PENERAPAN PROBLEM BASED LEARNING (PBL) YANG DI INTEGRASIKAN DENGAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR DAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA PADA POKOK BAHASAN KELARUTAN DAN HASIL KALI KELARUTAN SISWA KELAS XI SMA.

PENERAPAN PROBLEM BASED LEARNING (PBL) YANG DIINTEGRASIKAN
DENGAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT)
UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR DAN KEMAMPUAN
BERPIKIR KRITIS SISWA PADA POKOK BAHASAN
KELARUTAN DAN HASIL KALI KELARUTAN
SISWA KELAS XI SMA

Oleh :
Nurzuriyati
NIM 4113331034
Program Studi Pendidikan Kimia

SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar
Sarjana Pendidikan

JURUSAN KIMIA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
MEDAN
2015


i

ii

RIWAYAT HIDUP
Nurzuriyati dilahirkan di Aek Bamban pada tanggal 28 Desember 1992.
Ayah bernama G. Al Amin dan Ibu bernama Gati, merupakan anak ketiga dari
Tiga bersaudara. Penulis memulai pendidikannya pada tahun 1998 di TK
Aisyiyah 7 Aek Bamban. Selanjutnya pada tahun 1999 melanjutkan pendidikan di
SD Negeri 013834 Aek Bamban dan lulus jenjang pendidikan SD pada tahun
2005. Kemudian melanjutkan pendidikan di MTs. Swasta PP. AT-Thoyyibah
Pinang Lombang dan lulus pada tahun 2008. Tahun 2008 penulis melanjutkan
pendidikannya di MA Swasta PP. AT-Thoyyibah Pinang Lombang, lulus pada
tahun 2011. Pada tahun 2011 penulis diterima di PTN Universitas Negeri Medan
di Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam pada prodi Pendidikan
Kimia melalui Jalur SLMPTN.

iv


KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT karena berkat
rahmat dan hidayah-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul
“Penerapan Problem Based Learning (PBL) Yang Diintegrasikan Dengan
Kooperatif Tipe Numbered Head Together (NHT) Untuk Meningkatkan Hasil
Belajar Dan Kemampuan Berpikir Kritis Siswa Pada Pokok Bahasan Kelarutan
Dan Hasil Kali Kelarutan Siswa Kelas XI SMA”. Adapun penyusunan skripsi ini
merupakan salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan pada
Jurusan Kimia Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas
Negeri Medan.
Dalam penyusunan skripsi ini tentunya penulis tidak terlepas dari bantuan
dan dukungan berbagai pihak. Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis ingin
menyampaikan ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Ibu Dr. Iis Siti
Jahro, M.Si sebagai dosen pembimbing skripsi yang telah banyak memberikan
bimbingan, pengarahan, saran, motivasi dan waktunya kepada penulis sejak awal
perencanaan penelitian sampai dengan selesainya penulisan skripsi ini. Ucapan
terima kasih juga disampaikan kepada Bapak Dr. Marham Sitorus, M.Si, Drs.
Jamalum Purba, M.Si dan Dr. Ayi Darmana, M.Si sebagai dosen penguji yang
telah memberikan masukan dan saran-saran demi perbaikan skripsi ini. Ucapan
terima kasih disampaikan kepada Bapak Drs. Jasmidi, M.Si selaku dosen

Pembimbing Akademik dan seluruh Bapak/Ibu dosen staff pegawai jurusan kimia
yang telah memberikan ilmu pengetahuan dan membantu penulis selama
perkuliahan. Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada Ibu Dra. Hj. Sri
Irawati, M.Pd Kepala Sekolah SMA Negeri 16 Medan dan Ibu Dra. Hj. Hirwati,
M.Si selaku guru kimia serta siswa-siswi kelas XI MIA 1 dan XI MIA 2 yang
telah banyak membantu penulis selama penelitian berlangsung.
Teristimewa penulis ucapkan terima kasih yang setinggi-tingginya
kepada sosok yang selalu menjadi inspirasi dan motivasi, yang mengajarkan
banyak hal, sosok yang rela berkorban dan selalu mendoakan penulis, yakni
ibunda tersayang Gati dan ayahanda G.Al Amin.

