PENERAPAN TEKNIK MENULIS SINERGIS UNTUK MENGEMBANGKAN KREATIVITAS MENULIS PUISI SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR.

(1)

DEWI KURNIATI, 2015

PENERAPAN TEKNIK MENULIS SINERGIS UNTUK MENGEMBANGKAN KREATIVITAS MENULIS PUISI SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu PENERAPAN TEKNIK MENULIS SINERGIS UNTUK MENGEMBANGKAN KREATIVITAS MENULIS PUISI

SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Oleh

DEWI KURNIATI NIM. 1104417

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR DEPARTEMEN PEDAGOGIK

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

BANDUNG 2015


(2)

DEWI KURNIATI, 2015

PENERAPAN TEKNIK MENULIS SINERGIS UNTUK MENGEMBANGKAN KREATIVITAS MENULIS PUISI SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

MENGEMBANGKAN KREATIVITAS MENULIS PUISI SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR

Oleh

Dewi Kurniati

Sebuah Skripsi yang digunakan untuk memenuhi sebagaian dasri syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah

Dasar

©Dewi Kurniati 2015

Universitas Pendidikan Indonesia

Juli 2015

Hak Cipta dilindungi undang- undang

Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhnya, atau sebagian, dengan dicetak ulang, diphotocopy atau cara lainnya tanpa ijin dari penulis


(3)

DEWI KURNIATI, 2015

PENERAPAN TEKNIK MENULIS SINERGIS UNTUK MENGEMBANGKAN KREATIVITAS MENULIS PUISI SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu LEMBAR PENGESAHAN

PENERAPAN TEKNIK MENULIS SINERGIS UNTUK

MENGEMBANGKAN KREATIVITAS MENULIS PUISI SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR

Oleh

Dewi Kurniati

NIM. 1104417

DISETUJUI DAN DISAHKAN OLEH

Pembimbing I

Dra. Hj. Ani Hendriani, M. Pd. NIP. 19600624 198603 2 001

Pembimbing II

Dwi Heryanto, M. Pd. NIP. 19770627 200512 2 001

Diketahui,

Ketua Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Dr. Dharma Kesuma, M. Pd. NIP. 19550927 198503 1 001


(4)

DEWI KURNIATI, 2015

PENERAPAN TEKNIK MENULIS SINERGIS UNTUK MENGEMBANGKAN KREATIVITAS MENULIS PUISI SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR


(5)

DEWI KURNIATI, 2015

PENERAPAN TEKNIK MENULIS SINERGIS UNTUK MENGEMBANGKAN KREATIVITAS MENULIS PUISI SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi yang berjudul “PENERAPAN

TEKNIK MENULIS SINERGIS UNTUK MENGEMBANGKAN

KREATIVITAS MENULIS PUISI SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR” ini

dan beserta seluruh isinya merupakan hasil karya saya sendiri, dan tidak melakukan penjiplakan atau pengutipan dengan cara-cara yang tidak sesuai dengan etika keilmuan yang berlaku dalam masyarakat. Atas pernyataan ini, saya siap menanggung resiko atau sanksi apapun yang akan dijatuhkan kepada saya apabila dikemudian hari ditemukan adanya pelanggaran terhadap etika keilmuan dalam karya telah saya buat ini.

Bandung, Juni 2015

Yang membuat pernyataan,

Dewi Kurniati


(6)

DEWI KURNIATI, 2015

PENERAPAN TEKNIK MENULIS SINERGIS UNTUK MENGEMBANGKAN KREATIVITAS MENULIS PUISI SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu i

PENERAPAN TEKNIK MENULIS SINERGIS UNTUK MENGEMBANGKAN KREATIVITAS MENULIS PUISI SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR

Oleh. Dewi Kurniati

1104417

Penelitian dilatar belakangi oleh hasil observasi di lapangan, bahwa kreativitas menulis puisi masih tergolong rendah, karena siswa rata- rata hanya menggunakan 20 kata, hanya membuat kalimat deklaratif, serta tidak adanya unsur pengungkapan perasaan. Permasalahan diatas disebabkan oleh proses pembelajaran menulis puisi tidak menerapkan tahapan menulis kreatif. Sehubungan dengan permasalahan tersebut, maka penelitian ini dilaksanakan dengan menerapkan teknik menulis sinergis yang bertujuan untuk penelitian ini bertujuan untuk (1)mengetahui bagaimana proses pembelajaran dengan menerapkan teknik menulis sinergis untuk mengembangkan kreativitas menulis puisi, serta (2)mengetahui bagaimana perkembangan kreativitas menulis puisi dengan menerapkan teknik menulis sinergis. Teknik ini terdiri dari tiga langkah, yaitu clustering, fastwriting,

dan show not tell (DePorter, 2001, hlm. 180). Metode yang digunakan adalah penelitian tindakan kelas dengan disain penelitian Kemmis&Taggart (Syamsuddin, 2012, hlm 203) yang terdiri dari perencanaan, pelaksanaan, observasi, dan refleksi yang dilaksanakan dalam tiga siklus. Hasil observasi menunjukkan proses pembelajaran tahap clustering

dilakukan panduan untuk menulis kata sifat dan perasaan siswa, tahap fastwriting diberikan batasan waktu dan tahap show not tell, diberi contoh cara menunjukan kalimat. Hasil kreativitas pada siklus I, siswa mencapai angka kreatif sebesar 50% atau sebanyak 11 siswa dari jumlah siswa keseluruhan 22 orang dengan nilai rata- rata 56. Pada siklus II, mengalami perkembangan menjadi 95,5% dengan nilai rata- rata kelas sebesar 72,7. Mengalami perkembangan di siklus III dengan nilai rata- rata 85,09 sebanyak 20 siswa masuk pada kategori kreatif dan 2 siswa lainnya dalam kategori cukup kreatif. Dari hasil tersebut diketahui bahwa proses pembelajaran dengan teknik ini dapat mengembangkan kreativitas menulis puisi siswa kelas V.


(7)

DEWI KURNIATI, 2015

PENERAPAN TEKNIK MENULIS SINERGIS UNTUK MENGEMBANGKAN KREATIVITAS MENULIS PUISI SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu ii

ABSTRACT

THE APPLICATION OF WRITING SINERGIC TECHNIQUE TO DEVELOP CREATIVITY IN WRITING POETRY FOR FIFTH GRADE STUDENTS

By Dewi Kurniati

1104417

This research inspired by the observation on the field that creativity in writing poetry is still low. It is happening because students used 20 words in average just to make declarative sentence and there is no element to express their feeling. This problem caused by the process of learning in writing poetry do not applying the process called the creative writing. Therefore, this research is done by applying synergic writing technique which is aims to (1) find out how the process of learning in applying synergic writing technique to develop creativity in writing poetry, and (2) find out how the development of creativity in writing poetry with the application of synergic writing technique. The techniques consist of three steps, namely yaitu clustering, fastwriting, and show not tell (DePorter, 2001, page . 180). The method used is a research of class act with an observation research design from Kemmis&Taggart (Syamsuddin, 2012, page 203) which consist of planning, execution, observation, and reflection that is done in three cycles. The result shows the learning process in clustering level is done by guiding students to write adjectives and students’ feeling, in fastwriting level, the students have to do it in a limited time and in show not tell level, the examples are given to the students. The creativity result in cycle I, students can reach the creativity up to 50% or 11 students out of 22 students with average grade 56. It is experiencing a development become 95.5% with the average grade 72,7. In cycle III, it is also experiencing a development with average grad 85,09. It shows that 20 students included in creative category while 2 others categorize as creative enough. From the result, it shows that the process of learning with this technique can develop creativity in writing poetry for fifth grader


