PENGARUH IMPLEMENTASI PERAN DAN FUNGSI DEWAN PENGAWAS SYARIAHTERHADAP KEPATUHAN PADA ATURAN SYARIAH DI BANK PEMBIAYAAN RAKYAT SYARIAH PROVINSI JAWA BARAT.

(1)

Iis Kusmiati, 2015

PENGARUH IMPLEMENTASI PERAN DAN FUNGSI DEWAN PENGAWAS SYARIAH TERHADAP KEPATUHAN PADA ATURAN SYARIAH DIBANK PEMBIAYAAN RAKYAT SYARIAH PROVINSI JAWA BARAT

Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu

PENGARUH IMPLEMENTASI PERAN DAN FUNGSI DEWAN PENGAWAS SYARIAHTERHADAP KEPATUHAN PADA ATURAN SYARIAH DI BANK

PEMBIAYAAN RAKYAT SYARIAH PROVINSI JAWA BARAT

SKRIPSI

diajukan untuk memenuhi sebagian syarat untuk memperoleh gelar Sarjana EkonomiProgram Studi Akuntansi

Oleh

IIS KUSMIATI 1100117

PROGRAM STUDI AKUNTANSI

FAKULTAS PENDIDIKAN EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA


(2)

Iis Kusmiati, 2015

PENGARUH IMPLEMENTASI PERAN DAN FUNGSI DEWAN PENGAWAS SYARIAH TERHADAP KEPATUHAN PADA ATURAN SYARIAH DIBANK PEMBIAYAAN RAKYAT SYARIAH PROVINSI JAWA BARAT

Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu

2015

PENGARUH IMPLEMENTASI PERAN DAN FUNGSI DEWAN PENGAWAS SYARIAH TERHADAP KEPATUHAN PADA ATURAN SYARIAH DIBANK

PEMBIAYAAN RAKYAT SYARIAH PROVINSI JAWA BARAT

Oleh IisKusmiati

1100117

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Pendidikan Ekonomi dan Bisnis

© IisKusmiati 2015 UniversitasPendidikan Indonesia

September 2015

HakCiptadilindungiundang-undang.

Skripsiinitidakbolehdiperbanyakseluruhnyaatausebagian, dengandicetakulang, difotokopi, ataucaralainnyatanpaijindaripenulis.


(3)

Iis Kusmiati, 2015

PENGARUH IMPLEMENTASI PERAN DAN FUNGSI DEWAN PENGAWAS SYARIAH TERHADAP KEPATUHAN PADA ATURAN SYARIAH DIBANK PEMBIAYAAN RAKYAT SYARIAH PROVINSI JAWA BARAT


(4)

Iis Kusmiati, 2015

PENGARUH IMPLEMENTASI PERAN DAN FUNGSI DEWAN PENGAWAS SYARIAH TERHADAP KEPATUHAN PADA ATURAN SYARIAH DIBANK PEMBIAYAAN RAKYAT SYARIAH PROVINSI JAWA BARAT


(5)

i

Iis Kusmiati, 2015

PENGARUH IMPLEMENTASI PERAN DAN FUNGSI DEWAN PENGAWAS SYARIAH TERHADAP KEPATUHAN PADA ATURAN SYARIAH DIBANK PEMBIAYAAN RAKYAT SYARIAH PROVINSI JAWA BARAT

Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu

ABSTRAK

PENGARUH IMPLEMENTASI PERAN DAN FUNGSI DEWAN PENGAWAS SYARIAH TERHADAP KEPATUHAN PADA ATURAN SYARIAH DI BANK

PEMBIAYAAN RAKYAT SYARIAH PROVINSI JAWA BARAT Oleh:

IIS KUSMIATI NIM 1100117 Skripsiinidibimbingoleh: Dr. ArimNasim, SE.,M.Si.,Ak.,CA

Permasalahan yang

dikajidalampenelitianiniadalahmasihbanyaknyalembagasyariahkhususnyaperbankansyari ah yang melanggaraturansyariahseperticatatanpelanggaran yang dipublikasiolehpengadilannegeri agama.Penelitianiniterdiridariduavariabel, yaituimplementasiperandanfungsi Dewan PengawasSyariah (X) danvariabelkepatuhanpadaaturansyariah (Y), dengantujuanuntukmemperolehgambaranmengenaikondisikeduavariabeltersebutsertauntu kmengetahuiadakahpengaruhdariimplementasiperandanfungsi Dewan PengawasSyariahterhadapkepatuhanpadaaturansyariah.Adapunobjekpenelitianiniadalah Bank Pembiayaan Rakyat Syariah (BPRS) ProvinsiJawa Barat.

Metode yang digunakanadalahmetodeexplanatory survey, yaituteknikpengumpulan data dengancarapenyebaranangket model deskriptifdandianalisisdenganmenggunakanregresisederhana.

Jumlahanggotapopulasiyaitu 28 BPRS dandiambil 17 BPRS sebagaisampelmenggunakansampling purposive.

Hasilpenelitianmenunjukkanbahwaimplementasiperandanfungsi Dewan PengawasSyariahberadapadakondisisedang/cukupsering.Sedangkankepatuhanpadaaturans yariahberadapadakondisisesuai.Selanjutnya, data yang diperolehberdistribusi normal danberpola linear.Dari hasilujihipotesisdiperolehbahwaimplementasiperandanfungsi Dewan PengawasSyariahberpengaruhpositifterhadapkepatuhanpadaaturansyariah.


(6)

ii

Iis Kusmiati, 2015

PENGARUH IMPLEMENTASI PERAN DAN FUNGSI DEWAN PENGAWAS SYARIAH TERHADAP KEPATUHAN PADA ATURAN SYARIAH DIBANK PEMBIAYAAN RAKYAT SYARIAH PROVINSI JAWA BARAT

Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu

ABSTRACT

THE EFFECT OF IMPLEMENTATION ROLE AND FUNCTION SHARIA SUPERVISORY BOARD TOWARDS COMPLIANCE ON SHARIA RULE IN BANK

PEMBIAYAAN RAKYAT SYARIAH WEST JAVA PROVINCE by:

IIS KUSMIATI NIM 1100117 This script adviser by: Dr. ArimNasim, SE.,M.Si.,Ak.,CA

Issues examined in this research is still many shariainstitutions, especially sharia Islamic banking still violate the rules of sharia such as violations record published by the court religion. This research consistof two variables, that is implementation the role and function of the Sharia Supervisory Board (X) and variable compliance Sharia on rules (Y). The purpose is to get a description aboutthe condition of two variables and it’s know is there influence from implementation of the role and function in Sharia Supervisory Board towards compliance on the rules of sharia.This object of this research isBank Pembiayaan Rakyat Syariah (BPRS)in West Java Province.

The method that used is explanatory survey method, that is techniques of data collection by using questionnairedescriptive models and analyzed by using simple regression. Amount of the population members are 28 BPRS and taken 17 BPRS as sample using sampling purvosive.

Results of theresearch indicate that implementation of the role and function in Sharia Supervisory Board set of moderate conditions. Whereas, compliance on the rules of sharia in appropriate condition. Then, data show that normal distribution and have linear pattern. From the results of hypothesis testing show that implementation of the role and function in Sharia Supervisory Board has positive influence towards compliance on the sharia rule.

Key Word : Implementation of the Role and Function in DPS, Compliance on Sharia Rules.


(7)

iii

Iis Kusmiati, 2015

PENGARUH IMPLEMENTASI PERAN DAN FUNGSI DEWAN PENGAWAS SYARIAH TERHADAP KEPATUHAN PADA ATURAN SYARIAH DIBANK PEMBIAYAAN RAKYAT SYARIAH PROVINSI JAWA BARAT


(8)

Iis Kusmiati, 2015

PENGARUH IMPLEMENTASI PERAN DAN FUNGSI DEWAN PENGAWAS SYARIAH TERHADAP KEPATUHAN PADA ATURAN SYARIAH DIBANK PEMBIAYAAN RAKYAT SYARIAH PROVINSI JAWA BARAT

Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu

DAFTAR ISI

ABSTRAK ... Error! Bookmark not defined. ABSTRACT ... Error! Bookmark not defined. KATA PENGANTAR ... Error! Bookmark not defined. UCAPAN TERIMAKASIH ... Error! Bookmark not defined. DAFTAR ISI ... 1 DAFTAR TABEL ... Error! Bookmark not defined. DAFTAR GAMBAR ... Error! Bookmark not defined. DAFTAR LAMPIRAN ... Error! Bookmark not defined. BAB I PENDAHULUAN ... Error! Bookmark not defined. 1.1 Latar Belakang ... Error! Bookmark not defined. 1.2 Rumusan Masalah ... Error! Bookmark not defined. 1.3 Tujuan Penelitian ... Error! Bookmark not defined. 1.4 Manfaat Penelitian ... Error! Bookmark not defined. BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESISError! Bookmark not defined.

2.1 Kajian Pustaka ... Error! Bookmark not defined. 2.1.1 Konsep Peran dan Fungsi DPS (Dewan Pengawas Syariah) ... Error! Bookmark not defined.

2.1.2 Mekanisme Pelaksaan Tugas DPS ... Error! Bookmark not defined. 2.1.3 Konsep Kepatuhan pada Aturan SyariahError! Bookmark not defined.


(9)

Iis Kusmiati, 2015

PENGARUH IMPLEMENTASI PERAN DAN FUNGSI DEWAN PENGAWAS SYARIAH TERHADAP KEPATUHAN PADA ATURAN SYARIAH DIBANK PEMBIAYAAN RAKYAT SYARIAH PROVINSI JAWA BARAT

Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu

2.1.4 Pengaruh Implementasi Peran dan Fungsi DPS terhadap Kepatuhan pada Aturan Syariah ... Error! Bookmark not defined. 2.2Kajian Empirik Beberapa Hasil Penelitian .... Error! Bookmark not defined. 2.3 Kerangka Berfikir ... Error! Bookmark not defined. 2.4Hipotesis ... Error! Bookmark not defined. BAB III METODE PENELITIAN... Error! Bookmark not defined. 3.1Objek Penelitian ... Error! Bookmark not defined. 3.2Metode Penelitian ... Error! Bookmark not defined. 3.3Populasi dan Sampel ... Error! Bookmark not defined. 3.3.1Populasi ... Error! Bookmark not defined. 3.3.2 Sampel ... Error! Bookmark not defined. 3.4 Definisi Operasional Variabel ... Error! Bookmark not defined. 3.5Tekhnik Pengumpulan Data ... Error! Bookmark not defined. 3.6Pengujian Instrumen Penelitian ... Error! Bookmark not defined. 3.6.1 Uji Intrumen Penelitian ... Error! Bookmark not defined. 3.7Teknik Analisis Syarat Data ... Error! Bookmark not defined. 3.7.1 Uji Normalitas... Error! Bookmark not defined. 3.7.2 Uji Linieritas ... Error! Bookmark not defined. 3.8Pengujian Hipotesis ... Error! Bookmark not defined. 3.8.1 Uji Regresi Sederhana ... Error! Bookmark not defined. 3.8.2Koefisien Determinasi ... Error! Bookmark not defined. BAB 1V HASIL DAN PEMBAHASAN ... Error! Bookmark not defined. 4.1 Hasil Penelitian ... Error! Bookmark not defined.


