hijabers Community Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Pendekatan yang digunakan pada penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif dengan metode korelasional. Pendekatan kuantitatif korelasional merupakan desain penelitian berlandaskan positivisme yang digunakan untuk mengetahui hubungan antar variabel pada populasi atau sampel tertentu dengan melakukan pencatatan dan penganalisisan data yang diperoleh umumnya melalui instrumen penelitian untuk menguji hipotesis yang telah ditetapkan (Sugiyono, 2014). Hasil penelitian ini akan disajikan dalam bentuk angka-angka melalui perhitungan-perhitungan statistik sehingga memudahkan proses analisis dan penafsirannya.

C. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional 1. Variabel Penelitian

Dalam penelitian ini terdapat dua variabel yang diteliti, yaitu religiusitas sebagai variabel bebas dan gaya hidup konsumtif sebagai variabel terikat.

2. Definisi Operasional Variabel Penelitian a. Definisi Operasional Religiusitas

Religiusitas merupakan rasa keberagamaan yang terinternalisasi positif dalam diri seseorang sehingga tercermin dalam pengamalan yang konsisten dan menyeluruh tentang segala hal yang berkaitan dengan ajaran agama pada setiap aktifitas sehari-hari di setiap sisi kehidupannya.

Religiusitas pada penelitian ini akan diukur melalui aspek-aspek religiusitas Islam yang diadopsi dari alat ukur bernama Comprehensive Measure of Islamic Religiosity (CMIR) dari Tiliouine dan Belgoumidi (2009), yaitu religious belief (keyakinan beragama), religious practice (pengalaman beragama), religious altruism (altruisme agama), dan religious enrichment (memperkaya agama). Alat ukur ini telah di alih bahasa dan


(20)

29

Mustika Rengganingrum, 2015

Hubungan antara religiusitas dengan gaya hidup konsumtif pada Hijabers Community Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

digunakan dalam sebuah penelitian mengenai religiusitas dan resiliensi milik Marhamah (2014).

b. Definisi Operasional Gaya Hidup Konsumtif

Gaya hidup konsumtif adalah gaya hidup yang didominasi oleh perilaku membeli dan menggunakan suatu produk dengan tidak didasari akan pertimbangan kebutuhan, cenderung mengkonsumsi tanpa batas, serta ditandai oleh segala sesuatu yang berlebihan untuk memperoleh kepuasan dan kenyamanan.

Gaya hidup konsumtif pada penelitian ini diukur melalui indikator-indikator gaya hidup konsumtif menurut Sumartono (2002), yaitu membeli produk karena iming-iming hadiah, membeli produk karena kemasan yang menarik, membeli produk demi menjaga penampilan diri dan gengsi, membeli produk atas pertimbangan harga mahal dianggap prestise, membeli produk hanya sekedar menjaga symbol status, memakai produk karena unsur konformitas terhadap model yang mengiklankan, munculnya penilaian bahwa membeli produk dengan harga mahal akan menimbulkan rasa percaya diri yang positif, serta mencoba lebih dari dua produk sejenis (merek berbeda).

D. Instrumen Penelitian

Instrumen memiliki peranan yang sangat penting dalam sebuah penelitian karena kualitas data yang diperoleh akan ditentukan oleh kualitas instrumen itu sendiri. Oleh karena itu, untuk memperoleh kesimpulan yang tidak keliru diperlukan uji validitas dan uji reliabilitas dari alat ukur yang digunakan dalam penelitian.

1. Instrumen Penelitian Religiusitas

Alat ukur yang digunakan untuk mengukur aspek religiusitas adalah berdasarkan instrumen Comprehensive Measure of Islamic Religiosity (CMIR) milik Tiliouine dan Belgoumidi (2009). Skala terdiri dari empat


(21)

30

Mustika Rengganingrum, 2015

Hubungan antara religiusitas dengan gaya hidup konsumtif pada Hijabers Community Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

dimensi yang terdiri dari 34 pernyataan yang seluruh itemnya merupakan item favorable. Instrumen disusun dengan menggunakan skala Likert guna mengukur pendapat, sikap, dan persepsi seseorang atau kelompok mengenai suatu fenomena sosial (Sugiyono, 2014), dengan pilihan jawaban yang terdiri dari Sangat Setuju (SS), Setuju (S), Netral (N), Tidak Setuju (TS), dan Sangat Tidak Setuju (STS). Berikut tabel bobot skor pilihan jawaban dan kisi-kisi instrumen religiusitas.

Tabel 3.1

Bobot Skor Pilihan Jawaban Religiusitas

Pilihan Jawaban Bobot Skor

Sangat Setuju 5

Setuju 4

Netral 3

Tidak Setuju 2

Sangat Tidak Setuju 1

Tabel 3.2

Kisi-Kisi Instrumen Religiusitas

Dimensi Indikator Pernyataan No.

Item

Jumlah

Religious belief

Meyakini dan mempercayai adanya Tuhan

- Saya percaya kepada Allah (F) - Saya merasakan keberadaan

Allah di sisi saya (F)

1 20

2

Meyakini dan mempercayai kitab Al-Quran

- Membaca Al-Quran dapat

meringankan rasa sedih dan sakit (F)

2 1

Meyakini dan mempercayai

- Saya menjadikan Rasulullah sebagai panutan hidup (F)


(22)

31

Mustika Rengganingrum, 2015

Hubungan antara religiusitas dengan gaya hidup konsumtif pada Hijabers Community Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Rasulullah sebagai nabi dan utusanNya serta mencintai para sahabatnya

- Saya mencintai Rasulullah (F) - Kehidupan sahabat Rasulullah

menjadi inspirasi bagi kehidupan saya (F) 21 32 Meyakini dan mempercayai adanya surga dan neraka

- Adanya neraka mendorong saya untuk menghindari perbuatan buruk (F)

- Pahala surga mendorong saya untuk berbuat baik (F)

