ANALISIS KEBANGKRUTAN PERUSAHAAN DENGAN MENGGUNAKAN METODE Z-SCORE ALTMAN PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR KHUSUSNYA INDUSTRI KABELYANG TERDAFTAR DI BEI.
ANALIS
SIS KEBAN
NGKRUTAN
N PERUSA
AHAAN
DENGA
AN MENGG
GUNAKAN
N METODE Z-SCORE ALTMAN PADA
PERUSAHAAN MANUFAKT
M
TUR KHUSUSNYA IN
NDUSTRI KABEL
K
YANG TE
ERDAFTAR
R DI BEI
SKRIPSI
U
Melenngkapi Tugass-tugas dan Memenuhi
M
S
Syarat Guna Mencapai
Diajukan Untuk
Gelarr Sarjana Ekkonomi Jurussan Manajem
men Pada Faakultas Ekonnomi
Unniversitas M
Muhammadiyyah Surakartaa
Diisusun Oleh :
Haanif Setyawaan
B 100 060 2244
FAKUL
LTAS EKO
ONOMI
UN
NIVERSIT
TAS MUH
HAMMAD
DIYAH SU
URAKART
TA
2010
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Perkembangan posisi keuangan mempunyai arti yang sangat penting bagi
suatu perusahaan. Untuk mengetahui kondisi suatu perusahaan tidak bisa
dilihat dari sisi fisiknya saja, tetapi juga harus dilihat dari unsur keuangannya,
karena unsur keuangan yang tidak sehat dapat mengakibatkan suatu
perusahaan mengalami kebangkrutan. Untuk menghindari hal tersebut,
seorang manajer harus selalu berusaha agar perusahaannya dapat berjalan.
Kondisi keuangan merupakan faktor penting yang menjadi tolak ukur
untuk mengetahui sejauh mana perusahaan mampu menjaga kelancaran
operasi agar tidak terganggu. Salah satu cara mengetahui kondisi atau
keadaan suatu perusahaan adalah dengan cara menganalisis laporan
keuangan. Analisis laporan keuangan merupakan alat yang sangat penting
untuk memperoleh informasi yang berkaitan dengan posisi keuangan serta
hasil-hasil yang telah dicapai sehubungan dengan pemilihan strategi
perusahaan yang telah diterapkan. Dengan melakukan analisis laporan
keuangan perusahaan, maka pemimpin perusahaan dapat mengetahui keadaan
serta perkembangan financial perusahaan serta hasil-hasil yang telah dicapai
waktu lampau dan di waktu yang sedang berjalan. Selain itu dengan
melakukan analisis keuangan di waktu lampau, dapat diketahui kelemahankelemahan perusahaan serta hasil-hasilnya yang dianggap cukup baik, dan
mengetahui potensi kebangkrutan perusahaan tersebut (Adnan & Kurniasih,
2000).
Tingkat kesehatan perusahaan penting artinya bagi perusahaan untuk
meningkatkan efisiensi dalam menjalankan usahanya, sehingga kemampuan
untuk memperoleh keuntungan dapat ditingkatkan dan untuk menghindari
adanya potensi kebangkrutan. Dengan analisis tingkat kesehatan keuangan,
maka akan dapat dinilai kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajibankewajiban jangka pendeknya, struktur modal perusahaan, distribusi
aktivanya, keefektifan penggunaan aktivanya, hasil usaha atau pendapatan
yang telah dicapai, beban-beban tetap yang harus dibayar serta memprediksi
potensi kebangkrutan yang akan dialami (Adnan & Kurniasih, 2000).
