PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN QUANTUM TEACHING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA SUB POKOK BAHASAN FAKTOR PERSEKUTUAN TERBESAR(FPB) DAN KELIPATAN PERSEKUTUAN TERKECIL (KPK)DI KELAS VI SD NEGERI 0605856 MEDAN T.P 2012/2013.

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN QUANTUM TEACHING
UNTUK
MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK
FAKTOR PERSEKUTUAN TERBESAR (FPB) DAN KELIPATAN
PERSEKUTUAN TERKECIL(KPK) DI KELAS VI
SD NEGERI 060856 MEDAN T.A. 2012/2013

Oleh :
Syahrida Khairani
NIM. 408311052
Program Studi Pendidikan Matematika

SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar
Sarjana Pendidikan
JURUSAN MATEMATIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
MEDAN
2012


KATA PENGANTAR
Syukur Alhamdulillah penulis ucapkan kehadirat Allah SWT, karena atas rahmat dan

karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan penelitian sampai pada penulisan skripsi ini dengan

baik. Skripsi ini disusun untuk memenuhi persyaratan meraih gelar Sarjana pendidikan
Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Medan dengan judul skripsi ”
Penerapan Model Pembelajaran Quantum Teaching untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa

pada Materi Faktor Persekutuan Terbesar (FPB) dan Kelipatan Persekutuan Terkecil (KPK)
di Kelas VI SD Negeri 060856 Medan T.A. 2012/2013 ”.

Selama proses penyelesaian skripsi ini banyak kendala yang dihadapi penulis, namun

semua itu dapat diatasi karena bantuan tulus dari berbagai pihak. Pada kesempatan ini dengan

rendah hati dan tulus penulis mengucapkan terimakasih sebesar – besarnya kepada bapak

Drs.M.Panjaitan, M.Pd. selaku Dosen Pembimbing Skripsi yang telah meluangkan waktu
dalam membimbing serta memberikan masukan kepada penulis sejak awal sampai dengan


selesainya penulisan skripsi ini. Ucapan terima kasih juga penulis ucapkan kepada Bapak
Drs. Syafari, M.Pd., Bapak Drs.W.Rajagukguk,M.Pd., dan Bapak Drs.W.L. Sihombing,

M.Pd., sebagai dosen penguji/pemberi saran yang telah memberikan masukan dan saransaran yang sangat bermanfaat mulai dari rencana penelitian sampai selesainya penyusunan
skripsi ini.

Ucapan terima kasih juga diucapkan kepada bapak Prof. Dr. Ibnu Hajar,M.Si selaku

Rektor Universitas Negeri Medan beserta staf – staf pegawai direktorat, Bapak Prof.

Drs.Motlan,M.Sc,Ph,D selaku dekan FMIPA Unimed Beserta staf-stafnya. Terima kasih juga
penulis ucapkan Kepada Bapak Prof.Dr.P.Siagian,M.Pd selaku Dosen Pembimbing

Akademik, Bapak Prof. Dr. Mukhtar, M.Pd selaku Ketua Jurusan Matematika, Bapak Drs.
Syafari, M.Pd. selaku Ketua Program Studi Pendidikan Matematika, Bapak Drs. Yasifati
Hia,M.Pd. sebagai Sekretaris Jurusan Matematika, seluruh Bapak dan Ibuk Dosen serta staf
pegawai jurusan matematika FMIPA Unimed yang telah banyak membantu penulis.

Teristimewa kepada Ayahanda Muhammad Amiruddin dan Ibunda Dra.Hj.Farida


Wati Pulungan tercinta, terima kasih atas doa, semangat, motivasi, nasehat, perhatian dan

pengertian yang telah diberikan. Terima kasih juga penulis sampaikan kepada kakak dan adik

– adikku tercinta kak Ai, Pika, Salam dan Nisa yang senantiasa membantu serta memberikan
dukungan dan semangat.