(10)

Iis Kusmiati, 2015

PENGARUH IMPLEMENTASI PERAN DAN FUNGSI DEWAN PENGAWAS SYARIAH TERHADAP KEPATUHAN PADA ATURAN SYARIAH DIBANK PEMBIAYAAN RAKYAT SYARIAH PROVINSI JAWA BARAT

Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu

4.1.1 Deskripsi Objek Penelitian ... Error! Bookmark not defined. 4.1.2 Karakteristik Responden ... Error! Bookmark not defined. 4.1.3 Deskripsi Variabel Penelitian ... Error! Bookmark not defined. 4.1.4 Pengujian Instrumen Penelitian ... Error! Bookmark not defined. 4.1.5 Pengujian Persyaratan Analisis Data ... Error! Bookmark not defined. 4.1.6 Uji Hipotesis ... Error! Bookmark not defined. 4.2 Pembahasan ... Error! Bookmark not defined. 4.2.1 Implementasi Peran dan Fungsi Dewan Pengawas Syariah ... Error! Bookmark not defined.

4.2.2 Kepatuhan Pada Aturan Syariah ... Error! Bookmark not defined. 4.2.3 Pengaruh Implementasi Peran dan Fungsi Dewan Pengawas Syariah Terhadap Kepatuhan pada Aturan Syariah ... Error! Bookmark not defined. BAB V KESIMPULAN ... Error! Bookmark not defined. 5.1 Kesimpulan ... Error! Bookmark not defined. 5.2 Saran ... Error! Bookmark not defined. DAFTAR PUSTAKA ... Error! Bookmark not defined. LAMPIRAN-LAMPIRAN ... Error! Bookmark not defined.


(11)

1

Iis Kusmiati, 2015

PENGARUH IMPLEMENTASI PERAN DAN FUNGSI DEWAN PENGAWAS SYARIAH TERHADAP KEPATUHAN PADA ATURAN SYARIAH DIBANK PEMBIAYAAN RAKYAT SYARIAH PROVINSI JAWA BARAT

Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Menurut Dasril, Ketua Dewan Pengawas Syariah (DPS) Pusat KJKS Aswaja

NU, menyatakan “Berkembangnya usaha jasa keuangan Syariah, menuntut

adanya peningkatan kualitas kelembagaan pengelolaan berdasarkan konsepsi muamalah dalam Islam”, (Tribunnews.com).Kemudian menurut Choirul Djamhari. Deputi Bidang Pembiayaan Kementerian Koperasi dan UKM

“lembaga keuangan apa pun kini sudah menerapkan GRC untuk mengelola risiko

berdasarkan kepatuhan terhadap aturan” (Republika.com).

Namun, menurut pemaparan Edi Riadi wakil ketua pengadilan tinggi agama DKI Jakarta, ternyata masih ada beberapa pelanggaran yang dilakukan oleh lembaga syariah seperti, awal persoalan sengketa bank syariah dengan nasabah biasanya dari akad yang tidak benar, perkara ekonomi syariah yang masuk pengadilan terus ada dari tahun ke tahun, seperti grafik berikut:

Sumber : Republika.co.id

Gambar 1.1 Grafik Pelanggaran Lembaga Syariah 0

5 10 15 20 25 30

2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013

Grafik Kasus Pelanggaran Lembaga

Syariah


(12)

2

Iis Kusmiati, 2015

PENGARUH IMPLEMENTASI PERAN DAN FUNGSI DEWAN PENGAWAS SYARIAH TERHADAP KEPATUHAN PADA ATURAN SYARIAH DIBANK PEMBIAYAAN RAKYAT SYARIAH PROVINSI JAWA BARAT

Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu

Maka agar menjaga kualitas lembaga keuangan syariah diperlukan adanya DPS yang merupakan pengawas lembaga berbasis syariah untuk

mereviewkesyariahan lembaga tersebut seperti yang dikatakan oleh Jaih Mubarok,

Anggota Badan Pengurus Harian DSN bahwa DPS hanya mengawasi apakah ada persoalan syariah yang dilanggar.Sehingga, jika ada persoalan hukum yang tidak berkaitan dengan persoalan syariah, DPS tidak boleh dilibatkan (republika .com). Dan dalam Undang-Undang Perseroan Terbatas (UU PT) Nomor 40 tahun 2007 DPS memiliki fungsi sebagai pihak yang memonitoring dan memberi nasehat. Sehingga, diutarakannya aspek di luar syariah bukan tanggung jawab DPS (M Hidayat, anggota DSN MUI.(Republika.com).

Menurut Syakir Sula, Sekretaris Jenderal Masyarakat Ekonomi Syariah (MES), di Indonesia DPS tidak menyatu dengan bank sentral tetapi punya payung lembaga sendiri yakni Dewan Syariah Nasional Majelis Ulama (DSN-MUI). DSN-MUI inilah yang mengeluarkan fatwa terhadap suatu produk syariah.DPS Indonesia hanya bertugas mengimplementasikan fatwa yang dikeluarkan DSN-MUI, diantaranya memberikan opini dan pengawasan syariah terhadap operasional perusahaan. Kemudian seandainya ada penyimpangan di suatu perusahaan maka akan mengacu pada fatwa yang dikeluarkan DSN-MUI, (Republika.com).Dengan begitu kedudukan DPS pada lembaga tersebut bersifat independen, apalagi tugasnya menyangkut penilaian terhadap kesyariahan suatu lembaga syariah yang harus menjaga kualitasnya agar tetap dipercaya oleh masyarakat.

MasyarakatIndonesia,khususnya merupakan masyarakat yang sangat heterogen. Ada masyarakat yang betul-betul memahami isu terkait syariah, yang bila tidak ada standardisasi akan membuat mereka tidak percaya lagi pada syariah, tidak hanya sebuah standar, melainkan juga sebuah jenis produk tertentu yang bisa melayani nasabah secara spesifik. Negara dan pelaku usaha membutuhkan kemampuan sumber daya insani yang mampu menerjemahkan suatu produk di dalam sosialisasinya. Hal ini berarti Indonesia membutuhkan sumber daya yang terlatih.Selain itu juga harus ada dukungan dari Dewan Pengawas Syariah.


(13)

3

Iis Kusmiati, 2015

PENGARUH IMPLEMENTASI PERAN DAN FUNGSI DEWAN PENGAWAS SYARIAH TERHADAP KEPATUHAN PADA ATURAN SYARIAH DIBANK PEMBIAYAAN RAKYAT SYARIAH PROVINSI JAWA BARAT

Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu

Mereka harus diberdayakan lagi untuk turun ke lapangan dan meyakinkan masyarakat kalau produk yang dikeluarkan adalah sesuai dengan syariah, (Edy Setiadi, Direktur Direktorat Perbankan Syariah Bank Indonesiai, republika.com).

Produk-produk perbankan memang harus patuh terhadap fatwa DPS.Tetapi yang pentingproduknya sesuai prinsip syariah dan manfaatnya bisa dirasakan semua pihak.(Herry Hykmanto. Direktur Unit Usaha Syariah (UUS) Danamon Syariah, PT Bank Danamon Indonesia, Republika.com).

Menurut Didin Hafidhuddin “Kata syariah yang melekat pada kegiatan ekonomi sehingga menjadi ekonomi syariah atau pada lembaga keuangan sehingga menjadi lembaga keuangan syariah seperti bank, asuransi, pegadaian, dan lembaga keuangan syariah lainnya baik bank maupun nonbank, sesungguhnya bukan sekadar tempelan, mode, atau ikut-ikutan. Namun, lebih jauh dan lebih dalam mengandung semangat, cita cita luhur, dan keinginan kuat dari semua pemangku kepentingan, seperti pemegang saham, komisaris, direksi, dewan pengawas syariah maupun masyarakat.Tujuannya agar semua kegiatan, transaksi, dan para pegawainya menjadikan syariah sebagai landasan dan bingkai dari semua aktivitasnya.Bukan saja berkaitan dengan akad tetapi juga rohnya, bahkan perilakunya sesuai ketentuan syariah.Seperti tergambar dalam Al-Qur’an dan hadits maupun pendapat para ulama muktabar. Roh syariah yang dimaksud adalah

maqasidus syariah, seperti keadilan, keberpihakan pada kebenaran, transparansi dan keterbukaan, serta tanggung jawab. Salah satu hal penting untuk selalu harus dikaitkan dengankepatuhan pada syariah adalah corporate culture atau budaya kerja, artinya etos kerja dan etika kerja yang dibingkai akhlak Islam harus menjadi ciri utama lembaga keuangan syariah”,(Republika.com).

Menurut Karnaen Permataatmadja dan Muhammad Syafi’I dalam buku Jaih Mubarok (2004: 15-16) diantara cara menjamin bahwa operasional bank Islam

tidak menyimpang dari tuntunan syari’ah adalah: (a) mengangkat manajer atau pimpinan bank yang sedikit banyak menguasai mu’amalah; dan (b) pembentukan


(14)

4

Iis Kusmiati, 2015

PENGARUH IMPLEMENTASI PERAN DAN FUNGSI DEWAN PENGAWAS SYARIAH TERHADAP KEPATUHAN PADA ATURAN SYARIAH DIBANK PEMBIAYAAN RAKYAT SYARIAH PROVINSI JAWA BARAT

Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu

dewan yang sengaja dibentuk untuk mengawasi jalannya bank Islam sehingga

senantiasa berjalan sesuai dengan syari’ah.

Sudah sangat diwajibkan manajer mengtahui semua hal yang berkaitan dengan semua hal yang menyangkut aktivitas lembaga tersebut termasuk pula bagi lembaga syariah, manajer yang ada dalam lembaga tersebut harus memahami syariah dengan baik, karena semua kebijakan akan diputuskan oleh manajer, jika manajer memutuskan suatu hal tanpa dasar pengetahuan muammalah, maka tidak menutup kemungkinan resiko aktivitas bisnisnyapun akan tinggi.

