HUBUNGAN KEMAMPUAN MANAJERIAL DAN SUPERVISI KEPALA SEKOLAH DENGAN KINERJA GURU SMP NEGERI 14 MEDAN.
ABSTRAK
Hj Zuraidah, 2011. Hubungan Kemampuan Manajerial dan Supervisi Kepala
Sekolah dengan kinerja guru SMP Negeri 14 Medan Tahun Pelajaran 2009 I 2010,
Program Pascasarjana Universitas Negeri Medan.
Latar belakang penelitian ini adalah bagaimana kinerja guru dalam
pelaksanaan PBM di sekolah apakah berhubungan dengan kemampuan manajerial
dan supervisi kepala sekolah dengan kinerja guru yang merupakan salah satu indikator
dari suksesnya pendidikan di suatu lembaga pendidikan, dengan memotivasi kinerja
guru maka berdampak positif dalam pelaksanaan tugas seorang guru dalam peroses
belajar siswa Rumusan masalah pada penelitian ini adalah: (1) apakah terdapat
hubungan yang signifikan antara Kemampuan Manajerial dengan Kinerja Guru? (2)
Apakah terdapat hubungan yang signifikan antara Supervisi Kepala Sekolah dengan
Kinerja Guru?.(3) Apakah terdapat hubungan yang signifikan antara Kemampuan
Manajerial dan Supervisi Kepala Sekolah dengan Kinerja Guru?.
Tujuan penelitian ini adalah (1) untuk mengetahui hubungan yang signifikan
antara kemampuan manajerial dengan kinerja guru?;(2) untuk mengetahui ada
hubungan yang signiftkan antara supervisi kepala sepala dengan kinerja guru?; (3)
untuk mengetahui ada hubungan yang signifikan antara kemampuan manajerial dan
supervisi kepala sekolah secara bersama-sama dengan kinerja guru?. populasi
penelitian ini adalah semua guru yang ada di SMP Negeri 14 Medan. jumlah populasi
seluruhnya 46, jumlah sample ditentukan sebesar jumlah populasi sebanyak 46 guru.
analisis dilakukan dengan analisis korelasi dan regresi dengan taraf signifikan = 0,05
(5%)
Hasil penelitian tertera di Bah IV yang menunjukkan bahwa korelasi antara
Kemarnpuan Manajerial dan Supervisi Kepala Sekolah dengan Kinerja Guru terdapat
hubungan yang signifikan. Signiftkan hal ini menunjukkan bahwa H 0 lebih kecil dari
H a (H o = 0,05 sedangkan lebih dari H o lebih dari 0,05 atau H o < H o) jadi hubungan
yang terdapat dalam Kemampuan manajerial kepala sekolah dan supervisi kepala
sekolah dengan kinerja guru signifikan bersifat positif dan mengikuti linear, yang
berarti semakin tinggi tingkat signifikan semakin baik tingkat kinerja guru. Penelitian
ini dapat dilihat hubungan atau korelasi ganda kemampuan manajerial dan supervisi
kepala sekolah dengan kinerja guru 35,62 % dan korelasi parsial 6,09 %.
ABSTRACT
Hj Zuraidah, 2010. Managerial Ability Relations and Supervision Principal
with the teacher performance of SMP Negeri 14 Medan teacher Academic Year
2009/2010, Graduate Program, State University ofMedan.
The background of this research is how the performance of teachers in the
implementation of the PBM in school-related skills managerial whether principals and
supervision. Because teachers' performance is one indicator of educational success in
an educational institution, by motivating the performance of teachers then have a
positive impact on the performance of duties of a teacher in student learning peroces.
The formulation of the problem in this study were:(l) whether there are significant
correlation.between managerial ability with performance master?(2) Is there a
significant relationship between the principal supervision with teacher
performance?(3) Is there a significant relationship between managerial ability and
Supervision with Principal teacher performance?
The purpose of this study are (1) to know there is a significant relationship
between managerial ability with teacher performance? (2) to know there is a
significant relationship between head supervision with teacher Performance?. (3) to
know there is a significant relationship between managerial ability and principal
supervision jointly with the performance master?. The research population is all
teachers employed at SMP Negeri 14 Medan Total population of all 46, the number
of samples is determined by the total population of 46 teachers. The analysis was
performed with correlation and regression analysis with significance level = 0.05
(5%)
The results shown later in Chapter IV will show that the correlation between
managerial ability and Supervision with Principal Teacher Performance is there any
significant correlation. Significantly this shows that H o is smaller than H a ( H 0 =
0.05, while more than H., 0.05 or Ho < H so the relationship contained in the
principal's managerial ability and supervision of school principals with significant
teacher performance are positive and follow liener , which means the higher the level
of performance significantly teacher better. Rsesearch can be seen the relationship or
correlation double managerial and supervisory skills with the school head teacher
performance 35,62 % and 6,09 %partial correlation.
0
ii
)
MILIK PERPUSTAKAAN
UNIMEO
.D uhun Jfen i•nerolelt Ge/ur Ha .: , tr
- -------
A
~
,
1-\S .
( ·_,:
.. •
~
!
-~
il
Persetujuan Dewan Penguji
Ujian Tesis Magister Pendidikan
L Prot: Dr. H. Syaiful Sngala M.Pd
c
3. Dr. Z;;Jkif1i Matondung, MSi.
4. Prnf Dr. Khai.rii A.n:w:-i MPd.
z·
':)
m
Kata Pengantar
Puji syukur terhadap Allah SWT atas berkat dan Rahmat-Nya sehingga
penulis dapat menyelesaikan tesis ini yang beijudul Hubungan Kemampuan
Manajerial dan Supervisi Kepala Sekolah dengan Kineija
Guru SMP Negeri 14
Medan Tahun Pelajaran 2009/2010.
~
Penulisan tesis ini merupakan persyaratan dalam menyelesaikan pendidikan
Magister Administrasi Pendidikan di Program Pascasaijana Universitas Negeri
Medan.
Pada kesempatan ini, peneliti menyampaikan rasa terima kasih saya yang
sebesar-besarnya kepada
Bapak Prof. Dr. H. Syaiful Sagala M.Pd selaku Ketua
Program Studi Magister Administrasi Pendidikan Program Pascasaij ana Unversitas
Negeri Medan dan selaku dosen pembimbing saya juga Bapak Dr.M.Rajab Lubis
M.S dosen pembimbing saya juga. serta dosen penguji saya Prof. Dr.
Kliairit Ansari
M.Pd. dan Dr.Arif Rahman M.Pd. serta Dr. Zulkifli Matondang M.Si. Dengan ucapan
semoga ada dalam lindungan Allah Subhana Wataala, begitujuga bapak Prof. Rustam
Amir Effendi, M.A, Ph.D dan Bapak Prof. Dian Armanto M.Pd. M.Sc. Ph.D, dan
kepada dosen-dosen lainnya yang telah membimbing peneliti, atas segala bimbingan
dan bantuannya dalam penulisan tesis ini, penulis ucapkan terima kasih.
Peneliti juga sangat berterima kasih kepada bapak Prof. Dr.Belferik Manullang
selaku Direktur Program Pascasaijana Universitas Negeri Medan, dan seluruh staf
pengajar yang telah memberikan bimbingan dan pengajaran selama peneliti mengikuti
pendidikan di Program Magister Administrasi Pendidikan Universitas Negeri Medan.
Ucapan terima kasih juga khusus kepada bapak kepala SMP Negeri 14 Medan,
Drs. Supri yang telah memberi izin dan membantu saya dalam penelitian, sehingga
penelitian ini dapat dilaksanakan dengan sebaik- baiknya.
Ucapan yang sama juga peneliti sampaikan kepada responden yakni para guruguru dan siswa-siswi SMP Negeri 14 Medan yang telah bersedia membantu peneliti
mendapatkan data-data yang sebenarnya
Peneliti juga menyampaikan terima kasih kepada ternan-ternan mahasiswa
Magister Administrasi Pendidikan atas motivasi dan kebersamaan yang telah
diberikan selama ini. Kepada staf sekretariat Program Studi Magister Administrasi
Pendidikan Pascasaijana Universitas Negeri Medan, saudara - saudara yang telah
iii
memberikan sumbangsih pikiran dan tenaga kepada peneliti dalam pembuatan tesis
ini sehingga tesis ini selesai dengan basil yang sebaik- baiknya.
Pada bagian yang terbaik dan terkhusus ini, peneliti hendak mengucapkan rasa
kasih sayang dan ungkapan kasih kepada kedua orang tua peneliti yaitu Aim. Muchtar
Lubis dan ibu saya Asliah Nasution, terkhusus lagi kepada suami saya yang selalu
memberi motivasi bagi saya dan adik-adik saya yang telah memberikan dorongan dan
dukungan baik secara moril maupun material serta doa kepada peneliti sehingga dapat
menyelesaikan pendidikan dengan baik. Kepada rekan saya yang paling istimewa Hj.
Sakinah Batubara yang dengan penuh pengertian memberikan semangat dan doa
kepada peneliti
selama
mengikuti
pendidikan
di
Administrasi
Pendidikan
Pascasarjana Unimed, begitu juga dengan kepala sekolah lbu Duma Sari Dly S.Pd
yang telah banyak memberikan partisipasi waktu serta dukungannya.
Peneliti menyadari bahwa tesis ini jauh dari kesempurnaan walaupun peneliti
telah berusaha dengan kemampuan yang ada. Namun peneliti berharap mudahmudahan tesis ini dapat memberikan manfaat bagi yang membacanya.
Semoga Allah SWT membalas segala kebaikan yang telah diberikan semua pihak
yang telah membantu peneliti. Amin, Amin, Amin ya Robbal Alamin.
z
?
Medan 1 - 2 - 2011
Hj. Zuraidah
m
~
~
m
&, I
E-9
iv
DAFTAR lSI
ABSTRAK ...................... .......................................... ... .. ...........................................i
ABSTRACT................................................................. .......... ........... ...................... .ii
KATA PENGANTAR........................................................................................... .iii
DAFTAR ISI. ..........................................................................................................v
DAFTAR TABEL .................................................................................................. vii
DAFT AR LAMPIRAN ......................................................................................... .ix
A.
B.
C.
D.
E.
F.
BAB II.
Latar Belakang ................................................................................ 1
Identifikasi Masalah......................................................................... 7
BatasanPenelitian............................................................................. 8
Rumusan Masalah ............................................................................ 8
Tujuan Penelitian.....................................:'..................................... ::8
Manpaat Penelitian........................................................... ................ 9
Kajian Teoritis, Kerangka Berpikir dan Pengajuan Hipotesis............. ll
A.Kinetja Guru.................................................................................... ! I
B. Kemampuan Manajerial Kepala Sekolah ........................................ 24
C. Supervisi Kepala Sekolah................................................................ 33
D. Kerangka berpikir............................................................................45
E. Penelitian relevan............................................................................4 7
F. Pengajuan Hipotesis........................................................................49
BAB III.
Metodologi Penelitian.......................................................................... SO
A. Tempat dan Waktu Penelitian........................................................ .SO
B. Metode Penelitian........................................................................... 50
C. Populasi dan Sampel. ..................................................................... .50
1. Populasi .......................................................................................so
2. Sampel. ....................................................................................... .51
D. Defenisi Operasional ....................................................................... 52
E. Teknik Pengumpulan Data............................................................ .53
F. Uji CobaJnstrumen ................................ ....... ........................ .... 54
G. Teknik Analisa Data......................... .............................................. 56
H. Hipotesis Statistik...................................................................... .... 59
v
BAB IV
Hasil Penelitian.................................................................................... 60
A.
B.
C.
D.
E.
Deskripsi Penelitian...................................................................... 60
Pengujian Persyaratn Analisis .. ..................................................... 62
Pengujian Hipotesis ....................................................................... 68
Pembahasan....................................................................... ... .. ....... 73
Keterbatasan Penelitian ...... ...................... ......... ....... ......... .............77
BAB V Simpulan Inplikas dan Saran ....................... ................... ........................ 79
~
A. Simpulan ........................................................................................79
B. Implikasi ....................................................................................... 80
C. Saran.............................................................................................. 84
~
~
ta
z
?
~
~
m
m
&~
~
vi
DAFTAR TABEL
No.
