HUBUNGAN SUPERVISI KEPALA SEKOLAH DAN PARTISIPASI GURU DALAM MENGAMBIL KEPUTUSAN DENGAN KINERJA GURU SMP NEGERI DI KOTA BINJAI.

ABSTRAK
SYAMSURIZAL. Hubungan Supervisi Kepala Sekolah dan Partisipasi Guru
Dalam Mengambil Keputusan dengan Kinerja Guru SMP negeri di Kota Binjai.
Tesis . Program Pascasarjana Universitas Negeri Medan. 20 l 0
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan supervisi kepala
sekolah {Xt) dan partisipasi guru dalam mengambil keputusan (X2) dengan
kinerja guru (Y) baik secara sendiri - sendiri maupun secara bersama - sama.
Penelitian ini dilaksanakan di SMP negeri Kota Binjai. Populasi dalam
penelitian ini yaitu seluruh guru negeri berjumlah 626 orang. dengan
menggunakan teknik sampling proporsional acak berstrata diperoleh sampel
sebanyak 81 orang (13 %).
Data basil penelitian dianalisis dengan menggunakan teknik analisis
korelasi dan regresi sederhana dan ganda. yang terlebih dahulu dilakukan uji
persyaratan yaitu uji nonnalitas, uji linieritas, dan uji homogenitas data. Hasil uji
nonnalitas menyimpulkan bahwa kinerja guru, supervisi kepala sekolah, dan
partisipasi guru dalam mengambil keputusan berdistribusi normal. Hasil uji
homogenitas dan uji linieritas menyimpulkan bahwa kinerja guru, supervisi
kepala sekolah, dan partisipasi guru dalam mengambil keputusan mempunyai
data homogen dan linier.
Hasil penelitian ini memperlihatkan bahwa : (I) terdapat hubungan
yang positif antara supervisi kepala sekolah dengan kinerja guru SMP negeri di

Kota Binjai sebesar r = 0,63, dengan "2' = 409,83 + 0,15 x, dan sumbangan
efektif 15,28% variasi yang terjadi pada kinerja guru ditentukan oleh supervisi
kepala sekolah, (2) terdapat hubungan yang positif antara partisipasi guru
dalam mengambil keputusan dengan kinerja guru SMP negeri di Kota Binjai
sebesr r = 0,31 dengan Y = 90,61 + 0,25 X2 dan sumbangan efektif 12,37 %
variasi yang terjadi pada kinerja guru ditentukan oleh partisipasi guru dalam
mengambil keputusan, dan (3) terdapat hubungan yang positif supervisi kepala
sekolah dan partisipasi guru dalam mengambil keputusan secara bersama sama dengan kinerja guru SMP negeri di Kota Binjai, dengan Y = 81,74 +
0,18Xl + 0,16 X2 dan 27,65 % variasi yang terjadi pada kinerja guru
ditentukan oleh supervisi kepala sekolah dan partisipasi guru dalam mengambil
keputusan secara bersama- sama.

ABSTRACT

SYAMSURIZAL. The correlation of Headmaster's Supevision and Teacher's
Participation on Decision Making and Teacher's Performances of the State
Junior High Schools in Binjai. Thesis. Post Graduate Programmed, Medan State
Unversity, 2010
This research aimed at knowing and finding out (1) the correlation
headmaster's supevision teacher's performances of the state junior high schools

in Binjai, (2) the correlation teacher's participation on decision making and
teacher's performances of the state junior high schools in Binjai, (3) the
correlation headmaster's supevision, teacher's participation on decision making
collectivity and teacher's performances of the state junior high schools in
Binjai. The population of the state j unior high schools in Binjai amount to 626
teacher's the samples of the research are 81 teacher's or the sample of quantity
is obtained 13 %, and taken by using proportionally stratified random sampling
system. The instrument in this research used the questioner propagated to all
teacher's in of the state junior high schools in Binjai.
To test the hypothesis was done by simple and multiple regression
analysis technique. The data experiment was analyzed by using regression of
anlysis technique, the simple correlation and multiple regression correlation.
Before the data was analyzed is to be done terms test with normality test, the data
of linearity test, and homogeneity test. The result of test can be taken from
conclusions, the data of the teacher's performances . the data headmaster's
supevision, teacher's participation on decision making are normal distribution.
The result of test headmaster's supevision and the teacher's performances are
linear and homogeneous. The result of test the teacher's participation on
decision making and teacher's perfonnances are linear and homogeneous.
This research, shows that ( 1) There is a positive correlation

headmaster's supevision and teacher's performances of the state junior high
schools in Binjai, with the formula "2' = 409,83 + 0,15 x,, and the whole
contribution was effective the headmaster's supevision is 15,28o/o, (2) There is
a positive correlation the teacher's participation on decision making and
teacher's performances of the state junior high schools in Binjai, with the
formula Y = 90,61 + 0,25 ~
and the whole contribution was effective the
teacher's participation on decision making is 12,37%, and (3) There is a
positive correlation headmaster's supevision, teacher's participation on decision
making collectivity and teacher's performances of the state junior high schools
in Binjai, with the formula "2' = 81,74 + O,l8X, + 0,16 X2, and the research
aimed at
knowing
finding out the headmaster's supevision, teacher's
participation on decision making all together is influenced 27,65% varians the
teacher's performances.

ii

57r 0

(MI~i:fAtl

jffS

HUBUNGAN SUPERVISI KEPALA SEKOLAH DAN
PARTISIPASI GURU DALAM MENGAMBIL
KEPUTUSAN DENGAN KINERJA GURU
SMP NEGERI Dl KOTA BINJAI
TESIS
Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan
dalam Memperoleh Gelar Magister Pendidikan pada
Program Studi Administrasi Pendidikan

OLEH:

SYAMSURIZAL
~.0817

-z


':)
93

PROGRAM PASCASARJANA
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
MEDAN·
2011

TESIS

HUBUNGAN SUPERVISI KEPALA SEKOLAH DAN
PARTISIPASI GURU DALAM MENGAMBIL
KEPUTUSAN DENGAN KINERJA GURU
SMP NEGERI DI KOTA BINJAI

Disusun dan diajukan oleb
SY AMSURIZAL

NIM. 081188110017


Telab Dipertahankan di Depan Panitia Ujian Tesis
Pada tanggal13 Desember 2010 dan Dinyatakan Telab Memenuhi
Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Magister Pendidikan
Program Studi Administrasi Pendidikan
Medan, 13 Desember 2010

Menyetujui
Tim Pembimbing
Pembimbing II

Pembimbing I

Prof.Dr ,H.Syaiful Sagala, S.Sos.,M.Pd

Prof.Dr.Ibrabim Gultom,M.Pd.