(8)

DEWI KURNIATI, 2015

PENERAPAN TEKNIK MENULIS SINERGIS UNTUK MENGEMBANGKAN KREATIVITAS MENULIS PUISI SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 1

PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Pembelajaran sastra di Sekolah Dasar utamanya diarahkan pada proses pemberian pengalaman bersastra. Siswa diajak untuk mengenal bentuk dan isi sebuah karya sastra melalui kegiatan mengenal dan bercengkrama dengan sastra sehingga tumbuh pemahaman dan sikap menghargai sastra sebagai suatu karya yang indah dan bermakna. Standar kompetensi mata pelajaran bahasa Indonesia merupakan kualifikasi kemampuan minimal siswa yang menggambarkan penguasaan pengetahuan, keterampilan berbahasa, dan sikap positif terhadap bahasa dan sastra Indonesia. Dalam Kurikulum Tingkat Satuan Penidikan (KTSP) tahun 2006, pada satuan pendidikan Sekolah Dasar (SD), khususnya di kelas V, terdapat salah satu kompetensi yang harus dicapai siswa dalam kegiatan menulis, yaitu menulis puisi bebas dengan pilihan kata yang tepat. Puisi merupakan ekspresi pengalaman batin penulis mengenai kehidupan melalui media bahasa estetik yang secara padu dan utuh dalam bentuk teks (M. Atar Semi, 1988, hlm. 193). Pembelajaran puisi sebagai karya sastra menjadi penting dalam mata pelajaran bahasa karena mengarahkan siswa untuk mampu menuangkan perasaan dan emosinya dalam hal yang positif. Selain itu, pembelajaran menulis memberikan banyak manfaat antara lain, mengembangkan kreativitas, menanamkan keberanian, serta membantu siswa menuangkan ide. (Utami, 2009, hlm. 1).

Horrace dalam Welek dan Warren (1977) menentukan dua fungsi sastra yang dominana, yaitu fungsi keindahan dan fungsi kegunaan. Karya sastra sebagai fungsi keindahan artinya hanya sebagai alat penghibur, sedangkan karya sastra sebagai fungsi kegunaan yaitu untuk pendidikan. Namun demikian, dalam pembelajaran di sekolah dasar kelas lima kedua fungsi puisi tersebut tidak dimanfaatkan. Fungsi puisi sebagai alat penghibur dengan siswa dapat mencurahkan pikiran dan perasaannya tidak terpenuhi, serta puisi sebagai media untuk memberikan variasi dan mempermudah penyampaian pembelajaran. Setelah observasi, pembelajaran menulis yang diberikan pada


(9)

2

DEWI KURNIATI, 2015

PENERAPAN TEKNIK MENULIS SINERGIS UNTUK MENGEMBANGKAN KREATIVITAS MENULIS PUISI SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

siswa hanya sebatas ceramah dengan tema ibu, sahabat dan pemandangan semata. Jumlah kata yang digunakan tidak lebih dari 30 kata, padahal ketika menulis puisi seseorang dapat menuliskan apa saja dengan penguasaan kata yang dimilikinya. Siswa tidak difasilitasi untuk menggali pikiran dan perasaannya guna mengembangkan kreativitas.

Pendidik hanya memperkenalkan puisi sebagai karya sastra, meminta anak menulis puisi tanpa adanya umpan balik positif bagi siswa. Berdasarkan hasil observasi, ditemukan bahwa puisi yang ditulis siswa hanya diparaf dan dinilai tanpa adanya tahapan menulis yang harus dilewati sebelum pemberian nilai dengan tema tentang ibu, sahabat, dan pemandangan saja. Hal ini terjadi karena teknik mengajar formal yang membuat proses menulis menjadi proses otak kiri semata. Alih- laih membiarkan curahan imajinasi dan ekspresi, proses itu malah memfokuskan siswa pada tata bahasa, tanda baca, ejaan, dan struktur. Selama proses pembelajaran, siswa terlibat aktif menjawab pertanyaan yang diajukan guru berkaitan dengan aspek kognitif. Akan tetapi, siswa pasif ketika diminta untuk mengajukan gagasan dan pemecahan masalah. Dari hasil pengamatan, didapatkan pula bahwa siswa memiliki rasa ingin tahu yang rendah, dikarenakan tidak ada satupun siswa yang dapat mengajukan pertanyaan ketika guru menjelaskan ataupun ketika kegiatan elaborasi.

Mengingat banyaknya manfaat yang ditawarkan puisi, supaya pembelajaran menulis puisi dapat dikuasi siswa, maka diharapkan proses pembelajaran berlangsung secara efektif agar siswa mencapai tujuan pembelajaran yang telah ditentukan sebelumnya. Pemilihan teknik pembelajaran dan membantu berjalannya pembelajaran supaya lebih efektif dan efisien guna mencapai tujuan pembelajaran. Teknik pembelajaran adalah suatu cara spesifik yang dilakukan seseorang dalam menerapkan suatu metode pembelajaran. (Mulyatiningsih, 2013, hlm. 229). Salah satu cara yang dapat digunakan untuk mengembangkan pembelajaran menulis puisi adalah dengan teknik menulis sinergis, yaitu teknik menulis yang menggunakan aktivitas seluruh otak yang menggunakan belahan otak kanan dan belahan


(10)

DEWI KURNIATI, 2015

PENERAPAN TEKNIK MENULIS SINERGIS UNTUK MENGEMBANGKAN KREATIVITAS MENULIS PUISI SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

otak kiri. Mengedepankan kerja otak kanan dengan membantu menuangkan ide berupa kata terlebih dahulu untuk dicurahkan ke dalam bentuk tulisan serta memicu kegiatan otak kiri untuk kesesuaian tanda baca, ejaan, serta sistematika tulisan. Walaupun unsur pembentuk teknik sinergis (clustering, fastwriting, show Not Tell) dilaporkan dapat meningkatkan kemampuan menulis puisi, namun penggunaan keseluruhan teknik ini secara bersama belum dilakukan, terutama pada siswa Sekolah Dasar, teknik menulis sinergis belum pernah diterapkan.

Berdasarkan uraian permasalahan diatas, maka peneliti memutuskan untuk mengambil sebuah penelitian tindakan kelas (PTK) dengan judul

“PENERAPAN TEKNIK MENULIS SINERGIS UNTUK

MENGEMBANGKAN KREATIVITAS MENULIS PUISI PADA

SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR.”