Namun, seberapapun hebat pengetahuan manusia tentang syariah ada kalanya manusia melakukan hal yang menyimpang. Oleh karena itu, diperlukan adanya badan yang mengecek kembali aktivitas kesyariaannya, peran dan fungsi tersebut dilaksanakan oleh DPS sebagai pengawas lembaga syariah, namun yang perlu diketahui, sejauh manakah peran dan fungsi Dewan Pengawas Syariah ini untuk kepatuhan lembaga syariah terhadap aturan syariah yang seharusnya ditegakkan.

Menurut Gita Danupranata ( 2013: 65), peran DPS dan DSN (Dewan Syariah Nasional) sangat sentral dalam sistem jaminan syariah compliance (kepatuhan Syariah) karena hal berikut ini: 1. Nasabah memiliki banyak keterbatasan keahlian, waktu, dan akses informasi serta kewenangan masuk dalam operasional bank. 2. Pengelola bank memiliki kecenderungan memaksimalkan keuntungan serta mendorong kepraktisan yang terkadang mengabaikan aspek syariah

compliance. 3. Unsur lainnya Internal Syariah Reviewer, Eksternal Syariah

Auditor, dan lembaga advokasi konsumen syariah belum ada/ efektif. 4. Sifat delegasi wewenang yang diberikan nasabah kepada DPS adalah amanah sehingga dimensi tanggung jawab DPS selain bersifat formal kelembagaan juga bertanggungjawab kepada Allah SWT.

Ikatan Bankir Indonesia (2014:340), menjelaskan bahwa “ada kelalaian perbankan nasional dalam menjalankan peran dan fungsi kepatuhan yang inheren dengan sistem perbankan nasional saat itu, seperti: 1. pengawasan intern kurang memadai; 2. Pelanggaran oleh pemilik/ manajemen bank; 3. kurangnya ketaatan


(15)

5

Iis Kusmiati, 2015

PENGARUH IMPLEMENTASI PERAN DAN FUNGSI DEWAN PENGAWAS SYARIAH TERHADAP KEPATUHAN PADA ATURAN SYARIAH DIBANK PEMBIAYAAN RAKYAT SYARIAH PROVINSI JAWA BARAT

Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu

terhadap ketentuan kehati-hatian; 4 kecerobohan dalam mengelola bisnis; dan 5.

berbagai penyimpangan yang disengaja”.

Menurut Khoerul Umam (2013 : 144), kegiatan bank mempunyai resiko tinggi dalam jumlah yang sangat besar sehingga dapat menimbulkan niat orang-orang di dalamnya untuk melakukan kecurangan. Jika kekhawatiran itu terjadi tentu dapat mengakibatkan kerugian bagi bank.Oleh karena itu, dalam melaksanakan kontrolnya, perlu diciptkan suatu sistem kontrol yang berlapis-lapis (multilayer audit system).

Menurut Alqaoud & Lewis (2004:257) “Untuk menjamin ketaatan pada syariat, masing-masing bank mempertahankan suatu sitem kontrol yang komprehensif, di bawah Dewan Penyelia Syariah (DPS). Menurut Wahyudi dkk.

(2013:156) “DPS ada untuk memastikan dan mengawal bank Islam agar tetap

berada pada koridor syariat Islam”.

Berdasarkan tugas dan tanggung jawab yang diamantkan oleh PBI nomor 11/33/PBI/2009, setidaknya ada empat fungsi yang melekat pada DPS . Pertama fungsi me-review kepatuhan syariah bank Islam secara berkala. Kedua, fungsi pengendalian manajemen resiko kepatuhan syariah.Fungsi ini dijalankan dengan mengidentifikasi, mengukur, memonitor, melaporkan,dan mengontrol resiko kepatuhan syariah. Ketiga, fungsi riset syariah atas temuan dan laporan yang akan disampaika komite resiko. Ada satu fungsi yang tidak tercakup dalam PBI Nomor 11/33/PBI/2009, yakni fungsi audit kepatuhan syariah. DPS hanya bertugas dan bertanggungjawab dalam menilai dan memastikan pemenuhan prinsip syariah atas pedoman operasional dan produk yang dikeluarkan oleh bank Islam. Mereka tidak bertanggung jawab atas kepatuhan syariah bank Islam dalam keseharian operasional bisnis bank. Dengan skema ini, mutlak bahwa fungsi audit kepatuhan syariah tetap menjadi wewenang komite audit ( Imam Wahyudi dkk. 2013 : 159).

Ada dua fungsi yang dipegang oleh unit yang berbeda. Fungsi review kepatuhan syariah dilakukan oleh DPS dan fungsi audit kepatuhan syariah oleh komite audit. Kedua fungsi tersebut akan bersinggungan. Akan ada hubungan antara komite audit dan DPS dalam melakukan penilaian yang independen dan


(16)

6

Iis Kusmiati, 2015

PENGARUH IMPLEMENTASI PERAN DAN FUNGSI DEWAN PENGAWAS SYARIAH TERHADAP KEPATUHAN PADA ATURAN SYARIAH DIBANK PEMBIAYAAN RAKYAT SYARIAH PROVINSI JAWA BARAT

Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu

objektif dan turut serta dalam mengembangkan tingkat kepatuhan syariah bank Islam. Namun, seorang auditor pada pelaksanaan audit kepatuhan syariah umumnya bukanlah pegawai yang memiliki keahlian di bidang syariah.karenya diperlukan koordinasi dan kerja sama antara auditor dan DPS. Bentuk keterlibatan DPS dalam pelaksanaan audit kepatuhan syariah, umumnya meliput: (i) memberikan arahan umum terkait strategi dalam perencanaan audit, (ii) memberikan dukungan dalam proses pelaksanaan audit di lapangan, (iii) membantu pembuatan laporan audit dan sekaligus menolong dalam memberikan rekomendasi atas temuan audit,dan (iv) melakukan review terhadap laporan audit dan menindaklanjuti temuan dengan manajemen ( Imam Wahyudi dkk. 2013 : 159).

Kepatuhan syariah menurut Veithzal (2013: 225) adalah kesesuaian antara kegiatan operasi bank Islam dengan prinsip Islam melalui beberapa langkah yaitu dengan mendapatkan pengakuan formal dari Dewan Syariah tentang kesesuaian semua produk-produk bank tersebut dengan syariah, kemudian dengan memastikan bahwa semua produknya berjalan sesuai dengan fatwa-fatwa Dewan Syariah.Sedangkan menurut Kuat Ismanto (2009:176)”peran DPS dalam menjaga nilai-nilai syariah merupakan upaya mempertahankan nilai-nilai syariah”.

Penelitian dengan tema yang sama telah dilakukan oleh Agus Yudianto

dengan judul “peranan dewan pengawas syariah dalam kepatuhan prinsip syariah pada perbankan syariah di Jawa Barat”.Dengan hasil penelitian, bahwa peran dan fungsi Dewan Pengawas Syariah adalah sebuah jembatan untuk melihat sejauh mana operasionalisasi perbankan syariah berjalan apakah sesuai dengan aspek kesesuaian prinsip syariah atau tidak.Maka hal ini perlu pengawasan yang lebih optimal oleh Peranan Dewan Pengawas Syariah agar produk-produk bank syariah sesuai prinsip syariah.

Hal yang membedakan penelitian ini dengan penelitian sebelumnya adalah objek yang dikaji dalam penelitiannya yaitu bank umum, sementara kalau dipenelitian ini yaitu bank pembiayaan rakyat syariah.Selain itu, fokus pembahasannyapun berbeda, kalau dalam penelitian sebelumnya berfokus pada


(17)

7

Iis Kusmiati, 2015

PENGARUH IMPLEMENTASI PERAN DAN FUNGSI DEWAN PENGAWAS SYARIAH TERHADAP KEPATUHAN PADA ATURAN SYARIAH DIBANK PEMBIAYAAN RAKYAT SYARIAH PROVINSI JAWA BARAT

Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu

hubungan peranan DPS terhadap kepatuhan pada aturan syariah, sedangkan dalam penelitian ini difokuskan pada pengaruh peran dan fungsi DPS terhadap kepatuhan pada aturan syariah.

Sesuai pemaparan di atas, karena BPRS adalah lembaga keuangan syariah yang banyak berkaitan dengan kepercayaan masyarakat, maka peneliti tertarik untuk mengambil topik penelitian dengan judul “Pengaruh ImplementasiPeran dan Fungsi Dewan Pengawas Syariah TerhadapKepatuhan pada Aturan Syariah diBank Pembiayaan Rakyat Syariah ProvinsiJawa Barat”.

1.2 Rumusan Masalah

1. Bagaimana implementasi peran dan fungsi Dewan Pengawas Syariahpada Bank Pembiayaan Rakyat Syariah Provinsi Jawa Barat?.

2. Bagaimanakepatuhan pada aturan syariah diBank Pembiayaan Rakyat Syariah Provinsi Jawa Barat?.

3. Apakah ada pengaruh implementasi peran dan fungsi Dewan pengawas Syariah terhadap kepatuhan pada aturan syariah di Bank PembiayaanRakyat SyariahProvinsi Jawa Barat?.

1.3 Tujuan Penelitian

1. Mengetahui implementasi peran dan fungsi Dewan pengawas Syariah pada Bank Pembiayaan Rakyat Syariah Provinsi Jawa Barat.

2. Mengetahuikepatuhan pada aturan syariah pada Bank Pembiayaan Rakyat Syariah Provinsi Jawa Barat.

3. Mengetahui apakah ada pengaruh implementasi peran dan fungsi Dewan Pengawas Syariah terhadap kepatuhan pada aturan syariah di Bank Pembiayaan Rakyat SyariahProvinsi Jawa Barat.

1.4 Manfaat Penelitian a. Manfaat Teoritis

Penelitian ini diharapkan bisa memberikan sumbangan ilmu untuk menambah kepustakaan di bidang akuntansi syariah.