NIP. 195805091986111001

NIP. 195307031986011001
Mengetabui


Ketua Program Studi
Administrasi Pendidikan

ProtDr.H. Syaiful Sagala,S.Sos.,M.Pd.

NIP. 195805091986111001

PERSETUJUAN DEWAN PENGUJI
UJIAN TESIS MAGISTER PENDIDIKAN

No.

NAMA

1.

Prof,Dr.H. Syaiful Sagala, M.Pd
NIP.19580509 1986111001


TandaTangan

~ G . . .~ . . . . . . . . . . . . . .
._.

2.

Prof. Dr. Ibrahim Gultom, M.Pd.
NIP. 19530703 1986011001

3.

Prof.Parlindungan Pangaribuan,MA. Ph.D.
NIP. 130186749

4.

Dr. Sukarman Purba, M.Pd.
NIP. 196205231987031002


5.

Prof. Dr. Belferik Maaua...
NIP. 19471015197412 1001

~

~ ~-

Mahasiswa
: SYAMSURIZAL
NIM
: 081188110017
Tanggal ujian :13 J)esember 2010

.k

KATA PENGANTAR

Puji


dan Syukur

kepada Allah SWf

atas limpahan rahmat dan

karunia- Nya yang telah memberi kesempatan, kesehatan dan rezki untuk dapat
mengikuti perkuliahan,

serta memberikan kemampuan berpikir dan berbuat

dalam penyusunan dan penyelesain tesis hasil penelitian ini.
Penulisan Tesis basil penelitian merupakan salah satu persyaratan
penyelesaian studi S2 pada program Pascasarjana Universitas Negeri Medan
(UNIMED). Penelitian yang dilakukan ini untuk memperkuat dan mendukung
keahlian dibidang disiplin ilmu administrasi pendidikan. Untuk memenuhi
kebutuhan tersebut setelah melakukan

kajian berbagai literatur, mengamati


permasalahan dan perkembangan yang aktual pada lembaga satuan pendidikan di
Kota Binjai, peneliti tertarik melakukan penelitian lebih mendalam dengan judul,
"HUBUNGAN SUPERVISI KEPALA SEKOLAH DAN PARTISIPASI GURU
DALAM MENGAMBIL KEPUTUSAN DENGAN KINERJA GURU SMP
NEGERI DI KOTA BINJAI".Terwujudnya

tesis ini

tidak terlepas dari

partisipasi dan bantuan dari berbagai pihak , baik bersifat moril, mated!, teknis
maupun non teknis.

Oleh karena itu

penulis melalui kata pengantar ini

menyampaikan terimakasih terutama kepada :
1. Bapak Prof.Dr.H.Syaiful Sagala,S.Sos.M.Pd. dan Prof.Dr. Ibrahim Gultom
M.Pd. sebagai pembimbing I dan II yang telah banyak

memberikan

pengarahan dan bimbingan.
2.

Bapak Prof. Dr.Belferik Manulang,

Prof. Parlindungan

Pangaribuan,

MA.,Ph.D dan Dr. Sukarman Purba M.Pd. sebagai nara sumber yang juga

iii

banyak

memberikan

saran,

masukan

dan bimbingan

dalam

penyempumaan tesis ini.
3. Bapak Prof. Dr.Belferik Manullang selaku Direktur Program Pascasarjana,
Bapak Syarifuddin M.Sc., P.Hd. selaku Asdir I, Bapak Prof. Dr.H. Syaiful
Sagala ,M.Pd. selaku ketua Program Studi Administrasi Pendidikan, dan
seluruh dosen dan pegawai di PPs Universitas Negeri Medan yang telah
memberi kesempatan menggunakan sarana dan fasilitas di PPs Universitas
Negeri Medan.
4. Bapak Kepala Dinas Pendidikan Kota Binjai yang telah memberi izin tempat

pelaksanaan penelitian di SMP negeri kota Binjai.

5. Bapak/ lbu kepala sekolah dan guru SMP negeri se Kota Binjai yang telah
bekerja sama dengan baik khususnya dalam pemberian data kepada penulis
yang sangat dibutuhkan dalam penelitian dan pemulisan tesis ini
6. Istri dan anak-anak yang telah memberikan dukungan dan motivasi sehingga
penulis dapat menyelesaikan tesis ini
7. Penulis juga mengucapkan terimakasih kepada rekan- rekan dan semua
pihak yang telah membantu dalam penyelesaian tesis ini
Penulis menyadari atas keterbatasan kemampuan dan waktu yang
dimiliki, sehingga tesis ini belum sempuma. Oleh karena itu penulis sangat
mengharapkan saran dan kritik yang konstruktif agar penyusunan tesis ini dapat
mencapai tujuan dan bermanfaat bagi yang memerlukan.

lVI

Medan,

iv

DAFrAR lSI
Hal

ABSTRAK............................................................................................. .
ABSTRACT........... ..................................................................
KATA PENGANTAR......................................................................... ..
DAFTAR lSI..........................................................................................
DAFTARTABEL...................................................................................
DAFTARGAMBAR..............................................................................
DAFTAR LAMPIRAN...........................................................................
BAB I

