HUBUNGAN ANTARA KEMATANGAN EMOSI DENGAN GAYA HIDUP KONSUMTIF PADA REMAJA
HUBUNGAN ANTARA KEMATANGAN EMOSI DENGAN GAYA HIDUP
KONSUMTIF PADA REMAJA
Oleh: Amalia Kumbasari ( 02810026 )
psychology
Dibuat: 2008-11-18 , dengan 3 file(s).
Keywords: Kematangan Emosi, Gaya Hidup Konsumtif, Remaja
Penelitian ini bertujuan untuk mengungkap hubungan antara kematangan emosi dengan gaya
hidup konsumtif pada remaja. Penelitian ini dilakukan karena banyaknya fenomena yang terjadi
dalam masyarakat, terutama pada remaja yang menjadi kurang realistis dalam berfikir atau
mengambil keputusan dalam membeli maupun mengkonsumsi sesuatu guna memenuhi gaya
hidupnya. Diharapkan penelitian ini memiliki manfaat bagi ilmu pengetahuan secara teoritik dan
praktis, yaitu dapat memberikan sumbangan pemikiran yang bersifat positif bagi ilmu
perkembangan ilmu psikologi, khususnya pada bidang ilmu psikologi industri dan organisai dan
diharapkan dapat memberikan sumbangan informasi juga bagi para remaja untuk membantu
mereka agar dapat berperilaku hemat dan tidak bergaya hidup konsumtif.
Gaya hidup konsumtif adalah perilaku seseorang yang ditunjukkan dalam aktivitas, minat, dan
opini secara berlebihan, yang diidentikkan dengan cara membeli dan mengkonsumsi barang yang
sebenarnya kurang diperlukan. Sedangkan kematangan emosi adalah suatu kemampuan
seseorang dalam mengungkapkan, mengontrol dan mengendalikan emosinya secara tepat dan
dengan cara-cara yang lebih dapat diterima, sebagai bentuk kedewasaan dari segi emosional
seseorang yang tidak lagi terombang ambing oleh motif kekanak-kanakkan.
Rancangan penelitian ini adalah rancangan penelitian non eksperimen. Adapun populasi yang
dipakai adalah remaja berumur 13-21 tahun yang ada di kota malang. Metode pengambilan
sampel yang digunakan yaitu dengan teknik purposive sampling, dengan jumlah sampel 100
orang. Sedangkan metode pengumpulan data dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan
skala dengan jenis skala likert. Teknik analisa data yang digunakan dalam penelitian ini adalah
korelasi product moment. Sebelum melakukan penelitian, terlebih dahulu peneliti melakukan try
out. Hasil try out dari skala kematangan emosi diperoleh 29 item valid dari 32 item yang
disajikan, sedangkan skala gaya hidup konsumtif diperoleh 21 item valid dari 24 item yang
disajikan.
Berdasarkan hasil analisa data yang diperoleh, diketahui nilai koefisien korelasi (r hitung) = 0,387 dan nilai (P) = 0,000. Ini berarti bahwa ada hubungan negatif yang sangat signifikan antara
kematangan emosi dengan gaya hidup konsumtif. Artinya bahwa apabila kematangan emosi
remaja tinggi, maka akan diikuti dengan gaya hidup konsumtif yang rendah. Dan sebaliknya, jika
kematangan emosi rendah, maka akan diikuti dengan gaya hidup konsumtif yang tinggi.
Sedangkan kematangan emosi memberikan sumbangan yang efektif dengan koefisien
determinan sebesar r2 = 0,15 (15%) terhadap gaya hidup konsumtif, sedangkan sisanya sebesar
85 % dipengaruhi oleh variabel lain. Oleh karena itu diharapkan para remaja dapat lebih bijak
dalam mengkonsumsi barang dan lebih berhati- hati dalam memilih teman ataupun kelompok
agar dan tidak terpengaruh dan terjerembab dalam gaya hidup konsumtif.
