BILA KEGAGALAN TERUS MENGIKUTI

RENUNGAN 5

Bila Kegagalan terus Mengikuti
Kiat Mengembalikan semangat Hidup

Bersama : Anwar Anshori MD

Bila Kegagalan terus Mengikuti
Kiat Mengembalikan semangat Hidup

MEMPERSEMBAHKAN

Bila Kegagalan terus Mengikuti

Sesungguhnya orang-orang yang beriman,
orang-orang yang berhijrah dan berjihad di
jalan Allah,
mereka itu mengharapkan rahmat Allah,
dan Allah maha pengampun
lagi maha penyayang”.
(Qs. Al-Baqarah [ 2 ]: 218)


Beban Berat
Kegagalan

•Imam Ali bin Abi Thalib berkata: Bahwa
kesempatan itu berlalu sebagaimana
berlalunya awan, maka manfaatkan
kesempatan-kesempatan yang baik, karena
kesempatan itu sangat cepat menghilang
dan sangat lamban untuk kembali lagi”.
Dalam kesempatan lain , Imam Ali berkata:
•“Hari ini adalah (hari untuk ) beramal
dan tidak ada perhitungan. Sedang esok
hanya ada perhitungan dan tidak ada
amal.”.

*****
Orang yang mempunyai keberanian menghadapi resiko
kebanyakan hidupnya tenang dan tidak di hantui rasa was-was, khawatir,’ dan
cemas. Mereka menyadari bahwa hidup memang selalu dihadapkan pada

masalah
yang di belakngnya penuh dengan resiko.
******

Jangan Takut Menghadapi Hidup
Ya Aku Bisa !
Jika anda berpikir, anda akan di kalahkan,
anda sudah kalah.
Jika anda berpikir bahwa anda tidak berani,
ya anda tidak akan berani.
Jika anda ingin menang, tetapi anda berpikir tidak bisa menan ,
Bisa dipastikan anda tidak akan menang.
Jika anda berpikir bahwa anda akan gagal
Sesungguhnya Anda telah gagal
*****

Kegagalan adalah pil pahit
kehidupan
*****
Pahitnya kegagalan untuk memiliki sesuatu

adalah lebih manis dari pada meminta-minta pada
orang lain.
Pekerjaan tangan yang paling sederhana
sekalipun, demi mempertahankan harga diri ,
jauh lebih utama dari pada kekayaan yang
disertai penyelewengan”.
*****

Kenapa Kita Gagal
Adanya ketidak telitian dalam mempersiapkan kebutuhan untuk
mencapai tujuan
Kurang tepatnya kita mengatur sekala prioritas dan kurang
mampunya memanfaatkan fasilitas
Perencanaan kerja yang terlalu kaku, sehingga tidak fleksibel
Tidak yakin dan tidak bersemangat dengan pekerjaan yang kita
lakukan.
Kurangnya bekal ilmu, skill dan kompetensi
Pekerjaan tidak di lakukan dengan tuntas, hanya setengahsetengah
Tidak adanya evaluasi terhadap standar keberhasilan
tercapainya suatu tujuan.


*****
Kegagalan, ia adalah pil pahit kehidupan,
bisa jadi kegagalan inilah yang
mengawali kita menapaki
kesuksesan.Pahit terasa di awal, tetapi
manis terasa diakhir.
*****

Melepas Belenggu “ Nanti “
‘Nanti’ adalah sebuah kata yang berarti
‘penundaan’. Kalimat ini kerap kita ungkapkan
dalam setiap aktivitas yang belum terselesaikan.
Boleh jadi, kalimat ini tak terlalu salah kita
ungkapkan setelah sebelumnya berusaha keras
untuk menyelesaikan pekerjaan. Tetapi jika
berkaitan dengan sebuah kewajiban yang harus
segera kita lakukan, maka kalimat '‘nanti’ ini
akan berdampak kepada sikap menganggap
remeh pekerjaan.


