PENGARUH PENERAPAN MODEL COOPERATIVE PROBLEM BASED LEARNING UNTUK MENUMBUH KEMBANGKAN TANGGUNG JAWAB DAN MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA POKOK BAHASAN KELARUTAN DAN HASIL KALI KELARUTAN.
PENGARUH PENERAPAN MODEL COOPERATIVE PROBLEM
BASED LEARNING UNTUK MENUMBUHKEMBANGKAN
TANGGUNG JAWAB DAN MENINGKATKAN HASIL BELAJAR
SISWA PADA POKOK BAHASAN KELARUTAN DAN
HASIL KALI KELARUTAN
Oleh:
Evi Linda Sari Tanjung
NIM 4103131021
Program Studi Pendidikan Kimia
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar
Sarjana Pendidikan
JURUSAN KIMIA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU P ENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
MEDAN
2014
i
iv
KATA PENGANTAR
Syukur Alhamdulillah penulis panjatkan kehadirat Allah SWT karena
berkat rahmat dan hidayah-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi yang
berjudul “Pengaruh Penerapan Model Cooperative Problem Based Learning
Untuk Menumbuhkembangkan Tanggung Jawab dan Meningkatkan Hasil
Belajar Siswa pada Pokok Bahasan Kelarutan dan Hasil Kali Kelarutan”.
Adapun penyusunan skripsi ini merupakan salah satu syarat untuk memperoleh
gelar Sarjana Pendidikan pada Jurusan Kimia Fakultas Matematika dan Ilmu
Pengetahuan Alam Universitas Negeri Medan.
Dalam penyusunan skripsi ini tentunya penulis tidak terlepas dari
bantuan berbagai pihak. Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis ingin
menyampaikan ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Bapak Alm.
Prof. Dr. Suharta, M.Si dan Ibu Dra. Ani Sutiani, M.Si sebagai dosen pembimbing
skripsi yang telah banyak memberikan bimbingan, pengarahan, saran, motivasi
dan waktunya kepada penulis sejak awal perencanaan penelitian sampai dengan
selesainya penulisan skripsi ini. Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada
Bapak Drs. Amser Simanjuntak, M.Pd, Bapak Drs. Jasmidi, M.Si, dan Bapak
Agus Kembaren, S.Si, M.Si sebagai dosen penguji yang telah memberikan
masukan dan saran-saran demi perbaikan skripsi ini. Ucapan terima kasih juga
disampaikan kepada Bapak Drs. Asep Wahyu Nugroho, M.Si dan Bapak Drs.
Jamalum Purba, M.Si selaku dosen pembimbing akademik, Bapak dan Ibu dosen
staff pegawai Jurusan Kimia yang telah memberikan ilmu pengetahuan dan
membantu penulis selama perkuliahan. Ucapan terima kasih juga penulis
sampaikan kepada Bapak Herbin Manurung, S.Pd, M.Si selaku Wakil Kepala
SMA Negeri 8 Medan, Ibu Tianim Purba, S.Pd selaku guru kimia serta siswasiswi kelas XI IPA-2 dan XI IPA-3 yang telah banyak membantu penulis selama
penelitian berlangsung.
Teristimewa penulis ucapkan terima kasih yang setinggi-tingginya
kepada sosok yang takkan lekang dari kalbu, yang selalu menjadi inspirasi dan
motivasi, yang mengajarkan arti cinta, keikhlasan, ketegaran dalam menjalani
v
hidup, sosok yang rela berkorban demi kebahagiaan penulis dan selalu
mendoakan penulis disetiap sujudnya, yakni ayahanda tersayang Alm. Dermawan
Tanjung dan ibunda tersayang Lelianni Batubara. Terima kasih juga penulis
sampaikan kepada sahabat terbaikku Annisa Kurniawati (Icha) yang selalu
memberikan motivasi dan semangat kepada penulis.
Penulis
juga
menyampaikan
terima
kasih
kepada
rekan-rekan
seperjuangan, yakni mahasiswa Pendidikan Kimia 2010 B yang telah memberi
warna dalam kehidupan, mengajarkan kedewasaan, dan memberikan kebahagiaan
selama bertahun-tahun, teman–teman satu bimbingan skripsi Aiga, Nazhimah dan
Rifzal, serta kepada rekan-rekan PPLT 2013 YP Panca Jaya Galang.
Penulis telah berupaya dengan semaksimal mungkin dalam menyelesaikan
skripsi ini, namun penulis menyadari masih banyak kelemahan baik dari segi isi,
susunan maupun tata bahasa. Untuk itu penulis mengharapkan kritik dan saran
yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan skripsi ini. Kiranya isi
skripsi ini bermanfaat dalam memperkaya khasanah ilmu pendidikan.
Medan, Juli 2014
Penulis
Evi Linda Sari Tanjung
NIM 4103131021
vi
DAFTAR ISI
Halaman
Lembar Pengesahan
Riwayat Hidup
Abstrak
Kata Pengantar
Daftar Isi
Daftar Gambar
Daftar Tabel
Daftar Lampiran
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
1.2. Ruang Lingkup
1.3. Batasan Masalah
1.4. Rumusan Masalah
1.5. Tujuan Penelitian
1.6. Manfaat Penelitian
1.7. Definisi Operasional
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1.
Kerangka Teoritis
2.1.1. Pengertian Belajar Kimia
2.1.2. Hasil Belajar Kimia
2.1.3. Karakteristik Ilmu Kimia
2.1.4. Pendidikan Karakter
2.1.5. Tanggung Jawab
2.1.6. Model Pembelajaran
2.1.7. Model Cooperative Problem Based Learning (CPBL)
2.1.7.1. Sintakmatik Model CPBL
2.1.7.2. Prinsip Pengelolaan Model CPBL
2.1.7.3. Dampak Instruksional Dan Pengiring Model CPBL
2.1.8. Model Cooperative Learning tipe NHT
2.1.8.1. Sintakmatik Model Cooperative Learning tipe NHT
2.1.8.2. Kelebihan Dan Kelemahan Model NHT
2.1.9. Kelarutan dan Hasil Kali Kelarutan
2.1.9.1. Pengertian Kelarutan
2.1.9.2. Hasil Kali Kelarutan
2.1.9.3. Hubungan Kelarutan dan Hasil Kali Kelarutan
i
ii
iii
iv
vi
ix
x
xi
1
4
4
4
5
6
6
8
8
9
10
11
12
13
14
17
19
19
19
21
22
23
23
24
26
vii
2.1.9.4. Pengaruh Ion Senama Terhadap Kelarutan
2.1.9.5. Hubungan Hasil Kali Kelarutan dengan pH
2.1.9.6. Reaksi Pengendapan
2.2. Kerangka Konseptual
2.3. Hipotesis Penelitian
2.3.1. Hipotesis Verbal
2.3.2. Hipotesis Statistik
27
28
29
30
31
31
32
BAB III METODE PENELITIAN
3.1. Lokasi dan Waktu Penelitian
3.1.1. Lokasi Penelitian
3.1.2. Waktu Penelitian
3.2. Populasi dan Sampel Penelitian
3.2.1. Populasi Penelitian
3.2.2. Sampel Penelitian
3.3. Variabel Penelitian
3.3.1. Variabel Bebas
3.3.2. Variabel Terikat
3.3.3. Variabel Kontrol
3.4. Instrumen Penelitian
3.4.1. Validitas Tes
3.4.2. Reliabilitas Tes
3.4.3. Indeks Kesukaran
3.4.4. Daya Pembeda Tes
3.5. Rancangan Penelitian
3.6. Teknik Pengumpulan Data
3.7. Teknik Analisis Data
3.7.1. Uji Normalitas Data
3.7.2. Uji Homogenitas Data
3.7.3. Peningkatan Hasil Belajar
3.7.4. Pengukuran Karakter Tanggung Jawab
3.7.5. Pengukuran Keterampilan/ Psikomotorik
3.7.6. Uji Hipotesis Penelitian
33
33
33
33
33
33
33
33
33
34
34
34
35
36
36
37
38
41
41
41
41
42
42
43
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1. Analisis Data Instrumen Penelitian
4.1.1. Validitas Instrumen Tes
4.1.2. Reliabilitas Instrumen Tes
4.1.3. Tingkat Kesukaran Instrumen Tes
4.1.4. Daya Beda Instrumen Tes
44
44
44
45
45
viii
4.2. Data Hasil Penelitian
4.3. Uji Persyaratan Analisis Data
4.3.1. Uji Normalitas
4.3.2. Uji Homogenitas
4.3.3. Uji Hipotesis
4.3.3.1. Uji Hipotesis I
4.3.3.2. Uji Hipotesis II
4.3.3.3. Uji Hipotesis III
4.3.4. Peningkatan Hasil Belajar
4.4. Pembahasan Hasil Penelitian
45
48
48
49
50
50
51
52
52
52
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan
5.2. Saran
58
58
DAFTAR PUSTAKA
60
x
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 2.1. Tahap-Tahap Model Pembelajaran Cooperative Learning
Tabel 2.2. Tetapan Hasil Kali Kelarutan Beberapa Garam Sukar Larut