Tabel
Halaman
3.1 Populasi Kinerja Guru ...... . ............................. ............... 51
2
3.2 Kisi-kisi Variabel Kinerja Guru.............................. ............... 53
3
3.3 Kisi-kisi Variabel Kemampuan Manajerial... ......................... 53
4
3.4 Kisi-kisi Variabel Supervisi Kepala Sekolah......................... 54
5
4.1 Distribusi Prekuensi Kemampuan Manajerial... ...................... 60
6
4.2 Distribusi Prekuensi Supervisi Kepala Sekolah ...................... 61
7
4.3 Distribusi Prekuensi Dari Kinerja Guru ................................... 62
8
4.4 Rangkuman Ana1isis Uji Normalitas Chi Kuadrat... ................63
9
4.5 Rangkuman Uji Homogenitas dengan UjiChi Kuadrat. .......... 64
10
4.6 Rangkuman Uji Lineritas X 1 dan Y........................................64
11
4.7 Rangkuman Uji Lineritas X 2 dan Y .......................................65
12
4.8 Rangkuman Uji Lineritas XI dan x2 ..................................... 67
13
4.9 Rangkuman Uji Lineritas XI dan x2 dengan Y .................... 67
14
4.10 Korelasi X 1 dan Y .................................................................68
15
4.11 Korelasi X 2 dan Y ............................................................... 69
16
4.12 Korelasi XI dan x2 dengan Y .............................................. 70
17
4. 13 Matrix Koralasi antar V ariabel... ........................................ .... 71
18
4.14 Analisis Regresi Ganda........................................................ 72
19
4.15 Sumbabgan Relatif dan Efektif.............................................. 72
20
4.16 Analisis Korelasi Parsial... ..................................................... 74
vii
21
5.1 Distribusi Frekuensi Kemampuan Manajerial... .................. 115
22
5.2 Distribusi Frekuensi Supervisi Kepala Sekolah..................... ll7
23
5.3 Distribusi Frekuensi Kinerja Guru ........................................ ll9
24
5.4 Distribusi Frekuensi ............... .... ... .................... .. ................... l23
25
5.5 Data Penelitian Chi kuadrat X 1 dan Y.................................. l24
26
5.6 Data Frekuensi. ...................................................................... l27
27
5. 7 Data Penelitian Chi kuadrat X 2 dan Y....................... .......... 128
viii
DAFTAR LAMPIRAN
Hal aman
Lampiran 1 Instrumen Penelitian ......................... .................. ............................... 90
2 Ujicoba Validitas dan riabilitas Instrumen Penelitian .......... ...... ........ 96
3
4
5
6 Perhitungan Uji Normalitas dengan Uji Chi Kuadrat... .................. 121
7 Uji Homogenitas dengan Uji Bartlett.............................................. 129
8 Perhitungan Uji Lineritas ................................................................ 132
9
Perhitungan Korelasi Sederhana .......................... :........................ 136
10 Perhitungan Korelasi Ganda.......................................................... 142
z
~
11 Perhitungan Korelasi Parsial ........................................... ............... 143
12 Perhitungan Regresi Sederhana...................................................... l45
13
m
Perhitungan Ganda........................................................................ 149
14 Sumbangan Relatif dan Efekti£...................................................... 154
ix
BABI
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Usaha dalam meningkatkan profesi guru Mulyasa (2005:36) mengemukakan
bahwa perkembangan teknologi yang begitu pesat pada era globalisasi ini san gat erat
hubungannya dengan pendidikan. Seperti halnya pendidikan di Indonesia sudah
saatnya bercermin ke negara maju yang senantiasa memperhatikan kecerdasan
generasi, sehingga tercipta sumberdaya yang kontiniu mendapat pendidikan yang
bukan hanya mengecap pendidikan tersebut, tetapi juga harus bennutu yang mana
merupakan faktor penentu dalam berkembangnya pendidikan tersebut adalah suatu
sistem yang mana dalam sistem tersebut mempunyai sub-sub sistem yang
membangun pendidikan dapat betjalan dengan lancar .
Dari pegertian diatas sub-sub sistim tersebut terbangun dalam struktur yang
mengatur pendidikan formal, pada kurikulum 2004 sebagai salah satu terminal untuk
menerima pendidikan dan pengetahuan yang dimamfaatkan anak didik sebagai bekal
hari depannya. Pendidikan formal tersebut mempunyai struktur efektif, dimana
kepala sekolah sebagai pemimpin dan guru sebagai tenaga pendidik yang dapat
menunjang peningkatan aktivitas sekolah dan sebagai tolak ukur berlangsungnya
pendidikan, begitu juga unsur-unsur perangkat sekolah yang lainnya sudah
semestinya diperhatikan baik fisik maupun mental, menuju pembelajaran yang
berkualitas, dan tidak tergantung pada satu komponen saja yaitu: Gedung sekolah
yang baik dan sarana yang lengkap atau kondisi yang lainnya
Data yang diambil dari SMP Negeri 14 Medan bahwa rendahnya kinerja
beberapa guru adalah dalam pengelolaan proses belajar mengajar, baik dalam
perumusan program, silabus, rencana pelaksanaan pembelajaran dan kriteria
ketuntasan minimal sesuai dengan kurikulum, selalu tidak sesuai pelaksanaannya
dengan apa yang ada pada kurikulum tersebut, karena guru tidak memahami isi
kurikulum, sedangkan peran guru sangat penting dalam pelaksanaan kurikulum,
guru juga bertanggung jawab mengontrol kelas dalam peroses belajar mengajar
dan menciptakan kondisi yang kondusif. Proses belajar mengajar selalu tidak
terlaksana dengan baik. Sehingga merugikan peserta didik dalam pembelajaran.
Fasilitas dan perangkat kurikulum tidak akan bermakna dan bermutu apabila tidak
dilaksanakan sesuai dengan ketentuan yang ada pada kurikulum itu, sehingga
perolehan hasil belajar tidak sesuai dengan yang diinginkan. Tuntutan ekonomi.
juga dapat mempengaruhi bagi guru dalam menunaikan aktifitasnya, sehingga
dalam menunaikan tugasnya akan berkurang kinerjanya. Dari uraian diatas kepala
SMP Negeri 14 medan menjelaskan, sebelum supervisi dilakukan guru yang
kategori kinetjanya rendah terdiri dari 15 % dari 46 orang = 6,9 orang dibulatkan
menjadi 7 orang. Namun setelah beberapa kali dilakukan supervisi kategori
kinetja guru rendah ± 8 % dari 46 orang= 3,68 orang dibulatkan sekitar 4 orang.
Hal ini harus ditinjau bagaimana proses peningkatan mutu pendidikan
diawali dengan peningkatan kinetja guru. Depoter, Boby (2004:41) menyatakan
guru merupakan pelaksanaan program pendidikan di sekolah yang
beroreantasi pada tujuan pendidikan, dan guru sebagai pengelola
pendidikan agar anak didik dapat belajar dengan efektif dan
efesien, guru juga sebagai nara sumber dalam proses belajar
mengajar dan sebagai agen pembaharuaan dalam meningkatkan
kemampuan siswa dalam belajar.
2
Dari pendapat diatas seharusnya guru memperlakukukan siswa sebagai
manusia terdidik dan guru juga harus mengetahui apa yang disukai siswa cara
berpikir mereka dan perasaan mereka mengenai hal-hal yang teljadi pada mereka
dalam peroses belajar mengajar. Sehingga seorang guru dapat disebut guru yang
mengutamakan kineljanya dengan baik dan mengutamakan kepentingan murid.
Pengembangan kemampuan guru harus bertumpu kepada keperluan murid
dan suasana aktifitas di kelas benar-benar harus kondusif untuk penanaman dan
pemindahan nilai-nilai bagi anak didik. Dengan demikian guru merupakarnn
organ yang paling esensial dalam sistem pendidikan, sehingga mampu
menyetarakan ilmu pengetahuan terhadap anak didiknya sesuai dengan tututan
masa dan waktu, sehingga dapat
memperbaiki dan meningkatkan mutu
pendidikan, guru senantiasa bertanggung jawab atas lembaga pendidikan yang
akan meningkatkan mutu pendidikan.
Kemampuan guru sangat dibutuhkan baik sebagai pemimpin diantara anak
didik maupun sentral pembelajaran dalam mengelola kelas yang dapat
membangun hubungan yang harmonis untuk mencapai tujuan pembelajaran dan
dapat mengontrol dan mengorganisasi ruang kelas agar peserta didik dapat
menerima pembelajaran yang efektif, hal ini dapat dilakukan dengan mengikuti
berbagai pelatihan, seminar dan mendapat tambahan pendidikan.
Di samping peran seorang guru ada peran seorang kepala sekolah yang
bertindak sebagai manejer di sekolah yang harus mampu mengelola baik sumber
daya manusia, sarana dan prasarana yang tersedia di sekolah. kepala sekolah yang
bertanggung jawab atas pelaksanaan tugas sehari-harinya dengan memahami
3
tujuan-tujuan yang telah ditetapkan, oleh sebab itu kepala sekolah dalam
melaksanakan tugas utamanya dituntut kemampuannya dibidang manajemen.
Agar kepemimpinan di sekolah bermutu kepala sekolah harus menguasai
kemampuan dibidang manajemen seperti pendapat Robbins, Stephen. (2003:5)
menyatakan beberapa fungsi manajemen yaitu:
1). Perencanaan adalah proses yang mencakup penentuan
sasaran penentuan strategi; 2). Pengorganisasian menentukan
tugas-tugas apa yang akan dilakukan siapa dan baimana
melakukannya; 3). Memotivasi karyawan mengarahkan orang
lain; 4). Pengendalian adalah memantau kegiatan untuk
menjamin kegiatan agar dapat dicapai sesuai rencana .
Seorang kepala sekolah juga harus mampu melaksanakan tugas utama
dengan baik. Kepala sekolah merupakan panutan para guru dalam melaksanakan
tugas, untuk itu gaya kepemimpinan kepala sekolah harus dapat diterima o1eh para
guru
agar dapat terjadi kerjasama dalam mencapai tujuan sekolah, untuk
meningkatkan mutu pendidikan.
Dalam meningkatkan mutu pendidikan kepala sekolah harus mempunyai
beberapa kemampuan manajerial yang meliputi kemampuan teknis, kemampuan
mengaplikasikan pengetahuan atau keahlian khusus, keterampilan personal,
kemapuan bekerja sama, dapat memahami dan memotivasi orang lain baik secara
perorangan atau kelompok dan kemampuan konseptual.
Kepala sekolah juga harus mempunyai kebijakan-kebijakan, sebagai
pemberian wewenang kepala sekolah yang merumuskan dan melaksanakan
kebijakan sekolah dalam pertanggung jawabannya menggunakan parametet
pendidikan. Dalam posisi seperti ini, pencapaian mutu pendidikan merupakan
esensial dari pemberlakuan manajemen berbasis sekolah. Oleh karena itu maka
kepala sekolah merniliki peranan yang sangat penting dalam menentukan maju
4
mundurnya mutu pendidikan pada suatu sekolah. Berkembangnya semangat keija,
keija sama yang harmonis, kepala sekolah juga harus dapat meningkatkan minat
guru terhadap perkembangan pendidikan, suasana keija menyenangkan dan
perkembangan kualitas professional guru banyak dituntut oleh pelaksanaan tugas
kepala sekolah.
Tidak terlalu diragukan bahwa sukses suatu pendidikan atau setiap
kelompok sangat bergantung pada kualitas kepemimpinan. Apakah dalam bisnis,
pemerintahan, pendidikan, kedokteran, kualitas kepemimpinan suatu organisasi
menentukan kualitas organisasi itu sendiri. Pernimpin yang sukses mengantisipasi
perubahan, dengan sekuat tenaga memanfaatkan kesempatan, memotivasi
pengikut mereka untuk mencapai tingkat produktivitas yang lebih tinggi,
mengoreksi kineija yang baik maupun buruk, dan membawa organisasi ke arah
sasaran mencapai tujuan yang diharapkan yaitu: meningkatkan mutu pendidikan
Untuk meningkatkan mutu pendidikan di sekolah Kartono, Kartini (2001 :16)
mengatakan bahwa :
seorang pemimpin harus mempunyai kemampuan manajerial untuk
menyusun perencanaan sekolah dan pengembangan organisasi dan
mengendalikan, membujuk, memotivasi orang-orang untuk
mencapai tujuan
suatu
organisasi. Pemimpin juga hams
mengetahui berbagai macam pengetahuan karena pengetahuan
menempatkan manusia terdidik sebagai orang yang sukses secara
ekonorni dan sosial tidaklah mudah.
Begitu juga dengan pendapat Purwanto (2004: 119) mengatakan :
kepala sekolah sebagai superveseor hams mengetahui suatu proses
yang digunakan dalam perkembangan dan perbaikan situasi belajar
mengajar para guru dan siswa serta bertanggung jawab terhadap
aspek tujuan sekolah, yang bergantung kepada pemimpin untuk
menyelesaikan tujuan. tersebut dengan proses supervisi.