Resiko kebangkrutan sebuah perusahaan dapat dilihat dan diukur melalui
laporan keuangan, dengan cara melakukan analisa terhadap laporan keuangan
yang dikeluarkan oleh perusahaan yang kebangkrutan. Analisis laporan
keuangan merupakan alat yang sangat penting untuk mengetahui posisi
keuangan perusahaan, serta hasil-hasil yang telah dicapai sehubungan dengan
pemilih strategi perusahaan yang telah dilaksanakan. Dengan melakukan
analisis laporan keuangan perusahaan maka pimpinan perusahaan dapat
mengetahui keadaan dan perkembangan financial perusahaan serta hasil-hasil
yang telah dicapai waktu lampau dan di waktu yang sedang berjalan (Adnan
dan Ehan, 2000).
Dalam prakteknya dan dalam penelitiannya empiris, kesulitan keuangan
sulit untuk di didefinisikan; kesulitan semacam ini bisa berarti mulai dari
kesulitan liquiditas (jangka pendek) yang merupakan kesulitan keuangan
yang paling ringan sampai kepernyataan kebangkrutan yang merupakan
kesulitan paling berat.
Perusahaan juga harus menjaga kinerja keuangan agar terhindar dari
kebangkrutan. Untuk itu diperlukan suatu analisis kebangkrutan untuk
memperoleh peringatan awal kebangkrutan. Semakin awal tanda-tanda
kebangkrutan tersebut, semakin baik bagi pihak manajemen, karena
manajemen bisa melakukan perbaikan - perbaikan pihak kreditur dan juga
pihak pemegang saham bisa melakukan persiapan-persiapan. Untuk
mengatasi berbagai kemungkinan yang buruk.
Untuk menganalisa kebangkrutan perusahaan diperlukan prosedur
perhitungan
melalui
laporan
keuangan.
Salah
satu
teknik
analisa
kebangkrutan perusahaan yang dilakukan adalah menggunakan analisa
diskriminan yang pertama kali di kembangkan oleh “Edward I Altman” yang
digunakan untuk meramalkan apakah suatu perusahaan akan bangkrut dalam
beberapa tahun mendatang. Altman telah mengkombinasikan beberapa rasio
menjadi model prediksi dengan alat statistik, yaitu analisis diskriminan yang
digunakan untuk memprediksi model yang dinilai (Z) Z–score adalah nilai
yang ditentukan dari tingkat kemungkinan kebangkrutan perusahaan.
Obyek yang digunakan dalam penelitian ini adalah sektor kabel pada
2005-2007 sehingga dari uraian diatas maka penulis mencoba mengadakan
penelitian
tentang
“Analisis
kebangkrutan
perusahaan
dengan
menggunakan metode Z-score Altman pada perusahaan manufaktur
khususnya industri kabel yang terdaftar di BEI”.
B. Perumusan Masalah
Prestasi perusahaan dapat dinilai dari besarnya kinerja keuangan periode
tertentu dan laporan keuangan suatu perusahaan menjelaskan kekuatan dan
kelemahan keuangan perusahaan maka dari itu uraian diatas yang
dikemukakan berdasarkan latar belakang masalah yang diperoleh adalah:
“Apakah di perusahaan kabel yang terdaftar di BEI mempunyai kecendrungan
bangkrut, tidak bangkrut, atau terletak pada daerah rawan?”
C. Batasan Masalah
1.
Laporan keuangan digunakan pada sektor kabel yang terdaftar di BEI
pada periode 2005,2006,2007.
2.
Data yang diambil dari Indonesia Capital Market Directory antara tahun
2005,2006,2007, dari sektor kabel yaitu : PT. GT Kabel Indonesia Tbk,
PT. Jembo Cable Company Tbk, PT. Kabelindo Murni Tbk, PT. Supreme
Cable Manufacturing & Commerce Tbk, PT. Sumi Indo Kabel Tbk, PT.
Voksel Electric Tbk.
D. Tujuan Penelitian
Penelitian ini dilakukan pada dasarnya mempunyai tujuan sebagai berikut :
1.
Untuk mengetahui apakah perusahaan kabel mempunyai kecenderungan
untuk bangkrut, tidak bangkrut, atau terletak pada daerah rawan.
2.