This research aimed at expressing relations between the maturity of emotions and the
consumptive lifestyle to the adolescent. This research was carried out because of the number of
phenomena that happened in the community, especially to the adolescent who became more
unrealistic in thinking or taking the decision in buying and consuming something in order to fills
the style of his life. It was hoped this research had the benefit for science in a teoritik manner and
practical, that is could give the thinking contribution that was positive for development
knowledge of psychology knowledge, especially to the field of knowledge of industrial
psychology and organisai and was expected to be able to give the information contribution also
for the adolescents to help them in order to be able to behave the opinion and was not in a life
style consumptive.
The consumptive lifestyle was the behaviour someone who was pointed out in the activity, the
interest, and the opinion excessively, that was identified by means of buying and consuming the
actual thing not all that was needed. Whereas the maturity of emotions was a capacity someone
in saying, controlling and controlling his emotions exactly and by means of that more could be
received, as the form of the maturity from the aspect of emotional someone that never again
vacillate by the native motive.
This research plan was the plan of the non experiment research. Whereas the population that was
used was the adolescent was 13-21 available years in the unfortunate city old. As for the taking
method of the sample that was used that is technically purposive sampling, with the number of
samples 100 people. Whereas the method of the data collection in this research was by using the
scale with the scale kind likert. Technically the analysis of the data that was used in this research
was the correlation product moment. However before carrying out the research, before the
researcher did try out. The result from try out the scale of the maturity of emotions was received
29 item valid from 32 item that was served, whereas the scale of the consumptive lifestyle was
received 21 item valid from 24 item that was served.
Was based on results of the analysis of the data that was received, it was known the value of the
correlation coefficient (r counted) = -0.387 and thought (P) = 0.000. This was significant that
there is negative relations that were very significant between the maturity of emotions and the
consumptive lifestyle. This means that if the maturity of emotions of the tall adolescent, then will
be followed with the low consumptive lifestyle. And on the other hand, if the maturity of low
emotions, then will be followed with the high consumptive lifestyle. Whereas the maturity of
emotions gave the contribution that was effective with the determinant coefficie nt of r2 = 0.15
(15%) towards the consumptive lifestyle, whereas the rest of them of 85 % was influenced by the
other variable. Because of that was hoped the adolescents could be wiser in consuming the thing
and more careful in choosing the friend or the group so that and was unaffected and fell headlong
in the consumptive lifestyle.
KONSUMTIF PADA REMAJA
Oleh: Amalia Kumbasari ( 02810026 )
psychology
Dibuat: 2008-11-18 , dengan 3 file(s).
Keywords: Kematangan Emosi, Gaya Hidup Konsumtif, Remaja
Penelitian ini bertujuan untuk mengungkap hubungan antara kematangan emosi dengan gaya
hidup konsumtif pada remaja. Penelitian ini dilakukan karena banyaknya fenomena yang terjadi
dalam masyarakat, terutama pada remaja yang menjadi kurang realistis dalam berfikir atau
mengambil keputusan dalam membeli maupun mengkonsumsi sesuatu guna memenuhi gaya
hidupnya. Diharapkan penelitian ini memiliki manfaat bagi ilmu pengetahuan secara teoritik dan
praktis, yaitu dapat memberikan sumbangan pemikiran yang bersifat positif bagi ilmu
perkembangan ilmu psikologi, khususnya pada bidang ilmu psikologi industri dan organisai dan
diharapkan dapat memberikan sumbangan informasi juga bagi para remaja untuk membantu
mereka agar dapat berperilaku hemat dan tidak bergaya hidup konsumtif.
Gaya hidup konsumtif adalah perilaku seseorang yang ditunjukkan dalam aktivitas, minat, dan
opini secara berlebihan, yang diidentikkan dengan cara membeli dan mengkonsumsi barang yang
sebenarnya kurang diperlukan. Sedangkan kematangan emosi adalah suatu kemampuan
seseorang dalam mengungkapkan, mengontrol dan mengendalikan emosinya secara tepat dan
dengan cara-cara yang lebih dapat diterima, sebagai bentuk kedewasaan dari segi emosional
seseorang yang tidak lagi terombang ambing oleh motif kekanak-kanakkan.