4 22 2 Meyakini dan mempercayai adanya hari pembalasan

- Saya percaya terhadap tanda-tanda kiamat (F)

- Saya sering mengingat akan adanya hari pembalasan (F)

5 23 2 Meyakini dan mempercayai adanya takdir

- Peristiwa-peristiwa dalam hidup menguatkan keyakinan saya terhadap takdir (F)

6 1

Melaksanakan ibadah sebagai bukti keimanan

- Saya merasa bersalah saat meninggalkan ibadah wajib (seperti: shalat dan puasa) (F) - Saya memandang pernikahan

sebagai suatu ibadah (F)

7 24 2 Religious practice Berperilaku, berpenampilan sesuai tuntunan Agama (syar’i)

- Berpakaian sesuai perintah agama (F)

8 1

Menjalankan ibadah wajib

- Saya terbiasa melaksanakan shalat tepat waktu (F)


(23)

32

Mustika Rengganingrum, 2015

Hubungan antara religiusitas dengan gaya hidup konsumtif pada Hijabers Community Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

dan

membiasakan diri dengan amalan sunnah sehari-hari

- Melaksanakan puasa sunnah disamping puasa Ramadhan (F) - Membaca Al-Quran secara rutin

setiap minggu (F)

25 33 Menjaga diri dari perkataan dan perbuatan maksiat serta hal-hal yang haram

- Saya memikirkan dan

menyaring kata-kata yang akan saya ucapkan dengan hati-hati agar tidak keliru (mengucapkan kata-kata buruk) (F)

- Menghindari menonton film porno walau sedang sendiri (F)

10 26 2 Religious altruism Berhati-hati dalam bersumpah atas nama Allah

- Menghindari bersumpah atas nama Allah (F)

11 1

Berbakti kepada kedua orang tua

- Patuh terhadap orang tua sebagai ketaatan kepada Allah (F)

12 1

Menjaga silaturrahmi dan pergaulan serta menyebarkan salam

- Mengunjungi teman/kerabat sebagai bentuk ibadah (F) - Mengucapkan salam meskipun

kepada orang yang tidak dikenal (F) 13 27 2 Menjaga diri dari bercampur baur dengan lawan jenis

- Menghindari campur baur dengan lawan jenis (F)

14 1


(24)

33

Mustika Rengganingrum, 2015

Hubungan antara religiusitas dengan gaya hidup konsumtif pada Hijabers Community Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

tetangga dan saling berbagi terhadap sesama

kesejahteraan mereka (F) - Bersedekah sebagai bentuk

ibadah (F)

- Menolong orang yang mengalami kesulitan karena Allah (F) 28 34 Religious enrichment Memperbanyak ibadah serta menjadikan agama sebagai tuntunan hidup

- Membaca/mendengarkan Al-Quran (F)

- Membaca ayat-ayat Al-Quran dengan merenungi maknanya (F)

16 29 2 Menambah wawasan keagamaan

- Membaca atau mendengarkan sejarah Rasulullah (F)

- Membaca hadist Rasulullah (F)

17 30 2 Mengikuti kegiatan keagamaan - Menonton/mendengar/menghadir i kegiatan keagamaan (F)

- Menonton/membaca/mendengar kan kajian keagamaan rutin setiap minggu (F)

18 31 2 Menghindari diri dari perbuatan sia-sia

- Menghindari mendengarkan musik yang berlirik buruk (F)

19 1

Total 34

2. Instrumen Gaya Hidup Konsumtif

Pada penelitian ini peneliti membuat sebuah instrumen gaya hidup konsumtif berdasarkan teori mengenai indikator gaya hidup konsumtif milik Sumartono (2002). Skala terdiri dari 8 indikator yang terdiri dari 18 pertanyaan dengan pilihan jawaban


(25)

34

Mustika Rengganingrum, 2015

Hubungan antara religiusitas dengan gaya hidup konsumtif pada Hijabers Community Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Selalu (SL), Sering (SR), Kadang-kadang (KK), dan Tidak Pernah (TP). Berikut tabel bobot skor pilihan jawaban dan kisi-kisi instrumen gaya hidup konsumtif.

Tabel 3.3

Bobot Skor Pilihan Jawaban Gaya Hidup Konsumtif

Pilihan Jawaban Bobot

Favorable Unfavorable

Selalu 4 1

Sering 3 2

Kadang-kadang 2 3

Tidak Pernah 1 4

Tabel 3.4

Kisi-Kisi Instrumen Gaya Hidup Konsumtif

Variabel Indikator Pernyataan No.

Item

Jumlah

Gaya Hidup Konsumtif

Membeli produk karena iming-iming hadiah

- Saya membeli produk fashion karena ada iming-iming hadiah (F)

- Adanya promo buy 2 get 1 membuat saya menjadi lebih bersemangat ketika membeli produk fashion (F)

1

9

2

Membeli produk karena kemasan

- Saya membeli produk fashion karena kemasan yang menarik


(26)

35

Mustika Rengganingrum, 2015

Hubungan antara religiusitas dengan gaya hidup konsumtif pada Hijabers Community Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

yang menarik meskipun fungsinya kurang diperlukan (F)

- Saya tidak membeli suatu produk fashion jika kemasannya tidak menarik (UF)

10

Membeli produk demi menjaga penampilan diri dan gengsi

- Saya membeli berbagai jenis produk fashion untuk

menunjang penampilan (F) - Saya membeli produk fashion

yang sesuai dengan tren masa kini agar tampil up to date (F) - Kosmetik adalah produk yang paling sering saya beli untuk tampil cantik (F)

3 11 17 3 Membeli produk atas pertimbangan harga mahal dianggap prestise

- Saya berbelanja produk fashion dengan harga mahal di butik bergengsi (F)

- Saya membeli produk fashion di butik milik desainer ternama (F)