Tabel 3.1. Matriks Rancangan Penelitian
Tabel 4.1. Rata-rata, Standar Deviasi, Minimum, Maksimum Data
Karakter Tanggung Jawab
Tabel 4.2. Rata-rata, Standar Deviasi, Minimum, Maksimum Data
Psikomotorik
Tabel 4.3. Rata-rata, Standar Deviasi, Minimum, Maksimum Data
Pretest
Tabel 4.4. Rata-rata, Standar Deviasi, Minimum, Maksimum Data
Posttest
Tabel 4.5. Rata-rata, Standar Deviasi, Minimum, Maksimum Data
Gain Hasil Belajar
Tabel 4.6. Hasil Uji Normalitas Data Penelitian
Tabel 4.7. Hasil Uji Homogenitas Data Penelitian
Tabel 4.8. Hasil Uji Hipotesis I
Tabel 4.9. Hasil Uji Hipotesis II
Tabel 4.10. Hasil Uji Hipotesis III
22
25
37
46
46
47
47
48
49
50
51
51
52
ix
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 3.1. Diagram Alir Penelitian
40
xi
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 1
Lampiran 2a
Lampiran 2b
Lampiran 3a
Lampiran 3b
Lampiran 4a
Lampiran 4b
Lampiran 5a
Lampiran 5b
Lampiran 6a
Lampiran 6b
Lampiran 7
Lampiran 8
Lampiran 9
Lampiran 10
Lampiran 11
Lampiran 12
Lampiran 13
Lampiran 14
Lampiran 15
Lampiran 16
Lampiran 17
Lampiran 18
Lampiran 19
Lampiran 20
Lampiran 21
Lampiran 22
Lampiran 23
Lampiran 24
Lampiran 25
Silabus Mata Pelajaran Kimia
RPP CPBL
RPP NHT
Kisi-Kisi Soal Instrument Tes Sebelum Validasi
Kisi-Kisi Soal Instrument Tes Setelah Validasi
Instrumen Tes Sebelum Validasi
Instrumen Tes Setelah Validasi
Kunci Jawaban Instrumen Tes Sebelum Validasi
Kunci Jawaban Instrumen Tes Setelah Validasi
Lembar Analisis Masalah Untuk Kelas CPBL
Lembar Kerja Siswa Untuk Kelas NHT
Lembar Pengamatan Karakter Tanggung Jawab
Lembar Penilaian Psikomotorik
Tabel Validitas Instrumen Tes
Perhitungan Validitas Instrumen Tes
Tabel Reliabilitas Instrumen Tes
Perhitungan Reliabilitas Instrumen Tes
Tabel Tingkat Kesukaran Dan Daya Beda Instrumen Tes
Perhitungan Tingkat Kesukaran Instrumen Tes
Perhitungan Daya Beda Instrumen Tes
Data Nilai Hasil Belajar Siswa
Data Karakter Tanggung Jawab Siswa
Data Keterampilan Psikomotorik Siswa
Uji Normalitas Data Penelitian
Uji Homogenitas Data Penelitian
Uji Hipotesis Data Penelitian
Perhitungan Peningkatan Hasil Belajar
Tabel r- Product Moment
Jadwal Penelitian
Dokumentasi Penelitian
63
65
76
89
104
113
120
124
125
126
139
147
148
149
150
152
153
155
156
158
160
162
164
166
174
176
179
180
181
182
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah
Pembangunan karakter merupakan upaya perwujudan amanat Pancasila
dan Pembukaan UUD 1945 dilatarbelakangi oleh realita permasalahan
kebangsaan yang berkembang saat ini, seperti: disorientasi dan belum dihayatinya
nilai-nilai
Pancasila;
keterbatasan
perangkat
kebijakan
terpadu
dalam
mewujudkan nilai-nilai Pancasila; bergesernya nilai etika dalam kehidupan
berbangsa dan bernegara; memudarnya kesadaran terhadap nilai-nilai budaya
bangsa; ancaman disintegrasi bangsa; dan melemahnya kemandirian bangsa.
Untuk
mendukung
perwujudan
cita-cita
pembangunan
karakter
sebagaimana diamanatkan dalam Pancasila dan Pembukaan UUD 1945 serta
mengatasi permasalahan kebangsaan saat ini, maka Pemerintah menjadikan
pembangunan karakter sebagai salah satu program prioritas pembangunan
nasional. Semangat itu secara implisit ditegaskan dalam Rencana Pembangunan
Jangka Panjang Nasional (RPJPN) tahun 2005-2025, di mana pendidikan karakter
ditempatkan sebagai landasan untuk mewujudkan visi pembangunan nasional,
yaitu “Mewujudkan masyarakat berakhlak mulia, bermoral, beretika, berbudaya,
dan beradab berdasarkan falsafah Pancasila” (Kementerian Pendidikan Nasional,
2011).
Terkait dengan upaya mewujudkan pendidikan karakter sebagaimana yang
diamanatkan dalam RPJPN, sesungguhnya hal yang dimaksud itu sudah tertuang
dalam fungsi dan tujuan pendidikan nasional, yaitu pada Pasal 3 UU No. 20
Tahun 2003 yang menyatakan, “Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan
dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka
mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta
didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang
Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi
warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab” (Kementerian
Pendidikan Nasional, 2010).
2
Dari fungsi dan tujuan pendidikan nasional di atas, terlihat jelas bahwa
pendidikan bukan hanya membangun ranah kognitif yang berorientasi pada
kemampuan berfikir dan kecerdasan saja tetapi juga membentuk ranah
psikomotorik yang berkaitan dengan keterampilan (skill) serta membangun ranah
afektif yang mencakup watak prilaku (karakter). Salah satu karakter yang penting
untuk dikembangkan dalam kegiatan pembelajaran adalah tanggung jawab.
Menurut Waidi dalam Syafriani (2012), salah satu keberhasilan mendidik siswa
adalah dengan cara memberinya tanggung jawab.
Menurut Rahayuningsih (2013) pada pembelajaran kimia khususnya
pokok bahasan kelarutan dan hasil kali kelarutan sering ditemukan kesulitan siswa
dalam memahami materi tersebut. Hal ini disebabkan karena pada pokok bahasan
kelarutan dan hasil kali kelarutan siswa dituntut untuk memahami konsep
kelarutan dan juga menghitung hasil kali kelarutan suatu senyawa. Sedangkan
yang terjadi di lapangan, kebanyakan guru hanya menyajikan dengan metode
ceramah sehingga siswa tidak tertarik untuk mendengarkan dan mempelajarinya
sehingga menyebabkan rendahnya hasil belajar kimia siswa dan tidak
terbentuknya karakter tanggung jawab pada siswa. Oleh sebab itu, diperlukan
suatu usaha untuk mengoptimalkan pembelajaran kimia dikelas agar siswa lebih
aktif dengan menerapkan model pembelajaran yang tepat.
Salah satu upaya untuk merubah kondisi tersebut adalah melalui penerapan
model pembelajaran Cooperative Problem Based Learning (CPBL). CPBL ini
merupakan kombinasi Problem Based Learning (PBL) dengan Cooperative
Learning (CL) untuk menekankan belajar dan pemecahan masalah secara
koperatif. Menurut Yusof, dkk (2010), model pembelajaran Cooperative Problem
Based Learning (CPBL) ini memberikan panduan langkah demi langkah bagi
siswa
untuk
memecahkan
masalah
realistis
yang
membantu
mereka
mengontekstualisasikan konten baru yang mereka miliki untuk belajar.
Menurut Suharta dan Luthan (2013), dalam model cooperative problem
based learning, siswa dihadapkan pada permasalahan yang berkaitan dengan
materi ajar yang harus diselesaikan secara kooperatif sehingga siswa akan aktif
belajar. Akibatnya, aspek kognitif, afektif dan psikomotorik dalam diri siswa
3
dapat berkembang. Penyelesaian masalah secara kooperatif dapat meningkatkan
kepekaan
dan
kesetiakawanan
sosial,
membangun
persahabatan
dan
menghilangkan sifat mementingkan diri sendiri, mengembangkan ketrampilan
sosial untuk memelihara hubungan saling membutuhkan, meningkatkan
kegemaran berteman tanpa memandang perbedaan kemampuan, jenis kelamin,
etnis, kelas sosial, dan agama. Melalui penerapan model cooperative problem
based learning dalam kegiatan pembelajaran, diharapkan rasa tanggung jawab
siswa akan tumbuh.