Ucapan yang sebesar – besarnya juga disampaikan kepada Bujing Kariting, Bujing

Menek serta Tulang – tulangku yang telah mendoakan serta memberikan semangat dan
dukungan kepada penulis. Kepada Odol, Nenek, Tungir, Cong, Gadang, Inun, Idot, sepupuku

Empuk dan Sasa, dan sahabat – sahabat selama perkuliahan terkhusus dan tersayang kelas
Ekstensi ’08 yang telah banyak membantu, membeerikan doa, dukungan, semangat, dan

motivasi kepada penulis. Kepada teman – teman seperjuangan, teman – teman PPLT SMA
Negeri 1 Hinai yang tidak disebutkan namanya satu persatu, terima kasih atas doa, semnagat

dan motivasi yang telah diberikan karena kalian semua memiliki peran penting dalam

hidupku.

Penulis telah berupaya semaksimal mungkin dalam menyelesaikan skripsi ini, namun

penulis menyadari masih banyak kekurangan baik dari segi isi maupun tata bahasa, untuk itu
penulis mengharapkan saran dan kritik yang bersifat membangun dari pembaca untuk
kesempurnaan skripsi ini. Kiranya isi skripsi ini dapat bermanfaat dalam memperkaya

khasanah ilmu pengetahuan khususnya pendidikan. Semoga Allah SWT senantiasa meridhoi
kita semua, Amiiin….

Medan, Desember 2012
Penulis

Syahrida Khairani
NIM. 408311052

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN QUANTUM TEACHING UNTUK
MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA SUB POKOK
BAHASAN FAKTOR PERSEKUTUAN TERBESAR(FPB) DAN

KELIPATAN PERSEKUTUAN TERKECIL (KPK)
DI KELAS VI SD NEGERI 0605856 MEDAN
T.P 2012/2013
SYAHRIDA KHAIRANI (408311052)
ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah pembelajaran menggunakan model
Quantum Teaching dapat meningkatkan hasil belajar siswa dalam menyelesaikan soal – soal
Faktor Persekutuan Terbesar (FPB) dan Kelipatan Persekutuan Terkecil (KPK) di Kelas VI
SD Negeri 060856 Medan.
Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research).
Subjek penelitian ini adalah siswa/siswi kelas VI-A dan VI-B di SD Negeri 060856 Medan
tahun pelajaran 2012/2013 yang masing-masing kelas berjumlah 25 orang. Objek penelitian
ini adalah meningkatkan hasil belajar siswa melalui model pembelajaran Quantum Teaching
pada subbahasan faktor persekutuan terbesar (FPB) dan kelipatan persekutuan terkecil (KPK)
di kelas VI SD Negeri 060856 Medan Tahun Ajaran 2012/2013. Prosedur dalam penelitian
ini dimulai dari pelaksanaan siklus I di kelas VI - A dan dilanjutkan dengan siklus II di kelas
VI - B untuk melihat peningkatan hasil belajar siswa pada materi faktor persekutuan
terbesar(FPB) dan kelipatan persekutuan terkecil (KPK).
Berdasarkan hasil analisis data pada Siklus I di kelas VI- A sebanyak 25 orang

siswa, terdapat 14 siswa (56 %) telah mencapai ketuntasan belajar individu, dan 11 siswa
(44%) yang masih memiliki ketuntasan belajar individu dengan nilai rata-rata seluruh siswa
60,17 pada tes hasil belajar I. Dan hasil analisis data pada Siklus II di kelas VI –B sebanyak
25 orang siswa, 22 siswa (88%) telah mencapai ketuntasan belajar individu, dan 3 siswa
(12%) masih memiliki ketuntasan belajar individu dengan nilai rata-rata seluruh siswa 78,5.
Pada siklus II ini ketuntasan belajar klasikal sudah tercapai karena 88% siswa telah mencapai
ketuntasan belajar individu, sehingga pembelajaran tidak dilanjutkan lagi ke siklus III.
Karena telah memenuhi kriteria ketuntasan klasikal, individu dan terjadi
peningkatan rata – rata siswa pada siklus I dan siklus II, maka dari tindakan dan analisis yang
dilakukan dapat disimpulkan bahwa pembelajaran Quantum Teaching dapat meningkatkan
hasil belajar siswa kelas VI SD Negeri 060856 Medan.