4 12 2 Membeli produk hanya sekedar menjaga simbol status

- Ketika membeli produk fashion, saya lebih mempertimbangkan merek daripada kegunaan (F) - Saya senang membeli produk fashion bermerek terkenal (F)

5 13 2 Memakai produk karena unsur konformitas terhadap model yang mengiklankan

- Saya senang membeli produk fashion yang dipromosikan artis terkenal (F)

- Saya membeli produk fashion hasil endorse seseorang di media sosial (F)

6

14


(27)

36

Mustika Rengganingrum, 2015

Hubungan antara religiusitas dengan gaya hidup konsumtif pada Hijabers Community Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

- Saya pergi ke tukang jahit pribadi untuk membuat busana muslimah yang saya rancang (UF) 18 Munculnya penilaian bahwa membeli produk dengan harga mahal akan menimbulkan rasa percaya diri yang positif

- Percaya diri saya meningkat ketika menggunakan produk fashion yang mahal (F) - Memakai produk fashion

dengan merek terkenal membuat diri saya merasa istimewa (F)

7

15

2

Mencoba lebih dari dua produk sejenis (merek berbeda)

- Saya senang membeli produk fashion yang sejenis dengan berbagai merek dalam satu waktu (F)

- Saya tidak tertarik membeli produk fashion sejenis dengan merek yang berbeda (UF)

8

16

2

Total 18

3. Uji Validitas dan Reliabilitas a. Uji Validitas

1) Uji Validitas Isi

Valid artinya instrumen tersebut memiliki ketepatan untuk mengukur apa yang akan diukur (Sugiyono, 2014). Kemudian Arikunto (2006) memperjelas dengan pernyataan bahwa suatu instrumen yang valid mempunyai validitas yang tinggi. Sebaliknya, intrumen dengan validitas yang rendah adalah instrumen yang kurang valid.


(28)

37

Mustika Rengganingrum, 2015

Hubungan antara religiusitas dengan gaya hidup konsumtif pada Hijabers Community Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Jadi, uji validitas merupakan pengujian validitas terhadap isi instrumen melalui analisis rasional atau melalui professional judgement untuk memeriksa kesesuaian setiap item dengan indikator perilaku yang diinginkan (Azwar, 2011). Penilaian instrumen dalam penelitian ini melibatkan judgement experts yaitu Ibu Dr.Tina Hayati Dahlan, M.Pd., Psikolog, Ibu Gemala Nurendah, S.Pd., MA, Bapak M.Zein Permana, M.Si, dan Ibu Sri Juwita Kusumawardhani, M.Psi., Psikolog. Para judgement experts memberikan penilaian dengan mengoreksi dan memberikan pendapat mengenai setiap item instrumen gaya hidup konsumtif. Beberapa item direvisi, diperbaiki susunan redaksionalnya, dan dihilangkan beberapa pernyataan yang memiliki makna yang sama dalam satu indikator.

2) Memilih Item yang Layak

Peneliti melakukan proses uji validitas instrumen dengan analisis item setelah proses pengambilan data uji coba instrumen. Proses ini bertujuan untuk mengetahui sejauhmana tingkat validitas instrumen dalam penelitian ini.

Selanjutnya pemilihan item-item yang layak pada penelitian ini menggunakan korelasi item-total atau corrected item-total correlation (Ihsan, 2013). Corrected item-total correlation adalah korelasi antara skor item dengan skor total dari sisa item yang lainnya, oleh karena itu skor item yang dikorelasikan tidak termasuk di dalam skor total. Item yang dipilih menjadi item final adalah item yang memiliki korelasi item-total sama dengan atau lebih besar dari 0,30 (Ihsan, 2013). Analisis item diperoleh melalui hasil uji coba instrumen religiusitas dan gaya hidup konsumtif yang dilakukan pada Desember 2014 kepada 237 wanita muslimah berhijab. Berdasarkan hasil perhitungan program SPSS (Statistical


(29)

38

Mustika Rengganingrum, 2015

Hubungan antara religiusitas dengan gaya hidup konsumtif pada Hijabers Community Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Package for Sosial Science) versi 18 diketahui bahwa setelah uji coba, instrument religiusitas yang terdiri dari 34 item, terdapat 1 item yang tidak layak.

Tabel 3.5

Uji Corrected Item-Total Correlation Religiusitas Item Layak Digunakan Item Tidak Layak Digunakan 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10, 11,

12, 13, 14, 15, 16, 17, 18, 19, 20, 21, 22, 23, 24, 25, 26, 27, 28, 29, 30, 31, 32, 33, 34

1

Jumlah = 33 item Jumlah = 1 item

Hal yang sama dilakukan pada instrumen gaya hidup konsumtif yang juga diuji coba pada 237 responden. Dari 18 pernyataan ada 4 item yang koefisiennya <0.3, sehingga item pada instrumen tersebut tidak layak digunakan.

Tabel 3.6

Uji Corrected Item-Total Correlation Gaya Hidup Konsumtif

Item Layak Digunakan Item Tidak Layak Digunakan 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 11, 12,

13, 14, 15

10, 16, 17, 18

Jumlah = 14 item Jumlah = 4 item

b. Uji Reliabilitas

Reliabilitas mengacu pada konsistensi, keajegan, dan kepercayaan alat ukur. Artinya sejauh mana alat ukur tersebut dapat dipercaya setelah dalam beberapa kali pengukuran terhadap kelompok subjek yang sama diperoleh hasil yang juga


(30)

39

Mustika Rengganingrum, 2015

Hubungan antara religiusitas dengan gaya hidup konsumtif pada Hijabers Community Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

sama. Secara empirik tinggi rendahnya realiabilitas ditunjukkan melalui koefisien reliabilitas yang berada dalam rentang 0 sampai dengan 1,00. Semakin tinggi angka koefisien reliabilitasnya makan akan semakin konsisten alat ukur tersebut (Azwar, 2010).