v

Penulis sampaikan terima kasih kepada rekan-rekan seperjuangan, yakni
seluruh teman-teman Pendidikan Kimia Ekstensi 2011 yang telah banyak
membantu, memotivasi khususnya kepada Dewi Astika Siregar, Tuti Hartati, Umi
Khairiah, Khairani Harahap, Fatimah Khairani dan teman-teman lain yang tidak
dapat disebut namanya satu-persatu. Terima kasih yang tak terungkapkan buat
sahabat tersayang Sri Rizki Handayani yang telah menemani penelitian, Hasanah
Hakim, Fadhillah Latief, Frensi Hasanah, Maulidia Fiqhi, Rahima, atas kesetiaan

persahabatan dari kalian, yang selalu mendengarkan dan memberi dukungan
moral serta motivasi kepada penulis. Terima kasih penulis sampaikan kepada
teman-teman PPLT SMK Negeri 1 Talawi atas semangat dan saran yang kalian
berikan. Terima kasih juga penulis sampaikan kepada Septia Handayani yang
telah banyak membantu dan sama-sama berjuang dalam pengerjaan skripsi.
Penulis telah berupaya dengan semaksimal mungkin dalam menyelesaikan
skripsi ini, namun penulis menyadari masih banyak kelemahan baik dari segi isi,
susunan maupun tata bahasa. Untuk itu penulis mengharapkan kritik dan saran
yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan skripsi ini. Kiranya isi
skripsi ini bermanfaat dalam memperkaya hasanah ilmu pendidikan.

Medan,

2015

Penulis
Nurzuriyati
NIM 4113331034

iii

PENERAPAN PROBLEM BASED LEARNING (PBL) YANG DIINTEGRASIKAN
DENGAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT)
UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR DAN KEMAMPUAN
BERPIKIR KRITIS SISWA PADA POKOK BAHASAN
KELARUTAN DAN HASIL KALI KELARUTAN
SISWA KELAS XI SMA
Nurzuriyati (NIM. 4113331034)
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah hasil belajar kimia siswa
yang mendapat model pembelajaran PBL yang diintegrasikan dengan kooperatif
tipe NHT lebih tinggi daripada yang mendapat model pembelajaran PBL,
mengetahui apakah kemampuan berpikir kritis siswa yang mendapat model
pembelajaran PBL yang diintegrasikan dengan kooperatif tipe NHT lebih tinggi
daripada yang mendapat model pembelajaran PBL, mengetahui persen
peningkatan hasil belajar kimia siswa yang mendapat model pembelajaran PBL
yang diintegrasikan dengan kooperatif tipe NHT dan mengetahui persen
peningkatan hasil belajar kimia siswa yang mendapat model pembelajaran PBL
pada pokok bahasan kelarutan dan hasil kali kelarutan. Populasi dalam penelitian
ini adalah seluruh kelas XI MIA SMAN 16 Medan, yang berjumlah 4 kelas
sedangkan sampel dalam penelitian ini sebanyak 2 kelas yang diambil secara

purposif, yaitu kelas eksperimen I mengunakan model PBL yang diintegrasikan
dengan kooperatif tipe NHT dan kelas eksperimen II menggunakan model PBL.
Berdasarkan analisa data diperoleh hasil pretest dan posttest kedua kelas yang
berdistribusi normal dan kelompok yang homogen. Hasil posttest diperoleh ratarata kelas eksperimen I 90,56, dan kelas eksperimen II 82,22. Rata-rata
kemampuan berpikir kritis siswa pada kelas eksperimen I sebesar 2855.7 ,
eksperimen II sebesar 2566,8. Hasil uji t untuk hipotesis hasil belajar diperoleh
thitung = 10 dan ttabel = 0,77 sehingga thitung > ttabel (10 > 0,77) maka Ha diterima,
artinya hasil belajar kimia siswa yang mendapat model pembelajaran PBL yang
diintegrasikan dengan kooperatif tipe NHT lebih tinggi. Hasil uji t untuk hipotesis
kemampuan berpikir kritis siswa diperoleh thitung = 3,38 dan ttabel = 0,77 sehingga
thitung > ttabel (3,38 > 0,77) maka Ha diterima, artinya kemampuan berpikir kritis
siswa yang mendapat model pembelajaran PBL yang diintegrasikan dengan
kooperatif tipe NHT lebih tinggi pada pokok bahasan kelarutan dan hasil kali
kelarutan.
Kata Kunci : Problem Based Learning (PBL), Numbered Head Together (NHT),
Hasil Belajar, Berpikir Kritis dan Kelarutan dan Hasil Kali Kelarutan

vi

DAFTAR ISI


Halaman

Lembar Pengesahan
Daftar Riwayat Hidup
Abstrak
Kata Pengantar
Daftar Isi
Daftar Gambar
Daftar Tabel
Daftar Lampiran

i
ii
iii
iv
vi
x
xi
xii


BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang
1.2 Ruang Lingkup
1.3 Rumusan Masalah
1.4 Batasan Masalah
1.5 Tujuan Penelitian
1.6 Manfaat Penelitian
1.7 Defenisi Operasional