(18)

8

Iis Kusmiati, 2015

PENGARUH IMPLEMENTASI PERAN DAN FUNGSI DEWAN PENGAWAS SYARIAH TERHADAP KEPATUHAN PADA ATURAN SYARIAH DIBANK PEMBIAYAAN RAKYAT SYARIAH PROVINSI JAWA BARAT

Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu

1. Menjadi bahan evaluasiBPRSdengan rekomendasi perbaikan kinerja. 2. Sebagai referensi tambahan bagi peneliti yang akan melanjutkan


(19)

24

Iis Kusmiati, 2015

PENGARUH IMPLEMENTASI PERAN DAN FUNGSI DEWAN PENGAWAS SYARIAH TERHADAP KEPATUHAN PADA ATURAN SYARIAH DIBANK PEMBIAYAAN RAKYAT SYARIAH PROVINSI JAWA BARAT

Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Objek Penelitian

Arikunto (2010:161) mengatakan bahwa,“variabel adalah objek penelitian, atau apa yang menjadi titik perhatian suatu penelitian”.

Penelitian ini membahas mengenai bagaimana implementasiperan dan fungsi Dewan Pengawas Syariah (DPS) pada BPRS dankepatuhan BPRS pada aturan syariah, yang mana peran dan fungsi DPS ini adalah mereview kesyariahan dari semua aspek yang membentuk sistem informasi pada suatu instansi syariah khususnya BPRS, hal ini hampir sama dengan fungsi audit, hanya saja dalam aspek kesyariahannya saja. Kemudian dalam penelitian ini meneliti mengenai pengaruh dariimplementasi peran dan fungsi yang dilaksanakan DPS terhadap kepatuhan syariah di BPRS Provinsi Jawa Barat.Adapun variabelnya, implementasi peran dan fungsi Dewan Pengawas Syariah (DPS) variabel X dan Kepatuhan terhadap aturan syariah variabel Y.

3.2 Metode Penelitian

Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah menggunakan metode Asosiatif, dimana peneliti berfokus pada pengaruh dari variabel yang satu terhadap variabel yang lain, disini variabel implementasiperan dan fungsi Dewan Pengawas Syariahberpengaruh terhadap variabel kepatuhan terhadap aturan syariah.

3.3 Populasi dan Sampel 3.3.1 Populasi

Populasi menurut Neolaka (2014: 90) adalah “Wilayah generalisasi berupa subjek atau objek yang diteliti untuk dipelajari dan diambil kesimpulan”.Sedangkan menurut Riduwan (2009: 237) “Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri dari objek atau subjek yang menjadi kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya”.Jadi secara sederhana populasi adalah keseluruhan yang menjadi objek penelitian.Adapun yang


(20)

25

Iis Kusmiati, 2015

PENGARUH IMPLEMENTASI PERAN DAN FUNGSI DEWAN PENGAWAS SYARIAH TERHADAP KEPATUHAN PADA ATURAN SYARIAH DIBANK PEMBIAYAAN RAKYAT SYARIAH PROVINSI JAWA BARAT

Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu

menjadi objek dalam penelitian ini adalah BPRS yang berada di Provinsi Jawa Barat sejumlah 28 BPRS.

3.3.2 Sampel

Menurut Sugiyono, (2008: 92) “Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki populasi”. Sedangkan menurut Neolaka (2014) “Sampel adalah sebagian atau bertindak sebagai perwakilan dari populasi sehingga hasil penelitian yang berhasil diperoleh dari sampel dapat digeneralisasikan pada populasi”.Pada penelitian ini menggunakan sampling purposive, sehingga penentuan sampel didasarkan pada kriteria tertentu yang harus dipenuhi sehingga layak dijadikan sempel. Adapun yang menjadi kriteria sampel dalam penelitian ini :

1. Bank Pembiayaan Rakyat Syariah yang telah ada Dewan Pengawas Syariahnya minimal 1 tahun buku.

2. Bersedia untuk dijadikan sampel penelitian.

3.4 Definisi Operasional Variabel

Untuk memudahkan pengujian terhadap hipotesis, terlebih dahulu dilakukan penjabaran dalam bentuk operasional variabel, dimana setiap variabel dijabarkan dengan indikatornya.Operasional variabel dalam penelitian ini dapat dijabarkan sebagai berikut:


(21)

[Type text]

Tabel 3.1. Operasional Variabel

Variabel Konsep Dimensi Indikator No.

Instrument Skala Implemen

tasi Peran dan Fungsi Dewan Pengawas Syariah (DPS) (X) Dewan Pengawas Syariah adalah suatu dewan yang dibentuk untuk mengawasi jalannya bank syariah agar di dalam operasionaln ya tidak menyimpang dari prinsip-prinsip syariat Islam. (Mardhani, 2011 : 158). Sementara, aktivitas Dewan Pengawas Syariah dalam melaksanaka n pengawasan syariah dalam

Ex ante auditing

Meninjau ulang dan memperbaiki semua perjanjian dan transaksi yang diadakan bank dengan nasabah

1,2 Ordinal

Meninjau ulang hasil-hasil riset mengenai suatu subjek tertentu dan mengeluarkan

pendapat mereka.

3,4 Ordinal

Mempersiapkan usulan-usulan

kebijakan dan menyampaikannya kepada semua pihak yang

berkepentingan.

5 Ordinal

Mengeluarkan opini-opini dalam bentuk final jika Dewan Direksi tidak mempunyai opini lain

6 Ordinal

Mengeluarkan opini-opini hukum formal sesuai hukum Islam (fatwa)


(22)

27

Iis Kusmiati, 2015

PENGARUH IMPLEMENTASI PERAN DAN FUNGSI DEWAN PENGAWAS SYARIAH TERHADAP KEPATUHAN PADA ATURAN SYARIAH DIBANK PEMBIAYAAN RAKYAT SYARIAH PROVINSI JAWA BARAT

Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu

buku Sutedi ( 2009: 144), yaitu: 1. Ex ante auditing,

2. Ex post

auditing 3.

Perhitungan dan

pembayaran zakat

Turut serta dalam penyusunan

beberapa draf keputusan dan perintah-perintah yang dikeluarkan oleh bank

8 Ordinal

Ex post auditing

Menjawab pertanyaan-

pertanyaan yang diajukan oleh masyarakat luas

9 Ordinal

Mengadakan rapat regular untuk mendiskusikan semua pertanyaan yang diterima

10 Ordinal

Menerima

pertanyaan-pertanyaan dari manajemen atau lain-lainnya dan mempresentasikanny a kepada Dewan Direksi.

11,12 Ordinal

Mengadakan

tinjauan teknis dan selanjutnya

memasukan bahwa kontrol-kontrol syariah

diimplementasikan oleh bank


(23)

28

Iis Kusmiati, 2015

PENGARUH IMPLEMENTASI PERAN DAN FUNGSI DEWAN PENGAWAS SYARIAH TERHADAP KEPATUHAN PADA ATURAN SYARIAH DIBANK PEMBIAYAAN RAKYAT SYARIAH PROVINSI JAWA BARAT

Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu

Meninjau laporan

keuangan 14 Ordinal

Pengawa san Perhitun gan dan pembaya ran zakat

Pemeriksaan kebenaraan

perhitungan dana zakat

15 Ordinal

Memberikan rekmendasi

penyaluran dana zakat

16 Ordinal

Memberikan rekomendasi perhitungan zakat

17 Ordinal

Kepatuha n pada Aturan Syariah (Y) Kepatuhan syariah menurut Veithzal

(2013: 225) adalah

kesesuaian antara kegiatan operasi bank Islam dengan prinsip Islam melalui

beberapa langkah yaitu dengan mendapatkan pengakuan Akad atau kontrak

Pengumpulan dana sesuai dengan prinsip-prinsip dan aturan syariah yang berlaku

1 Ordinal

Penyaluran dana sesuai dengan prinsip-prinsip dan aturan syariah yang berlaku

2 Ordinal

Dana Zakat

Dihitung sesuai dengan aturan dan prinsip-prinsip syariah

3 Ordinal

Dibayar sesuai dengan aturan dan prinsip-prinsip


(24)

29

Iis Kusmiati, 2015

PENGARUH IMPLEMENTASI PERAN DAN FUNGSI DEWAN PENGAWAS SYARIAH TERHADAP KEPATUHAN PADA ATURAN SYARIAH DIBANK PEMBIAYAAN RAKYAT SYARIAH PROVINSI JAWA BARAT

Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu

3.5 Tekhnik Pengumpulan Data

Teknik Pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah: formal dari

Dewan Syariah tentang

kesesuaian semua produk-produk bank tersebut

dengan

syariah,. Ilyas (2004),

menyatakan. indikator yang untuk menilai kepatuhan syariah: akad atau kontrak, dana zakat, transaksi dan aktivitas

ekonomi, lingkungan kerja, bisnis dan usaha, terdapat Dewan Pengawas Syariah, sumber dana syariah

Dikelola sesuai dengan aturan dan prinsip-prinsip syariah

5 Ordinal

Seluruh transaksi dan aktivitas ekonomi

Dilaporkan secara wajar sesuai dengan standar akuntansi syariah yang berlaku

6 Ordinal

Lingkun gan kerja

Corporate culture sesuai dengan syariah

7,8,9 Ordinal

Bisnis dan usaha yang dibiayai

Bisnis nasabah dan pelaturan tidak bertentangan dengan syariah

10 Ordinal

Evaluasi Kinerja Syariah

Pengarah syariah atas keseluruhan aktivitas operasional bank syariah

11 Ordinal

Sumber dana

Asal sumber dana yang sah dan halal menurut syariah


(25)

30

Iis Kusmiati, 2015

PENGARUH IMPLEMENTASI PERAN DAN FUNGSI DEWAN PENGAWAS SYARIAH TERHADAP KEPATUHAN PADA ATURAN SYARIAH DIBANK PEMBIAYAAN RAKYAT SYARIAH PROVINSI JAWA BARAT

Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu

a. Kuesioner (angket). Menurut Sugiyono (2009:199), ”Kuesioner merupakan

pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawabnya”. b. Studi kepustakaan, yaitu mengumpulkan informasi dan data-data yang

berkaitan dengan penelitian yang diambil dari buku atau literatur. 3.6 Pengujian Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian yang dipakai dalam penelitian ini adalah angket tentangimplementasi peran dan fungsi Dewan Pengawas Syariah dan kepatuhan pada aturan syariah di Bank Pembiayaan Rakyat Syariah Provinsi Jawa Barat.

Skala yang digunakan dalam instrumen panelitian ini adalah skala likert.

Menurut Riduwan (2009:16), ” Skala likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat dan persepsi seseorang atau kelompok tentang kejadian atau gejala sosial”.