BAB II

PENDAHULUAN
A . Latar Belakang Masalah .................... ... .. ... ... .. .... .
B. Identifl.kasi Masalah.............................. .. .. ... ..... .
C. Pembatasan Masalah.................................... .. .... .
D. Perumusan Masalah....................................................... .
E. Tu uan Penelitian........................................................... .
F. Mamfaat Penelitian ......................................... .
KERANGKA TEORETIS, KERANGKA BERPIKIR DAN
PENGAJAN HIPOTESIS
A. KerangkaTeoretis ............................................ .
1. Kinetja Guru ............................................... .
2. Supervisi Kepala Sekolah ................................ .
3. Partisipasi Guru Dalam Mengambil Keputusan ...... .
B. Penelitian Yang Relevan ...................................... .
C. Kerangka Berpikir............................................................ .
D. Pengajuan Hipotesis ......................................................... .

ii
iii
v
vii
viii
ix

I
10
11
11
12
13

15
15
22
31

39
40
47

BAB TIL METODOLOGI PENELITIAN
A.Tempat Penelitian............................................................... .
B. Metode Penelitian.............................................................. .
C. Populasi dan Santpel. ..........................................................
D.Definisi Operasional Variabel ......................................... .....
E. Teknik Pengumpulan Data dan lnstrumen Penelitian........ .
F. Uji Coba Instrumen............................................................ .
G. Analisis Data dan Pengujian Hipotesis .... ... . ... ............ .

48
48
49
54
56
56
59

BAB IV. HASIL PENELITIAN
A. Deskripsi Data Hasil Penelitian.... ..... ................. .......
B. Tingkat Kecenderungan V ariabel Penelitian................ ..
C. Pengujian Persyaratan Analisis.. .... . ..... ......................
D. Pengujian Hipotesis............................................. ..
E. Pembahasan Hasil Penelitian.... .. ..............................
F. Keterbatasan Penelitian...... ... ... .. . ............ ...............

62
67
70
75
81
88

v

BAB V. SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN

A. Simpulan.....................................................................................
B. Implikasi......................................................................................
C. Saran...........................................................................................

90
91
94

DAFTAR PUSTAKA...............................................................................

95

RIWAYATHIDUP...................................................................................

ix

-z

':)
93

vi

DAFfAR TABEL

Tabel 3.1. Sebaran Populasi Penelitian....................................
3.2. Penentuan Sampel............................................. ..
3.3. Penentuan Sampel Berdasarkan Strata...............................
3.4. Jumlah Sampel Berdasarkan Strata Tiap unit Sekolah........
Ringkasan Deskripsi Data.................................................
4.1.
4.2. Distribusi Frekwensi Supervisi Kepala Sekolah................
4.3. Partisipasi Guru Dalam Mengambil Keputusan.................
4.4. Distribusi Frekwensi Kinerja Guru.....................................
4.5. Tingkat Kecenderungan Varibel X I..................................
4.6. Tingkat Kecenderungan V aribel X2.............................. ....
4.7. Tingkat Kecenderungan Varibel Y...................................
4.8. Rangkuman Hasil Analisis Uji Kenonnalan Data............
4.9. Rangkuman Hasil Uji Homogenitas V arians......................
4.10. Ringkasan ANOVA Untuk Persamaan Y atas XL.........
4.11. Ringkasan ANOVA Untuk Persamaan Y atas X2...........
4.12. Koefisien Korelasi Antar Variabel.....................................
4.13. Ringkasan ANOVA Keberartian Persamaan
Regresi Y atas XL..............................................
4.14. Ringkasan ANOVA Keberartian Persamaan
Regresi Y atas X2..............................................................
4.15. Ringkasan ANOVA Keberartian Regresi
Y atas X1 dan X2....... .......................................
4.16. Rinkasan analisis Korelasi Parsial....................................
4.17. Bobot Sumbangan Relatif dan Efektif V ariabel Bebas......

-z

Hal.
49
51
53
54
62
63
64
66

68
68

69
70
73

74
74
75

76
78

79
80
81

':)
93

vii

DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar l.

Interaksi Supervisi Pendidikan... ....... ........................... ..........

29

2.

Hubungan antar Variabel Penelitian......................................

46

3. Histogram Supervisi Kepala Sekolah.....................................

64

4. Histogram Partisipasi Guru Dalam Mengambil Keputusan....

65

5. Histogram Kinetja Guru...................... .....................

66

z

?
93

viii

DAFfAR LAMPIRAN

Hal
Lampiran 1. Kisi-kisi Instrumen Penelitian..............................................

96

2. Instrumen Penelitian.............................................................

98

3. Hasil Uji CobaKuesioner.....................................................

104

4. Perhitungan Validitas butir Item dan Reabilitas

-z

Uji Coba Kuesioner..... :........................................................

113

5. Data Hasil Penelitian Variabel XI, X2, Dan¥........... :.......

115

6. Deskripsi Data.......................................................................

119

7. Perhitungan Tingkat Kecenderungan...................................

122

8. Uji Normalitas.......................................................................

124

9. Uji Homogenitas Varians ... ~.

128

.

10. Uji Linearitas dan Keberartian Persamaan Regresi..............

133

11. Korelasi Sederhana..............................................................

142

12. Perhitungan Korelasi dan Regresi Ganda............................

146

13. Korelasi Parsial.................................................................... .

149

14. Perhitungan Sumbangan Relatif dan Efektif...................... .

152

15. Riwayat Hidup ................................................................... .

153

':)
93

ix

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalab.