Adapun perilaku tanggung jawab siswa yang diharapkan dalam penelitian
ini meliputi siswa mengikuti pelajaran dengan sungguh-sungguh, menghormati
aturan belajar (menjaga ketertiban kelas, tidak merusak buku/media yang
digunakan), konsentrasi dalam belajar, berminat dalam belajar, mengerjakan tugas
yang diberikan guru dengan sungguh-sungguh dan tepat waktu, serta menjaga
kebersihan lingkungan (Syafriani, 2012).
Berdasarkan penelitian Suharta dan Luthan (2013), model CPBL dapat
meningkatkan nilai rata-rata belajar siswa dari 45,56 menjadi 73,52. Selain itu
terjadi peningkatan kreativitas dan demokrasi siswa sebesar 84,1% dan 86,4%.
Penelitian serupa juga dilakukan oleh Yusof, dkk (2010) tentang penerapan model
CPBL dalam pembelajaran teknik mesin, hasilnya sebanyak 97% siswa
memperoleh hasil belajar yang tinggi. Arnyana (2004) juga memperoleh bahwa
penerapan model PBL dengan strategi kooperatif dapat meningkatkan hasil belajar
dan kecakapan berpikir kritis siswa SMA dalam pelajaran biologi. Demikian juga
Hamid (2011) memperoleh hasil bahwa penerapan model PBL dengan strategi
kooperatif tidak hanya meningkatkan prestasi belajar saja tetapi aktivitas belajar
siswa juga dapat ditingkatkan secara optimal.
Berdasarkan latar belakang tersebut, peneliti tertarik untuk melakukan
penelitian yang berjudul “Pengaruh Penerapan Model Cooperative Problem
Based Learning Untuk Menumbuhkembangkan Tanggung Jawab Dan
Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Pokok Bahasan Kelarutan Dan
Hasil Kali Kelarutan”.
4
1.2. Ruang Lingkup
Ruang lingkup dalam penelitian ini adalah penerapan model cooperative
problem based learning dan pengaruhnya untuk menumbuhkembangkan tanggung
jawab dan meningkatkan hasil belajar siswa pada materi kelarutan dan hasil kali
kelarutan di SMA Negeri 8 Medan.
1.3. Batasan Masalah
Agar penelitian ini dapat terjangkau oleh kemampuan peneliti, maka
peneliti membatasi masalahnya yaitu pada:
1. Model yang digunakan adalah Cooperative Problem Based Learning.
2. Model pembanding yang digunakan adalah Cooperative Learning tipe
Number Heads Together.
3. Hasil belajar siswa yang diukur adalah hasil belajar kognitif siswa
melalui tes berupa pre-test dan post-test.
4. Pertumbuhan sikap tanggung jawab siswa diamati melalui lembar
observasi indikator standar pengukuran karakter tanggung jawab.
5. Keterampilan atau psikomotorik siswa diamati melalui lembar
observasi indikator standar pengukuran psikomotorik.
6. Materi yang diajarkan adalah Kelarutan dan Hasil Kali Kelarutan.
7. Subjek penelitiannya adalah siswa kelas XI IPA SMA Negeri 8
Medan.
1.4. Rumusan Masalah
Berdasarkan batasan masalah di atas maka yang menjadi rumusan masalah
dalam penelitian ini adalah :
1. Apakah terdapat perbedaan yang signifikan tumbuh kembangnya
tanggung jawab siswa yang dibelajarkan dengan model Cooperative
Problem
Based
Learning
dibandingkan
dengan
siswa
yang
dibelajarkan dengan model Cooperative Learning tipe Number Heads
Together?
5
2. Apakah
terdapat
perbedaan
yang
signifikan
keterampilan
(psikomotorik) siswa yang dibelajarkan dengan model Cooperative
Problem
Based
Learning
dibandingkan
dengan
siswa
yang
dibelajarkan dengan model Cooperative Learning tipe Number Heads
Together?
3. Apakah terdapat perbedaan yang signifikan hasil belajar siswa yang
dibelajarkan dengan model pembelajaran Cooperative Problem Based
dibandingkan dengan siswa yang dibelajarkan dengan model
Cooperative Learning tipe Number Heads Together?
4. Berapa besar peningkatan hasil belajar siswa yang dibelajarkan dengan
model Cooperative Problem Based Learning?
5. Berapa besar peningkatan hasil belajar siswa yang dibelajarkan dengan
model Cooperative Learning tipe Number Heads Together?
1.5. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan permasalahan di atas, maka tujuan dari penelitian ini
adalah sebagai berikut:
1. Mengetahui ada tidaknya perbedaan yang signifikan tumbuh
kembangnya tanggung jawab siswa yang dibelajarkan dengan model
Cooperative Problem Based Learning dibandingkan dengan siswa
yang dibelajarkan dengan model Cooperative Learning tipe Number
Heads Together.
2. Mengetahui ada tidaknya perbedaan yang signifikan keterampilan
(psikomotorik) siswa yang dibelajarkan dengan model Cooperative
Problem
Based
Learning
dibandingkan
dengan
siswa
yang
dibelajarkan dengan model Cooperative Learning tipe Number Heads
Together.
3. Mengetahui ada tidaknya perbedaan yang signifikan hasil belajar siswa
yang dibelajarkan dengan model Cooperative Problem Based Learning
dibandingkan dengan siswa yang dibelajarkan dengan model
Cooperative Learning tipe Number Heads Together.
6
4. Mengetahui peningkatan hasil belajar siswa yang dibelajarkan dengan
model Cooperative Problem Based Learning.
5. Mengetahui peningkatan hasil belajar siswa yang dibelajarkan dengan
model Cooperative Learning tipe Number Heads Together.
1.6. Manfaat Penelitian
Manfaat yang diharapkan dalam penelitian ini adalah :
1. Bagi peneliti, merupakan suatu pengalaman yang dapat dimanfaatkan
untuk mengembangkan model pembelajaran yang dapat digunakan
untuk mengajarkan kimia di SMA/MA kelas XI Semester II.
2. Bagi Siswa
Membentuk karakter mulia pada diri siswa dan meningkatkan
pemahaman dan keterampilan melalui masalah yang harus diselesaikan
secara koperatif dalam kegiatan pembelajaran.
3. Bagi Guru
Memberikan masukan kepada guru dalam menerapkan model
pembelajaran
yang
dapat
meningkatkan
hasil
belajar
dan
menumbuhkembangkan rasa tanggung jawab siswa serta membentuk
keterampilan (psikomotorik) selama proses pembelajaran.
4. Bagi Mahasiswa atau Peneliti Lanjut
Sebagai sumbangsih pemikiran bagi peneliti lain yang ingin meneliti
dan
mengembangkan
penelitian
tentang
model
pembelajaran
cooperative problem based learning serta sebagai referensi bagi
peneliti dalam melakukan penelitian yang lebih lanjut.
1.7. Defenisi Operasional
Adapun defenisi operasional dalam penelitian ini adalah :
1. Kelarutan dan hasil kali kelarutan merupakan materi yang diberikan
kepada siswa kelas XI semester genap yang membahas tentang konsep
kelarutan dan hasil kali kelarutan (Ksp) serta hubungannya, pengaruh
7
ion senama dan hubungan pH terhadap Ksp, serta reaksi pengendapan
(Sudarmo, 2006).
2. Model pembelajaran Cooperative Problem Based Learning (CPBL)
merupakan penggabungan model pembelajaran problem based
learning dengan model pembelajaran cooperative learning yang
menekankan belajar berdasarkan pemberian masalah dan pemecahan
masalah secara kooperatif (Suharta dan Luthan, 2013).
3. Model pembelajaran kooperatif tipe Number Heads Together (NHT)
adalah model pembelajaran yang melibatkan para siswa dalam
menelaah bahan yang tercakup dalam suatu pelajaran dan mengecek
pemahaman mereka terhadap isi pelajaran tersebut (Tambunan dan
Simanjuntak, 2012).
4. Tanggung jawab adalah sikap dan perilaku seseorang untuk
melaksanakan tugas dan kewajibannya, yang seharusnya dia lakukan,
terhadap diri sendiri, masyarakat, lingkungan (alam, sosial dan
budaya), negara dan Tuhan Yang Maha Esa (Kementerian Pendidikan
Nasional, 2010).
5. Keterampilan motorik (psikomotorik) adalah kemampuan serangkaian
gerak jasmani antara koordinasi otak dengan tubuh dimana
keterampilan (skill) ini terbentuk setelah seseorang menerima
pengalaman belajar tertentu (Suprijono, 2010).