5
Jadi pendapat tersebut adalah untuk mendapatkan tujuan yang ingin
dicapai, maka dilakukan supervisi pembelajaran yang efektif dalam peningkatan
mutu pendidikan dan upaya perbaikan nilai kognetif prestasi siswa pada mata
pelajaran yang diuankan pada tingkat SMP/SLTP, sebagai kepala sekolah
sebelumnya melakukan analisis masalah yang kemudian diteruskan dengan
identiflkasi masalah dan mengklasifikasikannya serta mengimplementasikannya
dengan, perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan pengawasan tersebut
seperti
diatas
serta
kemampuan
manajerial
sangat
menentukan
dalam
mensupervisi guru sehingga kineija guru dapat ditingkatkan. Dengan secara
berkala dan berkelanjutan juga diperlukan dalam pelaksanaan supervisi
pengajaran yang efektif. Mengadakan pendekatan secara intensif dan menganalisis
masalah, beberapa aspek yang dapat dilakukan kepala sekolah untuk lebih
mengefektitkan
program
supervsi
sekolah,
yaitu
mengorganisir
dan
mengimplementasikan suatu program supervisi dan evaluasi bagi guru, baik itu
evaluasi program-program sekolah dan juga evaluasi untuk efektifitas terhadap
anak didik dari guru.
Dari uraian di atas dapat dibuktikan dari hasil penelitian Meisyarah
(2008:82) tentang kemampuan manejerial kepala sekolah dengan kineija guru
sangat berhubungan secara signifikan. Begitu pula dengan hasil I?enelitian tesis,
Paham Patemus Sitorus (2009:75) hubungan kepemimpinan kepala sekolah
sebagai edukator dan supervesor terhadap kineija guru di SMA Negeri 18 Medan.
supervesor kepala sekolah dengan kinetja guru juga sangat berhubungan secara
segnifikan.
6
Permendiknas Nomor : 13 Tahun 2007. Kepemimpinan kepala sekolah
yang baik harus dapat mengupayakan peningkatan kinerja guru melalui program
pembinaan kemampuan tenaga pendidik, kepala sekolah harus memperhatikan
kebutuhan dan perasaan orang yang bekerja sehingga kinerja guru selalu teljaga.
Pemerintah dengan programnya untuk meningkatkan kinerja guru,
memberikan bantuan kepada para guru untuk menyelesaikan program S.l.
Melaksanakan diklat sesuai dengan jenjang atau jenis pendidikannya, begitu juga
dengan program sertifikasi dalam membantu pendapatan guru, sehingga guru
tersebut tidak mencari penghasilan ganda.
B. Identifikasi masalah.
Berdasarkan
Jatar
belakang tersebut identifikasi masalah penelitian
adalah:
1. Apakah terdapat hubungan prilaku kepemimpin terhadap kinerja guru ?
2. Apakah terdapat hubungan pengorganisasian kepala sekolah terhadap kinelja guru?
3. Apakah terdapat hubungan kemampuan manajerial kepala sekolah ?
4. Apakah terdapat hubungan pelatihan yang akan diberikan kepada guru?
5. Apakah terdapat hubungan prilaku pemimpin dan supervisi terhadap kinelja guru ?.
6. Apakah terdapat hubungan kemampuan manajerial terha~p
kinerja guru ?
7. Apakah terdapat hubungan supervisi kepala sekolah terhadap kinerja guru ?.
8. Apakah terdapat hubungan Apakah terdapat hubungan kemampuan manajerial
dan supervisi kepala sekolah terhadap kinerja guru ?.
7
C. Batasan penelitian
Berdasarkan identifikasi masalah
tersebut ada beberapa
faktor
yang
mempengaruhi proses kineija guru sehingga peneliti hanya membatasi masalah
agar mencapai suatu tujuan yang direncanakan. Dengan ini penelitian akan
membatasi masalah hanya pada aspek pokok yang berhubungan dengan:
I. Kemampuan Manajerial
2. Supervisi Kepala Sekolah
3. Kinelja guru SMP Negeri 14 Medan
D. Rumusan Masalah
Dari batasan penelitian maka rumusan masalah penelitian sebagai berikut:
1. Apakah terdapat hubungan yang signifikan antara Kemampuan manajerial
kepala sekolah dengan kineija guru SMP Negeri 14 Medan ?
2. Apakah terdapat hubungan yang signifikan antara supervisi kepala sekolah
dengan kineija guru SMP Negeril4 Medan?
3. Apakah terdapat hubungan
yang signifikan antara kemampuan manajerial kepala
sekolah dan supervisi kepala sekolah dengan kinetja guru SMP Negeri 14 Medan ?
E. Tujuan penelitian.
Dengan adanya rumusan masalah maka tujuan penelitian sebagai berikut :
1. Untuk mengetahui adanya hubungan yang signifikan antara kemampuan
manajerial kepala sekolah dengan kinerja guru SMP Negeri 14 Medan.
2. Untuk mengetahui adanya hubungan yang signifikan antara supervisi kepala
sekolah dengan kineija guru SMP Negeri14 Medan?
8
3. Untuk mengetahui adanya hubungan yang signifikan antara kemampuan manajerial
dan supervisi kepala sekolah dengan kinetja guru SMP Negeri 14 Medan?
F. Manfaat Penelitian .
Dari hasil penelitian diharapkan memberi manfaat kepada semua pihak
yang memerlukannya dan dapat digunakan untuk membuat kebijakan dalam
pengembangan peningkatan mutu pendidikan. Pemanfaatan basil penelitian ini
dapat ditinjau dari dua aspek yaitu:
1. Aspek teoritis bermanfaat :
a. Untuk kepala sekolah agar mempunyai kemampuan manajerial baik
kemampuan teknis, kemampuan personal dan kemampuan konseptual.
b. Untuk kepala sekolah agar mampu mensupervisi guru- guru untuk memperbaiki
kinetja guru agar lebih baik dalam proses belajar mengajar di dalam kelas.
c.
Untuk meningkatkan kualitas kinerja guru yang mana sering absen dan terlambat
datang dapat berubah sehingga kebiasaan di sekolah yang buruk dapat diperbaiki.
2. Aspek Praktik
a. Kepala sekolah
dapat
meningkatkan
etos kerjanya
sebagai kepala
sekolah yang baik dan memperhatikan para guru yang berkompetensi
dalam melaksanakan tugasnya sebagai kepala sekolah dan memberikan
kesempatan bagi guru yang berprestasi kerja agar dapat kejenjang yang
lebih baik.
b. Kepada kepala dinas diharapkan dapat membimbing kepala sekolah agar
rnengutamakan
guru yang
berkompetensi dan
9
memberi kesempatan
untuk meningkatkan kineijanya dalam mendidik siswanya agar lebih
baik sesuai dengan tujuan Pendidikan Nasional. .
c . Bagi peneliti lain digunakan
penelitian
lebih lanjut
sebagai landasan untuk
mengadakan
hususnya dalam mengembangkan variabel-
variabel yang diteliti.
10
BABV
SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN
A. Simpulan
Berdasakan basil penelitian yang diuraikan pada bab 1V, maka simpulan
penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Kemampuan manajerial dengan kineija guru mempunyai hubungan yang sangat
signifikan, sedangkan koefisienan korelasi sederhana antara kemampuan
manajerial dengan kineija guru 0, 701 dan besar sumbangan 49 %, begitu juga
dengan korelasi parsial antara kemampuan manajerial dengan kineija guru sebesar
thitung
6,09 > t,abet 1,69. Hal ini menandakan hubungan yang signifikan baik dalam
korelasi sederhana maupun korelasi parsial semakin tinggi Kemampuan
manajerial kepala sekolah maka semakin tinggi kineija guru SMP Negeri 14
Medan dalam proses belajar mengajar.
Pelaksanaan supervisi kepala sekolah mempunyai hubungan yang signifikan
dengan kineija guru dengan koefesienan korelasi sederhana 0,634 dan besar
sumbangan 40,96 % begitu juga dengan korelasi parsial antara supervisi kepala
sekolah dengan kineija guru thitung 2,89 > t,abe1 1,69, hal ini menandakan semakin
tinggi supervisi kepala sekolah maka semakin baik kineija guru di SMP Negeri 14
Medan. Terdapat hubungan
langsung antara supervisi kepala sekolah dengan
kinerja guru dalam uji korelasi signifikan
3. Terdapat hubungan langsung antara kemampuan manajerial dan supervisi kepala
sekolah dengan kineija guru dalam uji koefesienan korelasi sederhana 0,632 dan
besar sumbangan 39,69%, hal ini menandakan semakin tinggi kemampuan
manajerial dan supervisi kepala sekolah maka semakin baik kinerja guru di SMP
79
Negeri 14 Medan. Terdapat hubungan langsung antara kemampuan manajerial
dan supervisi kepala sekolah dengan kineija guru secara signifikan dalam uji
korelasi serderhana signifikan, begitu juga dengan uji korelasi ganda antara
kemampuan manajerial dan supervisi kepala sekolah dengan kineija guru sebesar
0,81 dan koefesienan korelasi 30, 63 hal ini menunjukkan hubungan yang
signifikan pada korelasi ganda.
4. Dalam uji regresi sederhana antara kemampuan manajerial dengan kineija guru
mempunyai hubungan sebesar
3,09 >
thitwrg
t,abel
1,69, hal ini menandakan
hubungan yang signifikan, sedangkan hubungan regresi supervisi kepala sekolah
dengan kineija guru mempunyai hubungan regresi sebesar thitung 3,71 > t,ahel 1,69,
hal ini juga menunjukkan hubungan yang signifikan pada regresi sederhana,
sedangkan regresi ganda kemampuan manajerial dan supervisi kepala sekolah
dengan kinerja guru mempunyai hubungan regresi sebesar
fhitung
35,62 >
f ,abe1
3,12, hal ini menandakan adanya hubungan yang signifikan dalam uji regresi
ganda antara kemampuan manajerial dan supervisi kepala sekolah dengan kinerja
guru di SMP Negeri 14 Medan.
B. Implikasi
Dari basil penelitian dan kesimpulan penelitian, maka upaya yang diberikan
sebagai implikasi penelitian adalah seperti:
1. Bahwa kepala sekolah perlu meningkatkan kemampuan manajerial dan supervisi
kepala sekolah agar lebih baik lagi, karena apabila kemampuan manajerial dan
supervisi kepala sekolah meningkatkan maka kinerja gurupun akan meningkat
pula. Kepala sekolah sebelum mengambil keputusan dalam menyelesaikan
80
masalah perlu mempertimbangk:an banyak hal dengan dilibatkan pihak-pihak
tertentu sehingga basil keputusan yang diambil menunjukkan mekanisme yang
terprogram dan terencana, tanggap terhadap persoalan mempunyai perencanaan
yang baik termasuk dalam pembuatan struktur organisasi dan mempunyai sistem
dan prosedur yang merupakan bagian dari upaya meningkatkan kinelja guru.
Kinelja guru yang baik akan membangun keljasama dan hubungan yang baik
sesama anggota dalam organisasi yang dapat mempengaruhi bagi guru untuk
dapat berkinelja dalam membimbing murid dalam meningkatkan prestasi belajar
2. Dengan adanya kemampuan manajerial kepala sekolah, ia dapat membangun
kineljanya secara efektif untuk memotivasi guru. Sehingga guru dapat menyadari
tentang kemampuannya, maka guru akan merasa puas dengan segala pekeljaannya
dengan demikian perlu mengenali dan mengelola emosi dengan baik, guru segera
memperbaiki diri demi mencapai kemajuan yang lebih tinggi. Banyak guru yang
secara egoistis menganggap bahwa minta maaf adalah perbuatan yang
merendahkan jabatan dan harga diri, padahal minta maaf adalah merupakan suatu
koreksi diri, sehingga membuat suatu perubahan yang lebih baik ke masa yang
akan datang, karena guru yang tidak dapat mengelola jiwa dan emosi orang lain
akan merasa terbebani dalam
beklj~
sehingga dalam dirinya tidak akan tercapai
yang berakibat terhadap kineljanya yang kurang baik Selain itu guru juga perlu
melatih diri dalam berempati, karena berempati itu akan memunculkan hubungan
yang baik dan keljasama yang baik sesuai dengan kemampuan manajerial kepala
sekolah.
81
3. Sesuai dengan supervisi kepala sekolah perlu menciptakan bagaimana kineija guru
itu dapat terbangun dengan baik, karena guru yang merasa puas, keijanya akan
semakin baik pula. Oleh karena itu perlu meningkatkan kebutuhan guru baik
dalam kebutuhan pendapatan maupun kebutuhan dalam pemenuhan sarana dan
prasarana dalam proses pembelajaran. Guru yang kurang terpenuhi kebutuhannya
baik kebutuhan pendapatan maupun dalam proses pembelajaan akan mengurangi
semangat bekeijanya yang akibatnya kineijanya juga akan berkurang, karena
kinetja yang baik harus dibarengi dengan pemenuhan kebutuhan. Selain itu kepala
sekolah perlu membangun keadilan, dan kebersamaan dalam pembagian tugas dan
peketjaan maupun pembagian insentif, karena orang yang tidak mendapat
keadilan akan membuat seseorang tidak puas dengan pekeijaannya, sehingga
kinetjanya akan menurun dan sebaliknya perasaan adil akan membuat seseorang
puas dalam pekeijaannya dengan demikian kineijanya juga akan semakin baik
pula. Selain itu kepala sekolah perlu membangun kebersamaan dalam organisasi,
sehingga satu sama lain diantara anggota merasa sama memiliki organisasi
tersebut sehingga dalam bekeija para anggota akan saling membantu dalam
beketja atau bekeijasama dan sama-sama bekerja dengan demikian kineijanya
akan semakin baik pula sesuai dengan supervisi yang dilakukannya.