Pendekatan yang digunakan untuk melakukan pengujian reliabilitas alat ukur dalam penelitian ini adalah dengan teknik koefisien Alpha Cronbach melalui bantuan program SPSS versi 18. Semakin besar nilai koefisien reliabilitas berarti semakin kecil kesalahan pengukuran maka semakin reliabel alat ukur tersebut, begitupun sebaliknya (Sugiyono, 2014). Rumus koefisien Alpha Cronbach adalah sebagai berikut.

α = [ ] [ ]

(Sugiyono, 2014) Keterangan:

α = koefisien reliabilitas alpha

k = banyaknya butir pernyataan atau soal

jumlah varians butir = varians skor total

Menurut Guilford (Sugiyono, 2014), kriteria tinggi rendahnya suatu koefisien reliabilitas instrumen dikategorikan dalam table, sebagai berikut:

Tabel 3.7

Koefisien Realibilitas Guilford

Koefisien Kategori


(31)

40

Mustika Rengganingrum, 2015

Hubungan antara religiusitas dengan gaya hidup konsumtif pada Hijabers Community Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

0,70 α 0,90 Reliabel

0,40 α 0,70 Cukup Reliabel

0,20 α 0,40 Kurang Reliabel

α 0,20 Tidak Reliabel

Kemudian, dilakukan penghitungan nilai corrected item-total correlation dengan menggunakan program SPSS versi 18. Alat ukur akan dinyatakan reliabel jika menunjukkan koefisien lebih besar atau sama dengan 0,70.

1) Reliabilitas Instrumen Religiusitas

Peneliti melakukan uji reliabilitas sebanyak dua kali, yang pertama dilakukan ketika item-item yang tidak layak tidak dibuang. Berikut adalah tabel hasil uji reliabilitas:

Tabel 3.8

Reliabilitas Instrumen Religiusitas Sebelum Uji Validasi Statisitik Reliabilitas

Cronbach’s

Alpha

Jumlah Item

.936 34

Tabel diatas menunjukkan bahwa koefisien reliabilitas instrumen religiusitas berada pada kategori sangat reliabel. Kemudian peneliti melakukan uji reliabilitas yang kedua setelah membuang item-item yang tidak layak dan menghasilkan reliabilitas sebagai berikut:


(32)

41

Mustika Rengganingrum, 2015

Hubungan antara religiusitas dengan gaya hidup konsumtif pada Hijabers Community Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Tabel 3.9

Reliabilitas Instrumen Religiusitas Setelah Uji Validasi

Tabel diatas menunjukkan bahwa tidak terjadi perubahan yang signifikan pada kedua hasil uji reliabilitas baik sebelum maupun setelah uji validitas. Kedua koefisien Alpha Cronbach tetap berada pada kategori sangat reliabel.

2) Reliabilitas Instrumen Gaya Hidup Konsumtif

Pada instrumen gaya hidup konsumtif, peneliti juga melakukan uji reliabilitas sebanyak dua kali, baik sebelum uji validitas maupun sesudahnya dengan hasil koefisien sebagai berikut:

Tabel 3.10

Reliabilitas Instrumen Gaya Hidup Konsumtif Sebelum Uji Validasi

Statisitik Reliabilitas

Cronbach’s

Alpha

Jumlah Item

.746 18

Tabel diatas menunjukkan bahwa koefisien reliabilitas instrumen gaya hidup konsumtif berada pada kategori reliabel. Selanjutnya peneliti melakukan uji reliabilitas yang kedua

Statisitik Reliabilitas

Cronbach’s

Alpha

Jumlah Item


(33)

42

Mustika Rengganingrum, 2015

Hubungan antara religiusitas dengan gaya hidup konsumtif pada Hijabers Community Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

setelah membuang item-item yang tidak layak dan menghasilkan reliabilitas sebagai berikut:

Tabel 3.11

Reliabilitas Instrumen Gaya Hidup Konsumtif Setelah Uji Validasi

Statisitik Reliabilitas

Cronbach’s

Alpha

Jumlah Item

.871 14

Tabel diatas menunjukkan bahwa koefisien reliabilitas instrumen gaya hidup konsumtif setelah empat item yang tidak layak tidak sertakan tetap berada dalam kategori reliabel. E. Kategorisasi Skor

Kategorisasi subjek penelitian dilakukan untuk memposisikan individu ke dalam kelompok-kelompok yang berjenjang berdasarkan suatu kontinum dari atribut yang diukur (Azwar, 2012). Kategorisasi ini juga dapat memberikan gambaran mengenai karakteristik sumber data penelitian.

Pada penelitian ini, data dari variabel religiusitas dan gaya hidup konsumtif dikelompokkan menjadi tiga kategori, yaitu tinggi, sedang dan rendah. Pengelompokkan tersebut diperoleh berdasarkan tabel berikut:

Tabel 3.12 Rumusan Tiga Kategori

Perhitungan Norma Kategori

X > μ + 1σ Tinggi

μ - 1σ ≤X ≤ μ + 1σ Sedang


(34)

43

Mustika Rengganingrum, 2015

Hubungan antara religiusitas dengan gaya hidup konsumtif pada Hijabers Community Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

(Ihsan, 2013) Keterangan:

X = Skor subjek

μ = Mean (nilai rata-rata)

σ = Standar Deviasi

Rumus kategorisasi skor ini kemudian menjadi norma dalam pengelompokkan skor sampel berdasarkan norma kelompok, baik pada skor variabel religiusitas maupun pada variabel gaya hidup konsumtif.