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah penelitian yang telah dipaparkan, maka rumusan umum masalah penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana bentuk penerapan teknik Menulis Sinergis guna mengembangkan kreativitas dalam menulis puisi pada siswa kelas V Sekolah Dasar pada mata pelajaran bahasa Indonesia?.

Untuk memperoleh jawaban atas pertanyaan tersebut, maka secara khusus di buat dua pertanyaan penelitian sebagai berikut:

1. Bagaimana proses pembelajaran dengan menerapkan teknik Menulis Sinergis pada mata pelajaran bahasa Indonesia guna mengembangkan kreativitas menulis puisi siswa kelas V SD?

2. Bagaimana perkembangan kreativitas menulis puisi siswa kelas V SD pada mata pelajaran bahasa Indonesia dengan menerapkan teknik Menulis Sinergis?


(11)

4

DEWI KURNIATI, 2015

PENERAPAN TEKNIK MENULIS SINERGIS UNTUK MENGEMBANGKAN KREATIVITAS MENULIS PUISI SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu C. Tujuan Penelitian

Secara umum penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan kreativitas menulis puisi dengan menerapkan teknik Menulis Sinergis pada siswa SD kelas V. Adapun tujuan penelitian ini secara khusus yang diantara lain:

1. Mendeskripsikan proses pembelajaran dengan menerapkan teknik Menulis Sinergis pada mata pelajaran bahasa Indonesia guna mengembangkan kreativitas menulis puisi siswa kelas V SD.

2. Mendeskripsikan perkembangan kreativitas menulis puisi siswa kelas V SD pada mata pelajaran bahasa Indonesia dengan menerapkan teknik Menulis Sinergis.

D. Manfaat Penelitian 1. Manfaat Teoritis

Memberikan pengetahuan baru dan masukan bagi semua pihak yang terkait dalam dunia pendidikan untuk memberikan variasi, meningkatkan, serta memperbaiki kualitas kegiatan pembelajaran yang disesuaikan dengan karakteristik pendidikan, karakteristik sekolah, serta karakteristik siswa.

2. Manfaat Praktis a. Bagi Siswa

Teknik Menulis Sinergis diharapkan dapat membantu siswa mengembangkan kreativitas dan kemampuan menulis puisi. Siswa akan lebih mudah dalam menulis puisi dalam kondisi apapun dan dapat menuangkan, serta menggali ide yang tidak disadari ada dalam dirinya. Selain itu, pembelajaran dengan teknik ini diharapkan dapat memberikan pengalaman dan keterampilan yang berharga dalam diri siswa serta menumbuhkan kecintaan siswa terhadap sastra.

b. Bagi Guru

Penelitian ini diharapakan dapat memberikan masukan mengenai teknik pembelajaran yang dapat digunakan dalam pembelajaran apresiasi sastra, khususnya apresiasi puisi. Teknik ini diharapkan dapat digunakan sebagai variasi oleh guru untuk menarik


(12)

DEWI KURNIATI, 2015

PENERAPAN TEKNIK MENULIS SINERGIS UNTUK MENGEMBANGKAN KREATIVITAS MENULIS PUISI SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

minat siswa dalam pembelajaran sastra, sehingga siswa merasa lebih bersemangat dalam mengikuti pembelajaran.

c. Bagi Sekolah

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan dalam mengambil kebijakan, sebagai upaya peningkatan kualitas proses pembelajaran dalam rangka perbaikan dan peningkatan kualitas pembelajaran.

d. Bagi Lembaga Pendidikan Tenaga Keguruan

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi masukan bagi LPTK untuk lebih memperhatikan kualitas pembelajaran dalam pendidikan. Memberikan masukan guna meningkatkan dan mengembangkan proses pembelajaran bagi tenaga pendidik. Memberikan informasi dan rekomendasi untuk meningkatkan dan memperbaiki kualitas belajar mengajar, melalui teknik pembelajaran yang menyenangkan dan relevan. Serta memberikan kontribusi yang baik tentang penerapan model yang tepat untuk dilaksanakan di Sekolah Dasar dalam kegiatan pembelajaran bahasa Indonesia


(13)

6

DEWI KURNIATI, 2015

PENERAPAN TEKNIK MENULIS SINERGIS UNTUK MENGEMBANGKAN KREATIVITAS MENULIS PUISI SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR


(14)

DEWI KURNIATI, 2015

PENERAPAN TEKNIK MENULIS SINERGIS UNTUK MENGEMBANGKAN KREATIVITAS MENULIS PUISI SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 19

METODE DAN PROSEDUR PENELITIAN A. Metode Penelitian

Metode penelitain yang digunakan dalam penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). PTK termasuk ke dalam termasuk ke dalam penelitian terapan yang menggabungkan antara pengetahuan, penelitian, dan

tindakan. Menurut O’ Brien (dalam Mulyatiningsih, 2001, hal. 60), penelitian

tindakan dilakukan ketika sekelompok orang (siswa) diidentifikasi permasalahannya, kemudian peneliti (guru) menetapkan suatu tindakan untuk mengatasinya. Selama tindakan berlangsung, peneliti melakukan pengamatan perubahan perilaku siswa dan faktor- faktor yang menyebabkan tindakan yang dilakukan tersebut sukses atau gagal. Penelitian tindakan kelas bertujuan untuk mengembangkan strategi pembelajaran yang paling efektif dan efisien pada situasi yang alamiah (bukan eksperimen) (Mulyatiningsih, 2001, hal. 60).

B. Disain Penelitian

Model PTK yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah model spiral yang dikembangkan oleh Kemmis dan Taggart. Tahapan-tahapan lazim yang digunakan yaitu perencanaan (planning), pelaksanaan (acting), pengamatan (observing), dan reflektif (reflecting), dengan tahap pelaksanaan dan pengamatan dilakukan dalam jangka waktu yang bersamaan (Syamsudin, 2009, hlm. 203).

Berikut ini adalah skema atau alur PTK yang dikemukakan Kemmis dan Taggart:


(15)

20

DEWI KURNIATI, 2015

PENERAPAN TEKNIK MENULIS SINERGIS UNTUK MENGEMBANGKAN KREATIVITAS MENULIS PUISI SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Gambar 3.1 Disain Penelitian Kemmis& Taggart

Langkah-langkah pada model penelitian menurut Kemmis dan Taggart dapat diuraikan sebagai berikut:

1. Perencanaan tindakan (planning) yaitu rencana tindakan apa yang akan dilaksanakan untuk memperbaiki, meningkatkan atau perubahan tingkah laku dan sikap sosial sebagai solusi.