4. Sebagai seorang guru juga perlu membangun kineijanya secara efektif;Guru harus
menyadari tentang kemampuannya, maka akan merasa puas dengan segala
pekeijaannya dengan demikian perlu mengenali dan mengelola emosi dengan baik,
guru segera memperbaiki diri demi mencapai kemajuan yang lebih tinggi. Banyak
guru yang secara egoistis menganggap bahwa minta maaf adalah perbuatan yang
merendahkan jabatan dan harga diri, padahal minta maaf adalah merupakan suatu
82
koreksi diri, sehingga membuat suatu perubahan yang lebih baik ke masa yang
akan datang, karena guru yang tidak dapat mengelola jiwa dan emosi orang lain
akan merasa terbebani dalarn bekerja, sehingga dalarn dirinya tidak akan tercapai
yang berakibat terhadap kinerjanya yang kurang baik Selain itu guru juga perlu
melatih diri dalarn berempati, karena berempati itu akan memunculkan hubungan
yang baik dan kerjasama yang baik
5. Seorang guru juga perlu memperbaiki kinerjanya dengan membuat atau
menciptakan kreatif atau prakarsa dalarn bekerja atau pada saat proses
pembelajaran, sehingga dalarn proses pembelajaran para peserta didik tertarik
terhadap materi dan penyarnpaian materi yang diberikan. Dengan menciptakan
inisiatif mendorong siswa tersebut akan lebih termotivasi dalam belajar yang pada
akhirnya akan meningkatkan kualitasnya sendiri.Guru juga perlu meningkatkan
kemampuannya dalarn penguasaan materi atau manajemen pembelajaran. Dengan
lebih banyak belajar atau membaca buku-buku yang terbaru tentang materi
pembelajaran, mengikuti pelatihan-pelatihan yang berkaitan dengan materi
pembelajarannya pula, maupun juga mengikuti seminar-seminar lokakarya atau
sejenisnya. Selain itu dalarn berkomunikasi dengan peserta didik harus
dikembangkan dan dijalin dengan baik karena komunikasi yang baik penyampaian
materi atau proses pembelajaran akan semakin baik artinya interaksi antara guru
dan siswa yang baik akan membuat suasana proses pembelajaran akan terserap
dengan baik, dengan demikian cita-cita pendidikan akan terwujud sesuai dengan
yang diharapkan.
83
C. Saran
Berdasarkan simpulan dan implikasi, maka disarankan kepada:
1. Kepala sekolah dalam menerapkan kemampuan manajerial dan supervisi kepala
sekolah untuk meningkatkan kinetja guru, sebaiknya kepala sekolah dapat
memotivasi guru dengan baik sesuai dengan kemampuan manajerial dan
penerapan supervisi yang dilaksanakan, sehingga guru mempunyai komitmen dan
secara konsisten dalam melaksanakan tugasnya. Kinetja guru sebaiknya
diperhatikan kepala sekolah, guru yang kinetjanya baik, seharusnya diberi
penghargaan, agar guru tersebut akan lebih meningkatkan cara ketjanya. Kepal
sekolah juga harus partisipatif dengan cara mengikut sertakan guru pemecahan
masalah yang ada di sekolah, pegawai, komite sekolah, dunia usaha.. dan dunia
industri selaku pemakai output dari sekolah tersebut. Keikutsertaan pihak-pihak
terkait di atas akan mempertinggi rasa tanggung jawab terhadap basil keputusan
yang dibuat, misalnya dalam pengangkatan tugas tambahan guru, dana partisipasi
komite sekolah, serta pemasaran output.
2. Kinetja guru sebaiknya dapat ditingkatkan, karena prestasi guru yang meningkat
sekaligus dapat mengukur prestasi murid juga begitu juga dalam mengadakan
supervisi kepala sekolah harus mengetahui mana guru yang bekinetja baik
maupun tidak, kepala sekolah terlebih dahulu mengadakan seleksi dengan
mengukur kinetja guru tersebut, agar dalam melaksanakan tugas nantinya semua
guru akan menunjukkan kinerjanya yang baik.
84
3. Sebaiknya kepala sekolah memberikan kompetisi kepada guru yang berprestasi
untuk memberi kepuasan terhadap guru yang berkinerja dengan baik sehingga
guru-guru yang lain ikut termotivasi, memperhatikan kesejahteraan melalui
peningkatan penghasilan dan memberikan rasa adil dan kebersamaan kepada guru,
selain itu juga dengan memberikan pelayanan serta fasilitas yang memadai
terhadap pembelajaran agar guru tersebut dalam melaksanakan tugasnya akan
menunjukkan kinerjanya yang baik. Kinerja guru sebaiknya dapat dibina kepala
sekolah, menerapkan kinerja yang baik dalam melaksanakan tugas, misalnya
dalam memberi nasehat, arahan atau dalam pemberian tugas kepada guru terlebih
dahulu memahami perasaan guru tersebut, jangan dengan nada yang keras atau
emosi yang tinggi, sehingga guru tersebut tidak tersinggung dengan demikian guru
tersebut merasa tidak dirugikan tetapi sebaliknya justru diuntungkan, sehingga
araban atau tugas yang diberikan tersebut akan diterima dan dikerjakan dengan
baik.
4. Kepala sekolah juga sebaiknya membuat guru merasa puas dalam melaksanakaa
tugasnya, misalnya dengan peningkatan penghasilan melalui pembagian basil
kerja yang baik di sakolah atau dengan memberikan rasa adil kepada guru,
misalnya dalam pembagian tugas maupun dalam pembagian insentif atau
penghasilan tambahan lainnya dengan demikian guru tersebut akan menunjukkan
kinerjanya yang baik.
5. Sebaiknya guru konsisten mengikuti dan melaksanakan tugas-tugas yang telah
dibuat oleh sekolah, misalnya patuh terhadap aturan-aturan yang sudah dibuat,
tidak menempatkan kepentingkan pribadi atau keluarga di atas kepentingan
sekolah, sehingga melanggar aturan-aturan yang sudah dibuat dengan terlaksakan
85
kepetingan keluarga. Guru juga sebaiknya berlatih mengendalikan emosinya dan
emosi orang lain. Perlu menyadari dirinya sebagai seorang guru yang baik yaitu
mampu memecahkan masalah belajar yang dihadapi peserta didik, bersikap tenang
dalam menghadapi siswa yang nakal dan ribut, tidak menunjukkan wajah yang
kesal jika gagal menghadapi masalah pembelajaran, segera memperbaiki diri jika
ada kesalahan yang diperbuat serta mengutamakan tugas mengajar dari pada tugas
yang lain di luar tugas sebagai guru. Kinerja guru yang sudah terpuaskan
kebutuhannya sebaiknya melaksanakan tugasnya dengan baik atau menunjukkan
kineljanya yang baik karena haknya sudah terpenuhi oleh karena itu
kewajibannyapun harus dilaksanakan agar terjadi keseimbangan antara hak dan
kewajiban. Selain itu juga guru harus menyadari tanggung jawabnya terhadap
dunia pendidikan melalui memberi pembelajaran terhadap anak didik atau murid,
sehingga kinelja akan tampak lebih baik.
z
?
m
86
DAFfAR PUSTAKA
Arikunto. 2006 Prosedur Penelitian. Jakarta : PT. Rineka Cipta
2008. Budaya Organisasi dan Peningkatan Pendidikan.
Remaja Rosda Karya
Bandung
PT
Aan. 2008. Visinary Leade. Jakarta: PT. Bumi Aksara
Depoter. 2001. Quantum Teaching. Bandung : Kalifa
Danim. 2002. Inovasi Pendidikan dalam Upaya Peningkatan Profesi Tenaga
Kependidikan. Bandung : Pustaka Setia.
Departemen Pendidikan Nasional. 2001. Manajemen Peningkatan Mutu Berbasis
Sekolah. Jakarta : Rosda
Depdiknas. 2003. Tentang Sistem Pendidikan Nasional. Jakarta: Depdiknas
2005.Tentang Guru .dan Dosen. Jakarta : Eko Jaya
Hajar. 2007. Formasi Jurnal Kajian Manajemen Pendidikan. Bandung: PPs. UPI
Hamalia. 2001. Administrasi Pendidikan Dasar Tioritis untuk Praktek Profesional.
Bandung: Penerbit Angkasa
2002. Pendidikon Guru Berdasarkan Pendekatan Kopetensi. Jakarta Bwni
Aksara
Handoko. 2000. Manajemen Edisi 2 Yokyakarta . BPFE.
Handri, Nawawi dalam Majid. 2006. Organisasi Sekolah dan Pengelolaan Kelas.
Jakarta : Gunung Agung
Fatah. 2001. Manajemen Berbasis Sekolah. Bandung: CV.Andira Bandung.
Kartono.Kartini. 2001. Pemimpin dan Kepemimpinan. Jakarta: Grapindo.
Kanz. 2003. Managing By Influence. Prentice. New Jersey: Hall :Inc
Lubis. 2005.Pengaruh Budaya Kerja dan Sikap- Motifa tif Terhadap Kinerja Guru
Mam di Kota Medan Tesis. Medan: PPs. Universitas Negeri Medan
Lutahns. 2005. Perilaku Organisasi. Yogyakarta : Penerbit. Andi
Luthans. 2006. Prilaku Organisasi. Yokyakarta : Penerbit Andi.
87
Manullang. 2001. Manajemen Sumber Daya Manusia. Yokyakarta : BPFE.
Manullang. 2005. Tiori Administrasi Manajemen Persefektif
Medan : Yayasan Refleksi Pendidikan
ilmu pendidikan.
Malayu. 2003. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta :PT. Bumi Aksara
Mulyasa. 2005. Jmplementasi Kurikulum 2004. Bandung : Rosda Karya
- - 2006. Menjadi Kepala
Sekolah Proftsiona/ Menciptakan
Pembelajaran Kereatip dan Menyenangkan. Bandung : Remaja Rosda
Karya.
Moekijat. 1988. Manajemen Kepegawaian. Bandung : Mandar Maju
Majid. 2006. Perencanaan Pembe/ajaran Mengermbangkan Kopetensi Guru.
Bandung : Remaja Rosda Karuya
Nana . 2000. Dasar-dasar Proses Be/ajar Mengajar. Bandung:Sinar Baru Algesindo
Purwanto. 2004. Administrasi Dan Supervisi Pendidikan. Bandung: Remaja Rosda
Karya
Panggabean. 2002. Manajemen Sumber Daya ManusiA.
Indonesia
Bogor
PT
Ghalia
Permendiknas. Nomor 13. Tahun 2007. Tentang Setandar Kopetensi Kepala
Sekolah.Jakarta: Depdiknas
Pidarta. 2003. Pemikiran Tentang Supervisi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara
Parawiro. 1999. Manajemen Sumber Daya Manusia Kinerja Karyawan Kiat
Membangun Organisasi Kompotitif Menjelang Perdagangan Bebas Dunia
Edisi Pertama.Yokyakarta: BPFE
Robbins 2001. Prilaku Organisasi. Jakarta: PT. lndeks Gramedia
2003. Prilaku Organisasi. Jakarta: PT. Indeks Gramedia
2006. Prilaku Organisasi. Jakarta : PT. Indeks. Gramedia
Sujana. 2005. Metode Statistik Bandung PT. Tarsito Bandung
Sagala. 2007. Manajemen Strategik dalam Peningkatan Mutu Pendidikan. Bandung:
Penerbit Alfabeta
88
2005. Manajemen Berbasis Seko/ah & Masyarakat
Memenangkan Persaingan Mutu. Jakarta : PT. Rakasta Samasta
Strategi
- - - 2009. Kemampuan Profesional Guru dan Tenaga Kependidikan. Bandung:
Penerbit Alfabeta
Sutisna. 1989. Administrasi Pendidikan Dasar Tioritis untuk Praktek Profesiona/.
Bandung : PT Angkasa
- - - 2000. Administrasi Pendidikan Dasar Tioritis untuk Praktek Profesional.
Bandung : PT Angkasa
Sehertian.l993. Profi/ PendidikanYrofesional. Y okyakarta : Andi offset
Syarafuddin. 2008. Efektifitas Kebijakan Pendidikan. Jakarta : Rineka Cipta
Winardi. 2005. Manajemen Englewood Cliffs Ney Jersey. Prentice: Hall Inc
Townsend dan Butter Worth dalam Anshari. 1992. Pengantar 1/mu Pendidikan
Surabaya : Usaha Nasional
Tika 2006. Budaya Organisasi dan Peningkatan Pendidikan. Bandung : PT Remaja
Rosda Karya .
