KONSEP TAUHID AL-WAHDAT AL-SYUHÛD DALAM PANDANGAN KONSEP TAUHID AL-WAHDAT AL-SYUHÛD DALAM PANDANGAN SYEKH MUHAMMAD NAFIS AL-BANJARI.

KONSEP TAUHID AL-WAHDAT AL-SYUHÛD
DALAM PANDANGAN
SYEKH MUHAMMAD NAFIS AL-BANJARI

SKRIPSI
Diajukan Untuk Melengkapi Tugas Dan Syarat-syarat Guna
Memperoleh Gelar Sarjana Ushuluddin (S.Ud)
Program Studi Perbandingan Agama
(Ushuluddin)

Oleh:
FATHUL ALAM
H.000060010

FAKULTAS AGAMA ISLAM
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2010

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
FAKULTAS AGAMA ISLAM
Jl. A. Yani Tromol Pos I – Pabelan, Kartasura Telp. (0271) 717417, Surakarta 57102


PENGESAHAN

Nama
No. Induk
Program Studi
Judul Skripsi

:
:
:
:

FATHUL ALAM
H.000060010
Agama Islam/Perbandingan Agama (Ushuluddin)
KONSEP TAUHID AL-WAHDAT AL-SYUHÛD
DALAM PANDANGAN SYEKH MUHAMMAD
NAFIS AL-BANJARI


Telah dimunaqasyahkan dalam sidang Panitia Ujian Munaqasyah Skripsi Fakultas
Agama Islam Jurusan Perbandingan Agama (Ushuluddin) pada:
2 Oktober 2010 dan dapat diterima sebagai kelengkapan akhir dalam menyelesaikan
Studi Program Strata Satu (S1) guna memperoleh gelar Sarjana Ushuluddin (S. Ud) pada
Program Studi Perbandingan Agama.

Surakarta, 9 Oktober 2010
Dekan

Drs. M. Fattah Santoso M.Ag.
Panitia Ujian,
Penguji I

Penguji II

Dr. Syamsul Hidayat M.Ag.

Drs. Muhammad Yusron M.Ag.
Penguji III


Drs. Suharjianto M.Ag.

iii

MOTTO
********************
“Tidaklah KU-ciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka mengabdi kepada-Ku”
(QS. 51:56)
“Allah tidak ditanya tentang apa yang diperbuat-Nya, namun mereka tetap ditanya” (QS. 21:23)
“AKU adalah perbendaharaan yang tersembunyi, lalu AKU berkeinginan agar dikenal, maka KUjadikan mahluk agar dia kenal kepada-KU” (Hadist Qudsi)
“Barangsiapa mengharap perjumpaan dengan Tuhannya, maka hendaklah ia mengerjakan amal saleh
dan janganlah ia mempersekutukan seorangpun dalam beribadat kepada Tuhannya" (QS. 18:110)
“Sesungguhnya Allah dan seluruh Malaikat mengucapkan Shalawat untuk Nabi Muhammad,
wahai orang yang beriman, ucapkanlah shalawat untuknya dan ucapkanlah salam” (QS: 33:56)
“Dan orang-oranng yang beriman, dan yang anak cucu mereka mengikuti mereka dalam keimanan,
kami hubungkan anak cucu mereka dengan mereka, dan kami tiada mengurangi sedikitpun dari
pahala amal mereka. Tiap-tiap manusia terikat dengan apa yang dikerjakannya” (QS. 52:21)
“Sesungguhnya segala urusan berpulang kepada Niatnya” (Al-Hadist)
“Semua yang terlintas dan tergambar, semuanya adalah musnah, maka Allah berbeda jauh dengan
semua itu” (Imam ‘Ali kw. Diteruskan Dzun Nun al-Mishrie)