Untuk membuktikan bahwa metode Z-score dapat digunakan dalam
memprediksi terjadinya kebangkrutan pada perusahaan perusahaan kabel
Tbk.
E. Manfaat Penelitian
1. Bagi Penulis
Untuk menambah pengetahuan dan mencoba menerapkan ilmu yang
diperoleh dalam memprediksi kebangkrutan suatu kegiatan usaha.
2. Bagi Perusahaan
Dengan membandingkan ratio keuangan dari tahun ke tahun kondisi intern
pabrik terutama kondisi keuangan dapat diketahui dengan menganalisis
laporan
keuangan
dapat
diketahui
perusahaan
mengawali
awal
kebangkrutan, dan dapat memberikan gambaran bagi manajemen terhadap
perkembangan pabrik yang berkaitan dengan masalah keuangan.
3. Bagi Investor
Untuk memberikan gambaran bagi investor dan calon investor terhadap
perkembangan perusahaan yang berkaitan dengan masalah keuangan yang
dijadikan sebagai acuan pengambilan keputusan.
F. Sistematika Penulisan
Dalam penulisan skripsi, yang merupakan laporan hasil penelitian ini
terbagi mejadi 5 bab, yang masing-masing adalah :
BAB I
PENDAHULUAN
Membahas tentang latar belakang masalah, perumusan masalah,
batasan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitaian dan
sistematika penulisan.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Menguraikan teori-teori yang mendasari pembahasan secara detail
dan dipergunakan sebagai dasar untuk menganalisis data-data yang
diperoleh di perusahaan.
BAB III METODE PENELITIAN
Berisi tentang jenis penelitian, populasi dan sampel data dan
sumber data variable penelitian, dan metode analisis data.
BAB IV HASIL DAN ANALISIS DATA
Merupakan isi pokok dari laporan penelitian (skripsi) tentang
gambaran
umum
perusahaan,
hasil
analisis
data
dan
pembahasannya.
BAB V
PENUTUP
Berisikan tentang kesimpulan dari pembahasan skripsi berdasarkan
analisis yang telah dilakukan serta saran-saran untuk di sampaikan
kepada obyek penelitian atau bagi peneliti selanjutnya.
SIS KEBAN
NGKRUTAN
N PERUSA
AHAAN
DENGA
AN MENGG
GUNAKAN
N METODE Z-SCORE ALTMAN PADA
PERUSAHAAN MANUFAKT
M
TUR KHUSUSNYA IN
NDUSTRI KABEL
K
YANG TE
ERDAFTAR
R DI BEI
SKRIPSI
U
Melenngkapi Tugass-tugas dan Memenuhi
M
S
Syarat Guna Mencapai
Diajukan Untuk
Gelarr Sarjana Ekkonomi Jurussan Manajem
men Pada Faakultas Ekonnomi
Unniversitas M
Muhammadiyyah Surakartaa
Diisusun Oleh :
Haanif Setyawaan
B 100 060 2244
FAKUL
LTAS EKO
ONOMI
UN
NIVERSIT
TAS MUH
HAMMAD
DIYAH SU
URAKART
TA
2010
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Perkembangan posisi keuangan mempunyai arti yang sangat penting bagi
suatu perusahaan. Untuk mengetahui kondisi suatu perusahaan tidak bisa
dilihat dari sisi fisiknya saja, tetapi juga harus dilihat dari unsur keuangannya,
karena unsur keuangan yang tidak sehat dapat mengakibatkan suatu
perusahaan mengalami kebangkrutan. Untuk menghindari hal tersebut,
seorang manajer harus selalu berusaha agar perusahaannya dapat berjalan.