Wahjosumidjo. 2001. Kepemimpinan Kepala Sekolah. Jakarta
Persada
Raja Grafmdo
2007. Kepemimpinan Kepala Sekolah. Jakarta
Raja Grafmdo
89
Hj Zuraidah, 2011. Hubungan Kemampuan Manajerial dan Supervisi Kepala
Sekolah dengan kinerja guru SMP Negeri 14 Medan Tahun Pelajaran 2009 I 2010,
Program Pascasarjana Universitas Negeri Medan.
Latar belakang penelitian ini adalah bagaimana kinerja guru dalam
pelaksanaan PBM di sekolah apakah berhubungan dengan kemampuan manajerial
dan supervisi kepala sekolah dengan kinerja guru yang merupakan salah satu indikator
dari suksesnya pendidikan di suatu lembaga pendidikan, dengan memotivasi kinerja
guru maka berdampak positif dalam pelaksanaan tugas seorang guru dalam peroses
belajar siswa Rumusan masalah pada penelitian ini adalah: (1) apakah terdapat
hubungan yang signifikan antara Kemampuan Manajerial dengan Kinerja Guru? (2)
Apakah terdapat hubungan yang signifikan antara Supervisi Kepala Sekolah dengan
Kinerja Guru?.(3) Apakah terdapat hubungan yang signifikan antara Kemampuan
Manajerial dan Supervisi Kepala Sekolah dengan Kinerja Guru?.
Tujuan penelitian ini adalah (1) untuk mengetahui hubungan yang signifikan
antara kemampuan manajerial dengan kinerja guru?;(2) untuk mengetahui ada
hubungan yang signiftkan antara supervisi kepala sepala dengan kinerja guru?; (3)
untuk mengetahui ada hubungan yang signifikan antara kemampuan manajerial dan
supervisi kepala sekolah secara bersama-sama dengan kinerja guru?. populasi
penelitian ini adalah semua guru yang ada di SMP Negeri 14 Medan. jumlah populasi
seluruhnya 46, jumlah sample ditentukan sebesar jumlah populasi sebanyak 46 guru.
analisis dilakukan dengan analisis korelasi dan regresi dengan taraf signifikan = 0,05
(5%)
Hasil penelitian tertera di Bah IV yang menunjukkan bahwa korelasi antara
Kemarnpuan Manajerial dan Supervisi Kepala Sekolah dengan Kinerja Guru terdapat
hubungan yang signifikan. Signiftkan hal ini menunjukkan bahwa H 0 lebih kecil dari
H a (H o = 0,05 sedangkan lebih dari H o lebih dari 0,05 atau H o < H o) jadi hubungan
yang terdapat dalam Kemampuan manajerial kepala sekolah dan supervisi kepala
sekolah dengan kinerja guru signifikan bersifat positif dan mengikuti linear, yang
berarti semakin tinggi tingkat signifikan semakin baik tingkat kinerja guru. Penelitian
ini dapat dilihat hubungan atau korelasi ganda kemampuan manajerial dan supervisi
kepala sekolah dengan kinerja guru 35,62 % dan korelasi parsial 6,09 %.
ABSTRACT
Hj Zuraidah, 2010. Managerial Ability Relations and Supervision Principal
with the teacher performance of SMP Negeri 14 Medan teacher Academic Year
2009/2010, Graduate Program, State University ofMedan.
The background of this research is how the performance of teachers in the
implementation of the PBM in school-related skills managerial whether principals and
supervision. Because teachers' performance is one indicator of educational success in
an educational institution, by motivating the performance of teachers then have a
positive impact on the performance of duties of a teacher in student learning peroces.
The formulation of the problem in this study were:(l) whether there are significant
correlation.between managerial ability with performance master?(2) Is there a
significant relationship between the principal supervision with teacher
performance?(3) Is there a significant relationship between managerial ability and
Supervision with Principal teacher performance?
The purpose of this study are (1) to know there is a significant relationship
between managerial ability with teacher performance? (2) to know there is a
significant relationship between head supervision with teacher Performance?. (3) to
know there is a significant relationship between managerial ability and principal
supervision jointly with the performance master?. The research population is all
teachers employed at SMP Negeri 14 Medan Total population of all 46, the number
of samples is determined by the total population of 46 teachers. The analysis was
performed with correlation and regression analysis with significance level = 0.05
(5%)
The results shown later in Chapter IV will show that the correlation between
managerial ability and Supervision with Principal Teacher Performance is there any
significant correlation. Significantly this shows that H o is smaller than H a ( H 0 =
0.05, while more than H., 0.05 or Ho < H so the relationship contained in the
principal's managerial ability and supervision of school principals with significant
teacher performance are positive and follow liener , which means the higher the level
of performance significantly teacher better. Rsesearch can be seen the relationship or
correlation double managerial and supervisory skills with the school head teacher
performance 35,62 % and 6,09 %partial correlation.
0
ii
)
MILIK PERPUSTAKAAN
UNIMEO
.D uhun Jfen i•nerolelt Ge/ur Ha .: , tr
- -------
A
~
,
1-\S .
( ·_,:
.. •
~
!
-~
il
Persetujuan Dewan Penguji
Ujian Tesis Magister Pendidikan
L Prot: Dr. H. Syaiful Sngala M.Pd
c
3. Dr. Z;;Jkif1i Matondung, MSi.
4. Prnf Dr. Khai.rii A.n:w:-i MPd.
z·
':)
m
Kata Pengantar
Puji syukur terhadap Allah SWT atas berkat dan Rahmat-Nya sehingga
penulis dapat menyelesaikan tesis ini yang beijudul Hubungan Kemampuan
Manajerial dan Supervisi Kepala Sekolah dengan Kineija
Guru SMP Negeri 14
Medan Tahun Pelajaran 2009/2010.
~
Penulisan tesis ini merupakan persyaratan dalam menyelesaikan pendidikan
Magister Administrasi Pendidikan di Program Pascasaijana Universitas Negeri
Medan.
Pada kesempatan ini, peneliti menyampaikan rasa terima kasih saya yang
sebesar-besarnya kepada
Bapak Prof. Dr. H. Syaiful Sagala M.Pd selaku Ketua
Program Studi Magister Administrasi Pendidikan Program Pascasaij ana Unversitas
Negeri Medan dan selaku dosen pembimbing saya juga Bapak Dr.M.Rajab Lubis
M.S dosen pembimbing saya juga. serta dosen penguji saya Prof. Dr.
Kliairit Ansari
M.Pd. dan Dr.Arif Rahman M.Pd. serta Dr. Zulkifli Matondang M.Si. Dengan ucapan
semoga ada dalam lindungan Allah Subhana Wataala, begitujuga bapak Prof. Rustam
Amir Effendi, M.A, Ph.D dan Bapak Prof. Dian Armanto M.Pd. M.Sc. Ph.D, dan
kepada dosen-dosen lainnya yang telah membimbing peneliti, atas segala bimbingan
dan bantuannya dalam penulisan tesis ini, penulis ucapkan terima kasih.
Peneliti juga sangat berterima kasih kepada bapak Prof. Dr.Belferik Manullang
selaku Direktur Program Pascasaijana Universitas Negeri Medan, dan seluruh staf
pengajar yang telah memberikan bimbingan dan pengajaran selama peneliti mengikuti
pendidikan di Program Magister Administrasi Pendidikan Universitas Negeri Medan.
Ucapan terima kasih juga khusus kepada bapak kepala SMP Negeri 14 Medan,
Drs. Supri yang telah memberi izin dan membantu saya dalam penelitian, sehingga
penelitian ini dapat dilaksanakan dengan sebaik- baiknya.
Ucapan yang sama juga peneliti sampaikan kepada responden yakni para guruguru dan siswa-siswi SMP Negeri 14 Medan yang telah bersedia membantu peneliti
mendapatkan data-data yang sebenarnya
Peneliti juga menyampaikan terima kasih kepada ternan-ternan mahasiswa
Magister Administrasi Pendidikan atas motivasi dan kebersamaan yang telah
diberikan selama ini. Kepada staf sekretariat Program Studi Magister Administrasi
Pendidikan Pascasaijana Universitas Negeri Medan, saudara - saudara yang telah
iii
memberikan sumbangsih pikiran dan tenaga kepada peneliti dalam pembuatan tesis
ini sehingga tesis ini selesai dengan basil yang sebaik- baiknya.
Pada bagian yang terbaik dan terkhusus ini, peneliti hendak mengucapkan rasa
kasih sayang dan ungkapan kasih kepada kedua orang tua peneliti yaitu Aim. Muchtar
Lubis dan ibu saya Asliah Nasution, terkhusus lagi kepada suami saya yang selalu
memberi motivasi bagi saya dan adik-adik saya yang telah memberikan dorongan dan
dukungan baik secara moril maupun material serta doa kepada peneliti sehingga dapat
menyelesaikan pendidikan dengan baik. Kepada rekan saya yang paling istimewa Hj.
Sakinah Batubara yang dengan penuh pengertian memberikan semangat dan doa
kepada peneliti
selama
mengikuti
pendidikan
di
Administrasi
Pendidikan
Pascasarjana Unimed, begitu juga dengan kepala sekolah lbu Duma Sari Dly S.Pd
yang telah banyak memberikan partisipasi waktu serta dukungannya.
Peneliti menyadari bahwa tesis ini jauh dari kesempurnaan walaupun peneliti
telah berusaha dengan kemampuan yang ada. Namun peneliti berharap mudahmudahan tesis ini dapat memberikan manfaat bagi yang membacanya.
Semoga Allah SWT membalas segala kebaikan yang telah diberikan semua pihak
yang telah membantu peneliti. Amin, Amin, Amin ya Robbal Alamin.
z
?
Medan 1 - 2 - 2011
Hj. Zuraidah
m
~
~
m
&, I
E-9
iv
DAFTAR lSI
ABSTRAK ...................... .......................................... ... .. ...........................................i
ABSTRACT................................................................. .......... ........... ...................... .ii
KATA PENGANTAR........................................................................................... .iii
DAFTAR ISI. ..........................................................................................................v
DAFTAR TABEL .................................................................................................. vii
DAFT AR LAMPIRAN ......................................................................................... .ix
A.
B.
C.
D.
E.
F.
BAB II.
Latar Belakang ................................................................................ 1
Identifikasi Masalah......................................................................... 7
BatasanPenelitian............................................................................. 8
Rumusan Masalah ............................................................................ 8
Tujuan Penelitian.....................................:'..................................... ::8
Manpaat Penelitian........................................................... ................ 9
Kajian Teoritis, Kerangka Berpikir dan Pengajuan Hipotesis............. ll
A.Kinetja Guru.................................................................................... ! I
B. Kemampuan Manajerial Kepala Sekolah ........................................ 24
C. Supervisi Kepala Sekolah................................................................ 33
D. Kerangka berpikir............................................................................45
E. Penelitian relevan............................................................................4 7
F. Pengajuan Hipotesis........................................................................49
BAB III.
Metodologi Penelitian.......................................................................... SO
A. Tempat dan Waktu Penelitian........................................................ .SO
B. Metode Penelitian........................................................................... 50
C. Populasi dan Sampel. ..................................................................... .50
1. Populasi .......................................................................................so
2. Sampel. ....................................................................................... .51
D. Defenisi Operasional ....................................................................... 52
E. Teknik Pengumpulan Data............................................................ .53
F. Uji CobaJnstrumen ................................ ....... ........................ .... 54
G. Teknik Analisa Data......................... .............................................. 56
H. Hipotesis Statistik...................................................................... .... 59
v
BAB IV
Hasil Penelitian.................................................................................... 60
A.
B.
C.
D.
E.
Deskripsi Penelitian...................................................................... 60
Pengujian Persyaratn Analisis .. ..................................................... 62
Pengujian Hipotesis ....................................................................... 68
Pembahasan....................................................................... ... .. ....... 73
Keterbatasan Penelitian ...... ...................... ......... ....... ......... .............77
BAB V Simpulan Inplikas dan Saran ....................... ................... ........................ 79
~
A. Simpulan ........................................................................................79
B. Implikasi ....................................................................................... 80
C. Saran.............................................................................................. 84
~
~
ta
z
?
~
~
m
m
&~
~
vi
DAFTAR TABEL
No.