.

DAFTAR ISI

Lembar Pengesahan
Daftar Isi
Daftar Tabel
Daftar Gambar

Daftar Lampiran
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah
1.2. Identifikasi Masalah
1.3. Batasan Masalah
1.4. Rumusan Masalah
1.5. Tujuan Penelitian
1.6. Manfaat Penelitian

Halaman
i
ii
iv
v
vi
1
1
6
7
7

7
8

BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Kerangka Teoritis
2.1.1. Pengertian Belajar
2.1.2. Pengertian Hasil Belajar
2.1.3. Model Pembelajaran Quantum Teaching
2.1.3.1.Pengertian Quantum Teaching
2.1.3.2.Asas Utama Quantum Teaching
2.1.3.3.Prinsip – prinsip Quantum Teaching
2.1.3.4.Kerangka Pembelajaran Quantum Teaching
2.2. Materi Pokok
2.2.1. Faktor dan Faktor Persekutuan
2.2.2. Kelipatan dan Kelipatan Persekutuan
2.2.3 Faktor Prima dan Faktorisasi Prima
2.2.4.Menentukan FPB dan KPK
2.3. Contoh Penerapan Quantum Teaching
2.4. Kerangka Konseptual
2.4. Hipotesis Tindakan


9
9
10
10
11
11
12
12
13
15
15
17
18
20
26
29
30

BAB III METODE PENELITIAN

3.1. Lokasi dan Waktu Penelitian
3.2. Bentuk Penelitian
3.3.Jenis Penelitian
3.4. Alat Pengumpul Data
3.4.1. Tes Hasil Belajar
3.4.2. Lembar Observasi
3.5. Prosedur Penelitian
3.6. Indikator Peningkatan Hasil Belajar
3.7. Analisis data untuk melihat signifikan hasil tes belajar I
dan tes hasil belajar II

31
31
31
32
32
32
32
33
39


BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

39

4.1. Hasil Penelitian
4.1.1. SIKLUS I

4.1.1.1. Permasalahan I

4.1.1.2. Alternatif Pemecahan I

4.1.1.3. Pelaksanaan Tindakan I

41
41
41
42

41

4.1.1.4. Observasi I

46

4.1.1.6. Refleksi I

51

4.1.1.5. Analisis Data I
4.1.2. SIKLUS II

4.1.2.1. Permasalahan II

4.1.2.2. Alternatif Pemecahan II

4.1.2.3. Pelaksanaan Tindakan II

49
52
52

52

53

4.1.2.4. Observasi II

54

4.1.2.6. Refleksi II

55

4.1.2.5. Analisis Data II
4.2.Pembahasan Hasil Penelitian

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan
5.2. Saran

DAFTAR PUSTAKA

54
56
60
61

DAFTAR GAMBAR
Gambar 3.1. Prosedur Penelitian Tindakan Kelas
Gambar 4.1. Kesalahan Siswa dalam Memfaktorkan
Gambar 4.2. Kesalahan Siswa dalam Menentukan Kelipatan
Gambar 4.3. Kesalahan Siswa dalam Menentukan Kelipatan
Persekutuan Terkecil
Gambar 4.4.Kesalahan Siswa dalam Menghitung Kelipatan
Terkecil
50

Halaman
36
49
49
50
Persekutuan

DAFTAR TABEL
Tabel 3.1. Pedoman Untuk Melihat Aktivitas Guru
Tabel 4.1. Deskripsi Hasil Observasi Guru dalam Melaksanakan
Pembelajaran pada Siklus I
Tabel 4.2. Deskripsi Hasil Observasi Siswa dalam Melaksanakan
Pembelajaran pada Siklus I
Tabel 4.3. Deskripsi Hasil Observasi Guru dalam Melaksanakan
Pembelajaran pada Siklus II
Tabel 4.5 Deskripsi Hasil Observasi Siswa dalam Melaksanakan
Pembelajaran pada Siklus II