“Sekali-kali engkau tidak akan mengenal Dia sebelum menjadi Dia, karena hanya Dia yang bisa
mengenal Dia” (Muhyiddin Ibn ‘Arabi)
“Dinding bagi orang khawas ialah orang yang tertuju pandangannya kepada kelezatan nikmat dan
terhenti pandangannnya terhadap karomah” (Imam Al-Junayd Al-Baghdadi)
“Semua ini adalah nyatanya pengolahan rasa, rasa iman, rasa yakin, rasa kebenaran, rasa indah,
rasa cinta dan rasa kerendahan diri dalam arti yang hakiki, berbaur dengan asyik dan indahnya”
(Syekh M. Nafis Al-Banjari)
“Tidak ada selain Allah kecuali Allah...Allah Nama Dia di dalam Diri-Nya”
“Anda tidak akan berjumpa Allah, sebelum meniadakan ketiadaan diri anda”
(Aby K.H. Hamdani Bakran Adz-Zakiey Al-Banjari, 18-Jumadil Akhir-1432 H)
“Berilmu Amaliah Beramal Ilmiah”
“Setelah semua ini, diantara beragam jalan dan pilihan,
Memilih jalan Kenabian adalah keniscayaan,
Dan ketika engkau telah memilih jalan Kenabian,
Berarti engkau telah siap berada diantara dua kenyataan,
Hijab Tuhan dan Perjumpaan dengan Tuhan”
(Salik Ibn Muslih, 16-Rabi’ul Awwal-1432 H)
iv 
 


PERSEMBAHAN
























ALLAH AZZA WA JALLA WA SUBHANAHU WA TA’ALA
INSAN KAMIL SALLALLAHU ‘ALAIHI WA SALLAM
Keluarganya, Istri-Istrinya yang suci, dan Keturunannya r.a.
Para Sahabat r.a. dan Pengikutnya r.a. yang setia hingga akhir zaman
Abah dan Ema, tersenyumlah wahai yang dimuliakan Allah Swt dan RasulNya. Tiada setitik pun keringat yang tumpah tanpa ganjaran dari-Nya.
Ampunan dan Kasih Sayang-Nya tiada akan pernah berhenti dari lisan dan
hati ananda hingga keturunan-keturunan ananda kelak
Para “GURU”
Syekh Muhammad Nafis Al-Banjari r.a. Syekh Arsyad Al-Banjari r.a. dan
keturunannya. Khususnya Aby K.H Hamdani Bakran Adz-Zakiey AlBanjari Lillah Ta’ âla, yang mengantarkan penyusun kepada Al-HAQQ.
Imam Nawawi Al-Bantany r.a. K.H. Dimyati Rahimahullahu Ta’ âla dan
seluruh Ulama faqir Banten sedari dahulu hingga akan datang
Ustadz al-Batawi Rahimahullahu Ta’ âla yang dengan penuh kesabaran dan
keikhlasan menggembleng penyusun yang susah di atur sejak 2006, kepada
keluarganya, istri dan trio masa depan (omi, sasa dan alief) terimakasih atas
kebersamaan dan kehangatan dalam kekeluargaan

A’Maman&teh Ida, -tunas yang ditanam pasti akan berbuah-. Ahmad
Saifullah (alm.) –kami selalu mendoakanmu aep-. A’U&kak Ririn, -ikhlas
Lillahi Ta’ala dalam beramal dan menyantuni adalah kunci ampunan dan
rezeki-, teh Iin&kak Uti, -semua ada hikmah-Nya-. teh Yayah&kak Willy, bersyukur menentramkan hati-, ibn muslih -tugasmu masih banyak menanti-.
Opi&Lia,-senyum abah-ema senyum keluargamu-. Rully&Imah,- yakinlah
dalam melangkah, berdo’a selau, lalu mengalirlah-. Bella, -amal yang
menyelamatkan dunia-akhirat adalah membahagiakan abah-emak-. Saudarasaudariku, hidup hanya sementara dan menipu, jangan sampai kita tergolong
orang yang tertipu, kelak kita kan merugi
Salsabila Dzikra Alifia, -ruh yang kembaliPara penerus Bani Muslih kini dan yang akan datang : Reza Aulia Akbar,
Zidan Al-Ghifari, Aesyus Afghan Afdzalurrahman, Syarifatul A’la,
Mumtaz ‘Alamaha Bayan. Sherin Zuan Hijra, Fadel Fauzul Mubin,
Jafaron khairun Najikh. Carilah jati diri kalian hingga akhir hayat kelak.
Doa Paman/Uwa senantiasa mengalir dalam darah
Masyhudi dan Keluarga serta Seluruh Keluarga Besar Balaraja (Masyriq)
dan Keluarga Besar Waringin Kurung (Maghrib)
BANTEN sebagai Tanah Kelahiranku, Garut dan Surakarta rute hidupku
Jodohku, mendekatlah..menyatulah, tentramkanlah hatiku, bersabarlah dan
mudahkanlah langkahku ini dalam mengabdi Kaffah kepada-Nya.
Anak-Cucu keturunanku kelak
Orang dan mahluk yang pernah ku dzalimi, rahmat Allah atas kalian semua