Adapun ketentuan skala jawaban sebagai berikut :

1. Untuk skala implementasi peran dan fungsi Dewan Pengawas Syariah 1 =Tidak Pernah (0% -20%)

2 =Jarang (21% - 40%) 3 =Cukup Sering (41% -60%) 4 = Sering(61% -80%)

5 = Sangat sering (81% -100%)

2. Untuk skala penilaian kepatuhan terhadap aturan syariah dinilai dari skala 1-5 (0 % - 100%) tergantung tingkat kesesuaian dilakukannya aktivitas operasional di Bank Pembiayaan Rakyat Syariah

Langkah-langkah pengambilan data adalah sebagai berikut :

1) Menetukan tujuan pembuatan angket yaitu mengetahui pengaruh implementasi peran dan fungsi Dewan Pengawas Syariah terhadap kepatuhan pada aturan syariah diBank Pembiayaan Rakyat Syariah Provinsi Jawa Barat .

2) Menentukan objek yang menjadi responden yaitu karyawan bagian pelayanan, keuangan dan marketing(pemasaran) di Bank Pembiayaan Rakyat Syariah.


(26)

31

Iis Kusmiati, 2015

PENGARUH IMPLEMENTASI PERAN DAN FUNGSI DEWAN PENGAWAS SYARIAH TERHADAP KEPATUHAN PADA ATURAN SYARIAH DIBANK PEMBIAYAAN RAKYAT SYARIAH PROVINSI JAWA BARAT

Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu

3) Menyusun pertanyaan dan atau pernyataan yang harus dijawab oleh responden

4) Memperbanyak angket 5) Menyebarkan angket

6) Mengelola dan menganalisis hasil angket.

Skor yang diperoleh dalam penelitian ini mempunyai tingkat pengukuran ordinal, maka sebelum dianalisis variabel-variabel penelitian ini dicari terlebih dahulu skala intervalnya. Menurut Abdurrahman (2011:62) mencari nilai interval setiap nilai ordinal ini bisa menggunakanmethode succesuve interval dengan langkah-langkah sebagai berikut :

 Perhatikan banyaknya (frekuensi) responden yang menjawab (memberikan) respon terhadap alterrnatif (kategori) jawaban yang tersedia.

 Bagi setiap bialangan pada frekuensi oleh banyaknya responden (n), kemudian tentukan proporsi untuk setiap alternative jawaban responden tersebut.

 Jumlahkan proporsi cecara beruntun sehingga keluar proporsi komulatif untuk setiap jawaban alternatif jawaban responden.  Dengan menggunakan tabel distribusi normal baku, hitung nilai Z

untuk setiap kategori berdasarkan proporsi komulatif pada setiap alternatif jawaban responden tadi.

 Menghitung nilai skala (scale value) untuk setiap nilai Z dengan menggunakan rumus:

SV = (Density of Lower Limit) – (Density at Upper Limit)

(Area Bellow Upper Limit) – (Area Bellow Lower Limit)

 Melakukan transformasi nilai skala (transformed scalevalue) dari nilai skala ordinal ke nilai skala interval, dengan rumus:


(27)

32

Iis Kusmiati, 2015

PENGARUH IMPLEMENTASI PERAN DAN FUNGSI DEWAN PENGAWAS SYARIAH TERHADAP KEPATUHAN PADA ATURAN SYARIAH DIBANK PEMBIAYAAN RAKYAT SYARIAH PROVINSI JAWA BARAT

Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu

Dengan catatan, SV yang nilainya kecil atau harga negatif terbesar diubah menjadi sama dengan satu (=1)

Selain itu, untuk mengolah data dari ordinal ke interval dengan menggunakan Methods of Succesive Interval (MSI) juga dapat digunakan dengan menggunakan program Succ97.

Selanjutnya agar hasil penelitian tidak bias dan diragukan kebenarannya maka alat ukur tersebut harus valid dan reliabel. Untuk itulah terhadap angket yang diberikan kepada responden dilakukan 2 (dua) macam tes, yaitu tes validitas dan tes reliabilitas.

3.6.1 Uji Intrumen Penelitian a. UjiValiditas

Suatu tes dikatakan memiliki validitas tinggi apabila tes tersebut menjalankan fungsi ukurnya atau memberikan hasil dengan maksud digunakannya tes tersebut. Dalam uji validitas ini digunakan teknik korelasi

Product Moment dengan rumus :

 

  2 2 2 2 ) ( ) ( ) ( ) ( Y Y N X X N Y X XY N r (Arikunto, 2010:213)

Dengan menggunakan taraf signifikan

= 0,05 koefisien korelasi yang diperoleh dari hasil perhitungan dibandingkan dengan nilai dari tabel korelasi nilai r dengan derajat kebebasan (n-2), dimana n menyatakan jumlah banyaknya responden.

Jika r hitung > r 0,05 dikatakanvalid, sebaliknya jika r hitung r 0,05 tidak valid.

Jika instrumen itu valid, maka dilihat kriteria penafsiran mengenai indeks korelasinya, (Riduwan, 2008: 217).

Antara 0,800 – 1,000 : sangat tinggi Antara 0,600 – 0,799 : tinggi


(28)

33

Iis Kusmiati, 2015

PENGARUH IMPLEMENTASI PERAN DAN FUNGSI DEWAN PENGAWAS SYARIAH TERHADAP KEPATUHAN PADA ATURAN SYARIAH DIBANK PEMBIAYAAN RAKYAT SYARIAH PROVINSI JAWA BARAT

Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu

Antara 0,400 – 0,599 : cukup tinggi Antara 0,200 – 0,399 : rendah

Antara 0,000 – 0,199 : sangat rendah (tidak valid)

b. UjiReliabilitas

Pengujian reliabilitas instrumen (Test of reliability) untuk mengetahui apakah data yang telah dihasilkan dapat diandalkan.Pengujian reliabilitas menggunakan rumus Uji Reliabilitas (r11). Langkah-langkah untuk menguji reliabilitas dengan menggunakan Uji Reliabilitas adalah sebagai berikut:

a Menghitung harga varians tiap item dari setiap item

N N X X V

  2 2 ( )

(Arikunto, 2010:227) dimana:

V = harga varian tiap item

ΣX2 = jumlah kuadrat jawaban responden tiap item (ΣX)2 = kuadrat skor seluruh respondendari tiap item

N = jumlah responden

b. Mencari varians total

N N Y Y t

  2 2 2 ) (

 (Arikunto, 2010:165)

dimana: t2

= harga varian total ΣY2

= jumlah kuadrat skor total

(ΣY)2 = jumlah kuadrat dari jumlah skor total

N = jumlah responden

c. Menghitung Reliabilitas intrumen

Test of reliability digunakan untuk mengetahui apakah alat pengumpul data tersebut menunjukan tingkat ketepatan, tingkat keakuratan, kestabilan atau konsistensi dalam mengungkapkan gejala


(29)

34

Iis Kusmiati, 2015

PENGARUH IMPLEMENTASI PERAN DAN FUNGSI DEWAN PENGAWAS SYARIAH TERHADAP KEPATUHAN PADA ATURAN SYARIAH DIBANK PEMBIAYAAN RAKYAT SYARIAH PROVINSI JAWA BARAT

Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu

tertentu dari sekelompok individu walaupun dilaksanakan pada waktu yang berbeda.

Untuk menghitung uji reliabilitas, penelitian ini menggunakan rumus alpha dari Cronbach sebagaimana berikut:

2 11 1 2

1

n t

k r

k

  

 

 

(Arikunto, 2010: 239)

Dimana; r11 = reliabilitas instrumen

k = banyak butir pernyataan atau banyaknya soal n2

= Jumlah varians butir t2

= varians total

Kriteria pengujiannya adalah jika r hitung lebih besar dari r tabel dengan taraf signifikansi pada

= 0,05, maka instrumen tersebut adalah reliabel, sebaliknya jika r hitung lebih kecil dari r tabel maka instrument tidak reliabel.

3.7 Teknik Analisis Syarat Data 3.7.1 Uji Normalitas

Menurut Husain Umar (2008: 79) Uji normalitas berguna untuk mengetahui apakah variabel dependen, independen, atau keduanya berdistribusi normal, mendekati normal atau tidak. Jika data ternyata tidak berdistribusi normal, analisis nonparametrik dapat digunakan.Jika data berdistribusi normal, analisis parametrik termasuk model-model regresi dapat digunakan.

Medeteksi apakah data berdistribusi normal atau tidak dapat diketahui dengan menggambarkan penyebaran data melalui sebuah grafik.Jika data menyebar di sekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonalnya, model regresi memeuhi asumsi normalitas. Ada dua langkah uji normalitas:


(30)

35

Iis Kusmiati, 2015

PENGARUH IMPLEMENTASI PERAN DAN FUNGSI DEWAN PENGAWAS SYARIAH TERHADAP KEPATUHAN PADA ATURAN SYARIAH DIBANK PEMBIAYAAN RAKYAT SYARIAH PROVINSI JAWA BARAT

Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu

 Uji normalitas berdasarkan kolmogrov- smirnov.

3.7.2 Uji Linieritas

Uji linieritas dilakukan untuk mengetahui hubungan antara variabel terikat dengan variabel bebas bersifat liniear atau tidak. Uji linearitas dalam suatu model dapat dideteksi dengan menggunakan diagram pencar (scatter plot), kaidah keputusannya adalah apabila plot titik-titik tidak mengikuti pola tertentu berarti model linear, sebaliknya apabila plot titik-titik mengikuti pola aturan tertentu (kuadrat, eksponensial, dan sebagainya) maka model nonlinier.

3.8 Pengujian Hipotesis 3.8.1 Uji Regresi Sederhana

Dalam penelitian ini analisis data yang digunakan adalah regresi sederhana dengan alat bantu menggunakan program komputer SPSS 22. Tujuan analisis ini adalah untuk mengetahui bagaimana eratnya pengaruh antara variabel terikat dan variabel bebas

Adapun bentuk persamaan regresi sederhana menurut Riduwan (2009: 133-135)

Ŷ=�+

Keterangan :

Ŷ = Kepatuhan pada aturan syariah

X = Implementasi peran dan fungsi Dewan Pengawas Syariah α = Nilai konstanta harga Y jika X=0

b= Nilai arah sebagai penentu ramalan (prediksi) yang menunjukkan nilai peningkatan (+) atau nilai penurunan (-) variabel Y

dimana :

= n.ƩXY −ƩX.ƩY

�.Ʃ 2(Ʃ )2 , �=

ƩY−b.ƩX

�.