2. Pelaksanaan tindakan (acting) yaitu apa yang akan dilaksanakan oleh peneliti sebagai upaya perbaikan, peningkatan atau perubahan yang diinginkan

3. Pengamatan (observing) yaitu mengamati atas hasil atau dampak dari tindakan yang dilaksakan.


(16)

DEWI KURNIATI, 2015

PENERAPAN TEKNIK MENULIS SINERGIS UNTUK MENGEMBANGKAN KREATIVITAS MENULIS PUISI SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

4. Refleksi (reflecting) yaitu mengkaji, melihat dan mempertimbangkan hasil atau dampak dari tindakan.

C. Lokasi Penelitian

Penelitian dilaksanakan di Sekolah Dasar Negeri berlokasi di Kelurahan Pasteur Kecamatan Sukajadi, Kota Bandung Provinsi Jawa Barat. Memiliki akreditasi A dengan peringkat ke 331 dari 656 SD terakreditasi A di Kota Bandung Ruang kelas berjumlah 10 ruangan. Terdapat 1 ruang perpustakaan dengan buku yang cukup memadai, namun tidak pernah ada siswa yang mengunjungi perpustakaan, kecuali ada pembelajaran yang berlangsung di perpustakaan. Terdapat dua lapangan dengan luas yang cukup untuk bermain. Akan tetapi, fasilitasi bermaim seperti taman bermain, alat- alat permainan, tidak tersedia kecuali bola sepak. Guru yang dimiliki SD ini hanya satu orang guru yang bukan Pegawai Negeri Sipil, akan tetapi tipe mengajar di subjek penelitian masih konvensional. Dengan lokasi sekolah yang cukup jauh dari keramaian jalan dan aktivitas masyarakat, menjadikan kondisi pembelajaran yang kondusif. Lingkungan kebersihan dijaga oleh seluruh warga sekolah dengan teratur, menghasilkan lingkungan sekolah yang nyaman untuk proses pembelajaran. Sekolah memiliki perpustakaan dengan fasilitas dan kondisi yang memadai. Koleksi buku penunjang pembelajaran sebanyak 1537, 519 buku cerita dan ensiklopedia, serta 142 alat peraga matematika, ipa, ips, serta olahraga yang dapat digunakan siswa dan guru guna membantu proses pembelajaran. Akan tetapi, guru pada kelas yang ditindak tidak pernah menggunakan fasilitas diatas sebagai alat bantu pembelajaran.

D. Subjek Penelitian

Subjek penelitian adalah siswa Sekolah Dasar kelas 5A yang berjumlah 31 orang, dengan perbandingan siswa perempuan sebanyak 15 orang dan siswa laki- laki sebanyak 16 orang. Namun, terdapat 3 siswa perempuan yang seringkali absen pembelajaran, biasanya hanya masuk 6 hari dalam 1 bulan. Hal ini menyebabkan, jumlah siswa yang terlibat aktif dalam kelas berjumlah 28 siswa. Dengan sebagain besar siswa berasal dari ekonomi menengah.


(17)

22

DEWI KURNIATI, 2015

PENERAPAN TEKNIK MENULIS SINERGIS UNTUK MENGEMBANGKAN KREATIVITAS MENULIS PUISI SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Kelas 5A telah memiliki cap sebagai kelas yang paling tidak tertib dan malas belajar. Padahal dari hasil nilai rata- rata kelas, diperoleh nilai yang cukup memuaskan. Siswa cenderung lebih menyukai tanya jawab dan tes lisan dibandingkan menulis, siswa akan akan bermalas- malasan mengerjakan tugas menulis puisi, karangan, ataupun pantun.

Dikarenakan proses pembelajaran masih konvensiaonal, siswa tidak dapat mengembangkan kreativitas yang dimiliki dalam dirinya. Dalam kegiatan keterampilan dan seni budaya, siswa hanya terpaku pada contoh yang diberikan tidak dapat membuat karya baru. Karena jarang membaca buku- buku fiksi atau cerita, sehingga pilihan kata dalam pengungkapan imajinasinya pun terhambat.

E. Waktu Penelitian

Penelitian dilaksanakn dari bulan Februari sampai dengan bulan Juni. Pada bulan Februari sampai pertengahan Maret dilakukan identifikasi masalah di sekolah serta pengamatan lanjutan terhadap kelas, subjek penelitian, serta guru kelas penelitian. Pada pertengahan bulan Maret sampai minggu ketiga bulan April dilakukan pengkajian teori guna memilih teknik yang tepat untuk membantu menyelesaikan masalah yang terjadi. Pada akhir bulan April, peneliti melakukan persiapan penelitian siklus I. Penelitian berlangsung dari akhir bulan April untuk siklus I, awal bulan Mei melakukan pengolahan data siklus I. Pada pertengahan Mei akan dilaksanakan siklus II sekaligus pengolahan data, dan di akhir bulan Mei siklus III akan dilaksanakan. Hingga akhirnya bulan Juni akan dilaksana penyusunan laporan penelitian.

F. Instrumen Penelitian

1. Instrumen Pembelajaran

Instrumen pembelajaran yang menjadi rancangan proses pembelajaran adalah silabus dan rencana pelakasanaan pembelajaran (RPP). Lembar Kegiatan Peserta Didik serta bahan ajar (Unsur puisi, pembacaan puisi, dan cara menulis puisi) merupakan instrumen yang digunakan dalam proses pembelajaran.


(18)

DEWI KURNIATI, 2015

PENERAPAN TEKNIK MENULIS SINERGIS UNTUK MENGEMBANGKAN KREATIVITAS MENULIS PUISI SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 2. Instrumen Pengungkap Data Penelitian

a) APKG, terdiri dari pengamatan penampilan mengajar guru serta aktivitas siswa selama pembelajaran (terlampir).

b) Tes, hasil tulisan siswa berupa teks puisi. Dengan indikator penilaian diadaptasi dari penilaian produk menulis kreatif oleh Munandar (1998, hlm. 44), seperti dibawah ini:

Tabel 3.1. Indikator Penilaian Kreativitas Menulis Puisi 1. Kelancaran

Indikator

Skor

5 4 3 2 1

Jumlah kata

yang digunakan 100- 81 kata 80- 61 kata 60- 41 kata 40- 31 kata 30-21 kata

2. Kelenturan (Fleksibilitas)

Indikator Skor

5 4 3 2 1

Keragaman penggunaan kalimat Menggunakan kalimat deklaratif, introgatif, dan eksklamatoris Menggunakan kalimat introgatif dan eklsklamatoris Menggunakan kalimat deklaratif dan eksklamatoris Menggunaka n kalimat deklaratif dan introgatif Menggunakan kalimat deklaratif

Imajinasi Mengembangk an seluruh gagasan Mengembangk an sebagian gagasan Mengembangka n 1 pokok

gagasan Terpaku pada gagasan clustering Tidak sesuai dengan gagasan clustering 3. Keaslian (Orisinalitas)

Indikator Skor

5 4 3 2 1

Orisinalitas dalam tema Tema tidak lazim (jarang ditulis anak) Berisi keadaan penulis atau keadaan lingkungan masyarakat Menceritakan Hobi/ Idola/ Cita- cita Menceritakan benda atau seseorang Menceritakan Ibu, sahabat, anggota keluarga


(19)

24

DEWI KURNIATI, 2015

PENERAPAN TEKNIK MENULIS SINERGIS UNTUK MENGEMBANGKAN KREATIVITAS MENULIS PUISI SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 4. Kerincian

(Elaborasi)

Indikator Skor

5 4 3 2 1

Menghias cerita tampak lebih kaya Melukiskan keadaan menyelipkan humor Mengandung emosi Mengungkapk an perasaan Mengandung unsur pribadi/ pengalaman

c) Non tes, terdiri dari lembar observasi guru dan siswa (digunakan oleh observer untuk melihat penampilan guru dan siswa), dokumentasi untuk ditampilkan dilampiran yang dijadikan sebagai bukti data diambil telah diambil dalam kelas penelitian, serta catatan lapangan berisi temuan selama proses penerapan teknik (terlampir).