6. Hasil belajar merupakan kemampuan atau tingkat penguasaan yang
dicapai oleh peserta didik setelah mengikuti program belajar mengajar
baik dari kemampuan kognitif, afektif, maupun psikomotorik
(Hamalik, 2011).
58
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh maka dapat dikemukakan
kesimpulan sebagai berikut :
1. Terdapat perbedaan yang signifikan tumbuh kembangnya tanggung jawab
siswa yang dibelajarkan dengan model CPBL dibandingkan dengan siswa
yang dibelajarkan dengan model NHT.
2. Terdapat perbedaan yang signifikan keterampilan (psikomotorik) siswa
yang dibelajarkan dengan model CPBL dibandingkan dengan siswa yang
dibelajarkan dengan model NHT.
3. Terdapat perbedaan yang signifikan hasil belajar siswa yang dibelajarkan
dengan model CPBL dibandingkan dengan siswa yang dibelajarkan
dengan model NHT.
4. Peningkatan hasil belajar siswa yang dibelajarkan dengan model CPBL
adalah sebesar 64,28 %.
5. Peningkatan hasil belajar siswa yang dibelajarkan dengan model NHT
adalah sebesar 54,53 %.
5.2. Saran
Berdasarkan hasil penelitian dan kesimpulan yang telah dikemukakan di
atas maka disarankan hal-hal berikut:
1. Bagi guru atau calon guru, dapat menerapkan model CPBL sebagai model
alternatif pendidikan karakter untuk meningkatkan hasil belajar dan
menumbuhkembangkan
tanggung
jawab
dan
keterampilan
siswa
khususnya mata pelajaran kimia.
2. Bagi guru atau peneliti lain, dalam menerapkan model CPBL dapat
memanfaatkan kemajuan teknologi dalam mendesain pembelajaran seperti
menggunakan media pembelajaran sebagai upaya untuk meningkatkan
59
minat dan ketertarikan siswa dalam belajar kimia sehingga dapat
meningkatkan hasil belajar.
3. Bagi mahasiswa atau peneliti lain yang ingin melakukan penelitian lebih
lanjut mengenai model CPBL disarankan untuk membandingkan model
CPBL ini dengan model pembelajaran yang lain dan diterapkan pada
pokok bahasan yang berbeda agar dapat dijadikan sebagai perbandingan
guru dalam meningkatkan kualitas mutu pendidikan khususnya pada mata
pelajaran kimia. Selain itu, karakter yang ditumbuhkembangkan juga dapat
bervariasi seperti: disiplin, kreatif, mandiri, berpikir kritis, demokratis,
kerja keras, komunikatif, toleransi dan lain-lain.
60
DAFTAR PUSTAKA
Arends, Richard, (2008), Belajar Untuk Mengajar, Pustaka Pelajar, Yogyakarta.
Arnyana, I.B.P., (2004), Pengaruh Penerapan Model PBL Dipandu Strategi
Kooperatif Terhadap Kecakapan Berpikir Kritis Siswa SMA Pada Mata
Pelajaran Biologi, Skripsi, Jurusan Pendidikan Biologi IKIP Negeri
Singaraja, Bali.
Baharuddin, (2009), Pendidikan & Psikologi Perkembangan, Ar-ruzz Media,
Yogyakarta.
Djamarah, (2008), Psikologi Belajar, Rineka Cipta, Jakarta.
Hamid, Abdul, (2010), Pelaksanaan Proses Perkuliahan Mekanika Pada Semester
Pendek Berdasarkan Pada Masalah (Problem Based Learning) Dengan
Pendekatan Kooperatif, Jurnal Pendidikan FKIP Universitas Serambi
Mekkah Banda Aceh, 7 : 1-6.
Hamalik, O., (2001), Proses Belajar Mengajar, Bumi Aksara, Jakarta.
Hamdani, (2011), Strategi Belajar Mengajar, Pustaka Setia, Bandung.
Isjoni, (2009), Pembelajaran Kooperatif, Pustaka Pelajar, Yogyakarta.
Kementerian Pendidikan Nasional, (2010), Pengembangan Pendidikan Budaya
Dan Karakter Bangsa, Badan Penelitian Dan Pengembangan Pusat
Kurikulum Pendidikan Nasional, Jakarta.
Kementerian Pendidikan Nasional, (2011), Panduan Pelaksanaan Pendidikan
Karakter, Badan Penelitian Dan Pengembangan Pusat Kurikulum Dan
Perbukuan Kementerian Pendidikan Nasional, Jakarta.
Mulyono, A., (2003), Pendidikan Bagi Anak Berkesulitan Belajar, Rineka Cipta,
Jakarta.
Nugroho, E.A., (2011), Perbedaan Hasil Belajar Siswa Antara Model
Pembelajaran NHT (Number Heads Together) Dengan STAD (Student
Teams Achievement Division) Pada Konsep Laju Reaksi, Skripsi, FMIPA
Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah, Jakarta.
Ngalimun, (2012), Strategi dan Model Pembelajaran, Aswaja Pressindo,
Banjarmasin.
Poerwadamita, (2002), Kamus Besar Bahasa Indonesia, Balai Pustaka, Jakarta.
Rahayuningsih, R., Masykury, M., dan Utami, B., (2013), Penerapan Siklus
Belajar (Learning Cylce 5E) Disertai Peta Konsep untuk meningkatkan
61
Kualitas Proses dan Hasil Belajar Kimia Pada Materi Kelarutan Dan Hasil
Kali Kelarutan Kelas XI IPA SMA Negeri 1 Kartasura Tahun Pelajaran
2011/2012, Jurnal Pendidikan Kimia, 1 : 51-58.
Rostianingrum, Hertina A., (2011), Pengembangan Prosedur Praktikum Kimia
Pada Topik Indikator Asam Basa Alami Yang Layak Diterapkan di SMA,
Skripsi, FMIPA Universitas Pendidikan Indonesia, Bandung.
Sardiman, (2010), Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar, Rajawali Press,
Jakarta.
Silitonga,P.M., (2011), Statistika: Teori dan Aplikasi dalam Penelitian, FMIPA
Universitas Negeri Medan, Medan.
Silitonga,P.M., (2011), Metodologi Penelitian Pendidikan, FMIPA Universitas
Negeri Medan, Medan.
Suharta, (2012), Model Pendidikan yang Terintegrasi dalam Perkuliahan Kimia
Lingkungan sebagai Model Alternatif dalam Pengembangan Pendidikan
Karakter di Universitas Negeri Medan, Laporan Penelitian, FMIPA
Universitas Negeri Medan, Medan.
Suharta dan Luthan, P.L.A., (2013), Application of Cooperative Problem Based
Learning Model to Develop Creativity and Foster Democracy, and Improve
Student Learning Outcomes in Chemistry in High School, Journal of
Education and Practice, 4 : 55-60.
Supranata, S., (2005), Analisis Validitas, Reliabilitas dan Interpretasi Hasil Tes,
PT Remaja Rosdakarya, Bandung.
Suprijono, A., (2010), Cooperative Learning, Pustaka Pelajar, Yogyakarta.
Shofia.R., (2014), Pengembangan Buku Ajar Kimia Kelas XI Semester II
Berdasarkan Kurikulum 2013 Dalam Upaya Menungkatkan Hasil Belajar
Dan Menumbuhkembangkan Karakter Siswa, Seminar Proposal Tesis,
Universitas Negeri Medan, Medan.
Syafriani, Dewi, (2012), Pengembangan Model Pembelajaran Dalam Upaya
Membentuk Kepribadian Yang Berkarakter Mulia Dan Hasil Belajar Yang
Tinggi Pada Materi Bentuk Geometri Molekul, Tesis, Program
Pascasarjana, Universitas Negeri Medan, Medan.
Tambunan, M.M. dan Simanjuntak, A., (2012), Strategi Belajar Mengajar Kimia,
FMIPA Universitas Negeri Medan, Medan.
Trianto, (2010), Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif : Konsep,
Landasan, dan Implementasinya Pada Kurikulum Tingkat Satuan
Pendidikan (KTSP), Kencana, Jakarta.
62
Vogel, (1985), Analisis Anorganik Kualitatif Makro dan Semimikro, PT Kalman
Media Pustaka, Jakarta.
Wahana, Komputer, (2009), Panduan Praktis SPSS 17 Untuk Pengolahan Data
Statistik, Penerbit Andi, Semarang.
Yusof,K.M., Hasan,S.H.A.S., Jamaluddin,M.Z., dan Harun,N.F., (2010),
Cooperative Problem Based Learning (CPBL), Global Engineering
Education Conference, 6: 366-373.