Langkah-langkah menjawab Regresi Sederhana:


(31)

36

Iis Kusmiati, 2015

PENGARUH IMPLEMENTASI PERAN DAN FUNGSI DEWAN PENGAWAS SYARIAH TERHADAP KEPATUHAN PADA ATURAN SYARIAH DIBANK PEMBIAYAAN RAKYAT SYARIAH PROVINSI JAWA BARAT

Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu

Langkah 2. Membuat Ha dan Ho dalam bentuk statistik

Langkah 3. Membuat tabel penolong untuk menghitung angka statistik

Langkah 4. Memasukkan angka-angka statistik dari tabel penolong dengan rumus:

= n.ƩXY −ƩX.ƩY

�.Ʃ 2(Ʃ )2 , �=

ƩY−b.ƩX

�.

Langkah 5 : Mencari jumlah kuadrat regresi (JKreg [a]) dengan rumus

��( )=

(Ʃ )2

Langkah 6. Mencari jumlah kuadrat regresi (JKReg [bǀa]) dengan rumus:

��( ǀ ) = {Ʃ −

Ʃ . (Ʃ )

Langkah 7. Mencari jumlah kuadrat residu (JKres) dengan rumus:

� =Ʃ 2− �� ǀ − �� [ ]

Langkah 8. Mencari rata-rata jumlah kuadrat regresi (RJKreg [a]) dengan rumus:

�� [ ]= �� [ ]

Langkah 9. Mecari rata-rata jumlah kuadrat regresi (JKReg [bǀa]) dengan rumus:

��( ǀ ) = ��( ǀ )

Langkah 10. Mencari rata-rata jumlah kuadrat residu (JKreg [a]) dengan rumus:

� =� −2

Langkah 11. Menguji signifikansi dengan rumus

ℎ� �� = ��( ǀ ) �

Kaidah pengujian signifikansi :

Jika F hitung ≥ F tabel, maka tolak Ho artinya signifikan dan Fhitung ≤ Ftabel , terima Ho artinya tidak signifikan.

Dengan taraf signifikan : α = 0,01 atau α = 0,05. Carilah nilai Ftabel menggunakan tabel F dengan rumus:

Ftabel = F {(1-α) (dk Reg [bǀa]), (dk Res)}


(32)

37

Iis Kusmiati, 2015

PENGARUH IMPLEMENTASI PERAN DAN FUNGSI DEWAN PENGAWAS SYARIAH TERHADAP KEPATUHAN PADA ATURAN SYARIAH DIBANK PEMBIAYAAN RAKYAT SYARIAH PROVINSI JAWA BARAT

Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu

3.8.2 Koefisien Determinasi

Menurut Gujarati (2001:98) dijelaskan bahwa koefisien determinasi (R2) yaitu angka yang menunjukkan besarnya derajat kemampuan menerangkan variabel bebas terhadap variabel terikat dari fungsi tersebut. Koefisien determinasi sebagai alat ukur kebaikan dari persamaan regresi yaitu memberikan proporsi atau presentase variasi total dalam variabel tidak bebas Y yang dijelaskan oleh variabel bebas X.

Pengujian ini dilakukan untuk mengukur sejauh mana perubahan variabel terikat dijelaskan oleh variabel bebasnya, untuk menguji hal ini digunakan rumus koefisien determinasi sebagai berikut:

R2 =

=

 

 

2

2

y i yˆ

i (Rohmana, 2010:76)

Nilai R2 berkisar antara 0 dan 1 (0 < R2 < 1), dengan ketentuan sebagai berikut :

 Jika R2 semakin mendekati angka 1, maka hubungan antara variabel bebas dengan variabel terikat semakin erat/dekat, atau dengan kata lain model tersebut dapat dinilai baik.

 Jika R2 semakin menjauhi angka 1, maka hubungan antara variabel bebas dengan variabel terikat jauh/tidak erat, atau dengan kata lainmodel tersebut dapat dinilai kurang baik


(33)

1

Iis Kusmiati, 2015

PENGARUH IMPLEMENTASI PERAN DAN FUNGSI DEWAN PENGAWAS SYARIAH TERHADAP KEPATUHAN PADA ATURAN SYARIAH DIBANK PEMBIAYAAN RAKYAT SYARIAH PROVINSI JAWA BARAT

Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu

BAB V KESIMPULAN 5.1 Kesimpulan

Berdasarkanteori,

hasilpenelitiandanpembahasan.Makadapatditarikkesimpulan, yaitu:

1. Implementasiperandanfungsi Dewan PengawasSyariah di Bank Pembiayaan Rakyat Syariah (BPRS) ProvinsiJawa Barat ditandaidengantigadimensiyaituex ante auditing, ex post

auditingdanpengawasanperhitungandanpembayaran zakat. Dari

ketigadimensitersebut, dijabarkan 14 indikator, indikatormenampungaspirasimasyarakatpadaindikatorterendahdanindikato rpeninjauanlaporankeuanganpadaindikatortertinggi.Adapunkategoriimple mentasiperandanfungsi DPS di BPRS, sebagianbesarberkategori cukup baik dan sebagian lagi berkategori baik.

2. Kepatuhanpadaaturansyariah di Bank Pembiayaan Rakyat Syariah (BPRS) provinsiJawa Barat dapatdilihatdarienamdimensi, yaituakaddankontrak, pengaturandana zakat, transaksidanaktivitasekonomi, lingkungankerja, bisnisatauusaha yang dibiayai, optimalisasievaluasikinerjasertasumber dana. Dari ketujuhdimensidijabarkan 10 indikator. Indikatorbisnisnasabahdanaturanpembiayaanmemperolehskorterendahdan dimensipembayarandana zakatberadapadaskortertinggi. Kategorikepatuhanpadaaturansyariahdi BPRSprovinsiJawa Barat inisebagian besar berkategori baik dan sebagian lagi berkategori cukup baik.

3. Implementasiperandanfungsi Dewan

PengawasSyariahberpengaruhsecarapositifterhadapkepatuhanpadaaturansy ariah di Bank Pembiayaan Rakyat Syariah (BPRS) ProvinsiJawa Barat yang berkateoricukuptinggi. Artinya, terdapatpengaruh yang bersifatcukuptinggidarivariabelimplementasiperandanfungsi Dewan


(34)

2

Iis Kusmiati, 2015

PENGARUH IMPLEMENTASI PERAN DAN FUNGSI DEWAN PENGAWAS SYARIAH TERHADAP KEPATUHAN PADA ATURAN SYARIAH DIBANK PEMBIAYAAN RAKYAT SYARIAH PROVINSI JAWA BARAT

Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu

PengawasSyariahterhadapvariabelkepatuhanpadaaturansyariah di Bank Pembiayaan Rakyat SyariahProvinsiJawa Barat.

5.2 Saran

Berdasarkanhasilpenelitian yang

telahdilakukanpengujiandanditarikkesimpulannya, makaadabeberapa saran untukhasilpenelitianini:

1. DPS

sebagaipengawassyariahharuslebihmemperhatikankembalitingkatkeseringan

nyadalam me-review/ mengawasi BPRS

terutamauntukindikatorpenampungaspirasimasyarakat, agar BPRS bisalebihmenjagadanmeningkatkantingkatkepatuhanaktivitasnyapadaaturans

yariah. Hal

inididasarkanhasilperhitunganskorjawabanpadavariabelimplementasiperand

anfungsi Dewan PengawasSyariah,

menunjukkanbahwaindikatortersebutberadapadaskorterendah.Dan

implementasidariperandanfungsi DPS untuk BPRS

inisebagianbesarberkategorisedang.

2. BPRS harusmeningkatkankepatuhannyapadaaturansyariah yang seharusnyaditerapkan,khususnyadalammemberikanpembiayaankenasabahse rtaharusmulaiditinjaujenisusaha yang nasabahjalankan. Karenadarihasilperhitunganskorjawabanpadavariabelkepatuhanpadaaturansy ariahmenunjukkanbahwaindikatortersebutberadapadaskorterendahdannilaike patuhanpadaaturansyariahsecarakeseluruhandari BPRS masihsebagiankecilnyaberkategorisedang.

3. Karenakondisidaritiap BPRS berbedadarisetiaptempat, sementarapenelitianinihanyadifokuskanuntuk BPRS yang ada di Jawa Barat yang justru BPRS lebihbanyakterdapat di daerahselainkawasanJawa Barat. Maka, penulismerekomendasikanpenelitiandengantema yang samadapatdilakukan di kawasanselainJawa Barat.


(35)

3

Iis Kusmiati, 2015

PENGARUH IMPLEMENTASI PERAN DAN FUNGSI DEWAN PENGAWAS SYARIAH TERHADAP KEPATUHAN PADA ATURAN SYARIAH DIBANK PEMBIAYAAN RAKYAT SYARIAH PROVINSI JAWA BARAT


(36)

82

Iis Kusmiati, 2015

PENGARUH IMPLEMENTASI PERAN DAN FUNGSI DEWAN PENGAWAS SYARIAH TERHADAP KEPATUHAN PADA ATURAN SYARIAH DIBANK PEMBIAYAAN RAKYAT SYARIAH PROVINSI JAWA BARAT

Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu

DAFTAR PUSTAKA

Abdurahman, Mamandkk.(2011).

Dasar-DasarMetodeStatistikauntukPenelitian.Pustakasetia: Bandung.

Antonio, Muhammad Syafi’I. (2010). Bank

SyariahdariTeorikePraktik.GemaInsani: Jakarta.

Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur Penelitian (Suatu Pendekatan Praktik).

Jakarta: Rineka Cipta.

Danupranata, Gita. (2013). ManajemenPerbankanSyariah. Jakarta Selatan:SalembaEmpat.

Djamhari, Choirul. (2014). SDM KoperasiSyariahDiperkuat.(Online).Tersedia: http://www.republika.co.id/berita/koran/syariah-koran/14/06/30/n7z3m623-sdm-koperasi-syariah-diperkuat. [30 Juni 2014].

Gujarati, Damodar,. 2006. EkonometrikaDasar. Jakarta : Salemba Empat.

Hafidhuddin, Didin. (2014). KepatuhanpadaSyariah. (Online).Tersedia: http://www.republika.co.id/berita/dunia-islam/hikmah/14/02/24/n1h7x8-kepatuhan-pada-syariah. [ 24Februari 2014].

Hakim, Lukman. (2012). Prinsip – PrinsipEkonomi Islam. Jakarta:Erlangga. Hidayat , M. (2011).BapepamRancangLaporanPengawasan Dewan

PengawasSyariah.(Online).Tersedia:

http://www.republika.co.id/berita/bisnis/syariah/berita/11/03/21/171096-bapepam-rancang-laporan-pengawasan-dewan-pengawas-syariah. [ 21Maret 2011].