Ketahuilah; diantara kewajiban kita terhadap
hari-hari yang terlewati adalah mengisinya
dengan ilmu dan amal sholeh, karena hidup
kita bukanlah besok atau juga kemaren, tetapi
hidup kita adalah hari ini. Karena ‘kemaren’
adalah waktu yang tak akan kembali dan
‘besok’ adalah waktu yang tak pernah kita
ketahui.

Penting untuk kita renungkan, sebuah tulisan seorang
pengembara; ia adalah Muhammad bin Samrah.
Kepada sahabatnya ia menulis surat;
“Hai saudaraku…!, jauhilah dirimu dari
menunda pekerjaan. Jagalah ! jangan sampai hal itu
bersarang di dalam hatimu. Menunda pekerjaan
berarti bersahabat dengan kerusakan, karena itulah
adalah tempatnya kemalasan.Menunda pekerjan
berarti memutuskan cita-cita dan penyia-nyiaan
terhadap umur.Jika kamu berbuat demikian, itu akan

menjadi kebiasaanmu. Jauhilah ragamu dari
kebosanan yang telah berpaling darimu,Karena itu
tidak mendatangkan manfaat bagi jiwamu. Hai
Saudaraku…!, kamu akan selalu gembira, bila
pekerjaanmu telah kamu lakukan atau kamu akan
menyesal bila kamu melalaikannya.

“Pergunakanlah lima perkara sebelum datang lima
perkara yang lain; kehidupanmu sebelum datang
kematianmu, kesehatanmu sebelum datang
penyaitmu, kekosonganmu sebelum datang
kesibukanmu, masa mudamu sebelum datang masa
tuamu dan kekayaanmu seblum datang
kemiskinanmu.
(RH. Hakim)

“Pergunakanlah lima perkara
sebelum datang lima perkara yang
lain; kehidupanmu sebelum datang
kematianmu, kesehatanmu sebelum

datang penyaitmu, kekosonganmu
sebelum datang kesibukanmu, masa
mudamu sebelum datang masa
tuamu dan kekayaanmu seblum
datang kemiskinanmu.
(RH. Hakim)

Sesungguhnya Apa Yang Sedang
Kita Cari ?
Para bijak bertutur; “Sekali kita hidup dan
sekali kita gagal dalam menyikapinya, maka
kegagalan beruntun akan menanti
sepanjang masa. Di dunia akan sengsara,
sakaratulmaut penuh derita, dialam kubur
tersiksa, di alam mahsyar merana dan
menjadi penghuni tetap didalam neraka ”.

Membaca kalimat bijak diatas, kita ingat dengan
ungkapan Imam Ja’far bin Muhammad al-Shidiq, ia
berkata: “Siapapun yang hari ini dan hari berikutnya

sama, maka ia adalah orang yang tertipu!. Siapapun
yang akhir dari dua hari yang dilewatinya buruk, maka
ia adalah orang yang terkutuk!. Siapapun yang tak
melihat adanya pertambahan dalam dirinya, maka ia
adalah orang yang berkekurangan!. Dan siapapun yang
dirinya berkekurangan, maka kematian lebih baik
baginya dari pada kehidupan”.

Kesadaran ruhani yang paling dalam
adalah kesadaran bahwa hidup adalah
kesementaraan yang harus dilakukan
dengan tanggung jawab. Dalam dirinya
tertanam keyakinan bahwa dunia ini
akan berakhir

Kiat Mengembalikan Semangat Hidup
Kuatkan keyakinan diri ( Optimisme)

Tumbuhkan sifat positif dalam jiwa dan kikis habis sifat negatif
karena inilah yang dapat menjerumuskan kita pada kegagalan.


Berjalanlah seimbang, target yang kita cita-citakan harus
mengacu pada kemampuan dan keahlian yang kita milki.

Bergaulah dengan baik kepada setiap orang, sebab mereka akan
berbuat baik dan menaruh hormat pada setiap orang yang
menghormati dan menghargai mereka.

