KEBERADAAN MUSIK TRADISI ALAS PADA MASYARAKAT KABUPATEN ACEH TENGGARA.

KEBERADAAN MUSIK TRADISI ALAS PADA
MASYARAKAT KABUPATEN ACEH TENGGARA

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Sebahagian
Persyaratan Dalam Memperoleh
Gelar Sarjana Pendidikan

OLEH :

DERMAN
NIM. 071222510156

JURUSAN SENDRATASIK
FAKULTAS BAHASA DAN SENI
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2013

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING


Skripsi ini diajukan oleh : Derman., NIM. 071222510156
Jenjang Studi S-1 Jurusan Sendratasik Program Studi Seni Musik
Fakultas Bahasa dan Seni ( FBS ) Universitas Negeri Medan

Diajukan untuk disetujui
Dalam mempertahankan skripsi

Medan, Februari 2013

Dosen Pembimbing Skripsi I,

Dosen Pembimbing Skripsi II,

Dra. Pita H.D. Silitonga, M.P.d
NIP. 19570114 198203 2 002

Uyuni Widiastuti, S.Pd, M.Pd
NIP. 19710607 200502 2 001

PENGESAHAN TIM PENGUJI

Keberadaan Musik Tradisi Alas pada Masyarakat
Kabupaten Aceh Tenggara
Skripsi ini Diajukan Oleh Derman., NIM. 071222510156,
Diuji dan Dinyatakan Memenuhi Persyaratan Untuk
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Tim Penguji

Medan, Maret 2013

Nama

Penguji I
Dra. Pita H.D. Silitonga, M.Pd
NIP. 19570114 198203 2 002

Penguji II
Uyuni Widiastuti, M.Pd
NIP. 19710607 200502 2 001


Penguji III
Dra. Tuti Rahayu, M.Si
NIP.19661201 199303 2 002

Penguji IV
Muklis Hasbullah, M.Sn
NIP.19760612 200202 1 005

Tanda Tangan

SURAT PERNYATAAN
Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam skripsi ini tidak terdapat karya
yang pernah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu
Perguruan Tinggi, dan sepanjang pengetahuan saya juga tidak pernah
terdapat karya atau pendapat yang pernah di tulis atau di terbitkan oleh
orang lain, kecuali yang secara tertulis diacu dalam naskah ini dan
disebutkan dalam daftar pustaka.

Medan,


Maret 2013

Derman
NIM. 071222510156

ABSTRAK
Derman, 071222510156. Keberadaan Musik Tradisi Alas pada Masyarakat
Kabupaten Aceh Tenggara.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Keberadaan Musik Tradisi Alas pada
Masyarakat Kabupaten Aceh Tenggara, fungsi dan makna, bentuk alat musik dan
juga bentuk penyajian Musik Tradisi Alas pada Masyarakat Kabupaten Aceh
Tenggara.
Penelitian ini menggunakan teori tentang Keberadaan, pengertian musik,
pengertian tradisi, pengertian musik tradisi, musik tradisi Alas, dan sejarah
masyarakat suku Alas. Teori-teori ini memperkuat peneliti untuk mendapatkan
hasil penelitian. Keberadaan berarti sesuatu yang ada. Dalam fotografinya secara
harafiah diartikan sebagai tempat atau letak. Dapat dikatakan bahwa yang
dimaksud dengan keberadaan adalah adanya sesuatu berupa hasil karya manusia
berorientasi pada pola pikir manusia pada masa tertentu. Dengan demikian,
peneliti mencoba melihat bagaimana Keberaaan Musik Tradisi Alas pada