Yusof, K.H., Hassan, S.H.S., Jamaludin, M.Z., dan Harun, N.F., (2011),
Motivation and Engagement of Learning in the Cooperative Problem Based
Learning (CPBL) Framework, Research Report, American Society for
Engineering Education.
BASED LEARNING UNTUK MENUMBUHKEMBANGKAN
TANGGUNG JAWAB DAN MENINGKATKAN HASIL BELAJAR
SISWA PADA POKOK BAHASAN KELARUTAN DAN
HASIL KALI KELARUTAN
Oleh:
Evi Linda Sari Tanjung
NIM 4103131021
Program Studi Pendidikan Kimia
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar
Sarjana Pendidikan
JURUSAN KIMIA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU P ENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
MEDAN
2014
i
iv
KATA PENGANTAR
Syukur Alhamdulillah penulis panjatkan kehadirat Allah SWT karena
berkat rahmat dan hidayah-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi yang
berjudul “Pengaruh Penerapan Model Cooperative Problem Based Learning
Untuk Menumbuhkembangkan Tanggung Jawab dan Meningkatkan Hasil
Belajar Siswa pada Pokok Bahasan Kelarutan dan Hasil Kali Kelarutan”.
Adapun penyusunan skripsi ini merupakan salah satu syarat untuk memperoleh
gelar Sarjana Pendidikan pada Jurusan Kimia Fakultas Matematika dan Ilmu
Pengetahuan Alam Universitas Negeri Medan.
Dalam penyusunan skripsi ini tentunya penulis tidak terlepas dari
bantuan berbagai pihak. Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis ingin
menyampaikan ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Bapak Alm.
Prof. Dr. Suharta, M.Si dan Ibu Dra. Ani Sutiani, M.Si sebagai dosen pembimbing
skripsi yang telah banyak memberikan bimbingan, pengarahan, saran, motivasi
dan waktunya kepada penulis sejak awal perencanaan penelitian sampai dengan
selesainya penulisan skripsi ini. Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada
Bapak Drs. Amser Simanjuntak, M.Pd, Bapak Drs. Jasmidi, M.Si, dan Bapak
Agus Kembaren, S.Si, M.Si sebagai dosen penguji yang telah memberikan
masukan dan saran-saran demi perbaikan skripsi ini. Ucapan terima kasih juga
disampaikan kepada Bapak Drs. Asep Wahyu Nugroho, M.Si dan Bapak Drs.
Jamalum Purba, M.Si selaku dosen pembimbing akademik, Bapak dan Ibu dosen
staff pegawai Jurusan Kimia yang telah memberikan ilmu pengetahuan dan
membantu penulis selama perkuliahan. Ucapan terima kasih juga penulis
sampaikan kepada Bapak Herbin Manurung, S.Pd, M.Si selaku Wakil Kepala
SMA Negeri 8 Medan, Ibu Tianim Purba, S.Pd selaku guru kimia serta siswasiswi kelas XI IPA-2 dan XI IPA-3 yang telah banyak membantu penulis selama
penelitian berlangsung.
Teristimewa penulis ucapkan terima kasih yang setinggi-tingginya
kepada sosok yang takkan lekang dari kalbu, yang selalu menjadi inspirasi dan
motivasi, yang mengajarkan arti cinta, keikhlasan, ketegaran dalam menjalani
v
hidup, sosok yang rela berkorban demi kebahagiaan penulis dan selalu
mendoakan penulis disetiap sujudnya, yakni ayahanda tersayang Alm. Dermawan
Tanjung dan ibunda tersayang Lelianni Batubara. Terima kasih juga penulis
sampaikan kepada sahabat terbaikku Annisa Kurniawati (Icha) yang selalu
memberikan motivasi dan semangat kepada penulis.
Penulis
juga
menyampaikan
terima
kasih
kepada
rekan-rekan
seperjuangan, yakni mahasiswa Pendidikan Kimia 2010 B yang telah memberi
warna dalam kehidupan, mengajarkan kedewasaan, dan memberikan kebahagiaan
selama bertahun-tahun, teman–teman satu bimbingan skripsi Aiga, Nazhimah dan
Rifzal, serta kepada rekan-rekan PPLT 2013 YP Panca Jaya Galang.
Penulis telah berupaya dengan semaksimal mungkin dalam menyelesaikan
skripsi ini, namun penulis menyadari masih banyak kelemahan baik dari segi isi,
susunan maupun tata bahasa. Untuk itu penulis mengharapkan kritik dan saran
yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan skripsi ini. Kiranya isi
skripsi ini bermanfaat dalam memperkaya khasanah ilmu pendidikan.
Medan, Juli 2014
Penulis
Evi Linda Sari Tanjung
NIM 4103131021
vi
DAFTAR ISI
Halaman
Lembar Pengesahan
Riwayat Hidup
Abstrak
Kata Pengantar
Daftar Isi
Daftar Gambar
Daftar Tabel
Daftar Lampiran
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
1.2. Ruang Lingkup
1.3. Batasan Masalah
1.4. Rumusan Masalah
1.5. Tujuan Penelitian
1.6. Manfaat Penelitian
1.7. Definisi Operasional
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1.
Kerangka Teoritis
2.1.1. Pengertian Belajar Kimia
2.1.2. Hasil Belajar Kimia
2.1.3. Karakteristik Ilmu Kimia
2.1.4. Pendidikan Karakter
2.1.5. Tanggung Jawab
2.1.6. Model Pembelajaran
2.1.7. Model Cooperative Problem Based Learning (CPBL)
2.1.7.1. Sintakmatik Model CPBL
2.1.7.2. Prinsip Pengelolaan Model CPBL
2.1.7.3. Dampak Instruksional Dan Pengiring Model CPBL
2.1.8. Model Cooperative Learning tipe NHT
2.1.8.1. Sintakmatik Model Cooperative Learning tipe NHT
2.1.8.2. Kelebihan Dan Kelemahan Model NHT
2.1.9. Kelarutan dan Hasil Kali Kelarutan
2.1.9.1. Pengertian Kelarutan
2.1.9.2. Hasil Kali Kelarutan
2.1.9.3. Hubungan Kelarutan dan Hasil Kali Kelarutan
i
ii
iii
iv
vi
ix
x
xi
1
4
4
4
5
6
6
8
8
9
10
11
12
13
14
17
19
19
19
21
22
23
23
24
26
vii
2.1.9.4. Pengaruh Ion Senama Terhadap Kelarutan
2.1.9.5. Hubungan Hasil Kali Kelarutan dengan pH
2.1.9.6. Reaksi Pengendapan
2.2. Kerangka Konseptual
2.3. Hipotesis Penelitian
2.3.1. Hipotesis Verbal
2.3.2. Hipotesis Statistik
27
28
29
30
31
31
32
BAB III METODE PENELITIAN
3.1. Lokasi dan Waktu Penelitian
3.1.1. Lokasi Penelitian
3.1.2. Waktu Penelitian
3.2. Populasi dan Sampel Penelitian
3.2.1. Populasi Penelitian
3.2.2. Sampel Penelitian
3.3. Variabel Penelitian
3.3.1. Variabel Bebas
3.3.2. Variabel Terikat
3.3.3. Variabel Kontrol
3.4. Instrumen Penelitian
3.4.1. Validitas Tes
3.4.2. Reliabilitas Tes
3.4.3. Indeks Kesukaran
3.4.4. Daya Pembeda Tes
3.5. Rancangan Penelitian
3.6. Teknik Pengumpulan Data
3.7. Teknik Analisis Data
3.7.1. Uji Normalitas Data
3.7.2. Uji Homogenitas Data
3.7.3. Peningkatan Hasil Belajar
3.7.4. Pengukuran Karakter Tanggung Jawab
3.7.5. Pengukuran Keterampilan/ Psikomotorik
3.7.6. Uji Hipotesis Penelitian
33
33
33
33
33
33
33
33
33
34
34
34
35
36
36
37
38
41
41
41
41
42
42
43
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1. Analisis Data Instrumen Penelitian
4.1.1. Validitas Instrumen Tes
4.1.2. Reliabilitas Instrumen Tes
4.1.3. Tingkat Kesukaran Instrumen Tes
4.1.4. Daya Beda Instrumen Tes
44
44
44
45
45
viii
4.2. Data Hasil Penelitian
4.3. Uji Persyaratan Analisis Data
4.3.1. Uji Normalitas
4.3.2. Uji Homogenitas
4.3.3. Uji Hipotesis
4.3.3.1. Uji Hipotesis I
4.3.3.2. Uji Hipotesis II
4.3.3.3. Uji Hipotesis III
4.3.4. Peningkatan Hasil Belajar
4.4. Pembahasan Hasil Penelitian
45
48
48
49
50
50
51
52
52
52
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan
5.2. Saran
58
58
DAFTAR PUSTAKA
60
x
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 2.1. Tahap-Tahap Model Pembelajaran Cooperative Learning
Tabel 2.2. Tetapan Hasil Kali Kelarutan Beberapa Garam Sukar Larut