Hykmanto, Herry. (2014) .ProdukSyariahTekankanAsasManfaat.(Online). Tersedia: http://www.republika.co.id/berita/koran/syariah-koran/14/09/25/ncg0o715-produk-syariah-tekankan-asas-manfaat. [25 September 2014].

IkatanBankir Indonesia.(2014). Memahami Bank Syariah. Jakarta: GramediaPutakaUtama.


(37)

83

Iis Kusmiati, 2015

PENGARUH IMPLEMENTASI PERAN DAN FUNGSI DEWAN PENGAWAS SYARIAH TERHADAP KEPATUHAN PADA ATURAN SYARIAH DIBANK PEMBIAYAAN RAKYAT SYARIAH PROVINSI JAWA BARAT

Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu

Ismanto, Kuat. (2009). ManajemenSyari’ahImplementasi TQM

dalamLembagaKeuanganSyariah.Yogyakarta :PustakaPelajar.

Karim ,Adiwarman A. (2009). Bank SyariahPerlu Auditor

KhususSyariah.(Online).

Tersediahttp://www.republika.co.id/berita/breaking- news/ekonomi/09/08/05/66921-bank-syariah-perlu-auditor-khusus-syariah.[05 Agustus 2009].

Karim, Adiwarman A. (2004). Bank Islam, AnalisisFiqihdanKeuangan. Jakarta: RajaGrafindoPersada.

Kholis, Nur. ( 2008).

KajianTerhadapKepatuhanSyariahdalamPraktikPembiayaan di BMT

Sleman Yogyakarta. JurnalFenomena. Edisi : Volume 6-Nomor 1-Maret

2008 DirektoratPenelitiandanPengabdianMasyarakat (DPPM) Univervitas Islam Indonesia (UII): Yogyakarta.

Lewis, Mervyn K. &latifa M. Algoud.(2001). PerbankanSyariah (Prinsip, Prakti, Prospek).Jakarta :Serambi.

Mardani.(2011). HukumEkonomiSyariah di Indonesia.Bandung: RefikaAditama. Mubarok ,Jaih. (2004). Perkembangan Fatwa EkonomiSyariah di Indonesia.

Bandung: PustakaBaniQuraisy.

Mubarok, Jaih. (2014). DSN UsulkanKomiteKepatuhanSyariah(Online). Tersedia: http://www.republika.co.id/berita/koran/syariah-koran/14/12/24/nh2ooa36-dsn-usulkan-komite-kepatuhan-syariah. [24 Desember 2014].

Neolaka, Amos. (2014). MetodepenelitiandanStatistik.Bandung :RemajaRosdakarya.

Prasetyo ,Bambang&Miftahul Jannah. (2005).

MetodePenelitianKuantitatifTeoridanAplikasi, Jakarta: PT. Raja

GrafindoPersada

Prijadarminto.(2003). KepatuhansebagaiSuatuPerilaku. Jakarta: BalaiPustaka. Riadi, Edi.(2014). Kiat Bank SyariahTekanSengketaAkad. (Online).Tersedia:

www.republika.co.id/berita/koran/ekonomi-koran/14/11/28/nfqx8b38-kiat-bank-syariah-tekan-sengketa-akad. [28 November 2014].


(38)

84

Iis Kusmiati, 2015

PENGARUH IMPLEMENTASI PERAN DAN FUNGSI DEWAN PENGAWAS SYARIAH TERHADAP KEPATUHAN PADA ATURAN SYARIAH DIBANK PEMBIAYAAN RAKYAT SYARIAH PROVINSI JAWA BARAT

Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu

Rivai ,VeithzaldanRizki Ismail.(2013). Islamic Financial Management: Teori,

Konsep, danAplikasiPanduanPraktisuntukLembagaKeuangan,

PraktisidanMahasiswa.Jakarta : PT. RajaGrafindoPersada.

Rohmana , Yana. (2010). EkonometrikaTeoridanAplikasidenganEviews.Bandung: LaboratoriumPendidikanEkonomidanKoperasi FPEB UPI.

Saifuddin, Tamim. (2015). Beberapa KJKS

DinilaiLakukanPenyimpanganProdukInvestasi .(Online).Tersedia:

http://www.republika.co.id/berita/ekonomi/syariah- ekonomi/15/01/20/nigfuj-beberapa-kjks-dinilai-lakukan-penyimpangan-produk-investasi. [20 Januari 2015].

Setiad, Edy. (2012). Pengamat: TingkatkanHarmonisasiSyariah global. (Online). Tersedia:http://www.republika.co.id/berita/ekonomi/syariahekonomi/12/09/ 14/mac10z-pengamat-tingkatkan-harmonisasi-syariah-global. [14 September 2012].

Sugiyono.(2008). MetodePenelitianAdministrasi. Bandung: Alfabeta. Sugiyono.(2009). MetodePenelitianBisnis.Bandung :Alfabeta.

Sukardi, Budi . (2010) KepatuhanSyariah (Shariah Compliance)

danInovasiProduk Bank Syariah di Indonesia.Jurnal : IAIN Surakarta.

Sula, Syakir. (2013). Indonesia TakBisaAdopsiAturan DPS Malaysia.(Online).

Tersedia:http://www.republika.co.id/berita/ekonomi/syariah-ekonomi/13/08/28/ms84vl-indonesia-tak-bisa-adopsi-aturan-dps-malaysia. [28 Agustus 2013].

Sutedi, Adrian. (2009). PerbankanSyriah. Jakarta: Ghalia Indonesia

Triyanta.,Agus (2009) ImplementasiKepatuhanSyariahdalamPerbankan Islam

(Syariah) (StudiPerbandinganantara Malaysia dan Indonesia).

JurnalHukum No.EdisiKhusus Vol. 16. 2009. FakultasHukumUniversitas Islam Indonesia: Yogyakarta

Ulum, Ihayaul.(2009). Audit SektorPublikSuatuPengantar. Jakarta: BumiAksara Umam, Khaerul. (2013). ManajemenPerbankanSyariah.Bandung: PustakaSetia Umar, Husein. (2009). DesainPenelitianAkuntansiKeperilakuan.Jakarta


(39)

85

Iis Kusmiati, 2015

PENGARUH IMPLEMENTASI PERAN DAN FUNGSI DEWAN PENGAWAS SYARIAH TERHADAP KEPATUHAN PADA ATURAN SYARIAH DIBANK PEMBIAYAAN RAKYAT SYARIAH PROVINSI JAWA BARAT

Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu

Usman, Rachman. (2012). AspekHukumPerbankanSyariah di Indonesia.Jakarta :SinarGrafika

Wahyudi , Imam dkk. (2013).ManajemenRisiko Bank Islam. Jakarta: SalembaEmpat

Widarjono, Agus. (2006).

EkonometrikaTeoridanAplikasiuntukEkonomidanBisnis.Yogyakarta:

EKONISIA FB UII.

Yudianto, Agus. (2011) Peranan Dewan

PengawasSyariahdalamKepatuhanPrinsipSyariahpadaPerbankanSyariah di

Jawa Barat.Tesis. Program PascasarjanaInstitut Agama Islam Negeri (Iain)


(1)

Iis Kusmiati, 2015

PENGARUH IMPLEMENTASI PERAN DAN FUNGSI DEWAN PENGAWAS SYARIAH TERHADAP KEPATUHAN PADA ATURAN SYARIAH DIBANK PEMBIAYAAN RAKYAT SYARIAH PROVINSI JAWA BARAT

Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu

PengawasSyariahterhadapvariabelkepatuhanpadaaturansyariah di Bank Pembiayaan Rakyat SyariahProvinsiJawa Barat.

5.2 Saran

Berdasarkanhasilpenelitian yang

telahdilakukanpengujiandanditarikkesimpulannya, makaadabeberapa saran untukhasilpenelitianini:

1. DPS

sebagaipengawassyariahharuslebihmemperhatikankembalitingkatkeseringan

nyadalam me-review/ mengawasi BPRS

terutamauntukindikatorpenampungaspirasimasyarakat, agar BPRS bisalebihmenjagadanmeningkatkantingkatkepatuhanaktivitasnyapadaaturans

yariah. Hal

inididasarkanhasilperhitunganskorjawabanpadavariabelimplementasiperand

anfungsi Dewan PengawasSyariah,

menunjukkanbahwaindikatortersebutberadapadaskorterendah.Dan

implementasidariperandanfungsi DPS untuk BPRS inisebagianbesarberkategorisedang.

2. BPRS harusmeningkatkankepatuhannyapadaaturansyariah yang seharusnyaditerapkan,khususnyadalammemberikanpembiayaankenasabahse rtaharusmulaiditinjaujenisusaha yang nasabahjalankan. Karenadarihasilperhitunganskorjawabanpadavariabelkepatuhanpadaaturansy ariahmenunjukkanbahwaindikatortersebutberadapadaskorterendahdannilaike patuhanpadaaturansyariahsecarakeseluruhandari BPRS masihsebagiankecilnyaberkategorisedang.

3. Karenakondisidaritiap BPRS berbedadarisetiaptempat, sementarapenelitianinihanyadifokuskanuntuk BPRS yang ada di Jawa Barat yang justru BPRS lebihbanyakterdapat di daerahselainkawasanJawa Barat. Maka, penulismerekomendasikanpenelitiandengantema yang samadapatdilakukan di kawasanselainJawa Barat.


(2)

Iis Kusmiati, 2015

PENGARUH IMPLEMENTASI PERAN DAN FUNGSI DEWAN PENGAWAS SYARIAH TERHADAP KEPATUHAN PADA ATURAN SYARIAH DIBANK PEMBIAYAAN RAKYAT SYARIAH PROVINSI JAWA BARAT


(3)

Iis Kusmiati, 2015

PENGARUH IMPLEMENTASI PERAN DAN FUNGSI DEWAN PENGAWAS SYARIAH TERHADAP KEPATUHAN PADA ATURAN SYARIAH DIBANK PEMBIAYAAN RAKYAT SYARIAH PROVINSI JAWA BARAT

Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu DAFTAR PUSTAKA

Abdurahman, Mamandkk.(2011).

Dasar-DasarMetodeStatistikauntukPenelitian.Pustakasetia: Bandung.

Antonio, Muhammad Syafi’I. (2010). Bank

SyariahdariTeorikePraktik.GemaInsani: Jakarta.

Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur Penelitian (Suatu Pendekatan Praktik). Jakarta: Rineka Cipta.

Danupranata, Gita. (2013). ManajemenPerbankanSyariah. Jakarta Selatan:SalembaEmpat.