G. Prosedur Penelitian

Penelitian Tindakan Kelas ini diprediksi dilaksanakan dalam 2 siklus. Siklus I dirancang untuk dilaksanakan dalam 2 kali pertemuan (2x35 menit), sedangkan siklus II dirancang untuk dilaksanakan dalam 2 kali pertemuan (2x35 menit). Setiap siklus dijalankan dalam 4 tahap, yaitu perencanaan (Planning), pelaksanaan (Acting), pengamatan (Observing), dan refleksi (Reflecting).

1. Tahap Pendahuluan (Pra Penelitian)

a. Permintaan izin dari Kepala Sekolah Sekolah Dasar. b. Observasi dan wawancara

Kegiatan observasi dan wawancara dilakukan untuk mendapatkan gambaran awal mengenai kondisi dan situasi di sekolah secara keseluruhan, terutama siswa kelas IV yang akan dijadikan sebagai subyek penelitian. c. Identifikasi permasalahan

Kegiatan ini dimulai dari melakukan kajian terhadap Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) tahun 2006, buku sumber kelas IV,


(20)

DEWI KURNIATI, 2015

PENERAPAN TEKNIK MENULIS SINERGIS UNTUK MENGEMBANGKAN KREATIVITAS MENULIS PUISI SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

pembelajaran Bahasa Indonesia, dan model-model pembelajaran Bahasa Indonesia. Menentukan metode atau pendekatan yang relevan dengan karakteristik siswa, bahan ajar dan proses belajar mengajar yang sedang berlangsung pada pembelajaran Bahasa Indonesia. Menentukan rencana pembelajaran (RPP) pada pembelajaran Bahasa Indonesia dengan

Menerapkan teknik menulis sinergis untuk mengembangkan kreativitas menulis sinergis. Menyusun atau menetapkan teknik pemantauan pada setiap tahap penelitian.

2. Tahap Tindakan Siklus I

a. Tahap Perencanaan

1) Membuat kesepakatan dengan guru (rekan sejawat) sebagai observer dan memberikan penjelasan kepada observer tentang hal-hal yang harus dilakukan observer.

2) Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Bahasa Indonesia Kelas IV dengan menerapkan teknik menulis sinergis. 3) Menyiapkan instrumen tes tertulis siklus I.

4) Menyiapkan instrumen non tes berupa lembar pengamatan siswa dan guru dalam pembelajaran.

b. Tahap Pelaksanaan

1) Memberikan lembar observasi kepada observer untuk diisi.

2) Melaksanakan pembelajaran Bahasa Indonesia Kelas V dengan menerapkan teknik menulis sinergis dalam menulis puisi bebas.

3) Melakukan tes siklus I untuk mendapatkan data mengenai kemampuan menulis menulis puisi bebas dengan menggunakan teknik menulis sinergis.

4) Mencatat dan merekan semua aktivitas belajar yang terjadi pada lembar observasi sebagai sumber data yang akan digunakan pada tahap refleksi.

5) Diskusi dengan observer untuk mengklarifikasi hasil pengamatan pada lembar observasi.


(21)

26

DEWI KURNIATI, 2015

PENERAPAN TEKNIK MENULIS SINERGIS UNTUK MENGEMBANGKAN KREATIVITAS MENULIS PUISI SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu c. Tahap Pengamatan

1) Observer melakukan pengamatan terhadap aktivitas siswa dan guru dalam pembelajaran.

2) Observer mengisi lembar pengamatan.

d. Tahap Refleksi

Peneliti melakukan analisis dari data yang dikumpulkan pada siklus I. Setelah hasil belajar siswa dan pengamatan observer dikaji, pada siklus II peneliti mengulang kegiatan yang dilaksanakan pada siklus I. Temuan pada tahap refleksi siklus I digunakan untuk memperbaiki RPP dan pembelajaran siklus II.

Siklus II

a. Tahap Perencanaan

1) Melakukan perbaikan dari kelemahan pada siklus I untuk dijadikan perbaikan pada siklus II

2) Membuat RPP dengan memperhatikan refleksi pada siklus I. 3) Menyiapkan media, alat peraga, dan sumber pembelajaran. 4) Merancang kegiatan yang lebih variatif

5) Menyiapkan instrumen siklus II.

6) Menyiapkan instrumen non tes berupa lembar pengamatan siswa dan guru dalam pembelajaran

b. Tahap Pelaksanaan

1) Melaksanakan kegiatan pembelajaran siklus II sesuai dengan RPP yang telah disusun dengan mempertimbangkan perbaikan-perbaikan dari siklus I. Diharapkan pada siklus II siswa sudah lebih menguasai pembelajaran menulis karangan deskripsi.

2) Melakukan tes siklus II untuk mendapatkan data kemampuan menulis karangan deskripsi.


(22)

DEWI KURNIATI, 2015

PENERAPAN TEKNIK MENULIS SINERGIS UNTUK MENGEMBANGKAN KREATIVITAS MENULIS PUISI SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

3) Mencatat dan merekan semua aktivitas belajar yang terjadi pada lembar observasi sebagai sumber data yang akan digunakan pada tahap refleksi.

4) Diskusi dengan pengamat untuk mengklarifikasi data hasil pengamatan pada lembar observasi.

c. Tahap Pengamatan

1) Observer mencatat dan merekam aktivitas belajar siswa.

2) Peneliti menyesuaikan apakah kegiatan yang dilakukan pada siklus II ini sudah sesuai dengan yang diharapkan.

d. Refleksi

Hasil yang diperoleh pada tahap pengamatan dikumpulkan untuk dianalisis dan dievaluasi oleh peneliti, untuk mendapatkan suatu simpulan.Diharapkan setelah akhir siklus II, kemampuan berbicara dan menulis siswa dalam pembelajaran Bahasa Indonesia meningkat.

H. Rencana Pengolahan dan Uji Keabsahan Data 1. Rencana Pengolahan Data Kualitatif

Analisis data dalam penelitian kualitatif ini diambil dari teori Miles and Huberman (1984), mengemukakan bahwa aktivitas dalam analisis data kualitatif dilaksanakan secara interaktif dan berlangsung secara terus menerus sampai tuntas, sehingga datanya menjadi jenuh. Terdapat tiga tahapan utama dalam analisis data ini, yakni data reduction, data display, dan conclusion drawing/ verivication.

a. Data Reduction (Reduksi Data)

Mereduksi data akan difokuskan pada aktivitas siswa yang berlangsung selama pembelajaran. Tujuan utama dari penelitian kualitatif adalah pada temuan. Oleh karena itu, jika penelitian berlangsung dan menemukan sesuatu yang asing, tidak dikenal, belum memiliki pola, perihal tersebutlah yang menjadi perhatian peneliti dalam melakukan reduksi data. Mereduksi data adalah memilih yang penting, membuat kategori, dan membuang yang tidak dipakai.