1
3
4
4
5
5
6

BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Kerangka Teoritis

2.1.1 Pengertian Belajar
2.1.2 Pengertian Hasil Belajar
2.1.3 Berpikir Kritis
2.1.3.1 Pengertian Berpikir Kritis
2.1.3.2 Keterampilan Berpikir Kritis
2.1.3.3 Langkah-Langkah Kemampuan Berpikir Kritis
2.1.3.4 Indikator Kemampuan Berpikir Kritis
2.1.3.5 Manfaat Berpikir Kritis
2.1.3.6 Konsep Kurikulum 2013 Didasarkan pada Penilaian Sikap
(berpikir kritis)
2.1.4 Pengertian Model Pembelajaran
2.1.5 Pengertian Pembelajaran Berbasis Masalah
2.1.5.1 Model Pembelajaran Berbasis Masalah
2.1.5.2 Langkah-Langkah Operasional Problem Based Learning
(PBL)
2.1.5.3 Manfaat Model Pembelajaran Berbasis Masalah
2.1.5.4 Kelebihan dan Kekurangan Model Pembelajaran Berbasis
Masalah
2.1.6 Pengertian Pembelajaran Kooperatif
2.1.6.1 Pembelajaran Kooperatif Tipe NHT

2.1.6.2 Kelebihan dan Kekurangan Pembelajaran Kooperatif Tipe
NHT

7
7
8
9
9
10
10
11
12
13
13
14
15
17
19
20
20

21
23

vii

2.1.7 Implementasi Pembelajaran PBL Diintegrasikan dengan
Kooperatif Tipe NHT
2.1.8 Materi Kelarutan dan Hasil Kali Kelarutan
2.1.8.1 Kelarutan
2.1.8.2 Tetapan Hasil Kali Kelarutan (Ksp)
2.1.8.3Hubungan Kelarutan (s) dan Tetapan Hasil Kali Kelarutan
(Ksp)
2.1.8.4 Pengaruh Ion Senama Terhadap Kelarutan
2.1.8.5 Pengaruh pH Terhadap Kelarutan
2.1.8.6 Reaksi Pengendapan
2.2 Kerangka Berpikir
2.3 Hipotesis Penelitian

24
25
25
27
28
29
30
31
32
34

BAB III METODE PENELITIAN
3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian
3.1.1 Lokasi Penelitian
3.2 Populasi dan Sampel
3.2.1 Populasi Penelitian
3.2.2 Sampel Penelitian
3.3 Variabel Penelitian
3.3.1 Variabel Bebas
3.3.2 Variabel Terikat
3.3.3 Variabel Kontrol
3.4 Instrumen Penelitian
3.4.1 Instrumen Tes
3.4.2 Instrumen Non-Tes
3.5 Desain/Rancangan Penelitian
3.6 Prosedur Penelitian
3.7 Teknik Pengumpulan Data
3.7.1 Observasi Awal
3.7.2 Wawancara
3.7.3 Tes Hasil Belajar
3.7.4 Dokumentasi
3.8 Teknik Analisis Data
3.8.1 Uji Normalitas
3.8.2 Uji Homogenitas
3.8.3 Uji Hipotesis
3.8.4 Persen (%) Peningkatan Hasil Belajar (Gain)
3.8.5 Pedoman Penilaian Instrumen Nontes

35
35
35
35
36
36
36
36
36
36
37
42
44
45
48
48
48
48
49
49
49
50
51
53
54

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Analisis Data Instrumen Penelitian
4.1.1 Validitas Tes
4.1.2 Reliabilitas Tes
4.1.3 Tingkat Kesukaran Tes

55
55
56
56

viii

4.1.4 Daya Beda Tes
4.1.5 Distruktor
4.2 Analisis Data Hasil Penelitian
4.2.1 Hasil Belajar Siswa
4.2.2 Persen Peningkatan Hasil Belajar
4.2.3 Kemampuan Berpikir Kritis Siswa
4.2.4 Uji Normalitas
4.2.5 Uji Homogenitas
4.2.6 Uji Hipotesis
4.3 Pembahasan

56
57
59
59
61
63
64
65
66
67

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan
5.2. Saran

71
71

DAFTAR PUSTAKA

72

xi

DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 2.1 Sintaks Pengajaran Berbasis Masalah
Tabel 2.2 Sintaks Pengajaran Berdasarkan NHT
Tabel2.3 Sintaks Pengajaran PBL Diintegrasikan dengan Model
Pembelajaran Kooperatif Tipe NHT
Tabel 2.4 Kelarutan
Tabel 2.5 Tetapan Hasil Kali Kelarutan (Ksp)
Tabel 3.1 Jadwal Kegiatan Penelitian
Tabel 3.2 Kisi-Kisi Instrumen Tes
Tabel 3.3 Kisi-Kisi Instrumen Non-Tes
Tabel 3.4 Desain/Rancangan Penelitian
Tabel 3.5 Persentase Nilai Sikap Siswa

19
23
25
26
28
35
37
43
44
54

x

DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 4.1 Hasil Belajar Siswa
Gambar 4.2 Rata-rata Nilai Gain