Masyarakat Kabupaten Aceh Tenggara.
Metode dalam penelitian ini menggunakan penelitian deskriptif-kualitatif, lokasi
dan waktu penelitian dilaksanakan di Kabupaten Aceh Tenggara, November
2012-Januari 2013. Populasi dan sampel pada penelitian ini adalah Seniman
setempat, Tokoh Masyarakat, Masyarakat, dan pemusik Tradisi Alas. Penelitian
ini menggunakan teknik pengumpulan data, melalui observasi, wawancara, studi
kepustakaan, dan dokumentasi untuk mempelajari, menginterpretasi, dan
menganalisis Keberadaan Musik Tradisi Alas pada Masyarakat Kabupaten Aceh
Tenggara.
Musik Tradisi Alas merupakan musik daerah yang berada di Kabupaten Aceh
Tenggara. Beberapa bagian musik tradisi yang masih ada didaerah ini adalah
Bangsi Alas dan Canang. Alat musik ini sering digunakan untuk mengiringi
berbagai acara adat, upacara (ritual), dan juga hiburan di kehidupan masyarakat
Kabupaten Aceh Tenggara, khususnya suku Alas. Dari hasil penelitian ditemukan
berdasarkan data yang terkumpul maka peneliti dapat mengetahui keberadaan
Musik Tradisi Alas pada Masyarakat Kabupaten Aceh Tenggara masih
diikutsertakan pada upacara adat istiadat, ritual (upacara keagamaan), kegiatan
hiburan dan lain sebagainya. Berbagai fakta tentang Keberadaan Musik Tradisi
Alas pada Masyarakat Kabupaten Aceh Tenggara, yaitu kurangnya
sosialisasi/perhatian pemerintah setempat dalam pelestarian, terbatasnya alat

musik tradisi dan bahkan beberapa instrumen musik ini sudah hampir diambang
kepunahan. Maka dari itu peneliti menemukan bahwa Keberadaan Musik Tradisi
Alas pada Masyarakat Kabupaten Aceh Tenggara menjadi khasanah Budaya di
Aceh Tenggara dalam upaya pelestarian dan pengembangannya ke masa yang
akan datang.

KATA PENGANTAR
Dengan segala kerendahan hati dan rasa syukur penulis persembahkan
kepada Tuhan Yang Maha Kuasa yang telah melimpahkan berkat dan karuniaNya kepada penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi
dengan judul “Keberadaan Musik Tradisi Alas pada Masyarakat Kabupaten Aceh
Tenggara”.
Skripsi ini merupakan hasil pemikiran penulis secara ilmiah yang
dibangun berdasarkan teori-teori penelitian di lapangan. Skripsi ini ditulis untuk
memenuhi sebagian persyaratan untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan di
Universitas Negeri Medan.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh
karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun demi
kesempurnaan skripsi ini.
Dalam proses penulisan skripsi ini, banyak pihak yang telah membantu
penulis dalam menyelesaikan skripsi ini. Untuk itu dengan sepenuh hati penulis

mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :
1. Bapak Prof. Dr. Ibnu Hajar Damanik, M.Si selaku Rektor Universitas
Negeri Medan, beserta stafnya.
2. Ibu Dr. Isda Pramuniati, M.Hum selaku Dekan Fakultas Bahasa dan Seni
Universitas Negeri Medan.
3. Ibu Dra. Tuti Rahayu, M.Si selaku Ketua Jurusan Sendratasik
4. Bapak Panji Suroso, M.Si selaku Ketua Program Studi Seni Musik
5. Ibu Dra. Pita H.D. Silitonga selaku Dosen Pembimbing I yang banyak
memberikan motivasi dan bimbingan.
6. Ibu Uyuni Widiastuti M.Pd selaku Dosen Pembimbing II yang juga telah
banyak memberikan bimbingan/arahan, motivasi serta meluangkan waktu
dalam penyelesaian skripsi ini.
7. Seluruh Dosen Sendratasik yang sudah sabar mengajarkan berbagai ilmu
yang sangat diperlukan oleh penulis dari semester awal hingga akhir.
8. Teristimewa buat kedua orang tuaku tercinta, Ayahanda A.Pasaribu dan
Ibunda N.br.Hombing yang selalu mendidik, memberikan kasing sayang
yang tak terhigga mendukung baik secara moril maupun materil serta
mendoakan penulis sampai saat ini.
9. Keluargaku tercinta, Abang/kakak, Adik, Lae, Tulang, Namboru dan
semuanya yang tidak bisa penulis sebutkan satu-persatu. Terimakasih atas

semua dukungannya, motivasi, nasehat dan doanya.
10. Bapak Mhd. Yakub Pelis selaku Ketua Asosiasi Seni dan Budaya Aceh
Tenggara (ASBAT) di Kutacane yang telah membantu penulis selama
penelitian berlangsung.
11. Ibu Bahagia waty, Ibu Ewi Diani S.Pd, M.Sn, Bapak Samandari, Bapak
Hengky Kurniawan S.Pd, Bapak Mukaddimin Brata dan Semua
Narasumber yang ada di Aceh Tenggara.
12. Buat teman-teman seperjuangan stambuk 2007, terimakasih untuk
kebersamaan kalian selama ini.