Tingi rendahnya kualitas sumber daya manusia pada suatu bangsa tidak
dapat dipisahkan dengan kemampuan profesional guru yang ada pada bangsa
itu sendiri. Tanpa mengecilkan arti keberhasilan dan ikhtiar yang telah dilakukan
selama ini, terdapat kekurangan dan ketertinggalan dalam bidang pendidikan
yang dapat dijadikan umpan balik dan bahan introspeksi mengenai pendidikan di
negara kita.
Rendahnya

peringkat daya saing Indonesia yang dapat dipandang

sebagai indikator bahwa pendidikan di lndo~sia

belum mampu menghasilkan

sumber daya manusia yang bermutu sebagaimana dilaporkan oleh the World
Competitiveness Year book yang diterbitkan oleh International Institute for
Management

Development. Menurut catatan UNDP, pada tahun 2008

HDI

(Human Development Index) Indonesia menempati peringkat 109, bandingkan

dengan Brunai peringkat ke 27, Singapura peringkat ke 28, Malaysia peringkat
ke 63, Thailand ke 81, dan Srilangka peringkat kel04

(http://hdr.undp.org/en/

statistics/April 2010
Kemampuan guru yang rendah ini dapat dilihat dari ke!ayakan

guru

mengajar. Menurut data Balitbang Depdiknas (2003), guru-guru yang layak
mengajar untuk tingkat SD ~ eg eri
layak meng~ar

21,07% , swasta 28,94 %. Guru-guru yang

untuk tingkat SMP negeri 54,12 % dan SMP swasta 60,99 %, guru

SMA Negeri 65,29 % dan SMA swasta 64,73 % , sedangkan untuk guru-guru
SMK yang layak mengajar adalah guru SMK negeri 55,91 %dan guru SMK
swasta 58,26 %. Menurut data Dinas Pendidikan Kota Binjai (2010) guru SMP
negeri yang mempunyai kualifikasi pendidikan ~

S l 88, 12 %.

Kelayakan mengajar guru jelas berhubungan dengan antara lain tingkat
pendidikan guru itu sendiri, sementara itu efek dari kelayakan mengajar guru
sangat mempengaruhi kepada kinerja guru dan pada akhimya berdampak pada
tingkat kualitas sumber daya manusia yang didik dan dibina oleh guru. Dengan
kata lain

apabila guru yang mengajar layak dan berkualitas maka akan

menghasilkan sumber daya manusia yang berkualitas tinggi, dan apabila guru
kurang Jayak dan tidak berkualitas dalam mengajar akan menghasilkan
sumberdaya manusia yang berkualitas rendah.
Berdasarkan basil

pengamatan dan pemantauan dalam melaksanakan

tugas sebagai pengawas sekolah, peneliti

menemukan masih banyak terdapat

kesenjangan di beberapa sekolah tingkat SMP di kota Binjai antara lain; masih
ada guru mengajar tidak sesuai dengan bidang keahliannya, kehadiran guru masuk
kelas belum tepat waktu, kehadiran dalam rapat dinas sekolah hanya rata- rata 60
s/d 80 %, rendahnya partisipasi guru dalam mengambil keputusan, masih banyak
guru yang berfungsi hanya sebagai pengajar, guru yang terlibat dalam kegiatan
ekstra kurik:uler hanya 5-10 %, MGMP belum berfungsi secara baik., banyak guru
yang tidak terbuka dalam menghadapi permasalahan dalam pembelajaran,
Dari penilaian kinerja sekolah tahun 2009 dimana peneliti termasuk salah
seorang anggota tim penilai kinerja sekolah untuk kota Bugai

menemukan

beberapa kelemahan dalam pembinaan kinerja guru antara lain;

sekolah

2

melaksanakan rapat rutin hanya 3-4 kali dalam satu tahun, sekolah tidak membuat
program penilain kinerja guru, penilaian kinerja guru hanya tertuang dalam DP3
yang kurang obyektif karena tidak mengacu kepada panduan peniliaan dan tidak
didukung oleh data-data yang otentik.
Kepala sekolah tidak membuat

program supervisi terhadap guru yang

terjadwal dengan baik, dokumen basil supervisi tidak lengkap, belum ada sekolah
yang membentuk tim supervisi untuk mensupervisi guru, kepala sekolah kurang
melibatkan guru dalam mengambil keputusan. dan perberdayaan guru oleh kepala
sekolah umumnya masih belum optimal.
Penataan sumber daya manusia perlu diupayakan secara bertahap dan
berkesinambungan

melalui sistem pendidikan yang berkualitas mulai dari

pendidikan

sampai

dasar

dengan

perguruan

tinggi.

Mulyasa

(2004:4)

mengemukakan pentingnya pengembangan sistim pendidikan yang berkualitas
perlu lebih ditekankan, karena berbagai indikator menorYukkan bahwa pendidikan
yang ada belum mampu menghasilkan sumber daya yang sesuai dengan
perkembangan masyarakat dan kebutuhan pembangunan.
Sardiman (2005:125) Mengemukakan guru adalah salah satu komponen
dalam proses belajar mengajar, yang ikut berperan dalam usaha pembentukan
sumber daya manusia yang potensil di bidang pembangunan. Oleh karena itu guru
harus berperan secara aktif dan menempatkan kedudukannya sebagai tenaga
profesional, sesuai dengan tuntutan masyarakat yang semakin berkembang.
Dalam hal ini guru tidak semata-mata sebagai pengajar yang melakukan transfer
ilmu pengetahuan, tetapi j uga sebagai pendidik yang melakukan transfer nilai -

3

nilai sekaligus sebagai pembimbing yang memberikan pengaraban dan menuntun
siswa dalam belajar.
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional
Standar

Pengelolaan

Menengah.antara lain:

Pendidikan

oleh

No. 19 tahun

Satuan

pendidikan

Visi sekolah I madrasah;

2007 tentang
Dasar

dan

(1) dijadikan sebagai

cita-cita bersama warga sekolah I madrasah dan segenap pihak yang
berkepentingan pada masa yang akan datang, (2) mampu memberikan inspirasi,
motivasi, dan kekuatan pada warga sekolah I madrasah dan segenap warga yang
berkepentingan,