Halaman
35
46
48
53
54

DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus I
Lampiran 2. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus I
Lampiran 3. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus II
Lampiran 4. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus II
Lampiran 5. Lembar Tugas Siswa I
Lampiran 6. Lembar Tugas Siswa II
Lampiran 7. Lembar Tugas Siswa I
Lampiran 8. Lembar Tugas Siswa II
Lampiran 9. Lembar Kerja Siswa II
Lampiran 10. Lembar Kerja Siswa II
Lampiran 11. Kisi – kisi Tes Awal
Lampiran 12. Tes Awal
Lampiran 13 Pedoman Penskoran Tes Awal
Lampiran 14. Alternatif jawaban Tes Awal
Lampiran 15.Kisi – Kisi Hasil Belajar
Lampiran 16.Lembar Validasi Tes Awal
Lampiran 17. Tes Hasil Belajar
Lampiran 18. Alternatif jawaban Tes Hasil Belajar
Lampiran 19. Pedoman Penskoran Tes hasil Belajar
Lampiran 20. Lembar Validitas
Lampiran 21. Lembar Validator
Lampiran 22.. Lembar Observasi Kegiatan Guru
Lampiran 23. Lembar Observasi Kegiatan Guru
Lampiran 24. Lembar Observasi Kegiatan Guru
Lampiran 25. Lembar Observasi Kegiatan Guru
Lampiran 26. Lembar Observasi Kegiatan Siswa
Lampiran 27. Lembar Observasi Kegiatan Siswa
Lampiran 28 Lembar Observasi Kegiatan Siswa
Lampiran 29. Lembar Observasi Kegiatan Siswa
Lampiran 30. Hasil Tes Awal
Lampiran 31. Hasil Tes Belajar Siklus I dan II
Lampiran 32. Pengujian Hipo tesis
Lampiran 33.Dokumentasi Penelitian

63
67
72
75
78
79
80
81
82
85
88
89
91
92
94
95
96
97
98
100
101
102
104
106
108
110
111
112
113
114
116
118
125

BAB I
PENDAHULUAN
1.1

Latar Belakang Masalah
Pendidikan adalah hal yang sangat penting bagi suatu bangsa agar bangsa tersebut

dapat meningkatkan kualitas SDM yang dimilikinya. Dengan SDM yang berkualitas maka
dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat sehingga secara tidak langsung akan
menjadikan bangsa tersebut semakin maju. Oleh karena itu setiap bangsa pasti akan berusaha
untuk menjaga dan meningkatkan kualitas pendidikannya.
Saat ini kualitas pendidikan Indonesia cenderung memprihatinkan. Apabila
dibandingkan dengan negara-negara tetangga, Indonesia masih cukup tertinggal kualitas
pendidikannya. Pemerintah pasti akan berusaha untuk meningkatkan kualitas pendidikan
Indonesia mulai dari jenjang pendidikan dasar maupun menengah. Namun saat ini kualitas
Pendidikan Indonesia, khususnya dalam bidang matematika masih belum membahagiakan.
Hal ini dikarenakan terjadi pula masalah dalam pendidikan matematika. Hal ini senada
dengan (http://asrinurhafsari.blogspot.com/).
“Hasil penelitian TIMMS yang dilakukan oleh Frederick K. S. Leung pada tahun
2003, jumlah jam pengajaran matematika di Indonesia jauh lebih banyak
dibandingkan Malaysia dan Singapura. Dalam satu tahun, siswa kelas 8 di Indonesia
rata-rata mendapat 169 jam pelajaran matematika. Sementara di Malaysia hanya
mendapat 120 jam dan Singapura 112 jam. Namun, hasil penelitian yang
dipublikasikan di Jakarta pada 21 Desember 2006 itu menyebutkan, prestasi Indonesia
berada jauh di bawah kedua negara tersebut. Prestasi matematika siswa Indonesia
hanya menembus skor rata-rata 411. Sementara itu, Malaysia mencapai 508 dan
Singapura 605 (400= rendah, 475 = menengah, 550 = tinggi, dan 625 = tingkat
lanjut). Waktu yang dihabiskan siswa Indonesia di sekolah tidak sebanding dengan
prestasi yang diraih”.
Mata pelajaran matematika ada di setiap tingkatan sekolah, mulai dari tingkatan yang
paling rendah TK (matematika awal seperti mengenal angka dan berhitung sederhana), SD,
SMP maupun SMA dan SMK. Seperti Menurut Cockroft (Abdurrahman, 2009 : 253):