Kondisi keuangan merupakan faktor penting yang menjadi tolak ukur
untuk mengetahui sejauh mana perusahaan mampu menjaga kelancaran
operasi agar tidak terganggu. Salah satu cara mengetahui kondisi atau
keadaan suatu perusahaan adalah dengan cara menganalisis laporan
keuangan. Analisis laporan keuangan merupakan alat yang sangat penting
untuk memperoleh informasi yang berkaitan dengan posisi keuangan serta
hasil-hasil yang telah dicapai sehubungan dengan pemilihan strategi
perusahaan yang telah diterapkan. Dengan melakukan analisis laporan
keuangan perusahaan, maka pemimpin perusahaan dapat mengetahui keadaan
serta perkembangan financial perusahaan serta hasil-hasil yang telah dicapai
waktu lampau dan di waktu yang sedang berjalan. Selain itu dengan
melakukan analisis keuangan di waktu lampau, dapat diketahui kelemahankelemahan perusahaan serta hasil-hasilnya yang dianggap cukup baik, dan
mengetahui potensi kebangkrutan perusahaan tersebut (Adnan & Kurniasih,
2000).
Tingkat kesehatan perusahaan penting artinya bagi perusahaan untuk
meningkatkan efisiensi dalam menjalankan usahanya, sehingga kemampuan
untuk memperoleh keuntungan dapat ditingkatkan dan untuk menghindari
adanya potensi kebangkrutan. Dengan analisis tingkat kesehatan keuangan,
maka akan dapat dinilai kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajibankewajiban jangka pendeknya, struktur modal perusahaan, distribusi
aktivanya, keefektifan penggunaan aktivanya, hasil usaha atau pendapatan
yang telah dicapai, beban-beban tetap yang harus dibayar serta memprediksi
potensi kebangkrutan yang akan dialami (Adnan & Kurniasih, 2000).
Resiko kebangkrutan sebuah perusahaan dapat dilihat dan diukur melalui
laporan keuangan, dengan cara melakukan analisa terhadap laporan keuangan
yang dikeluarkan oleh perusahaan yang kebangkrutan. Analisis laporan
keuangan merupakan alat yang sangat penting untuk mengetahui posisi
keuangan perusahaan, serta hasil-hasil yang telah dicapai sehubungan dengan
pemilih strategi perusahaan yang telah dilaksanakan. Dengan melakukan
analisis laporan keuangan perusahaan maka pimpinan perusahaan dapat
mengetahui keadaan dan perkembangan financial perusahaan serta hasil-hasil
yang telah dicapai waktu lampau dan di waktu yang sedang berjalan (Adnan
dan Ehan, 2000).
Dalam prakteknya dan dalam penelitiannya empiris, kesulitan keuangan
sulit untuk di didefinisikan; kesulitan semacam ini bisa berarti mulai dari
kesulitan liquiditas (jangka pendek) yang merupakan kesulitan keuangan
yang paling ringan sampai kepernyataan kebangkrutan yang merupakan
kesulitan paling berat.
Perusahaan juga harus menjaga kinerja keuangan agar terhindar dari
kebangkrutan. Untuk itu diperlukan suatu analisis kebangkrutan untuk
memperoleh peringatan awal kebangkrutan. Semakin awal tanda-tanda
kebangkrutan tersebut, semakin baik bagi pihak manajemen, karena
manajemen bisa melakukan perbaikan - perbaikan pihak kreditur dan juga
pihak pemegang saham bisa melakukan persiapan-persiapan. Untuk
mengatasi berbagai kemungkinan yang buruk.
Untuk menganalisa kebangkrutan perusahaan diperlukan prosedur
perhitungan
melalui
laporan
keuangan.
Salah
satu
teknik
analisa
kebangkrutan perusahaan yang dilakukan adalah menggunakan analisa
diskriminan yang pertama kali di kembangkan oleh “Edward I Altman” yang
digunakan untuk meramalkan apakah suatu perusahaan akan bangkrut dalam
beberapa tahun mendatang. Altman telah mengkombinasikan beberapa rasio
menjadi model prediksi dengan alat statistik, yaitu analisis diskriminan yang
digunakan untuk memprediksi model yang dinilai (Z) Z–score adalah nilai
yang ditentukan dari tingkat kemungkinan kebangkrutan perusahaan.