(3) dirumuskan berdasarkan masukan

dari berbagai warga

sekolah I madrasah dan pihak- pihak yang berkepentingan selaras dengan visi
institusi di atas serta visi pendidikan nasional,
pendidikan

>

(4 ) diputuskan oleh rapat dewan

yang dipimpin oleh kepala sekolah I madrasah

memperhatikan masukan komite sekolah! madrasah,

dengan

(5) disosialisasikalt kepada

warga sekolah I madrasah dan segenap pihak yang berkepentingan.
Untuk merealisasikan visi sekolah, guru adalah salah satu unsur warga
sekolah yang merupakan ujung tombak dan faktor utama dalam menentukan
pemcapaian visi sekolah, karena guru adalah sebagai pelaksana lansung dalam
proses pembelajaran pada satuan pendidikan, guru terdiri dari berbagai macam
latar

belakang

keahlian,

pengalaman

kerja,

pengalaman

berorganisasi,

pengalaman bermasyarakat. Oleh karena itu partisipasi guru dalam pengambilan
keputusan sangat diharapkan dan kepala sekolah

harus berusaha semaksimal

mungkin melibatkan guru dalam mengambil keputusan

dalam rangka usaha

meningkatkan kualitas pendidikan. ~-

4

Dalam

rangka usaha meningkatkan kualitas pendidikan pada tingkat

satuan pendidikan kegiatan lain yang tidak kalah pentingnya adalah pengawasan
oleh kepala sekolah. Salah satu
supervisi

kegiatan dalarn rangka pengawasan adalah

yang dilakukan secara teratur dan berkelanjutan. Pidarta (2004:94)

menyatakan

supervisor

sebagai seorang profesional

sudah sepatutnya

melakukan tugasnya atas dasar motivasi yang tinggi terhadap tugas itu.
Supervisi yang dilakukannya terencana dan terorganisasi dengan baik dan
dapat dilaksanakan dengan basil relatif memuaskan. Lebih lanjut dinyatakan, di
samping motivasi sebagai modal kegairahan bekerja, para supervisor juga dituntut
memiliki seperangkat pengetahuan, ilmu dan keterampilan yang sesuai dengan
jabatannya Supaya supervisor dapat membimbing para guru dengan baik, ia harus
lebih ahli dari pada guru- guru itu sendiri. Sebab supervisor adalah gurunya guru.
Supervisor harus dapat membantu guru dalarn mengembangkan diri dan
memecahkan segala persoalan yang dihadapinya, khususnya yang berkaitan
dengan tugas sebagai guru.
Dengan demikian dipundak guru dan kepala sekolah terletak tanggung
jawab yang besar dalarn meningkatkan kualitas pendidikan. Artinya bahwa
sebelum meningkatkan kualitas pendidikan, guru dan kepala sekolah harus
mempunyai kualitas yang baik dan memadai. Dengan kata lain bagaimana
mungkin guru dan kepala sekolah yang tidak berkualitas akan dapat meningkatkan
kualitas pendidikan. Oleh karena itu tanggung jawab besar bagi guru dan kepala
sekolah untuk terus memperbaiki kualitas pendidikan dan menghasilkan peserta
didik sebagai generasi penerus bangsa yang mempunyai kompetensi dan marnpu
bersaing pada tingkat nasional maupun internasional.

5

Dapat dipahami bahwa guru merupakan penentu keberhasilan melalui
kinerjanya pada tataran tingkat pendidikan tertentu, sehinga upaya meningkatkan
kualitas pendidikan harus dimulai dari aspek guru, dan tenaga kependidikan
lainnya yang menyanglait kualitas keprofesionalannya maupun kesejahteraan
dalam

satu manajemen yang profesional. Hal ini menunjukan bahwa

pengembangan dan peningkatan kompetensi guru adalah suatu hal yang tidak
dapat ditawar-tawar lagi dalam rangka meningkatkan kualitas pendidikan di
Indonesia. Zaman terus berkembang, pengetahuan dan kemajuan teknologi juga
dinamis, maka

pengembangan kompetensi dan kinerja

guru juga harus

ditingkatkan. Berbagai upaya harus dilakukan untuk meningkatk.an kompetensi
dan kinerja guru dalam proses pembelajaran.
Berbagai cara telah ditempuh oleh pemerintah dalam upaya meningkat
kan kualitas guru demi tercapainya tingkat tamatan yang berkualitas yang
nantinya diharapkan mampu bersaing dalam pasar kerja regional, nasional,
maupun intemasional. Diantara cara dan usaha yang telah dan sedang dilakukan
oleh pemerintah seperti: menetapkan standar nasional pendidikan, manajemen
berbasis sekolah, pendidikan dan latihan peningkatan kompetensi guru, dan kepala
sekolah, sertifikasi guru, dan peningkatan kualiflkasi guru minimal Sl atau 04.
Demikianlah

tiada henti-hentinya upaya yang dilakukan menuju kepada

peningkatan kualitas dan peningkatan kinerja guru dalam dunia pendidikan.
Dalam usaha meningkatkan kualitas dan kinerja guru pada tingkat satuan
pendidikan kepala sekolah berkewajiban membimbing dan membina guru sesuai
dengan tugas dan tanggung jawabnya . Pembinaan dan pembimbingan guru dapat
dilakukan melalui supervisi kepala sekolah. Hal ini jelas tertuang dalam salah