“Menurut Cockroft (1982: 1 – 5) mengemukakan bahwa matematika perlu diajarkan
kepada siswa karena (1) selalu digunakan dalam segala segi kehidupan, (2) semua
bidang studi memerlukan bidang ketrampilan bidang matematika yang sesuai, (3)
merupakan sarana komunikasi yang kuat, singkat, dan jelas, (4) dapat digunakan
untuk menyajikan informasi daalm berbagai cara, (5) meningkatkan kemampuan
logis, ketelitian, dan kesadaran keruangan, dan (6) memberikan kepuasan terhadap
usaha memecahkan yang menantang”.
Banyak manfaat yang akan diperoleh dari belajar matematika. Baik itu untuk
kehidupan sehari-hari maupun untuk dasar ilmu-ilmu lainnya. Akan tetapi banyak pula siswa
yang tidak suka pada pelajaran matematika. Banyak juga anak yang beranggapan bahwa
matematika adalah pelajaran yang sulit dan membosankan.
Dikatakan sulit karena matematika adalah pelajaran tentang hal-hal yang abstrak
sehingga sulit untuk dipahami. Sementara matematika dianggap membosankan karena
matematika hanya belajar mengenai angka-angka saja. Selain itu kurangnya peranan siswa
dalam pembelajaran menyebabkan siswa tidak berminat terhadap pelajaran matematika
karena siswa harus menerima ilmu yang diberikan oleh guru saja.
Kebanyakan

guru

dalam

pembelajaran

matematika

adalah

menggunakan

pembelajaran yang konvensional, yaitu guru dipandang sebagai sumber pengetahuan dan
siswa hanya perlu menerima pengetahuan tersebut tanpa harus terlibat secara maksimal
dalam proses di kelas.
Peran guru disini sangatlah penting. Guru harus memperhatikan emosi dan psikologis
siswa sehingga suasana belajarnya menyenangkan. Guru yang berkualitas akan berusaha
meningkatkan prestasi siswa-siswanya. Namun, kebanyakan guru kurang berinteraksi dengan
para siswanya saat pembelajaran. Hal itu mengakibatkan konsentrasi dan pemahaman mereka
terhadap materi pelajaran tidak maksimal.
Dalam proses belajar mengajar matematika hendaknya guru berupaya agar siswa
terlibat secara aktif untuk menemukan kembali konsep-konsep matematika. Dengan kata lain,

proses pembelajaran tidak didominasi oleh guru, sehingga interaksi antara guru dengan siswa
dapat terjalin. Dengan cara demikian, siswa dapat termotivasi untuk belajar.
Selain itu guru juga harus mempersiapkan segala sesuatunya sebelum mengajar, yaitu
memilih metode dan media yang baik dalam pembelajaran agar pembelajaran yang terjadi di
kelas bukan hanya pembelajaran matematika yang konvensional. Dengan menggunakan
media pembelajaran atau alat peraga, materi yang tadinya sulit dapat diterangkan secara lebih
mudah dan jelas, sehingga siswa akan merasa lebih senang dalam belajar matematika.
Dalam pembelajaran matematika sering terlihat siswa kurang aktif dalam mengikuti
pembelajaran, keberanian siswa untuk bertanya kepada guru sangat rendah, apabila ditanya
oleh guru tidak ada yang mau menjawab, jika tidak ditunjuk.
Prinsip utama belajar matematika adalah untuk memperbaiki dan menyiapkan
aktivitas belajar yang bermanfaat bagi siswa yang bertujuan untuk beralih dari paradigma
mengajar matematika ke belajar matematika, keterkaitan siswa secara aktif dalam
pembelajaran harus ditunjang dengan disediakannya aktivitas belajar yang khusus sehingga
siswa dapat melakukan “doing math” untuk menemukan dan membangun matematika
dengan fasilitas oleh guru.
Dari hasil observasi awal yang dilakukan peneliti pada tanggal 6 Mei 2012 berupa tes
awal yang berkaitan dengan faktor persekutuan terbesar (FPB) dan kelipatan persekutuan
terkecil (KPK) (Lampiran 30 halaman 114) kepada 25 siswa kelas V SD N 060856 Medan
terdapat beberapa kesalahan sehingga pembelajaran ini bagi siswa sulit menerimanya.
Sebagai jawaban faktor tersebut adalah :
1. Ada siswa yang kurang menguasai materi faktor persekutuan terbesar (FPB) dan
kelipatan persekutuan terkecil (KPK)
2. Ada siswa yang kurang teliti dalam melakukan perhitungan