Tabel 3.1. Matriks Rancangan Penelitian
Tabel 4.1. Rata-rata, Standar Deviasi, Minimum, Maksimum Data
Karakter Tanggung Jawab
Tabel 4.2. Rata-rata, Standar Deviasi, Minimum, Maksimum Data
Psikomotorik
Tabel 4.3. Rata-rata, Standar Deviasi, Minimum, Maksimum Data
Pretest
Tabel 4.4. Rata-rata, Standar Deviasi, Minimum, Maksimum Data
Posttest
Tabel 4.5. Rata-rata, Standar Deviasi, Minimum, Maksimum Data
Gain Hasil Belajar
Tabel 4.6. Hasil Uji Normalitas Data Penelitian
Tabel 4.7. Hasil Uji Homogenitas Data Penelitian
Tabel 4.8. Hasil Uji Hipotesis I
Tabel 4.9. Hasil Uji Hipotesis II
Tabel 4.10. Hasil Uji Hipotesis III
22
25
37
46
46
47
47
48
49
50
51
51
52
ix
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 3.1. Diagram Alir Penelitian
40
xi
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 1
Lampiran 2a
Lampiran 2b
Lampiran 3a
Lampiran 3b
Lampiran 4a
Lampiran 4b
Lampiran 5a
Lampiran 5b
Lampiran 6a
Lampiran 6b
Lampiran 7
Lampiran 8
Lampiran 9
Lampiran 10
Lampiran 11
Lampiran 12
Lampiran 13
Lampiran 14
Lampiran 15
Lampiran 16
Lampiran 17
Lampiran 18
Lampiran 19
Lampiran 20
Lampiran 21
Lampiran 22
Lampiran 23
Lampiran 24
Lampiran 25
Silabus Mata Pelajaran Kimia
RPP CPBL
RPP NHT
Kisi-Kisi Soal Instrument Tes Sebelum Validasi
Kisi-Kisi Soal Instrument Tes Setelah Validasi
Instrumen Tes Sebelum Validasi
Instrumen Tes Setelah Validasi
Kunci Jawaban Instrumen Tes Sebelum Validasi
Kunci Jawaban Instrumen Tes Setelah Validasi
Lembar Analisis Masalah Untuk Kelas CPBL
Lembar Kerja Siswa Untuk Kelas NHT
Lembar Pengamatan Karakter Tanggung Jawab
Lembar Penilaian Psikomotorik
Tabel Validitas Instrumen Tes
Perhitungan Validitas Instrumen Tes
Tabel Reliabilitas Instrumen Tes
Perhitungan Reliabilitas Instrumen Tes
Tabel Tingkat Kesukaran Dan Daya Beda Instrumen Tes
Perhitungan Tingkat Kesukaran Instrumen Tes
Perhitungan Daya Beda Instrumen Tes
Data Nilai Hasil Belajar Siswa
Data Karakter Tanggung Jawab Siswa
Data Keterampilan Psikomotorik Siswa
Uji Normalitas Data Penelitian
Uji Homogenitas Data Penelitian
Uji Hipotesis Data Penelitian
Perhitungan Peningkatan Hasil Belajar
Tabel r- Product Moment
Jadwal Penelitian
Dokumentasi Penelitian
63
65
76
89
104
113
120
124
125
126
139
147
148
149
150
152
153
155
156
158
160
162
164
166
174
176
179
180
181
182
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah
Pembangunan karakter merupakan upaya perwujudan amanat Pancasila
dan Pembukaan UUD 1945 dilatarbelakangi oleh realita permasalahan
kebangsaan yang berkembang saat ini, seperti: disorientasi dan belum dihayatinya
nilai-nilai
Pancasila;
keterbatasan
perangkat
kebijakan
terpadu
dalam
mewujudkan nilai-nilai Pancasila; bergesernya nilai etika dalam kehidupan
berbangsa dan bernegara; memudarnya kesadaran terhadap nilai-nilai budaya
bangsa; ancaman disintegrasi bangsa; dan melemahnya kemandirian bangsa.
Untuk
mendukung
perwujudan
cita-cita
pembangunan
karakter
sebagaimana diamanatkan dalam Pancasila dan Pembukaan UUD 1945 serta
mengatasi permasalahan kebangsaan saat ini, maka Pemerintah menjadikan
pembangunan karakter sebagai salah satu program prioritas pembangunan
nasional. Semangat itu secara implisit ditegaskan dalam Rencana Pembangunan
Jangka Panjang Nasional (RPJPN) tahun 2005-2025, di mana pendidikan karakter
ditempatkan sebagai landasan untuk mewujudkan visi pembangunan nasional,
yaitu “Mewujudkan masyarakat berakhlak mulia, bermoral, beretika, berbudaya,
dan beradab berdasarkan falsafah Pancasila” (Kementerian Pendidikan Nasional,
2011).
Terkait dengan upaya mewujudkan pendidikan karakter sebagaimana yang
diamanatkan dalam RPJPN, sesungguhnya hal yang dimaksud itu sudah tertuang
dalam fungsi dan tujuan pendidikan nasional, yaitu pada Pasal 3 UU No. 20
Tahun 2003 yang menyatakan, “Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan
dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka
mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta
didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang
Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi
warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab” (Kementerian
Pendidikan Nasional, 2010).
2
Dari fungsi dan tujuan pendidikan nasional di atas, terlihat jelas bahwa
pendidikan bukan hanya membangun ranah kognitif yang berorientasi pada
kemampuan berfikir dan kecerdasan saja tetapi juga membentuk ranah
psikomotorik yang berkaitan dengan keterampilan (skill) serta membangun ranah
afektif yang mencakup watak prilaku (karakter). Salah satu karakter yang penting
untuk dikembangkan dalam kegiatan pembelajaran adalah tanggung jawab.
Menurut Waidi dalam Syafriani (2012), salah satu keberhasilan mendidik siswa
adalah dengan cara memberinya tanggung jawab.
Menurut Rahayuningsih (2013) pada pembelajaran kimia khususnya
pokok bahasan kelarutan dan hasil kali kelarutan sering ditemukan kesulitan siswa
dalam memahami materi tersebut. Hal ini disebabkan karena pada pokok bahasan
kelarutan dan hasil kali kelarutan siswa dituntut untuk memahami konsep
kelarutan dan juga menghitung hasil kali kelarutan suatu senyawa. Sedangkan
yang terjadi di lapangan, kebanyakan guru hanya menyajikan dengan metode
ceramah sehingga siswa tidak tertarik untuk mendengarkan dan mempelajarinya
sehingga menyebabkan rendahnya hasil belajar kimia siswa dan tidak
terbentuknya karakter tanggung jawab pada siswa. Oleh sebab itu, diperlukan
suatu usaha untuk mengoptimalkan pembelajaran kimia dikelas agar siswa lebih
aktif dengan menerapkan model pembelajaran yang tepat.
Salah satu upaya untuk merubah kondisi tersebut adalah melalui penerapan
model pembelajaran Cooperative Problem Based Learning (CPBL). CPBL ini
merupakan kombinasi Problem Based Learning (PBL) dengan Cooperative
Learning (CL) untuk menekankan belajar dan pemecahan masalah secara
koperatif. Menurut Yusof, dkk (2010), model pembelajaran Cooperative Problem
Based Learning (CPBL) ini memberikan panduan langkah demi langkah bagi
siswa
untuk
memecahkan
masalah
realistis
yang
membantu
mereka
mengontekstualisasikan konten baru yang mereka miliki untuk belajar.
Menurut Suharta dan Luthan (2013), dalam model cooperative problem
based learning, siswa dihadapkan pada permasalahan yang berkaitan dengan
materi ajar yang harus diselesaikan secara kooperatif sehingga siswa akan aktif
belajar. Akibatnya, aspek kognitif, afektif dan psikomotorik dalam diri siswa
3
dapat berkembang. Penyelesaian masalah secara kooperatif dapat meningkatkan
kepekaan
dan
kesetiakawanan
sosial,
membangun
persahabatan
dan
menghilangkan sifat mementingkan diri sendiri, mengembangkan ketrampilan
sosial untuk memelihara hubungan saling membutuhkan, meningkatkan
kegemaran berteman tanpa memandang perbedaan kemampuan, jenis kelamin,
etnis, kelas sosial, dan agama. Melalui penerapan model cooperative problem
based learning dalam kegiatan pembelajaran, diharapkan rasa tanggung jawab
siswa akan tumbuh.