Obyek yang digunakan dalam penelitian ini adalah sektor kabel pada
2005-2007 sehingga dari uraian diatas maka penulis mencoba mengadakan
penelitian
tentang
“Analisis
kebangkrutan
perusahaan
dengan
menggunakan metode Z-score Altman pada perusahaan manufaktur
khususnya industri kabel yang terdaftar di BEI”.
B. Perumusan Masalah
Prestasi perusahaan dapat dinilai dari besarnya kinerja keuangan periode
tertentu dan laporan keuangan suatu perusahaan menjelaskan kekuatan dan
kelemahan keuangan perusahaan maka dari itu uraian diatas yang
dikemukakan berdasarkan latar belakang masalah yang diperoleh adalah:
“Apakah di perusahaan kabel yang terdaftar di BEI mempunyai kecendrungan
bangkrut, tidak bangkrut, atau terletak pada daerah rawan?”
C. Batasan Masalah
1.
Laporan keuangan digunakan pada sektor kabel yang terdaftar di BEI
pada periode 2005,2006,2007.
2.
Data yang diambil dari Indonesia Capital Market Directory antara tahun
2005,2006,2007, dari sektor kabel yaitu : PT. GT Kabel Indonesia Tbk,
PT. Jembo Cable Company Tbk, PT. Kabelindo Murni Tbk, PT. Supreme
Cable Manufacturing & Commerce Tbk, PT. Sumi Indo Kabel Tbk, PT.
Voksel Electric Tbk.
D. Tujuan Penelitian
Penelitian ini dilakukan pada dasarnya mempunyai tujuan sebagai berikut :
1.
Untuk mengetahui apakah perusahaan kabel mempunyai kecenderungan
untuk bangkrut, tidak bangkrut, atau terletak pada daerah rawan.
2.
Untuk membuktikan bahwa metode Z-score dapat digunakan dalam
memprediksi terjadinya kebangkrutan pada perusahaan perusahaan kabel
Tbk.
E. Manfaat Penelitian
1. Bagi Penulis
Untuk menambah pengetahuan dan mencoba menerapkan ilmu yang
diperoleh dalam memprediksi kebangkrutan suatu kegiatan usaha.
2. Bagi Perusahaan
Dengan membandingkan ratio keuangan dari tahun ke tahun kondisi intern
pabrik terutama kondisi keuangan dapat diketahui dengan menganalisis
laporan
keuangan
dapat
diketahui
perusahaan
mengawali
awal
kebangkrutan, dan dapat memberikan gambaran bagi manajemen terhadap
perkembangan pabrik yang berkaitan dengan masalah keuangan.
3. Bagi Investor
Untuk memberikan gambaran bagi investor dan calon investor terhadap
perkembangan perusahaan yang berkaitan dengan masalah keuangan yang
dijadikan sebagai acuan pengambilan keputusan.
F. Sistematika Penulisan
Dalam penulisan skripsi, yang merupakan laporan hasil penelitian ini
terbagi mejadi 5 bab, yang masing-masing adalah :
BAB I
PENDAHULUAN
Membahas tentang latar belakang masalah, perumusan masalah,
batasan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitaian dan
sistematika penulisan.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Menguraikan teori-teori yang mendasari pembahasan secara detail
dan dipergunakan sebagai dasar untuk menganalisis data-data yang
diperoleh di perusahaan.
BAB III METODE PENELITIAN
Berisi tentang jenis penelitian, populasi dan sampel data dan
sumber data variable penelitian, dan metode analisis data.
BAB IV HASIL DAN ANALISIS DATA
Merupakan isi pokok dari laporan penelitian (skripsi) tentang
gambaran
umum
perusahaan,
hasil
analisis
data
dan
pembahasannya.
BAB V
PENUTUP
Berisikan tentang kesimpulan dari pembahasan skripsi berdasarkan
analisis yang telah dilakukan serta saran-saran untuk di sampaikan
kepada obyek penelitian atau bagi peneliti selanjutnya.