Tabel
Halaman
3.1 Populasi Kinerja Guru ...... . ............................. ............... 51
2
3.2 Kisi-kisi Variabel Kinerja Guru.............................. ............... 53
3
3.3 Kisi-kisi Variabel Kemampuan Manajerial... ......................... 53
4
3.4 Kisi-kisi Variabel Supervisi Kepala Sekolah......................... 54
5
4.1 Distribusi Prekuensi Kemampuan Manajerial... ...................... 60
6
4.2 Distribusi Prekuensi Supervisi Kepala Sekolah ...................... 61
7
4.3 Distribusi Prekuensi Dari Kinerja Guru ................................... 62
8
4.4 Rangkuman Ana1isis Uji Normalitas Chi Kuadrat... ................63
9
4.5 Rangkuman Uji Homogenitas dengan UjiChi Kuadrat. .......... 64
10
4.6 Rangkuman Uji Lineritas X 1 dan Y........................................64
11
4.7 Rangkuman Uji Lineritas X 2 dan Y .......................................65
12
4.8 Rangkuman Uji Lineritas XI dan x2 ..................................... 67
13
4.9 Rangkuman Uji Lineritas XI dan x2 dengan Y .................... 67
14
4.10 Korelasi X 1 dan Y .................................................................68
15
4.11 Korelasi X 2 dan Y ............................................................... 69
16
4.12 Korelasi XI dan x2 dengan Y .............................................. 70
17
4. 13 Matrix Koralasi antar V ariabel... ........................................ .... 71
18
4.14 Analisis Regresi Ganda........................................................ 72
19
4.15 Sumbabgan Relatif dan Efektif.............................................. 72
20
4.16 Analisis Korelasi Parsial... ..................................................... 74
vii
21
5.1 Distribusi Frekuensi Kemampuan Manajerial... .................. 115
22
5.2 Distribusi Frekuensi Supervisi Kepala Sekolah..................... ll7
23
5.3 Distribusi Frekuensi Kinerja Guru ........................................ ll9
24
5.4 Distribusi Frekuensi ............... .... ... .................... .. ................... l23
25
5.5 Data Penelitian Chi kuadrat X 1 dan Y.................................. l24
26
5.6 Data Frekuensi. ...................................................................... l27
27
5. 7 Data Penelitian Chi kuadrat X 2 dan Y....................... .......... 128
viii
DAFTAR LAMPIRAN
Hal aman
Lampiran 1 Instrumen Penelitian ......................... .................. ............................... 90
2 Ujicoba Validitas dan riabilitas Instrumen Penelitian .......... ...... ........ 96
3
4
5
6 Perhitungan Uji Normalitas dengan Uji Chi Kuadrat... .................. 121
7 Uji Homogenitas dengan Uji Bartlett.............................................. 129
8 Perhitungan Uji Lineritas ................................................................ 132
9
Perhitungan Korelasi Sederhana .......................... :........................ 136
10 Perhitungan Korelasi Ganda.......................................................... 142
z
~
11 Perhitungan Korelasi Parsial ........................................... ............... 143
12 Perhitungan Regresi Sederhana...................................................... l45
13
m
Perhitungan Ganda........................................................................ 149
14 Sumbangan Relatif dan Efekti£...................................................... 154
ix
BABI
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Usaha dalam meningkatkan profesi guru Mulyasa (2005:36) mengemukakan
bahwa perkembangan teknologi yang begitu pesat pada era globalisasi ini san gat erat
hubungannya dengan pendidikan. Seperti halnya pendidikan di Indonesia sudah
saatnya bercermin ke negara maju yang senantiasa memperhatikan kecerdasan
generasi, sehingga tercipta sumberdaya yang kontiniu mendapat pendidikan yang
bukan hanya mengecap pendidikan tersebut, tetapi juga harus bennutu yang mana
merupakan faktor penentu dalam berkembangnya pendidikan tersebut adalah suatu
sistem yang mana dalam sistem tersebut mempunyai sub-sub sistem yang
membangun pendidikan dapat betjalan dengan lancar .
Dari pegertian diatas sub-sub sistim tersebut terbangun dalam struktur yang
mengatur pendidikan formal, pada kurikulum 2004 sebagai salah satu terminal untuk
menerima pendidikan dan pengetahuan yang dimamfaatkan anak didik sebagai bekal
hari depannya. Pendidikan formal tersebut mempunyai struktur efektif, dimana
kepala sekolah sebagai pemimpin dan guru sebagai tenaga pendidik yang dapat
menunjang peningkatan aktivitas sekolah dan sebagai tolak ukur berlangsungnya
pendidikan, begitu juga unsur-unsur perangkat sekolah yang lainnya sudah
semestinya diperhatikan baik fisik maupun mental, menuju pembelajaran yang
berkualitas, dan tidak tergantung pada satu komponen saja yaitu: Gedung sekolah
yang baik dan sarana yang lengkap atau kondisi yang lainnya
Data yang diambil dari SMP Negeri 14 Medan bahwa rendahnya kinerja
beberapa guru adalah dalam pengelolaan proses belajar mengajar, baik dalam
perumusan program, silabus, rencana pelaksanaan pembelajaran dan kriteria
ketuntasan minimal sesuai dengan kurikulum, selalu tidak sesuai pelaksanaannya
dengan apa yang ada pada kurikulum tersebut, karena guru tidak memahami isi
kurikulum, sedangkan peran guru sangat penting dalam pelaksanaan kurikulum,
guru juga bertanggung jawab mengontrol kelas dalam peroses belajar mengajar
dan menciptakan kondisi yang kondusif. Proses belajar mengajar selalu tidak
terlaksana dengan baik. Sehingga merugikan peserta didik dalam pembelajaran.
Fasilitas dan perangkat kurikulum tidak akan bermakna dan bermutu apabila tidak
dilaksanakan sesuai dengan ketentuan yang ada pada kurikulum itu, sehingga
perolehan hasil belajar tidak sesuai dengan yang diinginkan. Tuntutan ekonomi.
juga dapat mempengaruhi bagi guru dalam menunaikan aktifitasnya, sehingga
dalam menunaikan tugasnya akan berkurang kinerjanya. Dari uraian diatas kepala
SMP Negeri 14 medan menjelaskan, sebelum supervisi dilakukan guru yang
kategori kinetjanya rendah terdiri dari 15 % dari 46 orang = 6,9 orang dibulatkan
menjadi 7 orang. Namun setelah beberapa kali dilakukan supervisi kategori
kinetja guru rendah ± 8 % dari 46 orang= 3,68 orang dibulatkan sekitar 4 orang.
Hal ini harus ditinjau bagaimana proses peningkatan mutu pendidikan
diawali dengan peningkatan kinetja guru. Depoter, Boby (2004:41) menyatakan
guru merupakan pelaksanaan program pendidikan di sekolah yang
beroreantasi pada tujuan pendidikan, dan guru sebagai pengelola
pendidikan agar anak didik dapat belajar dengan efektif dan
efesien, guru juga sebagai nara sumber dalam proses belajar
mengajar dan sebagai agen pembaharuaan dalam meningkatkan
kemampuan siswa dalam belajar.
2
Dari pendapat diatas seharusnya guru memperlakukukan siswa sebagai
manusia terdidik dan guru juga harus mengetahui apa yang disukai siswa cara
berpikir mereka dan perasaan mereka mengenai hal-hal yang teljadi pada mereka
dalam peroses belajar mengajar. Sehingga seorang guru dapat disebut guru yang
mengutamakan kineljanya dengan baik dan mengutamakan kepentingan murid.
Pengembangan kemampuan guru harus bertumpu kepada keperluan murid
dan suasana aktifitas di kelas benar-benar harus kondusif untuk penanaman dan
pemindahan nilai-nilai bagi anak didik. Dengan demikian guru merupakarnn
organ yang paling esensial dalam sistem pendidikan, sehingga mampu
menyetarakan ilmu pengetahuan terhadap anak didiknya sesuai dengan tututan
masa dan waktu, sehingga dapat
memperbaiki dan meningkatkan mutu
pendidikan, guru senantiasa bertanggung jawab atas lembaga pendidikan yang
akan meningkatkan mutu pendidikan.
Kemampuan guru sangat dibutuhkan baik sebagai pemimpin diantara anak
didik maupun sentral pembelajaran dalam mengelola kelas yang dapat
membangun hubungan yang harmonis untuk mencapai tujuan pembelajaran dan
dapat mengontrol dan mengorganisasi ruang kelas agar peserta didik dapat
menerima pembelajaran yang efektif, hal ini dapat dilakukan dengan mengikuti
berbagai pelatihan, seminar dan mendapat tambahan pendidikan.
Di samping peran seorang guru ada peran seorang kepala sekolah yang
bertindak sebagai manejer di sekolah yang harus mampu mengelola baik sumber
daya manusia, sarana dan prasarana yang tersedia di sekolah. kepala sekolah yang
bertanggung jawab atas pelaksanaan tugas sehari-harinya dengan memahami
3
tujuan-tujuan yang telah ditetapkan, oleh sebab itu kepala sekolah dalam
melaksanakan tugas utamanya dituntut kemampuannya dibidang manajemen.
Agar kepemimpinan di sekolah bermutu kepala sekolah harus menguasai
kemampuan dibidang manajemen seperti pendapat Robbins, Stephen. (2003:5)
menyatakan beberapa fungsi manajemen yaitu:
1). Perencanaan adalah proses yang mencakup penentuan
sasaran penentuan strategi; 2). Pengorganisasian menentukan
tugas-tugas apa yang akan dilakukan siapa dan baimana
melakukannya; 3). Memotivasi karyawan mengarahkan orang
lain; 4). Pengendalian adalah memantau kegiatan untuk
menjamin kegiatan agar dapat dicapai sesuai rencana .
Seorang kepala sekolah juga harus mampu melaksanakan tugas utama
dengan baik. Kepala sekolah merupakan panutan para guru dalam melaksanakan
tugas, untuk itu gaya kepemimpinan kepala sekolah harus dapat diterima o1eh para
guru
agar dapat terjadi kerjasama dalam mencapai tujuan sekolah, untuk
meningkatkan mutu pendidikan.
Dalam meningkatkan mutu pendidikan kepala sekolah harus mempunyai
beberapa kemampuan manajerial yang meliputi kemampuan teknis, kemampuan
mengaplikasikan pengetahuan atau keahlian khusus, keterampilan personal,
kemapuan bekerja sama, dapat memahami dan memotivasi orang lain baik secara
perorangan atau kelompok dan kemampuan konseptual.
Kepala sekolah juga harus mempunyai kebijakan-kebijakan, sebagai
pemberian wewenang kepala sekolah yang merumuskan dan melaksanakan
kebijakan sekolah dalam pertanggung jawabannya menggunakan parametet
pendidikan. Dalam posisi seperti ini, pencapaian mutu pendidikan merupakan
esensial dari pemberlakuan manajemen berbasis sekolah. Oleh karena itu maka
kepala sekolah merniliki peranan yang sangat penting dalam menentukan maju
4
mundurnya mutu pendidikan pada suatu sekolah. Berkembangnya semangat keija,
keija sama yang harmonis, kepala sekolah juga harus dapat meningkatkan minat
guru terhadap perkembangan pendidikan, suasana keija menyenangkan dan
perkembangan kualitas professional guru banyak dituntut oleh pelaksanaan tugas
kepala sekolah.
Tidak terlalu diragukan bahwa sukses suatu pendidikan atau setiap
kelompok sangat bergantung pada kualitas kepemimpinan. Apakah dalam bisnis,
pemerintahan, pendidikan, kedokteran, kualitas kepemimpinan suatu organisasi
menentukan kualitas organisasi itu sendiri. Pernimpin yang sukses mengantisipasi
perubahan, dengan sekuat tenaga memanfaatkan kesempatan, memotivasi
pengikut mereka untuk mencapai tingkat produktivitas yang lebih tinggi,
mengoreksi kineija yang baik maupun buruk, dan membawa organisasi ke arah
sasaran mencapai tujuan yang diharapkan yaitu: meningkatkan mutu pendidikan
Untuk meningkatkan mutu pendidikan di sekolah Kartono, Kartini (2001 :16)
mengatakan bahwa :
seorang pemimpin harus mempunyai kemampuan manajerial untuk
menyusun perencanaan sekolah dan pengembangan organisasi dan
mengendalikan, membujuk, memotivasi orang-orang untuk
mencapai tujuan
suatu
organisasi. Pemimpin juga hams
mengetahui berbagai macam pengetahuan karena pengetahuan
menempatkan manusia terdidik sebagai orang yang sukses secara
ekonorni dan sosial tidaklah mudah.
Begitu juga dengan pendapat Purwanto (2004: 119) mengatakan :
kepala sekolah sebagai superveseor hams mengetahui suatu proses
yang digunakan dalam perkembangan dan perbaikan situasi belajar
mengajar para guru dan siswa serta bertanggung jawab terhadap
aspek tujuan sekolah, yang bergantung kepada pemimpin untuk
menyelesaikan tujuan. tersebut dengan proses supervisi.
5
Jadi pendapat tersebut adalah untuk mendapatkan tujuan yang ingin
dicapai, maka dilakukan supervisi pembelajaran yang efektif dalam peningkatan
mutu pendidikan dan upaya perbaikan nilai kognetif prestasi siswa pada mata
pelajaran yang diuankan pada tingkat SMP/SLTP, sebagai kepala sekolah
sebelumnya melakukan analisis masalah yang kemudian diteruskan dengan
identiflkasi masalah dan mengklasifikasikannya serta mengimplementasikannya
dengan, perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan pengawasan tersebut
seperti
diatas
serta
kemampuan
manajerial
sangat
menentukan
dalam
mensupervisi guru sehingga kineija guru dapat ditingkatkan. Dengan secara
berkala dan berkelanjutan juga diperlukan dalam pelaksanaan supervisi
pengajaran yang efektif. Mengadakan pendekatan secara intensif dan menganalisis
masalah, beberapa aspek yang dapat dilakukan kepala sekolah untuk lebih
mengefektitkan
program
supervsi
sekolah,
yaitu
mengorganisir
dan
mengimplementasikan suatu program supervisi dan evaluasi bagi guru, baik itu
evaluasi program-program sekolah dan juga evaluasi untuk efektifitas terhadap
anak didik dari guru.