Rancangan penelitian ini adalah rancangan penelitian non eksperimen. Adapun populasi yang
dipakai adalah remaja berumur 13-21 tahun yang ada di kota malang. Metode pengambilan
sampel yang digunakan yaitu dengan teknik purposive sampling, dengan jumlah sampel 100
orang. Sedangkan metode pengumpulan data dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan
skala dengan jenis skala likert. Teknik analisa data yang digunakan dalam penelitian ini adalah
korelasi product moment. Sebelum melakukan penelitian, terlebih dahulu peneliti melakukan try
out. Hasil try out dari skala kematangan emosi diperoleh 29 item valid dari 32 item yang
disajikan, sedangkan skala gaya hidup konsumtif diperoleh 21 item valid dari 24 item yang
disajikan.
Berdasarkan hasil analisa data yang diperoleh, diketahui nilai koefisien korelasi (r hitung) = 0,387 dan nilai (P) = 0,000. Ini berarti bahwa ada hubungan negatif yang sangat signifikan antara
kematangan emosi dengan gaya hidup konsumtif. Artinya bahwa apabila kematangan emosi
remaja tinggi, maka akan diikuti dengan gaya hidup konsumtif yang rendah. Dan sebaliknya, jika
kematangan emosi rendah, maka akan diikuti dengan gaya hidup konsumtif yang tinggi.
Sedangkan kematangan emosi memberikan sumbangan yang efektif dengan koefisien
determinan sebesar r2 = 0,15 (15%) terhadap gaya hidup konsumtif, sedangkan sisanya sebesar
85 % dipengaruhi oleh variabel lain. Oleh karena itu diharapkan para remaja dapat lebih bijak
dalam mengkonsumsi barang dan lebih berhati- hati dalam memilih teman ataupun kelompok
agar dan tidak terpengaruh dan terjerembab dalam gaya hidup konsumtif.
This research aimed at expressing relations between the maturity of emotions and the
consumptive lifestyle to the adolescent. This research was carried out because of the number of
phenomena that happened in the community, especially to the adolescent who became more
unrealistic in thinking or taking the decision in buying and consuming something in order to fills
the style of his life. It was hoped this research had the benefit for science in a teoritik manner and
practical, that is could give the thinking contribution that was positive for development
knowledge of psychology knowledge, especially to the field of knowledge of industrial
psychology and organisai and was expected to be able to give the information contribution also
for the adolescents to help them in order to be able to behave the opinion and was not in a life
style consumptive.
The consumptive lifestyle was the behaviour someone who was pointed out in the activity, the
interest, and the opinion excessively, that was identified by means of buying and consuming the
actual thing not all that was needed. Whereas the maturity of emotions was a capacity someone
in saying, controlling and controlling his emotions exactly and by means of that more could be
received, as the form of the maturity from the aspect of emotional someone that never again
vacillate by the native motive.
This research plan was the plan of the non experiment research. Whereas the population that was
used was the adolescent was 13-21 available years in the unfortunate city old. As for the taking
method of the sample that was used that is technically purposive sampling, with the number of
samples 100 people. Whereas the method of the data collection in this research was by using the
scale with the scale kind likert. Technically the analysis of the data that was used in this research
was the correlation product moment. However before carrying out the research, before the
researcher did try out. The result from try out the scale of the maturity of emotions was received
29 item valid from 32 item that was served, whereas the scale of the consumptive lifestyle was
received 21 item valid from 24 item that was served.
Was based on results of the analysis of the data that was received, it was known the value of the
correlation coefficient (r counted) = -0.387 and thought (P) = 0.000. This was significant that
there is negative relations that were very significant between the maturity of emotions and the
consumptive lifestyle. This means that if the maturity of emotions of the tall adolescent, then will
be followed with the low consumptive lifestyle. And on the other hand, if the maturity of low
emotions, then will be followed with the high consumptive lifestyle. Whereas the maturity of
emotions gave the contribution that was effective with the determinant coefficie nt of r2 = 0.15
(15%) towards the consumptive lifestyle, whereas the rest of them of 85 % was influenced by the
other variable. Because of that was hoped the adolescents could be wiser in consuming the thing
and more careful in choosing the friend or the group so that and was unaffected and fell headlong
in the consumptive lifestyle.