60
62

xii
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 1
Lampiran 2
Lampiran 3a
Lampiran 3b
Lampiran 4a
Lampiran 4b
Lampiran 5a
Lampiran 5b
Lampiran 6a
Lampiran 6b
Lampiran 7a
Lampiran 7b
Lampiran 7c
Lampiran 8a
Lampiran 8b
Lampiran 8c
Lampiran 9
Lampiran 10a
Lampiran 10b
Lampiran 11
Lampiran 12
Lampiran 13
Lampiran 14
Lampiran 15
Lampiran 16
Lampiran 17
Lampiran 18
Lampiran 19
Lampiran 20
Lampiran 21
Lampiran 22
Lampiran 23
Lampiran 24
Lampiran 25
Lampiran 26
Lampiran 27

Silabus
RPP
Analisis Kisi-Kisi Instrumen Tes Sebelum Validasi
Analisis Kisi-Kisi Instrumen Tes Setelah Validasi
Intrumen Tes Hasil Belajar Sebelum Validasi
Intrumen Tes Hasil Belajar Setelah Validasi
Kunci Jawaban Instrumen Tes Sebelum Validasi
Kunci Jawaban Instrumen Tes Setelah Validasi
Analisis Kisi-Kisi Instrumen Non-Tes Sebelum Validasi
Analisis Kisi-Kisi Instrumen Non-Tes Setelah Validasi
Lembar Kerja Siswa Pertemuan Ke-1
Lembar Kerja Siswa Pertemuan Ke-2
Lembar Kerja Siswa Pertemuan Ke-3
Lembar Jawaban LKS Pertemuan Ke-1
Lembar Jawaban LKS Pertemuan Ke-2
Lembar Jawaban LKS Pertemuan Ke-3
Lembar Observasi Berpikir Kritis Siswa Kelas
Lembar Observasi Penilaian Sikap Berpikir Kritis
Eksperimen I
Lembar Observasi Penilaian Sikap Berpikir Kritis
Eksperimen II
Perhitungan Validitas Tes
Perhitungan Reliabilitas Tes
Perhitungan Tingkat Kesukaran Tes
Perhitungan Daya Pembeda Tes
Perhitungan Distruktor
Rekapitulasi Hasil Analisis Instrumen Tes
Data Hasil Belajar Siswa Kelas Eksperimen I Dan
Kelas Eksperimen II
Uji Normalitas
Uji Homogenitas
Perhitungan Peningkatan Hasil Belajar (gain)
Pengujian Hipotesis
Tabulasi Data Nilai Berpikir Kritis Siswa Dalam
Kelompok
Tabel Nilai r-Product Moment
Tabel Nilai Kritis Distribusi Chi Kuadrat (X2)
Tabel Nilai dalam Distribusi-t (Tabel t)
Tabel Nilai Persentil untuk Distribusi F
Dokumentasi Penelitian

74
76
130
141
154
163
167
168
169
171
173
176
178
180
181
183
184
186
192
198
199
200
201
202
208
210
218
224
226
231
238
242
243
244
245
246

1

BAB I
PENDAHULUAN
1.1

Latar Belakang Masalah
Peningkatan kualitas pendidikan sangat penting, karena pendidikan

sangat berperan dalam peningkatan Sumber Daya Manusia (SDM). Semakin baik
kualitas pendidikan maka semakin baik Sumber Daya Manusia (SDM). Saat ini
kualitas pendidikan Indonesia menurut beberapa survei masih rendah sehingga
kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) juga lebih rendah jika dibandingkan
dengan negara di Asia Tenggara.
Kualitas pendidikan yang rendah dapat dilihat berdasarkan data dari
Education For All (EFA) bahwa pendidikan di Indonesia menempati posisi ke-65
menjadi ke-69 (Siregar, 2012). Keadaan ini sangat memprihatinkan, oleh karena
itu pemerintah berupaya memperbaiki kualitas pendidikan. Beberapa upaya
pemerintah dalam meningkatkan kualitas pendidikan diantaranya adalah
memperbaiki kurikulum, metode pembelajaran, sistem penilaian, serta sarana dan
prasarana.
Rendahnya kualitas pendidikan di Indonesia dapat dilihat dari rendahnya
yang diperoleh hasil belajar siswa pada mata pelajaran Matematika dan IPA
khususnya Kimia. Berdasarkan pengalaman peneliti selama mengikuti kegiatan
Program Pengajaran Lapangan Terpadu (PPLT) di SMK N 1 Talawi, diperoleh
nilai ulangan harian siswa sangat rendah, yaitu 51,83 pada pokok bahasan
hidrokarbon. Kemudian pada pokok bahasan termokimia, ulangan harian pertama
didapat nilai rata-rata 60,61 dan ulangan harian kedua didapat nilai rata-rata
57,83. Sementara Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yang ditentukan oleh
sekolah yaitu sebesar 75. Artinya hasil ulangan harian rata-rata siswa masih jauh
di bawah Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yang ditentukan oleh sekolah.
Informasi lain yang diperoleh dari guru bidang studi kimia di SMK N 1
Talawi, masih banyak siswa yang mendapatkan nilai hasil Ujian Tengah Semester