13. Buat Orang Muda Katolik (OMK) St. Theresia Rantodior dan Temanteman anggota Persatuan Muda/I Salang Sigotom Rantodior Sekitarnya
(PERMUSIRAN’S), terima kasih atas motivasi dan doanya dalam
penyusunan skripsi ini.
Semoga Tuhan memberikan berkat yang melimpah kepada seluruh pihak
yang telah memberikan bantuan, baik materil maupun nonmateril kepada penulis
dalam penyelesaian skripsi ini.
Akhir kata, penulis berharap semoga skripsi yang sederhana ini dapat
berguna dan bermanfaat bagi penulis dan pembaca dalam usaha peningkatan mutu
pendidikan, khususnya di bidang seni musik sekolah dimasa yang akan datang.


Medan,
Penulis,

Maret 2013

Derman
NIM. 071222510156

DAFTAR ISI

ABSTRAK……………………………………………………………
KATA PENGANTAR……………………………………………….
DAFTAR ISI…………………………………………………………
DAFTAR FOTO……………………………………………………...
DAFTAR GAMBAR…………………………………………………
BAB I

BAB II

BAB III


BAB IV

Hal
i
ii
iv
vi
vii

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah…………………………..
B. Identifikasi Masalah………………………………
C. Pembatasan Masalah………………………………
D. Perumusan Masalah……………………………….
E. Tujuan Penelitian………………………………….
F. Manfaat Penelitian………………………………..

1
5

6
7
8
8

LANDASAN TEORETIS DAN KERANGKA
KONSEPTUAL
A. Landasan Teoretis………………………………..
1. Pengertian Keberadaan………………………
2. Pengertian Musik…………………………….
3. Pengertian Tradisi……………………………
4. Pengertian Musik Tradisi…………………….
5. Musik Tradisi Alas…………………………...
6. Sejarah Masyarakat Suku Alas……………….
B. Kerangka Konseptual…………………………….

10
10
11
15
15
17
18
21

METODOLOGI PENELITIAN
A. Metode Penelitian……………………………….
B. Lokasi dan Waktu Penelitian……………………
C. Populasi dan Sampel…………………………….
1. Populasi……………………………………...
2. Sampel……………………………………….
D. Teknik Pengumpulan Data………………………
1. Studi Kepustakaan…………………………..
2. Observasi Lapangan…………………………
3. Wawancara…………………………………..
4. Dokumentasi…………………………………
E. Teknik Analisis Data…………………………….

22
23
23
23
24
24
25
27
28
29
30

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Keberadaan Musik Tradisi Alas pada Masyarakat
Kabupaten Aceh Tenggara……………………….
B. Fungsi dan Makna Musik Tradisi Alas pada

31

BAB V

Masyarakat Kabupaten Aceh Tenggara………….
1. Fungsi Musik Tradisi Alas……………………
2. Makna Musik Tradisi Alas……………………
C. Bentuk Alat Musik Tradisi Alas pada Masyarakat
Kabupaten Aceh Tenggara………………………
D. Bentuk Penyajian Musik Tradisi Alas pada
Masyarakat Kabupaten Aceh Tenggara………….

40

KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan………………………………………
B. Saran……………………………………………..