Adapun perilaku tanggung jawab siswa yang diharapkan dalam penelitian
ini meliputi siswa mengikuti pelajaran dengan sungguh-sungguh, menghormati
aturan belajar (menjaga ketertiban kelas, tidak merusak buku/media yang
digunakan), konsentrasi dalam belajar, berminat dalam belajar, mengerjakan tugas
yang diberikan guru dengan sungguh-sungguh dan tepat waktu, serta menjaga
kebersihan lingkungan (Syafriani, 2012).
Berdasarkan penelitian Suharta dan Luthan (2013), model CPBL dapat
meningkatkan nilai rata-rata belajar siswa dari 45,56 menjadi 73,52. Selain itu
terjadi peningkatan kreativitas dan demokrasi siswa sebesar 84,1% dan 86,4%.
Penelitian serupa juga dilakukan oleh Yusof, dkk (2010) tentang penerapan model
CPBL dalam pembelajaran teknik mesin, hasilnya sebanyak 97% siswa
memperoleh hasil belajar yang tinggi. Arnyana (2004) juga memperoleh bahwa
penerapan model PBL dengan strategi kooperatif dapat meningkatkan hasil belajar
dan kecakapan berpikir kritis siswa SMA dalam pelajaran biologi. Demikian juga
Hamid (2011) memperoleh hasil bahwa penerapan model PBL dengan strategi
kooperatif tidak hanya meningkatkan prestasi belajar saja tetapi aktivitas belajar
siswa juga dapat ditingkatkan secara optimal.
Berdasarkan latar belakang tersebut, peneliti tertarik untuk melakukan
penelitian yang berjudul “Pengaruh Penerapan Model Cooperative Problem
Based Learning Untuk Menumbuhkembangkan Tanggung Jawab Dan
Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Pokok Bahasan Kelarutan Dan
Hasil Kali Kelarutan”.
4
1.2. Ruang Lingkup
Ruang lingkup dalam penelitian ini adalah penerapan model cooperative
problem based learning dan pengaruhnya untuk menumbuhkembangkan tanggung
jawab dan meningkatkan hasil belajar siswa pada materi kelarutan dan hasil kali
kelarutan di SMA Negeri 8 Medan.
1.3. Batasan Masalah
Agar penelitian ini dapat terjangkau oleh kemampuan peneliti, maka
peneliti membatasi masalahnya yaitu pada:
1. Model yang digunakan adalah Cooperative Problem Based Learning.
2. Model pembanding yang digunakan adalah Cooperative Learning tipe
Number Heads Together.
3. Hasil belajar siswa yang diukur adalah hasil belajar kognitif siswa
melalui tes berupa pre-test dan post-test.
4. Pertumbuhan sikap tanggung jawab siswa diamati melalui lembar
observasi indikator standar pengukuran karakter tanggung jawab.
5. Keterampilan atau psikomotorik siswa diamati melalui lembar
observasi indikator standar pengukuran psikomotorik.
6. Materi yang diajarkan adalah Kelarutan dan Hasil Kali Kelarutan.
7. Subjek penelitiannya adalah siswa kelas XI IPA SMA Negeri 8
Medan.
1.4. Rumusan Masalah
Berdasarkan batasan masalah di atas maka yang menjadi rumusan masalah
dalam penelitian ini adalah :
1. Apakah terdapat perbedaan yang signifikan tumbuh kembangnya
tanggung jawab siswa yang dibelajarkan dengan model Cooperative
Problem
Based
Learning
dibandingkan
dengan
siswa
yang
dibelajarkan dengan model Cooperative Learning tipe Number Heads
Together?
5
2. Apakah
terdapat
perbedaan
yang
signifikan
keterampilan
(psikomotorik) siswa yang dibelajarkan dengan model Cooperative
Problem
Based
Learning
dibandingkan
dengan
siswa
yang
dibelajarkan dengan model Cooperative Learning tipe Number Heads
Together?
3. Apakah terdapat perbedaan yang signifikan hasil belajar siswa yang
dibelajarkan dengan model pembelajaran Cooperative Problem Based
dibandingkan dengan siswa yang dibelajarkan dengan model
Cooperative Learning tipe Number Heads Together?
4. Berapa besar peningkatan hasil belajar siswa yang dibelajarkan dengan
model Cooperative Problem Based Learning?
5. Berapa besar peningkatan hasil belajar siswa yang dibelajarkan dengan
model Cooperative Learning tipe Number Heads Together?
1.5. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan permasalahan di atas, maka tujuan dari penelitian ini
adalah sebagai berikut:
1. Mengetahui ada tidaknya perbedaan yang signifikan tumbuh
kembangnya tanggung jawab siswa yang dibelajarkan dengan model
Cooperative Problem Based Learning dibandingkan dengan siswa
yang dibelajarkan dengan model Cooperative Learning tipe Number
Heads Together.
2. Mengetahui ada tidaknya perbedaan yang signifikan keterampilan
(psikomotorik) siswa yang dibelajarkan dengan model Cooperative
Problem
Based
Learning
dibandingkan
dengan
siswa
yang
dibelajarkan dengan model Cooperative Learning tipe Number Heads
Together.
3. Mengetahui ada tidaknya perbedaan yang signifikan hasil belajar siswa
yang dibelajarkan dengan model Cooperative Problem Based Learning
dibandingkan dengan siswa yang dibelajarkan dengan model
Cooperative Learning tipe Number Heads Together.
6
4. Mengetahui peningkatan hasil belajar siswa yang dibelajarkan dengan
model Cooperative Problem Based Learning.
5. Mengetahui peningkatan hasil belajar siswa yang dibelajarkan dengan
model Cooperative Learning tipe Number Heads Together.
1.6. Manfaat Penelitian
Manfaat yang diharapkan dalam penelitian ini adalah :
1. Bagi peneliti, merupakan suatu pengalaman yang dapat dimanfaatkan
untuk mengembangkan model pembelajaran yang dapat digunakan
untuk mengajarkan kimia di SMA/MA kelas XI Semester II.
2. Bagi Siswa
Membentuk karakter mulia pada diri siswa dan meningkatkan
pemahaman dan keterampilan melalui masalah yang harus diselesaikan
secara koperatif dalam kegiatan pembelajaran.
3. Bagi Guru
Memberikan masukan kepada guru dalam menerapkan model
pembelajaran
yang
dapat
meningkatkan
hasil
belajar
dan
menumbuhkembangkan rasa tanggung jawab siswa serta membentuk
keterampilan (psikomotorik) selama proses pembelajaran.
4. Bagi Mahasiswa atau Peneliti Lanjut
Sebagai sumbangsih pemikiran bagi peneliti lain yang ingin meneliti
dan
mengembangkan
penelitian
tentang
model
pembelajaran
cooperative problem based learning serta sebagai referensi bagi
peneliti dalam melakukan penelitian yang lebih lanjut.
1.7. Defenisi Operasional
Adapun defenisi operasional dalam penelitian ini adalah :
1. Kelarutan dan hasil kali kelarutan merupakan materi yang diberikan
kepada siswa kelas XI semester genap yang membahas tentang konsep
kelarutan dan hasil kali kelarutan (Ksp) serta hubungannya, pengaruh
7
ion senama dan hubungan pH terhadap Ksp, serta reaksi pengendapan
(Sudarmo, 2006).
2. Model pembelajaran Cooperative Problem Based Learning (CPBL)
merupakan penggabungan model pembelajaran problem based
learning dengan model pembelajaran cooperative learning yang
menekankan belajar berdasarkan pemberian masalah dan pemecahan
masalah secara kooperatif (Suharta dan Luthan, 2013).
3. Model pembelajaran kooperatif tipe Number Heads Together (NHT)
adalah model pembelajaran yang melibatkan para siswa dalam
menelaah bahan yang tercakup dalam suatu pelajaran dan mengecek
pemahaman mereka terhadap isi pelajaran tersebut (Tambunan dan
Simanjuntak, 2012).
4. Tanggung jawab adalah sikap dan perilaku seseorang untuk
melaksanakan tugas dan kewajibannya, yang seharusnya dia lakukan,
terhadap diri sendiri, masyarakat, lingkungan (alam, sosial dan
budaya), negara dan Tuhan Yang Maha Esa (Kementerian Pendidikan
Nasional, 2010).
5. Keterampilan motorik (psikomotorik) adalah kemampuan serangkaian
gerak jasmani antara koordinasi otak dengan tubuh dimana
keterampilan (skill) ini terbentuk setelah seseorang menerima
pengalaman belajar tertentu (Suprijono, 2010).
6. Hasil belajar merupakan kemampuan atau tingkat penguasaan yang
dicapai oleh peserta didik setelah mengikuti program belajar mengajar
baik dari kemampuan kognitif, afektif, maupun psikomotorik
(Hamalik, 2011).