2

(UTS) T.A 2014/2015 yang belum mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM)
yaitu sebesar 75. Nilai rata-rata UTS 49,30. Hal ini disebabkan karena guru pada
proses pembelajaran yang menggunakan model pembelajaran yang monoton dan
kurang bervariasi. Oleh karena itu siswa tidak aktif dan merasa bosan mengikuti
proses pembelajaran. Untuk meningkatkan hasil belajar diperlukan suatu model
pembelajaran yang

dapat meningkatkan kemampuan berfikir kritis yang

merupakan berpikir tingkat tinggi. Ini berarti tujuan pembelajaran yang ingin
dicapai bukan sekedar penguasaan materi pelajaran, akan tetapi bagaimana siswa
dapat mengembangkan gagasan-gagasan dan menyelesaikan suatu masalah.
Dalam upaya meningkatkan hasil belajar kimia telah dilakukan beberapa
penelitian model pembelajaran berbasis masalah (Problem Based Learning).
Silvia Budianti (2012), melakukan penerapan PBL yang diintegrasikan dengan
media berbasis komputer pada pembelajaran pokok bahasan laju reaksi berhasil
meningkatkan hasil belajar sebesar 29,35%. Peneliti lain Melinda Giovanny
Siahaan (2014), melakukan penerapan model pembelajaran PBL dengan
pendekatan scientific berhasil meningkatkan hasil belajar siswa kelas X SMA
pada materi pokok stoikiometri dengan pencapaian nilai afektif sebesar 84,12%
dan nilai psikomotorik sebesar 90,20%. Lydia Pramesti (2014), melakukan
perbandingan hasil belajar, berfikir kritis dan kerjasama siswa dengan
menggunakan model pembelajaran PBL dan Student Team Achievement Division
(STAD) pada materi pokok tata nama senyawa berhasil meningkatkan hasil
belajar sebesar 1,44 pada eksperimen I dan 1,844 pada eksperimen II.
Selain menggunakan model pembelajaran berbasis masalah (Problem
Based Learning) beberapa peneliti lain melakukan penerapan model pembelajaran
NHT untuk meningkatkan hasil belajar kimia siswa. Irma Novita Sari (2014),
melakukan penerapan model pembelajaran tipe NHT, berhasil meningkatkan hasil
belajar kimia siswa SMA sebesar 64,9% diperoleh nilai rata-rata pretest sebesar
49,67 menjadi 80,00 pada posttest. Peneliti lain Jelita Christiani Simangunsong
(2013), melakukan penelitian pengaruh penerapan media e-learning berbasis
weblog dengan model pembelajaran kooperatif tipe NHT berhasil meningkatkan

3

hasil belajar kimia siswa SMA sebesar 75,3%. Sementara itu Desy Susanty
(2014), melakukan penelitian penerapan media animasi flash pada model
pembelajaran kooperatif tipe NHT berhasil meningkatkan hasil belajar siswa
kimia siswa SMA sebesar 81%.

Kristin Wijaya Nusantara, dkk melakukan

penelitian pengaruh pembelajaran kooperatif tipe NHT menggunakan metode
eksperimen dan demonstrasi ditinjau dari kemampuan berpikir kritis pada materi
koloid menunjukkan bahwa tidak terdapat interaksi terhadap prestasi belajar siswa
aspek kognitif dan psikomotor, tetapi pada aspek afektif terdapat interaksi.
Pada penelitian tersebut di atas, para peneliti melakukan penelitian hanya
menggunakan satu model pembelajaran yaitu PBL atau NHT untuk meningkatkan
hasil belajar. Masing-masing model pembelajaran tersebut terbukti dapat
meningkatkan hasil belajar. Oleh karena itu peneliti tertarik untuk menerapkan
model pembelajaran PBL yang dikombinasikan dengan model pembelajaran
Kooperatif

Tipe

NHT.

Model

pembelajaran

PBL

dapat

membantu

mengembangkan pengetahuan barunya dan pada saat memecahkan masalah juga
dapat mendorong untuk melakukan evaluasi sendiri baik terhadap hasil maupun
proses belajarnya. Sedangkan model pembelajaran Kooperatif Tipe NHT dapat
mendorong siswa untuk saling membagikan ide-ide dan mempertimbangkan
jawaban yang paling benar sebelum nomornya dipanggil oleh guru.
Berdasarkan

uraian

diatas

maka

diajukan

penelitian

berjudul:

“Penerapan Problem Based Learning (PBL) Yang Diintegrasikan Dengan
Kooperatif Tipe NHT Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Dan Kemampuan
Berpikir Kritis Siswa Pada Pokok Bahasan Kelarutan Dan Hasil Kali
Kelarutan Siswa Kelas XI SMA”.
1.2

Ruang Lingkup
Ruang Lingkup penelitian ini adalah :