6

satu standar kompetensi

kepala sekolah

yaitu kompetnsi supervisi. Dalam

menjalankan tugas supervisor harus bertindak atas dasar kaidah-kaidah ilmiah
untuk meningkatkan mutu pendidikan. Untuk melakukan supervisi diperlukan
kelebihan yang dapat melihat dengan tajam terhadap permasalahan peningkatan
mutu pendidikan, menggunakan kepekaan untuk memahami dan tidak hannya
sekedar

menggunakan mata biasa. Supervisor membina

peningkatan mutu

akademik melalui penciptaan situasi belajar yang lebih baik, dalam lingkungan
fisik maupun non fisik.
Agar proses pendidikan dan pembelajaran dapat beljalan secara efektif
dan efesien, guru dituntut memiliki kompetensi yang memadai, baik dari segi
jenis maupun isinya. Di sisi lain kepala sekolah harus memberi kesempatan
seluas-luasnya kepada guru untuk berpartisipasi dalam mengambil keputusan,
sehingga guru merasa dihargai dan tumbuh rasa memiliki dan tanggung jawab
dengan demikian diharapkan dapat meningkatkan kinelja guru dimanapun mereka
bertugas
Faktor-faktor yang mempengaruhi kinelja menurut Armstrong dan Baron
dalam Wibowo ( 2009: 99) sebagai berikut :
(I) Personal factor, ditunjukkan oleh tingkat keterampilan , kompetensi yang

dimiliki, motivasi, dan komitmen individu.
(2) Leadershhip factor,ditentukan oleh kualitas dorongan, bimbingan, dan
dukungan, yang dilakukan manajer dan team leader.
(3) Team f actors, ditunjukkan oleh kualitas dukungan yang diberikan oleh
rekan sekelja.

7

(4) System factors, ditunjukan oleh adanya sistem kerja. pelibatan anggota
dan fasilitas yang diberikan oleh organisasi.
(5) Contextual/ situational factor, ditunjukkan oleh tingginya tingkat tekanan
dan perubahan linkungan internal dan eksternal.
Berdasarkan

faktor-faktor

yang

mempengaruhi

kinerja

menurut

Armstrong dan Baron, secara garis besar dapat dikelompokkan menjadi faktor
internal dan eksternal. Jika dikaitkan dengan kinerja guru maka faktor internal
seperti motivasi guru untuk berprestasi, komitmen guru untuk berprestasi,
keinginan untuk maju dan berkembang, keinginan guru untuk berpartisipasi dalam
pengambilan keputusan, persepsi guru terhadap kepemimpinan kepala sekolah,
rasa tanggung

jawab terhadap tugas dan sebagainya.

Sementara itu faktor

eksternal seperti kepuasan kerja. penghargaan, kepemimpinan kepala sekolah,
supervisi kepala sekolah,

komunukasi interpesonal, budaya dan lingkungan

sekolah.
Supervisi kepala sekolah menurut
bantuan dan bimbingan

Sagala (2009: l95)adalah

sebagai

profesional bagi guru dalam melaksanakan tugas

instruksional guna memperbaiki hal belajar dan mengajar dengan melakukan
stimulasi, kordinasi, dan bimbingan secara kontinu untuk meningkatkan
pertumbuhan jabatan guru

secara individual maupun kelompok. Dengan

demikian supervisi kepala sekolah mempunyai andil yang besar dalam
meninigkatkan kualitas pendidikan
Fungsi-fungsi utama supervisi pendidikan adalah; (I) menetapkan
masalah yang betul-betul mendesak untuk ditanggulangi, (2) menyelenggarakan
inspeksi, (3) pengolahan data dan infonnasi basil inspeksi yang telah dihimpun

8

sesuai dengan prinsip-prinsip yang berlaku dalam penelitian, (4) penilaian, yaitu
usaha mengetahui segala takta yang mempengaruhi segala fakta yang
mempengaruhi

kelansungan

persiapan,

perencanaan

dan

program,

penyelenggaraan dan evaluasi basil pengajaran, (5) latihan, yaitu berdasarkan
basil penelitian dan penilaian apabila terdapat kekurangmampuan guru terhadap
aspek yang berkaitan dengan pengajaran, (6) pembinaan atau pengembangan,
yaitu lanjutan dan kegiatan memperkenalkan cara-cara baru. Anwar dan Sagala
(2004:158)

Partisipasi guru dalam mengambil keputusan sesungguhnya lahir dari
desakan kebutuhan psikologis yang mendasar pada setiap individu. Keinginan
untuk berperan serta.

Menurut Archbol

didorong oleh kebutuhan

dalam salosu (2002:69) partisipasi

akan kekuasaan, ingin memperoleh hasrat

dan

pengakuan. Manusia ingin berperanserta karena ingin dipandang sebagai milik

>

dari suatu kelompok, ingin memperlihatkan dirinya mempunyai pendapat, tidak
menjadi soal apakah pendapat itu diterima atau tidak serta ingin memperoleh
penghargaan bahwa dirinya mampu memberikan pendapat.
Peranserta dalam mengambil keputusan

sangat penting dalam situasi

pencabutan keputusan (decisional deprivation) yaitu situasi ketika keputusan
yang dibuat

menyebabkan timbulnya

kerugian atau kesulitan bagi orang

tertentu. Guru adalah salah satu unsur dari pihak yang berkepentingan dan
bertanggung jawab atas usaha peningkatan kualitas pendidikan maka aspirasi
guru perlu diakomodasikan dalam berbagai kepentingan untuk rneninkatkan
kinetja guru

9

Kinerja guru menurut Robbins dalam Molan (2006:685) memiliki tiga
perangkat kriteria yang paling populer adalah basil tugas, perilaku, dan ciri
keperibadian individu. Pandangan ini memberi pengertian yang lebib terarah
tentang kinerja , bahwa kinerja berhubungan dengan basil kerja, perilaku diri
sendiri, dan keperibadian. Guru yang memiliki kinerja tinggi

senantiasa

melakukan pengembangan diri. Dia berupaya meningkatkan kualitas dan
kompetensi dirinya agar mampu menghadapi pennasalahan yang dihadapi serta
mengbasilkan karya dan basil kerja yang lebib baik lagi. Disamping itu guru
juga harus mampu berkomunikasi dengan santun bekerja sama dengan orang lain
di dalam organisasi. Bila proses kerja dilaksanakan dengan prosedur yang tepat,
maka akan diperolah basil kerja sebagaimana yang diharapkan
Berdasarkan uraian yang telah dikemukkan terdahulu, timbul pertanyaan
apakah ada hubungan supervisi kepala sekolah dan partisipasi guru dalam
menganbil keputusan dengan kinerja guru. Hal ini mengingat bahwa guru
merupakan ujung tombak dari keberhasilan

dalam peningkatan kuaiitas

pendidikan . Untuk itulah penulis mengadakan penelitian tentang kinerja guru
serta ubahan-ubahan yang dapat memberikan sumbangan yang berarti bagi guru.