Djamhari, Choirul. (2014). SDM KoperasiSyariahDiperkuat.(Online).Tersedia: http://www.republika.co.id/berita/koran/syariah-koran/14/06/30/n7z3m623-sdm-koperasi-syariah-diperkuat. [30 Juni 2014].

Gujarati, Damodar,. 2006. EkonometrikaDasar. Jakarta : Salemba Empat.

Hafidhuddin, Didin. (2014). KepatuhanpadaSyariah. (Online).Tersedia: http://www.republika.co.id/berita/dunia-islam/hikmah/14/02/24/n1h7x8-kepatuhan-pada-syariah. [ 24Februari 2014].

Hakim, Lukman. (2012). Prinsip – PrinsipEkonomi Islam. Jakarta:Erlangga. Hidayat , M. (2011).BapepamRancangLaporanPengawasan Dewan

PengawasSyariah.(Online).Tersedia:

http://www.republika.co.id/berita/bisnis/syariah/berita/11/03/21/171096-bapepam-rancang-laporan-pengawasan-dewan-pengawas-syariah. [ 21Maret 2011].

Hykmanto, Herry. (2014) .ProdukSyariahTekankanAsasManfaat.(Online). Tersedia: http://www.republika.co.id/berita/koran/syariah-koran/14/09/25/ncg0o715-produk-syariah-tekankan-asas-manfaat. [25 September 2014].

IkatanBankir Indonesia.(2014). Memahami Bank Syariah. Jakarta: GramediaPutakaUtama.


(4)

Iis Kusmiati, 2015

PENGARUH IMPLEMENTASI PERAN DAN FUNGSI DEWAN PENGAWAS SYARIAH TERHADAP KEPATUHAN PADA ATURAN SYARIAH DIBANK PEMBIAYAAN RAKYAT SYARIAH PROVINSI JAWA BARAT

Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu

Ismanto, Kuat. (2009). ManajemenSyari’ahImplementasi TQM dalamLembagaKeuanganSyariah.Yogyakarta :PustakaPelajar.

Karim ,Adiwarman A. (2009). Bank SyariahPerlu Auditor KhususSyariah.(Online).

Tersediahttp://www.republika.co.id/berita/breaking- news/ekonomi/09/08/05/66921-bank-syariah-perlu-auditor-khusus-syariah.[05 Agustus 2009].

Karim, Adiwarman A. (2004). Bank Islam, AnalisisFiqihdanKeuangan. Jakarta: RajaGrafindoPersada.

Kholis, Nur. ( 2008).

KajianTerhadapKepatuhanSyariahdalamPraktikPembiayaan di BMT

Sleman Yogyakarta. JurnalFenomena. Edisi : Volume 6-Nomor 1-Maret 2008 DirektoratPenelitiandanPengabdianMasyarakat (DPPM) Univervitas Islam Indonesia (UII): Yogyakarta.

Lewis, Mervyn K. &latifa M. Algoud.(2001). PerbankanSyariah (Prinsip, Prakti, Prospek).Jakarta :Serambi.

Mardani.(2011). HukumEkonomiSyariah di Indonesia.Bandung: RefikaAditama. Mubarok ,Jaih. (2004). Perkembangan Fatwa EkonomiSyariah di Indonesia.

Bandung: PustakaBaniQuraisy.

Mubarok, Jaih. (2014). DSN UsulkanKomiteKepatuhanSyariah(Online). Tersedia: http://www.republika.co.id/berita/koran/syariah-koran/14/12/24/nh2ooa36-dsn-usulkan-komite-kepatuhan-syariah. [24 Desember 2014].

Neolaka, Amos. (2014). MetodepenelitiandanStatistik.Bandung :RemajaRosdakarya.

Prasetyo ,Bambang&Miftahul Jannah. (2005).

MetodePenelitianKuantitatifTeoridanAplikasi, Jakarta: PT. Raja

GrafindoPersada

Prijadarminto.(2003). KepatuhansebagaiSuatuPerilaku. Jakarta: BalaiPustaka. Riadi, Edi.(2014). Kiat Bank SyariahTekanSengketaAkad. (Online).Tersedia:

www.republika.co.id/berita/koran/ekonomi-koran/14/11/28/nfqx8b38-kiat-bank-syariah-tekan-sengketa-akad. [28 November 2014].


(5)

Iis Kusmiati, 2015

PENGARUH IMPLEMENTASI PERAN DAN FUNGSI DEWAN PENGAWAS SYARIAH TERHADAP KEPATUHAN PADA ATURAN SYARIAH DIBANK PEMBIAYAAN RAKYAT SYARIAH PROVINSI JAWA BARAT

Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu

Rivai ,VeithzaldanRizki Ismail.(2013). Islamic Financial Management: Teori,

Konsep, danAplikasiPanduanPraktisuntukLembagaKeuangan,

PraktisidanMahasiswa.Jakarta : PT. RajaGrafindoPersada.

Rohmana , Yana. (2010). EkonometrikaTeoridanAplikasidenganEviews.Bandung: LaboratoriumPendidikanEkonomidanKoperasi FPEB UPI.

Saifuddin, Tamim. (2015). Beberapa KJKS

DinilaiLakukanPenyimpanganProdukInvestasi .(Online).Tersedia:

http://www.republika.co.id/berita/ekonomi/syariah- ekonomi/15/01/20/nigfuj-beberapa-kjks-dinilai-lakukan-penyimpangan-produk-investasi. [20 Januari 2015].

Setiad, Edy. (2012). Pengamat: TingkatkanHarmonisasiSyariah global. (Online). Tersedia:http://www.republika.co.id/berita/ekonomi/syariahekonomi/12/09/ 14/mac10z-pengamat-tingkatkan-harmonisasi-syariah-global. [14 September 2012].

Sugiyono.(2008). MetodePenelitianAdministrasi. Bandung: Alfabeta. Sugiyono.(2009). MetodePenelitianBisnis.Bandung :Alfabeta.

Sukardi, Budi . (2010) KepatuhanSyariah (Shariah Compliance) danInovasiProduk Bank Syariah di Indonesia.Jurnal : IAIN Surakarta. Sula, Syakir. (2013). Indonesia TakBisaAdopsiAturan DPS Malaysia.(Online).

Tersedia:http://www.republika.co.id/berita/ekonomi/syariah-ekonomi/13/08/28/ms84vl-indonesia-tak-bisa-adopsi-aturan-dps-malaysia. [28 Agustus 2013].

Sutedi, Adrian. (2009). PerbankanSyriah. Jakarta: Ghalia Indonesia

Triyanta.,Agus (2009) ImplementasiKepatuhanSyariahdalamPerbankan Islam

(Syariah) (StudiPerbandinganantara Malaysia dan Indonesia).

JurnalHukum No.EdisiKhusus Vol. 16. 2009. FakultasHukumUniversitas Islam Indonesia: Yogyakarta

Ulum, Ihayaul.(2009). Audit SektorPublikSuatuPengantar. Jakarta: BumiAksara Umam, Khaerul. (2013). ManajemenPerbankanSyariah.Bandung: PustakaSetia Umar, Husein. (2009). DesainPenelitianAkuntansiKeperilakuan.Jakarta


(6)

Iis Kusmiati, 2015

PENGARUH IMPLEMENTASI PERAN DAN FUNGSI DEWAN PENGAWAS SYARIAH TERHADAP KEPATUHAN PADA ATURAN SYARIAH DIBANK PEMBIAYAAN RAKYAT SYARIAH PROVINSI JAWA BARAT

Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu

Usman, Rachman. (2012). AspekHukumPerbankanSyariah di Indonesia.Jakarta :SinarGrafika

Wahyudi , Imam dkk. (2013).ManajemenRisiko Bank Islam. Jakarta: SalembaEmpat

Widarjono, Agus. (2006).

EkonometrikaTeoridanAplikasiuntukEkonomidanBisnis.Yogyakarta: EKONISIA FB UII.

Yudianto, Agus. (2011) Peranan Dewan

PengawasSyariahdalamKepatuhanPrinsipSyariahpadaPerbankanSyariah di Jawa Barat.Tesis. Program PascasarjanaInstitut Agama Islam Negeri (Iain) SyekhNurjati: Cirebon


Dokumen yang terkait

Peran dewan pengawas syariah (DPS) dalam pengawasan pelaksanaan kontrak di Bank Syariah (studi kasus Bank BRI Syariah)

1 9 100

EFISISENSI BANK UMUM SYARIAH DAN BANK PEMBIAYAAN RAKYAT SYARIAH

0 3 116

IMPLEMENTASI MANAJEMEN RESIKO PADA PEMBIAYAAN MUDHARABAH DI BANK PEMBIAYAAN RAKYAT SYARIAH

1 3 124

ANALISIS EFISIENSI FUNGSI INTERMEDIASIBANK PEMBIAYAAN RAKYAT SYARIAH (BPRS) DI PROVINSI JAWA TENGAH MENGGUNAKAN DATA Analisis Efisiensi Fungsi Intermediasi Bank Pembiayaan Rakyat Syariah (Bprs) Di Provinsi Jawa Tengah Menggunakan Data Evelopment Analys

0 4 18

ANALISIS EFISIENSI FUNGSI INTERMEDIASI BANK PEMBIAYAAN RAKYAT SYARIAH (BPRS) DI PROVINSI JAWA TENGAH MENGGUNAKAN DATA Analisis Efisiensi Fungsi Intermediasi Bank Pembiayaan Rakyat Syariah (Bprs) Di Provinsi Jawa Tengah Menggunakan Data Evelopment Analy

0 4 19

PENGARUH PENGAWASAN DEWAN PENGAWAS SYARIAH (DPS), AUDITOR INTERNAL DAN KEPATUHAN SYARIAH TERHADAP PENINGKATAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE DI PT. BANK PEMBIAYAAN RAKSYAT SYARIAH (BPRS) BHAKTI SUMEKAR SUMENEP.

0 0 67

Pembiayaan Pada Bank Syariah

0 1 2

Peranan Dewan Pengawas Syariah terhadap Praktik Kepatuhan Syariah dalam Perbankan Syariah di Indonesia

0 0 17

EFEKTIVITAS PENGAWASAN OLEH DEWAN PENGAWAS SYARIAH PADA BANK SYARIAH (Studi Kasus pada PT. Bank Pembiayaan Rakyat Syariah Amanah Sejahtera) Repository - UNAIR REPOSITORY

0 0 19

PERANAN DEWAN PENGAWAS SYARIAH DALAM KEPATUHAN PRINSIP SYARIAH PADA PERBANKAN SYARIAH DI JAWA BARAT - IAIN Syekh Nurjati Cirebon

0 0 42