Menurut Djamarah dan Zain (2002:143) keberhasilan proses belajar dipengaruhi oleh
model pembelajaran yang dapat mengaktifkan siswa dalam aktivitas belajar. Slameto (2003:
92) juga mengatakan bahwa proses pembelajaran yang efektif dapat dicapai bila guru
menggunakan strategi pembelajaran yang baik. Mengingat pentingnya penguasaan
matematika oleh siswa maka guru perlu berupaya meningkatkan kualitas pembelajaran
dengan melakukan beberapa usaha perbaikan, terutama dalam proses pembelajaran yang
dilakukan oleh guru. Salah satu usaha yang dapat dilakukan adalah menerapkan model
pembelajaran yang mampu menciptakan lingkungan belajar yang kondusif, efektif, dan
menyenangkan bagi siswa. Sehingga siswa tertarik untuk mengikuti proses belajar mengajar.
Berdasarkan uraian di atas penulis tertarik untuk menumbuhkan sendiri minat belajar
siswa untuk tertarik belajar. Oleh karena itu peneliti ingin melakukan penelitian dengan
menerapkan pembelajaran Quantum Teaching dalam upaya meningkatkan hasil belajar siswa.
Model pembelajaran Quantum Teaching berfokus pada hubungan dinamis dalam lingkungan
kelas.
Hubungan dinamis yang tercipta berguna untuk menarik keterlibatan siswa dalam
proses pembelajaran. Quantum Teaching adalah penggubahan bermacam-macam interaksi
yang ada di dalam dan di sekitar momen belajar. Interaksi-interaksi ini mencakup unsurunsur untuk belajar efektif yang mempengaruhi kesuksesan siswa. Interaksi - interaksi ini
mengubah kemampuan dan bakat alamiah siswa menjadi ilmu yang akan bermanfaat bagi
mereka sendiri dan orang lain. Quantum Teaching mencakup petunjuk spesifik untuk
menciptakan lingkungan belajar yang efektif, merancang pembelajaran menyampaikan isi
dan memudahkan proses belajar (Deporter,dkk,2000 : 32).
Menurut Deporter (2000 : 39) Kerangka pembelajaran TANDUR (Tumbuhkan,
Alami, Namai, Demonstrasikan, Ulangi, dan Rayakan) dalam model pembelajaran Quantum
Teaching mencerminkan gaya mengajar progresif dan menjamin siswa menjadi tertarik,

karena kerangka TANDUR memastikan bahwa mengalami pembelajaran, berlatih,
menjadikan isi pelajaran nyata bagi diri mereka dan mencapai sukses.
Sebelumnya penelitian Quantum Teaching ini telah diteliti oleh Rohani Klara pada
materi pokok bangun ruang sisi datar diperoleh 86,48% dari 37 siswa tuntas sedangkan yang
tidak tuntas sedangkan yang tidak tuntas hanya 13,52%. Kelemahan penelitian ini peneliti
tidak menguasai dengan baik model pembelajaran Quantum Teaching sehingga peneliti tidak
dapat menerapkan model Quantum Teaching dengan baik.
Berdasarkan uraian di atas peneliti merasa tertarik untuk mengadakan penelitian
tentang