Tabel 3.13

Kategorisasi Skor Religiusitas dan Gaya Hidup Konsumtif

Kategori Religiusitas Gaya Hidup Konsumtif

Tinggi X > 151.47 X > 32.75

Sedang 131.65 ≤ X ≤ 151.47 20.83 ≤ X ≤ 32.75

Rendah X < 131.65 X < 20.83

F. Teknik Pengumpulan Data

Menurut Arikunto (2006), data merupakan sekumpulan informasi yang diperoleh melalui subjek penelitian. Dalam memperoleh data yang benar-benar mewakili subjek yang diteliti, peneliti harus menentukan teknik pengumpulan data yang paling tepat untuk penelitiannya. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner dengan instrumen berskala likert. Skala likert digunakan untuk mengukur pendapat dan persepsi seseorang maupun sekelompok orang yang berkaitan dengan fenomena sosial yang ada (Sugiyono, 2013).

Pengumpulan data pada penelitian ini dilakukan dengan pembagian kuesioner langsung kepada anggota dan komite Hijabers Community Bandung pada saat kegiatan pengajian rutin bulanan komunitas tersebut. Kuesioner dibagikan secara langsung agar data yang diberikan lebih objektif dan mencegah kekeliruan atau kebingungan ketika menjawab pertanyaan.


(35)

44

Mustika Rengganingrum, 2015

Hubungan antara religiusitas dengan gaya hidup konsumtif pada Hijabers Community Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

G. Teknik Analisis Data

Teknik analisis data pada penelitian ini menggunakan teknik statistik non parametrik dengan menggunakan metode korelasi Spearman’s rank, dengan tujuan untuk mencari hubungan dan menguji signifikansi hipotesis asosiatif data yang berbentuk ordinal (Ihsan, 2010). Pada teknik perhitungan tersebut, terdapat pedoman nilai untuk memberikan interpretasi koefisien korelasi yang dijelaskan pada tabel berikut.

Tabel 3.14

Pedoman Interpretasi Koefisien Korelasi

Interval Koefisien Tingkat Hubungan

0,00 – 0,199 Sangat rendah

0,20 – 0,399 Rendah

0,40 – 0,599 Sedang

0,60 – 0,799 Kuat

0,80 – 1,000 Sangat Kuat


(36)

Mustika Rengganingrum, 2015

Hubungan antara religiusitas dengan gaya hidup konsumtif pada Hijabers Community Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan

Berdasarkan penelitian mengenai hubungan antara religiusitas dengan gaya hidup konsumtif pada Hijabers Community Bandung (HCB) dengan metode penelitian korelasional pada 92 sampel anggota dan komite dari komunitas tersebut, maka diperoleh kesimpulan sebagai berikut:

1. Gambaran tingkat religiusitas pada HCB berada pada tingkat sedang. Hal ini menunjukkan bahwa sebagian besar anggota HCB sudah memiliki ketertarikan dan kesadaran dalam memaknai esensi agama dalam kehidupannya sehari-hari

2. Gambaran tingkat gaya hidup konsumtif pada HCB berada pada tingkat sedang. Hal ini menunjukkan sebagian besar anggota HCB memiliki kecenderungan untuk terus menerus menggunakan suatu barang, khususnya produk-produk fashion secara tidak tuntas atau belum habis nilai pakainya.

3. Terdapat hubungan positif antara religiusitas dengan gaya hidup konsumtif pada 92 sampel HCB dengan tingkat korelasi sebesar 0,079.

B. Saran

Saran ditujukan kepada HCB dan peneliti selanjutnya. Saran untuk masing-masing pihak dipaparkan sebagai berikut:

1. Bagi HCB

Temuan penelitian yang dilakukan pada 92 anggota dan komite HCB memberikan gambaran secara ilmiah bahwa para anggota dan komite tersebut cenderung memiliki gaya hidup konsumtif yang tinggi meski dengan tingkat religiusitas yang tinggi pula.


(37)

59

Mustika Rengganingrum, 2015

Hubungan antara religiusitas dengan gaya hidup konsumtif pada Hijabers Community Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Berdasarkan jumlah hasil skor yang menunjukkan intensitas HCB dalam mengkonsumsi lebih dari dua produk fashion sejenis dengan merek berbeda dalam satu waktu, peneliti memberikan saran agar HCB berupaya untuk mengendalikan atau menurunkan intensitas tersebut supaya terhindar dari segala sesuatu yang bersifat mubazir. Hal konkrit yang dapat dilakukan adalah dengan melakukan pertimbangan akan kebutuhan dan kegunaan produk setiap akan mengkonsumsi suatu produk fashion.

2. Bagi Peneliti Selanjutnya

Memperbanyak sampel penelitian, karena jumlah muslimah yang tidak terhitung dan anggota HCB yang selalu bertambah dapat menjadi sebab untuk memperoleh temuan penelitian yang lebih baik dan dapat digeneralisasikan pada seluruh muslimah perkotaan, khususnya di Kota Bandung.


(38)

Mustika Rengganingrum, 2015

Hubungan antara religiusitas dengan gaya hidup konsumtif pada Hijabers Community Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR PUSTAKA

Al Quran dan Terjemahannya

Ancok, D. dan Suroso F.N. (2008). Psikologi Islami: Solusi Islam atas Problem-Problem Psikologi. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Arikunto, Suharsimi. (2006). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: PT. Rineka Cipta.

As Sa’di, A.H (2011). Islam Agama Seluruh Alam. [Online]. Tersedia: http://imanguide.com/ar/dawa/195-islam-perfectness. (September, 2014) Azwar, Saifuddin. (2010). Reliabilitas dan Validitas. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Azwar, Saifuddin. (2011). Tes Prestasi - Fungsi dan Pengembangan Pengukuran

Prestasi Belajar. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Azwar, Saifuddin. (2012). Penyusunan Skala Psikologi. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Chatijah, Siti dan Purwadi. (2007). Hubungan antara Religiusitas dengan Sikap Konsumtif Remaja. Jurnal Humanitas. 4. (2) 110-123

Chaney, David. (2011). Lifestyle - Sebuah Pengantar Komprehensif. Yogyakarta: Jalasutra.