Semua Mahluk yang istighfar, bertasbih, bertahmid, bertakbir, bertahlil
v

KATA PENGANTAR

‫ﻢ‬
‫ﻴ‬
‫ﺣ‬
‫ﺮ‬
‫ﻟ‬
‫ﺍ‬
‫ﻦ‬
‫ﲪ‬
‫ﺮ‬
‫ﻟ‬
‫ﺍ‬
‫ﺍﷲ‬
‫ﻢ‬
‫ﺑﺴ‬
‫ا ﺴّﻼم ﻴﻜﻢ ور ﻤﺔ اﷲ وﺑﺮآﺎﺗﻪ‬

‫ب ا ﻤﻴﻦ‬
ّ ‫ ا ﻤﺪﷲ ر‬Segala Puji bagi Allah sesungguhnya Engkaulah Allah Yang
Maha Tinggi yang selalu Memuji diri-Nya Sendiri dengan Kata-kata-Nya. Engkaulah
Allah Pengatur alam semesta. Sesungguhnya Engkaulah Allah yang tidak ada Tuhan
selain Engkau Yang Maha Hidup dan Berdiri Sendiri. Sesungguhnya Engkaulah
Allah tidak ada Tuhan lain kecuali Engkau Yang Maha Tinggi lagi Maha Agung.
Sesungguhnya Engkaulah Allah tidak ada Tuhan selain Engkau, tidak melahirkan
dan tidak dilahirkan. Sesungguhnya Engkaulah Allah tidak ada tuhan selain Engkau
Maha Pemaaf dan Maha Pengampun. Sesungguhnya Engkaulah Allah tidak ada
Tuhan selain Engkau Yang Maha Menzahirkan segala sesuatu dan kepada Engkau
kembali segala sesuatu itu. Engkaulah Yang Maha Mulia, Maha Bijaksana, Maha
Pengasih, Maha Penyayang, Merajai Hari Pembalasan, Maha Pencipta Kebaikan dan
Keburukan, Maha Pencipta Surga dan Neraka, Maha Esa, Maha Tunggal, Maha
Sendiri, Maha Tempat Bersandar dan Bergantung Yang tidak punya kawan dan anak.
Sebelum habis kata-kata perkenankan penyusun memanjatkan Puji syukur
atas segala limpahan Rahmat, Taufik, Hidayah, Nur Musyahadah kepada seluruh
Bani Adam kecuali yang mensekutukan, dan memalingkan muka dari pada-Nya.
Shalawat dan Salam serta Keberkahan kepada junjungan kita Nabi Muhammad Saw,
penutup segala Nabi-Nabi yang Ia ciptakan dari Nur Muhammad dari Zat-Nya dan Ia