“PENERAPAN

MODEL

PEMBELAJARAN

QUANTUM

TEACHING

DALAM UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI
POKOK

FAKTOR

PERSEKUTUAN TERBESAR

(FPB) DAN KELIPATAN

PERSEKUTUAN TERKECIL (KPK) KELAS VI SD N 060856 MEDAN T.A.
2012/2013”.
1.2

Identifikasi Masalah
1. Prestasi siswa dalam mata pelajaran matematika masih rendah.
2. Masih adanya kesan bahwa pelajaran

matematika membosankan dan sulit

dipahami.
3. Sebagian besar guru SD berpendapat bahwa matematika adalah mata pelajaran
yang kurang digemari.
4. Perlunya penerapan model pembelajaran yang lebih menarik, efektif dan efisien.

1.3

Batasan Masalah
Karena cukup luasnya ruang lingkup permasalahan tidak semua yang diidentifikasi

dijadikan bahan kajian maka peneliti membatasi masalah dalam penelitian ini yaitu

1. Model pembelajaran menggunakan kerangka TANDUR (Tumbuhkan, Alami,
Namai, Demonstrasikan, Ulangi dan Rayakan)
2. Pada materi faktor persekutuan terbesar (FPB) dan kelipatan persekutuan terkecil
(KPK) dengan subjek penelitian adalah siswa kelas VI SD N 060856 Medan”.
1.4

Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, dapat dirumuskan rumusan masalah,

yaitu:
1. Bagaimana hasil belajar siswa pada materi faktor persekutuan terbesar (FPB) dan
kelipatan persekutuan terkecil (KPK) yang diajarkan dengan model pembelajaran
Quantum Teaching di kelas VI SD N 060856 Medan ?
2. Apakah penerapan model pembelajaran Quantum Teaching dapat meningkatkan
hasil belajar siswa pada materi faktor persekutuan terbesar (FPB) dan kelipatan
persekutuan terkecil (KPK) di kelas VI SD N 060856 Medan?
1.5

Tujuan Penelitian
Sejalan dengan rumusan masalah yang telah dikemukakan di atas, maka penelitian ini

bertujuan untuk mengetahui :
1. Hasil belajar siswa pada materi faktor persekutuan terbesar (FPB) dan kelipatan
persekutuan terkecil (KPK) yang diajarkan dengan model pembelajaran Quantum
Teaching di kelas VI SD N 060856 Medan.
2. Untuk mengetahui penerapan model pembelajaran Quantum Teaching dapat
meningkatkan hasil belajar siswa pada materi faktor persekutuan terbesar (FPB)
dan kelipatan persekutuan terkecil (KPK) di kelas VI SD N 060856 Medan.
1.6

Manfaat Penelitian
Hasil dari pelaksanaan penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai

berikut:

1. Bagi guru, sebagai salah satu alternatif pembelajaran bagi guru bidang studi matematika
untuk menggunakan penerapan model Quantum Teaching sehingga dapat menvariasikan
model pembelajaran pada proses belajar mengajar untuk meningkatkan hasil belajar
siswa.
2. Bagi siswa dapat meningkatkan hasil belajar matematika siswa.
3. Bagi sekolah, penerapan model Quantum Teaching dapat menjadi bahan pertimbangan
untuk menetapkan suatu kebijakkan dalam upaya memperbaiki mutu pendidikan.
4. Bagi peneliti, hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi landasan dalam penelitian
selanjutnya dengan cakupan yang lebih luas.

BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis data dan hasil observasi dapat diambil beberapa simpulan

sebagai berikut :

1. Dari hasil analisis data pada Siklus I di kelas VI - a sebanyak 25 orang siswa,

terdapat 14 siswa (56%) telah mencapai nilai  65, dan 11 siswa (44%) masih

memiliki nilai  65 dengan nilai rata-rata seluruh siswa 60,17 pada tes hasil
belajar I.

2. Dari hasil analisis data pada Siklus II di kelas VI- b sebanyak 25 orang siswa,

terdapat 22 siswa (88%) telah mencapai nilai  65, dan 3 siswa (12%) masih

memiliki nilai  65 dengan nilai rata-rata seluruh siswa 78,5 pada tes hasil
belajar II.