(23)

28

DEWI KURNIATI, 2015

PENERAPAN TEKNIK MENULIS SINERGIS UNTUK MENGEMBANGKAN KREATIVITAS MENULIS PUISI SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Setelah data direduksi, maka langkah selanjutnya adalah menyajikan data. Dalam penelitian kualitatif, penyajian data dapat dilakukan dalam bentuk uraian singkat, bagan, hubungan antar kategori, flowchart, dan sejenisnya. Yang paling sering digunakan untuk menyajikan data dalam penelitian kualittaif adalah dengan teks yang bersifat naratif. Dengan mendisplaykan data, maka akan memudahkan untuk memahami apa yang terjadi, merencanakan kerja selanjutnya berdasarkan apa yang telah dipahami.

c. Conclusion/ Verification

Langkah ketiga dalam analisis data kualitatif menurut Miles and Huberman adalah penarikan kesimpulan dan verifikasi. Kesimpulan dalam penelitian kualitatif yang diharapkan adalah merupakan temuan baru yang sebelumnya belum pernah ada. Temuan dapat berupa deskripsi atau gambaran suatu obyek yang sebelumnya masih remang- remang atau gelap sehingga setelah diteliti menjadi jelas.

2. Rencana Pengolahan Data Kuantitatif

Data yang dianalisis secara kuantitatif diambil tes keseluruhan dengan menghitung nilai rata- rata kelas, dengan rumus:

̅= ∑

� ̅ = �� � − � �

∑ � = � �ℎ � ℎ � �� � �

N = Jumlah Siswa

Purwanto (dalam Mulyatiningsih, 2012, hlm. 25).

Sementara itu peneliti menngunakan standar kreativitas yaitu setiap siswa dikatakan kreatif jika proporsi jawaban benar peserta didik ≥ 64 (Utami Munandar, 1998). Berdasarkan hal tersebut maka Susanto (2010) menetukan rumus presentase ketercapaian belajar sebagai berikut:


(24)

DEWI KURNIATI, 2015

PENERAPAN TEKNIK MENULIS SINERGIS UNTUK MENGEMBANGKAN KREATIVITAS MENULIS PUISI SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Pengolahan data ketuntasan secara klasikal dihitung dengan menggunakan rumus :

P = � � �

� � %

3. Uji Keabsahan Data

Uji keabsahan data dalam penelitian kualitatif digunakan untuk membuktikan nilai kebenaran data yang diperoleh. Dalam penelitian ini uji

credibility menggunakan teknik Triangulasi, yaitu pengecekan data dari berbagai sumber (Sugiyono, 2013, hlm. 372). Untuk menguji kredibilitas data dilakukan dengan cara yang mengecek data kepada sumber yang sama dengan teknik yang berbeda. Misalnya data yang diperoleh dengan tes, lalu dicek dengan observasi, dokumentasi, dan catatan lapangan.

Observasi

Dokumentasi

Catatan Lapangan

(Gambar 3.1 Triangulasi Teknik)

P = �


(25)

DEWI KURNIATI, 2015

PENERAPAN TEKNIK MENULIS SINERGIS UNTUK MENGEMBANGKAN KREATIVITAS MENULIS PUISI SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 97

BAB V

SIMPULAN DAN REKOMENDASI A. Simpulan

Berdasarkan temuan, hasil serta pembahasan penelitian dilapangan mengenai penerapan teknik menulis sinergis untuk mengembangkan kreativitas menulis puisi pada siswa kelas V Sekolah Dasar berlokasi Kecamatan Sukajadi Kota Bandung, dapat disimpulkan bahwa proses pembelajaran kreatif menulis puisi dapat dikatakan baik. Hal ini dilihat dari hasil observasi aktivitas guru dan siswa dalam kegiatan belajar mengajajar selama dua siklus sebagai berikut:

1. Proses menulis sinergis mengedepankan pembelajaran menyenangkan dengan tiga tahap menulis (DePorter, 2001, hlm. 180), yaitu Clustering

(Pengelompokan Ide), Fastwriting (Menulis Cepat), dan Show Not Tell

(Menunjukkan Bukan Memberitahukan). Pada pelaksanaan di siklus I, tahapan Clustering (Pengelompokan Ide) siswa hanya menuliskan kata benda, dan karena tidak ditampilkan batas waktu pada tahap fastwriting, siswa yang selesai menulis lebih dulu membandingkan hasil karyanya dengan teman yang bukan sebangkunya. Karena keterbatasan waktu, tahapan show not tell, tidak dapat terlaksa dan berimbas pada aspek kelenturan kreativitas. Ketiga langkah menulis sinergis dapat dilaksanakan di siklus II dan siklus III pada tahap clustering, siswa dipandu untuk menulis ide pada empat kata pertama, yakni kata sifat, nama orang, benda, serta perasaan mereka saat itu. Tahap fastwriting

diberikan batas waktu sebanyak 5 menit, namun karena siswa menggunakan pensil warna sehingga waktu tersebut tidak cukup karena siswa menggunakan warna yang berbeda- beda pada tiap baris. Tahap

show not tell di siklus II terlebih dahulu diberikan contoh sabuah kalimat deklaratif menjadi kalimat yang mengindikasi kalimat deklaratif.

2. Hasil menulis puisi yang merupakan produk kreatif dari menulis puisi dengan menerapkan teknik menulis sinergis dapat dikatakan baik dengan nilai rata- rata kreativitas puisi mengalami perkembangan disetiap siklus.


(26)

DEWI KURNIATI, 2015

PENERAPAN TEKNIK MENULIS SINERGIS UNTUK MENGEMBANGKAN KREATIVITAS MENULIS PUISI SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Siklus II dengan nilai rata- rata 72 dan siklus III sebesar 85. Sementara itu, nilai rata- rata kelas yang diperoleh di siklus I sebesar 56. Perkembangan terjadi pada siswa kategori berfikir rendah dan tinggi, sedangkan siswa dalam kategori sedang hanya dua orang yang mengalami perkembangan dengan poin kurang dari lima belas, satu orang menurun dan lainnya tidak mengalami perkembangan. Sebesar 50% presentase kreativitas dapat dicapai siswa dan 50% masih terdapat siswa yang kurang kreatif pada siklus I. Pada siklus II, presentase kreativitas mengalami perkembangan dimana siswa yang kreatif mencapai 95,45% dan siswa yang kurang kreatif berada di angka 4,5%. Pada siklus III siswa kreatif mencapai 100% atau seluruh siswa walau terdapat dua orang siswa yang hanya mencapai kategori cukup kreatif.