B ldentifikasi Masalab

Berdasarkan latar belakang masalah maka dapat diidentifikasikan sejumlah
masalah antara lain :
1. Apakah terdapat hubungan komuniksi interpesonal dengan kinerja guru ?
2. Apakah pemberian insentif dapat meningkatkan kineja guru?
3. Apakah kepuasan kerja dapat meningkatkan kinerja guru ?

10

4. Apakah terdapat hubungan supervisi kepala sekolah dengan kinerja guru ?
5. Apakah terdapat hubungan partisipasi guru dalam mengambil keputusan
dengan kinerja guru ?
6. Apakah pelaksanaan promosi dapat meningkatkan motivasi kerja guru ?
7. Apakah pemberian kesempatan Pendidikan dan latihan profesi dapat
mempengaruhi kinerja guru ?
8. Apakah pemberian kesempatan studi dapat meningkatkan kinerja guru ?
9. Apakah terdapat hubungan budaya dan lingkungan sekolah dengan kinerja
guru ?
C. Pembatasan Masalah

Dengan banyaknya dugaan tentang penyebab masih rendahnya kinerja
guru, maka penulis membatasi masalah yang dianggap lebih signiflkan yaitu
meneliti hubungan supervisi kepala sekolah dan partisipasi guru dalam
mengambil keputusan dengan kinerja guru. Dalam penelitian ini masalah utama
adalah kinerja guru sebagai variabel dependent, sedangkan variabel independent
adalah supervisi kepala sekolah dan partisipasi guru dalam mengambil keputusan.

D. Perumusan Masalah

Berdasarkan

uraian yang telah dikemukakan pada latar belakang,

identifikasi masalah • dan pembatasan masalah di atas, maka masalah pokok yang
akan dikaji dalam penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut :

1. Apakah terdapat hubungan

supervisi kepala sekolah dengan kinerja guru

SMP negeri di Kota Binjai ?

MILIK PERPUSTAKAAN

UNIMED

11

2. Apakah terdapat hubungan partisipasi guru dalam mengambil keputusan
dengan kineija guru SMP negeri di Kota Binjai ?
3. Apakah terdapat hubungan supervisi kepala sekolah dan partisipasi guru
dalam mengambil keputusan secara bersama-sama dengan kineija guru
SMP negeri di Kota Binjai ?
4. Apakah hubungan supervisi kepala sekolah dengan kinelja guru mempunyai
tingkat kecenderungan yang positif ?
5. Apakah hubungan partisipasi guru dalam mengambil keputusan dengan
kineija guru mempunyai tingkat kecenderungan yang positif ?
6. Apakah hubungan supervisi kepala sekolah dan partisipasi guru dalam
mengambil keputusan secara bersama-sama dengan kineija guru mempunyai
tingkat kecenderungan yang positif ?

E Tujuan Penelitian
Berdasarkan perumusan masalah maka tujuan penelitian ini adalah
Untuk mengetahui apakah terdapat hubungan supervisi kepala sekolah
dengan kineija guru SMP negeri di Kota Binjai
Untuk mengetahui apakah terdapat hubungan partisipasi guru dalam
mengambil keputusan dengan kineija guru SMP negeri se Kota Binjai.
Untuk mengetahui apakah terdapat hubungan supervisi kepala sekolah dan
partisipasi guru dalam mengambil keputusan secara bersama sama dengan
kineija guru SMP negeri se Kota Binjai.

12

4. Untuk mengetahui apakab hubungan supervisi kepala sekolah dengan kinerja
guru SMP negeri Kota Binjai mempunyai tingkat kecenderungan yang
positif.

5. Untuk mengetahui apakab hubungan partisipasi

guru dalam mengambil

keputusan dengan kinelja guru SMP negeri Kota Binjai mempunyai tingkat
kecenderungan yang positif
6. Untuk mengetahui apakah hubungan supervisi kepala sekolah dan partisipasi
guru dalam mengambil keputusan secara bersama- sama dengan kinerja guru
SMP negeri Kota Binjai mempunyai tingkat kecenderungan yang positif.

F. Manfaat Penelitian
Hasil dari penelitian ini diharapkan bermanfuat bagi :

I. Secara Teoretis
a.

z

Dapat meningkatkan wawasan pengawas sekolah, kepala sekolah, dan
guru

khususnya di Kota Binjai, tentang

penerapan supervisi kepala

sekolah dan partisipasi guru dalam mengambil keputusan.
b. Dapat meningkatkan wawasan

?

mahasiswa Pascasaljana UNIMED

khususnya prodi administrasi pendidikan. tentang penerapan supervisi

93

kepala sekolah dan partisipasi guru dalam mengambil keputusan pada
tingkat satuan pendidikan.

13

2. Secara Praktis
a. Dinas Pendidikan Kota Binjai, kepala- kepala SMP Kota Biqjai, sebagai
masukan maupun infonnasi yang dapat digunakan untuk meningkatkan
straregi pembinaan kinerja guru melalui penerapan

supervisi kepala

sekolah dan partipasi guru dalam mengambil keputusan.
b. Guru sebagai

bahan masukan

dalam melaksanakan tugasnya dan

peningkatan kompetensi profesional dalam melaksakan tugas.
c. Peneliti lain yang akan melakukan penelitian lanjutan tentang kinerja guru.