viii

ciptakan pula segala sesuatu dari Nur Muhammad, kepada keluarganya, kepada
isteri-isterinya yang suci, kepada keturunan-keturunannya, sebagaimana Engkau
telah memberikan kesejahteraan kepada Ibrahim dan keluarganya. Kepada para
sahabatnya dan para pengikutnya yang setia tanpa keraguan setitik zarrah sekalipun
hingga akhir zaman. Hanya dengan Qudrah dan Iradah-Nya, maka penyusunan
skripsi ini akhirnya dapat diselesaikan.
Penyusun sadar bahwa dalam penyusunan skripsi ini tidak lepas dari
bimbingan, tuntunan, dan pengajaran bathin yang tiada putus-putusnya. Dukungan
moral-material dan sumbang saran dari berbagai pihak. Oleh karenanya perkenankan
penyusun dengan segenap hati menyampaikan rasa terima kasih kepada:
1.

Pendiri dan pendahulu Universitas Muhammadiyah Surakarta.

2.

Prof. DR. Bambang Setiaji selaku Rektor Universitas Muhammadiyah
Surakarta.


3.

Drs. M. Fattah Santoso M.Ag. selaku Dekan Fakultas Agama Islam
Universitas Muhammadiyah Surakarta.

4.

Dr. Syamsul Hidayat M.Ag. selaku pembimbing I yang telah meluangkan
waktunya dan melancarkan akademik penyusun.

5.

Drs. Muhammad Yusron M.Ag. selaku pembimbing II dan “membimbing”
penyusun yang dengan sabar dan keikhlasan. Dan senantiasa memotivasi
akademik, psikis, spiritual penyusun sedari (2006), dalam pencarian
bagaimana “mengenal diri sendiri”. “Keberhasilan hidup adalah menerima
kenyataan hidup apa adanya” kata-kata itu tidak akan pernah penyusun
lupakan.

ix

6.

Aby K.H. Hamdani Bakran Adz-Zakiey Al-Banjari Lillahi Ta’âla atas
tuntunan, bimbingan bathin hingga detik ini dan akan datang, yang telah
membukakan “Jalan Al-Haqq” kepada penyusun dan telah meluangkan
waktunya yang selalu sibuk, untuk konsultasi dan wawancara.

Ponpes Modern Darul Arqam Muhammadiyah Garut yang mengajari
penyusun dasar ilmu agama dan warna hidup remaja. FTG ’97. The Estafet brother
Anto, dari Garut sampai Surakarta “jatuh-bangun adalah keniscayaan dan proses
menuju pendewasaan, perjuangan hakiki masih berlanjut dan terus-menerus dan
tidak akan pernah berakhir!”. The Forgotten Shobron? Pondok Hajjah Nuriyah
Shobron masa klasik yang telah menemani penyusun selama dua tahun., Big
Brothers General’96, Excellent’97, Kafilah’98. Little Brothers Gresh’20, Gesta’21.
Especially Keluarga besar GENIUS ’99 terlalu banyak kenangan yang rasanya tidak
bisa dilupakan. IMM KOMPON yang telah mengajari penyusun mengabdi. HMI
yang telah mengajari penyusun berorganisasi dan birokrasi, bicara dan berpolitik.
Almarhum Keluarga Salman Alfarisi khususnya periode 2000-2001, “komentator
ulung” Arif Giyanto (teruslah mencari hakiki jangan berhenti berproses), “The
patient” Nina, dkk. Kawan-kawan dan adik-adik seperjuangan Santoso, Husni, Seno,
Hanief, dkk. teruslah kalian semua berproses jangan pernah berhenti hingga tiba
saatnya dibukakan Kebenaran dalam Kebenaran. Sahabat-sahabat dan Saudaraku
yang tulus; “kang Hudi-Banten”, “kang Opik-Banten”, Nur Muhammad Anshari
“Eri-Banten”, Muhammad Anwar “Aan-Banten”. Adik2-ku seiman, Sarbini-flores
(semoga amal mendapat keridlaan-Nya), Syaiful-Garut (hatur nuhun tos mantuan