Jagalah penampilan agar tetap baik dan serasi, sebab hadirnay
simpati karena kita mampu memperlihatkan yang terbaik

Pilihlah teman yang percaya kepada kita, maka dia akan
mengankat derajat dan martabat kita.

Hilangkan penyebab kemunduran
 Tidak ada alasan untuk berputus asa
 Tidak ada alasan untuk jenuh
 Tak ada tempat untuk bermalas-malasan
 Tidak ada tempat bagi kegalauan
 Jangan anggap enteng doa


Hidup Adalah Kumpulan Berbagai
Pilihan
“Katakanlah; Apakah akan Kami beritahu
kepadamu tentang orang-orang yang paling
rugi dalam perbuatannya?, (yaitu) orangorang yang telah menyia-nyiakan
perbuatannya dalam kehidupan dunia ini,
sedang mereka menyangka bahwa mereka
melakukan usaha-usaha yang baik”.
Qs. Al-Kahfi:103-104

Hidup adalah Pelaksanaan Tanggung
Jawab

Sebagai hamba Allah yang beriman, pilihan bagi kita
adalah apa yang sesuai dengan ftrah kemanusiaan dan
sesuai kebenaran apa yang Allah inginkan, bukan apa yang
kita harapkan. Termasuk didalamnya ketika kita harus
memilih dua kepentingan, yaitu dunia dan akhirat. Tentu
saja kita akan memilih akhirat karena yakin dengan sifat

kekekalannya dan akan meningalkan dunia karena yakin
dengan kesementaraannya. Kita sadar betul, apalah artinya
memilih dunia kalau kemudian akan meninggalkannya.

Hidup adalah Perjalanan Kesadaran
Hidup adalah perjalanan kesadaran untuk
memanfaatkan potensi diri, menggapai kebenaran hakiki
dalam menuju keidhoan Ilahi. Begitulah harusnya
seorang muslim berfikir. Dengan kesadaran seperti ini,
kita akan terbebas dari ketamakan terhadap dunia,
kerakusan, kekikiran dan kesombongan. Akan terhias
dalam pribadi kita kemuliaan, kemurahan dan
kewaspadaan.

Muthmainnah digambarkan oleh Ibnul Qayyim alJauziyyah dengan kalimat yang begitu indah, beliau
mengungkapkan: “Bila diri telah berpindah dari keraguan
kepada keyakinan, dari kebodohan kepada ilmu, dari kealfaan
kepada dzikir, dari khianat kepada taubat, dari riya’ kepada
ikhlas, dari dusta kepada kepada kejujuran, dari kelemahan
kepada semangat yang membaja, dari ujub kepada
ketundukan dan dari kesesatan kepada ketawadhuan. ketika
itulah jiwa (qalbu) kita berada dalam ketenangan
(muthmainnah).

Hidup adalah Kesempatan dan ujian

“Hai orang-orang yang beriman,
bertakwalah kepada Allah dan hendaklah
setiap diri memperhatikan apa yang Telah
diperbuatnya untuk hari esok (akhirat); dan
bertakwalah kepada Allah, Sesungguhnya
Allah Maha mengetahui apa yang kamu
kerjakan”. (Qs. Al-Hasyr [ ]:18)

Ya Allah, Engkau yang maha rahman, pilihkan kepada kami sesuatu yang membuat
Engkau memilih kami sebagai hamba yang bersyukur.
Pilihkan jalan hidup kami yang membuat Engkau memilih kami sebagai hamba yang
bersabar. Jadikanlah setiap langkah dari perjalanan hidup kami, langkah yang sesuai
dengan langkah yang pilih. Rabb..jangan Engkau ragukan diri kami untuk memilih apa
yang Engkau tetapkan. Hadirkan keteguhan dalam diri kami agar tetap istiqomah
melakukan sesuatu yang menjadi pilihan-Mu.