Ghufron, M. N., dan Risnawati, Rini. (2010). Teori-Teori Psikologi. Yogyakarta: Ar-Ruzz Media

Hardjana, A.M. (2005). Religiusitas, Agama, dan Spiritualitas. Yogyakarta: Kanisius.

Ihsan, Helli. (2013). Metode Skala Psikologi. Bandung: Departemen Psikologi Universitas Pendidikan Indonesia. Tidak diterbitkan.

Iskandar. (2009). Metodologi Penelitian Pendidikan dan Sosial - Kualitatif dan Kuantitatif. Jakarta: Gaung Persada Press.

Khoir, Ima Hikmatul. (2011). Hubungan antara Religiusitas dengan Perilaku Konsumtif pada Mahasiswa Putri Fakultas Psikologi Universitas Islam


(39)

Mustika Rengganingrum, 2015

Hubungan antara religiusitas dengan gaya hidup konsumtif pada Hijabers Community Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang. [Online]. Tersedia: http://lib.uin-malang.ac.id/?mod=th_detail&id=07410135. (November 2014)

Kotler, Philip. (2003). Manajemen Pemasaran : Terjemahan Jilid 1, Edisi Kesebelas. Jakarta: PT. INDEKS Kelompok Gramedia

Lestari, Diajeng. (2013). HijUPreneur - Berhijab dan Berkarya Tanpa Batas. Jakarta: QultumMedia

Marhamah, Khaulah. (2014). Religiusitas dan Resiliensi Remaja Muslim dari Orang Tua Bercerai di Kota Bandung. Skripsi Universitas Pendidikan Indonesia. Tidak diterbitkan.

Matsumoto, D. (Ed). (2009). The Cambridge Dictionary of Psychology. UK: Cambridge University Press.

Maulina, Septy Indah. (2013). Hubungan antara Religiusitas dengan Psychological Well Being pada Lansia. Skripsi Universitas Gunadarma. Tidak diterbitkan.

Meinchebaum, D. (2006). Trauma, Spirituality and Recovery - Toward a spiritually-integrated Psychoterapy. Handout. Tersedia: http://melissainstitute.org/handouts.html#top

Mowen, John C. and Michael Minor. Alih Bahasa: Lina Salim (2002). Perilaku Konsumen. Jakarta: Erlangga

Munandar, Ashar Sunyoto. (2011). Psikologi Industri dan Organisasi. Jakarta: UI-Press.

Murdaningsih, Siti. (2008). Gaya Hidup Konsumtif dan Pencitraan Diri Pelajar Pengguna Handphone di SMA Negeri 1 Sambi Boyolali. Skripsi Universitas Sebelas Maret. Tidak diterbitkan.

Muzakkir. (2013). Hubungan Religiusitas dengan Perilaku Prososial Mahasiswa Angkatan 2009/2010 Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Alauddin Makassar. Jurnal Diskursus Islam. 1. (3) 366-380

Nilan, Pam dan Carles Feixa. (2006). Global Youth? Hybrid Identities, Plural Worlds. New York: Routledge.

Nugraheni, P.N.A. (2003). Perbedaan Kecenderungan Gaya Hidup Hedonis pada Remaja Ditinjau dari Lokasi Tempat Tinggal. Skripsi Universitas Pendidikan Indonesia. Tidak diterbitkan.


(40)

Mustika Rengganingrum, 2015

Hubungan antara religiusitas dengan gaya hidup konsumtif pada Hijabers Community Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Nursyahbani, Ayu Agustin. (2010). Konstruksi dan Representasi Gaya Hidup Muslimah Perkotaan : Studi Kasus pada Hijabers Community di Jakarta. Skripsi Universitas Indonesia. Tidak diterbitkan

Piliang, Yasraf Amir. (2003). Hipersemiotika - Tafsir Cultural Studies Atas Matinya Makna. Yogyakarta: Jalasutra

Piliang, Yasraf Amir. (2004). Postrealitas - Realitas Kebudayaan dalam Era Postmetafisika. Yogyakarta: Jalasutra

Rahayu, Sri. (2008). Hubungan antara Religiusitas dengan Kematangan Emosi pada Siswa SMU Institut Indonesia I Yogyakarta. Skripsi Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga. Tidak diterbitkan

Rakhmat, J. (2003). Psikologi Agama - Sebuah Pengantar. Bandung: Mizan. Ritzer, George dan Goodman. Alih Bahasa : Alimandan. (2004). Teori Sosiologi

Modern. Jakarta: Kencana.

Salleh, Muhammad Syukri. (2012). Religiosity in Development: A Theoretical Construct of an Islamic-Based Development. International Journal of Humanities and Social Science. 2. (14). 266-274

Seligman, E.P.M. (2005). Authentic Happiness - Menciptakan Kebahagiaan dengan Psikologi Positif. E-book [Online]. Tersedia:

http://rudihartoyo.blogspot.com/2014/7/e-book-authentic-happiness-download.html. (Juli 2014)

Setiadi, N.J. (2003). Perilaku Konsumen. Bogor: Kencana.

Siegel, Sidney and John Castellan. (1988). Nonparametric Statistics for The Behavioral Sciences. E-book [Online]. Tersedia:

http://www.amazon.com/Nonparametric-Statistics-The-Behavioral-Sciences/dp/0070573573. (Desember 2014) Subandy. (1997). Ecstasy Gaya Hidup. Jakarta: Grasindo.

Sugiyono. (2014). Metode Penelitian Pendidikan - Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta.

Suharsaputra, Uhar. (2012). Metodologi Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan Tindakan. Bandung: Refika Aditama.


(41)

Mustika Rengganingrum, 2015

Hubungan antara religiusitas dengan gaya hidup konsumtif pada Hijabers Community Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Sumartono. (2002). Terperangkap dalam Iklan. Bandung: Alfabeta.

Suratno, B. dan Rismiati, C. (2001). Pemasaran Barang dan Jasa. Yogyakarta: Kanisius.