x

transliterasi arab ka latin, moal hilap puasa nyarios tilu poe tilu peuting), SantosoKaranganyar (golekono nganti ketemu),“Cah Bagus” Hasan-Salatiga (simple but
right way).Ushuluddin yang telah mengajari penyusun berpikir dan menulis.“Sang
Malam” yang selalu ku rindu, seni, nada dan komputer yang mewarnai hidup
penyusun. Special person: Tomo&mama“galak” (Arkka&Anya) dan Keluarga Besar
Sidomulyo (babe, ibuk, mb’ anik, dewi). Aris Margono-Lampung ( mbah Gogon),
Estar-Sragen (pak Naib), Sufi’i-Lampung, Faris-Solo, Trisno-Salatiga, Arif
pribadi&Utami, dan seluruh Jama’ah Kalasan & Saripan. Mas Bambang-Batang
(ngenteni apa maneh, selak liane genti tho?), mas Mahmud n’ family “Vijay”Cirebon, mas Supri “W2”, kang Respati-Surakarta n’ Keluarga Besar Gembongan,
Santo-Solo (muga2 dhadi Santo apa Budha versi Islam), Yuda-Kartasura
(beribadahlah dengan memurnikan ketaatan). Hamdan-Sumbawa keluarga dkk.
Segenap kawan-kawan yang menemani penyusun selama berproses di Pulau ini
dalam mencari kesejatian hidup. Segenap nama yang tidak sempat penyusun
hadirkan dalam ruang terbatas ini.
Akhir kata, semoga amal semuanya mendapatkan balasan yang setimpal dari
Al-Hakîm, Al-Syakûr dan semoga skripsi ini dapat bermanfa’at dan menjadi
tabungan penyusun kelak.
‫وا ﺴّﻼم ﻴﻜﻢ ور ﻤﺔ اﷲ وﺑﺮآﺎﺗﻪ‬
Penyusun,

(Fathul Alam)

xi

DAFTAR ISI

Halaman
HALAMAN JUDUL ........................................................................................
i
NOTA PEMBIMBING .....................................................................................
ii
PENGESAHAN ................................................................................................
iii
MOTTO ............................................................................................................
iv
PERSEMBAHAN .............................................................................................
v
ABSTRAK ........................................................................................................
vi
TRANSLITERASI ............................................................................................
vii
KATA PENGANTAR ......................................................................................
viii
DAFTAR ISI .....................................................................................................
xii
DAFTAR LAMPIRAN .....................................................................................
xv
BAB I .

Pendahuluan..................................................................................
A. Latar Belakang Masalah .....................................................
B. Penegasan Istilah ................................................................
C. Perumusan Masalah ...........................................................
D. Tujuan Dan Manfaat Penelitian .........................................
F.
Tinjauan Pustaka ................................................................
G. Metode Penelitian ...............................................................
H. Sistematika Penulisan .........................................................

1
1
11
15
16
17
18
25

BAB II .

Konsep Tauhid .............................................................................
A. Pengertian Tauhid ..............................................................
B. Tauhid Dalam Pandangan Madzhab ..................................
1. Madzhab Jabariyah .....................................................
2. Madzhab Mu’tazilah ...................................................
3. Madzhab Ahl Sunnah Wa Al-Jama’ah ........................

26
26
30
30
37
41

BAB III.

Konsep Tauhid Wahdat Al-Syuhûd .............................................
A. Biografi ..............................................................................
1. Riwayat hidup .............................................................
2. Pendidikan dan Guru-guru ..........................................
3. Karya ...........................................................................

57
57
57
60
64

B.

66
66
66

Konsep Wahdat Al-Syuhûd ................................................
1. Ajaran Maqam Fanâ ....................................................
a. Pasal Pertama .......................................................
Tauhid Af’âl
(Ke-Esa-An Perbuatan/‫ﻻﻌﻝ‬
‫ﻴﺪﺍ‬
‫ﺣ‬
‫ﻮ‬
‫ﺗ‬
) .......................

xii 
 

66

1).
2).