B. Rekomendasi

Berdasarkan simpulan yang telah dipaparkan diatas dan untuk memperoleh manfaat dari Penelitian Tindakan Kelas (PTK), bagi pihak yang terkait khususnya dalam pembelajaran Bahasa Indonesia di Sekolah Dasar, dapat disampaikan beberapa pendapat sebagai berikut:

1. Bagi guru yang akan mengembangkan kreativitas siswa menulis puisi perlu diperhatikan alokasi waktu, karena pada pelaksanaan pembelajaran memerlukan alokasi waktu yang cukup banyak, yakni 3 jam pelajaran maka dari itu pemberian materi kebahasaan perlu diberikan sebelum pelaksanaan pembelajaran menulis puisi sehingga dapat menggunakan waktu selama dua jam pelajaran. Selain itu, penerapan teknik ini dilaksankan di kelas dengan siswa cenderung pasif karena dapat meningkatkan antusias siswa dalam pembelajaran menulis. Apabila dipakai pada kelas yang sudah aktif, maka akan cenderung ramai dan gaduh.

2. Bagi sekolah hasil penelitian penerapan teknik menulis sinergis untuk mengembangkan kreativitas pembelajaran menulis puisi siswa kelas V dapat dimanfaatkan sebagai sarana pemecahan masalah kreativitas menulis pada siswa sekolah dasar.


(27)

99

DEWI KURNIATI, 2015

PENERAPAN TEKNIK MENULIS SINERGIS UNTUK MENGEMBANGKAN KREATIVITAS MENULIS PUISI SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

3. Bagi peneliti selanjutnya dapat melakukan penelitian dengan menerapkan teknik menulis sinergis pada konten kreativitas atau kemampuan atau keterampilan pada pembelajaran menulis Bahasa Indonesia lainnya, seperti menulis pantun, cerita, atau laporan ilmiah.

4. Bagi siswa yang memiliki kesulitan menulis puisi, dapat mencoba tahap menulis sinergis secara perlahan- lahan. Dengan pengelompokan ide dan


(28)

DEWI KURNIATI, 2015

PENERAPAN TEKNIK MENULIS SINERGIS UNTUK MENGEMBANGKAN KREATIVITAS MENULIS PUISI SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 100

Baksin, Askurifai. (2008). Aplikasi Praktis Pengajaran Sastra. Bandung: PT. Pribumi Mekar.

DePorter, Bobbi & Hernancki Mike. (2001). Quantum Learning: Membiasakan Belajar Nyaman dan Menyenangkan. Bandung: Kaifa.

Djuanda, Dadan. (2006). Apresiasi Sastra Indonesia. Bandung: UPI Press.

Huda, Miftahul. (2013). Model- model Pengajaran dan Pembelajaran (Isu- isu Metodis dan Paradigmatis). Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Mahfudz, Asep. (2012). Cara Cerdas Mendidik yang Menyenangkan: Berbasis Super Quantum Teaching. Bandung: Simbiosa Rekatama Media.

Mulyatiningsih, Endang. (2012). Metode Penelitian Terapan Bidang Pendidikan. Bandung: Alfabeta.

Munandar, Utami. (1999). Pengembangan Kreativitas Anak Berbakat. Jakarta: Rineka Cipta.

Resmini, Novi. (2007). Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia di Kelas Tinggi. Bandung: Upi Press.

Sugiyono. (2013). Metode Penelitian Pendidikan: Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta.

Sutardi, Heru Kurniawan. (2012). Penulisan Sastra Kreatif. Yogyakarta: Graha Ilmu.

Syamsuddin&Damaianti, Vismaian S. 2023. Metode Penelitian Pendidikan Bahasa.

Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.


(29)

(1)

DEWI KURNIATI, 2015

PENERAPAN TEKNIK MENULIS SINERGIS UNTUK MENGEMBANGKAN KREATIVITAS MENULIS PUISI SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Pengolahan data ketuntasan secara klasikal dihitung dengan menggunakan rumus :

P = � � �

� � %

3. Uji Keabsahan Data

Uji keabsahan data dalam penelitian kualitatif digunakan untuk membuktikan nilai kebenaran data yang diperoleh. Dalam penelitian ini uji

credibility menggunakan teknik Triangulasi, yaitu pengecekan data dari berbagai sumber (Sugiyono, 2013, hlm. 372). Untuk menguji kredibilitas data dilakukan dengan cara yang mengecek data kepada sumber yang sama dengan teknik yang berbeda. Misalnya data yang diperoleh dengan tes, lalu dicek dengan observasi, dokumentasi, dan catatan lapangan.

Observasi

Dokumentasi

Catatan Lapangan

(Gambar 3.1 Triangulasi Teknik)

P = �


(2)

DEWI KURNIATI, 2015

PENERAPAN TEKNIK MENULIS SINERGIS UNTUK MENGEMBANGKAN KREATIVITAS MENULIS PUISI SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

97 BAB V

SIMPULAN DAN REKOMENDASI A. Simpulan

Berdasarkan temuan, hasil serta pembahasan penelitian dilapangan mengenai penerapan teknik menulis sinergis untuk mengembangkan kreativitas menulis puisi pada siswa kelas V Sekolah Dasar berlokasi Kecamatan Sukajadi Kota Bandung, dapat disimpulkan bahwa proses pembelajaran kreatif menulis puisi dapat dikatakan baik. Hal ini dilihat dari hasil observasi aktivitas guru dan siswa dalam kegiatan belajar mengajajar selama dua siklus sebagai berikut:

1. Proses menulis sinergis mengedepankan pembelajaran menyenangkan dengan tiga tahap menulis (DePorter, 2001, hlm. 180), yaitu Clustering

(Pengelompokan Ide), Fastwriting (Menulis Cepat), dan Show Not Tell

(Menunjukkan Bukan Memberitahukan). Pada pelaksanaan di siklus I, tahapan Clustering (Pengelompokan Ide) siswa hanya menuliskan kata benda, dan karena tidak ditampilkan batas waktu pada tahap fastwriting, siswa yang selesai menulis lebih dulu membandingkan hasil karyanya dengan teman yang bukan sebangkunya. Karena keterbatasan waktu, tahapan show not tell, tidak dapat terlaksa dan berimbas pada aspek kelenturan kreativitas. Ketiga langkah menulis sinergis dapat dilaksanakan di siklus II dan siklus III pada tahap clustering, siswa dipandu untuk menulis ide pada empat kata pertama, yakni kata sifat, nama orang, benda, serta perasaan mereka saat itu. Tahap fastwriting

diberikan batas waktu sebanyak 5 menit, namun karena siswa menggunakan pensil warna sehingga waktu tersebut tidak cukup karena siswa menggunakan warna yang berbeda- beda pada tiap baris. Tahap

show not tell di siklus II terlebih dahulu diberikan contoh sabuah kalimat deklaratif menjadi kalimat yang mengindikasi kalimat deklaratif.

2. Hasil menulis puisi yang merupakan produk kreatif dari menulis puisi dengan menerapkan teknik menulis sinergis dapat dikatakan baik dengan nilai rata- rata kreativitas puisi mengalami perkembangan disetiap siklus.