1. Model pembelajaran Problem Based Learning (PBL) dan Numbered Head
Together (NHT)
2. Hasil belajar aspek kognitif dan afektif tentang berpikir kritis

4

3. Pokok bahasan yang dibelajarkan pada penelitian ini adalah kelarutan dan hasil
kali kelarutan kelas XI SMA
1.3

Rumusan Masalah
Dari latar belakang yang telah diajukan maka dapat dirumuskan

permasalahan sebagai berikut:
1. Apakah hasil belajar kimia siswa yang mendapat model pembelajaran PBL
yang diintegrasikan dengan kooperatif tipe NHT lebih tinggi daripada yang
mendapat model pembelajaran PBL pada pokok bahasan kelarutan dan hasil
kali kelarutan siswa kelas XI SMA?
2. Apakah kemampuan berpikir kritis siswa yang mendapat model pembelajaran
PBL yang diintegrasikan dengan kooperatif tipe NHT lebih tinggi daripada
yang mendapat model pembelajaran PBL pada pokok bahasan kelarutan dan
hasil kali kelarutan siswa kelas XI SMA?
3. Berapa persen peningkatan hasil belajar kimia siswa yang mendapat model
pembelajaran PBL yang diintegrasikan dengan kooperatif tipe NHT pada pokok
bahasan kelarutan dan hasil kali kelarutan siswa kelas XI SMA?
4. Berapa persen peningkatan hasil belajar kimia siswa yang mendapat model
pembelajaran PBL pada pokok bahasan kelarutan dan hasil kali kelarutan siswa
kelas XI SMA?
1.4

Batasan Masalah
Dari rumusan masalah tersebut, penelitian hanya dibatasi pada:

1. Subjek penelitian
Penelitian dilakukan di dua kelas XI Semester Genap yang telah menerapkan
kurikulum 2013 pada Tahun Ajaran 2014/2015 SMA.
2. Pokok Bahasan
Pokok bahasan dibatasi yaitu pada pada pokok bahasan kelarutan dan hasil kali
kelarutan.

5

3. Hasil belajar
Hasil belajar yang diukur setelah proses pembelajaran adalah kognitif pada
kemampuan C1 sampai dengan C4 dan afektif pada kemampuan berfikir kritis.
1.5

Tujuan Penelitian
Adapun tujuan penelitian yang telah dikemukakan adalah:

1. Untuk mengetahui apakah hasil belajar kimia siswa yang mendapat model
pembelajaran PBL yang diintegrasikan dengan kooperatif tipe NHT lebih tinggi
daripada yang mendapat model pembelajaran PBL pada pokok bahasan
kelarutan dan hasil kali kelarutan siswa kelas XI SMA.
2. Untuk mengetahui apakah kemampuan berpikir kritis siswa yang mendapat
model pembelajaran PBL yang diintegrasikan dengan kooperatif tipe NHT
lebih tinggi daripada yang mendapat model pembelajaran PBL pada pokok
bahsan kelarutan dan hasil kali kelarutan siswa kelas XI SMA.
3. Untuk mengetahui persen peningkatan hasil belajar kimia siswa yang mendapat
model pembelajaran PBL yang diintegrasikan dengan kooperatif tipe NHT pada
pokok bahasan kelarutan dan hasil kali kelarutan siswa kelas XI SMA.
4. Untuk mengetahui persen peningkatan hasil belajar kimia siswa yang mendapat
model pembelajaran PBL pada pokok bahasan kelarutan dan hasil kali
kelarutan siswa kelas XI SMA.
1.6

Manfaat Penelitian

1. Bagi guru
Sebagai bahan masukan dalam memilih model pembelajaran maupun metode
pembelajaran yang paling tepat, agar proses belajar mengajar menjadi lebih
efektif dan mencapai kualitas hasil belajar yang baik.
2. Bagi siswa
Dapat memberikan motivasi, meningkatkan aktivitas siswa, dan dapat
mengembangkan kemampuan berpikir siswa.

6

3. Bagi peneliti lain
Dapat diacukan untuk mengadakan penelitian selanjutnya guna meningkatkan
kualitas pembelajaran kimia.
1.7 Defenisi Operasional
1. Strategi Pembelajaran Berbasis Masalah (SPBM) dapat diartikan sebagai
rangkaian

aktivitas

pembelajaran

yang

menekankan

kepada

proses

penyelesaian masalah yang dihadapi secara ilmiah.
2. NHT (Numbered Head Together) atau penomoran berpikir bersama merupakan
jenis pembelajaran kooperatif yang dirancang untuk mempengaruhi pola
interaksi siswa dan sebagai alternatif terhadap struktur kelas tradisional.
3. Hasil belajar adalah kemampuan-kemampuan kognitif yang dimiliki siswa
setelah ia menerima pengalaman belajarnya.
4. Berpikir kritis adalah suatu kegiatan, tindakan mental untuk memperoleh
pengetahuan, pemahaman dan keterampilan agar mampu menemukan jalan
keluar dan keputusan sesuai dengan tahapannya, dapat dikatakan berpikir kritis
yaitu bagaimana cara mengenali masalah, kemampuan bertanya dan memberikan
jawaban pertanyaan dan bagaimana memecahkan masalah/menarik kesimpulan.