Suryani, Tatik. (2008). Perilaku Konsumen - Implikasi pada Strategi Pemasaran. Yogyakarta: Graha Ilmu.

Thoules, Robert H. (2000). Pengantar Psikologi Agama. Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Tiliouine, Habib and Belgoumidi, Abbes (2009). An Exploratory Study of Religiosity, Meaning in Life and Subjective Wellbeing in Muslim Students from Algeria. Applied Research Quality Life. (4) 109-127

Warwanto, Joko, Hardjana, A.G., Susanto, G.M. (2009). Pendidikan Religiositas - Menjadi Anak Beriman yang Terbuka. Yogyakarta: Kanisius.

Wilde, A. and Joseph, S. (1997). Religiosity and Personality in a Muslim Context. Personality and Individual Differences. (23). 899-900

Yusuf, S. (2004). Mental Hygiene: Perkembangan Kesehatan Mental dalam Kajian Psikologi dan Agama. Bandung: Bani Quraisy.


(1)

Mustika Rengganingrum, 2015

Hubungan antara religiusitas dengan gaya hidup konsumtif pada Hijabers Community Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan

Berdasarkan penelitian mengenai hubungan antara religiusitas dengan gaya hidup konsumtif pada Hijabers Community Bandung (HCB) dengan metode penelitian korelasional pada 92 sampel anggota dan komite dari komunitas tersebut, maka diperoleh kesimpulan sebagai berikut:

1. Gambaran tingkat religiusitas pada HCB berada pada tingkat sedang. Hal ini menunjukkan bahwa sebagian besar anggota HCB sudah memiliki ketertarikan dan kesadaran dalam memaknai esensi agama dalam kehidupannya sehari-hari

2. Gambaran tingkat gaya hidup konsumtif pada HCB berada pada tingkat sedang. Hal ini menunjukkan sebagian besar anggota HCB memiliki kecenderungan untuk terus menerus menggunakan suatu barang, khususnya produk-produk fashion secara tidak tuntas atau belum habis nilai pakainya.

3. Terdapat hubungan positif antara religiusitas dengan gaya hidup konsumtif pada 92 sampel HCB dengan tingkat korelasi sebesar 0,079.

B. Saran

Saran ditujukan kepada HCB dan peneliti selanjutnya. Saran untuk masing-masing pihak dipaparkan sebagai berikut:

1. Bagi HCB

Temuan penelitian yang dilakukan pada 92 anggota dan komite HCB memberikan gambaran secara ilmiah bahwa para anggota dan komite tersebut cenderung memiliki gaya hidup konsumtif yang tinggi meski dengan tingkat religiusitas yang tinggi pula.


(2)

59

Mustika Rengganingrum, 2015

Hubungan antara religiusitas dengan gaya hidup konsumtif pada Hijabers Community Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Berdasarkan jumlah hasil skor yang menunjukkan intensitas HCB dalam mengkonsumsi lebih dari dua produk fashion sejenis dengan merek berbeda dalam satu waktu, peneliti memberikan saran agar HCB berupaya untuk mengendalikan atau menurunkan intensitas tersebut supaya terhindar dari segala sesuatu yang bersifat mubazir. Hal konkrit yang dapat dilakukan adalah dengan melakukan pertimbangan akan kebutuhan dan kegunaan produk setiap akan mengkonsumsi suatu produk fashion.

2. Bagi Peneliti Selanjutnya

Memperbanyak sampel penelitian, karena jumlah muslimah yang tidak terhitung dan anggota HCB yang selalu bertambah dapat menjadi sebab untuk memperoleh temuan penelitian yang lebih baik dan dapat digeneralisasikan pada seluruh muslimah perkotaan, khususnya di Kota Bandung.


(3)

Mustika Rengganingrum, 2015

Hubungan antara religiusitas dengan gaya hidup konsumtif pada Hijabers Community Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR PUSTAKA

Al Quran dan Terjemahannya

Ancok, D. dan Suroso F.N. (2008). Psikologi Islami: Solusi Islam atas

Problem-Problem Psikologi. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Arikunto, Suharsimi. (2006). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: PT. Rineka Cipta.

As Sa’di, A.H (2011). Islam Agama Seluruh Alam. [Online]. Tersedia: http://imanguide.com/ar/dawa/195-islam-perfectness. (September, 2014) Azwar, Saifuddin. (2010). Reliabilitas dan Validitas. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Azwar, Saifuddin. (2011). Tes Prestasi - Fungsi dan Pengembangan Pengukuran

Prestasi Belajar. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Azwar, Saifuddin. (2012). Penyusunan Skala Psikologi. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Chatijah, Siti dan Purwadi. (2007). Hubungan antara Religiusitas dengan Sikap Konsumtif Remaja. Jurnal Humanitas. 4. (2) 110-123

Chaney, David. (2011). Lifestyle - Sebuah Pengantar Komprehensif. Yogyakarta: Jalasutra.

Ghufron, M. N., dan Risnawati, Rini. (2010). Teori-Teori Psikologi. Yogyakarta: Ar-Ruzz Media

Hardjana, A.M. (2005). Religiusitas, Agama, dan Spiritualitas. Yogyakarta: Kanisius.

Ihsan, Helli. (2013). Metode Skala Psikologi. Bandung: Departemen Psikologi Universitas Pendidikan Indonesia. Tidak diterbitkan.

Iskandar. (2009). Metodologi Penelitian Pendidikan dan Sosial - Kualitatif dan

Kuantitatif. Jakarta: Gaung Persada Press.