Dari uraian di atas dapat dibuktikan dari hasil penelitian Meisyarah
(2008:82) tentang kemampuan manejerial kepala sekolah dengan kineija guru
sangat berhubungan secara signifikan. Begitu pula dengan hasil I?enelitian tesis,
Paham Patemus Sitorus (2009:75) hubungan kepemimpinan kepala sekolah
sebagai edukator dan supervesor terhadap kineija guru di SMA Negeri 18 Medan.
supervesor kepala sekolah dengan kinetja guru juga sangat berhubungan secara
segnifikan.
6
Permendiknas Nomor : 13 Tahun 2007. Kepemimpinan kepala sekolah
yang baik harus dapat mengupayakan peningkatan kinerja guru melalui program
pembinaan kemampuan tenaga pendidik, kepala sekolah harus memperhatikan
kebutuhan dan perasaan orang yang bekerja sehingga kinerja guru selalu teljaga.
Pemerintah dengan programnya untuk meningkatkan kinerja guru,
memberikan bantuan kepada para guru untuk menyelesaikan program S.l.
Melaksanakan diklat sesuai dengan jenjang atau jenis pendidikannya, begitu juga
dengan program sertifikasi dalam membantu pendapatan guru, sehingga guru
tersebut tidak mencari penghasilan ganda.
B. Identifikasi masalah.
Berdasarkan
Jatar
belakang tersebut identifikasi masalah penelitian
adalah:
1. Apakah terdapat hubungan prilaku kepemimpin terhadap kinerja guru ?
2. Apakah terdapat hubungan pengorganisasian kepala sekolah terhadap kinelja guru?
3. Apakah terdapat hubungan kemampuan manajerial kepala sekolah ?
4. Apakah terdapat hubungan pelatihan yang akan diberikan kepada guru?
5. Apakah terdapat hubungan prilaku pemimpin dan supervisi terhadap kinelja guru ?.
6. Apakah terdapat hubungan kemampuan manajerial terha~p
kinerja guru ?
7. Apakah terdapat hubungan supervisi kepala sekolah terhadap kinerja guru ?.
8. Apakah terdapat hubungan Apakah terdapat hubungan kemampuan manajerial
dan supervisi kepala sekolah terhadap kinerja guru ?.
7
C. Batasan penelitian
Berdasarkan identifikasi masalah
tersebut ada beberapa
faktor
yang
mempengaruhi proses kineija guru sehingga peneliti hanya membatasi masalah
agar mencapai suatu tujuan yang direncanakan. Dengan ini penelitian akan
membatasi masalah hanya pada aspek pokok yang berhubungan dengan:
I. Kemampuan Manajerial
2. Supervisi Kepala Sekolah
3. Kinelja guru SMP Negeri 14 Medan
D. Rumusan Masalah
Dari batasan penelitian maka rumusan masalah penelitian sebagai berikut:
1. Apakah terdapat hubungan yang signifikan antara Kemampuan manajerial
kepala sekolah dengan kineija guru SMP Negeri 14 Medan ?
2. Apakah terdapat hubungan yang signifikan antara supervisi kepala sekolah
dengan kineija guru SMP Negeril4 Medan?
3. Apakah terdapat hubungan
yang signifikan antara kemampuan manajerial kepala
sekolah dan supervisi kepala sekolah dengan kinetja guru SMP Negeri 14 Medan ?
E. Tujuan penelitian.
Dengan adanya rumusan masalah maka tujuan penelitian sebagai berikut :
1. Untuk mengetahui adanya hubungan yang signifikan antara kemampuan
manajerial kepala sekolah dengan kinerja guru SMP Negeri 14 Medan.
2. Untuk mengetahui adanya hubungan yang signifikan antara supervisi kepala
sekolah dengan kineija guru SMP Negeri14 Medan?
8
3. Untuk mengetahui adanya hubungan yang signifikan antara kemampuan manajerial
dan supervisi kepala sekolah dengan kinetja guru SMP Negeri 14 Medan?
F. Manfaat Penelitian .
Dari hasil penelitian diharapkan memberi manfaat kepada semua pihak
yang memerlukannya dan dapat digunakan untuk membuat kebijakan dalam
pengembangan peningkatan mutu pendidikan. Pemanfaatan basil penelitian ini
dapat ditinjau dari dua aspek yaitu:
1. Aspek teoritis bermanfaat :
a. Untuk kepala sekolah agar mempunyai kemampuan manajerial baik
kemampuan teknis, kemampuan personal dan kemampuan konseptual.
b. Untuk kepala sekolah agar mampu mensupervisi guru- guru untuk memperbaiki
kinetja guru agar lebih baik dalam proses belajar mengajar di dalam kelas.
c.
Untuk meningkatkan kualitas kinerja guru yang mana sering absen dan terlambat
datang dapat berubah sehingga kebiasaan di sekolah yang buruk dapat diperbaiki.
2. Aspek Praktik
a. Kepala sekolah
dapat
meningkatkan
etos kerjanya
sebagai kepala
sekolah yang baik dan memperhatikan para guru yang berkompetensi
dalam melaksanakan tugasnya sebagai kepala sekolah dan memberikan
kesempatan bagi guru yang berprestasi kerja agar dapat kejenjang yang
lebih baik.
b. Kepada kepala dinas diharapkan dapat membimbing kepala sekolah agar
rnengutamakan
guru yang
berkompetensi dan
9
memberi kesempatan
untuk meningkatkan kineijanya dalam mendidik siswanya agar lebih
baik sesuai dengan tujuan Pendidikan Nasional. .
c . Bagi peneliti lain digunakan
penelitian
lebih lanjut
sebagai landasan untuk
mengadakan
hususnya dalam mengembangkan variabel-
variabel yang diteliti.
10
BABV
SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN
A. Simpulan
Berdasakan basil penelitian yang diuraikan pada bab 1V, maka simpulan
penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Kemampuan manajerial dengan kineija guru mempunyai hubungan yang sangat
signifikan, sedangkan koefisienan korelasi sederhana antara kemampuan
manajerial dengan kineija guru 0, 701 dan besar sumbangan 49 %, begitu juga
dengan korelasi parsial antara kemampuan manajerial dengan kineija guru sebesar
thitung
6,09 > t,abet 1,69. Hal ini menandakan hubungan yang signifikan baik dalam
korelasi sederhana maupun korelasi parsial semakin tinggi Kemampuan
manajerial kepala sekolah maka semakin tinggi kineija guru SMP Negeri 14
Medan dalam proses belajar mengajar.
Pelaksanaan supervisi kepala sekolah mempunyai hubungan yang signifikan
dengan kineija guru dengan koefesienan korelasi sederhana 0,634 dan besar
sumbangan 40,96 % begitu juga dengan korelasi parsial antara supervisi kepala
sekolah dengan kineija guru thitung 2,89 > t,abe1 1,69, hal ini menandakan semakin
tinggi supervisi kepala sekolah maka semakin baik kineija guru di SMP Negeri 14
Medan. Terdapat hubungan
langsung antara supervisi kepala sekolah dengan
kinerja guru dalam uji korelasi signifikan
3. Terdapat hubungan langsung antara kemampuan manajerial dan supervisi kepala
sekolah dengan kineija guru dalam uji koefesienan korelasi sederhana 0,632 dan
besar sumbangan 39,69%, hal ini menandakan semakin tinggi kemampuan
manajerial dan supervisi kepala sekolah maka semakin baik kinerja guru di SMP
79
Negeri 14 Medan. Terdapat hubungan langsung antara kemampuan manajerial
dan supervisi kepala sekolah dengan kineija guru secara signifikan dalam uji
korelasi serderhana signifikan, begitu juga dengan uji korelasi ganda antara
kemampuan manajerial dan supervisi kepala sekolah dengan kineija guru sebesar
0,81 dan koefesienan korelasi 30, 63 hal ini menunjukkan hubungan yang
signifikan pada korelasi ganda.
4. Dalam uji regresi sederhana antara kemampuan manajerial dengan kineija guru
mempunyai hubungan sebesar
3,09 >
thitwrg
t,abel
1,69, hal ini menandakan
hubungan yang signifikan, sedangkan hubungan regresi supervisi kepala sekolah
dengan kineija guru mempunyai hubungan regresi sebesar thitung 3,71 > t,ahel 1,69,
hal ini juga menunjukkan hubungan yang signifikan pada regresi sederhana,
sedangkan regresi ganda kemampuan manajerial dan supervisi kepala sekolah
dengan kinerja guru mempunyai hubungan regresi sebesar
fhitung
35,62 >
f ,abe1
3,12, hal ini menandakan adanya hubungan yang signifikan dalam uji regresi
ganda antara kemampuan manajerial dan supervisi kepala sekolah dengan kinerja
guru di SMP Negeri 14 Medan.
B. Implikasi
Dari basil penelitian dan kesimpulan penelitian, maka upaya yang diberikan
sebagai implikasi penelitian adalah seperti:
1. Bahwa kepala sekolah perlu meningkatkan kemampuan manajerial dan supervisi
kepala sekolah agar lebih baik lagi, karena apabila kemampuan manajerial dan
supervisi kepala sekolah meningkatkan maka kinerja gurupun akan meningkat
pula. Kepala sekolah sebelum mengambil keputusan dalam menyelesaikan
80
masalah perlu mempertimbangk:an banyak hal dengan dilibatkan pihak-pihak
tertentu sehingga basil keputusan yang diambil menunjukkan mekanisme yang
terprogram dan terencana, tanggap terhadap persoalan mempunyai perencanaan
yang baik termasuk dalam pembuatan struktur organisasi dan mempunyai sistem
dan prosedur yang merupakan bagian dari upaya meningkatkan kinelja guru.
Kinelja guru yang baik akan membangun keljasama dan hubungan yang baik
sesama anggota dalam organisasi yang dapat mempengaruhi bagi guru untuk
dapat berkinelja dalam membimbing murid dalam meningkatkan prestasi belajar
2. Dengan adanya kemampuan manajerial kepala sekolah, ia dapat membangun
kineljanya secara efektif untuk memotivasi guru. Sehingga guru dapat menyadari
tentang kemampuannya, maka guru akan merasa puas dengan segala pekeljaannya
dengan demikian perlu mengenali dan mengelola emosi dengan baik, guru segera
memperbaiki diri demi mencapai kemajuan yang lebih tinggi. Banyak guru yang
secara egoistis menganggap bahwa minta maaf adalah perbuatan yang
merendahkan jabatan dan harga diri, padahal minta maaf adalah merupakan suatu
koreksi diri, sehingga membuat suatu perubahan yang lebih baik ke masa yang
akan datang, karena guru yang tidak dapat mengelola jiwa dan emosi orang lain
akan merasa terbebani dalam
beklj~
sehingga dalam dirinya tidak akan tercapai
yang berakibat terhadap kineljanya yang kurang baik Selain itu guru juga perlu
melatih diri dalam berempati, karena berempati itu akan memunculkan hubungan
yang baik dan keljasama yang baik sesuai dengan kemampuan manajerial kepala
sekolah.
81
3. Sesuai dengan supervisi kepala sekolah perlu menciptakan bagaimana kineija guru
itu dapat terbangun dengan baik, karena guru yang merasa puas, keijanya akan
semakin baik pula. Oleh karena itu perlu meningkatkan kebutuhan guru baik
dalam kebutuhan pendapatan maupun kebutuhan dalam pemenuhan sarana dan
prasarana dalam proses pembelajaran. Guru yang kurang terpenuhi kebutuhannya
baik kebutuhan pendapatan maupun dalam proses pembelajaan akan mengurangi
semangat bekeijanya yang akibatnya kineijanya juga akan berkurang, karena
kinetja yang baik harus dibarengi dengan pemenuhan kebutuhan. Selain itu kepala
sekolah perlu membangun keadilan, dan kebersamaan dalam pembagian tugas dan
peketjaan maupun pembagian insentif, karena orang yang tidak mendapat
keadilan akan membuat seseorang tidak puas dengan pekeijaannya, sehingga
kinetjanya akan menurun dan sebaliknya perasaan adil akan membuat seseorang
puas dalam pekeijaannya dengan demikian kineijanya juga akan semakin baik
pula. Selain itu kepala sekolah perlu membangun kebersamaan dalam organisasi,
sehingga satu sama lain diantara anggota merasa sama memiliki organisasi
tersebut sehingga dalam bekeija para anggota akan saling membantu dalam
beketja atau bekeijasama dan sama-sama bekerja dengan demikian kineijanya
akan semakin baik pula sesuai dengan supervisi yang dilakukannya.