71

BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Setelah melakukan penelitian, perhitungan data dan pengujian hipotesis,
peneliti memperoleh kesimpulan sebagai berikut :
1. Hasil belajar kimia siswa yang mendapat model pembelajaran PBL yang
diintegrasikan dengan kooperatif tipe NHT lebih tinggi pada pokok
bahasan kelarutan dan hasil kali kelarutan siswa kelas XI SMA.
2. Kemampuan berpikir kritis siswa yang mendapat model pembelajaran PBL
yang diintegrasikan dengan kooperatif tipe NHT lebih tinggi pada pokok
bahasan kelarutan dan hasil kali kelarutan siswa kelas XI SMA.
3. Adanya peningkatan hasil belajar kimia siswa yang dibelajarkan dengan
menerapkan model pembelajaran Problem Based Learning (PBL)
diintegrasikan dengan model pembelajaran kooperatif tipe NHT pada
pokok bahasan kelarutan dan hasil kali kelarutan siswa kelas XI SMA.
4. Adanya peningkatan hasil belajar kimia siswa yang dibelajarkan dengan
menerapkan model pembelajaran Problem Based Learning (PBL) pada
pokok bahasan kelarutan dan hasil kali kelarutan siswa kelas XI SMA.
5.2 Saran
Berdasarkan hasil dan kesimpulan penelitian, maka peneliti mempunyai
beberapa saran :
1. Diharapkan kepada guru bidang studi kimia untuk dapat menerapkan
model pembelajaran Problem Based Learning (PBL) diintegrasikan
dengan model pembelajaran kooperatif tipe NHT mampu meningkatkan
hasil belajar kimia selain itu dapat membuat siswa berpikir kritis saat
belajar kimia.
2. Bagi peneliti

Problem

selanjutnya yang ingin meneliti lebih lanjut mengenai

Based

Learning

(PBL)

diintegrasikan

dengan

model

pembelajaran kooperatif tipe NHT agar lebih memperhatikan kelemahankelemahan dalam pembelajaran ini sehingga dapat diperoleh hasil yang
lebih baik.

72

DAFTAR PUSTAKA

Daryanto, (2014), Pendekatan Pembelajaran Saintifik Kurikulum 2013, Gava
Media, Jakarta.
Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Medan,
(2011), Buku Pedoman Penulisan Skripsi dan Proposal Penelitian
Kependidikan, FMIPA Unimed.
Hasruddin., (2009), Memaksimalkan Kemampuan Berpikir Kritis Melalui
Pendekatan Kontekstual, Jurnal Tabularasa PPs Unimed Vol.6 No.1.
Ikhwan, J., (2013), Pengaruh Penerapan Pembelajaran Model Kooperatif Tipe
Numbered Head Together (NHT) Dengan Media Peta Konsep Terhadap
Peningkatan Hasil Belajar Pada Pokok Bahasan Hidrokarbon Siswa
Kelas X SMA Negeri 2 Lubuk Pakam, Skripsi, Unimed, Medan.
Kowiyah, (2012), Kemampuan Berpikir Kritis, Jurnal Pendidikan Dasar
UHAMKA Vol.3 No.5.
Larassati, S., (2010), Perbedaan Hasil Belajar Kimia Siswa Pada Pembelajaran
Kontekstual Dan Pembelajaran Quantum,,Skripsi, UIN Syarif
Hidayatullah, Jakarta.
Munasti, T.H., (2013), Makalah Berpikir Kritis Dan Berpikir Kreatif.
http://seulanga23.blogspot.com/2013/12/makalah-berpikir-kritis-danberpikir.html (diakses tanggal 6 Februari 2015)
Permana, I., (2009), Memahami KIMIA SMA/MA Untuk Kelas XI Semester 1 dan
2 Program Ilmu Pengetahuan Alam, Departemen Pendidikan Nasional,
Jakarta.
Rahardjo, S.B., (2014), Kimia Berbasis Eksperimen Untuk Kelas XI SMA dan MA
Kelompok Perminatan Matematika dan Ilmu Alam, PT. Tiga Serangkai
Pusat Mandiri, Solo.
Rezeki, S, (2013), Perbedaan Hasil Belajar, Berpikir Kritis, Dan Kerjasama
Siswa Yang Dibelajarkan Dengan Menggunakan Model Pembelajaran
Problem Based Learning Dan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe
Student Teams Achivement Division Pada Pokok Bahasan Reaksi Reduksi
Oksidasi, Skripsi, Unimed, Medan.
Rusman., (2011), Model-Model Pembelajaran Mengembangkan Profesionalisme
Guru, Rajagrafindo Persada, Jakarta.
Sanjaya, W., (2006), Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses
Pendidikan, Kencana Prenada Media Group, Jakarta.