3. Penerapan pembelajaran Quantum Teaching dapat meningkatkan hasil belajar

siswa pada materi faktor persekutuan terbesar (FPB) dan kelipatan persekutuan

terkecil (KPK) di kelas VI SD Negeri 060856 Medan. Hal ini dapat terlihat

dari peningkatan nilai rata – rata pada siklus I yaitu 60,17 menjadi 78,5 pada
siklus II dengan persentase ketuntasan klasikal pada siklus I (nilai  65) yaitu

56 % menjadi 88% pada siklus II.

5.2. Saran
:

Berdasarkan simpulan penelitian, bahwa saran (rekomendasi) yang diajukan adalah
a. Kepada guru matematika hendaknya mulai menerapkan model yang berpusat pada

siswa, salah satunya penggunaan Quantum Teaching untuk meningkatkan hasil

belajar siswa.

b. Kepada guru matematika diharapkan selalu mengadakan evaluasi dan refleksi pada

akhir pembelajaran yang telah dilakukan dan lebih baik setiap akhir pertemuan
dilakukan

evaluasi,

sehingga

kesulitan

yang

mempengaruhi

keberhasilan

pembelajaran baik yang dialami baik temuan oleh guru maupun siswa pada
pembelajaran dapat diatasi dengan sesegera mungkin.

c. Kepada kepala sekolah SD Negeri 060856 Medan, agar dapat mengkoordinasikan

guru-guru untuk menerapkan pembelajaran dengan model pembelajaran Quantum
Teaching untuk meningkatkan hasil belajar siswa.

d. Kepada peneliti lanjutan agar hasil dan perangkat penelitian ini dapat dijadikan
pertimbangan untuk menerapkan pembelajaran dengan model Quantum Teaching
pada subbahasan faktor persekutuan terbesar (FPB) dan kelipatan persekutuan

terkecil (KPK) ataupun subbahasan yang lain dan dapat dikembangkan untuk
penelitian selanjutnya.

Dokumen yang terkait

PENERAPAN PEMBELAJARAN BERBASIS KONTEKSTUAL UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA PADA POKOK BAHASAN SEL DAN JARINGAN DI SMU NEGERI 2 SAMPANG

0 32 1

APLIKASI MODEL PEMBELAJARAN QUANTUM TEACHING DENGAN MEDIA VIDEO PEMBELAJARAN UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPA POKOK BAHASAN DAUR HIDUP HEWAN SISWA KELAS IV SDN SUMBERSARI 02 JEMBER

0 7 19

SOAL UH MATEMATIKA KELAS 4 SEMESTER 1 BAB KELIPATAN DAN FAKTOR PERSEKUTUAN

1 26 2

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS IV SD NEGERI 1 GUNUNG RAYA TAHUN PELAJARAN 2012/2013

0 13 44

PENERAPAN MODEL QUANTUM TEACHING DAN SEQIP UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPA KELAS V SD NEGERI 8 METRO SELATAN

2 16 47

PENERAPAN MODEL QUANTUM TEACHING UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN GEOGRAFI SISWA KELAS XI IPS SMA NEGERI 1 KALIREJO

0 5 53

MENENTUKAN KELIPATAN PERSEKUTUAN TERKECIL (KPK) DAN FAKTOR PERSEKUTUAN TERBESAR (FPB) DENGAN MENGGUNAKAN METODE “PEBI” Suci Yuniati

0 1 17

PEMANFAATAN MODEL PEMBELAJARAN QUANTUM TEACHING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN EKONOMI

0 0 10

1 PENERAPAN MODEL INKUIRIUNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PADA POKOK BAHASAN GERAK

0 0 9

PENERAPAN MODEL QUANTUM TEACHING UNTUK MENINGKATKAN VERBAL-LINGUISTIK SISWA PADA PEMBELAJARAN IPS Roni Rodiyana PGSD-Universitas Majalengka ABSTRAK - PENERAPAN MODEL QUANTUM TEACHING UNTUK MENINGKATKAN VERBAL-LINGUISTIK SISWA PADA PEMBELAJARAN IPS

1 1 12