4. Sebagai seorang guru juga perlu membangun kineijanya secara efektif;Guru harus
menyadari tentang kemampuannya, maka akan merasa puas dengan segala
pekeijaannya dengan demikian perlu mengenali dan mengelola emosi dengan baik,
guru segera memperbaiki diri demi mencapai kemajuan yang lebih tinggi. Banyak
guru yang secara egoistis menganggap bahwa minta maaf adalah perbuatan yang
merendahkan jabatan dan harga diri, padahal minta maaf adalah merupakan suatu
82
koreksi diri, sehingga membuat suatu perubahan yang lebih baik ke masa yang
akan datang, karena guru yang tidak dapat mengelola jiwa dan emosi orang lain
akan merasa terbebani dalarn bekerja, sehingga dalarn dirinya tidak akan tercapai
yang berakibat terhadap kinerjanya yang kurang baik Selain itu guru juga perlu
melatih diri dalarn berempati, karena berempati itu akan memunculkan hubungan
yang baik dan kerjasama yang baik
5. Seorang guru juga perlu memperbaiki kinerjanya dengan membuat atau
menciptakan kreatif atau prakarsa dalarn bekerja atau pada saat proses
pembelajaran, sehingga dalarn proses pembelajaran para peserta didik tertarik
terhadap materi dan penyarnpaian materi yang diberikan. Dengan menciptakan
inisiatif mendorong siswa tersebut akan lebih termotivasi dalam belajar yang pada
akhirnya akan meningkatkan kualitasnya sendiri.Guru juga perlu meningkatkan
kemampuannya dalarn penguasaan materi atau manajemen pembelajaran. Dengan
lebih banyak belajar atau membaca buku-buku yang terbaru tentang materi
pembelajaran, mengikuti pelatihan-pelatihan yang berkaitan dengan materi
pembelajarannya pula, maupun juga mengikuti seminar-seminar lokakarya atau
sejenisnya. Selain itu dalarn berkomunikasi dengan peserta didik harus
dikembangkan dan dijalin dengan baik karena komunikasi yang baik penyampaian
materi atau proses pembelajaran akan semakin baik artinya interaksi antara guru
dan siswa yang baik akan membuat suasana proses pembelajaran akan terserap
dengan baik, dengan demikian cita-cita pendidikan akan terwujud sesuai dengan
yang diharapkan.
83
C. Saran
Berdasarkan simpulan dan implikasi, maka disarankan kepada:
1. Kepala sekolah dalam menerapkan kemampuan manajerial dan supervisi kepala
sekolah untuk meningkatkan kinetja guru, sebaiknya kepala sekolah dapat
memotivasi guru dengan baik sesuai dengan kemampuan manajerial dan
penerapan supervisi yang dilaksanakan, sehingga guru mempunyai komitmen dan
secara konsisten dalam melaksanakan tugasnya. Kinetja guru sebaiknya
diperhatikan kepala sekolah, guru yang kinetjanya baik, seharusnya diberi
penghargaan, agar guru tersebut akan lebih meningkatkan cara ketjanya. Kepal
sekolah juga harus partisipatif dengan cara mengikut sertakan guru pemecahan
masalah yang ada di sekolah, pegawai, komite sekolah, dunia usaha.. dan dunia
industri selaku pemakai output dari sekolah tersebut. Keikutsertaan pihak-pihak
terkait di atas akan mempertinggi rasa tanggung jawab terhadap basil keputusan
yang dibuat, misalnya dalam pengangkatan tugas tambahan guru, dana partisipasi
komite sekolah, serta pemasaran output.
2. Kinetja guru sebaiknya dapat ditingkatkan, karena prestasi guru yang meningkat
sekaligus dapat mengukur prestasi murid juga begitu juga dalam mengadakan
supervisi kepala sekolah harus mengetahui mana guru yang bekinetja baik
maupun tidak, kepala sekolah terlebih dahulu mengadakan seleksi dengan
mengukur kinetja guru tersebut, agar dalam melaksanakan tugas nantinya semua
guru akan menunjukkan kinerjanya yang baik.
84
3. Sebaiknya kepala sekolah memberikan kompetisi kepada guru yang berprestasi
untuk memberi kepuasan terhadap guru yang berkinerja dengan baik sehingga
guru-guru yang lain ikut termotivasi, memperhatikan kesejahteraan melalui
peningkatan penghasilan dan memberikan rasa adil dan kebersamaan kepada guru,
selain itu juga dengan memberikan pelayanan serta fasilitas yang memadai
terhadap pembelajaran agar guru tersebut dalam melaksanakan tugasnya akan
menunjukkan kinerjanya yang baik. Kinerja guru sebaiknya dapat dibina kepala
sekolah, menerapkan kinerja yang baik dalam melaksanakan tugas, misalnya
dalam memberi nasehat, arahan atau dalam pemberian tugas kepada guru terlebih
dahulu memahami perasaan guru tersebut, jangan dengan nada yang keras atau
emosi yang tinggi, sehingga guru tersebut tidak tersinggung dengan demikian guru
tersebut merasa tidak dirugikan tetapi sebaliknya justru diuntungkan, sehingga
araban atau tugas yang diberikan tersebut akan diterima dan dikerjakan dengan
baik.
4. Kepala sekolah juga sebaiknya membuat guru merasa puas dalam melaksanakaa
tugasnya, misalnya dengan peningkatan penghasilan melalui pembagian basil
kerja yang baik di sakolah atau dengan memberikan rasa adil kepada guru,
misalnya dalam pembagian tugas maupun dalam pembagian insentif atau
penghasilan tambahan lainnya dengan demikian guru tersebut akan menunjukkan
kinerjanya yang baik.
5. Sebaiknya guru konsisten mengikuti dan melaksanakan tugas-tugas yang telah
dibuat oleh sekolah, misalnya patuh terhadap aturan-aturan yang sudah dibuat,
tidak menempatkan kepentingkan pribadi atau keluarga di atas kepentingan
sekolah, sehingga melanggar aturan-aturan yang sudah dibuat dengan terlaksakan
85
kepetingan keluarga. Guru juga sebaiknya berlatih mengendalikan emosinya dan
emosi orang lain. Perlu menyadari dirinya sebagai seorang guru yang baik yaitu
mampu memecahkan masalah belajar yang dihadapi peserta didik, bersikap tenang
dalam menghadapi siswa yang nakal dan ribut, tidak menunjukkan wajah yang
kesal jika gagal menghadapi masalah pembelajaran, segera memperbaiki diri jika
ada kesalahan yang diperbuat serta mengutamakan tugas mengajar dari pada tugas
yang lain di luar tugas sebagai guru. Kinerja guru yang sudah terpuaskan
kebutuhannya sebaiknya melaksanakan tugasnya dengan baik atau menunjukkan
kineljanya yang baik karena haknya sudah terpenuhi oleh karena itu
kewajibannyapun harus dilaksanakan agar terjadi keseimbangan antara hak dan
kewajiban. Selain itu juga guru harus menyadari tanggung jawabnya terhadap
dunia pendidikan melalui memberi pembelajaran terhadap anak didik atau murid,
sehingga kinelja akan tampak lebih baik.
z
?
m
86
DAFfAR PUSTAKA
Arikunto. 2006 Prosedur Penelitian. Jakarta : PT. Rineka Cipta
2008. Budaya Organisasi dan Peningkatan Pendidikan.
Remaja Rosda Karya
Bandung
PT
Aan. 2008. Visinary Leade. Jakarta: PT. Bumi Aksara
Depoter. 2001. Quantum Teaching. Bandung : Kalifa
Danim. 2002. Inovasi Pendidikan dalam Upaya Peningkatan Profesi Tenaga
Kependidikan. Bandung : Pustaka Setia.
Departemen Pendidikan Nasional. 2001. Manajemen Peningkatan Mutu Berbasis
Sekolah. Jakarta : Rosda
Depdiknas. 2003. Tentang Sistem Pendidikan Nasional. Jakarta: Depdiknas
2005.Tentang Guru .dan Dosen. Jakarta : Eko Jaya
Hajar. 2007. Formasi Jurnal Kajian Manajemen Pendidikan. Bandung: PPs. UPI
Hamalia. 2001. Administrasi Pendidikan Dasar Tioritis untuk Praktek Profesional.
Bandung: Penerbit Angkasa
2002. Pendidikon Guru Berdasarkan Pendekatan Kopetensi. Jakarta Bwni
Aksara
Handoko. 2000. Manajemen Edisi 2 Yokyakarta . BPFE.
Handri, Nawawi dalam Majid. 2006. Organisasi Sekolah dan Pengelolaan Kelas.
Jakarta : Gunung Agung
Fatah. 2001. Manajemen Berbasis Sekolah. Bandung: CV.Andira Bandung.
Kartono.Kartini. 2001. Pemimpin dan Kepemimpinan. Jakarta: Grapindo.
Kanz. 2003. Managing By Influence. Prentice. New Jersey: Hall :Inc
Lubis. 2005.Pengaruh Budaya Kerja dan Sikap- Motifa tif Terhadap Kinerja Guru
Mam di Kota Medan Tesis. Medan: PPs. Universitas Negeri Medan
Lutahns. 2005. Perilaku Organisasi. Yogyakarta : Penerbit. Andi
Luthans. 2006. Prilaku Organisasi. Yokyakarta : Penerbit Andi.
87
Manullang. 2001. Manajemen Sumber Daya Manusia. Yokyakarta : BPFE.
Manullang. 2005. Tiori Administrasi Manajemen Persefektif
Medan : Yayasan Refleksi Pendidikan
ilmu pendidikan.
Malayu. 2003. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta :PT. Bumi Aksara
Mulyasa. 2005. Jmplementasi Kurikulum 2004. Bandung : Rosda Karya
- - 2006. Menjadi Kepala
Sekolah Proftsiona/ Menciptakan
Pembelajaran Kereatip dan Menyenangkan. Bandung : Remaja Rosda
Karya.
Moekijat. 1988. Manajemen Kepegawaian. Bandung : Mandar Maju
Majid. 2006. Perencanaan Pembe/ajaran Mengermbangkan Kopetensi Guru.
Bandung : Remaja Rosda Karuya
Nana . 2000. Dasar-dasar Proses Be/ajar Mengajar. Bandung:Sinar Baru Algesindo
Purwanto. 2004. Administrasi Dan Supervisi Pendidikan. Bandung: Remaja Rosda
Karya
Panggabean. 2002. Manajemen Sumber Daya ManusiA.
Indonesia
Bogor
PT
Ghalia
Permendiknas. Nomor 13. Tahun 2007. Tentang Setandar Kopetensi Kepala
Sekolah.Jakarta: Depdiknas
Pidarta. 2003. Pemikiran Tentang Supervisi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara
Parawiro. 1999. Manajemen Sumber Daya Manusia Kinerja Karyawan Kiat
Membangun Organisasi Kompotitif Menjelang Perdagangan Bebas Dunia
Edisi Pertama.Yokyakarta: BPFE
Robbins 2001. Prilaku Organisasi. Jakarta: PT. lndeks Gramedia
2003. Prilaku Organisasi. Jakarta: PT. Indeks Gramedia
2006. Prilaku Organisasi. Jakarta : PT. Indeks. Gramedia
Sujana. 2005. Metode Statistik Bandung PT. Tarsito Bandung
Sagala. 2007. Manajemen Strategik dalam Peningkatan Mutu Pendidikan. Bandung:
Penerbit Alfabeta
88
2005. Manajemen Berbasis Seko/ah & Masyarakat
Memenangkan Persaingan Mutu. Jakarta : PT. Rakasta Samasta
Strategi
- - - 2009. Kemampuan Profesional Guru dan Tenaga Kependidikan. Bandung:
Penerbit Alfabeta
Sutisna. 1989. Administrasi Pendidikan Dasar Tioritis untuk Praktek Profesiona/.
Bandung : PT Angkasa
- - - 2000. Administrasi Pendidikan Dasar Tioritis untuk Praktek Profesional.
Bandung : PT Angkasa
Sehertian.l993. Profi/ PendidikanYrofesional. Y okyakarta : Andi offset
Syarafuddin. 2008. Efektifitas Kebijakan Pendidikan. Jakarta : Rineka Cipta
Winardi. 2005. Manajemen Englewood Cliffs Ney Jersey. Prentice: Hall Inc
Townsend dan Butter Worth dalam Anshari. 1992. Pengantar 1/mu Pendidikan
Surabaya : Usaha Nasional
Tika 2006. Budaya Organisasi dan Peningkatan Pendidikan. Bandung : PT Remaja
Rosda Karya .
Wahjosumidjo. 2001. Kepemimpinan Kepala Sekolah. Jakarta
Persada
Raja Grafmdo
2007. Kepemimpinan Kepala Sekolah. Jakarta
Raja Grafmdo
89