73

Silitonga, P.M., (2011), STATISTIK Teori dan Aplikasi dalam Penelitian,
Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri
Medan, Medan.
Siregar, E.J., (2012), Pengaruh Model Pembelajaran Berbasis Masalah
Bermediakan Internet Terhadap Hasil Belajar Dan Karakter jubermadita
Pada Materi Asam Basa Siswa SMA Di Kota Binjai, Tesis, Unimed,
Medan
Sudjana., (2002), Metoda Statistika, Tarsito, Bandung.
Sudrajat,
A.,
(2008),
Hakikat
Belajar,
http://akhmadsudrajat.wordpress.com/2008/01/31/hakikat-belajar (diakses
tanggal 6 Februari 2015).
Sugiharti, G., (2013), Evaluasi dan Penilaian Hasil Belajar Kimia, FMIPA
Unimed, Medan.
Suwardi, dkk., (2009), Panduan Pembelajaran Kimia Untuk SMA & MA XI,
Departemen Pendidikan Nasional, Jakarta.
Suyanti, R.D., (2010), Strategi Pembelajaran Kimia, Graha Ilmu, Yogyakarta.
Trianto., (2009), Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif, Kencana
Prenada Media Group, Jakarta.
Trianto., (2011), Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif, Kencana
Prenada Media Group, Jakarta.
Utami, B., dkk, (2009), Kimia Untuk SMA/MA Kelas XI Program Ilmu Alam,
Departemen Pendidikan Nasional, Jakarta.
Utsman, F.R., (2013), Panduan Statistika Pendidikan, DIVA Press, Jogjakarta.
Wahyuni, S, (2011), Mengembangkan Keterampilan Berpikir Kritis Siswa
Melalui Pembelajaran IPA Berbasis Problem-Based Learning.
http://www.pustaka.ut.ac.id/dev25/pdfprosiding2/fmipa201146.pdf
(diakses tanggal 6 Februari 2015).
Yusnita, E, (2014), Perbedaan Hasil Belajar Siswa Menggunakan Model
Pembelajaran Kooperatif Tipe Two Stay Two Stray dan Tipe Student
Teams Achievement Division Pada Materi Pokok Hidrokarbon, Skripsi,
Unimed, Medan.

Dokumen yang terkait

Pengaruh Strategi Pembelajaran Kooperatif Model Numbered Head Together (NHT) terhadap Hasil Belajar Siswa pada Mata Pelajaran Sosiologi Kelas X (Studi Kasus: SMA Negeri 8 Kota Tangerang Selatan

0 4 169

Pengaruh Strategi Pembelajaran kooperatif Numbered Head Together (NHT) Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPS Mathaul Huda

0 5 173

Pengaruh strategi pemecahan masalah “ideal” dengan model pembelajaran kooperatif tipe Numbered Head Together (NHT) terhadap kemampuan berpikir kritis matematik siswa

1 10 208

PENERAPAN PROBLEM BASED LEARNING DENGAN MIND MAPPING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI KELARUTAN DAN HASIL KALI KELARUTAN KELAS XI IPA DI SMA NEGERI 1 JAKENAN

1 82 214

Upaya Peningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Materi Konsep Mol Melalui Model Pembelajaran Numbered Head Together (NHT) Di Kelas X-6 SMAN 8 Kota Tangerang Selatan

0 3 8

PENGARUH PENERAPAN MODEL COOPERATIVE PROBLEM BASED LEARNING UNTUK MENUMBUH KEMBANGKAN TANGGUNG JAWAB DAN MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA POKOK BAHASAN KELARUTAN DAN HASIL KALI KELARUTAN.

0 3 22

PENGARUH PENDEKATAN PEMECAHAN MASALAH TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA POKOK BAHASAN KELARUTAN DAN HASIL KALI KELARUTAN DI KELAS XI SMA.

0 1 16

Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif tipe Numbered Head Together (NHT) terhadap Aktivitas dan Hasil Belajar Pokok Bahasan Kelarutan dan Hasil Kali Kelarutan.

0 1 1

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING (PBL) DILENGKAPI MODUL UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DAN PRESTASI BELAJAR SISWA PADA MATERI PELAJARAN KELARUTAN DAN HASIL KALI KELARUTAN KELAS XI SMA NEGERI 1 GONDANG TAHUN PELAJARAN 2014/

0 0 22

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT) DISERTAI DENGAN MEDIA LEMBAR KERJA SISWA (LKS) UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR DAN KREATIVITAS SISWA PADA MATERI KELARUTAN DAN HASIL KALI KELARUTAN SISWA KELAS XI IPA 4 SMA | Le

0 0 8