52
54

DAFTAR PUSTAKA………………………………………………
LAMPIRAN

34
34
35
36

55

BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan
Berdasarkan uraian dari Bab I sampai Bab IV, maka dapat diambil
kesimpulan dari penelitian ini. Kesimpulan tersebut untuk menjawab pokok
permasalahan penelitian yaitu mengenai Keberadaan Musik Tradisi Alas pada
Masyarakat Kabupaten Aceh Tenggara.
1. Keberadaan Musik Tradisi Alas pada Masyarakat Kabupaten Aceh
Tenggara sudah ada jauh sebelum zaman Pemerintah Kolonial Belanda
masuk ke Indonesia. Bila dilihat dari catatan sejarah masuknya Islam ke
Tanah Alas pada tahun 1325 maka jelas penduduk ini sudah ada walaupun
masih bersifat nomaden dengan menganut kepercayaan animisme. Seiring
perkembangan zaman, beberapa alat musik tradisi ini hampir punah atau
jarang dimainkan. Hanya Vokal Suku Alas, Bangsi dan Canang yang
masih bertahan samapai sekarang ini. Dan masih menjadi khasanah
budaya Kabupaten Aceh Tenggara yang sangat tinggi nilainya dalam adat
istiadat.
2. Fungsi dan Makna Musik Tradisi Alas pada Masyarakat Kabupaten Aceh
Tenggara yaitu untuk menyambut tamu kebesaran pada acara-acara
kebesaran serta adat lainnya, untuk acara pernikahan, khitanan, untuk
iringan musik pada masyarakat setempat. Sedangkan makna dari Musik
Tradisi Alas adalah salah satu musik tradisional yang telah menjadi

52

53

khasanah budaya Kabupaten Aceh Tenggara dan sangat tinggi nilainya
dalam adat istiadat.
3. Bentuk alat Musik Tradisi Alas pada Masyarakat Kabupaten Aceh
Tenggara ini sangat unik. Namun ada alat yang hampir sama dengan alat
musik tradisional di daerah lain, seperti canang yang terbuat dari logam
menyerupai alat musik tradisional dari Kabupaaten tetangga, yakni Tanah
Karo.
4. Bentuk penyajian Musik Tradisi Alas pada Masyarakat Kabupaten Aceh
Tenggara yaitu memiliki aturan-aturan dalam menggunakannya. Vokal
suku Alas (Melagam dan Tangis), Melagam dibawakan 2 atau 3 orang,
sedangkan Tangis dinyanyikan/dibawakan oleh pengantin perempuan.
Canang situ

dimainkan oleh 5 orang atau lebih dan canang buluh

(kecapi), dimainkan oleh 2 atau 3 orang saja. Kedua canang ini dimainkan
dengan cara dipukul. Bangsi merupakan alat musik tiup yang terbuat dari
bambu dan cara memainkan dengan ditiup oleh seorang yang ahli.
Genggong juga termasuk alat musik tiup. Sekalipun alat ini terbuat dari
tempahan besi sedemikian rupa, dan biasanya volume suara yang
dihasilkan alat ini sangat kecil(lembut). Oloi-oloi merupakan alat musik
tiup yang terbuat dari jerami padi yang baru dipanen dan dibalut dengan
daun kelapa. Ditiup dengan menarik nafas panjang dengan suara yang
dihasilkan sangat lantang (kuat). Dan yang terakhir, yakni Keketuk layar.
Cara mempergunakannya adalah dengan posisi duduk memegang dua
potong kayu kecil berukuran 25cm sebagai alat pukul. Keketuk layar

54

dilentangkan dihadapan kita, diapit oleh sebelah kaki, lalu tangan sebalah
kiri memukul bagian jari keketuk layar; sedangkan tangan kanan memukul
bagian badan dengan ketukan yang beragam.

B. Saran
Berdasarkan hasil penelitian, saran yang dapat diberikan penulis:
1. Dengan melihat perkembangan musik yang semakin maju saat ini,
diharapkan Keberadaan Musik Tradisi Alas pada Masyarakat Kabupaten
Aceh Tenggara agar lebih dilestarikan, supaya dapat dikenal dalam
masyarakat luas, baik itu ditingkat Nasional maupun Internasional.
2. Agar Pemerintah di Kabupaten Aceh Tenggara lebih memperhatikan
Musik Tradisi Alas dengan upaya mensosialisasikan musik tersebut
kependidikan sekolah dengan menjadikan Musik Tradisi Alas (Daerah)
menjadi salah satu ekstrakurikuler di sekolah-sekolah yang ada di
Kabupaten Aceh Tenggara.
3. Agar generasi muda yang ada di Aceh Tenggara lebih mengenal dan
mempelajari Musik Tradisi Alas.
4. Agar Musik Tradisi Alas dapat dilestarikan oleh Masyarakat Aceh
Tenggara
5. Dengan demikian, penulis berharap hasil penelitian ini bermanfaat dan
dapat menjadi pedoman untuk penelitian selanjutnya.