(3)

DEWI KURNIATI, 2015

PENERAPAN TEKNIK MENULIS SINERGIS UNTUK MENGEMBANGKAN KREATIVITAS MENULIS PUISI SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Siklus II dengan nilai rata- rata 72 dan siklus III sebesar 85. Sementara itu, nilai rata- rata kelas yang diperoleh di siklus I sebesar 56. Perkembangan terjadi pada siswa kategori berfikir rendah dan tinggi, sedangkan siswa dalam kategori sedang hanya dua orang yang mengalami perkembangan dengan poin kurang dari lima belas, satu orang menurun dan lainnya tidak mengalami perkembangan. Sebesar 50% presentase kreativitas dapat dicapai siswa dan 50% masih terdapat siswa yang kurang kreatif pada siklus I. Pada siklus II, presentase kreativitas mengalami perkembangan dimana siswa yang kreatif mencapai 95,45% dan siswa yang kurang kreatif berada di angka 4,5%. Pada siklus III siswa kreatif mencapai 100% atau seluruh siswa walau terdapat dua orang siswa yang hanya mencapai kategori cukup kreatif.

B. Rekomendasi

Berdasarkan simpulan yang telah dipaparkan diatas dan untuk memperoleh manfaat dari Penelitian Tindakan Kelas (PTK), bagi pihak yang terkait khususnya dalam pembelajaran Bahasa Indonesia di Sekolah Dasar, dapat disampaikan beberapa pendapat sebagai berikut:

1. Bagi guru yang akan mengembangkan kreativitas siswa menulis puisi perlu diperhatikan alokasi waktu, karena pada pelaksanaan pembelajaran memerlukan alokasi waktu yang cukup banyak, yakni 3 jam pelajaran maka dari itu pemberian materi kebahasaan perlu diberikan sebelum pelaksanaan pembelajaran menulis puisi sehingga dapat menggunakan waktu selama dua jam pelajaran. Selain itu, penerapan teknik ini dilaksankan di kelas dengan siswa cenderung pasif karena dapat meningkatkan antusias siswa dalam pembelajaran menulis. Apabila dipakai pada kelas yang sudah aktif, maka akan cenderung ramai dan gaduh.

2. Bagi sekolah hasil penelitian penerapan teknik menulis sinergis untuk mengembangkan kreativitas pembelajaran menulis puisi siswa kelas V dapat dimanfaatkan sebagai sarana pemecahan masalah kreativitas menulis pada siswa sekolah dasar.


(4)

99

DEWI KURNIATI, 2015

PENERAPAN TEKNIK MENULIS SINERGIS UNTUK MENGEMBANGKAN KREATIVITAS MENULIS PUISI SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

3. Bagi peneliti selanjutnya dapat melakukan penelitian dengan menerapkan teknik menulis sinergis pada konten kreativitas atau kemampuan atau keterampilan pada pembelajaran menulis Bahasa Indonesia lainnya, seperti menulis pantun, cerita, atau laporan ilmiah.

4. Bagi siswa yang memiliki kesulitan menulis puisi, dapat mencoba tahap menulis sinergis secara perlahan- lahan. Dengan pengelompokan ide dan


(5)

DEWI KURNIATI, 2015

PENERAPAN TEKNIK MENULIS SINERGIS UNTUK MENGEMBANGKAN KREATIVITAS MENULIS PUISI SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

100

Baksin, Askurifai. (2008). Aplikasi Praktis Pengajaran Sastra. Bandung: PT. Pribumi Mekar.

DePorter, Bobbi & Hernancki Mike. (2001). Quantum Learning: Membiasakan Belajar Nyaman dan Menyenangkan. Bandung: Kaifa.

Djuanda, Dadan. (2006). Apresiasi Sastra Indonesia. Bandung: UPI Press.

Huda, Miftahul. (2013). Model- model Pengajaran dan Pembelajaran (Isu- isu Metodis dan Paradigmatis). Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Mahfudz, Asep. (2012). Cara Cerdas Mendidik yang Menyenangkan: Berbasis Super Quantum Teaching. Bandung: Simbiosa Rekatama Media.

Mulyatiningsih, Endang. (2012). Metode Penelitian Terapan Bidang Pendidikan. Bandung: Alfabeta.

Munandar, Utami. (1999). Pengembangan Kreativitas Anak Berbakat. Jakarta: Rineka Cipta.

Resmini, Novi. (2007). Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia di Kelas Tinggi. Bandung: Upi Press.

Sugiyono. (2013). Metode Penelitian Pendidikan: Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta.

Sutardi, Heru Kurniawan. (2012). Penulisan Sastra Kreatif. Yogyakarta: Graha Ilmu.

Syamsuddin&Damaianti, Vismaian S. 2023. Metode Penelitian Pendidikan Bahasa.

Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.


(6)

Dokumen yang terkait

MENGEMBANGKAN KEMAMPUAN MENULIS DI SEKOLAH DASAR

0 8 26

PENERAPAN TEKNIK TTW (THINK, TALK, AND WRITE) UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS PUISI SISWA KELAS V SDN GISIKDRONO 02 SEMARANG

1 17 305

PENERAPAN TEKNIK PERMAINAN BAHASA UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS PUISI PADA KELAS V Penerapan Teknik Permainan Bahasa Untuk Meningkatkan Kemampuan Menulis Puisi Pada Kelas V MI Muhammadiyah Karanganyar Tahun Pelajaran 2012/2013.

0 0 11

PENEREPAN TEKNIK PERMAINAN BAHASA UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS PUISI Penerapan Teknik Permainan Bahasa Untuk Meningkatkan Kemampuan Menulis Puisi Pada Kelas V MI Muhammadiyah Karanganyar Tahun Pelajaran 2012/2013.

0 0 12

PENERAPAN TEKNIK PERMAINAN BAHASA UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS PUISI PADA SISWA Penerapan Teknik Permainan Bahasa Untuk Meningkatkan Kemampuan Menulis Puisi Pada Siswa Kelas V SD Negeri Gringging 2 Sambungmacan Sragen Tahun Pelajaran 2011/2012.

0 0 13

PENERAPAN TEKNIK PERMAINAN BAHASA UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS PUISI PADA SISWA Penerapan Teknik Permainan Bahasa Untuk Meningkatkan Kemampuan Menulis Puisi Pada Siswa Kelas V SD Negeri Gringging 2 Sambungmacan Sragen Tahun Pelajaran 2011/2012.

0 2 15

PENGGUNAAN MEDIA AUDIOVISUAL UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS PUISI PADA SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR NEGERI CIBURIAL KABUPATEN BANDUNG BARAT.

0 3 47

PENERAPAN TEKNIK KATA KUNCI UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS PUISI SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR NEGERI SUKAJAYA KABUPATEN BANDUNG BARAT.

1 1 31

PENERAPAN METODE QUANTUM LEARNING DENGAN TEKNIK PENGELOMPOKAN (CLUSTERING) UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS PUISI PADA SISWA SEKOLAH DASAR.

0 1 13

PENGARUH PENERAPAN MEDIA LIRIK LAGU TERHADAP KETERAMPILAN MENULIS PUISI ANAK SISWA SEKOLAH DASAR

1 1 9