-z

':)
93

14

DAFTAR PUSTAKA

Amatembun, N.A. 1993. Supervisi Pendidikan: Penunhm bagi
Para
Penilik,Pengawas,Kepala Seko/ah, dan Guru-Guru. BaodWlg: Suri
Anwar,Q. dan Sagala, H.S. 2004.Profesi Jabatan Kependidikan dan Guru
sebagai Upaya Menjamin Kualitas Pembelajaran. Jakarta: Uhamka
Press.
Arikunto,S. 2002.Prosedur Pene/itian Suatu pendekatan PrakJek. Jakarta: Rineka
Cipta

-----------

2003. Dasar- Dasar Supervisi. Jakarta: Rineka Cipta

Teknik Pengambilan Sampel. Terjemahan
Cochran, William, G. 1991.
Rudiansyah. Jakarta : Ul Perss.
Depdiknas 2003 Data Tingkat Kelayakan Guru . Jakarta : Balitbang Depdiknas
Dinas Pendidikan Kota Binjai, 2010. Data Profi/ seko/ah.
Pendidikan. Tidak dipublikasikan

Binjai : Dinas

Djailani,Ar. (2005) Pengaruh Supervisi Kepala Sekolah Terhadop Kemampuan
Mengajar Guru SMA Negeri di Kota Banda Aceh. Medan: Pasca Sarjana
UNIMED
Fadjar, A.M.l993. Administrasi
Media

Dan Supervisi Pendidilcn.Yogyak.arta: Adita

Mangkuprawira,Sjafri,Tb. 2004. Manajemen Sumber Daya Manusia Strategik.
Jakarta: Ghalia Indonesia
Mendiknas R.I 2007 Peraturan Menteri Pedidikan Nasional No. 19 tahun 2007
tentang Standar Penge/olaan Pendidikan. Jakarta: Armas dutajaya
Mohnnan, Allan M., Resnick West, dan Edward E. Lawler. 1989 . Designing
Performance Appraisal System. San Francisco: Jossey Bass.
Mulyasa,E. 2004. Menjadi Kepala Sekolah Profesional. Dalaqm Konteks
Menyuseskan MBS dan KBK. Bandung : PT Remaja Rosdakarya
Parhusip, M. (2009) Hubungan Kemampuan Manajerial Kepala Sekolah dan
Pelaksanaan Supervisi Pengajaran dengan Kinerja Guru SMP Negeri
Siborong-borong. Medan: Pasca Sarjana UNIMED
Pidarta, M 2004. Manajemen Pendidikan Indonesia. Jakarta : Rineka Cipta

95

Poerbakawatja, S. dan Harahap,H.A.H. (1982:251) Ensiklopedi Pendidikan.
Jakarta : Gunung Agung.
Rifa'i,M. 1972 Pengantar Administrasi dan Supervisi Pendidikan . Bandung:
Baru.
Robbins, Stephen P. 2006. Perilalcu Organisasi.(teJ.jemahan Benyamin Molan)
Indonesia: Gramedia lntan Sejati K.laten.
Sagala, H.S. 2006. Manajemen Berbasis Sekolah & Masyarakat: Strategi
memenangkan Persaingan Mutu. Jakarta: PT.Rakasta Samasta.
------------- 2007. Administrasi Pendidikan kontemporer. Bandung: Alfabeta.
-------------- 2007. Manajemen Strategik dalam Peningkatan Mutu Pendidikan.
Bandung : Alfabeta
-------------- 2008. Budaya dan Reinventing Organisasi Pendidikani. Bandung:
Alfabeta.
------------ 2009. Kemampuan Profosional Guru dan Tenaga Kependidikan.
Bandung: Alfabeta.
Safiruddin. (2003) Pola Manajemen Kepala Sekolah dan Paertisipasi Guru Dalam
Otonomi Daerah di Madrasah Tsanawiyah Negeri Biqjai. Medan: Pasca
SaJjana UNIMED.
Sahertian, Piet A. 2008. Konsep Dasar dan Tekinik Supervisi Pendidikan dalam
Rangka Pengembangan SDM. Jakarta: Rineka Cipta.
Salusu, J. 2002. Pengambilan Keputusan Stratejik, Untuk Organisasi Publik dan
Organisasi Nonprofit. Jakarta: Grasindo.
-------------- 2009. Kemampuan Profosional Guru dan Tenaga Kependidikan.
Bandung: Alfabeta.
Sardiman. 2005. Interaksi dan Motivasi Be/ajar Mengajar. Jakarta: PT. Raja
Grafindo Persada
Sari, Novita. 2004. Hubungan Antara Partisipasi Guru Dalam Mengambil
Keputusan dan Komunikasi lnterpesonal dengan Motivasi Guru SMK
Bisnis Manajemen Kota Binjai. Medan Pasca SaJjana UNIMED.

:

Siagian, S.P. 1997. Teori dan Praktek Pengambilan Keputusan. Jakarta: Gunung
Agung
Siagian, S.P. 2006. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta; Bumi Aksara

96

Sugiono. 2008. Metodologi Penelitian Pendidikan. Bandung : Alfabeta.
Soemantri, Ating dan Muhidin, Sambas. 2006. Aplikasi Statistik dalam
Mene/itian. Bandung: Pustaka Setia
Surya, M. 2002 Pendidikan Untuk Masyarakat Indonesia Baru. Jakarta:
Gramedia
Suryana, Adang.
2009. Metode dan Teknik Supervisi. Cianjur : PPPPTK
Depertemen Pendidikan Nasional
Sutisna, Oteng 1989. Administrasi Pendidikan Dasar Teoritis Untuk Praktek
Profosional. Bandung: Angkasa
The World Competitiveness Yearbook. 2008. Human Development Indek.

-

z':)
93

MIUI PERPUSTAUAN

UNIMEO
97