Khoir, Ima Hikmatul. (2011). Hubungan antara Religiusitas dengan Perilaku Konsumtif pada Mahasiswa Putri Fakultas Psikologi Universitas Islam


(4)

Mustika Rengganingrum, 2015

Hubungan antara religiusitas dengan gaya hidup konsumtif pada Hijabers Community Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang. [Online]. Tersedia: http://lib.uin-malang.ac.id/?mod=th_detail&id=07410135. (November 2014)

Kotler, Philip. (2003). Manajemen Pemasaran : Terjemahan Jilid 1, Edisi

Kesebelas. Jakarta: PT. INDEKS Kelompok Gramedia

Lestari, Diajeng. (2013). HijUPreneur - Berhijab dan Berkarya Tanpa Batas. Jakarta: QultumMedia

Marhamah, Khaulah. (2014). Religiusitas dan Resiliensi Remaja Muslim dari

Orang Tua Bercerai di Kota Bandung. Skripsi Universitas Pendidikan

Indonesia. Tidak diterbitkan.

Matsumoto, D. (Ed). (2009). The Cambridge Dictionary of Psychology. UK: Cambridge University Press.

Maulina, Septy Indah. (2013). Hubungan antara Religiusitas dengan

Psychological Well Being pada Lansia. Skripsi Universitas Gunadarma.

Tidak diterbitkan.

Meinchebaum, D. (2006). Trauma, Spirituality and Recovery - Toward a

spiritually-integrated Psychoterapy. Handout. Tersedia:

http://melissainstitute.org/handouts.html#top

Mowen, John C. and Michael Minor. Alih Bahasa: Lina Salim (2002). Perilaku

Konsumen. Jakarta: Erlangga

Munandar, Ashar Sunyoto. (2011). Psikologi Industri dan Organisasi. Jakarta: UI-Press.

Murdaningsih, Siti. (2008). Gaya Hidup Konsumtif dan Pencitraan Diri Pelajar

Pengguna Handphone di SMA Negeri 1 Sambi Boyolali. Skripsi

Universitas Sebelas Maret. Tidak diterbitkan.

Muzakkir. (2013). Hubungan Religiusitas dengan Perilaku Prososial Mahasiswa Angkatan 2009/2010 Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Alauddin Makassar. Jurnal Diskursus Islam. 1. (3) 366-380

Nilan, Pam dan Carles Feixa. (2006). Global Youth? Hybrid Identities, Plural

Worlds. New York: Routledge.

Nugraheni, P.N.A. (2003). Perbedaan Kecenderungan Gaya Hidup Hedonis pada

Remaja Ditinjau dari Lokasi Tempat Tinggal. Skripsi Universitas


(5)

Mustika Rengganingrum, 2015

Hubungan antara religiusitas dengan gaya hidup konsumtif pada Hijabers Community Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Nursyahbani, Ayu Agustin. (2010). Konstruksi dan Representasi Gaya Hidup

Muslimah Perkotaan : Studi Kasus pada Hijabers Community di Jakarta.

Skripsi Universitas Indonesia. Tidak diterbitkan

Piliang, Yasraf Amir. (2003). Hipersemiotika - Tafsir Cultural Studies Atas

Matinya Makna. Yogyakarta: Jalasutra

Piliang, Yasraf Amir. (2004). Postrealitas - Realitas Kebudayaan dalam Era

Postmetafisika. Yogyakarta: Jalasutra

Rahayu, Sri. (2008). Hubungan antara Religiusitas dengan Kematangan Emosi

pada Siswa SMU Institut Indonesia I Yogyakarta. Skripsi Universitas

Islam Negeri Sunan Kalijaga. Tidak diterbitkan

Rakhmat, J. (2003). Psikologi Agama - Sebuah Pengantar. Bandung: Mizan. Ritzer, George dan Goodman. Alih Bahasa : Alimandan. (2004). Teori Sosiologi

Modern. Jakarta: Kencana.

Salleh, Muhammad Syukri. (2012). Religiosity in Development: A Theoretical Construct of an Islamic-Based Development. International Journal of

Humanities and Social Science. 2. (14). 266-274

Seligman, E.P.M. (2005). Authentic Happiness - Menciptakan Kebahagiaan

dengan Psikologi Positif. E-book [Online]. Tersedia:

http://rudihartoyo.blogspot.com/2014/7/e-book-authentic-happiness-download.html. (Juli 2014)

Setiadi, N.J. (2003). Perilaku Konsumen. Bogor: Kencana.

Siegel, Sidney and John Castellan. (1988). Nonparametric Statistics for The

Behavioral Sciences. E-book [Online]. Tersedia:

http://www.amazon.com/Nonparametric-Statistics-The-Behavioral-Sciences/dp/0070573573. (Desember 2014)

Subandy. (1997). Ecstasy Gaya Hidup. Jakarta: Grasindo.

Sugiyono. (2014). Metode Penelitian Pendidikan - Pendekatan Kuantitatif,

Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta.

Suharsaputra, Uhar. (2012). Metodologi Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan


(6)

Mustika Rengganingrum, 2015

Hubungan antara religiusitas dengan gaya hidup konsumtif pada Hijabers Community Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Sumartono. (2002). Terperangkap dalam Iklan. Bandung: Alfabeta.

Suratno, B. dan Rismiati, C. (2001). Pemasaran Barang dan Jasa. Yogyakarta: Kanisius.

Suryani, Tatik. (2008). Perilaku Konsumen - Implikasi pada Strategi Pemasaran. Yogyakarta: Graha Ilmu.

Thoules, Robert H. (2000). Pengantar Psikologi Agama. Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Tiliouine, Habib and Belgoumidi, Abbes (2009). An Exploratory Study of Religiosity, Meaning in Life and Subjective Wellbeing in Muslim Students from Algeria. Applied Research Quality Life. (4) 109-127

Warwanto, Joko, Hardjana, A.G., Susanto, G.M. (2009). Pendidikan Religiositas -

Menjadi Anak Beriman yang Terbuka. Yogyakarta: Kanisius.

Wilde, A. and Joseph, S. (1997). Religiosity and Personality in a Muslim Context.

Personality and Individual Differences. (23). 899-900

Yusuf, S. (2004). Mental Hygiene: Perkembangan Kesehatan Mental dalam