58
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh maka dapat dikemukakan
kesimpulan sebagai berikut :
1. Terdapat perbedaan yang signifikan tumbuh kembangnya tanggung jawab
siswa yang dibelajarkan dengan model CPBL dibandingkan dengan siswa
yang dibelajarkan dengan model NHT.
2. Terdapat perbedaan yang signifikan keterampilan (psikomotorik) siswa
yang dibelajarkan dengan model CPBL dibandingkan dengan siswa yang
dibelajarkan dengan model NHT.
3. Terdapat perbedaan yang signifikan hasil belajar siswa yang dibelajarkan
dengan model CPBL dibandingkan dengan siswa yang dibelajarkan
dengan model NHT.
4. Peningkatan hasil belajar siswa yang dibelajarkan dengan model CPBL
adalah sebesar 64,28 %.
5. Peningkatan hasil belajar siswa yang dibelajarkan dengan model NHT
adalah sebesar 54,53 %.
5.2. Saran
Berdasarkan hasil penelitian dan kesimpulan yang telah dikemukakan di
atas maka disarankan hal-hal berikut:
1. Bagi guru atau calon guru, dapat menerapkan model CPBL sebagai model
alternatif pendidikan karakter untuk meningkatkan hasil belajar dan
menumbuhkembangkan
tanggung
jawab
dan
keterampilan
siswa
khususnya mata pelajaran kimia.
2. Bagi guru atau peneliti lain, dalam menerapkan model CPBL dapat
memanfaatkan kemajuan teknologi dalam mendesain pembelajaran seperti
menggunakan media pembelajaran sebagai upaya untuk meningkatkan
59
minat dan ketertarikan siswa dalam belajar kimia sehingga dapat
meningkatkan hasil belajar.
3. Bagi mahasiswa atau peneliti lain yang ingin melakukan penelitian lebih
lanjut mengenai model CPBL disarankan untuk membandingkan model
CPBL ini dengan model pembelajaran yang lain dan diterapkan pada
pokok bahasan yang berbeda agar dapat dijadikan sebagai perbandingan
guru dalam meningkatkan kualitas mutu pendidikan khususnya pada mata
pelajaran kimia. Selain itu, karakter yang ditumbuhkembangkan juga dapat
bervariasi seperti: disiplin, kreatif, mandiri, berpikir kritis, demokratis,
kerja keras, komunikatif, toleransi dan lain-lain.
60
DAFTAR PUSTAKA
Arends, Richard, (2008), Belajar Untuk Mengajar, Pustaka Pelajar, Yogyakarta.
Arnyana, I.B.P., (2004), Pengaruh Penerapan Model PBL Dipandu Strategi
Kooperatif Terhadap Kecakapan Berpikir Kritis Siswa SMA Pada Mata
Pelajaran Biologi, Skripsi, Jurusan Pendidikan Biologi IKIP Negeri
Singaraja, Bali.
Baharuddin, (2009), Pendidikan & Psikologi Perkembangan, Ar-ruzz Media,
Yogyakarta.
Djamarah, (2008), Psikologi Belajar, Rineka Cipta, Jakarta.
Hamid, Abdul, (2010), Pelaksanaan Proses Perkuliahan Mekanika Pada Semester
Pendek Berdasarkan Pada Masalah (Problem Based Learning) Dengan
Pendekatan Kooperatif, Jurnal Pendidikan FKIP Universitas Serambi
Mekkah Banda Aceh, 7 : 1-6.
Hamalik, O., (2001), Proses Belajar Mengajar, Bumi Aksara, Jakarta.
Hamdani, (2011), Strategi Belajar Mengajar, Pustaka Setia, Bandung.
Isjoni, (2009), Pembelajaran Kooperatif, Pustaka Pelajar, Yogyakarta.
Kementerian Pendidikan Nasional, (2010), Pengembangan Pendidikan Budaya
Dan Karakter Bangsa, Badan Penelitian Dan Pengembangan Pusat
Kurikulum Pendidikan Nasional, Jakarta.
Kementerian Pendidikan Nasional, (2011), Panduan Pelaksanaan Pendidikan
Karakter, Badan Penelitian Dan Pengembangan Pusat Kurikulum Dan
Perbukuan Kementerian Pendidikan Nasional, Jakarta.
Mulyono, A., (2003), Pendidikan Bagi Anak Berkesulitan Belajar, Rineka Cipta,
Jakarta.
Nugroho, E.A., (2011), Perbedaan Hasil Belajar Siswa Antara Model
Pembelajaran NHT (Number Heads Together) Dengan STAD (Student
Teams Achievement Division) Pada Konsep Laju Reaksi, Skripsi, FMIPA
Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah, Jakarta.
Ngalimun, (2012), Strategi dan Model Pembelajaran, Aswaja Pressindo,
Banjarmasin.
Poerwadamita, (2002), Kamus Besar Bahasa Indonesia, Balai Pustaka, Jakarta.
Rahayuningsih, R., Masykury, M., dan Utami, B., (2013), Penerapan Siklus
Belajar (Learning Cylce 5E) Disertai Peta Konsep untuk meningkatkan
61
Kualitas Proses dan Hasil Belajar Kimia Pada Materi Kelarutan Dan Hasil
Kali Kelarutan Kelas XI IPA SMA Negeri 1 Kartasura Tahun Pelajaran
2011/2012, Jurnal Pendidikan Kimia, 1 : 51-58.
Rostianingrum, Hertina A., (2011), Pengembangan Prosedur Praktikum Kimia
Pada Topik Indikator Asam Basa Alami Yang Layak Diterapkan di SMA,
Skripsi, FMIPA Universitas Pendidikan Indonesia, Bandung.
Sardiman, (2010), Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar, Rajawali Press,
Jakarta.
Silitonga,P.M., (2011), Statistika: Teori dan Aplikasi dalam Penelitian, FMIPA
Universitas Negeri Medan, Medan.
Silitonga,P.M., (2011), Metodologi Penelitian Pendidikan, FMIPA Universitas
Negeri Medan, Medan.
Suharta, (2012), Model Pendidikan yang Terintegrasi dalam Perkuliahan Kimia
Lingkungan sebagai Model Alternatif dalam Pengembangan Pendidikan
Karakter di Universitas Negeri Medan, Laporan Penelitian, FMIPA
Universitas Negeri Medan, Medan.
Suharta dan Luthan, P.L.A., (2013), Application of Cooperative Problem Based
Learning Model to Develop Creativity and Foster Democracy, and Improve
Student Learning Outcomes in Chemistry in High School, Journal of
Education and Practice, 4 : 55-60.
Supranata, S., (2005), Analisis Validitas, Reliabilitas dan Interpretasi Hasil Tes,
PT Remaja Rosdakarya, Bandung.
Suprijono, A., (2010), Cooperative Learning, Pustaka Pelajar, Yogyakarta.
Shofia.R., (2014), Pengembangan Buku Ajar Kimia Kelas XI Semester II
Berdasarkan Kurikulum 2013 Dalam Upaya Menungkatkan Hasil Belajar
Dan Menumbuhkembangkan Karakter Siswa, Seminar Proposal Tesis,
Universitas Negeri Medan, Medan.
Syafriani, Dewi, (2012), Pengembangan Model Pembelajaran Dalam Upaya
Membentuk Kepribadian Yang Berkarakter Mulia Dan Hasil Belajar Yang
Tinggi Pada Materi Bentuk Geometri Molekul, Tesis, Program
Pascasarjana, Universitas Negeri Medan, Medan.
Tambunan, M.M. dan Simanjuntak, A., (2012), Strategi Belajar Mengajar Kimia,
FMIPA Universitas Negeri Medan, Medan.
Trianto, (2010), Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif : Konsep,
Landasan, dan Implementasinya Pada Kurikulum Tingkat Satuan
Pendidikan (KTSP), Kencana, Jakarta.
62
Vogel, (1985), Analisis Anorganik Kualitatif Makro dan Semimikro, PT Kalman
Media Pustaka, Jakarta.
Wahana, Komputer, (2009), Panduan Praktis SPSS 17 Untuk Pengolahan Data
Statistik, Penerbit Andi, Semarang.
Yusof,K.M., Hasan,S.H.A.S., Jamaluddin,M.Z., dan Harun,N.F., (2010),
Cooperative Problem Based Learning (CPBL), Global Engineering
Education Conference, 6: 366-373.
Yusof, K.H., Hassan, S.H.S., Jamaludin, M.Z., dan Harun, N.F., (2011),
Motivation and Engagement of Learning in the Cooperative Problem Based
Learning (CPBL) Framework, Research Report, American Society for
Engineering Education.