Perbuatan ....................................................
Kategori Perbuatan .....................................
a). Mubasyarah .......................................
b). Tawallud ............................................
3). Syirik Perbuatan .........................................
a). Syirik Jalli .........................................
b). Syirik Khafi .......................................
4). Tajalli Af’al ................................................
b. Pasal Kedua ..........................................................
Tauhid Asmâ
(Ke-Esa-An Nama/‫ﺀ‬
‫ﻻﲰ‬
‫ﺍ‬
‫ﻴﺪ‬
‫ﺣ‬
‫ﻮ‬
‫ﺗ‬
) ...............................
1). Epistemologi Isim .........................................
a). Isim Jâmi’ ............................................
b). Isim Mâni’ ...........................................
2). Asmâ Al-Husna .............................................
3). Tajalli Asma ..................................................
c. Pasal Ketiga .........................................................
Tauhid Sifât
(Ke-Esa-An Sifat/‫ﺼ ﺕ‬‫ﻟ‬
‫ﺍ‬
‫ﻴﺪ‬
‫ﺣ‬
‫ﻮ‬
‫ﺗ‬
) ...............................
1). Fanâ fî Sifati Allah, Baqâ Bi Sifâti Allah .....
a). Fanâ fî Sifât Allah ...............................
b). Baqâ bi Sifât Allah ..............................
2). Sifat-Sifat Yang Wajib Diketahui .................
3). Tajalli Sifat ....................................................
d. Pasal Keempat ......................................................
Tauhid Dzât
(Ke-Esa-An Zat/‫ﺍﺕ‬
‫ﺬ‬
‫ﻟﹼ‬
‫ﺍ‬
‫ﻴﺪ‬
‫ﺣ‬
‫ﻮ‬
‫ﺗ‬
) ....................................
1). Kunhi Zat ......................................................
2). Kematian .......................................................
a). Mati Hissi ............................................
b). Mati Ma’nawi ......................................
3). Cermin Tuhan ...............................................
4). Tajalli Zat ......................................................
Ajaran Maqam Baqâ ...................................................
a. Syuhûd al-Katsrah fi al-Wahdah ..........................
b. Syuhûd al-Wahdah fi al-Katsrah ..........................

103
104
105
106
106
107
111
116
116
117

Paradigma Tauhid Syekh Nafis ...................................................
A. Madzhab Tauhid Dalam Perspektif Syekh Nafis ...............
1.
Jabariyah ...................................................................
2.
Mu’tazilah .................................................................
3.
Ahl Sunnah wa al-Jama’ah .......................................

119
119
119
120
124

2.

BAB IV.

xiii 
 

66
67
68
68
70
72
74
77
77
77
80
80
80
81
90
93
93
93
93
94
96
102
103

B.

Tauhid Wahdat as-Syuhud Syekh Nafis ............................
1. Musyahadah .................................................................
a. Af’âl ........................................................................
b. Asmâ .......................................................................
c. Sifât .........................................................................
d. Dzât .........................................................................
2. Tajalli ..........................................................................
Corak Tauhid Syekh Nafis ................................................

130
132
132
137
155
161
166
171

Penutup ........................................................................................
A. Kesimpulan ........................................................................
B. Saran ...................................................................................
C. Penutup ...............................................................................

182
182
184
185

DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................
A. Tertulis ...................................................................................
B. Nara sumber ...........................................................................

xvi
xvi
xix

GLOSARIUM ...................................................................................................
BIODATA

xxi

C.
BAB V.

xiv 
 

DAFTAR LAMPIRAN

A.

Lampiran I
Biografi dan Pemikiran Syekh Nafis
1. Sketsa
2. Makam
3. Silsilah
4. Jaringan
5. Kiblat Pemikiran
6. Paradigma

B.

Lampiran II
Musyahadah
1. Hambatan
2. Proses
3. Puncak
4. Potensi
5. Karomah

C.

Lampiran III
Wawancara

D.

Lampiran IV
Jurnal

xv

ABSTRAK
Pada awal perintisan Islam yakni zaman Rasulullah Saw, tidak ada satupun
pertanyaan yang tidak dapat dijawab oleh Rasulullah Saw. Tidak pula jawaban yang
di sampaikan Rasulullah Saw menimbulkan keraguan sedikitpun. Berbeda halnya
ketika Islam memasuki zaman pertumbuhan untuk kemudian menjadi peradaban
besar. Munculah, pertanyaan-pertanyaan yang seolah tidak dapat menjawab
peradaban manusia. Perdebatan teologis (baca: aliran kalam) dalam masa Islam
klasik (Jabariyah, Mu’tazilah, Ahl Sunnah wal Jama’ah) sebagaimana kita ketahui
telah banyak menimbulkan perpecahan dan korban. Pertanyaan-pertanyaan seperti;
apakah manusia memiliki kuasa atau tidak dalam mewujudkan perbuatannya? atau
pertanyaan apakah Tuhan memiliki sifât atau tidak?, sungguh hingga detik ini, masih
menjadi diskursus baik bagi cerdik-cendikia, fuqaha, penggemar hakikat atau pegiat
spiritual sekalipun untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan niscaya tersebut. Dari sini
timbul pertanyaan selanjutnya, apakah pertanyaan-pertanyaan teologis tersebut
adalah sebuah kebutuhan umat atas pemahaman tauhid yang benar? ataukah ada
motivasi lain dibalik pertanyaan-pertanyaan tersebut?.
Penelitian tentang Tauhid Wahdah al-Syuhûd ini, adalah sebuah upaya
konkrit, menjawab pertanyaan-pertanyaan niscaya tersebut. Penelitian ini secara
spesifik mengangkat tokoh periperal dari daratan Borneo bernama syekh Muhammad
Nafis Al-Banjari yang terkenal dengan kitab al-durr al-nafîs-nya, tokoh kedua dari
Pulau kalimantan setelah syekh Arsyad sebagaimana umumnya diketahui. Jenis
penelitian ini termasuk dalam penelitian lampau (Islam sebagai produk sejarah dan
sasaran penelitian), secara spesifik bibliografis dan kepustakaan (library research).
Penelitian ini dilakukan dengan metode pendekatan sintesis “ilmiah-cum-doctriner”
(penggabungan ilmiah dan doktriner) atau dapat pula di katakan metode “simpatetik
ilmiah” dengan jalan historis (sejarah) dan teologis (normatif), diperkuat dengan
metode komunikasi, dengan cara interview (wawancara) dari sumber kompeten.
Penelitian ini (research on religion) dalam rangka menemukan pemahaman
pemikiran agama - sui generis namun juga dapat dipertanggungjawabkan secara
normatif idealistik. Pengumpulan data dilakukan dengan metode dokumentasi dan
dianalisis dengan menggunakan metode deskriptif-analitis (content analysis).
Kesimpulan yang diambil dari penelitian ini adalah.; Pertama, konsep
tauhid syekh Nafis dalam masalah perbuatan lebih dekat kepada Jabariyah dan Ahl
Sunnah wa Jama’ah dan berbeda tegas dengan Mu’tazilah. Dalam masalah sifât
syekh Nafis lebih dekat kepada Ahl Sunnah wal Jama’ah dan Mu’tazilah. Kedua,
dalam mencapai musyahadah salik harus membebaskan sifât-sifât kemanusiaan dan
menghindari syirik khafi. Ketiga, inti dari ajaran Wahdah as-syuhûd syekh Nafis
adalah mengenal Tuhan dan perjumpaan dengan Tuhannya (Liqa Billah), dengan
tetap berpegang teguh kepada syari’at Muhammad Saw, agar tidak terjerumus dalam
ke-fasiq-an ataupun ke-zindiq-an. Dalam istilah yang lebih populer dikenal dengan
syariat yang berhakikat dan hakikat yang bersyariat”.
Kata kunci: Syekh Muhammad Nafis, tauhid, bibliografis, normatif, content
analysis, sui generis, ilmiah-cum-doctriner, simpatetik ilmiah, Wahdah al-syuhûd,
musyahadah.

vi